PANITIA SEMINAR NASIONAL DAN EXPO TEKNIK ELEKTRO
Transcript of PANITIA SEMINAR NASIONAL DAN EXPO TEKNIK ELEKTRO
Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro 2017 ISSN: 2088-9984
PROSIDING(ISSN: 2088-9984)
Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro ke-6
SNETE VITahun 2017
http://snete.unsyiah.ac.id/2017/
dengan tema:
“Penguatan dan konstribusi Teknik Elektro dan Komputer di Sektor Energi Baru dan
Terbarukan (EBT) dalam Rangka Meningkatkan Ketahanan Energi Nasional”
Tanggal 18 Oktober 2017
AAC Prof. Dayan Dawood
Banda Aceh - Provinsi Aceh
Tim Editor:Dr. Suriadi, ST., M.Sc
Mohd. Syaryadhi, ST., M.Sc
Zulhelmi, ST., M.Sc
Aulia Rahman, ST., M.Sc
Diselenggarakan Oleh:
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
ISSN: 2088-9984
ii
Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro 2017
PANITIA SEMINAR NASIONAL DAN EXPO TEKNIK ELEKTRO
SNETE VI TAHUN 2017
Penanggung Jawab Dr. Ir. Taufik Saidi, M.Eng.(Dekan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala)
Wakil Penanggung Jawab Dr. Ir. Rizal Munadi, MM., MT.
(Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Teknik)
Dr. Zahrul Fuadi, S.T., M.Eng
(Wakil Dekan II Bidang Akademik Fakultas Teknik)
Koordinator Dr. Nasaruddin, ST., M.Eng
(Ketua Jurusan Teknik Elektro dan Komputer)
Wakil Koordinator Dr. Fitri Arnia, S.T., M.Eng
(Ketua Program Studi Magister Teknik Elektro Unsyiah)
Afdhal, S.T., M.Sc
(Koordinator Program Studi Teknik Komputer)
Pengarah Prof. Dr. Ir. Yuwaldi Away, M.Sc
Dr. Khairul Munadi, ST., M.Eng
Dr. Taufiq A Gani, S.Kom., M.Eng.ScDr. Ir. Syahrial, M.Eng
Ir. Agus Adria, M.Sc
Dr. Teuku Yuliar Arief, S.T., M.Kom
Ir. Syahrizal, M.T
Ketua Panitia Dr. Suriadi, S.T., M.Sc
Wakil Ketua Panitia Zul Syukri, S.T
Sekretaris Aulia Rahman, ST., M.Sc
Bendahara M. Irhamsyah, S.T., M.T
Koordinator Kesekretariatan Syukriyadin, S.T., M.T
Koordinator Publikasi dan Dokumentasi Zulfikar, ST., M.ScHubbul Walidainy, S.T., M.T.
Edi Syukriyansyah, ST., MT.
Koordinator Program dan Sponsorsip Ahmadiar, ST., M.Sc
Koordinator Logistik dan Tempat Ramdhan Halid Siregar, ST., M.T
Roslidar, ST., M.Sc
Ali Imron, ST.
Syahrul, ST.
Yudha Iskandar, ST.
Ismahadi
Jasmiaty, A.Md
Yusmanidar, SP.
Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro 2017
iii
ISSN: 2088-9984
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanallahu Wata’ala yang telah memberi rahmat dan
hidayahnya kepada kita semua sehingga terlaksananya kembali Seminar Nasional dan Expo Teknik
Elektro yang ke-6 (SNETE-VI) pada tahun 2017 ini. Shalawat dan salam untuk junjungan kita Nabi
besar Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam yang telah membawa kita dari alam jahiliah ke alam
yang berilmu pengetahuan. Seminar ini merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Jurusan
Teknik Elektro dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala dalam rangka mempublikasi
hasil-hasil karya ilmiah dibidang Teknik Elektro dan Komputer dari berbagai perguruan tinggi di
Indonesia. Adapun tema yang diusung pada tahun ini adalah “Penguatan dan Kontribusi Teknik
Elektro dan Komputer Disektor Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dalam Rangka Meningkatkan
Ketahanan Energi Nasional”.
Pelaksanaan seminar tahun ini bergabung dengan seminar utama yang diselenggarakan oleh
universitas Syiah Kuala yaitu Annual International Conference (AIC) yang menaungi beberapa seminar
antara lain : SNETE, ICELTICS dan beberapa seminar lainnya baik nasional maupun international.
Pembukaan akan dilakukan secara bersama dan diawali dengan presentasi oleh pembicara kunci dari
dalam negeri dan luar negeri.
Kegiatan SNETE ke 6 tahun 2017 ini akan menampilkan presentasi karya ilmiah dalam bentuk
makalah oleh para akademisi dan peneliti dari berbagai universitas dan lembaga/institusi nasional.
Adapun bidang kajian meliputi disiplin ilmu teknik elektro dan komputer seperti : sistem energi
listrik, teknik telekomunikasi, elektronika dan instrumentasi, sistem kkntrol dan teknik komputer.
Sedangkan kegiatan expo akan diisi oleh berbagai produk teknologi dari karya peneliti dan industri.
