PAGT 1 Herni Astudi RSS 2013

download PAGT 1 Herni Astudi RSS 2013

of 34

description

PAGT 2013

Transcript of PAGT 1 Herni Astudi RSS 2013

  • PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDARHerni AstutiAhli Gizi RSUP DR SardjitoWorkshop Gizi, 24-25 April 2013

  • PENDAHULUANNUTRITION CARE / ASUHAN GIZI :Serangkaian kegiatan yang terorganisir untuk mengidentifikasi kebutuhan gizi dan menyediakan asuhan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. PROSES ASUHAN GIZI :Pengkajian status gizi dan analisis data untuk identifikasi masalah yang berkaitan dg gizi 2. Diagnosis gizi 3. Perencanaan dan penetapan prioritas intervensi untuk memenuhi kebutuhan gizi. 4. Evaluasi dampak asuhan gizi Krause,2004 p. 497

  • Riwayat penyakit dan kondisi sosial Riwayat makan Pemeriksaan fisik Pengukuran antropometri Data biokimiaNutritional Assessment- Pengkajian Gizi Komponen nutritional assessment :Data didapat dari : Catatan medik Catatan perawat wawancara pasien

  • Tahap 1 NCP: Pengkajian Gizi (Nutrition Assessment).Metode observasi, verifikasi dan interpretasi data yang digunakan untuk identifikasi masalah terkait gizi.CONTOH Pengumpulan data pada setiap katagori pengkajian px CHF. a. Pengukuran Anthropometri meliputi berat badan, tinggi badan, IMT

  • Tahap 1 NCP: Pengkajian Gizi (Nutrition Assessment)-halaman lanjutan

    b. Data Biokimia meliputi AST, ALT, LDH, elektrolit, BUN, creatinin, asam urat , albumin.c. Klinis dan fisik meliputi edema, tekanan darah, sesak nafas.d. Riwayat makanan: asupan makanan (energi, protein, natrium, cairan) dan Riwayat klien (riwayat penyakit dan obat)

  • Tahap 2 NCP. Diagnosis GiziDiagnosis Gizi dapat berubah setiap saat tergantung pada perubahan respon pasien.

    Diagnosis medis adalah penyakit atau patologi dari organ spesifik atau sistem tubuh dan tidak mengalami perubahan selama kondisinya masih sama.

  • Identifikasi dan penetapan masalah yg menggambarkan - kondisi saat ini - risiko &/ potensi terjadinya masalah gizi yang dapat di tindak lanjuti ahli gizi secara mandiri Nutrition diagnosis - Diagnosis giziPENGERTIAN DIAGNOSIS GIZI

  • PERNYATAAN DIAGNOSIS GIZI yg kurang tepat1. Kelebihan asupan cairan berkaitan dengan gagal jantung dibuktikan dengan edema tungkai, edema paru-paru, nafas pendek, riwayat asupan cairan lebih dari yang direkomendasikan, kelebihan asupan natrium, riwayat penggunaan obat diuretic.2. Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan gangguan jantung dan atau ginjal dibuktikan dengan peningkatan AST, ALT, BUN, creatinin, asam urat.

  • INTERVENSI GIZIMerupakan langkah ketiga NCPMerancang rencana tindakan untuk peru-bahan perilaku yang berkaitan dengan gizi, faktor risiko, kondisi lingkungan atau status kesehatan.Pada langkah ini seorang dietisien bekerja-sama dg pasien & tenaga kesehatan lain.Komponen: planning dan implementasi

  • TUJUAN INTERVENSIIntervensi gizi, jika memungkinkan secara langsung akan mengatasi etiologi atau penyebab dari masalah gizi dalam pernya-taan diagnosis gizi (PES).Pada beberapa kasus tidak memungkinkan untuk mengatasi etiologi karena tidak bisa diperbaiki oleh seorang dietisien sehingga fokus perbaikan pada signs/symptoms

  • CONTOH DIAGNOSIS GIZIPenurunan kebutuhan energi berkaitan dengan serangan jantung ditandai dengan nyeri dada, Troponin I tinggi, CKMB tinggiKelebihan asupan lemak berkaitan dengan prilaku makan yang salah ditandai dengan kolesterol total dan LDL-kolesterol tinggi, riwayat makan suka santan dan gorengan.

