OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI...

90
OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI (Acetobacter xylinum) SEBAGAI PENUTUP LUKA DIABETES SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Maria Ines Habsari NIM : 148114172 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI...

Page 1: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia)

DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI (Acetobacter

xylinum) SEBAGAI PENUTUP LUKA DIABETES

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Maria Ines Habsari

NIM : 148114172

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

i

OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia)

DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI (Acetobacter

xylinum) SEBAGAI PENUTUP LUKA DIABETES

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Maria Ines Habsari

NIM : 148114172

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia)

DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI (Acetobacter

xylinum) SEBAGAI PENUTUP LUKA DIABETES

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

PENGESAIIAN SKRIP$ BERJUDUL

OPTIMAST KONSENTRAST f KSTRAK BrNArroN G (Anredera cordifoliat

DALAM SEDIAAN BIOMATERTAL SELULOSA BAKTERT (Acetobacter

xylinum) SEBAGAI PENUTUP LUKA DIABETES

Oleh;

Maria Ines Habsari

NIM : 148114172

Dipertahankan di hadapan Panitia Penguii Siaiosi,ili' ri

,*i$l{{lie J..

,,,',**'*.1 , ,,'o ,

." ,.1,

Panitia Penguji :

1. Enade Perdana Istyastono, Ph.D., Apt.

2. Dr. Sri Hartati Yuliani. Apt.

3. Phebe Hendra, Ph.D.. Api.

Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma

paoatanggai: 16 Juli 2018

Mengetahui.

Fakultas Farmasi

i

it1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan teristimewa untuk Tuhan Yesus Kristus

“Sebab Tuhan, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai

engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan

engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati” - (Ulangan 31:8)

Ayah, Mama, Mas Angga, Mas Oni dan Adik Ocha

Sahabat-sahabat dan orang tercinta yang mendukung dan mendoakan senantiasa

Almamater Universitas Sanata Dharma

Terima kasih atas kasih, semangat, cinta, doa, dan dukungan yang diberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis

ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah

ini, maka saya bersedia menanggung segaa sanksi sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Maria Ines Habsari

Nomor Mahasiswa : 148114172

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul "Optimasi

Konsentrasi Ekstrak Binahong (Anredera cordifolia) dalam Sediaan

Biomaterial Selulosa Bakteri (Acetobacter xylinum) sebagai Penutup Luka

Diabetes" beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya

memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk

menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bennrk

pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di

intemet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin

saya atau member royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

vii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena atas berkat dan rahmat kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Optimasi Konsentrasi Ekstrak Binahong (Anredera cordifolia)

dalam Sediaan Biomaterial Selulosa Bakteri (Acetobacter xylinum) sebagai

Penutup Luka Diabetes” dengan baik dan lancar. Skripsi ini disusun sebagai

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi

Farmasi. Skripsi ini merupakan bagian dari penelitian Dr. Sri Hartati Yuliani, Apt.

yang berjudul “Pengembangan Sediaan Penyembuh Luka Bagi Penderita Diabetes

dengan Bahan Aktif Ekstrak Tempe” berdasarkan SK no.: 075/penel.LPPM

USD/IV/2017.

Melalui skripsi ini, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat

bagi para pembaca sehingga dapat dipergunakan sebagai sumber pengetahuan dan

menjadi inspirasi untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut nantinya.

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari banyak bantuan, dukungan,

semangat, dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Enade Perdana Istyastono, Ph.D., Apt. selaku dosen pembimbing yang

telah memberikan ilmu, dukungan, dan saran dalam penelitian ini.

3. Ibu Dr. Sri Hartati Yuliani, Apt. selaku dosen penguji yang telah bersedia

memberikan dukungan, saran dan masukan bagi penelitian ini.

4. Ibu Phebe Hendra, Ph.D., Apt. selaku dosen penguji yang telah bersedia

memberikan saran dan masukan bagi penelitian ini.

