Osaka training report
-
Upload
annas-ahmad -
Category
Education
-
view
2.637 -
download
0
description
Transcript of Osaka training report
Laporan
Training Pengemasan Produk Makanan Minuman, Handycraft, dan
Furniture di Osaka – Jepang
Osaka 19-28 Juni 2012
Biro Kerjasama Luar NegeriProvinsi Jawa Timur
A. Pendahuluan
Luas daratan Jepang 378.000 km2 bandingkan dengan luas daratan
Indonesia 2.027.087 km2
Empat pulau utama adalah Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu.
Profil Jepang
a. Geografi. Berdasarkan keadaan geografis dan sejarahnya, 47 prefektur di
Jepang dikelompokkan menjadi 9 kawasan yaitu: Hokkaido, Tohoku, Kanto,
Chubu, Kinki, Chugoku, Shikoku, Kyushu, dan Okinawa.
b. Pemerintahan. Jepang merupakan Negara constitutional monarchy dimana
kekuasaan Kaisar sangat terbatas. Kedudukan Kaisar hanya sebagai simbol
negara dan persatuan bagi seluruh rakyat Jepang. Kekuasaan tertinggi
pemerintahan terletak pada Perdana Menteri (PM).
c. Demografi. Populasi Jepang sekitar 127.3 juta jiwa, Jepang merupakan
negara yang penduduknya berumur panjang. Pertambahan penduduk di
Jepang sangat rendah bahkan dibilang tetap, karena jumlah kematian dan
kelahiran hampir sama.
d. Infrastruktur. Kota besar satu dengan yang lain disambungkan dengan
jalan tol. Kereta juga merupakan transportasi utama di Jepang. Bandara
terbesar untuk domestik adalah Haneda Airport, sedangkan untuk
penerbangan internasional antara lain Narita International Airport, Kansai
International Airport and Chūbu Centrair International Airport. Pelabuhan
terbesarnya adalah Nagoya Port.
e. Ekonomi. Pada tahun 2011 Jepang merupakan negara No. 3 ekonomi
terbesar di dunia setelah Amerika Serikat dan China dari segi nominal GDP
(data World Bank). Tetapi diperkirakan akan dikejar oleh Negara India,
Brazil, Rusia, dan Indonesia dalam 30-50 tahun kedepan. (data IMF
http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_countries_by_past_and_future_GDP_(no
minal) )
Pelatihan UKM Propinsi Jawa Timur
Tujuan
1. Mempelajari kemasan dan teknologi packaging pada produk makanan,
minuman, kerajinan, dan furniture
2. Mempelajari manajemen, riset dan development UKM
3. Mempelajari export – import produk makanan, trend, serta regulasi
khususnya pasar Jepang
4. Melakukan market intelegence terhadap produk yang beredar di pasar
Jepang
5. Melakukan networking kepada lembaga-lembaga export import yang
ada di Jepang
6. Melakukan networking dengan sesama UKM di Negara Jepang
7. Melakukan promosi dan peluang memasarkan produk UKM Jawa Timur
di Jepang
Pelaksanaan
1. Tanggal Pelaksanaan Training : 19-28 Juni 2012
2. Peserta : 4 Orang dari Biro Kerjasama, 2 orang dari Disperindag, 1
orang dari Perusahaan Pemerintah dibawah Dinas Kesehatan Prov insi
Jawa Timur, dan 7 orang dari UKM di Jawa Timur.
B. Informasi Pasar
1. Produk Makanan Minuman Segar
Pengemasan
Untuk packing makanan di Jepang sangat dipikirkan bagaimana tampak mata
semanis dan semenarik mungkin, yang akan juga memberikan image
pembeli apa yang dilihat bagus, pasti rasa juga akan enak. Produsen
makanan banyak menggunakan jasa konsultan design pakaging untuk
membuat gambar bahwa isi produk itu benar-benar bisa menarik pembeli,
dan menggunakan jasa ini pasti tidak murah.
Konsultan pun akan memberikan penjajakan beberapa kali, kepada
konsumen akan design yang sudah dibuat, dan akan melakukan questioner
dan merevisi beberapa kali hingga bagaimana benar-benar menarik
konsumen.
Packing harus diperhatikan:
penampilan gambar
apa isi kandungan produk ( komposisi )
berapa takarannya(berat)
expire date
asal produk ( jika impor)
nama & alamat importir
kelebihan/kekhasan produk
Produk UKM di kemas dengan desain yang menarik dikerjakan secara
professional
Konsumen di Jepang akan sangat puas dan merasa aman dengan informasi
yang details mengenai produk yang akan dibeli. Konsumen Jepang
memikirkan segala sesuatu yang dimakan/masuk kedalam mulut harus yang
terbaik/ tidak mau asal kenyang. Dan terlebih lagi efek dari segi kesehatan
juga mereka pikirkan. Karena yang masuk kedalam mulut itu, merupakan
jendela dari berbagai penyakit.
Harga
Untuk menentukan harga, sangat ditentukan oleh mutu produk dan
bagaimana tampilan produk tersebut. Karena bagi sebagian konsumen
Jepang kalau dia membeli suatu produk dengan harga mahal , itu akan
menaikkan pride/harga diri mereka sendiri.
Sebagai contoh : sayuran ketimun/wortel yang dipajang dengan bentuk yang
lurus secara rata baik panjang maupun diameter, tampak mata sempurna
dan manis, diberi harga mahal, yang akan membeli pasti ibu-ibu muda /
konsumen yang memperhatikan pride/harga diri.
Sayuran okura di pasar jepang yang dipasok dari negara tropis seperti
Indonesia
Sedangkan ketimun yang sedikit bengkok, panjang tidak rata, diameter besar
kecil,(seolah-olah barang reject ) akan diberi harga jauh lebih murah, dan
konsumen yang mengambil biasanya ibu-ibu yang sudah tua atau orang
asing. Karena pemikiran konsumen dengan membeli harga murah ini, nanti
kalau dimasak pasti dipotong, jika diolah pasti rasanya sama.
Sebagian penjual di Jepang saat ini berprinsip, bagaimana menjual dengan
harga murah tapi produk bagus. Harga di Jepang sangat kompetitif dan jenis
barang baru terus bermunculan. Untuk itu seller di Jepang dituntut berpikir
lebih inovatif dan kreatif.
Seperti contoh : selama ini wortel yang dipajang/dijual hanya buahnya saja,
bisa diberi variasi dengan menyisakan tangkai dan daunnya , yang
memberikan image baru dipetik dan terlihat lebih fresh.
Regulasi
Barang yang masuk di Jepang harus mengikuti regulasi yang berlaku saat itu,
dan regulasi di Jepang juga mengalami perubahan. Sebagai contoh untuk
penggunaan pestisida, pemerintah selalu melakukan pembaharuan dari
jumlah item/nama pestisida ataupun takaran dari item tsb. Dan batas limit
takaran yang digunakan juga ada pembatasan tersendiri.
Hasil analisa laboratory untuk kandungan residu yang tersisa dalam produk
harus dilakukan dahulu, sebelum barang tersebut di ekspor/dijual. Karena
setiap negara mempunyai batasan limit yang berbeda, sebaiknya hasil
analisa laboratory dilakukan di negara yang dituju. Di Jepang analisa produk
pada awal kedatangan dilakukan oleh customer clearance, jika ada yang
masih mencurigakan, maka pihak customer clearance
memerintahkan importir untuk analisa ulang lagi, pada waktu analisa ulang
ini pihak importir bisa menunjuk jasa laboratory pihak swasta ataupun dari
pemerintah, yang mana biaya analisa tersebut ditanggung oleh importir.
Sebagai contoh : ada laboratory pemerintah hanya sanggup menganalisa
kandungan residu hanya 200 item. Sedangkan regulasi yang terbaru sampai
sejumlah 300 item. Untuk itu importir harus mencari laboratory swasta yang
bisa menganalisa sejumlah item yang dengan regulasi baru.
