Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

download Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

of 72

Transcript of Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    1/72

    | H a l .

    www.isnad.net

    MEMATAHKAN TARING

    MUHAMMAD AL WUSHOBIY

    YANG MENYEMBUL DI BALIK

    CADAR HIZBIY

    (Bagian Pertama)

    Dengan Kata Pengantar:

    Ditulis dan Diterjemahkan Oleh:

    Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Jawiy

    Al Indonesiy

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    2/72

    2| H a l .

    www.isnad.net

    Judul Asli:

    "Kasrul Anyabil Barizah Tahtan Niqob

    (Niqosyun 'Ilmiyyun Ma'a Ibni Abdil Wahhab Shohibi Wushob)"

    Terjemah Bebas:

    "Mematahkan Taring Muhammad Al Wushobiy

    Yang Menyembul Di Balik Cadar Hizbiy"

    Dengan Kata Pengantar:

    Asy Syaikh Al Fadhil Abu Muhammad

    Abdul Hamid bin Yahya Al Hajuriy Az Za'kariy

    Ditulis dan Diterjemahkan Oleh:

    Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Jawiy

    Al Indonesiy

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    3/72

    3| H a l .

    www.isnad.net

    Pengantar Penerjemah

    :

    Sesungguhnya kami mengira bahwasanya seusai serangan keji Rofidhoh dan

    bermunculannya ayat-ayat Alloh yang ajaib yang menyebabkan gagalnya makar

    mereka, banyak masyayikh dan ikhwah yang akan sadar akan kebenaran yang dibela

    oleh Salafiyyun Dammaj dan yang bersama mereka, dengan dalil naqliy dan dalil

    waqi'iy.

    Apalagi Muhammad bin Abdil Wahhab Al Wushobiy di hadapan Asy SyaikhRobi' Al Madkholiy di musim haji tahun 1433 H telah menjanjikan akan

    menampilkan ucapan-ucapan yang bagus.

    Tapi ternyata begitu Muhammad Al Wushobiy pulang ke Hudaidah, dia

    merubah kebiasaannya yang telah berlangsung bertahun-tahun (biasanya dia

    istirahat sekian lama untuk memulihkan stamina baru kemudian kembali mengisi

    dakwah), dan justru segera keliling beberapa wilayah Yaman sambil melancarkan

    serangan keji yang banyak sekali terhadap salafiyyin Dammaj yang masih belum

    sembuh betul dari luka-luka kejahatan pemberontak Rofidhoh. Belum lagi yangcacat seumur hidup, atau jadi yatim, atau kehilangan suami, atau kehilangan

    saudara atau saudari, atau rumahnya hancur, dan sebagainya.

    Maka caci-makiannya yang bertubi-tubi dan keji itu (yang disebar di beberapa

    negara) membikin Ahlussunnah yang di Yaman, Mesir, Aljazair dan tempat lainnya

    marah dan mengeluarkan hantaman balik.

    Pada risalah sederhana saya yang berjudul: "Goresan Kenangan Saat Lewat

    Makam" saya menuliskan sebuah catatan kaki: "Abu Ibrohim Muhammad bin Abdul

    Wahhab Al 'Abdaliy Al Wushobiy, si hizbiy tua yang munafiq. Demikianlahkesimpulan penilaian dari Syaikhuna Yahya Al Hajuriy ."

    Maka saya ralat sebagai berikut: "Abu Ibrohim Muhammad bin Abdul Wahhab

    Al 'Abdaliy Al Wushobiy, si hizbiy mubtadi'. Demikianlah kata Syaikhuna Yahya Al

    Hajuriy kepada saya."

    Adapun masalah apakah Si Wushobiy itu munafiq, Asy Syaikh Yahya

    bilang pada saya: "Amalan-amalannya adalah bersifat kemunafiqan, orang ini

    perbuatannya jelek sekali dst" insya Alloh akan lewat dalam risalah ini penukilanucapan beliau secara lebih lengkap.

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    4/72

    4| H a l .

    www.isnad.net

    Alhamdulillah risalah kedua dari Asy Syaikh Hasan bin Qosim Ar Roimiy telah

    diterjemahkan akhunal fadhil Abu Mas'ud Syamsul Arifin (dengan judul

    terjemahan: "Sisi perbandingan Dakwah Asy Syaikh Muqbil dengan dakwah

    Wushobiy"), yang isinya membongkar perbedaan besar antara dakwah Muhammad

    Al Wushobiy dengan dakwah Al Imam Al Wadi'iy .

    Adapun rincian bantahan terhadap tuduhan dan syubuhat Muhammad Al

    Wushobiy tersebut, insya Alloh akan ditemukan sebagian besarnya di risalah saya

    ini, yang terjemahannya terbagi menjadi dua bagian, sebatas apa yang dibukakan

    Alloh untuk penulisnya.

    Wallohu ta'ala a'lam.

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    5/72

    5| H a l .

    www.isnad.net

    Kata Pengantar Asy Syaikh Al Fadhil Abu Muhammad Abdul

    Hamid bin Yahya Al Hajuriy Az Za'kariy

    .

    Dan aku bersaksi bahwasanya tiada sesembahan yang benar selain Alloh satu-

    satunya tiada sekutu bagi-Nya, yang berfirman:

    [:55]."Dan demikianlah Kami rincikan ayat-ayat (agar jelas jalan orang-orang yang

    sholih) dan agar menjadi jelaslah jalan orang-orang yang jahat."

    Dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hamba-Nya, utusan-Nya

    dan pilihan-Nya di antara para makhluq-Nya, serta kekasihnya, yang beliau

    bersabda:

    .((6067.) )"Aku tidak mengira bahwasanya si fulan dan si fulan itu mengetahui agama kita

    sedikitpun."(HR. Al Bukhoriy (6067) dari 'Aisyah ).

    Kemudian daripada itu:

    Sesungguhnya hikmah Alloh yang mendalam telah menuntut lestarinya

    pertempuran antara kebaikan dan kejelekan. Alloh berfirman:

    *[:118119]."Dan terus-menerus mereka berselisih kecuali orang yang Robbmu merohmati

    mereka. Dan untuk inilah Alloh menciptakan mereka."

    Dan bersamaan dengan itu, perkara-perkara yang menyertai fitnah-fitnah ini,

    yang berupa penyempitan dada dan pembuangan waktu, hanya saja kemaslahatan-

    kemaslahatan yang menyusulinya itu berlipat ganda daripada kerusakan-kerusakan

    yang terjadi. Maka orang-orang sholih bangkit melaksanakan kewajiban mereka

    untuk memerintahkan yang ma'ruf dan melarang dari yang munkar, yang mana iniadalah termasuk keistimewaan umat ini. Alloh ta'ala berfirman:

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    6/72

    6| H a l .

    www.isnad.net

    [:110].

    "Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh

    kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar"

    Dan dikarenakan penyia-nyiaan perkara ini (memerintahkan yang ma'ruf dan

    melarang dari yang munkar) maka Bani Isroil dikutuk. Alloh ta'ala berfirman:

    *[:7879].

    "Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera

    Maryam. yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui

    batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yangmereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat

    itu."

    Dan termasuk dari konsekuensi loyalitas kepada kaum mukminin adalah:

    saling menolong dengan mereka dalam menegakkan syiar ini dan yang lainnya. Alloh

    ta'ala berfirman:

    [:71]."Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka

    (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh

    (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan sholat,

    menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan

    diberi rahmat oleh Alloh; Sesungguhnya Alloh Maha Perkasa lagi Maha

    Bijaksana."

    Dan orang-orang sholih juga menegakkan nasihat yang mana itu adalahagama para Rosul. Alloh ta'ala berfirman menukil ucapan Nuh:

    [:62].

    "Aku sampaikan kepada kalian amanat-amanat Tuhanku dan aku memberi

    nasehat kepada kalian, dan aku mengetahui dari Alloh apa yang tidak kalian

    ketahui"

    Dan menukilkan ucapan Hud:

    [:68].

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    7/72

    7| H a l .

    www.isnad.net

    "Dan aku sampaikan pada kalian risalah-risalah dari Robbku, dan aku adalah

    pemberi nasihat yang terpercaya bagi kalian."

    Dan demikianlah para Nabi yang lain.

    --."Bahwasanya Nabi -shalallohu 'alaihi wa sallam- bersabda: "Agama ini adalah

    nasihat." Maka kami bertanya,"Buat siapa?" Beliau bersabda: "Untuk Alloh, untuk

    kitab-Nya, untuk Rosul-Nya, untuk pemimpin muslimin dan orang awamnya."

    Diriwayatkan Muslim (55) dari Tamim Ad Dariy .

    Dan para ahli telah menegakkan kewajiban jarh wat ta'dil yang telah disia-

    siakan oleh orang-orang kecuali orang yang dirohmati oleh Robbku, dari kalanganorang-orang yang diberi ilmu, petunjuk, bimbingan, dan kelurusan, beserta dengan

    apa yang dikandung oleh manhaj ini, yang berupa petunjuk kepada kebaikan dan

    peringatan terhadap kejelekan dan bahaya. Rosululloh bersabda:

    .

    "Barangsiapa menunjukkan kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan

    semisal pahala orang yang mengerjakannya."

    Diriwayatkan oleh Muslim (1893) dari Abu Mas'ud Al Anshoriy .

    Dan di dalamnya juga ada bantahan terhadap isu-isu, terutama dalam keadaan kita

    di zaman yang mana kedustaan itu mencapai ufuk-ufuk dalam waktu yang paling

    singkat dan paling dekat. Dan Rosululloh bersabda:

    ( .(2035( )2175.))

    "Berjalanlah kalian berdua dengan pelan-pelan, wanita ini adalah Shofiyyah binti

    Huyayy."(HR. Al Bukhoriy (2035) dan Muslim (2175)).

    Dan Nuh ketika dikatakan kepada beliau: "Sesungguhnya kami

    melihat engkau berada di dalam kesesatan yang nyata," beliau menjawab:

    [:61].

    "Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikitpun tetapi aku adalah utusan dari

    Tuhan semesta alam".

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    8/72

    8| H a l .

    www.isnad.net

    Dan Hud ketika dikatakan kepada beliau: "Sesungguhnya kami

    melihat engkau berada di dalam ketololan, dan sungguh kami mengira engkau itu

    termasuk dari orang-orang yang dusta." Beliau menjawab:

    [:67]"Hai kaumku, tak ada padaku ketololan sedikitpun tetapi aku adalah utusan dari

    Tuhan semesta alam".

    Maka membantah berita batil yang tersebar merupakan bagian dari tugas

    penting, dan tidak boleh bersikap tidak butuh padanya, karena di dalam sikap

    tersebut ada pengkaburan kebenaran dengan kebatilan serta pemutar-balikan

    hakikat. Dan di dalam atsar dari Rosululloh , bahwasanya 'Aisyah

    berkata: Rosululloh bersabda:

    .

    "Belalah kehormatan kalian dengan harta-harta kalian." ("Tarikh Ashbahan" (hal.

    292) dan dishohihkan oleh Al Albaniy dalam "Ash Shohihah" (1461))

    Bersamaan dengan bahwasanya di dalam karya tulis itu bagi orang benar-

    benar niatnya baik dan jalannya bagus itu ada pahala dan ganjaran, serta

    mengandung dakwah ke jalan petujuk dan bimbingan.

    Dan dalam "Ash Shohih" dari Abu Huroiroh : Bahwasanya

    Rosululloh bersabda:

    ( .(2674.))

    "Barangsiapa menyeru kepada petunjuk, maka dia akan mendapatkan pahala

    seperti pahala-pahala orang yang mengikutinya, tanpa hal itu mengurangi pahala

    mereka sedikitpun. Barangsiapa menyeru kepada kesesatan, maka dia akanmendapatkan dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, tanpa hal itu

    mengurangi dosa mereka sedikitpun."(HR. Muslim (2674)).

    Dan sungguh kami benar-benar merasa heran dan tak perlu ada keheranan

    karena seluruh perkara itu di tangan Alloh - terhadap sekelompok orang yang

    telah mengetahui sunnah dan menyeru kepadanya, kemudian mereka membenci

    sunnah tadi dan memeranginya, bukan karena suatu kerancuan yang datang dan

    menetap di hati, tapi hanyalah karena kedengkian dan dendam yang dihasilkan dari

    hawa nafsu dan kesombongan. Dan keadaan mereka itu tidak jauh daripenyerupaan dengan orang-orang kafir. Alloh berfirman:

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    9/72

    9| H a l .

    www.isnad.net

    [:105].

    "Orang-orang kafir dari ahli kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan

    diturunkannya sesuatu kebaikan kepada kalian dari Tuhan kalian. dan Alloh

    menentukan siapa yang dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian);

    dan Alloh mempunyai karunia yang besar."

    Dan Alloh ta'ala berfirman:

    [:89].

