PANDANGAN HAKIM TERHADAP ASAS MEMPERSULIT … · seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang...

19
PANDANGAN HAKIM TERHADAP ASAS MEMPERSULIT PERCERAIAN (Studi Multisitus di Pengadilan Agama Jawa Timur) SKRIPSI oleh : Ika Puji Lestari 11210045 JURUSAN AL AHWAL AL SYAKHSHIYYAH FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2015

Transcript of PANDANGAN HAKIM TERHADAP ASAS MEMPERSULIT … · seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang...

PANDANGAN HAKIM TERHADAP ASAS MEMPERSULIT

PERCERAIAN

(Studi Multisitus di Pengadilan Agama Jawa Timur)

SKRIPSI

oleh :

Ika Puji Lestari

11210045

JURUSAN AL AHWAL AL SYAKHSHIYYAH

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2015

ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Demi Allah,

Dengan kesadaran dan rasa tanggungjawab terhadap pengembangan keilmuan,

Penulis menyatakan bahwa skripsi dengan judul :

PANDANGAN HAKIM TERHADAP ASAS MEMPERSULIT

PERCERAIAN

(Studi Multisitus di Pengadilan Agama Jawa Timur)

benar-benar merupakan karya ilmiah yang disusun sendiri, bukan duplikat atau

memindah data milik orang lain, kecuali yang disebutkan referensinya secara

benar. Jika di kemudian hari terbukti disusun orang lain, ada penjiplakan,

duplikasi atau memindah data orang lain, baik secara keseluruhan atau sebagian,

maka skripsi dan gelar sarjana yang saya peroleh karenanya, batal demi hukum.

Malang, 5 Juni 2015

Penulis,

Ika Puji Lestari

NIM 11210045

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Setelah membaca dan mengoreksi skripsi saudari Ika Puji Lestari NIM :

11210045 Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah Universitas Islam

Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dengan judul :

PANDANGAN HAKIM TERHADAP ASAS MEMPERSULIT

PERCERAIAN

(Studi Multisitus di Pengadilan Agama Jawa Timur)

Maka pembimbing menyatakan bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat

untuk diajukan dan diuji pada Majelis Dewan Penguji Sidang Skripsi.

Malang, 05 Juni 2015

Mengetahui, Dosen Pembimbing,

Ketua Jurusan

Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah

Dr. Sudirman, M.A. Dr. Hj. Umi Sumbulah. M.Ag

NIP 197708222005011003 NIP 19710826199803 2 2002

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Dewan Penguji Skripsi saudara Ika Puji Lestari, NIM 11210045, mahasiswa

Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan judul :

PANDANGAN HAKIM TERHADAP ASAS MEMEPRSULIT

PERCERAIAN

(Studi Multisitus di Pengadilan Agama Jawa Timur)

Telah dinyatakan lulus dengan nilai A (Sangat Memuaskan)

Dewan Penguji :

1. Jamilah, MA ( )

NIP 19790124 200901 2 007 Ketua

2. Dr. Hj. Umi Sumbulah, M.Ag ( )

NIP 19710826 199803 2 2002 Sekretaris

3. Dr. H. Fadil SJ, M.Ag ( )

NIP 19651231 199203 1 046 Penguji Utama

Malang, 06 Juli 2015

Dekan,

Dr. H. Roibin, M.H.I

NIP 19680902000031001

v

MOTTO

Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, Maka kirimlah

seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga

perempuan. jika kedua orang hakam itu bermaksud Mengadakan perbaikan,

niscaya Allah memberi taufik kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha

mengetahui lagi Maha Mengenal.

(QS. An- Nisâ : 35)

DIVORCE IS LIKE AN AMPUTATION: YOU SURVIVE, BUT THERE’S

LESS OF YOU

(Margaret Atwood)

vi

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk Orang-orang tercinta dan yang paling berjasa dalam hidupku serta

Yang telah memberikan warna dalam setiap langkahku

1. Kepada Kakek ku Hendro Suwarno dan Nenek ku Wakiyah, yang

senantiasa menjadi sumber mata air kehidupan ku. Terima Kasih atas

Kasih sayang yang tak pernah lekang oleh waktu. Terimakasih Untuk

setiap do’a di setiap malam yang selalu ada namaku.

