Pasar Monopolistik

10
PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Usaha seseorang untuk selalu memenuhi kebutuhan hidupnya selalu dilakukan sejak zaman dahulu kala. Sebelum adanya jual beli seseorang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bertukar barang dengan orang lain yang memeliki barang yang ia butuhkan (barter). Namun, barter bukanlah hal yang efisien bagi seseorang untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena terkadang barang yang ditukar tidak seimbang nilainya dengan barang yang didapat. Seiring berkembangnya zaman akhirnya didapat satuan pengukur nilai suatu barang yaitu uang. Setelah orang-orang mengenal uang maka sistem barter tidak lagi berlaku, akan tetapi yang ada adalah sistem jual beli. Dalam sistem jual beli ada yang namanya produsen dan konsumen, tempat ditemukannya produsen dan konsumen adalah pasar. Seiring dengan perkembangan zaman pasar pun ada bermacam-macam. Ada pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, pasar persaingan monopolistic dan pasar oligopoli. Produsen yang berhasil dalam menjalankan suatu usaha tidak akan menutup kemungkinan usaha tersebut akan diikuti oleh orang lain. Apalagi didukung oleh sumber daya alam yang melimpah yang memungkinkan untuk seseorang memproduksi barang dengan jumlah yang banyak. Indonesia merupakan Negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah sehingga dengan mudah setiap produsen mendapat bahan untuk berproduksi. Ketika banyak produsen memproduksi barang yang sama, walaupun dengan kemasan, merk dan kualiatas yang berbeda. Maka disnilah terjadi pasar persaingan monopolistik. B. POKOK PERMASALAHAN 1. Apa yang dimaksud dengan pasar persaingan monopolistik? 2. Apa saja ciri-ciri pasar persaingan monopolistik? 3. Apa corak yang ada pada pasar monopolistic?

description

Pasar Monopolistik

Transcript of Pasar Monopolistik

Page 1: Pasar Monopolistik

PENDAHULUAN

A.       LATAR BELAKANG

Usaha seseorang untuk selalu memenuhi kebutuhan hidupnya selalu dilakukan sejak zaman dahulu kala.

Sebelum adanya jual beli seseorang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bertukar barang dengan

orang lain yang memeliki barang yang ia butuhkan (barter).  Namun,  barter bukanlah hal yang efisien

bagi seseorang untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena terkadang barang yang ditukar tidak

seimbang nilainya dengan barang yang didapat. Seiring berkembangnya zaman akhirnya didapat satuan

pengukur nilai suatu barang yaitu uang. Setelah orang-orang mengenal uang maka sistem barter tidak

lagi berlaku, akan tetapi yang ada adalah sistem jual beli.

Dalam sistem jual beli ada yang namanya produsen dan konsumen, tempat ditemukannya produsen dan

konsumen adalah pasar. Seiring dengan perkembangan zaman pasar pun ada bermacam-macam. Ada

pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, pasar persaingan monopolistic dan pasar oligopoli.

Produsen yang berhasil dalam menjalankan suatu usaha tidak akan menutup kemungkinan usaha

tersebut akan diikuti oleh orang lain. Apalagi didukung oleh sumber daya alam yang melimpah  yang

memungkinkan untuk seseorang memproduksi barang dengan jumlah yang banyak. Indonesia

merupakan Negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah sehingga dengan mudah setiap

produsen mendapat bahan untuk berproduksi. Ketika banyak produsen memproduksi barang yang sama,

walaupun dengan kemasan, merk dan kualiatas yang berbeda. Maka disnilah terjadi pasar persaingan

monopolistik.

B.     POKOK PERMASALAHAN

1. Apa yang dimaksud dengan pasar persaingan monopolistik?

2. Apa saja ciri-ciri pasar persaingan monopolistik?

3. Apa corak yang ada pada pasar monopolistic?

4 .Seperti apa contoh pasar persaingan monopolistik?

       5  Apa saja kelebihan dan kekurangan pasar persaingan monopolistik?

PEMBAHASAN

A.       Pengertian Pasar Persaingan Monopolistik 

            Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar persaingan tak sempurna. Teori

pasar persaingan monopolistik dikembangkan karena ketidakpuasan terhadap daya analisis model

persaingan pasar sempurna maupun pasar monopoli. Tetapi dilihat dari strukturnya pasar monopolistik

Page 2: Pasar Monopolistik

lebih mendekati pada pasar persaingan sempurna (dicirikan dengan banyak perusahaan yang

berpartisipasi di pasar, tanpa batasan masuk industri yang serius) tetapi perusahaan yang berpartisipasi

di pasar tersebut menghasilkan produk yang berbeda karakteristik.