    "Mereka menginginkan seandainya kalian kafir sebagaimana kafirnya mereka

    sehingga jadilah kalian itu sama dengan mereka."

    Maka diambillah faidah dari fitnah semisal ini pensucian dada dari kotoran-

    kotorannya. Maka dalam hadits shohih:

    ( .(144.) )

    "Dipaparkanlah fitnah-fitnah kepada hati seperti tikar sehelai demi sehelai. Maka

    hati yang menyerapnya, akan diberikanlah padanya titik hitam. Dan hati yang

    mengingkarinya, akan diberikanlah padanya titik putih, sehingga terjadilah dua

    macam hati: hati yang putih seperti shofa (batu keras yang halus yang tidak

    ditempeli apapun), maka fitnah itu tak akan membahayakannya selama masih

    ada langit dan bumi. Dan hati yang lain: hitam keruh bagaikan bejana yang

    tertelungkup, tidak mengenal yang ma'ruf dan tidak mengingkari yang munkar

    kecuali apa yang diserap dari hawa nafsunya." (HR. Muslim (144) dari Hudzaifah

    ).

    Dan telah shohih dari Abu Huroiroh : dari Rosululloh

    yang bersabda:

    .((3334.))

    "sesungguhnya hamba itu jika berbuat suatu kesalahan, akan diberikan padanya

    titik hitam. Jika dia berhenti darinya, mohon ampunan dan bertobat, hatinyapunakan bersih. Dan jika dia kembali berbuat itu, akan ditambahkan pada hatinya

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    10/72

    1| H a l .

    www.isnad.net

    sampai hatinya diselimuti oleh titik-titik hitam tadi. Dan itulah ron (noda) yang

    Alloh sebutkan: "Sekali-kali tidak demikian, bahkan apa yang mereka kerjakan itu

    menjadi noda yang meliputi hati-hati mereka."(HR. At Tirmidziy (3334)).

    Maka masuk ke dalam kemaksiatan merupakan sebab penyelewengan dari

    jalan kelurusan, menuju kepada jalan orang yang hina dan pengkhianat. Alloh ta'alaberfirman:

    [:27].

    "Dan orang-orang yang mengerjakan kejahatan (mendapat) balasan yang

    setimpal dan mereka ditutupi kehinaan."

    Dan dulu kami sebelum ini disibukkan dengan fitnah yang besar, yang

    kejelekannya dan kadar besarnya serta bahayanya itu terus bertambah, yang manaRofidhoh Hutsiyyun dan yang loyal kepada mereka berupaya membasmi Darul

    Hadits di Dammaj, lalu Alloh menggagalkan usaha mereka dan

    menghancurkan makar mereka dan membalikkan mereka ke belakang mereka

    dalam keadaan rugi.

    Inilah yang diduga dari kaum yang telah rusak aqidah mereka dan jelek akhlaq

    mereka. Alloh ta'ala berfirman:

    [ :151].

    "Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan

    mereka mempersekutukan Alloh dengan sesuatu yang Alloh sendiri tidak

    menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan

    Itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zholim."

    Ketika kami dalam keadaan yang demikian itu, kami mengobati saudara-

    saudara kami yang terluka, merapikan kondisi kami, mengurus kembalipembahasan-pembahasan ilmiyyah kami, dars-dars kami, dan melaksanakan

    kewajiban untuk mengajari umat Islam, sama saja mereka di markiz kami ataukah di

    tempat yang jauh dari negri kami, dan keadaan kami merasa butuh pada

    pertolongan Alloh , pelurusan-Nya, ilham-Nya, taufiq-Nya,

    [:125].

    "Maka barangsiapa Alloh menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk,

    niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    11/72

    | H a l .

    www.isnad.net

    barangsiapa yang dikehendaki Alloh kesesatannya, niscaya Alloh menjadikan

    dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Alloh

    menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman."

    Dulu kami menduga bahwasanya orang yang tertimpa penyakit takhdzil

    (menelantarkan saudaranya saat saudaranya butuh pertolongan) dan kedengkianyang membinasakannya, kami kira mereka itu akan introspeksi (mengoreksi diri) dan

    kembali kepada kelurusan mereka, terutama setelah nampak dengan amat jelasnya

    kekeliruan mereka, dan para ulama dan orang-orang awam dari kalangan muslimin

    yang berpandangan tajam mengingkari mereka, karena memang wajib menolong

    orang yang terzholimi, dan wajib merasa cemburu pada agama Robbul alamin,

    terlebih lagi dalam keadaan si zholim Rofidhoh yang keluarnya mereka dari agama

    Islam ini telah jelas, dan pedang mereka terhunus terhadap sunnah, -akan tetapi

    Robb kita mengalahkan kebatilan mereka dan menolong para wali-Nya, maka

    hanya bagi-Nya sajalah pujian dan karunia-.

    Tiba-tiba saja para pemilik hati bersih dan fithroh yang lurus dikejutkan oleh

    keluarnya ucapan yang tak terkendali dan tanpa hujjah ataupun bukti dari:

    MUHAMMAD BIN ABDIL WAHHAB AL WUSHOBIY

    -semoga Alloh merugikan usahanya dan menghancurkan makarnya-

    Penampilan luar dari ucapannya adalah kedustaan, sementara bagian

    dalamnya adalah kezholiman dan kejahatan. Maka orang yang keadaannya sepertiini, maka sekedar ceritanya saja cukup untuk menjadi bantahan terhadapnya. Dan

    ucapan semisal omongannya itu tidaklah laku kecuali pada dua kelompok manusia:

    Yang pertama: kelompok yang tidak mengetahui kebenaran, dan tidak

    melihat dengan mata mereka. Maka kita berduka atas kondisi mereka, sebagaimana

    ucapan Ubaiyy bin Ka'b :

    .

    "Demi Alloh aku tidak berduka cita terhadap mereka, akan tetapi aku bersedih hati

    terhadap orang yang mereka binasakan dari kalangan muslimin." ("Hilyatul

    Auliya"/3/hal. 111).

    Kelompok yang kedua: orang yang kenal kebenaran dengan hatinya tapi dia

    menolaknya dengan perkataannya dan perbuatannya.

    [:14].

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    12/72

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    13/72

    3| H a l .

    www.isnad.net

    Ditulis oleh:

    Abu Muhammad Abdul Hamid Al Hajuriy

    4 Shofar 1434 H.

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    14/72

    4| H a l .

    www.isnad.net

    Pembukaan Penulis

    :

    Maka sesungguhnya serangan para penyeleweng terhadap para pembawa

    kebenaran dan sunnah itu tidak berhenti, sebagaimana pertempuran antara

    kebenaran dan kebatilan itu terus berlangsung sepanjang kehidupan dunia sampai

    pada masa yang Alloh kehendaki.

    [:83].

    "Sesungguhnya Robbmu itu Maha Penuh Hikmah lagi Maha Mengetahui."

    Maka di tengah-tengah kesibukan para pelajar untuk menuntut ilmu,

    mengajarkannya, mendakwahkannya, dan urusan-urusan ibadah yang lainnya, kami

    dikejutkan dengan berdatangannya panah-panah makar merah dari orang Wushob:

    Muhammad bin Abdil Wahhab Al Wushobiy Al 'Abdaliy (pada tanggal 18 Muharrom

    1434 H dan yang setelahnya) terhadap Fadhilah Syaikh kami yang penyabar danpenyayang: Abu Abdirrohman Yahya bin Ali Al Hajuriy dan para salafiyyin yang

    bersama beliau .

    Dan panah-panah kebatilan ini meskipun sangat hina- tidak pantas untuk

    didiamkan. Andaikata bukan karena kesibukan Ahlussunnah dengan perkara yang

    jauh lebih penting daripada kasus ini, niscaya manusia akan melihat bantahan-

    bantahan para salafiyyin yang amat dahsyat terhadap si Abdaliy ini, jauh lebih

    banyak daripada bantahan-bantahan yang telah keluar.

    Dan saya bersyukur pada seluruh ikhwah yang mulia, para dai kepada Alloh,

    atas dukungan mereka kepada saya dalam melaksanakan kewajiban ini, yaitu

    pembelaan terhadap kebenaran dan para pembawa kebenaran, dan penyingkapan

    cadar si penyeleweng yang dengki dari Wushob itu, serta pematahan taring-

    taringnya disertai dengan pengembalian panah-panah dia ke tempat asalnya.

    Dan saya bersyukur pada para ikhwah, singa-singa sunnah, atas bangkitnya

    mereka membantah Muhammad Al Wushobiy dan para pengekor hawa nafsu yang

    lain dan menyingkap kebatilan mereka.

    Sekarang kita masuk kepada inti pembahasan, semoga Alloh memberikan

    taufiq-Nya.

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    15/72

    5| H a l .

    www.isnad.net

    Bab Satu: Tahapan Fitnah Dengan Membikin Kesan Perbandingan

    Antara Si Wushobiy dengan Al Imam Al Wadi'iy

    Saya telah mendengar ucapan-ucapan Asy Syaikh Muhammad bin Abdil

    Wahhab Al Wushobiy Al 'Abdaliy yang diumbarnya pada bulan Muharrom

    1434 H ini, maka saya dapati ucapannya itu penuh dengan kebatilan, seakan-akan

    kalimatnya itu adalah taring-taring dan cakar-cakar yang dengannya dia merobek

    kehormatan para pembawa kebenaran dan sunnah, para pembela agama ini. Akan

    tetapi taring-taring dan cakar-cakar ini ditutupi di bawah "cadar kasih sayang dan

    belas kasihan" dalam rangka menipu sebagian orang dan menarik perasaan mereka.

    maka para penasihat dari kalangan Ahlussunnah yang cemburu pada agamanya

    tidak rela untuk mendiamkan hal ini.

    Saya akan menyebutkan sebagian dari ucapannya bukan semuanya, dan

    tidak secara urut-, kemudian saya akan menjawabnya dengan taufiq dari Alloh.

    Maka termasuk dari ucapannya yang pincang dan mengisyaratkan adanya

    kedengkian yang besar, dendam dan makar adalah:

    Ucapan Al Wushobiy tentang Al Imam Al Wadi'iy : "Kami

    kenal beliau sejak dari Madinah Nabawiyyah pada hari-hari belajar, beliau murid,

    saya juga murid, dan kami di desa yang sama, dan kami sholat di masjid yang

    sama."

    Abu Fairuz menjawab:

    Ini adalah upaya kuat dari si Wushobiy untuk mengesankan bahwasanya Al

    Imam Al Wadi'iy itu adalah teman sejawat dia. Maka tidak jauh kemungkinannya dia

    mau menanamkan di hati para pendengar yang terpedaya bahwasanya si Wushobiy

    itu setara dengan Al Imam Al Wadi'iy, atau mendekati taraf beliau. Akan tetapi jauh

    sekali orang yang setingkat debu yang pendendam dan pendengki serta

    penyeleweng itu untuk mencapai posisi bintang Kejora yang jujur dan ikhlas sertasunniy itudemikianlah kami menilai Al Imam Al Wadi'iy, dan Alloh sajalah yang bisa

    menilai beliau. Dan kami tidak mentazkiyyah seorangpun atas nama Alloh-.

    Al Imam Al Wadi'iy -sebagaimana yang telah saya nukilkan di kitab

    "Tadzkirul 'Ibad" (dengan judul terjemah: "Dua Mujtahid Yaman)- jika berbicara

    dalam ilmu rowi seakan-akan beliau adalah pakarnya, sering mendatangkan faidah

    yang mengagumkan, dan terkadang ada di sebagian rantai sanad tercantum nama

    fulan bin fulan, maka beliau berkata: Aku khawatir terjadi salah penulisan, lalu

    dilakukan penelitian dan memang terjadi salah penulisan sebagaimana yang beliaukatakan. Jika beliau diskusi dengan para murid tentang nahwu seakan-akan tidak

    ada orang lain yang ahli dalam bidang ini selain beliau dikarenakan banyaknya faidah

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    16/72

    6| H a l .

    www.isnad.net

    yang beliau lontarkan dalam darsnya. Jika beliau berbicara tentang ilal (penyakit

    yang tersembunyi) dalam hadits, orang-orang yang di sekelilingnya tergoncang

    dengan kedalaman ilmunya. Jika datang pertanyaan, beliau menjawabnya, dan

    beliau itu cepat dalam mendatangkan dalil-dalil hingga orang-orang tergoncang akan

    kekuatan hapalan beliau. Beliau mendatangkan dalil-dalil dari Kitabulloh, dan dari

    Sunnah Rosul-Nya, menyusunnya dengan rapi, dan mengambil darinya faidah dan

    pelajaran yang mengagumkan.

    Sementara si Wushobiy tak bisa mendekati taraf beliau sedikitpun dalam

    perkara-perkara tadi.

    Kami tidak ingin menghina seorang muslim, akan tetapi si Wushobiy inilah

    yang menghinakan dirinya sendiri dengan kadar kejahatan yang sangat besar

    terhadap manhaj Salaf dan para pemikulnya, maka jangan sampai dia mencela

    kecuali dirinya sendiri.