  • LANJUTANKelebihan asupan cairan berkaitan dengan penurunan kemampuan jantung dalam memompa darah ditandai dengan edema pulmo, sesak nafas, dan riwayat asupan cairan 6-8 gelas perhariAsupan serat kurang berkaitan dengan pengetahu-an yang kurang mengenai manfaat serat ditandai dengan konstipasi dan riwayat porsi asupan buah 1 bh & sayur 3 sdm dalam sehari

  • PLANNING PADA INTERVENSIMembuat prioritas diagnosis gizi dengan mempertimbangkan:Kegawatan Keamanan/keselamatan pasienKebutuhan pasienDampak intervensi terhadap problemPersepsi pasien

  • CONTOH PRIORITAS DIAGNOSIS GIZIPenurunan kebutuhan energi berkaitan dengan serangan jantung ditandai dengan nyeri dada, Troponin I tinggi, CKMB tinggi (prioritas ke-1)Kelebihan asupan lemak berkaitan dengan prilaku makan yang salah ditandai dengan kolesterol total dan LDL-kolesterol tinggi, riwayat makan suka santan dan gorengan.(prioritas ke-4)

  • LANJUTANKelebihan asupan cairan berkaitan dengan penurunan kemampuan jantung dalam memompa darah ditandai dengan edema pulmo, sesak nafas, dan riwayat asupan cairan 6-8 gelas perhari (prioritas ke-2)Asupan serat kurang berkaitan dengan pengetahu-an yang kurang mengenai manfaat serat ditandai dengan konstipasi dan porsi asupan buah 1 bh & sayur 3 sdm dalam sehari (prioritas ke-3)

  • Planning pada intervensiBagian penting dari planning adalah me-nentukan preskripsi diet secara individual mengacu pada diagnosis gizi, standar diet dan panduan terapi diet/pustakaMenentukan tujuan, hendaknya:Dapat diukurDapat dicapaiDengan waktu tertentu/terbatas

  • CONTOH PLANNING PADA INTERVENSI GIZITERAPI DIETJenis diet: diet jantung Bentuk makanan: bubur nasiTUJUAN DIETMemberikan makanan secara bertahap tanpa memberatkan kerja jantungMenurunkan kadar lipid darah Mengurangi retensi cairanMemperlancar defekasi.

  • LANJUTANPRINSIP/SYARAT DIETEnergi diberikan secara bertahap sesuai kemampuan jantung berdasarkan klinis dan fisik.Protein cukup 1g/kgBB/hariLemak 25% dari total kebutuhan energi, kolesterol dibatasi
  • LANJUTANPERHITUNGAN KEBUTUHANENERGIBEE=66+(13,7x55,8)+(5x162)-(6,8x64) =1205 kcalTEE= BEE x f.aktifitas x f.stres =1205x1,1x1,2 = 1591 kcalPROTEIN = 1 x 55,8 = 55,8 gLEMAK = 25% X 1591 kcal = 43 g

  • RENCANA KONSULTASI GIZIKelebihan asupan lemak: riwayat makan suka santan dan gorengan karena prilaku makan yang salah (sdh pernah konsultasi gizi)Kelebihan asupan cairan: riwayat minum 6-8 gelas/hari (sudah pernah konsultasi gizi)

  • RENCANA KONSULTASI GIZIAsupan serat kurang: riwayat asupan buah dengan porsi 1 bh & sayur 3 sdm dalam sehari (pengetahuan kurang ttg manfaat serat untuk defekasi)

  • IMPLEMENTASI PADA INTERVENSIMerupakan tindakan pada intervensi, meliputi:Pemberian makananEdukasi gizi (transfer pengetahuan)Konseling gizi (mengubah sikap dan perilaku)Kolaborasi dengan profesi lain terkait perawatan pasien

