Paparan RTRW DKI Jakarta _8 September 2009_vFinal_v2003
Transcript of Paparan RTRW DKI Jakarta _8 September 2009_vFinal_v2003
LAPORAN LAPORAN PENYUSUNANPENYUSUNANRTRW DKI JAKARTA RTRW DKI JAKARTA 2030 2030 SEPTEMBER 2009
BAPPEDA DKI JAKARTAA
LATAR BELAKANG PENYUSUNAN LATAR BELAKANG PENYUSUNAN RTRW DKI JAKARTA 2030RTRW DKI JAKARTA 2030
Laporan Penyusunan RTRW DKI Jakarta 2030
• Sebagai Tindak Lanjut Evaluasi dan Revisi RTRW DKI Jakarta 2010
(Perda No. 6 tahun 1999)
• Amanat /Perintah UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
• Terbitnya Peraturan Perundang-undangan Baru Terkait Lainnya, a.l:
UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
UU No. 17 Tahun 2007 tentang RPJPN Tahun 2005-2025
UU No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian
UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
UU No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
UU No. 29 Tahun 2007 tentang Pemerintah Prov. DKI Jakarta sebagai Ibukota NKRI
UU No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Persampahan
PP No. 26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional
Perpres No. 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur
LATAR BELAKANG PENYUSUNANLATAR BELAKANG PENYUSUNAN
Penyusunan Kajian
Teknis / Akademis
(April – Juni 2009)
PROSES PROSES PENYUSUNANPENYUSUNAN DAN DAN PENETAPAN RTRW DKI JAKARTA 2030PENETAPAN RTRW DKI JAKARTA 2030
Hasil evaluasi dan Revisi RTRW 2010
Review UU No 26/2007
Review Perpres 54/2008
Round Table Tingkat Provinsi (13/12/2008):•LH, Ekonomi, Sosial Kependudukan•Isu-isu Strategis
FGD Tingkat Kota & Kab. Administrasi (Desember 2008)
Konsultasi dengan Sekretariat BKPRN (Juli 2009)
Konsultasi dengan Prov/Kota/ Kab. Sekitar
(Juni - Juli 2009)
Road Show ke Kota/Kab di DKI Jakarta (April – Mei
2009)
Koordinasi dengan SKPD/Instansi Terkait
Penyusunan Raperda
Pembahasan dengan DPRD
Pembahasan untuk Rekomendasi Substantif
BKPRN
Penyempurnaan oleh Eksekutif
Pengesahan Raperda menjadi
Perda
Penetapan Perda
Evaluasi Perda oleh DDN
Isu–isu Strategis:
•RTH•Transportasi•Sumber Daya Air
Review & Kajian berdasar
Dokumen & Hasil-hasil Penelitian yang ada(Feb – Mar
2009)
Penyusunan Naskah Akademis
Penyampaian dan Penyempurnaan dengan
DPRD
FGD Provinsi
FGD Wilayah
Laporan Penyusunan RTRW DKI Jakarta 2030
MENGAPA RTRW DKI JAKARTA HARUS MENGAPA RTRW DKI JAKARTA HARUS BERBEDA DENGAN KOTA LAIN DI INDONESIA?BERBEDA DENGAN KOTA LAIN DI INDONESIA?
Terkait ke-khususkhusus-an DKI Jakarta:
1. Status Administrasi
“Ibukota Negara”
2. Skala Sistem Wilayah
“Pusat Kegiatan Nasional (PKN)”
3. Skala Fungsional Kawasan: “Megalopolitan”
Laporan Penyusunan RTRW DKI Jakarta 2030
ASUMSI DALAMASUMSI DALAM PENYUSUNAN RTRW DKI PENYUSUNAN RTRW DKI JAKARTA 2030JAKARTA 2030
1. Penduduk DKI Jakarta pada Tahun 2030:
•Berkisar ±10 juta jiwa;
•Kepadatan rata-rata 150 Jiwa/Ha;
(Sumber: Hasil Perhitungan BPS Prov. DKI Jakarta,Tahun 2009)
2. Pertumbuhan Ekonomi Rata-rata 2010-2030:
• Target: 7-8 % per tahun;
• Basis Ekonomi:pariwisata, perdagangan, industri kreatif, jasa dan keuangan, industri teknologi tinggi dan non polutif.
(Sumber: Bambang S. Brodjo pada Round Table Discussion RTRW DKI Jakarta 2030 pada Desember 2008)
Laporan Penyusunan RTRW DKI Jakarta 2030
ISU –ISU STRATEGIS DALAM ISU –ISU STRATEGIS DALAM PENYUSUNAN RTRW DKI JAKARTA 2030PENYUSUNAN RTRW DKI JAKARTA 2030
2. Pendalaman Isu-isu Strategis:
a)Sistem dan Prasarana Transportasi
b)Sistem Penanggulangan Banjir dan Drainase Kota
c)Penyediaan Utilitas Kota: air bersih, limbah cair dan padat, telekomunikasi, energi
d)Ruang Terbuka Hijau
1. Isu-isu Strategis 20 Tahun Mendatang:
a) Sistem dan prasarana transportasi
b) Tata air dan pengendalian banjir
c) Ruang terbuka hijau
d) Global warming dan keterbatasan energi
e) Krisis & pasang-surut ekonomi dan keuangan dunia
f) Tekanan sosial-kependudukan dan urbanisasi (urban sprawl)
g) Tuntutan penyediaan prasarana dan sarana: air bersih, limbah cair dan padat,
telekomunikasi, energi
h) Perlunya mitigasi bencana
i) Keterbatasan pendanaan publik
Laporan Penyusunan RTRW DKI Jakarta 2030
PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN RTRW DKI JAKARTA 2030RTRW DKI JAKARTA 2030
