PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

31
1 PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM Program Penanganan Lahan Kritis dan Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat (PLKSDA-BM)

description

Panduan Partisipasi Masyarakat ( PLKSDA-BM )

Transcript of PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

Page 1: PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

1PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

DIREKTORAT JENDERALBINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAMPLKSDA-BM

Program Penanganan Lahan Kritisdan Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat

(PLKSDA-BM)

Page 2: PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

2PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

KATA PENGANTAR

Disusun dan Ditanda Tangan Oleh Pemerintah Kabupaten/ Kota

.......................,................ 2013

Kepala Bappeda Kabupaten/ Kota.......................

(....................................)

Page 3: PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

3PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

DAFTAR ISIHal

Kata Pengantar.................………………………………………................................ 2

Daftar Isi............................………………………………………............................... 3

BAB I PENDAHULUAN...………………………………………................................ 41.1. Latar Belakang…………………………………………………………… 4

1.2. Maksud dan Tujuan………………………………................................. 5

1.3. Sasaran……………………………….................................................... 5

1.4. Ruang Lingkup………………………………........................................ 5

BAB II PARTISIPASI MASYARAKAT……………………………........................... 62.1. Pengertian Partisipasi……………………………….............................. 6

2.2. Bentuk dan Cara Penyampaian Partisipasi Masyarakat……….......... 9

2.3. Peningkatan Partisipasi Masyarakat………........................................ 10

BAB III PELAKSANAAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAMPLKSDA-BM……………………………..................................

13

3.1. Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program PLKSDA-BM 13

3.1.1. Partisipasi dalam Persiapan dan Seleksi Lokasi....................... 13

3.1.2. Partisipasi dalam Pengenalan Program/Sosialisasi

PLKSDA-BM............................................................................. 15

3.1.3. Partisipasi dalam Perencanaan Konservasi dan Budidaya

Tanaman Kehutanan dan Perkebunan, MPTS dan Tanaman

Sela........................................................................................... 16

3.1.4. Partisipasi dalam Pembentukan dan Pengembangan

Kelompok Sasaran.................................................................... 16

3.2. Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Program PLKSDA-BM 17

3.2.1. Partisipasi dalam Pelaksanaan Program PLKSDA-BM............. 17

3.2.2. Partisipasi dalam Pemeliharaan................................................ 17

3.3. Partisipasi Masyarakat dalam Monitoring dan Evaluasi PLKSDA-BM 18

3.4. Partisipasi Masyarakat dalam Keberlanjutan Program PLKSDA-BM 18

BAB IV INDIKATOR KEBERHASILAN……………………………............. 20BAB V PENUTUP.................................……………………………............. 33

Page 4: PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

4PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu permasalahan lingkungan hidup di Indonesia adalah kerusakan

sumber daya alam, hutan, tanah dan air. Sumber daya alam merupakan salah satu

modal dasar pembangunan yang penting dan strategis untuk dilindungi, dipelihara,

serta dilestarikan eksistensinya agar mampu memberikan manfaat yang optimal bagi

kesejahteraan masyarakat. Sejalan dengan pembangunan yang berwawasan

lingkungan, maka upaya konservasi melalui Penanganan Lahan Kritis dan Sumber

Daya Air Berbasis Masyarakat (PLKSDA-BM) merupakan suatu kewajiban untuk

dilaksanakan melalui pendekatan partisipasi.

Agar kehidupan masyarakat dapat berkelanjutan dan tingkat produktivitas

lahan usaha tani dapat dipertahankan, maka diperlukan kelestarian sumber daya

tanah, air, dan hutan. Untuk itu perlu peran aktif masyarakat dalam upaya melakukan

penanganan lahan kritis dan sumber daya air yang merupakan salah satu upaya

merehabilitasi lahan dan peningkatan pendapatan.

Kondisi saat ini dirasakan partisipasi masyarakat masih jauh dari harapan

terhadap upaya penanganan lahan kritis dan lebih mengandalkan peranan dari

pemerintah daripada masyarakat sehingga output yang diharapkan masih kurang

optimal. Adanya program PLKSDA-BM, masih banyak yang kurang memahami cara

melibatkan masyarakat dalam program, termasuk jenis dan bentuk kegiatan program

mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Melihat berbagai kendala sebagaimana tersebut diatas, diperlukan strategi

inovatif dan kreatif sebagai stimulus pelibatan masyarakat dalam program PLKSDA-

BM, salah satunya melalui panduan partisipasi masyarakat.

Page 5: PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

5PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan panduan partisipasi masyarakat dalam program

PLKSDA-BM ini untuk memberikan rujukan dan alternatif cara melibatkan

masyarakat secara aktif dalam kegiatan PLKSDA-BM.

Sedangkan tujuannya adalah untuk mengoptimalkan peran masyarakat dalam

pengelolaan lahan kritis dan sumber daya air sehingga memperoleh manfaat

program PLKSDA-BM (benefit) yang optimal (tinggi).

1.3. Sasaran

Sasaran disusunnya panduan ini adalah SKPD pengelola program sebagai

pihak yang akan menstimulasi partisipasi masyarakat dalam program ini).

1.4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup panduan ini adalah keterlibatan masyarakat dalam Penanganan

Lahan Kritis dan Sumber Daya Air yang meliputi:

1) Partisipasi dalam Perencanaan Kegiatan PLKSDA-BM;

2) Partisipasi dalam Persiapan Kegiatan PLKSDA-BM

3) Partisipasi dalam Pelaksanaan Kegiatan PLKSDA-BM, dan

4) Partisipasi dalam Monitoring dan Evaluasi kegiatan PLKSDA-BM

Page 6: PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

6PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

BAB IIPARTISIPASI MASYARAKAT

Dalam rangka menjabarkan partisipasi masyakarat dalam Program PLKSDA-BM

hal-hal umum yang perlu diperhatikan antara lain : 1) Pengertian partisipasi; 2)

Bentuk dan cara penyampaian partisipasi masyarakat; dan 3) Peningkatan

Partisipasi Masyarakat.

2.1. Pengertian Partisipasi

Sudah lebih dari tiga dasa warsa kata “partisipasi masyarakat” menjadi kata

kunci sehari-hari dalam pembangunan masyarakat. Hal ini diawali oleh gagasan

para ahli seperti Freire (1985) yang mengatakan bahwa fitrah manusia secara

ontologis adalah menjadi subyek yang bertindak terhadap dan mengubah

dunianya, dan demikian bergerak menuju kemungkinan-kemungkinan yang

selalu baru bagi kehidupan yang lebih berisi dan lebih kaya secara perorangan

maupun secara bersama-sama. Selain itu, Chambers (1988) menolak aksioma

yang mengatakan bahwa pembangunan pedesaan akan sulit diterapkan hanya

dengan mengandalkan kemampuan penduduk desa itu sendiri.

Oleh karena itu, Chambers mengajukan suatu konsep pembangunan desa yang

baru, dengan pendekatan yang berbanding terbalik dengan yang lazim dilakukan

sebelumnya, yaitu dengan mendahulukan komponen yang selama ini

ditempatkan di urutan terakhir (masyarakat).

