PANDUAN KERJA KEPALA SEKOLAH...Tabel 2.5. Menu Lembar Kerja Evaluasi Diri Sekolah Tabel 2.6 Tampilan...
Transcript of PANDUAN KERJA KEPALA SEKOLAH...Tabel 2.5. Menu Lembar Kerja Evaluasi Diri Sekolah Tabel 2.6 Tampilan...
-
PANDUAN KERJA KEPALA SEKOLAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
2017
-
Cetakan Pertama, April 2017 Diterbitkan oleh: Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Panduan Kerja Kepala Sekolah
KATA PENGANTAR
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikkan Nasional Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, diamanatkan bahwa seorang kepala sekolah harus memiliki standar kompetensi yang sudah ditetapkan. Kompetensi meliputi: Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Manajerial, Kompetensi Kewirausahaan, Kompetensi Supervisi, dan Kompetensi Sosial.
Pada tahun 2015, dalam rangka pemetaan kompetensi Kepala Sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayakan menyelenggarakan uji kompetensi Kepala Sekolah yang diikuti oleh 166.333 kepala sekolah dari jenis, jenjang, dan masa kerja yang bervariasi. Nilai rerata 3 kompetensi Kepala Sekolah adalah 56,37, untuk dimensi manajerial adalah 58,55, untuk dimensi supervisi pembelajaran adalah 51,81, untuk dimensi kewirausahaan adalah 58,75. Data tersebut menunjukkan bahwa Kepala Sekolah membutuhkan perhatian yang lebih serius dalam peningkatan kompetensi untuk setiap dimensi kompetensi.
Terkait dengan hal tersebut, dalam rangka mewujudkan Kepala Sekolah /Madrasah yang berkompeten, maka perlu disusun Panduan Kerja Kepala Sekolah/Madrasah sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut. Seiring dengan perubahan kebijakan dan kebutuhan di lapangan, Panduan Kerja Kepala Sekolah/Madrasah berisi penjelasan tentang pelaksanaan tugas kepala sekolah/madrasah. Tugas ini sangat erat kaitannya dengan peningkatan kompetensi.
Panduan kerja ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota, Pengawas Sekolah, dan para pemangku kepentingan pendidikan lainnya dalam melakukan pembinaan bagi Kepala Sekolah/Madrasah.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) yang telah terlibat dalam penyusunan Panduan Kerja Kepala Sekolah ini.
Jakarta, April 2017
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,
Sumarna Surapranata, Ph.D
NIP. 195908011985031002
-
iii
Cetakan Pertama, April 2017 Diterbitkan oleh: Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Panduan Kerja Kepala Sekolah
KATA PENGANTAR
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikkan Nasional Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, diamanatkan bahwa seorang kepala sekolah harus memiliki standar kompetensi yang sudah ditetapkan. Kompetensi meliputi: Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Manajerial, Kompetensi Kewirausahaan, Kompetensi Supervisi, dan Kompetensi Sosial.
Pada tahun 2015, dalam rangka pemetaan kompetensi Kepala Sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayakan menyelenggarakan uji kompetensi Kepala Sekolah yang diikuti oleh 166.333 kepala sekolah dari jenis, jenjang, dan masa kerja yang bervariasi. Nilai rerata 3 kompetensi Kepala Sekolah adalah 56,37, untuk dimensi manajerial adalah 58,55, untuk dimensi supervisi pembelajaran adalah 51,81, untuk dimensi kewirausahaan adalah 58,75. Data tersebut menunjukkan bahwa Kepala Sekolah membutuhkan perhatian yang lebih serius dalam peningkatan kompetensi untuk setiap dimensi kompetensi.
Terkait dengan hal tersebut, dalam rangka mewujudkan Kepala Sekolah /Madrasah yang berkompeten, maka perlu disusun Panduan Kerja Kepala Sekolah/Madrasah sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut. Seiring dengan perubahan kebijakan dan kebutuhan di lapangan, Panduan Kerja Kepala Sekolah/Madrasah berisi penjelasan tentang pelaksanaan tugas kepala sekolah/madrasah. Tugas ini sangat erat kaitannya dengan peningkatan kompetensi.
Panduan kerja ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota, Pengawas Sekolah, dan para pemangku kepentingan pendidikan lainnya dalam melakukan pembinaan bagi Kepala Sekolah/Madrasah.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) yang telah terlibat dalam penyusunan Panduan Kerja Kepala Sekolah ini.
Jakarta, April 2017
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,
Sumarna Surapranata, Ph.D
NIP. 195908011985031002
-
iv
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................. v ........................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... viiDAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... viii DAFTAR DIAGRAM ....................................................................................... x BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Landasan Hukum ............................................................................. 3 C. Tujuan ........................................................................................... 5 D. Manfaat ........................................................................................... 6 E. Ruang Lingkup ................................................................................. 6
BAB II TUGAS POKOK KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN SEKOLAH ...... 7
A. Tugas Pokok ................................................................................... 7 B. Usaha Pengembangan Sekolah .......................................................... 7
1. Menyusun Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ........................................ 7 2. Pengembangan Struktur Organisasi Sekolah .................................. 12 3. Langkah Strategis Pengembangan Sekolah .................................... 15 4. Menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah ................................... 22 5. Menyusun Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah ........................................................................ 25 BAB III PENINGKATAN MUTU SEKOLAH ........................................................... 29
A. Mutu Sekolah Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan ...................... 29 B. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengawasan Program Peningkatan
Mutu Sekolah .................................................................................... 30 C. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) .............. 56 D. Penilaian Kinerja Guru dan Sasaran Kerja Pegawai ............................... 60 E. Melaksanakan Pengawasan dan Evaluasi .............................................. 67
1. Program Pengawasan .................................................................. 67 2. Evaluasi ..................................................................................... 68
BAB IV PENERAPAN KEPEMIMPINAN DAN KEWIRAUSAHAAN KEPALA SEKOLAH ... 69
A. Pengantar ......................................................................................... 69 B. Penerapan Kepemimpinan Kepala Sekolah .......................................... 73 C. Penerapan Kewirausahaan ............................................................... 75 D. Penilaian Kinerja Guru dan Sasaran Kerja Pegawai ............................... 60 E. Melaksanakan Pengawasan dan Evaluasi .............................................. 67
KATA PENGANTAR
-
v
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................. v ........................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... viiDAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... viii DAFTAR DIAGRAM ....................................................................................... x BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Landasan Hukum ............................................................................. 3 C. Tujuan ........................................................................................... 5 D. Manfaat ........................................................................................... 6 E. Ruang Lingkup ................................................................................. 6
BAB II TUGAS POKOK KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN SEKOLAH ...... 7
A. Tugas Pokok ................................................................................... 7 B. Usaha Pengembangan Sekolah .......................................................... 7
1. Menyusun Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ........................................ 7 2. Pengembangan Struktur Organisasi Sekolah .................................. 12 3. Langkah Strategis Pengembangan Sekolah .................................... 15 4. Menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah ................................... 22 5. Menyusun Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah ........................................................................ 25 BAB III PENINGKATAN MUTU SEKOLAH ........................................................... 29
A. Mutu Sekolah Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan ...................... 29 B. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengawasan Program Peningkatan
Mutu Sekolah .................................................................................... 30 C. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) .............. 56 D. Penilaian Kinerja Guru dan Sasaran Kerja Pegawai ............................... 60 E. Melaksanakan Pengawasan dan Evaluasi .............................................. 67
1. Program Pengawasan .................................................................. 67 2. Evaluasi ..................................................................................... 68