    Al Imam Al Wadi'iy punya kitab-kitab agung yang bernilai tinggi, yang

    tidak bisa disamai oleh tulisan-tulisan Al Wushobiy. Syaikh kami Yahya

    berkata padaku bahwasanya tulisan-tulisan Al Wushobiy itu lemah.

    Dulu Al Imam Al Wadi'iy disebabkan oleh besarnya kecemburuan

    beliau terhadap agama ini, dan belas kasihan beliau untuk umat ini, beliau banyak

    menulis nasihat-nasihat pada mereka, dan memperingatkan mereka dari bahaya-

    bahaya para pengekor hawa nafsu dan kebid'ahan serta penyelewengan. Adapun si

    Wushobiy, dia itu kecemburuannya kecil dalam bab ini, dan sedikit sekali tulisan dia

    tentang hal itu. Bahkan manakala kedengkian dia terhadap Al Imam Al Wadi'iy

    telah membakar dirinya, diapun mulai mengkritik beliau dan mengkritik kitab-

    kitab beliau dengan penghinaan dan perendahan.

    Berikut ini adalah persaksian saudara kita yang mulia Abdul Hadi Al Mathoriy

    :

    Dulu kami pernah mengunjungi Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Al

    Wushoby sekitar tahun 1414 H. setelah kami makan siang bersama Syaikh

    Muhammad Al Wushoby, aku, Husain Al Mathory, Hasan Al Wushoby dan Ali Adz

    Dzary Syaikh Muhammad berkata tentang Syaikh kami Muqbildan beliau saat itu

    masih hidup-,"Buku-buku Syaikh Muqbil kebanyakannya adalah harokiyyah

    (pergerakan)." Lalu aku dengan sengaja berkata,"Bagaimana? "Ash Shohihul

    Musnad"? "Al Musnad"? "Asy Syafa'ah"? "Ijabatus Sa'il"?" Dia menjawab,"Yang aku

    maksud adalah "Al Makhroj", "As Suyuful Batiroh", "Fadhoihul Mudzabdzabin" dan

    yang lainnya. Buku ini tidak memberikan faidah kepada para penuntut ilmu dan

    tidak pula bagi para pencari kebaikan. Seandainya dia menempuh jalan

    sebagaimana Syaikh Ibnu Baz akan terjadi kebaikan dan tersebar manfaat. Maka kau

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    17/72

    7| H a l .

    www.isnad.net

    dapati semua orang akan mengambil faidah, Ikhwani, orang awam, surury, apalagi

    sunny, Datang pertanyaan dari sana sini, fatwa, dakwah, kebaikan yang banyak.

    Syaikh Muqbil sulit diterima oleh masyarakat dan banyak yang tidak menyukai.

    Syaikh adalah orang yang berilmu, tidak layak baginya untuk membuang

    waktunya untuk buku-buku dan kaset-kaset yang seperti ini.!"

    Inilah yang saya ingat wallohu a'lam."

    Ditulis oleh:

    Abdul Hadi Al Mathory.

    Abu Fairuz berkata:

    Lihatlah betapa terbakarnya hati si Wushobiy ketika melihat jalan Salafiyyah

    yang ditempuh oleh Al Imam Al Wadi'iy , dan perhatikanlah besarnya

    perbedaan ilmiyyah dan manhajiyyah di antara kedua tokoh ini.

    Maka upaya menimbulkan kesan adanya kesamaan di antara keduanya adalah

    termasuk keanehan yang terbesar. Al Imam Ibnul Qoyyim berkata tentang

    sifat Robb kita : "Adapun hukum-hukum-Nya yang bersifat perintah

    syar'iyyah, maka semuanya adalah demikian, engkau dapati dia itu mencakup

    penyamaan antara dua perkara yang saling serupa, dan menggabungkan sesuatu

    dengan yang setara dengannya, serta menilai sesuatu dengan yang semisal

    dengannya. Dan juga membedakan antara dua perkara yang berbeda, dan tidak

    menyamakan yang satu dengan yang lainnya." ("I'lamul Muwaqqi'in"/1/hal. 265).

    Seandainya ditetapkan bahwasanya perkaranya adalah seperti yang

    diucapkan oleh Si Wushobiy yang pendendam itu: "beliau murid, saya juga murid,

    dan kami di desa yang sama, dan kami sholat di masjid yang sama," maka

    bukanlah berarti dia akan menjadi seperti Al Imam Al Wadi'iy . Saya tahu

    bahwasanya si Wushobiy tidak terang-terangan mengucapkan itu, hanya saja

    lekukan lidahnya mengesankan bahwasanya dia berharap para pendengar akan

    menjadikannya di posisi sang Imam tersebut. Maka orang harus diingatkan

    agar tidak tertipu dengannya.

    Berapa banyaknyakah pejara yang menuntut ilmu di hadapan seorang imam

    yang ahli, tapi tidak mendapatkan taufiq kecuali sedikit dari mereka. Yahya bin Abi

    Tholib berkata: aku mendengar Abu Dawud berkata: pada suatu hari aku ada di

    pintu Syu'bah. Saat itu masjid penuh. Maka Syu'bah keluar, lalu bertelekan

    kepadaku dan berkata: "Wahai Sulaiman, apakah engkau berpandangan

    bahwasanya mereka semuanya akan keluar menjadi ahli hadits?" Aku menjawab:

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    18/72

    8| H a l .

    www.isnad.net

    "Tidak." Beliau berkata: "Engkau benar. Limapun tidak. Salah seorang dari mereka

    menulis di masa kecilnya, lalu setelah dia besar, dia tinggalkan hadits itu, atau dia

    sibuk dengan kerusakan," Abu Dawud berkata: "Kemudian aku melihat setelah itu,

    maka tidak keluar (lulus menjadi muhaddits) dari mereka walau lima orang saja."

    ("Siyar A'lamin Nubala"/7/hal. 225).

    Airnya sama, disiramkan kepada tanah yang sama, tapi tumbuhannya

    berbeda-beda. Alloh ta'ala berfirman:

    [:4].

    "Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun

    anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidakbercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebagian tanam-

    tanaman itu atas sebagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang

    demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Alloh) bagi kaum yang berfikir."

    Al Imam Ibnu Katsir berkata: "Yaitu: perbedaan ini pada jenis-jenis

    buah-buahan, tanaman pertanian, pada bentuknya, warnanya, rasanya, aromanya,

    daunnya, dan bunganya. Maka yang ini di puncak rasa manis, yang itu di puncak rasa

    masam, yang ini di puncak rasa pahit, yang itu sepat, yang ini segar, yang itu

    gabungan antara rasa ini dan itu, kemudian berubah kepada rasa yang lain denganseidzin Alloh. Yang ini kuning, yang itu merah, yang ini putih, yang itu hitam, yang ini

    biru. Dan demikian pula bunga-bunga, padahal semuanya itu mengambil suplai dari

    tabiat yang sama, yaitu air. Bersamaan dengan perbedaan yang besar ini, yang tidak

    terbatas dan tidak bisa ditentukan, maka dalam perkara yang demikian itu benar-

    benar ada ayat-ayat bagi orang yang bisa memahami. Dan ini adalah termasuk

    petunjuk yang terbesar tentang adanya Pelaku Yang punya keinginan dan pilihan,

    Yang dengan kekuasaan-Nya Dia menjadikan adanya perbedaan dengan antara

    berbagai benda, dan menciptakannya berdasarkan apa yang diinginkan-Nya. Dan

    oleh karena itulah Alloh ta'ala berfirman: "Sesungguhnya pada yang demikian ituterdapat tanda-tanda (kebesaran Alloh) bagi kaum yang berfikir." ("Tafsirul

    Qur'anil 'Azhim"/4/hal. 432).

    Maka para pemilik kejujuran dan keikhlasan itu diberi taufiq oleh Alloh

    kepada kelurusan, sehingga mereka bisa membuahkan manfaat-manfaat untuk para

    hamba. Adapun orang yang rusak batinnya, Allohpun menelantarkannya sehingga

    dia menyeleweng, lalu dia membuahkan bahaya-bahaya terhadap umat ini. Alloh

    ta'ala berfirman:

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    19/72

    9| H a l .

    www.isnad.net

    [:58]

    "Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah;

    dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana.

    Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang

    yang bersyukur."

    Alloh subhanah berfirman:

    [:17].

    "Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; Adapun

    yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. DemikianlahAlloh membuat perumpamaan-perumpamaan."

    Maka barangsiapa diberi taufiq oleh Alloh kepada kelurusan dan

    pertumbuhan, maka hendaknya dia memuji Alloh. Dan barangsiapa ditelantarkan

    oleh-Nya, maka hendaknya dia mengoreksi diri sendiri kemudian tidak mencela

    kecuali dirinya sendiri. Al Imam Imam Ibnul Qoyyim berkata: "Dan taufiq itu

    adalah: keinginan Alloh dari diri-Nya untuk berbuat bagi sang hamba perkara yang

    dengannya hamba tadi jadi baik, dengan cara menjadikannya mampu melakukan

    apa yang membikin Alloh ridho, dia menginginkannya, mencintainya, dan lebihmengutamakannya daripada yang lain, dan menjadikannya benci terhadap perkara

    yang Alloh benci. Dan ini adalah perbuatan Alloh semata, dan sang hamba adalah

    tempat perbuatan (pemberian taufiq) tadi. Alloh ta'ala berfirman:

    "Tetapi Alloh menjadikan kalian cinta kepada keimanan dan menjadikan

    keimanan itu indah di dalam hati kalian serta menjadikan kalian benci kepada

    kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka Itulah orang-orang yang

    mengikuti jalan yang lurus, sebagai karunia dan nikmat dari Alloh, dan Alloh itu

    Maha Mengetahui lagi Maha Penuh Hikmah."(QS. Al Hujurat: 7-8).

    Maka Dia Yang Mahasuci mengetahui orang yang pantas untuk mendapatkan

    kerunia ini, dan siapakah yang tidak pantas untuk itu. Dia Penuh Hikmah,

    meletakkannya pada tempatnya. Pada orang yang pantas untuk menerimanya, Alloh

    tidak menghalangi orang tadi untuk mendapatkan karunia tadi. Dia tidak

    meletakkannya pada orang yang tidak pantas untuk mendapatkannya." (MadarijusSalikin/2/hal. 4).

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    20/72

    21| H a l .

    www.isnad.net

    Maka Al Imam Al Wadi'iy manakala Alloh mengetahui kejujuran beliau

    dan semangat beliau untuk mengikuti kebenaran, Alloh memberi beliau taufiq

    kepada apa yang Alloh ridhoi, sekalipun Al Wushobiy tidak ridho sehingga menghina

    beliau dengan perkataannya: "Buku-buku Syaikh Muqbil kebanyakannya adalah

    harokiyyah (pergerakan)." "Buku ini tidak memberikan faidah kepada para

    penuntut ilmu dan tidak pula bagi para pencari kebaikan ." "Syaikh Muqbil sulit

    diterima oleh masyarakat dan banyak yang tidak menyukai. Syaikh adalah orang

    yang berilmu, tidak layak baginya untuk membuang waktunya untuk buku-buku

    dan kaset-kaset yang seperti ini!"

    Dan Al Wushobiy itu telantar (tidak diberi taufiq) pada masa hidup Al Imam Al

    wadi'iy dan setelah wafat beliau, sehingga dia terlambat pada banyak sekali

    kasus-kasus manhajiyyah yang penting. Maka keadaannya adalah seperti ucapan Al

    Imam Ibnul Qoyyim : Cukuplah bagi seorang hamba kebutaan danketertinggalan manakala dia melihat para tentara iman dan pasukan sunnah dan

    Quran telah memakai pakaian perang mereka, mempersiapkan perbekalan mereka,

    menempati barisan mereka, dan berdiri di posisi-posisi mereka, tungku

    pertempuran telah memanas, roda penggilingan telah berputar, peperangan

    semakin dahsyat, para sejawat saling berteriak: Ayo turun, ayo turun! tapi orang

    ini masih saja ada di tempat persembunyian, di lobang-lobang, dan bersembunyi di

    tempat masuk bersama para perempuan yang tertinggal. Jika takdir membantunya

    dan dia bertekad untuk keluar, duduklah dia di atas ketinggian bersama para

    penonton, sambil melihat siapakah yang menang, agar dia bisa bergabung dengan

    mereka. Lalu diapun mendatangi mereka sambil bersumpah dengan nama Alloh

    dengan sumpah yang paling berat dan berkata: Sungguh aku ini bersama kalian, dan

    aku berangan-angan bahwasanya kalian itulah yang menang. (Al Qoshidatun

    Nuniyyah/Ibnul Qoyyim/1/hal. 8/syaroh Asy Syaikh Muhammad Kholil Harros/Darul

    Kutubil 'Ilmiyyah).

