PAPARAN MERKURI PADAPEKERJADI INDUSTRI KOSMETIK …repository.uki.ac.id/762/1/274. Nur Nunu...

6
Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 4 Nomor 3 JanuariJuli 2018 331 ISSN ISSNL 23376686 23383321 PAPARAN MERKURI PADA PEKERJA DI INDUSTRI KOSMETIK DALAM KAITAN DENGAN GANGGUAN KESEHATAN Nur Nunu Prihantini 1) , Patar Hutagalung 2) 1) Departemen Biokimia FK UKI 2) Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Email: [email protected] ABSTRAK: Merkuri adalah salah satu bagian terpenting dalam setiap industri terutama industri kosmetik. Banyak industri kosmetik menggunakan merkuri sebagai bahan dasar pembuatan kosmetik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa merkuri merupakan logam berat yang sangat berbahaya bagi manusia. Metode yang digunakan adalah kajian pustaka dengan pendekatan analitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit akibat kerja dikarenakan faktor fisis seperti air raksa atau persenyawaan beracun mangan, penyebab faktor kimiawi oleh karena seng, ammonia nitrogliserin, nikel. Industri kosmetik banyak menyerap tenaga kerja di Indonesia dikarenakan kebutuhan masyarakat yang ingin tampil, kadar merkuri berkisar 50100πg% akan menunjukkan gejala keracunan. Gangguan kesehatan terjadi diakibatkan oleh paparan merkuri tinggi dalam waktu singkat adalah kerusakan paru–paru, muntah, peningkatan tekanan darah dan denyut jantung. Kata kunci: industri kosmetik, paparan merkuri pada pekerja, gejala–gejala keracunan merkuri ABSTRACT : Mercury is one of the most important parts in any industry, especially the cosmetics industry. Many cosmetic industries use mercury as a basic ingredient in cosmetic manufacturing. The purpose of this study is to know that mercury is a heavy metal that is very dangerous for humans. The method used is literature review with analytic approach. The results showed that workrelated illnesses were caused by physical factors such as mercury or toxic compounds of manganese, the cause of chemical factors due to zinc, ammonia nitroglycerin, nickel. The cosmetic industry absorbed many labor in Indonesia due to the needs of people who wanted to perform, mercury levels ranged from 50 100πg% will show symptoms of poisoning. Health problems caused by high mercury exposure in a short time are lung damage, vomiting, increased blood pressure and heart rate.. Keywords: cosmetic industry, mercury exposure on workers, symptomsrelated symptoms with mercury poisoning PENDAHULUAN Latar belakang penulis membuat tulisan ini adalah karena produk kosmetika dewasa ini sangat diperlukan oleh manusia, baik lakilaki maupun perempuan. Kosmetik yang dipergunakan setiap hari berulangulang kali diperlukan persyaratan yang aman untuk dipakai. Terdapat ribuan kosmetik yang dijual bebas di pasaran. Kosmetik tersebut adalah produk pabrik kosmetik yang jumlahnya telah mencapai ribuan bahkan sampai jutaan. Data terakhir menunjukkan lebih dari 300 pabrik kosmetik terdaftar secara resmi di Indonesia, dan diperkirakan ada sejumlah dua kali lipat pabrik kosmetik yang tidak terdaftar secara resmi yang berupa usaha rumahan atau salon kecantikan (Wasitaatmaja, 1997). Merkuri (Hg) banyak dipergunakan dalam industri kecantikan sebagai zat kimia yang dipergunakan dalam produk–produk kecantikan dewasa ini. Namun pada kenyataannya kita ketahui bahwa dampak dari paparan merkuri yang terus menerus berefek pada gangguan metabolisme dalam tubuh. Merkuri (Hg) termasuk logam berat berbahaya yang dalam konsentrasi kecil dapat bersifat racun. Pemakaian merkuri dalam krim pemutih dapat menimbulkan berbagai hal, mulai dari alergi kulit, iritasi kulit, dan bintik–bintik hitam. Dengan dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan permanen otak sehingga menimbulkan muntahmuntah, kepala. Kadar toksisitas merkuri berkisar 50–100 µg% dan akan terlihat gejalagejala keracunan. Tujuan dari penulisan ini dikarenakan produk kosmetika dewasa ini sangat diperlukan oleh manusia, baik lakilaki maupun perempuan, sehingga kosmetik yang dipergunakan haruslah sesuai dengan persyaratan yang aman untuk dipakai. Penulisan ini merupakan kajian literatur dalam beberapa buku dan jurnal sebagai bahan referensi. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dengan pendekatan deskriptif eksploratif, adalah dengan studi kasus dan studi pustaka yang bersifat objektif, analitis, sistematis.

