patent ductus arterius

24
PATENT DUCTUS ARTERYOSUS (PDA)

description

kelainan bawaan pada anak

Transcript of patent ductus arterius

Page 1: patent ductus arterius

PATENT DUCTUS

ARTERYOSUS (PDA)

Page 2: patent ductus arterius

Penyakit jantung kongenital/bawaan umumnya ditemukan pada bayi dan anak.

Secara umum penyakit jantung bawaan (PJB) dapat dikelompokkan menjadi dua jenis: Penyakit Jantung Bawaan biru (PJB sianosis) dan Penyakit Jantung Bawaan tidak biru (PJB non-sianosis).

PDA sering ditemukan pada neonatus, tapi secara fungsional menutup pada 24 jam pertama setelah kelahiran. Sedangkan secara anatomi menutup dalam 4 minggu pertama. Bayi premature banyak yang menderita PDA. Diperkirakan insidens dari PDA sebesar 1 dari 2000 kelahiran normal, dan insidens pada bayi perempuan 2 x lebih banyak dari bayi laki-laki. Sedangkan pada bayi prematur diperkirakan sebesar 15 %. Biasanya gejalanya ringan, tetapi akan semakin berat jika tidak diobati/diperbaiki pada usia 2 tahun.

Latar belakang

Page 3: patent ductus arterius
Page 4: patent ductus arterius

Patent Duktus Arteriosus adalah kegagalan menutup ductus arteriosus arteri yang menghubungkan aorta dan arteri pulmonal.

Patent Duktus Arteriosus adalah saluran yang berasal dari arkus aorta ke VI pada janin yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta desendens. Pada bayi normal duktus tersebut menutup secara fungsional 10 – 15 jam setelah lahir dan secara anatomis menjadi ligamentum arteriosum pada usia 2 – 3 minggu.

DEFINISI

Page 5: patent ductus arterius

1. Faktor Prenatal Ibu menderita Rubella Ibu alkoholisme Umur ibu >40 tahun Ibu menderita DM yg memerlukan insulin Ibu meminum obat penenang / jamu

2. Faktor Genetik Anak yg lahir sebelumnya menderita PJB Ayah / Ibu menderita PJB Kelainan kromosom seperti Sindrom Down. Lahir dengan kelainan bawaan yg lain

ETIOLOGI

Page 6: patent ductus arterius

PDA Kecil

PDA Sedang

PDA Besar

Manifestasi klinis

Page 7: patent ductus arterius

Normalnya duktus arteriosus berasal dari arteri pulmonalis utama (arteri pulmonalis kiri) dan berakhir pada bagian superior dari aorta desendens, ±2-10 mm distal dari percabangan arteri subklavia kiri. Duktus arteriosus menutup secara spontan dalam beberapa jam sampai beberapa hari setelah lahir. Setelah persalinan terjadi perubahan sirkulasi dan fisiologis yang dimulai segera setelah eliminasi plasenta dari neonatus. Tidak terjadi penutupan berarti adanya abnormal aliran darah dari tekanan aorta yang tinggi ke tekanan rendah arteri pulmonal yang akan meningkatkan aliran darah pulmonal dan bahkan akan mengalami kongesti pulmonal dan CHF. Adanya perubahan tekanan, sirkulasi dan meningkatnya pO2 akan menyebabkan penutupan spontan duktus arteriosus dalam waktu 2 minggu. Duktus arteriosus yang persisten (PDA) akan mengakibatkan pirai (shunt) L-R yang kemudian dapat menyebabkan hipertensi pulmonal dan sianosis. Besarnya pirai (shunt) ditentukan oleh diameter, panjang PDA serta tahanan vaskuler paru (PVR).

PATOFISIOLOGI

Page 8: patent ductus arterius

• Foto Thorak : Atrium dan ventrikel kiri membesar secara signifikan (kardiomegali), gambaran vaskuler paru meningkat

• Ekhokardiografi : Rasio atrium kiri tehadap pangkal aorta lebih dari 1,3:1 pada bayi cukup bulan atau lebih dari 1,0 pada bayi praterm (disebabkan oleh peningkatan volume atrium kiri sebagai akibat dari pirau kiri ke kanan)

• Pemeriksaan dengan Doppler berwarna : digunakan untuk mengevaluasi aliran darah dan arahnya.

• Elektrokardiografi (EKG) : bervariasi sesuai tingkat keparahan, pada PDA kecil tidak ada abnormalitas, hipertrofi ventrikel kiri pada PDA yang lebih besar.