    Penjelasan yang sedikit ini insya Alloh cukup untuk meruntuhkan kesan

    kesetaraan antara Al Wushobiy dengan Al Imam Al Wadi'iy . Dan segala

    puji bagi Alloh Robbil alamin.

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    21/72

    2| H a l .

    www.isnad.net

    Bab Dua: Upaya Mengguncang Hati Pelajar Asing Untuk

    Membenci Syaikh Kami Yang Penyabar Yahya Al Hajuriy

    Al Wushobiy berkata tentang Al Imam Al Wadi'iy : "Dulubeliau itu banyak berbelas kasihan pada para pelajar asing, mengasihani kondisi

    mereka, dan bahwasanya mereka datang dari negri-negri yang jauh, dan

    terkadang mereka di negri-negri mereka berada dalam kemewahan, lalu mereka

    datang ke kehidupan yang biasa di Dammaj tersebut. Hanya Alloh sajalah yang

    dimintai pertolongan. Setelah wafatnya beliau, mereka mendapatkan perlakuan

    yang menyakiti mereka dari si Hajuriy. Tiada upaya dan tiada daya kecuali dengan

    pertolongan Alloh. Berapa banyaknyakah si Hajuriy membikin orang asing

    menangis? Berapa banyaknyakah si Hajuriy membikin orang asing menangis? Dan

    berapa banyaknyakah si Hajuriy mengusir orang asing? Dengan alasan bahwamereka itu orang-orang sakit, tidak menghizbikan Asy Syaikh Abdurrohman Al

    'Adniy. Hanya Alloh sajalah yang dimintai pertolongan."

    Jawabnya adalah sebagai berikut:

    Pasal satu: Jelasnya Upaya Abdurrohman Al 'Adniy dan Anak-buahnya dan

    Membikin Fitnah Terhadap Darul Hadits di Dammaj

    Syaikh kami Abu Abdillah Muhammad Ba Jammal : Dan telah tetap

    juga perkara yang menunjukkan makar dan khianat orang iniyaitu Salim Ba Muhriz-

    . Maka di antara perkara yang kami ketahui: Pertama: Berita yang dikabarkan

    kepada kami, oleh saudara kami yang mulia Muhammad bin Said bin Muflih dan

    saudaranya Ahmad, dan keduanya adalah penduduk Dis Timur di pesisir

    Hadhromaut, yaitu: Bahwasanya Salim Ba Muhriz berkata pada mereka di

    pertengahan tahun 1423 H: Kita telah selesai dari Abul Hasan. Dan giliran

    berikutnya akan datang menimpa Al Hajuriy!!!

    Ini adalah makar dan tipu daya yang nyata serta rencana untuk menimpakan

    fitnah di barisan Ahlussunnah, di mata orang-orang yang inshof (adil/objektif). Akan

    tetapi yang mengherankan adalah orang yang telah sampai padanya ucapan

    semacam ini tapi dia diam saja tidak bergerak seakan-akan dia ridho dengan itu!(1)

    (Ad Dalailul Qothiyyah Ala Inhirofi Ibnai Mari/hal. 13).((1))

    Asy Syaikh Jammal berkata: Jika Salim Ba Muhriz atau yang lainnya mendustakan penukilan-

    penukilan ini maka pendustaannya itu tak bisa diterima karena berita tadi tidaklah diterima dari

    jalanan atau dari orang rendahan atau orang majhul semisal perserikatan Ibnu Mari Al

    Barmakiyyah, karena berita tadi adalah penukilan dari orang-orang yang lurus agamanya yang

    terkenal dengan amanah dan kejujuran. Tinggallah kewajiban Ibnu Muhriz untuk mengumumkan

    tobat secara terang.

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    22/72

    22| H a l .

    www.isnad.net

    Abu Abdillah Muhammad bin Mahdi Al Qobbash Asy Syabwiy: Kami pernah

    pulang dari muhadhoroh di Sodah bersama Abdurrohman Al Adniy. Dan yang

    demikian itu setelah pulangnya Asy Syaikh Yahya dari perjalanan beliau ke

    Adn yang terakhir, maka berkatalah akh Shodiq Al Abdiniy dan dia termasuk

    teman dan orang dekat Abdurrohman Al Adniy- kepada Abdurrohman: Yang

    menghadiri ceramah Asy Syaikh Yahya Al Hajuriy di Adn itu jumlahnya besar. Kami

    menyangka kerajaan kita akan berdiri di sana di Adn-. Maka Abdurrohman Al

    'Adniy berkata: Tidak tahukah engkau wahai akh Shodiq bahwasanya markiz

    atau berkata: dakwah- akan pindah ke sana, karena markiz ini yaitu markiz

    Dammaj- itu terancam dari arah Rofidhoh. Selesai kisah. Dan yang demikian itu

    sebelum fitnah Abdurrohman Al 'Adniy dan sebelum fitnah Hutsiyyin (Rofidhoh).

    Abdul Hakim bin Muhammad Al `Uqoiliy Ar Roimiy berkata: Seorang saudara

    dari Indonesia datang bermusyawarah dengan Abdurrohman Al 'Adniy dalam

    masalah membeli tanah di Dammaj seharga empat juta real Yamaniy. Maka

    Abdurrohman Al 'Adniy berkata: kunasihati engkau untuk tidak membelinya. Lalu

    orang itu pergi. Maka Abdurrohman Al 'Adniy berkata padaku: Nasihatilah orang

    itu. Ini adalah harta yang besar. Wallohu alam apakah Dammaj ini akan tetap ada

    setelah ini atau tidak. Bisa jadi hartanya tadi akan hilang. Atau ucapan yang

    semakna dengan itu. Dan ucapan tadi terjadi sebelum fitnah ini, dan Alloh menjadi

    saksi atas perkataanku ini.Abul Khoththob Thoriq Al Libiy salah satu kepala gerombolan fitnah ini-

    berkata pada Akh Aiman Al Libiy sebelum fitnah ini: Abdurrohman bin Mari Al

    'Adniy akan membuka markiz besar di Adn, fasilitas lengkap, dukungan juga kuat,

    dan akan dinamakan Kota ilmu. Dan Insya Alloh akan ada jalan keluar bagi

    problem para pelajar asing. Lalu Abul khoththob berkata lagi: Tak akan tersisa

    seorang pelajarpun di Dammaj.

    Abdulloh Al Jahdariy pengelola penertiban jadwal pelajaran di Dammaj, dan

    dulunya termasuk orang dekat dan teman duduk Abdurrohman Al 'Adniy- berkata

    bahwa dirinya dulu ingin membeli rumah di Dammaj, maka Abdurrohman Al 'Adniy

    menasihatinya untuk tidak membeli rumah. Abdurrohman Al 'Adniy berkata: Kita

    tidak tapi bagaimana urusan ini nantinya, dan apa yang akan terjadi besok.

    Ucapan ini dilontarkannya pada akhir fitnah Abul Hasan.

    Dan semisal dengan ini Abdurrohman Al 'Adniy menasihati orang lain dengan

    dihadiri Abdulloh Al Jahdariy kurang lebih dua tahun setelah itu.

    Abdurrohman bin Ahmad An Nakhoiy berkata: Saya berkendara bersamaAbdurrohman Al 'Adniy di mobilnya dari Mudiyah ke Laudar, saya disertai Abdul Bari

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    23/72

    23| H a l .

    www.isnad.net

    Al Laudariy. Lalu Abdul Bari Al Laudariy menanyainya: Wahai Syaikh Abdurrohman,

    bagaimana kabar tentang markiz? Abdurrohman berkata: Kami masih berupaya

    untuk itu. Maka Abdul Bari Al Laudariy berkata: Ini adalah upaya yang bagus agar

    mereka mengakhiri makelar di Dammaj. Lalu dia tertawa. Maka Abdurrohman Al

    'Adniy diam.

    (Rujuk Mukhtashorul Bayan/hal. 4-5/ditulis oleh para pengajar darul hadits

    Dammaj, di antaranya adalah Asy Syaikh Muhammad Al Amudiy, Asy Syaikh Abu

    Amr Al Hajuriy, Asy Syaikh Abdul hamid Al Hajuriy dan yang lainnya).

    Manakala makar mereka terbongkar, dan para masyayikh berkumpul di Darul

    Hadits Dammaj pertemuan yang pertama- Abdurrohman Al 'Adniy mengakui di

    hadapan mereka bahwasanya ketika Sholih Al Bakriy telah jatuh, beberapa orang

    mendatanginya seraya berkata: Sesungguhnya Al Bakri telah jatuh, makabangkitlah Anda. Demikianlah Asy Syaikh Abu Abdirrohman Yahya Al Hajuriy

    mengabarkan kepada kami. Dan berita ini juga tersebut di risalah Al Muamarotul

    Kubro karya Abu Basysyar Abdul Ghoni Al Qosyamiy hal. 16.

    Perhatikanlah tipu daya yang besar ini. Maka apakah setelah ini engkau

    wahai Wushobiy- akan menghukumi bahwasanya mereka itu tetap di atas sunnah

    dan salafiyyah?

    Dan perhatikanlah pelaksanaan strategi mereka:

    Ketika Abdurrohman Al Mariy mengumumkan permulaan pencatatan nama

    orang-orang yang akan membeli tanah di calon markiz Fuyusy- tersebut, dia

    menebarkan berita di tengah-tengah penuntut ilmu bahwasanya tenggang waktu

    pencatatan tidak lebih dari empat hari saja, dan bahwasanya pembangunan tanah

    tersebut akan selesai dalam tempo satu tahun. Tentu saja tempo yang amat sempit

    dan pembatasan yang telah dirancang tadi menunjukkan padamu besarnya bahaya

    impian dan makar tadi. Orang ini tidak memberikan kesempatan yang cukup bagi

    pelajar untuk memikirkan tadi bahaya, efek dan akibat dari urusan ini . Dan diatidak tahu tipu daya tadi. Tapi Alloh taala berfirman:

    / [0]

    Mereka membikin tipu daya, dan Alloh membalas tipu daya mereka. Dan Alloh

    itu sebaik-baik pembalas tipu daya.(QS. Al Anfal: 30).

    Maka yang terjadi sebagai akibat dari tenggang waktu yang cukup mencekik

    tersebut adalah: banyak pelajar yang tertimpa kesusahan. Sebagian dari mereka

    akhirnya harus membuang rasa malu untuk mengemis dalam mencari uang. Ada

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    24/72

    24| H a l .

    www.isnad.net

    sebagiannya yang sibuk berpikir dan goncang hatinya dikarenakan waktu tidak

    mengizinkan untuk terlambat.

    Keadaan ekonomi para pelajar sudah diketahui bersama, dan jumlah uang

    yang harus dibayarkan untuk membeli tanah itu tidak dimiliki oleh mayoritasmereka

    (2). Tentu saja kondisi seperti ini telah benar-benar diketahui oleh

    Abdurrohman Al Mariy. Tapi dia memanfaatkan kelemahan ekonomi para pelajar

    tersebut. Oleh karena itulah dia menawarkan kepada mereka harga yang menurut

    orang lain cukup murah tersebut. Akibatnya sebagian dari pelajar bagaikan orang

    gila yang goncang dalam upayanya mendapatkan dana senilai harga tersebut.Mestinya yang wajib dilakukan oleh Abdurrohman Al Mariy dalam kondisi

    seperti ini adalah untuk tidak membuat sempit para pelajar, dan tidak membikin

    pembatas waktu yang menjerumuskan mereka ke dalam kesusahan. Ini jika kita

    menerima bahwasanya perbuatannya tadi benar(3)

    .

    Engkau bisa melihat sebagian pelajar menjual emas istrinya, ada juga yang

    berutang, ada juga bisa engkau lihat dia itu sedih karena tidak mendapatkan uang

    untuk membeli tanah tadi, terutama dengan sempitnya waktu. Ada juga dari mereka

    yang menghasung sebagian pelajar untuk menjual rumahnya yang di Dammaj

    sehingga bisa memiliki dana untuk membeli tanah yang di kota perdagangan Fuyusy.

    Akibatnya sebagian pelajar ada yang terjerumus ke dalam jebakan tadi, ada yang

    tertimpa kesempitan, ada juga yang kesusahan.

    Adapun orang yang telah membeli tanah tadi, mulailah dia setelah itu

    memikirkan pembangunannya, dan darimana mendapatkan dana agar bisa

    mendirikan bangunan di atas tanah tadi. Maka terjatuhlah orang tadi ke dalam

    kesusahan, yang meyebabkan sebagiannya berkurang semangat belajarnya dan

    mulai condong kepada dunia. (diringkas dari Tadzkirotun Nubaha Wal

    Fudhola/Asy Syaikh yang utama Abu Hamzah Muhammad Al Amudiy Al Adniy

    /hal. 3-9).