Untuk menganalisa kandungan residu ini tidak murah, jadi biasanya importer
sudah menyarankan produsen kalau bisa sebelum di ekspor, kirim sample
terlebih dahulu ataupun jika ada hasil analisa yang sudah pernah dilakukan di
negara setempat juga harus disertakan guna cross-check .
Untuk diketahui, saat ini ada laboratory swasta di Surabaya, yang sudah
ditunjuk oleh importir Jepang, karena mampu memenuhi standard dan
regulasi Jepang baik untuk produk makanan fresh maupun olahan.
PT.Angler Bio Chem Lab.( direktur : Bpk.Suwidji Wongso)
Plaza Graha Famili C-25, Surabaya , Tel.(031)-7344111
Http:// www.anglerlab.com
E-mail : [email protected]
Rasa
Rata-rata makanan di Jepang, mendekati rasa alaminya/fresh, hanya
menggunakan 5 rasa.(acuan istilah : sa-shi-su-se-so )
Sa = sato, gula/manis
Shi= shio, garam/asin
Su= suu, cuka (acar2-an)
Se= sake, (penyedap rasa , bisa dari kaldu dsb.)
So= shoyu, kecap2-an (ada asin, rasa kedelai, wijen dsb.)
Masyarakat Jepang saat ini tertarik mencoba berbagai jenis makanan,
termasuk produk dari negara tropis seperti Indonesia
Tapi dengan berkembangnya trend/booming saat ini, orang Jepang sudah
mulai
menggemari rasa spicy/pedas dan aneka bumbu. Terutama dikalangan
generasi muda, karena mereka sudah banyak mengunjungi banyak negara,
terutama dari Asia Tenggara, saat ini lidah mereka sudah mulai familiar
dengan rasa pedas, padahal anak2 kecil di Jepang awalnya sangatlah takut
dengan rasa pedas. Dan restoran dengan menjual menu-menu dengan rasa
etnis sudah mulai dipenuhi oleh konsumen anak-anak muda. Serta menu
makanan di Jepang juga mulai ada variasi dengan memberikan rasa
cabe/pedas.
Trend ( 4 musim )
Menu makan orang Jepang selalu mengikuti perubahan 4 musim.
Haru= musim Semi, pada bulan 3,4,5
( mengacu rasa soft, berbunga-bunga,sakura ramen )
Natsu= musim Panas , pada bulan 6,7,8
( mengacu rasa segar, mie dingin/hiyashi chuka,okura,edamame)
Aki = musim Gugur ,pada bulan 9,10,11
( mengacu rasa hangat, mie ramen , yakiniku )
Fuyu= musim Dingin,pada bulan 12,1,2
( menu yang direbus, seperti :oden ,shabu-shabu )
Jika kita hendak mengekspor makanan ke Jepang, kita harus melihat bahwa
apakah produk kita itu sesuai dengan musim tersebut. Sebagai contoh : jika
saat ini Jepang memasuki musim panas, maka makanan ataupun sayur apa
yang banyak dikonsumsi pada musim panas ini.
Sayur okura, edamame adalah banyak dikonsumsi pada musim panas, yang
berlangsung pada bulan 6, 7, 8. Untuk itu kita harus sudah mempersiapkan
shipment pada bulan 5, 6, dan 7. Kalau shipment pada bulan 5, 6, 7 maka
persiapan tanam dilahan harus ditarik mundur lagi dari umur panen tanaman
tsb. Seperti okura, dari tanam hingga panen butuh waktu 45 hari, dari panen
pertama sampai selesai selama 2 bulan. Jadi kita harus siap tanam January-
February.
Bukan berarti selain bulan 6, 7, dan 8 orang Jepang tidak makan sayur okura,
tetapi volumenya tidak sebesar pada musim panas, jadi momentum jual pada
peak season, harus menjadi perhatian lebih.
Berbagai jenis sayur mayur sangat disukai oleh pasar Jepang
Logistic
Bagi importir Jepang , mereka harus mengetahui jalur dari hulu-hilir dari
produk yang hendak dipasarkan. Tidak hanya sekedar membeli produk.
1. Bagaimana produk itu ditanam? Apa nama pupuk, pestisida, berapa
takaran yang digunakan dan waktu semprot.
2. Bagaimana prosesnya? Perlakuan setelah panen, diangkut dengan apa,
jarak berapa jauh, berapa lama waktu dari panen hingga packing.
3. Bagaimana shipment ? Schedule, dan sarana pengangkutan yang
digunakan dari gudang hingga sampai di tangan importir.
Untuk produk segar, diperlukan waktu secepat mungkin, mulai dari panen
hingga
sampai ditangan end-user, karena sayuran segar tidak akan bertahan lama.
Pemantauan logistic untuk produk sayuran segar memang membutuhkan
penanganan lebih cepat dan banyak dibandingkan produk
olahan(beku/kering).
2. Produk Makanan Minuman Olahan
Pengemasan
Keunggulan lain dari produk yang ada di jepang adalah ada di kemasan.
Kemasannya cenderung kecil-kecil dan terlihat menarik. Jenis kemasan ada
yang satu macam dalam satu kemasan, dan ada juga yang "individual", yaitu
dikemas sendiri-sendiri per item lalu dikemas ulang dengan plastik luar yang
lebih besar dengan item yang sama dalam satu plastik. Ada juga kemasan
individual, lalu dikemas campur dengan item lain. Untuk memperindah
tampilan, ada juga yang bungkus luarnya memakai kertas beraneka macam,
hingga nampak seperti bungkus kado yang cantik. Contoh terlampir foto.
Jenis plastik yang mereka pakai hampir sama dengan yang kita pakai,
diantaranya yaitu PP, OPP, PE, OPP (lebih bening).
Kemasan berbahan baku alami seperti kayu dan bambu dibuat agar produk
nampak unik dan ramah lingkungan
Dan jenis kertas yang di pakai, biasanya yang ramah lingkungan, dan mudah
didaur ulang. Dengan jenis kemasan yang dobel-dobel ini sebenarnya bisa
mendongkrak penjualan, namun tetap saja terkesan lebih mahal jika kita
bandingkan dengan harga di Indonesia.
Harga
Penentuan harga untuk pasar jepang harus kompetitif, karena ketatnya
saingan dengan beberapa negara, diantaranya dari malaysia, taiwan, tailand,
cina, dan pilipina. Mereka menawarkan harga yang sangat murah hingga bisa
masuk. Hal lain yang harus kita perhatikan adalah, kita mencoba masuk
dengan menawarkan hal baru, atau sesuatu yang berbeda dengan
memanfaatkan potensi alam yang ada. Populasi masyarakat Jepang yang
lumayan tinggi ini merupakan pasar yang potensial, maka harus kita cari
jalan agar bisa menembusnya.
Regulasi
Regulasi yang berlaku di Jepang sangat ketat. Sebelum produk dipasarkan,
atau lebih tepatnya masuk pasar Jepang, diperlukan. Uji laboratorium untuk
mengetahui kandungan bahan yang kita pakai, dengan biaya sekitar 20000
yen per item bahan baku.
Dari Uji laboratorium itu dapat diketahui kandungan yang diperbolehkan dan
yang tidak diperbolehkan di Jepang, diantaranya yang berhubungan dengan :
bahan pewarna
kandungan bakteri
kandungan obat / bahan kimia lain
alergen
Standart kualitas mengacu pada HACCP (hazard analysis and critical control
point. Sertifikasi dari badan berstandar internasional lain juga bisa menjadi
acuan, seperti ISO.
Rasa
Rasa mengikuti tren yg lagi booming. Jepang kaya akan rasa dan variasi
makanan. Rasa gurih, pedas, wasabi, manis, bahkan ada juga dengan rasa
kecut baik yang original dari bahannya seperti manisan mangga, ataupun
rasa buatan seperti rasa buah plum. Namun demikian, terbuka kesempatan
jika kita menawarkan rasa khusus dari negara kita.
