ORANG TUA, PENDAPATAN ORANG TUA, LINGKUNGAN … · iii skripsi hubungan antara tingkat pendidikan...
Transcript of ORANG TUA, PENDAPATAN ORANG TUA, LINGKUNGAN … · iii skripsi hubungan antara tingkat pendidikan...
i
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN
ORANG TUA, PENDAPATAN ORANG TUA, LINGKUNGAN
SOSIAL, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MINAT
SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI
Studi Kasus pada SMA Pangudi Luhur, Desa Argasari, Kecamatan Sedayu
Kabupaten Bantul, Yogyakarta
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Nira Kusuma Sari
NIM 001334149
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA,
PENDAPATAN ORANG TUA, LINGKUNGAN SOSIAL, DAN PRESTASI
BELAJAR SISWA DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE
PERGURUAN TINGGI
Studi Kasus pada SMA Pangudi Luhur, Desa Argasari, Kecamatan Sedayu
Kabupaten Bantul, Yogyakarta
Oleh :
NIRA KUSUMA SARI
NIM : 001334149
Telah disetujui oleh :
Pembimbing I
L. Saptono, S.Pd., M.Si Tanggal ……………..
Pembimbing II
A. Heri Nugroho, S.Pd. Tanggal ………………
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA,
PENDAPATAN ORANG TUA, LINGKUNGAN SOSIAL, DAN PRESTASI
BELAJAR SISWA DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE
PERGURUAN TINGGI
Studi Kasus pada SMA Pangudi Luhur, Desa Argasari, Kecamatan Sedayu
Kabupaten Bantul, Yogyakarta
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
NIRA KUSUMA SARI
NIM: 001334149
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
pada tanggal 6 juni 2007
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua Bp. Drs. Sutarjo Adisusilo JR. ……………...
Sekertaris Bp. S. Widanarto P, S.Pd., M.Si. ……………...
Anggota Bp. L. Saptono, S.Pd., M.Si. ……………...
Anggota Bp. A. Heri Nugroho, S.Pd. ………………
Anggota Bp. S. Widanarto P, S.Pd., M.Si. ………………
Yogyakarta, 6 juni 2007
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D.
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“KEYAKINAN, HARAPAN DAN CINTA KASIH”
Tidak ada sesuatu Yang tidak Mungkin, percayalah pada Tuhan dan
pada “Hidup”
“Berbuatlah sesuatu, karena hanya dengan begitu kita dapat membuat
kemungkinan atas sesuatu yang tidak mungkin”
Skripsi ini kupersembahkan khusus kepada :
Allah Bapa di Surga, Yesus Kristus, Bunda Maria, dan Santo
pelindungku “Santo Yohanes Maria Vianey”
Ayah dan Ibuku tercinta
Kakakku QQ dan Adekku RiO
Seseorang yang akan jadi bagian dalam hidupku dan merupakan
semangat dan inspirasiku “ Ignatius Rahmad”
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustakaa, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 6 Juni 2007
Penulis
Nira Kusuma Sari
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA,
PENDAPATAN ORANG TUA, LINGKUNGAN SOSIAL, DAN PRESTASI
BELAJAR SISWA DENGAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE
PERGURUAN TINGGI
Studi Kasus pada SMA Pangudi Luhur, Desa Argasari, Kecamatan Sedayu
Kabupaten Bantul, Yogyakarta
Nira Kusuma Sari
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2007
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) ada hubungan positif
antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke
perguruan tinggi; (2) ada hubungan positif antara pendapatan orang tua dengan
minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (3) ada hubungan positif antara
lingkungan sosial dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (4)
ada hubungan positif antara prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan
studi ke perguruan tinggi.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Sedayu, Desa Argasari,
Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul pada bulan November sampai dengan
Desember 2006. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMA
Pangudi Luhur Sedayu yang berjumlah 116 siswa. Sampel penelitian ini berjumlah
70 siswa. Teknik pengambilan sampel adalah proportional random sampling.
Teknik pengumpulan data adalah kuesioner, dokumentasi, dan wawancara. Teknik
analisis data untuk menjawab permasalahan pertama, kedua, ketiga, dan keempat
adalah analisis korelasi product moment.
Hasil-hasil penelitian ini adalah: (1) ada hubungan positif antara tingkat
pendidikan orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi
(t
hitung
= 3,288 > t
tabel
= 1,995); (2) ada hubungan positif antara pendapatan orang
tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi (t
hitung
= 3,001 >
t
tabel
= 1,995); (3) ada hubungan positif antara lingkungan sosial dengan minat
siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi (t
hitung
= 3,465 > t
tabel
= 1,995); (4) ada
hubungan positif antara prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan
studi ke perguruan tinggi (t
hitung
= 2,100 > t
tabel
= 1,995).
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRACT
THE RELATIONSHIPS BETWEEN PARENT’S EDUCATION LEVEL,
PARENT’S EARNING, SOCIAL ENVIRONMENT AND STUDENT’S
ACHIVEMENT WITH STUDENT’S INTEREST TO CONTINUE HIS/HER
STUDIES IN UNIVERSITY
A Case Study in SMA Pangudi Luhur, Desa Argasari, Kecamatan Sedayu
Kabupaten Bantul, Yogyakarta
Nira Kusuma Sari
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2007
This research is intended to find out: (1) the positive relationship between
parent’s education level and student’s interest to continue his/her study in
university; (2) the positive relationship between parent’s earning and student’s
interest to continue his/her study in university; (3) the positive relationship
between social environment and student’s interest to continue his/her study in
university; (4) the positive relationship between student’s achivment and student’s
interest to continue his/her study in university.
The population in this research was 116 of the third grade student’s of
SMA Pangudi Luhur Sedayu, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul. The total
sample of the research was 70 student’s. The technique used in obtaining the
sample was proportional random sampling. This research was conducted from
November to Desember 2006. The data collecting technique used were
questionnaire, documentation and interview. The Corellation Analysis of Product
Moment was used to answer the first, second, third, and fourth question.
The result of research showed that: (1) there was a positive relationship
between parent’s education level and student’s interest to continue his/her study in
university (t
test
= 3,288 > t
table
= 1,995); (2) there was a positive relationship
between parent’s earning and student’s interest to continue his/her study in
university (t
test
= 3,001 > t
table
= 1,995); (3) there was a positive relationship
between soscial environment and student’s interest to continue his/her study in
university (t
test
= 3,465 > t
table
= 1,995); (4) there was a positive relationship
between student’s achivement and student’s interest to continue his/her study in
university (t
test
= 2,100 > t
table
= 1,995);
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas segala rahmat dan karunia Tuhan YESUS, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Tingkat
Pendidikan Orang Tua, Pendapatan Orang Tua, Lingkungan Sosial, dan Prestasi
Belajar Siswa Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi”
Studi kasus di SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta.
Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini, banyak sekali bimbingan, saran dan
masukan yang sangat bermanfaat bagi penulis yang telah diberikan oleh berbagai
pihak demi terselesaikannya penyusunan skripsi ini. Untuk itu dengan segala
kerendahan hati, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo J.R., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak S. Widanarto P, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
menyediakan waktunya, memberi sarana dan pengarahan kepada penulis
dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
5. Bapak A. Heri Nugroho, S.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
menyediakan waktunya, memberi sarana dan pengarahan kepada penulis
dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.
6. Para Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membekali ilmu
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma.
7. Bapak Drs. Markoes Padmonegoro, selaku Kepala Sekolah SMA Pangudi
Luhur Sedayu yang telah memberi izin penulis untuk melakukan penelitian.
8. Seluruh Staff Tata Usaha, Guru dan Siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu yang
telah membantu hingga lancar dan suksesnya penulis melakukan penelitian.
9. Bapak Suroso dan Ibu V. Sri Wahyuningsih atas doa, motivasi dan dorongan
10. Kakakku “Riski Gitayana Suryaningsih” (QQ) dan adikku yang tertampan
“Adi Satrio Nugroho” (RiO) atas dukungan, doa dan semangat yang telah
diberikan selama pembuatan skripsi ini.
11. Insinyurku “Ignatius Rahmad, ST” yang dengan senang hati dan penuh cinta
membantu dan menjadi penolongku di saat-saat aku putus asa, dan menjadi
penolongku saat aku kehabisan ide untuk pembuatan skripsiku ini....makasih
yaaaaaa tanpa kamu semua mustahil akan bisa sampai sejauh ini.
12. Semua sahabatku yang sampai saat ini setia menemaniku di saat-saat kritis
dan saat-saat aku kehilangan semangat hidup; Astrid, Ninik, Indra
Come on Guys you Can Do it .......!!!!!!!!!
13. Teman-temanku seperjuangan Irma, Indra, Retno, Ratih, Byar, dan semua
temanku khususnya PAK’00.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
14. Teman-teman kost “Trembuku 6C’ yang selalu membawa kebahagiaan dan
memberi semangat.
15. Grandong PAK A’00 terimakasih atas pinjaman bukunya dan masukan-
masukannya.
16. Semua pihak yang tidak dapat kusebutkan satu persatu yang membantu
hingga susksesnya penyusunan skripsi ini.
Dengan segala kerendahan hati juga, penyusun menyadari bahwa skripsi
ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang
membangun akan penyusun terima dengan senang hati.
Akhir kata penyusun mengharapkan semoga skripsi ini dapat berguna bagi
semua pihak dan dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut.
Yogyakarta, Juni 2007
Penyusun
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN...............................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ iv
ABSTRAK.........................................................................................................vi
ABSTRACT......................................................................................................viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................viiii
DAFTAR ISI ....................................................................................................xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................xvi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1
A. Latar Balakang Masalah .........................................................................1
B. Batasan Masalah .....................................................................................5
C. Rumusan Masalah...................................................................................5
D. Tujuan Penelitian....................................................................................6
E. Manfaat Penelitian ..................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................8
A. Pendidikan..............................................................................................8
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
1. Pengertian Pendidikan .......................................................................8
2. Tujuan Pendidikan...........................................................................10
3. Jenis-Jenis Pendidikan .....................................................................13
B. Pendapatan Orang Tua..........................................................................15
1. Pengertian Pendapatan.....................................................................15
2. Jenis-jenis Pendapatan .....................................................................16
C. Lingkungan Sosial ................................................................................21
1. Lingkungan Keluarga ......................................................................21
2. Lingkungan Masyarakat ..................................................................22
3. Teman Sebaya .................................................................................22
D. Prestasi Belajar Siswa...........................................................................23
1. Pengertian Prestasi Belajar ..............................................................23
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.........................23
E. Minat ....................................................................................................26
1. Pengertian Minat .............................................................................26
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat .........................................27
F. Perguruan Tinggi ..................................................................................28
1. Pengertian Perguruan Tinggi ...........................................................28
2. Jenis-jenis Perguruan Tinggi............................................................28
G. Kerangka Teoretis ................................................................................30
1. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Minat
Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi ...........................................30
2. Hubungan Antara Pendapatan Orang Tua dengan Minat
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi................................31
3. Hubungan antara lingkungan sosial dengan minat siswa
melanjutkan studi ke perguruan tinggi. ...........................................32
4. Hubungan antara prestasi belajar siswa dengan minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi .............................................33
H. Rumusan Hipotesis ...............................................................................34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................35
A. Jenis Penelitian.....................................................................................35
B. Tempat dan Waktu Penelitian ...............................................................35
C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................35
D. Populasi dan Sampel.............................................................................35
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya. ...............................................36
F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................40
G. Teknik Pengujian Instrumen .................................................................41
H. Teknik Analisis Data ............................................................................45
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH ...................................................50
A. Data Kelembagaan Sekolah ..................................................................50
B. Sejarah Singkat Sekolah .......................................................................50
C. Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur Sedayu...........................................51
D.Guru dan Karyawan...............................................................................52
E. Tugas dan Susunan OrgansisasiPelaksana SMA Pangudi Luhur Sedayu
Tahun Pelajaran 2006/2007 ..................................................................53
F. Fasilitas.................................................................................................58
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..........................................59
A. Deskripsi Data......................................................................................59
B. Uji Normalitas Dan Linieritas ...............................................................64
C. Pengujian Hipotesis Penelitian..............................................................67
D. Pembahasan..........................................................................................71
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN........................80
A. Kesimpulan ..........................................................................................80
B. Keterbatasan Penelitian.........................................................................81
C.Saran-Saran ...........................................................................................82
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tingkat Pendidikan Orang Tua..................................................... 37
Tabel 3.2 Tingkat Pendapatan Orang Tua..................................................... 37
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner....................................................................... 38
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner....................................................................... 39
Tabel 3.5 Rangkuman Hasil Pengujian Validitas Lingkungan Sosial......... 42
Tabel 3.6 Rangkuman Hasil Pengujian Validitas Minat Siswa Melanjutkan
Studi ke Perguruan Tinggi............................................................ 43
Tabel 3.7 Hasil Pengujin Reliabilitas............................................................ 44
Tabel 3.8 Interprestasi Nilai r
xy
..................................................................... 48
Tabel 4.1 Rincian Guru dan Karyawan SMA Pangudi Luhur Sedayu.......... 52
Tabel 5.1 Deskripsi Variabel Tingkat Pendidikan Orang Tua....................... 60
Tabel 5.2 Deskripsi Variabel Pendapatan Orang Tua................................... 61
Tabel 5.3 Deskripsi Variabel Lingkungan Sosial.......................................... 62
Tabel 5.4 Deskripsi Variabel Prestasi Belajar Siswa.................................... 63
Tabel 5.5 Deskripsi Variabel Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan
Tinggi............................................................................................ 64
Tabel 5.6 Hasil Pengujian Normalitas........................................................... 65
Tabel 5.7 Hasil Pengujian Linieritas............................................................ 67
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner...................................................................................... 88
Lampiran 2 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas.................................... 93
Lampiran 3 Data Hasil Penelitian..................................................................... 96
Lampiran 4 Normalitas dan Linieritas............................................................ 101
Lampiran 5 Korelasi....................................................................................... 105
Lampiran 6 Daftar Distribusi Frekuensi......................................................... 109
Lampiran 7 Perhitungan PAP......................................................................... 115
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar4.1 Struktur Dasar Organisasi Sekolah SMAPangudi Luhur
Sedayu...................................................................................... 57
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Balakang Masalah
Sukses biasanya dihubungkan dengan keberhasilan seseorang
dalam bekerja atau berkarier. Keberhasilan seseorang tersebut sering
dihubungkan dengan jenjang pendidikan formal yang telah diselesaikan.
Dengan demikian semakin tinggi tingkat pendidikan semakin terbukalah
jalan menuju kesuksesan. Mengingat hal tersebut orang tua berharap
kepada anak, kelak bisa lebih maju daripada dirinya sekarang dan salah
satu jalan yang ditempuh adalah dengan cara memberikan kesempatan
pendidikan pada anak untuk menempuh pendidikan pada jenjang yang
lebih tinggi.
Pendidikan dalam arti sempit merupakan sebuah perbuatan atau
proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan (Mc. Leod dalam Syah
Muhibbin, 1997:10). Pendidikan adalah sebuah proses dimana manusia
menuju kedewasaan, memiliki tanggung jawab moral terhadap masyarakat,
hukum, dan agama. Semakin tinggi tingkat pendidikan diharapkan manusia
akan semakin dewasa dalam menghadapi masalah dan lebih bertanggung
jawab secara moral atas perbuatan yang dilakukannya.
Banyak faktor yang menghambat seseorang untuk dapat
mengenyam pendidikan tinggi. Faktor-faktor yang menghambat pendidikan
antara lain (Suparno Suhaenah, 2001:50): letak geografis, tingkat ekomomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
orang tua, lingkungan. Di samping faktor-faktor tersebut, faktor yang
menghambat seseorang lulusan sekolah menengah atas (SMA) adalah
adanya pilihan antara melanjutkan sekolah atau terjun ke dunia kerja
(Kedaulatan Rakyat, 31 Januari 2005)
Tujuan penyelenggaraan pendidikan menengah atas (SMA) adalah
menyiapkan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang
pendidikan tinggi. Hal yang berbeda dengan penyelenggaraan pendidikan
menengah kejuruan yang mengutamakan pada penyiapan peserta didik
untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional.
Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian tujuan tersebut adalah
kondisi ekonomi masyarakat yang masih lemah yang mengakibatkan
lulusan SMA tidak dapat melanjutkan dan terjun ke dunia kerja. Hal
tersebut di atas juga menyebabkan semakin meningkatnya angka putus
sekolah.
Banyak faktor lain yang menghambat siswa melanjutkan studi ke
perguruan tinggi. Faktor tersebut antara lain: tingkat pendidikan orang tua,
pendapatan orang tua, lingkungan masyarakat, dan prestasi belajar. Orang
tua sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan anak khususnya di
bidang pendidikan. Secara umum pada orang tua dengan tingkat
pendidikan tinggi, semakin baik cara pandang mereka tentang pendidikan,
sekolah tidak hanya cukup sampai bangku sekolah menengah.
Banyak orang tua berpandangan bahwa semakin tinggi tingkat
pendidikan anak akan semakin banyak pengalaman hidup, ilmu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
pengetahuan, dan cara pandang yang lebih luas yang akan didapatnya.
Karenanya, sekolah tidak hanya sampai dengan bangku sekolah menengah
atas. Cara pandang orang tua tersebut berpengaruh terhadap pola berpikir
anak dan pandangan anak tentang pentingnya melanjutkan sekolah, serta
pengambilan keputusan untuk melanjutkan atau tidak. Pola pandang orang
tua tentang pentingnya pendidikan itu dapat juga sebagai pendorong orang
tua dalam memotivasi dan menumbuhkan minat yang kuat bagi anak untuk
melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
Minat anak untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi,
akan sia-sia tanpa didukung kemampuan orang tua untuk membiayai anak
melanjutkan sekolah. Banyak kasus menunjukkan anak putus sekolah salah
satu faktor utamanya adalah keadaan ekonomi yang tidak mendukung.
Dengan demikian ada kemungkinan bahwa minat anak untuk melanjutkan
sekolah tinggi akan menurun dengan melihat keadaan orang tua yang tidak
memungkinkan melakukannya. Pendek kata ketika anak melihat kenyataan
bahwa orang tuanya tidak mempunyai uang untuk membiayai setudi lanjut,
maka anak akan memutuskan berhenti sekolah dan mencari pekerjaan
untuk membantu ekonomi keluarga.
Pada kasus lain, ketidakmampuan ekonomi keluarga ini dapat
diatasi apabila anak berprestasi di sekolah. Banyak perguruan tinggi yang
mau memberikan beasiswa maupun keringanan-keringanan untuk anak
kurang mampu tetapi berprestasi di sekolah. Ada kemungkinan juga bahwa
perguruan tinggi akan memberikan kemudahan bagi siswa berprestasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
untuk mengambil jurusan yang dia gemari. Memilih jurusan yang diminati
tanpa test dan keringanan-keringanan biaya merupakan suatu motivasi bagi
anak untuk dapat melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi.