Saya selaku ketua panitia SNETE ke 6 tahun 2017, menyampaikan penghargaan yang setinggi
tingginya kepada Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Dekan Fakultas Teknik Unsyiah,
Magister Teknik Elektro Unsyiah yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Tak lupa
kami ucapkan terimakasih juga kepada P.T. BUANA PRIMA RAYA selaku sponsor, para pembicara
kunci serta peran aktif seluruh anggota panitia yang telah bekerja keras sehingga kegiatan ini dapat
dilaksanakan dengan baik. Yang teristimewa kepada seluruh pemakalah dan peserta yang telah
berhadir dan saya memberi apresiasi yang setinggi-tingginya atas partisipasi dan kontribusinya dalam
mensukseskan kegiatan ilmiah SNETE ke-6 tahun 2017 ini.
Banda Aceh, 18 Oktober 2017
Panitia Pelaksana SNETE VI Tahun 2017
Ketua,
Dr. Suriadi, S.T., M.Sc
ISSN: 2088-9984
iv
Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro 2017
DAFTAR REVIEWER
Prof. Dr. Yuwaldi Away Universitas Syiah Kuala
Dr. Syafruddin H.S. Universitas Sumatera Utara
Dr. Surya Hardi Universitas Sumatera Utara
Dr. Fitri Arnia Universitas Syiah Kuala
Dr. Ing. Melvi Ulvan Universitas Lampung
Dr. Ing. Ardian Ulvan Universitas Lampung
Dr. Syafii Universitas Andalas
Dr. Muhammad Daud Universitas Malikussaleh
Dr. Teuku Yuliar Arif Universitas Syiah Kuala
Dr. Ir. Rizal Munadi Universitas Syiah Kuala
Dr. Ir. Syahrial Universitas Syiah Kuala
Dr. Nasaruddin Universitas Syiah Kuala
Dr. Taufiq A Gani Universitas Syiah Kuala
Dr. Ira Devi Sara Universitas Syiah Kuala
Dr. Rakhmad Syafutra Lubis Universitas Syiah Kuala
KEYNOTE SPEAKERS(in conjunction with ICELTICS)
Prof. Dr. Hitoshi Kiya
Chair of the Department of Information and Communication Systems, and Associate dean
of the Faculty of System Design, Tokyo Metropolitan University (TMU)
Prof. Ir. Dr. Mohd. Rizal Bin Arshad
Dean of the School of Electrical and Electronic Engineering, Universiti Sains Malaysia
(USM)
Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro 2017
v
ISSN: 2088-9984
Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro ke-6 Tahun 2017
SNETE VI TAHUN 2017
Disponsori Oleh:
ISSN: 2088-9984
vi
Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro 2017
DAFTAR ISI
TEKNIK ENERGI LISTRIK
Penerapan Automatic Voltage Regulator pada Sistem Eksitasi Harmonik Generator Satu Fasa
Azhar, Muhammad Kamal, dan Subhan
1-7
Analisa Ketidakseimbangan Beban terhadap Arus Netral dan Losses pada Transformator
Distribusi
Feranita Abdul Jalil, Firdaus, Fahrurozi, dan Azriyeni Azhari Zakri
8-12
Desain Sistem Uninterruptible Power Supply DC Berdaya Rendah
M. Rizky Maulanda, Rakhmad Syafutra Lubis, dan Hafidh Hasan13-16
Analisis Potensi Tenaga Angin Menggunakan Metode Weibull di Waduk Keliling Aceh
Besar
Husaini, Suriadi, dan Syahrizal
17-21
Studi Analisis Kompensasi Daya Reaktif dengan Motor Sinkron dan Kapasitor Bank
pada PT. PDAM Tirta Daroy
Muhammad Rizki, Rakhmad Syafutra Lubis, dan Mahdi Syukri
22-28
Perbaikan Harmonisa pada Jaringan Distribusi PLN 20KV Banda Aceh dengan Filter
Pasif
Ridhatullah, Rakhmad Syafutra Lubis, dan Hafidh Hasan29-34
Model Perancangan Pembangkit Hibrid Tenaga Surya-Diesel dengan Aplikasi Homer
Pro V3.9.1
Matius Sau dan Hestikah Eirene Patoding
35-42
Pemodelan Pembangkit Hibrid Energi Bayu dengan Energi Surya
Eodia Tasik Sedan Lobo dan Rombe43-48
PLTA Siram: Pembangkit Hydro Berbasis Gravitasi Bumi untuk Menggerakkan Pompa Air Perumahan
Noprida Sari, Zikra Latasya, Mitra Waliadin, Hendrik Leo, Muhammad Rizky Dimas Saputra, dan
Ramdhan Halid Siregar
49-52
Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro 2017
vii
ISSN: 2088-9984
Pemodelan Estimasi Lokasi Gangguan pada Sistem Transmisi Adaptasi Metode ANFISAzriyenni Azhari Zakri, Feranita Abdul Jalil, dan Iswadi Hasyim Rosma
53-58
Harmonisa pada Peralatan X-Ray Mobile 100 mA
Partaonan Harahap59-65
Analisis Potensi Tenaga Angin Menggunakan Metode Distribusi Weibull di Kawasan
Banda Aceh
Ilyas, Suriadi, dan Mansur Gapy
66-68
TEKNIK KOMPUTER
Metode Deteksi Kanker Payudara dengan Citra Thermal
Mentari Bella Al Rasyid, Yunidar, Khairul Munadi, dan Fitri Arnia69-73
Penerapan Logika Fuzzy pada Sun Tracker Dual Axis Berbasis Sensor Tetrahedron
GeometriYuwaldi Away, Suriadi, Aulia Rahman, Teuku Reza Auliandra Isma, dan Muhamad Firdaus
74-80
Penerapan Wireless Sensor Network Berbasis Internet of Things pada Kandang Ayam
