Paper Enzim Pencernaan Kelompok Besar B

download Paper Enzim Pencernaan Kelompok Besar B

of 9

description

makalah tentang enzim pencernaan yang ada di tubuh manusia. enzim-enzim ini tergolong dalam kelompok besar B

Transcript of Paper Enzim Pencernaan Kelompok Besar B

ENZIM SISTEM PENCERNAAN

Oleh :Kelompok Besar B

BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

DAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL iDAFTAR ISIii

PEMBAHASANA. Jenis dan Lokasi Enzim 1B. Regulasi dan Mekanisme Kerja Enzim 3

DAFTAR PUSTAKA 6

PEMBAHASANA. Jenis, Lokasi Enzim dan Fungsi Enzim

Tubuh manusia merupakan serangkaian sistem yang bekerja secara terus menerus. Sistem ini, untuk kemudahan penelitian, kemudian dibagi ke dalam beberapa kelompok besar. Salah satunya adalah sistem pencernaan. Sama seperti namanya, sistem pencernaan erat dengan organ-organ yang berhubungan langsung dengan makanan yang kita konsumsi. Sistem ini terdiri atas beberapa organ yang berperan memecah bahan makanan dan menjadikannya struktur yang lebih sederhana untuk diserap oleh tubuh. Dalam mencerna dan memecah makanan, sistem pencernaan melibatkan enzim di dalamnya.

Enzim pencernaanmerupakan substansi kimia yang ada di dalam organ-organ pencernaan yang berfungsi mempercepat reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup tetapi zat itu sendiri tidak ikut bereaksi karena pada akhir reaksi terbentuk kembali. Suatu reaksi kimia yang berlangsung dengan bantuan enzim memerlukan energi yang lebih rendah. Jadi enzim juga berfungsi menurunkanenergi aktivasi.

Selain itu, juga terdapat enzim yang berada di hati dan juga pancreas yang meski tidak digolongkan enzim pencernaan, namun keberadaannya membantu proses pencernaan. Contoh enzim tersebut adalah katalase. Selain si katalase, ada beragam jenis enzim di saluran pencernaan manusia yang masing-masing enzim tersebut memiliki peranannya masing-masing.

Saluran PencernaanNama enzim dan fungsinya

Mulut (Kelenjar Ludah/Saliva)1. Enzim Ptialin(Amilase) berfungsi Memecah pati menjadi Maltosa

Lambung (Kelenjar Lambung)1. Enzim Reninberfungsi mengubah kaseinogen menjadi kasein2. Enzim Pepsinberfungsi mengubah protein menjadi proteosa, pepton dan polipeptida

Pankreas (Saluran Pankreas)1. Enzim KarbohidrasePankreasberfungsi untuk mencerna amilum menjadi maltosa atau disakarida lainnya.2. Enzim Lipase Pankreasberfungsi mengubah emulsi lemak menjadi asam lemak dan gliserol.3. Enzim Tripsinberfungsi untuk mengubah protein menjadi polipeptida

Usus (Kelenjar Usus)1. Enzim Enterokinase(enzim khusus) berfungsi untuk mengubahTripsinogenmenjadiTripsinyang digunakan dalam saluran pangkreas2. Enzim Maltaseberfungsi untuk mengubah Maltosa menjadi Glukosa3. Enzim Laktaseberfungsi untuk mengubah Laktosa menjadi Glukosa dan Galaktosa4. Enzim Sukraseberfungsi untuk mengubah Sukrosa menjadi Glukosa dan Fruktosa5. Enzim Paptidaseberfungsi untuk mengubah polipeptida menjadi asam amino6. Enzim Lipaseberfungsi untuk mengubah Lemak menjadi asam lemak dan Gliserol