BAB IV PENERAPAN KEPEMIMPINAN DAN KEWIRAUSAHAAN KEPALA SEKOLAH ... 69
A. Pengantar ......................................................................................... 69 B. Penerapan Kepemimpinan Kepala Sekolah .......................................... 73 C. Penerapan Kewirausahaan ............................................................... 75 D. Penilaian Kinerja Guru dan Sasaran Kerja Pegawai ............................... 60 E. Melaksanakan Pengawasan dan Evaluasi .............................................. 67
KATA PENGANTAR
-
vi
BAB V PENGAWASAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN PROFESIONALISME KEPALA SEKOLAH ............................................................. 79
A. Pengawasan Pengelolaan Pembelajaran ............................................. 79 1. Supervisi Akademik .................................................................. 79 2. Teknik supervisi akademik .......................................................... 79 3. Langkah Operasional ................................................................. 81
B. Pengembangan Profesi Kepala Sekolah .............................................. 84 BAB V PENUTUP ............................................................................................. 69
-
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Langkah Operasional Penyusunan Visi Misi dan Tujuan Sekolah
Tabel 2.2 Langkah Operasional Pengembangan Struktur Organisasi Sekolah
Tabel 2.3 Langkah Operasional Penyusunan EDS
Tabel 2.4 Instrumen EDS
Tabel 2.5. Menu Lembar Kerja Evaluasi Diri Sekolah
Tabel 2.6 Tampilan di program excel Instrumen Rekomendasi TPS
Tabel 2.7 Penyusunan Rencana Jangka Menengah
Tabel 2.8 Sistematika Dokumen RKJM
Tabel 2.9 Format Komponen Prioritas
Tabel 2.10 Penyusunan Rencana Kerja Tahunan
Tabel 2.11 Sistematika Dokumen RKT
Tabel 2.12 Format RKAS
Tabel 3.1 Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengawasan
Tabel 3.2 Sistematika dokumen KTSP
Tabel 4.1 Langkah Operasional Penerapan Kepemimpinan
Tabel 4.1 Langkah Operasional Penerapan Kewirausahaan
Tabel 5.1 Penyusunan Perencanaan Supervisi Akademik
Tabel 5.2 Penyusunan Perencanaan Supervisi Akademik
Tabel 5.3 Penyusunan Perencanaan Supervisi Akademik
tabel 5.4 Langkah Operasional Pengembangan Diri
Tabel 5.5 Langkah Operasional Pengembangan Publikasi Ilmiah
Tabel 5.6 Langkah Operasional Pengembangan Karya Inovatif
BAB V PENGAWASAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN PROFESIONALISME KEPALA SEKOLAH ............................................................. 79
A. Pengawasan Pengelolaan Pembelajaran ............................................. 79 1. Supervisi Akademik .................................................................. 79 2. Teknik supervisi akademik .......................................................... 79 3. Langkah Operasional ................................................................. 81
B. Pengembangan Profesi Kepala Sekolah .............................................. 84 BAB V PENUTUP ............................................................................................. 69
-
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Visi, Misi, dan Tujuan
Lampiran 2 Contoh Struktur Organisasi Sekolah
1. Contoh Uraian Jabatan, Uraian Tugas, dan Wewenang/Tanggung
Jawab
Lampiran 3 Contoh Hasil Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
Lampiran 4 Contoh Format Analisis SWOT
1. Contoh Analisis SWOT Kesiswaan
2. Analisis SWOT Bidang Kurikulum dan Pembelajaran
3. Analisis SWOT Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan
4. Analisis SWOT Bidang Sarana Prasarana
5. Analisis SWOT Bidang Budaya Sekolah dan Kemitraan
Lampiran 5 Analisis Situasi Internal (Kekuatan dan Kelemahan)
Lampiran 6 Analisis Situasi Eksternal (Peluang dan Ancaman)
Lampiran 7 Contoh Analisis Kesenjangan
Lampiran 8 Analisis Kondisi Nyata Sekolah
A. Analisis Standar Nasional Pendidikan
1. Analisis Standar Isi
2. Analisis Standar Kompetensi Lulusan
a. SKL Satuan Pendidikan
b. SKL Kelompok Matapelajaran
c. Contoh Pemetaan Keterlaksanaan Analisis Standar Kompetensi
Lulusan
3. Analisis Standar Proses
4. Analisis Standar Penilaian
5. Analisis Standar Pengelolaan
6. Contoh Analisis Kepemimpinan Sekolah
7. Contoh Analisis Standar Sarana Prasarana
B. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan
C. Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan
Lampiran 9 Contoh Format Rencana Kerja Sekolah (RKJM)
Lampiran 10 Contoh Format RKAS
-
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Visi, Misi, dan Tujuan
Lampiran 2 Contoh Struktur Organisasi Sekolah
1. Contoh Uraian Jabatan, Uraian Tugas, dan Wewenang/Tanggung
Jawab
Lampiran 3 Contoh Hasil Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
Lampiran 4 Contoh Format Analisis SWOT
1. Contoh Analisis SWOT Kesiswaan
2. Analisis SWOT Bidang Kurikulum dan Pembelajaran
3. Analisis SWOT Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan
4. Analisis SWOT Bidang Sarana Prasarana
5. Analisis SWOT Bidang Budaya Sekolah dan Kemitraan
Lampiran 5 Analisis Situasi Internal (Kekuatan dan Kelemahan)
Lampiran 6 Analisis Situasi Eksternal (Peluang dan Ancaman)
Lampiran 7 Contoh Analisis Kesenjangan
Lampiran 8 Analisis Kondisi Nyata Sekolah
A. Analisis Standar Nasional Pendidikan
1. Analisis Standar Isi
2. Analisis Standar Kompetensi Lulusan
a. SKL Satuan Pendidikan
b. SKL Kelompok Matapelajaran
c. Contoh Pemetaan Keterlaksanaan Analisis Standar Kompetensi
Lulusan
3. Analisis Standar Proses
4. Analisis Standar Penilaian
5. Analisis Standar Pengelolaan
6. Contoh Analisis Kepemimpinan Sekolah
7. Contoh Analisis Standar Sarana Prasarana
B. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan
C. Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan
Lampiran 9 Contoh Format Rencana Kerja Sekolah (RKJM)
Lampiran 10 Contoh Format RKAS
Lampiran 11 Contoh Sistematika Tingkat Satuan Pendidikan
Lampiran 12 Contoh Kalender Pendidikan
Lampiran 13 Contoh Peraturan Sekolah
Lampiran 14 Kode Etik Guru Indonesia
Lampiran 15 Contoh Sistematika Program Kesiswaan
Lampiran 16 Contoh Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Lampiran 17 Contoh Analisis Kebutuhan Tenaga Kependidikan
Lampiran 18 Sistematika Program Sarana Prasarana
Lampiran 19 Sistematika Program Budaya dan Suasana Pembelajaran Sekolah
Lampiran 20 Format Naskah Perjanjian Kerja sama Program Pemberdayaan
Lampiran 21 Sistematika Program Persiapan Akreditasi
Lampiran 22 Sistematika Program Sistem informasi Manajemen
Lampiran 23 Instrumen Penilaian Kinerja Guru
Lampiran 24 Contoh Jurnal Sekolah
Lampiran 25 Contoh Format Evaluasi Keterlaksanaan Program
Lampiran 26 Contoh Format Sistem Administrasi Sekolah
Lampiran 27 Contoh Format Jadwal Kegiatan Sekolah
Lampiran 28 Contoh Format Perhitungan Hari Sekolah dan Libur Sekolah
Lampiran 29 Contoh Format Perhitungan Kalender Pendidikan
Lampiran 30 Contoh Format Daftar Keadaan Siswa
Lampiran 31 Contoh Format Laporan Kenaikan Tingkat/Keluar/Lulus
Lampiran 32 Contoh Format Daftar Keadaan Siswa Menurut Tingkat
Lampiran 33 Contoh Format Buku Catatan Penilaian Pegawai Negeri Sipil
Lampiran 34 Contoh Lembar Pengantar Surat Rutin
Lampiran 35 Contoh Kartu Kendali
Lampiran 36 Contoh Lembar Pengantar Surat Rahasia
Lampiran 37 Sistematika Program Pengawasan/Pengelolaan Akademik
Lampiran 38 Teknik Pemantauan Pengelolaan Akademik
Lampiran 39 Rencana Jadwal Supervisi Akademik
Lampiran 40 Format Penelaahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 41 Instrumen Supervisi Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 42 Format Rencana Tindak Lanjut Supervisi Akademik
-
x
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 2.1 Alur Strategi Kegiatan Kerja Pengembangan Sekolah
Diagram 2.2 EDS dengan skala prioritas
Diagram 3.1 Pola Pikir Peningkatan Mutu 8 SNP
Diagram 3.2 Alur Prosedur Kerja Penyusunan KTSP
Diagram 4.1 Kepemimpinan Pembelajaran
-
1
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 2.1 Alur Strategi Kegiatan Kerja Pengembangan Sekolah
Diagram 2.2 EDS dengan skala prioritas
Diagram 3.1 Pola Pikir Peningkatan Mutu 8 SNP
Diagram 3.2 Alur Prosedur Kerja Penyusunan KTSP
Diagram 4.1 Kepemimpinan Pembelajaran
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). SNP dijadikan dasar dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan
pendidikan nasional yang bermutu. Ruang lingkup Standar Nasional Pendidikan
meliputi standar: isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian. Standar-standar
tersebut merupakan acuan dan kriteria dalam menetapkan keberhasilan
penyelenggaraan pendidikan.
Penerapan standar nasional pendidikan merupakan serangkaian proses untuk
memenuhi tuntutan mutu pendidikan nasional. Pelaksanaannya diatur secara
bertahap, terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan
kehidupan lokal, nasional, dan global. Dalam proses pemenuhan standar tersebut
diperlukan sejumlah indikator pencapaian untuk mempermudah dalam
melaksanakan kegiatan pendidikan. Dan kegiatan operasional pendidikan berada di
tingkat satuan pendidikan (sekolah) dalam upaya menghasilkan lulusan yang
bermutu.
Sekolah dipimpin oleh kepala sekolah yang memiliki peran strategis dalam
meningkatkan profesionalisme guru dan mutu pendidikan di sekolah. Kepala
Sekolah sebagai pemimpin harus mampu: 1) mendorong timbulnya kemauan yang
kuat dengan penuh semangat dan percaya diri kepada para guru, staf dan peserta
didik dalam melaksanakan tugasnya masing-masing; 2) memberikan bimbingan dan
mengarahkan para guru, staf dan para peserta didik, serta memberikan dorongan,
memacu dan berdiri di depan demi kemajuan dan memberikan inspirasi dalam
mencapai tujuan.
