Paradigma Positivism Dari Sisi Ontologi

2
PARADIGMA POSITIVISM DARI SISI ONTOLOGI Ontologi adalah bagian dari filsafat ilmu yang membahas pandangan terhadap hakikat ilmu atau pengetahuan ilmiah. Materialistik mekanistik sebagai perintis aliran ini, yang mengemukaan bahwa hukum-hukum mekanik itu inheren dalam benda itu sendiri, dengan kata lain ilmu dapat menyajikan gambar dunia secara lebih meyakinkan didasarkan pada penelitian empirik daripada spekulasi philosofik. Realitas yang real dalam faham ini diatur oleh kaidah-kaidah tertentu ( biasa disebut scientific method ) yang universal dan kebenaran sesuatu hanya akan dicapai dengan asas probabilistik. Scientific Method adalah pendekatan yang dianut oleh positivisme menyatakan bahwa ontologik realitas dapat dipecah-pecah, dapat dipelajari independen, dieleminasikan dari obyek yang lain dan dapat dikontrol. Oleh karena itu salah satu konsekwensi mendasar dalam metodologi penelitiannya adalah kerangka teori dirumuskan se spesifik mungkin dan menolak ulasan yang meluas yang tidak langsung relevan. Sumber teori diatas harus memenuhi dua kriteria yaitu, (a). Sesuai dengan situasi empiris, (b). Melakukan fungsi teori, yaitu meramalkan, menerangkan dan menafsirkan.

description

paradigma

Transcript of Paradigma Positivism Dari Sisi Ontologi

PARADIGMA POSITIVISM DARI SISI ONTOLOGIOntologi adalah bagian dari filsafat ilmu yang membahas pandangan terhadap hakikatilmu atau pengetahuan ilmiah. Materialistik mekanistik sebagai perintis aliran ini, yangmengemukaan bahwa hukum-hukum mekanik itu inheren dalam benda itu sendiri,dengan kata lain ilmu dapat menyajikan gambar dunia secara lebih meyakinkandidasarkan pada penelitian empirik daripada spekulasi philosofik. Realitas yang realdalam faham ini diatur oleh kaidah-kaidah tertentu ( biasa disebut scientific method )yang universal dan kebenaran sesuatu hanya akan dicapai dengan asas probabilistik.Scientific Method adalah pendekatan yang dianut oleh positivisme menyatakan bahwaontologik realitas dapat dipecah-pecah, dapat dipelajari independen, dieleminasikan dariobyek yang lain dan dapat dikontrol. Oleh karena itu salah satu konsekwensi mendasardalam metodologi penelitiannya adalah kerangka teori dirumuskan se spesifik mungkindan menolak ulasan yang meluas yang tidak langsung relevan. Sumber teori diatas harusmemenuhi dua kriteria yaitu, (a). Sesuai dengan situasi empiris, (b). Melakukan fungsiteori, yaitu meramalkan, menerangkan dan menafsirkan.Dari penjelasan diatas jelas bahwa, secara ontologi , positivisme lemah dalam halmembangun konsep teoritik, dengan kata lain bahwa konseptualisasi teoritik ilmumenjadi tidak jelas, atau dapat dikatakan tidak ada urunan dalam membangun teori,sehingga ilmu-ilmu yang dikembangkan menjadi semakin miskin konseptual teoritiknyaatau tidak ada teori-teori lain yang mendasar muncul.

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&ved=0CD4QFjAE&url=http%3A%2F%2Fwww.stiesia.ac.id%2Fjurnal%2Findex.php%2Farticle%2Fdownload_selection_article%2F2%2F20121217014%2F1&ei=2o9sVdCSKcSVuASspoHAAQ&usg=AFQjCNGPOv84r2Cz0pZ9ePmyhpC8IwiwmQ&bvm=bv.94455598,d.c2E