Ada tiga alasan utama pentingnya partisipasi masyarakat;

1) Partisipasi masyarakat merupakan suatu alat untuk memperoleh informasi

mengenai kondisi, kebutuhan dan sikap masyarakat setempat yang tanpa

kehadirannya program pembangunan dan proyek-proyek akan gagal.

2) Masyarakat akan lebih mempercayai proyek atau program pembangunan jika

merasa dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaannya karena

mereka akan lebih mengetahui seluk beluk proyek tersebut dan akan

mempunyai rasa memiliki terhadap proyek tersebut.

Page 7: PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

7PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Merupakan hak masyarakat untuk dilibatkan dalam pembangunan masyarakat

mereka sendiri. Hal ini selaras dengan konsep Man Centered Development

(suatu pembangunan yang dipusatkan pada kepentingan manusia) yaitu jenis

pembangunan yang lebih diarahkan demi perbaikan nasib manusia dan tidak

sekedar sebagai alat pembangunan itu sendiri.

Lebih jauh beberapa pakar sosiologis mendefinisikan dan mengindikasikan

partisipasi sebagai berikut:

1) Adanya subyek yang berinteraksi, yaitu individu yang berada dalam suatu unit

masyarakat (kelompok) organisasi perekonomian, pemerintah, bangsa.

Masing-masing memiliki keleluasaan untuk mengambil keputusan sendiri-

sendiri, tetapi terikat dalam suatu ikatan solidaritas tertentu untuk mewujudkan

kepentingan atau rencana bersama

2) Adanya kerelaan dan kesadaran dari individu untuk menjalankan peranan

yang diberikan oleh kelompoknya secara ikhlas. Keikutsertaan/keterlibatannya

tidak atas dasar kekuasaan pemimpin (formal). Mobilisasi bukan partisipasi

3) Partisipasi berkonotasi kepada keterlibatan anggota perorangan dalam proses

pengelolaan suatu kegiatan (pengambilan keputusan bersama, pengerahan

sumberdaya, pengawasan dan penyesuaian;

4) Kelompok sasarannya rakyat banyak (Dudung Abdul Adjid, Disertasi Unpad,

1985)

Dari beberapa definisi partisipasi diatas, maka dapat dijelaskan bahwa Pola

partisipatif berarti menumbuhkembangkan visi dan perilaku aktif masyarakat sasaran

(individu maupun kelompok) dan para fasilitator dalam kegiatan PLKSDA-BM

diwujudkan dalam bentuk keterlibatan aktif pada tahap sosialisasi, perencanaan,

pelaksanaan, monitoring, evaluasi serta perawatan dalam pemanfaatan hasilnya.

Penggalangan partisipasi petani/kelompok tani dalam setiap tahapan kegiatan

PKLSDA-BM diwujudkan melalui pemahaman partisipatif kondisi pedesaan atau

participatory rural appraisal dengan keluaran berupa tumbuhnya “kesadaran”

Page 8: PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

8PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

masyarakat sasaran untuk memahami “peranan” dirinya/kelompoknya di dalam satu

kesatuan hidup dengan lingkungannya (fisik dan non fisik) serta “mau” dan “mampu”

menjalankan perannya dalam memanfaatkan potensi sumberdaya alam melalui

kegiatan PLKSDA-BM. Peran aktif petani/kelompok tani/masyarakat sasaran sangat

menentukan terhadap keberlanjutan pembangunan karena pengelolaan PLKSDA-

BM tidak dapat dipisahkan dari ruang lingkup sosial ekonomi pedesaan, dimana

petani sebagai pelaku utamanya.

Implementasi kegiatan partisipatif di tingkat masyarakat (kelompok tani) meliputi

identifikasi potensi, kebutuhan/keinginan, perumusan, dan penetapan masalah serta

menetapkan cara-cara pemecahannya, sampai kepada penyusunan rencana kerja

partisipatif.

Subyek yang berinteraksi dalam kegiatan partisipatif tidak hanya individu-individu

yang berada dalam unit masyarakat (kelompok tani), tetapi termasuk pula di

dalamnya aparat setempat dan tokoh lokal.

Tidak dapat disangkal lagi bahwa partisipasi masyarakat di dalam kegiatan

pembangunan sangatlah penting dan bahkan menentukan. Menurut Ginanjar

Kartasasmita (1955) "pembangunan memang dapat juga berjalan dengan

mengandalkan kekuatan yang ada pada pemerintah namun hasilnya tidak akan

sama jika dibandingkan dengan pembangunan yang mendapat dukungan dan

partisipasi rakyat”. Adapun pengertian partisipasi disini diwujudkan dalam memikul

beban, tanggungjawab dalam pelaksanaan dan menerima kembali hasil-hasil

pembangunan.

Berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui ada empat indikator partisipasi

masyarakat, yaitu: pengambilan keputusan (dalam perencanaan), implementasi

(pelaksanaan), mendapatkan manfaat (benefit) dan evaluasi (evaluation), atau dapat

pula disebutkan bahwa masyarakat harus senantiasa ikut serta dalam setiap tahapan

kegiatan pembangunan. Secara klise seringkali disebutkan bahwa masyarakat

tersebut bukanlah hanya sekedar konsumen pembangunan, tapi subyek dari

pembangunan.

Page 9: PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

9PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Adanya keikutsertaan masyarakat di dalam setiap tahapan pembangunan ini, sering

dikaitkan dengan upaya menumbuhkan rasa memiliki ("sense of ownership" atau

"sense of belonging") terhadap sarana atau prasarana yang dibangun. Dengan

adanya rasa memiliki ini pada gilirannya akan menghasilkan pembangunan yang

berkelanjutan (sustainability). Penelitian tentang dampak beberapa metoda

pemberian bantuan terhadap petani, antara lain rehabilitasi jaringan irigasi

menunjukkan hal ini. Untuk jaringan‐jaringan irigasi yang dibangun secara partipatif,

kualitas fisik bangunannya, kegiatan operasi dan pemeliharaannya jauh lebih baik ‐‐bila dibandingkan dengan yang semi partisipatif atau yang sinterklas. Selain itu,

partisipasi ini dapat pula dipandang sebagai salah satu wujud dari demokratisasi dan

pemberdayaan (empowering) masyarakat. Selain demokratisasi, partisipasi dapat

disebutkan pula sebagai hak azasi manusia. Apabila didudukkan di dalam kerangka

berfikir Maslow, partisipasi dapat dipandang sebagai kebutuhan perwujudan diri.

Lebih jauh dari itu, apabila masyarakat tidak diikutsertakan dalam setiap tahapan

kegiatan pembangunan ini, maka seringkali dijumpai adanya kasus‐kasus dimana

sarana atau prasarana yang dibangun tidak sesuai dengan kebutuhan atau

kehendak dan kondisi masyarakat setempat.

2.2. Bentuk dan Cara Penyampaian Partisipasi Masyarakat

Secara praktis, partisipasi masyarakat adalah keterpaduan dan keterlibatan

masyarakat dalam setiap tahapan, dimulai dari :

1) Pengambilan keputusan awal

2) Perencanaan

3) Pelaksanaan

4) Monitoring dan evaluasi, serta

5) Hak memperoleh manfaat (benefit).