-
2
Untuk dapat melaksanakan fungsinya tersebut di atas, Kepala Sekolah harus:
1. memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalitas pendidik dan
tenaga kependidikan di sekolahnya;
2. memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan pendidik dan tenaga
kependidikan melalui kerja sama atau kooperatif, memberi kesempatan
kepada para pendidik dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan
kemampuan profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh pendidik dan
tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang tujuan
sekolah;
3. memiliki hubungan sangat erat dengan berbagai pihak yang terkait dengan
upaya peningkatan mutu sekolah dan mendukung keterlaksanaan seluruh
program sekolah dan produktivitas sekolah;
4. melakukan pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja
pendidik dan tenaga pendidikan;
5. mampu memberikan petunjuk dan pengarahan, meningkatkan kemampuan
pendidik dan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah, dan
mendelegasikan tugas secara proporsional;
6. memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan
lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan,
memberikan teladan kepada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan di
sekolah, dan mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif;
7. memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para pendidik
dan tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya; dan
8. menjadi figur teladan yang dapat dijadikan contoh dan teladan bagi pendidik
dan tenaga kependidikan maupun peserta didik;
Pelaksanaan tugas pokok kepala sekolah harus dapat diukur melalui penilaian
kinerja kepala sekolah. Penilaian kinerja sebagaimana dimaksud meliputi:
1. usaha pengembangan sekolah yang dilakukan selama menjabat kepala
sekolah;
2. peningkatan kualitas sekolah berdasarkan 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan selama di bawah kepemimpinan yang bersangkutan;
-
3
Untuk dapat melaksanakan fungsinya tersebut di atas, Kepala Sekolah harus:
1. memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalitas pendidik dan
tenaga kependidikan di sekolahnya;
2. memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan pendidik dan tenaga
kependidikan melalui kerja sama atau kooperatif, memberi kesempatan
kepada para pendidik dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan
kemampuan profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh pendidik dan
tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang tujuan
sekolah;
3. memiliki hubungan sangat erat dengan berbagai pihak yang terkait dengan
upaya peningkatan mutu sekolah dan mendukung keterlaksanaan seluruh
program sekolah dan produktivitas sekolah;
4. melakukan pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja
pendidik dan tenaga pendidikan;
5. mampu memberikan petunjuk dan pengarahan, meningkatkan kemampuan
pendidik dan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah, dan
mendelegasikan tugas secara proporsional;
6. memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan
lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan,
memberikan teladan kepada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan di
sekolah, dan mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif;
7. memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para pendidik
dan tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya; dan
8. menjadi figur teladan yang dapat dijadikan contoh dan teladan bagi pendidik
dan tenaga kependidikan maupun peserta didik;
Pelaksanaan tugas pokok kepala sekolah harus dapat diukur melalui penilaian
kinerja kepala sekolah. Penilaian kinerja sebagaimana dimaksud meliputi:
1. usaha pengembangan sekolah yang dilakukan selama menjabat kepala
sekolah;
2. peningkatan kualitas sekolah berdasarkan 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan selama di bawah kepemimpinan yang bersangkutan;
3. perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut pengawasan pembelajaran yang
dilakukan kepala sekolah dalam upaya pembinaan dan bimbingan kepada
guru;
4. usaha pengembangan profesionalisme sebagai kepala sekolah.
Untuk melaksanakan tugas pokoknya secara efektif dan efisien, kepala sekolah
memerlukan panduan kerja. Panduan kerja kepala sekolah ini memberikan rambu-
rambu kepada kepala sekolah dalam melaksanakan tugas pokoknya dan
mempermudah kepala sekolah dalam mempersiapkan pembinaan dan penilaian
yang dilakukan oleh pengawas sekolah dan dinas pendidikan. Berdasarkan uraian di
atas, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui Direktorat
Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah, memberikan
perhatian terhadap peningkatan kinerja kepala sekolah dalam rangka peningkatan
mutu pendidikan melalui penerbitan Panduan Kerja Kepala Sekolah.
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
-
4
8. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil;
9. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan;
10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi dan Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 tentang
Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Satuan Pendidikan;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sekolah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Laboratorium Sekolah;
18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi dan Kompetensi Konselor;
19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 32 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Pendidikan Khusus;
20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 33 Tahun 2008 tentang
Standar Sarana dan Prasarana SDLB, SMPLB, dan SMALB;
21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan.
22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang Beban
Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 30 Tahun 2011
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39
Tahun 2009 tentang Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan;
-
5
8. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil;
9. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan;
10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi dan Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 tentang
Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Satuan Pendidikan;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sekolah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Laboratorium Sekolah;
18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi dan Kompetensi Konselor;
19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 32 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Pendidikan Khusus;
20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 33 Tahun 2008 tentang
Standar Sarana dan Prasarana SDLB, SMPLB, dan SMALB;
21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan.
22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang Beban
Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 30 Tahun 2011
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39
Tahun 2009 tentang Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan;
23. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang
Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki
Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa;
24. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya;
25. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2010 tentang
Program Induksi bagi Guru Pemula;
26. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang
Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah.
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2014
tentang Pedoman Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah;
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016
tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
30. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
31. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan.
C. Tujuan
Tujuan penyusunan Panduan Kerja Kepala Sekolah, yaitu:
1. memberikan panduan/acuan bagi kepala sekolah dalam melaksanakan
tugas pokoknya; dan
2. mempermudah kepala sekolah dalam mempersiapkan pembinaan dan
penilaian yang dilakukan oleh pengawas sekolah dan dinas pendidikan.
-
6
D. Manfaat
Manfaat Panduan Kerja Kepala Sekolah sebagai berikut.
1. Panduan Kerja mengatur kepala sekolah dalam melaksanakan tugas pokok.
2. Panduan Kerja memudahkan kepala sekolah dalam mempersiapkan
pembinaan dan penilaian yang dilakukan oleh pengawas sekolah dan dinas
pendidikan.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Panduan Kerja Kepala Sekolah ini meliputi identifikasi tugas pokok
dan fungsi Kepala Sekolah dalam mengembangkan sekolah; peningkatan mutu
sekolah berdasarkan penerapan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP);
pengembangan kepemimpinan kepala sekolah, pengembangan pendidikan karakter,
dan pengembangan kewirausahaan; serta pelaksanaan pengawasan pembelajaran
melalui supervisi akademik dan peningkatan profesionalitas kepala sekolah. Dalam
uraian setiap subtopik yang dibahas disertai dengan penjelasan langkah-langkah
prosedur operasional dan dilengkapi dengan instrumen atau perangkat instrumen
yang diperlukan sebagai pelengkap setiap kegiatan kepala sekolah.
-
7
D. Manfaat
Manfaat Panduan Kerja Kepala Sekolah sebagai berikut.
1. Panduan Kerja mengatur kepala sekolah dalam melaksanakan tugas pokok.
2. Panduan Kerja memudahkan kepala sekolah dalam mempersiapkan
pembinaan dan penilaian yang dilakukan oleh pengawas sekolah dan dinas
pendidikan.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Panduan Kerja Kepala Sekolah ini meliputi identifikasi tugas pokok
dan fungsi Kepala Sekolah dalam mengembangkan sekolah; peningkatan mutu
sekolah berdasarkan penerapan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP);
pengembangan kepemimpinan kepala sekolah, pengembangan pendidikan karakter,
dan pengembangan kewirausahaan; serta pelaksanaan pengawasan pembelajaran
melalui supervisi akademik dan peningkatan profesionalitas kepala sekolah. Dalam
uraian setiap subtopik yang dibahas disertai dengan penjelasan langkah-langkah
prosedur operasional dan dilengkapi dengan instrumen atau perangkat instrumen
yang diperlukan sebagai pelengkap setiap kegiatan kepala sekolah.
BAB II TUGAS POKOK KEPALA SEKOLAH
DALAM PENGEMBANGAN SEKOLAH
A. Tugas Pokok
Tugas pokok kepala sekolah dalam usaha mengembangkan sekolah, yaitu
bagaimana upaya kepala sekolah dalam
1. menyusun dan atau menyempurnakan visi, misi dan tujuan sekolah;
2. menyusun struktur organisasi sekolah;
3. menyusun rencana kerja jangka menengah (RKJM) dan rencana kerja tahunan
(RKT);
4. menyusun peraturan sekolah; dan
5. mengembangkan sistem informasi manajemen.
B. Usaha Pengembangan Sekolah
1. Menyusun Visi, Misi, dan Tujuan
Visi adalah pandangan atau wawasan ke depan yang dijadikan cita-cita,
inspirasi, motivasi, dan kekuatan bersama warga sekolah mengenai wujud
sekolah pada masa yang akan datang.
Misi adalah pernyataan tentang hal-hal yang digunakan sebagai acuan bagi
penyusunan program sekolah dan pengembangan kegiatan satuan-satuan unit
sekolah yang terlibat, dengan penekanan pada kualitas layanan peserta didik
dan mutu lulusan yang diharapkan oleh sekolah dalam rangka mewujudkan visi
sekolah.
Tujuan adalah capaian kualitas yang spesifik, terukur, dapat dikerjakan, relevan,
dan jelas waktu pencapaiannya, dalam rangka mewujudkan visi dan misi
sekolah. Menetapkan visi, misi, dan tujuan sekolah merupakan salah satu tugas
kepala sekolah. Visi dan misi sekolah merupakan tahap awal bagi sekolah dalam
membuat rencana pengembangan sekolah lima tahun ke depan.
-
8
Langkah operasional dalam menyusun visi misi dan tujuan sekolah diuraikan oleh
Tabel 2.1 berikut ini.
NO KOMPONEN LANGKAH KERJA PERANGKAT
1 Visi sekolah 1. Membentuk Tim Pengembang Sekolah (TPS) yang terdiri atas unsur: Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru, Tenaga Adminis-Trasi, Komite Sekolah, Orang Tua dan para pemangku kepentingan pendidikan lainnya.
2. Membagi tugas sesuai dengan bidangnya
3. Berdasarkan hasil analisis Evaluasi Diri Sekolah, Analisis SWOT dan Analisis Konteks, TPS menyusun rancangan (draf) rumusan visi sekolah.
4. Mengadakan pertemu-an/rapat dengan dewan pendidikan untuk membahas rancangan (draf) visi yang disusun dan direvisi/dirumuskan berdasarkan masukan dari warga sekolah dan para pemangku kepentingan pendidikan;
5. Menyelaraskan visi sekolah dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional;
6. Memutuskan rumusan visi melalui rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh Kepala Sekolah dengan memperhatikan masukan Komite sekolah.
7. Menyosialisasikan visi kepada warga sekolah dan para pemangku kepentingan pendidikan;
8. Meninjau dan merumuskan kembali visi secara berkala
1. SK tim pengembang 2. Notulen rapat 3. Daftar hadir rapat 4. Dokumen visi sekolah
yang memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah dan para pemangku kepentingan pendidikan pada masa yang akan datang;
b. mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan
c. dirumuskan berdasarkan masukan dari berbagai warga sekolah dan para pemangku kepentingan pendidikan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional;
d. diputuskan oleh rapat dewan pendidikan yang dipimpin oleh kepala sekolah dengan memperhatikan masukan komite sekolah.
-
9
Langkah operasional dalam menyusun visi misi dan tujuan sekolah diuraikan oleh
Tabel 2.1 berikut ini.