Lingkungan sosial yang meliputi: teman sebaya dan lingkungan
tempat tinggal adalah tempat di mana anak bersosialisasi, bergaul setiap
harinya dan mempengaruhi pola berpikir, cara pandang dan minat akan
sesuatu. Dalam kenyataan yang ada lingkungan sosial adalah tempat
dimana anak tumbuh dan mempelajari tentang sesuatu yang dianggap baik
atau buruk, perlu atau tidak. Begitu pula terhadap pentingnya melanjutkan
sekolah ke perguruan tinggi. Pada situasi lingkungan diamana banyak
masyarakat di sekitarnya yang mengenyam pendidikan tinggi akan
menimbulkan keinginan yang kuat untuk ikut melanjutkan sekolah ke
perguruan tinggi.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk meneliti
lebih dalam dunia pendidikan, maka penelitian ini mengambil judul
“HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA,
PENDAPATAN ORANG TUA, LINGKUNGAN SOSIAL, DAN
PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MINAT SISWA
MELANJUTKAN STUDI KPERGURUAN TINGGI”. Penelitian ini
merupakan studi kasus pada SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta.
B. Batasan Masalah
Ada banyak faktor yang menentukan minat siswa melanjutkan
minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
memusatkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa sekolah
menengah untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi antara lain: tingkat
pendidikan, pendapatan orang tua, lingkungan sosial dan prestasi belajar
siswa.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat
siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi?
2. Apakah ada hubungan antara pendapatan orang tua dengan minat siswa
melanjutkan studi ke perguruan tinggi?
3. Apakah ada hubungan antara lingkungan sosial dengan minat siswa
melanjutkan studi ke perguruan tinggi?
4. Apakah ada hubungan yang positif antara prestasi belajar siswa dengan
minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, dirumuskan tujuan
penelitian sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara minat siswa untuk
melanjutkan studi ke perguruan tinggi dengan tingkat pendidikan orang
tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara minat siswa untuk
melanjutkan studi ke perguruan tinggi dengan tingkat pendapatan orang
tua.
3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara minat siswa untuk
melanjutkan studi ke perguruan tinggi dengan lingkungan sosial.
4. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara minat siswa untuk
melanjutkan studi ke perguruan tinggi dengan prestasi belajar siswa.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi sekolah
Sebagai bahan pertimbangan sekolah untuk mengambil kebijakan apa yang
akan diambil dalam menyelesaikan masalah-masalah yang terkait dengan
banyaknya lulusan SMA yang tidak melanjutkan studi ke jenjang yang
lebih tinggi.
2. Bagi Penulis
Peneliti dapat mengetahui tentang sebab dan hubungan yang berkaitan
dengan faktor yang mempengaruhi minat untuk melanjutkan sekolah ke
jenjang yang lebih tinggi.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Sebagai sumber kepustakaan dan sebagai sumber informasi bagi
Universitas Sanata Dharma tentang hubungan antara faktor-faktor yang
mempengaruhi minat untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih
tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendidikan
1. Pengertian Pendidikan
Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan
metode-metode tertentu sehingga orang meperoleh pengetahuan,
pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.
Banyak orang memahami pendidikan sebagai pengajaran karena
pendidikan pada umumnya selalu membutuhkan pengajaran (Syah
Muhibbin, 1997:10). Pendidikan juga diartikan sebagai bantuan yang
diberikan oleh orang dewasa kepada orang yang belum dewasa agar dia
mencapai kedewasaan. Bantuan yang diberikan oleh pendidik itu berupa
pendampingan, yang menjaga agar anak belajar hal-hal yang positif,
sehingga sungguh-sungguh menunjang perkembangannya (W.S. Winkel,
1996:24). Dari banyak definisi dapat ditarik suatu kesimpulan bawa
pendidikan itu adalah suatu proses perubahan tingkah laku seseorang
dengan menggunakan metode-metode tertentu, dan bertujuan untuk
memberikan nilai tertentu bagi manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Pendidikan menurut Zahara Idris (1981:8) adalah suatu usaha yang
sengaja diadakan, baik langsung maupun dengan cara yang tidak langsung,
untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan.
Menurut Kartini Kartono (1992:32), arti pendidikan dibedakan
menjadi dua yaitu:
a. Dalam pengertian luas, orang menyamakan pendidikan dengan belajar.
Adapun sebabnya adalah sebagai berikut:
1) Pendidikan itu adalah ilmu guna membentuk dan membangun
kepribadian anak manusia. Maka dalam kegiatan membentuk dan
membangun ini, manusia itu menghasilkan bentuk-bentuk budaya
lewat upaya belajar.
2) Jadi, dunia manusia (dunia budaya) yang tergelar sampai sekarang
ini merupakan hasil belajarnya manusia didalam proses pendidikan.
Karena itu pendidikan dalam arti luas berarti: kegiatan belajar
membudayakan alam jadi dunia-kebudayaan.
b. Pengertian pendidikan yang lebih sempit membedakan antara
pendidikan dan belajar.
1) Pendidikan itu merupakan kegiatan seni yang sangat kreatif untuk
membangun kepribadian anak manusia; berlangsung sejak
terwujudnya embrio anak manusia, melalui masa dewasa, sampai
akhir hayatnya. Tujuan pokoknya ialah meningkatkan kualitas
segenap unsur kepribadiannya atau menjadi manusia paripurna
(utuh bulat).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2) Belajar diartikan secara lebih teknis sebagai: kegiatan intensional
bertujuan untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang relatif
menetap/permanen, lebih maju, dan lebih efisien daripada
sebelumnya.
Jadi, belajar merupakan aktivitas untuk mendapatkan reaksi-reaksi
tertentu yang diharapkan oleh individu, sebagai hasil dari latihan-
latihan dan praktek-praktek khusus. Tujuan pokoknya ialah
pengembangan segenap kapasitasnya.
Pengertian pendidikan pada umumnya berarti bimbingan yang
diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan orang lain, menuju
kearah suatu cita-cita tertentu (Suwarno, 1985:6).
Dari pengertian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
pendidikan adalah kegiatan untuk meperoleh pengetahuan, dan suatu
proses perubahan tingkah laku yang diselenggarakan oleh institusi formal
ataupun non formal.
2. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan menurut Suwarno (1985:41) dibedakan menjadi 3:
1) Tujuan pendidikan sebagai arah pendidikan
Tujuan itu menunjukkan arah dari suatu usaha, sedangkan arah tadi
menunjukkan jalan yang harus ditempuh dari situasi sekarang ke situasi
berikutnya.
2) Tujuan sebagai titik akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Tujuan di samping dapat dipandang dari segi titik tolaknya, juga dapat
dipandang dari segi titik akhir yang akan dicapainya, disini perhatian
pada hal yang akan dicapai atau dituju yang terletak pada jangkauan
masa datang, dan bukan pada situasi sekarang atau pada jalan
yang harus
diambil pada situasi tadi.
3) Hubungan antara dasar dan tujuan pendidikan.
Untuk lebih memahami tujuan pendidikan akan di tinjau hubungan
antara dasar dan tujuan pendidikan. Jika tujuan merupakan titik akhir
dari usaha maka dasar ini merupakan titik tolaknya dalam arti bahwa
dasar tadi merupakan fundamen yang menjadi alas permulaan setiap
usaha. Sehingga antara dasar dan tujuan terbentanglah garis yang
menunjukkan arah bergerak usaha tersebut, serta dasar dan tujuan
pendidikan merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Soejono Soekanto (1982:263) mengatakan bahwa pendidikan
memberikan nilai tertentu bagi manusia, terutama bagi pembukaan pikiran
serta menerima hal-hal yang baru dan juga bagaimana cara berpikir ilmiah.
Masalah tujuan pendidikan ini sangat penting karena tujuan pendidikan
membarikan arah kepada proses pendidikan, yaitu usaha-usaha pendidikan
dengan sadar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Sikun Pribadi,
1989:53)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Pendidikan mempunyai 3 tujuan (Kartini Kartono, 1992:38) yaitu:
a. Peningkatan diri (transendensi diri atau eskalasi-diri) dan perbaikan
taraf Membawa anak-didik kearah keamandirian yang bebas, sebagai
person yang tengah “menjadi”.
b. Supaya semua individu mampu menjalani proses pembudayaan di
tengah lingkungan kultur kaumnya dengan segala kompleksitas
permasalahannya, menjadi manusia berbudaya pada zamannya.
Langeveld (Sikun Pribadi, 1987:53) mengemukakan enam jenis
tujuan pendidikan, yaitu:
a. Tujuan umum pendidikan.
b. Tujuan khusus pendidikan (yaitu pengkhususan dari pada tujuan umum
tersebut, yaitu tujuan yang dirumuskan berhubung dengan situasi dan
pandangan hidup suatu masyarakat tertentu, misalnya tunjuan
pendidikan atas dasar filsafat hidup pancasila)
c. Tujuan insidentil, yaitu tujuan yang tidak selalu jelas hubungannya
dengan tujuan umum yang ingin dicapai, misalnya mengajak anak-anak
makan bersama, di sini jika dicari apa hubungannya dengan tujuan
umum pendidikan pasti ada.
d. Tujuan sementara, yaitu tujuan yang bertalian dengan perkembangan
anak, dimulai dari masa bayi sampai anak itu menjadi dewasa,
misalnya anak waktu bayi diurus dan diasuh dengan segala kemesraan
dan kecermatan oleh ibunya demi tercapainya tujuan akhir pendidikan,
secara tahap demi tahap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
e. Tujuan tak lengkap, artinya tujuan yang meliputi berbagai aspek dari
seluruh kepribadian seutuhnya, seperti tujuan pendidikan jasmani,
tujuan pendidikan intelektual, tujuan pendidikan watak, pendidikan
kemauan, pendidikan religius, dan sebagainya.
f. Tujuan intermedier, artinya tujuan yang terpotong-terpotong yang lebih
menitik-beratkan pelaksanaan teknisnya, tanpa dihubungkan dengan
tujuan umum pendidikan, sehingga tidak melibatkan berbagai
pemikiran filsafi. Misalnya tujuan suatu unit pokok bahasa di dalam
kelas mengenai salah satu mata pelajaran.
Pendidikan tidak hanya berfungsi mentransmisikan ketrampilan dan
pengetahuan serta mengalokasikan peranan dan status dalam struktur-peran
dalam masyarakat (Mulyantoro, 2000:531). Pandangan seseorang yang
memiliki tingkat pendidikan tinggi akan memandang pendidikan adalah
sesuatu yang penting dalam kehidupan bukan hanya sebagai salah satu
jalan untuk mempermudah mendapatkan pekerjaan. Pada umumnya
mereka (orang tua dengan tingkat pendidikan rendah) tidak menganggap
pendidikan sebagai tujuan yang bernilai, tetapi hanya sebagai salah satu
jalan menuju keberhasilan kerja yang bisa meningkatkan status sosial
ekonomi mereka (Dimyati Mahmud, 1990:88).
3. Jenis-Jenis Pendidikan
W.S Winkel (1996:24) mengatakan bahwa jenis pendidikan dibedakan
menjadi dua yaitu:
a. Pendidikan informal ( pendidikan dalam keluarga)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Pendidikan anak didalam lingkungan keluarga diluar sekolah.
b. Pendidikan formal (pendidikan sekolah)
Pendidikan didalam lingkungan sekolah.
Kedua pendidikan ini sama-sama berusaha memberikan perkembangan
anak.
Menurut Zahara Idris (1981:58) jenis pendidikan dibedakan
menjadi 3 yaitu:
a. Pendidikan Informal
Pendidikan Informal adalah pendidikan yang diperoleh dari
pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar. Pada umumnya
tidak teratur dan tidak sistematis, sejak dari lahir sampai mati, seperti
dalam keluarga-keluarga, pekerjaan, hiburan, pasar atau dalam
pergaulan.
b. Pendidikan Formal
Pendidikan formal adalah pendidikan sekolah yang teratur, sistematis,
mempunyai jenjang dan yang dibagi dalam waktu-waktu tertentu, yang
belangsung dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.
Pendidikan formal diperoleh dengan syarat-syarat tertentu di antaranya
umur, dilaksanakan menurut sistem pendidikan yang berlaku dan
dilaksanakan secara ketat, teratur, dan berurutan.
c. Pendidikan Non Formal
Pendidikan non formal adalah semua bentuk pendidikan yang
diselenggarakan dengan sengaja, tertib, terarah, dan terencana di luar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
kegiatan persekolahan. Dalam hal ini tenaga pengajar, fasilitas, cara
penyampaian, dan waktu yang dipakai serta komponen-komponen
lainnya disesuaikan dengan keadaan peserta atau anak didik supaya
mendapatkan hasil yang memuaskan.
B. Pendapatan Orang Tua
1. Pengertian Pendapatan
Tingkat pendapatan merupakan besarnya penghasilan yang
diperoleh suatu keluarga baik bersumber dari penghasilan pokok, pekerjaan
sampingan dan pendapatan lain yang berupa uang maupun barang yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan (Mulyanto dan Petter Han’s,
1982:122)
Pendapatan atau penghasilan menurut T. Gilarso (1990:63) adalah
segala bentuk balas karya yang diperoleh sebagai imbalan atau jasa atas
sumbangan seseorang terhadap proses produksi. Penghasilan dapat
bersumber dari:
a. Usaha sendiri (wiraswasta) : misalnya berdagang, mengerjakan sawah,
menjalankan perusahaan sendiri.
b. Bekerja pada orang lain : misalnya bekerja di kantor atau
perusahaan sebagai pegawai atau
karyawan
(baik swasta maupun pemerintah)
c. Hasil dari milik : misalnya mempunyai sawah disewakan,
punya rumah disewakan, punya uang
dipinjamkan dengan bunga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2. Jenis-jenis Pendapatan
Pendapatan orang tua juga dapat dilihat dari jenis pekerjaan yang ditekuni
orang tua. Membagi kelompok-kelompok pekerjaan orang tua menjadi 4
kelompok (formulir pendaftaran NSW Departement of Education and
Training, 2005 dalam
http://www.det.nsw.edu.au/media/downloads/language
support/studenterolment/Enrolmentform/sef_indonesia.pdf)
a. KELOMPOK 1
Manajemen senior dalam perusahaan atau badan pemerintah besar,
administrator lain, angkatan pertahanan dan profesional
berkualifikasi.
1) Manajemen senior dalam perusahaan atau badan pemerintah
besar, termasuk:
(a) Manajer perusahaan besar (eksekutif, manajer atau ketua
departemen senior dalam industri, perdagangan, media atau
badan lain yang besar)
(b) Manajer dinas pemerintah (ketua bagian keatas) :
direktur
regional, administrator dinas kesehatan/pendidikan/polisi/
pemadam kebakaran.
2) Administrator lain (kepala sekolah, ketua fakultas, dekan fakultas,
direktur perpustakaan, direktur museum, direktur balai kesenian,
direktur fasilitas penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3) Angkatan Pertahanan – Petugas berpangkat letnan muda ke atas.
Pada umumnya para profesional mempunyai ijazah atau
kualifikasi yang lebih tinggi dan berpengalaman dalam
menggunakan pengetahun ini bagi mendesain, mengembangkan
atau mengoperasikan sistem yang rumit; menentukan, merawat
dan memberi nasihat tentang masalah; dan mengajar orang lain,
termasuk:
(a) Profesional kesehatan/pendidikan/hukum/kesejahteraan sosial/
teknik/sains/computer.
(b) Profesional bisnis (manajemen bisnis, analis bisnis, akuntan,
ahli pembukuan, analis kebijakan, aktuari, penilai)
(c) Profesional angkutan udara atau laut (kapten pesawat, petugas
pesawat, pilot pesawat, kapten kapal, petugas kapal, nahkoda
kapal, petugas penerbangan, guru penerbangan, pengontrol
lalu lintas udara).
b. KELOMPOK 2
Manajer bisnis yang yang lain, pekerja kesenian/media/olah raga dan
profesional lain yang berkaitan.
1) Manajer bisnis yang lain termasuk:
(a) Pemilik/manajer ladang atau bisnis (bisnis impor atau
ekspor,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
bisnis grosir, bisnis manufaktur, bisnis angkutan, bisnis real
estat)
(b) Manajer ahli (keuangan/teknik/produksi/personel/hubungan
industri/penjualan pemasaran)
(c) Manajer pelayanan keuangan (manajer cabang bank,
perantara keuangan, perantara investasi, penjual asuransi,
pegawai kredit, pegawai pinjaman)
(d) Manajer penjualan/pelayanan eceran (toko, pompa bensin,
restoran, klub, hotel/motel, bioskop, teater, agen).
2) Pekerja kesenian/media/olahraga (pemusik, pelakon, penari,
pelukis, pembuat tembikar, pemahat, wartawan, penulis,
penyampai media, tukang potret, pendesain, penggambar,
korektor, ahli olah raga, pelatih, pegawai olah raga)
3) Profesional pembantu pada umumnya mempunyai diploma atau
kualifikasi teknis dan mereka mendukung manajer dan
profesional termasuk:
(a) Teknisi atau profesional pembantu kesehatan/pendidikan
hukum/kesejahteraan sosial/teknik/sains/komputer.
(b) Profesional pembantu bisnis atau administrasi (petugas
perekrutan, petugas pekerjaan, petugas hubungan industri,
petugas pelatihan, ahli pemasaran, ahli pengiklanan, analis
penelitian pasaran, wakil penjualan teknis, pembeli eceran,
manajer kantor, manajer proyek.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
(c) Angkatan Pertahanan – Petugas di bawah pangkat letnan
muda.
c. KELOMPOK 3
Juru, klerek dan staf kantor, penjualan dan pelayanan yang
berketerampilan.
1) Juru pada umumnya telah menyelesaikan Sertifikat Kejuruan 4
tahun, biasanya sebagai magang. Semua juru termasuk dalam
kelompok ini.
2) Klerek (pencatat pembukuan, klerek bank, klerek kantor pos,
klerek statistik/aktuari, klerek akuntansi/klaim/pembukuan, klerek
pembayaran gaji, klerek pencatatan/kepaniteraan/pemberkasan,
klerek perjudian, klerek gudang/inventaris, klerek
pembelian/pemesanan, klerek muatan/angkutan/perkapalan,
klerek jaminan, agen bea cukai, klerek pelayanan pelanggan,
klerek penerimaan)
3) Staf kantor, penjualan dan pelayanan yang berketerampilan
termasuk:
(a) Kantor (sekretaris, pembantu pribadi, operator desktop
publishing, operator papan wesel)
(b) Penjualan (wakil penjualan perusahaan, pelelang, agen
asuransi/penilai/penilai kerugian, peneliti pasaran)
(c) Pelayanan (pekerja lanjut usia/cacat/pengungsi/penitipan
anak, pengasuh, pembaca meter, inspektur parkir, pekerja pos,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
kurir, agen perjalanan, pemandu wisata,
pramugari/pramugara, pelatih gerak badan, penjual/pengawas
kasino).
d. KELOMPOK 4
Pengemudi, operator mesin/peralatan, staf hospitalitas, buruh dan
pekerja yang berkaitan.
1) Pengemudi (pengemudi taksi, pengemudi mobil sewa,
pengemudi truk dan pengemudi lain)
2) Operator mesin/peralatan (operator peralatan bergerak, operator
peralatan manufaktur, operator peralatan pemrosesan dan
operator peralatan lain)
3) Staf hospitalitas (pengawas pelayanan hotel, resepsionis,
pelayan, pelayan bar, pembantu dapur, portir, pembantu rumah)
4) Pembantu kantor, pembantu penjualan dan pembantu termasuk:
(a) Kantor (juru ketik, operator pemroses kata/pemasukan
data/alat bisnis, resepsionis, pembantu kantor).
