Panen Angkut Olah

26
PANEN ANGKUT OLAH KELAPA SAWIT Disusun Oleh : Team Staf KEBUN AEK NABARA SELATAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III

Transcript of Panen Angkut Olah

Page 1: Panen Angkut Olah

PANEN ANGKUT OLAHKELAPA SAWIT

Disusun Oleh :Team Staf KEBUN AEK NABARA SELATAN

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III

Page 2: Panen Angkut Olah

I. PENDAHULUANPT. Perkebunan Nusantara III merupakan salah

satu BUMN yang bergerak dalam bidang perkebunan dengan mengusahakan komoditi karet dan sawit. Tanaman karet dan sawit merupakan salah satu komoditi yang berasal dari sektor perkebunan yang menjadi favorit bagi seluruh pihak yang ingin berinvestasi di sektor perkebunan. Hal ini memacu penambahan pengetahuan dan pembelajaran kepada sumber daya manusia agar memiliki nilai kompetensi yang lebih baik untuk perkembangan masa depan, umumnya di sektor perkebunan dan khususnya di komoditi tanaman karet dan sawit.

Page 3: Panen Angkut Olah

I. PENDAHULUANPanen-Angkut-Olah (PAO) adalah aspek

yang paling menentukan di lapangan untuk mendapatkan produksi per hektar yang tinggi, biaya per kg rendah dan mutu produksi yang baik. Ketiga kegiatan ini mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya secara terkait dan tidak dapat berdiri sendiri. Keberhasilan manajemen ini dipengaruhi oleh waktu, peralatan, sistem dan tanggap manajemen terhadap perubahan yang terjadi.

Page 4: Panen Angkut Olah

I. PENDAHULUANKarena dengan panen yang baik akan menghasilkan

rendemen yang baik pula serta produktivitas tanaman akan tetap terjaga, dan pengangkutan yang baik tentunya juga akan menghasilkan mutu buah tetap terjaga dengan baik sehingga ALB yang diinginkan oleh PKS dapat terpenuhi dengan tidak adanya buah restan dilapangan, panen yang baik serta pengangkutan yang baik tentunya harus didukung dengan pengolahan TBS yang baik pula sehingga pengankutan buah ke pabrik kelapa sawit dapat berjalan lancar tanpa terjadi penumpukan buah di loading ramp yang mengakibatkan terjadinya antrian panjang di PKS. Yang tentunya juga akan berdampak terganggunya pengangkutan buah dari lapangan ke pabrik kelapa sawit.

Page 5: Panen Angkut Olah

II. PANEN1. Pengertian

Panen adalahmemotong tandan

matang, mengumpulkan dan mengangkut ke pabrik

untuk seterusnya diolahdan mendapatkan

kandungan minyak yang tinggi, asam lemak bebas

rendah,serta memelihara kondisi

tanaman tetap baik.

Page 6: Panen Angkut Olah

II. PANEN2. Alat-Alat Chisel/Dodos adalah alat panen yang berguna untuk memotonng tandan buah

pada tanaman kelapa sawit yang masih berumur muda ( umur 3-8 tahun). Egrek adalah alat panen untuk memotong tandan buah kelapa sawit dengan

cara menyambungkanya pada bambu atau alloy stick . yang dipergunakan pada tanaman yang berumur > 8 Tahun.

Kampak adalah alat panen yang berguna untuk memotong tangkai tandan yang panjang dan pelepa yang harus di potong menjadi 2 bagian sewaktu panen.

Angkong ( kreta sorong ) adalah alat mengangkut tandan dari ancak ke TPH. Batu asah digunakan untuk mengasa alat panen seperti Dodos, Kampak, Egrek. Gancu adalah alat yang digunakan untuk memudahkan memindahkan buah

dari satu tempat ketempat lain. Goni Beras adalah tempat untuk mengumpulkan brondolan. Alat tulis nomor di TBS

Page 7: Panen Angkut Olah

II. PANEN3. Kriteria

Pemanenan tandan buah pada tingkat kematangan yang tepat berperan penting dalam memaksimalkan kualitas minyak yang dihasilkan

Rata-rata proses pematangan buah di dalam satu tandan tidak seragam, tergantung dari umur pohon dan musim. Kecepatan pematangan berlangsung lambat saat musim kemarau dan meningkat setelah hujan.

Pemasakan buah biasanya dimulai dari ujung tandan dan menyebar ke dasar. TBS dapat dipanen apabilah telah membrondol secara alami dengan kriteria:Areal berbukit, 1

brondolan per TBSAreal bergelombang, 5

brondolan per TBSAreal tanah rata, 10

brondolan per TBS

Page 8: Panen Angkut Olah

II. PANEN4. Kapveld

Biasanya luas yang ideal untuk satu Afdeling berkisar antara 750 – 1000 Ha. Jika areal seluas ini harus dipanen hari yang sama, secara menejerial tidak efektif dan efisien.