2. Kepada kedua orang tuaku Syahman dan Enny Hariyanti, terimakasih

untuk selalu menyebut namaku dalam doa, dan menjadi penyemangat

untukku selalu kuat menjalani hidup ini.

3. Semua keluargaku yang telah memberiku dukungan dalam menyelesaikan

penelitian ini.

4. Teman-temanku yang selalu ada saat aku merasa lelah. Sahabat sejati yang

tak tergantikan hingga saat ini. Siti Qoyimah, Nurfa’ul Fajriati, Rini

Fatmawati dan Wira yuliati. Suatu saat nanti kita pasti akan mewujudkan

impian lima menara kita.

5. Semua teman-teman seperjuangan di Fakultas Syariah UIN Malang.

Kalian terbaik.

Karya kecil ini ku persembahkan kepada orang-orang yang berarti dalam hidupku

Thank you for being my great family Semoga Allah swt senantiasa memberikan yang terbaik bagi kita

untuk bisa mencapai impian tertinggi kita Amin Ya Robbal Alamin

vii

KATA PENGANTAR

Alhamd li Allahi Rabb al-Alamin, la Hawl Wala Quwwata illa bi Allah,

dengan hanya rahmat-Mu serta hidayah-Nya penulisan skripsi yang berjudul

“Pandangan Hakim Terhadap Asas Mempersulit Perceraian (Studi Multisitus

di Pengadilan Agama Jawa Timur)” dapat diselesaikan dengan curahan kasih

sayang-Nya, kedamaian dan ketenangan jiwa. Shalawat dan salam kita haturkan

kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mengajarkan kita tentang cahaya

terang takkan bisa kita ketahui jika tanpa beliau.

Dengan segala daya dan upaya serta bantuan dari berbagai pihak,

bimbingan maupun pengarahan dan hasil diskusi dalam proses penulisan skripsi

ini, maka dengan segala kerendahan hati peneliti menyampaikan ucapan terima

kasih yang tiada batas kepada :

1. Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si. selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

2. Dr. H. Roibin, M.Hi, selaku Dekan Fakultas Syari’ah Universitas Islam

Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

3. Dr. Sudirman, MA, selaku Ketua Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah

Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Malang.

4. Ibu Dr. Hj. Umi Sumbulah, M.Ag, selaku dosen pembimbing peneliti.

Terimakasih yang sebesar-besarnya peneliti haturkan atas waktu yang

telah beliau sediakan untuk bimbingan, arahan, serta motivasi dalam

penyelesaian penulisan skripsi ini.

5. Dr. H. Mufidah CH, M, Ag, selaku dosen wali peneliti selama menempuh

kuliah di Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim Malang. Terimakasih yang tiada terhingga peneliti haturkan atas

bimbingan, saran serta motivasi yang telah diberikan selama menempuh

perkuliahan.

viii

6. Seluruh Hakim di Pengadilan Agama Banyuwangi, Jember, Pasuruan,

Malang, Mojokerto, dan Kediri yang bersedia meluangkan waktunya

untuk membantu peneliti menyelesaikan skripsi ini.

7. Nenek dan Kakek Hendro Suwarno dan Wakiyah, terimakasih selalu

mendukung dalam penyelesaian skripi ini baik dukungan psikologis dan

materiil.

8. Kedua orang tua Syahman dan Enny Hariyanti yang selalu mendukung

dan memberi kepercayaan kepada peneliti.

9. Segenap Dosen Fakultas Syariah yang tidak pernah lelah membagi

ilmunya kepada peneliti dan mahasiswa yang lain.

10. Teman-teman seperjuangan peneliti di jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah

maupun teman-teman yang lain yang telah peneliti anggap sebagai

keluarga.