  • CONTOH IMPLEMENTASIDJ II rendah kolesterol & natriumPLANNING KEB. PXBentuk Bubur nasiEnergi 1591 kcalProtein 55,8bgLemak 43 gKolesterol
  • CONTOH IMPLEMENTASI KONSELING GIZIMasalah:Kelebihan asupan lemak: riwayat makan suka santan dan gorengan karena prilaku makan yang salah (sdh pernah konsultasi gizi)Kelebihan asupan cairan: riwayat minum 6-8 gelas/hari (sudah pernah konsultasi gizi)

  • Lanjutan

    Tujuan: motivasi untuk perubahan perilakuSasaran: px dan keluargaTempat: ruang perawatanAlat bantu: makanan r.s dan brosur rendah kolesterol yang sudah dimodifikasi

  • LanjutanRINCIAN MATERI:Membahas riwayat pola makan asupan lemak dan cairan SMRS dibandingkan dengan diet yang harus diteruskan dirumah.Saran perbaikan pola makan untuk mencegah kekambuhan penyakit

  • CONTOH IMPLEMENTASI EDUKASI GIZIMasalahAsupan serat kurang: riwayat asupan buah dengan porsi 1 bh & sayur 3 sdm dalam sehari (pengetahuan kurang ttg manfaat serat untuk defekasi)

  • Lanjutan

    Tujuan: memberi pengetahuan tentang seratSasaran: px dan keluargaTempat: ruang perawatanMateri: jenis serat makanan, manfaat serat, bahan makanan sumber serat, besar porsi sumber serat dalam sehari

  • MONITORING DAN EVALUASIMerupakan langkah ke4 dari NCPYang dimonitor adalah signs/symptoms pada pernyataan diagnosis gizi.Tujuan menentukan perkembangan dengan cara mengukur, mencatat dan mengevaluasi tujuan yang telah direncanakan

  • Monitoring dan EvaluasiSumber data:Rekam medik pasienPengukuran antropometriTest laboratoriumKuesioner

  • CONTOH RENCANA MONITORINGANTROPOMETRI: BB, TB (pengukuran)BIOKIMIA: CKMB, lipid darah (rekam medik)CLINIS/FISIK: edema pulmo, sesak nafas, nyeri dada, aktifitas/mobilisasi (rekam medik)DIETARY: asupan energi, protein, lemak, kolesterol, natrium (pengukuran/pengamatan dan kuesioner/formulir asupan), balans cairan (rekam medik/asuhan keperawatan)

  • CONTOH HASIL MONEV & TINDAKLANJUT

    TanggalHasil monitorEvaluasiTindaklanjut13-3-08Asupan DJII 66%, sesak na-fas,nyeri dada < belum BAB Defisit, ku rang suka bubur, ba- lans cairan 200 ml motivasi & kolaborasi15-3-08Asupan DJII 77%, duduk aktif, sesak na-fas

  • EVALUASI TUJUAN Memberikan makanan secara bertahap tanpa memberatkan kerja jantung (tercapai sampai tahap DJ III)Menurunkan kadar lipid darah (belum diketahui hasilnya, perlu kolaborasi untuk test laboratorium pada saat kontrol di rajal) Mengurangi retensi cairan (tercapai negatif 1000 ml/hari)Memperlancar defekasi (belum tercapai, perlu kolaborasi pemberian laxative)

  • ACUAN NCPADA, 2007, Nutrition Diagnosis and Intervention: Standardized Language for the Nutrition Care Process, ISBN: 978-0-88091-366-9

    *DIagnosa gizi merupakan kegiatan identifikasi dan penetapan masalah yang menggambarkan kondisi pasien saat serta resiko dan atau potensi terjadinya masalah gizi yang dapat ditindak lanjuti oleh ahli gizi secara mandiri. Istilah mengenai secara mandiri terus terang pada saat ini masih kami coba untuk lebih memahami maknanya, mengingat konsep kerjasama tim yang sedang kami rintis saat ini di RSHS. Yang jelas menurut penuturan dari penggagas NCP ini bahwa istilah mandiri ini bukan berarti memotong kerja tim, namun lebih banyak ditekankan pada pemikiran kritis dari ahli gizi tersebut.