(b) Penjualan (pembantu penjualan, penjual kendaraan
bermotor/karavan/suku cadang, petugas pasar swalayan,
kasir, kondektur bus/kereta api, penjual karcis, petugas
pompa bensin, staf meja sewa mobil, penjual jalanan,
penjual telemarket, pemuat rak)
(c) Pembantu lain (pembantu kejuruan, pembantu sekolah,
pembantu guru, pembantu dokter gigi, perawat veteriner,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
pembantu perawat, petugas museum/balai kesenian, penjaga
pintu, pembantu rumah, pembantu salon, penjaga hewan).
5) Buruh dan pekerja yang berkaitan termasuk:
a) Angkatan pertahanan – pangkat di bawah petugas senior di
bawah letnan muda, yang tidak termasuk di atas
b) Pekerja pertanian/hortikultur/perkayuan/perikanan/per-
tambangan (penjaga ladang, pencukur bulu, penilai
bulu/kulit, pembantu ladang, pelatih kuda, penjaga kebun
bibit, penjaga rumput, pekebun, perawat pohon, pekerja
perkayuan, pekerja tambang, pembantu perikanan)
6) Pekerja lain (buruh, pembantu pabrik, penjaga toko, penjaga,
pembersih, penjaga bangunan, pekerja binatu, pengambil troli,
petugas parkir mobil, pengawas Penyeberangan).
C. Lingkungan Sosial
1. Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga sebagai lingkungan yang paling dekat dengan
anak dan itu sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan
terutama dalam hal pemilihan jenjang pendidikan. Lingkungan keluarga
adalah salah satu pranata sosial yang sangat penting fungsinya dalam setiap
masyarkat (Ihromi 1999:1). Pengertian keluarga itu sendiri adalah
kelompok sosial pertama dimana anak dapat berinteraksi (Tarsistarmudji,
2001 dalam www.DEPDIKNAS.co.id)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Keluarga sebagai lingkungan yang terdekat, sangat mempengaruhi
perkembangan pola pikir dan pemahaman tentang pendidikan anak. Oleh
karena itu lingkungan keluarga adalah lingkungan pengaruh inti, setelah
sekolah dan masyarkat (Purwanto, 2005 dalam PsikologiUMS.Net)
2. Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat yaitu manusia baik secara individu maupun
kelompok yang ada diluar diri kita (Nursaid1989:29). Lingkungan
masyarakat bisa meliputi keluarga, pergaulan sehari-hari, teman sebaya,
lingkungan daerah tempat tinggal. Pengaruh lingkungan misalnya: dalam
pergaulan sehari-hari dengan orang lain, keluarga, dengan teman dan
sebagainya. Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
lingkungan masyarakat adalah lingkungan dimana adanya interaksi antara
individu satu dengan individu lain.
3. Teman Sebaya
Sebagai lingkungan yang terdekat dengan anak teman sebaya
sangat penting artinya dalam pendidikan. Pada umumnya anak akan
berminat terhadap sesuatu yang diminati teman seusianya (Winarno
1990:50). Teman sebaya memiliki pengertian kelompok yang terdiri atas
sejumlah individu yang sama, baik dalam usia status atau pribadi
sosialnya
(St.Vembriarto 1993:54)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
D. Prestasi Belajar Siswa
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar mengandung pengertian hasil yang dicapai siswa
dalam menempuh proses belajar, hasil tersebut dapat dilihat dengan cara
melakukan evaluasi terhadap hasil belajar. Evaluasi ini juga mempunyai
tujuan agar kita dapat melihat apakah proses belajar dapat berjalan sesuai
dengan apa yang diinginkan. Definisi prestasi belajar itu sendiri adalah
Prestasi merupakan hasil dari evaluasi, yaitu adalah menentukan apakah
tujuan instruksional telah tercapai; apakah siswa telah mencapai hasil yang
seharusnya dan seberapa jauh proses itu telah diperoleh (Winkel 2004: 17).
Dari prestasi ini akan tampak apakah yang sesuai dengan tujuan
instruksional telah diperoleh.
Prestasi belajar merupakan nilai yang tercantum dalam rapor, dan
merupakan perumusan terkhir yang diberikan guru mengenai kemajuan
prestasi siswa selama masa tertentu (Sumadi Suryabrata 1984:43)
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi akademik (belajar) biasanya diukur dari nilai sehari-hari
hasil test belajar dan lamanya bersekolah. Faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi akademik adalah (Dimyati Mahmud, 1990:87):
a. Status sosial ekonomi orang tua.
Salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap prestasi akademik
ialah status sosial ekonomi orang tua. Remaja-remaja yang status sosial
ekonomi orang tuanya baik, berkecukupan, mampu, kaya menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
nilai yang lebih tinggi dalam tes kemampuan akademik, dalam tes hasil
belajar dan dalam lamanya bersekolah ketimbang mereka yang status
sosial ekonomi orang tuanya rendah atau kurang menguntungkan,
kurang berada, miskin.
b. Perbedaan-perbedaan sosial ekonomi dalam kemampuan intelektual
dan motivasi.
Salah satu alasan, bahwa latar belakang keluarga itu berkait dengan
prestasi akademik ialah bahwa anak-anak dari lapisan sosial ekonomi
rendah mungkin mungkin sekali masuk sekolah dengan bebekal nilai
rendah yang ditunjukkan melalu tes kemampuan akademik dasar.
Perbedaan-perbedaan yang ada disebabkan baik oleh faktor keturunan
maupun oleh faktor lingkungan. Mengenai motivasi, beberapa
penelitian menunjukkan bahwa orang tua dari lapisan bawah cenderung
tidak mendidik anak-anak mereka dengan cara-cara yang mendorong
berkembangnya motif berprestasi.
c. Perbedaan-perbedaan sosial ekonomi dalam kesempataan.
Bukan hanya perbedaan kemampuan dan motivasi saja yang
menyebabkan berbeda-beda prestasi akademik di sekolah, tetapi juga
faktor lingkungan. Remaja yang berasal dari latar belakang sosial
ekonomi yang tidak menguntungkan menghadapi problem-problem
finansial sehingga tidak memungkinkan untuk melanjutkan sekolah.
Pendapat lain tentang faktor-faktor yang dapat mempengruhi
dalam prestasi belajar (W.S.Winkel 1984:43) adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
1. Faktor dari pihak siswa
a. Faktor psikis meliputi
4) Faktor intelektual: taraf intelegensi, kemampuan belajar,
cara belajar.
5) Faktor non intelektual: motivasi belajar, sikap, perasaan,
minat, kondisi akibat keadaan sosial, kultur/ekonomis.
b. Faktor fisik dan Non-fisik
2. Faktor dari luar diri siswa
a. Faktor pengatur proses sekolah, meliputi kurikulum, disiplin guru,
dan fasilitas yang dimiliki sekolah .
b Faktor sosial sekolah meliputi, sistem sekolah, status sosial,
interaksi
guru dan siswa.
c. Faktor situsional meliputi, keadaan politik dan ekonomi, waktu,
tempat, musim, dan iklim.
E. Minat
1. Pengertian Minat
Minat adalah suatu rasa lebih suka atau ketertarikan pada suatu hal
atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh, dalam bahasa inggris Interested
(minat) berarti keinginan untuk mempelajari atau mengetahui sesuatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
(Oxford Learner’s Dictionary 1995:221). Menurut H.A.Abd. Rahman
(1985:1), minat adalah aspek kejiwaan yang kompleks dan unik karena
perwujudannya yang menggejala pada perilaku sangat dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan dan kejiwaan. Minat juga dapat diartikan suatu keadaan
dimana seseorang menaruh perhatian terhadap suatu objek disertai dengan
adanya kencenderungan untuk berhubungan secara aktif dengan objek
tersebut (Bimo Walgito, 1977:38).
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan
antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat
hubungan tersebut, semakin kuat minat (Slameto, 2003:97). Suatu minat
dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa
siswa lebih menyukai suatu hal daripada lainnya, dapat pula dimanfaatkan
melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat
terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih
besar terhadap subjek tersebut.
Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan minat muncul kemudian,
minat terhadap sesuatu dipengaruhi dan mempengaruhi belajar selanjutnya,
serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Jadi minat terhadap
sesuatu merupakan hasil belajar dan mendukung belajar selanjutnya.
Walaupun minat terhadap sesuatu hal bukan merupakan hal yang hakiki,
tapi secara umum minat akan membantu seseorang untuk mempelajari
sesuatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat antara lain (Kartini Kartono, 1985
: 62-67):
a. Sebab endogen
1) Biologis, misalnya: kesehatan, cacat badan.
2) Psikologis, misalnya: kecerdasan dan minat.
b. Sebab eksogen
1) Keluarga, yaitu faktor orang tua, suasana rumah.
2) Faktor sekolah/masyarakat.
Selain faktor-faktor diatas minat juga dipengaruhi ole latar
belakang lingkungan, tingkat ekonomi, status sosial, dan pengalaman.
(Andi Mappiere, 1980:64). Sedangkan menurut Winarno Surakhmat
(1990:147) minat dipengaruhi oleh jenis kelamin, intelegensi, kesempatan,
lingkungan dan apa yang menjadi minat teman sebayanya.
F. Perguruan Tinggi
1. Pengertian Perguruan Tinggi
Hasting Rashdall dalam “The Universities of Eroupe in the Middle
Ages” (Taliziduhu 1988:1) berpendapat bahwa universitas merupakan
gejala khas abad pertengahan, ia berpendapat suatu lembaga pendidikan
baru disebut perguruan tinggi jika lembaga itu berfungsi sebagai organisasi
pendidikan yang teratur rapi, menyelenggarakan ujian, guru-gurunya
memiliki izin mengajar, dan sebagainya.
Menurut Taliziduhun (1988:17), universitas adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
An institution of learning of highest level, comprising a college of liberal
arts, a program of graduate studies, and saveral proffesional school, and
authrorized to confer, both undergraduate and graduate degres.
Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan tinggi (Andi Hakim, 1992:21).
Pengetian lain diungkap dalam universitas, 2005 (http://id
wikipedia/wiki/Universitas) universitas adalah lembaga pendidikan tinggi
dan riset, yang memberikan gelar akademi. Kata universitas berasal dari
bahasa Latin yang artinya adalah umum dan menyeluruh.
2. Jenis-jenis Perguruan Tinggi
Sejak tahun 1982 program pendidikan tinggi di Indonesia dibagi
menjadi dua (Taliziduhun 1988:17):
a. Program gelar untuk memberikan pengalaman belajar menuju suatu
keahlian akademik dalam suatu bidang ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni.
b. Program non-gelar untuk memberikan pengalaman belajar menuju
pembentukan keahlian profesional dalam suatu bidang ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
Menurut Andi Hakim (1992:21) bentuk-bentuk dari perguruan
tinggi adalah:
a. Akademi, menyelenggarakan satuan pendidikan terapan dalam suatu
cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, tegnologi atau
kesenian tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
b. Politeknik, yang menyelenggarakan pendidikan terapan dalam sejumlah
bidang pengetahuan khusus.
c. Sekolah Tinggi, yang menyelenggarakan pendidikan akademik
dan/atau profesional dalam suatu disiplin ilmu tertentu.
d. Institut, terdiri atas sejumlah fakultas yang menyelenggarakan
pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sekelompok disiplin
ilmu yang sejenis.
e. Universitas, yang terdiri dari sejumlah fakultas yang menyelenggarakan
pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sejumlah disiplin
ilmu tertentu.
G. Kerangka Teoretis
1. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Minat
Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
Tingkat pendidikan berhubungan dengan jenjang pendidikan yang
pernah di tempuh oleh seseorang, dan berpengaruh terhadap pola
pemikiran yang lebih sistematis juga pandangan hidup. Hal ini
memungkinkan orang tua mendorong anak untuk melanjutkan sekolah.
Dimyati Mahmud (1990:87) menyatakan siswa yang orang tuanya
berpendidikan tinggi lebih memungkinkan melanjutkan studi ke perguruan
tinggi daripada yang orang tuanya tidak pernah mengenyam pendidikan
tinggi, dan siswa yang orang tuanya berijazah sekolah lanjutan tingkat atas
lebih mungkin melanjutkan studinya ke perguruan tinggi dari pada yang
orang tuanya tidak seperti itu. Karena pada umumnya orang tua yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
berpendidikan rendah itu kurang memahami tentang pendidikan sehingga
tidak dapat melihat secara objektif manfaat pendidikan bagi anak-anaknya,
akhirnya mereka dapat mengabaikan pendidikan anaknya (Anwar, 2001
dalam http://pk.ut.ac.id/jsi/112cov.htm). Berdasarkan uraian tersebut
diduga minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi salah satunya
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan orang tua.
2. Hubungan Antara Pendapatan Orang Tua dengan Minat Siswa
Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
Salah satu masalah umum yang menyebabkan anak tidak
melanjutkan sekolah antara lain adalah karena faktor ekonomi. Sesuai
dengan teori human capital yang memandang pendidikan sebagai investasi
jangka panjang yang memerlukan biaya yang mahal Beker dalam Anwar,
2001 (http://pk.ut.ac.id/jsi/112cov.htm ). Melihat pernyataan demikian
berarti untuk dapat mengenyam pendidikan yang lebih tinggi memerlukan
biaya yang tidak sedikit. Semakin tinggi jenjang pendidikan yang
ditempuh, semakin banyak biaya yang harus dikeluarkan.
Kondisi tersebut mempengaruhi minat anak dalam melanjutkan
pendidikan. Bila anak tersebut hidup dalam keadaan ekonomi keluarga
yang berkecukupkan, kondisi psikis anak tidak terbebani oleh keadaan
ekonomi kelurganya. Sehingga minat anak untuk melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi menjadi lebih besar. Kondisi sebaliknya dalam
keluarga yang kekurangan psikis anak sudah terbebani oleh keadaan
ekonomi keluarganya, sehingga orientasi anak bukan melanjutkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pendidikan tetapi bagaimana membantu perekonomian keluarga. Seperti
yang dikatakan oleh Anwar, 2001 (http://pk.ut.ac.id/jsi/112cov.htm) salah
satu faktor anak tidak melanjutkan pendidikan adalah (1) biaya terlalu
berat, (2) ingin membantu orang tua bekerja. Berdasarkan uraian di atas
maka diduga pendapatan orang tua berhubungan dengan minat siswa unutk
melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
3. Hubungan antara lingkungan sosial dengan minat siswa melanjutkan
studi ke perguruan tinggi.
Minat sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Andi Mappiere
(1980:64), menyatakan minat dipengaruhi oleh latar belakang lingkungan,
tingkat ekonomi, status sosial, dan pengalaman. Lingkungan sosial itu
sendiri meliputi keluarga, teman sepermainan (sebaya), masyarakat sekitar
tempat tinggal.
Anak yang mempunyai minat tinggi untuk melanjutkan studi ke
perguruan tinggi dapat berubah dengan melihat dan pengaruh dari
lingkungan masyarakat, misalnya dalam suatu lingkungan sosial yang
mayoritas mengenyam pendidikan tinggi, anak yang tumbuh dalam
lingkungan tersebut juga akan memiliki ketertarikan melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.
Sedangkan anak yang tumbuh di lingkungan yang menganggap
pendidikan bukan hal yang penting, dan banyaknya yang putus sekolah,
akan memiliki pandangan serupa, dan tidak ada minat untuk melanjutkan
studi. Hal itu dipengaruhi oleh wawasan anak yang tidak terlepas dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
pembicaraan sehari-hari. Bila anak terbiasa mendengarkan bahwa
pendidikan bukan merupakan hal yang utama dalam kehidupan maka
lambat laun pemikiran tentang pendidikan berubah. Kondisi akan menjadi
sebaliknya bila anak hidup dalam lingkungan yang mengutamakan
pendidikan.
Berdasarkan uraian di atas lingkungan sosial dengan minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi mememiliki hubungan yang positif.
Semakin baik lingkungan keluarga, masyarakat, dan teman sebaya
mempengaruhi minat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi, maka
minat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi akan semakin tinggi.
4. Hubungan antara prestasi belajar siswa dengan minat melanjutkan
studi ke perguruan tinggi
Prestasi belajar merupakan nilai yang tercantum dalam rapor, dan
merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemajuan
prestasi siswa selama masa tertentu (Sumadi Suryabrata 1984:43). Prestasi
belajar dapat dilihat dari nilai-nilai dan keberhasilan yang telah dicapai
dalam suatu waktu. Siswa yang berprestasi dalam sekolah cenderung
memiliki kesempatan untuk melanjutkan dan menentukan pilihan jurusan
mana yang akan dia pilih.
Minat melanjutkan sekolah akan muncul bila ia memiliki
ketertarikan pada bidang keahlian tertentu dan ada kesempatan untuk
mempelajarinya. Banyak universitas memberikan kemudahan-kemudahan
bagi siswa berprestasi untuk mengambil jurusan yang ia minati dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
memberikan keringanan biaya. Untuk masuk ke universitas ada standar
nilai yang menjadi prasarat khusus, anak harus lulus melewati ujian masuk
untuk dapat diterima di universitas pilihannya dan jurusan yang diminati.
Anak yang berprestasi di sekolahnya, ada kesempatan untuk memilih
universitas pilihannya dengan jalur khusus, yang diadakan sekolah atas
kerjasama dengan universitas-universitas. Ini akan meingkatkan minat anak
untuk melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi karena tidak perlu melalui
test masuk tetapi sudah mendapatkan prioritas melalui jalur khusus.
Berdasarkan uraian di atas diduga prestasi belajar mempengaruhi minat
untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.
H. Rumusan Hipotesis
1. Ada hubungan positif antara pendidikan orang tua dengan minat siswa
untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
2. Ada hubungan positif antara pendapatan orang tua dengan minat siswa
untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
3. Ada hubungan positif antara lingkungan masyarakat dengan minat siswa
melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
4. Ada hubungan positif antara prestasi belajar siswa dengan minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis ialah studi kasus dan variabel-
variabel yang dibatasi dalam tempat tertentu. Oleh karenanya kesimpulan yang
dihasilkan dari penelitian ini berlaku terbatas pada subjek dan objek yang
diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Sedayu
Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November-Desember 2006.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang-orang yang terlibat penelitian. Dalam hal
ini yang menjadi subjek penelitian adalah para siswa dalam lingkungan
sekolah.
2. Objek Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Objek penelitian meliputi tingkat pendidikan orang tua, pendapatan orang
tua, lingkungan sosal, dan prestasi belajar siswa dengan minat siswa
melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak
dikenai generalisasi hasil penelitian (Saifuddin Azwar, 2003:77). Dari
batasan tersebut, maka yang menjadi populasi atau subjek penelitian adalah
seluruh siswa kelas III SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta, sebanyak
116 orang siswa.
2. Sampel
Sampel adalah contoh, monster, representan atau wakil dari satu
populasi yang cukup besar jumlahnya, yaitu satu bagian dari keseluruhan
yang dipilih, dan representatif sifat dari keseluruhannya (Kartini Kartono,
1990:129). Sedangkan menurut J.Supranto (1986:25) mengemukakan
sampel adalah sebagian dari populasi.