Sistem pencernaan manusia dimulai dari mulut dan kemudian berakhir di usus. Masing-masing wilayah ini memiliki enzim yang berbeda. Berikut informasi detilnya:1. Mulut, kelenjar ludah/salivaterdapat enzim bernama amylase atau dikenal juga dengan nama ptialin. Ia berperan dalam memecah zat pati dan menjadikannya maltosa.2. Lambung (kelenjar lambung)enzim yang ada pada organ ini bernama renin. Ia berperan dalam memecah kaseinogen menjadi kasein. Selain enzim pencernaan renin, terdapat pula enzim lainnya bernama pepsin. Ia berperan dalam mengubah protein menjadi senyawa protesa, pepton dan juga polipeptida.3. Organ pankereas (saluran pancreas)pada organ ini terdapat enzim karbohidrase pancreas. Ia berperan dalam mencerna amilum dan merubahnya menjadi maltosa atau jenis senyawa disakarida lainnya. Enzim lain yang ada pada pankreas adalah enzim lipase pankreas. Ia berperan dalam memecah emulsi lemak menjadi asam lemak dan juga gliserol.4. Usus (kelenjar usus)pada organ yang satu ini sedikitnya dijumpai 6 enzim pencernaan. Pertama, enzim enteroksinase atau dikenal juga dengan nama enzim khusus. Ia berperan dalam mengubah tripsinogen menjadi senyawa tripsin yang kemudian diunakan di dalam saluran pankreas kita. Kedua, enzim maltase yang berperan mengubah laktosa menjadi senyawa glukosa dan juga galaktosa. Ketiga, enzim sukrase yang berperan mengubah sukrosa menjadi senyawa glukosa dan juga fruktosa. Selanjutnya ada enzim pencernaan peptidase yang berperan mengubah polipeptida menjadi senyawa asam amino. Enzim terakhir yang dijumpai di usus adalah enzim lipase. Ia berperan dalam mengubah lemak menjadi senyawa asam lemak dan juga gliserol.

Tanpa bantuan enzim ini, tubuh kita tak akan bisa mencerna makanan dengan lancar. Semua enzim ini bekerja secara sinergis. Apabila satu saja enzim yang tidak berfungsi, maka akan mengganggu sistem pencernaan secara keseluruhan.

B. Regulasi dan Mekanisme Enzim PencernaanAda 6 tahap utama dalam pencernaan :a) Ingesti: Pengambilan makanan masuk ke saluran cernab) Propulsi : Menelan dan peristaltis (gerakan kontraksi dan relaksasi otot-otot pada dinding organ)c) Digesti mekanik : mengunyah, mencampur, dan mengaduk makanand) Digesti kimia : Penguraian makanan / katabolike) Absorpsi : Gerakan nutrien dari saluran cerna ke darah atau limfaf) Defekasi: Eliminasi buangan padat yang tidak dapat dicerna

1. Mulut

Di mulut juga terjadi pencernaan secara kimiawi karena kelenjar air liur menghasilkan ludah yang mengandung 97-99,5% air larutan hipoosmotik, sedikit asam dan mengandung elektrolit (Na+, K+, Cl-, PO42-, HCO3-), enzim amilase, protein(mucin, lisosim, defensin, dan IgA), sisa metabolit (urea dan asam urat). Ludah di sekresi dari sel serosa dan mukosa kelenjar ludah Adapun saat amilum bereaksi dengan enzim amilase, maka enzim tersebut akan memecah amilum menjadi maltosa. Kelenjar ludah dibagi 2, intrinsik dan ekstrinsik. Intrinsik untuk menjaga kelembaban mulut. Dan ekstrinsik yang kaya akan enzim amilase sebagai respon dari adanya makanan yang masuk mulut akan distimulasi kemoreseptor dan mekanoreseptor atau dengan memikirkan tentang makanan. Stimulasi yang kuat menginhibisi salivasi dan menyebabkan mulut kering.

2. Kerongkongan

Setelah dikunyah di mulut, makanan ditelan agar masuk ke lambung melalui suatu saluran yang disebut kerongkongan. Kerongkongan atau esofagus berfungsi menyalurkan makanan dari mulut ke lambung. Pada saat melewati kerongkongan, makanan didorong masuk ke lambung oleh adanya gerak peristaltik otot-otot kerongkongan. Hal ini dikarenakan dinding kerongkongan tersusun atas otot polos yang melingkar dan memanjang serta berkontraksi secara bergantian. Akibatnya, makanan berangsur-angsur terdorong masuk ke lambung. Di kerongkongan makanan hanya lewat saja dan tidak mengalami pencernaan.