untuk Memantau dan Mengendalikan Operasional Peternakan Ayam
Teuku Ridha Muhammad Saputra, Mohd. Syaryadhi, dan Rahmad Dawood
81-88
Rancang Bangun Sistem Informasi Tugas Akhir di Jurusan Teknik Elektro dan
Komputer Universitas Syiah Kuala
Ryan Fahari, Zulfikar, dan Rahmad Dawood89-96
Estimasi Panjang dan Lebar Ikan Berdasarkan Visual Capture
Raihan Islamadina, Nuriza Pramita, Fitri Arnia, dan Khairul Munadi97-101
Dampak Sosial Internet of Things
Ernita Dewi Meutia102-106
Perbandingan Metode Penekanan Noise Lokal dan Non-Lokal untuk Binerisasi
Dokumen Jawi Kuno
Khairun Saddami, Yuwaldi Away, Khairul Munadi, dan Fitri Arnia
107-112
Studi Literatur–Deteksi Kanker Payudara Menggunakan Citra Termal
Listia Sukma Putri, Yunidar, Khairul Munadi, Fitri Arnia113-116
ISSN: 2088-9984
viii
Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro 2017
Temu Kembali Citra Busana Muslimah Menggunakan HOG dan PHOGCut Mutia, Fitri Arnia, dan Rusdha Muharar
117-122
State-of-the-Art Ontology Enrichment pada Domain Pariwisata
Guson Prasamuarso Kuntarto, Irwan Prasetya Gunawan, dan Yudhiansyah Ahmadin123-126
Penapisan Citra pada Pencocokan Citra Cross Spectral
Maulisa Oktiana, Yuwaldi Away, Fitri Arnia, dan Khairul Munadi127-132
Pemodelan Linear dan Nonlinear dari Sintesa Plastik Biodegradable dengan
Menggunakan Metode Regresi Multilinear
Medyan Riza, Prima Denny Setia, Andriansyah, Teuku Reza Auliandra Isma, dan Didi Asmadi
133-138
TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRONIKA
Rancang Bangun Peralatan Pelacak Otomatis Energi Surya
Noer Soedjarwanto dan Osea Zebuay139-142
Sistem Proteksi Dini Kebocoran Gas LPG (Liquefied Petroleum Gas) Berbasis Mikrokontroller ATMega 16
Sriwati, NurIkhsan Ilahi, Musrawati, Syarifuddin Baco, Ansar Suyuti, Andani Ahmad, dan Ejah
Umrianah
143-150
Perancangan Antena Mikrostrip Yagi pada Frekuensi Kerja 1,9-2,1 GHzEry Safrianti dan Rendra Widianto
151-157
Perancangan Antena Mikrostrip Rectangular Patch dengan Slot Robot Head untuk
Aplikasi 4G LTE 2.1GHzYusnita Rahayu dan Yosef Asido
158-162
Model Routing Directed Difussion untuk Studi Kasus Taman Nasional Tesso Nilo
(TNTN)
Indra Yasri dan Ery Safrianti
163-166
Kinerja Outage Probability pada Komunikasi Kooperatif Device to Device untuk
Kanal Rayleigh
Isyatur Raziah, Muhammad Irhamsyah, dan Nasaruddin
167-171
Kinerja Antena Mikrostrip Circular Patch Array Empat Elemen untuk Aplikasi
WLAN 5,8 GHzSyahrial, Wanda Winata, Teuku Yuliar Arif, dan Rizal Munadi
172-178
I. Pendahuluan
Internet of Things (IoT) adalah sebuah istilah yang
diperkenalkan oleh Kevin Ashton pada presentasinya
di Procter & Gamble tahun 1999. Meski sejak itu istilah
IoT mulai banyak digunakan oleh banyak pihak, namun
hingga kini tidak ada definsi baku untuk Internet of Things. Ide awal yang dicetuskan oleh Ashton, IoT merupakan
pengembangan dari jaringan internet, dimana objek-objek
atau benda-benda sehari-hari mempunyai konektivitas,
sehingga dapat mengirim dan menerima data.
Pada laporan ITU tahun 2005, istilah IoT secara
luas digunakan untuk merujuk pada: (1) Jaringan global
yang menghubungkan benda-benda pintar dengan
menggunakan teknologi internet (2) teknologi pendukung
yang dibutuhkan untuk merealisasikan visi tersebut (RFID,
sensor/actuator, peralatan komunikasi mesin ke mesin)
dan (3) berbagai aplikasi dan layanan yang mempengaruhi
teknologi tersebut untuk membuka pasar dan kesempatan-
kesempatan bisnis baru [1].
Sebagaimana teknologi lainnya, meluasnya aplikasi
IoT dalam kehidupan sehari-hari akan membawa dampak
bagi penggunanya. Di banyak negara, implementasi IoT
sudah berkembang hingga ke wearables, transportasi,
rumah bahkan kota cerdas. Namun untuk membuat
aplikasi IoT menjadi murah, dan dapat diproduksi secara
masal, para produsen mengabaikan beberapa hal penting
seperti privasi, keamanan dan keterpakaian [2]. Kasus-
kaus yang mengancam keamanan dan privasi pada
aplikasi IoT telah dilaporkan 2 tahun terakhir, diantaranya:
TV Samsung yang dapat mendengar pembicaraan
penontonnya, monitor bayi yang dapat di-hack, keamanan
webcam yang buruk membuat video pribadi dapat diakses
oleh umum [3]. Kasus-kasus dampak implementasi
IoT pada kehidupan masyarakat ini, telah menurunkan
kepercayaan publik pada keamanan peralatan IoT. Padahal,
kepercayaan dan penerimaan publik merupakan kunci dari
pengimplementasiannya.