Sehingga dalam program PLKSDA-BM ini partisipasi masyarakat akan diukur melalui

5 faktor tersebut. Setiap faktor yang ada saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.

Page 10: PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

10PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Pola pelayanan menitikberatkan pada penggalangan dan pelembagaan partisipasi

semua pihak yang terlibat dalam program PLKSDA-BM mulai dari tingkat petani

sasaran sampai aparat pemerintah daerah serta pihak lainnya sebagai fasilitator.

Prinsipnya, untuk memproses bahwa program dapat berkelanjutan (masyarakat

mandiri), maka fase persiapan sosial masyarakat sebelum proyek dilaksanakan

mutlak untuk dilakukan, artinya sejak tahap awal dan untuk semua tahapan

(pengambilan keputusan, sosialisasi, perencanaan/PRA, pelaksanaan, monev)

masyarakat yang menjadi sasaran dilibatkan. Sehingga rasa tanggung jawab dan

rasa memiliki terhadap sarana dan prasarana yang diprogramkan ditumbuhkan sejak

dini. Pada gilirannya diharapkan, walaupun masa intervensi program telah berakhir,

semua sarana dan prasarana yang telah diinvestasikan kepada kelompok sasaran

akan terus dipelihara dan berkelanjutan.

Beranjak dari dasar pemikiran di atas, penting untuk selalu diupayakan bahwa

partisipasi aktif masyarakat pada setiap tahapan pelayanan memperhatikan aliran

partisipatifnya. Tahapan proses partisipasi masyarakat sebagai bagian strategi

operasional di lapangan sebagai berikut:

Tahap-1 Partisipasi dalam persiapan dan seleksi lokasi

Tahap-2 Partisipasi dalam pengenalan program/sosialisasi PLKSDA-BM

Tahap-3 Partisipasi dalam perencanaan konservasi dan budidaya tanaman

kehutanan dan perkebunan, MPTS dan Tanaman Sela.

Tahap-4 Partisipasi dalam penumbuhan kelompok sasaran

Tahap-5 Partisipasi dalam pelaksanaan PLKSDA-BM

Tahap-6 Partisipasi dalam pemeliharaan dan pengembangan

Tahap-7 Partisipasi dalam monitoring dan evaluasi

Page 11: PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

11PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

2.3. Peningkatan Partisipasi Masyarakat

Upaya pengembangan masyarakat dalam rangka peningkatan partisipasi

masyarakat dapat dijalankan dalam beberapa hal, yaitu:

a) Meningkatkan partisipasi dan integrasi masyarakat

Maksud upaya ini adalah mendorong masyarakat untuk selalu bersedia

mengeluarkan pendapatnya dalam berbagai pertemuan dan diskusi, bersedia

meluangkan waktu untuk bertemu dalam pertemuan rutin kelompok dan selau

bermusyawarah dalam rangka mengambil kemufakatan untuk kepentingan

bersama/kelompok, dan memungkinkan mereka untuk membuat rencana,

pelaksanaan dan evaluasi kegiatan secara bersama-sama.

b) Menstimulasi dan meningkatkan kapasitas memecahkan masalah

Perkembangan kelompok ditandai juga dengan perkembangan dinamika

kelompok. Peningkatan media untuk berkomunikasi kelompok melalui

pertemuan rutin dapat berpengaruh positif terhadap kemampuan dalam

memperoleh kemudahan untuk menentukan berbagai kegiatan.

c) Peningkatan kondisi dan pelayanan sosial

Tujuan peningkatan kondisi dan pelayanan sosial ini adalah untuk

mengidentifikasi kebutuhan dan keterbatasan kelompok tani dalam

memahami kondisi keseluruhan masyarakat serta mengetahui upaya yang

diperlukan untuk meningkatkan keterampilan dan kecakapan dalam metoda

atau cara-cara pemecahan masalah agar tidak terjadi masalah sosial yang

baru. Sebagai contoh masalah ketimpangan akibat penerimaan social planting

yang tidak merata. Dalam hal ini, perlu penentuan tujuan yang sesuai harapan

masyarakat serta pendayagunaan sumber daya dan dana yang ada di dalam

maupun diluar masyarakat untuk mencapai tujuan pemerataan.

Page 12: PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

12PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

d) Meningkatkan minat dan kemampuan bagi Kelompok Masyarakat yang belum

Berminat

Untuk menjamin keberlanjutan dan diseminasi kegiatan yang serupa kepada

masyarakat secara luas maka diperlukan upaya standarisasi kegiatan dan

konsistensi pelaksanaannya.

Berdasarkan kerangka teoritis partisipatif dan dikaitkan dengan upaya

perubahan sosial masyarakat (pengetahuan, sikap dan perilaku) kiranya dapat

ditarik 4 indikator utama kontek partisipasi pada kegiatan PLKSDA-BM, yaitu:

1) Perencanaan (bentuknya pengambilan keputusan)

2) Pelaksanaan

3) Monitoring dan evaluasi

4) Pengambilan Manfaat

Ini berarti makna harafiah partisipasi dalam pembangunan secara umum,

memposisikan masyarakat bukan sebagai objek pembangunan, tetapi mempunyai

posisi sebagai subjek pembangunan.

Page 13: PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

13PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

BAB IIIPELAKSANAAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PLKSDA-BM

Peran masyarakat petani dalam PLKSDA-BM dimaksudkan untuk meningkatkan

rasa memiliki, rasa tanggung jawab dan kemampuan kelompok petani dalam rangka

meningkatkan efisiensi, efektivitas dan keberlanjutan program PLKSDA-BM. Bentuk

partisipasi dalam PLKSDA-BM antara lain berupa pemikiran, gagasan, dukungan

dalam pengambilan keputusan dan kontribusi dalam pelaksanaan kegiatan,

kesediaan meluangkan waktu, dan kesiapan tenaga. Untuk itu, partisipasi kelompok

tani dalam PLKSDA-BM meliputi:

3.1. Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Program PLKSDA-BM

Partisipasi masyarakat/kelompok tani dalam Program PLKSDA-BM dilaksanakan

pada tahap kegiatan perencanaan dalam bentuk:

3.1.1. Partisipasi dalam Persiapan dan Seleksi LokasiPada tahap ini dilakukan sosialisasi awal atau penjelasan tentang rencana program

PLKSDA-BM. Penjelasan pertama disampaikan mengenai kriteria/persyaratan lokasi

sesuai pedoman PLKSDA-BM dan mengajak masyarakat serta aparat desa

memahami kriteria tersebut dan terlibat dengan memberikan informasi yang sesuai

kriteria.