• Kateterisasi jantung : hanya dilakukan untuk mengevaluasi lebih jauh hasil ECHO atau Doppler yang meragukan atau bila ada kecurigaan defek tambahan lainnya.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Page 9: patent ductus arterius

◦ Endokarditis◦ Obstruksi pembuluh darah pulmonal◦ CHF◦ Hepatomegali (jarang terjadi pada bayi prematur)◦ Enterokolitis nekrosis◦ Gangguan paru yang terjadi bersamaan (misalnya

sindrom gawat nafas atau displasia bronkkopulmoner)

◦ Perdarahan gastrointestinal (GI), penurunan jumlah trombosit

◦ Hiperkalemia (penurunan keluaran urin◦ Aritmia◦ Gagal tumbuh

KOMPLIKASI

Page 10: patent ductus arterius

Medikamentosa  Tidak diperlukan pembatasan aktivitas tanpa adanya

hipertensi pulmonal. Indometasin tidak efektif untuk menutup PDA pada bayi

aterm. Dipertimbangkan pemberian profilaksis SBE pada PDA besar.

Invasif ◦ Penutupan PDA melalui kateterisasi dapat dipertimbangkan.

Penggunaan stainless coil untuk menutup PDA diindikasikan untuk diameter < 2,5 mm dengan residual shunt rate 5 - 10%.

◦ Bedah Tindakan bedah adalah ligasi atau divisi PDA melalui

torakotomi kiri. Angka mortalitas < 1 % Kontraindikasi bedah adalah sudah terjadi PVOD

PENGOBATAN

Page 11: patent ductus arterius

Identitas Pasien Nama : An. T Umur : 2 Thn Diagnosa : PDAPenanggung jawab Nama : Ny. L Umur : 35 tahun Hubungan : Ibu

ASUHAN KEPERAWATAN

Page 12: patent ductus arterius

Keluhan utamaibu pasien mengatakan an. T berat badan tidak bertambah sejak mei 2015

Riwayat Kesehatan SekarangPada tgl 15-05- 2015 pasien konsultasi dengan dr.Djoko dgn keluhan sering nyeri perut dan BAB keras berat badan sulit naik sejak mei 2015 curiga ada ganguan pada jantung. Oleh dr.Djoko dikonsulkan ke dr. Rubiana dilakukan pemeriksaan Echocardiogram ditemukan Small-moderate PDA dengan diameter ±3mm dan Hasil pemeriksaan dokter ditemukan suara murmur pd auskultasi jantung. Oleh dr.Rubiana direncanakan tindakan transcatheter of clouser PDA.tgl 19-06-2015 pasien MRS datang ke FO kemudian pasien dirawat di Zarepath dgn keluhan mudah lelah dan rencana dilakukan trancatheter clousure of PDAPada tanggal 20-06-2015 dilakukan tindakan transcatheter clousure of PDA sebelum dilakukan tindakan An. T tidak ada keluhan S:35,9ºC, N:93x/menit, TD:99/43mmHg, RR:23x/menit, SpO2 :100%

Page 13: patent ductus arterius

Riwayat dahuluAn. T lahir cukup bulan dengan sectio Caesarea. Berat badan lahir 3120 gram, panjang badan 47 cm.Imunisasi lengkap. Ibu an. L melahirkan pada usia 32 tahun.

Riwayat keluargaKeluarga tidak memiliki keluhan yang sama.

Page 14: patent ductus arterius

Kesadaran : Composmentis Keadaan Umum : Sedang Pengkajian fisik

Pasien child umur 2 tahun datang ke ruang cath lab dengan kesadaran composmentis, tidak ada keluhan. Hasil echo : small-mderate PDA Akral hangat, pulsasi kuat, S : 36,5ºC, HR:81x/menit, TD: 87/47 mmHg, RR; 26x/menit, SpO2 100% , BB ;11,9 kg, TB : 94 cm. Pada pemeriksaan auskultasi ditemukan suara tambahan murmur di sela iga 3-4. Irama Ekg : sinus rhytm. Post tindakan pada femoral terdapat luka sayat pada akses pemasangan sheath di femoralis kanan, kondisi luka baik, tidak ada hematom, pulsasi kuat, akral hangat, tidak terjadi perdarahan, capillary refill <3 detik.

KEADAAN UMUM

Page 15: patent ductus arterius

Thorak foto pada tanggal 14 Mei 2015: Tidak tampak proses spesifik pada pulmo. Cor, sinus dan diafragma dalam batas normal

Pemeriksaan Laboratorium pada tanggal 19 juni 2015 Hemoglobin 10.000 g/dl Hematocrit 29,40% Ureum 39,0 mg/dl Creatinin 0,46 mg/dl eGFR 112,4 mg/dl

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Page 16: patent ductus arterius

Heparin 1000 unit intra artery Cefazolin 250 mg intra vena

TERAPI Saat Tindakan

Page 17: patent ductus arterius

NO Data Problem Etiologi

1 DS : Ibu An. L mengatakan An. T berat badan

tidak naik sejak mei 2015

DO : kesadaran composmentis, tidak ada

keluhan. Hasil echo : small-mderate PDA

Akral hangat, pulsasi kuat, S : 36,5ºC,

HR:81x/menit, TD: 87/47 mmHg, RR;

26x/menit, SpO2 100% , BB ;11,9 kg, TB :

94 cm. Pada pemeriksaan auskultasi

ditemukan suara tambahan murmur di sela

iga 3-4. Irama Ekg : sinus rhytm.