Paper ini akan membahas implikasi teknologi IoT dan
pengaruhnya pada kehidupan sosial, baik secara global
maupun lokal terutama pada masyarakat di dunia yang
sedang berkembang seperti Indonesia. Paper disusun
dalam bagian-bagian sebagai berikut: pada bagian 2
dibahas konsep dan visi dari IoT. Pada bagian 3 dipaparkan
aplikasi IoT berdasarkan tempat dimana teknologi tersebut
dapat mengambil peran. Kemudian dilanjutkan dengan
Dampak Sosial Internet of ThingsErnita Dewi Meutia
Jurusan Teknik Elektro dan Komputer
Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Jln. Tgk. Syech Abdurrauf Darussalam, Banda Aceh 23111e-mail: [email protected]
Abstrak—Selama ini internet dikenal sebagai jaringan yang menghubungkan manusia dan informasi. Namun kini
internet telah berkembang jauh dari konsep awalnya, dimana bukan hanya komputer dan telepon saja yang dapat
terhubung, benda-benda atau obyek yang ada di sekitar kita juga dapat mengirim dan menerima data. Internet
of Things (IoT) merupakan perkembangan dari internet dimana benda-benda dapat diidentifikasikan dan saling terkoneksi melalui jaringan internet, yang diprediksikan akan mencakup 26 milyar obyek dan menghubungkan
4 milyar manusia pada tahun 2025. Perkembangan ini akan menciptakan banyak kesempatan dan peluang pada
berbagai sisi kehidupan manusia. Namun, sebagaimana internet dan teknologi lain, IoT akan menimbulkan dampak
pada penggunanya maupun masyarakat secara umum. Dampak sosial ini harus dipertimbangkan dan diantisipasi
sejak awal perencanaan, agar adopsi IoT dapat menyebar luas.
Kata kunci: : Internet of Things, RFID, disruptive technology, kesenjangan digital
Abstract—For long we have known internet as a network that connected people to information. However, nowadayas
this network has evolved from its initial concept, in which not only computer and phone that can have internet
connection, but also things or objects around us can send and receive data. Internet of Things (IoT) is a development
of the internet that refers to the network of identifiable and addressable objects that can communicate and exchange information, that is predicted will connect 26 billion objects and 4 billion people. This development will create a lot
of opportunities in many aspects of life. However, along with the technology advancement, there is always social
impacts that needs to be considered since the beginning of the design, to ensure the widespread of the technology.
Keywords: Internet of Things, RFID, disruptive technology, digital divide
Copyright © 2017 SNETE. All right reserved
Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro 2017, hal 102-106ISSN. 2088-9984
Banda Aceh 18 - 19 Oktober 2017
102
103
dampak sosial dari IoT pada bagian 4. Paper ditutup
dengan kesimpulan pada bagian 5.
II. KonseP dan vIsI IoT
Internet of things merupakan konsep pengembangan dari teknologi informasi dan komunikasi yang berkaitan dengan ubiquitous communication, pervasive computing
dan ambient intelligence Ubiquitous communication
[4] adalah kemampuan objek atau benda-benda untuk
berkomunikasi kapan saja dimana saja. Sementara
pervasive computing mengandung arti bahwa benda-benda
sehari-hari memiliki kemampuan komputasi, sehingga
lingkungan sekitar kita dapat menjadi komputer. Benda-benda tesebut harus dapat diidentifikasikan, agar dapat dikenali dan dapat terhubung dengan jaringan internet.
Ambient intelligence adalah kemampuan objek untuk
mencatat perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan
fisik dan berinteraksi secara aktif dalam sebuah proses komputasi. Objek atau benda-benda yang memilik
kemampuan tersebut, disebut sebagai “smart objects” atau
benda cerdas [1]. Sesuai dengan definisi tersebut, maka visi dari IoT adalah menghubungkan peralatan-peralatan
atau benda-benda berkemampuan komputasi ke dalam
infrastruktur internet untuk mendorong terwujudnya ubiquitous network, yang membuat siapa saja dan benda
apa saja dapat terhubung dan berkomunikasi dengan apa
saja atau siapa saja, dimana saja, dan kapan saja.
Ada dua hal utama yang mendorong terwujudnya
konsep IoT. Pertama adalah pasar telepon selular yang
sudah mencapai titik jenuh. Menurut PewGlobal Research,
pada tahun 2016, 95 % penduduk Amerika memiliki telepon
selular, naik 4% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
77% dari penduduk tersebut memiliki telepon selular
berupa telepon pintar [5]. Di Indonesia sendiri, jumlah
pelanggan telepon selular di tahun 2015 telah mencapai
351 juta pelanggan, melebihi jumlah penduduk [6]. Dengan
jumlah pelanggan sedemikian besar, pasar telepon selular
sudah mencapai titik jenuh, sehingga industri dan operator
telekomunikasi perlu mencari pasar yang baru. Mengingat
layanan komunikasi saat ini terutamanya adalah berbasis
internet yang merupakan layanan data, maka komunikasi
benda ke benda pada IoT akan menjadi pasar potensial.
Milyaran benda berkemampuan komputasi yang saling
berkomunikasi akan membuat penjualan trafik data meningkat pesat.