    ((2))Walaupun relatif murah menurut kalangan menengah.

    ((3))Jika dia memang ikhlas hendak memajukan kualitas Yaman wilayah selatan dalam bidang ilmu

    dan akhlaq dan sebagainya, mengapa dengan jalan mengobrak-abrik ketenangan belajar para

    pelajar di Dammaj (markiz Salafiyyah terbesar di Yaman wilayah utara, dan bahkan se-Yaman

    secara mutlak) dan merayu mereka agar menjual kamar dan rumah mereka yang di Dammaj.

    Bahkan ada sebagian pelajar asli Abyan didatangi mereka sambil berkata,Wahai Akhuna Fulan,

    bergabunglah, barangkali engkau termasuk calon pasukan Aden-Abyan yang dijanjikan Rosululloh -

    shollallohu alaihi wasallam-. Kalaupun perbuatannya tadi bisa dibenarkan, mengapa setelah

    berhasil merayu sebagian pelajar dari Dammaj lalu dia membuat kesempitan terhadap mereka?

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    25/72

    25| H a l .

    www.isnad.net

    Abdurrohman bin Mar'i Al 'Adniy dan pengikutnya berupaya untuk merobek-

    robek barisan salafiyyin. Datang fitnah mereka di tengah markiz induk- untuk

    memukul dakwah sunniyyah salafiyyah, untuk memecahbelah keutuhan mereka dan

    merubah jalan mereka yang bersifat Qur'aniyyah Nabawiyyah Salafiyyah kepada

    jalan baru yang tidak dikenal pada zaman Salafush Sholih. Mereka mengangkat

    syi'ar: "Kami ingin satu markiz di Fuyusy!" tapi mereka tidak memulai di sana,

    bahkan membikin kegoncangan di markiz induk dan membikin kacau para pelajar

    markiz induk. Syaikh markiz induk Syaikh kami Abu Abdirrohman Yahya bin Ali Al

    Hajuriy tidak menghalangi mereka membangun markiz salafiy di bumi Alloh

    manapun, bahkan beliau mendukung mereka dan mendorong mereka untuk itu.

    Akan tetapi kegaduhan besar apa ini yang terjadi di tengah-tengah Darul

    Hadits di Dammaj? Kenapa mereka tidak keluar dengan tenang ke tempat yang

    mereka inginkan, dan nanti akan datang orang-orang insya Alloh tanpa membikin

    kacau markiz Dammaj? Bukan, mereka memang ingin melarikan pelajar yang di

    Dammaj dan memecah barisan pelajar di Darul Hadits Dammaj.

    Bacalah barita tentang fitnah besar ini fi "Zajrul 'Awi" (1/hal. 10), "Silsilatuth

    Tholi'ah" (4/hal. 12 dan 25), "Al Muamarotul Kubro" (karya Abu Basysyar Abdul

    Ghoni Al Qosyamiy /hal. 18), "Haqoiq Wa Bayan" (hal. 31), "Nashbul

    Manjaniq" (79).

    Asy Syaikh Muhammad Ba Jammal -hafizhohulloh- (pengajar di salah satu

    masjid di Hadhromaut) berkata: Di antara berita yang tersebar dan diketahui

    bersama adalah bahwasanya Asy Syaikh Abdurrohman Ashlahahulloh- punya para

    wakil yang menjalankan proyek pencatatan nama-nama orang yang ingin

    membangun di tanah markiz Lahj (Fuyusy). Dia sebelum itu punya iklan dan

    pengumuman besar yang tiada tandingannya, bahkan menelpon si fulan dan si fulan

    di sana dan di sini, yang mana kejadian tersebut membuat tersentaknya orang-orang

    yang berakal. Yang demikian itu dikarenakan markiz-markiz Ahlussunnah tidak

    didirikan dengan karakter dan gaya seperti itu, seperti yang diinginkan Asy SyaikhAbdurrohmanAshlahahulloh- dalam mendirikan markiz Lahj.

    Semua orang tahu secara pasti bahwasanya tiada seorangpun pada zaman

    Syaikhunal Imam Al Wadiiy -rohimahullohu- bisa tinggal di Dammaj sambil

    mencatat para pelajar yang ingin pindah ke markiz barunya yang sampai sekarang

    masih berupa tanah kosong!(4)

    Padahal dulu markiz-markiz itu didirikan setelah itu

    barulah orang yang diwakilkan untuk mengajar di situ pindah ke markiz tersebut.

    ((4)) Risalah ini beliau sebarkan pada awal fitnah, sekitar tiga tahun yang lalu. Adapun sekarang

    markiz Fuyusy telah berdiri.

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    26/72

    26| H a l .

    www.isnad.net

    Terkadang pada permulaannya Syaikhuna -rohimahullohu- diminta untuk

    menentukan orang yang akan mengajar di situ.

    Maka mengapa perkara yang seperti ini terjadi di Darul Hadits di Dammaj

    dalam keadaan pengganti bapak kita ada tapi tidak dimintai musyawarahnya !!?apakah kalian pandang seperti ini bentuk bakti, bantuan dan pertolongan buat

    markiz Syaikhuna -rohimahullohu-, ataukah hal itu merupakan suatu bentuk

    kedurhakaan dan permusuhan !!?

    Aku merasa kagum dengan kecerdasan sebagian saudara kita dari pelajar

    asing manakala dia bertanya kepada seorang teman: Andaikata Asy Syaikh Muqbil

    masih hidup, mungkinkah Asy Syaikh Abdurrohman melakukan perkara seperti ini,

    yaitu mencatat nama pelajar Dammaj yang mau pindah ke Fuyusy? Maka teman

    tadi menjawab: Nggak bisa. Maka dia berkata,Berarti ini nggak benar.

    (Mulhaqun Nadhor/hal. 13).

    Dan termasuk dari makar pengikut Abdurrohman Al 'Adniy adalah: mereka

    merancang kegaduhan di saat dars Syaikh kami berlangsung, akan tetapi

    Alloh menelantarkan mereka sehingga mereka merasa gentar untuk

    melaksanakannya pada waktunya, sehingga tidak terjadi apa-apa. (Rujuk "Nashbul

    Manjaniq"/hal. 96).

    Sungguh perbuatan mereka itu menyebabkan bahaya besar terhadap markiz

    ini dan terhadap dakwah. Maka bagaimana setelah ini mereka tidak boleh diusir

    dalam rangka melindungi markiz, pelajar dan dakwah? Maka bangkitlah Syaikh kami

    Yahya dengan memotong bahan yang rusak dengan menjaga kebaikan yang

    besar ini. Dan ini adalah benar-benar pelaksanaan wasiat sebagaimana seharusnya,

    dan penunaian amanah sebagaimana diperintahkan, berbeda dengan pandangan si

    Wushobiy. Sebagaimana dikatakan:

    "Mereka memandang dengan mata permusuhan. Seandainya dia itu adalah mata

    keridhaan pastilah mereka akan menganggapnya bagus dan tidak menganggap

    buruk." (Miftah Daris Sa'adah/hal. 17).

    Tambah lagi:

    ...

    Dan mata keridhoan lemah untuk melihat setiap kekurangan. Tapi mata kebencianmenampakkan berbagai kejelekan. (Al Aghoniy/3/hal. 39).

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    27/72

    27| H a l .

    www.isnad.net

    Bahkan si Wushobiy sendiri punya uluran tangan dalam membantu makar

    besar ini. Syaikh kami Yahya Al Hajuriy berkata: "Beberapa waktu sebelum

    ini, akh Ali Ja'dan mengunjungi Asy Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab

    maka Asy Syaikh Muhammad berkata padanya: "Akan berdiri sekarang ini markiz

    yang menyerupai markiz Dammaj. Jangan kabarkan ini pada seorangpun!!"

    Baiklah, markiz-markiz jika berdiri tanpa ada kerahasiaan, maka kami ucapkan

    selamat atas berdirinya markiz apapun, dan kami akan membantunya. Dan aku jika

    dikumpulkan tazkiyyah-tazkiyyah yang aku tulis untuk mendirikan markiz-markiz

    untuk Ahlussunnah pastilah datang dalam bentuk malzamah. Akan tetapi

    kerahasiaan macam apa yang mereka perbuat itu?

    Di belakang penyembunyian tersebut ada "amalan-amalan" Alloh lebih tahu

    apa yang ada di belakang maksud ini. Saksinya ada dan dia mendengar. Tambahkan

    lagi dengan perbuatan Asy Syaikh Muhammad membikin adu domba danpemberontakan terhadap dakwah, penentangan terhadap dakwah, membikin

    kerumitan terhadap dakwah, membikin kerumitan terhadapku dan terhadap

    saudara-saudaraku di Darul Hadits di dammaj tanpa alasan yang benar. Demi Alloh

    itu adalah kezholiman, dan permusuhan. Tiada sebab yang demikian itu kecuali wala

    (loyalitas) dan baro (perlepasdirian) yang sempit.

    (selesai dari risalah "Al Wala Wal Baroudh Dhoyyiq"/Asy Syaikh Yahya/hal. 6).

    Pasal Dua: Buruknya Perbuatan Sebagian Pelajar Asing

    Al Wushobiy bergaya menangisi nasib para perusak yang terusir, dan dia pura-

    pura buta sehingga benar-benar dihukum dengan kebutaan- terhadap buruknya

    tipu daya mereka. Akan saya paparkan pada kalian sedikit dari tipu daya para pelajar

    yang durhaka dari kalangan orang asing, kemudian aku serahkan hukum untuk

    kalian:

    Abul Khoththob Al Libiy. Dia adalah hasaniy yang menyusup, menampakkan

    rujuk. Manakala muncul fitnah Abdurrohman bin Mar'i Al 'Adniy, nampaklah

    hizbiyyah si pengadu domba ini. Dia sekarang tinggal di suatu desa dari desa-desa

    Mudiyah. Abul Khoththob telah dikomentari oleh Syaikh kami : "Abul

    Khoththob adalah nasionalis yang liar, tidak ada keraguan untuk memastikan itu

    bagi orang yang mengetahui apa yang kami ketahui dari hizbiyyah orang ini dan

    hizbiyyah orang yang bersamanya semisal Abdulloh bin Syahir, dan semisal mereka

    itu adalah hizbiyyun." (rujuk kaset "At Ta'kid"/no. 3).

    Syaikh kami Yahya semoga Alloh menjaga beliau dari setiap kejelekan dan

    perkara yang dibenci- : "Semoga Alloh memberinya petunjuk. Dia menempuh jalan

    hizbiyyin yang pertama para pengikut Abul Hasan, yang berupa menelpon para

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    28/72

    28| H a l .

    www.isnad.net

    masyayikh, mengadu domba, menghasung terjadinya fitnah. Sebagian masyayikh

    menelponku, dan sebagiannya menasihatinya. Maka berdasarkan ini Abul

    Khoththob terusir, semoga Alloh tidak membalasnya dengan kebaikan. Dia adalah

    perusak, maksudnya adalah fitnah, ini adalah hizbiyyah berdasarkan metode para

    pengikut Abul Hasan persis seperti bulu panah yang kanan dengan yang kiri. Demi

    Alloh, orang yang mengetahui kebenaran tiada yang ragu tentang itu."

    Yang pertama: dia merusak sebagian saudara kita orang-orang Libia di sini.

    Dan mereka bersaksi, lima orang atau lebih, mereka semua bersaksi atas dia tentang

    hal itu.

    Kedua: dia menelpon masyayikh dan dia ingin fitnah padahal dia itu di sisi

    kami menuntut ilmu tanpa adab. Semoga Alloh tidak mempertemukannya dengan

    kebaikan."

    Selesai ucapan Asy Syaikh .

    (rujuk "Al Qoulush Showab Li Bayani Hali Abil Khoththob"/karya Akh Haidaroh Al

    Ja'daniy ).

    Orang ini jelek adabnya terhadap Syaikh kami An Nashihul Amin Yahya Al

    Hajuriy yang mana Abul Khoththob berkata: "Aku tidak puas dengan ucapanmu

    tentang Abul Hasan." Dia juga jelek adab yang mana dia tidak mau mendengarkan

    nasihat Asy Syaikh Muhammad Al Imam yang mana Muhammad Al Imam

    berkata padanya saat duduk-duduk dengannya di Mudiyah: "Perbaikilah hubunganantara dirimu dengan Asy Syaikh Yahya, dan janganlah engkau keluar ke kota-kota."

    Tapi dia tetap keluar, dst.

    (lihat "Tanbihus Salafiyyin An Nushoha"/karya akh Abdurrohman bin Ahmad An

    Nakho'iy /hal. 14-15).

    Fadhilatus Syaikh Robi bin Hadi Al Madkholiy juga telah mengkritiknya

    dan mendorong syaikh kami Al 'Allamah Yahya untuk mengusirnya.

    Abu Qois Al Libiy. Hasaniy, penyusup, datang berpura-pura tobat, kemudianmembikin kekacauan pikiran sebagian orang-orang Libia.