Penurunan

kontraktilitas

ventrikel dan

efek sedasi,

Aritmia

Risiko

penurunan

Cardiac

Output

ANALISA DATA

Page 18: patent ductus arterius

2 DS : -

DO :

- Post tindakan pada

femoral terdapat luka

sayat pada akses

pemasangan sheath di

femoralis kanan, kondisi

luka baik, tidak ada

hematom, pulsasi kuat,

akral hangat, tidak terjadi

perdarahan, capillary refill

<3 detik.

- Heparin 1000 unit IA

melalui catheter pigtail 5F

Tindakan

invasive dan

pemberian

antikoagulan

(heparin)

Risiko

perdarahan

Page 19: patent ductus arterius

DX.1: Risiko penurunan cardiac Output b.d penurunan kontraktilitas ventrikel dan efek sedasi

DX.2: Risiko perdarahan b.d tindakan invasive dan pemberian antikoagulan (heparin)

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Page 20: patent ductus arterius

DX.1: • Observasi tanda-tanda vital 10 menit sekali selama tindakan

berlangsung• Observasi irama jantung selama tindakan berlangsung • Observasi nadi perifer dan suhu perifer serta tanda tanda sianosis • Observasi intake-output pasien • Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian IVFDDX.2: Observasi tanda vital dan perubahan hemodinamik Observasi banyaknya perdarahan saat dilakukan tindakan Observasi perubahan warna kulit pasien Observasi adanya perdarahan dan hematom di bekas insersi Kolaborasi dengan dokter untuk pemeriksaan ACT dan APTT ulang

setelah 6 jam pemberian heparin terakhir

INTERVENSI KEPERAWATAN

Page 21: patent ductus arterius

Set infus NaCl 0,9 % 500 cc Betadin Gauze depper Gauze swab Lidocain 2% Syringe 1 cc Syringe 10 cc Syringe 3 cc Heparin Glove Steril Underpad

Blade Electroda EKG Blood set Pressure monitoring Manifold AngioKid Angio Set Catheter PigTail 5Fr Catheter MPA2 5Fr Sheath Introducer 5Fr

dan 6Fr Guide Wire Kontras

Persiapan Alat

Page 22: patent ductus arterius

Persiapan pasien di meja tindakan Cuci tangan Anestesi general dilanjutkan intubasi Disinfeksi dengan betadin dan dilakukan drapping Kanulasi artery femoralis kanan (RFA) dan Vena femoralis kanan

(RFV) dengan 5Fr dan 6Fr, berturut-turut Kateter pigtail 5 Fr ke RFA lanjut ke Aorta desenden kemudian Ukur

saturasi dan tekanan Heparin 1000 unit masuk melalui pigtail 5 Fr Kemudian kateter MPA2 5 Fr dimasukkan ke RFV menuju vena cava

inferior ke atrium kanan kemudian ke ventrikel kanan kemudian ke arteri pulmonalis utama kemudian ke arteri pulmonalis kiri kemudian dilakuakan pengukuran saturasi dan tekanan

Kateter pigtail 5Fr menuju aorta desendens ke arkus aorta kemudian dilakukan aorto grafi (PDA grafi) posisi true lateral, tampak PDA small, isthmus/ ampula ukuran 1.9, tipe A2

Prosedur Tindakan

Page 23: patent ductus arterius

Kateter MPA2 5 Fr dengan bantuan guide wire dimasukkan ke ateri pulmonalis utama ke PDA lalu ke aorta desendens kemudian guide wire diganti dengan extrastiff wire 0.035mm

Kateter MPA2 5Fr dan Sheath 6Fr dikeluarkan dan diganti dengan introducer 6Fr ke RFV menuju IVC kemudian RA lalu ke RV kemudian ke MPA lalu ke PDA sampai ke aorta desendens setelah itu dilator introducer sheath dikeluarkan.

Dilakukan PDA grafi ulang posisi true lateral. Kemudian device ADO I 4/6 dimasukkan melalui introducer sheath

dilanjutkan deploy device di PDA Dilakukan PDA grafi ulang melalui pigtail 5Fr kemudian device in situ,

smooky residual melalui dalam device, tidak ada stenosis obstruksi aorta, ditunggu 8 menit. Dilakukan PDA grafi melalui pig tail yang ada di depan PDA, tampak smoky residual lebih sedikit dibanding saat awal.

Device ADO1 di release kemudian dilakukan aortografi ulang melalui pigtail 5Fr, device in situ, tampak smooky residual dari dalam device

Prosedur selesai

Lanjutan...

Page 24: patent ductus arterius

Observasi vital sign Rekam EKG post tindakan Imobilisasi selama 6 jam pos tindakan Observasi perdarahan daerah femoralis post

aff sheath Rencana Echocardiofrafi Rencana foto Thorax

RECOMMENDATION