Panduan Mahasiswa Blok 18

21
PANDUAN MAHASISWA BLOK MUSKULOSKELETAL & INTEGUMEN EDISI KEMPAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM Jl. Pendidikan No. 37 Mataram Telp/Fax : (0370) 640874 Email : [email protected]

Transcript of Panduan Mahasiswa Blok 18

Page 1: Panduan Mahasiswa Blok 18

PANDUAN MAHASISWA

BLOK MUSKULOSKELETAL & INTEGUMEN

EDISI KEMPAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MATARAM

Jl. Pendidikan No. 37 Mataram

Telp/Fax : (0370) 640874

Email : [email protected]

Page 2: Panduan Mahasiswa Blok 18

PANDUAN MAHASISWA

BLOK MUSKULOSKELETAL DAN INTEGUMEN

EDISI PERTAMA

JUNI 2012

Koordinator

dr. Devi Rahmadhona

Sekretaris

Pujiarohman, M.Psi., Psikolog

Kontributor

dr. Rudi Febrianto, Sp.OT

dr. Yunita Hapsari, M.Sc., Sp. KK

dr. Dedi Hidajat, Sp. KK

Siti Rahmatul Aini, S.Farm, Apt, MSc.

Agriana Rosmalina, M.Farm, Apt

dr. Gede Wirabuana Yuda

dr. Zikrul Haikal

dr. M. Ghalvan Sahidu

dr. Nurhidayati M. Kes

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MATARAM

2013

Page 3: Panduan Mahasiswa Blok 18

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan buku panduan tutor blok

XVIII (Muskuloskeletal dan Integumen) ini dengan tepat waktu. Pada blok ini mahasiswa

akan mempelajari tentang aspek-aspek biomedis sistem Muskuloskeletal dan Integumen serta

kelainan-kelainan pada sistem ini. Setelah membaca buku panduan ini, mahasiswa dan staf

pengajar dapat memahami gambaran umum kegiatan blok, memahami tujuan yang ingin

dicapai pada akhir blok, memahami strategi pembelajaran yang digunakan, dan mengetahui

jadwal kegiatan blok serta sistem evaluasi dalam blok ini.

Dengan menerapkan kurikulum berbasis kompetensi, Fakultas Kedokteran

Universitas Mataram diharapkan dapat menghasilkan dokter-dokter yang berkompeten dan

mampu menghadapi tantangan di masa yang akan datang. Seperti dalam blok-blok

sebelumnya, pembelajaran berbasis kompetensi menekankan pada proses belajar mandiri oleh

mahasiswa. Mahasiswa diharapkan dapat menggali pengetahuan serta pemahaman tentang

sistem Muskuloskeletal dan Integumen dan kelainnya dengan memanfaatkan strategi

pembelajaran yang disediakan dalam blok ini. Untuk menunjang pembelajaran mandiri,

dalam blok ini terdapat 6 skenario yang akan dipelajari dan didiskusikan mahasiswa.

Diharapkan skenario tersebut akan menggiring mahasiswa untuk lebih aktif dalam mencari

dan memanfaatkan sumber belajar yang tersedia secara mandiri seperti buku, jurnal penelitian

ilmiah dan lain sebagainya. Selain itu, adanya kunjungan lapangan diharapkan dapat

menunjang pembelajaran yang mereka peroleh dari perkuliahan.

Demikian buku panduan ini kami susun dengan harapan dapat dipergunakan

semaksial mungkin sebagai pedoman dalam proses pembelajaran oleh mahasiswa dan

pedoman bagi tutor dalam mmbimbing mahasiswa untuk mencapai tujuan belajar yang telah

ditetapkan. Terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada semua pihak yang

telah membantu kami dalam penyusunan dan penerbitan buku panduan ini. Penyusun

menyadari bahwa buku panduan blok Muskuloskeletal dan Integumen ini masih memiliki

kekurangan, untuk itu kami mengharapkan masukan dari berbagai pihak guna

penyempurnaan blok Muskuloskeletal dan Integumen ini di masa yang akan datang.