UKM di Jepang kreatif dengan memberikan pertunjukan baik tradisional
maupun teknologi untuk memikat calon pembeli
Trend
Seperti yang kita ketahui bahwa Jepang adalah negara sub tropis dengan 4
musim. Jadi tren makanan yang ada di Jepang salah satunya bisa berdasar
pada musim yang sedang berlangsung. Tapi pada dasarnya, snack olahan ini
lebih fleksibel dan tidak terlalu spesifik, tidak terlalu cepat berganti tren
mengikuti musim yang sedang berlangsung seperti : makanan segar, buah
dan sayur. Snack olahan lebih bisa diterima di sepanjang tahun, semua
musim di Jepang.
Pasar Makanan Minuman sebagai hadiah merupakan trend dan sudah
menjadi siklus tahunan di Jepang
Logistik
Untuk menembus pasar jepang tidaklah mudah. Standarisasi yang tinggi
harus diikuti. Dimulai dari pengecekan ke laboratorium karantina pusat yang
ada di Tokyo untuk mengetahui kandungan zat yang ada, dan mengevaluasi
zat apa saja yang diperbolehkan dan yang tidak boleh diedarkan di jepang.
Setelah produk tesebut lolos dari sertifikasi karantina pusat, barulah importir
boleh mendatangkan barang tersebut. Setelah barang datang, akan
dilakukan test ulang secara random oleh karantina. Jika hasilnya sesuai
dengan uji lab yang sudah lolos, barang boleh didistribusikan.
Pendistribusian bisa dilakukan ke seluruh wilayah jepang. Ada semacam
dinas kesehatan daerah yang juga bertugas untuk memantau distribusi
barang di wilayah masing-masing, dan menjaga keamanan makanan. Tugas
mereka melakukan sampling ke toko-toko lalu melakukan uji lab, dan
melaporkan hasilnya ke karantina pusat. Jika ditemukan hal yang melanggar,
maka barang tesebut akan ditarik dari pasaran dan menjadi tanggung jawab
importir yang bersangkutan.
Pengecekan ini bisa dilakukan hingga 800 kali selama setahun. Sebagai
negara subtropis dengan 4 musim, juga memiliki karateristik tesendiri. Jenis
makanan lain bisa jadi harus dikirim sesuai musimnya, seperti buah dan
sayur. Jadi harus pintar mengatur pengiriman. Namun untuk makanan ringan
ini relatif fleksibel dan laku sepanjang tahun.
3. Produk Furniture dan Handicraft
Tujuan :
Mencari informasi atas jenis produk furnture dan handicraft yang dijual dan
diterima oleh masyarakat Jepang, baik design, ukuran, kwalitas dan
harganya,
Tempat :
Pusat Furniture dan handicraft di Osala ,khususnya di Jl, Orange dan
sekitarnya.
Profile Produk Furniture dan Handicraft yang dibutuhkan dan diminati oleh
masyarakat di Osaka ( Jepang )
Kualitas :
Kwalitas produk yang dipajang di beberapa toko yang kami kunjungi,
menawarkan kwalitas yang terbaik , baik kwalitas kayu, finishing, konsstruksi
maupun kekeringan kayu, pada intinya profuk yang dijual dan masuk ke
jepang haruslah memiliki standar produk yang berkwalitas .
Beberapa toko atau showroom furniture tidak mengirim langsung ats barang
yang dipilih konsumen. Mereka akan mengirim 4-7 hari setelah costomer
memilih barang yang sesuai di showroom , barang yang ada diswhooroom
yanya untuk didisplay , mereka akan mengirim barang yang ada digudang
saja, hal ini berarti konsumen akan mendapat atau menerima barang yang
sama dengan barang yang dipilih, karena di jepang sudah didukung oleh
standarisasi kwalitas produk barang yang dikirim harus sama dengan yang
dishowroom.
Hal ini masih berbeda dengan dinegara kita , dimana konsument
mengiginkan barang yan g mereka pilih harus segera dikirim, bahkan
mereaka tidak mengiginkan barang yang dari gudang. Karena mereka masih
ragu apabila mendapatkan barang yang diterima berbeda dengan barang
yang dipilih ketika mereka melihat di toko atau diswooroom.
Design
Sebuah produk furniture akan mudah diterima konsumen apabila produk
tersebut sesuai dengan selera (life style) masyuarakat, budaya dan karakter
masyarakatnya, untuk itu di Jepang furniture yang ditawarkan haruslah
mempunyai bentuk minimalis, sim;le, berukuran kecil karena tempat tinggal
mereka rata rata kecil, compack atau multi fungsi,modern sesuai dengan
perkembangan dan kemajuan jepang sendiri sebagai kota modern.
Harga
Harga adalah bagian strategi untuk berssaing , namun merka sangat concern
terhadap pelayanan (servis ) yang meliputi, standarisasi kwalitaas produk,
guarantee dan pengirman, artinya harga harus sesuai dengan harapan
konsumen terhadap mutu dan pelayan daripada sebuah toko, namun
belakang ini karena kondisi ekonomi negara jepang mengalami masah yang
sulit, mereka mengiginkan kwalitas yang tetap namun harga yang murah.
Tempat
Tempat showwroom furniture lebih mudah ditemukan di Osa. Karena akan
memudahkan konsumen untuk mencari atau meihat produk furniture yang
mereka inginkan , sekaligus memberikan keuntungan bagi penjual untuk
menawarkan pruduknya secara kompetitif, akan tetapi antara satu toko
dengan toko yang yang tidak menjual produk yang sama desingnya. Mereka
mempunyai desing dan ciri atau motif sendiri, Setiap toko selalu memberi
informasi tentang produk mereka dengan deatil, tentang designernya,
peruntukanya, fungsi, value addednya, dan pilihan warna ,
Kesimpulan bidang furniture dan handycraft
Jepang adalah negara yang sangat care / peduli dengan kesehatan dan
keamanan penduduknya, oleh karena itu setiap produk memiliki standarisasi
kwalitas pruduk, dan karena masyarakat jepang adalah masyarakat yg
berpendidikan tinggi, mereka sangat kritis terhadap nilai sebuah barang
untuk itu mereka akan membaca dan mempelajari produk itu dari informasi
sebuath toko atas barang yang mereka tawarkan, baik desing , kwalitas, dsb,
Untuk hal yang paling berpengaruh bagi sebuah produsen furniture, mereka
harus membuat barng yang tidak besar, compact ( multi fungsi ) dan ringan
karena pada umumnya rumah penduduk di Jepang sangat kecil dan semple,
namun harus sesuai dengan Life stile mereka yang modern , dan bermerk.
C. Network dan Lembaga Export-Import Internasional
Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Osaka
Peserta UKM dari Jawa Timur melaporkan kedatangan pada Kedutaan
Jenderal Indonesia di Osaka dan diterima langsung oleh bapak Ibnu Hadi
(konsul jenderal) dan bidang perdagangan mereka merasa sangat senang
dengan kedatangan peserta UKM dan memberikan informasi dan akan
membantu pedagangan karena antara Jawa Timur dan Osaka sudah menjadi
Sister city.
Berdasarkan Keputusan Kepala Perwakilan Republik Indonesia di Kobe
(sekarang Osaka) No. SK/KJRI/09/88 tentang Organisasi dan tata kerja
Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kobe (sekarang Osaka) Wilayah KJRI –
Osaka meliputi wilayah Kansai, Chugoku, Shikoku, ditambah prefektur Fukui.
Adapun perincian wilayah tersebut adalah sbb:
1. Wilayah Kansai: Meliputi prefektur Hyogo, Osaka, Kyoto, Nara, Shiga,
dan Wakayama.
2. Wilayah Chugoku: Meliputi prefektur Okayama, Tottori, Shimane,
Hiroshima, dan Yamaguchi.
3. Wilayah Shikoku: Meliputi prefektur Ehime, Tokushima, Kochi, dan
Kagawa.
4. Ditambah dengan prefektur Fukui dan Mie.
Osaka Prefecture Goverment
Peserta UKM dari Jawa timur diterima oleh pejabat hubungan kerjasama
luarnegri dan stafnya menyambut dengan gembira dan mendukung program-
program yang di bawa oleh masing-masing peserta.
Pertemuan di kantor pemerintahan Osaka, Sebagai bentuk kerjasama dan
komitment sister provice dari Jawa Timur
Mereka memberikan informasi beberapa item perdagangan yang dibutuhkan
oleh jepang dengan memberi komentar dan masukkan pada masing-masing
peserta.
PREX (Pasific Resource Exchange Center)
Misi adalah untuk terus menjadi sangat diperlukan organisasi untuk negara
berkembang dan KANSAI, sebuah perusahaan publik yang didirikan pada
tahun 1990, mengintegrasikan konsensus di antara, pemerintah industri
Kansai dan akademisi. Ini upaya untuk mempromosikan pertukaran
internasional melalui sumber daya manusia-proyek pembangunan dan
kegiatan mereka di negara berkembang.
Visi adalah untuk menjadi pemain yang sangat diperlukan untuk negara
berkembang dan Kansai. Tujuan untuk membangun diri sebagai entitas
utama integral bidang manajemen menengah pelatihan, merupakan
persyaratan penting untuk kemajuan ekonomi bagi negara berkembang.
juga bercita-cita untuk menjadi pemain kunci dalam mempromosikan
kemandirian dan pengembangan masyarakat setempat dari wilayah Kansai.
PREX memaparkan pasar Jepang sangat antusias terhadap produk-produk
kesehatan dan kecantikan.
Pacific Resource Exchange Center (PREX) didirikan di Osaka pada bulan April
1990 berkat kerjasama dan konsensus di antara sektor industri, akademis
dan masyarakat di daerah Kansai. Tujuan adalah terutama untuk membantu
mengembangkan sumber daya manusia untuk meningkatkan pembangunan
negara-negara berkembang di kawasan Asia Pasifik. Tujuan lain dari PREX
adalah untuk menghidupkan pertukaran manusia internasional bersama di
daerah Kansai dan memperdalam saling pengertian melalui kegiatan kami
untuk pengembangan sumber daya manusia. Kansai adalah dasar bagi
perusahaan yang baik. Juga patut dicatat adalah kenyataan bahwa banyak
perusahaan-perusahaan relatif kecil namun membuat bisnis yang sangat
baik. Ini adalah salah satu alasan mengapa wilayah Kansai menarik banyak
perhatian dari negara berkembang.
Negara Jepang telah membantu selama ini dalam 20 tahun terakhir melebihi
131 negara / kawasan dan mendorong eksekutif manajemen menengah yang
kita berikan prioritas telah berjumlah lebih dari 13.000 secara total. Dunia ini
berubah dengan cepat, didorong oleh kemajuan teknologi di bidang-bidang
seperti teknologi informasi dan bioteknologi. Namun, apapun keadaan,
pentingnya pembangunan sumber daya manusia tidak akan pernah berubah
untuk pengembangan negara.
Ada harapan besar terhadap kegiatan masa depan kita dari negara-negara
Asia Pasifik berkembang. Untuk memenuhi harapan tersebut, kami berusaha
untuk mengembangkan kurikulum baru sesuai dengan waktu dan terus
berkembang.
Materi Export Import Produk Makanan
Dalam Seminar di Prex peserta UKM dari Jawa Timur mengambil keuntungan
dari fitur sosial dan ekonomi khusus di wilayah Kansai untuk membuat
program yang berpusat pada tema-tema manajemen perusahaan,
pengembangan usaha kecil dan menengah, promosi ekonomi pasar, promosi
ekspor, pemasaran, lingkungan, promosi daerah, promosi pariwisata,
administrator Pemerintah dll dan manajer perusahaan dari seluruh negara
berpartisipasi dalam seminar ini. Upaya ini juga menciptakan kesempatan
bagi peserta untuk bersentuhan dengan tradisi dan kebudayaan Jepang.
Pak Benny memberikan souvenir setelah melihat laboratorium badan
pengawas makanan di Osaka
ITPC (Indonesian Trade Promotion Center Osaka)
ITPC Osaka sebagai lembaga perwakilan Kementerian Perdagangan Republik
Indonesia merupakan lembaga non-profit yang beroperasi di bawah naungan
Konsulat Jenderal Republik Indonesia bertujuan untuk membantu
menjembatani hubungan dagang antara Indonesia dan Jepang.
Bentuk bantuan yang diberikan ITPC Osaka dalam menjembatani hubungan
dagang tersebut direalisasikan dalam format layanan jasa berupa pemberian
informasi mengenai peluang bisnis di Jepang kepada para eksportir Indonesia
dan sebaliknya pemberian informasi mengenai potensi produk ekspor
Indonesia kepada importir Jepang.
Bentuk dukungan lainnya adalah menyediakan media promosi produk ekspor
Indonesia antara lain dengan memfasilitasi pengusaha Indonesia untuk
berpartisipasi dalam kegiatan promosi dagang (pameran) berskala
international yang diselenggarakan di Jepang, menyediakan permanent
display room bagi produk ekspor Indonesia di kantor ITPC Osaka,
menyediakan situs ITPC Osaka yang dapat dimanfaatkan oleh para
pengusaha Indonesia dan Jepang sebagai sumber informasi dan juga
memfasilitasi berbagai kegiatan trade mission, business matching, dan
lainnya.
Kunjungan ke ITPC dan mendapatkan pemaparan langsung dari direktur ITPC
Osaka
Sesuai dengan Rencana Strategi Kementerian Perdagangan Periode 2010-
2014, Dalam rangka mewujudkan Visi “Perdagangan Sebagai Sektor
Penggerak Pertumbuhan dan Daya Saing Ekonomi serta Pencipta
Kemakmuran Rakyat Yang Berkeadilan”, maka misi Kementerian
Perdagangan adalah:
1. Meningkatkan kinerja ekspor nonmigas secara berkualitas.
2. Menguatkan pasar dalam negeri.
3. Menjaga ketersediaan bahan pokok dan penguatan jaringan distribusi
nasional.
Dalam hal ini ITPC Osaka berperan aktif mengemban Misi No.1 yaitu
meningkatkan kinerja ekspor nonmigas secara berkualitas.
Mempertimbangkan perkiraan kondisi perekonomian global dan domestik,
serta mempertimbangkan target pertumbuhan PDB nasional yang telah
ditetapkan, maka target pertumbuhan tahunan ekspor nonmigas yang ingin
dicapai sebesar 7- 8,5 persen di tahun 2010, dan menjadi 14,5- 15,5 di tahun
2014
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 10/M-DAG/PER/3/2010
tanggal 4 Maret 2010, ITPC mempunyai tugas melakukan pelaksanaan teknis
kegiatan promosi perdagangan di luar negeri dalam rangka peningkatan
ekspor komoditi barang dan jasa di luar minyak dan gas bumi melalui
pengembangan pasar dan promosi perdagangan di luar negeri yang meliputi
penetrasi pasar, pelayanan informasi pasar, promosi,market intelligence dan
pelayanan kepada dunia usaha.
Adapun fungsi ITPC adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pemasaran komoditi ekspor Indonesia di luar negeri;
b. Memberikan informasi pemasaran komoditi ekspor Indonesia
c. Melakukan usaha-usaha terjadinya kerjasama antara pengusaha
Indonesia dengan pengusaha di wilayah kerjanya;
d. Membantu pengusaha Indonesia dalam memasarkan barang-
barangnya di wilayah kerjanya;
e. Melakukan usaha-usaha peningkatan kegiatan promosi; dan
f. Melakukan usaha kegiatan penerobosan pasar.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya ITPC melakukan:
a. Penetrasi Pasar, melalui:
1. Penyelenggaraan kontak bisnis
2. Pembinaan dan pengembangan jejaring bisnis, dan
3. Penanganan Inquiry
b. Pelayanan informasi pasar, melalui:
1. Pelaksanaan market intelligence;
2. Penyediaan analisa pasar
3. Penyediaan market brief
4. Penyediaan hasil market survey
5. Penyediaan data importir dan eksportir, dan
6. Pengembangan data base eskpor nasional
c. Promosi ekspor, melalui:
1. Partisipasi dalam pameran dagang internasional;
2. Partisipasi dalam penyelenggaraaan promosi dagang lainnya atau
pameran dagang khusus (in-store promotion, Indonesian Day, bekerja
sama dengan Chamber of Commerce setempat);
3. Dukungan terhadap promosi pameran dagang yang diselenggarakan di
Indonesia;
4. Penyelenggaraan kegiatan Misi Dagang dan penerimaan Misi
Pembelian;
5. Penyelenggaraan Misi Pemasaran (Marketing Mission);
6. Penyelenggaraan Permanent Trade Display (PTD); dan
7. Penyelenggaraan promosi catalog (display catalogue)
d. Pelayanan kepada dunia usaha, melalui:
1. Advokasi bisnis;
2. Konsultasi bisnis kepada eksportir dan importir di negara akreditasi;
dan
3. Bantuan negosiasi kepada eksportir
e. Pelaksanaan Intelijen Bisnis;
Sebagai penutup, kami berharap para pengusaha Indonesia dan Jepang dapat
memanfaatkan keberadaan ITPC Osaka dalam pengembangan usahanya
sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kinerja perdagangan kedua
negara.
MOBIO (Monodzukuri Business Information-center Osaka)
MOBIO terletak di Aramoto Kita distrik Higashi Osaka City, didirikan untuk
mempromosikan inovasi dan kemitraan antara produsen industri kecil dan
menengah di Higashi Osaka, kota dengan konsentrasi tinggi manufaktur
perusahaan yang memiliki tingkat lanjutan keahlian teknis. Osaka Prefectural
Pemerintah Manufaktur Dukungan Divisi dan badan-badan administratif dan
layanan lainnya memainkan peran penting dalam kegiatan seperti halnya
koordinator berpengalaman, bekerja untuk memperluas peluang bisnis baru
dengan menyatukan orang dan teknologi. Sebagai pusat kemitraan umum
yang sesuai, saat ini sedang mengembangkan berbagai jenis pendekatan
dukungan untuk industri di Prefektur Osaka. Dukungan untuk produsen kecil
dan menengah
Pemerintah dan sektor NPO telah menyiapkan One Stop Service Center untuk
mendukung pengembangan teknologi baru dan produk, dan budidaya pasar.
Lembaga yang bernaung adalah Organisasi bagi Usaha Kecil & Menengah
dan Inovasi Daerah, Jepang (SMRJ), Kinki Cabang Osaka Prefectural
Government Dagang dan Industri, Kantor Promosi Departemen Perdagangan,
Industri dan Tenaga Kerja Divisi Manufaktur Dukungan Osaka Industri
Promosi Organisasi (OIPO), Higashiosaka Kantor Higashiosaka Industri Pusat
Promosi (Higashiosaka Kota UKM * Promosi Association (HSPA), Higashiosaka
Kota Ekonomi Sub Dinas-cabang), Higashiosaka Kamar Dagang dan Industri,
Promosi Bisnis dan Departemen Produksi Dukungan Higashi Osaka Organisasi
Wilayah Revitalisasi (nirlaba) * UKM = kecil dan menengah
Mobio memberikan sarana display produk UKM di Osaka
Jasa Utama
Pameran Tetap - memberikan ruang sampai 200 stan, ini adalah salah satu
fasilitas tersebut terbesar di Jepang. One stop Layanan Konsultasi -
Menyediakan berbagai layanan konsultasi, One Stop Service Center
menyediakan berbagai layanan konsultasi melalui badan-badan administratif
dan dukungan serta koordinator teknis individu Inkubasi Kamar - 12 kamar
yang didedikasikan untuk inkubasi teknis. Layanan Kolaborasi Bisnis-
Academia dan Konsultasi - Kantor konsultasi memiliki hubungan dengan 16
universitas dan satu sekolah tinggi teknis. Pengembangan Pelatihan Layanan
Sumber Daya - Membantu dengan in-house pengembangan personil
termasuk bimbingan dalam cara untuk lulus pengetahuan teknis dari satu
generasi pekerja ke berikutnya.
JETRO (Japan External Trade Organization )
JETRO melakukan kegiatan-kegiatan yang bertujuan memperbaiki iklim
usaha. Yaitu dengan melakukan survei tentang kendala dalam dunia usaha
yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan Jepang yang ada di Indonesia
dan menyampaikan hasilnya kepada instansi pemerintah terkait di Indonesia.
Diantaranya adalah yang berkaitan dengan masalah Hak atas Kekayaan
Intelektual (HaKI), JETRO membentuk wadah pertemuan untuk membahas
dan memecahkan permasalahan HKI melalui tukar-menukar informasi dan
pembahasan usul-usul perbaikan antar anggota, penyelenggaraan seminar
untuk aparat bea cukai dan kepolisian dalam rangka penanggulangan produk
tiruan dan lain-lain.
JETRO telah membentuk Business Support Desk (BSD) yang bertujuan untuk
mengadakan temu usaha antara perusahaan Jepang dan perusahaan PMA
Jepang dengan perusahaan Indonesia. Melalui kerjasama dengan KADIN yang
merupakan kelompok ekonomi terbesar di Indonesia, JETRO menyediakan
informasi tentang mitra dagang atau mitra investasi.
Pemaparan bisnis makanan, minuman, handycraft, dan furniture oleh direktur
Jetro
JETRO mengumpulkan informasi dan menganalisa hal-hal yang berkaitan
dengan perkembangan ekonomi, industri, sistem dan peraturan di Indonesia,
serta menyediakan informasi seperti “Ikhtisar kondisi ekonomi Indonesia”,
“Perkembangan ekonomi, investasi dan perdagangan Indonesia”, dan
berbagai macam informasi lainnya.
Peserta UKM Jawa Timur mendapat kan informasi kebutuhan import jepang
dari beberapa Negara terhadap makanan dan furniture dari tahun 2000-2005
sehingga mendapatkan informasi kebutuhan tahunan masyarakat Jepang.
Informasi ini dapat juga di dapatkan di Jakarta dengan alamat sebagai berikut
:
JETRO INDONESIA
Alamat: Summitmas 1, lantai 6
Jl. Jend Sudirman Kav 61-62 Jakarta 12190
Tel: 62-21-5200264 (Hunting)
Fax: 62-21-5200261
E-mail: [email protected]
Hari dan Jam Kerja: Senin - Jumat, 08:30 - 16:30 WIB
Hari Libur: Sabtu, Minggu, hari besar, dan 29 Des. – 3 Jan. tutup.*
D. Peluang dan Tantangan
1. Peluang Produk Makanan dan Minuman
Pangsa pasar yang besar , sekitar 120 juta populasi, dengan
pendapatan rata2 Rp 20.000.000 sampai Rp 30.000.000
Peluang mamin sebagai produk konsumsi sehari-hari sangat besar
Trend healthy food ( makanan sehat ) sangat gencar di jepang
Komentar masyarakat jepang dengan produk2 makanan indonesia
notabene lumayan baik.
2. Tantangan Produk Makanan dan Minuman
Menemukan produk yang tepat dan sesuai dengan pasar jepang
Memproduksi produk yang sesuai dengan standar dan regulasi jepang
Mendesain kemasan yang kreatif dan inovatif
Menjaga keseimbangan kualitas dari produk kita
Menciptakan produk yang memiliki kompetitives dan bersaing
Lebih dari 600 produk baru masuk pasar Jepang dan mengakibatkan
persaingan yang sangat kompetitif disisi kualitas dan harga
3. Peluang produk Furnture dan Handycraft di Jepang.
Menurut data tahun 2009, Jepang melakukan import furniture dari Indonesia
menempati urutan ke 4, dengan prosentase 5,6% dari total import furniture
Jepang, setelah China, Vietnam, dan Thailand. China sendiri memiliki pasar
sebanyak 51,2% di Jepang.
Sementara sudah kita ketahui hasil KTT Bumi, mewajibkan China untuk
mengurangi emisi gas buangnya yang mengakibatkan berkurangnya jam
kerja bahkan terpaksa menutup pabrik – pabriknya. Ini menjadikan salah satu
peluang Indonesia di Jepang.
Untuk pasar Handycraft masih terbuka lebar, Jepang memiliki budaya
memberikan Gift pada momen tertentu seperti Mothers day, Fathers day, dan
beberapa kegiatan lainnya. Tema, desain dan waktu perlu diperhatikan untuk
menyesuaikan selera pasar di Jepang. Semakin unique, multi fungsi, menarik,
dan desain terbaru, akan memiliki peluang yang besar di pasar Jepang.
4. Tantangan produk Furniture dan Handycraft.
Jumlah pertumbuhan penduduk yang semakin menurun di Jepang, sehingga
mengakibatkan pertumbuhan sector property dan konstruksi yang menurun,
ini juga mempengaruhi pasar Furniture dan handycraft, yang mana di sisi
lain, jumlah penduduk yang berusia lanjut semakin bertambah, sehingga
perlu dipikirkan desain produk dan kegunaannya. Sebagai contoh orang yang
berusia lanjut sangat tidak suka dengan furniture yang berat, karena
kemampuan fisiknya yang terbatas.
Demikian pula untuk produk Craft, mereka lebih senang produk natural yang
mempunyai fungsi lainnya bukan hanya sekedar hiasan saja. Ini disebabkan
oleh budaya dan kapasitas tempat tinggal mereka yang terbatas.
a. Kualitas produk level A
Kualitas produk benar - benar harus premium, contoh gambar
berikut :
Gambar diatas menunjukkan desain furniture yang multi fungsi,
dan minimalis karena tempat yang terbatas.
b. Kuantitas produk
Dari segi kuantitas, pengusaha di Jepang sangat berhati – hati
dalam melakukan order, testing market selalu diperlukan, dan
setelah itu selalu mengikuti perkembangan desain dan trend. Hal
ini berbeda dengan produk makanan minuman yang memiliki
peluang sangat luas.
c. Peningkatan kualitas UKM
Budaya perusahaan
Disiplin yang tinggi perlu di contoh oleh UKM di Jawa Timur
apabila ingin bersaing di pasar global, dari beberapa
perusahaan yang kami kunjungi memberikan inspirasi yang
luar biasa, dari sistim produksi, dan quality control yang
benar – benar diperhatikan.
R&D
Research and Development, benar – benar sangat
diperhatikan.
Suatu contoh salah satu perusahaan UKM jepang yang kami
kunjungi sudah berdiri sejak tahun 1958 dan sampai
sekarang masih tetap eksis berkat R&D yang dilaksanakan
sangat komprehenship untuk selalu mengikuti
perkembangan pasar dan trend. Hal ini patut di contoh bagi
UKM di Jawa Timur agar bisa tetap bertahan.
SOP
Standard Operation Procedure sangat diperhatikan, masing –
masing bagian sudah ada tanggung jawabnya masing –
masing dan merupakan suatu keharusan yang mutlak.
Dengan ini output yang dihasilkna juga akan menjadi
standard tidak akan berubah.
Manajemen kualitas
Manajemen Kualitas menjadi tanggung jawab seluruhnya,
dari atasan sampai dengan petugas kebersihan mempunyai
tanggung jawab yang sama. Tanggung jawab yang
menyeluruh merupakan kewajiban dari produsen apabila
terjadi sesuatu dari produk outputnya.
Suatu contoh, apabila diketahui produk yang dihasilkannya
mengandung unsur yang berbahaya atau berakibat
membahayakan penggunanya, dan hal ini disahkan oleh
pemerintah, maka perusahaan tersebut wajib menarik semua
hasil produksinya yang telah beredar di pasaran. Akibat yang
besar bisa menimbulkan dampak yang luar biasa bagi
perusahaan tersebut, maka dari itu mereka sangat komitmen
menjaga manajemen kualitasnya.
d. Harga kompetitif
Harga yang kompetitif sangat diperhatikan. Suatu contoh dari hasil
survey kami dibeberapa took baik dikota, kawasan wisata,
supermarket, ataupun tempat lainnya, produk yang sama atau
sejenis memiliki harga yang sama.
Mereka sudah mengukur keuntungan yang direncanakan.
Apabila produk tersebut memiliki harga yang berbeda bisa
dipastikan ada nilai tambah lainnya yang dimiliki.
e. Regulasi
Pemerintah Jepang sangat konsen dalam regulasi UKM di Jepang.
Hal ini patut diteladani dan bisa di adopsi oleh pemerintah Jawa
Timur dalam melakukan pembinaan UKMnya. Hampir semua yang
telah dilakukan oleh pemerintah Osaka juga sudah ada di
pemerintah Jawa Timur, yang membedakan hanya sistim informasi
dan penyampaiannya kepada UKM.
f. Desain
Jepang merupakan salah satu trend setter desain dan mode dunia,
life style sudah merupakan salah satu dari bagian kehidupan, maka
life cycle produk juga pendek. Perlu diperhatikan oleh pengusaha
UKM di Jawa Timur apabila ingin masuk ke pasar Jepang secara
berkelanjutan.
E. Regulasi pemerintah dan Program Provinsi
Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan Jawa Timur - Jepang selama kurun waktu 2008-
2012 senantiasa menunjukkan surplus bagi Jawa Timur. Surplus pada tahun
2011 merupakan surplus yang tertinggi bagi Jawa Timur (US$ 2.498,08 juta).
Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Neraca Perdagangan Jawa Timur - JepangTahun 2008 – 2012*)
Nilai: US $ juta
TAHUN EKSPOR IMPOR SURPL / DEFISIT
2008 2009
1.724,61 1.942,16
680,37 541,06
1.044,24 1.401,16
2010 2.546,20 944,94 1.601,26 2011 3.405,20 907,12 2.498,08 2012*) 1.008,44 377,99 630,45
*) Data s.d April 2012
Ekspor
Jepang merupakan negara tujuan ekspor terbesar bagi Jawa Timur. Selama
periode 2008 – 2012 ekspor non migas Jawa Timur ke Jepang
pertumbuhannya cenderung fluktuatif, dengan rata-rata pertumbuhan
10,51% per tahun. Sedangkan rata-rata sharenya terhadap total ekspor Jawa
Timur adalah 18,63% per tahun. Selengkapnya dapat dilihat pada table di
bawah ini :
Perkembangan Ekspor Jawa Timur ke JepangTahun 2008 – 2012*)
Nilai : US $ jutaTAHUN TOTAL EKS
JATIM EKS KE JEPANG
PERTUMB (%)
SHARE (%)
2008 11.099,35 1.724,61 -19,33 15,54 2009 10.382,01 1.942,16 12,81 18,71 2010 13.805,53 2.546,20 31,10 18,44 2011 17.401,23 3.405,20 47,01 19,57 2012*) 4.824,60 1.008,44 -19,03 20,90
*) Data s.d April 2012 Pertumbuhan dr periode yg sama th 2011
Adapun 10 komoditi utama non migas Jawa Timur yang diekspor ke Jepang
adalah: Pengolahan Tembaga, Timah dll; Pulp dan Kertas; Pengolahan Kayu;
Alat-alat listrik; Besi Baja, Mesin-2 dan Otomotif; Udang; Pengolahan Karet;
Makanan dan minuman; Tekstil; dan Kimia dasar.
Selama periode tahun 2008 hingga tahun 2011 Jepang selalu bertahan
diposisi ke –1, dan pada periode Januari – April tahun 2012 tetap bertahan
diposisi ke-1 diikuti USA dan RRC.
Impor
Selama kurun waktu 2008-2012 realisasi impor Jawa Timur dari Jepang
pertumbuhan nilainya juga fluktuatif dengan rata-rata pertumbuhan 29,75%
per tahun. Adapun Share terhadap total impor Jawa Timur rata-rata 6,89%
pertahun. Berikut adalah perkembangan impor Jawa Timur dari Jepang Tahun
2008 – 2012 :
Realisasi Impor Jawa Timur dari JepangTahun 2008-2012*)
Nilai :US$juta
TAHUN TOTAL IMPOR JATIM (US$ juta)
IMPOR DARI JEPANG(US$ juta)
PERTUMB.(%)
SHARE (%)
2008 11.623,28 680,37 58,28 7,572009 7.728,46 541,05 - 20,48 7,00 2010 12.373,05 944,94 74,65 7,642011 16.778,03 907,12 3,96 5,412012*) 5.640,61 377,99 41,10 6,70
*) Data s.d April 2012 Pertumbuhan dr periode yg sama th 2011
Komoditi impor Jawa Timur dari Jepang, 10 komoditi utamanya adalah Besi
baja, Mesin2 dan Otomotif; Pengolahan Karet; Elektronika; Pengolahan
Tembaga, Timah dll ; Kimia Dasar; Plastik; Alat-2 OR, Musik, Pendidikan dan
Mainan; Tekstil; Alat-alat Listrik ; dan Ikan tongkol.
Pada tahun 2006 dan 2007 turun diurutan ke 7, tahun 2008 dan tahun 2009
berada diurutan ke -6, tahun 2010 naik diposisi ke-5, tahun 2011 naik
diurutan ke-3, dan pada Januari-April tahun 2012 naik diposisi ke-2 setelah
RRC.
Pengembangan Potensi UKM di Jawa Timur
Menurut Undang-undang No.9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil, definisi
industri kecil dan menengah adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki
hasil penjualan tahunan maksimal Rp 1 milyar dan memiliki kekayaan bersih,
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, paling banyak Rp. 200
juta.
Sedangkan menurut Badan Pusat Statistik, klasifikasi industry dibedakan
menjadi:
1. Industri rumah tangga, yaitu industry dengan jumlah tenaga kerja
antara 1-4 orang.
2. Industri kecil, yaitu industry dengan jumlah tenaga kerja antara 5-19
orang.
3. Industri sedang, yaitu industry dengan jumlah tenaga kerja antara 20-
99 orang.
4. Industri besar, yaitu industry dengan jumlah tenaga kerja lebih dari
100 orang.
Provinsi Jawa Timur selama ini dikenal cukup kaya akan produk-produk
Industri Kecil (IKM) yang tersebar pada beberapa daerah kabupaten/kota di
Jawa Timur. Hal ini sangat membantu dalam perekonomian, karena IKM
cukup banyak memberi kontribusi dalam peningkatan pendapatan daerah.
Selain itu, IKM pada umumnya juga cukup besar dalam menyerap tenaga
kerja. Dengan tumbuhnya IKM di tengah-tengah masyarakat menjadi salah
satu solusi dalam mengatasi besarnya angka pengangguran dan kemiskinan.
Kegiatan IKM di Jawa Timur mempunyai potensi yang prospek untuk
dikembangkan menjadi produk industri unggulan non migas. Dalam
menyongsong era pasar global, maka eksistensi industri dapat ditingkatkan
kualitas dan kuantitas produknya melalui berbagai penanganan desain,
diversifikasi produk, metode kerja, manajemen, pemasaran dan kemasan.
Meskipun produk yang dihasilkan berkualitas dan akses pemasaran sudah
dibuka namun tampilannya tidak menarik maka produk tidak akan laku jual.
Apalagi untuk masuk pasar internasional, kualitas barang maupun kemasan
perlu diperhatikan.
Industri Kecil dan Menengah (IKM) Pangan memiliki peranan strategis dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk pangan dalam rangka
menunjang pertumbuhan, kecerdasan dan kesehatan masyarakat, namun
sub sekor ini masih menghadapi berbagai persoalan utama yang berkaitan
dengan kualitas produk, proses dan kemasan sesuai dengan tuntutan
masyarakat akan keamanan keselamatan dan kesehatan konsumen
Kemasan produk tidak lagi sekedar wadah, namun mampu memenuhi fungsi
lainnya seperti memberikan perlindungan bagi produk yang dikemas dan
memberikan berbagai informasi tentang produk yang dikemas kepada
konsumen. Dengan demikian kemasan memiliki peran strategis dalam
pemasaran produk maupun menjaga mutu serta peningkatan nilai tambah
produk dan keamanan dalam pendistribusian. Dalam konteks ini, IKM Pangan
perlu terus diperkuat agar dapat tumbuh dan berkembang lebih dinamis,
produktif dan berdaya saing. Untuk itu peran para pembina baik pemerintah
maupun swasta amat diperlukan guna memperkuat IKM Pangan agar dapat
semakin kuat eksis memenuhi preferensi konsumen baik di pasar dalam
negeri maupun ekspor.
Program Pemerintah
Pemerintah adalah bagian yang cukup penting dalam perkembangan suatu
industri karena segala peraturan dan kebijakan perindustrian ditetapkan dan
dilaksanakan oleh pemerintah beserta aparat-aparatnya. Pemerintahan yang
stabil mampu membantu perkembangan industri baik dalam segi keamanan
dan kemudahan prosedur bagi pengusaha dalam melaksanakan seluruh
rangkaian produksi seperti kebijaksanaan pemerintah dalam membantu
memperoleh bahan baku, modal dan teknologi.
Selain itu kebijaksanaan dalam melindungi dan membantu pemasaran
produk industri kecil menengah juga sangat mempengaruhi perkembangan
industri kecil menengah, oleh sebab itu pemerintah sudah sepatutnya ikut
serta dalam membantu pengembangan potensi IKM dari segi strategi
pemasaran.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam membuat strategi
pemasaran salah satunya adalah dengan desain produk dan kemasan yang
menarik serta dapat mempertahankan keawetan hasil produk, dengan tujuan
untuk meningkatkan daya saing suatu produk. Pemerintah perlu turut
campur dalam pengembangan desain kemasan, karena IKM belum dapat
mengembangkan secara maksimal, desain produk dan kemasan masih
terlampau sederhana dan kurang adanya kreativitas. Hal ini tentu juga terkait
dengan keterbatasan SDM dan teknologi yang dimiliki. Jawa Timur memiliki
potensi besar dalam menghasilkan produk makanan dan minuman, dibanding
dengan industri kreatif lainnya, industri makanan dan minuman mendapat
peluang yang sangat besar untuk terus berkembang, bahkan pada saat krisis
ekonomi sekarang sekalipun, industri ini mampu bertahan.
Berikut adalah fungsi dari pengemasan:
a. Kemasan selain sebagai pelindung produk bisa berfungsi : marketing dan
informasi terhadap produk yang kita turunkan di pasar.
b. Kemasan memiliki potensi sangat besar, namun Potensi ini masih belum
dioptimalkan terutama oleh produsen dari industri kecil dan menengah,
sehingga kualitas desain kemasan makanan dari industri kecil menengah
ini tidak banyak yang memiliki daya saing. Kemasan hanya memenuhi
kebutuhan konsumen tetapi kurang berhasil membangkitkan keinginan
membeli lewat Desain Kemasan
c. Kemasan harus memberikan informasi yang jelas seperti: tanggal
pengiriman, tujuan, jumlah dan detail lain yang dipersyaratkan oleh
hukum negara sasaran
d. Kemasan harus memperhatikan segmentasi pasar :Desain kemasan harus
memperhatikan product life-cycle ( konsep promosi, transportasi, isi,
penyimpanan, kadaluarsa & pendisplayan )
e. Kemasan memiliki potensi yang besar untuk mendongkrak penjualan
produk bila dirancang untuk menghasilkan daya tarik pada konsumen.
Kemasan juga menjadi media beriklan yang efisien
f. Pengolahan tipografi untuk menampilkan BrandName menjadi indentitas
yang kuat karena posisinya sebagai elemen baca sekaligus elemen rupa
g. Konsumen mengenali produk dari olah tipografi
h. Pengolahan tipografi untuk menampilkan BrandName menjadi indentitas
yang kuat karena posisinya sebagai elemen baca sekaligus elemen rupa
i. Konsumen mengenali produk dari olah tipografi
Guna lebih meningkatkan peranan dan daya saing, pemerintah dalam hal ini
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG) Provinsi Jawa Timur
memprioritaskan pada kegiatan pembuatan desain produk komoditi
unggulan di Jawa Timur bagi industri kecil dan menengah yang bekerjasama
dengan perguruan tinggi maupun konsultan bidang desain sehingga dapat
menghasilkan produk unggulan yang dapat memenuhi kebutuhan dalam
negeri maupun ekspor.