Semoga ilmu yang peneliti peroleh selama menempuh pendidikan di

Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

ini, bermanfaat bagi saya dan segenap pembaca. Peneliti menyadari bahwa

skripsi ini sangat jauh dari kata kesempurnaan namun peneliti telah berusaha

semaksimal mungkin untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini sebaik

mungkin. Oleh karena itu, peneliti sangat mengharap kritik dan saran yang

membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

Malang, 05 Juni 2015

Ika Puji Lestari

NIM 11210045

ix

PEDOMAN TRANSLITERASI

A. Umum

Transliterasi ialah pemindah alihan tulisan Arab ke dalam tulisan

Indonesia (Latin), bukan terjemahan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia.

Termasuk dalam kategori ini ialah nama Arab, sedangkan nama Arab dari

bangsa selain Arab ditulis sebagaimana ejaan bahasa nasionalnya, atau

sebagaimana yang tertulis dalam buku yang menjadi rujukan. Penulisan judul

buku dalam footnote maupun daftar pustaka, tetap menggunakan ketentuan

transliterasi ini.

Banyak pilihan dan ketentuan transliterasi yang dapat digunakan

dalam penulisan karya ilmiah, baik yang berstandart internasional, maupun

ketentuan khusus yang digunakan penerbit tertentu. Transliterasi yang

digunakan Fakultas syariah Universitas Islam Negeri Malang (UIN) Maulana

Maluk Ibrahim Malang menggunakan EYD plus, yaitu transliterasi yang

didasarkan atas Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri

Pendididkan dan Kebudayaan Republik Indonesia, tanggal 22 Januari 1998,

No. 158/1987 dan 0543.b/U/1987, sebagaimana tertera dalam buku pedoman

Transliterasi Bahasa Arab (A Guide Arabic Transliteration),INIS Fellow

1992.

B. Konsonan

Dl = ض Tidak dilambangkan = ا

Th = ط B = ب

Dh = ظ T = ت

(komamenghadap keatas)‘ = ع Ts = ث

Gh = غ J = ج

x

F = ف H = ح

Q = ق Kh = خ

K = ك D = د

L = ل Dz = ذ

M = م R = ر

N = ن Z = ز

W = و S = س

H = هى Sy = ش

Y = ي Sh = ص

Hamzah (ء) yang sering dilambangkan dengan alif, apabila terletak

diawal kata maka dalam transliterasinya mengikuti vokalnya, tidak

dilambangkan, namun apabila terletak di tengah atau di akhir kata maka

dilambangkan dengan tanda komadiatas (’), berbalik dengan koma (‘), untuk

pengganti lambang “ع”.

C. Vokal, Panjang dan Diftong

Setiap penulisan bahasa Arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah

ditulis dengan “a”, kasrah dengan “i”, dlommah dengan “u”, sedangkan

bacaan panjang masing-masing ditulis dengan cara sebagai berikut:

Vokal (a) panjang = â misalnya قال menjadi qâla

Vokal (i) panjang = î misalnya قيل menjadi qîla

Vokal (u) panjang = û misalnya دون menjadi dûna

Khusus untuk bacaan ya’ nisbat, maka tidak boleh digantikan dengan

“i”, melainkan tetap ditulis dengan “iy” agar dapat menggambarkan ya’ nisbat

diakhirnya.Begitu juga untuk suara diftong, wawu dan ya’ setelah fathah

ditulis dengan “aw” dan “ay”. Perhatikan contoh berikut:

xi

Diftong (aw) = و misalnya قول menjadi qawlun

Diftong (ay) = ي misalnya خير menjadi khayrun

D. Ta’ marbûthah (ة)

Ta’marbûthah ditransliterasikan dengan “t” jika berada ditengah-

tengah kalimat, tetapi apabila ta’marbûthah tersebut berada diakhir kalimat,

maka ditransliterasikan dengan menggunakan “h” misalnya: الرسالة للمدرسة

menjadi alrisalatli al-mudarrisah, atau apabila berada ditengah-tengah

kalimat yang terdiri dari susunan mudlaf dan mudlaf ilayh, maka

ditransliterasikan dengan menggunakan “t” yang disambungkan dengan

kalimat berikutnya, misalnya: في رحمة هللا menjadi firahmatillâh.