Transcript of PAPARAN MERKURI PADAPEKERJADI INDUSTRI KOSMETIK …repository.uki.ac.id/762/1/274. Nur Nunu...

Page 1: PAPARAN MERKURI PADAPEKERJADI INDUSTRI KOSMETIK …repository.uki.ac.id/762/1/274. Nur Nunu Prihantini 2018.pdfGangguan neurologis dan perilaku dapat diamati setelah terhirup, tertelan

Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 4 Nomor 3 Januari­Juli 2018331

ISSNISSN­L

2337­66862338­3321

PAPARAN MERKURI PADA PEKERJA DI INDUSTRI KOSMETIKDALAM KAITAN DENGAN GANGGUAN KESEHATAN

Nur Nunu Prihantini1), Patar Hutagalung2)

1) Departemen Biokimia FK UKI2) Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI

E­mail: [email protected]

ABSTRAK: Merkuri adalah salah satu bagian terpenting dalam setiap industri terutama industri kosmetik. Banyak industri kosmetikmenggunakan merkuri sebagai bahan dasar pembuatan kosmetik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa merkurimerupakan logam berat yang sangat berbahaya bagi manusia. Metode yang digunakan adalah kajian pustaka dengan pendekatananalitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit akibat kerja dikarenakan faktor fisis seperti air raksa atau persenyawaanberacun mangan, penyebab faktor kimiawi oleh karena seng, ammonia nitrogliserin, nikel. Industri kosmetik banyak menyerap tenagakerja di Indonesia dikarenakan kebutuhan masyarakat yang ingin tampil, kadar merkuri berkisar 50­100πg% akan menunjukkan gejalakeracunan. Gangguan kesehatan terjadi diakibatkan oleh paparan merkuri tinggi dalam waktu singkat adalah kerusakan paru–paru,muntah, peningkatan tekanan darah dan denyut jantung.

Kata kunci: industri kosmetik, paparan merkuri pada pekerja, gejala–gejala keracunan merkuri

ABSTRACT: Mercury is one of the most important parts in any industry, especially the cosmetics industry. Many cosmetic industriesuse mercury as a basic ingredient in cosmetic manufacturing. The purpose of this study is to know that mercury is a heavy metal that isvery dangerous for humans. The method used is literature review with analytic approach. The results showed that work­relatedillnesses were caused by physical factors such as mercury or toxic compounds of manganese, the cause of chemical factors due to zinc,ammonia nitroglycerin, nickel. The cosmetic industry absorbed many labor in Indonesia due to the needs of people who wanted toperform, mercury levels ranged from 50­ 100πg% will show symptoms of poisoning. Health problems caused by high mercuryexposure in a short time are lung damage, vomiting, increased blood pressure and heart rate..

Keywords: cosmetic industry, mercury exposure on workers, symptoms­related symptoms with mercury poisoning

PENDAHULUANLatar belakang penulis membuat tulisan ini

adalah karena produk kosmetika dewasa ini sangatdiperlukan oleh manusia, baik laki­laki maupunperempuan. Kosmetik yang dipergunakan setiap hariberulang­ulang kali diperlukan persyaratan yangaman untuk dipakai. Terdapat ribuan kosmetik yangdijual bebas di pasaran. Kosmetik tersebut adalahproduk pabrik kosmetik yang jumlahnya telahmencapai ribuan bahkan sampai jutaan. Data terakhirmenunjukkan lebih dari 300 pabrik kosmetik terdaftarsecara resmi di Indonesia, dan diperkirakan adasejumlah dua kali lipat pabrik kosmetik yang tidakterdaftar secara resmi yang berupa usaha rumahanatau salon kecantikan (Wasitaatmaja, 1997).

Merkuri (Hg) banyak dipergunakan dalamindustri kecantikan sebagai zat kimia yangdipergunakan dalam produk–produk kecantikandewasa ini. Namun pada kenyataannya kita ketahuibahwa dampak dari paparan merkuri yang terusmenerus berefek pada gangguan metabolisme dalamtubuh.