Berdasarkan pertimbangan kemampuan, waktu, dan biaya yang
dimiliki oleh penulis, maka penelitian tidak dilaksanakan pada seluruh
populasi tetapi pada sebagian populasi (sample). Sampel dalam penelitian
ini diambil 60% dari populasi atau sebanyak 70 orang siswa.
Cara atau teknik pengambilan sampel yang digunakan
menggunakan proportional random sampling, yaitu teknik pengambilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
sampel dengan cara mencampur subyek-subyek di dalam populasi sehingga
semua subyek dianggap sama.
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya.
1. Tingkat Pendidikan Orang Tua (X1)
Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang
ditempuh oleh orang tua (ayah atau ibu). Pengukuran variabel tingkat
pendidikan diberi skor:
Tabel 3.1
Tingkat Pendidikan Orang Tua
Tingkat pendidikan Skor
SD
SLTP
SLTA
Diploma / Sarjana
1
2
3
4
2. Tingkat Pendapatan Orang Tua (X
2
)
Tingkat pendapatan adalah jumlah rupiah yang diperoleh orang tua
dari pekerjaan pokok maupun pekerjaan sampingan. Variabel tingkat
pendapatan digolongkan menjadi tiga yaitu: tinggi, menengah, dan rendah.
Tabel 3.2
Tingkat Pendapatan Orang Tua
Tingkat pendapatan Skor
< Rp 500.000
Rp 500.000 – Rp 749.999
Rp 750.000 – Rp 999.000
Rp 1.000.000 – Rp 1.249.999
> Rp 1.250.000
1
2
3
4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
3. Lingkungan Sosial (X
3
)
Lingkungan sosial masyarakat yaitu manusia baik secara individu
maupun kelompok yang ada diluar diri kita (Nursaid 1989: 29) Lingkungan
masyarakat bisa meliputi keluarga, masyarakat sekitar, teman sebaya.
Berikut kisi-kisi kuesioner variabel lingkungan sosial:
Table 3.3
Kisi-kisi Kuesioner
No. INDIKATOR URAIAN Pertanyaan
positif No.
Pertanyaan
negatif No.
1 Keluarga a. Cara pandang
orang tua
b. Keadaan sosial
eko-nomi
c. Latar belakang
pen-didikan
8
5,
2,
4
2 Masyarakat a. Pola pikir
b. Sekolah
c. Tingkat
pendidikan
d. Daerah tempat
Tinggal
7
3,9
6
10
3 Teman sebaya a. Teman di daerah
tempat tinggal
1
Masing-masing pertanyaan selanjutnya dinyatakan dalam 4 (empat) skala
pendapat sebagai berikut:
Pertanyaan positif Pertanyaan Negatif
Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
4
3
2
1
Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
1
2
3
4
4. Prestasi Belajar Siswa (X
4
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Prestasi Belajar Siswa mepunyai pengertian hasil yang dicapai
siswa dalam menempuh proses belajar, hasilnya dapat dilihat dengan
melakukan evaluasi terhadap hasil belajar (Winkel 2004:17). Pengukuran
untuk prestasi belajar siswa dapat dilihat dengan melihat nilai rapor yang
diperoleh selama tahun ajaran 2005/2006.
5. Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (Y)
Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah kecenderungan
yang mengarahkan siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi
setelah tamat SMU. Berikut disajikan tabel kisi-kisi variabel minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Tabel 3.4
Kisi-kisi Kuesioner
No INDIKATOR URAIAN Pertanyaan
positif No.
Pertanyaan
negatif No.
1 Keinginan
yang besar
terhadap
sesuatu hal
a. Keinginan memperoleh
peluang kerja yang
besar.
b. Keinginan mencari ilmu.
5
15
2, 7
2 Rasa suka
atau senang
terhadap
objek
a. Rasa suka yang berasal
dari keluarga.
b. Rasa suka yang berasal
dari dalam diri sendiri.
c. Rasa suka yang berasal
dari pengaruh teman
sebaya.
12, 16
1,3,6
4
8
3
Usaha aktif
menuju
pelaksanaan
suatu tujuan
a. Mencari informasi dari
mass media.
b. Mencari informasi dari
guru.
c. Mencari informasi dari
luar.
9, 14
10,13
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Masing-masing pertanyaan selanjutnya dinyatakan dalam 4 (empat) skala
pendapat sebagai berikut:
Pertanyaan positif Pertanyaan Negatif
Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
4
3
2
1
Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
1
2
3
4
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Metode pengumpulan data dengan sejumlah pertanyaan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang pribadinya atau sesuatu yang diketahui oleh responden.
Metode ini di gunakan untuk mengumpulkan data tentang tingkat
pendapatan orang tua, tingkat pendidikan orang tua, lingkungan seputar
siswa, prestasi belajar siswa
2. Dokumentasi
Metode pengumpulan data yang berasal dari barang-barang tertulis,
seperti buku-buku, majalah, dokumen-dokumen dan sebagainya. Dalam
penelitian ini digunakan untuk mencari informasi tentang keadaan sekolah,
prestasi belajar siswa.
3. Wawancara
Pengukuran data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan
kepada pihak yang bersangkutan untuk memperoleh keterangan yang ada,
seperti: sejarah sekolah, struktur organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
G. Teknik Pengujian Instrumen
Untuk mengetahui apakah instrumen sudah valid atau belum dilakukan
pengujian-pengujian yang terdiri dari:
1. Pengujian Validitas
Validitas adalah tingkat dimana suatu tes mengukur apa yang
seharusnya diukur. Perhitungan tingkat validitas dapat diukur dengan
menggunakan rumus koefisien korelasi product moment (Suharsimi
Arikunto, 1999:72)
})(}{)({
))((
2222
YYNXXN
YXXYN
r
xy
Keterangan :
r
xy
= koefisien korelasi product moment
x = nilai dari setiap item
y = nilai dari seluruh item
n = Jumlah sampel
Besarnya nilai r di tentukan dengan taraf signifikansi 5 %. Apabila
hasil pengukuran nilai-nilai r
hitung
> nilai r
tabel
maka item tersebut
dinyatakan tidak valid.
Untuk menguji validitas instrumen atau kuesioner terlebih dahulu
item instrumen ini diuji cobakan pada 20 responden diluar dari responden
sampel. Pengujian validitas dilaksanakan dengan menggunakan program
SPSS. Dengan taraf signifikansi 5%, apabila r
hitung
suatu item pertanyaan
lebih besar daripada r
tabel
maka item kuesioner tersebut dianggap valid.
Untuk menentukan nilai r tabel dengan df sama dengan jumlah kasus
dikurangi 2, dalam kasus ini df 20-2 = 18 dengan taraf signifikansi 5%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
maka didapat nilai r
tabel
0,296. Berikut disajikan rangkuman hasil
pengujian validitas butir-butir pertanyaan untuk variabel penelitian ini
(lampiran 2 halaman 93)
Tabel 3.5
Rangkuman Hasil Pengujian Validitas
Variabel Lingkungan Sosial
No Item r hitung r tabel Keterangan
1 0.8461 0.296 Valid
2 0.5138 0.296 Valid
3 0.7242 0.296 Valid
4 0.6378 0.296 Valid
5 0.5697 0.296 Valid
6 0.6023 0.296 Valid
7 0.3277 0.296 Valid
8 0.5272 0.296 Valid
9 0.8248 0.296 Valid
10 0.7238 0.296 Valid
Tabel 3.6
Rangkuman Hasil pengujian Validitas
Variabel Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
No Item r hitung r tabel Keterangan
1 0.6162 0.296 Valid
2 0.5190 0.296 Valid
3 0.7495 0.296 Valid
4 0.4957 0.296 Valid
5 0.7162 0.296 Valid
6 0.6297 0.296 Valid
7 0.3728 0.296 Valid
8 0.6690 0.296 Valid
9 0.7252 0.296 Valid
10 0.8198 0.296 Valid
11 0.7187 0.296 Valid
12 0.7103 0.296 Valid
13 0.5892 0.296 Valid
14 0.8112 0.296 Valid
15 0.6611 0.296 Valid
16 0.8380 0.296 valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas adalah kekonsistenan suatu instrumen penelitian dalam
memberikan penilaian atas apa yang diukur. Perhitungan dengan
menggunakan rumus Cronbach Alpa (Ronny Kountur, 2003:158):
11
r
total
item
N
N
2
2
1
1
Keterangan:
= Cronbach alpha
= Banyaknya pertanyaan
item
2
= Variance dari pertanyaan
total
2
= Variance dari skor
Dalam pengambilan keputusan apakah alat ukur yang dipakai dapat
dipercaya atau tidak dengan membandingkan antara koefisien reliabilitas
hitung (r
tt
) dengan koefisien reliabilitas tabel (r
tabel
). Apabila r
tt
lebih besar
daripada r
tabel
maka kuesioner tersebut dapat dikatakan reliabel. Demikian
dengan sebaliknya. Pengujian reliabilitas dilaksanakan dengan
menggunakan program SPSS. Dengan taraf signifikansi 5%. Apabil r
hitung lebih besar dari r tabel maka dianggap reliabel. Berikut ini disajikan
tabel hasil pengujian reliabilitas instrumen penelitian ini (lampiran 2
halaman 93).
Tabel 3.7
Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Koefisien
reliabilitas
Nilai r (tabel) Keterangan
Lingkungan sosial 0.8917 0.296 Reliabel
Minat melanjutkan
studi ke perguruan
tinggi
0.9344 0.296 Reliabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil uji reliabilitas setiap pertanyaan
adalah reliabel
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis ini dipergunakan untuk mengetahui dan mendeskripsikan
variabel tingkat pendidikan orang tua, pendapatan orang tua, lingkungan
sosial, prestasi balajar siswa, dan variabel minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi. Untuk mendeskripsikannya maka akan di lakukan
perhitungan rata-rata (mean) dan deviasi standar. Berdasarkan hasil
perhitungan tersebut, selanjutnya pendeskripsiannya dilakukan berdasarkan
Pedoman Acuan Patokan Tipe II (PAP tipe II).
2. Pengujian Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui gejala-gejala yang diteliti
apakah mempunyai sebaran data yang normal atau tidak. Pengujian
normalitas ini menggunakan tes Kolmogorov Smirnov dengan rumus:
)()(max XSXFimumD
no
Keterangan:
D = Deviasi maksimum
F
o
= Fungsi distribusi kumulatif yang ditentukan.
S
n
(X) = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi.
Jika nilai Kolmogorov Smirnov hitung > nilai Kolmogorov Smirnov
tabel, maka distribusi-distribusi data dikatakan normal dan sebaliknya.
b. Uji Linieritas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Uji linieritas digunakan unutk mengetahui apakah masing-masing
variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel
terikatnya. Untuk uji linieritas dengan menggunakan analisis varian
terhadap garis regresi yang diperoleh dari harga F. Rumusnya sebagai
berikut (Sudjana, 1996:332)
2
2
e
tc
S
S
F
Keterangan :
2
2
k
TCJK
TCS
2
2
k
eJK
eS
Dimana :
F = Harga distribusi F untuk garis regresi
S
2
TC = Varian tuna cocok
S
2
e = Varian kekeliruan
JK (TC) = Jumlah Kuadrat tuna cocok
JK (e) = Jumlah kuadrat kekeliruan
Jika F hitung lebih besar dari nilai F tabel pada taraf signifikansi 5%
(a = 0,05), maka distribusi data dikatakan tidak normal. Sebaliknya
jika nilai F hitung lebih kecil dari F tabel, maka distribusi data
dikatakan linier.
3. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis tentang pendidikan orang tua (X
1
), pendapatan
orang tua (X
2
), lingkungan sosial (X
3
), dan prestasi belajar (X
4
) dengan
minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (Y) pada siswa SMA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
a. Pengujian Hipotesis 1
Hipotesis pertama dianalisis menggunakan teknik analisis statistik
korelasi product moment. Teknik korelasi ini digunakan untuk
mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan orang tua (X
1
) dengan
minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (Y), dengan langkah-
langkah analisis sebagai berikut:
1) Rumusan Hipotesis
H
0
: Tidak ada hubungan yang positif antara tingkat pendidikan
orang
tua dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
H
1
: Ada hubungan positif antara tingkat pendidikan orang tua
dengan
minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
2) Pengujian hipotesis
Teknik pengujian hipotesis ini dilakukan dengan teknik analisis
korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut (Sudjana,
1996: 38)
2
2
2
2
iiii
iiii
yynyxn
yxyxn
r
Keterangan:
r = koefisien korelasi
Y
i
= skor variabel minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
X
i
= skor variabel tingkat pendidikan orang tua.
n = jumlah item pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Kemudian hasil perhitungan nilai r
xy
dibandingkan nilai r dalam
tabel 3.8 (Suharsimi Arikunto, 1998 : 245):
Tabel 3.8
Interprestasi Nilai r
xy
No Koefisien korelasi Kategori
1
0,800 <
11
r 1,000
Sangat tinggi
2
0,600 <
11
r 0,799
Tinggi
3
0,400 <
11
r 0,599
Cukup
4
0,200 <
11
r 0,399
Rendah
5
0,000 <
11
r 0,199
Sangat rendah
Kemudian untuk membuktikan hipotesis dapat diterima atau tidak,
maka dilakukan uji signifikansi dengan tingkat signifikansi 5%.
Rumus yang digunakan adalah rumus t-test sebagai berikut
(Sudjana, 1992 :380):
2
1
2
r
nr
t
Keterangan:
t = Harga test yang dicari
r = Koefisien antara variabel bebas dan terikat
n = Jumlah sampel.
Selanjutnya nilai t hitung yang diperoleh di bandingkan dengan
nilai t tabel dengan alpha 5% (a = 0,05). Jika t hitung > t tabel H
a
diterima atau H
0
ditolak dan sebaliknya jika t hitung < t tabel H
a
ditolak atau H
0
diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Catatan : Untuk pengujian hipotesis 2,3,dan 4 dilakukan dengan
cara yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB IV
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Data Kelembagaan Sekolah
1 Nama Sekolah : SMA Pangudi Luhur Sedayu
2 Alamat : Desa Argasari, Kec. Sedayu, Kab. Bantul,
DIY
3 Nomor Statistik Sekolah : 302040104005
4 Berdiri sejak : 1989
5 Jenjan Akreditasi : Disamakan
6 No. Kep Akreditas : 273/C.C7/Kep/MN/99
7 Persetujuan Kanwil Diknas : 17 September 1999
8 Waktu Penyelenggaraan : Pagi hari
9 Nama Yayasan : YAYASAN PANGUDI LUHUR
10 Alamat : Jl.Dr.Sutomo 4 Semarang 50244
Telp. (024) 314004 - 317806
11 Akte Notaris : 16 Tgl 6 Oktober 1954
B. Sejarah Singkat Sekolah
SMU Pangudi Luhur Sedayu merupakan alih fungsi dari SPG Pangudi
Luhur Sedayu yang beroperasi sejak tahun 1968. Pada saat itu lulusan SMP di
wilayah sedayu banyak yang tidak mampu melanjutkan ke SLTA karena faktor
biaya dan jarak dengan kota cukup jauh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Hal ini menjadi perhatian Pastor Paroki Sedayu L. Wirjodarmodjo,Pr
untuk mendirikan SPG St. Pulus yang mulai tahun 1968 dikelola oleh Yayasan
Pangudi Luhur. Dalam kurun waktu yang cukup panjang sejak berdirinya
sampai tahun 1989, SPG Pangudi Luhur sudah melahirkan ribuan guru yang
bekerja diseluruh Indonesia. Mereka berkarya baik di kota-kota maupun di
desa-desa bahkan ada yang dipedalaman. Ternyata visi dan misi SPG Pangudi
Luhur tercapai yang ditandai antara lain dengan banyaknya pemuda dari
keluarga miskin dapat bekerja sebagai guru.
Dalam perkembangannya, pemerintah mengurangi SPG dan
meningkatkan pendidikan calon guru menjadi PGSD, maka SPG Pangudi
Luhur Sedayu ikut mengalami alih fungsi menjadi SMA Pangudi Luhur
Sedayu sejak tahun 1989. Alih fungsi tersebut tertuang dalam surat keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor:
031/113/H/Kpts/1989 tanggal 25 Februari 1989.
C. Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur Sedayu
1. Visi SMA Pangudi Luhur Sedayu
SMA Pangudi Luhur Sedayu merupakan komunitas iman yang berpusat
pada Yesus Kristus yang diimani sebagai Guru Sejati dengan ditandai
semangat persaudaraan sejati dalam rangka karya kerasulan pendidikan
dengan mendampingi kaum muda agar berkembang menjadi seorang
pribadi yang berkualitas tinggi, berwatak dan berbudi pekerti luhur dengan
bekerja sama dengan semua saudara yang berkehendak baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2. Misi SMA Pangudi Luhur
Mendampingi kaum muda dalam rangka mencapai cita-cita
hidupnya dilandasi semangat kristiani melalui pendidikan sekolah dengan
mengembangkan kemampuan-kemampuan peserta didik yang mengacu
kepada multiple intelligent.
D. Guru dan Karyawan
Dalam menjalankan proses belajar SMA Pangudi Luhur Sedayu
mempunyai guru sebanyak 18 orang, dibantu 8 orang karyawan dengan
rincian:
Tabel 4.1
Rincian Guru dan Karyawan SMA Pangudi Luhur Sedayu
Tetap
DPK Yayasan
Tidak Tetap
Jumlah
Jenis Macam
Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr
Guru 6 1 6 1 3 1 15 3
Tata Usaha - - 3 1 - - 1
Pesuruh - - 3 - - - 1
Jumlah 6 1 12 2 3 1 21 5
E. Tugas dan Susunan Organisasi Pelaksanaan SMA Pangudi Luhur Sedayu
Tahun Pelajaran 2006/2007.
1. Tugas Kepala Sekolah
a. Kepala Sekolah sebagai manajer.
b. Kepala Sekolah selaku administrator.
c. Kepala Sekolah selaku supervisor.
2. Tugas Wakasek Urusan Kurikulum
a. Menyusun program pengajaran dan jadwal pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
b. Menyusun pembagian tugas.
c. Menyusun jadwal evaluasi belajar dan jadwal penerimaan raport.
d. Menerapkan kriteria kenaikan kelas.
e. Menyusun pelaksanaan EBTA atau EBTANAS
f. Mengkoordinasi dan mengarahkan penyusunan satuan pelajaran.
g. Mengupayakan buku kemajuan kelas.
h. Menyusun laporan pelaksanaan pelajaran.