1. Pengelolaan Pertumbuhan (Growth Management), bukan ‘Pembangunan’ biasa.
2. Basis Perencanaan Fungsional adalah Megalopolitan Jabodetabekpunjur
3. Pergeseran Dari Stakeholders Ke Shareholders
MUATAN BARU DALAM MUATAN BARU DALAM
RTRW DKI JAKARTA 2030RTRW DKI JAKARTA 2030
Laporan Penyusunan RTRW DKI Jakarta 2030
IMPLIKASI UU 26/2007, PP 26/2008 IMPLIKASI UU 26/2007, PP 26/2008 DAN PERPRES 54/2008 TERHADAP DAN PERPRES 54/2008 TERHADAP RTRW DKI JAKARTARTRW DKI JAKARTA 2030 2030
Sistem baru dari Discretionary System (sistem kebebasan kebijaksanaan untuk menentukan dan memilih sesuatu) menjadi Regulatory System (sistem taat peraturan dan perundangan di dalam menentukan dan memilih sesuatu)
Penetapan secara khusus tentang struktur ruang dan pola ruang di dalam pengembangan penataan ruang
Penyesuaian pola penyebaran pusat kegiatan, berdasarkan nomenklatur pola ruang
Perumusan muatan khusus untuk Kawasan Strategis
Muatan Pemanfaatan Ruang dengan Indikasi Program & Pembiayaan 5 tahunan
Sanksi yang berdasarkan UU Penataan Ruang
Pentingnya Keterpaduan dengan Bodetabekpunjur
Sistem Transportasi Umum, Pedestrian, Ruang Evakuasi Bencana, Ruang untuk Sektor Informal, dan RTH
Laporan Penyusunan RTRW DKI Jakarta 2030
BERDASARKAN ESENSINYA BERDASARKAN ESENSINYA
RTRW DKI JAKARTA 2030 DISUSUN DENGAN RTRW DKI JAKARTA 2030 DISUSUN DENGAN
Adanya Hirarki Rencana Tata Ruang di DKI Jakarta: RTRW Provinsi, RTRW Kota/Kab. Administrasi, dan RDTR Kecamatan
Penjelasan secara khusus tentang Rencana Tata Ruang Provinsi dan Rencana Tata Ruang Kota/ Kabupaten
Penjelasan Khusus untuk Rencana Tata Ruang Kepulauan Seribu
RTRW DKI JAKARTA 2010-2030
RTRW KOTA DAN KAB. ADMINISTRASI
UDGL (KAWASAN STRATEGIS)
RDTR (KEC. DAN KAW. STRATEGIS)
Skala 1 : 50.000 Skala 1 : 1.000Skala 1 : 5.000Skala 1 : 20.000
Hal-hal yang diatur: Hal-hal yang diatur: Hal-hal yang diatur: Hal-hal yang diatur:
1. Struktur Ruang:• Pusat Kegiatan
Primer dan Sekunder• Sistem Prasarana
Primer
2. Pola Ruang: Digit 2
3. Kawasan Strategis Provinsi
4. Ketentuan Umum Peraturan Zonasi
1. Struktur Ruang:• Pusat Kegiatan
Tersier• Sistem Prasarana
Sekunder
2. Pola Ruang: Digit 3
3. Kawasan Strategis Kota
4. Arahan Peraturan Zonasi
1. Struktur Ruang:• Pusat Kegiatan
Skala Kecamatan dan Kelurahan
• Sistem Prasarana Tersier
2. Pola Ruang: Digit 4
3. Peraturan Zonasi (Zoning Map dan Zoning Text)
1. Struktur Peruntukan Lahan2. Intensitas Pemanfaatan
Lahan3. Tata Bangunan4. Sistem Sirkulasi & Jalur
Penghubung5. Sistem Ruang Terbuka &
Tata Hijau 6. Tata Kualitas Lingkungan7. Sistem Prasarana dan
Utilitas Lingkungan
HIRARKI RENCANA TATA HIRARKI RENCANA TATA RUANG DI PROVINSI DKI RUANG DI PROVINSI DKI JAKARTA 2030JAKARTA 2030
PERBEDAAN PERBEDAAN SUBSTANSISUBSTANSI
RTRW DKI JAKARTA 2010 DAN 2030RTRW DKI JAKARTA 2010 DAN 2030
RTRW 2010 RTRW 2030
Rencana Struktur Tata Ruang:
1. Kawasan Ekonomi Prospektif
2. Kawasan Permukiman
3. Kawasan Hijau4. Pusat Kegiatan
Utama5. Prasarana dan
Sarana
Rencana Struktur Ruang:
1. Sistem Pusat Kegiatan
A. Pusat Kegiatan Primer
B. Pusat Kegiatan Sekunder
2. Sistem Prasarana A. Prasarana TransportasiB. Prasarana Tata AirC. Prasarana Lainnya
Rencana Pola Ruang:1.Kawasan Lindung
A. Kawasan Perlindungan Daerah Bawah
B. Kawasan Perlindungan Setempat
C. Kawasan Suaka AlamD. Kawasan Pelestarian AlamE. Kawasan Cagar BudayaF. Kawasan Rawan Bencana
2. Kawasan BudidayaA. Kawasan PermukimanB. Kawasan Pusat Perdagangan
dan JasaC. Kawasan Pertanian dan
PerikananD. Kawasan PertambanganE. Kawasan IndustriF. Kawasan PariwisataG. Kawasan Terbuka Hijau Non
Lindung
H. Kawasan Terbuka Non HijauI. Kawasan Evakuasi Bencana
3. Kawasan StrategisA. Kawasan Strategis NasionalB. Kawasan Strategis Provinsi
4. Kawasan KhususA. Kawasan Militer dan HankamB. Kawasan Khusus BandaraC. Kawasan Khusus PelabuhanD. Kawasan Khusus Depo Bahan
BakarE. Kawasan Khusus Pemerintahan
5. Prasarana dan Sarana Perkotaan
A. TransportasiB. Drainase dan Tata AirC. Prasarana dan SaranaPerkotaan Lainnya
RTRW DKI JAKARTA 2030RTRW DKI JAKARTA 2030
Laporan Penyusunan RTRW DKI Jakarta 2030
VISI & MISI PEMBANGUNANVISI & MISI PEMBANGUNAN
DKI JAKARTA 2030DKI JAKARTA 2030
• Membangun Jakarta yang berbasis pada masyarakat
• Mengarusutamakan pembangunan berbasis mitigasi bencana
• Mengembangkan pelayanan kota yang berbasis tata kelola kepemerintahan yang baik
• Membangun prasarana dan sarana kota yang manusiawi
• Mengembangkan perumahan yang mendukung produktivitas kota
• Menciptakan kehidupan kota yang sejahtera dan dinamis
• Mengoptimasikan produktivitas kota
• Mengembangkan budaya perkotaan dalam masyarakat yang pluralistik
• Mempertahankan unsur-unsur kota dan lingkungan bersejarah
• Mengembangkan dan menyeimbangkan lingkungan kehidupan perkotaan
Jakarta sebagai Kota Jasa
yang Sejahtera dan Berkelanjutan
VISI
MISI
Laporan Penyusunan RTRW DKI Jakarta 2030
TUJUAN PENATAAN RUANG TUJUAN PENATAAN RUANG DKI JAKARTA 2030DKI JAKARTA 2030
1. Peningkatan kualitas kehidupan kota dan masyarakat perkotaan
2. Peningkatan kualitas, kuantitas dan kontinuitas pelayanan prasarana dan sarana kota
3. Peningkatan aksesibilitas prasarana dan sarana untuk semua golongan masyarakat
4. Pengembangan perumahan vertikal yang berkelanjutan
5. Penyeimbangan pembangunan ekonomi, sosial, budaya dan fisik lingkungan
6. Peningkatan luas ruang terbuka hijau sebagai upaya peningkatan kualitas kehidupan kota
7. Peremajaan kota pada kawasan-kawasan tertentu, serta pelestarian kawasan dan bangunan bersejarah
8. Pengurangan resiko bencana baik dari bencana alamiah maupun akibat ulah manusia
9. Peningkatan peran aktif dan prakarsa masyarakat dalam pembangunan
10. Peningkatan sumber daya manusia berbudaya perkotaan
11. Peningkatan antisipasi terhadap berbagai perubahan global
STRATEGI PENATAAN RUANG DKI STRATEGI PENATAAN RUANG DKI JAKARTA 2030 (1)JAKARTA 2030 (1)
1. Mengembangkan Jakarta ke arah Barat, Timur dan Utara serta mengendalikan pengembangan ke arah Selatan
2. Mengembangkan pembangunan ke arah Utara sekaligus optimalisasi pengelolaan Teluk Jakarta melalui reklamasi, pembangunan pelabuhan bertaraf internasional
3. Mengoptimalkan dan mengembangkan sistem pusat-pusat kegiatan jasa, perdagangan, distribusi barang, pariwisata dan ekonomi kreatif skala nasional dan internasional yang didukung prasarana dan sarana yang memadai
4. Mengembangkan sistem angkutan umum massal sebagai back bone transportasi dan sistem TOD dengan pola pembangunan kepadatan tinggi.
5. Mengembangkan peremajaan kota di kawasan strategis berpotensi tinggi melalui revitalisasi, redevelopment dan pembaruan.
6. Mengembangkan prasarana dan sarana untuk pengendalian banjir dengan pengembangan sistem polder, pemulihan dan pengembangan situ dan waduk, normalisasi sungai serta pembangunan tanggul pengaman sungai dan laut.