Mataram, Juni

2012

Page 4: Panduan Mahasiswa Blok 18

Daftar Isi

Sampul Depan ........................................................................................................... 1

Tim Penyusun ............................................................................................................ 2

Kata Pengantar ......................................................................................................... 3

Daftar isi .................................................................................................................. .. 4

Pendahuluan ............................................................................................................. .. 6

Tujuan ...................................................................................................................... .. 6

Mapping Competencies ............................................................................................. 11

Pemetaan Penyakit berdasarkan SKDI ...................................................................... 13

Tata Tertib Blok .................................................................................................... .... 18

Petunjuk Teknis Kegiatan .......................................................................................... 18

Penugasan Mahasiswa .................................................................................. ............ 19

Sistem Evaluasi ............................................................................................... ......... 21

Cabang Ilmu Terkait ................................................................................................. 22

Minggu 1 .................................................................................................................... 23

Minggu 2 .................................................................................................................... 32

Minggu 3 ................................................................................................................... 38

Minggu 4 ................................................................................................................... 48

Minggu 5 ................................................................................................................... 55

Silabus Kuliah ........................................................................................................... 69

Nama dan Nomor Telepon .................................................................................... 77

Jadwal Blok ………………………………………………....................................... 78

Page 5: Panduan Mahasiswa Blok 18

PENDAHULUAN

Gambaran Umum Blok

Blok XVIII merupakan blok yang mempelajari penyakit-penyakit yang berhubungan dengan

sistem Muskuloskeletal dan sistem Integumen. Pada blok ini mahasiswa akan mempelajari

penyakit-penyakit yang berhubungan dengan kedua sistem tersebut diatas beserta cara

menegakkan diagnosis.

TUJUAN

SISTEM MUSKULOSKELETAL

Setelah melalui blok Muskuloskeletal apabila diberikan data sekunder maka

mahasiswa dapat :

Mendiagnosis dengan tepat kelainan muskuloskeletal akibat trauma, kelainan

kongenital, proses degeneratif dan infeksi. Mahasiswa mampu mempelajari proses

patofisiologi sampai merencanakan penatalaksanaan awal, menjelaskan indikasi untuk

merujuk pasien, penatalaksanaan lanjutan pada kasus-kasus yang memerlukan rujukan

serta komplikasi yang ditimbulkan oleh kelainan tersebut. Selain itu, mahasiswa juga

diharapkan dapat mengenali kelainan muskuloskeletal lainnya yang tidak dapat

ditangani oleh dokter umum dan memerlukan rujukan, baik untuk keperluan diagnosis

maupun penatalaksanaan.

Learning Outcome

I. Exit Outcome

a. Mahasiswa mampu mendiagnosis kelainan akibat trauma, infeksi, dan proses

degeneratif pada sistem muskuloskeletal

b. Mahasiswa mampu merencanakan tatalaksana trauma, infeksi dan kelainan

degeneratif muskuloskeletal

c. Mahasiswa mampu menjelaskan komplikasi, prognosis penyakit kepada

pasien dan keluarganya, serta indikasi dan tatalaksana pada kasus-kasus yang

memerlukan rujukan.

d. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang mekanika trauma

II. Intermediate Outcome

a. Mahasiswa mampu menyebutkan manifestasi umum dari penyakit

muskuloskeletal: (nyeri sendi, nyeri otot, nyeri pinggang, gerakan terbatas,

bengkak pada sendi kaki/tangan, kaku pada pagi hari, gangguan jalan, patah

tulang)

Page 6: Panduan Mahasiswa Blok 18

b. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan berbagai manifestasi

penyakit muskuloskeletal (trauma, degeneratif, infeksi, keganasan,

autoimmun)

c. Mahasiswa mampu menggali keluhan yang berkaitan dengan sistem

muskuloskeletal pada anamnesis

d. Mahasiswa mampu menjelaskan macam dan prosedur pemeriksaan orthopedi

e. Mahasiswa mampu melakukan prosedur pemeriksaan orthopedi

i. Pemeriksaan ekstremitas atas

ii. Pemeriksaan tulang belakang

iii. Pemeriksaan sendi panggul dan alat gerak bawah

f. Mahasiswa dapat memilih jenis foto radiologis yang diperlukan dalam

penegakkan diagnosis kelainan muskuloskeletal

g. Mahasiswa mampu mengenali macam-macam kelainan pada gambaran

radiologis sendi dan tulang: fraktur, dislokasi, peradangan, neoplasma

h. Mahasiswa menjelaskan indikasi pemeriksaan penunjang lain yang diperlukan

dalam diagnosis penyakit muskuloskeletal, antara lain: pemeriksaan Patologi

Anatomi, mikrobiologis dan immunologis

i. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan macam-macam pembalut,

indikasi dan fungsi pembalut

j. Mahasiswa mampu menyebutkan macam-macam traksi, indikasi dan prinsip

penggunaan traksi

k. Mahasiswa mampu menjelaskan macam, indikasi dan cara pemakaian gips

l. Mahasiswa mampu menjelaskan cara perawatan luka

m. Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksanaan bedah dan non bedah pada