Di sisi lain, kemajuan teknologi pendukung IoT
terutama teknologi komputasi, komunikasi dan identifikasi seperti: RFID, sensor dan actuator, nano teknologi yang
membuat benda-benda menjadi sangat portable, protokol
komunikasi, IPv6, teknologi komunikasi nirkabel seperti
5G berpita lebar, NFC dan Zigbee, data analytics dengan
algoritma baru serta komputasi awan, ikut mendorong
terwujudnya visi IoT [7]. Namun untuk membuat IoT
dipakai lebih luas, harga komponen dan teknologi
pendukung ini harus dibuat lebih murah.
Kemajuan teknologi dan pasar ini akan menjadi
pendorong bagi terwujudnya jaringan global IoT, namun
apakah akan ada permintaan akan layanan dan teknologi
IoT ini, akan tergantung bagaimana pengguna menerima
teknologi tersebut dan dampak apa yang akan dirasakan
oleh penggunanya.
III. aPlIKasI IoT
Dalam laporannya, McKinsley Global Institute,
mengkategorikan potensi aplikasi IoT berdasarkan setting
atau tempat fisik dimana teknologi ini dapat memberikan manfaat bagi penggunanya dan bernilai bagi dunia industri [4].
1. Tubuh manusia, berupa peralatan yang dipasang atau
ditanam di dalam tubuh manusia, berfungsi untuk mengawasi dan menjaga kesehatan, manajemen
penyakit, meningkatkan kebugaran dan produktivitas.
2. Rumah dan bangunan dimana manusia tinggal,
berfungsi sebagai sistem pengamanan dan manajemen rumah.
3. Pada dunia retail, yaitu ruang dimana konsumen
melakukan jual-beli seperti di bank, restoran, dan
dimana saja pembeli dapat melakukan pembayaran.
4. Perkantoran, digunakan dalam pengaturan energi
di perkantoran, sistem pengamanan, meningkatkan
produktivitas dan untuk mobilitas karyawan.
5. Pabrik atau lingkungan produksi yang mengikuti
standar. Misalnya pada tempat-tempat dimana
pekerjaan rutin yang berulang dilakukan, termasuk
di rumah sakit dan pertanian. IoT digunakan untuk
efisiensi operasi, optimasi penggunaan peralatan dan inventarisasi.
6. Situs kerja yaitu lingkungan kerja yang dibuat
sesuai kebutuhan seperti situs pertambangan dan
konstruksi. IoT dipakai untuk meningkatkan efisiensi operasi, pemeliharaan terencana serta kesehatan dan
keselamatan kerja (K3).
7. Pada kendaraan atau sistem yang berada di dalam
kendaraan yang bergerak. IoT dipakai unutk
pemeliharaan berdasarkan kondisi, rancangan
berdasarkan kondisi dan analisa pra jual.
8. Kota dan lingkungan perkotaan, meliputi infrastruktur dan ruang publik, dan lingkungan urban. IoT dapat
mengambil peran dalam pengaturan lalu lintas
yang bersifat adaptif, meteran pintar, pemantauan lingkungan dan manajemen sumber daya.
9. Di luar, di antara lingkungan-lingkungan urban dan di
luar tempat-tempat yang ada dalam kategori di atas.
Di luar ruang, IoT dapat digunakan pada jalur kereta,
kendaraan tak bersupir, navigasi pesawat, real time
routing, dan penyusuran pengapalan barang.
Luasnya area aplikasi IoT memastikan bahwa
teknologi ini akan sangat mempengaruhi cara manusia
bekerja, berkomunkiasi dan bersosialisasi di masa datang.
Iv. damPaK IoT
IoT pada dasarnya merupakan perluasan dari internet,
sehingga masalah dan tantangan yang dihadapi juga serupa
Ernita Dewi Meutia: Dampak Sosial Internet of Things
104
terutama dalam hal privasi dan perlindungan data. Namun
luasnya aplikasi IoT yang melibatkan pertukaran data antar
manusia, benda, aplikasi dan sektor, akan menimbulkan
dampak yang lebih besar di luar masalah privasi, lebih
komplek, dan cenderung tidak mudah diprediksi sebelum
terjadi. Beberapa penelitian telah menyebutkan dampak yang berkaitan dengan IoT pada sisi bisnis dan teknis,
yang pada akhirnya juga mempengaruhi masyarakat yang
lebih luas [2,8].
A. Peningkatan ekonomi dan kemajuan
IoT akan membuka banyak peluang bagi penggunanya,
bagi industri dan berdampak besar pada ekonomi. Meski
pertumbuhan IoT akan sangat cepat di negara-negara
maju, terkait dengan baiknya infrastruktur internet dan besarnya kapital, namun IoT juga berpeluang di negara-
negara sedang berkembang. Dari sudut pandang ekonomi,
diharapkan demografi dan kecenderungan pasar akan memicu peluang. Misal: karena demografinya, negara sedang berkembang seperti Cina mempunyai potensi
jumlah pengguna IoT yang besar, sementara pertumbuhan
ekonomi dunia mulai bergeser ke negara sedang
berkembang dan aplikasi IoT pada industri seperti pabrik,
diharapkan akan mendorong terciptanya nilai ekonomi.