Merkuri (Hg) termasuk logam berat berbahayayang dalam konsentrasi kecil dapat bersifat racun.Pemakaian merkuri dalam krim pemutih dapatmenimbulkan berbagai hal, mulai dari alergi kulit,iritasi kulit, dan bintik–bintik hitam. Dengan dosistinggi dapat menyebabkan kerusakan permanen otaksehingga menimbulkan muntah­muntah, kepala.Kadar toksisitas merkuri berkisar 50–100 µg% danakan terlihat gejala­gejala keracunan. Tujuan daripenulisan ini dikarenakan produk kosmetika dewasaini sangat diperlukan oleh manusia, baik laki­lakimaupun perempuan, sehingga kosmetik yangdipergunakan haruslah sesuai dengan persyaratanyang aman untuk dipakai. Penulisan ini merupakankajian literatur dalam beberapa buku dan jurnalsebagai bahan referensi.

METODOLOGI PENELITIANMetode yang digunakan dengan pendekatan

deskriptif eksploratif, adalah dengan studi kasus danstudi pustaka yang bersifat objektif, analitis,sistematis.

Page 2: PAPARAN MERKURI PADAPEKERJADI INDUSTRI KOSMETIK …repository.uki.ac.id/762/1/274. Nur Nunu Prihantini 2018.pdfGangguan neurologis dan perilaku dapat diamati setelah terhirup, tertelan

Nur Nunu Prihantinidan Patar Hutagalung,331 ­ 336

Paparan Merkuri Pada Pekerja diIndustri Kosmetik dalam Kaitan dengan

Gangguan Kesehatan

Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 4 Nomor 3 Januari­Juli 2018332

HASIL DAN PEMBAHASAN

Mekanisme Paparan Merkuri dalam tubuhmanusia

Menurut Palar (2004), logam merkuri atau airraksa, mempunyai nama hydragyrum berarti perakcair yang dilambangkan dengan Hg. Merkuri (Hg)dewasa ini banyak dikenal dalam bentuk yang bebassebagai polutan karena pemakaian yang baik yangberasal dari industri, kedokteran gigi, pertanian,laboratorium penelitian, rumah sakit. Merkurimemiliki peranan penting dalam proses industriterutama industri kecantikan.

Merkuri umumnya memasuki tubuh dapatmelalui udara, air atau makanan yang terserap dalamjumlah yang bervariasi. Sementara itu tubuh manusiatidak dapat mengolah bentuk­bentuk dari metilmerkuri sehingga merkuri tetap berada dalam tubuhdalam waktu yang relatif lama dan dapatmenimbulkan gangguan kesehatan. Pemaparanmerkuri dalam waktu singkat pada kadar merkuriyang tinggi dapat mengakibatkan kerusakan paru­paru, muntah, peningkatan tekanan darah dan denyutjantung.

Keracunan akut yang disebabkan oleh logammerkuri umumnya terjadi pada pekerja­pekerjaindustri, pertambangan, pertanian, yangmenggunakan merkuri sebagai bahan baku, katalisdan atau pembentuk amalgam atau pestisida.Mekanisme daya racun merkuri dalam tubuhmeliputi; kerusakan tubuh yang permanen.Komponen merkuri mempunyai karakteristik yangberbeda­beda untuk daya racunnya, distribusi danakumulasi serta pengumpulan dan wakturesistensinya di dalam tubuh. Oleh karena logammerkuri sangat toksis sehingga merkuri tidak dapatdihancurkan oleh organisme dalam lingkungan hidup.

Inwiasri dan Kusnoputranto (2011:72­82)menyatakan merkuri merupakan satu­satunya logamyang mengalami transformasi organik melalui rantaimakanan dalam bentuk organik yang lebih toksikyaitu metil merkuri, dimetil merkuri, etil merkuri.Dari segi toksisitasnya kadar di dalam darahmerupakan suatu indikator yang sesuai dengan dosisyang diserap dalam tubuh secara sistematik. Jikakadar merkuri berkisar 50–100πg% akan mulaimenunjukkan gejala keracunan.