kasus kasus-kasus trauma, kelainan degeneratif dan infeksi muskuloskeletal

n. Mahasiswa mampu menjelaskan farmakokinetik, indikasi penggunaan, dosis,

bentuk sediaan, cara pemberian, efek samping, obat-obat berikut : Steroid

antiinflammatory drugs, Non Steroid Antiinflammatory Drugs, Xantin

oxidase, Preparat Calcium, muscle relaxan drug, dan berbagai pilihan

antibiotik yang sesuai untuk kasus-kasus infeksi muskuloskeletal.

III. Introductory Outcome

a. Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi dan patofisiologi berbagai

kelainan yang sering dijumpai pada sistem muskuloskeletal:

i. Trauma : Fraktur dan dislokasi termasuk didalamnya mekanika trauma

dan proses penyembuhannya fraktur

ii. Infeksi : Osteomyelitis, Spondilitis TB,dll

iii. Degeneratif: Osteoporosis, Osteoarthritis

iv. Autoimmun : Rheumatoid arthritis, dll

v. Tumor jinak dan neoplasma (primer dan metastasis)

b. Mahasiswa mampu menyebutkan dan mengklasifikasikan berbagai kelainan

kongenital pada sistem muskuloskeletal

Page 7: Panduan Mahasiswa Blok 18

c. Mahasiswa mampu menjelaskan gambaran patologi anatomi kelainan

degeneratif, autoimmun dan keganasan pada sistem muskuloskeletal

d. Mahasiswa mampu menjelaskan gambaran normal pemeriksaan radiologis

tulang dan sendi, pada anak-anak maupun dewasa

e. Mahasiswa mampu menjelaskan titik tangkap obat, farmakokinetik,

mekanisme kerja, penggunaan dan efek samping obat-obatan untuk terapi

kelainan sistem muskuloskeletal : arthritis gout, osteoporosis dan muscle

relaxan

Pre-requisite knowledge

Untuk dapat mencapai seluruh learning outcome pada blok 18, mahasiswa harus mengingat

dan mempelajari kembali ilmu dasar yang sudah didapatkan pada blok VII (Lokomosi),

antara lain:

1. Mahasiswa mampu menjelaskan asal embriologi, proses perkembangan dan

pertumbuhan tulang dan tulang rawan

2. Mahasiswa mengetahui macam-macam tulang, istilah-istilah untuk bangunan

tulang, susunan mikroskopis tulang dan tulang rawan

3. Mahasiswa mampu menyebutkan macam-macam hubungan antartulang

4. Mahasiswa mampu menyebutkan nama-nama tulang utama penyusun rangka

tubuh manusia

5. Mahasiswa mampu menyebutkan asal embriologi jaringan otot rangka, dan

susunan mikroskopis jaringan otot rangka

6. Menyebutkan morfologi dan fungsi bagian-bagian otot skelet

7. Menjelaskan struktur jaringan otot skelet, selubung dan perlekatannya

8. menjelaskan macam-macam otot skelet menurut bentuk, susunan serabut dan

banyaknya bagian-bagiannya

9. menjelaskan peranan otot skelet pada waktu terjadi gerakan

10. Menjelaskan fungsi otot penggerak utama, otot antagonis, fungsi sinergis dan

fungsi otot penahan

11. Menyebutkan otot-otot penting pada ekstremitas dan batang tubuh

12. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis sendi, struktur persendian dan bagian-

bagiannya

13. Mahasiswa mampu menyebutkan sendi-sendi pada tubuh manusia,

menjelaskan morfologi dan arah/jenis gerakan yang ditimbulkan

14. Mahasiswa mampu menyebutkan berbagai macam gerakan beserta arahnya

15. Mahasiswa mampu memahami prinsip mekanika gerakan pada persendian

16. Mahasiswa mampu menjelaskan fisiologi dan stadium penyembuhan luka

Page 8: Panduan Mahasiswa Blok 18

INTEGUMEN

Setelah melalui blok Muskuloskeletal dan Integumen, sistem Integumen khususnya

diharapkan apabila diberikan data sekunder maka mahasiswa dapat :

Mendiagnosis dengan tepat sistem Integumen berdasarkan effloresensi pada tiap-tiap

penyakit baik penyakit kulit oleh infeksi (bakteri, virus, parasit dan jamur

superfisialis), dermatitis, kusta, eritroskuamous, tumor, penyakit kulit berlepuh,

penyakit kulit darurat, dan acne serta Mahasiswa mampu mempelajari proses

patofisiologi sampai merencanakan penatalaksanaan awal, menjelaskan indikasi untuk

merujuk pasien, penatalaksanaan lanjutan pada kasus-kasus yang memerlukan rujukan

serta komplikasi yang ditimbulkan oleh kelainan tersebut.