Jika inovasi dan aplikasi teknologinya terealisasi,
implementasi IOT berperan penting dalam perkembangan
sosial untuk mencapai Sustainable Development Goals
(SDG) yang disusun oleh PBB sebagai target menuju kesejahteraan, kehormatan dan kesetaraan bagi seluruh
penduduk bumi, terutama bagi negara miskin dan belum
berkembang [8]. Sebagai contoh: untuk mencapai salah
satu target SDG yaitu pertanian yang berkelanjutan,
IoT diimplementasikan dalam mengatur siklus panen,
mengatasi ancaman penyakit dan membangkitkan
data melalui panen otomatis, distribusi logistik and
pengawasan kualitas. Pertanian cerdas ini diharapkan dapat
meningkatkan keberlanjutan dan produktivitas pangan
agar dapat memenuhi kebutuhan pangan yang aman,
berkualitas dan terjangkau bagi setiap orang terutama bagi
mereka di negara sedang berkembang [9].
Dalam target bidang kesehatan, pengiriman paket
dengan temperature terjaga seperti vaksin, akan lebih
terjamin dan efisien serta tepat sasaran ketika dilakukan dengan teknologi IoT yang melengkapi kendaraan
pengangkut dengan sensor dan monitor suhu serta lokasi.
Diharapkan vaksin dapat tiba di lokasi tujuan dalam
keadaan baik. Banyak aplikasi lain yang menguntungkan bagi masyarakat di negara-negara sedang berkembang,
seperti: monitor cuaca, pemeriksaan keamanan makanan,
analisa kualitas air dan udara, dan deteksi bencana.
Dari contoh di atas terlihat dampak IoT sebagai alat
untuk mencapai target SDG dan mendorong kemajuan dan
meningkatkan kesejahteraan. Namun banyak tantangan
yang harus diselesaikan terutama menyangkut infrastruktur dan kemampuan teknis pada negara sedang berkembang.
B. Mengubah proses dan model bisnis.
Pada bisnis konvensional, pemeliharaan peralatan pada
dilakukan secara berkala, Pada IoT, berkat data harian yang
dikumpulkan secara kontinu, pemeliharaan menjadi dapat
diprediksi sehingga dapat mengurangi down time. Model-
model bisnis konvensional lainya, akan ikut mengalami
perubahan atau akan mati. Dengan memanfaatkan data, Netflix perusahaan penyedia film secara daring, mulai menggantikan bioskop meski tanpa memiliki satu
buah film pun. Gojek yang pada tahun ini dinobatkan oleh Forbes sebagai salah satu dari 56 perusahaan yang
mengubah dunia, telah memberikan dampak sosial yang
positif melalui strategi bisnis utama dan inovasinya. Gojek tidak memiliki armada maupun industri kecil dan
menengah yang menjadi bagian dari layanan Gojek. Model
bisnis ojek konvensional diubah menjadi berbasis aplikasi,
dengan Gojek sebagai penyedia platform. Jual beli daring
yang mengubah cara orang bertransaksi, menjadi transaksi
tanpa tatap muka.
IoT juga akan mengubah cara berbisnis dan model
bisnis, yang semula dari perusahaan ke konsumen menuju
perusahaan ke perusahaan (Bussiness to Bussiness; B2B), yaitu dengan melakukan pertukaran produk, serta layanan
dan informasi antar perusahaan.
C. Keamanan dan privasi
Dengan visinya sebagai ubiquitous network yang
menghubungkan benda-benda cerdas ke dalam jaringan,
maka akan sangat banyak data dan informasi yang dikumpulkan, dipertukarkan dan dibuka. Data yang
dikumpulkan dapat berupa lokasi keberadaan, jalur yang
dilewati, kesehatan, kebiasaan sehari-hari, pola belanja,
dan berbagai data hasil pembacaan lingkungan. Penyalah-
gunaan terhadap data semacam ini akan mengancam
privasi dan mengancam peralatan maupun sistem itu
sendiri. Beberapa kasus peretasan telah pernah dilaporkan [3,7] dan berdampak menurunkan kepercayaan publik
pada IoT.
Untuk mengatasi masalah privasi dan meningkatkan
perlindungan terhadap data, digunakan prinsip Privacy
by Design (PbD) yaitu sebuah pendekatan terhadap
perencanaan sistem yang mempertimbangkan privasi
di sepanjang proses rekayasanya [3]. PbD diadopsi dari
pendekatan berdasarkan resiko yang mengidentifikasikan dampak proyek terhadap privasi individu dan memeriksa
bagaimanan manusia dan proses komputer dapat
dirancang untuk memitigasi resiko tersebut. Mengikuti
prinsip PbD, telah dikembangkan berbagai metode untuk
melindungi data yang disebut dengan Privacy-Enhancing
Technologies (PETs), seperti tag killing, blocker tag,
privacy bit, watchdog tag, dan privacy preference dan
enkripsi [1].
Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro 2017
105
D. Standar dan interoperabilitas.
Untuk mendapat manfaat maksimum dari berbagai sistem dan teknologi IoT, perlu adanya integrasi dari
berbagai sistem tersebut. Interoperabilitas atau kemampuan
untuk bekerja sama antar sistem menjadi tantangan
pada sistem IoT karena belum adanya standar yang
mengaturnya, sehingga masing-masing industri membuat
sistemnya sendiri. Akibatnya data yang dihasilkan
oleh sensor dan aktuator dari sebuah sistem tidak dapat
langsung dianalisa dan dimanfaatkan oleh sistem yang lain. Sebagai contoh: untuk memaksimalkan potensi IoT
dalam optimalisasi sistem pengaturan lalu lintas, maka
sistem tersebut harus dapat membaca dan menganalisa data
bukan saja dari kamera lalu lintas, namun juga data dari
kendaraan dan meteran parkir, disamping data dari sensor
cuaca. Sehingga jika terjadi kemacetan akibat banjir di
suatu lokasi misalnya maka sistem dapat mengumpulkan
dan menganalisa data-data tersebut dan dapat dengan
segera mengalihkan arus lalu lintas. Tanpa standar format data, maka interoperabilitas tidak dapat tercapai. Selain itu
tanpa standart, pengguna tidak memiliki kebebasan dalam
memilih produk untuk membangun sistemnya sendiri.
