Paparan E-Katalog DirPSK
-
Upload
alimuminharahap -
Category
Documents
-
view
110 -
download
11
description
Transcript of Paparan E-Katalog DirPSK
-
Kebijakan Pengadaan Obat melalui e-Purchasing
EMIN ADHY MUHAEMINDirektur Pengembangan Sistem Katalog
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
-
PERMASALAHAN PELAKSANAAN PENGADAAN
Lamanya proses pelaksanaan pengadaanbarang/jasa1
Hasil pengadaan barang/jasa tidak memuaskan2
Keterlambatan penyerapan anggaran3
Ketakutan pengelola pengadaan memproses pengadaan 4
Banyaknya terjadi kasus pengadaan barang/jasa(Korupsi, Persaingan Usaha, PTUN, dan Perdata)5
-
AGENDA PERUBAHAN
-
Legislative & RegulatoryFramework
Institutional Framework & Management Capacity
Integrity & Transparancy
Procurement Operation and
Market Practice
*Based on Indicators Form OECD DAC
Perpres 54/2010 Perpres 4/2015 Berbagai PerKa LKPP (SBD, dsb) RUU1
2
3 4
LKPP ULP/Pejabat Pengadaan LPSE (E-Procurement) PA/KPA PPK dsb Sertifikasi Ahli Pengadaan Jabfung PB/J
Sistem
Pengadaan
Publik Kewenangan PengadaanLangsung
E-Procurement (terdiridari e-Tendering dan
e-Purchasing)
Tranparansi
Pakta Integritas
Kode Etik
4 Pilar Reformasi PB/J Pemerintah
-
Transformasi
Pengadaan Nasional
Perpres 54/2010 jo Perpres 4/2015Kepres 80/2003
International Best Practices
-
Transformasi Pengadaan
No Hal PARADIGMA LAMA PARADIGMA
BARU1 Jumlah paket
Pengadaan
(Kontrak)
Banyak (individual) Sedikit
(group/shared)
2 Harga beli Diatas harga pasar Harga pasar atau lebih
murah (market driven)
3 Pelaksanaan Transactional/Klerikal
Strategik
4 Proses Panjang/ Rumit Sederhana
5 Kontrak Jangka Pendek Jangka Panjang
6 Biaya administrasi Tinggi Rendah
7 Metoda Manual Memakai alat bantu elektonik
(e-procurement)
8 Lingkup Procurement+ kontrat
managment
Procure to Pay
(Procurement+contract
management + Payment)
Kebijakan
-
Pelaksanaan Pengadaan Melalui E-Procurement
E-Procurement*
E-Tendering
E-Lelang & E-SeleksiE-Lelang Cepat & E-
Seleksi Cepat
E-Purchasing
Katalog Elektronik
* Pasal 106 ayat (2) Perpres 54/2010
-
e-Procurement s.d Tahun 2015
-
e-Procurement s.d Tahun 2015
-
PEMBELIAN SECARA ELEKTRONIK
-
Dasar Hukum E-Purchasing
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang PengadaanBarang/Jasa Pemerintah
Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang PerubahanKedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentangPengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 Tentang PerubahanKeempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 TentangPengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Peraturan Kepala LKPP Nomor 17 Tahun 2012 tentang E-Purchasing.
Surat Edaran Kepala LKPP Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pengadaan Barang/Jasa dengan sistem E-Purchasing.
-
Tambahan Dasar Hukum E-Purchasinguntuk Pengadaan Obat
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pengadaan Obat Berdasarkan Katalog Elektronik (E-Catalogue)
-
Mengapa Catalog?
Terdapat banyak K/L/D/I yang membutuhkan barang/jasayang sama (kendaraan, komputer, ATK dll)
Terdapat barang/jasa yang dibutuhkan oleh sektortertentu:
obat dan alkes pada sektor kesehatan,
buku pelajaran pada sektor pendidikan,
Bahan dan peralatan konstruksi pada sektor ke-PU-an
Alat dan mesin pertanian, pupuk, pestisida padasektor pertanian, dll
Terdapat banyak barang/jasa yang dibutuhkan secaraberulang.
-
Maksud dan Tujuan E-Purchasing
1. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses dan administrasi pengadaan;
2. Memperoleh cost reduction karena dilakukan konsolidasi & agregasi belanja;
3. Menjamin ketersediaan supply untuk jenis barang/jasa yang tertentu (critical items) atau yang bersifat mendesak (urgent);
4. Terstandarisasinya proses pengadaan dan spesifikasi barang/jasa yang dicantumkan dalam e-catalogue;
5. Pengelolaan pengadaan yang lebih baik untuk pengadaan yang bersifat berulang atau volume kecil;
6. Pengelolaan rantai supply yang lebih baik;7. Mendukung pelaksanaan kebijakan Pemerintah;8. Meningkatkan kemampuan industri dalam menyediakan
kebutuhan Pemerintah.