3. Lambung

Lambung merupakan alat pencernaan yang berbentuk kantung. Dinding lambung tersusun dari otot-otot yang memanjang, melingkar, dan menyerong. Hal ini memungkinkan makanan yang masuk ke dalam lambung dibolak-balik dan diremas lagi sehingga menjadi lebih halus. Makanan yang dikunyah di mulut belumlah cukup halus. Oleh karena itu, perlu dihaluskan lagi di lambung. Selain mencerna makanan secara mekanis, lambung juga mencerna makanan secara kimiawi. Lambung menghasilkan suatu cairan yang mengandung air, lendir, asam lambung (HCl), serta enzim renin dan pepsinogen. Karena sifatnya yang asam, cairan lambung dapat membunuh kuman yang masuk bersama makanan. Sementara itu, enzim renin akan menggumpalkan protein susu yang ada dalam air susu sehingga dapat dicerna lebih lanjut. Pepsinogen akan diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin yang berfungsi memecah protein menjadi pepton.

4. Usus Halus

Setelah dicerna di lambung makanan akan masuk ke usus halus. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Usus dua belas jari dan usus kosong berperan penting dalam pencernaan makanan secara kimiawi. Di usus dua belas jari ini kantong empedu dan pankreas mengeluarkan cairan pencernaannya. Empedu yang dihasilkan oleh kantong empedu akan berperan dalam pencernaan lemak dengan cara mengemulsikan lemak sehingga dapat dicerna lebih lanjut. Cairan pankreas mengandung enzim-enzim pencernaan penting, yaitu tripsinogen, amilase, dan lipase. Tripsinogen diaktifkan oleh enterokinase menjadi tripsin yang berfungsi mencerna protein menjadi asam amino. Amilase akan mencerna amilum menjadi glukosa, sedangkan lipase mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Selain enzim-enzim tersebut usus halus juga menghasilkan enzim-enzim lain yang membantu pencernaan makanan, seperti peptidase dan maltase. Secara sederhana proses pencernaan secara kimiawi yang terjadi di usus halus dapat diringkas sebagai berikut. Pencernaan makanan berakhir di ileum. Di sini makanan yang telah dicerna akan diserap dinding ileum. Glukosa, asam amino, mineral, dan vitamin akan diserap melalui pembuluh darah dinding ileum. Adapun asam lemak dan gliserol akan diserap melalui pembuluh getah bening. Pembuluh getah bening ini pada akhirnya akan bermuara pada pembuluh darah sehingga sari-sari makanan dapat diedarkan ke seluruh tubuh.

5. Usus Besar

Zat-zat yang tidak diserap usus halus selanjutnya akan masuk ke usus besar atau kolon. Di usus besar ini terjadi penyerapan air dan pembusukan sisa-sisa makanan oleh bakteri pembusuk. Pembusukan dilakukan oleh bakteri yang hidup di usus. Akhirnya sisa makanan akan dikeluarkan dalam bentuk kotoran (feces) melalui anus. Pada usus besar terdapat bagian yang disebut usus buntu. Pada manusia, fungsi usus buntu tidak jelas. Pada hewan-hewan pemakan tumbuhan, seperti kelinci dan marmot, usus buntu membantu mencerna selulosa. Enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri ini tidak hanya berfungsi untuk mencerna selulosa menjadi asam lemak, tetapi juga dapat menghasilkan bio gas yang berupa CH4 yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif.

6. Anus

Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar. Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.

DAFTAR PUSTAKA

Cunningham. 1992. Textbook of Veterinary Physiology. 4th ed.Eckert. 1997. Animal Physiology: Mechanism and Adaptation. 4th ed.http://staff.unud.ac.id/~suarsana/wp-content/uploads/2010/03/MataKuliah-Enzim-1.pdfDiakses pada 14 September 2013.ocw.usu.ac.id/.../gis_20102011_slide_pencernaan_dan_absorbsi.pdfDiakses pada 14 September 2013.http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/53106/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.pdfDiakses pada 14 September 2013.3