E. Kata Sandang dan Lafadh al-Jalâlah

Kata sandang berupa “al” (ال) ditulis dengan huruf kecil, kecuali

terletak diawal kalimat, sedangkan “al” dalam lafadh jalâlah yang berada di

tengah-tengah kalimat yang disandarkan (idhafah) maka dihilangkan.

Perhatikan contoh-contoh berikut ini:

1. Al-Imâm al-Bukhâriy mengatakan…

2. Al-Bukhâriy dalam muqaddimah kitabnya menjelaskan…

3. Ma sya’ Allah kâna wamâlam yasyâ lam yakun.

4. Billah ‘azza wajalla

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iv

MOTTO ..................................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ...................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................... vii

PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................................ ix

DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xvi

ABSTRAK ................................................................................................................. xvii

ABTRACT ................................................................................................................. xvii

xix ............................................................................................................... ملخص البحث

BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

B. Batasan Masalah............................................................................................. 8

C. Rumusan Masalah .......................................................................................... 9

D. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 9

E. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 9

F. Definisi Operasional....................................................................................... 10

G. Sistematika Pembahasan ................................................................................ 11

xiii

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................

A. Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 13

B. Kerangka Teori............................................................................................... 16

1. Putusnya Perkawinan dan Dasar Hukumnya ........................................... 16

a. Putusnya Perkawinan dalam Hukum Islam.................................. 16

b. Putusnya Perkawinan dalam Hukum Perkawinan Nasional ........ 19

2. Putusnya Perkawinan Karena Perceraian dan Alasan-Alasan

Perceraian ................................................................................................. 21

3. Akibat Putusnya Perkawinan ................................................................... 26

a. Menurut Hukum Islam ................................................................. 26

b. Menurut Perundangan .................................................................. 28

4. Akibat Perceraian ..................................................................................... 30

5. Tata Cara Berperkara di Pengadilan Agama ............................................ 31

6. Tata Cara Perceraian ................................................................................ 35

7. Asas-Asas Hukum Acara Perdata Peradilan Agama ................................ 42

a. Asas Umum Peradilan Agama ..................................................... 42

b. Asas Khusus Peradilan Agama .................................................... 44

c. Asas Penyelesaian Perkara Perdata Agama ................................. 46

d. Asas Kedudukan Pejabat Pengadilan Agama .............................. 51

8. Asas Mempersulit Perceraian ................................................................... 52

a. Perceraian Harus Dilakukan di HadapanPengadilan.................... 52

b. Perceraian Harus Didasarkan Alasan-Alasan Tertentu ................ 53

c. Telah Dilakukan Upaya Pendamaian ........................................... 53

xiv

d. Mediasi ......................................................................................... 54

e. Tujuan Asas Mempersulit Perceraian .......................................... 57

BAB III : METODE PENELITIAN ....................................................................

A. Jenis Penelitian .............................................................................................. 60

B. Pendekatan Penelitian ................................................................................... 61

C. Lokasi Penelitian ........................................................................................... 61

D. Jenis dan Sumber Data .................................................................................. 62

E. Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 63

F. Metode Pengolahan Data .............................................................................. 64

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................................

A. Pandangan Hakim Terhadap Asas Mempersulit Perceraian ......................... 68

1. Perceraian Menganut Asas Mempersulit Perceraian ............................... 68

2. Perceraian Tidak Menganut Asas Mempersulit perceraian..................... 76

B. Implementasi Asas Mempersulit Perceraian di Pengadilan

Agama Jawa Timur ...................................................................................... 83

1. Penerapan Asas Mempersulit Perceraian ................................................ 83

a. Terdapat dalam Prosedur Pemeriksaan Prosedur Pemeriksaan

Perceraian ........................................................................................... 83

b.Asas Sederhana, cepat dan Biaya Ringan, dan Asas Mempersulit

Perceraian ........................................................................................... 91

2. Pengoptimalisasian Pemeriksaan ........................................................... 94

a. Pasif Fundamentum Petendi ........................................................... 95

b. Pembuktian ..................................................................................... 97

xv

c. Pendamaian ..................................................................................... 103

BAB V : PENUTUP ..........................................................................................