STRATEGI PENATAAN RUANG DKI STRATEGI PENATAAN RUANG DKI JAKARTA 2030 (2)JAKARTA 2030 (2)
7. Mengintegrasikan sistem prasarana DKI Jakarta dengan Bodetabek
8. Mengoptimalkan pemanfaatan lahan perkotaan dengan pembangunan perumahan vertikal lengkap dengan sarana prasarana sosial, budaya, ekonomi dan secara selektif melaksanakan peremajaan dan perbaikan kampung
9. Mengendalikan pembangunan yang bersifat pita dengan mengembangkan pembangunan kawasan komersial secara terpusat
10. Mempertahankan dan mengembangkan lingkungan dan bangunan cagar budaya untuk kepentingan sejarah, ilmu pengetahuan, kebudayaan dan kepariwisataan
11. Melaksanakan konservasi kawasan lindung dan sumber daya air, ruang terbuka hijau untuk keseimbangan ekologi kota
12. Mengantisipasi dampak pemanasan global dengan menerapkan konsep bangunan ramah lingkungan (green building)
SKEMATIK SKEMATIK PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN STRATEGI STRATEGI PENATAAN RUANG DKI JAKARTA RUANG DKI JAKARTA
DEPOKDEPOK
BEKASIBEKASITANGERANGTANGERANG
RENCANA INDUK 1965 - 1985
DEPOKDEPOK
BEKASIBEKASITANGERANGTANGERANG
RUTR 1985 - 2005
DEPOKDEPOK
BEKASIBEKASITANGERANGTANGERANG
RTRW 2010
RTRW 2010 - 20301
2
3
• Perlunya mewadahi stakeholder sesuai dengan kebutuhannya
• Tingginya peluang Jakarta untuk mengakomodasikan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi lokal, nasional maupun internasional
• Makin tingginya aglomerasi berbagai komponen kegiatan di berbagai kawasan yang sudah mapan
• Dinamika perkembangan kegiatan masyarakat menyebabkan beberapa bagian berkembang sangat dinamis
• Manajemen Pertumbuhan Kota (Growth Management)
• Basis Fungsional Perencanaan: Megalopolitan Jabodetabekpunjur
• Pergeseran Dari Stakeholders Ke Shareholders
Struktur dan pola ruang yang luwes
untuk mengantisipasi
perubahan, aksesibilitas yang
lebih baik, dan pentahapan
pembangunan
PERTIMBANGAN DALAM PENATAAN PERTIMBANGAN DALAM PENATAAN RUANG DKI JAKARTA 2030RUANG DKI JAKARTA 2030
Kondisi Saat Ini Prinsip-prinsip yang Diperlukan Tata Ruang yang Diinginkan
PETA RENCANA STRUKTUR RUANG JABODETABEKPUNJUR(BERDASARKAN PERATURAN PRESIDEN NO.54 TAHUN 2008)
PUSAT KEGIATAN NASIONAL
1. Provinsi DKI Jakarta2. Tangerang3. Serpong4. Cinere5. Kota Bogor6. Kota Depok7. Cimanggis8. Cileungsi9. Setu10. Kota Bekasi11. Tambun
Garis Pantai
Jaringan Pelayaran Pariwisata
Jaringan Pelayaran Penumpang
Jaringan Pelayaran Antar Pulau
Jaringan Pelayaran Internasional
Garis Pantai Minus 8
Batas Propinsi
Jaringan Jalan Arteri
Jaringan Jalan Tol
Jaringan Angkutan Umum Massal
PETA RENCANA STRUKTUR RUANG DKI JAKARTA
PUSAT KEGIATAN PRIMER1. Pusat Niaga Terpadu Mangga Dua2. Pusat Niaga Terpadu Bandar Baru Kemayoran3. Kawasan Monas4. Sentra Primer Tanah Abang5. Dukuh Atas6. Pusat Niaga Terpadu Kuningan, Sudirman dan
Casablanca7. Manggarai8. Sentra Primer Baru Barat9. Sentra Primer Baru Timur10. Kawasan Ekonomi Khusus Marunda11. Kawasan Pantura
PUSAT KEGIATAN SEKUNDER1. Glodok2. Harmoni3. Senen4. Kelapa Gading5. Blok M6. Kawasan Grogol7. Pusat Kegiatan P.Pramuka
Garis Pantai Minus 8
Batas Propinsi
Koridor BKT dan BKB
Jaringan Jalan Arteri
Jaringan Jalan Tol
Jaringan Angkutan Umum Massal
Bandar Udara Halim Perdanakusuma
Bandar Udara Soekarno – Hatta
Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Marunda
Pelabuhan Sunda Kelapa
Pelabuhan Muara Angke dan Pelabuhan Perikanan Nusantara
PETA RENCANA STRUKTUR RUANG
10
5 7
5
6
7
23
11
1
2
3
4
6
8
9
1 4
PUSAT KEGIATAN PRIMER1. Pusat Niaga Terpadu Mangga Dua2. Pusat Niaga Terpadu Bandar Baru
Kemayoran3. Kawasan Monas4. Sentra Primer Tanah Abang5. Dukuh Atas6. Pusat Niaga Terpadu Kuningan, Sudirman
dan Casablanca7. Manggarai8. Sentra Primer Baru Barat9. Sentra Primer Baru Timur10. Kawasan Ekonomi Khusus Marunda11. Kawasan Pantura
PUSAT KEGIATAN SEKUNDER1. Glodok2. Harmoni3. Senen4. Kelapa Gading5. Blok M6. Kawasan Grogol7. Pusat Kegiatan P.Pramuka
Garis Pantai Minus 8
Batas Propinsi
Koridor BKT dan BKB
Jaringan Jalan Arteri
Jaringan Jalan Tol
Jaringan Angkutan Umum Massal
Bandar Udara Halim Perdanakusuma
Bandar Udara Soekarno – Hatta
Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Marunda
Pelabuhan Sunda Kelapa
Pelabuhan Muara Angke dan Pelabuhan Perikanan Nusantara
PETA RENCANA POLA RUANG
Kawasan Perlindungan Daerah Bawah
Kawasan Perlindungan Setempat
Kawasan Suaka Alam
Kawasan Permukiman
Kawasan Pusat Perdagangan dan Jasa
Kawasan Pertanian dan Perikanan
Kawasan Industri
Kawasan Terbuka Hijau Non Lindung
Kawasan Terbuka Non Hijau
Garis Pantai Minus 8
Bandara Udara Halim Perdanakusuma
Bandara Udara Soekarno - Hatta
PETA RENCANA POLA RUANG DENGAN JALAN ARTERI
Kawasan Perlindungan Daerah Bawah
Kawasan Perlindungan Setempat
Kawasan Suaka Alam
Kawasan Permukiman
Kawasan Pusat Perdagangan dan Jasa
Kawasan Pertanian dan Perikanan
Kawasan Industri
Kawasan Terbuka Hijau Non Lindung
Kawasan Terbuka Non Hijau
Garis Pantai Minus 8
Batas Propinsi
Jaringan Jalan Tol
Rencana Jaringan Jalan Tol
Jaringan Jalan Tol
Rencana Jaringan Jalan Tol
Bandar Udara Halim Perdanakusuma
Bandar Udara Soekarno – Hatta
PETA ARAHAN KAWASAN STRATEGIS
KAWASAN STRATEGIS NASIONAL
Kawasan Instalasi Lingkungan dan Cuaca (BMG di Kemayoran Jakarta Pusat)
