PA-MUARAENIM.GO.IDpa-muaraenim.go.id/images/stories/joomlart/dokumen/... · 2020. 1. 17. ·...
Transcript of PA-MUARAENIM.GO.IDpa-muaraenim.go.id/images/stories/joomlart/dokumen/... · 2020. 1. 17. ·...
| 1
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara Enim Kelas IB
BAB I
PENDAHULUAN
Program Reformasi Birokrasi merupakan program
pemerintah yang dibuat untuk mendukung Birokrasi yang bersih
dan bebas KKN, serta mampu memberikan pelayanan yang
berkualitas kepada publik. Program Reformasi pertama kali
dikenalkan ke publik melalui Peraturan Presiden RI Nomor 5
Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan jangka Menengah
Nasional (RPJMN) Tahun 2010- 2014 yang menetapkan 11
prioritas nasional dengan prioritas nasional yang pertama adalah
reformasi birokrasi dan tata kelola.
Reformasi birokrasi yang dilakukan oleh Pengadilan Agama
Muara Enim sebagai satker di bawah Mahkamah Agung Republik
Indonesia bukan lagi sekedar tuntutan dari segenap elemen
masyarakat pencari keadilan. Harapan yang diinginkan adalah
agar birokrasi dan terutama aparatur dapat berkualitas lebih baik
lagi dalam melayani masyarakat. Reformasi birokrasi kini benar-
benar menjadi kebutuhan bagi para aparatur pemerintahan.
Keberhasilan reformasi birokrasi bukan pada dokumentasi
semata, namun harus mampu dirasakan oleh seluruh masyarakat.
Keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi bukan pada
prosedur atau laporan saja, namun bagaimana masyarakat yang
dilayani dapat merasakan dampak perubahan yang lebih
baik,itulah makna yang sebenarnya dari perubahan mindset
Aparatur Sipil Negara, dari yang ingin dilayani menjadi Pelayan.
Namun demikian, perubahan itu harus tetap terukur, harus selalu
dapat direcanakan arah perubahan itu sendiri.
Setiap perubahan harus dapat diikuti dan kita terapkan agar
kita dapat mengarahkan perubahan itu ke arah yang lebih baik
| 2
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara Enim Kelas IB
sesuai dengan Road Map Mahkamah Agung 2015-2019 yang telah
dikeluarkan oleh Sekretaris Mahkamah Agung No:
41/SEK/SK/9/2015 tanggal 1 April 2015. Dalam road map
tersebut mengamanatkan agar Reformasi birokrasi dapat berjalan
secara efektif, efisien, terukur, konsisten, terintegrasi, dan
berkelanjutan.
Pengadilan Agama Muara Enim telah menjalankan
Reformasi Birokrasi sesuai dengan yang diamanatkan dalam Road
Map Mahkamah Agung RI tahun 2015 – 2019 dan akan
memberikan laporan pelaksanaan Reformasi Birokrasi tahun
2017 dengan berpegang pada delapan area perubahan yang
ditetapkan oleh Mahkamah Agung RI.
Kami menyadari bahwa pelaksanaan reformasi birokrasi ini
masih belum sepenuhnya sesuai dengan harapan masyarakat dan
kinerja aparatur yang belum optimal, oleh karena itu perlu
mengevaluasi pelaksanaan program reformasi birokrasi secara
periodik dan berkesinambungan. Akhirnya kami berharap laporan
ini dapat membantu Pengadilan Agama Muara Enim untuk
mengevaluasi untuk berjalannya Reformasi Birokrasi kedepan
lebih baik, efisien, akurat dan terukur.
| 3
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara Enim Kelas IB
BAB II
DASAR HUKUM
Dalam Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama
Muara Enim berpegang pada peraturan-peraturan pemerintah
sebagai landasan legal dan operasional, selanjutnya Pengadilan
Agama Muara Enim dalam petunjuk teknisnya sesuai dengan apa
yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung sebagai Lembaga dimana
Pengadilan Agama Muara Enim berada di bawahnya.
Adapun dasar hukum yang digunakan untuk mempercepat
pelaksanaan Reformasi Birokrasi periode 2015 -2019, antara lain
sebagai berikut:
1. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand
Design Reformasi Birokrasi;
2. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
NomorPER/15/M.PAN/7/2008 tentang Pedoman Umum
Reformasi;
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB RI
Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi
2015 – 2019.
4. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor:
033/KMA/SK/III/2011 tentang Pembentukan Tim
Pembaharuan Peradilan. (Tim pembaruan peradilan
bertanggung jawab untuk melaksanakan dan menyelesaikan
program RB sesuai dengan areanya.
5. Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor
43/KMA/SK/III/2013 tentang Penunjukan Koordinator
Assesor Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi;
| 4
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara Enim Kelas IB
6. Surat Keputusan Kepala Badan Pengawasan Mahkamah Agung
RI Nomor: 05/BP/SK/II/2013 tentang Pembentukan Tim
Penilaian Pelaksanaan Reformasi Birokrasi.
7. Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung No :
41/SEK/SK/9/2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi
Mahkamah Agung Republik Indonesia tahun 2015 – 2019.
8. Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Muara Enim No :
W6-A5/39/OT.01.1/I/2019 tentang Pembentukan Tim
Penilaian Mandiri Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama
Muara Enim tahun 2019;
9. Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Muara Enim No :
W6-A5/57/OT.01.1/I/2019 tentang Pembentukan Tim
Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara Enim tahun
2019;
| 5
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara Enim Kelas IB
BAB III
CAPAIAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI
A. Manajemen Perubahan
Manajemen Perubahan merupakan area perubahan
Reformasi Birokrasi yang menitikberatkan pada perubahan Pola
pikir (mind-set) dan budaya kerja (cultural set) Birokrasi.
Memasuki pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahap Kedua
(2015-2019), tema besar dari Manajemen Perubahan adalah
revolusi mental ASN sesuai dengan agenda Nawacita Presiden
Jokowi. Definisi dari revolusi mental ASN adalah mengubah pola
pikir Birokrasi dilayani menjadi melayanidan mewujudkan
Birokrasi yang bersih dan bebas dari Korupsi.
Kemajuan pelaksanaan Reformasi Birokrasi di
Lingkungan Pengadilan Agama Muara Enim di bidang
manajemen perubahan dapat dilihat dari capaian pada 4
(empat) program reformasi sebagai berikut :
1. Tim Reformasi Birokrasi
Tim Reformasi Birokrasi merupakan perangkat yang
bertugas untuk mengawal dan percepatan program
reformasi birokrasi di Pengadilan Agama Muara Enim.
Adapun regulasi yang dterbitkan sebagai landasan kegiatan
tim telah diterbitkan surat keputusan ketua Pengadilan
Agama Muara Enim yaitu Surat Keputusan Ketua
Pengadilan Agama Muara Enim Nomor W6-
A5/39/OT.01.1/I/2019 tanggal 03 Januari 2019 tentang
Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama
Muara Enim.
Tim Reformasi Birokrasi telah melaksanakan tugas
sesuai dengan rencana kerja melalui tabel Pelaksanaan
| 6
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara Enim Kelas IB
program kegiatan Reformasi Birokrasi, Laporan
Pendampingan Pelaksanaan Evaluasi dan Kegiatan PMPRB :
No
.
Pelaksana Program dan Kegiatan
Reformasi Birokrasi
1
1
Kelompok Kerja Manajemen
Perkara
1. Penataan dan
Pengaturan Organisasi 2. Penataan Tatalaksana
2 2
Kelompok Kerja Manajemen Sumber Daya Manusia,
Perencanaan dan Keuangan
1. Penataan dan Penguatan Organisasi.
2. Penataan Tatalaksana 3. Penataan SDM
aparatur
3
Kelompok Kerja Pendidikan dan Pelatihan
1. Penataan dan Penguatan Organisasi
2. Penataan Manajemen SDM Aparatur
4
Kelompok Kerja Pengwasan Internal
1. Penguatan
Pengawasan Intern 2. Penguatan
Akuntabilitas Kinerja
3. Peningkatan Kwalitas Pelayanan Publik
4. Monitoring, Evaluasi
dan Pelaporan
5
Kelompok Kerja Akses Terhadap Keadilan
5. Manajemen Perubahan
6. Penataan Perundang-undangan
7. Peningkatan Kwalitas Pelayanan Publik
Tim Reformasi Birokrasi telah melakukan sebagian besar
monitoring dan evaluasi rencana kerja, dan hasil evaluasi telah
ditindaklanjuti melalui :
1. Evaluasi Hasil Tugas Tim RB / Pembaruan
| 7
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara Enim Kelas IB
2. Laporan Kegiatan Evaluasi Reformasi Birokrasi
3. Program Prioritas Pembaruan 2019
4. Menyusun Road Map Reformasi Birokrasi
Road Map telah disusun dan ditetapkan sebagai dokumen
formal yang terdapat dalam cetak biru Pembaruan Peradilan 2010–
2035. Road Map Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara
Enim mengacu kepada Road Map Mahkamah Agung RI telah
mencakup 10 area perubahan. Road Map telah mencakup Quick
win yang telah sesuai dengan ekspektasi dan dapat diselesaikan
dalam waktu cepat melalui program Quick Win Mahkamah Agung
RI dan capaiannya.
Program Quick Win Pengadilan Agama Muara Enim sesuai
cetak biru Mahkamah Agung RI 2010-2035. Pemantauan dan
Evaluasi Reformasi Birokrasi
a. PMPRB telah direncanakan dan diorganisasikan dengan baik
melalui Surat Keputusan
b. Aktivitas PMPRB telah dikomunikasikan pada Pengadilan
Tinggi Agama Muara Enim
c. Belum dilakukan pelatihan kepada TIM Reformasi Birokrasi
d. Pelaksanaan PMPRB dilakukan oleh Asesor telah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan terdapat penunjukan
keikutsertaan pejabat struktural sebagai asesor PMPRB
yang terlibat sepenuhnya sejak awal hingga akhir proses
melalui Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Muara
Enim.
e. Koordinator assessor telah melakukan reviu terhadap
seluruh kertas kerja sebelum menyusun kertas kerja dalam
kertas kerja PMPRB.Para Asesor telah mencapai konsensus
atas pengisian kertas kerja sebelum menetapkan nilai
PMPRB instansi dan membahas seluruh kriteria melalui
| 8
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara Enim Kelas IB
Rapat PMPRB Terdapat Rencana Aksi dan Tindak Lanjut
(RATL) yang telah dikomunikasikan dan dilaksanakan
melalui rencana Aksi dan Tidak Lanjut PMPRB
2. Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kinerja
a. Seluruh jajaran pimpinan pada Pengadilan Agama Muara
Enim telah terlibat secara aktif dan berkelanjutan dalam
pelaksanaan Reformasi Birokrasi melalui Rapat Reformasi
Birokrasi yang dipimpin oleh Ketua Pengadilan Agama
Muara Enim.
b. Telah terdapat media komunikasi secara reguler untuk
mensosialisasikan tentang Reformasi Birokrasi yang
sedang dan akan dilakukan yang cakupannya
menjangkau seluruh pegawai dan pemangku kepentingan
terkait serta dilaksanakan secara berkala antara lain
melalui Website Pengadilan Agama Muara Enim .
c. Sudah terdapat upaya pembentukan Agent of Change
secara formal dan sesuai ukuran organisasi, dan belum
mengikuti pelatihan sebagai role model dalam perubahan;
B. Penataan Peraturan Perundang-Undangan
Area penataan peraturan perundang-undangan
merupakan area perubahan Reformasi Birokrasi yang
difokuskan untuk mencapai peraturan yang harmonis dan
sinkron sehingga dalam pelaksanaan peraturan dapat berjalan
secara efektif dan efisien.
Kemajuan pelaksanaan Reformasi Birokrasi di
Pengadilan Agama Muara Enim di bidang Penataan Peraturan
Perundang-Undangan dapat dilihat dari 2 hal yaitu:
1. Pelaksanaan penyelesaian perkara
| 9
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara Enim Kelas IB
a. Pengadilan Agama Muara Enim dalam menjalankan
tupoksinya yang berkaiatan dengan penyelesaian perkara
selalu berpegang dengan peraturan perundang undangan
yang berlaku segaris dengan yang ditetapkan oleh
Mahkamah Agung RI sebagai instansi vertikal Pengadilan
Agama, yaitu:
1) UU No. 4 2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman dan
Penjelasannya
2) UU No. 48 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman dan
Penjelasannya
3) UU No. 14 1985 Tentang Mahkamah Agung dan
Penjelasannya
4) UU No. 5 2004 Tentang Perubahan Atas UU No. 14
1985 Tentang Mahkamah Agung dan Penjelasannya
5) UU No. 3 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas UU
No. 14 1985 Tentang Mahkamah Agung dan
Penjelasannya
6) Keputusan Presiden No. 21 2004 Tentang
Pengalihan Organisasi, Administrasi, dan Finansial
Di Lingkungan Peradilan Umum Dan Peradilan Tata
Usaha Negara, Dan Peradilan Agama Ke Mahkamah
Agung
7) RBg
8) HIR;
9) UU No. 20 1947 Tentang Peradilan Ulangan di Jawa
Madura;
10) UU No. 7 1989 Tentang Peradilan Agama dan
Penjelasannya
11) SEMA No. 2 1990 Tentang Petunjuk Pelaksanaan UU
No. 7 1989
| 10
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara Enim Kelas IB
12) UU No. 3 2006 Tentang Perubahan Atas UU No. 7
1989 Tentang Peradilan Agama dan Penjelasannya;
13) UU No. 50 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas UU
No. 7 1989 Tentang Peradilan Agama dan
Penjelasannya;
14) UU No. 1 1974 Tentang Perkawinan dan
Penjelasannya
15) PP No. 9 1975 Tentang Pelaksanaan UU No. 1 1974
Tentang Perkawinan dan Penjelasannya
16) Inpres No. 1 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam
dan Penjelasannya;
17) SEMA No. 2 1994 Tentang Pengertian Pasal 117 KHI
18) Permenag No. 11 Tahun 2007 Tentang Pencatatan
nikah;
19) Permenag No. 30 2005 Tentang Wali Hakim
20) PP No. 10 1983 Tentang Izin Perkawinan dan
Perceraian Bagi PNS dan Penjelasannya
21) SEMA No. 5 1984 Tentang Petunjuk Pelaksanaan PP
No. 10 1983 dan Lampiran A dan Lampiran B
22) PP No. 45 1990 Tentang Perubahan Atas PP No. 10
1983 Tentang Izin Perkawinan Dan Perceraian Bagi
PNS dan Penjelasannya
b. Dalam hal kekosongan hukum (hukum formil/materiil
tidak mengatur) hakim Pengadilan Agama Muara Enim
berusaha untuk berijtihad menemukan hukum baru
dengan pengambilan referensi-referensi yang relevan
dengan pokok permasalahan.
2. Percepatan Pelaksanaan Reformasi birokrasi
Dalam upaya percepatan pelaksanaan Reformasi
birokrasi Ketua Pengadilan Agama Muara Enim telah
| 11
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara Enim Kelas IB
mengeluarkan Surat Keputusan yang berkaitan dengan
pelayanan terhadap masyarakat pencari keadilan dan asas-
asas pemerintahan yang baik yang meliputi :
a. Transparansi biaya perkara :
1) SK Panjar biaya perkara dengan nomor W6-
A5/491/III/2019 tanggal 29 Maret 2019;
2) SK Radius Pemanggilan dan Pemberitahuan nomor :
W6-A5/492/III/2019 tanggal 29 Maret 2019;
3) SK Penunjukan Kasir nomor W6-A5/491/III/2019
tanggal 29 Maret 2019;
4) SK Penunjukan Petugas Pemegang Buku Induk
Keuangan Perkara W6-A5/127/PS.01/I/2019 tanggal
7 Januari 2019;
5) SK Penunjukan Pejabat Pengelola Biaya Proses
Penyelesaian perkara dan bendahara penerima W6-
A5/04/KU.01/I/2019 tanggal 2 Januari 2019;
b. Transparansi pengelolaan DIPA
1) SK Penunjukan Bendahara Pengeluaran DIPA 01
(Badan Urusan Administrasi ) dan DIPA 04 (Badan
Peradilan Agama) nomor W6-A5/03/KU.01/I/2019
tanggal 2 Januari 2019;
c. Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi
1) SK Petugas Meja Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(PTSP) nomor W6-A5/117/HM.00/I/2019 tanggal 7
Januari 2019;
2) SK Tim Akreditasi Pejaminan Mutu (APM) nomor W6-
A5/139/OT.01.3/I/2019 tanggal 10 Januari 2019;
3) SK Penunjukan Petugas Meja Pengaduan nomor
nomor W6-A5/418/HM.00/III/2019 tanggal 11 Maret
2019;
| 12
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara Enim Kelas IB
4) SK Penunjukan Petugas Humas nomor W6-
A5/55/HM.00/I/2019 tanggal 2 Januari 2019;
5) SK Penunjukan Penangung jawab terlaksananya
Sistim Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) nomor
W6-A5/668/HM.02.3/V/2019 tanggal 8 Mei 2019;
6) SK Tim Reformasi Birokrasi nomor W6-
A5/39/OT.01.1/I/2019 tanggal 03 Januari 2019;
7) SK Penunjukan Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi (PPID) nomor W6-
A5/139/OT.01.1/I/2019 tanggal 02 Januari 2019
d. Bidang Kepegawaian
1) SK Pembentukan Pengurus IKAHI nomor W6-
A5/274/OT.01.3/II/2019 tanggal 8 Februari 2019;
2) SK Daftar Urut Senioritas (DUS) Hakim nomor W6-
A5/46/Hk.05/I/2019 tanggal 2 Januari 2019;
3) SK Pengangkatan Tenaga Tidak Tetap/Honorer
4) SK Pembentukan Tim Teknologi Informasi nomor W6-
A5/491/III/2019 tanggal 29 Maret 2019;
5) SK Jadwal Sidang dan Susunan Majelis Hakim
Perkara (khusus) Ekonomi Syari`ah nomor W6-
A5/51/HK.05/I/2019 tanggal 2 Januari 2019.
6) SK Penunjukan Hakim Pengawas Bidang nomor W6-
A5/259/PS.00/I/2019 tanggal 2 Januari 2019
7) SK Susunan Tim Badan Pertimbangan Jabatan dan
Kepangkatan nomor : W6-A5/865/KP.04.6/VI/2019
tanggal 24 Juni 2019.
8) SK Pembentukan Tim Pemeriksa Disiplin Pegawai
dan Pelanggaran Kode Etik Hakim nomor : W6-
A5/521/KP.02.1/VI/2019 tanggal 2 Januari 2019.
| 13
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara Enim Kelas IB
C. Penataan dan Penguatan Organisasi
1. Evaluasi
a. Telaah evaluasi struktur kepegawaian Pengadilan
Agama Muara Enim telah dilaksanakan melalui Tim
Baperjakat yang melaksanakan rapat pada tanggal 20
Januari 2017 dikarenakan kekosongan Panitera dan
Sekretaris dan untuk segera mengusulkan ke instansi
vertikal
b. Telaah kinerja pegawai Pengadilan Agama Muara Enim
yang berkaiatan dengan Sumber Daya Manusia,
terdapat kelemahan pada berbagai bidang antara lain:
a) bidang pelaporan perkara, indikator yang digunakan
dalam evaluasi ini adalah pelaporan perkara
keinstansi vertikal tidak tepat waktu. Dan telah
diusulkan untuk penyegaran pada bagian pelaporan
ke instansi vertikal
b) Pelayanan dan Informasi, kurang maksimal dengan
indikator masih terdapat komplain dari masyarakat
mengenai kekurang maksimalnya personel yang
ditugaskan di informasi, untuk menanggulangi ini
satker akan melakukan langkah-langkah antara
lain: pelatihan dalam bentuk DDTK dengan tentang
publik speaking sampai penugasan personil yang
lain.
c) Kurang maksimalnya Sumber Daya Manusia dalam
memaksimalkan SIPP dan SIADPA.
3) Telaah beban kerja dengan jumlah Pegawai Pengadilan
Agama Muara Enim dibidang kepaniteraan terhitung
sangat kurang dimana jumlah hakim dengan ketua
dan wakil ketua berjumlah 7 orang, seorang panitera,
| 14
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara Enim Kelas IB
3 panitera muda, 2 Panitera Pengganti. Kepaniteraan
dengan perkara rata dalam setahun 1800 perkara.
Sehingga setiap panitera rata-rata setiap bulan harus
menerima perkara baru sejumlah 25 perkara. Dan bila
dirata-rata dengan jumlah majelis yang berjumlah 6
majelis hakim, maka setiap bulan Majelis akan
menerima 25 perkara baru.
4). Telaah beban kerja pada Kesekretariatan Pengadilan
Agama Muara Enim, hanya terdapat 3 Kasubbag dan 1
staf keuangan merangkap sebagai bendahara dan 1
staf kepegawaian. Untuk menyelesaikan laporan
keuangan, penataa usahaan Barang Milik Negara dan
Surat masuk keluar serta mendukung penyelesaian
perkara dirasa sangat kurang sekali dan untuk
penguatan organisasi untuk segera mengusulkan
penambahan pegawai ke instansi vertikal.
b. Penataan
Seluruh hasil evaluasi telah direkomendasikan
kepada Ketua Pengadilan Agama Muara Enim untuk
ditindak lanjuti, dan telah ditindak lanjuti sesuai dengan
hasil evaluasi.
D. Penataan Ketatalaksanaan
a. Proses Bisnis dan Prosedur Operasional Tetap (SOP)
1) Seluruh bagian tata kerja dan tata kelola Pengadilan
Agama Muara Enim telah memiliki peta proses bisnis
yang sesuai dengan tugas dan fungsi berupa Surat
Keputusan Ketua Pengadilan Agama Muara Enim
tentang Tugas dan Tanggungjawab Hakim, Pejabat
Struktural dan Fungsional, serta Pegawai Pada
Pengadilan Agama Muara Enim Tahun 2019.
| 15
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara Enim Kelas IB
2) Seluruh bagian kerja Pengadilan Agama Muara Enim
telah menerapkan prosedur operasional tetap (SOP)
pada masing-masing unit Hakim, Kepaniteraan dan
Kesekretariatan di lingkungan Pengadilan Agama
Muara Enim. Dan telah dilaksanakan sesuai dengan
manajemen mutu yang ada berdasarkan SK Ketua
Pengadilan Agama Muara Enim tentang Perubahan
Wakil Manajemen Mutu dan Tim Peningkatan Mutu
Pelayanan Pengadilan Agama Muara Enim.
3) Terdapat evaluasi terhadap efisiensi dan efektivitas
peta proses bisnis dan SOP secara berkala dan
seluruh hasilnya telah ditindaklanjuti berupa evaluasi
SOP mengacu SK Ketua Pengadilan Agama Muara
Enim tentang penyusunan naskah ketatalaksanaan
monitoring dan evaluasi SOP di Pengadilan Agama
Muara Enim
b. Sistem Informasi dan Penelusuran Perkara (SIPP)
Salah satu upaya penataan ketatalaksanaan pada
Pengadilan Agama Muara Enim adalah mengoptimalkan
fungsi aplikasi SIPP secara konsisten dan kontiniu.
Sebagai wujud kongkritnya adalah sejak bulan Maret
2019 penilaian yang dilakukan oleh tim Direktorat
Jenderal Badan Peradilan Agama menempatkan
Pengadilan Agama Muara Enim pada peringkat pertama
untuk kategori perkara di atas 1000,dengan persentase
penyelesaian perkara rata-rata 95 % setiap bulan.
Melalui Surat keputusan ketua Pengadilan Agama
Muara Enim tentang tim pengelola Teknologi informasi,
maka Tim inilah yang bertanggungjawab dalam
pengelolaan Teknologi Informasi di Pengadilan Agama
| 16
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara Enim Kelas IB
Muara Enim. Baik dalam pengembangan aplikasi,
pengelolaan Dokumen Elektronik sebagai pelengkap mulai
pengajuan perkara sampai perkara upaya hukum, dan
pemanfaatan/pemeliharaan sarana-sarana elektronik
penunjang pelayanan.
c. Keterbukaan Informasi Publik :
1) Telah ada kebijakan pimpinan tentang keterbukaan
informasi berdasarkan SK Ketua Pengadilan Agama
Muara Enim tentang Penunjukan Pejabat Pengelola
Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pengadilan Agama
Muara Enim.
2) Seluruh informasi publik telah dapat diakses melalui
Meja Informasi dan Website Pengadilan Agama Muara
Enim.
3) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
keterbukaan informasi publik melalui Laporan
Monitoring pelayanan publik dan meja informasi
tahun 2018 dan 2019 dan laporan pelayanan publik
dan meja informasi tahun 2018 dan 2019.
E. Penataan Sistem Manajemen SDM
Pengadilan Agama Muara Enim dalam penataan Sistem
Manajemen SDM telah menjalankan perubahan-perubahan
dalam hal-hal :
1. Pembinaan dan evaluasi melalui Rapat Dinas Pegawai
Untuk mengukur kualitas dan kemampuan kinerja
pegawai setiap bulan Pengadilan Agama Muara Enim
mengadakan rapat keseluruhan pegawai dengan agenda
evaluasi kinerja, hal ini dilaksanakan untuk mengetahui
dimana kelemahan/kekurangan.Kemudian ditindak lanjuti
| 17
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara Enim Kelas IB
dengan pembinaan hal ini dimaksudkan untuk mencapai
output yang diinginkan.
Pelaksanaan Pembinaan telah berjalan dengan baik
dan sesuai dengan program Manajemen Sumber Daya
Manusia setiap tahunnya 12 kali untuk keseluruhan
Pegawai dan perbagian juga dilakukan tersendiri minimal
setiap bulan satu kali.
2. Pengembangan Sumber Daya Manusia berbasis
Kompetensi
Untuk menambah kemampuan yang berbasis
kompetensi Pengadilan Agama Muara Enim telah mengirim
Pegawai Negeri Sipil maupun honorer dalam pelatihan dan
diklat-diklat yangdiadakan oleh instansi vertikal maupun
yang diadakan oleh instansi lain terkait dengan tupoksi,
yaitu :
1) Diskusi Hukum yang diikuti oleh seluruh hakim,
panitera, panitera muda dan jurusita yang
diselenggarakan oleh PTA Palembang pada bulan
Maret, Agustus, Desember tahun 2019.
2) Pelatihan Penyususnan Laporan Keuangan diadakan
oleh KPPN Lahat.
3) Diklat Kepemimpinan yang diikuti oleh Ketua
Pengadilan Agama Muara Enim di Badan Diklat
Mahkamah Agung RI.
4) Pelatihan Penyusunan Anggaran oleh Pengadilan
Tinggi Agama Palembang.
3. Promosi Jabatan
Pengadilan Agama Muara Enim dalam Pola
pengembangan Sumber daya Manusia untuk jenjang karir,
| 18
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara Enim Kelas IB
dan pergeseran/penyegaran antar bagian juga telah
melaksanakan usulan ke instansi vertical. Selain itu, pada
tahun 2019 terdapat 2 orang pegawai staf yang
dipromosikan menjadi panitera pengganti pada satker lain.
4. Peningkatan kesejahteraan pegawai
Peningkatan kesejahteraan pegawai telah
dilaksanakan oleh Pengadilan Agama Muara Enim dalam
arti semua yang berkaiatan dengan kenaikan pangkat,
Kenaikan Gaji Berkala dan pensiun sudah terjadwal dengan
baik, sehingga tidak ada terlambat atau tidak diusulkan apa
yang menjadi hak-hak para pegawai.
5. Penegakan aturan disiplin Pegawai
Termasuk Manajemen Sumber Daya Manusia
adalah penegakan disiplin Pegawai, Pengadilan Agama
Muara Enim telah menetapkan aturan disiplin pegawai
mulai dari jam kerja, izin tidak masuk, izin keluar kantor,
izin pulang awal, cuti dan seragam kerja.
6. Sistem informasi kepegawaian
Sistem informasi Kepegawaian Muara Enim sebagai
salah satu program Manajemen penataan Sumber Daya
Manusia telah dikelola dengan rapi dan terupdate sesuai
dengan perubahan data para pegawai Pengadilan Agama
Muara Enim hal ini telah dan dapat dicek langsung melalui
Aplikasi Sikep dan Simpeg Pengadilan Agama Muara Enim
dan data telah 100 %.
F. Penguatan Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan area yang berkaiatan dengan
pertanggung jawaban dan keterbukaan laporan kepada instansi
| 19
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara Enim Kelas IB
vertikal maupun publik, Pengadilan Agama Muara Enim dalam
penguatan akuntabilitas melakukannya melalui:
1. Media/Alat
Dalam menjawab keinginan publik masalah
keterbukaan pertanggungjawaban dan laporan perkara,
keuangan perkara dan keuangan DIPA serta kegiatan-
kegiatan yang dilakukan di Pengadilan Agama Muara Enim
kepada Publik, Pengadilan Agama Muara Enim telah
menggunakan:
a. Media Informasi/Web
Untuk memuat informasi pelaporan dan kegiatan
pada Pengadilan Agama Muara Enim telah dibuat wadah
tersendiri dalam web hosting Pengadilan Agama Muara
Enim dan dapat diakses oleh publik melalui www.pa-
Muara Enim.go.id. Disamping itu pelaporan-pelaporan
juga telah diuploud melalui Aplikasi Komdanas
Mahkamah Agung RI, aplikasi Monev anggaran dan
Monev Bappenas Sehingga instansi vertikal dapat
memantau akuntabilitas pelaporan yang dilakukan oleh
Pengadilan Agama Muara Enim.
b. Laporan tertulis
Disamping pelaporan dilakukan secara elektronik
Pengadilan Agama juga telah mengirim dalam bentuk
hard copy keinstansi terkaiat sesuai dengan permintaan,
dan sampai dengan sekarang tidak ada teguran lisan.
c. Papan Pengumuman/Banner/TV Media
Papan Pengumuman/Banner juga Telah digunakan
oleh Pengadilan Agama Muara Enim dalam penguatan
Akuntabilitas publik yang memberikan informasi kepada
masyarakat terkait:
| 20
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara Enim Kelas IB
- Biaya panjar perkara
- Radius pemanggilan
- Tata cara persidangan
- Jadawal sidang
- Alur perkara
- Himbauan untuk tidak menggunakan Calo
2. Jenis Pelaporan
Pelaporan yang telah dilakukan oleh Pengadilan
Agama Muara Enim dikelompokkan menjadi :
a. Laporan Perkara
Laporan perkara yang menyangkut keadaan
perkara dan keuangan perkara telah dilaksanakan
dengan format bentuk Laporan keadaan perkara LIPA –
PA.1 sampai dengan LIPA –PA.27 dengan batas
maksimal sebelum tanggal 10 setiap awal bulan sebagai
berikut :
1) Laporan Keadaan Perkara (L1-PA.1) ;
2) Laporan Perkara Yang dimohonkan Banding (L1-
PA.2);
3) Laporan Perkara Yang dimohonkan Kasasi (L1-
PA.3);
4) Laporan Perkara Yang dimohonkan PK (L1-PA.4) ;
5) Laporan Perkara Yang dimohonkan Eksekusi (L1-
PA.5);
6) Laporan Kegiatan Hakim (LKH) (L1-PA.6) ;
7) Laporan Keuangan Perkara (L1-PA.7a) ;
8) Laporan Keuangan Perkara Eksekusi (L1-PA.7b) ;
9) Laporan Keuangan Perkara Konsignyasi (L1-PA.7c) ;
| 21
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara Enim Kelas IB
10) Laporan tentang Perkara diterima, dicabut, dan
diputus (L1-PA.8) ;
11) Laporan tentang Perkara Khusus PP.No10 tahun
tahun 1983 jo PP.45 tahun 1990 ( L1PA.9 )
12) Laporan tentang Penyebab Terjadinya Perceraian
(L1-PA.10) ;
13) Laporan tentang Pertanggungjawaban uang ‘iwadl (
L1PA.11 );
14) Laporan tentang tentang Mediasi (L1PA.12 ) ;
15) Laporan tentang Penerbitan Akta Cerai (L1PA.13 );
16) Laporan tentang Sidang di luar Gedung Pengadilan
Agama (L1PA.14 );
17) Laporan tentang Pelaksnaan Pembeasan Biaya
Perkara (L1PA.15 );
18) Laporan tentang Pelaksanaan Posyankum(L1PA.16)
19) Laporan tentang Penerimaan Hak-hak Kepaniteraan
(HHK) (L1PA.17 );
20) Laporan tentang Penerimaan Hak-hak Kepaniteraan
lainnya (HHKL) (L1PA.18 );
21) Laporan tentang Minutasi Perkara (HHK)(L1PA.19 );
22) Laporan tentang Penyelesaian Perkara (L1PA.20 );
23) Laporan tentang Verzet terhadal Putusan Verstek
(L1PA.21 );
24) Laporan tentang Penanganan Bantuan
Panggilan/Pemberitahuan Isi Putusan (L1PA.22 );
25) Laporan tentang perkara yang lebih dari lima bulan
(L1PA.23 );
26) Laporan tentang Penyampaian Sallinan
Putusan/Penetapan kepada KUA (L1PA.24);
27) Laporan tentang Penyerahan Akta Cerai (L1PA.25 );
| 22
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara Enim Kelas IB
28) Laporan tentang Perkara Ekonomi Syari’ah
(L1PA.25);
29) Laporan tentang Pelayanan Terpadu (L1PA.27 );
b. Laporan keuangan DIPA
Pengadilan Agama Muara Enim telah melakukan
laporan rutin setiap bulan, Triwulan dan Semesteran
kepada instansi-instansi terkait atas transaksi-
transaksi yang telah dilakukannya yang berkaiatan
dengan pengelolaan keuangan DIPA. Berupa :
1) LPJ Bendahara Pengeluaran dan Penerimaan
2) Laporan Realisasi Anggaran bulanan
3) Rekonsiliasi Internal Simak Saiba
4) Laporan Realisasi anggaran Triwulan Bappenas
5) Laporan Keuangan semesteran
6) Laporan keuangan tahunan
c. Laporan Pengelolaan Barang Milik Negara
Laporan Barang Milik Negara telah dilakukan oleh
Pengadilan Agama Muara Enim berupa:
1) Rekonsiliasi internal SIMAK dan SAIBA
2) Rekonsiliasi semesteran dengan KPKNL Lahat;
3) Rekonsiliasi tahunan dengan KPKNL Lahat;
G. Penguatan Pengawasan
Pelaksanaan reformasi Pengadilan Agama Muara Enim
di bidang Penguatan Pengawasan dapat dilihat dari capaian
pada 5 (lima) program reformasi Birokrasi sebagai berikut:
1. Telah dilakukan publik campaign melalui :
a. website Pengadilan Agama Muara Enim,
| 23
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara Enim Kelas IB
b. Brosur yang ditaruh di lokasi pelayanan publik dan
meja informasi
c. Banner yang dipasang di lobby, di ruang tunggu sidang
dan di halaman pintu masuk
2. Penerapan SPIP
a. Telah ada peraturan Pimpinan tentang SIPP
b. Telah dibangun lingkungan pengendalian melalui
rapat intern dan sosialisasi
c. SIPP telah dinformasikan kepada seluruh pegawai
3. Pengaduan Masyarakat
a. Pengadilan Agama Muara Enim dalam menindak
lanjuti Pengaduan dari masyarakat mengacu pada SK
Ketua MARI Nomor 076/KMA/SK/VI/2009 tentang
Pedoman Pelaksanaan Penanganan Pengaduan di
lingkungan Lembaga Peradilan dan PERMA Nomor 9
tahun 2016 tentang Penanganan Pengaduan.
b. Telah ditunjuk Petugas meja Pengaduan sebagaimana
SK ketua Pengadilan Agama Muara Enim tentang
Petugas Meja Pengaduan;
c. Telah adanya portal pengaduan di website Pengadilan
Agama Muara Enim
d. Telah diadakan sosialisasi tentang SIWAS kepada
seluruh pegawai Pengadilan Agama Muara Enim
e. Hasil pengaduan masyarakat telah ditindak lanjuti
oleh pimpinan dengan klarifikasi kepada Pelapor dan
Terlapor dan disertai Berita Acara Pemeriksaan
4. Pembangunan Zona Integritas
| 24
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara Enim Kelas IB
Pembanguna zona integritas merupakan program
prioritas Mahkamah Agung RI. Oleh karena itu,
Pengadilan Agama Muara Enim telah mencanangkan
deklarasi pembangunan zona integritas pada bulan
November 2019. Sebagai langkah-langkah praktis
persiapan dan sosialisasi penerapan zona integritas
sebagai berikut:
a. Telah dipasang banner anti kurupsi
b. Telah dipasang 10 budaya malu di dekat mesin Absensi
dan di ruangan keluar masuk pegawai
c. Telah dipasang Banner di ruang tunggu sidang tentang
kesiapan seluruh pegawai untuk melayani dengan
prima
5. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
a. Telah adanya SK Hakim Pengawas Bidang
b. Hakim Pengawas Bidang telah melaksanakan tugas
untuk melakukan pengawasan sesuai bidangnya dan
melaporkannya kepada Wakil Ketua secara periodik 3
(tiga ) bulan sekali
c. Telah adanya Pengawasan dari Hakim Tinggi Pengawas
Pengadilan Tinggi Agama secara Reguler
d. Temuan hasil pengawasan internal sebagian besar telah
ditindak lanjuti;
H. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan
Pengadilan Agama Muara Enim di bidang peningkatan
kualitas pelayanan publik dapat dilihat dari capaian pada 5
(lima) program reformasi sebagai berikut :
1. Standar Pelayanan
| 25
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara Enim Kelas IB
a. Telah terdapat kebijakan standar pelayanan yang
mencakup kejelasan biaya, waktu, persyaratan tentang
Standar Pelayanan Peradilan sesuai dengan standar
Akreditasi Penjamin Mutu yang telah diperoleh
Pengadilan Agama Muara Enim pada tahun 2018 dan
telah disurvalen bulan Juni 2019.
b. Standar Pelayanan telah dimaklumatkan pada seluruh
jenis pelayanan melalui Website Pengadilan Agama
Muara Enim, informasi standar pelayanan dan jadwal
sidang sesuai dengan standar dokumen SAPM dan APM.
c. Telah disusun SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan
pada seluruh jenis pelayanan melalui SOP Kehumasan
tentang standar pelayanan.
2. Budaya Pelayanan Prima
a. One Stop Service
Pengadilan Agama Muara Enim telah
menggunakan satu pintu dalam pelayanan (One Stop
Service) adalah sistem kerja pelayanan perkara kepada
para pihak pencari keadilan, dimana semua urusan
yang berkenaan dengan keperluan pengurusan
administrasi perkara mulai dari pendaftaran,
pembayaran biaya panjar, sampai kepada pengurusan
hasil dan pelaksanaan putusan diselesaikan sampai
tuntas di One Stop Service.
b. Antrian Sidang,
Pengadilan Agama Muara Enim membuat
inovasi berupa antrian sidang yang bertujuan supaya
para pencari keadilan dapat antri dan dilayani secara
tertib berdasarkan nomor antrian yang diperoleh.
| 26
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara Enim Kelas IB
c. SMS notifikasi,
Sejalan dengan 9 inovasi Badan Peradilan
Agama, Pengadilan Agama Muara Enim memberikan
kemudahan bagi para pencari keadilan dalam mencari
informasi terkait tahapan perkara, cek tanggal sidang,
penundaan sidang, sisa uang panjar perkara, maka
dibuatlah SMS notifikasi yang bertujuan supaya para
pihak yang berperkara dari manapun dan kapanpun
mereka tetap bisa mengetahui informasi perkaranya
tanpa harus datang ke kantor Pengadilan Agama Muara
Enim.
d. Meja Informasi,
Untuk memudahkan publik yang datang ke
kantor Pengadilan Agama Muara Enim dalam hal
mendapatkan informasi tentang proses peradilan
secara terbuka dan mengupayakan informasi tentang
Pengadilan dari instansi vertikal maupun instansi lain
dan masyarakat. Selain itu juga menyediakan data
perkara dan proses penyelesaian perkara. Didukung
dengan dikeluarkannya SK tentang Penunjukan
Petugas Meja I, II, dan III yang terintegrasi dengan SK
petugas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
e. Pelayanan Terpadu Satu Pintu
PTSP merupakan program prioritas
Mahkamah Agung RI guna memudahkan akses
pelayanan yang efektif dan efisien bagi para pencari
keadilan.
| 27
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara Enim Kelas IB
f. Keuangan Perkara
Penting adanya pencatatatan semua kegiatan
penerimaan dan pengeluaran biaya perkara untuk
semua perkara yang masuk di Pengadilan dan dicatat
setiap hari oleh petugas yang bersangkutan guna
transparansi dan akuntabel data keuangan perkara
yang ada di Pengadilan Agama Muara Enim sehingga
bisa dijadikan pertanggungjawaban. Didukung dengan
dikeluarkannya SK tentang Penunjukan Petugas Buku
Induk Keuangan Perkara.
g. Posbakum.
Untuk memudahkan pelayanan para pihak
pencari keadilan, dibentuklah Posbakkum (Pos
Bantuan Hukum) yang bertujuan memudahkan pihak
berperkara dalam memberikan bantuan hukum yang
diinginkan. Didukung dengan dikeluarkannya SK
tentang Pembentukan Pos Bantuan Hukum
(POSBAKUM) dengan dibiayai oleg DIPA Pengadilan
Agama Muara Enim.
3. Pengelolaan Pengaduan
a. Telah ditetapkan media pelayanan pengaduan secara
jelas dan terbuka melalui Web Pengadilan Agama
Muara Enim, Meja Pengaduan, dan SMS Pengaduan;
b. Telah ditetapkan SOP pelayanan pengaduan secara
komprehensip melalui SOP Pelayana Pengaduan
Pengadilan Agama Muara Enim.
c. Telah ditetapkan unit pengelola pengaduan yaitu
melalui Layanan Pengaduan, Meja Informasi
Pengadilan Agama Muara Enim.
| 28
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara Enim Kelas IB
d. Telah dilakukan tindak lanjut atas seluruh pengaduan
pelayanan untuk perbaikan kualitas pelayanan melalui
Aplikasi Lapor, Pelaporan Penanganan Pengaduan;
4. Penilaian Kepuasan terhadap Pelayanan
a. Telah dilakukan survey kepuasan masyarakat (SKM)
terhadap pelayanan secara berkala;
b. Telah tersedia media untuk mengakses data hasil
survey dengan mudah yaitu melali informasi dalam
Web Pengadilan Agama Muara Enim.
c. Telah dilakukan tindak lanjut atas seluruh hasil
survey kepuasan masyarakat melalui perbaikan
Pelayanan Pengadilan, perbaikan SOP, dan
pelaksanakan Pengawasan;
5. Pemanfaatan Teknologi Informasi
a. Telah memeliki rencana penerapan teknologi informasi
dalam pemberian pelayanan berdasarkan Master Plan
SIMARI, Arahan Strategis IT, dan Arahan Kebijakan
Team Pembaruan;
b. Telah menerapkan teknologi informasi dalam
memberikan pelayanan melalui, SIADPA, SIPP,
KOMDANAS dan Direktori Putusan;
c. Telah dilakukan perbaikan secara terus menerus
berupa Dokumen Teknis
| 29
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara Enim Kelas IB
BAB IV
EVALUASI
Evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi sangat perlu
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana efektifitas program-
program yang telah ditetapkan sehingga akan diketahui:
1. Hambatan/Permasalahan
Hambatan yang dihadapai Pengadilan Agama Muara Enim
dalam pelaksanaan 8 area perubahan dikategorikan menjadi :
a. Sumber Daya Manusia
1) Kualitas
Kualitas akan mempengaruhi hasil dari penerapan
Reformasi birokrasi, secara garis besar masih ditemui
beberapa pegawai yang kurang mampu untuk
mengaplikasikan beberapa program untuk percepatan dan
keterbukaan informasi seperti SIPP.
2) Kuantitas
Dari segi jumlah pegawai dan perkara yang diterima
setiap tahunnya, jumlah pegawai Pengadilan Agama Muara
Enim masih kurang ideal, dan perlu adanya penambahan
Pegawai
b. Peralatan
Untuk menunjang pelayanan yang prima Pengadilan
Agama Masih kekurangan perangkat pendukung.
Diantaranya adalah:
1) Ruang pelayanan terpadu satu pintu yang kurang luas.
2) Mesin genset yang belum ada.
c. Sosialisasi
| 30
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Agama Muara Enim Kelas IB
Reformasi Birokrasi adalah suatu keharusan dalam
rangka perbaikan pelayanan kepada masyarakat pencari
keadilan, akan tetapi instansi vertikal belum pernah
mengadakan sosialisasi/pembinaan, sehingga satker kurang
maksimal dalam implementasi Rod Map dan Cetak Biru
Mahkamah Agung RI.
2. Rencana tindak lanjut
Tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan/hambatan
tersebut adalah:
a. Sumber Daya Manusia (SDM)
Pengadilan Agama Muara Enim secara kualitas akan
memberikan perhatian yang khusus bagi Pegawai yang
dirasa ketinggalan dalam implementasi aplikasi-aplikasi
penunjang pelayanan dan akuntabilitas kepada Masyarakat
dengan memberikan pendampingan dan pelatihan.
Mengenai kekurangan Sumber Daya Manusia dalam
hal kwantitas, Pengadilan Agama Muara Enim Telah
mengusulkan kepada instansi vertikal untuk memberikan
tambahan Pegawai.
b. Peralatan
Mengenai kekurangan peralatan pendukung
pelaksanaan Reformasi birokrasi akan diusulkan melalui
penganggaran DIPA untuk tahun yang akan datang.
b. Sosialisasi
Untuk kedalam akan diadakan sosialisasi/pelatihan
secara priodik kepada seluruh pegawai mengenai Reformasi
Birokrasi dan mengusulkan kepada instansi vertikal agar
menjadwalkan sosialisasi terkait Reformasi Birokrasi.
LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB)
INSTANSI :
TAHUN : 2019
A. PROSES (60)
I. MANAJEMEN PERUBAHAN (5) 4,04 80,71%
1 0,78 78,00%
a. Tim Reformasi Birokrasi telah dibentuk a. Telah membentuk Tim Reformasi Birokrasi sesuai
kebutuhan organisasi
b. Telah membentuk Tim Reformasi Birokrasi namun
belum sesuai kebutuhan organisasi
c. Belum membentuk Tim Reformasi Birokrasi
A/B/C A 1
b. Tim Reformasi Birokrasi telah melaksanakan
tugas sesuai rencana kerja Tim Reformasi
Birokrasi
a. Seluruh tugas telah dilaksanakan oleh Tim
Reformasi Birokrasi sesuai dengan rencana kerja
b. Sebagian besar tugas telah dilaksanakan oleh Tim
Reformasi Birokrasi sesuai dengan rencana kerja
c. Sebagian kecil tugas telah dilaksanakan oleh Tim
Reformasi Birokrasi sesuai dengan rencana kerja
d. Seluruh tugas belum dilaksanakan oleh Tim
Reformasi Birokrasi sesuai dengan rencana kerja
A/B/C/D B 0,67
c. Tim Reformasi Birokrasi telah melakukan
monitoring dan evaluasi rencana kerja, dan
hasil evaluasi telah ditindaklanjuti
a. Seluruh rencana kerja telah dimonitoring dan di
evaluasi, dan hasil evaluasi telah ditindaklanjuti
b. Sebagian besar rencana kerja telah dimonitoring
dan di evaluasi, dan hasil evaluasi telah ditindaklanjuti
c. Sebagian kecil rencana kerja telah dimonitoring dan
di evaluasi, dan hasil evaluasi telah ditindaklanjuti
d. Seluruh rencana kerja belum dimonitoring dan di
evaluasi
A/B/C/D B 0,67
2 0,93 93,40%
a. Road Map telah disusun dan diformalkan Road Map telah disusun dan ditetapkan sebagai
dokumen formal Y/T Ya 1
Tim Reformasi Birokrasi (1)
Road Map Reformasi Birokrasi (1)
PENGADILAN AGAMA MUARA ENIM KELAS IB
b. Road Map telah mencakup 8 area
perubahan
a. 4 area atau lebih
b. 1-3 area
c. tidak adaA/B/C A 1
c. Road Map telah mencakup "quick win" a. Quick win ada sesuai dengan ekspektasi dan dapat
diselesaikan dalam waktu cepat
b. Quick win ada tapi tidak sesuai dengan ekspektasi
atau tidak dapat diselesaikan dalam waktu cepat
c. Belum ada quick win
A/B/C A 1
d. Penyusunan Road Map telah melibatkan
seluruh unit organisasi
a. Seluruh unit organisasi telah dilibatkan dalam
penyusunan Road Map
b. Sebagian besar unit organisasi telah dilibatkan
dalam penyusunan Road Map
c. Sebagian kecil unit organisasi telah dilibatkan dalam
penyusunan Road Map
d. Belum ada organisasi yang dilibatkan dalam
penyusunan Road Map
A/B/C/D B 0,67
e. Telah terdapat sosialisasi/internalisasi Road
Map kepada anggota organisasi
a. Seluruh anggota organisasi telah mendapatkan
sosialisasi dan internalisasi Road Map
b. Sebagian besar anggota organisasi telah
mendapatkan sosialisasi dan internalisasi Road Map
c. Sebagian kecil anggota organisasi telah
mendapatkan sosialisasi dan internalisasi Road Map
d. Seluruh anggota organisasi belum mendapatkan
sosialisasi dan internalisasi Road Map
A/B/C/D A 1
3 1,43 71,57%
a. PMPRB telah direncanakan dan
diorganisasikan dengan baik
a. Seluruh PMPRB telah direncanakan dan
diorganisasikan dengan baik
b. Sebagian besar PMPRB telah direncanakan dan
diorganisasikan dengan baik
c. Sebagian kecil PMPRB telah direncanakan dan
diorganisasikan dengan baik
d. Seluruh PMPRB belum direncanakan dan
diorganisasikan dengan baik
A/B/C/D B 0,67
Pemantauan dan Evaluasi Reformasi Birokrasi (2)
b. Aktivitas PMPRB telah dikomunikasikan
pada masing-masing unit kerja
a. Seluruh aktivitas PMPRB telah dikomunikasikan
pada masing-masing unit organisasi
b. Sebagian besar aktivitas PMPRB telah
dikomunikasikan pada masing-masing unit organisasi
c. Sebagian kecil aktivitas PMPRB telah
dikomunikasikan pada masing-masing unit organisasi
d. Seluruh akktivitas PMPRB belum dikomunikasikan
pada masing-masing unit organisasi
A/B/C/D A 1
c. Telah dilakukan pelatihan yang cukup bagi
Tim Asessor PMPRB
a. Seluruh Tim Asessor PMPRB telah mendapatkan
pelatihan
b. Sebagian besar Tim Asessor PMPRB telah
mendapatkan pelatihan
c. Sebagian kecil Tim Asessor PMPRB telah
mendapatkan pelatihan
d. Seluruh Tim Asessor PMPRB belum mendapatkan
pelatihan
A/B/C/D B 0,67
d. Pelaksanaan PMPRB dilakukan oleh Asesor
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
a. Terdapat penunjukan keikutsertaan pejabat
struktural lapis kedua sebagai asesor PMPRB dan
yang bersangkutan terlibat sepenuhnya sejak tahap
awal hingga akhir proses PMPRB.
b. Terdapat penunjukan keikutsertaan pejabat
struktural lapis kedua sebagai asesor PMPRB, tetapi
partisipasinya tidak meliputi seluruh proses PMPRB.
c. Terdapat penetapan pejabat struktural lapis kedua
sebagai asesor PMPRB, tetapi fungsi asesor dari unit
tersebut dilakukan oleh pegawai lain
d. Partisipasi pejabat struktural lapis kedua sebagai
asesor PMPRB belum ada.
A/B/C/D B 0,67
e. Apakah koordinator asesor PMPRB
melakukan reviu terhadap kertas kerja
asesor sebelum menyusun kertas kerja
instansi?
a. Koordinator assessor telah melakukan reviu
terhadap seluruh kertas kerja sebelum menyusun
kertas kerja instansi
b. Koordinator assessor telah melakukan reviu
terhadap sebagian kertas kerja sebelum menyusun
kertas kerja instansi
c. Koordinator assessor belum melakukan reviu kertas
kerja sebelum menyusun kertas kerja instansi
A/B/C B 0,5
f. Apakah para asesor mencapai konsensus
atas pengisian kertas kerja sebelum
menetapkan nilai PMPRB instansi?
a. Mayoritas koordinator assessor mencapai
konsensus dan seluruh kriteria dibahas
b. Tidak seluruh koordinator assessor mencapai
konsensus dan/atau tidak seluruh kriteria dibahas;
c. Belum ada konsensus yang dicapai oleh para
koordinator assessor
A/B/C B 0,5
g. Rencana aksi tindak lanjut (RATL) telah
dikomunikasikan dan dilaksanakan
a. Terdapat Rencana Aksi dan Tindak Lanjut (RATL)
yang telah dikomunikasikan dan dilaksanakan
b. Terdapat Rencana Aksi dan Tindak Lanjut (RATL)
namun belum dikomunikasikan dan dilaksanakan
c. Belum terdapat Rencana Aksi Tindak Lanjut (RATL) A/B/C A 1
4 0,89 89,00%Perubahan pola pikir dan budaya kinerja (1)
a. Terdapat keterlibatan pimpinan tertinggi
secara aktif dan berkelanjutan dalam
pelaksanaan reformasi birokrasi
a. seluruh jajaran pimpinan tertinggi terlibat secara
aktif dan berkelanjutan dalam pelaksanaan Reformasi
Birokrasi
b. sebagian besar pimpinan tertinggi terlibat secara
aktif dan berkelanjutan dalam pelaksanaan Reformasi
Birokrasi
c. sebagian kecil pimpinan tertinggi terlibat secara
aktif dan berkelanjutan dalam pelaksanaan Reformasi
Birokrasi
d. Seluruh jajaran pimpinan tertinggi belum terlibat
secara aktif dan berkelanjutan dalam pelaksanaan
Reformasi Birokrasi
A/B/C/D A 1
b. Terdapat media komunikasi secara reguler
untuk menyosialisasikan tentang reformasi
birokrasi yang sedang dan akan dilakukan
a. Ada media komunikasi yang cakupannya
menjangkau seluruh pegawai dan pemangku
kepentingan terkait serta dilaksanakan secara berkala
b. Ada media komunikasi yang cakupannya
menjangkau seluruh pegawai dan pemangku
kepentingan terkait
c. Ada media komunikasi yang cakupannya
menjangkau seluruh pegawai
d. Ada media komunikasi namun cakupannya terbatas
pada pegawai tingkatan tertentu
e. Belum ada media komunikasi untuk
mensosialisasikan pelaksanaan reformasi birokrasi
A/B/C/D/E A 1
c. Terdapat upaya untuk menggerakkan
organisasi dalam melakukan perubahan
melalui pembentukan agent of change
ataupun role model
a. Sudah terdapat upaya pembentukan Agent of
Change secara formal dan sesuai ukuran organisasi,
dan sudah mengikuti pelatihan sebagai role model
dalam perubahan
b. Sudah terdapat upaya pembentukan Agent of
Change secara formal dan sesuai ukuran organisasi
c. Sudah terdapat upaya pembentukan Agent of
Change namun secara formal belum dilakukan
d. Belum ada upaya untuk membentuk Agent of
Change
A/B/C/D B 0,67
II. PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (5) 2,71 54,25%
1 1,25 50,00%
a. Telah dilakukan identifikasi, analisis, dan
pemetaan terhadap peraturan perundang-
undangan yang tidak harmonis/sinkron
a. Telah dilakukan identifikasi, analisis, dan pemetaan
terhadap seluruh peraturan perundang-undangan
yang tidak harmonis/sinkron
b. Telah dilakukan identifikasi, analisis, dan pemetaan
terhadap sebagian peraturan perundang-undangan
yang tidak harmonis/sinkron
c. Belum dilakukan identifikasi, analisis, dan
pemetaan terhadap peraturan perundang-undangan
yang tidak harmonis/sinkron
A/B/C B 0,5
b. Telah dilakukan revisi peraturan perundang-
undangan yang tidak harmonis / tidak
sinkron
a. Revisi atas peraturan perundang-undangan yang
tidak harmonis / tidak sinkron telah selesai dilakukan,
atau tidak ditemukan adanya peraturan perundangan-
undangan yang tidak harmonis
b. Upaya revisi atas peraturan perundang-undangan
yang tidak harmonis / tidak sinkron telah dilakukan,
namun belum selesai
c. Belum dilakukan upaya revisi atas peraturan
perundang-undangan yang tidak harmonis / tidak
sinkron
A/B/C B 0,5
2 1,46 58,50%
a. Adanya Sistem pengendalian penyusunan
peraturan perundangan yang mensyaratkan
adanya Rapat Koordinasi, Naskah
Akademis/kajian/policy paper, dan Paraf
Koordinasi
a. Seluruh persyaratan lengkap dan
diimplementasikan
b. Ada persyaratan tersebut namun baru sebagian
diimplementasikan
c. Ada persyaratan tersebut namun belum
diimplementasikan
d. Belum ada persyaratan tersebut
A/B/C/D B 0,67
Sistem pengendalian dalam penyusunan
Harmonisasi (2,5)
b. Telah dilakukan evaluasi atas pelaksanaan
sistem pengendalian penyusunan peraturan
perundang-undangan
a. Evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian
penyusunan peraturan perundang-undangan
dilakukan secara berkala
b. Evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian
penyusunan peraturan perundang-undangan
dilakukan secara tidak berkala
c. Belum pernah dilakukan evaluasi atas pelaksanaan
sistem pengendalian penyusunan peraturan
perundang-undangan
A/B/C B 0,5
III. PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI (6) 4,34 72,39%
1. Evaluasi (3) 2,33 77,78%
a. Telah dilakukan evaluasi yang bertujuan
untuk menilai ketepatan fungsi dan
ketepatan ukuran organisasi
a. Telah dilakukan evaluasi untuk menilai ketepatan
fungsi dan ketepatan ukuran organisasi kepada
seluruh unit organisasi
b. Telah dilakukan evaluasi untuk menilai ketepatan
fungsi dan ketepatan ukuran organisasi kepada
sebagian unit organisasi
c. Belum dilakukan evaluasi untuk menilai ketepatan
fungsi dan ketepatan ukuran organisasi kepada unit
organsiasi
A/B/C B 0,5
b. Telah dilakukan evaluasi yang mengukur
jenjang organisasi
a. Telah dilakukan evaluasi yang mengukur jenjang
organisasi kepada seluruh unit organisasi
b. Telah dilakukan evaluasi yang mengukur jenjang
organisasi kepada sebagian unit organisasi
c. Belum dilakukan evaluasi yang mengukur jenjang
organisasi kepada unit organisasi
A/B/C B 0,5
c. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis
kemungkinan duplikasi fungsi
a. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis
kemungkinan duplikasi fungsi kepada seluruh unit
kerja
b. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis
kemungkinan duplikasi fungsi kepada sebagian unit
kerja
c. Belum dilakukan evaluasi yang menganalisis
kemungkinan duplikasi fungsi kepada unit kerja
A/B/C B 0,5
d. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis
satuan organisasi yang berbeda tujuan
namun ditempatkan dalam satu kelompok
a. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis satuan
organisasi yang berbeda tujuan namun ditempatkan
dalam satu kelompok kepada seluruh unit kerja
b. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis satuan
organisasi yang berbeda tujuan namun ditempatkan
dalam satu kelompok kepada sebagian unit kerja
c. Belum dilakukan evaluasi yang menganalisis satuan
organisasi yang berbeda tujuan namun ditempatkan
dalam satu kelompok kepada unit kerja
A/B/C A 1
e. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis
kemungkinan adanya pejabat yang melapor
kepada lebih dari seorang atasan
a. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis
kemungkinan adanya pejabat yang melapor kepada
lebih dari seorang atasan kepada seluruh unit kerja
b. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis
kemungkinan adanya pejabat yang melapor kepada
lebih dari seorang atasan kepada sebagian unit kerja
c. Belum dilakukan evaluasi yang menganalisis
kemungkinan adanya pejabat yang melapor kepada
lebih dari seorang atasan kepada unit kerja
A/B/C B 0,5
f. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis
kesesuaian struktur organisasi dengan
kinerja yang akan dihasilkan
a. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis
kesesuaian struktur organisasi dengan kinerja yang
akan dihasilkan kepada seluruh unit kerja
b. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis
kesesuaian struktur organisasi dengan kinerja yang
akan dihasilkan kepada sebagian unit kerja
c. Belum dilakukan evaluasi yang menganalisis
kesesuaian struktur organisasi dengan kinerja yang
akan dihasilkan kepada unit kerja
A/B/C A 1
g. Telah dilakukan evaluasi atas kesesuaian
struktur organisasi dengan mandat
a. Telah dilakukan evaluasi atas kesesuaian struktur
organisasi dengan mandat kepada seluruh unit kerja
b. Telah dilakukan evaluasi atas kesesuaian struktur
organisasi dengan mandat kepada sebagian unit kerja
c. Belum dilakukan evaluasi atas kesesuaian struktur
organisasi dengan mandat kepada unit kerja
A/B/C A 1
h. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis
kemungkinan tumpang tindih fungsi dengan
instansi lain
Ya, apabila telah dilakukan evaluasi yang menganalisis
kemungkinan tumpang tindih fungsi dengan instansi
lain
Y/T Ya 1
i. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis
kemampuan struktur organisasi untuk
adaptif terhadap perubahan lingkungan
strategis
Ya, apabila telah dilakukan evaluasi yang menganalisis
kemampuan struktur organisasi untuk adaptif
terhadap perubahan lingkungan strategisY/T Ya 1
2. Penataan (3) 2,01 67,00%
Hasil evaluasi telah ditindaklanjuti dengan
mengajukan perubahan organisasi
a. Seluruh hasil evaluasi telah ditindaklanjuti dengan
mengajukan perubahan organisasi
b. Sebagian besar hasil evaluasi telah ditindaklanjuti
dengan mengajukan perubahan organisasi
c. Sebagian kecil hasil evaluasi telah ditindaklanjuti
dengan mengajukan perubahan organisasi
d. Seluruh hasil evaluasi belum ditindaklanjuti
dengan mengajukan perubahan organisasi
A/B/C/D B 0,67
IV. PENATAAN TATALAKSANA (5) 4,17 83,35%
1 1,25 83,50%
a. Telah memiliki peta proses bisnis yang
sesuai dengan tugas dan fungsi
a. Seluruh unit organisasi telah memiliki peta proses
bisnis yang sesuai dengan tugas dan fungsi
b. Sebagian besar unit organisasi telah memiliki peta
proses bisnis yang sesuai dengan tugas dan fungsi
c. Sebagian kecil unit organisasi telah memiliki peta
proses bisnis yang sesuai dengan tugas dan fungsi
d. Seluruh unit organisasi belum memiliki peta proses
bisnis yang sesuai dengan tugas dan fungsi
A/B/C/D A 1
b. Peta proses bisnis sudah dijabarkan ke
dalam prosedur operasional tetap (SOP)
a. Seluruh peta proses bisnis telah dijabarkan dalam
SOP
b. Sebagian besar peta proses bisnis telah dijabarkan
dalam SOP
c. Sebagian kecil peta proses bisnis telah dijabarkan
dalam SOP
d. Seluruh peta proses bisnis belum dijabarkan dalam
SOP
A/B/C/D A 1
Proses bisnis dan prosedur operasional tetap
c. Prosedur operasional tetap (SOP) telah
diterapkan
a. Seluruh unit organisasi telah menerapkan Prosedur
operasional tetap (SOP)
b. Sebagian besar unit organisasi telah menerapkan
Prosedur operasional tetap (SOP)
c. Sebagian kecil unit organisasi telah menerapkan
Prosedur operasional tetap (SOP)
d. Seluruh unit organisasi belum menerapkan
Prosedur operasional tetap (SOP)
A/B/C/D B 0,67
d. Peta proses bisnis dan Prosedur operasional
telah dievaluasi dan disesuaikan dengan
perkembangan tuntutan efisiensi, dan
efektivitas birokrasi
a. Terdapat evaluasi terhadap efisiensi dan efektivitas
peta proses bisnis dan SOP secara berkala dan seluruh
hasilnya telah ditindaklanjuti
b. Terdapat evaluasi terhadap efisiensi dan efektivitas
peta proses bisnis dan SOP secara berkala namun
belum seluruh hasilnya ditindaklanjuti
c. Terdapat evaluasi namun belum menganalisis
efisiensi dan efektivitas peta proses bisnis dan SOP
d. Belum ada evaluasi terhadap efisiensi dan
efektifitas peta proses bisnis dan prosedur
operasional
A/B/C/D B 0,67
2 1,67 83,25%
a. Sudah memiliki rencana pengembangan e-
government di lingkungan instansi
Ya, apabila sudah memiliki rencana pengembangan e-
government di lingkungan instansiY/T Ya 1
b. Sudah dilakukan pengembangan e-
government di lingkungan internal dalam
rangka mendukung proses birokrasi (misal:
intranet, sistem perencanaan dan
penganggaran, sistem data base SDM, dll)
a. Sudah dilakukan implementasi pengembangan e-
government secara terintegrasi
b. Sudah dilakukan implementasi pengembangan e-
government namun belum terintegrasi
c. Sudah dilakukan pengembangan e-government
namun belum dilakukan implementasi
d.Belum ada pengembangan dan implementasi e-
government
A/B/C/D A 1
E-Government (2)
c. Sudah dilakukan pengembangan e-
government untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kepada masyarakat (misal:
website untuk penyediaan informasi kepada
masyarakat, sistem pengaduan)
a. Sudah dilakukan implementasi pengembangan e-
government secara terintegrasi
b. Sudah dilakukan implementasi pengembangan e-
government namun belum terintegrasi
c. Sudah dilakukan pengembangan e-government
namun belum dilakukan implementasi
d. Belum ada pengembangan dan implemetasi e-
government
A/B/C/D A 1
d. Sudah dilakukan pengembangan e-
government untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kepada masyarakat dalam
tingkatan transaksional (masyarakat dapat
mengajukan perijinan melalui website,
melakukan pembayaran, dll)
a. Sudah dilakukan implementasi pengembangan e-
government secara terintegrasi
b. Sudah dilakukan implementasi pengembangan e-
government namun belum terintegrasi
c. Sudah dilakukan pengembangan e-government
namun belum dilakukan implementasi
d. Belum ada pengembangan dan implemetasi e-
government
A/B/C/D C 0,33
3 1,25 83,33%
a. Adanya kebijakan pimpinan tentang
keterbukaan informasi publik (identifikasi
informasi yang dapat diketahui oleh publik
dan mekanisme penyampaian)
Ya, apabila telah ada kebijakan pimpinan tentang
keterbukaan informasi publik
Y/T Ya 1
b. Menerapkan kebijakan keterbukaan
informasi publik
a. Seluruh informasi publik telah dapat diakses
b. Sebagian besar informasi publik telah dapat diakses
c. Sebagian kecil informasi publik telah dapat diakses
d. Seluruh informasi publik belum dapat diakses
A/B/C/D A 1
Keterbukaan Informasi Publik (1,5)
c. Melakukan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan keterbukaan
informasi publik
a. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
keterbukaan informasi publik dilakukan secara
berkala
b. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
keterbukaan informasi publik dilakukan tidak berkala
c. Belum ada monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kebijakan keterbukaan informasi publik
A/B/C B 0,5
V. PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM (15) 14,09 93,95%
1 1,00 100,00%
a. Analisis jabatan dan analisis beban kerja
telah dilakukan
a. Analisis jabatan dan analisis beban kerja telah
dilakukan kepada seluruh jabatan
b. Analisis jabatan dan analisis beban kerja telah
dilakukan kepada sebagian besar jabatan
c. Analisis jabatan dan analisis beban kerja telah
dilakukan kepada sebagian kecil jabatan
d. Analisis jabatan dan analisis beban kerja belum
dilakukan
A/B/C/D A 1
b. Perhitungan kebutuhan pegawai telah
dilakukan
a. Perhitungan kebutuhan pegawai telah dilakukan
kepada seluruh unit organisasi
b. Perhitungan kebutuhan pegawai telah dilakukan
kepada sebagian besar unit organisasi
c. Perhitungan kebutuhan pegawai telah dilakukan
kepada sebagian kecil unit organisasi
d. Perhitungan kebutuhan pegawai belum dilakukan
A/B/C/D A 1
c. Rencana redistribusi pegawai telah disusun
dan diformalkan
ya, apabila terdapat dokumen rencana redistribusi
pegawaiY/T Ya 1
d. Proyeksi kebutuhan 5 tahun telah disusun
dan diformalkan
ya, apabila terdapat dokumen tentang proyeksi
kebutuhan 5 tahunY/T Ya 1
Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan
e. Perhitungan formasi jabatan yang
menunjang kinerja utama instansi telah
dihitung dan diformalkan
a. Perhitungan formasi jabatan yang menunjang
kinerja utama instansi telah dihitung dan diformalkan
pada seluruh unit organisasi
b. Perhitungan formasi jabatan yang menunjang
kinerja utama instansi telah dihitung dan diformalkan
pada sebagian besar unit organisasi
c. Perhitungan formasi jabatan yang menunjang
kinerja utama instansi telah dihitung dan diformalkan
pada sebagian kecil unit organisasi
d. Perhitungan formasi jabatan yang menunjang
kinerja utama instansi telah dihitung dan diformalkan
belum dilakukan
A/B/C/D A 1
22,00 100,00%
a. Pengumuman penerimaan diinformasikan
secara luas kepada masyarakat
a. Pengumuman penerimaan disebarluaskan melalui
berbagai media (misal: website, jejaring sosial, dsb)
b. Pengumuman penerimaan diinformasikan melalui
media secara terbatas (misal: papan pengumuman di
kantor)
c. Pengumuman penerimaan belum disebarluaskan
A/B/C A 1
b. Pendaftaran dapat dilakukan dengan
mudah, cepat dan pasti (online )
Ya, apabila pendaftaran dapat dilakukan secara online
dan dapat segera diperoleh informasi mengenai
kepastian status pendaftaran.
Y/T Ya 1
c. Persyaratan jelas, tidak diskriminatif Ya, apabila terdapat kejelasan persyaratan
administrasi dan kompetensi. Persyaratan
memberikan kesempatan luas kepada masyarakat.
Y/T Ya 1
d. Proses seleksi transparan, objektif, adil,
akuntabel dan bebas KKN
Ya, apabila proses seleksi jelas kriteria dan prosesnya,
tidak terjadi KKN, dan dapat dipertanggungjawabkan.Y/T Ya 1
e. Pengumuman hasil seleksi diinformasikan
secara terbuka
Ya, apabila Pengumuman hasil seleksi dapat diakses
oleh publik dengan mudahY/T Ya 1
30,50 50,17%
Proses penerimaan pegawai transparan, objektif,
akuntabel dan bebas KKN (2)
Pengembangan pegawai berbasis kompetensi (1)
a. Telah ada standar kompetensi jabatan Ya, apabila terdapat kebijakan tentang tentang
kompetensi jabatanY/T Ya 1
b. Telah dilakukan asessment pegawai a. Telah dilakukan asessment kepada seluruh pegawai
b. Telah dilakukan asessment kepada sebagian besar
pegawai
c. Telah dilakukan asessment kepada sebagian kecil
pegawai
d. Belum dilakukan assessment pegawai
A/B/C/D D 0
c. Telah diidentifikasi kebutuhan
pengembangan kompetensi
a. Telah diidentifikasi kebutuhan pengembangan
kompetensi kepada seluruh pegawai
b. Telah diidentifikasi kebutuhan pengembangan
kompetensi kepada sebagian besar pegawai
c. Telah diidentifikasi kebutuhan pengembangan
kompetensi kepada sebagian kecil pegawai
d. Belum dilakukan identifikasi kebutuhan
pengembangan kompetensi pegawai
A/B/C/D B 0,67
d. Telah disusun rencana pengembangan
kompetensi dengan dukungan anggaran
yang mencukupi
a. Telah disusun rencana pengembangan kompetensi
seluruh pegawai dengan dukungan anggaran yang
mencukupi
b.Telah disusun rencana pengembangan kompetensi
sebagian besar pegawai dengan dukungan anggaran
yang mencukupi
c. Telah disusun rencana pengembangan kompetensi
sebagian kecil pegawai dengan dukungan anggaran
yang mencukupi
d. Belum ada rencana pengembangan kompetensi
pegawai
A/B/C/D B 0,67
e. Telah dilakukan pengembangan pegawai
berbasis kompetensi sesuai dengan rencana
dan kebutuhan pengembangan kompetensi
a. Telah dilakukan pengembangan berbasis
kompetensi kepada seluruh pegawai sesuai dengan
rencana dan kebutuhan pengembangan kompetensi
b. Telah dilakukan pengembangan berbasis
kompetensi kepada sebagian besar pegawai sesuai
dengan rencana dan kebutuhan pengembangan
kompetensi
c. Telah dilakukan pengembangan berbasis
kompetensi kepada sebagian kecil pegawai sesuai
dengan rencana dan kebutuhan pengembangan
kompetensi
d. Belum ada pengembangan pegawai berbasis
A/B/C/D B 0,67
f. Telah dilakukan monitoring dan evaluasi
pengembangan pegawai berbasis
kompetensi secara berkala
a. Telah dilakukan monitoring dan evaluasi
pengembangan pegawai berbasis kompetensi secara
berkala
b. Telah dilakukan monitoring dan evaluasi
pengembangan pegawai berbasis kompetensi secara
tidak berkala
c. Belum ada monitoring dan evaluasi pengembangan
pegawai berbasis kompetensi
A/B/C C 0
4 6,00 100,00%
a. Kebijakan promosi terbuka telah ditetapkan ya, apabila terdapat kebijakan tentang promosi
terbuka dan telah ditetapkanY/T Ya 1
b. Promosi terbuka pengisian jabatan
pimpinan tinggi telah dilaksanakan
a. Pengisian jabatan pimpinan tinggi (utama, madya
dan pratama) telah dilakukan melalui promosi
terbuka secara nasional
b. Pengisian jabatan pimpinan tinggi (utama, madya
dan pratama) telah dilakukan melalui promosi
terbuka secara terbatas
c. Promosi terbuka jabatan pimpinan tinggi terbatas
pada posisi jabatan pimpinan tinggi pratama
d. Belum ada promosi terbuka jabatan pimpinan
tinggi
A/B/C/D A 1
c. Promosi terbuka dilakukan secara
kompetitif dan obyektif
Ya, apabila pelaksanaan promosi dilakukan dengan
cara kompetitif dan penilaian dilakukan secara
obyektif
Y/T Ya 1
Promosi jabatan dilakukan secara terbuka (6)
d. Promosi terbuka dilakukan oleh panitia
seleksi yang independen
Ya, apabila telah ditetapkan susunan panitia seleksi
yang berasal dari pihak-pihak independenY/T Ya 1
e. Hasil setiap tahapan seleksi diumumkan
secara terbuka
Ya, apabila tahapan diumumkan secara terbuka
melalui media IT seperti website panitia seleksi dsbY/T Ya 1
5 1,81 90,57%
a. Penerapan Penetapan kinerja individu a. Penerapan penetapan kinerja individu telah
dilakukan terhadap seluruh pegawai
b. Penerapan penetapan kinerja individu telah
dilakukan terhadap sebagian besar pegawai
c. Penerapan penetapan kinerja individu telah
dilakukan terhadap sebagian kecil pegawai
d. Belum ada penerapan penetapan kinerja individu
yang telah dilakukan
A/B/C/D A 1
b. Terdapat penilaian kinerja individu yang
terkait dengan kinerja organisasi
a. Seluruh pegawai telah melakukan penilaian kinerja
individu yang terkait dengan kinerja organisasi
b. Sebagian besar pegawai telah melakukan penilaian
kinerja individu yang terkait dengan kinerja organisasi
c. Sebagian kecil pegawai telah melakukan penilaian
kinerja individu yang terkait dengan kinerja organisasi
d. Belum ada pegawai yang melakukan penilaian
kinerja individu yang terkait dengan kinerja organisasi
A/B/C/D A 1
c. Ukuran kinerja individu telah memiliki
kesesuaian dengan indikator kinerja individu
level diatasnya
a. Seluruh pegawai telah memiliki ukuran kinerja
individu yang sesuai dengan indikator kinerja individu
diatasnya
b. Sebagian besar pegawai telah memiliki ukuran
kinerja individu yang sesuai dengan indikator kinerja
individu diatasnya
c. Sebagian kecil pegawai telah memiliki ukuran
kinerja individu yang sesuai dengan indikator kinerja
individu diatasnya
d.Seluruh pegawai belum memiliki ukuran kinerja
individu yang sesuai dengan indikator kinerja individu
diatasnya
A/B/C/D A 1
Penetapan kinerja individu (2)
d. Pengukuran kinerja individu dilakukan
secara periodik
a. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara
bulanan
b. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara
triwulanan
c. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara
semesteran
d. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara
tahunan
e. Pengukuran kinerja individu belum dilakukan
A/B/C/D/E A 1
e. Telah dilakukan monitoring dan evaluasi
atas pencapaian kinerja individu.
a. telah dilakukan monev atas pencapaian kinerja
individu secara berkala
b. telah dilakukan monev atas pencapaian kinerja
individu secara tidak berkala
c. Belum ada monev pencapaian kinerja individu
A/B/C A 1
f. Hasil penilaian kinerja individu telah
dijadikan dasar untuk pengembangan karir
individu
a. Hasil penilaian kinerja individu telah dijadikan dasar
untuk pengembangan karir individu terhadap seluruh
pegawai
b. Hasil penilaian kinerja individu telah dijadikan dasar
untuk pengembangan karir individu terhadap
sebagian besar pegawai
c. Hasil penilaian kinerja individu telah dijadikan dasar
untuk pengembangan karir individu terhadap
sebagian kecil pegawai
d. Hasil penilaian kinerja individu belum dijadikan
dasar untuk pengembangan karir individu terhadap
seluruh pegawai
A/B/C/D B 0,67
g. Capaian kinerja individu telah dijadikan
dasar untuk pemberian tunjangan kinerja
a. Capaian kinerja individu telah dijadikan dasar untuk
pemberian tunjangan kinerja kepada seluruh pegawai
b. Capaian kinerja individu telah dijadikan dasar untuk
pemberian tunjangan kinerja kepada sebagian besar
pegawai
c. Capaian kinerja individu telah dijadikan dasar untuk
pemberian tunjangan kinerja kepada sebagian kecil
pegawai
d. Capaian kinerja individu belum dijadikan dasar
untuk pemberian tunjangan kinerja kepada seluruh
pegawai
A/B/C/D B 0,67
6 1,00 100,00%
a. Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku
instansi telah ditetapkan
ya, apabila terdapat kebijakan tentang disiplin/kode
etik/kode perilakuY/T Ya 1
b. Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku
instansi telah diimplementasikan
a. Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku instansi
telah diimplementasikan kepada seluruh unit
organisasi
b. Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku instansi
telah diimplementasikan kepada sebagian besar unit
organisasi
c. Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku instansi
telah diimplementasikan kepada sebagian kecil unit
organisasi
d. Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku instansi
belum diimplementasikan kepada seluruh unit
organisasi
A/B/C/D A 1
c. Adanya monitoring dan evaluasi atas
pelaksanaan aturan disiplin/kode etik/kode
perilaku instansi
a. Adanya monev atas pelaksanaan aturan
disiplin/kode etik/kode perilaku instansi secara
berkala
b. Adanya monev atas pelaksanaan aturan
disiplin/kode etik/kode perilaku instansi tidak berkala
c. Belum ada monev atas pelaksanaan aturan
disiplin/kode etik/kode perilaku instansi
A/B/C A 1
Penegakan aturan disiplin/kode etik/kode
d. Adanya pemberian sanksi dan imbalan
(reward )
a. Adanya pemberian sanksi dan imbalan (reward)
kepada seluruh unit organisasi
b. Adanya pemberian sanksi dan imbalan (reward)
kepada sebagian besar unit organisasi
c. Adanya pemberian sanksi dan imbalan (reward)
kepada sebagian kecil unit organisasi
d. Belum ada pemberian sanksi dan imbalan (reward)
kepada unit organisasi
A/B/C/D A 1
7 0,78 78,00%
a. Informasi faktor jabatan telah disusun Ya, apabila terdapat dokumen tentang penyusunan
Faktor JabatanY/T Ya 1
b. Peta jabatan telah ditetapkan a. Seluruh unit organisasi telah menetapkan peta
jabatan
b. Sebagian besar unit organisasi telah menetapkan
peta jabatan
c. Sebagian kecil unit organisasi telah menetapkan
peta jabatan
d. Seluruh unit organisasi belum menetapkan peta
jabatan
A/B/C/D B 0,67
c. Kelas jabatan telah ditetapkan a. Seluruh unit organisasi telah menetapkan kelas
jabatan
b. Sebagian besar unit organisasi telah menetapkan
kelas jabatan
c. Sebagian kecil unit organisasi telah menetapkan
kelas jabatan
d. Seluruh unit organisasi belum menetapkan kelas
jabatan
A/B/C/D B 0,67
8. 1,00 100,00%
a. Sistem informasi kepegawaian telah
dibangun sesuai kebutuhan
Ya, apabila terdapat sistem informasi yang dibangun
sesuai dengan kebutuhanY/T Ya 1
b. Sistem informasi kepegawaian dapat diakses
oleh pegawai
Ya, apabila pegawai dapat mengakses sistem
informasi kepegawaianY/T Ya 1
Pelaksanaan evaluasi jabatan (1)
Sistem Informasi Kepegawaian (1)
c. Sistem informasi kepegawaian terus
dimutakhirkan
a. Seluruh unit organisasi terus memutakhirkan
Sistem Informasi Kepegawaian
b. Sebagian besar unit organisasi terus
memutakhirkan Sistrm Informasi Kepegawaian
c. Sebagian kecil unit organisasi terus memutakhirkan
Sistem Informasi Kepegawaian
d. Seluruh unit organsiasi belum memutakhirkan
Sistem Informasi Kepegawaian
A/B/C/D A 1
d. Sistem informasi kepegawaian digunakan
sebagai pendukung pengambilan kebijakan
manajemen SDM
Ya, apabila sistem informasi kepegawaian digunakan
sebagai pendukung pengambilan kebijakan
manajemen SDM
Y/T Ya 1
VI. PENGUATAN AKUNTABILITAS (6) 5,05 84,20%
1 1,78 89,00%
a. Apakah pimpinan terlibat secara langsung
pada saat penyusunan Renstra
a. Seluruh pimpinan terlibat secara langsung pada
saat penyusunan Renstra
b. Sebagian besar pimpinan terlibat secara langsung
pada saat penyusunan Renstra
c. Sebagian kecil pimpinan terlibat secara langsung
pada saat penyusunan Renstra
d. Seluruh pimpinan belum terlibat secara langsung
pada saat penyusunan Renstra
A/B/C/D A 1
b. Apakah pimpinan terlibat secara langsung
pada saat penyusunan Penetapan Kinerja
a. Seluruh pimpinan terlibat secara langsung pada
saat penyusunan Penetapan Kinerja
b. Sebagian besar pimpinan terlibat secara langsung
pada saat penyusunan Penetapan Kinerja
c. Sebagian kecil pimpinan terlibat secara langsung
pada saat penyusunan Penetapan Kinerja
d. Seluruh pimpinan belum terlibat secara langsung
pada saat penyusunan Penetapan Kinerja
A/B/C/D A 1
Keterlibatan pimpinan (2)
c. Apakah pimpinan memantau pencapaian
kinerja secara berkala
a. Seluruh pimpinan memantau pencapaian kinerja
secara berkala
b. Sebagian besar pimpinan memantau pencapaian
kinerja secara berkala
c. Sebagian kecil pimpinan memantau pencapaian
kinerja secara berkala
d. Seluruh pimpinan belum memantau pencapaian
kinerja secara berkala
A/B/C/D B 0,67
2 3,27 81,80%
a. Apakah terdapat upaya peningkatan
kapasitas SDM yang menangani
akuntabilitas kinerja
a. Seluruh unit organisasi berupaya meningkatkan
kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas kinerja
b. Sebagian besar unit organisasi berupaya
meningkatkan kapasitas SDM yang menangani
akuntabilitas kinerja
c. Sebagian kecil unit organisasi berupaya
meningkatkan kapasitas SDM yang menangani
akuntabilitas kinerja
d. Seluruh unit organisasi belum berupaya
meningkatkan kapasitas SDM yang menangani
akuntabilitas kinerja
A/B/C/D A 1
b. Apakah pedoman akuntabilitas kinerja telah
disusun
Ya, apabila terdapat dokumen pedoman akuntabilitas
kinerja Y/T Ya 1
c. Sistem Pengukuran Kinerja telah dirancang
berbasis elektronik
a. Sistem Pengukuran Kinerja berbasis elektronik
sudah terimplementasi dan terintegrasi
b. Sistem Pengukuran Kinerja berbasis elektronik
sudah terimplementasi tapi belum terintegrasi
c. Sistem Pengukuran Kinerja berbasis elektronik
dalam pengembangan tp belum implementasi
d. Belum ada Sistem Pengukuran Kinerja berbasis
elektronik
A/B/C/D B 0,67
Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja (4)
d. Sistem Pengukuran Kinerja dapat diakses
oleh seluruh unit
a. Sistem Pengukuran Kinerja dapat diakses oleh
seluruh unit organisasi
b. Sistem Pengukuran Kinerja dapat diakses oleh
sebagian besar organisasi
c. Sistem Pengukuran Kinerja dapat diakses oleh
sebagian kecil organisasi
d. Sistem pengukuran kinerja belum dapat diakses
oleh unit organisasi
A/B/C/D B 0,67
e. Pemutakhiran data kinerja dilakukan secara
berkala
a. Pemutakhiran data kinerja dilakukan secara
bulanan
b. Pemutakhiran data kinerja dilakukan secara
triwulanan
c. Pemutakhiran data kinerja dilakukan secara
semesteran
d. Pemutakhiran data kinerja dilakukan secara
tahunan
A/B/C/D/E B 0,75
VII. PENGUATAN PENGAWASAN (12) 11,17 93,07%
1 1,50 100,00%
a. Telah terdapat kebijakan penanganan
gratifikasi
Ya, apabila telah ditetapkan kebijakan tentang
penanganan gratifikasiY/T Ya 1
b. Telah dilakukan public campaign a. Public campaign telah dilakukan secara berkala
b. Public campaign dilakukan tidak secara berkala
c. Belum dilakukan public campaign
A/B/C A 1
c. Penanganan gratifikasi telah
diimplementasikan
Ya, apabila UPG melaporkan secara berkala tentang
praktik gratifikasiY/T Ya 1
d. Telah dilakukan evaluasi atas kebijakan
penanganan gratifikasi
Ya, apabila terdapat evaluasi atas kebijakan
penanganan gratifikasiY/T Ya 1
e. Hasil evaluasi atas penanganan gratifikasi
telah ditindaklanjuti
Ya, apabila terdapat laporan tindak lanjut Y/T Ya 1
2 1,42 94,50%
a. Telah terdapat peraturan Pimpinan
organisasi tentang SPIP
Ya, apabila ada peraturan pimpinan organisasi
tentang SPIPY/T Ya 1
Gratifikasi (1,5)
Penerapan SPIP (1,5)
b. Telah dibangun lingkungan pengendalian a. Seluruh organisasi telah membangun lingkungan
pengendalian
b. Sebagian organisasi telah membangun lingkungan
pengendalian
c. Seluruh organisasi belum membangunan
lingkungan pengendalian
A/B/C A 1
c. Telah dilakukan penilaian risiko atas
organisasi
a. Seluruh organisasi telah melaksanakan penilaian
risiko
b. Sebagian besar organisasi telah melaksanakan
penilaian risiko
c. Sebagian kecil organisasi telah melaksanakan
penilaian risiko
d. Seluruh organisasi belum melaksanakan penilaian
risiko
A/B/C/D A 1
d. Telah dilakukan kegiatan pengendalian
untuk meminimalisir risiko yang telah
diidentifikasi
a. Seluruh organisasi telah melakukan kegiatan
pengendalian untuk meminimalisir risiko yang telah
diidentifikasi
b. Sebagian besar organisasi telah melakukan
kegiatan pengendalian untuk meminimalisir risiko
yang telah diidentifikasi
c. Sebagian kecil organisasi telah melakukan kegiatan
pengendalian untuk meminimalisir risiko yang telah
diidentifikasi
d. Seluruh organisasi belum melakukan kegiatan
pengendalian untuk meminimalisir risiko yang telah
diidentifikasi
A/B/C/D B 0,67
e. SPI telah diinformasikan dan
dikomunikasikan kepada seluruh pihak
terkait
a. SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan
kepada seluruh pihak terkait
b. SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan
kepada sebagian besar pihak terkait
c. SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan
kepada sebagian kecil pihak terkait
d. Belum ada pihak terkait yang mendapatkan
informasi dan komunikasi mengenai SPI
A/B/C/D A 1
f. Telah dilakukan pemantauan pengendalian
intern
a. Sistem pengendalian intern dimonitoring dan
evaluasi secara berkala
b. Sistem pengendalian intern dimonitoring dan
evaluasi tidak secara berkala
c. Belum ada monitoring dan evaluasi terhadap
sistem pengendalian intern
A/B/C A 1
3 2,00 100,00%
a. Telah disusun kebijakan pengaduan
masyarakat
Ya, apabila telah ditetapkan kebijakan tentang
penanganan pengaduanY/T Ya 1
b. Penanganan pengaduan masyrakat telah
diimplementasikan
a. Seluruh unit organisasi mengimplementasikan
penanganan pengaduan masyarakat
b. Sebagian besar unit organisasi
mengimplementasikan penanganan pengaduan
masyarakat
c. Sebagian kecil unit organisasi
mengimplementasikan penanganan pengaduan
masyrakat
d. Seluruh unit organisasi belum
mengimplementasikan penanganan pengaduan
masyarakat
A/B/C/D A 1
Pengaduan Masyarakat (2)
c. Hasil penanganan pengaduan masyarakat
telah ditindaklanjuti
a. Seluruh hasil penanganan pengaduan masyarakat
ditindaklanjuti
b. Sebagian besar Hasil penanganan pengaduan
masyarakat ditindaklanjuti
c. Sebagian kecil Hasil penanganan pengaduan
masyarakat ditindaklanjuti
d. Seluruh hasil penanganan pengaduan masyarakat
belum ditindaklanjuti
A/B/C/D A 1
d. Telah dilakukan evaluasi atas penanganan
pengaduan masyarakat
a. Penanganan pengaduan masyarakat dimonitoring
dan evaluasi secara berkala
b. Penanganan pengaduan masyarakat dimonitoring
dan evaluasi tidak secara berkala
c. Penanganan pengaduan masyarakat belum di
monitoring dan evaluasi
A/B/C A 1
e. Hasil evaluasi atas penanganan pengaduan
masyarakat telah ditindaklanjuti
Ya, apabila terdapat laporan hasil evaluasi atas tindak
lanjut penanganan pengaduan masyarakatY/T Ya 1
4 1,25 83,40%
a. Telah terdapat Whistle Blowing System Ya, apabila terdapat kebijakan tentang Whistle
Blowing SystemY/T Ya 1
b. Whistle Blowing System telah
disosialisasikan
a. Whistle blowing system disosialisasikan ke seluruh
organisasi
b. Whistle blowing system disosialisasikan ke
sebagian besar organisasi
c. Whistle blowing system disosialisasikan ke sebagian
kecil organisasi
d. Whistle blowing system belum disosialisasikan ke
seluruh organisasi
A/B/C/D A 1
c. Whistle Blowing System telah
diimplementasikan
Ya, apabila kebijakan whistle blowing system telah
diimplementasikanY/T Ya 1
Whistle-Blowing System (1,5)
d. Telah dilakukan evaluasi atas Whistle
Blowing System
a. Whistle Blowing System dimonitoring dan evaluasi
secara berkala
b. Whistle Blowing System dimonitoring dan evaluasi
tidak secara berkala
c. Belum ada monitoring dan evaluasi Whistle Blowing
System
A/B/C B 0,5
e. Hasil evaluasi atas Whistle Blowing System
telah ditindaklanjuti
a. Seluruh Hasil evaluasi atas Whistle Blowing System
telah ditindaklanjuti
b. Sebagian besar Hasil evaluasi atas Whistle Blowing
System telah ditindaklanjuti
c. Sebagian kecil Hasil evaluasi atas Whistle Blowing
System telah ditindaklanjuti
d. Seluruh Hasil evaluasi atas Whistle Blowing System
belum ditindaklanjuti
A/B/C/D B 0,67
5 1,50 100,00%
a. Telah terdapat Penanganan Benturan
Kepentingan
Ya, apabila terdapat peraturan/kebijakan Penanganan
Benturan KepentinganY/T Ya 1
b. Penanganan Benturan Kepentingan telah
disosialisasikan
a. Penanganan Benturan Kepentingan disosialiasikan
ke seluruh unit organisasi
b. Penanganan Benturan Kepentingan disosialiasikan
ke sebagian besar unit organisasi
c. Penanganan Benturan Kepentingan disosialiasikan
ke sebagian kecil unit organisasi
d. Penanganan Benturan Kepentingan belum
disosialiasikan ke seluruh unit organisasi
A/B/C/D A 1
c. Penanganan Benturan Kepentingan telah
diimplementasikan
Ya, apabila Penanganan Benturan Kepentingan telah
diimplementasikanY/T Ya 1
d. Telah dilakukan evaluasi atas Penanganan
Benturan Kepentingan
a. Penanganan Benturan Kepentingan dimonitoring
dan evaluasi secara berkala
b. Penanganan Benturan Kepentingan dimonitoring
dan evaluasi tidak secara berkala
c. Penanganan Benturan Kepentingan belum di
monitoring dan evaluasi
A/B/C A 1
Penanganan Benturan Kepentingan (1,5)
e. Hasil evaluasi atas Penanganan Benturan
Kepentingan telah ditindaklanjuti
a. Seluruh Hasil evaluasi atas Penanganan Benturan
Kepentingan telah ditindaklanjuti
b. Sebagian besar Hasil evaluasi atas Penanganan
Benturan Kepentingan telah ditindaklanjuti
c. Sebagian kecil Hasil evaluasi atas Penanganan
Benturan Kepentingan telah ditindaklanjuti
d. Seluruh Hasil evaluasi atas Penanganan Benturan
Kepentingan belum ditindaklanjuti
A/B/C/D A 1
6 2,00 80,00%
a. Telah dilakukan pencanangan zona
integritas
Ya, apabila terdapat Dokumen Pencanangan Zona
Integritas ditandatangani sesuai ketentuanY/T Ya 1
b. Telah ditetapkan unit yang akan
dikembangkan menjadi zona integritas
Ya, apabila ada Surat Keputusan Tentang unit yang
ditetapkanY/T Ya 1
c. Telah dilakukan pembangunan zona
integritas
a. Pembangunan zona integritas dilakukan secara
intensif
b. Pembangunan zona integritas dilakikan tidak secara
intensif
c. Belum ada pembangunan zona integritas
A/B/C A 1
d. Telah dilakukan evaluasi atas zona integritas
yang telah ditentukan
a.Zona integritas yang telah ditentukan dimonitoring
dan evaluasi secara berkala
b. Zona integritas yang telah ditentukan dimonitoring
dan evaluasi tidak secara berkala
c. Zona integritas yang telah ditentukan belum di
monitoring dan evaluasi
A/B/C B 0,5
e. Telah terdapat unit kerja yang ditetapkan
sebagai “menuju WBK/WBBM”
a. Telah terdapat unit kerja yang berpredikat menuju
WBBM
b. Telah terdapat unit kerja yang berpredikat menuju
WBK
c. Belum terdapat unit kerja yang berpredikat menuju
WBK
A/B/C B 0,5
7 1,50 100,00%
Pembangunan Zona Integritas (2,5)
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
a. Rekomendasi APIP didukung dengan
komitmen pimpinan
a. Seluruh rekomendasi yang memerlukan komitmen
pimpinan telah ditindaklanjuti dalam 2 tahun terakhir
b. Sebagian rekomendasi yang memerlukan
komitmen pimpinan telah di tindaklanjuti dalam 2
tahun terakhir
c. Sebagian kecil rekomendasi yang memerlukan
komitmen pimpinan telah di tindaklanjuti dalam 2
tahun terakhir
d. Seluruh rekomendasi yang memerlukan komitmen
pimpinan belum ditindaklanjuti dalam 2 tahun
A/B/C/D A 1
b. APIP didukung dengan SDM yang memadai
secara kualitas dan kuantitas.
a. Seluruh fungsi pengawasan internal tertangani oleh
SDM yang kompeten baik secara kuantitas maupun
kualitas
b. Sebagian besar fungsi pengawasan internal
tertangani oleh SDM yang kompeten baik secara
kuantitas maupun kualitas
c. Sebagian kecil fungsi pengawasan internal
tertangani oleh SDM yang kompeten baik secara
kuantitas maupun kualitas
d. Seluruh fungsi pengawasan internal belum
tertangani oleh SDM yang kompeten baik secara
kuantitas maupun kualitas
A/B/C/D A 1
c. APIP didukung dengan anggaran yang
memadai
a. Seluruh kebutuhan didukung oleh anggaran
b. Sebagian besar kebutuhan didukung oleh anggaran
c. Sebagian kecil kebutuhan didukung oleh anggaran
d. Seluruh kebutuhan belum didukung oleh anggaran
A/B/C/D A 1
d. APIP berfokus pada client dan audit
berbasis risiko
a. Seluruh fungsi pengawasan internal berfokus pada
client dan audit berbasis risiko
b. Sebagian besar fungsi pengawasan internal
berfokus pada client dan audit berbasis risiko
c. Sebagian kecil fungsi pengawasan internal berfokus
pada client dan audit berbasis risiko
d. Seluruh fungsi pengawasan internal belum
berfokus pada client dan audit berbasis risiko
A/B/C/D A 1
VIII. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (6) 4,40 73,36%
1 0,73 73,40%
a. Terdapat kebijakan standar pelayanan Ya, apabila telah terdapat kebijakan standar
pelayanan yang mencakup kejelasan biaya, waktu,
persyaratan perijinan
Y/T Ya 1
b. Standar pelayanan telah dimaklumatkan a. Standar pelayanan telah dimaklumatkan pada
seluruh jenis pelayanan
b. Standar pelayanan telah dimaklumatkan pada
sebagian besar jenis pelayanan
c. Standar pelayanan telah dimaklumatkan pada
sebagian kecil jenis pelayanan
d. Standar pelayanan belum dimaklumatkan pada
seluruh jenis pelayanan
A/B/C/D B 0,67
c. Terdapat SOP bagi pelaksanaan standar
pelayanan
a. Terdapat SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan
pada seluruh jenis pelayanan
b. Terdapat SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan
pada sebagian besar jenis pelayanan
c. Terdapat SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan
pada sebagian kecil jenis pelayanan
d. Belum terdapat SOP bagi pelaksanaan standar
pelayanan
A/B/C/D A 1
d. Dilakukan reviu dan perbaikan atas standar
pelayanan
a. Dilakukan reviu dan perbaikan atas standar
pelayanan secara berkala dan dilakukan dengan
melibatkan stakeholders
b.Dilakukan reviu dan perbaikan atas standar
pelayanan secara tidak berkala dan/atau tidak dengan
melibatkan stakeholders
c. Belum dilakukan reviu dan perbaikan atas standar
pelayanan
A/B/C B 0,5
e. Dilakukan reviu dan perbaikan atas SOP a. Dilakukan reviu dan perbaikan SOP secara berkala
b. Dilakukan reviu dan SOP secara tidak berkala
c. Belum ada reviu dan perbaikan SOP
A/B/C B 0,5
2 0,90 90,00%Budaya Pelayanan Prima (1)
Standar Pelayanan (1)
a. Telah dilakukan sosialisasi/pelatihan dalam
upaya penerapan Budaya Pelayanan Prima
(contoh: kode etik, estetika, capacity
building, pelayanan prima)
a. Seluruh sosilisasi/pelatihan telah dilakukan dalam
upaya penerapan budaya pelayanan prima
b. Sebagian besar sosialisasi/pelatihan telah dilakukan
dalam upaya penerapan budaya pelayanan prima
c. Sebagian kecil sosialisasi/pelatihan telah dilakukan
dalam upaya penerapan budaya pelayanan prima
d. Seluruh sosilisasi/pelatihan belum dilakukan dalam
upaya penerapan budaya pelayanan prima
A/B/C/D A 1
b. Informasi tentang pelayanan mudah diakses
melalui berbagai media
a. Informasi pelayanan dapat diakses melalui berbagai
media (misal: papan pengumuman, website, media
sosial, media cetak, media televisi, radio dsb)
b. Informasi pelayanan dapat diakses melalui
beberapa media (misal: papan pengumuman,
selebaran, dsb)
c. Informasi pelayanan sulit diakses melalui berbagai
media
A/B/C A 1
c. Telah terdapat sistem
punishment (sanksi)/reward bagi pelaksana
layanan serta pemberian kompensasi
kepada penerima layanan bila layanan tidak
sesuai standar
a. Telah terdapat sistem sanksi/reward bagi pelaksana
layanan serta pemberian kompensasi kepada
penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar
dan sudah diimplementasikan
b. Telah terdapat sistem sanksi/reward bagi
pelaksana layanan serta pemberian kompensasi
kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai
standar ada namun belum diimplementasikan
c. Belum terdapat sistem sanksi/reward bagi
pelaksana layanan serta pemberian kompensasi
kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai
standar
A/B/C B 0,5
d. Telah terdapat sarana layanan
terpadu/terintegrasi
a. Apabila seluruh pelayanan sudah dilakukan secara
terpadu
b. Apabila sebagian besar pelayanan sudah dilakukan
secara terpadu
c. Apabila sebagian kecil pelayanan sudah dilakukan
secara terpadu
d. Apabila tidak ada pelayanan yang dilakukan secara
terpadu
A/B/C/D A 1
e. Terdapat inovasi pelayanan Ya, apabila terdapat bukti inovasi pelayanan yang
diciptakan dan bermanfaat bagi penerima pelayananY/T Ya 1
3 1,35 90,00%
a. Terdapat media pengaduan pelayanan Ya, apabila telah ditetapkan media pengaduan
pelayanan secara jelas dan terbukaY/T Ya 1
b. Terdapat SOP pengaduan pelayanan a. Terdapat SOP pengaduan pelayanan secara
komprehensif
b. Terdapat SOP pengaduan pelayanan namun belum
seluruhnya
c. Belum ada SOP pengaduan pelayanan
A/B/C A 1
c. Terdapat unit yang mengelola pengaduan
pelayanan
ya, apabila telah ditetapkan unit pengelola
pengaduanY/T Ya 1
d. Telah dilakukan tindak lanjut atas seluruh
pengaduan pelayanan untuk perbaikan
kualitas pelayanan
a. Telah dilakukan tindak lanjut atas seluruh
pengaduan pelayanan untuk perbaikan kualitas
pelayanan
b. Telah dilakukan tindak lanjut atas sebagian besar
pengaduan pelayanan untuk perbaikan kualitas
pelayanan
c. Telah dilakukan tindak lanjut atas sebagian kecil
pengaduan pelayanan unutk perbaikan kualitas
pelayanan
d. Belum dilakukan tindak lanjut atas seluruh
pengaduan pelayanan untuk perbaikan kualitas
pelayanan
A/B/C/D A 1
Pengelolaan Pengaduan (1,5)
e. Telah dilakukan evaluasi atas penanganan
keluhan / masukan
a. Evaluasi atas penanganan keluhan / masukan
dilakukan secara berkala
b. Evaluasi atas penanganan keluhan / masukan
dilakukan tidak berkala
c. Belum ada evaluasi penanganan keluhan / masukan
A/B/C B 0,5
4 0,42 27,83%
a. Dilakukan survey kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan
a. Survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
dilakukan secara berkala
b. Survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
tidak berkala
c. Belum ada survey kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan
A/B/C B 0,5
b. Hasil survey kepuasan masyarakat dapat
diakses secara terbuka
Ya, apabila tersedia media untuk mengakses data
hasil survey dengan mudahY/T Tidak 0
c. Dilakukan tindak lanjut atas hasil survey
kepuasan masyarakat
a. Dilakukan tindak lanjut atas seluruh hasil survey
kepuasan masyarakat
b. Dilakukan tindak lanjut atas sebagian besar hasil
survey kepuasan masyarakat
c. Dilakukan tindak lanjut atas sebagian kecil hasil
survey kepuasan masyarakat
d. Belum dilakukan tindak lanjut atas hasil survey
kepuasan masyarakat
A/B/C/D B 0,335
5 1,00 100,00%
a. Telah memiliki rencana penerapan teknologi
informasi dalam pemberian pelayanan
Ya, apabila ada rencana penerapan teknologi
informasi dalam pemberian pelayanan Y/T Ya 1
b. Telah menerapkan teknologi informasi
dalam memberikan pelayanan
a. Seluruh pelayanan telah menerapkan teknologi
informasi dalam memberikan pelayanan
b. Sebagian besar pelayanan telah menerapkan
teknologi informasi dalam memberikan pelayanan
c. Sebagian kecil pelayanan telah menerapkan
teknologi informasi dalam memberikan pelayanan
d. Seluruh pelayanan belum menerapkan teknologi
informasi dalam memberikan pelayanan
A/B/C/D A 1
Penilaian kepuasan terhadap pelayanan (1,5)
Pemanfaatan Teknologi Informasi (1)
c. Telah dilakukan perbaikan secara terus
menerus
a. Perbaikan dilakukan secara terus-menerus
b. Perbaikan dilakukan tidak secara terus menerus
c. Belum dilakukan perbaikan
A/B/C A 1
49,97
B. HASIL (40)
I. KAPASITAS DAN AKUNTABILITAS KINERJA ORGANISASI (20) 14,4 0,72
1. Nilai Akuntabilitas Kinerja (14) Diisi dengan nilai hasil evaluasi Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)0-100 60 8,40 60,00%
2. Nilai Kapasitas Organisasi (Survei Internal) (6) Diisi dengan nilai hasil Survei Internal Kapasitas
Organisasi0-5 5 6,00 100,00%
II. PEMERINTAH YANG BERSIH DAN BEBAS KKN (10) 10,00 100%
1. Nilai Persepsi Korupsi (Survei Eksternal) (7) Diisi dengan nilai hasil Survei Eksternal atas Persepsi
Korupsi0-4 4 7,00 100,00%
2. Opini BPK (3)
Diisi dengan Opini BPK atas Laporan Keuangan
WTP/WTP
dengan
paragraph
penjelas/W
DP/TMP/T
W/Tidak
menyusun
Laporan
Keuangan
Wajar
Tanpa
Pengecu
alian
3,00 100,00%
III. KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (10) 6,25 63%
1. Nilai Persepsi Kualitas Pelayanan (Survei Eksternal) (10)Diisi dengan Nilai Hasil Survei Eksternal Kualitas
Pelayanan0-4 2,5 6,25 62,50%
30,65 0,76625
80,62
TOTAL HASIL
NILAI EVALUASI REFORMASI BIROKRASI
TOTAL PENGUNGKIT