Paper Termoplastik Dan Termoset
-
Upload
addinul-hakim -
Category
Documents
-
view
75 -
download
2
description
Transcript of Paper Termoplastik Dan Termoset
7/21/2019 Paper Termoplastik Dan Termoset
http://slidepdf.com/reader/full/paper-termoplastik-dan-termoset 1/4
Polimer Termoplastik dan Termoset
Addinul Hakim
Teknik Fisika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya, [email protected]
Abstract — Polymer is one kind of material that is widely
used in human life because it is lightweight, elastic and
cheap. Polymer formation process called polymerization.
Based on their resistance to heat, the polymer is divided into
three parts, namely thermoplastics, thermosets and
elastomers. This practicum is proving polymer is resistant to
heat, ie by inserting two types of polymer into the cauldron
until at a certain temperature. From the experiments that
have been conducted, proved that the thermoplastic (glue
stick) is not resistant to heat (melting), while thermosets(Sample A,B,C) resistant to heat. Standard deviation value
indicates the more droplets, the greater the deviation
measurement. Error value indicates polymer 2 drops having
the largest error. Value range showed drops of 3 and 4 who
have the largest measurement range.
Index Terms — Polymer, Termoplastic, Termoset
I. PENDAHULUAN
Polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang,
terbentuk dari pengikat yang berupa molekul identik yangdisebut monomer.Polimer didefinisikan sebagai substansi
yang terdiri dari molekul-molekul yang menyertakan
rangkaian satu atau lebih dari satu unit monomer.Manusia
sudah berabad-abad menggunakan polimer dalam bentuk
minyak, aspal, damar, dan permen karet. Dalam dunia industri
produk polimer yang sering dipakai adalah karet, contohnya
saja seperti ban sepeda motor atau mobil. Sekarang ini
utamanya ada enam komoditas polimer yang banyak
digunakan, mereka adalah polyethylene, polypropylene,
polyvinyl chloride, polyethylene terephthalate, polystyrene,
dan polycarbonate. Untuk itu sebagai mahasiswa Teknik
Fisika perlu mengetahui lebih dalam tentang polimer.
II. DASAR TEORI
A. Polimer
Polimer merupakan jenis bahan baru yang saat ini banyak
digunakan karena memiliki banyak keunggulan dibandingkan
dengan bahan jenis lainnya. Polimer merupakan istilah dari
bahasa yunani poly (banyak) dan meros (bagian, unit)[1]. Jadi
polimer berarti bagian yang berulang -ulang, yakni molekul
yang terdiri dari unit-unit yang sama berulang-ulang.
Polietilen adalah molekul etilen dalam jumlah banyak
bersambung berulang hingga mencapai ratusan ribu kali.
Secara umum, karakteristik dari polimer adalah sebagai
berikut:
Densitas atau kerapatan yang rendah jika
dibandingkan dengan logam dan keramik.
Rasio kekuatan terhadap berat ( strength to weight )
yang baik.
Tahan korosi.
Konduktivitas listrik dan panas yang rendah.
Semakin panjang rantai polimer, maka kekuatan dan
titik leleh senyawanya semakin tinggi.
Semakin besar gaya antarmolekul pada rantai
polimernya, maka senyawa polimer akan semakin
kuat dan semakin sulit leleh.
Rantai polimer yang memiliki cabang yang banyak
akan memilki daya regang yang rendah yang disertai
dengan mudahnya meleleh.
Gambar 2.1Polimer
( sumber : http://catalog.flatworldknowledge.com/ )
Secara umum polimer juga memiliki keterbatasan
sebagai material teknik, antara lain :
Kekuatan yang relatif lebih rendah daripada logam
dan keramik.
Kekakuan yang rendah.
Temperatur penggunaan terbatasi hanya beberapa
ratus derajat Celcius.
Perilaku viskoelastis.
7/21/2019 Paper Termoplastik Dan Termoset
http://slidepdf.com/reader/full/paper-termoplastik-dan-termoset 2/4
Beberapa jenis polimer mengalami degradasi ketika
terkena cahaya matahari dan radiasi lainnya.
B. Jenis Polimer berdas arkan sifat termalnya
Berdasarkan kriteria material rekayasa, polimer
dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori:
a. Termoplastik
Berupa material padatan pada temperatur ruang tetapi
berubah menjadi cairan kental ketika dipanaskan
pada temperatur beberapa ratus derajat saja.
Karakteristik ini menyebabkan termoplastik mudah
dan ekonomis difabrikasi menjadi beragam bentuk.
Dapat diberikan siklus pemanasan-pendinginan
berulang kali tanpa degradasi berarti.
Contoh: Polyethylene (PE), polyvinylchloride (PVC),
polypropylene (PP), polystyrene (PS), dan nylon.
b. Termoset
Tidak dapat menerima siklus pemanasan-pendinginan
seperti termoplastik:
Ketika dipanaskan pada tahap awal,termoset melunak dan mampu mengalir di
dalam cetakan.
Tapi pada temperatur yang tinggi, terjadi
reaksi kimia yang mengeraskan material
sehingga akhirnya menjadi padatan yang
tidak mampu lebur kembali (infusible solid ).
Jika dipanaskan ulang, tidak mampu
melunak kembali melainkan akan
terdegradasi menghasilkan arang.
Contoh: phenolics, epoxies, dan beberapa jenis
polyesters.
c. Elastomer
Material yang mampu memanjang secara elastisketika dikenakan tegangan mekanis yang relatif
rendah.
Lebih umum dikenal sebagai karet (rubber ).
Beberapa elastomer dapat diregangkan hingga 10
kali lipat dan masih mampu kembali sempurna
ke ukuran asal.
Meskipun perilakunya cukup berbeda dengan
termoset, namun elastomer memiliki struktur
yang lebih mirip dengan termoset, dibandingkan
dengan termoplastik.
Contoh : vulcanized natural rubber dan Silicone
rubber .
Tabel 2.1 Perbedaan Sifat Polimer Termoplastik
dan Termoset
Termoplastik Termoset
Mudah diregangkan
Fleksibel
Melunak jika dipanaskan
Titik leleh rendah
Dapat dibentuk ulang
Keras dan rigid
Tidak fleksibel
Mengeras jika dipanaskan
Tidak meleleh jika
dipanaskan
Tidak dapat dibentuk ulang
C. Perilaku dan Sifat Polimer
Adapun perilaku dan sifat polimer antara lain adalah :
a. Sifat Mekanik
Kekuatan Tarik.
Ketahanan terhadap tekanan.
Ketahanan terhadap lekukan atau bending.
Ketahanan terhadap tegangan yang datangsecara tiba-tiba.
b. Sifat Termal
Pada polimer, khususnya plastik, definisi temperatur
tinggi adalahsuhu diatas 135oC. Pada temperatur
tinggi, polimer tidak hanya melunak, tetapi juga
dapat mengalami degradasi termal. Sebuah plastik
yang mengalami pelunakan pada temperatur tinggi
tetapi mulai mengalami degradasi termal pada suhu
yang jauh lebih rendah hanya dapat digunakan pada
suhu di bawah suhu dia mulai mengalami degradasi.
Menentukan temperatur aplikasi membutuhkan
pengetahuan mengenai perilaku degradasi termal dari
polimer tersebut.
III. METODOLOGI PERCOBAAN
A. Peralatan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut :
a. Kompor listrik
b. Termometer digital
c. Wadah untuk mencampur
d. Pengaduk
e. Cetakan
f. PanciBahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut :
a. Sampel A (Resin + 2 tetes hardener)
b. Sampel B (Resin + 3 tetes hardener)
c. Sampel C (Resin + 4 tetes hardener)
d. Lem tembak
B. Prosedur Percobaan
Pembuatan Sampel
Langkah-langkah pembuatan sampel adalah sebagai
berikut:
a. Peralatan dan bahan disiapkan.
b.
Sampel dibuat 3 macam dengan variasi 3 jumlahhardener yang berbeda. Diaduk rata, kemudian
dimasukkan ke dalam cetakan yang telah disediakan.
Tunggu hingga kering dan dilepas dari cetakan.
c. Bola dijatuhkan 30 cm diatas permukaan sampel A,B,
dan C. Kemudian tinggi pantulan diukur dan
dilakukan sebanyak 5 kali percobaan.
d. Hasil pantulan dicatat dan dimasukkan ke dalam
tabel.
e. Perhitungan statistik pada data dilakukan (rata-rata,
standar deviasi, range dan error).
7/21/2019 Paper Termoplastik Dan Termoset
http://slidepdf.com/reader/full/paper-termoplastik-dan-termoset 3/4
f. Kemudian dianalisa pada hasil pengukuran yang
diperoleh manakah yang termasuk termoset dan
termoplastik berdasarkan tinggi pantulan.
g. Kemudian lem tembak dan ketiga buah sampel
dimasukkan ke dalam panci.
h. Panci diletakkan diatas kompor listrik dan dinyalakan
dengan suhu 300 ocelcius.
i. Kenaikan suhu sampel dan lem tembak diamati dan
dicatat jika terjadi perubahan fisisnyaPengamatan dilanjutkan sampai terjadi perubahan seperti
meleleh atau gosong dan dicatat suhunya
IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Sampel yang telah dibuat dan dibiarkan menjadi keras
tersebut dilakukan uji pantul dengan menggunakan bola
pingpong dari ketinggian 30 cm. Kemudian setelah dilakukan
uji pantul, ketiga sampel bersama lem tembak dipanaskan dan
setiap terjadi perubahan diamati dan dicatat temperatur dan
kondisi dari polimer. Berikut tabel hasil uji pantul pada
sampel:
Tabel 4.1 Hasil Uji Pantul sampel dengan bola
Sampel Tinggi pantulan (cm) pada
percobaan
Rata-
rata(cm)
1 2 3 4 5
2 tetes 3 7 4 4 7 5
3 tetes 4 6 5 9 6 6
4 tetes 9 5 6 10 6 7.2
Tabel 4.2 Nilai standar deviasi, eror dan range
Sampel range
2 tetes 2,764 4
3 tetes 2,059 5
4 tetes 1,939 5
Rumus untuk mencari standar deviasi :
Maka untuk standar deviasi pada sampel C adalah :
Untuk s tandar deviasi pada sampel B adalah :
Untuk s tadar deviasi pada s ampel A adalah :
Rumus untuk mencari range adalah :
Maka untuk range pada data sampel C adalah :
Untuk range pada data sampel B adalah :
Untuk range pada data sampel A adalah :
Tabel Error! No text of specified style in document. .3 Hasil
Uji Panas
Suhu
(oC)
Sampel
A
Sampel B Sampel
C
Lem
tembak
100 - - -Mulai
meleleh
130 - - - ¼ Meleleh
150 - - - ½ Meleleh
160 - - - ¾ Meleleh
170 - - -Meleleh
seluruhnya
180 - - -Warna
menguning
240
Bentuk
mulai
mengerut
Bentuk
mulai
mengerut
Bentuk
mulai
mengerut
Berasap/
menguap
dan
menghitam
di bagian
tepi
275Mulai
lunak
Semakin
sedikit dan
7/21/2019 Paper Termoplastik Dan Termoset
http://slidepdf.com/reader/full/paper-termoplastik-dan-termoset 4/4
menghitam
290
Permukaan
melengkun
g
Menjadi
gosong
dibagian
tengah
panci
300
Muncul
bus a
put ih di
tepi
Muncul bus a putih
di tepi
Muncul
bus a
putih di
tepi
(lebih
banyak)
Menjadisemakin
hitam
330Warna
gelap
Warna
masih
terang
Warna
agak
gelap
Dari hasil percobaan yang dilakukan, sampel A,B,C
termasuk ke dalam termoset dan lem tembak termasuk ke
dalam polimer termoplastik. Pada polimer yang memiliki sifat
termoplastik seperti lem tembak akan cepat meleleh pada suhu
tinggi dalam waktu yang cukup singkat. Tetapi pada sampelA,B,C akan sangat lama untuk dilelehkan. Dan lem tembak
akan menjadi gosong ketika dipanaskan pada suhu tinggi.
Nilai deviasi standar menunjukkan semakin banyak tetesnya,
semakin turun nilai deviasi pengukurannya. Sementara itu
pada nilai range menunjukkan tetes 3 dan 4 lah yang memiliki
range pengukuran terbesar .
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari percobaann ini
adalah sebagai berikut:
1. Polimer terbagi menjadi termoplastik, termoset, dan
elastomer
2. Termoplastik merupakan polimer yang fleksibel dan
mudah diregangkan sementara termoset mempunyai
sifat sebaliknya yakni keras dan tidak fleksibel
3. Termoplastik mempunyai ciri-ciri mudah meleleh
dan cepat gosong. Sementara termoset tidak mudahmeleleh.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk perbaikan
praktikum selanjutnya yakni perlunya sampel polimer
elastomer menjadi objek praktikum untuk menambah
wawasan keilmuan bahan mahas iswa Teknik Fisika.
VI. UCAPAN T ERIMA KASIH
Penulis berterima kasih atas kontribusi praktikan M.Abid
Abdillah, Amron Basuki, Wahyu and Hafid Lutfan pada
praktikum termoplastik dan termoset ini
DAFTAR PUSTAKA
[1] Asisten Laboratorium Rekayasa Bahan, Modul Praktikum
Bahan, Polimer Termoplastik dan Termoset . 2015
[2] Parisian,Aristo.2015.” PERCOBAAN POLIMER
TERMOPLASTIK DAN TERMOSET ”.Jurusan Teknik
Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember : Surabaya