A. Kesimpulan .................................................................................................... 111

B. Saran ............................................................................................................... 112

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : Putusan Cerai Talak No. 1036/Pdt.G/2015/PA.Kab.Kediri

LAMPIRAN 2 : Putusan Cerai Gugat No. 3331/Pdt.g/2014/ PA.Kab.Kediri

LAMPIRAN 3 : Surat Permohonan Cerai Talak dan Hak Asuh Anak

LAMPIRAN 4 : Dokumentasi Foto

xvii

ABSTRAK

Lestari, Ika Puji. 11210045. 2015. Pandangan Hakim Terhadap Asas

Mempersulit Perceraian (Studi Multisitus di Pengadilan Agama Jawa

Timur). Skripsi.Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah.FakultasSyariah.

Universitas Islam NegeriMaulana Malik Ibrahim Malang. Pembimbing :

Dr. Hj. Umi Sumbulah. M.Ag

Kata Kunci: Asas Mempersulit Perceraian, Pandangan Hakim, Hukum

Acara Perdata Peradilan Agama

Asas mempersulit perceraian tidak secara eksplisit disebutkan dalam

peraturan perundang-undangan seperti halnya asas-asas hukum acara perdata

lainnya. Namun, asas ini terdapat dalam penjelasan umum Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 1974 Angka 4 huruf (e). Disamping itu, naiknya angka

perceraian di Jawa Timur setiap tahunnya seolah-olah mengatakan bahwa

perceraian di Pengadilan Agama sangat mudah. Asas mempersulit perceraian ini

layak dikaji secara lebih lanjut mengenai penerapannya dalam praktek beracara di

pengadilan agama untuk mengetahui kedudukan asas mempersulit perceraian

dalam penyelesaian perkara perceraian di pengadilan agama

Penelitian ini bertujuan, pertama untuk memahami pandangan hakim di

Pengadilan Agama Jawa Timur mengenai asas mempersulit perceraian. kedua,

untuk memahami implementasi asas mempersulit perceraian di Pengadilan Agama

Jawa Timur.

Penelitian ini merupakan penelitian empiris atau penelitian lapangan.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan dokumentasi.

Adapun metode analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif

kualitatif.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1). Asas mempersulit

perceraian ada, namun tersirat dalam peraturan perundang-undangan (Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989). Asas

mempersulit perceraian merupakan lex specialis dari asas-asas yang ada dalam

hukum acara perdata. asas mempersulit perceraian ini bukan dilihat dari

mempersulit prosedur berperkara di pengadilan agama, melainkan dilihat dari

mempersulit pintu terjadinya perceraian. 2). Penerapan asas mempersulit

perceraian terdapat dalam optimalisasi prosedur beracara di pengadilan, jika

kondisi keluarga masih memungkinkan atau ada harapan untuk dirukunkan, maka

asas mempersulit perceraian dapat diterapkan. Namun, jika kondisi keluarga

sudah benar-benar tidak dapat dirukunkan, dan juka dipaksakan untuk rukun

justru akan menimbulkan madharat, maka asas mempersulit perceraian tidak dapat

diterapkan dengan lebih mempertimbangkan asas jalbul mashaalih wa dar’ul

mafaasid.

xviii

ABSTRACT

Lestari, Ika Puji. 11210045.2015. The view of the Judges toward the Basis of

Divorce underminess (The study of Multisitus in East Java’s

Religious Court). Thesis.Department Of Al-Ahwal Al-

Syakhshiyyah.Syariah Faculty. State Islamic University Of Maulana

Malik Ibrahim Malang. Supervisor: Dr. Hj. UmiSumbulah. M.Ag

Keywords: Principle of Divorce Underminess, The Judge's View, proceedings

in Religious Courts

The basis for divorce (complicating the divorce) is not explicitly mentioned in

the legislation as well as law principles of other civil regulations. However, this

principle is contained in the general explanation of the Regulation of Marriage

Number 1 of year 1974 article 4 letter (e). In addition, increasing divorce rate in

East Java each year, it seems that divorce in a Religious Courts is very easy.

Therefore, complicating the divorce is proper to further analyzed regarding its

implementation within proceedings in a Religion Court to know the position of its

principle to settle a divorce case in Religious Courts.