Secara umum ada dua cara agar sistem digital dapat
saling dioperasikan yaitu: dengan membuat standar antar
muka yang dapat diterima luas sebagai sebuah bahasa
yang umum bagi sistem yang berbeda di dalam jaringan
data, atau dengan menggunakan sistem aggregasi atau
translasi seperti middleware sebagai perantara sistem
dengan aplikasi [3].
Beberapa negara dan kawasan telah memasukkan IoT dalam riset nasional. Komisi Eropa lewat Cluster of European Research Projects on the Internet of Things (CERP-IoT) telah melakukan kegiatan riset untuk
menghadapi tantangan IoT melalui proyek “Internet
connected and inter-connected world of objects” [10].
Di Amerika, MIT Auto-ID Laboratory adalah pioneer
dalam melakukan riset mengenai teknologi pelabelan dan
jaringan sensor nirkabel.
E. Kebutuhan energi yang besar.
Konsumsi energi yang besar. Jaringan IoT yang
melibatkan big data membutuhkan pusat pengolah data
yang besar, yang memerlukan konsumsi energi yang juga
masif. Pembuatan ribuan peralatan dan perangkat keras IoT juga akan membutuhkan energi yang besar. Kebutuhan
energi ini akan menambah masalah pada sektor energi yang
kita hadapai saat ini. Untuk mengantisipasinya, peralatan
dan sisten IoT harus dirancang dengan penggunaan energi
dan sumber daya yang berkelanjutan.
F. Teknologi disruptif
IoT adalah sebuah teknologi yang menurut US
National Intelligence Council (NIC) termasuk salah
satu dari 6 teknologi sipil disruptif [11]. Digitalisasi dan otomasi yang terjadi karena penerapan IoT, akan
menciptakan sistem dengan keandalan yang tinggi dan
berkurangnya intervensi manusia, namun akan terjadi
kekacauan jika terjadi kegagalan pada sistem. Otomasi
juga berdampak pada hilangnya tugas-tugas manual,
sehinga akan banyak orang kehilangan pekerjaan.
Amazon telah mulai menggantikan tugas kurir pengirim
barang dengan Amazone drone, mobil tanpa pengemudi
menghilangkan pekerjaan supir, call center digantikan
oleh jutaan informasi yang tersedia di internet, yang dapat diakses dengan perintah suara seperti Siri pada iPhone
dan Google talk. Di Indonesia, penyedia jasa call center
terbesar Elnusa Yellow pages sudah menutup layanan pusat
panggilan penyedia informasi akibat semakin sedikitnya orang yang memerlukan layanan mereka. Kasus lain adalah
ketika ojek konvensional tersingkirkan oleh ojek berbasis
aplikasi. Banyak pekerjaan dasar dan manual yang akan hilang, sebaliknya akan muncul pekerjaan dan keahlian-
keahlian baru yang dibutuhkan seperti: kemampuan
meyelesaikan persoalan yang komplek, berpikir kritis,
kreativitas, manajemen manusia, fleksibilitas kognitif, dan analisis big data [8].
Pesatnya kemajuan teknologi ICT termasuk IoT
di dalamnya akan memperdalam ketidak setaraan dan
memperlebar kesenjangan digital diantara negara-negara
maju dengan tingkat kesejahteraan yang tinggi, dengan
negara yang sedang berkembang. Negara-negara dengan
tingkat kesejahteraan tinggi seperti Inggris, Jerman,
Korea dan Jepang mengadopsi teknologi dengan cepat.
Sementara negara-negara dunia ketiga di benua Afrika dan sebagian Asia, menjadi semakin tertinggal. Pada
tingkat negara, kesenjangan ini juga diakibatkan oleh
perbedaan tingkat ekonomi, pendidikan, ketrampilan dan
kesejahteraan di antara masyarakat. Dampak ini perlu
diwaspadai mengingat ketidak setaraan adalah salah satu
faktor pencetus terjadinya tindakan kriminal bahkan terorisme.
G. Persoalan lingkungan
Jutaan peralatan IoT yang telah dan akan beredar di
masyarakat, akan menjadi masalah baru bagi lingkungan.
Banyaknya sampah elektronik yang dihasilkan membutuhkan penanganan khusus dalam mengelolanya
agar tidak mencemari lingkungan. Selain itu, penggunaan
partikel nano dalam teknologi nano, akan membawa
dampak tersendiri bagi kesehatan. Ukurannya yang sangat
kecil dan bersifat toksik membuat partikel nano mudah terserap oleh kulit, pencernaan maupun pernapasan.