1. Absorpsi

Merkuri (Hg) dalam bentuk merkuri anorganikakan diserap disaluran cerna asal makanan akandiserap kurang dari 15 % pada mencit dan 7 % padamanusia. Sedangkan absorpsi merkuri organiksebesar 90–95 %. Konsentrasi tinggi dalam paparanmerkuri anorganik dan merkuri uap adalah organginjal. Sedang terhadap otak merkuri organikmemiliki afinitas yang besar terutama korteksposterior (Widowati, Astiana dan Raymond,2008:143).

2. Distribusi

Oleh karena sifat lifopilisitas yang tinggi darimerkuri, metil merkuri sangat mudah berdifusimelalui membran sel. Reaktifitasnya yang tinggiterhadap gugus sulfhidril yang terdapat pada protein.Metil merkuri dapat melalui sawar darah otak.

Kadar Normal merkuri di dalam berbagai jenisbahan pangan, tanah dan perairan dan biji–bijian1–20 ppb; berbagai jenis bahan pangan mencapai 0,1ppm; telur 0,004­0,007 µg/L; air minum dan air tanah0,01–0,07 µg/L; tanah 0,05 ppm; serta udara 0,02µg/m3. Kadar maksimum Hg yang diizinkan danboleh dikonsumsi tidak melebihi 0,1 ppm. Paparanmerkuri diperkirakan berasal dari paparan udarasebesar 1 µg/hari, air sebesar 2 µg/hari dan dapatmencapai 75 µg/hari tergantung pada jumlah ikanyang bisa dikonsumsi. Kadar standar merkuri anorganik di udara yang diizinkan di tempat kerjaadalah 0,05 mg/m3 (Widowati, Astiana dan Raymon,2008:146­147).

Penyakit Akibat KerjaSumamur (2009:82) menyatakan penyakit akibat

kerja adalah setiap penyakit yang disebabkan olehpekerjaan atau lingkungan kerja. Menurut Pasal 1Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan TransmigrasiNomor: PER.01/MEN/1981 tentang KewajibanMelapor Penyakit Akibat Kerja. Penyakit yang timbulkarena hubungan kerja adalah penyakit yangdisebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja(Pasal 1, Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993tentang Penyakit yang Timbul Karena HubunganKerja).

Penyakit akibat kerja dikarenakan faktor fisisseperti air raksa, atau persenyawaan beracun mangan,flour atau persenyawaannya yang beracun, timbal

Page 3: PAPARAN MERKURI PADAPEKERJADI INDUSTRI KOSMETIK …repository.uki.ac.id/762/1/274. Nur Nunu Prihantini 2018.pdfGangguan neurologis dan perilaku dapat diamati setelah terhirup, tertelan

Nur Nunu Prihantinidan Patar Hutagalung,331 ­ 336

Paparan Merkuri Pada Pekerja diIndustri Kosmetik dalam Kaitan dengan

Gangguan Kesehatan

Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 4 Nomor 3 Januari­Juli 2018333

(Pb). Sedangkan penyebab faktor kimiawi olehkarena seng, amonia nitrogliserin, nikel. Penyakitakibat kerja karena faktor biologis sebagaipenyebabnya adalah penyakit infeksi oleh virus,bakteri atau parasit.

World Health Organization (WHO)menggolongkan penyakit yang berhubungan denganpekerjaan bersifat “multifaktorial”. Penyakit iniadalah penyakit dengan faktor tempat kerja yangdapat dikaitkan sebagai penyebab timbulnya penyakitnamun tidak merupakan faktor resiko setiap kasus.Penyakit ini sering ditemukan di masyarakat umum.

Elemental dan metil merkuri bersifat racunterhadap sistem saraf pusat dan perifer. Menghirupuap merkuri dapat menghasilkan efek yangmerugikan pada saraf, pencernaan dan sistemkekebalan tubuh, paru­paru dan ginjal, dan mungkinberakibat fatal. Garam­garam anorganik merkuriyang korosif pada kulit, mata dan saluran pencernaan,dan dapat menyebabkan toksisitas ginjal jika tertelan.Gangguan neurologis dan perilaku dapat diamatisetelah terhirup, tertelan atau dermal paparansenyawa merkuri yang berbeda. Gejala termasuktremor, insomnia, kehilangan memori, efekneuromuskuler, sakit kepala dan gangguan kognitifdan motorik. Ringan, tanda­tanda subklinis toksisitassistem saraf pusat dapat dilihat pada pekerja yangterpapar tingkat raksa di udara dari 20 ug/m3 ataulebih selama beberapa tahun. efek ginjal telahdilaporkan, mulai dari peningkatan protein dalam uringagal ginjal.