Berdasarkan pengalaman, maka panen yang ideal dengan cara membagi areal dalam suatu luasan tertentu, Sehingga panen dapat dilaksanakan secara efektif selama 5-7 hari dalam seminggu. Pembagian areal berdasarkan hari panen disebut ancak panen. Ancak panen adalah suatu areal dengan luasan tertentu yang dikelompokan dalam satu hari panen.

Page 9: Panen Angkut Olah

II. PANEN5. Rotasi

Secara teknis pengertian rotasi panen adalah jangaka waktu antara pelaksanaan panen suatu hari tertentu dengan pelaksanaan panen berikutnya dilokasi yang sama. Rotasi panen sangat erat kaitanya dengan sistem pembagian kapveld di suatu Afdeling. Notasi rotasi panen yang ideal sebagai mana diatur dalam IK adalah: 5/7 dan 6/7.

Rotasi panen ditetapkan 5/7 pada semester I ( panen senin s/d jumat ) dan 6/7 pada semester II ( panen senin s/d sabtu ) dengan rotasi 7 hari.

ContohLuas TM = 700 Ha Jumlah jam kerja senin s/d kamis

= 4 x 7 jam = 28 Jam Jumat

= 1 x 5 jam = 5 Jam

Jumlah = 33 Jam Maka Luas kapveld untuk hari senin s/d

kamis = 700 ha/33 x 7 = ± 148,48 Ha

Luas kapveld hari jumat = 700ha/33 x 5 = ± 106,8 Ha

Page 10: Panen Angkut Olah

II. PANEN6. Sistem Ancak Panen

Kepada setiap pemanen dibebankan untuk memanen dalam luasan tertentu. Sistem pembagian beban tugas danb pengalian lokasi pekerjaan disebut dengan ancak panen.

Sistem ancak pemanen meliputi sistem pembagian lokasi tugas, sistem perpindahan ( arah pekerjaan ), dapat berupa :

Ancak tetap (pemanen dan lokasi tetap, tidak perlu digiring kearah tertentu).

Ancak giring (pemanen tetap secara digiring kearah tertentu, dan pemanen tidak tetap).

Ancak giring tetap ( pemanen pertama mengambil gawang pertama pada perpindahan ancak berikutnya).

Page 11: Panen Angkut Olah

II. PANEN7. Kerapatan

Kerapan panen adalah angka yang menunjukan tingkat kerapatan pohon matang panen dalam areal/blok untuk mendapatkan minimal satu tandan matang panen. Kerapatan panen di hitung satu hari sebelum hari panen dilokasi /blok tertentu.

Kegunaan angka kerapatan panen ( AKP )

Memperkirakan produksi yang akan dipane

Memperkirakan kebutuhan tenaga pemanen.

Memperhitungkan armada pengangkutan.

Tata cara perhitungan angka kerapatan panen ( AKP ) :

Tentukan blok sampel untuk setiap kapveld/tahun tanam dengan luas maksimum 50 Ha.

Pohon yang diamati 3 – 5 % dari jumlah pohon dalam satu blok sampel.

Tetapkan baris/rij sampel dalam setiap blok sampel ( bersipat permanen).

Seluruh pohon dalam baris sampel diperiksa dan dicatat jumlah tandan matang panen.

Page 12: Panen Angkut Olah

II. PANEN8. Basis Tugas

Basis tugas adalah batas prestasi minimum (Kg/Hk) yang dicapai pemanen atau sistem pembebanan tugas dan batas jumlah dimana kelebihan akan dibayar berupa intensif atau premi.

Batas pembebanan tugas diatur berdasarkan memorandum Direksi, yang mengacu kepada tinggi tanaman, berat janjang rata-rata dan lain-lain.

Page 13: Panen Angkut Olah

II. PANEN9. PelaksanaanPemanen mencari dan memotong TBS yang sesuai

dengan kriteria matang panen Pelepah yang berada dibawah TBS yang akan dipanen,

diturunkan sebelum memotong TBS.Pelepah bekas panen dipotong menjadi 2 bagian dan

disusun pada gawangan mati.TBS disusun rapi di TPH dengan kelipatan 5 dan tangkai

menghadap ke jalan, brondolan dimasukan goni,di tempatkan di belakang susuna TBS. TBS dan Brondolan bebas dari sampah.

Semua TBS diberi kode Mandor dan nomor pemanen dengan memakai pensil kopi atau alat tulis yang lain.

