Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

33
Optimasi Pemisahan dalam Kromatografi Gas

Transcript of Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

Page 1: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

Optimasi Pemisahan dalam Kromatografi Gas

Page 2: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

PendahuluanDalam bagian ini akan didiskusikan bagaimana membuat pemisahan yang optimal dengan mempertimbangkan hal-hal yang dapat berpengaruh baik

- fisik (panjang, diameter, fasa diam)

- maupun parameter (temperatur, kecepatan alir) dari kolom kapiler dalam kromatografi gas

Page 3: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

Dasar Melakukan Optimasi Untuk mendapatkan hasil yang spesifik dari

pemisahan dengan resolusi pemisahan antar puncak yang baik dalam waktu analisa yang lebih cepat.

Selain itu untuk meningkatkan efisiensi penggunaan peralatan laboratorium, peletakan sampel yang lebih baik, keakuratan dan repetisi yang baik, waktu pakai kolom yang lebih lama, dan bisa mengurangi biaya pendetekisan sampel.

Page 4: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

Dasar Pemilihan Kolom

Kolom pipa:2-m × 2-mm-i.d. kolom pipa, 8% SE-30 pada 80/100-mesh Chromosorb W-HP; gas pembawa helium, kecepatan alir 20 mL/min pada 90◦C

(1) n-pentane; (2) n-hexane; (3) benzene; (4) n-heptane; (5) toluene; (6) n-octane; (7) ethylbenzene; (8) m-xylene; (9) p-xylene; (10) n-nonane

Page 5: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

Cont’d (b) Kolom kapiler:

25-m × 0.53-mm i.d. × 5-µm lapisan tipis methylsilicone fused-silica kolom, kecepatan alir 20 mL/min pada 90◦C

(c) Kolom kapiler:25-m × 0.53-mm i.d. × 5-µm lapisan tipis methylsilicone fused-silica kolom, kecepatan alir 1,4 mL/min pada 110◦C

Page 6: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

Cont’d

Page 7: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL KOLOM• Diameter dalam kolom

• Panjang kolom

Page 8: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

Diameter Dalam Kolom

Diameter dalam kolom (dc) sangat mempengaruhi tinggi minimum pelat (h min) seperti penurunan tekanan (∆p) yang dibutuhkan untuk membuat kecepatan alir rata-rata liner dari gas pembawa (ū) pada keadaan isotermal.

Page 9: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

Pengaruh Perubahan Diameter Dalam Kolom Pada Optimasi Pemisahan

(a)Kolom: 25-m, 0.53-mm i.d., 5-µm lapisan tipis methylsilicone. pembawa: He pada 5 psig, u = 30 cm/s. masukan: injeksi langsung, 0.05 µL.

(b) Kolom : 25-m, 0.100-mm i.d., 0.25-µm lapisan tipis methylsilicone. pembawa : He pada 50 psig, u = 16.7 cm/s. masukan : Dibagi dengan rasio 100:1, 0.1 µL injeksi

Page 10: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

HETP vs ū, gas pembawa He

Page 11: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

Perbandingan Kolom Kapiler

Page 12: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

Persamaan Hagen - Pouseille

j’: faktor koreksi kompresibilitas kecepatan linear gas pembawa rata-2

P: rasio antara tekanan kolom masukan dengan saluran keluar

Ή viskositas gas pembawa

Page 13: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

Hubungan Tekanan dan Kecepatan Alir

Hubungan tekanan dan kecepatan alir menunjukkan bahwa tekanan yang diperlukan untuk menghasilkan kecepatan linear gas pembawa rata-rata melewati kolom meningkat sebesar kurang lebih satu per kuadrat diameternya jika panjang kolom, tekanan keluaran dan temperatur dijaga konstan

Page 14: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

Cont…

Untuk kolom dengan diameter 0.53-mm-i.d. yang memerlukan tekanan 5 psig untuk menghasilkan kecepatan rata-rata 30 cm/s pada 30 ◦C, menurunkan diameter internal hingga 0.25 mm kira-kira akan memerlukan (0.53/0.25) 2= 4.5 kali tekanan. Jika turun menjadi 0.10 mm i.d., akan memerlukan (0.53/0.1)2 = 28 kali tekanan, yang mungkin akan melampaui kapasitas sistem inletnya

Page 15: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

Panjang Kolom (a) 50 m

(b) 25 m

(c) 12 m

(d) 5 m

(e) 0,25 mm i.d., 0,25 μm lapisan tipis methylsilicone

(a) n-nonane, (b) 2-octanone, (c) n-decane, (d) 1-octanol, (e) 2,6 dimethylphenol, (f) n-undecane, (g) 2,4-dimethylanaline, (h) naphthalene,

(b) (i) n-dodecane.