3. Tugas Wakasek urusan kesiswaan.
a. Menyusun program pembinaan kesiswaan atau OSIS.
b. Melaksanakan bimbingan, pengarahan, dan pengandalian siswa (OSIS)
dalam rangka menegakkan kedisiplinan, tata tertib sekolah dan
pembinaan iman.
c. Membina dan mengkoordinasi 6K.
d. Memberi pengarahan dalam pemilihan pengurus OSIS.
e. Pembinaan pengurus OSIS dalam berorganisasi.
f. Menyusun jadwal dan program pembinaan siswa secara berkala dan
insidental.
g. Melaksanakan pemilihan siswa penerima bea siswa dan yang perlu
mendapatkan perhatian.
h. Mengadakan pemilihan siswa yang mewakili kegiatan-kegiatan luar
sekolah.
i. Menyusun laporan kesiswaan secara berkala.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
4. Tugas Kepala Tata Usaha
Kepala Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan
sekolah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah. Tugas-tugas
Kepala Tata Usaha sebagai berikut:
a. Penyusunan program tata usaha sekolah.
b. Pengelolaan keuangan sekolah.
c. Pengurusan administrasi pegawai, guru dan siswa.
d. Pembinaan dan pengembangan karier pegawai tata usaha.
e. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah.
f. Mengkoordinasi dan melaksanakan program 6 K.
g. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan ketatausahaan secara
berkala.
5. Tugas Wali Kelas.
Wali kelas bertugas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
a. Pengelolaan kelas dengan menyelenggarakan administrasi kelas.
b. Penyusunan pembuatan statistik kelas.
c. Pengisian daftar kumpulan nilai siswa.
d. Pembuatan catatan khusus tentang siswa.
e. Pencatatan mutasi siswa.
f. Pengisisan dan pembagian buku laporan pendidikan (rapor)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
6. Tugas Guru
Para guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan
mempunyai tugas melaksanakan PBM secara efektif dan efisien. Tugas dan
tanggung jawab guru meliputi:
a. Membuat program pengajaran, rencana kegiatan belajar mengajar
tahunan atau catur wulan.
b. Membuat dan melaksanakan persiapan mengajar.
c. Mengadakan kegiatan penilaian.
d. Mengisi daftar nilai siswa.
e. Melaksanakan analisis hasil evaluasi belajar siswa.
f. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengajaran.
g. Melaksanakan kegiatan membimbing dalam kegiatan PBM.
h. Membuat alat peraga.
i. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.
j. Melaksanakan tugas-tugas ketentuan dalam sekolah.
k. Mengadakan pengembangan setiap bidang pengajaran yang menjadi
tanggung jawabnya.
l. Membuat LKS.
m. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa.
n. Meneliti daftar hadir siswa.
o. Membuat alat pelajaran/alat program.
p. Mengitung dan mengurus angka kredit maupun data pendukungnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
7. Tugas Guru Bimbingan Penyuluhan (BP) atau bimbingan Karir (BK).
Guru BP/BK bertugas membantu Kepala sekolah dalam kegiatan-
kegiatan sebagai berikut:
a. Penyusunan program dan pelaksanaan BP atau BK.
b. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-
masalah yang dihadapi siswa tentang kesulitan belajar.
c. Memberi layanan bimbingan penyuluhan kepada siswa agar lebih
berprestasi dalam kegiatan belajar.
d. Memberi saran dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh
gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan.
e. Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan penyuluhan atau
bimbingan karir.
f. Melaksanakan kegiatan analisis evaluasi hasil belajar, praktek atau
pelaksanaan bimbingan penyuluhan.
g. Menyusun statistik hasil bimbingan penyuluhan dan bimbingan kariri
siwa.
h. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut BP atau BK.
Untuk lebih memperjelas susunan organsisasi sekolah SMA Pangudi Luhur
Sedayu, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing komponen maka
dibuat struktur dasar organisasi sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun
pelajaran 2006/2007 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
GAMBAR 4.1
STRUKTUR DASAR ORGANISASI SEKOLAH
SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU
TAHUN PELAJARAN 2006 – 2007
KEPALA SEKOLAH
Drs. M. Padmonegoro
NO G 11062
Kepala Tata Usaha
An. Krismatuti
Wk. KS. Urs. Kesiswaan
Drs. A. Sahid
130887022
Wk. KS. Urs. Kurikulum
Drs. Paena Andreas
131885448
Para Wali Kelas
IA,IB,IC,IIA,IIB,IIC,III IPA-1,III-IPS1,,III-IPS2
Para Guru Mata Pelajaran
Para Siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu
Kordinator BK
Sr. Ellisa HK, S.Pd
( Sumber Tata Usaha SMA Pangudi Luhur Sedayu)
F. Fasilitas
SMA Pangudi Luhur Sedayu memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk
mendukung kelancaran proses belajar mengajar, fasilitas tersebut antara lain
sebagai berikut:
1. Ruang kelas : 9
2. Ruang guru : 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
3. Ruang kepala sekolah : 1
4. Ruang Tata Usaha : 2
5. Ruang BP/BK : 1
6. Ruang UKS : 2
7. Ruang PMR : 1
8. Ruang Tonti : 1
9. Ruang Pecinta Alam : 1
10. Ruang Komputer : 1
11. Ruang Perpustakaan : 2
12. Kamar Mandi/WC : 3 unit
13. Gudang : 1
14. Ruang Parkir : 3
15. Ruang Dapur : 1
16. Kantin : 3
17. Laboratorium : 2
18. Aula : 1
19. Lapangan Basket : 1
20. Lapangan Volley : 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Pada bagian ini akan disajikan deskripsi data tentang tingkat
pendidikan orang tua, pendapatan orang tua, lingkungan sosial, dan prestasi
belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Deskripsi data penelitian ini dinyatakan dalam bentuk daftar tabulasi distribusi
frekuensi dengan berdasarkan pada Pedoman Acuan Patokan Tipe II (PAP II)
1. Tingkat Pendidikan Orang Tua
Tabel 5.1
Deskripsi Variabel Tingkat Pendidikan Orang Tua
Frekuensi (F) Frekuensi Relatif (%) Tingkat Pendidikan
Ayah Ibu Ayah Ibu
SD 8 20 11,43 28,57
SMP 9 10 12,86 14,29
SMA 37 26 52,86 37,14
Diploma/Sarjana 16 14 22,85 20
Jumlah 70 70 100 100
Berdasarkan tabel 5.1 tampak bahwa jumlah orang tua siswa
berdasarkan tingkat pendidikan untuk ayah: SD adalah 8 siswa (11,43%),
SMP adalah 9 siswa (12,86%), SMA adalah 37 siswa (52,86%), dan
Diploma/Sarjana adalah 16 siswa (22,85%). Sedang tingkat pendidikan
untuk ibu: SD adalah 20 siswa (28,57%), SMP adalah 10 siswa (14,29%),
SMA adalah 26 siswa (37,14%), dan Diploma/Sarjana adalah 14 siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
(20%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tingkat
pendidikan orang tua adalah SMA.
2. Pendapatan Orang Tua
Tabel 5.2
Deskripsi Variabel Pendapatan Orang Tua
Pendapatan Frekuensi (F) Frekuensi Relatif
(%)
< 500.000 15 21,43
Rp 500.000 – Rp 749.999 14 20
Rp 750.000 – Rp 999.000 17 24,29
Rp1.000.000– Rp 1.449.999 14 20
> Rp 1.500.000 10 14,28
Jumlah 70 100
Berdasarkan tabel 5.2 tampak bahwa jumlah orang tua siswa yang
tingkat pendapatannya di bawah Rp 500.000 adalah 17 siswa (21,43%), Rp
500.000 – Rp 749.999 adalah 14 siswa (20%), Rp 750.000 – Rp 999.000
adalah 15 siswa (24,29%), Rp 1.000.000 – Rp 1.449.999 adalah 14 siswa
(20%), di atas Rp 1.500.000 adalah 10 siswa (14,28%). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pendapatan orang tua adalah Rp
750.000 – Rp 999.000.
3. Lingkungan Sosial
Berdasarkan data lingkungan sosial diketahui bahwa skor tertinggi
39 dan skor terendah 20. Nilai mean dari data tersebut adalah sebesar 29,2;
nilai median 28,97; nilai modus 27,5; dan standar deviasinya 3,86. Berikut
ini disajikan tabel distribusi frekuensi variabel lingkungan sosial (lampiran
6 halaman 110)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 5.3
Deskripsi Variabel Lingkungan Sosial
Skor-skor Frekuensi Frekuensi Relatif
(%)
Kategori
33 – 40 12 17,14 Sangat Baik
28 – 32 35 50 Baik
24 – 27 18 25,71 Cukup
21 – 23 3 4,29 Buruk
< 21 2 2,86 Sangat Buruk
Jumlah 70 100
Berdasarkan tabel 5.3 di atas, tampak bahwa jumlah siswa yang
berpendapat bahwa lingkungan sosial mereka terkategorikan sangat baik
adalah 12 siswa (17,14%), baik adalah 35 siswa (50%), Cukup adalah 18
siswa (25,71%), Buruk adalah 3 siswa (4,29%), dan sangat buruk adalah 2
siswa (2,86%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
para siswa berpendapat bahwa lingkungan sosial mereka adalah baik. Hal
ini didukung hasil perhitungan mean = 29,2; modus = 27,5; dan median =
28,97.
4. Prestasi Belajar Siswa
Berdasarkan data tentang prestasi siswa diketahui bahwa skor
tertinggi 9,80 dan skor terendah 5,40. Nilai mean dari data tersebut adalah
7,06; nilai media 6,98; nilai modus 6,97; dan nilai standar deviasinya 0,84.
Berikut disajikan dalam tabel distribusi frekuensi variabel prestasi belajar
siswa (lampiran 6 halaman113).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 5.4
Deskripsi Variabel Prestasi Belajar Siswa
Skor-skor Frekuensi (F) Frekuensi Relatif
(%)
Kategori
8 – 10 8 11,43 Sangat tinggi
7 – 7,9 38 54,29 Tinggi
6 – 6,9 22 31,43 Cukup
5 – 5,9 2 2,86 Rendah
< 5 0 0 Sangat Rendah
70 100
Berdasarkan tabel 5.4 di atas, tampak bahwa jumlah siswa yang
prestasinya terkategorikan sangat tinggi adalah 8 siswa (11,43%), tinggi
adalah 38 siswa (54,29%), cukup adalah 22 siswa (34,43%), rendah adalah
2 siswa (2,86%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar responden penelitian ini prestasi belajarnya terkategorikan tinggi.
Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean 7,06; nilai
modusnya 6,97; dan nilai median 6,98.
5. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
Berdasarkan data tentang minat melanjutkan studi ke perguruan
tinggi diketahui bahwa skor jawaban tertinggi 62 dan skor jawaban
terendah 30. Nilai mean dari data tersebut adalah 48,71; nilai median
adalah 49,22; nilai modus adalah 49,5; dan nilai standar deviasi adalah
7,31. Berikut disajikan dalam tabel distribusi frekuensi variabel minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi (lampiran 6 halaman 115) .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 5.5
Deskripsi Variabel Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
Interval Skor Frekuensi (F) Frekuensi Relatif (%) Kategori
55 – 64 16 22,86 Sangat Tinggi
48 – 54 26 37,14 Tinggi
43 – 47 18 25,71 Cukup
38 – 42 3 4,29 Rendah
< 38 7 10 Sangat Rendah
Jumlah 70 100
Berdasarkan tabel 5.5 di atas, tampak bahwa jumlah siswa yang
minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi terkategorikan sangat tinggi
adalah 16 siswa (22,86%), tinggi adalah 26 siswa (37,14%), cukup adalah
18 siswa (25,71%), rendah adalah 3 siswa (4,29%), sangat rendah adalah 7
siswa (10%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden penelitian ini minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
terkategorikan tinggi. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan nilai
mean 48,71; nilai modus 49,5; dan nilai median 49,22.
B. Uji Normalitas dan Uji Linieritas
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas distribusi data dalam penelitian ini
menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov. Dengan rumus bantuan
koputer SPSS (lampiran 4 halaman 104). Rangkumgan hasil pengujian
normalitas distribusi data disajikan dalam tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 5.6
Hasil Pengujian Normalitas
No Variabel Probabilitas Taraf
Signifikansi
Kesimpulan
1 Tingkat pendidikan
orang tua
0,455 0,05 Normal
2 Pendapatan orang tua 0,54 0,05 Normal
3 Lingkungan sosial 0,452 0,05 Normal
4 Prestasi belajar siswa 0,502 0,05 Normal
5 Minat melanjutkan
studi ke perguruan
tinggi
0,645 0,05 Normal
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa hasil pengujian normalitas untuk
variabel tingkat pendidikan orang tua (X1) diperoleh probabilitas hitung (p)
0,455. Nilai probabilitas tersebut lebih besar dari = 0,05. Hal tersebut
berarti distribusi data tingkat pendidikan orang tua (X1) adalah normal.
Hasil pengujian normalitas variabel pendapatan orang tua (X2) diperoleh
dari probabilitas hitung (p) 0,54. Nilai probabilitas tersebut lebih besar dari
= 0,05. Hal tersebut berarti distribusi data pendapatan orang tua adalah
normal. Hasil pengujian normalitas untuk data variabel lingkungan sosial
(X3) diperoleh probabilitas hitung (p) 0,452. Nilai probabilitas tersebut
lebih besar dari = 0,05. Hal itu berarti distribusi data lingkungan sosial
(X3) adalah normal. Hasil pengujian normalitas untuk variabel prestasi
belajar siswa (X4) diperoleh nilai probabilitas hitung (p) 0,502. Nilai
probabilitas tersebut lebih besar dari = 0,05. Hal tersebut berarti
distribusi data prestasi belajar siswa (X4) adalah normal. Hasil pengujian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
normalitas untuk variabel minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (Y)
diperoleh nilai probabilitas hitung (p) 0,645. Nilai probabilitas ini lebih
besar dari = 0,05. Hal tersebut berarti distribusinya adalah normal.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data dari kelima
variabel adalah normal.
2. Pengujian Linieritas
Pengujian linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data masing-
masing variabel tingkat pendidikan orang tua, pendapatan orang tua,
lingkungan sosial, prestasi belajar siswa mempunnyai hubungan yang linier
dengan variabel minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Pengujian
linieritas ini dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS dan
didasarkan pada uji F dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan
n-k-1. Setelah dilakukan uji linieritas dari masing-masing variabel dapat
diperoleh
hasil sebagai berikut (lampiran 4 halaman 101):
Tabel 5.7
Hasil Pengujian Linieritas
No Variabel
bebas
Variabel terikat Df F
hitung
F
tabel
Kesim
pulan
1 Tingkat
pendidikan
orang tua
Minat siswa
melanjutkan studi
ke perguruan
tinggi
5;63 0,350 2,361 Linier
2 Pendapatan
orang tua
Minat siswa
melanjutkan studi
ke perguruan
tinggi
3;65 2,383 2,746 Linier
3 Lingkungan
sosial
Minat siswa
melanjutkan studi
15;53 0,961 1,859 Linier
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
ke perguruan
tinggi
4 Prestasi
belajar
siswa
Minat siswa
melanjutkan studi
ke perguruan
tinggi
20;48 0,967 1,79 Linier
Dari tabel 5.7 diketahui bahwa nilai F
hitung
dari hubungan tingkat
pendidikan orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan
tinggi adalah 0,350; hubungan antara pendapatan orang tua dengan minat
siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah 2,383; hubungan antara
lingkungan sosial dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan
tinggi adalah 0,961; hubungan antara prestasi belajar siswa dengan minat
siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah 0,967.
Mengingat keseluruhan nilai F
hitung
lebih kecil dari F
tabel
, maka
hubungan masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat adalah
linier.
C. Pengujian Hiptesis Penelitian
1. Pengujian Hipotesis I
a. Rumusan Hipotesis
H
0
= Tidak ada hubungan positif antara tingkat pendidikan
orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.
H
1
= Ada hubungan positif antara tingkat pendidikan orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan
tinggi.
b. Hasil pengujian hipotesis
Hasil perhitungan nilai koefisien korelasi (r
hitung
) variabel tingkat
pendidikan orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke
perguruan tinggi adalah 0.370 (lampiran 5 halaman 101). Nilai
koefisien tersebut menunjukkan bahwa hubungan tingkat pendidikan
orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi
adalah positif dan dikategorikan rendah. Sementara hasil pengujian
signifikansi menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5% besar t
(t
hitung
) = 3,288; sedangkan nilai t
tabel
dengan db = 70-2 pada taraf
signifikansi 5% sebesar 1,995. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa
t
hitung
> t
tabel
atau 3,288 > 1,995 (lampiran 5 halaman 101). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa H
0
ditolak dan menerima H
1
.
Dengan kata lain ada hubungan yang positif dan signifikan antara
tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.
a. Pengujian Hipotesis ke 2
a. Rumusan Hipotesis
H
0
= Tidak ada hubungan positif antara pendapatan orang tua dengan
minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
H
1
=Ada hubungan positif antara pendapatan orang tua dengan minat
siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
b. Hasil Pengujian Hipotesis
Hasil perhitungan koefisien korelasi (r
hitung
) variabel pendapatan orang
tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah
0,342 (lampiran 5 halaman 101). Nilai koefisien korelasi tersebut
menunjukkan bahwa hubungan pendapatan orang tua dengan minat
siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah positif dan
dikategorikan rendah. Sementara hasil pengujian signifikansi
menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5% besarnya t (t
hitung
) =
3,001; sedangkan nilai t
tabel
dengan db = 70-2 pada taraf signifikansi
5% sebesar 1,995. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa t
hitung
> t
tabel
atau 3,001 > 1,995 (lampiran 5 halaman 101). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa H
0
ditolak dan menerima H
1
. Dengan kata lain ada
hubungan yang positif dan signifikan antara pendapatan orang tua
dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
3. Pengujian Hipotesis ke 3
a. Rumusan Hipotesis
H
0
= Tidak ada hubungan positif antara lingkungan sosial dengan
Minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
H
1
= Ada hubungan positif antara lingkungan sosial dengan minat
siswa
melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
b. Hasil Pengujian Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Hasil perhitungan koefisien korelasi (r
hitung
) variabel lingkungan sosial
dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah 0,387
(lampiran 5 halaman 102). Nilai koefisien korelasi tersebut
menunjukkan bahwa hubungan lingkungan sosial dengan minat siswa
melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah positif dan dikategorikan
rendah. Sementara hasil pengujian signifikansi menunjukkan bahwa
pada taraf signifikansi 5% besarnya t (t
hitung
) = 3,465; sedangkan nilai t
tabel
dengan db = 70-2 pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,995. Hasil
perhitungan menunjukkan bahwa t
hitung
> t
tabel
atau 3,465 > 1,995
(lampiran 5 halaman 102). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
H
0
ditolak dan menerima H
1
. Dengan kata lain ada hubungan yang
positif dan signifikan antara lingkungan sosial dengan minat siswa
melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
4. Pengujian Hipotesis ke 4
a. Rumusan Hipotesis
H
0
= Tidak ada hubungan positif antara prestasi belajar siswa dengan
Minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
H
1
= Ada hubungan positif antara pendapatan orang tua dengan minat
siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi
b. Hasil Pengujian Hipotesis
Hasil perhitungan koefisien korelasi (r
hitung
) variabel prestasi belajar
siswa dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
0,247 (lampiran 5 halaman 103). Nilai koefisien korelasi tersebut
menunjukkan bahwa hubungan prestasi belajar siswa dengan minat
siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah positif dan
dikategorikan rendah. Sementara hasil pengujian signifikansi
menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5% besarnya t (t
hitung
) =
2,100; sedangkan nilai t
tabel
dengan db = 70-2 pada taraf signifikansi
5% sebesar 1,995. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa t
hitung
> t
tabel
atau 2,100 > 1,995 (lampiran 5 halaman 103). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa H
0
ditolak dan menerima H
1
. Dengan kata lain ada
hubungan yang positif dan signifikan antara prestasi belajar siswa dan
minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
D. Pembahasan
1. Hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa
melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Hasil analisis koefisien korelasi menunjukkan bahwa nilai koefisien
korelasi (r
hitung
) variabel tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa
melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah 0,370 (lampiran 5 halaman
105). Nilai koefisien tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara tingkat
pendidikan orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan
tinggi adalah positif, dan terkategorikan rendah. Sedangkan hasil pengujian
signifikansi menunjukkan bahwa besarnya t
hitung
= 3,288. Mengingat nilai
t
hitung
= 3,288 > t
tabel
= 1,995, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
positif antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa melanjutkan
studi ke perguruan tinggi adalah signifikan.
Tingkat pendidikan orang tua merupakan jenjang pendidikan formal
yang diselesaikan oleh para orang tua. Semakin tinggi jenjang pendidikan
formal yang diselesaikan orang tua maka dapat dikatakan bahwa orang tua
memiliki tingkat pendidikan tinggi dan bila sebaliknya dikatakan memiliki
tingkat pendidikannya rendah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
tingkat pendidikan orang tua SMA Pangudi Luhur Sedayu pada umumnya
SMA (tingkat pendidikan ayah SMA 37 siswa atau sebesar 52,86%, tingkat
pendidikan ibu SMA 26 siswa atau sebesar 37,14%).
Minat siswa melanjutkan ke perguruan tinggi menunjukkan
bagaimana keinginan siswa untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang
pendidikan lebih tinggi. Berdasarkan deskripsi data yang telah diuraikan,
minat siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu untuk melanjutkan ke perguruan
tinggi dapat dikatakan tinggi (37,14% yang dikategorikan tinggi dan
22,86% dikategorikan sangat tinggi). Kesimpulan tersebut didukung hasil
analisis data yang menunjukkan nilai mean 48,71, nilai modus 49,5 dan
nilai median 49,22 .
Tingkat pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor eksogen
yang mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan
tinggi. Dorongan atau nasehat dari orang tua akan mempengaruhi minat
siswa tersebut. Isi dari nasehat orang tua tergantung dari pola pikir orang
tua. Pola pikir antara lain tergantung juga dari tingkat pendidikan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
orang tua itu sendiri. Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan
menunjukkan bahwa minat siswa melanjutkan ke perguruan tinggi
dikategorikan tinggi. Tingginya minat siswa tersebut ternyata berhubungan
positif dengan pendidikan orang tua. Hal ini kemungkinan disebabkan
orang tua memiliki pandangan yang positif tentang perlunya anak
melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Karenanya, orang tua mendorong
anaknya untuk meneruskan studi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Dimyati Mahmud
(1990:87) menyatakan siswa yang orang tuanya berpendidikan tinggi lebih
memungkinkan melanjutkan studi ke perguruan tinggi daripada yang orang
tuanya tidak pernah mengenyam pendidikan tinggi, dan siswa yang orang
tuanya berijazah sekolah lanjutan tingkat atas lebih mungkin melanjutkan
studinya ke perguruan tinggi dari pada yang orang tuanya tidak seperti itu.
Sedangkan pada orang tua yang berpendidikan rendah itu kurang
memahami tentang pendidikan sehingga tidak dapat melihat secara objektif
manfaat pendidikan bagi anak-anaknya, akhirnya mereka mengabaikan
pendidikan anaknya (Anwar,2001 dalam http://pk.ut.ac.id/jsi/112cov.htm)
2. Hubungan antara pendapatan orang tua dengan minat siswa melanjutkan
studi ke perguruan tinggi.
Hasil analisis koefisien korelasi menunjukkan bahwa nilai koefisien
korelasi (r
hitung
) variabel pendapatan orang tua dengan minat siswa
melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah 0,342 (lampiran 5 halaman
106). Nilai koefisien tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
pendapatan orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan
tinggi adalah positif, dan terkategorikan rendah. Sedangkan hasil pengujian
signifikansi menunjukkan bahwa besarnya t
hitung
= 3,001. Mengingat nilai
t
hitung
= 3,001 > t
tabel
= 1,995, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan
positif antara pendapatan orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi
ke perguruan tinggi adalah signifikan.
Semakin tinggi pendidikan, maka semakin besar biaya yang
dibutuhkan. Dengan kondisi demikian pendapatan orang tua cukup
menentukan kelangsungan jenjang pendidikan seorang siswa. Pendapatan
orang tua ini umumnya diukur berdasarkan pendapatan orang tua tiap
bulan. Berdasarkan data yang didapat dari hasil penelitian menunjukkan
bahwa sebagian besar pendapatan orang tua adalah sebesar Rp 750.000
sampai dengan Rp 999.999. Besarnya pendapatan orang tua ini
dikategorikan tinggi. Pendapatan orang tua tersebut ternyata mempunyai
hubungan positif dengan minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan
tinggi. Hal demikian kemungkinan disebabkan oleh jumlah pendapatan
tersebut, orang tua masih mampu untuk membiayai anaknya untuk studi ke
jenjang yang lebih tinggi.
Semakin mahal biaya pendidikan mempengaruhi minat anak dalam
melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Bila anak hidup dalam kondisi
ekonomi keluarga yang cukup, kondisi jiwa anak tidak terbebani oleh
keadaan ekonomi keluarganya, maka akan menimbulkan minat untuk
melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Kondisi sebaliknya dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
keluarga yang kekurangan psikis anak sudah dibebani oleh keadaan
ekonomi keluarganya, sehingga orientasi anak bukan melanjutkan
pendidikan melainkan bagaimana membantu perekonomian keluarga.
Beker dalam Anwar, 2001 (http://pk.ut.ac.id/jsi/112cov.htm)
menyatakan bahwa faktor ekonomi merupakan salah satu masalah umum
yang menyebabkan anak tidak melanjutkan sekolah. Sesuai dengan teori
human capital yang memandang pendidikan sebagai investasi jangka
panjang yang memerlukan biaya mahal. Melihat pernyataan demikian
berarti juga untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi memerlukan
biaya yang tidak sedikit. Kondisi tersebut yang mempengaruhi minat anak
dalam melanjutkan pendidikan. Seperti yang dikatakan dalam Anwar, 2001
dalam (http://pk.ut.ac.id/jsi/112cov.htm) yang menyatakan salah satu faktor
anak tidak melanjutkan pendidikan adalah (1) biaya terlalu berat, (2) ingin
membantu orang tua.
3. Hubungan antara lingkungan sosial dengan minat siswa melanjutkan studi
ke perguruan tinggi.
Hasil analisis koefisien korelasi menunjukkan bahwa koefisien
korelasi (r
hitung
) variabel lingkungan sosial dengan minat siswa melanjutkan
studi ke perguruan tinggi adalah 0,387 (lampiran 5 halaman 107). Nilai
koefisien tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara lingkungan sosial
dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah positif,
dan terkategorikan rendah. Sedangkan hasil pengujian signifikansi
menunjukkan besarnya t
hitung
= 3,465. Mengingat nilai t
hitung
= 3,465 > t
tabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
= 1,995, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan yang signifikan antara
lingkungan sosial dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan
tinggi.
Lingkungan sosial adalah tempat dimana anak itu berkembang. Pola
pikir anak banyak dipengaruhi oleh lingkungan sosial begitu juga halnya
dengan minat. Pada dasarnya minat banyak dipengaruhi oleh lingkungan
seperti keluarga, masyarakat, teman sebaya, dan teman sepermainan.
Sebagai tempat yang paling dekat dengan anak, maka minat untuk
melanjutkan studi juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar anak
tersebut. Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa berada
dalam lingkungan kondisi yang baik. Hal ini dapat dilihat dari deskripsi
data yang menunjukkan bahwa lingkungan sosial siswa baik. (50% siswa
berada dalam lingkungan yang baik). Dengan deskripsi minat siswa yang
cukup tinggi dapat dikatakan terdapat korelasi antara lingkungan sosial
dengan minat siswa melanjutkan ke perguruan tinggi.
Bila dalam suatu keluarga,mayoritas angota keluarganya
mengenyam pendidikan tinggi, anak yang tumbuh dalam lingkungan
tersebut akan memiliki ketertarikan melanjutkan pendidikan setinggi
mungkin seperti melanjutkan ke perguruan tinggi selepas SMA. Hal ini
disebabkan mereka banyak mendapat masukan dan pengertian-pengertian
tentang pendidikan dari lingkungan keluarga. Sebaliknya anak yang
tumbuh dalam keluarga yang menganggap pendidikan bukan hal yang
penting, akan tumbuh pola pikir yang menganggap pendidikan bukan hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
yang penting dalam kehidupan. Pada lingkungan masyarakat dan teman
sepermainan banyaknya angka putus sekolah, maka anak yang tumbuh
dalam masyarakat yang seperti itupun memiliki pandangan serupa. Hal itu
menunjukkan bahwa wawasan anak tidak lepas dari pergaulan sehari-hari.
Bila anak terbiasa bergaul dengan orang-orang yang memiliki pendidikan
yang tidak tinggi dan terbiasa mendengar bahwa pendidikan bukan
merupakan hal yang utama dalam kehidupan, maka hal itu akan
mempengaruhi pola pikir dan pendapat tentang pendidikan dan tentu
mempengaruhi minat anak tersebut untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.
Seperti yang dinyatakan oleh Andi Mappiere (1980:64), minat
dipengaruhi oleh latar belakang lingkungan, tingkat ekonomi, status sosial,
dan pengalaman. Anak yang mempunyai minat tinggi untuk melanjutkan
studi ke perguruan tinggi dapat berubah dengan melihat dan pegaruh dari
lingkungan sosial yang meliputi keluarga, teman sepermainan (sebaya),
masyarakat sekitar tempat tinggal.
4. Hubungan antara prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan
studi ke perguruan tinggi.
Hasil analisis koefisien korelasi menunjukkan bahwa nilai koefisien
korelasi (r
hitung
) variabel prestasi belajar siswa dengan minat siswa
melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah 0,247 (lampiran 5 halaman
108). Nilai koefisien tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara
prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan
tinggi adalah positif dan terkategorikan rendah. Sedangkan hasil pengujian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
signifikansi menunjukkan bahwa besarnya t
hitung
= 2,100. Mengingat nilai
t
hitung
= 2,100 > t
tabel
= 1,995, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan
positif antara prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan studi
ke perguruan tinggi adalah signifikan.
Faktor internal dari minat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi
adalah kemampuan dalam hal akademik dari setiap siswa. Kemampuan ini
dilihat dari prestasi balajar yang didapatkan dari nilai rapor setiap siswa.
Semakin tinggi nilai rapor siswa menunjukkan semakin tinggi prestasi
belajar siswa tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi
belajar siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu cukup tinggi dengan nilai
meannya mencapai 6,98 dengan lebih dari 50% siswa dikategorikan
mempunyai prestasi belajar tinggi. Hal tersebut menunjukkan tidak ada
faktor yang menghambat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Hal
ini dikarenakan pada umumnya siswa mampu untuk melanjutkan ke
perguruan tinggi. Korelasi kedua hal tersebut terlihat dari analisis data yang
menunjukkan adanya hubungan positif antara minat siswa melanjutkan ke
perguruan tinggi dengan prestasi belajar siswa.
Melanjutkan studi ke perguruan tinggi memerlukan kemampuan
yang lebih untuk dapat masuk ke universitas-universitas yang bermutu.
Kemampuan siswa dalam belajar dapat dilihat dari prestasi belajar siswa di
sekolah. Prestasi belajar ini memiliki hubungan yang positif dengan minat
siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Semakin tinggi prestasi
belajar, siswa termotivasi melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
demikian disebabkan siswa merasa dapat berhasil jika mereka melanjutkan
studi ke perguruan tinggi.
Prestasi belajar merupakan nilai yang tercantum dalam rapor dan
merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemajuan
prestasi siswa selama masa tertentu (Sumadi Suryabrata, 1984:43). Prestasi
belajar ini dapat dilihat dari nilai-nilai dan keberhasilan yang telah dicapai
dalam suatu waktu. Siswa yang berprestasi dalam sekolah cenderung
memiliki kesempatan untuk melanjutkan dan menentukan pilihan jurusan
mana yang akan dipilih. Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi akan
muncul bila anak memiliki ketertarikan pada bidang keahlian tertentu dan
ada kesempatan untuk mempelajarinya. Banyak universitas akan
memberikan kemudahan-kemudahan dan fasilitas bagi siswa berprestasi,
juga pemberlakuan standar nilai test masuk untuk universitas-universitas
terkemuka. Anak yang berprestasi di sekolah beranggapan bahwa dia
mampu melewati ujian masuk universitas pilihannya, maka ia akan
bersemangat untuk melanjutkan studinya. Sedangkan, anak yang prestasi
belajar di sekolah rendah mereka akan mengalami kesulitan melewati tes
penerimaan mahasiswa universitas pilihan mereka. Maka siswa yang
termasuk memiliki prestasi belajar rendah akan enggan untuk melanjutkan
studi karena akan merasa kurang mampu untuk melewati tes masuk dan
dapat mengambil jurusan yang ia minati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dari hasil penelitian penyebaran kuesioner yang
ditujukan pada siswa kelas 3 SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta, dapat
ditarik kesimpulan:
1. Ada hubungan positif dan signifikan antara tingkat pendidikan orang tua
dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini
ditunjukkan dari hasil perhitungan nilai koefisien korelasi (r
hitung
) 0,370 dan
hasil pengujian signifikansi yang menunjukkan taraf signifikansi 5%
besarnya nilai t
hitung
3,288 > t
tabel
1,995.
2. Ada hubungan positif dan signifikan antara pendapatan orang tua dengan
minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini ditunjukkan dari
hasil perhitungan nilai koefisien korelasi (r
hitung
) 0,342 dan hasil pengujian
signifikansi yang menunjukkan taraf signifikansi 5% besarnya nilai t
hitung
3,001 > t
tabel
1,995.
3. Ada hubungan positif dan signifikan antara lingkungan sosial dengan
minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini ditunjukkan dari
hasil perhitungan nilai koefisien korelasi (r
hitung
) 0,378 dan hasil pengujian
signifikansi yang menunjukkan taraf signifikansi 5% besarnya nilai t
hitung
3,465 > t
tabel
1,995.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
4. Ada hubungan positif dan signifikan antara prestasi belajar siswa dengan
minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini ditunjukkan dari
hasil perhitungan nilai koefisien korelasi (r
hitung
) 0,247 dan hasil pengujian
signifikansi yang menunjukkan taraf signifikansi 5% besarnya nilai t
hitung
2,100 > t
tabel
1,995.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Sebagian besar data penulis diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh para
siswa, sehingga kebenaran penelitian ini tergantung pada keseriusan para
siswa dalam mengisi kuesioner.
2. Penelitian ini dilakukan pada saat akan mendekati ujian semester, sehingga
ada kemungkinan siswa tidak konsentrasi dalam menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang tersaji dalam kuesioner penelitian ini. Dampaknya hasil
penelitian ini kemungkinan tidak mencerminkan kondisi yang
sesungguhnya terjadi.
3. Keterbatasan waktu dalam mengambil data melalui kuesioner dari siswa
dikarenakan waktu penelitian bersamaan dengan persiapan menempuh
Unas untuk kelas III dan padatnya jadwal belajar dan kegiatan siswa di
SMA Pagudi Luhur Sedayu-Yogyakarta.
C. Saran-saran
1. Berdasarkan deskripsi data tentang variabel tingkat pendidikan orang tua
termasuk kategori cukup baik. Sedangkan dari hasil analisis menunjukkan
adanya hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pendidikan
orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
ini dapat menjadi masukan bagi para orang tua untuk tetap mengutamakan
pendidikan anak dan memperhatikan pendidikan mereka agar temotivasi
melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
2. Berdasarkan deskripsi data tentang variabel pendapatan orang tua termasuk
kategori cukup baik. Sedangkan dari hasil analisis menunjukkan adanya
hubungan yang positif dan signifikan antara pendapatan orang tua dengan
minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini dapat
memberikan masukan bagi pemerintah untuk lebih meningkatkan
kontribusi dibidang pendidikan, dengan memberikan beasiswa bagi yang
kurang mampu agar anak dari keluarga yang kurang mampu dapat
mengenyam pendidikan tinggi dan dapat memiliki kesempatan untuk
melanjutkan studi sama dengan anak dari keluarga mampu.
3. Berdasarkan deskripsi data tentang variabel lingkungan sosial termasuk
kategori tinggi. Sedangkan dari hasil analisis menunjukkan adanya
hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan sosial dengan
minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini memberikan
masukan kepada sekolah untuk menyediakan sarana konseling untuk
mempermudah siswanya untuk memperoleh informasi tentang perguruan
tinggi.
4. Berdasarkan deskripsi data tentang variabel prestasi siswa termasuk
kategori tinggi. Sedangkan dari hasil analisis menunjukkan adanya
hubungan yang positif dan signifikan antara prestasi belajar siswa dengan
minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
masukan kepada siswa agar belajar lebih giat agar dapat diterima di
perguruan tinggi yang sesuai dengan harapan dan memilih jurusan yang
diminati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
DAFTAR PUSTAKA
Anwar. (2001). Jurnal Studi Indonesia “Dampak Krisis Ekonomi Terhadap
Pendidikan Anak Keluarga Petani Di Kecamatan Baruga Kotamadya
Kendari”. http://pk.ut.ac.id/jsi/112cov.htm.
Arikunto, Suharsimi. (1999). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina
Aksara.
________________. (2000). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, Saiffudin. (2003). Meode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Compiler, Chief, dkk. (1995). Oxford Learner’s Pocket Dictionary. Hong Kong:
Oxford University Press.
Gilarso, T. (1991). Pengantar Ilmu Ekonomi Bagian Makro. Yogyakarta:
Kanisius.
Hakim, Andi. (1992). Kemana Setelah Lulus SLTA. Jakarta: PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia.
http://www.det.nsw.edu.au/media/downloads/languagesupport/studentenrolment/E
nrolmentform/sef_ indonesia. pdf. (2005). Formulir Pendaftaran Pelajar NSW
Departement of Education and Training.
http://id wikipedia/wiki/Universitas. (2005).Universitas.
Idris, Zahara. (1981). Dasar-Dasar Kependidikan. Bandung: Transito.
Ihromi, T.O. (2004). Bunga Ramapai Sosiologi Keluarga. Jakarta: Yayasan Obor.
Kartono, Kartini. (1992). Pengantar Ilmu Pendidikan Teoritis. Bandung: Mandar
Maju.
______________. (1990). Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar
Maju.
Kountur, Ronny. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: PPM.
Kusuma Admadja, Narsid. (1989). Studi lingkungan Hidup. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lulusan SMA Biasa di Hadapkan Pada 3-K. (2005, 31 Januari). Kedaulatan
Rakyat.
Mahmud, Dimyati. (1990). Psikologi Pendidikan Merupakan Pendekatan
Terapan. Yogyakarta: BPFE.