Dalam tahap ini tim survei, masyarakat, dan aparat desa meninjau secara bersama-

sama mengenai beberapa hal sebagai berikut :

a. Kondisi kemiringan lahan yang tidak lebih 15%

b. Penutupan lahan yang tidak lebih dari 10%

c. Memperkirakan akses jalan yang dekat dengan lokasi lahan agar pengiriman

saprodi dan pengangkutan hasil panen mudah dan berbiaya rendah

d. Lokasi lahan yang dekat dengan pemukiman agar mudah melaksanakan

berbagai kegiatan usaha tani dan mudah dalam pengawasan/pengamanan

Page 14: PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

14PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

e. Status lahan milik desa/pemda/pemerintah agar dapat menjamin keberlanjutan

program, serta

f. Jaminan adanya sumber air untuk menunjang ketersediaan air utk penyiraman

tanaman.

Tahap kegiatan persiapan dan seleksi lokasi/verifikasi lokasi yang dilakukan oleh tim

yang terdiri dari Ditjen Bina Bangda, Bappeda, Dinas Kehutanan, aparat desa, dan

konsultan bersama masyarakat/calon anggota kelompok tani akan menjamin

memperoleh calon lokasi yang sesuai dengan kriteria karena masyarakat/petani

memberikan akan informasi yang aktual dan akurat.

Informasi-informasi dari masyarakat antara lain berupa denah/sketsa lokasi, daftar

inventarisasi jenis tanaman yang telah tumbuh dengan baik dilokasi tersebut baik

tanaman kayu, tanaman buah, tanaman semusim/sela, juga daftar para petani

penggarap yang sudah biasa melaksanakan kegiatan usaha tani dilokasi tersebut.

Sehingga Ditjen Bina Bangda tidak akan ragu untuk menetapkan lokasi tersebut

sebagai lokasi calon PLKSDA-BM.

3.1.2. Partisipasi dalam Pengenalan Program/Sosialisasi PLKSDA-BM

Partisipasi masyarakat pada tahap pengenalan program/sosialisasi PLKSDA-BM

diawali penjelasan maksud dan tujuan program dari Pemerintah kepada aparat desa

dan masyarakat dengan harapan masyarakat mendukungnya. Setelah masyarakat

memahami mengenai tujuan PLKSDA-BM kemudian masyarakat termotivasi dan

masyarakat akan turut serta mensosialisasikan kembali kepada masyarakat lainnya

tentunya hal ini difasilitasi juga oleh tenaga pendamping dan aparat desa sehingga

masyarakat luas mengerti program PLKSDA-BM dan menimbulkan partisipasi untuk

terlibat dalam program. Dan program PLKSDA-BM sudah mulai dirasakan bukan

milik pemerintah saja tetapi juga menjadi milik masyarakat di desa tersebut. (Bentuk

kongkrit partisipasi masyarakatnya bagaimana?)

Page 15: PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

15PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

3.1.3. Partisipasi dalam Perencanaan Konservasi dan Budidaya TanamanKehutanan dan Perkebunan, MPTS dan Tanaman Sela.

Setelah memamahi program dan tumbuh rasa memiliki bahwa program bukan milik

pemerintah tetapi milik masyarakat, para petani penggarap mulai turut menyusun

rencana kegiatan untuk menunjang kelancaran program atau bisa disebut rencana

kerja partisipatif, rencana kerja yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat itu

sendiri sekaligus sesuai dengan arahan program pemerintah, rencana jelas ruang

lingkupnya, dilakukan pengukuran mengenai luas, jumlah tanaman, dan

pemetaan/sketsa lahan, disamping itu kelompok tani mulai merasakan kebutuhan

peningkatan kemampuan dalam mengelola organisasi dan teknis usaha tani yang

lebih baik sehingga bersama pemerintah dilakukan pelatihan sesuai kebutuhan,

kemudian melakukan pemecahan terhadap masalah yang ditemui, merancang

berbagai kegiatan yang dapat dilakukan petani sendiri, memperkuat organisasi dan

menyepakati anggaran dasar/ART kelompok tani yang sesuai dengan visi dan misi

program PLKSDA-BM dan pada tahap ini keluar rencana kerja partisipatif kelompok.

(Bentuk kongkrit partisipasi masyarakatnya bagaimana?)

3.1.4 Partisipasi dalam Pembentukan dan Pengembangan KelompokSasaran.

Partisipasi dalam pembentukan (Tolong kata “Penumbuhan” diganti dengan kata-kata lain yg lebih tepat) kelompok tani dilakukan dalam rangka perkuatan

organisasi petani pengelola lahan kritis dan sumber daya air agar memiliki

manajemen yang tangguh dan secara teknis memiliki kemampuan yang baik dalam

melaksanakan usaha tani di lokasi sehingga tercapai kesejahteraan masyarakat.

Pembentukan kelompok secara demokratis termasuk peningkatan keterlibatan

wanita, kemudian disusunlah profil kelompok, kemudian juga dilakukan pelatihan

dalam upaya peningkatan kemampuan kelompok seperti manajemen konflik,

pelatihan keterampilan usaha dan pelatihan lainnya sesuai keperluan. Peningkatan

Page 16: PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

16PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

manajemen organisasi kelompok ditandai dengan meningkatnya tata administrasi

organisasi serta pelaksanaan pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing

pengurus dengan baik, kemudian kelompok melanjutkan pengembangan kegiatan

melalui perencanaan partisipatif dan hasil dari proses ini adalah Kelompok tani

PLKSDA-BM tumbuh dengan baik dan menjadi organisasi yang terlatih/tangguh.

(Bentuk kongkrit partisipasi masyarakatnya bagaimana?)

3.2 Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Program PLKSDA-BM

Partisipasi masyarakat/kelompok tani dalam Program PLKSDA-BM dilaksanakan

pada tahap kegiatan pelaksanaan dalam bentuk:

3.2.1 Partisipasi dalam Pelaksanaan Program PLKSDA-BM

Dalam upaya menuju kesuksesan suatu program sangat ditentukan oleh

sejauhmana implementasinya. Perencanaan yang matang tidak menjadi berarti

apabila dalam konteks pelaksanaan tidak sejalan dan tidak sesuai dengan

seharusnya. Baik dan buruknya suatu pelaksanaan juga akan ditentukan oleh tingkat

partisipasi dan keterlibatan semua pihak, khususnya keterlibatan masyarakat dalam

memberikan kontribusi sesuai kemampuannya. Kontribusi dapat berupa sumber

daya manusia seperti manajemen dalam kelompok, material lokal, kontribusi dana

swadaya, dan lain-lainnya.

Di samping itu, untuk memperkuat komitmen diperlukan kesepahaman dan

kesepakatan yang saling menguntungkan semua pihak, sebagai contoh antara desa

(selaku pemilik lahan) dan masyarakat/kelompok tani (selaku penggarap lahan)

membuat surat perjanjian kerjasama mengenai sistem bagi hasil dengan pola 70%

untuk kelompok tani dan 30% untuk desa. Untuk melanjutkan peningkatan

manajemen yang lebih baik perlu juga dilakukan pelatihan sesuai kepentingan

Page 17: PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

17PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

pengembangan organisasi kelompok, sehingga kemampuan petani bertambah.

(Bentuk kongkrit partisipasi masyarakatnya bagaimana?)