Dalam KEPRES 22 tahun 1993 terdapat istilahPenyakit akibat kerja yang timbul karena hubungankerja yaitu penyakit yang disebabkan oleh pekerjaanatau lingkungan kerja. Pengertian yang sama terhadapUndang­Undang Nomor 3 Tahun 51 PeraturanMenakertrans No.3/MEN/1982 tentang PelayananKesehatan Kerja.

Industri kosmetik yang begitu besar menyeraptenaga kerja di Indonesia ini, karena dewasa iniindustri kosmetik begitu berkembang pesat seiringdengan keinginan konsumen untuk tampil lebihcantik.

Industri kosmetik baik perusahaan besar maupunrumahan di Indonesia yang tersebar luas masihmempergunakan merkuri sebagai bahan bakukosmetik. Oleh karena masih diyakini bahwa merkuri

lebih cepat berefek untuk memutihkan dan membuatkulit putih dan bersih dalam waktu satu sampai duaminggu. Produk kosmetik berbahan kosmetik yangdipakai menyebabkan iritasi parah pada kulit.Pemakaian kosmetik yang mengandung Merkuridapat berakibat pada flek hitam pada kulit akanmemucat dan pudar bila pemakaian dihentikan, efekrebound dimana kulit akan menjadi gelap/kusam saatpemakaian kosmetik dihentikan. Namun dampak daripaparan merkuri yang dipergunakan sebagai produkkosmetik tersebut juga sangat membahayakankhususnya tenaga kerja yang bertahun­tahunmemproduksi kosmetik.

Menurut penelitian yang dilakukan Hartono(2003), pada 45 pekerja laboratorium di BandarLampung, terdapat hubungan yang bermakna antaravariabel umur pekerja dengan kadar merkuri padarambut (nilai p = 0,02). Diketahui pula pekerjadengan umur > 35 tahun mempunyai kemungkinan5,678 kali memiliki kadar merkuri pada rambutnyamelebihi 2 ppm, dibandingkan dengan pekerjadengan umur ≤ 35 tahun (95% CI OR = 1,318 –24,536). Dengan masa kerja rata – rata 8,7 tahun.Semakin lama seseorang bekerja, semakin banyakpaparan bahaya yang ditimbulkan dari area tempatkerjanya. Semua manusia terkena beberapa tingkatmerkuri.

Menurut WHO Kebanyakan orang yang terkenatingkat rendah merkuri, seringkali melalui paparankronis (terus menerus atau intermiten kontak jangkapanjang). Namun, beberapa orang yang terkenatingkat merkuri yang tinggi, termasuk akut (paparanterjadi selama periode waktu yang singkat, seringkurang dari satu hari). Contoh akut akan paparanmerkuri akibat kecelakaan industri.

Faktor­faktor yang menentukan apakah efekkesehatan terjadi dan keparahan mereka termasuk: (1)jenis merkuri yang bersangkutan, (2) dosis, (3) usiaatau tahap perkembangan dari orang terkena (janinyang paling rentan), (4) durasi paparan, dan (5) rutepaparan (inhalasi, menelan atau kontak kulit).

Menurut Athena (2009:849), tingginyakonsentrasi merkuri ditemukan pada rambut individuyang banyak mengonsumsi ikan. Hal tersebutdilandasi dengan teori yang menyatakan bahwamerkuri merupakan logam berat yang tidak dapatdidegradasi sehingga dapat menimbulkan

Page 4: PAPARAN MERKURI PADAPEKERJADI INDUSTRI KOSMETIK …repository.uki.ac.id/762/1/274. Nur Nunu Prihantini 2018.pdfGangguan neurologis dan perilaku dapat diamati setelah terhirup, tertelan

Nur Nunu Prihantinidan Patar Hutagalung,331 ­ 336

Paparan Merkuri Pada Pekerja diIndustri Kosmetik dalam Kaitan dengan

Gangguan Kesehatan

Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 4 Nomor 3 Januari­Juli 2018334

bioakumulasi pada mahluk hidup yang salah satunyaadalah ikan. Dalam perairan dan sedimen, merkuridapat berubah menjadi bentuk organik, yaitumetilmerkuri (CH3Hg) karena adanya aktivitasbakteri. Bentuk senyawa metilmerkuri (CH3Hg)dapat dengan mudah berdifusi dan berikatan denganprotein biota akuatik. Hal tersebut termasuk padaprotein jaringan otot ikan. Ion metil merkuri yangtelah termakan akan larut dalam lipida dan ditimbundalam jaringan lemak pada ikan. Metil merkuri dapatditimbun dalam jaringan lemak pada ikan sampaikadar 3.000 kali dari kadar yang ada di air, namunikan tersebut tidak menunjukkan gangguan merkuriatau menderita sakit.