NO KOMPONEN LANGKAH KERJA PERANGKAT
1 Visi sekolah 1. Membentuk Tim Pengembang Sekolah (TPS) yang terdiri atas unsur: Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru, Tenaga Adminis-Trasi, Komite Sekolah, Orang Tua dan para pemangku kepentingan pendidikan lainnya.
2. Membagi tugas sesuai dengan bidangnya
3. Berdasarkan hasil analisis Evaluasi Diri Sekolah, Analisis SWOT dan Analisis Konteks, TPS menyusun rancangan (draf) rumusan visi sekolah.
4. Mengadakan pertemu-an/rapat dengan dewan pendidikan untuk membahas rancangan (draf) visi yang disusun dan direvisi/dirumuskan berdasarkan masukan dari warga sekolah dan para pemangku kepentingan pendidikan;
5. Menyelaraskan visi sekolah dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional;
6. Memutuskan rumusan visi melalui rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh Kepala Sekolah dengan memperhatikan masukan Komite sekolah.
7. Menyosialisasikan visi kepada warga sekolah dan para pemangku kepentingan pendidikan;
8. Meninjau dan merumuskan kembali visi secara berkala
1. SK tim pengembang 2. Notulen rapat 3. Daftar hadir rapat 4. Dokumen visi sekolah
yang memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah dan para pemangku kepentingan pendidikan pada masa yang akan datang;
b. mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan
c. dirumuskan berdasarkan masukan dari berbagai warga sekolah dan para pemangku kepentingan pendidikan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional;
d. diputuskan oleh rapat dewan pendidikan yang dipimpin oleh kepala sekolah dengan memperhatikan masukan komite sekolah.
NO KOMPONEN LANGKAH KERJA PERANGKAT
sesuai perkembangan di masyarakat.
2 Misi Sekolah 1. Menyusun rancangan (draf) misi sekolah sebagai arah dalam mewujudkan visi sekolah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
2. Merumuskan visi berdasarkan kepada tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu dan menjadi dasar program pokok sekolah.
3. Merumuskan misi yang menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan oleh sekolah.
4. Merumuskan misi yang memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program sekolah.
5. Merumuskan misi yang memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-satuan unit sekolah yang terlibat;
6. Memutuskan rumusan misi melalui rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah.
7. Menyosialisasikan misi kepada warga sekolah dan kepada para pemangku kepentingan pendidikan.
Dokumen misi sekolah memperhatikan hal-hal, yaitu
a. arah dalam mewujudkan visi sekolah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional;
b. tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu;
c. dasar program pokok sekolah;
d. kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan oleh sekolah;
e. pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program sekolah;
f. ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-satuan unit sekolah yang terlibat;
g. rumusan berdasarkan masukan dari para pemangku kepentingan pendidikan, termasuk komite sekolah dalam rapat dewan pendidikan yang dipimpin oleh kepala sekolah.
3. Tujuan 1. Menyusun rancangan (draf) tujuan yang menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah (empat tahunan).
2. Menyusun tujuan sekolah mengacu pada
Tujuan sekolah memperhatikan hal-hal, yaitu
a. gambaran tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah (empat tahunan);
-
10
NO KOMPONEN LANGKAH KERJA PERANGKAT
visi dan misi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat serta mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah dan pemerintah.
3. Mengakomodasi masukan dari para pemangku kepentingan pendidikan, termasuk komite sekolah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidikan yang dipimpin oleh kepala sekolah.
4. Menyosialisasikan tujuan sekolah kepada warga sekolah dan para pemangku kepentingan pendidikan.
b. acuan pada visi dan misi serta relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. acuan pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah dan pemerintah;
d. mengakomodasi masukan dari para pemangku kepentingan pendidikan, termasuk komite sekolah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidikan yang dipimpin oleh kepala sekolah.
4 Sosialisasi visi, misi, dan tujuan sekolah.
1. Membuat dan mendistribusikan undangan sosialisasi visi, misi, dan tujuan sekolah.
2. Menyosialisasikan visi, misi, dan tujuan sekolah secara berkala (sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun dan ditinjau serta dirumuskan kembali sesuai dengan perkembangan dan tantangan masyarakat).
1. Dokumen visi dan misi sekolah.
2. Notulen rapat yang memuat: a. Judul rapat b. Hari dan tanggal c. Waktu d. Tempat e. Agenda rapat f. Unsur peserta
rapat (kepala sekolah, guru, komite sekolah, dan unsur yang terlibat lainnya)
g. Jalannya rapat h. Keputusan rapat
3. Daftar hadir. 4. Banner visi dan misi
sekolah.
5 Implementasi dan pemanfaatan visi dan misi sekolah
1. Membuat dan mendistribusikan undangan rapat penyusunan peraturan akademik, kode etik guru, dan tata tertib Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) serta peserta didik.
1. Notulen rapat. 2. Daftar hadir. 3. Peraturan akademik
yang memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Pengertian, tujuan, dan fungsi
b. Nilai-nilai dasar yang mengacu
-
11
NO KOMPONEN LANGKAH KERJA PERANGKAT
visi dan misi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat serta mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah dan pemerintah.
3. Mengakomodasi masukan dari para pemangku kepentingan pendidikan, termasuk komite sekolah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidikan yang dipimpin oleh kepala sekolah.
4. Menyosialisasikan tujuan sekolah kepada warga sekolah dan para pemangku kepentingan pendidikan.
b. acuan pada visi dan misi serta relevan dengan kebutuhan masyarakat.
c. acuan pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah dan pemerintah;
d. mengakomodasi masukan dari para pemangku kepentingan pendidikan, termasuk komite sekolah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidikan yang dipimpin oleh kepala sekolah.
4 Sosialisasi visi, misi, dan tujuan sekolah.
1. Membuat dan mendistribusikan undangan sosialisasi visi, misi, dan tujuan sekolah.
2. Menyosialisasikan visi, misi, dan tujuan sekolah secara berkala (sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun dan ditinjau serta dirumuskan kembali sesuai dengan perkembangan dan tantangan masyarakat).
1. Dokumen visi dan misi sekolah.
2. Notulen rapat yang memuat: a. Judul rapat b. Hari dan tanggal c. Waktu d. Tempat e. Agenda rapat f. Unsur peserta
rapat (kepala sekolah, guru, komite sekolah, dan unsur yang terlibat lainnya)
g. Jalannya rapat h. Keputusan rapat
3. Daftar hadir. 4. Banner visi dan misi
sekolah.
5 Implementasi dan pemanfaatan visi dan misi sekolah
1. Membuat dan mendistribusikan undangan rapat penyusunan peraturan akademik, kode etik guru, dan tata tertib Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) serta peserta didik.
1. Notulen rapat. 2. Daftar hadir. 3. Peraturan akademik
yang memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Pengertian, tujuan, dan fungsi
b. Nilai-nilai dasar yang mengacu
NO KOMPONEN LANGKAH KERJA PERANGKAT
2. Mencari referensi tentang peraturan akademik, kode etik guru, dan tata tertib Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) serta peserta didik.
3. Peraturan akademik, kode etik guru, tata tertib guru, tenaga administrasi sekolah, dan peserta didik.
4. Menerbitkan SK kepala sekolah tentang peraturan akademik.
pada nilai-nilai agama, ideologi, dan/atau nilai adat yang berlaku.
c. Nilai operasional yang mengatur perilaku kesehari-an warga sekolah; hubungan Pen-didik dan Tenaga Kependidikan (PTK) dengan pe-serta didik, orang tua/wali, masya-rakat, sekolah, profesi, organisasi profesi, dan pemerintah; hak, kewajiban, dan larangan Pendidik dan Tenaga Ke-pendidikan (PTK) serta peserta didik; sanksi; perlindungan dan penghargaan
4. Kode etik guru. 5. Tata tertib guru,
tenaga administrasi sekolah, dan peserta didik.
6 Penjabaran visi dan misi sekolah dalam berbagai perilaku sehari-hari yang konkret dan terukur
1. Mengaji visi dan misi sekolah.
2. Menjabarkan misi sekolah ke dalam tujuan sekolah.
3. Menyusun strategi untuk mencapai tujuan sekolah.
4. Menyusun program/rencana kerja sekolah.
1. Catatan jurnal kepala sekolah yang menunjuk-kan implementasi visi, misi, dan tujuan sekolah dalam rencana kerja sekolah. Dokumen strategi pencapaian tuju-an yang memuat langkah-langkah operasional dalam mencapai strategi
2. Dokumen program/ rencana kerja sekolah
Tabel 2.1 Langkah Operasional Penyusunan Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
-
12
Contoh Konsistensi antara visi, misi, dan tujuan sekolah
VISI: Terwujudnya Peserta Didik Yang Beriman,Cerdas, Terampil, Mandiri, Dan Berwawasan Global
MISI:
1. Menanamkan keimanan dan ketakwaan melalui pengamalan ajaran agama
2. Mengoptimalkan proses belajar dan bimbingan. 3. Mengembangkan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan
minat, bakat, dan potensi peserta didik.
4. Membina kemandirian peserta didik melalui kegiatan pembiasaan, kewirausahaan, dan pengembangan diri yang terencana dan berkesinambungan.
5. Menjalin kerja sama yang harmonis antarwarga sekolah dan lembaga lain yang terkait.
TUJUAN: 1. Mengembangkan budaya sekolah yang religius melalui kegiatan
keagamaan 2. Melaksanakan pendekatan pembelajaran aktif pada semua mata
pelajaran. 3. Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas
berbasis pendidikan karakter bangsa. 4. Menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial yang menjadi bagian
dari pendidikan karakter bangsa. 5. Menjalin kerja sama dengan lembaga lain dalam merealisasikan
program sekolah. 6. Memanfaatkan dan memelihara fasilitas pendukung proses
pembelajaran berbasis TIK.
