Part-3 (Sambungan Las)
-
Upload
maulana-yusuf -
Category
Documents
-
view
395 -
download
46
Transcript of Part-3 (Sambungan Las)
1
2
Definisi:adalah sambungan permanen yang didapatkan dengan cara meleburkan tepi dua bagian benda lalu disambung secara bersamaan dengan atau tampa penekanan dan pengisian bahan tambah.
Logam ferro (baja, baja paduan, besi cor ) Aplikasi pada Logam non ferro ( Aluminium, tembaga, paduan tembaga, seng, dll )
3
Menurut sumber panas
Thermit welding Gas welding Electric arc welding dll
4
Proses Pengelasan
a) Pengelasan cairadalah pengelasan dimana sambungan dipanaskan sampai mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau semburan api yang terbakar
b) Pengelasan Tekan/ tempa (forge welding)adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan dan kemudian ditekan hingga menjadi satu
c) Pematrian/ Brazingadalah cara pengelasan di mana sambungan diikat dan disatikan paduan logam yang bertitik cair rendah. Dalam hal ini logam induk tidak turut mencair.
5
Pengelasan cair1) Las busur Elektroda terumpan
- las bususr gas Las MIG Las CO2
- Las busur gas dan flux las busur CO2 dengan elektroda berisi flux
- Las busur flux Las elektroda terbungkus Las elelktroda berisi flux Las busur rendam Las busur logam tampa pelindung
Elektroda tak terumpan Las TIG
2) Las Gas3) Las sinar elektron4) Las busur plasma
6
Pengelasan tekan
1) Las resistansi listrik Las listrik Las tumpang Las busur tekan Las tumpul tekan
2) Las tempa3) Las induksi4) Las ultrasonik
7
Pematrian
Brazing Solder
8
Bentuk sambungan lasSambungan lap/sambungan fillet Single tranverse fillet Double tranverse fillet Parallel fillet
Sambungan butt Sambungan sejajar ( kampuh I ) Sambungan V ( kampuh V ) Sambungan U ( kampuh U ) Sambungan double U Sambungan double V dll
9
Kekuatan Sambungan Las
Sambungan untuk konstruksi baja
Sambugan untuk ketel dan tabung-tabung bertekanan
10
Kekuatan sebuah kampuh ( sambungan ) tergantung pada beberapa faktor ;
1.bentuk kampuhnya dan kualitas dari bahan elektroda/kawat las
2. laju pendinginannya ( pendinginan yang terlalu cepat akan menghasilkan retak-retak pada sambungan )
3. kemampuan juru las itu sendiri
11
Harus diperhatikan untuk mendapatkan kampuh las yang baik :
gambar kerja yang diikuti harus menjelasakan bentuk dan ukuran lasa-lasannya
hidarkan las-lasan yang bertumpukan dan bersilangan hidarkan tempat-tempat yang sukar dicapai. Bila
terpaksa ada hal itu bukan merupakan las yang pokok yang menerima beban.
Mengelas benda-benda yang menerima beban berubah-ubah memerlukan pengelasan yang khusus.
Hindarkan mengelas untuk menutupi lobang-lobang dan retakan-retakan
Bila suatu pembebanan harus diterima oleh kampuh yang sebagian dilas dan dikeling atau dibaut, maka perhitungan kekuatannya harus didasarkan atas kekutatan kampuh las.
12
Kekuatan sambungan transverse fillet
Sambungan taransverse fillet direncanakan untuk pembebanan tarik
Kekuatan tarik sambungan las transverse single fillet dihitung dengan persamaan :
ftxlt
P2
.
dan kekuatan tari las double fillet adalah :
ftxlt
P2
..2
dengan , t = tebal plat/ ukuran las ( mm ) l = panjang lasan ( cm ) ft = tegangan tarik logam yang dilas ( kg/cm2)
13
Kekuatan sambungan parallel fillet
Sambungan las paralel fillet direncanakan untuk pembebanan geser.
fsxlt
P2
.
fsxlt
P2
..2
sedangkan untuk double paralel fillet kekuatan geser sambungannya adalah :
P P
14
Kekuatan sambungan las butt
Sambungan butt direncanakan untuk pembebanan tarik dan tekan.
ftltP ..
ftlttP ..)( 21
Kekuatan tarik sambungan las untuk kampuh I dan V adalah :
dengan, t = tebal plat ( sama dengan throat/leher las ) ( mm ) l = panjang lasan ( cm ) ft = tegangan tarik logam yang dilas ( kg/cm2 )
Kekuatan tarik sambungan butt double V adalah ;
Denga, t1 = tebal throat ( leher las ) bagian atas
t2 = tebal throat ( leher las ) bagian bawah
15
Tegangan –tegangan pada sambungan las
Tabel berikut menunjukan tegangan-tegangan sambungan las untuk penyambungan logam ferro dengan elektroda mild steel pada pembebanan steady dan fatiq.
Type sambunganElektroda terbuka Elektroda terbungkus
Beban steady( kg / cm2 )
Beban fatiq( kg / cm2 )
Beban steady( kg / cm2 )
Beban fatiq( kg / cm2 )
Fillet (semua type)
790 210 210 350
ButtTarikTekanGeser
9001000550
350350210
11001250750
550550350
16
Pada daerah pertemuan antara lasan dan logam induk akan terjadi konsentrasi tegangan. Faktor konsentrasi tegangan tersebut untuk pembebanan dinamis (fatiqu loading), seperti tercantum pada tabel berikut
Jenis sambungan Faktor konsentrasi tegangan
Sambungan butt penguat 1,2
Transverse fillet 1,5
End of parallel fillet 2,7
Sambungan T butt 2,0
17
Daerah Las a) Logam Lasan ( Bead)
Adalah bagian dari logam yang mencair dan membeku selama waktu pengelasan.
b) Daerah pengaruh panas (HAZ)Adalah bagian logam dasar yang selama
pengelasan mengalami siklus termal pemanasan dan pendinginan cepat
c) Logam IndukAdalah bagian logam dimana panas
pengelasan tidak menyebabkan perubahan struktur dan sifat
18
Daerah lasan dan distribusi panas