The purposes of this research are; first to understand judge’s opinion in East

Java Religious Courts concerning complicating the divorce. Second, to understand

the implementation of complicating the divorce in East Java Religious Courts.

This research is empirical research or field reserach using qualitative

approach. The method of data collection was interview and documentation. The

method of data analysis is deskriptive qualitative.

The results of this research points out that: 1). The principle of undermines

divorce actually exists as a principle that implied in the legislation (Act Number 1

in 1974 and Act Number 7 in 1989). The principle of divorce undermines is a lex

specialis from principles that exist in a civil law. Its principle was not seen from

the complicate proceedings in a Religious Courts. But rather is seen from the door

that make the divorce strung out. 2). The application of the principle in the

divorce undermines contained in optimization proceedings in court, if conditions

still allow family or is there hope for the harmonious, then its principle of divorce

can be applied. However, if the condition of the family has been totally unable to

drive to harmony, then, its principle of divorce cannot be applied with more

considering about the goodness of both side through the principle of jalbul

mashaalih wa dar’ul mafaasid.

xix

ملخص البحث)د استتا تصتت ا القتتر نظريتتا اماءتتيى لتت , 11210045, 2015, آكتتي جتت لستتري

"Multisitus" حبثثثثثث ,ثثثثث مألحو لثثثثثألب ا ثثثثث ا )يف احملاءتتتتتا ال تتتتتري ا يتتتتتي ال تتتتتر االشخصثثثثثي اليثثثثث الشثثثثثناأل ا , مألثثثثث م المثثثثث م لثثثثثن . ثثثثثنا ي ا ثثثثث مي ا ميثثثثث و مثثثثث الم ا

اامل ,ستري نبل أمح ا , الدات راملشنف: احمل م يف ا ,ناءات املدمي الق م نمظنا ا م ءو و الفنق لتصألب ا س: النئسي ال لم ت الشناأل ا

ذان لق م ن ا ,ناءات املدمي اآلخن لن أ س لنح ام الفنق لتصألب ا سلنخ ( آ) نف النا أل مننة 1974 ن 1 رق الق م ن لنح يف ا س ذا ا ن ل يف الق م نا, وة الشنقي ل ل ن ام اق أن .ق م الفناق يف احمل م يف الفناق عدد رفعو ذالنا ا مج يل

احمل م الشناأل ملألنف يف تطبيقه عن للبح ث اس مح الفنق لتصألب ا س ذاالشناأل هل ا يف امته ء أمن الفناف فيها در,ته

, وة يف الفنق لتصألب ا سأ داف من ذا البحث ملفه م مظنا ا م ء عن االشنقي , وة احمل م الشناأل مفه م تطبيقه يف و الشنقي

لنقث و الت ييث ا الن عي ا وطناق جلمع البي م تالبحث ال اقألح ملق ر ذا البحث من وصفح حتليل البي م ت الن عي االبي م ت ليلو طناق

ا ميثثثث وال ئحثثثث يف ضثثثثمني ا ثثثث ن ثثثثلو الفثثثثناق لتصثثثثألب ا ثثثثسا و و فيثثثثه ومتيجتثثثثه: الفثثثثناق لتصثثثألب ا ثثث س ا ثثثث ن(ا 1989 ثثثن 7 رقثثث القثثثث م ن و 1974 ثثثن 1 رقثثث القثثث م ن )

الفثناق وقث تصثألب مثن منظث ر و ث " مثن أ ثس القث م ن ا ,ثناءات املدميث اlex specialis " أخص الفثثناق لتصثثألب ا ثث س تطبيثث و,ثثدو الثثث ي وا الشثثناأل احمل مثث يف تقثث ايفيثث تصثثألب مثثن لثثيس و.الو لإلصث ح ا ثنة مي ثن .ذا ا ث س ذالثن اطبث ا الشناأل احمل م ايفي ا ,نئي يف تطبي يف

درؤ و املصثثثث ح ,لثثثثب ا ثثثث س يف نظناثثثث الفثثثثناق لتصثثثثألب ا ثثثث س اطبثثثث الو .ذنا الضثثثثنر فثثثثيلقح ااملف د