Kawasan Fasilitas Pengelolaan Data Satelit (Instalasi LAPAN di Pasar Rebo, Jakarta Timur)
A
B
KAWASAN STRATEGIS PROPINSI
1. Kawasan Sentra Primer Baru Barat2. Kawasan Kota Tua Jakarta Barat-Jakarta
Utara3. Kawasan Koridor Banjir Kanal Barat4. Pusat Niaga Terpadu Kuningan, Sudirman
dan Casablanca5. Kawasan Manggarai6. Kawasan Sentra Primer Baru Timur7. Kawasan Jatinegara8. Kawasan Pusat Niaga Terpadu Bandar Baru
Kemayoran9. Kawasan Niaga Terpadu Tanah Abang10. Kawasan Dukuh Atas interchange
angkutan-angkutan umum massal (TOD)11. Kawasan Pantura12. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Marunda13. Kawasan Pusat Niaga Terpadu Mangga
Dua14. Kawasan Koridor Banjir Kanal Timur
Garis Pantai Minus 8
Bandara Udara Halim Perdanakusuma
Bandara Udara Soekarno - Hatta
PETA ARAHAN KAWASAN KHUSUS
Kawasan Khusus Militer dan Hankam
Kawasan Khusus Pelabuhan
Kawasan Khusus Bandara
Kawasan Khusus Depo Bahan Bakar
Kawasan Khusus Pemerintahan
Garis Pantai Minus 8
Bandara Udara Halim Perdanakusuma
Bandara Udara Soekarno - Hatta
SISTEM TRANSPORTASISISTEM TRANSPORTASI
RTRW DKI JAKARTA 2030RTRW DKI JAKARTA 2030
7
11
22
33
4
4
5
5
6
67
9
8
1011
PUSAT KEGIATAN PRIMER1. Pusat Niaga Terpadu Mangga Dua2. Pusat Niaga Terpadu Bandar Baru
Kemayoran3. Kawasan Monas4. Sentra Primer Tanah Abang5. Dukuh Atas6. Pusat Niaga Terpadu Kuningan,
Sudirman dan Casablanca7. Manggarai8. Sentra Primer Baru Barat9. Sentra Primer Baru Timur10. Kawasan Ekonomi Khusus Marunda11. Kawasan Pantura
PUSAT KEGIATAN SEKUNDER1. Glodok2. Harmoni3. Senen4. Kelapa Gading5. Blok M6. Kawasan Grogol7. Pusat Kegiatan P.Pramuka
Batas Propinsi
Jaringan Angkutan Umum Massal
Rencana Jaringan Angkutan Umum Massal
Bandar Udara Halim Perdanakusuma
Bandar Udara Soekarno – Hatta
PETA RENCANA JARINGAN ANGKUTAN UMUM MASSAL
11
22
33
4
4
5
5
6
6
7
79
8
1011
PETA RENCANA JARINGAN JALAN ARTERI
PUSAT KEGIATAN PRIMER1. Pusat Niaga Terpadu Mangga Dua2. Pusat Niaga Terpadu Bandar Baru Kemayoran3. Kawasan Monas4. Sentra Primer Tanah Abang5. Dukuh Atas6. Pusat Niaga Terpadu Kuningan, Sudirman dan
Casablanca7. Manggarai8. Sentra Primer Baru Barat9. Sentra Primer Baru Timur10. Kawasan Ekonomi Khusus Marunda11. Kawasan Pantura
PUSAT KEGIATAN SEKUNDER1. Glodok2. Harmoni3. Senen4. Kelapa Gading5. Blok M6. Kawasan Grogol7. Pusat Kegiatan P.Pramuka
Garis Pantai Minus 8
Batas Propinsi
Jaringan Jalan Arteri
Rencana Jaringan Jalan Arteri
Bandar Udara Halim Perdanakusuma
Bandar Udara Soekarno – Hatta
1
12
2
3
3
4
5
5
6
67
7
8
8
PETA RENCANA SISTEM PARK AND RIDE
LOKASI STASIUN UNTUK SISTEM PARK AND RIDE
1. Kota/ Kp. Bandan2. Rawa Buaya3. Tanah Abang4. Manggarai5. Senen6. Pasar Minggu7. Tanjung Barat8. Cakung
LOKASI POTENSI PENYEDIAAN FASILITAS PARK AND RIDE
1. Kalideres2. Pluit3. Blok M4. Lebak Bulus5. Ragunan6. Kp. Rambutan7. Pulo Gebang8. Tanjung Priok
Rencana Jaringan Angkutan Umum Massal
Bandar Udara Halim Perdanakusuma
Bandar Udara Soekarno - Hatta
Batas Propinsi
Jaringan Angkutan Umum Massal
4
Laporan Penyusunan RTRW DKI Jakarta 2030
PARKIR
JARINGANKERETABAWAHTANAH
JARINGANKERETA BAWAHTANAH
JARINGAN UTILITASUMUM
JARINGAN UTILITAS UMUM
STASIUN
KAWASAN TERBANGUN YANGSUDAH ADA
JALAN KAKI/PENYEBRANGAN/ESKALATOR
PEMBANGUNAN BARU
PUSATBELANJA
JALANJALAN
PERUMAHAN
SUNGAI
TERMINAL BUS
ILUSTRASI KAWASAN TOD (1)ILUSTRASI KAWASAN TOD (1)
Kawasan TOD Grogol, Citraland Kawasan TOD Sudirman, Bunderan HI
ILUSTRASI KAWASAN TOD (2)ILUSTRASI KAWASAN TOD (2)
PETA PEMBATASAN LALU LINTAS DI DKI JAKARTA
Rencana Jaringan Angkutan Umum Massal
Bandar Udara Halim Perdanakusuma
Bandar Udara Soekarno - Hatta
Tahap I
Tahap II
Tahap III
Tahap IV
Batas Propinsi
Jaringan Angkutan Umum Massal
PETA PERSEBARAN PELABUHAN DAN BANDARA
Garis Pantai Minus 8
Batas Propinsi
Koridor BKT dan BKB
Bandar Udara Halim Perdanakusuma
Bandar Udara Soekarno – Hatta
Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Marunda
Pelabuhan Sunda Kelapa
Pelabuhan Muara Angke dan Pelabuhan Perikanan Nusantara
SISTEM TATA AIRSISTEM TATA AIR
RTRW DKI JAKARTA 2030RTRW DKI JAKARTA 2030
Laporan Penyusunan RTRW DKI Jakarta 2030
40-50 % dibawah
muka laut
40-50 % dibawah
muka laut
Delta area, tanah lunak
Delta area, tanah lunak
InstitusionalInstitusional
Kondisi 13 Sungai
Kondisi 13 Sungai
Pemanasan global & Kenaikan Muka Air
Laut
Pemanasan global & Kenaikan Muka Air
Laut
Penyedotan Air & Amblesan
Penyedotan Air & Amblesan
Hambatan Sepanjang
Sungai
Hambatan Sepanjang
Sungai
Kondisi Hidrogeologi
Kondisi Hidrogeologi
HidrologiHidrologi
Luas Badan Air (waterbody
ratio)
Luas Badan Air (waterbody
ratio)
Pembuangan Limbah Pada
Saluran
Pembuangan Limbah Pada
Saluran
Urbanisasi & peningkatan
property
Urbanisasi & peningkatan
property
ISU/PERMASALAHAN BANJIR DAN GENANGAN
BANJIR & GENANGAN
BANJIR & GENANGAN
RENCANA KONSEP PENGENDALIAN BANJIR PROVINSI
MENDATANG
KONSEP PENGENDALIAN BANJIR PROVINSI KINI
Laut
Wilayah Prov DKI Jakarta
Waduk Retensi diluar wilayah DKI Jakarta
13 Sungai
BKTBKB
Area Reklamasi Pantai
Pompa
Waduk pada sistem Polder
Situ/Waduk
Tanggul Laut
Daerah Rendah
Daerah Cukup Tinggi
Daerah Rendah
Tanggul Laut
KONSEP PENGENDALIAN BANJIR
....
t0
t1
t2
t3
UPSTREAM
(Puncak-Bogor)MIDDLESTREAM
(Bogor-Depok-Jaksel)DOWNSTREAM(Jaksel-Jakut)
20
00
m +
MS
L
.