Catatan: Contoh Visi, Mis,i dan Tujuan diperlihatkan dalam Lampiran 1
2. Pengembangan Struktur Organisasi Sekolah
Struktur organisasi adalah pengaturan tentang sistem penyelenggaraan dan
administrasi sekolah yang memuat uraian tugas, wewenang, dan tanggung-
jawab yang jelas dan transparan. Kepala sekolah dalam mengembangkan
struktur organisasi sekolah dapat melakukan langkah-langkah operasional
seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 2.2 berikut ini.
-
13
Contoh Konsistensi antara visi, misi, dan tujuan sekolah
VISI: Terwujudnya Peserta Didik Yang Beriman,Cerdas, Terampil, Mandiri, Dan Berwawasan Global
MISI:
1. Menanamkan keimanan dan ketakwaan melalui pengamalan ajaran agama
2. Mengoptimalkan proses belajar dan bimbingan. 3. Mengembangkan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan
minat, bakat, dan potensi peserta didik.
4. Membina kemandirian peserta didik melalui kegiatan pembiasaan, kewirausahaan, dan pengembangan diri yang terencana dan berkesinambungan.
5. Menjalin kerja sama yang harmonis antarwarga sekolah dan lembaga lain yang terkait.
TUJUAN: 1. Mengembangkan budaya sekolah yang religius melalui kegiatan
keagamaan 2. Melaksanakan pendekatan pembelajaran aktif pada semua mata
pelajaran. 3. Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas
berbasis pendidikan karakter bangsa. 4. Menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial yang menjadi bagian
dari pendidikan karakter bangsa. 5. Menjalin kerja sama dengan lembaga lain dalam merealisasikan
program sekolah. 6. Memanfaatkan dan memelihara fasilitas pendukung proses
pembelajaran berbasis TIK.
Catatan: Contoh Visi, Mis,i dan Tujuan diperlihatkan dalam Lampiran 1
2. Pengembangan Struktur Organisasi Sekolah
Struktur organisasi adalah pengaturan tentang sistem penyelenggaraan dan
administrasi sekolah yang memuat uraian tugas, wewenang, dan tanggung-
jawab yang jelas dan transparan. Kepala sekolah dalam mengembangkan
struktur organisasi sekolah dapat melakukan langkah-langkah operasional
seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 2.2 berikut ini.
NO KOMPONEN LANGKAH KERJA PERANGKAT
1. Desain struktur organisasi
1. Melakukan analisis program dan sumber daya yang dibutuhkan.
2. Melakukan inventarisasi beban kerja per subbagian/bidang.
3. Menyusun SOP implementasi program kerja.
4. Menganalisis ketersediaan sumber daya (pendidik dan tenaga kependidikan).
5. Membuat uraian tugas dan jabatan.
6. Membuat struktur organisasi sekolah yang sesuai dengan kebutuhan.
1. Dokumen hasil analisis program
2. Peta Beban kerja per bidang
3. Uraian tugas dan jabatan
4. Struktur organisasi sekolah
2. Personil dalam struktur organisasi
1. Melakukan analisis tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang meliputi: a. kualifikasi
akademik b. pengalaman kerja c. kompetensi/
keahlian penunjang
d. kesiapan melaksanakan tugas
2. Melihat potensi dan kesanggupan pendidik dan tenaga kependidikan yang tersedia.
3. Menetapkan calon petugas/calon pejabat dan diputuskan dalam rapat dewan pendidikan yang dipimpin oleh kepala sekolah.
1. Dokumen hasil penilaian tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
2. Data potensi dan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM)
3. Surat Keputusan (SK) Pengangkatan pendidik/tenaga kependidikan sesuai struktur organisasi
-
14
4. Menetapkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan guru yang akan mendapat tugas tambahan sesuai dengan Struktur Organisasi yang telah ditetapkan.
5. Menyosialisasikan struktur organisasi kepada semua warga sekolah dan para pemangku kepentingan pendidikan.
6. Mengusulkan pengesahan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota atau provinsi.
3. Tim Pemonitoran 1. Menyusun program pengawasan kinerja staf sekolah.
2. Melaksanakan pengawasan internal.
3. Melakukan evaluasi hasil pengawasan.
4. Melakukan perbaikan dan penghargaan terhadap pencapaian kinerja.
5. Mengevaluasi secara berkala untuk memantau efektivitas mekanisme kerja pengelolaan sekolah.
1. Dokumen program pengawasan kinerja staf (sesuaikan dengan struktur organisasi)
2. Dokumen bukti pengawasan internal
3. Dokumen hasil evaluasi pengawasan
4. Buku catatan penghargaan dan peringatan
Tabel 2.2 Langkah Operasional Pengembangan Struktur Organisasi Sekolah
Catatan : Contoh struktur organisas diperlihatkan dalam Lampiran 2
-
15
4. Menetapkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan guru yang akan mendapat tugas tambahan sesuai dengan Struktur Organisasi yang telah ditetapkan.
5. Menyosialisasikan struktur organisasi kepada semua warga sekolah dan para pemangku kepentingan pendidikan.
6. Mengusulkan pengesahan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota atau provinsi.
3. Tim Pemonitoran 1. Menyusun program pengawasan kinerja staf sekolah.
2. Melaksanakan pengawasan internal.
3. Melakukan evaluasi hasil pengawasan.
4. Melakukan perbaikan dan penghargaan terhadap pencapaian kinerja.
5. Mengevaluasi secara berkala untuk memantau efektivitas mekanisme kerja pengelolaan sekolah.
1. Dokumen program pengawasan kinerja staf (sesuaikan dengan struktur organisasi)
2. Dokumen bukti pengawasan internal
3. Dokumen hasil evaluasi pengawasan
4. Buku catatan penghargaan dan peringatan
Tabel 2.2 Langkah Operasional Pengembangan Struktur Organisasi Sekolah
Catatan : Contoh struktur organisas diperlihatkan dalam Lampiran 2
3. Langkah Strategis Pengembangan Sekolah
Kepala sekolah dalam mengembangkan sekolah dapat menggunakan alur
strategi pengembangan sekolah yang ditunjukkan oleh diagram 2.1 di bawah ini.
Diagram 2.1 Alur Strategi Kegiatan Kerja Pengembangan Sekolah
Analisis Lingkungan Strategis
Kondisi Pendidikan Saat Ini
Pendidikan yang diharapkan
Indikator: 8 Standar Nasional Pendidikan
Kesenjangan
Visi
Misi
Tujuan
Strategi Perencanaan dan Pelaksanaan Program
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM)
Rencana Kerja Tahunan (RKT)
Rencana Kerja Tahun (RKT)
ke-1
Rencana Kerja Tahun (RKT)
ke-2
Rencana Kerja Tahun (RKT)
ke-3
Rencana Kerja Tahun (RKT)
ke-4
Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS)
Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS)
Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS)
Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS)
Monitoring dan Evaluasi
-
16
Berdasarkan diagram 2.1, alur strategi kegiatan kerja kepala sekolah dalam
mengembangkan sekolah, ialah
a. Melakukan analisis lingkungan strategis dengan menggunakan metode
analisis dengan membandingkan antara kondisi pendidikan saat di sekolah
dan pendidikan yang diharapkan (kondisi ideal). Sekolah dapat
menggunakan metode analisis seperti SWOT, Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
atau metode lain.
b. Menggunakan indikator Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang akan
dianalisis.
c. Menemukan kesenjangan antara kondisi nyata dan kondisi ideal yang
diharapkan. Kesenjangan pada setiap indikator akan menjadi bahan
rujukan untuk strategi perencanaan program pendidikan di sekolah.
d. Mengelompokkan program-program sekolah yang terdeteksi dari
kesenjangan berdasarkan skala prioritas.
e. Menuangkan skala prioritas ke dalam rencana kerja jangka menengah
(RKJM).
f. Menguraikan RKJM secara operasional ke dalam rencana kerja tahunan
(RKT).
g. Melengkapi RKT dengan pembiayaan sehingga menjadi rencana kegiatan
dan anggaran sekolah (RKAS).
h. Melakukan pemonitoran untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian
tujuan dan hasil dari berbagai yang direncanakan sekolah dan evaluasi
berupa pemantauan, pengawasan dan evaluasi. Hasilnya dapat dijadikan
sebagai rujukan untuk menindaklanjuti program selanjutnya.
a. Analisis Lingkungan Strategis
Analisis lingkungan strategis dapat dilakukan sekolah dengan berbagai strategi,
di antaranya evaluasi diri sekolah (EDS), analisis SWOT, analisis konteks.
(lampiran 3a, 3b, 3c dan 3d)
-
17
Berdasarkan diagram 2.1, alur strategi kegiatan kerja kepala sekolah dalam
mengembangkan sekolah, ialah
a. Melakukan analisis lingkungan strategis dengan menggunakan metode
analisis dengan membandingkan antara kondisi pendidikan saat di sekolah
dan pendidikan yang diharapkan (kondisi ideal). Sekolah dapat
menggunakan metode analisis seperti SWOT, Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
atau metode lain.
b. Menggunakan indikator Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang akan
dianalisis.
c. Menemukan kesenjangan antara kondisi nyata dan kondisi ideal yang
diharapkan. Kesenjangan pada setiap indikator akan menjadi bahan
rujukan untuk strategi perencanaan program pendidikan di sekolah.
d. Mengelompokkan program-program sekolah yang terdeteksi dari
kesenjangan berdasarkan skala prioritas.
e. Menuangkan skala prioritas ke dalam rencana kerja jangka menengah
(RKJM).
f. Menguraikan RKJM secara operasional ke dalam rencana kerja tahunan
(RKT).
g. Melengkapi RKT dengan pembiayaan sehingga menjadi rencana kegiatan
dan anggaran sekolah (RKAS).
h. Melakukan pemonitoran untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian
tujuan dan hasil dari berbagai yang direncanakan sekolah dan evaluasi
berupa pemantauan, pengawasan dan evaluasi. Hasilnya dapat dijadikan
sebagai rujukan untuk menindaklanjuti program selanjutnya.
a. Analisis Lingkungan Strategis
Analisis lingkungan strategis dapat dilakukan sekolah dengan berbagai strategi,
di antaranya evaluasi diri sekolah (EDS), analisis SWOT, analisis konteks.