-
E-Catalog dan e-Purchasing
1. E-Catalogue adalah sistem informasi elektronik yang memuatdaftar, jenis, spesifikasi teknis dan harga barang/jasatertentu.
2. Pencantuman harga dan spesifikasi teknis suatu barang/jasaberdasarkan pada perjanjian antara LKPP dan PenyediaBarang/Jasa.
3. E-Catalogue Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dibuat dan di kelola oleh LKPP(e-Catalog LKPP).
4. Harga Pemerintah harus lebih baik dari harga non Pemerintah
5. Untuk beberapa komoditas, harga E-Catalogue adalah harga satuan yang dapat dinegosiasikan kembali oleh K/L/D/I.
-
E-Catalog dan e-Purchasing (Cont)
6. E-Catalogue sebagai dasar bagi K/L/D/I melakukanpemesanan barang/jasa melalui e-Purchasing.
7. Aplikasi E-Purchasing merupakan aplikasi perangkat lunakSistem Pengadaan (Pembelian) Secara Elektronik (SPSE) yang berbasis web, terpasang di server LPSE, dapat diakses melaluiwebsite LPSE, dan disediakan oleh LKPP.
8. K/L/D/I wajib melakukan E-Purchasing terhadap Barang/Jasa yang sudah dimuat dalam sistem katalog elektronik sesuai dengan kebutuhan K/L/D/I.
-
1.Pre- Catalogue
2. Framework
Contract
3.E-Catalogue
4. E-Purchasing
Alur Proses
Bisnis
E-Purchasing
-
Alur Proses e-Katalog dan e-Purchasing
Dir. Peng. Sistem Katalog LKPP
Pokja e-KatalogLKPP
K/L/D/I Penyedia Barang/Jasa
KLARIFIKASI USULAN BARANG/JASA
USULAN BARANG/JASA
STUDI KEBUTUHAN, SUPPLY CHAIN & LOGISTIC MANAGEMENT,SPESIFIKASI TEKNIS, SYARAT PENYEDIA, PROSES BISNIS PENYEDIA
USULAN BARANG/JASA
HASIL KLARIFIKASI
PRA KATALOG:LELANG ATAU NON LELANG (NEGOSIASI)
PERJANJIANTANDA TANGAN
OLEH KEPALA LKPP
E-KATALOG E-PURCHASING
-
Alur Proses E-Purchasing
LKPP K/L/D/I Penyedia Barang/Jasa
E-Purchasing Surat Pesanan dari K/L/D/I melalui LPSE
Respon, Proses pesanan, (Negosiasi harga-jika diperlukan), Kontrak
KONTRAK PEMBELIAN
Monitoring-Evaluasi untuk pelaksanaan Framework Contract dan penyerapan anggaran
PENGIRIMAN DAN PEMBAYARAN
-
Perbandingan Pemilihan Penyedia TanpaPelelangan
e_Purchasing PengadaanLangsung
PenunjukanLangsung
Batasan NilaiPengadaan
Tidak Terbatas Sd. Rp 200 Juta(B/PK/Jl)Sd. Rp 50 juta (JK)
Tidak Terbatas
Syarat penggunaan Barang/jasa yang dibelitercantum dalame-Katalog
tidak ada, Memenuhi ketentuanpenunjukan langsung(Pasal 38 atau Pasal44)
Proses Pemilihan(Pesanan , Respon Pesanan dan Negosiasi)
Melalui SPSE Konvensional(langsung kepadaPenyedia)
Konvensional(langsung kepadaPenyedia)
Pelaksana Pemilihan Pejabat Pembuat Komitmen
Pejabat Pengadaan
Pejabat yang ditetapkan oleh Pimpinan Instansi/Institusi
Pejabat Pengadaan Pokja ULP
-
Kepala
LKPPPenyedia Barang/Jasa
e-Katalog
Pejabat
Pembuat
Komitmen
Pejabat
Pengadaan
Pejabat yang ditetapkan oleh Pimpinan Instansi/Institusi
Kontrak Payung
Kontrak Pembelian
-
Untuk bisa melakukan e-Purchasing makaPejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Pengadaanatau Pejabat yang ditetapkan oleh PimpinanInstansi/Institusi harus memiliki user id danpassword yang diperoleh melalui resgistrasi keLayanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)Kementerian/Lembaga/Pemda/Institusi setempatdengan membawa surat pengantar dan SKpengangkatan dari instansi/institusi ybs
-
Katalog Obat Pemerintah
Salah satu komoditas dalam e-Katalog adalah Obat pemerintah
Katalog obat dimulai pertama kali pada tahun 2013, menggunakan DOEN (Daftar Obat Esensial Nasional) sebagai dasar penentuan jenis obat
Tahun 2014, pemilihan obat pada e-Katalog berdasarkan Formularium Nasional untuk menunjang JKN
-
Proses Pemilihan Katalog Obat Tahun 2014
Obat (sumber: Fornas)
Banyak Penyedia
Generik INN
Generik Nama Dagang
Tunggal/Terbatas
Generik INN
Generik Nama Dagang
Paten
Dilakukan dengan metode lelang itemized
harga
Paket Pemilihan: Paket 1 & 2, Paket 3 & 4,
Paket 7 & 8, Paket
Sitotoksik, Paket 10 &
11, Paket 12 & 13
(dalam proses)
Dilakukan dengan metode negosiasi harga
Paket Pemilihan: Paket 3, Paket 6, Paket 9,
Paket 9b, Paket 9c,
Paket 9d & 9e (dalam
proses)
Jumlah Penyedia Kategori Obat Metode Pemilihan
-
Contoh Perbandingan Harga Obat
No. Nama ObatHarga HET 2012+ PPN
(Rp.)