t4Pesisir
Sistimpolder
Evaporasi
Waduk/situ
Evapotranspirasi
Evapotranspirasi
Resapan air
Hujan
Banjir kanal
Gravitasi Polder
KONSEP PENGENDALIAN BANJIR
Rasio badan air Jumlah polder Luas layanan(ha)
< 0.5 %0.5-1.0 %1.0-2.0 %2.0-4.0 %4.0-6.0 %> 6.0 %TOTAL
2674446
51
14,055.3 (41 %)5,463.8 (16 %)4,374.5 (13 %)5,875.5 (17 %)2,658.9 (8%)1,645.0 (5%)
34,073 (100 %) Luas DKI Jakarta 650 km2 (65,000 ha)
SISTEM POLDER JAKARTA 2030
T= 25
T= 1
Kawasan hijau/biru + 10 %
Kawasan biru + 2 %
T= 25
T= 1
Kawasan hijau/biru + 10 %
Kawasan biru + 2 %
PEMANFAATAN RUANG HIJAU
PEMANFAATAN RTH UNTUK PENAMPUNGAN AIR (RETENTION BASIN)
RUANG TERBUKA HIJAURUANG TERBUKA HIJAU
RTRW DKI JAKARTA 2030RTRW DKI JAKARTA 2030
Laporan Penyusunan RTRW DKI Jakarta 2030
• Penyediaan RTH Publik secara kuantitatif minimal 20% sulit dipenuhi oleh DKI Jakarta
• Basis penyediaan RTH di DKI Jakarta adalah fungsional :• Fungsi ekologi perlindungan spesies : kawasan suaka alam. pelestarian alam, dan hutan
mangrove
• Fungsi ekologi terkait iklim mikro dan kualitas udara sebagai produsen oksigen dan penyerap pencemar udara : didasarkan pada jenis vegetasi, Kerapatan vegetasi, dan luas tajuk. Termasuk didalamnya adalah roof garden Dan dinding hijau (green wall)
• Fungsi tata air : didasarkan kepentingan RTH untuk membantu kelangsungan daur hidrologis, sehingga diperhitungkan dalam skala Jabodetabekpunjur meliputi kawasan hulu – hilir DAS besar Ciliwung dan DAS Cisadane
• Fungsi sosial : didasarkan pada standar kebutuhan dan ketersediaan lahan untuk taman kota, taman lingkungan, lapangan olahraga, taman pemakaman umum
• Fungsi ekonomi : didasarkan pada lokasi kegiatan pertanian, kebun buah- buahan, dan tanaman hias
• Kinerja RTH diukur dari indikator kapasitas dan kemampuan dalam menjalankan fungsinya
KONSEP PERENCANAAN RTH DKI JAKARTA
POTENSI RTH DKI JAKARTA 2030
LUAS (Ha)
RTH PUBLIK 13,70 %
RTH BINAAN Taman Kota 319,59
Taman Pemakaman Umum 580,29
Jalur Hijau Jalan dan Jalan Tol 1.114,32
Jalur Hijau Pedestrian 90,00
Jalur Hijau Sempadan Sungai 269,85
Jalur Hijau Sempadan Waduk/Situ 7,99
Jalur Hijau Sempadan Pantai 8,00
RTH Kepulauan 28,85
Jalur Hijau Rel Kereta Api 141,71
Jalur Hijau Jaringan Listrik 47,40
Taman Kecamatan, Kelurahan, RW dan RT
Hutan Kota 4.261,14
Lapangan Olahraga 62,87
RTH LINDUNG Hutan Lindung 44,76
Cagar Alam 196,22
Hutan Wisata Alam 99,82
RTH PRIVAT 16,34 %
RTH Kavling Bangunan Privat dan Publik 6.494,69
Kawasan Kebuh Buah-buahan 1.237,62
Kawasan Tanaman Hias dan Agrowisata 1.818,58
Pertanian Sawah 1.259,00
Total Luas (Ha) 18.087,51
% Luas Wilayah 30,04 %
PETA RENCANA PERSEBARAN RUANG TERBUKA HIJAU
Kawasan Perlindungan Daerah Bawah
Kawasan Perlindungan Setempat
Kawasan Suaka Alam
Kawasan Pertanian dan Perikanan
Kawasan Terbuka Hijau Non Lindung
Kawasan Terbuka Non Hijau
Garis Pantai Minus 8
Batas Propinsi
Bandar Udara Halim Perdanakusuma
Bandar Udara Soekarno – Hatta
Laporan Penyusunan RTRW DKI Jakarta 2030
• Perencanaan RTH DKI Jakarta didasarkan Visi dan Misi rencana pembangunan DKI Jakarta jangka panjang
• Mendorong pembangunan fisik ke arah vertikal untuk substitusi lahan bagi RTH
• Pemutakhiran data dan informasi terkait progres alih fungsi lahan sebagai basis perencanaan RTH
• Penyediaan RTH DKI Jakarta dilakukan melalui :
– Moratorium RTH eksisting tidak dialihfungsikan
– Merevitalisasi dan memantapkan kualitas RTH eksisting
– Memfungsikan kembali ruang dan kawasan yang berpotensi dan/atau peruntukannya adalah sebagai RTH, seperti koridor sepanjang jaringan rel kereta api, median jalan dan damija, jaringan listrik, jalur pipa, sempadan sungai, sempadan waduk/situ, lahan tidur, dan lainnya
– Mengembangkan dan mengoptimalkan penyediaan RTH melalui penambahan penyediaan lahan, seperti potensi lahan pertanian seluas 3.667 Ha yang signifikan untuk lokasi retensi aliran permukaan, pembebasan lahan untuk taman interaktif, taman lingkungan, dan lainnya
• Konteks keruangan perencanaan RTH DKI Jakarta didasarkan fungsi RTH
• Menerapkan inovasi penyediaan RTH antara lain melalui tegakan yang memiliki koefisien tertentu terhadap luasan RTH, introduksi roof garden pada bangunan tinggi, dinding hijau pada kawasan padat bangunan, dan taman mini pada setiap lahan terbuka dengan ukuran sekecil apapun.
STRATEGI PERENCANAAN RTH DKI JAKARTA
Laporan Penyusunan RTRW DKI Jakarta 2030
• Koordinasi antar pihak yang berwenang dalam pengelolaan RTH : dengan Pemerintah Pusat, instansi Pusat, antar sektor, dan Pemerintah Daerah berbatasan (interegional management)
• Keterpaduan dengan program-program sejenis pada tingkat Nasional. seperti Program Sejuta Pohon, Program One Man One Tree, dan lainnya
• Melibatkan dan meningkatkan peranserta masyarakat dan dunia usaha dalam penyediaan, peningkatan kualitas, dan pemeliharaan RTH :
– Pengosongan lahan yang diperuntukkan dan berpotensi sebagai RTH yang dikuasai penduduk tanpa ijin
– RTH yang berada dalam kawasan yang dikelola pihak swasta dapat dikategorikan sebagai Fasum/Fasos yang dalam jangka waktu tertentu diserahkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
– Pemeliharaan RTH Publik yang tertentu oleh pihak swasta atau dunia usaha dengan kompensasi pemasangan pengumuman mengenai perusahaan yang bersangkutan
STRATEGI PEMANFAATAN DAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RTH DKI JAKARTA (1)
Laporan Penyusunan RTRW DKI Jakarta 2030
• Membangun gerakan budaya melalui pencanangan motto pembangunan RTH Jakarta (Singapura : Clean and Green)
• Melaksanakan sosialisasi, kampanye, penyuluhan, dan percontohan
• Mengembangkan sistem insentif/disinsentif terhadap penyediaan, peningkatan kualitas, dan pemeliharaan RTH
• Memberikan kompensasi terhadap development right
• Memberikan penghargaan terhadap warga, kelompok masyarakat, dan dunia usaha yang menunjang tanggungjawab Pemerintah dalam penyediaan, peningkatan kualitas, dan pemeliharaan RTH
• Dikaitkan dengan perijinan dan pengawasan
• Pengenaan sanksi
• Pelibatan masyarakat dan swasta dalam pengendalian pemanfaatan RTH
STRATEGI PEMANFAATAN DAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RTH DKI JAKARTA (2)
ARAHAN PEMANFAATAN, PENGENDALIAN ARAHAN PEMANFAATAN, PENGENDALIAN DAN KELEMBAGAAN DAN KELEMBAGAAN RTRW DKI JAKARTA 2030RTRW DKI JAKARTA 2030
1) Usulan Program Utama
Usulan program utama berdasarkan isu strategis dan skala prioritas
Arahan pemanfaatan ruang diselenggarakan sebagai upaya untuk melaksanakan rencana struktur dan pola ruang melalui proses pembangunan.