Unsur air raksa lebih banyak terakumulasi didalam ginjal, efek neurologisnya lebih nyatadibandingkan dengan efek terhadap ginjal. Parastesia,tremor, ataksia, gangguan penglihatan, eretis danakhirnya stupor serta kematian adalah perjalananklinis yang umumnya terjadi. Sifat racun air raksaterhadap ginjal bergantung pada sifat kimiawisenyawa.

Nekrosis Tubular AkutEfek korosif pada saluran cerna menimbulkan

gejala paling awal setelah meminum HgCl2. Biasanyaterjadi hematemesis dan melena. Pemeriksaanhistologi ginjal menghasilkan nekrosis tubulusproksimal, terutama pars recta. Sebelum munculoliguria, terapi kelasi menggunakan BAL intravenamembatasi luasnya kerusakan ginjal. Setelah prosespemulihan, walaupun fungsi ginjal telah kembalinormal, ginjal masih menunjukkan sisa nefritisinterstitial.

Sindrom NefrotikTerjadinya proteiunuria pada anak setelah

pemakaian salep atau bedak yang mengandung airraksa disebabkan oleh reaksi alergi (Agner dan Jans,1978). Dalam lingkungan kerja banyak dilaporkanhubungan antara paparan terhadap air raksa dantimbulnya proteinuria/sindrom nefrotik (Becker dkk,1962; Roels dkk, 1981). Namun hubungan antaradosis dan reaksi masih tidak konsisten. Biopsi ginjalsering menunjukkan gambaran konsisten dengannefropati pada membran. Pada sebagian besar kasus,proteinuria akan bersifat swasirna dan hilang secaraspontan bila sumber pajanan dihilangkan.

Pada peristiwa keracunan kronis oleh merkuri,ada organ tubuh paling sering mengalami gangguan,yaitu gangguan pencernaan dan sistem saraf. Tremormerupakan tanda khas keracunan air raksa anorganik.Tremor halus yang mengenai kelopak mata, bibirlidah, dan jari­jari tangan berkembang menjaditremor kasar. Tulisan tangan menjadi tidak beraturan,bergetar, dan tidak terbaca. Neuropati perifercampuran dapat timbul, walaupun tidak sering.

Air raksa anorganik dapat mempengaruhiperubahan perilaku yang disebut “Eretisme”. Dengankarakteristik gugup, insomnia, kehilangan ingatan,mudah tersinggung dan rasa malu berlebihan.Eretisme tidak umum ditemukan saat ini karenabiasanya berhubungan dengan paparan air raksaberkadar tinggi. Namun paparan uap air raksaberkadar rendah menimbulkan gejala sukarkonsentrasi dan gangguan fungsi kognitif ringan.

Pekerja yang telah terpajan terhadap neurotoksinpusat (misalnya pelarut) mungkin mengeluh adanyagangguan fungsi kognitif tanpa tanda fisik lain.

Merkuri dari segi toksisitas, kadarnya di dalamdarah adalah suatu indikator yang sesuai dengandosis yang diserap dalam tubuh secara sistemik.Konsentrasi Hg dalam darah berkisar 50–100 μg%akan mulai menunjukkan gejala keracunan.