Maksud dan tujuan dari kegiatan pembuatan desain produk berbasis budaya
pada komoditi unggulan di Jawa Timur dimaksudkan untuk memberikan
bantuan kepada IKM berupa desain produk melalui kerjasama dengan tenaga
ahli di bidang desain, yang diharapkan bisa meningkatkan daya saing
(kompetitif advantage) hasil produksi industri unggulan di Jawa Timur serta
memperluas pemasaran dalam negeri dan mengantisipasi perdagangan
global melalui produk komoditi unggulan. Berikut adalah unit kerja di
lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur yang
menangani IKM:
Unit Pelaksana Teknis Industri Makanan, Minuman dan Kemasan
(UPTI Mamin dan Kemasan)
Tujuan:
Meningkatkan kualitas desain, kemasan dan pembuatan kemasan
Meningkatkan tampilan produk mamin melalui packaging dan identitas
merek, logo serta etiket.
Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para pelaku usaha
mamin melalui kegiatan pelatihan.
Meningkatkan kualitas, produktifitas, efisiensi serta pertumbuhan IKM
mamin.
Bentuk layanan:
Konsultasi desain, pembuatan logo/ merk dan desain ulang kemasan
(redesain)
Pembuatan kemasan fleksibel (aluminium foil, poly etilen, poly
propilyn, nylon, metalize) untuk kemasan kantong, stand up pouch,
sachet, mesin vakum.
Pembuatan kardus karton (proses UV, spot UV, pengeplongan, slitter,
slotter, sticing)
Pelatihan teknologi makanan, minuman dan kemasan bagi IKM.
Memberi informasi SNI, TDI, IUI, SIUP, TDP, PIRT, MD, ML, Barcode dan
sertifikasi halal bagi Industri kecil makanan dan minuman.
Alamat : Jl. Raya Trosobo Km 20, Taman – Sidoarjo
Telp/ fax: (031) 7884056
Email : [email protected]
Pusat Pelayanan Standardisasi Hak Kekayaan Intelektual dan Desain
Produk Industri (PPSH & DPI)
Tujuan:
Membantu IKM dalam bidang pengembangan Standardisasi HKI dan
desain Produk Industri.
Membantu IKM dalam meningkatkan kompetitif usaha melalui
penerapan standar dan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual.
Bentuk Layanan:
1. Identifikasi desain produk industri pada IKM meliputi:
b. Kerajinan : perlengkapan rumah tangga, cinderamata dan dekorasi
c. Furniture: logam, bambu, rotan, rotan sintetik, kayu, multi material
d. Fashion: produk olahan kulit hewani, alas kaki, batik, dll.
2. Konsultasi pengembangan desain produk industri
dengan tenaga ahli dari ITSDC (Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Design Centre) dalam hal:
a. Meningkatkan Kompetensi desain di kalangan IKM Jawa Timur
b. Meningkatkan daya saing produk IKM Jawa Timur melalui
peningkatan SQCD (Standard, Quality, Cost Delivery atau standar
mutu dan biaya angkut)
c. Meningkatkan peran IKM dari “pembuat” menjadi “pengembang”
dan “pemasar” untuk mendapatkan nilai tambah ekonomi kreatif
d. Membuka peluang pemasaran lebih luas dengan website dalam
program “Virtual Showcare Produk Unggulan Jawa Timur”
e. Membuat bank desain yang dapat digunakan oleh seluruh IKM Jawa
Timur
f. Meningkatkan kesadaran HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)
untuk masyarakat IKM di Jawa Timur
3. Pendampingan an bimbingan langsung pada IKM di
lokasi sentra hingga IKM mampu menciptakan prototype atau contoh
produk dengan desain-desain baru
4. Monitoring dan evaluasi hasil pendampingan
Alamat: Jl. Siwalan Kerto Utara II/42 Surabaya
Telp/ Fax: (031) 8499837/ (031) 8432417
F. Rekomendasi
Setelah melakukan serangkaian kegiatan training di Osaka, ada beberapa
rekomendasi yang perlu disampaikan, yaitu :
Masukan untuk program training UKM
Training ke Jepang untuk pengembangan UKM di Jawa Timur ini
perlu dilanjutkan karena sangat bermanfaat bagi perkembangan
UKM di Jawa Timur sehingga bisa menembus pasar di Jepang.
Konsep training untuk pengembangan UKM ke Jepang pada
tahun yang akan datang adalah 90% teori dan praktek di
lapangan, dan 10% adaalah promosi produk UKM.
Selain ke Jepang, training seperti ini juga perlu dilaksanakan ke
negara Amerika Latin dan Afrika Selatan (Brazil, Uruguai, dan
Mexico). Program ini meliputi 80% teori dan praktek, dan 20%
promosi produk UKM.
Program training yang akan datang harus lebih fokus pada satu
bidang misalnya makanan, furniture, handycraft, atau bidang
lainnnya sehingga semua kegiatan selama training yang
dilaksanakan lebih mengena pada sasaran.
Training yang akan datang diharapkan mampu untuk
meningkatkan kemampuan UKM dalam hal alih teknologi dengan
melakukan kunjungan ke industri yang setara.
Peserta training pada tahun-tahun mendatang diharapkan
memberi support kepada UKM lainnya dengan membawa sampel
produk dari beberapa UKM lain yang sebidang sehingga
semakin banyak produk UKM yang ditawarkan ke pasar Jepang.
Perlu diadakan kegiatan pertemuan dengan para pengusaha
Jepang untuk membahas point penting yang harus dipersiapkan
sehingga produk UKM di Jawa Timur bisa masuk ke pasar Jepang.
Kegiatan ini bisa difasilitasi oleh ITPC.
Rekomendasi untuk UKM Jawa Timur
Untuk menembus pasar Jepang disarankan untuk meningkatkan
mutu desaign packaging serta mutu produk UKM.
Perlu dilakukan pelatihan untuk mensosialisasikan hasil training
kepada pelaku UKM di Kabupaten/Kota se Jawa Timur yang
difasilitasi oleh SKPD terkait guna mengetahui hal-hal yang perlu
diperhatikan antara lain standar operasional produksi,
packaging, dan regulasi sehingga produk UKM Jawa Timur bisa
menembus pasar Jepang.
Rekomendasi untuk Pemerintah
Perlu dilakukan monitoring secara berkala mengenai
keberhasilan sosialisasi hasil training bagi pelaku UKM di Jawa
Timur.
Lampiran Foto-Foto
Informasi Penting
Konsulat Jenderal Jepang - Surabaya
Jl. Sumatera 93,
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Phone : (62-31) 503-0008
Fax : (62-31) 503-0007
Konsulat Jenderal Republik Indonesia
Konsul Jenderal : Ibnu Hadi
Resona Semba Building 6th Floor, 4-4-21,
Minami Semba, Chuo-ku, Osaka 542-0081,
Japan
Phone : (81-6) 6252-9826
Fax : (81-6) 6252-9872
Email : [email protected]
Website : www.indonesia-osaka.org
Osaka Prefectural Government
Asian Bussiness Promotion Manager
1-14-16 Nanko Kita, Suminoe-ku Osaka, 559-8555, Japan
PIC : Toshiro Kozutsumi
PREX
International House,Osaka, 2nd Floor,
Uehommachi 8-2-6, Tennoji-ku, Osaka, 543-0001, Japan
Tel: 81-6-6779-2850Fax: 81-6-6779-2840E-mail: [email protected]
ITPC Osaka
ITM 4–J–8, Asia and Pacific Trade Center
2–1–10 Nanko Kita, Suminoe-Ku, Osaka 559-0034 Japan
Telp 06-6615-5350
JETRO OSAKA
Nakanoshima Mitsui Bldg. 5F, 3-3-3,
Nakanoshima, kita-ku, Osaka 530-0005
TEL: 06-6447-2308
MOBIO OSAKA
Monodzukuri Business Information-center Osaka
4-17, Aramoto Kita, Higashi Osaka City, Osaka, 577-0011 Japan
TEL: +81-(0)6-6748-1011