Ada keterkaitan timbal balik antara RTRW dengan RPJP/RPJM, memuat hal-hal sebagai berikut:
-Usulan Program Utama
-Perkiraan Pembiayaan
-Strategi Pendanaan
-Instansi Pelaksana
-Waktu dan Tahapan Pelaksanaan
ARAHAN PEMANFAATAN RUANG ARAHAN PEMANFAATAN RUANG
DKI JAKARTA 2030DKI JAKARTA 2030
Perkiraan pembiayaan program utama untuk mewujudkan struktur dan pola ruang berupa arahan komponen biaya dan optimalisasi biaya
Strategi pendanaan untuk program utama dengan kebijakan pengerahan sumber dana dari berbagai stake holder antara oleh pemda, pemda-pemerintah pusat, pemda dengan pemda wilayah sekitar, pemda-swasta, dll
Penentuan instansi pelaksana yang akan melaksanakan setiap program yang telah direncanakan dengan penetapan kewenangan secara khirarkhis dalam proses penataan ruang
Penentuan tahapan dan waktu pelaksanaan setiap program dengan mengacu kepada skala prioritas dan urgensi program utama untuk mewujudakan struktur dan pola ruang secara serasi dan konsisten
2) Perkiraan Pembiayaan
3) Strategi Pendanaan
4) Instansi Pelaksana
5) Waktu dan Tahapan Pelaksanaan
4) Instrumen Sanksi • Tindakan penegakan hukum yang bersifat pembinaan
melalui sanksi administrasi, pidana, perdata• Minimalisasi terjadinya penyimpangan
3) Insentif & Disinsentif• Kebijakan pemberian imbalan dalam mendorong
pengembangan investasi• Kebijakan perlakuan dalam percepatan layanan
publik
1) Peraturan Zonasi• Sebagai instrumen pengendalian pemanfaatan ruang dengan
konsep New Urbanism• Pengaturan dan pembagian zonasi pada batas wilayah
perencanaan• Membuat ketentuan teknis tentang peruntukan, fungsi,
intensitas, kepadatan, ketinggian secara vertikal dan horizontal• Ketentuan persyaratan aktivitas pelestarian redevelopment dan
pembaruan
Pengendalian
pemanfaatan ruang
diselenggarakan
sebagai upaya untuk
mewujudkan tertib tata
ruang guna tercapainya
keserasian dan
keseimbangan
lingkungan sesuai
arahan kebijakan
pembangunan melalui
penerapan:
ARAHAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN ARAHAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DKI JAKARTA 2030RUANG DKI JAKARTA 2030
2) Perizinan • Sebagai alat pengendalian pembangunan dalam rangka
pemanfaatan ruang menurut peraturan dan prosedur• Kegiatan layanan publik berdasarkan tugas dan
kewenangannya• Sebagai alat penegakan hukum
Laporan Penyusunan RTRW DKI Jakarta 2030
KELEMBAGAAN PENYELENGGARAAN KELEMBAGAAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DKI JAKARTA 2030PENATAAN RUANG DKI JAKARTA 2030
1. Mempertegas Peran dan Fungsi Lembaga Pengambil Keputusan:
A. Kebijakan: BKPRD/Komisi Penataan Ruang
B. Operasional : BPUT/TPUT
2.Mempertegas Peran dan Fungsi Lembaga Pemberi
Rekomendasi: Dewan/Asosiasi
3.Peningkatan Forum Masyarakat Yang Berbasis Komunitas
4.Membentuk Lembaga Pengelola Kawasan dengan
Kewenangannya (Estate Management)
HAL-HAL YANG MEMERLUKAN HAL-HAL YANG MEMERLUKAN
ARAHAN GUBERNURARAHAN GUBERNUR
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANGPENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
1
Pembatasan Perkembangan Kaw. Selatan
Ribbon Development
Alternatif 1 Alternatif 2
• Perkembangan kawasan selatan masih dibatasi dengan aturan yang ketat
• Perkembangan kawasan selatan diberi keleluasaan
• Tidak Ditolerir • Ditolerir dengan persyaratan tertentu
Zoning Regulation
Format Penyelenggaraan Penataan Ruang
• Ada masa transisi untuk 5 tahun pertama
• Langsung disesuaikan dengan UU (untuk kaw. strategis & kaw. khusus ada UDGL)
• Pelibatan pakar independent, tokoh masyarakat dalam penyelenggaraan penataan ruang
• Sama seperti sekarang
RUANG TERBUKA HIJAU DAN BIRURUANG TERBUKA HIJAU DAN BIRU2
Penyediaan RTH 30%
Ruang Di Tepian Sungai, Waduk dan Pesisir
Hilangnya Luasan Situ Dan Danau
Alternatif 1 Alternatif 2
• Target RTH kurang dari 30% disesuaikan dengan kemampuan
Target RTH Menuju 30%, al. melalui:•Penyesuaian proporsi RTH publik-private•Akan ditanggung bersama dengan Bodetabekjur (ditindaklanjuti pada level BKTRN)•Pemfungsian alternatif RTH lain dengan program seperti Roof Garden, Sumur Resapan, biopori)•Pengaturan RTH Pekarangan harus hijau (tidak boleh dipaving blok, dll)
• Masih memungkinkan fungsi lain selain RTH
• Penetapan ruang ini sebagai RTH
• Pemfungsian kembali situ dan danau yang hilang
• Kajian kembali terhadap fungsi situ & danau yang berubah fungsi
PENGENDALIAN BANJIR DAN ROBPENGENDALIAN BANJIR DAN ROB3
Rencana Menyambungkan BKB dan BKT
Rencana Pengendalian Banjir di Wilayah Barat
Alternatif 1 Alternatif 2
• Pembangunan tanggul (sea walls) di tepi pantai saat ini (dapat dilaksanakan segera)
• Pembangunan sea walls di -8 m (bersamaan dengan pelaksanaan reklamasi pantura)
• Dilaksanakan• Tidak Dilaksanakan
• Tidak ada rencana Pembangunan Cengkarang Drain-2
• Rencana pembangunan Cengkareng Drain -2
Perluasan Kawasan Penerapan Sistim Polder Disertai Pembangunan Tanggul Penahan Limpasan
RENCANA TRANSPORTASIRENCANA TRANSPORTASI4
Rencana Pembangunan MRT East-West
Pelaksanaan TOD
Rencana Pembangunan Jalan Arteri
Alternatif 1 Alternatif 2
• Ada beberapa alternatif • Tidak disebutkan alternatif dan arahan lebih lanjut ditetapkan dengan SK Gubernur
• Hanya stasiun besar yang menjadi TOD
• Semua titik stasiun dijadikan TOD
• Seperti sekarang, jalan arteri hanya jalan yang pengelolaannya oleh Pemerintah dan Pemda
• Peta hanya menampilkan pola rencana jaringan arteri saja (tidak perlu dirinci sebagai arteri primer, sekunder atau tol).
• Rincian dapat dimuat dalam pasal-pasal Raperda & diperkuat dengan PerGub.
PERUMAHANPERUMAHAN5
Perumahan Di Sepanjang Bantaran Sungai
Kriteria kawasan perumahan yang diremajakan menjadi perumahan vertikal
Aturan lokasi pembangunan rumah susun
Alternatif 1 Alternatif 2
• Tetap diizinkan • Tidak diizinkan
• Kawasan perumahan kumuh (berat), padat dan rawan banjir, kecuali punya nilai historis
• Kawasan perumahan kumuh (berat, sedang, ringan), padat, rawan banjir kecuali punya nilai histroris
• Sesuai dengan ketersediaan lahan
• Lokasi dekat dengan tempat kerja
UTILITAS (1)UTILITAS (1)6
Peningkatan Supply Energi Untuk DKI Jakarta
Pengembangan Back Bone Sistem Telekomunikasi
Alternatif 1 Alternatif 2
• Pembangunan PLTGU Pulau Damar dan pengembangan pemanfaatan sampah menjadi energi listrik
• Mengandalkan supply energi wilayah lain (al. dari Sistem Interkoneksi Jawa Bali)
• Pengembangan sistem telekomunikasi tidak terpadu (kondisi sekarang)
• Pengembangan sistem jaringan telekomunikasi yang terpadu
Konsep pengembangan pengelolaan persampahan
• Pengembangan pengelolaan persampahan di wilayah sekitar Jakarta melalui kerja sama antar pemerintah
• Pengurangan ketergantungan pengelolaan persampahan terhadap wilayah sekitar dengan pengembangan ITF sekaligus pemanfaatan sampah menjadi energi
UTILITAS (2)UTILITAS (2)6
Alternatif 1 Alternatif 2
Mengatasi keterbatasan ketersediaan air bersih
Pengelolaan limbah
• Penyulingan air laut yang terintegrasi dengan sistem penahan limpasan air dari laut.
• Membangun saluran tertutup dari Waduk Jatiluhur, penyediaan supply baru dari beberapa mata air dan waduk di Kabupaten Bogor dan Tangerang.