    Dan termasuk dalam bab ini orang yang bernama Utsman Al Jazairiy .

    dulu dia termasuk fanatik untuk Abdurrohman bin Mar'i Al 'Adniy, dia punya tipu

    daya dan kedustaan. Ketika para saksi yang memberatkan dia telah hadir, dan

    setelah menyerang dan lari, diapun mengaku cercaannya terhadap Asy Syaikh dan

    berpura-pura tobat beberapa hari. Dia menyatakan tobat yang murni dari cercaan

    yang muncul darinya terhadap fadhilatusy Syaikh, akan tetapi dia mencela saudara-

    saudaranya para pemberi nasihat, dan dia berlepas diri dari fitnah Abdurrohman, kemudian dia mengumpulkan seluruh orang-orang Aljazair dan berpura-pura tobat

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    29/72

    29| H a l .

    www.isnad.net

    di hadapan Asy Syaikh. Dan pada hari-hari penampilan rujuknya dia mengabarkan

    metode kaum fanatic tersebut seraya berkata: "Mereka menjadikan untuk mereka

    orang-orang khusus yang mendekatkan kepada mereka. dan aku termasuk dari

    orang khusus mereka, hingga mereka menjadikan diriku sebagai perantara antara

    mereka dengan orang-orang Aljazair. Mereka menanyaiku tentang mereka. maka

    barangsiapa aku kasih tazkiyyah di hadapan mereka, merekapun merasa tenang

    kepadanya. Dan barangsiapa aku cela di hadapan mereka, merekapun berhati-hati

    darinya. Dan dulu aku jika pergi menemui mereka bersama sebagian orang Aljazair,

    mereka memberikan isyarat padaku menanyai tentang keadaan orang itu." Dia

    berkata lagi: "Oleh karena itulah ketika Asy Syaikh Yahya memanggil Yasin Al 'Adniy,

    Nashir Al 'Adniy dan Abul Khoththob Al Libiy, mereka berkata pada beliau: "Anda

    tidak punya dalil terhadap kami," karena mereka tidak akan mengajak bicara selain

    orang-orang khusus."

    Kemudianlah tampaklah perkara yang tersembunyi: si Utsman masih terus

    berhubungan telpon dengan para komandan fitnah, sebagaimana yang diakuinya

    sendiri, dan dia sering minta musyawarah dengan mereka tentang urusan dia. Al Akh

    Mahmud Al Jazairiy berkata: "Dulu Utsman sering mendatangiku ke

    kamarku, dia sering memakai metode-metode tipu daya untuk memasukkan aku ke

    dalam jaringannya, termasuk dari itu adalah: dia sering memberiku bantahan-

    bantahan sebagian fanatis yang membantah Ahlussunnah, dan dia

    memperdengarkan padaku beberapa kaset, dan dia berkata padaku tentang

    sebagian risalah tersebut: "Sungguh ini adalah risalah pembentukan dasar-dasaryang harus dihapalkan." Demikianlah dia ingin menghiasi kebatilan di hadapku

    dalam baju nasihat."

    Mahmud juga berkata: "Utsman sering memakai metode penakut-nakutan

    dan teror terhadapku dengan berkata: "Para ulama menyelisihi asy Syaikh Yahya!

    Mereka akan berbicara tentangnya!! Ada perkara-perkara yang tidak engkau

    ketahui! Seandainya engkau mengetahui ini pastilah akan runtuh atap dari atas kita..

    !! dan pastilah engkau akan membawa tasmu dan engkau akan pergi!!..." lalu

    tersingkaplah perkaranya dan makarnya secara sempurna, lalu Syaikh kamimengusirnya.

    (Rujuklah "Nashbul Manjaniq"/12, 116, 119, 120 dan 121/karya Akh Yusuf Aljazairiy

    ).

    Abu Kholid Al Indonesiy, namanya Ahmad , punya kedustaan, syubuhat

    dan cercaan terhadap Syaikh Yahya. Dulu dia sering membanggakan syi'ar tabayyun

    dan tatsabbut, dan bahwasanya dirinya itu mendapatkan taufiq di setiap sholat

    istikhoroh, dan berkata bahwasanya dirinya telah istikhoroh pada Alloh tentang

    fitnah ini dan dia telah diberi petunjuk untuk berdiri bersama Abdurrohman binMar'i Al 'Adniy (atau ucapan yang semisal itu). Manakala dia memperbanyak celaan

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    30/72

    31| H a l .

    www.isnad.net

    terhadap syaikh kami(5)

    dan terhadap sebagian pelajar yang ada di sekeliling beliau

    , dan para ikhwah telah bertekad untuk melaporkannya kepada syaikh kami

    ternyata dia mendahului mereka untuk masuk menemui syaikh kami

    dan menampilkan kesan rujuk dan tobat. Inilah sebagian dari apa yang saya dapati

    dari Abu Kholid, dengan beberapa tambahan dari saudara kita Abu Abdirrohman

    Utsman dan yang lainnya. Orang tadi telah keluar dari markiz sebelum diusir,

    karena dia menyatakan bahwasanya para ulama akan melarang orang dari Dammaj.

    Manakala dia mempersiapkan pulang ke tanah air, dia membikin waswas

    kepada sebagian pelajar dan berkata: "Ana harus keluar dari markiz ini agar barokah

    ilmuku tidak rusak. Sesungguhnya Asy Syaikh Yahya bukan termasuk kibarul ulama,

    dan sesungguhnya para masyayikh akan mentahdzir dari dia, dan markiz ini akan

    kosong. Barangkali aku akan pindah ke Syihr."

    Ketika sebagian ikhwah bertanya padanya: "Bukankah antum telah tobat dariini?" dia menjawab: "Ana tobat dari apa? Ana di atas kebenaran, tiada alasan untuk

    tobat." Akh tadi berkata: "Lalu untuk apa antum masuk ke syaikh?" dia

    menjawab: "Ana hanya masuk ke syaikh karena sebagian orang mau melaporkan

    ana ke syaikh, maka ana menemui syaikh seraya kukatakan pada beliau: "Saya

    bersama kibarul ulama, apakah saya masih boleh tinggal di sini ataukah saya harus

    pergi?" atau ucapan yang seperti itu, sebagaimana dikabarkan oleh para saksi

    dengan ucapan yang banyak.(6)

    Demikian pula sebagian pelajar Indonesia membikin bisikan-bisikan syubuhatkepada sebagian pelajar di Dammaj. Semoga Alloh menjaga Dammaj.

    Abu Taubah Al Indonesiy, kumpul-kumpul dengan pelajar yang menentang

    Asy Syaikh Yahya. Dan dia menuduh beliau dengan beberapa kebatilan, maka syaikh

    mengusirnya.

    Kemudian kami mendapati kebanyakan dari mereka tertinggal dari dars-dars

    umum, padahal markiz ini dibangun dari asasnya untuk menuntut ilmu. Bacalah

    kabar-kabar tentang mereka di "Al Barohinul jaliyyah" (hal. 22) dan "Nashbul

    Manjaniq" (hal. 83) dan yang lainnya.

    Maka jenis yang membikin sakit yang merusak macam ini berhak untuk diusir

    secara syar'iy dan akal. Kemudian sesungguhnya Asy Syaikh Muqbil , orang-

    orang yang menyelisihi dakwah beliau itu dulu terbongkar dan kelihatan jelas,

    (5)Termasuk dari itu adalah: "Asy Syaikh Yahya itu bisa jadi adalah pendusta, dan bisa jadi adalah

    orang yang jelek," ringkasan dari lembaran dia.(6)

    Saya dapati dari sela-sela perbuatan Abu Kholid bahwasanya dia menempuh langkah para

    hizbiyyin dalam upaya menjatuhkan para saksi dan menolak persaksian mereka jika tidak sesuai

    dengan huruf-hurufnya dan lafazhnya, atau dekat sekali dengan ucapan aslinya. Dan itu semua

    telah terjadi.

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    31/72

    3| H a l .

    www.isnad.net

    adapun sekarang mereka itu ada di dalam barisan ini sendiri sehingga bencana yang

    mereka timbulkan lebih keras.

    Pasal tiga: sekedar tangisan bukanlah dalil tentang kesesuaian dengankebenaran

    Demikian pula sekedar bagusnya gaya dan banyaknya tangisan (bukan dalil

    bahwa orang tadi di atas kebenaran). Al Imam Malik telah terpedaya dengan

    gaya Abdul Karim bin Abil Mukhoriq(7)

    . Abu Umar ibnu Abdil Barr berkata: "Orang ini

    dari Bashroh, tiada perselisihan tentang kelemahannya, hanya saja di antara mereka

    ada yang menerimanya khusus pada hadits yang bukan tentang hukum-hukum, tapi

    tidak berhujjah dengannya. Dia pendidik dan penulis, bagus gayanya, mempedaya

    Malik dengan gayanya itu. Orang ini bukan dari Madinah sehingga Malik memang

    tidak kenal baik dengannya, sebagaimana Asy Syafi'iy terpedaya oleh Ibrohim bin

    Abi Yahya." (Baca "Mizanul I'tidal"/2/hal. 646).

    Abul Fath Al Ya'muriy berkata: "Akan tetapi Malik tidak menampilkan hadits

    dari Abdul Karim kecuali hadits yang memang tsabit (tetap) selain dari jalur orang

    tadi, hadits: "Jika engkau tidak malu, maka kerjakanlah apa yang engkau

    inginkan." Dan hadits meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri dalam sholat.

    Ketika jelas bagi Malik keadaan orang itu, beliau mengemukakan udzur beliau dan

    berkata: "Aku terpedaya oleh banyaknya tangisan dia di masjid," atau yang seperti

    itu. (Baca "Mizanul I'tidal"/2/hal. 647).

    Ini apabila tangisan tadi adalah jujur, maka tetap saja bukan dalil tentang

    tsiqohnya orang tadi, ataupun tentang benarnya jalan hidup dia. Maka bagaimana

    jika tangisannya adalah tangisan hizbiy yang pendusta? Adapun Abdurrohman Al

    'Adniy, tanyailah dia demi Robb langit dan bumi-: berapa banyak dia menangis di

    hadapan sebagian orang untuk menarik perasaan mereka? demikian pula sebagian

    pengikutnya, mereka sering pura-pura menangis di hadapan sebagian orang untuk

    menarik perasaan mereka. ketika mereka keluar dari hadapan orang-orang tadi,

    sebagian dari mereka tertawa.

    Alloh ta'ala berfirman:

    / [16.]"Dan mereka datang menemui ayah mereka di waktu Isya sambil menangis."

    (7)Abdul Karim bin Abil Mukhoriq ini adalah Abu Umayyah. Nama ayahnya kabarnya adalah Qois Al

    Bashriy Al Mu'allim. Abdul Karim ini matrukul hadits menurut Ayyub, Yahya, Ibnu Mahdi, Ahmad

    bin Hanbal, An Nasa'iy dan Ad Daroquthniy.

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    32/72

    32| H a l .

    www.isnad.net

    Al Imam Abu Bakr Ibnul 'Arobiy berkata: "Para ulama kami berkata: ini

    menunjukkan bahwasanya tangisan seseorang itu tidak menunjukkan jujurnya

    ucapan dia, karena ada kemungkinan hal itu cuma dibikin-bikin. Di antara orang-

    orang itu ada yang sanggup berbuat itu, dan di antara mereka adapula yang tak

    sanggup demikian." ("Ahkamul Qur'an"/3/hal. 32/surat Yusuf/Al Maktabatul

    'Ashriyyah).

    Pasal empat: pengusiran para perusak itu disyariatkan dalam agama Alloh

    Sesungguhnya menjauhkan para perusak atau pembawa bahaya dari para

    muslimin adalah perkara yang disyariatkan. Dari Abu Huroiroh yang

    berkata: Nabi bersabda:

    .

    "Jika budak perempuan berzina, dan jelaslah zina dia, maka pukullah dia dan

    jangan dicaci. Kemudian jika dia berzina lagi, maka pukullah dia dan jangan

    dicaci. Kemudian jika dia berzina lagi pada kali yang ketiga maka juallah dia

    sekalipun dengan tali dari rambut."(HR. Al Bukhoriy (2152) dan Muslim (1703)).

    Al Muhallab berkata: "Pemahaman dari hadits ini adalah:disyariatkannya menjual budak yang pezina, dan seruan untuk menjauhi pezina.

    Sabda beliau: "Sekalipun dengan tali dari rambut" maknanya adalah kerasnya

    dorongan untuk merasa tidak butuh pada budak pezina itu, dan ini bukanlah dari sisi

    penyia-nyiaan harta, karena kita memang diperintahkan untuk memutuskan

    hubungan dengan para pelaku maksiat." (sebagaimana dalam "Syarh Ibnu Baththol

    'Ala Shohihil Bukhoriy"/11/hal. 294).