3.2.2 Partisipasi dalam Pemeliharaan

Partisipasi dalam pemeliharaan dan pengembangan merupakan keharusan. Sebab

sebaik apapun perencanaan dan pelaksanaan tanpa ada pemeliharaan yang baik

dan pengembangan internal kelompok ke arah yang lebih baik akan membuat

kelompok stagnan. Kegiatan penanaman kayu-kayuan, buah, tanaman sela hasilnya

tidak akan maksimal apabila tidak dipelihara terutama di daerah lahan kering yang

sumber airnya sangat terbatas. Intinya adalah faktor pemeliharaan tanaman

memegang peranan yang sangat penting. (Bentuk kongkrit partisipasi

masyarakatnya bagaimana?)

3.3. Partisipasi Masyarakat dalam Monitoring dan Evaluasi PLKSDA-BM

Partisipasi dalam monitoring dan evaluasi merupakan kontribusi petani untuk

menjamin keberhasilan pelaksanaan PLKSDA-BM. Partisipasi dalam kegiatan

monitoring untuk melihat sejauh mana perlakuan kegiatan sebelum program

PLKSDA-BM dan sesudah adanya program PLKSDA-BM oleh petani sendiri,

sehingga terlihat perbedaannya, terurama perubahan ke arah yang lebih baik.

Kelompok tani terlibat dalam monitoring pertumbuhan, kebenaran(?) pelaksanaan

kegiatan oleh Bappeda dan Dinas Kehutanan dan mitra kerja lainnya. Monitoring

kualitas pelaksanaan kegiatan dan dampak positif terhadap konservasi dan usaha

tani. Hasil program PLKSDA-BM, akan terlihat lahan terkonservasi, dampak ekonomi

berupa peningkatan pendapatan petani, peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Page 18: PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

18PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

3.4. Partisipasi Masyarakat Dalam Keberlanjutan Program PLKSDA-BM

Keberlanjutan Program PLKSDA-BM dilakukan secara swadaya dan mandiri, sudah bukan

partisipasi lagi. Dengan demikian, perlu disusun “exit strategy” agar masyarakat (dan

Pemda) dapat terus melanjutkan program ini (bukan hanya social planting saja) setelah

berakhirnya intervensi Pusat (Bangda))

Untuk menjamin keberhasilan program diperlukan pengembangan kegiatan misalnya

melalui social planting. Kegiatan social planting penting untuk menambah jumlah

tanaman, untuk lebih memberikan motivasi petani, memberikan kemungkinan

peningkatan tambahan pendapatan bagi petani yang lebih baik lagi. Di samping itu,

perlu juga ditingkatkan pengaturan untuk membangun sistem pengelolaan yang

semakin maju, misalnya dengan membangun aturan main yang sesuai dengan

perkembangan situasi, selain aturan yang sudah ada bila diperlukan aturan bagi

hasil yang disepakati melalui perdes dan kebijakan desa.

Kemudian perlu juga diupayakan optimalisasi manfaat komponen

reward/penghargaan dari program PLKSDA-BM seperti penyediaan saung tani,

pemberian hibah desa, bantuan permodalan budidaya jamur, budidaya lebah madu

untuk pengembangan usaha ekonomi kelompok. Dalam hal ini tentu saja kinerja

yang baik dari kelompok akan lebih maju lagi jika kelompok tersebut di dorong

dengan berbagai fasilitas untuk menunjang kinerjanya, terutama pengembangan di

bidang usaha ekonomi tani.

Monitoring dalam rangka pemeliharaan dan pengembangan merupakan hal yang

perlu terus menerus dilakukan, sebab perkembangan kegiatan membutuhkan juga

peningkatan pengawasan dan evaluasi berjalan, apakah kegiatan yang dilakukan

selalu sesuai dengan arah tujuan ataukah jauh dari perencanaan yang telah disusun.

Dengan kondisi kelompok yang aktif memberikan kontribusi partisipasi dalam semua

tahapan kegiatan akan menunjukkan bahwa kelompok tersebut adalah kelompok

efektif, sehingga social planting terbangun, reward program terlaksana, dan proses

pertanian berkelanjutan mulai tampak.

Page 19: PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

19PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

BAB IV

INDIKATOR KEBERHASILAN

Tingkat partisipasi masyarakat dalam program PLKSDA-BM dapat dicirikan oleh

beberapa faktor sesuai dengan proses kegiatan yaitu dari perencanaan,

pelaksanaan, monitoring dan evaluasi dan jaminan keberlanjutan program. Berikut ini

disampakan indikator-indikator partisipasi:

1. Indikator partisipasi masyarakat dalam perencanaan program PLKSDA-BM

2. Indikator partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program PLKSDA-BM

3. Indikator partisipasi masyarakat dalam monitoring dan evaluasi PLKSDA-BM

4. Indikator partisipasi masyarakat dalam keberlanjutan program PLKSDA-BM

Untuk lebih jelas mengenai indikator-indikator partisipasi dalam program PLKSDA-

BM ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 20: PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

20PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Tabel 4.1 INDIKATOR CAPAIAN PARTISIPASI MASYARAKATDALAM PROGRAM PENANGANAN LAHAN KRITIS SUMBER DAYA AIR BERBASIS MASYARAKAT TAHUN 2012 - 2016

NO TAHAPAN PROGRAM INDIKATOR VERIFIER KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5)

A. PERENCANAAN

1.1. Sosialisasi Program & Penanganan lahankritis

Terlaksananya kegiatan sosialisasi program Minimal 40 orang anggota masyarakat/petani

mengikuti dan atau memahami program PLKSDA-BM tiap sosialisasi

Adanya dokumen materisosialisasi Adanya absensi kehadiran peserta Adanya dokumentasi/photo

kegiatan

Sosialisasi program PLKSDA-BMdilaksanakan secara berjenjang.

Setelah aparat desa danpetani/kelompok tani memahami danmembentuk organisasi, selanjutnya

kepada masyarakat luas/di desatersebut dilaksanakan sosialisasi yang

dilaksanakan oleh kelompok tani1.2. Pemilihan & penetapan peserta program Masyarakat bergabung dalam program dan ikut

menjadi peserta program (anggota kelompoktani).

Terpilihnya peserta program yang memenuhipersyaratan (yang tergolong miskin). Tiap peserta bergabung dalam suatu kelompok

tani, dengan 15-20 orang/ kelompok

Adanya dokumen daftar orangmiskin calon peserta program Adanya dokumen peserta/anggota

kelompok yang telah disepakati

Petani/anggota kelompok tani adalahpetani miskin di daerah tersebut/desa

setempat yang diseleksi oleh desa yangpelaksanaannya didampingi olehTenaga Pendamping Masyarakat

(TPM)

1.3. Pembentukan Kelompok Tani Penangananlahan kritis

Terbentuknya minimal 1 kelompok taniPenanganan lahan kritis di tiap desa lokasiprogram.

Adanya berita acara pembentukankelompok Adanya daftar pengurus kelompok

Pembentukan Kelompok Tanidilaksanakan secara demoratis.