Mappiere, Andi. ( 1980). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Mulyanto S, Pietter, Hans. (1982). Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta:
Rajawali.
Mulyantoro. (2000). Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Pada Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik: Alternatif Perencanaan Sosial Budaya Menuju
Terwujudnya Manuasia Seutuhnya. Jogjakarta: Gajah Mada University Press.
Muhibbin, Syah, M.Ed. (1997). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung: Remaja Rosdakarya offsed.
Ndaha, Talizidhuhun. (1988). Manajemen Perguruan Tinggi. Jakarta: Bina
Aksara.
Patty, F, dkk. (1982). Pengantar Psikologi Umum. Surabaya: Usaha Nasional.
Rahman H.A, Abd, Sudjijono, dkk. (1985). Minat Baca Murid Sekolah Dasar di
Jawa Timur. Jakarta: Pusat Pembinaan Pengembangan Bahasa Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Slameto, Drs. (1996 ). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta: Bineka Cipta.
Soekanto, Soejono. (1982). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Gratindo
Persada.
Sudjana. (1989). Metoda Statistika. Bandung: Alfab Beta.
______. (1996). Metode Penelitian, Bandung: Transito.
Sugiyono. (2004). Statistik Untuk Peneliti. Bandung: CV Alfa Beta.
Sumaadmadja, Nursaid. (1989). Studi Lingkungan Hidup. Bandung: Alumni.
Suparno, Suhaenah. (2001). Membangun Kopetensi Belajar. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Supranto, J.(2001). Statistik: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Suryabrata, Sumadi. (1984). Pengantar Pendidikan Ilmiah Dasar Metode dan
Tehnik. Bandung: Transito.
Suwarno. (1985). Pengantar Umum Pendidikan. Jakarta: Aksara Baru.
Tarsistarmudji. (2001). Jurnal pendidikan. www.DEPDIKNAS.co.id.
Vebriarto, S.T. (1993). Sosiologi Pendidikan. Yogyakarta: Yayasan Pendidikan
Paramita.
Walgito Bimo. (1977). Psikologi Umum. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas
Psikologi UGM.
____________. (1994). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.
Winarno, Surakmat. (1990). Pengantar Ilmiah Dasar dan Metode Teknik.
Bandung :
Transito.
Winkel, W.S. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.
__________. (1984). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi. Jakarta: Gramedia.
Pribadi, Sikun. (1987). Mutiara-Mutiara Pendidikan. Jakarta: Erlangga.
Purwanto, Yadi. (2005). Pengaruh Lingkungan Terhadap Pendidikan Anak.
www.PsikologiUMS.Net.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
LAMPIRAN 1
KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Perihal : Permohonan Pengisian angket.
Lampiran : -
Kepada Yth. Siswa-siswi kelas III
SMA Pangudi Luhur Sedayu
Dengan hormat,
Dalam rangka penulisan skripsi di Universitas Sanata Dharma yogyakarta
dimana skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk ujian kesetrataan I (satu) ilmu
pendidikan, maka saya memohon dengan sangat kepada siswa-siswi SMA Pangudi
Luhur sedayu untuk mengisi angket yang telah disediakan.
Angket ini bukan tes psikologi dari guru atau dari manapun, maka dari itu
siswa-siswi tidak perlu takut atau ragu-ragu dalam memberikan jawaban yang
sejujurnya, karena tidak akan mempengaruhi nilai mata pelajaran tertentu dan
tidak akan merusak nama baik anda maupun sekolah. Diharapkan semua jawaban
yang diminta adalah sesuai dengan kondisi yang anda rasakan selama ini.
Setiap jawaban yang diberikan merupakan bantuan yang tidak ternilai
harganya bagi penelitian ini, atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan
terimakasih.
Yogyakarta, Desember
2006
Hormat saya
Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
KUESIONER
I. Petunjuk Pengisian Kuesioner:
1. Isikan data pribadi saudara di bawah ini
2. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang saudara pilih.
3. Keterangan :
a. SS : Sangat setuju
b. S : Setuju
c. TS : Tidak setuju
d. STS : Sangat tidak setuju
4. Jawablah kuesioner tersebut sesuai dengan keadaan saudara sebenarnya.
II. Data Pribadi
Nama :
Kelas :
No. Absensi :
Rata-rata nilai rapor semester ini :
III. Tingkat Pendidikan dan Pendapatan Orang Tua
1. Apakah pendidikan terakhir ayah anda?
a. SD b. SMP c. SMU/SMK d. Sarjana muda/sarjana
2. Apakah pendidikan terakhir ibu anda?
a. SD b. SMP c. SMU/SMK d. Sarjana muda/sarjana
3. Berapakah pendapatan orang tua anda perbulan?
a. < Rp. 500.000 c. Rp. 750.000 - Rp 999.000
b. Rp 500.000 - Rp 749.000 d. Rp. 1.000.000 – 1.249.999
e. Rp. > 1.250.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
LINGKUNGAN SOSIAL
No KETERANGAN PERNYATAAN
1 Teman-teman saya di masyarakat (kampung)
banyak yang tertarik untuk langsung bekerja
selepas SMA
ss s ts sts
2 Tingkat pendidikan orang tua saya, membuat
saya terpacu untuk melanjutkan studi minimal
setingkat dengan mereka.
ss s ts sts
3 Di masyarakat tempat saya tinggal umumnya
setelah tamat SMA tidak melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi
ss s ts sts
4 Keluarga saya berpendapatan bahwa
pendidikan tinggi tidak menjamin kesuksesan.
ss s ta sts
5 Saya tidak tertarik melanjutkan ke perguruan
tinggi karena tidak ada biaya
ss s ts sts
6 Tempat tinggal saya jauh dari perguruan tinggi
ss s ts sts
7 Sekolah menyediakan sarana konseling untuk
mempermudah siswanya memperoleh
informasi tentang perguruan tinggi
ss s ts sts
8 Orang tua saya selalu memperhatikan tantang
kelanjutan pendidikan saya setelah tamat SMA.
ss s ts sts
9 Di daerah sekitar tempat tinggal saya banyak
yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi
selepas SMA
ss s ts sts
10 Di tempat tinggal saya, masyarakatnya
cenderung berfikir bahwa melanjutkan ke
perguruan tinggi tidak penting.
ss s ts sts
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI
1 Sesuai dengan cita-cita saya setelah lulus SMA saya
tertarik melanjutkan studi ke perguruan tinggi
ss s ts sts
2 Lulusan perguruan tinggi banyak yang menganggur
sehingga saya tidak tertarik untuk melanjutkan studi
ke perguruan tinggi.
ss s ts sts
3 Kuliah di perguruan tinggi sesuai dengan keinginan
saya.
ss s ts sts
4 Saya merasa senang apabila teman-teman
membicarakan tentang rencana melanjutkan studi ke
perguruan tinggi selepas SMA.
ss s ts sts
5 Lulusan perguruan tinggi mempunyai peluang yang
lebih besar untuk memperoleh kedudukan yang lebih
baik di lapangan kerja, sehingga saya terdorong untuk
melanjutkan studi setelah lulus SMA.
ss s ts sts
6 Kemampuan saya saat ini mendukung untuk dapat
melanjutkan ke perguruan tinggi.
ss s ts sts
7 Dunia kerja saat ini tidak membutuhkan pengetahuan
yang tinggi, tetapi menguasai suatu ketrampilan,
sehingga saya tidak terdorong untuk meneruskan studi
ke perguruan tinggi.
ss s ts sts
8 Saya tidak tertarik melanjutkan studi ke perguruan
tinggi, karena tidak ada biaya.
ss s ts sts
9 Apabila di televisi atau radio ada siaran mengenai
perguruan tinggi, saya tertarik untuk menyimak
ss s ts sts
10 Saya tertarik menanyakan hal-hal yang berkaitan
dengan perguruan tinggi.
ss s ts sts
11 Jika guru membicarakan tentang perguruan tinggi saya
kurang memperhatikan.
ss s ts sts
12 Apabila orang tua saya menganjurkan agar saya
ss s ts sts
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
melanjutkan studi ke perguruan tinggi setelah tamat
SMU nanti, saya akan mengikutinya.
13 Pada saat saya berpergian, saya melihat sebuah
perguruan tinggi, hal itu menarik perhatian saya.
ss s ts sts
14 Saya tertarik membaca artikel tentang perguruan
tinggi.
ss s ts sts
15 Ilmu yang saya miliki saat ini sangat sedikit sehingga
saya merasa perlu untuk melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.
ss s ts sts
16 Orang tua saya selalu mendukung saya untuk
melanjutkan studi ke perguruan tinggi
ss s ts sts
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
RELIABILITY MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P
H A)
Mean Std Dev Cases
1. P1 3,4500 ,6048 20,0
2. P2 3,4000 ,5026 20,0
3. P3 3,3000 ,5712 20,0
4. P4 3,0500 ,6048 20,0
5. P5 3,3000 ,6569 20,0
6. P6 3,0500 ,6048 20,0
7. P7 3,1000 ,5525 20,0
8. P8 3,2000 ,6156 20,0
9. P9 2,8000 ,6959 20,0
10. P10 2,7000 ,6569 20,0
11. P11 2,9500 ,3940 20,0
12. P12 3,3500 ,5871 20,0
13. P13 2,9500 ,6048 20,0
14. P14 2,9000 ,7881 20,0
15. P15 3,1000 ,6407 20,0
16. P16 3,4000 ,8826 20,0
N of
Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 50,0000 51,4737 7,1745 16
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected
Mean Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
P1 46,5500 46,0500 ,6162 ,9314
P2 46,6000 47,6211 ,5190 ,9335
P3 46,7000 45,3789 ,7495 ,9284
P4 46,9500 46,9974 ,4957 ,9342
P5 46,7000 44,7474 ,7162 ,9289
P6 46,9500 45,9447 ,6297 ,9311
P7 46,9000 48,3053 ,3728 ,9366
P8 46,8000 45,5368 ,6690 ,9301
P9 47,2000 44,2737 ,7252 ,9286
P10 47,3000 43,9053 ,8198 ,9262
P11 47,0500 47,4184 ,7187 ,9307
P12 46,6500 45,5026 ,7103 ,9292
P13 47,0500 46,2605 ,5892 ,9320
P14 47,1000 42,5158 ,8112 ,9262
P15 46,9000 45,3579 ,6611 ,9303
P16 46,6000 41,2000 ,8380 ,9257
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H
A)
Reliability Coefficients
N of Cases = 20,0 N of Items = 16
Alpha = ,9344
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
REABILITAS LINGKUNGAN SOSIAL
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H
A)
Mean Std Dev Cases
1. P1 2,4500 ,6863 20,0
2. P2 3,3500 ,5871 20,0
3. P3 2,5000 ,6070 20,0
4. P4 3,3500 ,8127 20,0
5. P5 3,2500 ,6387 20,0
6. P6 3,2000 ,6156 20,0
7. P7 3,2000 ,4104 20,0
8. P8 3,4500 ,6863 20,0
9. P9 2,5500 ,7592 20,0
10. P10 2,7000 ,8013 20,0
N of
Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 30,0000 22,7368 4,7683 10
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected
Mean Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
P1 27,5500 17,4184 ,8461 ,8655
P2 26,6500 19,7132 ,5138 ,8885
P3 27,5000 18,5789 ,7242 ,8755
P4 26,6500 17,7132 ,6378 ,8818
P5 26,7500 19,1447 ,5697 ,8852
P6 26,8000 19,1158 ,6023 ,8831
P7 26,8000 21,3263 ,3277 ,8971
P8 26,5500 19,1026 ,5272 ,8883
P9 27,4500 16,9974 ,8248 ,8660
P10 27,3000 17,2737 ,7238 ,8744
Reliability Coefficients
N of Cases = 20,0 N of Items = 10
Alpha = ,8917
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Pendidikan (X1)
Pendapatan Orang tua (X2)
Lingkungan Sosial (X3)
Prestasi (X4)
Ayah Ibu
Jml
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
Jml
3 2
5 3
2 3 2 3 3 3 3 4 3 4
30 7,00
3 4
7 5
2 3 2 4 4 4 3 4 2 2
30 7,00
4 4
8 4
3 4 3 4 4 4 3 4 3 4
36 6,50
3 3
6 3
3 4 3 4 3 3 3 4 4 3
34 7,00
4 3
7 4
2 4 2 3 3 3 3 4 2 3
29 7,30
3 1
4 1
2 4 3 4 2 2 2 2 3 3
27 6,80
3 4
7 4
3 4 3 3 3 3 2 3 3 3
30 6,50
3 1
4 1
1 2 2 1 2 2 4 3 4 2
23 6,80
4 3
7 5
2 3 2 3 4 4 3 4 3 4
32 7,00
3 3
6 2
3 2 4 4 3 3 3 4 4 3
33 6,50
3 4
7 5
3 4 3 1 4 4 3 3 3 4
32 7,30
4 3
7 5
2 3 3 2 3 3 3 3 3 3
28 7,00
3 4
7 2
2 4 3 4 3 3 3 3 3 3
31 7,20
1 1
2 1
2 3 3 2 3 3 3 3 3 3
28 7,30
4 4
8 2
2 4 3 1 3 3 4 4 3 3
30 7,00
2 1
3 2
3 3 3 4 3 3 4 3 3 4
33 7,10
3 4
7 3
2 3 3 4 3 3 4 4 3 3
32 7,00
3 4
7 3
3 3 3 3 4 4 3 4 3 3
33 6,50
1 1
2 1
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
30 7,00
4 4
8 4
4 4 3 4 4 4 3 3 3 3
35 7,10
2 1
3 1
2 4 3 3 3 3 4 4 3 3
32 6,50
3 3
6 2
2 3 3 3 3 3 3 3 2 3
28 6,70
4 4
8 4
2 3 2 3 3 3 3 4 3 2
28 6,50
3 3
6 3
2 2 2 3 3 2 3 4 2 3
26 7,00
2 2
4 1
3 4 3 3 3 2 3 3 3 3
30 6,70
1 1
2 1
3 4 3 4 2 1 4 3 4 3
31 7,00
4 3
7 5
1 2 2 3 3 1 4 4 2 2
24 7,20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
3 3
6 4
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
31 7,00
3 1
4 4
2 4 3 3 4 3 3 4 2 2
30 7,00
3 3
6 4
3 3 3 3 2 3 3 2 3 3
28 7,00
1 1
2 1
2 4 2 3 2 3 3 3 2 2
26 7,00
2 1
3 3
3 4 3 2 2 4 3 3 3 3
30 7,20
4 4
8 5
3 3 1 2 3 2 4 4 4 1
27 8,20
3 2
5 3
2 2 3 4 4 3 3 4 4 4
33 7,00
3 3
6 3
3 4 3 3 3 2 4 4 3 3
32 7,80
3 3
6 3
1 1 3 3 3 3 3 4 3 1
25 7,50
1 1
2 1
2 4 2 2 3 2 3 2 3 2
25 7,00
1 2
3 1
2 4 2 4 2 3 3 4 4 4
32 6,00
2 1
3 1
3 4 4 3 2 4 4 3 4 4
35 7,60
3 4
7 3
3 2 2 2 4 1 3 4 2 3
26 7,00
3 3
6 2
2 3 3 3 4 1 4 4 4 1
29 7,80
4 3
7 3
3 4 3 2 3 1 4 4 3 3
30 9,50
3 2
5 3
2 3 3 4 3 3 3 3 3 3
30 9,80
4 1
5 2
2 4 2 3 3 2 3 3 3 2
27 9,50
2 1
3 1
1 4 1 2 1 3 2 2 2 2
20 6,70
3 3
6 2
3 2 2 3 3 2 3 3 3 2
26 5,40
3 3
6 2
1 4 1 2 2 2 4 4 4 2
26 7,00
3 2
5 1
2 3 2 3 2 2 4 3 4 2
27 6,00
3 3
6 3
1 3 2 2 3 3 3 4 3 1
25 6,20
3 3
6 4
2 3 4 3 4 2 4 4 4 4
34 6,70
3 3
6 5
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
39 7,60
3 3
6 4
1 3 3 2 2 2 2 4 3 2
24 6,00
2 2
4 5
2 4 2 4 3 1 4 4 2 2
28 6,00
3 4
7 3
4 4 4 2 3 3 3 3 3 2
31 6,50
3 2
5 4
2 3 2 3 3 2 3 3 2 3
26 8,50
4 4
8 5
2 3 3 4 3 3 3 4 3 4
32 9,00
1 1
2 2
3 4 2 2 1 1 2 3 2 3
23 5,80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
4 3
7 5
3 4 3 3 3 2 3 4 3 3
31 7,00
3 1
4 1
1 2 2 4 1 1 2 3 2 2
20 7,90
2 2
4 1
2 3 2 2 4 1 2 2 2 3
23 8,00
3 3
6 4
4 2 4 2 4 3 4 4 4 4
35 8,80
1 1
2 1
2 2 3 1 3 1 2 3 4 3
24 7,50
3 2
5 2
2 3 3 3 3 2 3 3 3 3
28 6,00
4 3
7 2
2 4 3 3 3 2 4 4 3 3
31 7,00
2 1
3 2
3 4 4 4 4 3 4 4 3 4
37 7,00
3 3
6 4
3 3 3 3 4 2 2 4 3 3
30 6,70
4 1
5 4
2 3 2 3 3 2 4 3 3 3
28 6,50
2 1
3 3
3 2 3 3 3 2 3 3 3 3
28 7,00
4 3
7 2
2 4 1 1 4 3 4 4 3 1
27 6,80
3 3
6 1
4 2 3 2 3 1 2 3 3 3
26 7,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Minat Melanjutkan Studi ke PT (Y)
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16
Jml
4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
62
3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4
55
4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4
54
4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4
53
4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
51
2 3 2 2 2 2 3 2 1 1 2 2 2 1 2 1
30
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
48
4 3 3 2 3 4 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3
44
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
48
4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4
57
3 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4
57
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3
46
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
48
3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2
43
4 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4
55
3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3
47
4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4
56
4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 2 3 2 4
50
3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2
43
4 3 4 3 4 3 3 4 2 2 3 4 3 2 3 4
51
3 3 3 3 4 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3
44
3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3
43
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4
47
3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4
52
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
3 4 4 3 4 4 3 1 3 2 3 4 3 3 4 3
51
4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 2 3 3 4
56
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
48
4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4
56
2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2
32
3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2
42
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
47
4 3 2 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4
52
4 3 4 3 4 3 1 4 3 3 4 4 3 3 3 4
53
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
48
3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4
52
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2
46
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3
48
3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2
50
4 4 4 3 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 4 4
55
4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4
54
4 4 4 4 3 4 2 1 3 3 2 4 3 4 3 4
52
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3
45
4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4
52
1 1 1 2 2 3 4 1 3 2 3 2 2 2 3 3
35
3 2 3 3 3 3 3 1 3 4 2 3 3 2 3 3
44
2 4 1 2 2 3 2 3 1 1 4 2 1 1 1 1
31
2 2 2 3 4 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3
40
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4
60
4 1 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 4 3 3 3
47
4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4
59
2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3
37
3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3
46
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2
40
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
61
2 1 2 2 2 2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 4
34
4 3 3 3 4 3 1 3 3 3 4 4 4 3 2 3
50
4 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 4 4
56
3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 4 3 3 2
43
4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4
56
4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4
53
3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2
44
4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4
54
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
49
4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4
55
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3
46
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3
46
4 3 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
58
2 2 1 2 3 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 3
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Daftar Distribusi Frekuensi
A. Menentukan jumlah kelas
Dalam penelitian ini untuk menentukan jumlah kelasdigunakan aturan
atau rumus sturges yaitu sebagai berikut: (Sudjana, 2005:47)
k = 1 – (3,3)log n
Dimana :
k = jumlah kelas
n = jumlah responden
3,322 = angka konstan
B. Menentukan interval kelas
Dalam menentukan interval kelas atau panjang kelas, interval ini
menggunakan rumus (Sudjana,2005:75)
P = rentang
k
Dimana:
p = interval kelas
rentang = selisih antara data terbesar dengan data terkecil
k = jumlah kelas
C. Memasukkan data pada kelas masing-masing
1. Harga Rata-rata (mean)
Dalam menghitung rata-rata digunakan rumus (Sudjana,2005:67):
N
fx
Keterangan:
x = nilai data dari X
1
...sampai X
n
f = frekuensi yang sesuai dengan tanda x
N= jumlah frekuensi
2. Median (Me)
Dalam mencari median tersebut, rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut (Sudjana, 2005:79)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
f
Fn
pbMe
2
1
Keterangan :
b = batas bawah kelas median, ialah kelas dimana median akan
terletak
p = panjang kelas median
n = ukuran sampel atau banyak data
F = jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda
kelas
median
f = frekuensi kelas median
3. Modus (Mo)
Dalam mencari modus tersebut , rumus yang digunakan adalah sebagi
berikut (Sudjana, 2005:77):
21
1
bb
b
pbMo
Keterangan :
b = batas bawah kelas modal, ialah kelas interval dengan frekuensi
terbanyak
p = panjang kelas modal
b
1
= frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan
tanda
kelas yang lebih kecil sebelum tanda kelas modal
b
2
= frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan
tanda
kelas yang lebih besar sesudah tanda kelas modal.