            Pasar monopolistik didefinisikan sebagai pasar dengan banyak produsen yang menghasilkan

komoditas yang berbeda karakteristik (differentiated product) dan bisa disebut juga sebagai pasar yang

banyak penjual, yang menawarkan satu jenis barang dengan deferensi produk yang berbeda-beda baik

dari segi kualitas, bentuk dan ukuran.

           Dalam pasar persaingan monopolistik para konsumen merasakan adanya perbedaan karakteristik

dari produk-produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dengan produk-produk yang dihasilkan oleh

perusahaan-perusahaan lainnya. Perbedaan tersebut bisa mencerminkan perbedaan yang sebenarnya

diantara produk-produk yang mereka konsumsi atau hanya perbedaan persepsi konsumen bahwa

produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan yang beroperasi di pasar memang berbeda.

Sebagai contohnya perbedaan produk dapat dilihat dari bentuk fisiknya seperti beda fungsi, bentuk

ataupun kualitas. Perbedaan juga dapat dijumpai dalam kaitannya dengan merek, logo ataupun

kemasan. Lebih lanjut perbedaan juga dapat dijumpai dalam kaitannya dengan hal-hal yang terkait

dengan penjualan seperti jangka waktu kredit, ketersediaan komoditas, kemudahan dalam

memperolehnya, pelayanan purna jual, loasi perolehan komoditas, pelayanan dan sebagainya. Pakaian,

obat-obatan, kosmetik, restaurant dan banyak komoditas makanan adalah contoh-contoh dari komoditas

monopolistik yang umum dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.  

B.        

          Ciri-ciri pasar persaingan Monopolistik

1.      Terdapat cukup banyak pengusaha 

            Dalam pasar persaingan monopolistis , terdapat cukup banyak pengusaha , akan tetapi tidak

sebanyak seperti yang terdapat pada pasar persaingan sempurna. Dan apabila di suatu pasar terdapat

banyak perusahaan , otomatis disana pasti terdapat pasar monopolistis , akan tetapi ukuran / besarnya

tidak melebihi perusahaan – perusahaan yang lain. Dengan kata lain  perusahaan dalam pasar

persaingan monopolistik memiliki ukuran yang relatif sama besarnya. Sehingga mengakibatkan produksi

suatu suatu perusahaan relative sedikit, dibandingkan dengan seluruh produksi dalam keseluruhan pasar

tersebut.

2.      Barangnya bersifat berbeda corak

            Sifat ini merupakan sifat yang sangat penting untuk dapat membedakan mana pasar persaingan

monopolistik dan mana pasar persaingan sempurna . Seperti yang telah kita ketahui bahwa pasar

persaingan sempurna seluruh perusahaan nya memproduksi produk yang sama. Oleh karena itu susah

untuk membedakan produk suatu perusahaan dengan perusahaan yang lain. Sedangkan dalam pasar

persaingan monoplistik  tidak susah untuk membedakan produk dari masing-masing perusahaan, karena

Page 3: Pasar Monopolistik

perbedaan corak(different product)  pada produk tersebut. Apabila kita lihat secara fisik suatu product ,

akan tanpak jelas perbedaan tersebut. Maka kita dapat membedakan mana  produk suatu perusahaan

dengan product perusahaan yang lainnya. Di samping perbedaan dalam bentuk fisik , juga terdapat

perbedaan dalam bentuk bungkus atau pembungkusan product, dan ada pula yang berbeda dalam cara

membayar barang yang akan di beli. Akibat dari berbagai macam perbedaan ini , barang yang

di  produksi oleh perusahaan pasar monopolistis ini tidak bersifat barang pengganti sempurna akan tetapi

ia bersifat barang pengganti yang dekat.

3.      Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga

             Dalam pasar persaingan monopolistis suatu perusahaan dapat mempengaruhi suatu harga ,

akan tetapi pasar ini hanya mendapat sedikit kekuasaan dalam mempengaruhi harga suatu barang

produksi di bandingkan dengan perusahaan oligopoli dan monopoli. Pasar monopolistis mendapat sedikit

kekuasaan dalam mempengaruhi harga disebabkan oleh barang yang dihasilkan bersifat berbeda

corak (different product). Karena perbedaan corak inilah yang menyebabkan konsumen atau pembeli

akan otomatis bersifat memilih, yaitu menyukai  product perusahaan satu dan kurang menyukai

produk  perusahaan yang lain. Maka apabila ia menaikkan harga barang produksinya , ia akan tetap

memiliki pelanggan , walaupun tidak sebanyak pada waktu sebelum kenaikan harga barang produksinya.

Dan bisa juga sebaliknya , apabila perusahaan tersebut ingin menurunkan harga barang produksinya ,

tidaklah mudah untuk menghabiskan penjualan barang tersebut, karna masih banyak konsumen yang

setia dengan produk yang telah lama ia pakai , walaupun harganya relatif agak mahal.

4.      Produsen lain mudah memasuki pasar

            Apabila ada suatu perusahaan baru ingin memulai usahanya didalam pasar persaingan

monopolistik tidak akan banyak mengalami hambatan seperti halnya dalam pasar oligopoli dan monopoli.

Hal ini disebabkan oleh:

1.        Karena modal yang diperlukan relative besar kalau dibandingkan dengan mendirikan perusahaan

dalam pasar persaingan sempurna.

2.        Karena perusahaan itu harus menciptakan barang produksi yang bercorak beda dengan barang

produksi yang telah beredar dahulu di pasaran.dan mempromosikannya pada masyarakat untuk

mendapat pelanggan , dan dengan promosi tersebut , perusahaan harus dapat meyakinkan pelanggan

akan mutu barang tersebut.

5.      Persaingan promosi penjualan sangat aktif

           Dalam pasar persaingan monopolistis harga bukanlah penentu utama dari besarnya pasar dari

perusahaan- perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis. Pada pasar ini memungkinkan suatu

perusahaan menarik banyak pelanggan walaupun harga barang produksinya berharga tinggi. Bahkan

sebaliknya , suatu perusahaan tidak mudah menarik banyak pelanggan dengan harga barang produksi

yang relatif rendah. Ini disebabkan oleh barang produksi yang mereka hasilkan , yaitu barang yang

Page 4: Pasar Monopolistik

bersifat  beda corakdengan barang yang sudah tersedia di pasaran , dan mempromosikan barang baru

tersebut. Maka untuk mempengaruhi cita rasa pembeli, para pengusaha melakukan persaingan bukan

harga ( non price competition) . Persaingan yang demikian itu antara lain adalah dalam rangka

memperbaiki mutu dan desain barang , melakukan iklan yang terus menerus memberikan syarat

penjualan yang menarik.

C.       Pemaksimuman Keuntungan Dalam Pasar Persaingan Monopolistik

         Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistik lebih elastis dari

yang dihadapi monopoli. Tetapi tidak sampai mencapai elastis sempurna sebagaimana kurva permintaan

yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan dalam pasar persainagn sempurna.

1.      Pemaksimuman keuntungan jangka pendek

     Permintaan yang dihadapi perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah sebagian dari

keseluruhan permintaan pasar. Keuntungan maksimum akan dicapai apabila perusahaan terus

berproduksi sampai pada tingkat tercapainya MC=MR. Perusahaan akan memperoleh laba diatas normal

pada jangka pendek.

2.      Pemaksimuman keuntungan jangka panjang

           Keuntungan yang melebihi normal menyebabkan pertambahan jumlah perusahaan

dipasar.  Dengan demikian setiap perusahaan yang ada di pasar akan menghadapi permintan yang

semakin berkurang pada berbagai tingkat harga. Sehingga keuntungan pun akan semakin menurun

ketingkat normal. Bahkan akan merugi jika penerimaan marjinal lebih kecil dari biaya marjinal (MR<MC).

Disinilah letak ketidakefisienan pasar persaingan monopolistik. Ada dua penyebab ketidakefisienan pasar

persaingan monopolistik, yaitu:

a.       Harga jual masih lebih besar dari biaya marjinal (P>MC)

b.      Kapasitas berlebih (Excess Capacity)

Jika perusahaan menderita kerugian minimum, maka ia akan keluar dari pasar. Akibatnya, jumlah

perusahaan dalam pasar semakin sedikit sehingga jumlah permintaan yang dihadapi

perusahaanperusahaan yang masih ada menjadi lebih besar. Kejadian keluarnya perusahaan dari pasar

akan berlangsung terus sampai perusahaan memperoleh keuntungan normal. Dalam keadaan seperti ini

tidak ada lagi perusahaan yang masuk ke pasar dan juga tidak ada lagi yang keluar dari pasar. Inilah

yang disebut keseimbangan jangka panjang perusahaan persaingan monopolistik.

D.       Corak Pasar Persaingan Monopolistik

Page 5: Pasar Monopolistik

          Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pasar persaingan monopolistic itu berbeda dengan

pasar persaingan sempurna maupun pasar monopoli. Oleh sebab itu terdapat beberapa corak yang ada

terjadi dan ada pada pasar persaingan monopolistik. Berikut uraian hal-hal yang terkait dalam corak

pasar persaingan monopolistik.

1.        Efesiensi dan Diferensiasi Produksi

          Dalam pasar persaingan monopolistik walaupun terdapat banyak produk yang dihasilkan sama

namun produsen membedakan karakteristiknya, baik dalam hal mutu, design, mode maupun kemasan.