Alkil merkuri ataupun metal merkuri lebih toksikdibandingkan merkuri anorganik karena alkil merkuribisa membentuk senyawa lipophilus yang mampumelintasi membran sel dan lebih mudah diabsorpsiserta berpenetrasi menuju system syaraf. Demikianjuga ia mampu berpenetrasi placenta barrier, danakan lebih lama tersimpan di dalam tubuh. Metilmerkuri memiliki afinitas yang tinggi terhadapsulfhidril serta mampu bergabung dengan membrandan intraseluler protein. Keracunan merkurimengakibatkan disfungsi blood brain barrier,merusak permeabilitas membran sel dan menghambatbeberapa enzim, menghambat sintesis protein danmenghambat beberapa enzim, menghambat sintesisprotein, dan menghambat penggunaan substratprotein. Terdapat perubahan struktur dari protein dansistem enzim sehingga sinaptik dan transmisineuromuskuler dihambat. Sistem enzim Na+, K+,Adenosin Tri posfat­ase (ATP–ase) akanmenyebabkan gangguan pertukaran ion intraselulerdan ekstraseluler. (Widowati, Astiana dan Raymond,2008:145).

Page 5: PAPARAN MERKURI PADAPEKERJADI INDUSTRI KOSMETIK …repository.uki.ac.id/762/1/274. Nur Nunu Prihantini 2018.pdfGangguan neurologis dan perilaku dapat diamati setelah terhirup, tertelan

Nur Nunu Prihantinidan Patar Hutagalung,331 ­ 336

Paparan Merkuri Pada Pekerja diIndustri Kosmetik dalam Kaitan dengan

Gangguan Kesehatan

Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 4 Nomor 3 Januari­Juli 2018335

Intoksikasi Klinis MerkuriIntoksikasi klinis dari merkuri sangat bergantung

oada bentuk kimiawi logam dan derajat keparahan.

Akut; dalam keadaan akut unsur merkuri yangterhirup dapat mengakibatkan pneumonitis kimiawidan edema paru nonkardiogenik serta dapat terjadigingivostomatitis akut, dan sekuelae neurologik

Kronis; keracunan kronis yang diakibatkan merkurimelalui inhalasi uap merkuri dapat terjadi intoksikasimerkuri juga mempengaruhi susunan saraf pusatmenyebabkan parestesia, ataksia, gangguanpendengaran, disatria, dan penyempitan lapanganpandang secara progresif (Katzhung, 2002:984­985;Inwiasri dan Kusnoputranto, 2011:72­82).

Ion merkuri dapat menyebabkan presipitasiprotein yang menghambat aktivitas enzim danbertindak sebagai bahan yang korosif.

Tanda tanda seorang penderita keracunan kronisdapat dilihat pada organ mata. Biasanya lensa matapenderita tampak berwarna abu­abu sampai gelap,atau abu­abu kemerahan, yang semua ini dapat dilihatdengan mikroskop mata. Di samping itu gejalakeracunan lain lampa terjadi anemia ringan padadarah. Tremor pada otot merupakan suatu gejala awaldari toksisitas merkuri. Namun untuk derajat beratatau ringannya toksisitas ini tergantung pada dietperhari, lama mengkonsumsi. Waktu paruh dari metilmerkuri pada tubuh manusia 70 s.d. 90 hari, tetapieliminasi dari jaringan sangat lambat dan tidakteratur, sedangkan akumulasinya dapat dengan mudahmenimbulkan gejala toksisitas (Sunu, 2001).

Gambar 1 . Mata merah keabu­abuan pada penderitakeracunan kronis merkuri

Penanggulangan KeracunanAntidot maupun obat untuk menangani

keracunan kronis dari Hg belum dapat ditemukan.

Untuk keracunan akut dapat diberikan BAL (BritishAnti­Lewiste), senyawa yang mengandung 2,3­merkapto propanol atau Ca­EDTA (kalsiumetilendiamin tetra asetat) dan NAP (N­asetil­d­penicilamin) senyawa tersebut akan mengikat Hg danmeningkatkan ekresi melalui urin (Bartik dan Piskac,1988, Klaassen et al, 1986, Palar, 1994 dalamWidowati, Astiana dan Raymond, 2008:147).

Katzung (2002:985) menyatakan untuk untukmenghilangkan nefrotoksisitas pada pasca pajananakut metal merkuri dapat diberikan asupan suportifintensif segera berupa unitiol oral atau intravena,dimerkaprol intramuscular, atau suksimer oral. Jikaterjadi gagal ginjal akut perlu dilakukan hemodialisasegera tidak boleh ditunda.

Untuk pajanan kronik unitoil dan suksimer akanmeningkatkan sekresi merkuri melalui urin setelahterjadi pajanan merkuri akut atau kronik. Namundampak terapi dengan hasil akhir klinis belumdiketahui. Dimerkaprol merupakan obat yang dapatmendistribusi merkuri ke sistem saraf pusat, karenaotak merupakan organ utama yang menjadi targetkeracunan merkuri. Namun Dimerkaprol tidak dapatdigunakan pada terapi pajanan merkuri elemental atauorganik. Suksimer saat ini disetujui oleh FDA untukterapi.

PENUTUP

KesimpulanPaparan merkuri pada pekerja di industri

kosmetik sangatlah tinggi menginggat industrikosmetik banyak menggunakan bahan baku merkurisebagai bahan kosmetik. Merkuri banyak berdampakbagi kesehatan para pekerja, selain menimbulkan efekjangka pendek dan menimbulkan efek jangka panjangbagi kesehatan. Paparan merkuri yang terus menerusberakibat pada kerusakan organ yang permanen, baikitu otak, ginjal maupun saluran cerna. Kadartoksisitas merkuri berkisar 50–100 μg% akan mulaimenunjukkan gejala keracunan.

Tanda tanda seorang penderita keracunan kronisdapat dilihat pada organ mata. Biasanya lensa matapenderita tampak berwarna abu­abu sampai gelap,atau abu­abu. Nefrotoksisitas pada pasca pajanan akutmetal merkuri dapat diberikan asupan suportifintensif segera berupa unitiol oral atau intravena,dimerkaprol intramuscular, atau suksimer oral.

Page 6: PAPARAN MERKURI PADAPEKERJADI INDUSTRI KOSMETIK …repository.uki.ac.id/762/1/274. Nur Nunu Prihantini 2018.pdfGangguan neurologis dan perilaku dapat diamati setelah terhirup, tertelan

Nur Nunu Prihantinidan Patar Hutagalung,331 ­ 336

Paparan Merkuri Pada Pekerja diIndustri Kosmetik dalam Kaitan dengan

Gangguan Kesehatan

Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 4 Nomor 3 Januari­Juli 2018336

Gangguan kesehatan terjadi diakibatkan oleh paparanmerkuri tinggi dalam waktu singkat adalah kerusakanparu–paru, muntah, peningkatan tekanan darah dandenyut jantung.

Saran­SaranBagi perusahaan­perusahaan kosmetik yang

masih menggunakan merkuri sebagai bahan dasarpembuatan kosmetik agar ditiadakan dan digunakanproduk yang aman bagi konsumen maupun bagipekerja pabrik kosmetik. Pemerintah hendaknya lebihmengawasi setiap usaha pembuatan kosmetik lebihketat.Melalui kegiatan­kegiatan pengawasan rutinatau screening perusahaan melalui BPOM (BadanPengawasan Obat dan Makanan).

DAFTAR PUSTAKAAgner E dan Jans H. Mercury poisoning and Nephrotic Syndrome

in two young siblings. Lancet 2. 1978.Athena, Inswiasri. Analisis Risiko Kesehatan Masyarakat Akibat

Konsumsi Hasil Laut yang Mengandung Merkuri (Hg) diKabupaten Kepulauan Seribu. Jurnal Ekologi Kesehatan.2009.

Becker EL,Mahler JF and Schreiner GE. Nefrotic syndrome aftercontact with mercury. Arch int Med. 1962: 110­178.

Hartono W. Faktor­faktor yang Berhubungan dengan KadarMerkuri dalam Rambut pada Pekerja Laboratorium diBalai Laboratorium Kesehatan Bandar Lampung Tahun2003 [tesis]. Univeristas Indonesia. Depok. 2003.

Inwiasri dan Kusnoputranto, H. Pajanan Hg Pada PenambangEmas Tradisional Di Kabupaten Gunung Mas KalimantanTengah. Jurnal Ekologi Kesehatan. Vol. 10, No. 2. 2011

Katzung Bertram G. Farmakologi Dasar Dan Klinik (Basic danClinical Pharmacology). EGC. 2007.

Palar, Heryando. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. PTRineka Cipta. Jakarta. 2004.

Suma’mur. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. TokoGunung Agung. Jakarta. 1997.

Wasitaatmaja, Sharif, M,. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik.Universitas Indonesia. Jakarta.1997.

WHO mercury and health http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs361/en/ diunduh 26 September 2016.

Widowati W., Astiana S. dan Raymond J.R. Efek Toksik Logam,Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran. ANDI.2008.