Learning Outcome

I. Exit Outcome

a. Mahasiswa mampu mendiagnosis kelainan kulit berdasarkan effloresensi

b. Mahasiswa mampu merencanakan tatalaksana kelainan kulit akibat infeksi

(bakteri, virus, parasit dan jamur superfisialis), dermatitis, kusta,

eritroskuamous, tumor, penyakit kulit berlepuh, penyakit kulit darurat, dan

acne

c. Mahasiswa mampu menjelaskan komplikasi, prognosis penyakit kepada

pasien dan keluarganya, serta indikasi dan tatalaksana pada kasus-kasus yang

memerlukan rujukan.

d. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang dermato-terapi

e. Mahasiswa mampu menjelaskan komplikasi dan prognosis dan tingkat

penyakit

f. Mahasiswa mampu memberikan penyuluhan tentang pencegahan penyakit

pada sistem Integumen

II. Intermediate Outcome

a. Mahasiswa mampu menyebutkan effloresensi baik primer atau sekunder dan

gejala yang menyertai kelainan tersebut.

b. Mahasiswa mampu menggali keluhan yang berkaitan dengan sistem

Integumen pada anamnesis

c. Mahasiswa mampu memilah pemeriksaan khusus pada sistem Integumen

d. Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan laboratorium untuk penyakit

pada sistem Integumen

e. Mahasiswa menjelaskan indikasi pemeriksaan penunjang lain yang diperlukan

dalam diagnosis penyakit Integumen, antara lain: pemeriksaan Patologi

Anatomi, mikrobiologis dan immunologis

Page 9: Panduan Mahasiswa Blok 18

III. Introductory Outcome

a. Mahasiswa mampu menjelaskan lapisan-lapisan kulit

b. Mahasiswa mampu menjelaskan susunan mikroskopik : kulit, rambut, kuku,

kelenjar sebasea, kelenjar keringat

c. Mahasiswa mampu menjelaskan perubahan histopatologi pada penyakit kulit

d. Mahasiswa mampu menjelaskan bentuk-bentuk effloresensi baik primer

maupun sekunder

e. Mahasiswa mampu menjelaskan etiologi dan patogenesis berbagai kelainan

yang sering dijumpai pada sistem Intergumen :

i. Infeksi

ii. Dermatitis

iii. Eritroskuamous

iv. Penyakit kulit berlepuh

v. Penyakit kulit darurat

vi. Tumor kulit

f. Mahasiswa mampu menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi berbagai

kelainan pada sistem Integumen

g. Mahasiswa mampu menjelaskan gambaran patologi anatomi kelainan

Integumen khususnya penyakit tumor kulit jinak dan ganas

h. Mahasiswa mampu menjelaskan titik tangkap obat, farmakokinetik,

mekanisme kerja, penggunaan dan efek samping obat-obatan untuk terapi

kelainan sistem Integumen baik yang topikal maupun sistemik

MAPPING COMPETENCIES

Area 1: Komunikasi Efektif

Komunikasi dengan sejawat Mampu berpartisipasi secara aktif di dalam suatu proses

diskusi

Menunjukkan kemampuan teamwork

Komunikasi dengan pasien Mampu menyampaikan hasil dan tujuan pemeriksaan

neurologis dan psikiatrik kepada pasien (tujuan, indikasi

dsb)