Page 14: Panen Angkut Olah

II. PANEN9. Pelaksanaan

Page 15: Panen Angkut Olah

II. PANEN10. Pengawasan

Pemanen diawasi oleh seorang mandor panen yang membawahi 10 – 15 orang pemanen. Mandor panen memberikan pengarahan dan membagi ancak kepada pemanen. Pengawasan panen dilakukan oleh mandor panen, mandor

satu, krani kap speksi, krani transport Asisten dan Askep.Asisten dan mandor satu mengawasi pemanen meliputi

pelaksanaan panen, hasil panen.Mandor panen mengawasi mutu panen ( fraksi, tandan,

brondolan, gagang tandan )Krani trasport menghitung dan memeriksa mutu tandan

buah di TPH dan dilaporkan ke Asisten

Page 16: Panen Angkut Olah

II. PANEN12. Pemeriksaan

Pemeriksaan di ancak panen

Buah matang tidak dipanen Tandan buah dipanen tidak

diangkut ke TPH Brondolan tidak dikutip Pelepa tidak dipotong 2 dan

disusun digawangan mati Tidak menurunkan pelepa

yang seharusnya diturunkan (curi buah)

Pemeriksaan di TPH

Buah mentah dipanenBuah busukGagang tandan panjang

tidak di poton mulut kodokKebersihan brondolanPenulisan nomor mandor,

pemanen, dan jumlah tros yang ditulis dipangkal gagang tandan.

Page 17: Panen Angkut Olah

III. ANGKUTDalam pengelolaan kebun kelapa

sawit. Faktor transportasi mendapat perhatian perhatian khusus. Keterlambatan dalam pengangkutan (Restan) TBS ke pabrik kelapa sawit akan mempengaruhi proses pengolahan, kapasitas olah dan mutu produksi akhir.

Page 18: Panen Angkut Olah

III. ANGKUT1. Sarana Prasarana

Jalan (jalan produksi, jalan koleksi dan jalan utama)

Jembatan, titi dan tangga panen

Traktor dan (dam) truk.

Page 19: Panen Angkut Olah

III. ANGKUT1. Sarana Prasarana

Page 20: Panen Angkut Olah

III. ANGKUT2. Administrasi

PB 24 A (mandor panen)PB 24 B (krani transport)PB 25 1 (krani produksi)PB 26 (krani produksi)

Page 21: Panen Angkut Olah

III. ANGKUT3. Buah RestanBuah restan adalah buah belum diolah pada hari

panenSecepat mungkin TBS dikiri ke PKSBuah restan dapat menyebabkan penyusutan

berat dan jumlah serta kualitas CPO turun (ALB meningkat karena aktivitas enzim lipase dalam buah)

Melakukan koordinasi antara lapangan dengan PKS agar buah restan dapat dihindari sekecil mungkin

Page 22: Panen Angkut Olah

III. ANGKUT4. Pengamanan Pengangkutan

TBS yang dikirim ke PKS senantiasa harus dijaga dan diawasi hingga sampai ke PKS. Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam pengangkutan, yaitu : Pemasangan jaring agar buah tidak jatuh Pemasangan rantai pada jaring agar tidak mudah di

buka Pemasangan segel setelah jaring diikat dengan rantai

dan digembok, serta dilakukan penyegelan degan LODGES berlogo PTPN-3.

Page 23: Panen Angkut Olah

III. ANGKUT5. Penerimaan TBS di Pabrik

Penerimaan TBS disesuaikan dengan waktu olah dan kapasitas pabrik. Alat angkut TBS terlebih dahulu ditimbang dicatat tanggal, jam tiba, dan hasil timbang (Bruto) kemudian TBS dibongkar di Loding ramp. Alat angkut TBS ditimbang kosong (Tara) sehingga diketahui berat netto. Berat netto adalah berat Bruto dikurangi berat Tara.

Penimbangan dan pencatatan hasil penimbangan TBS dilaksanakan secara tepat dan cermat, penimbangan diserahkan kepada pemasok yang bersangkutan ( sesuai dengan formulir yang berlaku ).

Page 24: Panen Angkut Olah

III. ANGKUT6. Sortasi

Sortasi dilakukan untuk menentukan mutu TBS oleh petugas sortasi di pabrik, bersama-sama dengan pemasok dengan cara sebagai berikut:

Buah yang disortasi dituang dilantai/pelataran loading ramp. Dipilih dan dipilah sesuai dengan fraksi seperti berikut ini :

Fraksi 00, buah sangat mentah

Fraksi 0, buah mentahFraksi 1, kurang matang2 & 3, matangBuah busuk/tandan

kosongBrondolan Tangkai panjang ≥2,5 cmSampahBuah sakit

Page 25: Panen Angkut Olah

III. ANGKUT6. Sortasi

Page 26: Panen Angkut Olah

IV. OLAHProses Pengolahan TBS di Pabrik Terdiri Dari:PEREBUSANPENEBAHANPENGADUKAN/PENGEPAANPEMURNIAN MINYAKPENGOLAHAN BIJI