    Syaikhul Islam berkata: "Persahabatan, perbesanan dan persaudaraan

    itu tidak boleh kecuali bersama orang-orang yang taat kepada Alloh berdasarkan

    kehendak Alloh. Ini ditunjukkan oleh hadits yang ada di Sunan:

    "Janganlah engkau bersahabat kecuali dengan orang mukmin, dan janganlah

    makan makananmu kecuali orang yang bertaqwa."(8)

    (8) HR. Abu Dawud (4832) dan At Tirmidzi (2395), dari Abu Sa'id Al Khudriy di dalam

    sanadnya ada Al Walid bin Qois At Tujibiy, ditsiqohkan oleh Al 'Ijliy dan disebutkan dalam Ats

    Tsiqot Ibnu Hibban. Tiada ulama mu'tabar yang mentsiqohkannya, tapi haditsnya digabung dengan

    seluruh pendukung dalam bab ini bisa dihasankan.

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    33/72

    33| H a l .

    www.isnad.net

    Dan di dalam Sunan juga:

    "Seseorang itu berdasarkan agama teman dekatnya. Maka hendaknya seseorang

    dari kalian itu memperhatikan dengan siapa dia berteman dekat."(9)

    Dan dalam Ash "Shohihain" dari hadits Abu Huroiroh dari Nabi

    bahwasanya beliau bersabda:

    "Jika budak perempuan salah seorang dari kalian berzina, maka hendaknya dia

    memukulnya dengan had, kemudian jika dia berzina lagi, maka hendaknya dia

    memukulnya dengan had, kemudian jika dia berzina lagi maka hendaknya dia

    menjualnya sekalipun dengan tali."

    "Dhofir" adalah tali, dst." ("Majmu'ul Fatawa"/15/hal. 327).

    Dari Ali bin Abi Tholib -rodhiyallohu 'anhu- bahwasanya Rosululloh -

    shollallohu alaihi wasallam- bersabda:

    Semoga Alloh melaknat orang yang menyembelih untuk selain Alloh, semoga

    Alloh melaknat orang yang mencuri (riwayat yang lain: merubah) tanda-tanda di

    bumi, semoga Alloh melaknat orang yang melaknat kedua orang tuanya, dan

    semoga Alloh melaknat orang yang menaungi pelaku ihdats.(HR. Muslim (1978)).

    Syaikhul Islam berkata: "Wajib untuk mengeluarkan budak perempuan

    yang pezina dari area kekuasaannya. Maka bagaimana dengan istri yang pezina?

    Budak lelaki setara dengan budak perempuan. Dan yang menunjukkan pada itusemua adalah apa yang diriwayatkan oleh Muslim dalam "Shohih" beliau dari Ali bin

    Abi Tholib -rodhiyallohu 'anhu- bahwasanya Nabi -shollallohu alaihi wasallam-:

    "Bahwasanya beliau melaknat orang yang membuat ihdats atau menaungi pelaku

    ihdats."[HR. Al Bukhoriy (3179) dan Muslim (1370)].

    (9) HR. Abu Dawud (4835) dan At Tirmidzi (2552), dari Abu Huroiroh . Shohih.

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    34/72

    34| H a l .

    www.isnad.net

    Maka ini mewajibkan datangnya laknat terhadap setiap orang yang menaungi

    pelaku ihdats (perkara baru), sama saja ihdatsnya itu dengan zina ataukah pencurian

    atau yang lainnya, dan sama saja apakah penaungannya itu dengan kekuasaan (tuan

    terhadap budak) atau dengan pernikahan ataukah yang lainnya, karena minimal

    perkara yang ada di dalamnya adalah orang ini tidak mengingkari kemungkaran."

    ("Majmu'ul Fatawa"/15/hal. 328).

    Dan dari Abu Huroiroh yang memberikan hadits bahwasanya

    Rosululloh bersabda:

    "Tiada penularan dengan sendirinya."

    .

    "Tidak boleh yang sakit didatangkan kepada yang sehat."

    (HR. Muslim (2221)).

    Syaikhul islam ditanya tentang orang yang sedang terkena bencana

    (sakit) tinggal di suatu rumah di antara kaum yang sehat, maka sebagian dari merekaberkata: "Tidak memungkinkan bagi kami berdampingan denganmu, dan tidak

    sepantasnya engkau berdampingan dengan orang sehat." Maka apakah boleh dia

    dikeluarkan?

    Maka beliau menjawab: "Iya, mereka boleh melarangnya untuk tinggal di

    antara orang-orang sehat, karena Nabi bersabda:

    "Tidak boleh yang sakit didatangkan kepada yang sehat."

    Maka beliau melarang pemilik onta-onta yang sakit untuk mendatangkannya kepada

    pemilik onta-onta yang sehat, bersamaan dengan sabda beliau:

    "Tiada penularan dengan sendirinya, tidak boleh ada ramalan nasib sial."

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    35/72

    35| H a l .

    www.isnad.net

    Demikian pula diriwayatkan bahwasanya beliau ketika orang yang terkena penyakit

    lepra tiba untuk membai'at beliau, beliau mengirimkan utusan kepadanya dengan

    bai'at, dan tidak mengidzinkannya masuk ke Madinah(10)

    ." ("Majmu'ul

    Fatawa"/24/hal. 284-285).

    Al Imam Ibnul Qoyyim berkata: "Pasal tentang jalan Nabi

    untuk menjaga diri dari penyakit-penyakit yang menular secara tabiat, dan

    dalam bimbingan beliau kepada orang-orang sehat untuk menjauhi orang-orang

    sakit menular. Telah tetap dalam "Shohih Muslim" dari hadits Jabir bin Abdillah

    bahwasanya dulu di antara delegasi Tsaqif ada seseorang yang terkena sakit lepra,

    maka Nabi mengirimkan utusan padanya untuk menyampaikan

    sabdanya: "Kembalilah, kami telah membai'at engkau." ("Zadul Ma'ad"/4/hal.

    134).

    Dan dari Ummu Salamah yang berkata:

    :.:.

    "Nabi masuk menemuiku dan di sisiku ada seorang banci. Lalu aku

    mendengar si banci itu berkata pada Abdulloh bin Abi Umayyah (saudara Ummu

    Salamah): "Wahai Abdulloh, bagaimana pendapatmu jika Alloh membukakan kota

    Thoif untuk kalian besok? Engkau harus mengambil Bintu Ghoilan, karena anak

    perempuan itu menghadap dengan empat sisi dan membelakangi dengan delapan

    sisi (menggambarkan kecantikan badannya)." Dan Nabi bersabda:

    "Jangan sekali-kali si banci ini masuk menemui kalian (wahai para wanita)." (HR.

    Al Bukhoriy (4324) dan Muslim (2180)).

    Al Hafizh Ibnu Hajar berkata: "Dan di dalam hadits-hadits ini ada dalil

    tentang disyariatkannya mengeluarkan setiap orang yang bisa menimbulkan

    gangguan pada manusia dari tempatnya sampai dia rujuk dari perbuatan itu atau

    bertobat." ("Fathul Bari"/10/hal. 334).

    Dan dari Abu Huroiroh dari Nabi yang bersabda:

    .

    (10)

    HR. Muslim (2231), dari Asy Syarid .

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    36/72

    36| H a l .

    www.isnad.net

    "Sungguh aku telah melihat ada seseorang yang bersenang-senang di Jannah

    disebabkan oleh sebatang pohon yang dipotongnya dari permukaan jalan karena

    dulunya mengganggu manusia."(HR. Muslim (1914)).

    Al Imam Ibnu 'Utsaimin berkata: "Dan hadits ini dalil bahwasanyabarangsiapa menghilangkan gangguan dari muslimin, maka dia akan mendapatkan

    pahala yang agung ini dalam perkara indrawi. Maka bagaimana dengan perkara

    maknawi? Di sana ada sebagian orang kita berlindung pada Alloh- yang suka

    membikin kejelekan dan bencana, dan pemilik pikiran-pikiran yang busuk serta

    akhlaq yang buruk. Jika mereka adalah pemilik pikiran-pikiran yang busuk dan buruk,

    menghalangi orang dari agama Alloh, maka upaya menghilangkan mereka dari jalan

    muslimin itu jauh lebih utama dan lebih agung pahalanya di sisi Alloh. Maka jika

    gangguan mereka dihilangkan, jika mereka adalah pemilik pikiran-pikiran yang busuk

    dan buruk, penyelewengan, harus dibantah dan dibatalkan pemikiran mereka

    sampai pada ucapan beliau:- maka wajib bagi para pemegang urusan untuk

    menghilangkan gangguan dari jalan muslimin, yaitu: mereka menghilangkan para

    penyeru kepada kejahatan, atau kepada penyelewengan, atau kepada mujun

    (rendahnya kehormatan karena canda yang melampaui batas), atau kepada

    kefasiqan, dengan cara dilarang dari menyebarkan apa yang diinginkannya itu, dari

    kejahatan dan kerusakan. Dan inilah kewajiban mereka. akan tetapi tidak diragukan

    bahwasanya para pemegang urusan yang Alloh menguasakan mereka terhadap

    muslimin, ada sikap kurang pada sebagian dari mereka, dan sebagiannya ada yang

    meremehkan masalah ini. Mereka meremehkan perkara ini pada awal kejadiannya

    hingga perkaranya berkembang dan bertambah, dan ketika itulah mereka tidak lagi

    sanggup untuk mencegahnya. Maka yang wajib adalah menghadapi kejelekan sejak

    dari awal munculnya dengan memotong akarnya hingga tidak tersebar dan tidak

    menyebabkan manusia tersesat dengannya.

    Yang penting: bahwasanya menghilangkan gangguan dari jalan, dan jalan

    indrawi, jalan yang dipijak oleh kaki, dan jalan maknawi, jalan di dalam hati, dan

    menjalankan upaya penghilangan gangguan dari jalan ini semua adalah termasuk

    perkara yang bisa mendekatkan diri kepada Alloh. Dan penghilangan gangguan dari

    jalan hati dan amal sholih lebih agung pahalanya, dan lebih keras kebutuhannya

    daripada menghilangkan gangguan dari jalan yang dipijak oleh kaki. Dan Alloh

    sajalah yang memberikan taufiq.

    (selesai dari "Syarhu Riyadhish Sholihin"/Ibnu 'Utsaimin/1/hal. 368/Darus Salam).

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    37/72

    37| H a l .

    www.isnad.net

    Ini semua adalah dalil-dalil tentang disyariatkannya menjauhkan para pelaku

    kerusakan dan pemilik penyakit menular lahiriyyah dan batiniyyah dan yang seperti

    itu agar menjadi selamatlah orang-orang sehat dan orang-orang sholih.

    Faidah:

    Dulu saya mengira bahwasanya di dalam kisah Nabi mengusir

    Al Hakam bin Abil 'Ash ada dalil tentang disyariatkannya mengusir orang jahat

    sebagai tambahan kepada dalil-dalil shohih yang terdahulu-, karena sebagian imam

    menyebutkannya tanpa saya tahu adanya pengingkaran.

    Termasuk di antaranya adalah apa yang disebutkan dalam "Al Jarh Wat Ta'dil"

    (3/hal. 120/Ibnu Abi Hatim yang menukilkan dari ayahnya): Al Hakam bin Abil 'Ash

    bin Umayyah bin Abdi Syams, masuk Islam di Fathu Makkah, datang kepada Nabi

    , lalu beliau mengusirnya dari Madinah, maka dia tinggal di Thoif

    sampai Nabi wafat, lalu dia tinggal di Madinah sampai mati di situ

    pada masa pemerintahan Utsman bin Affan.

    Dan di dalam "Al 'Ibar Fi Khobari Man Ghobar" (1/hal. 5/Adz Dzahabiy): Al

    Hakam bin Abil 'Ash bin Umayyah Al Umawiyy, ayah Marwan, anak paman Abu

    Sufyan, paman Utsman bin Affan. masuk Islam di Fathu Makkah, dia menyebarkan

    rahasia Nabi , dikatakan bahwasanya dia menggambarkan caraberjalan beliau, lalu beliau mengusirnya ke Thoif dan mencacinya. Dia terus-

    menerus terusir sampai Utsman menjadi kholifah, lalu beliau memasukkannya ke

    Madinah, dan memberinya uang seratus ribu.

    Selesai penukilan. Lalu seorang ikhwah yang mulia semoga Alloh

    membalasnya dengan kebaikan- memberiku faidah bahwasanya Rofidhoh

    menjadikan kisah ini untuk mencaci Utsman bin Affan , maka Syaikhul

    Islam membantah mereka sebagaimana dalam kitab "Minhajus Sunnah."Lalu saya rujuk kitab tadi dan saya dapati faidah yang agung yang terkait dengan bab

    ini, bagus untuk disebutkan.