Perbedaan-perbedaan ini membuat konsumen memiliki banyak pilihan untuk menentukan produk yang

akan dipilih dan digunakan 

         Setiap perusahaan dalam pasr persaingan monopolistic akan berusaha memproduksi produk yang

mempunyai sifat khusus yang dapat dengan jelas dibedakan  dengan hasil perusahaan lain. Terdapatnya

berbagai varisi produk merupakan keistimewaan dari pasar persaingan monopolistik. Variasi produk

menimbulkan keuntungan bagi produsen dan konsumen.

         Keuntungan bagi produsen karena diferensiasi produk mampu menciptakan suatu penghambat

pada perusahaan lain untuk menarik para pelanggannya. Bagi konsumen keuntungannya karena mereka

memeiliki banyak pilihan untuk membeli suatu produk dengan karakteristik yang berbeda-beda.

2.        Perkembangan Teknologi dan Inovasi

Bentuk pasar monopolistik memberikan dorongan yang sangat terbatas untuk melakukan perbaikan

teknologi dan inovasi, karena dalam jangka panjang perusahaan hanya memperoleh keuntungan normal.

Keuntungan yang melebihi normal dalam jangka pendek dapat mendorong pada kegiatan

pengembangan teknologi dan inovasi. Ketika terlihat keuntungan yang melebihi normal dalam jangka

pendek maka akan memicu perusahaan-perusahaan lain untuk memasuki industri tersebut. Ketika

banyak peodusen yang bergelut dalm bidang yang sama maka keuntungan yang melebihi normal pun

tidak didapati lagi, yang berarti dalam waktu yang singkat keuntungan yang diperoleh dari

pengembangan teknologi dan inovasi tidak dapat lagi dinikmati.

3.        Persaingan Bukan Harga

Persaingan bukan harga merujuk pada upaya-upaya selain perubahan harga yang dilakukan oleh

produsen untuk menarik lebih banyak konsumen. Karena dalam pasar persaingan monopolistik harga

bukanlah segala-galanya. Maka dari itu, persaingan bukan harga dapat dilakukan dengaan diferensiasi

produk dan iklan serta berbagai bentuk promosi penjualan.

4.        Promosi Penjualan Melalui Iklan

Dalam perusahaan-perusahaan modern kegiatan membuat iklan merupakan suatu bagian penting dari

usaha memasarkan hasil produksi. Tujuan membuat iklan adalah untuk  tercapainya salah satu dari

target-target berikut.

Page 6: Pasar Monopolistik

a.Menjelaskan kepada konsumen mengenai produk yang dihasilkan.Jenis iklan ini biasanya digunakan        

perusahaan ketika memperkenalkan hasil-hasil produksinya yang baru.

b.Memberi tahu konsumen bahwa produk yang dihasilkan merupakan produk terbaik.

Jenis iklan ini digunakan untuk mempertahankan kedudukannya di pasar.

5.        Distribusi pendapatan

Banyaknya produsen yang bersaing pada pasar persaingan monopolistik mengakibatkan distribusi

pendapatan akan seimbang. Asumsinya, ketika suatu produsen mampu menghasilkan keuntungan

melebihi normal pada jangka waktu pendek, maka hal ini akan menarik beberapa produsen lain untuk

memproduksi produk yang sama. Ketika banyak produsen yang dapat memperoleh keuntungan berarti

tidak ada lagi yang produsen yang mendapatkan keuntungan lebih melainkan keuntungannya sama,

karena keuntungannya sudah terbagi-bagi dengan banyaknya produk. Berdasarkan kecenderungan ini,

para ekonom berpendapat bahwa pasar persaingan monopolistik menimbulkan corak distribusi

pendapatan yang lebih merata. 

E. Contoh Pasar Persaingan Monopolistik

Contoh pasar persaingan monopolistik adalah:

Penjualan sepeda motor Honda dan Yamaha

* Sepeda motor keluaran Honda = irit

 *Matic     : Beat, Vario

 *Bebek   : Supra, Revo

 *Sport    : Megapro

 * Sepeda motor keluaran Yamaha = bertenaga

 *Matic   : Mio, Xeon

 *Bebek : Jupiter, Vega

 *Sport   : Skorpio

Di atas adalah salah satu contoh pasar persaingan monopolistik. Honda dan Yamaha sama-sama

produsen sepeda motor. Akan tetapi kedua perusahaan tersebut memiliki karakteristik produk yang

berbeda. Honda lebih unggul dalam urusan bahan bakar, karena iritnya bahan bakar yang digunakan.

Sedangkan Yamaha lebih unggul dalam akselerasi. Selanjutnya tergantung pilihan konsumen.

Page 7: Pasar Monopolistik

F. Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Monopolistik

Kelebihan pasar persaingan monopolistik :

1.Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk

yang terbaik baginya.

2. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam

menghasilkan produknya.

3. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan

dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.

4.Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia

dalam pasar monopolistik.

Kekurangan pasar monopolistik :

1.Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun

pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat

keluar dari pasar.

2.Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar

di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.

3.Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi

yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen.