p lap 8

8
BAB IV PEMBAHASAN Resep 1 Pada resep 1 ini, praktikan membuat sediaan berupa emulsi yang ditujukan untuk pemakaian oral. Bahan obat yang digunakan adalah : Lavertran oil atau minyak ikan berfungsi sebagai sumber vitamin A dan vitamin D PGA berfungsi sebagai emulgator Sirupus simplex sebagai pemanis Oleum citri berfungsi sebagai pengaroma Natrium benzoat berfungsi sebagai zat pengawet air Aqua destilata sebagai pelarut Jadi, dapat disimpulkan bahwa sediaan ini berfungsi sebagai sumber vitamin A dan vitamin D Untuk membuat sediaan ini, botol dikaliberasi sampai 100 ml dan disiapkan alat dan bahan. Setelah itu ditimbang semua bahan yang dibutuhkan. Na. benzoat dilarutkan dalam kurang lebih 1 ml air. Dibuat campuran emulsi dengan menggerus levetran oil dengan PGA dan ditambah air, campuran ini digerus cepat hingga warnanya jadi putih. PGA disini berfungsi sebagai emulgator agar diperoleh emulsi yang stabil dan agar minyak dan air tidak terpisah. Selanjutnya ditambah sir. Simplex dan Na. benzoate, digerus ad homogen.

Transcript of p lap 8

Page 1: p lap 8

BAB IV

PEMBAHASAN

Resep 1

Pada resep 1 ini, praktikan membuat sediaan berupa emulsi yang ditujukan

untuk pemakaian oral. Bahan obat yang digunakan adalah :

Lavertran oil atau minyak ikan berfungsi sebagai sumber vitamin A dan

vitamin D

PGA berfungsi sebagai emulgator

Sirupus simplex sebagai pemanis

Oleum citri berfungsi sebagai pengaroma

Natrium benzoat berfungsi sebagai zat pengawet air

Aqua destilata sebagai pelarut

Jadi, dapat disimpulkan bahwa sediaan ini berfungsi sebagai sumber vitamin A

dan vitamin D

Untuk membuat sediaan ini, botol dikaliberasi sampai 100 ml dan

disiapkan alat dan bahan. Setelah itu ditimbang semua bahan yang dibutuhkan.

Na. benzoat dilarutkan dalam kurang lebih 1 ml air. Dibuat campuran emulsi

dengan menggerus levetran oil dengan PGA dan ditambah air, campuran ini

digerus cepat hingga warnanya jadi putih. PGA disini berfungsi sebagai emulgator

agar diperoleh emulsi yang stabil dan agar minyak dan air tidak terpisah.

Selanjutnya ditambah sir. Simplex dan Na. benzoate, digerus ad homogen. Emulsi

dipindahkan ke botol dan diberi etiket putih, karena obat ini digunakan sebagai

obat dalam. Sebelum obat ini diminum harus dikocok terlebih dahulu untuk

menghomogenkan obat yang mengendap

Resep 2

Pada resep 2 ini praktikan membuat sediaan berupa emulsi yang ditujukan

untuk pemakaian tropical atau sediaan krim. Adapun bahan obat yang digunakan

yaitu :

Cera alba berfungsi sebagai emulgator

Page 2: p lap 8

Mineral oil berfungsi sebagai emolient

Petrolatum berfungsi sebagai emolient

Cetil alcohol berfungsi sebagai emulgator

Borax berfungsi sebagai antiseptic ekstern

Nipagin berfungsi sebagai pengawet pada fase air

Nipasol berfungsi sebagai pengawet pada fase minyak

Aqua berfungsi sebagai pelarut

Jadi, dapat disimpulkan bahwa sediaan ini berfungsi sebagai krim pembersih

Pada pembuatan resep kali ini, dibuat fase minyak dengan cara dilebur

cetil alcohol, mineral oil, vas. Album, cera alba dan nipasol di dalam cawan

porselen di atas penangas air. Hal ini dilakukan agar semua bahan itu dapat

menyatu dalam fase minyak. Selain itu,pada fase minyak tersebut terdapat

beberapa emulgator yang memiliki konsistensi yang berbeda-beda, sehingga perlu

dileburkan agar semua bahan dapat menyatu. Selain terdapat fase minyak pada

pembuatan resep ini terdapat pula fase air yang dibuat dengan cara dilarutkan

nipagin dengan air mendidih, kemudiaan dilarutkan borax bersama nipagin yang

telah larut.

Pada pembuatan krim pasti ada fase air dan minyak, kedua fase tersebut

tidak dapat menyatu tanpa ada emulgator. Selain itu, emulgator berperan agar

sediaan tetap stabil. Pada resep ini juga terdapat zat pengawet, yaitu nipagin dan

nipasol. Zat pengawet ini berfungsi agar sediaan tidak mudah ditumbuhi

mikroorganisme dan agar tidak mudah rusak.

Untuk penandaan resep ini diberikan etiket biru, karena sediaan ini

digunakan sebagai obat luar. Sediaan ini berfungsi sebagai krim pembersih

digunakan pada permukaan kulit.

Resep 3

Pada pembuatan resep 3 kali ini, dibuat sediaan emulsi yang digunakan

secara oral. Resep 3 ini mengandung zat aktif dan zat tmbahan diantaranya :

Paraffin liq berfungsi sebagai laktasivum atau pencahar

Sirupus simplex berfungsi sebagai pemanis

Page 3: p lap 8

Agar berfungsi sebagai zat tambahan, emulgator

Tragacant berfungsi sebagai zat tambahan, emulgator

Oleum menthae pip berfungsi sebagai pengaroma

Natrium benzoat berfungsi sebagai zat pengawet

Aqua destilata berfungsi sebagai pelarut

Jadi, dapat disimpulkan bahwa sediaan emulsi ini berfungsi sebagai laktasivum

atau pencahar.

Untuk membuat sediaan ini yang pertama dilakukan adalah disiapkan alat

dan bahan dan ditimbang semua bahan. Dikeliberasi botol sampai 100 ml.

Selanjutnya Na. Benzoate dilarutkan dengan air kurang lebih 1 ml dan disisihkan.

Tragacant dan agar dilarutkan dalam air panas sampai larut. Lalu campuran

tragacant dan agar yang telah larut tadi dimasukkan ke dalam mortir digerus

sambil ditambah sedikit demi sedikit paraffin liq. Setelah itu ditambah syr.

Simplex dan Na. Benzoate, digerus sampai homogen. Campuran emulsi yang

telah homogen dimasukkan dalam botol lalu ditambah air sampai batas kaliberasi

yaitu 100 ml. Terakhir ditambahkan empat tetes oleum menthae pip dikocok agar

homogen. Lalu diberi etiket putih.

Obat ini diminum satu kali sehari dua sendok teh. Obat ini diminum

setengah jam sebelum makan. Sebelum diminum obat ini harus dikocok dulu.

Resep 4

Pada praktikum resep 4 ini dibuat sediaan emulsi yang digunakan untuk

pemakaian luar. Sediaan resep 4 ini menggunakan bahan obat diantaranya :

Hard paraffin berfungsi sebagai zat tambahan

Steuric acid berfungsi sebagai zat tambahan

Sesame oil berfungsi sebagai zat tambahan

Nipagin berfungsi sebagai zat pengawet pada fase air

Nipasol berfungsi sebagai zat pengawet pada fase minyak

TEA berfungsi sebagai emulgator

Oleum rosae sebagai zat tambahan, pengaroma

Aqua sebagai pelarut

Page 4: p lap 8

Jadi, dapat disimpulkan bahwa sediaan ini berkhasiat sebagai pelembab kulit

Untuk membuat sediaaan ini, pertama kali disiapkan alat dan bahan dan

mortir dipanaskan. Semua bahan yang diperlukan ditimbang. Dibuat fase minyak

dengan meleburkan paraffin padat, asam stearat, ol. Sesami, nipasol diatas

penangas air. Selanjutnya, dibuat fase air dengan melarutkan nipagin dalam air

panas dan ditambahkan TEA. Setelah fase minyak dan fase air jadi, mortir juga

telah dipanaskan maka fase minyak dimasukkan dalam mortir panas, digerus cepat

dan sambil ditambahkan sedikt demi sedikit fase air. Digerus cepat sampai

terbentuk emulsi dan seluruh bagian tercampurkan. Setelah itu ditambah 4 tetes

ol. Rosae dan digerus homogen. Emulsi yang telah homogen dipindahkan ke

dalam pot salep dan diberi etiket biru karena obat ini hanya untuk pemakaian luar

saja yaitu dengan mengoleskan pada permukaan kulit.

Resep 5

Pada pembuatan resep 5 kali ini dibuat sediaan tropical yaitu obat yang

hanya digunakan untuk pemakaian luar saja. Untuk membuat sediaan ini bahan

obat yang digunakan yaitu :

Stearic acid berfungsi sebagai zat tambahan

Petrolatum berfungsi sebagai zat tambahan

Sorbitol liq berfungsi sebagai zat tambahan, emulgator

Metil paraben berfungsi sebagai zat pengawet pada fase air

Propil paraben berfungsi sebagai zat pengawet pada fase minyak

Tween 80 berfungsi sebagai emulgator

Span 80 berfungsi sebagai emulgator

Aqua sebagai pelarut

Jadi, dapat disimpulkan bahwa sediaan ini berfungsi sebagai pelembab kulit.

Untuk membuat sediaan ini yang pertama dilakukan adalah disiapkan alat

dan bahan, ditimbang semua bahan yang akan digunakan untuk membuat sediaan

ini. Setelah itu, dipanaskan mortir dan stemper sambil menunggu mortir panas

dibuat fase air dan fase minyak. Fase minyak dibuat dengan cara meleburkan

asam stearat, vaselin putih, nipasol, dan span 80 di dalam cawan porselen diatas

Page 5: p lap 8

penangas air. Sementara itu, fase air dibuat dengan melarutkan nipagin dalam air

panas dan ditambah sorbitol liq dan tween 80 sampai larut dan homogen. Fase

minyak yang sudah melebur dituang ke dalam mortir panas, digerus sebentar lalu

ditambah sedikit demi sedikit fase air sambil digerus cepat hingga terbentuk

corpus emulsi. Campuran tadi dikemas dalam pot dan diberi etiket biru. Obat ini

digunakan dengan cara dioleskan pada permukaan kulit.

Resep 6

Pada praktikum pembuatan resep 6 ini, dibuat sediaan tropical yaitu obat

yang hanya digunakan untuk pemakaian luar saja. Untuk membuat sediaan ini

bahan obat yang digunakan yaitu :

Sodium louryl sulfat berfungsi sebagai pembasah

Ethyl alcohol berfungsi sebagai zat tambahan, pelarut

Cethyl alcohol berfingsi sebagai emollient

Menthol berfungsi sebagai korigen, antiiritan

Methacel berfungsi sebagai emulgator

Aqua destilata berfungsi sebagai pelarut

Jadi, dapat disimpulkan bahwa sediaan ini berfungsi sebagai shampoo

Dalam membuat sediaan ini, yang pertama dilakukan adalah disiapkan alat

dan bahan, juga ditimbang bahan yang diperlukan. Mortir dan stamper

dipanaskan, setelah itu Na. lauril sulfat dilarutkan dalam 5 ml air dan disisihkan.

Dibuat fase minyak dengan meleburkan cetil alcohol dan mentol di atas penangas

air. Methacel dimasukkan dalam beaker glass lalu diberi air panas dan ditambah

air dingin sampai membentuk muchilago. Setelah itu dipindahkan fase minyak ke

dalam mortir panas, digerus lalu ditambahkan larutan Na. lauril sulfat.

Dimasukkan pula muchilago methacel dan larutan menthol sedikit demi sedikit.

Lalu, digerus sampai homogeny. Campuran yang telah homogeny tadi

dipindahkan ke dalam pot, dikemas dan diberi etiket biru