Pengurus harus berasal darianggota/peserta yang ikut menggarap

lahan yang dilaksanakan program

Page 21: PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

21PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

NO TAHAPAN PROGRAM INDIKATOR VERIFIER KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5)1.4. Need Assessment (identifikasi kebutuhan

lahan,peserta, sumber air, desain irigasi, bibit,pupuk, alat pertanian dan alat utk homeindustri)

Adanya data jumlah kebutuhan lahan negara,peserta, sumber air siraman, desain irigasi,bibit, pupuk, alat pertanian dan alat untuk homeindustri. Adanya masukan dan harapan dari masyarakat

tentang program PLKSDA-BM

Adanya daftar rancangan kegiatanPLKSDA-BM, rencana lokasi,wilayah kerja, daftar calon peserta,rencana reservoir/sumber airtermasuk saluran/pipanisasi,penyediaan bibit, pupuk/saprodi,dan … Adanya dokumen/ notulensi daftar

masukan, harapan dan keinginanmasyarakat dalam berpartisipasipada kegiatan PLKSDA-BM

Pelaksanaan penjajagan kebutuhandilaksanakan ketika survei lokasi dandiskusi dengan masyarakat. Rencana

kebutuhan dan kegiatan sesuai denganketersediaan fasilitas/rencana programPLKSDA-BM dan kebutuhan/kesediaan

masyarakat.

1.5 Identifikasi kebutuhan pelatihan Teridentifikasinya kebutuhan pelatihan. Adanya masukan & harapan dari masyarakat

tentang jenis-jenis pelatihan yang dibutuhkan.

Adanya dokumen rencanapelatihan/kurikulum, jenispelatihan, metode dan rencanapelaksanaan pelatihan Adanya dokumen/ notulensi daftar

masukan, harapan dan keinginanmasyarakat ttg materi pelatihansesuai kebutuhan baikmenyangkut teknis, administrasidan keuangan

Pelatihan bagi masyarakat/kelompoktani disesuaikan dengan rencanaprogram PLKSDA-BM dan kondisi

masyarakat. Minimal pelatihan dalambidang manajemen organisasi,manajemen administrasin dan

keuangan serta pelatihan teknispenanganan lahan ktiris.

Page 22: PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

22PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

NO TAHAPAN PROGRAM INDIKATOR VERIFIER KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5)1.6 Perencanaan kegiatan tahunan partisipatif,

penyusunan rencana definitif kelompok-rencana definitif kebutuhan kelompok (RDK-RDKK)

Tersusunnya dokumen rencana kegiatantahunan secara partisipatif. Terlaksananya kegiatan evaluasi program

Adanya dokumen rencanakegiatan (RDK-RDKK)

Adanya dokumen hasil evaluasi

Rencana definitif kebutuhan kelompokdilaksanakan oleh pengurus dibantuoleh TPM. Penyusunan rencana inidiawali dengan pejajagan kondisipotensi dan permasalahan melalui

metode PRA dan diskusi-2 kelompoktani/masyarakat kemudian dirumuskan

menjadi rencana kegiatan tahunan.Pelaksanaan Rapat Koordinasi dan Rapatrutin kelompok

Tergambarkannya (?) berbagai permasalahanprogram Terumuskannya alternatif solusi dan tindaklanjut

yang diambil.

Adanya notulensi rapat koordinasidan rapat rutin Adanya daftar alternatif kegiatan

dan alternatif pemecahan masalah Adanya photo dokumentasi

Rapat rutin dibutuhkan sebagai saranamambahas berbagai perkembangan

kegiatan, permasalahan yang dihadapi,dan rencana tindaklanjut kegiatan.

Sementara rapat koordinasi khususnyadengan instansi terkait diperlukan untukmenerima arahan teknis dan problem

solving pengembangan kegiatantermasuk memadukan program

pemeritah dengan kelompok tani.

Page 23: PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

23PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

NO TAHAPAN PROGRAM INDIKATOR VERIFIER KETERANGAN

B. PELAKSANAAN

2.1. Petani/ masyarakat, bisa mengorganisasikandan mengimplementasikan pelaksanaanProgram PLKSDA-BM secara efektif danefisien

Tersusunnya daftar/urutan kegiatan . Terlaksananya kegiatan PLKSDA-BM beserta

laporan kegiatannya. Tersusunnya laporan administrasi dan keuangan

sebagaimana mestinya.

Adanya dokumen jadwalpelaksanaan kegiatan tahunan Adanya dokumen laporan kegiatan Adanya dokumen laporan

administrasi dan keuangan Adanya dokumentasi/photo kegiatan

Seluruh proses kegiatandilaksanakan oleh petani secarabertahap berdasarkan tata urutan

kegiatan yang logis/usaha tanidilahan kering. Dan pelaksanaankegiatan ini didampingi oleh PKL,

PPL, aparat desa dan TPM

2.2 Kajian kesesuaian tanaman dan agroklimat Tersedia hasil kajian kesesuaian jenis tanamanterhadap agroklimat tiap lokasi kegiatan

Adanya dokumen laporan hasilkegiatan kajian Adanya data jenis tanaman sesuai

kondisi lahan

Kajian kesesuan lahan diperlukanuntuk mengklarifkasi secara ilmiah

hasil temuan atau kebiasaan tumbuhtanaman yang berada di lokasi

terkait.

2.3 Pemenuhan kebutuhan alat pertanian Tersedia peralatan pertanian yang dibutuhkanuntuk program PLKSDA-BM.

Adanya alat pertanian ditangan parapetani

Subsidi alat pertanian akan sangatberguna untuk kegiatan budidaya.

Karena tidak semua petani memilikiperlengkapan pertanian yang

memadai

Page 24: PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

24PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

2.4 Persiapan penanaman Kelompok tani melaksanakan pengukuran danperencanaan penanaman

Kelompok tani melaksanakan pembersihanlahan

Kelompok tani melaksanakan pelubangansesuai kebutuhan

Kelompok tani melaksanakan pengajiran Kelompok tani melaksanakan pemupukan awal Masyarakat bersedia untuk menanam dan

memelihara tanaman pokok selama programdan sesudahnya.

Adanya peta lokasi yg dibuat petanilengkap dengan gambar/titik rencanajenis tanaman/pola tanam Lahan bersih dari alang2, tanaman

pengganggu Adanya lubang tanam sesuai jumlah

dan jenis tanaman Adanya ajir disemua lobang tanam Adanya lubang tanam dan tanah yg

telah diberi pupuk

Sebelum penanaman yang biasanyadilaksanaka pada musim hujan,

terlebih dahulu dilaksanakanrangkaian proses persiapan sejakpembuatan batas sampai dengan

pemupukan awal

2.5 Pemenuhan kebutuhan bibit tanaman pokok Tersedia jenis-jenis bibit tanaman pokok . Adanya berbagai jenis tanaman dilokasi petani sesuai kebutuhan petani

Bibit tanaman pokok dipersiapkansesuai dengan kualitas terbaik,agar hasilya bermutu danharganya cukup tinggi

2.6 Pemenuhan kebutuhan pupuk Tersedia pupuk urea, pupuk organik, SP36, KCL& kantong dolomit selama program.

Adanya berbagai jenis pupuk di lokasipetani sesuai kebutuhan petani

Penyediaan pupuk harus sesuaidengan jadwal pemupukan. Jangan

sampai terjadi pupuk tidak tepatwaktu,jumlah dan kualitas

2.7 Pemupukan di lokasi lahandesa/negara/program

Pemupukan lahan desa/negara pada lokasiprogram.