H. Aturan dan Perlindungan Hukum
Untuk memaksimumkan potensi IoT dalam segala
bidang, masalah dan dampak yang diakibatkannya
perlu diatasi. Besarnya data yang dikumpulkan dari konsumen dan perusahaan, menimbulkan kekhawaatiran
akan kerahasiaan dan privasi pemilik data. Apalagi
pengambilan data dan siapa yang dapat mengaksesnya
dilakukan secara otomatis tanpa sepengetahuan dari
Ernita Dewi Meutia: Dampak Sosial Internet of Things
106
pemilik data. Misalnya pada aplikasi meter listrik cerdas
yang mencatat penggunaan listrik secara otomatis. Dari
data penggunaan listrik, pola hidup penghuni rumah
dapat diketahui. Tanpa perlindungan, data tersebut
dapat digunakan untuk kepentingan lain seperti target
iklan, di luar tujuan utamanya sebagai dasar perhitungan
tagihan listrik. Untuk menjamin keamanan, kerahasian
data dan privasi tersebut, diperlukan adanya aturan dan
perlindungan hukum. Pemerintah dan badan-badan
regulasi harus mengambil peran dalam membuat aturan
yang mengikat seluruh pemain dan pengguna IoT. Badan regulasi juga berperan dalam mengatur standar unutk
memastikan interoperabilitas antara berbagai sistem dan
teknologi pendukung IoT. Pemerintah bertanggung jawab
untuk menjamin bahwa IoT akan membawa dampak dari
pertumbuhan ekonomi hingga mengatasi masalah sosial
v. KesImPulan
Pada paper ini dikenalkan konsep dan visi Internet of Things sebagai perluasan dari jaringan internet. Berbagai area dimana aplikasi IoT dapat memberi nilai telah
dijabarkan. Teknologi-teknologi baru yang membentuk
IoT menawarkan banyak keuntungan baik bagi pengguna
maupun bagi bisnis. Namun, dengan semakin tinggi
kompleksitas IoT dan ketersediaannya dimana-mana,
dampaknya pada masyarakat juga semakin signifikan. Dampak sosial IoT baik positif maupun negatif pada masyarakat merupakan eksternalitas yang harus
dipertimbangkan dan diantisipasi sejak awal. Penilaian
dampak sosial (Social Impact Assesment (SIA)) dapat
dipakai sebagai alat untuk menjembatani antara hukum
dan teknologi sejak awal teknologi tersebut didesain.
Tantangan dalam teknologi dan aplikasi IoT yang
luas, membuka kesempatan besar bagi penelitian dan
pengembangan serta kerjasama antar domain, sektor
bahkan lintas wilayah geogafis, untuk merealisasikan IoT sambil mengatasi persolan dan dampak yang mungkin
timbul. Sudah saatnya IoT menjadi bagian dari rencana
strategis suatu wilayah untuk menjamin agar kita dapat
memanfaatkan IoT secara maksimum. Pada saatnya, IoT akan membuat hidup menjadi lebih mudah, lebih
baik, lebih aman, dan lebih panjang, namun dengan tetap
memanusiakan manusia.
RefeRensI
[1] http://www.bloomberg.com/news/2014-01-08/cisco-ceo-pegs-
internet-of-things-as-19-trillion-market.html
[2] The Internet of things, ITU Internet Reports, 2005. [Online] Available: https://www.itu.int/net/wsis/tunis/newsroom/stats/
The-Internet-of-Things-2005.pdf
[3] L. Edwards, D. Mc Auley, L Diver, “From privacy impact
assessment to social impact assessment”, IEEE Symposium on
Security and Privacy Workshops, 2016
[4] Manyika, James, et al. “The internet of things: mapping the value beyond the hype.” McKinsey Global Institute, June 2015. p.3.
[5] http://www.pewinternet.org/fact-sheet/mobile/
[6] https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1844
[7] D. Miorandi, S. Sicari, F. DePellegrini, I Chlamtac,” Internet of things: vision, applications and research challenges”, Ad Hoc
Networks, 2012
[8] K. Rose, S Eldridge. L.Chapi,” The internet of things: an overview, understanding the issues and challenges of a more connected world”, Internet Society, 2015.
[9] “Digital farm set for internet’s next wave.”, The Guardian, September 20, 2015, [Online]. Available: http://www.theguardian.
com/connecting-the-future/2015/sep/21/digital-farm-set-for-internets-next-wave.
[10] L. Coetzeel, J. Eksteen, “The internet of things: promise for the future? An introduction”, Proceedings IST AFreika Conference, 2011.
[11] National Intelligence Council, Disruptive civil technologies: six technologies with potential impacts on US interests out to 2025,
Global Trends and Future Scenario Conference, 2008.
[12] L. Atzori, A. Iera, G. Morabito, “The Internet of things: a survey”, Compt. Netw. 2010, 2787-2805
[13] O. Varmesan, F. Peter, Internet of things: from research and innovation to market deployment, River Publishers Series in
Communication, Denmark, 2014
[14] Kühner, Daniel. “Internet der dinge telekommunikations
infrastruktur.” Edited by Seminarband: Mobile und Verteilte Systeme - Ubiquitous Computing Teil IV. Seminarband:
Mobile und Verteilte Systeme - Ubiquitous Computing Teil IV.
Universität Karlsruhe - Fakultät für Informatik, 2007. pp. 115.
[15] Information Society Technologies Advisory Group (ISTAG). “Revising Europe’s ICT strategy.” Report from the Information Society Technologies Advisory Group (ISTAG), February 2009.
[16] G. Leonhard, Technology versus humanity, Fast Future Publishing
Ltd, UK, 2016
[17] E.D. Meutia, “Internet of Things: Masalah Keamanan dan Privasi”, Seminar Nasional Teknik Elektro, Banda Aceh 2015.
Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro 2017