(lampiran 3a, 3b, 3c dan 3d)
b. Evaluasi Diri Sekolah
Evaluasi diri sekolah (EDS) adalah proses evaluasi bersifat internal yang
melibatkan pemangku kepentingan pendidikan untuk melihat kinerja sekolah
berdasarkan standar pelayanan minimal (SPM) dan standar nasional pendidikan
(SNP). Hasilnya digunakan sebagai dasar penyusunan RKS dan sebagai
masukan bagi perencanaan investasi pendidikan tingkat kabupaten/kota dan
pemangku kepentingan lainnya. EDS merupakan bagian dari pemetaan mutu
sekolah. Peta mutu ini memberikan data awal pencapaian standar SPM atau SNP.
Tujuan pelaksanaan EDS untuk 1) menilai kinerja sekolah berdasarkan SPM dan
SNP, mengetahui tahapan pengembangan dalam pencapaian SPM dan SNP
sebagai dasar peningkatan mutu pendidikan; dan 2) menyusun rencana
pengembangan sekolah (RPS) atau rencana kegiatan sekolah (RKS) sesuai
kebutuhan nyata menuju ketercapaian implementasi SPM dan SNP.
c. Langkah Operasional dalam Melaksanakan Evaluasi Diri Sekolah
Langkah-langkah operasional yang dilakukan kepala sekolah dalam melakukan
Evaluasi Diri Sekolah (EDS) ditunjukkan dalam Tabel 2.3 di bawah ini.
KOMPONEN LANGKAH KERJA PERANGKAT
Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
1. Membentuk Tim Pengembang Sekolah (TPS) yang terdiri atas unsur Kepala sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru, Tenaga Administrasi, Komite Sekolah, Orang Tua dan para pemangku kepentingan pendidikan lainnya.
2. Membagi tugas TPS sesuai dengan bidangnya.
3. TPS memahami instrumen EDS baik manual maupun digital.
4. TPS melakukan analisis berdasarkan instrumen.
5. TPS membuat rekomendasi Rencana Tindak Lanjut (RTL) berdasarkan hasil pengisian instrumen EDS.
1. Notula Rapat 2. Daftar Hadir 3. Instrumen EDS 4. Instrumen EDS
hasil kajian
5. Instrumen EDS hasil pengembangan
Tabel 2.3 Langkah Operasional Penyusunan EDS
-
18
d. Penggunaan Instrumen EDS
Instrumen EDS yang digunakan dalam pembelajaran ini diberikan dalam bentuk
excel. Instrumen ini telah dikonstruksi sedemikian rupa agar sekolah atau Tim
Pengembang Sekolah (TPS) dapat menggunakannya dengan mudah. Data yang
dapat dijaring melalui instrumen ini meliputi data kuantitatif dan data kualitatif.
Data kualitatif berupa angka 3, 2, dan 1. Angka tersebut menunjukkan level atau
gradasi pencapaian sekolah terhadap masing-masing indikator sesuai dengan
keterpenuhan kriteria. Tabel 2.4 berikut ini merupakan contoh tampilan
instrumen EDS:
No
Indikator
Kriteria
Aktualisasi
Nilai
Alternatif Rekomendasi
Untuk Perbaikan/
Pengembangan
1 2 3 4 5 6
...
............ ......... ............. ..... .....................
Rekomendasi TPS: ..................................................................................................................................................................
Tabel 2.4 Instrumen EDS
Penjelasan pengisian instrumen:
1) Kolom 1 berisi nomor indikator.
2) Kolom 2 berisi indikator yang dikembangkan dari Standar Nasional
Pendidikan (SNP).
3) Kolom 3 berisi kriteria yang dikembangkan dari deskriptor dan mengacu
pada SNP.
4) Kolom 4 berisi aktualisasi satuan pendidikan dalam pemenuhan kriteria
pada masing-masing indikator. Aktualisasi dinyatakan dalam rumusan-
rumusan kalimat pernyataan yang menggambarkan tingkat pemenuhan
kriteria secara bertingkat mulai dari tingkat pemenuhan yang tinggi
(seluruh kriteria terpenuhi), tingkat pemenuhan sedang (sebagian besar
-
19
d. Penggunaan Instrumen EDS
Instrumen EDS yang digunakan dalam pembelajaran ini diberikan dalam bentuk
excel. Instrumen ini telah dikonstruksi sedemikian rupa agar sekolah atau Tim
Pengembang Sekolah (TPS) dapat menggunakannya dengan mudah. Data yang
dapat dijaring melalui instrumen ini meliputi data kuantitatif dan data kualitatif.
Data kualitatif berupa angka 3, 2, dan 1. Angka tersebut menunjukkan level atau
gradasi pencapaian sekolah terhadap masing-masing indikator sesuai dengan
keterpenuhan kriteria. Tabel 2.4 berikut ini merupakan contoh tampilan
instrumen EDS:
No
Indikator
Kriteria
Aktualisasi
Nilai
Alternatif Rekomendasi
Untuk Perbaikan/
Pengembangan
1 2 3 4 5 6
...
............ ......... ............. ..... .....................
Rekomendasi TPS: ..................................................................................................................................................................
Tabel 2.4 Instrumen EDS
Penjelasan pengisian instrumen:
1) Kolom 1 berisi nomor indikator.
2) Kolom 2 berisi indikator yang dikembangkan dari Standar Nasional
Pendidikan (SNP).
3) Kolom 3 berisi kriteria yang dikembangkan dari deskriptor dan mengacu
pada SNP.
4) Kolom 4 berisi aktualisasi satuan pendidikan dalam pemenuhan kriteria
pada masing-masing indikator. Aktualisasi dinyatakan dalam rumusan-
rumusan kalimat pernyataan yang menggambarkan tingkat pemenuhan
kriteria secara bertingkat mulai dari tingkat pemenuhan yang tinggi
(seluruh kriteria terpenuhi), tingkat pemenuhan sedang (sebagian besar
kriteria terpenuhi) hingga tingkat pemenuhan yang rendah (hanya sedikit
kriteria yang terpenuhi/hampir seluruh kriteria tidak terpenuhi).
5) Kolom 5 berisi nilai yang akan terisi secara otomatis oleh sistem aplikasi
pada saat instrumen diisi oleh responden yaitu TPS. Adapun nilai capaian
yang akan dimunculkan oleh sistem aplikasi bersifat data ordinal yaitu 3,
2, 1 sesuai dengan pilihan yang dicentang dengan pola sebagai berikut.
a) Nilai 3, jika yang dicentang ialah pilihan yang kategorinya tingkat
pemenuhan tinggi
b) Nilai 2, jika yang dicentang ialah pilihan yang kategorinya tingkat
pemenuhan sedang
c) Nilai 1, jika yang dicentang ialah pilihan yang kategorinya tingkat
pemenuhan rendah.
6) Kolom 6 berisi rekomendasi alternatif yang akan terisi secara otomatis oleh
sistem aplikasi sesuai dengan pilihan aktualisasi yang dicentang oleh
responden (TPS). Kolom/baris rekomendasi TPS harus diisi oleh TPS
dengan rumusan kalimat rekomendasi yang spesifik sesuai dengan kondisi
aktual sekolah dan mengacu pada rekomendasi alternatif.
Contoh tampilan instrumen dalam bentuk excel secara umum ditunjukkan
sebagaimana tabel 2.5 sebagai berikut.
-
20
Instrumen EDS SMK Bidang Keahlian Bisnis Manajemen
Tabel 2.5 Menu Lembar Keraja Evaluasi Diri Sekolah
Tabel 2.5 di atas menampilkan menu instrumen yang memuat 24 menu. Nomor
1 sampai dengan 8 ialah format isian data dasar. Data dasar ini bersifat dinamis
artinya setiap saat harus diperbaharui sesuai dengan kondisi aktual sekolah.
Khusus nomor 5, bersifat pilihan artinya sekolah yang belum melaksanakan tes
IQ bagi siswanya tidak perlu mengisi dan sekolah dapat secara bertahap
merencanakan dan melaksanakan tes tersebut. Tampilan bagian utama
instrumen dalam bentuk excel ditunjukkan pada Tabel 2.6 berikut ini.
-
21
Instrumen EDS SMK Bidang Keahlian Bisnis Manajemen
Tabel 2.5 Menu Lembar Keraja Evaluasi Diri Sekolah
Tabel 2.5 di atas menampilkan menu instrumen yang memuat 24 menu. Nomor
1 sampai dengan 8 ialah format isian data dasar. Data dasar ini bersifat dinamis
artinya setiap saat harus diperbaharui sesuai dengan kondisi aktual sekolah.
Khusus nomor 5, bersifat pilihan artinya sekolah yang belum melaksanakan tes
IQ bagi siswanya tidak perlu mengisi dan sekolah dapat secara bertahap
merencanakan dan melaksanakan tes tersebut. Tampilan bagian utama
instrumen dalam bentuk excel ditunjukkan pada Tabel 2.6 berikut ini.
NO. INDIKATOR KRITERIA NILAI ALTERNATIF REKOMENDASI UNTUK PERBAIKAN/PENGEMBANGAN..*)
1. Indikator pencapaian kompetensi a. Semua kriteria dipatuhi dikembangkan mencakup ranah sikap2. Indikator pencapaian kompetensi b. Kriteria terpenuhi kecuali (4) dikembangkan mencakup ranah pengetahuan3. Indikator pencapaian kompetensi c. Kriteria terpenuhi kecuali (3) dikembangkan mencakup ranah keterampilan4. Pengembangan indikator mengacu pada d. Kriteria terpenuhi kecuali (2) kompetensi dasar
e. Kriteria terpenuhi kecuali (1)
f. Lebih dari satu kriteria tidak terpenuhi
STANDAR PENILAIAN
Pendidik perlu mengembangkan indikator pencapaian kompetensi mencakup ranah sikap.