Tanah sudah mendapat pupuk sesuaikebutuhan/ ada dokumentasi photo

Pemupukan dilaksanakan dengankomposisi sesuai arahan teknis

2.8 Penanaman tanaman pokok (mangga, durian,rambutan, mahoni, jati dll) pada lahandesa/negara

Tertanaminya lahan desa pada lokasi program. Adanya pohon2 yg ditanam sesuairencana program

2.9 Penanaman tanaman sela utk meningkatkanproduktivitas lahan

Tertanamnya berbagai jenis tanaman sela. Adanya tanaman sela yanga telahditanam sesuai kebutuhan

2.10 Pelatihan Manajemen Organisasi,Administrasi dan keuangan Kelompok Tani

Terlatihnya minimal 30 orang bendahara,sekretaris dan ketua kelompok peserta program.

Adanya laporan hasil pelatihan Adanya materi pelatihan Adanya absensi peserta pelatihan Adanya dokumentasi photo pelatihan

Pelatihan bagi petani diperlukan agarkapasitas petani meningkat baik

pengetahuan, sikap maupunketerampilan

Page 25: PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

25PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

2.11 Pelatihan Teknik Penanganan lahan kritisbagi kelompok tani

Terlatihnya minimal 30 orang petani dalam halTeknik Penanganan lahan kritis

Adanya laporan hasil pelatihan Adanya materi pelatihan Adanya absensi peserta pelatihan Adanya dokumentasi photo pelatihan

Pelatihan bagi petani diperlukan agarkapasitas petani meningkat baik

pengetahuan, sikap maupunketerampilan

2.12 Panen tanaman sela Diperolehnya hasil panen tanaman sela Terdapat mobilisasi tenaga kerja dan peralatan. Penyediaan gudang untuk menampung hasil

Adanya hasil panen yang diperolehpetani

Adanya bagi hasil petani 70%, desa30%

Adanya natura atau uangpendapatan petani

2.13 Pendampingan Kelompok Tani Penangananlahan kritis

Minimal 3 Kelompok akan didampingi oleh 1fasilitator Masyarakat semakin berdaya dan memiliki daya

tawar lebih kuat baik di tingkat desa. Networking petani lebih luas

Adanya tenaga pendamping petani(TPM) di kelompok tani yang bekerjasetiap hari diketahui petani

2.14 Studi Banding Terbukanya wawasan minimal 30 orang petanidan pelaksana program dalam hal teknikbudidaya tanaman mulai th pertama program.

Adanya notulensi/catatan hasilkunjungan studi banding

Adanya photo dokumentasi

Dari studi banding diharapkanmuncul motivasi kelompok tani utkmelaksanakan program PLKSDA-M seoptimal mungkin

2.15 Panen tanaman pokok Diperolehnya hasil panen tanaman pokok. Terdapat mobilisasi tenaga kerja dan peralatan. Penyediaan gudang untuk menampung hasil

Adanya barang (kayu atau buah)hasil panen lengkap dengan datakubikasinya Adanya daftar/absensi tenaga kerja

yang terlibat Adanya gudang penampungan hasil

panenC. MONITORING DAN EVALUASI

Page 26: PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

26PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

3.1 Kelompok tani terbiasa membuat LaporanKegiatan Rutin baik Bulanan maupunTahunan

Adanya laporan rutin yang menggambarkanprogress kegiatan

Adanya dokumen laporan Adanya photo dokumentasi kegiatan

3.2 Pelaksanaan Hibah Pedesaan danpemantauan pelaksanaan.

Adanya rencana penerimaan hibah desa Adanya aktivitas gotong royong warga untuk

membangun konstruksi bangunan Penangananlahan kritis Adanya sumber air atau bangunan konservasi

dari program hibah desa

Adanya dokumen laporan Adanya photo dokumentasi kegiatan

-

3.3 Workshop evaluasi pertengahan tahun Teridentifikasinya berbagai permasalahanprogram dan berbagai rekomendasi darimultipihak untuk kegiatan 1 semester pertama.

Adanya laporan hasil workshop yangmenjelaskan permasalahan dansolusi untuk lebih mengoptimalkankegiatan PLKSDA-BM

Adanya dokumentasi kegiatan3.4 Monitoring dan evaluasi Terlaksananya kegiatan monitoring dan evaluasi

3 bulanan dan akhir tahun Terdistribusikannya hasil kegiatan monitoring

berikut rekomendasinya

Adanya laporan tentang hasilmonitoring dan evaluasi Adanya photo dokumentasi Terdapatnya perbaikan konsep/

teknis untuk optimalisasipelaksanaan program PLKSDA-BM

D. PENGEMBANGAN DAN KEBERLANJUTANPROGRAM

4.1 Pengembangan Kegiatan PLKSDA-BM Adanya peningkatan nilai swadaya masyarakatdalam merealisasikan Hibah Pedesaan untukprakarsa Penanganan lahan kritis.

Adanya peningkatan jumlah peserta wanitadari waktu ke waktu selama program.

Terlaksananya kegiatan yang melibatkanpartisipasi aktif perempuan.-

Adanya data laporan perkembangankegiatan PLKSDA-BM yangmenyatakan pelaksanaan PLKSDA-BM yang lebih baik Absen dan data keterlibatan peserta

baik laki-laki atau perempuan yangsecara kualitas dan kuantitasmeningkat

Page 27: PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

27PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

4.2 Workshop di tingkat kelompok, desa danKecamatan.

Partisipasi multipihak meningkat, khususnyapartisipasi pihak petani. Informasi kegiatan tersosialisasi kepada 15 - 40

orang peserta workshop. Informasi & masukan tingkat desa dan

kecamatan tergali.

Adanya buku laporan workshop Adanya materi workshop Adanya absensi peserta kegiatan

workshop Adanya dokumentasi rencana

penguatan kelompok tani4.3 Penyusunan proposal Hibah Pedesaan (HP) Adanya kepanitiaan yang dibentuk oleh warga

Adanya proses musyawarah warga desa dalamrencana pengajuan proposal hibah

Adanya proposal yang lengkap, berisilatar belakang kegiatan, maksud dantujuan, ruang lingkup kegiatan, tatawaktu, rencana pelaksanaan, panitiapelaksana, rencana pembiayaan danpenutup yang ditandatangi ketuakelompok tani dan diketahui kepaladesa.