Harga HET 2013+PPN
(Rp.)Harga Katalog LKPP (Rp.)
1.
ACT (Artesunatetablet 50 mg +Amodiaquineanhydrida tablet 200 mg
44.550(2 blister @12 tablet /
kotak)
44.550 (2 blister @12 tablet /
kotak)
33.000(1 blister@24
tablet)Efisiensi
sebesar 26%
2.Parasetamol tablet 500 mg
14.175(ktk 10 x 10
tablet)
14.175(ktk 10 x 10
tablet)
8.700(Dus, 10 strip @10tablet)
Efisiensisebesar 39%
3.Morfin injeksi 10 mg/ml
141.742(ktk 10 ampul
@ 1 ml )
141.742(ktk 10 ampul
@ 1 ml)
84.000(Dus 10 amp @
1 ml)
Efisiensisebesar 41%
Sumber:1. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 092/MENKES/SK/II/2012;2. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 436/MENKES/SK/ XI/2013;3. HTTPS://KATALOG-OBAT.LKPP.GO.ID/E-KATALOG-OBAT.
-
E-Catalog dan e-Purchasing Obat
1. Seluruh Satuan Kerja di bidang kesehatan baik Pusat maupun Daerah dan FKTP atau FKRTL Pemerintah melaksanakan pengadaan obat melalui E-Purchasing berdasarkan Katalog Elektronik (E-Catalogue) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
2. FKTP atau FKRTL swasta yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dapat melaksanakan pengadaan obat berdasarkan Katalog Elektronik (E-Catalogue). Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) adalah fasilitas kesehatan yang
melakukan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat non spesialistik untuk keperluan observasi, diagnosis, perawatan, pengobatan, dan/atau pelayanan kesehatan lainnya.
Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat spesialistik atau sub spesialistik yang meliputi rawat jalan tingkat lanjutan, rawat inap tingkat lanjutan, dan rawat inap di ruang perawatan khusus.
-
3. PBF yang ditunjuk oleh Industri Farmasi yang tercantum dalam Katalog Elektronik (E-Catalogue) wajib memenuhi permintaan obat dari FKTP atau FKRTL swasta yang bekerjasama dengan
BPJS Kesehatan dalam rangka pengadaan obat
4. Dalam hal aplikasi E-Purchasing mengalami kendala operasional yang menyebabkan aplikasi tersebut belum/tidak dapatdipergunakan, maka pelaksanaan pengadaan secara E-Purchasing dilakukan dengan off line.
Tatacaranya diatur dalam SE Kepala LKPP No. 1 Tahun 2013.
Pembelian secara manual sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan secara langsung kepada Industri Farmasi yang tercantum dalam Katalog Elektronik (E-Catalogue).