AKTUALISASI
REKOMENDASI TPSSekolah perlu mengadakan IHT (In House Training) tentang perencanaan penilaian yang menekankan pada pengembangan indikator pencapaian kompetensi mencangkup ranah sikap.
Perencanaan penilaian pendidik mengembangkan ranah dan acuan pengembangan indikator pencapaian kompetensi
4.1.1 2
Tabel 2.6 Tampilan di program excel Instrumen Rekomendasi TPS
e. Mengidentifikasi Bukti Fisik
Bukti fisik digunakan sebagai acuan dalam menetapkan terpenuhi tidaknya suatu
kriteria. Instrumen ini dilengkapi dengan manual (petunjuk) yang berisi
keterangan bukti fisik yang diperlukan dari setiap kriteria agar TPS memiliki
persepsi yang sama. Bukti fisik juga berfungsi sebagai sumber informasi,
misalnya catatan kajian, hasil observasi, dan hasil wawancara/konsultasi dengan
komite, orangtua, guru-guru, peserta didik, dan lain-lain. Bukti fisik pada
umumnya dalam bentuk dokumen tertulis dan beberapa artefak lain yang
sejenis, misalnya bagan, produk keterampilan dan sebagainya. Berbagai jenis
bukti fisik dapat juga digunakan sebagai bukti tahapan pengembangan tertentu.
Informasi yang dikumpulkan berdasarkan bukti fisik tersebut dapat diverifikasi
melalui proses triangulasi sehingga bagian penting dari proses pengisian
instrumen EDS adalah keakuratan data yang berbasis bukti fisik. Artinya, TPS
harus benar-benar berpedoman pada kejujuran, ketepatan analisis dan
ketersediaan bukti fisik dalam menetapkan status terpenuhi tidaknya suatu
kriteria.
-
22
f. Merumuskan rekomendasi
TPS merumuskan rekomendasi berdasarkan kriteria dan indikator EDS.
Rekomendasi merupakan kunci pokok dari proses EDS karena rekomendasi
itulah yang menjadi titik temu antara kondisi faktual dan kondisi yang
diharapkan. Instrumen EDS memuat 2 bagian rekomendasi yaitu alternatif
rekomendasi dan rekomendasi TPS. Alternatif rekomendasi disediakan oleh
sistem aplikasi namun rekomendasi tersebut masih bersifat umum. Berdasarkan
alternatif rekomendasi tersebut, TPS merumuskan rekomendasi yang lebih
spesifik dan operasional sesuai dengan kondisi sekolahnya. Dengan demikian
rekomendasi ialah dasar untuk rencana pengembangan sekolah (RPS).
4. Menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) menggambarkan tujuan yang akan
dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan
yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu
lulusan. RKJM merupakan rencana kerja pencapaian tujuan berdasarkan skala
prioritas. Substansi rencana kerja tersebut diperoleh dari kesenjangan yang
terjadi antara kondisi sekolah saat ini dengan kondisi ideal yang diharapkan.
Indikator dari RKJM mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Rencana Jangka Menengah (RKJM) dapat disusun melalui tahapan pada Tabel
2.7 sebagai berikut.
NO KOMPONEN LANGKAH KERJA PERANGKAT
1. Rencana kerja jangka menengah (RKJM)
1. Menugaskan tim kerja/tim pengembang untuk menyusun RKJM
2. Menganalisis rekomendasi hasil EDS, visi, misi, dan tujuan sekolah
3. Menentukan prioritas dalam penyusunan RKJM
4. Mereviu dan merevisi rancangan (draf) rencana kerja jangka menengah (RKJM)
5. Memfinalisasi hasil revisi Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM)
6. Menandatangani dokumen RKJM
Dokumen RKJM
Tabel 2.7 Penyusunan Rencana Jangka Menengah
-
23
f. Merumuskan rekomendasi
TPS merumuskan rekomendasi berdasarkan kriteria dan indikator EDS.
Rekomendasi merupakan kunci pokok dari proses EDS karena rekomendasi
itulah yang menjadi titik temu antara kondisi faktual dan kondisi yang
diharapkan. Instrumen EDS memuat 2 bagian rekomendasi yaitu alternatif
rekomendasi dan rekomendasi TPS. Alternatif rekomendasi disediakan oleh
sistem aplikasi namun rekomendasi tersebut masih bersifat umum. Berdasarkan
alternatif rekomendasi tersebut, TPS merumuskan rekomendasi yang lebih
spesifik dan operasional sesuai dengan kondisi sekolahnya. Dengan demikian
rekomendasi ialah dasar untuk rencana pengembangan sekolah (RPS).
4. Menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) menggambarkan tujuan yang akan
dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan
yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu
lulusan. RKJM merupakan rencana kerja pencapaian tujuan berdasarkan skala
prioritas. Substansi rencana kerja tersebut diperoleh dari kesenjangan yang
terjadi antara kondisi sekolah saat ini dengan kondisi ideal yang diharapkan.
Indikator dari RKJM mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Rencana Jangka Menengah (RKJM) dapat disusun melalui tahapan pada Tabel
2.7 sebagai berikut.
NO KOMPONEN LANGKAH KERJA PERANGKAT
1. Rencana kerja jangka menengah (RKJM)
1. Menugaskan tim kerja/tim pengembang untuk menyusun RKJM
2. Menganalisis rekomendasi hasil EDS, visi, misi, dan tujuan sekolah
3. Menentukan prioritas dalam penyusunan RKJM
4. Mereviu dan merevisi rancangan (draf) rencana kerja jangka menengah (RKJM)
5. Memfinalisasi hasil revisi Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM)
6. Menandatangani dokumen RKJM
Dokumen RKJM
Tabel 2.7 Penyusunan Rencana Jangka Menengah
Contoh berikut ini adalah program sekolah hasil EDS yang dituangkan dalam skala
prioritas RKJM diperlihatkan oleh bagan 2.2
Bagan 2.2. EDS dengan skala prioritas
Contoh sistematika dokumen tertulis RKJM dapat menggunakan tabel 2.8 sebagai
berikut :
SISTEMATIKA PENJELASAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Menguraikan apa, bagaimana dan mengapa RKJM harus dibuat sekolah
B. landasan Hukum Landasan Hukum yang memayungi RKJM
C. Tujuan Menjelaskan tujuan penyusunan RKJM dan tujuan dari RKJM itu sendiri
D. Manfaat Menjelaskan manfaat dari penyusunan RKJM dan manfaat dari RKJM itu sendiri
Rekomendasi Hasil EDS:
Sekolah perlu:
1. memperkaya kurikulum dengan kurikulum dari sekolah maju, muatan kompetensi yang dipersyaratkan industri nasional dan internasional;
2. mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan masyarakat; 3. melaksanakan kurikulum agar memungkinkan peserta didik mendapatkan layanan perbaikan,
pengayaan, dan atau percepatan dengan menggunakan pendekatan multi strategi dan multi media
Tahun ke-1 Mengembangkan KTSP mengacu pada sekolah
maju, Perguruan Tinggi, Dunia
Kerja dan Industri
Tahun ke-2 mengembangan
kurikulum disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat
Tahun ke-3 melaksanakan kurikulum agar memungkinkan peserta didik mendapatkan
layanan perbaikan, pengayaan, dan atau percepatan
dengan menggunakan
pendekatan multi strategi dan multi
media
Tahun ke-4 Mengevaluasi,m
ereviu dan merevisi
pengembangan kurikulum tahun ke 1, 2, dan 3
Indikator: Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan menggunakan panduan yang disusun BSNP
-
24
E. Ruang Lingkup Menjelaskan Ruang lingkup dari isi RKJM
BAB II PROFIL SEKOLAH Menguraikan profil sekolah: Visi, misi, tujuan, dan profil lainnya
BAB III PROSES PENYUSUNAN RKJM
Menguraikan rekomendasi hasil analisis sekolah baik hasil EDS atau analisis lainnya
BAB IV RENCANA KERJA Menguraikan program-program yang direncanakan dalam kurun empat tahun
BAB V PENUTUP Jawaban tujuan, harapan, kebermanfaatan RKM, pengembangan dan rekomendasi.
Tabel 2.8 Sistematika Dokumen RKJM
Agar mudah dibaca dan dipahami oleh para pemangku kepentingan pendidikan,
RKJM dapat menjelaskan pencapaian program yang direncanakan selama empat
tahun. Contoh komponen/target yang akan dicapai berdasarkan skala prioritas
selama empat tahun ditunjukkan dalam Tabel 2.9 sebagai berikut.
No Komponen SNP Pencapaian Bidang
Program/ Kegiatan
Tahap Pencapaian
Tahun.. Tahun.. Tahun.. Tahun..
1 Standar Isi ....
2. Standar Proses
Tabel 2.9 Format Komponen Prioritas
5. Menyusun Rencana Kerja Tahunan, Rencana Kegiatan, dan
Anggaran Sekolah
a. Menyusun Rencana Kerja Tahunan
Rencana Kerja Tahunan (RKT) adalah rencana kerja sekolah dalam 1 tahun
sebagai skala prioritas dari RKJM. Rencana Kerja Tahunan dapat
dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran sekolah sebagai istilah
lain dari Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja sekolah. Rencana
kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah yang ditunjukkan
dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan
akuntabilitas. Rencana kerja tahunan memuat ketentuan yang jelas
mengenai kesiswaan, kurikulum dan kegiatan pembelajaran, pendidik dan
tenaga kependidikan serta pengembangannya, sarana dan prasarana,
keuangan dan pembiayaan, budaya dan lingkungan sekolah, peran serta
masyarakat dan kemitraan, serta rencana-rencana kerja lain yang
mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu.