    Syaikhul Islam berkata: "Dan ucapan orang Rofidhiy ini: (Dan

    Rosululloh mengusir Al Hakam bin Abil 'Ash paman Utsman bin Affan

    dan disertai anaknya yaitu Marwan. Maka dua orang ini senantiasa terusir pada

    zaman Nabi dan Abu Bakr dan Umar. Manakala Utsman berkuasa,

    Utsman menaungi Al Hakam dan mengembalikannya ke Madinah, dan menjadikanMarwan sebagai sekretarisnya dan kepala pengaturannya, padahal Alloh berfirman:

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    38/72

    38| H a l .

    www.isnad.net

    22.)

    "Tidak engkau dapati kaum yang beriman pada Alloh dan Hari Akhir saling cinta

    dengan orang yang menentang Alloh dan Rosul-Nya."

    Maka jawabnya adalah: bahwasanya Al Hakam bin Abil 'Ash termasuk orang

    yang masuk Islam di Fathu Makkah, mereka waktu itu berjumlah dua ribu orang.

    Dan Marwan anak dia saat itu masih kecil, dia teman sejawat Ibnuz Zubair dan

    Miswar bin Makhromah. Umurnya saat Fathu Makkah baru umur pembedaan,

    sekitar tujuh tahun, atau lebih sedikit atau kurang sedikit. Marwan tidak punya dosa

    untuk diusir pada masa Nabi . Dan orang-orang Makkah yang

    dibebaskan tidaklah tinggal di Madinah masa masa hidup Nabi .

    maka jika dia diusir, hanyalah dia itu diusir dari Makkah bukan dari Madinah. Danseandainya beliau mengusirnya dari Madinah, niscaya mengirimnya ke Makkah.

    Banyak ulama telah mencela berita pengusiran tersebut, dan mereka berkata:

    "Dia pergi dengan pilihannya sendiri." Dan kisah pengusiran Al hakam ini tidak ada

    dalah kitab-kitab "Shohih" dan juga tak punya sanad yang dengannya kondisinya

    bisa dikenal.

    Di antara orang-orang ada yang meriwayatkan bahwasanya Al hakam

    menggambarkan cara berjalan Nabi . dan di antara mereka ada yang

    berkata selain itu, dan mereka berkata: "Sungguh Nabi mengusirnya ke Thoif." Dan

    orang-orang Makkah yang dibebaskan tidak ada satupun dari mereka yang berhijroh

    bahkan Nabi bersabda:

    .

    "Tiada hijroh setelah Fathu Makkah, akan tetapi jihad dan niat."

    Ketika Shofwan bin Umayyah tiba untuk berhijroh, Nabi

    memerintahkannya untuk kembali ke Makkah. Ketika Al Abbas mendatangi beliau

    bersama satu orang agar beliau membai'at orang itu untuk hijroh, dan Abbas

    bersumpah agar beliau memennuhi permintaannya, beliaupun mengambil tangan

    orang itu dan bersabda:

    .

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    39/72

    39| H a l .

    www.isnad.net

    "Sungguh aku penuhi sumpah pamanku, dan tiada hijroh setelah Fathu Makkah."

    [HR. Ahmad (15590) dalam sanadnya ada Yazid bin Abi Ziyad, dho'if].

    Dulu Abbas telah keluar dari Makkah ke Madinah sebelum sampainya Nabi

    ke Makkah pda tahun penaklukan, lalu beliau berjumpa dengannyadi jalan. Orang-orang Makkah yang dibebaskan tidaklah tinggal di Madinah, maka

    jika dia diusir, hanyalah dia itu diusir dari Makkah bukan dari Madinah. Dan

    seandainya beliau mengusirnya dari Madinah, niscaya mengirimnya ke Makkah.

    Sebagaimana yang telah lewat, banyak ulama telah mencela berita pengusiran

    tersebut, dan mereka berkata: "Dia pergi dengan pilihannya sendiri." Pengusiran itu

    adalah pembuangan. Dan pembuangan itu telah datang sunnah yang menjelaskan

    disyariatkannya hal itu terhadap orang yang berzina, terhadap para banci, dan

    mereka dulu dihukum dengan pembuangan. Dan jika Nabi telah

    menghukum dengan pembuangan, tidak harus untuk orang itu terbuang sepanjang

    zaman, Karena hal ini tidak dikenal sedikitpun dari dosa-dosa, dan tidaklah datang

    syariat dengan suatu dosa yang pelakunya itu diasingkan selamanya(11)

    . Bahkan

    puncak pengasingannya ditentukan setahun, yaitu pengasingan pezina. Dan banci

    sampai dia bertobat dari kebanciannya. Jika hukuman dari hakim untuk suatu dosa

    itu berlangsung sampai orang tadi bertobat darinya, jika dia bertobat darinya maka

    gugurlah hukuman itu darinya. Dan jika hukuman tadi berdasarkan dosa yang telah

    lalu, maka itu adalah perkara ijtihad, tidak ditentukan kadarnya dan tidak ditetapkan

    waktunya.

    Maka jika demikian, maka pembuangan tersebut (dalam kasus Al Hakam)

    terjadi di akhir hijroh, sehingga tidak panjang jangka waktunya pada masa Abu Bakr

    dan Umar. Ketika pada masa Utsman, panjanglah masanya dan dulu Utsman telah

    memberikan syafaat untuk Abdulloh bin Abi Sarh kepada Nabi . Dulu

    (11) Kecuali pengekor hawa nafsu, dia diboikot sampai dia bertobat, sebagaimana telah diketahui

    bersama. Sebagaimana yang diucapkan oleh Abdulloh bin Mughoffal berkata pada

    kerabatnya: "Aku menyampaikan padamu hadits bahwasanya Rosululloh melarang

    dari ini, kemudian engkau tetap saja mengetapel. Aku tak akan mengajakmu bicara selamanya."

    (HR. Al Bukhoriy (5479) dan Muslim (1954)).

    Al Imam Al Baghowiy berkata: "Nabi telah mengabarkan tentang

    perpecahan umat ini, dan munculnya hawa nafsu dan bid'ah-bid'ah pada mereka, dan

    menghukumi bahwasanya orang yang mengikuti sunnah beliau dan sunnah para Shohabatnya

    itulah yang selamat. Maka seorang muslim jika melihat ada orang yang melakukan sesuatu

    dari hawa nafsu dan kebid'ahan dengan meyakininya, atau meremehkan sesuatu dari sunnah, dia

    wajib untuk memboikotnya dan berlepas diri darinya serta meninggalkannya hidup dan mati, dia

    tidak disalami jika bertemu, tidak dijawab jika dia memulai salam, sampai dia meninggalkan

    kebid'ahannya dan kembali kepada kebenaran." ("Syarhus Sunnah"/Al Baghowiy/1/hal. 224).

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    40/72

    41| H a l .

    www.isnad.net

    orang itu adalah penulis wahyu, lalu murtad dari Islam. Dan dulu Nabi

    telah membatalkan nilai darahnya, sehingga orang tadi termasuk dari kalangan

    orang yang dibatalkan nilai darahnya, kemudian datanglah Utsman dengan

    membawanya, lalu Nabi menerima syafaatnya terhadap orang itu

    dan menerima bai'atnya. Maka bagaimana syafaatnya untuk Al Hakam tidak

    diterima? Mereka telah meriwayatkan bahwasanya Utsman meminta Nabi

    untuk mengembalikannya maka beliau mengembalikannya untuknya dalam

    masalah itu. Dan kami mengetahui bahwasanya dosa Al Hakam itu lebih ringan

    daripada dosa Abdulloh bin Sa'id bin Abi Sarh. Dan kisah Abdulloh itu telah tetap

    dan dikenal dengan sanad yang tetap.

    Adapun kisah Al Hakam maka kebanyakan orang yang menyebutnya hanyalah

    menyebutnya secara mursal (berita dari tabi'iy, atau ada sanad yang putus). Para

    ahli sejarah yang banyak berbohong dalam riwayatnya telah menyebutnya, dan

    jarang yang penukilan mereka itu selamat dari tambahan dan pengurangan, maka

    tiada penukilan yang tetap yang mengharuskan celaan terhadap orang yang

    derajatnya lebih rendah daripada ustman. Dan telah diketahui keutamaan-

    keutamaan Ustman dan kecintaan Nabi padanya, pujian beliau

    padanya, pengkhususannya dengan dua putri beliau, persaksian beliau bahwasanya

    dia akan masuk Jannah, pengutusan dia ke Makkah dan bai'at beliau untuknya

    ketika beliau mengutusnya ke Makkah, dan para Shohabat mendahulukannya dalam

    pemilihan kholifah, dan persaksian Umar dan yang lainnya bahwasanya Rosululloh

    meninggal dalam keadaan beliau ridho padanya, serta keutamaan-

    keutamaan yang semisal itu yang mengharuskan dihasilkannya ilmu pasti

    bahwasanya dia adalah termasuk wali Alloh yang bertaqwa yang besar yang Alloh

    ridhoi dan mereka ridho pada-Nya. Maka keutamaan ini tidak bisa ditolak dengan

    penukilan yang sanadnya tidak tetap dan tidak diketahui bagaimana terjadinya dan

    menjadikan Utsman punya dosa dengan suatu perkara yang tidak diketahuihakikatnya. Bahkan seperti ini adalah seperti orang-orang yang mempertentangkan

    dalil yang jelas dengan berita yang samar-samar. Dan ini adalah termasuk perbuatan

    orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyelewengan yang mencari-cari

    fitnah.

    Tiada keraguan bahwasanya rofidhoh termasuk kelompok penyeleweng yang

    paling jelek yang mencari-cari fitnah yang Alloh dan Rosul-Nya mencela mereka.

    secara global: kita mengetahui secara pasti bahwasanya Nabi tidakpernah memerintahkan untuk membuang seseorang secara terus-menerus

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hizbiy Al-Wushobiy (Bag.1)

    41/72

    4| H a l .

    www.isnad.net

    kemudian dikembalikan oleh Utsman dalam rangka mendurhakai Alloh dan Rosul-

    Nya dan tidak diingkari oleh muslimin. Utsman terlalu tinggi

    ketaqwaannya pada Alloh untuk lancang berbuat seperti ini. Bahkan perkara tadi

    termasuk perkara yang dimasuki oleh ijtihad. Bisa jadi Abu Bakr dan Umar

    tidak mengembalikan Al Hakam karena dirinya tidak meminta darinya dan

    meminta dari Utsman sehingga Utsman mengabulkannya. Atau barangkali belum

    jelas bagi keduanya tobat Al Hakam, dan jelas bagi Utsman. Dan puncak dari apa

    yang bisa ditetapkan adalah bahwasanya ini merupakan kekeliruan dari ijtihad atau

    suatu dosa, dan telah lewat pembicaraan tentang itu."

    (selesai penukilan dari "Minhajus Sunnah"/6/hal. 133-135).

    Kita kembali kepada inti pembahasan kita.

    Maka Salafush Sholih dulu mereka mengusir pelaku kejahatan dalam rangka

    melindungi agama dan muslimin.

    Ini dia Washil bin 'Atho diusir oleh Al Imam Al Hasan Al Bashriy . Abu

    Sa'd As Sam'aniy berkata: "Dan asal mu'tazilah adalah bahwasanya Washil

    bin 'Atho dulu banyak berjalan ke majelis Al Hasan Al Bashriy di Bashroh. Ketika

    terjadi perselisihan di antara jama'ah dan antara pelaku dosa besar dari kalangan

    muslimin. Maka khowarij berpendapat tentang kafirnya mereka. Dan Jama'ahberpendapat bahwasanya pelaku dosa besar tadi adalah mukminin sekalipun

    mereka itu fasiqun dengan doa besar mereka. Washil keluar dari ucapan kedua

    kelompok dan menyatakan bahwasanya orang fasiq dari umat ini bukanlah mukmin

    dan bukan pula kafir, kefasiqannya itu di suatu posisi di antara dua posisi: iman dan

    kufur. Maka Al Hasan mengusirnya dari majelis beliau, lalu dia menyendiri di satu

    tiang dalam masjid Bashroh, dan bergabung dengannya Amr bin Ubaid, sehingga

    dikatakan untuk keduanya dan pengikut mereka: mu'taziliy, ketika mereka

    menyendiri dari ucapan umat ini tentang suatu posisi di antara dua posisi tadi." ("Al

    Ansab"/karya As Sam'aniy/5/hal. 338-339).

    Qodariyyah juga terusir dari majelis Ikrimah bin Ammar . Mu'adz bin

    Mu'adz berkata: aku mendengar Ikrimah bin Ammar berkata pada orang-orang:

    "Aku menyatakan keberatan terhadap orang yang bermadzhab qodariyyah,

    hendaknya dia bangkit dan keluar dari majelisku, karena sungguh aku tak akan

    memberinya hadits." ("Siyar A'lamin Nubala"/7/hal. 138).

  • 7/29/2019 Patahnya Taring Si Hiz