Page 16: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

Efek Panjang Kolom Terhadap Waktu Retensi…Cont’d

Efek panjang kolom terhadap waktu retensi dan resolusi

Page 17: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

Efek Panjang Kolom Terhadap Waktu Retensi…Cont’d

Page 18: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

This equation assumes that the peak widths of adjacent closely eluted peaks are essentially the same. As long as the plate height is not affected significantly by reducing the column length, then the loss of resolution incurred by shorter columns is only the square root of the length reduction. Thus, for each time that a column is halved, the resolution should be reduced by √2.

The data in Table 4.3 approximate this relationship, although the resolution losses are somewhat greater than Equation 4.4 predicts. This greater resolution loss, which occurs only on the shortest columns, can be attributed to the peaks becoming narrower than the detector time constant or inlet bandwidth can accommodate.

Page 19: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL OPERASIONAL

•Laju Alir Gas Pembawa•Temperatur Kolom

Page 20: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL OPERASIONAL

Pemilihan sifat fisik kolom akan menentukan karakterisitik pemisahan, seperti halnya pemilihan peralatan operasional mendapatkan kinerja yang diinginkan

Parameter fisik kolom tidak mudah diubah, penggantian kolom satu dengan yang lainnya kurang praktis dan ekonomis

Dengan satu kali pemilihan, optimisasi pemisahan dapat dilakukan dengan pengaturan variabel operasional, yaitu : laju alir gas pembawa dan suhu kolom

Page 21: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

Laju Alir Gas PembawaBerpengaruh pada resolusi dan waktu retensi

- laju alir yag meningat akan menurunkan waktu retensi

- laju meningkat secara signifikan di atas level optimum menghasilkan resolusi yang lebih rendahPemilihan laju alir yang lebih tinggi cara terbaik

untuk mendapatkan waktu analisa yang cepat (jika tidak dipilih panjang dan diameter kolom <<<)

Namun, laju alir yang meningkat dapat menghasilkan puncak sempit kurang akurat saat analisa

Page 22: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

Cont’dSeperti pada persamaan:

Peningkatan laju alir waktu retensi <<< peningkatan laju alir :

- meningkatkan inlet pressure (grafik)- kolom yang panjang dan sempit- mengganti gas He H2

Page 23: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

Pengaruh Laju AlirSeri kromatogram sejalan dengan naiknya

kecepatan alir gas pembawa , lajunya: (a) 11 cm/s; (b) 30 cm/s; (c) 53 cm/s; (d) 105 cm/s. Sample:

A= n-nonane, B= n-decane, C=1-octanol, D=n-undecane, E=2, 6-dimethylphenol, F=2, 4-dimethylaniline, G= n-dodecane, H = naphthalene;

2 µg/mL masing-masing dalam isopropanol (4 µg/mL n-decane). Column: 25-m× 0.53-mm-i.d. 3-µm ketebalan film 5% phenylmethylsilicone, Gas pembawa He pada 125 ◦C, packed inlet with on-column adapter at 200 ◦C; detektor flame ionization detector dengan suhu 200 ◦C, range 1.

Page 24: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx
Page 25: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

Hubungan Laju Alir dengan Tinggi Plat

Page 26: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

Hubungan Laju Alir dengan ResolusiA = n-undecane, 2,4-DMA; B = 1-octanol, n-undecane; C = 2, 4-DMA, n dodecane; D = n-dodecane, naphthalene. For conditions.

Page 27: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

Pengaruh Temperatur Kolom

Jangkauan pemisahan dapat diperluas dengan pengaturan temperatur

Hubungan waktu retensi dengan temperatur tidak linear

Pengaruh pergeseran temperatur tidak sama untuk masing-masing puncak, bahkan terdapat puncak yang bergabung.

Temperatur kolom mempengaruhi interaksi spesifik solute, seperti polarisabilitas, ikatan hidrogen, dan efek sterik

Page 28: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

Pengaruh temperatur terhadap waktu retensi

Page 29: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

Hubungan Temperatur, waktu retensi, dan faktor retensiBerdasarkan rumus

Pada kenyataannya, hanya dua pengukuran waktu retensi pada temperatur yang berbeda dapat dikarakterisasi. Pada umumnya nilai A dan B yang paling akurat untuk setiap puncak didapatkan dengan memilih temperatur minimum dan maksimum dan temperatur yang berada diantaranya lalu kemudian ditambahkan kepada target nilai temperatur.

Page 30: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

Log K vs 1/T

Page 31: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

Hubungan temperatur dengan faktor pemisahan

Page 32: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

Hubungan temperatur dengan resolusi

Page 33: Optimasi Pemisahan-S2 ATA2012.pptx

Efek kenaikan Temperatur per menit pada pemisahan