• Pengelolaan limbah terintegrasi di dalam sistem polder
• Pengelolaan limbah terpisah dari sistem polder
RENCANA JADWAL PENYELESAIANRENCANA JADWAL PENYELESAIAN
RAPERDA RAPERDA RTRW DKI JAKARTA 2030RTRW DKI JAKARTA 2030
RENCANA KEGIATAN
WAKTU PENYELESAIAN
1. Penyempurnaan Naskah Akademik RTRW DKI Jakarta 2030
30 September 2009
2. Pelaksanaan FGD I Provinsi 2 Oktober 2009
3. Pelaksanaan FGD Wilayah 5-16 Oktober 2009
4. Pelaksanaan FGD II Provinsi 20-21 Oktober 2009
5. Penyempurnaan Raperda RTRW DKI Jakarta 2030
27 Oktober 2009
6. Penyerahan Raperda RTRW DKI Jakarta 2030 Kepada DPRD
2 November 2009
TERIMA KASIHTERIMA KASIH
LAMPIRANLAMPIRAN
• Kota Administrasi Jakarta Barat
• Kota Administrasi Jakarta Pusat
• Kota Administrasi Jakarta Selatan
• Kota Administrasi Jakarta Timur
• Kota Administrasi Jakarta Utara
• Kab. Administrasi Kepulauan Seribu
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARATKOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT
PETA RENCANA STRUKTUR RUANG KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT
PUSAT KEGIATAN PRIMER
8. Sentra Primer Baru Barat
PUSAT KEGIATAN SEKUNDER1. Glodok6. Kawasan Grogol
PUSAT KEGIATAN TERSIERB1 PalmerahB2 Rawa BuayaB3 Pasar Asem RegesB4 S. ParmanB5 Pasar GrogolB6 Pasar Tanjung DurenB7 Pasar CengkarengB8 KaliedesB9 Pasar KoproB10 Taman Hiburan Rakyat
Batas Propinsi
Batas Kota Administrasi
Koridor BKB
Jaringan Jalan Arteri
Rencana Jaringan Jalan Arteri
Jaringan Jalan Tol
Rencana Jaringan Jalan Tol
Jaringan Angkutan Umum Massal
Rencana Jaringan Angkutan Umum Massal
Jaringan Jalan Kolektor
Rencana Jaringan Jalan Kolektor
Jaringan Jalan Lokal
PETA RENCANA POLA RUANG KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT
Kawasan Campuran
Kawasan Perumahan
Kawasan Pusat Perdag. Dan Jasa
Kawasan Perkantoran
Kawasan Perdagangan
Kawasan Industri
Kawasan Pergudangan
Kawasan Pelayanan Umum dan Sosial
Kawasan Terbuka Hijau Lainnya
Kawasan Taman Kota
Kawasan Hutan Kota
Kawasan Hutan Lindung
Kawasan Terbuka Biru
Jalan Lokal
Jalan Penghubung
Jalan Arteri
Sungai
Rel Kereta
Batas Kelurahan
Batas Kecamatan
Batas Kota Administrasi
Batas Propinsi
PETA ARAHAN KAWASAN STRATEGIS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT
KAWASAN STRATEGIS NASIONAL
Kawasan Instalasi Lingkungan dan Cuaca
KAWASAN STRATEGIS PROPINSI
a.Sentra Primer Baru Baratb.Kawasan Kota Tuac.Koridor Banjir Kanal Barat
KAWASAN STRATEGIS KOTA/KABUPATEN
a.Kawasan Glodokb.Kawasan Bunga Potong Rawa
Belongc.Pasar Induk Rawa Buayad.Hutan Kota Srengsenge.Kawasan Pergudangan dan
Industri Kalideres
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSATKOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT
PETA RENCANA STRUKTUR RUANG KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT
PUSAT KEGIATAN PRIMER
2. Pusat Niaga Terpadu Bandar Baru Kemayoran3. Kawasan Monas4. Sentra Primer Tanah Abang5. Dukuh Atas
PUSAT KEGIATAN SEKUNDER
2. Harmoni3. Senen
PUSAT KEGIATAN TERSIER
A1 Pasar BaruA2 Pasar CikiniA3 Bendungan HilirA4 RoxyA5 SabangA6 Cempaka Putih
Batas Propinsi
Batas Kota Administrasi
Koridor BKB
Jaringan Jalan Arteri
Rencana Jaringan Jalan Arteri
Jaringan Jalan Tol
Rencana Jaringan Jalan Tol
Jaringan Angkutan Umum Massal
Rencana Jaringan Angkutan Umum Massal
Jaringan Jalan Kolektor
Rencana Jaringan Jalan Kolektor
Jaringan Jalan Lokal
PETA RENCANA POLA RUANG KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT
Kawasan Campuran
Kawasan Perumahan
Kawasan Pusat Perdg. Dan Jasa
Kawasan Perkantoran
Kawasan Perdagangan
Kawasan Industri
Kawasan Pergudangan
Kawasan Pelayanan Umum dan Sosial
Kawasan Terbuka Hijau Lainnya
Kawasan Taman Kota
Kawasan Hutan Kota
Kawasan Hutan Lindung
Kawasan Terbuka Biru
Jalan Lokal
Jalan Penghubung
Jalan Arteri
Sungai
Rel Kereta
Batas Kelurahan
Batas Kecamatan
Batas Kota Administrasi
Batas Propinsi
PETA ARAHAN KAWASAN STRATEGIS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT
KAWASAN STRATEGIS NASIONAL
Kawasan Instalasi Lingkungan dan Cuaca
KAWASAN STRATEGIS PROPINSI
a. Kawasan Niaga Terpadu Mangga Dua
b. Kawasan niaga Terpadu Bandar Kemayoran
c. Kawasan Terpadu Tanah Abangd. Kawasan Dukuh Atas (TOD)e. Koridor Banjir Kanal Barat
KAWASAN STRATEGIS KOTA/KABUPATEN
a. Kawasan Harmoni –TODb. Kawasan Senen –TODc. Kawasan pasar Baru & Lapangan
Banteng Historisd. Kawasan Cikinie. Kawasan Bendungan Hilirf. Kawasan Pasar Roxyg. Kawasan Sabangh. Kawasan Pasar Cempaka Putih
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN
PETA RENCANA STRUKTUR RUANG KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN
PUSAT KEGIATAN PRIMER6. Pusat Niaga Terpadu Kuningan,
Sudirman Dan Casablanca7. Manggarai
PUSAT KEGIATAN SEKUNDER5. Blok M
PUSAT KEGIATAN TERSIERE1 Lebak BulusE2 Pasar Mampang PrapatanE3 Pasar TebetE4 Pasar MingguE5 Pasar Kebayoran LamaE6 MayestikE7 Pasar CilandakE8 CipulirE9 Pasar RumputE10 Pasar Cipete
Batas Propinsi
Batas Kota Administrasi
Koridor BKB
Jaringan Jalan Arteri
Rencana Jaringan Jalan Arteri
Jaringan Jalan Tol
Rencana Jaringan Jalan Tol
Jaringan Angkutan Umum Massal
Rencana Jaringan Angkutan Umum Massal
Jaringan Jalan Kolektor
Rencana Jaringan Jalan Kolektor
Jaringan Jalan Lokal
PETA RENCANA POLA RUANG KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN
Kawasan Campuran
Kawasan Perumahan
Kawasan Pusat Perdg Dan Jasa
Kawasan Perkantoran
Kawasan Perdagangan
Kawasan Industri
Kawasan Pergudangan
Kawasan Pelayanan Umum dan Sosial
Kawasan Terbuka Hijau Lainnya
Kawasan Taman Kota
Kawasan Hutan Kota
Kawasan Hutan Lindung
Kawasan Terbuka Biru
Jalan Lokal
Jalan Penghubung
Jalan Arteri
Sungai
Rel Kereta
Batas Kelurahan
Batas Kecamatan
Batas Kota Administrasi
Batas Propinsi
PETA ARAHAN KAWASAN STRATEGIS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN
KAWASAN STRATEGIS NASIONAL
Kawasan Instalasi Lingkungan dan Cuaca