Mampu memotivasi pasien dan keluarganya untuk

kepatuhan terapi

Area 2: Ketrampilan Klinis

Melakukan prosedur klinis Mampu melakukan prosedur klinis untuk penyakit

neurologis dan psikiatrik, meliputi anamnesis dan fisik

Page 10: Panduan Mahasiswa Blok 18

diagnostik

Melakukan prosedur

laboratorium dan penunjang

lainnya

Mampu melakukan prosedur laboratorium sederhana dan

diagnostik penunjang lainnya yang relevan untuk penyakit

neurologis dan menginterpretasikan hasilnya

Area 3: Landasan Ilmiah

Konsep biomedis dan klinis Memahami proses patofisiologi tanda dan gejala klinis yang

dapat terjadi pada abnormalitas sistem saraf

Memahami patogenesis dan perjalanan alamiah penyakit

sistem saraf baik infeksi, degenerasi, serebrovaskuler,

gangguan dengan manifestasi utama kejang, gangguan

dengan manifestasi utama nyeri kepala/ekstremitas,

gangguan tumbuh kembang, dan keganasan

Merangkum informasi Mampu menegakkan diagnosis sesuai informasi yang

diperoleh dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, serta

pemeriksaan penunjang

Memahami faktor-faktor non biologis yang mempengaruhi

penyakit sistem saraf (neuropsikiatri)

Area 4: Pengelolaan Masalah Kesehatan

Mengelola penyakit Mampu memilih modalitas terapi untuk penatalaksanaan

kelainan dibidang neuropsikiatri

Memahami dasar-dasar penatalaksanaan farmakologis dan

non-farmakologis penyakit sistem sistem saraf

(neuropsikiatri)

Melakukan pencegahan Memahami strategi pencegahan primer, sekunder dan tersier

untuk penyakit dibidang neuropsikiatri pada tingkat individu

dan populasi

Melaksanakan edukasi Mampu melakukan edukasi kepada pasien, keluarga dan

masyarakat untuk pencegahan penyakit dibidang

neuropsikiatri

Area 5: Pengelolaan Informasi

Menggunakan teknologi Mampu mengidentifikasi dan menginterpretasikan sumber

belajar yang evidence-based terkait dengan penyakit

dibidang neuropsikiatri

Memanfaatkan informasi Mampu memahami manfaat data epidemiologi penyakit

Page 11: Panduan Mahasiswa Blok 18

kesehatan untuk menganalisis masalah kesehatan di tingkat masyarakat

Area 6: Mawas Diri

Mengelola sarana prasarana Memahami sistem rujukan pelayanan kesehatan bagi

penyakit dibidang neuropsikiatri

Area 7: Etika dan medikolegal

Memahami aspek etika dan medikolegal yang terkait dengan

penyakit dibidang neuropsikiatri

PEMETAAN PENYAKIT SISTEM INTEGUMEN DAN MUSKULOSKELETAL

BERDASAR LEVEL STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA (SKDI)

LEVEL I LEVEL II LEVEL IIIA LEVEL IIIB LEVEL IV

KONGENIT

AL

Congenital hip

dislocation

Osgood-Schlaatter

disease

Osteogenesis

imperfecta

Marfan’s disease

Bone cyst

Terthes disease

Condromalacial

patellae

Club foot

Scoliosis

Kyphosis

Lordosis

Genu varum

Genu valgum

Abnormal

patellear cartilage

Pes planus

Club foot

Claw foot

Hallux valgus

Anisomelia

Achondroplasia

TRAUMA Slipped epiphiyis

Fraktur/dislokasi

spinal

Transseksi spinal

Hernia of Nucleus

pulposus

Spondylolisthesis

Spondylolysis

Fraktur pelvis

Instability of

ankle

Fracture of clavicula

Tennis elbow

Progressiff

inflammation of finger

following

injury

Olecranon

Fraktur femur

Fraktur lutut

Lesi ligamentum,

kapsul dan tendon

lutut

Dislocation of jaw

Fracture of jaw

Dislocation of knee

Dislocation of

Page 12: Panduan Mahasiswa Blok 18

Hip fracture

Dislocation of hip

Lesi meniscus

medial dan lateral

Tarsal tunnel

syndrome

Birth fracture

Trauma of joint

cartilage

Trauma of joint

capsule

bursitis

Carpal tunnel

syndrome

Injury to finger

tendon

Physical

overload

patella

Prepatellar

bursistis

Tibial fracture

Rib fractures

Sternal fractures

Fractures of toe

Crash injury to the

heel in children

Fractures of fibula

Fractures, capsule, tendon and

ligament lesion of

ankle

Fracture of

shoulder

Dislocation of

shoulder

Ligamentous

lesions of shoulder

Fracture of

radius/ulna

Fracture of

humerus

Fracture, capsule,

ligament, tendon

lesion of elbow

Fracture, capsule,

ligament, tendon

lesion of wrist

Fracture, capsule,

ligament, tendon

lesion of fingers

and thumb

Dislocation of

distal radius

Dislocation of

wrist

INFEKSI Femoral head necrosis

Asptic necrosis of

bone

Condyloma acuminata

Lepra reaction

Osteomyelitis (acute)