E-Catalog dan e-Purchasing Obat (Cont)
-
5. Industri Farmasi yang tercantum dalam Katalog Elektronik (E-Catalogue) wajib melaporkan realisasi pemenuhan permintaan obat dari FKTP atau FKRTL yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan yang telah dilakukan oleh PBF yang ditunjuk kepada Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
E-Catalog dan e-Purchasing Obat (Cont)
-
Rekapitulasi E-Purchasing Obat 2013-2014
2013 2014
Jenis obat 192 sediaan 685 sediaan
Paket /Transaksi N/A 4013 Paket
Nilai Transaksi Rp542.903.029.052 Rp804.803.766.528
Jenis Obat s/d Nilai
Transaksi 80%46 sediaan (23,95%) 92 sediaan (13,34%)
Jenis Obat dengan Nilai
Transaksi < Rp. 1 M101 sediaan (52,60%) 527 sediaan (76,93%)
Jenis Obat dengan Nilai
Transaksi < Rp. 200 Juta51 sediaan (26,56%) 345 sediaan (50,36%)
Jenis Obat dengan Nilai
Transaksi < Rp. 10 Juta6 sediaan (0,3%) 94 sediaan (13,72%)
-
Rekapitulasi E-Purchasing Obat 2013-2014
Berdasarkan data e-Purchasing obat tahun2014, dari 700 obat yang tercantum dalamkatalog, terdapat lebih kurang 100 obat yang mempunyai nilai belanja cukup tinggi dengantotal pembelian > 80% dari seluruh belanjaobat
-
1. Dari jumlah sediaan Fornas sebanyak 923 sediaan (KMK No. 328/Menkes/IX/2013), sudah 723 sediaan obat yang tayang dalam e-Katalog
2. Sisa obat masih terus diproses untuk masuk dalam katalog (Proses Paket 9D, 9E, 12 dan 13)
3. Beberapa hal yang menyebabkan belum semua obat fornas tayang di katalog antara lain:
Gagal lelang karena penawaran penyedia masih diatas HPS
Sejumlah obat terus diulang prosesnya karena tidak ada penawar, dimungkinkan bahwa sebenarnya obat terkait sudah tidak lagi beredar di pasaran
Kesalahan pengkategorian obat dikarenakan data NIE yang dimiliki terkadang tidak diperbaharui, mengakibatkan salah sasaran penyedia, sehingga tidak ada penawar untuk obat tertentu
Tantangan Katalog Obat
-
Tantangan Katalog Obat (Lanjutan)
4. Pada pertengahan tahun 2014, e-Katalog mulai
dimanfaatkan untuk pengadaan obat BPJS. Tantangan ke
depan adalah mengintegrasikan RS Swasta dan Apotek
pelaksana BPJS untuk dapat membeli melalui aplikasi e-
Purchasing
5. Katalog obat terkait erat dengan komitmen produksi industri
farmasi. Komitmen produksi tersebut disusun berdasarkan
Rencana Kebutuhan Obat (RKO) yang disusun berdasarkan
data kebutuhan dari Dinkes, Puskesmas dan RS
Pemerintah. Sedangkan instansi pembeli obat tidak hanya
Dinkes, Puskesmas dan RS Pemerintah, sehingga
terkadang penyedia menjadi oversupply dan terjadi
kekosongan obat
-
E-KATALOG ALAT KESEHATAN
-
Produk Katalog Alat Kesehatan
Total 2045 produk alat kesehatan dalam katalog dengan rincian sebagai berikut:
No Kategori Jumlah No Kategori Jumlah
1 Alat Kontrasepsi 1 20 Kasa, Verband, Kapas 21
2 Alat Laboratorium 190 21Komponen Penunjang Pelayanan
Kesehatan28
3 Alat Suntik Sekali Pakai 17 22 Lubricating Jelly 2
4 Antiseptik dan Disinfektan 11 23 Mobile Suction Pump 4
5 Automatic Elektroforesis Protein 1 24 MRI 1
6 Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) 87 25 NGT 10
7 Benang Bedah SMI 33 26 OK dan ICU 1487
8 Ceiling Pendant 2 27 Pembalut Elastis 3
9 CVC 6 28Peralatan Hematologi dan Patologi -
Asesori Patologi6
10 Dental Unit & Orthopedic 1 29 PHOTO THERAPY 3
11 Diagnostik 22 30 Photometer 3
12 Diagnostik - Reagensia 101 31 PONEK & PONED 49
13 Digital Operating Room 1 32 Radiologi 45
14 Electrocardiograph 2 33 Sarung Tangan 13
15 Hospital Furniture 146 34 Suction Pump AC 8
16 Image Guide Surgery 1 35 Surgical Mask 4
17 Immunology Analyzer Mini 4 36 Surgical Scrub 3
18 Infus Set, IV, Wing needle 33 37 Urologi 21
19 IV Catheter 34 38 Vein Viewer 1
Total 2405
-
ROAD MAP PENGEMBANGAN
E-KATALOG
-
Road Maps e-MarketPlace
VendorsGovernment
Request
for
Quotes
Ordering
paymentAsses
ment
Product
Delivery
Price
Negotiation
e-MarketPlace
e-Catalogue