KAWASAN STRATEGIS PROPINSI
a.Kawasan Niaga Terpadu Sudirman, Kuningan, dan Casablanca
b.Kawasan Manggarai (TOD)
KAWASAN STRATEGIS KOTA/KABUPATEN
a.Kawasan Blok Mb.Kawasan Lebak Bulus – TODc.Kawasan Pasar MInggu – TODd.Kawasan Kebayoran Lama –
TODe.Kawasan Cipulirf. Kawasan Mayestik
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMURKOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR
PETA RENCANA STRUKTUR RUANG KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR
PUSAT KEGIATAN PRIMER
9. Sentra Primer Baru TimurPUSAT KEGIATAN TERSIERD1 Pasar JatinegaraD2 Pasar RawamangunD3 Pasar KlenderD4 Pasar Pulo GadungD5 Pasar Burung PramukaD6 Pasar CakungD7 Pasar Induk CipinangD8 Pasar Induk Kramat JatiD9 Perkampungan Industri kecilD10 Eks Terminal Pulo GadungD11 Makam Pangeran JayakartaD12 Kawasan Industri Pulo GadungD13 Kawasan Hijau Cibubur
Batas Propinsi
Batas Kota Administrasi
Koridor BKT
Jaringan Jalan Arteri
Rencana Jaringan Jalan Arteri
Jaringan Jalan Tol
Rencana Jaringan Jalan Tol
Jaringan Angkutan Umum Massal
Rencana Jaringan Angkutan Umum Massal
Jaringan Jalan Kolektor
Rencana Jaringan Jalan Kolektor
Jaringan Jalan Lokal
Bandar Udara Halim Perdanakusuma
PETA RENCANA POLA RUANG KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR
Kawasan Campuran
Kawasan Perumahan
Kawasan Pusat Perdg Dan Jasa
Kawasan Perkantoran
Kawasan Perdagangan
Kawasan Industri
Kawasan Pergudangan
Kawasan Pelayanan Umum dan Sosial
Kawasan Terbuka Hijau Lainnya
Kawasan Taman Kota
Kawasan Hutan Kota
Kawasan Hutan Lindung
Kawasan Terbuka Biru
Jalan Lokal
Jalan Penghubung
Jalan Arteri
Sungai
Rel Kereta
Batas Kelurahan
Batas Kecamatan
Batas Kota Administrasi
Batas Propinsi
PETA ARAHAN KAWASAN STRATEGIS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR
KAWASAN STRATEGIS NASIONAL
Kawasan Instalasi Lingkungan dan CuacaKompleks Lapan (Dep. Penginderaan Jarak Jauh)
KAWASAN STRATEGIS PROPINSI
a. Kawasan Sentra Primer Baru Timur
b. Kawasan Jatinegarac. Koridor Banjir Kanal Timur
KAWASAN STRATEGIS KOTA/KABUPATEN
a. Kawasan Cibuburb. Kawasan Eks Terminal Pulo
Gadungc. Perkampungan Industri Kecil (PIK)d. Kawasan Industri Pulo Gadung
(JIEP)e. Kawasan Pasar Induk Kramat Jati
dan Pasar Rebof. Kawasan Sentra Mebel Klender
KAWASAN KHUSUS (MILITER&HANKAM)
KAWASAN KHUSUS BANDARA HALIM PERDANAKUSUMA
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA UTARAKOTA ADMINISTRASI JAKARTA UTARA
PETA RENCANA STRUKTUR RUANG KOTA ADMINISTRASI JAKARTA UTARA
PUSAT KEGIATAN PRIMER1. Pusat Niaga Terpadu Mangga Dua10. Kawasan Ekonomi Khusus Marudna11. Kawasan Pantura
PUSAT KEGIATAN TERSIERC1 Pasar KojaC2 Pasar PluitC3 Pasar Mandara PermaiC4 Pasar CilincingC5 Pasar Ikan Muara KarangC6 Pasar Ikan Muara AngkeC7 Pasar Ikan Sunda KelapaC8 Pasar Seni Ancol
Batas Propinsi
Batas Kota Administrasi
Koridor BKB
Jaringan Jalan Arteri
Rencana Jaringan Jalan Arteri
Jaringan Jalan Tol
Rencana Jaringan Jalan Tol
Jaringan Angkutan Umum Massal
Rencana Jaringan Angkutan Umum Massal
Jaringan Jalan Kolektor
Rencana Jaringan Jalan Kolektor
Jaringan Jalan Lokal
Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan
Marunda
Pelabuhan Sunda Kelapa
Pelabuhan Muara Angke dan Pelabuhan
Perikanan Nusantara
PUSAT KEGIATAN SEKUNDER4. Kelapa Gading
PETA RENCANA POLA RUANG KOTA ADMINISTRASI JAKARTA UTARA
Kawasan Campuran
Kawasan Perumahan
Kawasan Pusat Perdg Dan Jasa
Kawasan Perkantoran
Kawasan Perdagangan
Kawasan Industri
Kawasan Pergudangan
Kawasan Pelayanan Umum dan Sosial
Kawasan Terbuka Hijau Lainnya
Kawasan Taman Kota
Kawasan Hutan Kota
Kawasan Hutan Lindung
Kawasan Terbuka Biru
Jalan Lokal
Jalan Penghubung
Jalan Arteri
Sungai
Rel Kereta
Batas Kelurahan
Batas Kecamatan
Batas Kota Administrasi
Batas Propinsi
Garis Pantai
Garis Pantai Minus 8
PETA ARAHAN KAWASAN STRATEGIS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA UTARA
KAWASAN STRATEGIS NASIONALKawasan Instalasi Lingkungan dan Cuaca
KAWASAN STRATEGIS PROPINSIa. Kawasan Panturab. Kawasan Kota Tuac. Kawasan Ekonomi Khusus Marundad. Kawasan Pusat Niaga Terpadu
Mangga Duae. Koridor Banjir Kanal Timurf. Koridor Banjir Kanal Barat
KAWASAN STRATEGIS KOTA/KABUPATEN
a. Kawasan Kelapa Gadingb. Kawasan Wisata Sunda Kelapac. Kawasan Terpadu Muara Angked. Kawasan Kota sekitar Pasar Kojae. Kawasan Pluitf. Kawasan Pasar Ikan Muara Baru TPI
Samudera Internasional
KAWASAN KHUSUS PELABUHANa. Kawasan Pelabuhan Tanjung Priokb. Kawasan Pelabuhan Sunda Kelapac. Kawasan Pelabuhan Muara Angked. Kawasan Pelabuhan KBNe. Kawasan Pelabuhan Kamal Muara
KAWASAN KHUSUS DEPO BAHAN BAKAR PLUMPANG
KAWASAN KHUSUS (MILITER&HANKAM)
KAB. ADMINISTRASI KEPULAUAN SERIBUKAB. ADMINISTRASI KEPULAUAN SERIBU
PETA RENCANA STRUKTUR RUANG KABUPATEN ADMINISTRASI KEP.SERIBU
PUSAT KEGIATAN SEKUNDER
7. Pusat Kegiatan P.Pramuka
Batas Propinsi
Batas Kecamatan
Batas Kelurahan
Pulau
Rataan Karang
Garis Pantai
Jaringan Pelayaran Pariwisata
Jaringan Pelayaran Penumpang
Jaringan Pelayaran Antar Pulau
Jaringan Pelayaran Internasional
Zona Inti
Zona Perlindungan
Zona Pemanfaatan Wisata
Zona Permukiman
PETA RENCANA POLA RUANG KABUPATEN ADMINISTRASI KEP.SERIBU
Kawasan Permukiman
Kawasan Pusat Perdg dan Jasa
Kawasan Industri
Kawasan Pergudangan
Kawasan terbuka Hijau
Kawasan Suaka Alam
Kawasan Terbuka Non Hijau
KAWASAN CAGAR BUDAYA
7. Pulau Onrust, Cipir, Kelor & Bidadari
Garis Pantai Minus 8
Batas Provinsi
Garis Karang
Gugus Konvensional
Gugus Permukiman
Gugus Lindung
Garis Pantai
Wilayah Kerja Pelabuhan Laut
Kawasan Pertahanan Dan Keamanan
Kawasan Pertambangan
Kawasan Perikanan Tangkap
Kawasan Tambang Pasir
Kawasan Rehabilitasi
Kawasan Konservasi Perairan
Laut
Budidaya Ikan Kerapu
Budidaya Ikan Baronang
Budidaya Rumput Laut
Budidaya Kerang Mutiara
Budidaya Teripang
Berenang
Berselancar
Menyelam
Wisata Peristirahatan
Memancing
Pulau