-
25
E. Ruang Lingkup Menjelaskan Ruang lingkup dari isi RKJM
BAB II PROFIL SEKOLAH Menguraikan profil sekolah: Visi, misi, tujuan, dan profil lainnya
BAB III PROSES PENYUSUNAN RKJM
Menguraikan rekomendasi hasil analisis sekolah baik hasil EDS atau analisis lainnya
BAB IV RENCANA KERJA Menguraikan program-program yang direncanakan dalam kurun empat tahun
BAB V PENUTUP Jawaban tujuan, harapan, kebermanfaatan RKM, pengembangan dan rekomendasi.
Tabel 2.8 Sistematika Dokumen RKJM
Agar mudah dibaca dan dipahami oleh para pemangku kepentingan pendidikan,
RKJM dapat menjelaskan pencapaian program yang direncanakan selama empat
tahun. Contoh komponen/target yang akan dicapai berdasarkan skala prioritas
selama empat tahun ditunjukkan dalam Tabel 2.9 sebagai berikut.
No Komponen SNP Pencapaian Bidang
Program/ Kegiatan
Tahap Pencapaian
Tahun.. Tahun.. Tahun.. Tahun..
1 Standar Isi ....
2. Standar Proses
Tabel 2.9 Format Komponen Prioritas
5. Menyusun Rencana Kerja Tahunan, Rencana Kegiatan, dan
Anggaran Sekolah
a. Menyusun Rencana Kerja Tahunan
Rencana Kerja Tahunan (RKT) adalah rencana kerja sekolah dalam 1 tahun
sebagai skala prioritas dari RKJM. Rencana Kerja Tahunan dapat
dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran sekolah sebagai istilah
lain dari Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja sekolah. Rencana
kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah yang ditunjukkan
dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan
akuntabilitas. Rencana kerja tahunan memuat ketentuan yang jelas
mengenai kesiswaan, kurikulum dan kegiatan pembelajaran, pendidik dan
tenaga kependidikan serta pengembangannya, sarana dan prasarana,
keuangan dan pembiayaan, budaya dan lingkungan sekolah, peran serta
masyarakat dan kemitraan, serta rencana-rencana kerja lain yang
mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu.
Menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS) menggunakan tahapan pada Tabel 2.10 sebagai
berikut.
NO KOMPONEN LANGKAH KERJA PERANGKAT
1. Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah
Memembentuk Tim Pengembang Sekolah (TPS)
SK TPS
Menganalisis program pada RKJM yang menjadi skala prioritas pada tahun bersangkutan.
Hasil analisis
Melaksanakan program di tahun bersangkutan memerlukan pembiayaan, maka perlu ada uraian program, volume, satuan, harga satuan, jumlah harga, dan sumber dana
Menyetujui melalui rapat dewan pendidikan setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah dan disahkan oleh dinas pendidikan kabupaten/kota. Pada sekolah swasta rencana kerja ini disahkan oleh penyelenggara sekolah.
Menyusun RKT dilengkapi dengan rencana anggaran dan belanja sekolah (RKAS) dalam dokumen tertulis yang mudah dibaca dan dipahami oleh para pemangku kepentingan pendidikan.
Tabel 2.10 Penyusunan Rencana Kerja Tahunan
Sistematika Rencana Kerja Tahunan diperlihatkan oleh Tabel 2.11 di bawah
ini.
SISTEMATIKA PENJELASAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Menguraikan apa, bagaimana dan mengapa RKT harus dibuat oleh sekolah
B. Landasan Hukum Landasan hukum yang memayungi RKJM
C. Tujuan Menjelaskan tujuan penyusunan RKT dan tujuan dari RKT itu sendiri
D. Manfaat Menjelaskan manfaat dari penyusunan RKT dan manfaat dari RKT itu sendiri
E. Ruang Lingkup Menjelaskan ruang lingkup dari isi RKT
-
26
SUM SUMBER
VOL SATUAN BIAYAKOMITE (DSPT/
DSPB)KESISWAAN TIK
BOS (pusat dan provinsi)
SUMBER LAIN (BANSOS, RUTIN)
1. KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN Rp -
1.1 Standar Isi Rp -
1.1.1 Workshop pengembangan KTSP dan Kurikulum 2013 1 Kegiatan Rp 7.000.000 Rp 7.000.000 Rp 4.000.000 Rp 3.000.000 Rp 7.000.000
NO PROGRAM, ASPEK DAN KEGIATAN PERINCIAN
JUMLAH BIAYA SUMBER DANA
BAB II PROFIL SEKOLAH Menguraikan profil sekolah yaitu visi, misi, tujuan dan profil lainnya
BAB III RENCANA KERJA TAHUN ....
Menguraikan rencana kerja di tahun yang bersangkutan
BAB IV RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH
Menguraikan pembiayaan pada rencana kerja, baik besaran penggunaannya maupun sumber dananya
BAB V PENUTUP Jawaban tujuan, harapan kebermanfaatan RKM, pengembangan dan rekomendasi.
Tabel 2.11 Sistematika Dokumen RKT
b. Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
Perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan anggaran pendapatan dan
belanja tahunan sekolah meliputi
1) sumber pemasukan, pengeluaran, dan jumlah dana yang dikelola;
2) penyusunan dan pencairan anggaran, serta penggalangan dana di luar
dana investasi dan operasional;
3) kewenangan dan tanggung jawab kepala sekolah dalam
membelanjakan anggaran pendidikan sesuai dengan peruntukannya;
4) pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan
anggaran untuk dilaporkan kepada komite sekolah serta institusi di
atasnya, mengacu pada ketentuan Standar Biaya dan Standar Biaya
Kementerian Keuangan.
Rencana Kegiatan dan anggaran sekolah merupakan kegiatan yang dilakukan sekolah
selama satu tahun yang diperinci dengan pembiayaannya. Tabel 2.12 merupakan
contoh format RKAS.
Tabel 2.12 Format RKAS
-
27
SUM SUMBER
VOL SATUAN BIAYAKOMITE (DSPT/
DSPB)KESISWAAN TIK
BOS (pusat dan provinsi)
SUMBER LAIN (BANSOS, RUTIN)
1. KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN Rp -
1.1 Standar Isi Rp -
1.1.1 Workshop pengembangan KTSP dan Kurikulum 2013 1 Kegiatan Rp 7.000.000 Rp 7.000.000 Rp 4.000.000 Rp 3.000.000 Rp 7.000.000
NO PROGRAM, ASPEK DAN KEGIATAN PERINCIAN
JUMLAH BIAYA SUMBER DANA
BAB II PROFIL SEKOLAH Menguraikan profil sekolah yaitu visi, misi, tujuan dan profil lainnya
BAB III RENCANA KERJA TAHUN ....
Menguraikan rencana kerja di tahun yang bersangkutan
BAB IV RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH
Menguraikan pembiayaan pada rencana kerja, baik besaran penggunaannya maupun sumber dananya
BAB V PENUTUP Jawaban tujuan, harapan kebermanfaatan RKM, pengembangan dan rekomendasi.
Tabel 2.11 Sistematika Dokumen RKT
b. Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
Perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan anggaran pendapatan dan
belanja tahunan sekolah meliputi
1) sumber pemasukan, pengeluaran, dan jumlah dana yang dikelola;
2) penyusunan dan pencairan anggaran, serta penggalangan dana di luar
dana investasi dan operasional;
3) kewenangan dan tanggung jawab kepala sekolah dalam
membelanjakan anggaran pendidikan sesuai dengan peruntukannya;
4) pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan
anggaran untuk dilaporkan kepada komite sekolah serta institusi di
atasnya, mengacu pada ketentuan Standar Biaya dan Standar Biaya
Kementerian Keuangan.
Rencana Kegiatan dan anggaran sekolah merupakan kegiatan yang dilakukan sekolah
selama satu tahun yang diperinci dengan pembiayaannya. Tabel 2.12 merupakan
contoh format RKAS.
Tabel 2.12 Format RKAS
BAB III PENINGKATAN MUTU SEKOLAH
A. Mutu Sekolah Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan
Mutu pendidikan di satuan pendidikan dapat dicapai apabila satuan pendidikan
dapat memenuhi atau melampaui standar nasional pendidikan (SNP) secara
bertahap dan berkelanjutan. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal
tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia (UUSPN Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 1 ayat (17). SNP meliputi delapan
standar, yaitu 1) standar isi, 2) standar proses, 3) standar kompetensi lulusan (SKL),
4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, 5) standar sarana dan prasarana, 6)
standar pengelolaan, 7) standar pembiayaan, dan 8) standar penilaian pendidikan.
Dalam hal ini, kepala sekolah bertugas untuk meningkatkan mutu sekolah melalui
pencapaian SNP sesuai dengan kewenangannya.
Fungsi standar nasional pendidikan adalah sebagai dasar dalam perencanaan,
pelaksanaan serta pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan
nasional yang bermutu. Sementara itu standar nasional pendidikan ini bertujuan
menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
dan membentuk peradaban serta watak bangsa yang bermartabat.
Peningkatan mutu sekolah berdasarkan delapan standar nasional pendidikan oleh
kepala sekolah dapat dipolakan dalam diagram berikut ini.
-
28
Diagram 3.1 Pola Pikir Peningkatan Mutu sekolah berdasarkan delapan standar pendidikan
Pada intinya pemenuhan SNP adalah pencapaian kompetensi lulusan sebagai tujuan
akhir. Upaya itu dilakukan melalui layanan standar isi, proses, dan penilaian. Untuk
mendukung layanan tersebut dibutuhkan pendukung layanan dalam bentuk sarana
dan prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan, pembiayaan, dan pengelolaan.
Peningkatan mutu sekolah dengan pendekatan standar nasional pendidikan di
tingkat sekolah diintegrasikan dalam berbagai kegiatan yang dituangkan dalam
bentuk perencanaan, pelaksanaan dan program sekolah. Program-pr