4. Standar deviasi (S)
Dalam standar deviasi tersebut, rumus yang digunakan adalah sebagi
berikut:
1
2
2
NN
fxxNxf
S
Dengan menggunakan rumus-rumus di atas maka harga untuk setiap
variabel dapat dicari. Hasil yang diperoleh dari distribusi frekuensi untuk
tiap-tiap variabel adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
1. Variabel Lingkungan Sosial (X3)
a. Diketahui : Jumlah data (n) : 70
Data tertinggi : 39
Data terendah : 20
Dari data tersebut dapat diperoleh:
Rentang nilai (range) : nilai tertinggi – nilai terendah
: 39 - 20 = 19
a. Jumlah Kelas
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 70
= 1+ 3,3 (1,85)
= 1 + 6,09
= 7,09 dibulatkan 7 kelas
b. Panjang kelas interval
P = rentang / jumlah kelas
= 19 / 7
= 2,7 atau dibulatkan menjadi 3 kelas
c. Tabel persiapan perhitungan
interval f x fx
(x)² f(x²)
Frekuensi relatif
20 - 22 2 21 42 441 882 2,857142857
23 - 25 9 24 216 576 5184 12,85714286
26 - 28 21 27 567 729 15309 30
29 - 31 19 30 570 900 17100 27,14285714
32 - 34 13 33 429 1089 14157 18,57142857
35 - 38 5 36 180 1296 6480 7,142857143
39 - 41 1 40 40 1600 1600 1,428571429
70 2044 6631 60712 100
1) Mean =
n
fx
=
70
2044
= 29,2
2) Median
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
b = 29 – 0,5 = 28,5 F = 2 + 9 +21 = 32
p = 3 f = 19
f
F
n
pbMe
2
19
32
2
70
35,28Me
Me = 28,5 + 0,47
= 28,97
3) Modus
b = 26 – 0,5 = 25,5
p = 3
b
1
= 21 - 9 = 12
b
2
= 21 - 19 = 6
21
1
bb
b
pbMo
612
12
35,25Mo
Mo = 25,5 + 2
Mo = 27,5
4) Standar deviasi
1
2
2
nn
fxxfn
S
17070
20446071270
2
S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
4830
41779364249840
S
87,148S = 12,2
2. Variabel prestasi belajar siswa
a. Diketahui : Jumlah data (n) : 70
Data tertinggi : 9,80
Data terendah : 5,40
Dari data tersebut dapat diperoleh:
Rentang nilai (range) : nilai tertinggi – nilai terendah
: 9,80 – 5,40 = 4,4
b. Jumlah Kelas
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 70
= 1+ 3,3 (1,85)
= 1 + 6,09
= 7,09 dibulatkan 7 kelas
d. Panjang kelas interval
e. P = rentang / jumlah kelas
= 4,4/7
= 0,63
f. Tabel persiapan perhitungan
Interval f x fx
x² f(x²)
Frekuensi relatif
5,40 - 6,02 7 5,71 39,97 32,604 228,2287 10
6,03 - 6065 9 6,34 57,06 40,196 361,7604 12,85714286
6,66 - 7,28 37 6,97 257,89 48,581 1797,4933 52,85714286
7,29 - 7,91 9 7,6 68,4 57,76 519,84 12,85714286
7,92 - 8,54 3 8,23 24,69 67,733 203,1987 4,285714286
8,55 - 9,17 2 8,86 17,72 78,5 156,9992 2,857142857
9,18 - 9,80 3 9,49 28,47 90,06 270,1803 4,285714286
70 494,2 3537,7006 100
1) Mean =
n
fx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
=
70
2,494
= 7,06
2) Median
b = 6,66 – 0,005 = 6,655 F = 7 + 9 = 16 n = 70
p = 0,63 f = 37
f
F
n
pbMe
2
37
16
2
70
63,0655,6Me
Me = 6,655 + 0,32
= 6,98
3) Modus
b = 6,66 – 0,005
p = 0,63
b
1
= 37 – 9 = 28
b
2
= 37 – 9 = 28
21
1
bb
b
pbMo
2828
28
63,0655,6Mo
Mo = 6,655 + 0,315
Mo = 6,97
4) Standar deviasi
1
2
2
nn
fxxfn
S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
17070
2,4947006,353770
2
S
4830
64,244233042,247639
S
79,0S = 0,84
PERHITUNGAN PAP II
1. Variabel Lingkungan Sosial
Jumlah item 10; skor maksimal = 4 x 10 = 40
skor terendah = 1 x10 = 10
Rumus: Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)
Skor = 10 + 81% (40 – 10)
= 10 + 24,3 = 34,3 dibulatkan menjadi 34
Skor = 10 + 66% (40 – 10)
= 10 + 19,8 = 29,8 dibulatkan menjadi 30
Skor = 10 + 56% (40 – 10)
= 10 + 16,8 = 26,8 dibulatkan menjadi 27
Skor = 10 + 46% (40 – 10)
= 10 + 13,8 = 23,8 dibulatkan menjadi 24
2. Variabel prestasi Belajar Siswa
Jumlah item 1; skor maksimal = 10
skor terendah = 0
Rumus: Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)
Skor = 0+ 81% (10 – 0)
= 0+ 8,1 = 8,1
interval frekuensi frekuensi relatif kategori
34 - 40 12 17,14285714 Sangat tinggi
30 - 33 35 50 Tinggi
27 - 29 18 25,71428571 Cukup
24 - 26 3 4,285714286 Rendah
<24 2 2,857142857 Sangat rendah
70 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Skor = 0 + 66% (10 – 0)
= 0 + 6,6 = 6,6
Skor = 0+ 56% (10 – 0)
= 0 + 5,6 = 5,6
Skor = 0 + 46% (10 – 0)
= 0+ 4,6 = 4,6
3. Varibel minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi
Jumlah item 16; skor maksimal = 16 x 4 = 64
skor terendah = 16 x 1 = 16
Rumus: Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)
Skor = 16 + 81% (64-16)
= 16 + 38,88 = 54,88 dibulatkan menjadi 55
Skor = 16 + 66% (64 – 16)
= 16 + 31,68 = 47,68 dibulatkan menjadi 48
Skor = 16 + 56% (64 – 16)
= 16 + 26,88= 42,88 dibulatkan menjadi 43
Skor = 16 + 46% (64 – 16)
= 16 + 22,08
= 38,08 dibulatkan
menjadi 38
interval frekuensi frekuensi relatif kategori
55 - 64 16 22,85714286 Sangat tinggi
48 - 54 26 37,14285714 Tinggi
43 - 47 18 25,71428571 Cukup
38 - 42 3 4,285714286 Rendah
<38 7 10 Sangat rendah
70 100
interval frekuensi frekuensi relatif kategori
8,0 - 10 8 11,42857143 sangat tinggi
7 - 7,9 38 54,28571429 tinggi
6- 6,9 22 31,42857143 cukup
5 - 5,9 2 2,857142857 rendah
<5 0 0 sangat rendah
70 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Daftar Distribusi Frekuensi
D. Menentukan jumlah kelas
Dalam penelitian ini untuk menentukan jumlah kelas digunakan aturan
atau rumus sturges yaitu sebagai berikut: (Sudjana, 2005:47)
k = 1 – (3,3)log n
Dimana :
k = jumlah kelas
n = jumlah responden
3,322 = angka konstan
E. Menentukan interval kelas
Dalam menentukan interval kelas atau panjang kelas, interval ini
menggunakan rumus (Sudjana,2005:75)
P =
k
rentang
Dimana:
P = interval kelas
Rentang = selisih antara data terbesar dengan data terkecil
k = jumlah kelas
F. Memasukkan data pada kelas masing-masing
1. Harga Rata-rata (mean)
Dalam menghitung rata-rata digunakan rumus (Sudjana,2005:67):
N
fx
Keterangan:
x = nilai data dari X
1
...sampai X
n
f = frekuensi yang sesuai dengan tanda x
N= jumlah frekuensi
5. Median (Me)
Dalam mencari median tersebut, rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut (Sudjana, 2005:79)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
f
Fn
pbMe
2
1
Keterangan :
b = batas bawah kelas median, ialah kelas dimana median akan
terletak
p = panjang kelas median
n = ukuran sampel atau banyak data
F = jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda
kelas
median
f = frekuensi kelas median
6. Modus (Mo)
Dalam mencari modus tersebut , rumus yang digunakan adalah sebagi
berikut (Sudjana, 2005:77):
21
1
bb
b
pbMo
Keterangan :
b = batas bawah kelas modal, ialah kelas interval dengan frekuensi
terbanyak
p = panjang kelas modal
b
1
= frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan
tanda
kelas yang lebih kecil sebelum tanda kelas modal
b
2
= frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan
tanda
kelas yang lebih besar sesudah tanda kelas modal.
7. Standar deviasi (S)
Dalam standar deviasi tersebut, rumus yang digunakan adalah sebagi
berikut:
1
2
2
NN
fxxNxf
S
Dengan menggunakan rumus-rumus di atas maka harga untuk setiap
variabel dapat dicari. Hasil yang diperoleh dari distribusi frekuensi untuk
tiap-tiap variabel adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
1. Variabel Lingkungan Sosial (X3)
b. Diketahui : Jumlah data (n) : 70
Data tertinggi : 39
Data terendah : 20
Dari data tersebut dapat diperoleh:
Rentang nilai (range) : nilai tertinggi – nilai terendah
: 39 - 20 = 19
g. Jumlah Kelas
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 70
= 1+ 3,3 (1,85)
= 1 + 6,09
= 7,09 dibulatkan 7 kelas
h. Panjang kelas interval
P = rentang / jumlah kelas
= 19 / 7
= 2,7 atau dibulatkan menjadi 3 kelas
i. Tabel persiapan perhitungan
interval f x fx
(x)² f(x²)
Frekuensi relatif
20 - 22 2 21 42 441 882 2,857142857
23 - 25 9 24 216 576 5184 12,85714286
26 - 28 21 27 567 729 15309 30
29 - 31 19 30 570 900 17100 27,14285714
32 - 34 13 33 429 1089 14157 18,57142857
35 - 38 5 36 180 1296 6480 7,142857143
39 - 41 1 40 40 1600 1600 1,428571429
5) Mean =
n
fx
=
70
2044
= 29,2
6) Median
b = 29 – 0,5 = 28,5 F = 2 + 9 +21 = 32
p = 3 f = 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
f
F
n
pbMe
2
19
32
2
70
35,28Me
Me = 28,5 + 0,47
= 28,97
7) Modus
b = 26 – 0,5 = 25,5
p = 3
b
1
= 21 - 9 = 12
b
2
= 21 - 19 = 6
21
1
bb
b
pbMo
612
12
35,25Mo
Mo = 25,5 + 2
Mo = 27,5
8) Standar deviasi
1
2
2
nn
fxxfn
S
17070
20446071270
2
S
4830
41779364249840
S
89,14S = 3,86
2. Variabel prestasi belajar siswa (X4)
a. Diketahui : Jumlah data (n) : 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Data tertinggi : 9,80
Data terendah : 5,40
Dari data tersebut dapat diperoleh:
Rentang nilai (range) : nilai tertinggi – nilai terendah
: 9,80 – 5,40 = 4,4
b. Jumlah Kelas
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 70
= 1+ 3,3 (1,85)
= 1 + 6,09
= 7,09 dibulatkan 7 kelas
j. Panjang kelas interval
k. P = rentang / jumlah kelas
= 4,4/7
= 0,63
l. Tabel persiapan perhitungan
Interval f x fx
x² f(x²)
Frekuensi relatif
5,40 - 6,02 7 5,71 39,97 32,604 228,2287 10
6,03 - 6065 9 6,34 57,06 40,196 361,7604 12,85714286
6,66 - 7,28 37 6,97 257,89 48,581 1797,4933 52,85714286
7,29 - 7,91 9 7,6 68,4 57,76 519,84 12,85714286
7,92 - 8,54 3 8,23 24,69 67,733 203,1987 4,285714286
8,55 - 9,17 2 8,86 17,72 78,5 156,9992 2,857142857
9,18 - 9,80 3 9,49 28,47 90,06 270,1803 4,285714286
70 494,2 3537,7006 100
5) Mean =
n
fx
=
70
2,494
= 7,06
6) Median
b = 6,66 – 0,005 = 6,655 F = 7 + 9 = 16 n = 70
p = 0,63 f = 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
f
F
n
pbMe
2
37
16
2
70
63,0655,6Me
Me = 6,655 + 0,32
= 6,98
7) Modus
b = 6,66 – 0,005 = 6,655
p = 0,63
b
1
= 37 – 9 = 28
b
2
= 37 – 9 = 28
21
1
bb
b
pbMo
2828
28
63,0655,6Mo
Mo = 6,655 + 0,315
Mo = 6,97
8) Standar deviasi
1
2
2
nn
fxxfn
S
4830
64,244233042,247639
S
78.0S = 0,84
17070
2,4947006,353770
2
S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
3. Variabel minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi (Y)
a. Diketahui : Jumlah data (n) : 70
Data tertinggi : 62
Data terendah : 30
Dari data tersebut dapat diperoleh:
Rentang nilai (range) : nilai tertinggi – nilai terendah
: 62 – 30 = 32
b. Jumlah Kelas
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 70
= 1+ 3,3 (1,85)
= 1 + 6,09
= 7,09 dibulatkan 7 kelas
c. Panjang kelas interval
P = rentang / jumlah kelas
= 32/7
= 4,57 dibulatkan menjadi 5
1) Mean =
n
fx
=
70
3410
= 48,71
2) Median
b = 45 – 0,5 = 44,5 F = 4 + 3 + 11 = 18 n = 70
p = 5 f = 18
interval f x fx x² f(x²) Frekuensi relatif
30 - 34 4 32 128 1024 4096 5,714285714
35 - 39 3 37 111 1369 4107 4,285714286
40 - 44 11 42 462 1764 19404 15,71428571
45 - 49 18 47 846 2209 39762 25,71428571
50 - 54 18 52 936 2704 48672 25,71428571
55 - 59 13 57 741 3249 42237 18,57142857
60 - 64 3 62 186 3844 11532 4,285714286
70 3410 16163 169810 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
f
F
n
pbMe
2
18
18
2
70
55,44Me
Me = 44,5 + 4,722
= 49,22
3) Modus
b = 45 – 0,5 = 44,5
p = 5
b
1
= 18 – 11 = 7
b
2
= 18 – 18 = 0
21
1
bb
b
pbMo
07
7
55,44Mo
Mo = 44,5 + 5
Mo = 49,5
4) Standar deviasi
1
2
2
nn
fxxfn
S
4830
1162810011886700
S
54,53S = 7,3
17070
341016981070
2
S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PERHITUNGAN PAP II
4. Variabel Lingkungan Sosial
Jumlah item 10; skor maksimal = 4 x 10 = 40
skor terendah = 1 x10 = 10
Rumus: Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)
Skor = 10 + 81% (40 – 10)
= 10 + 24,3 = 34,3 dibulatkan menjadi 34
Skor = 10 + 66% (40 – 10)
= 10 + 19,8 = 29,8 dibulatkan menjadi 30
Skor = 10 + 56% (40 – 10)
= 10 + 16,8 = 26,8 dibulatkan menjadi 27
Skor = 10 + 46% (40 – 10)
= 10 + 13,8 = 23,8 dibulatkan menjadi 24
5. Variabel prestasi Belajar Siswa
Jumlah item 1; skor maksimal = 10
skor terendah = 0
Rumus: Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)
Skor = 0+ 81% (10 – 0)
= 0+ 8,1 = 8,1
Skor = 0 + 66% (10 – 0)
= 0 + 6,6 = 6,6
Skor = 0+ 56% (10 – 0)
= 0 + 5,6 = 5,6
interval frekuensi frekuensi relatif kategori
34 - 40 12 17,14285714 Sangat tinggi
30 - 33 35 50 Tinggi
27 - 29 18 25,71428571 Cukup
24 - 26 3 4,285714286 Rendah
<24 2 2,857142857 Sangat rendah
70 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Skor = 0 + 46% (10 – 0)
= 0+ 4,6 = 4,6
6. Varibel minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi
Jumlah item 16; skor maksimal = 16 x 4 = 64
skor terendah = 16 x 1 = 16
Rumus: Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)
Skor = 16 + 81% (64-16)
= 16 + 38,88 = 54,88 dibulatkan menjadi 55
Skor = 16 + 66% (64 – 16)
= 16 + 31,68 = 47,68 dibulatkan menjadi 48
Skor = 16 + 56% (64 – 16)
= 16 + 26,88= 42,88 dibulatkan menjadi 43
Skor = 16 + 46% (64 – 16)
= 16 + 22,08 = 38,08 dibulatkan menjadi 38
interval frekuensi frekuensi relatif kategori
55 - 64 16 22,85714286 Sangat tinggi
48 - 54 26 37,14285714 Tinggi
43 - 47 18 25,71428571 Cukup
38 - 42 3 4,285714286 Rendah
<38 7 10 Sangat rendah
70 100
interval frekuensi frekuensi relatif kategori
8,0 - 10 8 11,42857143 sangat tinggi
7 - 7,9 38 54,28571429 tinggi
6- 6,9 22 31,42857143 cukup
5 - 5,9 2 2,857142857 rendah
<5 0 0 sangat rendah
70 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI