paper patching for tympanic membran perforation

7/25/2019 paper patching for tympanic membran perforation

1/22

BAB I

PENDAHULUAN

Perforasi membran timpani adalah suatu keadaan dimana ditemukan

lubang pada membran timpani yang menyebabkan terganggunya fungsi membran

timpani. Membran timpani merupakan pemisah antara telinga luar dan telinga

tengah. Perforasi dapat disebabkan oleh berbagai kejadian, seperti infeksi maupun

trauma. Perforasi dapat bersifat sementara atau persisten. Efek bervariasi

tergantung ukuran, lokasi, dan kondisi patologis yang terkait.1

Sampai saat ini, belum ada survei epidemiologik tentang angka kejadian

penderita perforasi membran timpani. Penelitian terhadap anak suku Aborigin,

didapatkan bahwa sekitar 1! dari "! telinga #1,$%& mengalami perforasi

membran timpani. Satu survei menemukan bahwa "% anak Amerika mengalami

perforasi membran timpani.1

'ujuan terapi pada perforasi mengendalikan otore. Antibiotik sistemik

kadang(kadang digunakan ketika mengendalikan otore dari perforasi membrantimpani. )apat dilakukan metode lain untuk penatalaksanaan perforasi membran

timpani seperti teknikpaper patching, miringoplasti dan timpanoplasti.

Paper-patching merupakan metode yang sangat terkenal digunakan untuk

menyembuhkan perforasi membran timpani tanpa intervensi bedah yang pertama

kali diperkenalkan oleh *lake tahun 1++ dan sudah sering digunakan selamam

beberapa dekade terakhir. )alam teknik ini, sebuah patchkertas berperan dalam

membimbing sel epitel untuk bermigrasi ke bagian perforasi.$ -ol et Al

melakukan penelitian untuk mengevaluasi hasilpaper patchpada pasien dengan

perforasi kronis dari membran timpani, mereka menemukan tingkat penutupan

sebesar !,$%, ",/%, dan 1$,/% untuk perforasi ke0il, menengah, dan perforasi

besar.'ingkat keberhasilan teknikpaper patch dilaporkan men0apai !$,% pada

perforasi dengan ukuran kurang dari /% luas membran timpani."

BAB II

1


2/22

ANATOMI TELINGA

Auris #telinga& dibedakan atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah,

dan telinga dalam. 'elinga luar terdiri dari daun telinga #pinna&, saluran telinga

luar, dan membran timpani. 'elinga tengah terdiri dari kavum timpani, tulang

tulang pendengaran #maleus, in0us, stapes&, dan tuba eusta0hius. 'elinga dalam

terdiri dari labirin vestibular dan koklea./ 'elinga luar dan tengah menyalurkan

gelombang suara dari udara ke telinga dalam yang berisi 0airan. !

Anatomi Membran Timpani

Membran timpani terletak di ujung medial dari meatus auditori eksternal

dan membentuk sebagian besar dinding lateral kavum timpani. Membran timpani

memisahkan liang telinga luar dari kavum timpani. Membrana ini panjang

verti0al rata(rata 2(13 mm dan diameter antero(posterior kira (kira +(2 mm,

ketebalannya rata(rata 3,1 mm.Membran 'impani berbentuk bundar dan 0ekung

bila dilihat dari arah liang telinga dan letaknya tidak tegak lurus terhadap liang

telinga akan tetapi miring yang arahnya dari belakang luar kemuka dalam danmembuat sudut //3dari dataran sagital dan horiontal.,+

Membran timpani mempunyai tiga lapisan yaitu stratum kutaneum,

stratum mukosum, dan stratum fibrosum. Stratum kutaneum merupakan lapisan

paling luar, berupa lapisan epitel yang merupakan kelanjutan dari lapisan kulit

meatus akustikus e4ternus. Stratum fibrosum #lamina propia& merupakan lapisan

tengah, terletak antara stratum kutaneum dan lapisan mukosa. 5amina propria

terdiri dari serat kolagen dan sedikit serat elastin yang berjalan se0ara radier

dibagian luar dan sirkuler dibagian dalam. 5apisan mukosa atau stratum mukosum

merupakan lapisan yang berasal dari kavum timpani.,+

Se0ara Anatomis membrana timpani dibagi dalam dua bagian yaitu pars

tensa dan pars flaksida. Pars tensa merupakan bagian terbesar dari membran

timpani terletak dibagian bawah.+Merupakan suatu permukaan yang tegang dan

bergetar sekeliling menebal dan melekat pada anulus fibrosus pada sulkus

timpanikus bagian tulang dari tulang temporal. Pars tensa terdiri dari lapisan.

2


3/22

Pars flaksida atau membran Sharpnell terletak dibagian atas dan hanya terdiri dari

dua lapis. Pars flaksida dibatasi oleh dua lipatan yaitu Plika maleolaris anterior

dan plika maleolaris posterior. Pada pars flaksida terdapat daerah yang disebut

atik. )i tempat ini terdapat aditus ad antrum, yaitu lubang yang menghubungkan

telinga tengah dengan antrum mastoid.+

*ayangan penonjolan bagian bawah maleus pada membran timpani

disebut sebagai umbo. )ari umbo bermula suatu reflek 0ahaya #cone of light& ke

arah bawah yaitu pada pukul untuk membran timpani kiri dan pukul / untuk

membran timpani kanan. Pada membran timpani terdapat dua ma0am serabut

yaitu serabut radier dan sirkuler, serabut inilah yang menyebabkan timbulnya

reflek 0ahaya.+

Membran timpani dibagi menjadi " kuadran, dengan menarik garis searah

dengan pro0essus longus maleus dan garis yang tegak lurus pada garis itu di

umbo, sehingga didapatkan bagian atas(depan, atas(belakang, bawah(depan, serta

bawah(belakang. *ila melakukan miringotomi atau parasentesis, dibuat insisi

pada bagian bawah(belakang, karena di daerah ini tidak terdapat tulang

pendengaran.,+

Permukaan luar dari membrana timpani disarafi oleh 0abang nervus

aurikulotemporalis dari nervus mandibula dan nervus vagus. Permukaan dalam

disarafi oleh nervus timpani 0abang dari nervus glosofaringeal. Aliran darah

membrana timpani berasal dari permukaan luar dan dalam. Pembuluh(pembuluh

epidermal berasal dari aurikula yang dalam 0abang dari arteri maksilaris interna.

Permukaan mukosa telinga tengah diperdarahi oleh timpani anterior 0abang dari

arteri maksilaris interna dan oleh stylomastoid 0abang dari arteri aurikula

posterior.

3


4/22

-ambar $.1 Penampang Membran 'impani

-ambar $.$ 6uadran Membran 'impani

4


5/22

FISIOLOGI PENDENGARAN

Pendengaran adalah persepsi saraf mengenai energi suara. -elombang

suara adalah getaran udara yang merambat dan terdiri dari daerah(daerah

bertekanan tinggi karena kompresi #pemampatan& molekul(molekul udara yang

berselang seling dengan daerah(daerah bertekanan rendah akibat penjarangan

molekul tersebut. Pendengaran seperti halnya indera somatik lain merupakan

indera mekanoreseptor. 7al ini karena telinga memberikan respon terhadap

getaran mekanik gelombang suara yang terdapat di udara.!

Suara ditandai oleh nada, intensitas, kepekaan. 8ada suatu suara

ditentukan oleh frekuensi suatu getaran. Semakin tinggi frekuensi getaran,

semakin tinggi nada. 'elinga manusia dapat mendeteksi gelombang suara dari $3

sampai $3.333 siklus per detik, tetapi paling peka terhdap frekuensi 1333 dan

"333 siklus per detik.

9ntensitas atau 6epekaan. Suatu suara bergantung pada amplitudo

gelombang suara, atau perbedaan tekanan antara daerah bertekanan tinggi dan

daerah berpenjarangan yang bertekanan rendah. Semakin besar amplitudosemakin keras suara. 6epekaan dinyatakan dalam desible #d*&. Satu desibel

mewakili peningkatan energi suara yang sebenarnya yakni 1,$! kali. Suara yang

lebih kuat dari 133 d* dalam merusak perangkat sensorik di koklea. 6ualitas

suara atau warna nada #timbre& bergantung pada nada tambahan, yaitu frekuensi

tambahan yang menimpa nada dasar. 8ada(nada tambahan juga yang

menyebabkan perbedaan khas suara manusia.!

-ambar $. Sifat -elombang Suara!

Mekanisme Pendenaran

5


6/22

Proses pendengaran terjadi mengikuti alur sebagai berikut: gelombang

suara men0apai membran tympani. -elombang suara yang bertekanan tinggi dan

rendah berselang seling menyebabkan gendang telinga yang sangat peka tersebut

menekuk keluar(masuk seirama dengan frekuensi gelombang suara. 6etika

membran timpani bergetar sebagai respons terhadap gelombang suara, rantai

tulang(tulang tersebut juga bergerak dengan frekuensi sama, memindahkan

frekuensi gerakan tersebut dari membrana timpani ke jendela oval. 'ulang stapes

yang bergetar masuk(keluar dari tingkat oval menimbulkan getaran pada

perilymph di s0ala vestibuli. ;leh karena luas permukaan membran tympani $$

kali lebih besar dari luas tingkap oval, maka terjadi penguatan tekanan gelombang

suara1/($$ kali pada tingkap oval. Selain karena luas permukaan membran

timpani yang jauh lebih besar, efek dari pengungkit tulang(tulang pendengaran

juga turut berkontribusi dalam peningkatan tekanan gelombang suara.!

-erakan stapes yang menyerupai piston terhadap jendela oval

menyebabkan timbulnya gelombang tekanan di kompartemen atas. 6arena 0airan

tidak dapat ditekan, tekanan dihamburkan melalui dua 0ara sewaktu stapes

menyebabkan jendela oval menonjol ke dalam yaitu, perubahan posisi jendela

bundar dan defleksi membrana basilaris.

Pada jalur pertama, gelombang tekanan mendorong perilimfe ke depan di

kompartemen atas, kemudian mengelilingi helikoterma, dan ke kompartemen

bawah, tempat gelombang tersebut menyebabkan jendela bundar menonjol ke luar

untuk mengkompensasi peningkatan tekanan. 6etika stapes bergerak mundur dan

menarik jendela oval ke luar, perilimfe mengalir ke arah yang berlawanan

mengubah posisi jendela bundar ke arah dalam.!

Pada jalur kedua, gelombang tekanan frekuensi yang berkaitan dengan

penerimaan suara mengambil jalan pintas. -elombang tekanan di kompartemen

atas dipindahkan melalui membrana vestibularis yang tipis, ke dalam duktus

koklearis dan kemudian melalui mebrana basilaris ke kompartemen bawah,

tempat gelombang tersebut menyebabkan jendela bundar menonjol ke luar(masuk

bergantian.!

Membran basilaris yang terletak dekat telinga tengah lebih pendek dan

kaku, akan bergetar bila ada getaran dengan nada rendah. 7al ini dapat

6


7/22

diibaratkan dengan senar gitar yang pendek dan tegang, akan beresonansi dengan

nada tinggi. -etaran yang bernada tinggi pada perilymp s0ala vestibuli akan

melintasi membrana vestibularis yang terletak dekat ke telinga tengah. Sebaliknya

nada rendah akan menggetarkan bagian membrana basilaris di daerah ape4.

-etaran ini kemudian akan turun ke perilymp s0ala tympani, kemudian keluar

melalui tingkap bulat ke telinga tengah untuk diredam.

6arena organ 0orti menumpang pada membrana basilaris, sewaktu

membrana basilaris bergetar, sel(sel rambut juga bergerak naik turun dan rambut(

rambut tersebut akan membengkok ke depan dan belakang sewaktu membrana

basilaris menggeser posisinya terhadap membrana tektorial. Perubahan bentuk

mekanis rambut yang maju mundur ini menyebabkan saluran(saluran ion gerbang

mekanis di sel(sel rambut terbuka dan tertutup se0ara bergantian. 7al ini

menyebabkan perubahan potensial depolarisasi dan hiperpolarisasi yang

bergantian. Sel(sel rambut berkomunikasi melalui sinaps kimiawi dengan ujung(

ujung serat saraf aferen yang membentuk saraf auditorius #koklearis&.

)epolarisasi sel(sel rambut menyebabkan peningkatan ke0epatan

pengeluaran at perantara mereka yang menaikan potensial aksi di serat(serat

aferen. Sebaliknya, ke0epatan pembentukan potensial aksi berkurang ketika sel(

sel rambut mengeluarkan sedikit at perantara karena mengalami hiperpolarisasi

#sewaktu membrana basilaris bergerak ke bawah&. Perubahan potensial berjenjang

di reseptor mengakibatkan perubahan ke0epatan pembentukan potensial aksi yang

merambat ke otak. 9mpuls kemudian dijalarkan melalui saraf otak statoa0ustikus

#saraf pendengaran& ke korteks auditorius di lobus temporalis otak untuk persepsi

suara medulla oblongata kemudian ke 0olli0ulus. Persepsi auditif terjadi setelahproses sensori atau sensasi auditif.!

7


8/22

!"# Gambar Transd$ksi S$ara%

8


9/22

BAB III

PERFORASI MEMBRAN TIMPANI

De&inisi



timpani. Membran timpani merupakan pemisah antara telinga luar dan telinga

tengah.


10/22

timbul pada semua kelopok umur. 5aki(laki dewasa muda lebih sering mengalami

0edera perforasi.1

Etio'oi

Penyebab utama perforasi membran timpani adalah infeksi. 9nfeksi akut

pada telinga tengah meyebabkan iskemia pada membran timpani serrta

peningkatan tekanan dalam ruang telinga tengah sehingga menyebabkan robekan

atau pe0ahnya gendang telinga yang biasanya didahului oleh nyeri hebat. Apabila

perforasi tidak sembuh(sembuh terdapat gambaran sisa perforasi membran

timpani #perforasi persisten&. 9nfeksi telinga juga bisa menyebabkan perforasi

gendang telinga karena terjadi peningkatan tekanan 0airan di dalam telinga tengah

sehingga mendorong gendang telinga dan akhirnya terbentuklah lubang pada

gendang telinga.9nfeksi saluran telinga jarang menyebabkan perforasi membran

timpani.


11/22

tulang temporal dan fraktur basis kranium adalah trauma yang dapat

menyebabkan 0edera membran timpani. -ejala klinis yang tampak adalah edema,

hematoma, dan laserasi. *arotrauma adalah keadaan dengan terjadinya perubahan

tekanan yang tiba(tiba di luar telinga tengah sewaktu di pesawat terbang atau

menyelam, yang menyebabkan tuba gagal untuk membuka.,"

('asi&ikasi

'erdapat tiga ma0am bentuk perforasi, yaitu perforasi sentral, perforasi

marginal dan perforasi atik. 6lasifikasi ini ditentukan berdasarkan letak dari

perforasi. Perforasi sentral : lokasi pada pars tensa, bisa antero(inferior, postero(

inferior dan postero(superior, dapat juga terjadi perforasi subtotal. Pada perforasi

tipe marginal perforasi terdapat pada pinggir membran timpani dengan adanya

erosi dari annulus fibrosus yang sering disertai jaringan granulasi. Perforasi pada

pinggir postero(superior berhubungan dengan kolesteatom. Perforasi atik

lokasinya berada pada pars flasida.+,2

Gambar )"*" A" Per&orasi Sentra'+ B" Per&orasi marina'+ ," Per&orasi atik)

Pato&isio'oi

Membran timpani memiliki kemampuan untuk sembuh sendiri, walaupun

sudah sering terjadi perforasi, membran timpani dapat tetap intak. Perforasi

sembuh dengan membran tipis yang mengandung hanya mukosa dan lapisan

epitel skuamosa tanpa lapisan tengah fibrosa. 9ni seperti membran baru yang

mungkin sangat tipis, yang dapat disalahartikan sebagai perforasi. 'erdapatnya

perforasi membuat telinga lebih rentan terhadap infeksi jika air masuk liang

11


12/22

telinga.


13/22

Pemeriksaan audiometri dilakukan untuk melihat adakah gangguan pendengaran

#tuli konduktif& akibat perforasi mebran timpani. Audiometri rutin dilakukan pada

setelah diagnosis awal, sebelum dan sesudah upaya perbaikan. 7asil dari

pemeriksaan audiometri sering menunjukkan hasil normal atau tuli konduktif

ringan.1

Penata'aksanaan

'ujuan dari terapi medis pada perforasi ialah untuk mengontrol keluahan

otorrhea. 'erapi pada perforasi membran timpani ditujukan untuk mengendalikan

infeksi pada telinga tengah. 'erapi medis untuk perforasi membran timpani juga

ditujukan untuk mengendalikan otorrhea. 9nfeksi saja kadang(kadang dapat

menyebabkan gangguan pendengaran sensorineural. 'oksisitas klinis dari obat

tetes telinga dengan adanya infeksi telinga belum dibuktikan dengan tegas,

meskipun per0obaan pada hewan jelas menunjukkan korelasi. 7indari obat tetes

telinga yang mengandung gentamisin, neomisin sulfat, atau tobramy0in jika

terdapat perforasi membran timpani. Menghindari kontaminasi ruang telinga

tengah dari air yang masuk melalui tempat perforasi sangat penting dalam

meminimalkan otorrhea. Antibiotik sistemik kadang(kadang digunakan.

Antibiotik yang digunakan misalnya, trimethoprim(sulfametho4aole, dan

amo4i0illin. 6egagalan drainase setelah terapi beberapa hari menandakan

perlunya perubahan terapi dan dilakukannya tes sensitivitas.1

'erdapat juga beberapa metode dalam pentalaksanaan perforasi membran

timpani. @ang paling sederhana, tetapi paling tidak efektif, metode adalah untuk

membakar tepi perforasi membran timpani dengan at kaustik, seperti asam

trikloroasetat #13% larutan&, dan kemudian melakukan paper patching yang

terbuat dari kertas rokok. 'eknik ini dikembangkan di tahun 1+33(an.1

)apat juga dilakukan fat-plug timpanoplasti. )engan bahan berasal dari

sulkus postaurikular dengan pasien di bawah anestesi lokal. 5akukan anestesi

pada bgaian margin dengan larutan fenol.se0ara hati(hati. 5alu, lakukan debride

pada bagian tepi dengan forsep Mi0ro0up. Fat plugini kemudian dimasukkan ke

bagian perforasi, memperluas baik ke kanal dan ke dalam ruang telinga tengah.

13


14/22

Metode paper patch memiliki tingkat keberhasilan sekitar !%= sedangkan fat

plug tympanoplasty sekitar +%.1

Miringoplasti dilakukan dalam kasus dengan dan tanpa otorrhea, dengan

ke0il atau besar udara(tulang, dan tanpa batas usia. Miringoplasti se0ara umum

dilakukan dengan menggunakan insisi postauri0ular di bawah anestesi lokal(

ke0uali untuk anak(anak di mana anestesi umum digunakan. Membran timpani

diperbaiki dengan graft temporalis. 6ami lebih mengutamakan teknik dasar dalam

mayoritas kasus, karena memberikan hasil yang lebih baik se0ara anatomis dan

fungsional. teknik Overlay yang digunakan di beberapa kasus bila sisa anterior

dari membran timpani adalah pathologi0 atau tidak ada. 6etika dilakukan dengan

benar, maka teknik Overlaymemberikan hasil yang optimal dalam kasus ini.1,

'impanoplasti merupakan pilihan kedua dengan anestesi lokal atau

umum. Sayatan dapat dibuat di belakang telinga atau melalui saluran telinga,

tergantung pada lokasi dan ukuran perforasi membran timpani. Sejauh ini, bahan

okulasi paling umum digunakan adalah fasia postaurikular. Allograft membran

timpani diperoleh dari mayat, sudah ditinggalkan karena takut transmisi patogen

virus. Patch tersebut dapat ditempatkan dibagian medial atau lateral dari

perforasi, atau dalam posisi gabungan. 'ympanoplasty berhasil menutup perforasi

membran timpani pada 23(2/% pasien.1

(omp'ikasi

Setiap operasi mempunyai risiko terhjadinya perburukkan gangguan

pendengaran. 9nsiden yang tepat dari gangguan pendengaran tersebut tidak jelas,

dengan hasil dilaporkan bervariasi se0ara luas dalam literatur medis. dilaporkan,

sekitar 1 per /33 operasi mengakibatkan pendengaran jauh lebih buruk. )alam

laporan lain ,dilaporkan hampir $% derajat kehilangan. )alam kelompok ke0il

pasien, disfungsi tuba eusta0hius persisten menyebabkan komplikasi akhir, seperti

kolesteatoma, perforasi, atau efusi telinga tengah. 6ejadian kolesteatoma

intratympani0 dilaporkan kurang dari 1%.1

Pronosis

14


15/22

Perforasi membran timpani tanpa komplikasi tidak memerlukan

pengobatan.


16/22

Perforasi membran timpani akibat trauma biasanya dapat sembuh spontan

dalam beberapa kasus.13Meskipun membran timpani memiliki kemampuan untuk

regenerasi pada perforasi akut, proses penyembuhan alami tidak terjadi dalam

beberapa kasus akibat infeksi berulang, otore berkepanjangan, ukuran perforasi

yang besar, membran timpani yang mengalami atrofi, dan beberapa faktor

stimulus lain yang belum diketahui penyebabnya yang mengganggu proses

regenerasi." 8amun, sejumlah studi telah menyarankan bahwa proses

penyembuhan dapat difasilitasi dengan menambal dengan berbagai bahan

termasuk kertas,silk patch dan micropore strip tape.13





membimbing sel epitel untuk bermigrasi ke bagian perforasi. 'eknik ini

didasarkan pada peneilitan bahwa salah satu penyebab kegagalan proses

penyembuhan adalah karena kegagalan proses epitelisasi dari margin perforasi.$

'eknik ini telah sering digunakan untuk mengobati perforasi akut dan traumatis.

Patchkertas sering dibuat baik dari kertas rokok maupun kertas saring yang

diterilisasi dengan gas ethylene oxide. 8amun, sejumlah studi telah melaporkan

bahwa teknik ini memiliki banyak kelemahan dan keterbatasan untuk

penyembuhan perforasi membran timpani dalam praktek klinis. Pertama(tama,

teknik ini tidak sepenuhnya menjanjikan tingkat kesembuhan 133% untuk

perforasi membran timpani. Selanjutnya, patch kertas yang digunakan untuk

menyembuhkan perforasi membran timpani memiliki beberapa keterbatasan,

seperti tidak transparan, tidak fleksibel, gampang mengalami perlengkatan, dan

non(resistensi terhadap infeksi, sehingga dapat mempersulit penyembuhan.$,11

Menghilangkan tepi epitel yang telah sembuh dan mengubah perforasi

menjadi luka terbuka memungkinkan proses regenerasi untuk memulai kehidupan

baru. Barr et al. merupakan yang pertama kali menggunakan kauterisasi dengan

nitrat perak pada tepi perforasi untuk mengupayakan kesembuhan.


17/22

Cright melaporkan keberhasilan dalam penutupan perforasi dengan stimulasi

marjinal sekitar +3% sampai 23% dari kasus. Asam trikloroasetat telah menjadi

agen pilihan untuk kauterisasi tepi perforasi. 7al ini diterapkan pada tepi dari

perforasi menggunakan kapas yang sangat ke0il."

Sebuah patchkertas dapat diterapkan untuk bertindak sebagai peran0ah

untuk regenerasi epitel. Ada konsensus umum yang menyatakan bahwa kauterisasi

dan teknik penambalan tidak berguna ketika perforasi melebihi $/% sampai /3%

dari membran timpani, dan kontraindikasi untuk dilakukan jika terdapat atau

di0urigai adanya kolesteatoma, drainase kronis, dan disrupsi tulang pendengaran.

Paper patch myringoplastydapat dilakukan pada pasien yang memiliki perforasi

kronis kering dengan ukuran D/% dari ukuran membran timpani dan tanpa

penyakit telinga tengah."

'elah dilaporkan bahwa ada tiga prinsip yang perlu diperhatikan untuk

perbaikan perforasi membran timpani, yaitu : 1. 'epi harus terlipat keluar

#everted) dan mengalami epitelisasi= $. >espon inflamasi harus dibuat dengan

menggunakan iritasi kimia atau mekanik untuk mempromosikan proliferasi

epitel= . Patchdiletakkan di atas perforasi untuk menyediakan peran0ah untuk

mendukung migrasi epitel. 7al lain yang mempengaruhi hasil akhir diantaranya

usia pasien, level pendengaran, durasi ? lamanya perforasi, penyebab perforasi ,

lokasi dan ukuran perforasi, hubungan antara perforasi dan maleus, keaadaan

permukaan membran timpani, dan jumlah aplikasipatch."

Teknik

)i bawah mikroskop operasi, 1% lidokain ditambahkan dengan epinefrin

1: 133.333 lalu disuntikkan ke dalam saluran telinga posterosuperior untuk

membius membran timpani. 'epi perforasi dibersihkan dan dibuat menjadi luka

dengam melakukan eksisi pada lapisan epitel marjinal dengan menggunakan

forsep. )apat juga dilakukan kauterisasi pada tepi perforasi dengan menggunakan

asam trikloroasetat atau silver nitrat.",1$

17


18/22

6ertas rokok tipis disterilkan dan dipotong bentuk bulat dengan ukuran

lebih besar daripada daerah perforasi, yang kemudian dilapisi dengan salep

antibiotik yang mengandung o4ytetra0y0line dan polimiksin *. 9ni ditempatkan

pada membran timpani dengan menggunakan alligator forceps dan dibuat

tumpang tindih dengan lubang perforasi sehingga tidak ada gap antara membran

timpani dan patch tersebut. Setelah prosedur, pasien diberi resep antibiotik oral

selama 1 minggu, dan di follow up setiap minggu. 6etika patch terlepas atau

tergeser dari tempat perforasi, patch yang baru diletakkan kembali diatasnya.

Membran timpani dikatakan sembuh ketika : 1. penutupan lengkap pada perforasi

saat dilihat di bawah mikroskop= $. 7asil tympanogram normal yang dilakukan

untuk verifikasi lebih lanjut. Perforasi yang tidak menyusut bahkan setelah tiga

kali melakukan tambalan dalam waktu bulan dianggap suatu kegagalan

pengobatan.

Hasi'

Paper patch tidak 0o0ok dilakukan jika perforasi lebih besar dari /mm.

-ol et Al melakukan penelitian untuk mengevaluasi hasil paper patch pada

pasien dengan perforasi kronis dari membran timpani, mereka menemukan tingkat

penutupan sebesar !,$%, ",/%, dan 1$,/% untuk perforasi ke0il, menengah,

dan perforasi besar.7asil daripaper patch membran timpani terlihat lebih tebal,

dengan hiperplasia dari lapisan subepitel dan lapisan jaringan ikat. 'erdapat

banyak fibroblas dan banyak pembuluh darah pada lapisan jaringan ikat. 'erlihat

juga akumulasi keratin di sekitar tepi lapisan fibrosa. 6esimpulannya, paper

patch menunjukkan tingkat keberhasilan sekitar !$,+% pada pasien dengan

perforasi kurang dari /% dari membran timpani, tingkat penutupan adalah +,%.

Prediktor dari hasil pengobatan adalah ukuran perforasi.",13

BAB .

RESUME

18


19/22



timpani. Perforasi dapat disebabkan oleh berbagai kejadian, seperti infeksi

maupun trauma. Efek dari perforasi membran timpani bervariasi tergantung

ukuran, lokasi, dan kondisi patologis yang terkait. Penyebab utama perforasi

membran timpani adalah infeksi. 9nfeksi akut pada telinga tengah meyebabkan

iskemia pada membran timpani serrta peningkatan tekanan dalam ruang telinga

tengah sehingga menyebabkan robekan atau pe0ahnya gendang telinga yang

biasanya didahului oleh nyeri hebat. Perforasi membran timpani juga dapat terjadi

akibat trauma. Misalnya karena benda asing yang masuk ke dalam telinga, trauma

tumpul, trauma tajam, dan barotrauma.

)iagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan penunjang. )ari hasil anamnesis didaptkan pasien mengeluh keluar

0airan dari teling dan penunuran pendengaran. )iagnosis dapat ditegakkan ketika

melakukan pemeriksaan dengan otoskop dan terlihat pada membran timpani

terdapat lubang #bolong& atau tidak intak. )apat juga terlihat adanya sekretmukopurulen pada telinga.

'ujuan dari terapi pada perforasi ialah untuk mengontrol keluahan

otorrhea. 'erapi pada perforasi membran timpani ditujukan untuk mengendalikan

infeksi pada telinga tengah. Antibiotik sistemik kadang(kadang digunakan.

Antibiotik yang digunakan misalnya, trimethoprim(sulfametho4aole, dan

amo4i0illin. 'erdapat juga beberapa metode dalam pentalaksanaan perforasi

membran timpani sepertipaper patching miringotomi, dan timpanoplasti.





membimbing sel epitel untuk bermigrasi ke bagian perforasi. 'eknik ini

didasarkan pada peneilitan bahwa salah satu penyebab kegagalan proses

19


20/22

penyembuhan adalah karena kegagalan proses epitelisasi dari margin perforasi.

Patchkertas sering dibuat baik dari kertas rokok maupun kertas saring yang

diterilisasi dengan gas ethylene oxide. Paper patch tidak 0o0ok dilakukan jika

perforasi lebih besar dari /mm. -ol et Al melakukan penelitian untuk

mengevaluasi hasil paper patch pada pasien dengan perforasi kronis dari

membran timpani, mereka menemukan tingkat penutupan sebesar !,$%, ",/%,

dan 1$,/% untuk perforasi ke0il, menengah, dan perforasi besar

DAFTAR PUSTA(A

20


21/22

1. 7oward M5. Middle Ear, 'ympani0 Membrane Perforation. )idapatkan dari

url:http:??emedi0ine.meds0ape.0om?arti0le?+/+!+"(overviewa" )iakses pada

tanggal $


22/22

13. 6im epair and >egeneration by the Cound 7ealing So0iety. $313 : 1$(+.

11. 6ut oland PS, 9saa0son *. ;ffi0e Management of 'ympani0

Membrane Perforation and the )raining Ear. )alam : ;tologi0 Sugery. GSA:

$33+: +(2.

22

paper patching for tympanic membran perforation

Documents

Transcript of paper patching for tympanic membran perforation