4.4 Pengumuman proposal terpilih. Adanya pengumuman yang menginformasikantentang proposal-proposal yang disetujui untukmendapatkan hibah pedesaan

Adanya surat pernyataan atau informasidari yang berwenang tentangpersetujuan/dikabulkannya proposal

4.5 Pemenuhan kebutuhan alat utk home industri Tersedia alat untuk membantu mengembangkanhome industri.

Adanya peralatan kegiatan untukpengembangan kegiatan melalui homeindustri/industri rumah tangga

4.6 Pelatihan Capacity Building tentang Gender Terlatihnya minimal 30 orang ibu-ibu PKKmengenai gender dan ketrampilan keluargalainnya.

Adanya laporan kegiatan Adanya absensi peserta pelatihan Adanya photo dokumentasi

4.7 Pelatihan Pengembangan Komoditi Baru Terlatihnya minimal 30 orang petani dalam halinovasi komoditi baru.

Adanya laporan kegiatan Adanya absensi peserta pelatihan Adanya photo dokumentasi

Page 28: PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

28PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

4.8 Laporan pelaksanaan kegiatan HP. Tersusunnya laporan pelaksanaan kegiatanHibah Pedesaan (HP)

Adanya laporan kegiatan HP Adanya absensi peserta berbagai

kegiatan HP Adanya photo dokumentasi

4.9. Pelatihan Pengembangan Agribisnis Terlatihnya minimal 30 orang petani dalam halpengembangan agribisnis.

Adanya laporan kegiatan Adanya materi pelatihan Adanya absensi peserta pelatihan Adanya photo dokumentasi

4.10. Pelatihan Paska Panen Terlatihnya minimal 30 orang petani danfasilitator dalam hal pengelolaan paska panen.

Adanya laporan kegiatan Adanya materi pelatihan Adanya absensi peserta pelatihan Adanya photo dokumentasi

4.11 Pelatihan Manajemen Pemasaran Terlatihnya minimal 30 orang petani danfasilitator dalam hal manajemen pemasaran.

Adanya laporan kegiatan Adanya materi pelatihan Adanya absensi peserta pelatihan Adanya photo dokumentasi

4.12 Pelatihan Pengembangan Produksi Terlatihnya minimal 30 orang petani danfasilitator dalam hal pengembangan produksi.

Adanya laporan kegiatan Adanya materi pelatihan Adanya absensi peserta pelatihan Adanya photo dokumentasi

4.13 Workshop di tingkat Provinsi dan Kabupaten Partisipasi petani meningkat Informasi kegiatan tersosialisasi kepada 40 - 75

orang peserta workshop. Masukan & rekomendasi tingkat Provinsi dan

Kabupaten lokasi program.

Adanya laporan kegiatan Adanya materi workshop Adanya absensi peserta worshop Adanya photo dokumentasi

Kegiatan workshop berguna utkmembahas berbagai permasalahanyang dihadapi dan mencari alternatifsolusi tindaklanjut

Page 29: PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

29PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

4.14 Pembentukan Asosiasi Kelompok Tani AD/ART lembaga terumuskan dan disepakatiperwakilan kelompok tani. Kepengurusan Asosiasi Kelompok Tani

terbentuk melalui suatu proses pemilihan yangdemokratis

Adanya berita acara rapatpembentukan asosiasi kelompok tani Adanya dokumen AD.ART Adanya daftar/struktur kelompok tani

Untuk memperluas kapasitas usahadan jaringan kerjasama diperlukanpembentukan asosiasi kelompok tani

4.15 Pendampingan dan supervisi AsosiasiKelompok Tani kepada petani dan kelompoktani anggotanya.

Pertemuan internal kelompok tani dan antarkelompok tani terlaksana ( 1 X sebulan) Transfer ilmu/pengetahuan antar petani terjadi.

Adanya laporan kegiatanpendampingan Adanya absensi pertemuan Adanya bahan materi berbagai

kegiatan pendampingan

Kelembagaan Kelompok Tani darilevel kelompok tani lingkup desasampai tingkat asosiasi perlu terusdiperkuat melalui pendampinganyang berkelanjutan

4.16 Perumusan konsep dan strategi pemasaran Konsep dan strategi pemasaran terumuskan Realisasi konsep/pendampingan terlaksana

Adanya dokumen konseppendampingan Adanya rencana tindaklanjut

pendampingan dengan focuspengembangan pemasaran

Lancarnya pemasaran denganjaminan harga yang layak akanmeningkatkan pendapatan petani danmembangkitkan semangat petani utkmelaksanakan PLKSDA-BM terusmenerus

4.17 Pembentukan jaringan pemasaran Jaringan dengan Dinas perindustrian danperdagangan terjalin Jaringan dengan pemasaran luar daerah

terbentuk.

Adanya hubungan erat denganDinas Perindag Adanya jaringan pemasaran yang

luas

Jaringan Pemesaran terbentuk tidaksaja atas usaha kelompok sendirinamun perlu didukung dan ditunjangfasilitator dan stakeholder terkait

4.18 Promosi untuk meningkatkan jaringanpemasaran

Produk (tanaman sela) terpromosikan & lakudijual. Investor yg memberikan suntikan modal dan

manampung hasil pemasaran diperoleh

Adanya produk2 hasil tanaman seladan dapat dikembangkan untukpenguatan dan vaerasi produk Adanya komitmen disertai surat

perjanjian yang merupakangambaran hubungan kerjasamayang erat dengan investor untukkerjasama usaha yang salingmenguntungkan

Lancarnya pemasaran denganjaminan harga yang layak akanmeningkatkan pendapatan petani danmembangkitkan semangat petani utkmelaksanakan PLKSDA-BM terusmenerus

Page 30: PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

30PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Keterlibatan petani dalam seluruh proses tahapan PLKSDA-BM

merupakan bentuk partisipasi. Sehingga suksesnya program ini sangat

terkait dengan profil kinerja petani. Peran serta masyarakat dalam

program ini dapat menjamin keberlanjutan program PLKSDA-BM.

(Mengapa tidak ada indikator ekonomi (penghasilan), padahal

peningkatan penghasilan bisa menjadi salah satu indikator dampak yang

dimasukkan ke dalam success story. Lagi pula, indikator ini “relatif mudah”

mengukurnya.

Page 31: PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT

31PANDUAN PARTISIPASI MASYARAKAT PROGRAM PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

BAB VPENUTUP

Perubahan sosial dalam peningkatan kemampuan dan keterampilan

masyarakat petani melalaui program PLKSDA-BM dalam rangka

pemberdayaan masyarakat, akan selalu berkembang sejalan dengan

dinamika masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, berbagai penyesuaian

tetap akan selalu diperlukan dalam penyempurnaan program khususnya

terkait partisipasi masyarakat dalam setiap tahapan pelaksanaan

program. Panduan ini lebih bersifat sebagai bahan diskusi dan acuan

bagi daerah dalam pelaksanaan program PLKSDA-BM di masing-masing

lokasi program. Panduan ini dapat dikembangkan sesuai kondisi daerah

setempat dan kebutuhan, kepentingan, serta asprirasi daerah. Akhirnya

fasilitasi penyusunan panduan ini diharapkan dapat membantu

memperlancar pelaksanaan kegiatan program PLKSDA-BM secara

konprehensif dari tahapan persiapan, perencanaan, pelaksanaan,

monitoring dan evaluasi program.