Veruca vulgaris

Moluscum

contagiosum

Page 13: Panduan Mahasiswa Blok 18

Herpes Zoster

Leprosy

Impetigo

Echtyma

Superficial

follliculitis

Furuncle,

carbuncle

Eruthrasma

Erysipelas

Tinea capitis

Tinea barbae

Tinea faciale

Tinea corporis

Tinea manus

Tinea unguium

Tinea cruris

Tinea pedis

Tinea versicolor

Mucocutaneous

candidiasis

Toxic epidermal

necrolysis

Paronychia

RADANG/A

UTOIMUN/A

LLERGI

Intermittent

arthritis of the hip

Allergic vasculitis

Dermatomyositis

Systemic sclerosis

Scleroderma

Spondyloarthrosis

Spondylitis

Osteocondhritis diseccans

Arthritis of the

knee

Ingrowing toe nail

Pemphigus

vulgaris

Pemphigoid

Dermatitis

herpetiformis

Achilles

tendonitis

Frozen

shoulder

Lupus

erythematosus

Ruptur tendon

Achilles

Steven Johnson

Syndrome

Angioedema

Arthritis

Urticaria

Page 14: Panduan Mahasiswa Blok 18

TUMOR/KE

GANASAN

Sacroccocygeal

teratoma

Osteoma

Osteoid osteoma

Osteoblastoma

Osteosarcoma

Chondroblastoma

Chondrosarcoma

Fibrous dysplasia

Fibrosarcoma and

mfh

Ewing sarcoma

Giant cell tumor

Fibrosarcoma

Benign fibrous

hystiocytoma

Rhabdomyosarco

ma

Synovial sarcoma

Benign epithelial

tumor

Malignant

melanoma

Paget’s disease

Fibrous dysplasia

Ganglion

Primary bone

tumors

Bone metastasis

Pathological

fracture

Lipoma

Fibroma

Sebhoroic keratosis

Xanthoma

Actinic keratosis

Bowen’s disease

Squamous cells

carcinoma

Basal cell

carcinoma

Lentigo

Nevus

pigmentosus

Liposarcoma

Epithelial cyst

Mastocytosis

Langerhans

cell

hystiocytosis

Canglion cyst

DEGENERA

TIF

Crystal

arthropathy

Bechterew disease

Arthrosis

deformans

Rheumatoid

arthrtitis

Osteoporosis

DEFISIENSI Rickets/osteomalacia

DRUG

REACTION

Exanthematous

drug erruption

Fixed drug

erruption

Morphea

Lichen sclerosus

er atrhicus

Alopecia

areata

Androgenic

alopecia

Trichotilloman

Page 15: Panduan Mahasiswa Blok 18

ia

Telogen

effluvium

Ichtyosis

vulgaris

Lichen planus

Granuloma

annulare

Vitiligo

Melasma

Post

inflammatory

hiperpigmentat

ion

Post

inflammatory

hypopigmentat

ion

TATA TERTIB BLOK

1. Mahasiswa wajib mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku di fakultas penyelenggara

kegiatan blok (perkuliahan, tutorial dan keterampilan medik)

2. Mahasiswa hadir tepat waktu pada semua kegiatan blok. Keterlambatan dapat

mengurangi nilai tutorial (nilai kegiatan tutorial dan nilai laporan tutorial) kecuali dengan

alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

3. Mahasiswa yang dapat mengikuti ujian blok adalah :

a. Wajib mengikuti kegiatan perkuliahan 100 %

b. Wajib mengikuti kegiatan tutorial 100%

c. Wajib mengikuti kegiatan keterampilan medik 100%

d. Wajib mengikuti kegiatan praktikum 100%

4. Mahasiswa diperbolehkan tidak hadir dalam kegiatan perkuliahan/tutorial/keterampilan

medik dengan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan seperti:

a. Alasan ijin atau sakit : diwajibkan untuk meminta penugasan kepada dosen

tutor. Tugas ini bertujuan untuk pengganti nilai laporan tutorial

b. Tanpa alasan atau alpa : tidak ada penugasan dan tidak ada penilaian

5. Mahasiswa diwajibkan hadir 5 menit sebelum kegiatan blok dimulai.

6. Mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan administrasi/melakukan pelanggaran tidak

diperkenankan mengikuti ujian teori blok, atau ujian keterampilan medic, atau ujian

praktikum

Page 16: Panduan Mahasiswa Blok 18

PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN

Kunjungan Lapangan

Kunjungan lapangan dilaksanakan di Bangsal Bedah RSU NTB dengan mengacu pada kasus-

kasus sistem Muskuloskeletal. Pelaksanaan kunjungan lapangan dilaksanakan setiap hari

Sabtu sebanyak 2 kali. Mahasiswa dibagi menjadi 8 kelompok, 4 kelompok pertama akan

melakukan kunjungan lapangan pada hari sabtu, 20 Juli 2013 dan 4 kelompok kedua akan

melakukan kunjungan lapangan pada hari sabtu, 27 Juli 2013. Masing-masing kelompok

melakukan observasi kasus sistem Muskuloskeletal yang berbeda selama 2 jam dengan

bimbingan dari supervisor dan didampingi tim blok Muskuloskeletal dan Integumen.

Kegiatan

Melakukan observasi kasus klinik sistem Muskuloskeletal sesuai petunjuk supervisor

Melakukan diskusi dengan supervisor tentang kasus yang didapat

Absensi dilakukan oleh dosen pendamping

Waktu

Kegiatan akan dilaksanakan pada :

Hari, tanggal : Sabtu, 20 dan 27 Juli 2013

Pukul : 08.00 – 10.00 WITA

Kehadiran

Setiap mahasiswa peserta kunjungan lapangan Clinical Exposure wajib hadir TEPAT

WAKTU kecuali berhalangan hadir dengan alasan yang dapat diterima. Adapun alasan

ketidakhadiran yang dapat diterima adalah

1. Sakit dengan menunjukkan surat sakit

2. Musibah keluarga misal meninggal

3. Bencana Alam

Apabila berhalangan hadir dengan alasan diatas wajib melapor ke supervisor atau koordinator

blok Muskuloskeletal dan Integumen.

Laporan kunjungan lapangan dikumpulkan paling lambat 1 minggu setelah kunjungan

lapangan dilakukan kepada koordinator blok 18.

Page 17: Panduan Mahasiswa Blok 18

PENUGASAN MAHASISWA

1. Kelompok besar terdiri dari 6 kelompok sesuai dengan kelompok tutorial.

2. Bentuk penugasan yang dibuat dalam bentuk makalah dan dipresentasikan sesuai

dengan topik yang telah ditentukan.

Kelompok

Tutorial

Topik Sub topik

1 Lepra Penegakan diagnosis reaksi Lepra

Penegakan diagnosis Lepra

2 Dermatitis Eksogen

Endogen

3 Infeksi jamur Candida

Dermatofita

4 Infeksi virus Gentila

Non ginital

5 Luka Bakar

Penyakit Kulit

Darurat (Steven

jhonson

Syndrome)

6 Eritrosquamosa Psoriasis

Pitiriasisis Rosea

3. Kelompok kecil terdiri dari 12 kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang.

4. Laporan ini merupakan hasil belajar kelompok yang disusun dengan menggunakan

kata-kata sendiri bukan merupakan kutipan langsung dari pustaka.

5. Laporan berisi rangkuman tentang segala hal yang berhubungan dengan judul laporan

yang diambil dari minimal 5 referensi (textbook atau jurnal kedokteran), referensi

maksimal 5 tahun kebelakang.

6. Makalah sistem Integumen dikumpulkan selambat-lambatnya hari senin, 1 Juli 2013

pukul : 13.00

7. Makalah Muskuloskeletal dikumpul selambat-lambatnya hari Jum’at, 19 Juli 2013

pukul 10.00

Page 18: Panduan Mahasiswa Blok 18

8. Format sampul

9. Makalah diketik dengan menggunakan kertas A4, huruf Times New Roman ukuran

12, spasi 1,5.

10. Makalah sistem Integumen dikumpulkan selambat-lambatnya hari senin, 5 Juli 2013

pukul : 13.00

11. Makalah Muskuloskeletal dikumpul selambat-lambatnya hari Jum’at, 19 Juli 2013

pukul 10.00

JUDUL

GAMBAR LAMBANG UNRAM

OLEH:

Nama anggota kelompok dan NIM

1. .......

2. ........

3. ........dst

Page 19: Panduan Mahasiswa Blok 18

SISTEM EVALUASI

Sistem penilaian dalam blok Muskuloskeletal dan Integumen ini adalah penilaian formatif

dan penilaian sumatif

1. Penilaian Formatif

Penilaian Formatif terdiri dari :

Nilai Pelaksanaan Diskusi Tutorial

Pada pelaksanaan diskusi tutorial akan dinilai dari beberapa aspek yakni kehadiran,

keaktifan dalam berdiskusi dengan prosentase 70% dan laporan diskusi tutorial

dengan prosentase 30%. Mahasiswa diwajibkan hadir dalam semua pertemuan

diskusi tutorial (kehadiran 100%) kecuali dengan alasan yang dapat

dipertanggungjawabkan.

2. Penilaian Sumatif

Penilaian Sumatif didasarkan pada penilaian penugasan, ujian akhir blok dan ujian

keterampilan medik. Nilai akhir blok merupakan pencerminan dari semua ujian dalam

blok dengan prosentase penilaian sebagai berikut :

a. Ujian Tulis dan CBT : 70 %

b. Ujian Praktikum : 5 % (wajib lulus dengan nilai minimal 65)

c. Penugasan : 7 ,5% (tugas kelompok 5%, tutorial 2,5% )

d. Tramed : 17,5 %

CABANG ILMU TERKAIT

Histologi

Patologi Anatomi

Farmakologi

Ilmu Penyakit Kulit

Ilmu Bedah

Ilmu Forensik

IKM

Page 20: Panduan Mahasiswa Blok 18

MINGGU 1

SKENARIO 1

Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP

NTB dengan keluhan timbul plenting berisi cairan di pundak kirinya yang terasa nyeri.

Plenting ini disadarinya timbul sejak 1 hari sebelumnya. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-

tusuk dan hilang timbul. Dari anamnesis dengan pasien didapatkan sehari sebelum timbul

plenting tersebut pasien merasakan badannya sedikit demam dan seperti mau flu. Dari

pemeriksaan fisik dijumpai pada pundak kiri sampai lengan atas kiri pasien terdapat vesikel

dan bula dengan dasar eritema disertai erosi dan pustul. Setelah mencermati temuan tersebut,

dokter melakukan usulan pemeriksaan penunjang dan memberikan terapi dan edukasi kepada

pasien.

DAFTAR PUSTAKA

1. Straus SE, Oxman MN, Schmader KE. Varicella and herpes zoster Dalam: Wolff K,

Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ penyunting. Fitzpatrick’s

Dermatology in general medicine. 7nd

ed. New York: Mc Graw-Hill;2008. hlm.1885-

98

2. Johnson RW, Bouhassira D, Kassianos G, Leplege A, Schamder KE, Weinke T. The

impact of herpes zoster and post-herpetic neuralgia on quality of life. BMC Medicine

2010;8:37

3. Penatalaksanaan Herpes Zoster di Indonesia. Dalam: Lumintang H, Nilasari H,

Indriatmi W, Zubier F, Daili SF penyunting. Penatalaksanaan infeksi herpes virus

humanus di Indonesia 2011. Surabaya: Airlangga University Press;2011.hlm.1-13

4. Tjut Nurul Alam Jacoeb. Herpes zoster pada pasien imunokompeten. Dalam: Daili

SF, Makes WIB, penyunting. Infeksi virus herpes. Jakarta : Balai penerbit Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia; 2002.hlm 190-99

Page 21: Panduan Mahasiswa Blok 18

Tim Blok 18

Nama Telepon Keterangan

dr. Devi Rahmadhona 087865144574 Koordinator Blok dan Tutor

Pujiarohman, M.Psi.,

Psikolog

087838302337 Sekretaris Blok

Agriana Rosmalina,

M.Farm, Apt

081252339933 Tim Blok dan Tutor

dr. Gede Wirabuana Yuda

081803740998 Tim Blok dan Tutor

dr. M. Ghalvan Sahidu

081805059145 Tim Blok dan Tutor

dr. Nurhidayati M. Kes

08123706150 Tim Blok dan Tutor

Siti Rahmatul Aini, S.Farm,

Apt, MSc

081805724800 Tim Blok dan Tutor

dr. Zikrul Haikal

081803660605 Tim Blok dan Instruktur

dr. Rudi Febrianto, Sp.OT

087878162053 Dosen Pakar

dr. Yunita Hapsari, M.Sc.,

Sp. KK

087838226818 Tim Blok dan Dosen Pakar

dr. Dedianto Hidajat,

Sp. KK

08170710899 Tim Blok dan Dosen Pakar