5. Bapak Yohanes Ratijo yang telah banyak mendukung dan meluangkan waktu

untuk membantu penelitian ini.

6. Bapak Musrifin, Mas Agung, Bapak Kayat, Mas Kunto, Pak Wagiran dan

Mas Bimo selaku laboran yang telah mendukung jalannya penelitian ini.

7. Keluarga penulis yang telah memberikan doa, semangat dan dukungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

viii

8. Rekan Kerja Penelitian Albertus Bayu Handyasto dan Nur Amalia

Perwitasari yang menjadi sahabat sekaligus rekan kerja dalam penelitian ini.

9. Wiranto Adi yang telah banyak membantu dan menyemangati dalam proses

penelitian ini.

10. Ignasia Handipta Mahardika, S.Farm dan Michael Rahardja Gani, M.Farm,

Apt. yang telah banyak membantu dalam proses penelitian ini.

11. Teman-teman penulis yang selalu menyemangati.

12. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam penelitian dan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan di dalam skripsi ini. Oleh

karena itu dengan terbuka dan senang hati penulis menerima kritik dan saran

yang membangun dari para pembaca. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................................. vi

PRAKATA ............................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi

ABSTRAK ............................................................................................................ xii

ABSTRACT ........................................................................................................... xiii

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

METODE PENELITIAN ........................................................................................ 2

Pemilihan Bahan ..................................................................................................... 3

Ekstraksi Daun Kering Binahong............................................................................ 3

Preparasi Limbah Cair Ketela Rambat .................................................................... 3

Sterilisasi Ruangan, Alat, dan Bahan ...................................................................... 3

Pembuatan Biomaterial Selulosa Bakteri Ekstrak Binahong .................................. 4

Uji Sterilitas ............................................................................................................ 5

Evaluasi Sifat Fisik Sediaan .................................................................................... 5

Analisis Gugus Fungsi Menggunakan Instrumen FT-IR ........................................ 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

viii

Analisis Morfologi Menggunakan Instrumen SEM (Scanning Electron

Microscopy)............................................................................................................. 6

Analisis Sifat Mekanik dengan Uji Tarik................................................................ 6

Dasar Penentuan Formula Optimal ......................................................................... 7

Uji Aktivitas Sediaan Biomaterial Selulosa Bakteri Ekstrak Binahong ................. 7

Uji Histopatologi Pengecatan Hematoxylin-Eosin (HE) ........................................ 8

Tata cara analisis hasil ............................................................................................ 8

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 9

Formulasi Sediaan ................................................................................................... 9

Uji Sterilitas ............................................................................................................ 9

Evaluasi Sifat Fisik ............................................................................................... 10

Analisis Gugus Fungsi dengan Instrumen FT-IR.................................................. 14

Analisis Morfologi Menggunakan Instrumen SEM (Scanning Electrom

Microscopy)........................................................................................................... 14

Analisis Sifat Mekanik dengan Uji Tarik.............................................................. 17

Uji Aktivitas Sediaan ............................................................................................ 17

Uji Histopatologi ................................................................................................... 19

KESIMPULAN ..................................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 24

LAMPIRAN .......................................................................................................... 26

BIOGRAFI PENULIS .......................................................................................... 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

ix

DAFTAR TABEL

Tabel I. Formula tiap Petri Biomaterial Selulosa ………………………. 4

Tabel II. Hasil Uji Sifat Fisik dan Sifat Mekanik Sediaan………………. 11

Tabel III. Hasil Interpretasi Gugus Fungsi dari Sampel………………….. 12

Tabel IV. Hasil Uji Aktivitas Sediaan……………………………………. 18

Tabel V. Interpretasi Hasil Uji Histopatologi……………………………. 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Hasil Uji Sterilitas…………………………………………….. 9

Gambar 2. Foto Permukaan SEM………………………………………… 14

Gambar 3. Foto Melintang SEM………………………………………….. 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Ethical Clearance Penelitian .......................................................... 26

Lampiran 2. Data Pembuatan Biomaterial Selulosa ............................................ 27

Lampiran 3. Data Hasil Uji Sterilitas Sediaan .................................................... 29

Lampiran 4. Data Hasil Uji Sifat Fisik Sediaan .................................................. 30

Lampiran 5. Data Prakondisi Mencit .................................................................. 40

Lampiran 6. Data Hasil Uji Aktivitas Sediaan .................................................... 41

Lampiran 7. Hasil Uji Statistik Penelitian ........................................................... 43

Lampiran 8. Hasil Uji Histopatologi ................................................................... 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

xii

OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia)

DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI (Acetobacter

xylinum) SEBAGAI PENUTUP LUKA DIABETES

Maria Ines Habsari

Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Kampus III Paingan,

Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta, 55282, Indonesia.

Telp. (0274) 883037, Fax. (0274) 886529

[email protected]

ABSTRAK

Biomaterial selulosa bakteri ekstrak binahong berpotensi untuk

mempercepat penyembuhan luka pada penderita diabetes. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui konsentrasi optimum terhadap daya penyembuhan luka dan

pengaruh peningkatan konsentrasi ekstrak binahong (Anredera cordifolia)

terhadap sifat fisika pada sediaan biomaterial selulosa bakteri (Acetobacter

xylinum) diabetic wound healing yang dibuat dalam 3 konsentrasi ekstrak yaitu

2,5%, 5%, dan 7,5%. Formula optimal dipilih berdasarkan uji yang dilakukan,

yaitu: uji sterilitas; sifat fisik yang meliputi organoleptis, keseragaman bobot, pH

larutan sediaan, persentase moisture content dan absorption, dan uji tarik;

analisis morfologi dengan Scanning Electron Microscopy (SEM) dan analisis

gugus fungsi dengan FT-IR. Formula 2 (F2) dipilih sebagai formula optimal

karena merupakan sediaan yang memiliki CV keseragaman bobot 1,86%; pH

larutan sediaan 5,3; nilai persentase moisture content 2,21% dan moisture

absorption 22,09%; tensile strength 7,51 MPa dan strain at f max 19,53%; steril;

berwarna hijau dan halus; ketebalan rata-rata 116,80 µm; terdapat ekstrak

binahong pada sediaan yang ditunjukkan dengan hasil foto SEM dan analisis

gugus fungsi dengan FT-IR yang menunjukkan adanya gugus C-H stretch dan

C=C aromatis; dan uji aktivitas serta histopatologi menunjukkan hasil bahwa

sediaan dapat mempercepat penyembuhan luka diabetes menjadi sama dengan

luka normal.

Kata kunci: Ekstrak binahong, biomaterial selulosa, diabetes, luka diabetes.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

xiii

ABSTRACT

Bacterial cellulose binahong extract potentially accelerate wound

healing in diabetics. This study aims to determine the optimum concentration of

wound healing and the effect of increasing concentration of binahong extract

(Anredera cordifolia) on the physical properties of bacterial cellulose

(Acetobacter xylinum) diabetic wound healing which is made in 3 concentration

extract that is 2.5%, 5%, and 7.5%. The optimum formula is chosen based on the

test performed, namely: sterility test; physical properties including organoleptic,

weight uniformity, pH of the dosage solution, percentage moisture content and

absorption, and tensile test; morphological analysis with Scanning Electron

Microscopy (SEM) and functional group analysis with FT-IR. Formula 2 (F2) is

chosen as the optimal formula because it is a dosage having a uniformity CV of

1.86% weight; pH of the dosage solution 5.3; percentage moisture content 2.21%

and moisture absorption 22.09%; tensile strength 7.51 MPa and strain at f max

19.53%; sterile; green and smooth; average thickness 116.80 μm; there is a

binahong extract on the preparation shown by SEM photo and functional group

analysis with FT-IR showing the presence of C-H stretch and C=C aromatic

groups; activity and histopathologic tests showed that F2 dosage forms can

accelerate the healing of diabetic wounds to be the same as normal wounds.

Keywords: Binahong extract, cellulose biomaterial, diabetes, diabetes wound.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

1

PENDAHULUAN

Diabetes mellitus adalah penyakit kronis dan merupakan penyakit

metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia akibat kegagalan sekresi insulin,

kerja insulin atau keduanya (Mihardja et al., 2014). Kadar glukosa yang tinggi

pada penderita diabetes dapat meningkatkan jumlah MMP-9. Diketahui bahwa

peningkatan ekspresi MMP-9 juga diinduksi oleh prostaglandin E2 (PGE2).

Matrix metalloproteinases (MMPs) dapat mendegradasi kolagen (Yen et al.,

2008, Mclennan et al., 2008). Selain itu, diabetes mellitus menyebabkan

epitelisasi tidak terjadi karena beberapa alasan yaitu berkurangnya level

fibronectin dalam plasma dan meningkatnya intensitas dan durasi dari respon

inflamasi sehingga dapat memperlambat proses penyembuhan luka (Hamed et

al., 2013).

Matriks ekstraseluler dari selulosa bakteri dapat menggantikan

kerusakan matriks ekstraseluler serta menstimulasi tubuh untuk memproduksi

kolagen sehingga dapat mempercepat mekanisme penyembuhan luka (El-hoseny

et al., 2015). Menurut Divadi dan Yuliani (2015) kandungan flavonoid dan asam

askorbat pada ekstrak daun binahong memiliki aktivitas pembentukan kolagen

dan percepatan epitelisasi yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka.

Quercetin yang merupakan flavonoid dan asam ursolat dalam ekstrak daun

binahong diketahui memiliki efek antiinflamasi dan kemopreventif melalui

penghambatan siklooksigenase-2 (COX-2) dan sintesis prostaglandin (Kurniawan

et al., 2014, Istyastono and Yuliani, 2016). Sintesis prostaglandin yang terganggu

dapat menurunkan aktivitas enzim matrix metalloproteinases 9 (Yen et al.,

2008), sehingga berpotensi mempercepat penyembuhan luka kronis pada

penderita DM. Kandungan asam askorbat dalam ekstrak binahong memiliki

peran yang penting untuk mengaktivasi enzim prolyl-hydroxygenase yang

membantu pada fase hidroksilasi dalam proses pembentukan kolagen sehingga

proses penyembuhan luka dapat dipercepat (Patricia and Yuliani, 2015).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak binahong

(Anredera cordifolia) yang optimal dan pengaruh peningkatan konsentrasi ekstrak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

2

binahong (Anredera cordifolia) terhadap sifat fisika pada sediaan biomaterial

selulosa bakteri (Acetobacter xylinum) limbah ketela rambat (Ipomoea batatas

Poir) diabetic wound healing, serta uji aktivitas untuk melihat potensi sediaan

dalam mempercepat penyembuhan luka diabetes. Hipotesis dari penelitian ini

adalah konsentrasi ekstrak binahong tertentu dapat menghasilkan sediaan

biomaterial selulosa ekstrak binahong yang optimal sebagai diabetic wound

healing serta peningkatan konsentrasi ekstrak binahong dapat memberikan

pengaruh terhadap sifat fisika sediaan dan dalam aktivitasnya mempercepat

penyembuhan luka diabetes.

METODE PENELITIAN

Jenis dan rancangan penelitian ini adalah eksperimental murni. Bahan

yang digunakan dalam penelitian antara lain Ketela rambat yang bagian daging

ketelanya berwarna putih, gula pasir, urea kualitas teknis, etanol 70 % kualitas

teknis, etanol 96% kualitas teknis, asam asetat glasial kualitas teknis, gliserol

kualitas teknis, kultur bakteri Acetobacter xylinum, NaOH kualitas p.a. buatan

E.Merck®, HCl kualitas p.a. buatan E.Merck®, aquadest, pH stik buatan

E.Merck®, kertas coklat pembungkus, isolasi bening, kapas, hepafix, kertas

coklat, ketamine 10%, silika gel, dan silet buatan Gillette®, ekstrak binahong

(Anredera cordifolia), aloksan monohidrat (Sigma), WFI, krim Veet®, Nutrient

Agar, formalin 0,8% dan 10%.

Alat dan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Spuit

injeksi, biopsy punch 5 mm, jarum suntik, alat-alat gelas, Blood Glucose Test

Meter (GlucoDrTM), timbangan digital (Mettler-Toledo B.V.PC 2000), oven

drying (Memmert BE 500), autoklaf (ALP Co.,Ltd. Model KT-40), magnetic

stirrer-hot plate (Heidolph MR 2002), Laminar Air Flow (LAF), seperangkat alat

gelas (Pyrex dan Duran), Nampan (Lion Star dengan dimensi 230x176x39 mm),

spatula, magnetic stirrer, timbangan, pisau, talenan, gunting (Han Kwang Korea),

blender (Moulinex), baskom, cawan petri (Pyrex), kain mori, plastik, toples,

Spektrofotometer IR (IR Shimadzu Prestige-21), seperangkat instrumen SEM

(Jeol JSM T300), alat uji tensile strength (Universal Testing Machine Zwick Z

0.5).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

3

Subjek uji pada penelitian ini adalah 30 ekor mencit jantan galur Swiss,

usia 2-3 bulan, bobot 20-30 g diperoleh dari Laboratorium Imono Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma dalam kondisi sehat yang telah mendapatkan

Ethical cleareance dari Komisi Ethical Clearance untuk Penelitian Praklinik,

Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu Universitas Gadjah Mada.

Pemilihan Bahan

Serbuk kering daun binahong diperoleh dari penelitian Divadi and

Yuliani (2015) yang telah dilakukan determinasi sebelumnya dengan bantuan

seorang determinator di Laboratorium Botani Farmasi Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma.

Ekstraksi Daun Kering Binahong

Sebanyak 20 gram serbuk kering daun binahong dimaserasi dengan

menggunakan 200 mL etanol 96% selama 90 menit pada suhu 50oC dan dilakukan

pengadukan dengan menggunakan alat shaker pada 200rpm. Maserat dipisahkan

dan terkonsentrasi hingga 25% dari volume, dan didapatkan ekstrak binahong

(Yuliani et al., 2012).

Preparasi Limbah Cair Ketela Rambat

Pada penelitian ini, langkah-langkah yang dilakukan yaitu ketela dikupas

dan dicuci sampai bersih, lalu ketela ditimbang dan dipotong-potong menjadi

kecil kemudian ditambah sedikit air lalu diblender menjadi bubur ketela. Setelah

itu, bubur ditambah air (1 bagian bubur ditambah dengan 1 bagian air) dan diaduk.

Bubur ketela dimasukkan ke dalam kain mori lalu diperas dan disaring. Suspensi

pati ini ditampung pada wadah pengendapan lalu bagian cairan hasil penyaringan

pertamanya langsung dipindahkan ke dalam botol plastik sambil dibiarkan selama

24 jam agar beberapa pati yang belum mengendap ini mengendap di dalam botol

plastik. Cairan di atas endapan ini diambil untuk proses pembuatan biomaterial

(Gani, 2013).

Sterilisasi Ruangan, Alat, dan Bahan

Kabinet Laminar Air Flow (LAF) dibersihkan dengan etanol 70%

kemudian lampu UV dinyalakan selama 1 jam. Proses ini dilakukan sebelum

proses sterilisasi biomaterial selulosa bakteri ekstrak binahong. Alat-alat gelas dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

4

logam disterilisasi dengan autoklaf selama 15 menit dengan suhu 121oC,

sedangkan alat yang terbuat dari plastik disterilisasi dengan sinar UV selama 3

jam dan etanol 70%.

Tabel I. Formula tiap Petri Biomaterial Selulosa Bakteri Ekstrak Binahong

Formula B F1 F2 F3

Air ketela rambat 40 mL 40 mL 40 mL 40 mL

Gula Pasir 4 g 4 g 4 g 4 g

Urea 0,2 g 0,2 g 0,2 g 0,2 g

Gliserol 0,2 g 0,2 g 0,2 g 0,2 g

Acetobacter xylinum 8 mL 8 mL 8 mL 8 mL

Ekstrak Binahong 2,5% - 25 mL - -

Ekstrak Binahong 5% - - 25 mL -

Ekstrak Binahong 7,5% - - - 25 mL

Keterangan: B (Basis); F1 (formula 1); F2(formula 2); F3 (formula 3).

Pembuatan Biomaterial Selulosa Bakteri Ekstrak Binahong

Pembuatan biomaterial selulosa seperti pada Tabel I. Air ketela rambat

sebanyak 40 mL di tambahkan 4 gram gula pasir, 2 gram urea dan 0,2 gram

gliserol diaduk dengan stirrer dan dipanaskan dengan hot plate. Campuran

diasamkan dengan penambahan asam asetat glasial hingga pH berkisar antara 3-4.

Selanjutnya campuran didinginkan dan dilakukan penambahan gliserol sebanyak

1,0 gram. Campuran dituang ke dalam cawan petri sebanyak 40 mL ke dalam tiap

petri berdiameter 9 cm yang telah disterilkan dengan autoklaf, kemudian

ditambahkan 8 mL bakteri Acetobacter xylinum secara aseptis di dekat api bunsen.

Lalu cawan petri ditutup dengan rapat menggunakan kertas coklat dan

difermentasi selama 7 hari pada suhu kamar. Lapisan pelikel yang terbentuk

dicuci beberapa kali dengan air kran, aquadest, lalu dengan air panas selama 3-5

menit, lalu lapisan pelikel ini ditimbang. Lapisan pelikel direndam dengan larutan

NaOH 3% selama 48 jam dan larutan NaOH diganti tiap 24 jam sekali. Setelah 48

jam, lapisan pelikel dicuci dengan aquadest setelah dicuci lalu lapisan pelikel ini

direndam dengan larutan HCl 3% selama 15 menit. Setelah 15 menit, lapisan

pelikel ini dicuci kembali dengan aquadest hingga menunjukkan pH mendekati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

5

range pH netral, pencucian dengan aquadest ini dihentikan kemudian air di

lapisan pelikel ini dibuang dan lapisan pelikel ditimbang. Lalu lapisan pelikel

dimasukkan ke oven yang sudah dibersihkan dengan etanol 70% dengan suhu

40ºC selama 40 menit untuk mengurangi kadar air pada lapisan pelikel sebelum

proses perendaman. Lapisan pelikel kemudian ditimbang.

Kemudian dibuat ekstrak binahong dengan konsentrasi 2,5%, 5%, dan

7,5% dengan cara menimbang 2,5 g, 5 g dan 7,5 g ekstrak etanol binahong yang

kemudian masing-masing dilarutkan dalam 100 mL etanol 96%. Larutan ekstrak

binahong yang telah dibuat dengan konsentrasi 2,5%, 5%, dan 7,5% digunakan

untuk merendam lapisan pelikel. Lapisan pelikel yang terbentuk pada petri

direndam selama 72 jam dalam 25 mL ekstrak binahong, lalu ditimbang. Lapisan

pelikel+larutan ekstrak binahong ini dikeringkan dalam oven yang sudah

dibersihkan sebelumnya dengan etanol 70% dengan suhu 35-40ºC selama 2 hari.

Setelah lapisan pelikel ini membentuk lembaran tipis, lapisan pelikel ini

ditimbang, dicetak menggunakan pelubang sumuran dengan diameter 1 cm, lalu

disterilkan dengan lampu UV selama 3 jam di dalam LAF (Laminar Air Flow).

Lalu disimpan di dalam plastik dan diletakkan di dalam toples bersilika gel.

Uji Sterilitas

Uji sterilitas dilakukan dengan meletakkan sediaan berdiameter 1 cm ke

media Nutrien Agar pada cawan petri. Tiap petri kemudian dibungkus plastic

wrap dan diinkubasi terbalik selama 24 jam (Mahardika 2017).

Evaluasi Sifat Fisik Sediaan

Uji Organoleptis Uji organoleptis dilakukan dengan mengamati warna dan

kehalusan dari masing-masing sediaan bioselulosa bakteri yang telah dibuat

(Shirsand et al., 2012).

Uji Keseragaman Bobot Sediaan biomaterial selulosa ditimbang sebanyak 10 tiap

formula, lalu dihitung rata-rata bobot sediaan (British Pharmacopoeia, 2009).

Uji pH Larutan Sediaan Uji pH larutan sediaan dilakukan dengan merendam

setiap formula biomaterial selulosa berdiameter 1 cm dalam 20 mL akuades pada

suhu 36,5oC- 37,5oC selama 24 jam (British Pharmacopoeia, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

6

Uji Persentase Moisture Content Selama 24 jam sediaan diletakkan dalam

desikator berisi silika, kemudian bobot sediaan ditimbang (Toshkhani et al.,

2013).

Uji Persentase Moisture Absorption Sediaan diletakkan dalam climatic chamber

dengan kelembaban 85% RH dan suhu 28°C selama 24 jam, kemudian bobot

sediaan ditimbang (Toshkhani et al., 2013).

Analisis Gugus Fungsi Menggunakan Instrumen FT-IR Analisis ini

menggunakan seperangkat alat FTIR. Langkah-langkahnya adalah lapisan tipis

atau pelikel yang diperoleh dari hasil fermentasi dijepit pada tempat sampel

kemudian diletakkan pada alat ke arah sinar infra merah. Hasilnya akan direkam

ke dalam kertas berskala berupa alur kurva bilangan gelombang terhadap

intensitas (Gani, 2013).

Analisis Morfologi Menggunakan Instrumen SEM (Scanning Electron

Microscopy) Analisis ini bertujuan untuk melihat struktur morfologi dari

biomaterial selulosa bakteri yang dilakukan dengan menggunakan instrumen

SEM. Melalui analisis struktur morfologi ini, dapat dilihat struktur permukaan dan

melintang dari biomaterial selulosa bakteri, bentuk mikrofibril dari biomaterial

selulosa bakteri, diameter dari mikrofibril selulosa bakteri maupun struktur

permukaan serta melintang dari selulosa bakteri yang telah diberi penambahan

ekstrak (Gani, 2013).

Analisis Sifat Mekanik dengan Uji Tarik Sampel material yang telah

dikeringkan dipotong dengan ukuran 15 x 3 cm. Hasil potongan/spesimen

dimasukkan ke dalam pemotong dumb-bell dan dilakukan pencetakan bentuk.

Setelah itu sampel dipotong sesuai dengan pola yang terbentuk pada sampel.

Ketebalan sampel diukur dengan mikrometer Mitutoyo lalu kedua sisi hasil

pemotongan ini dikaitkan pada Universal Testing Machine. Aktifkan program

Test Zwick. Power dan panel pada posisi ON. Isikan data sampel sesuai ukuran

standar. Spesifikasi alat yang digunakan yaitu memakai spisau dengan standar

ASTM. Alat dinyalakan dan diset dengan test speed = 10 mm/min lalu spesimen

diamati sampai putus, pengujian dihentikan ketika spesimen sudah putus. Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

7

yang diperoleh berupa persen perpanjangan (percent elongation), kuat tarik

(tensile strength) dan F max (Gani, 2013).

Dasar Penentuan Formula Optimal

Formula optimal ditentukan dengan evaluasi sifat fisika sediaan dan uji

aktivitas sediaan biomaterial selulosa bakteri. Hasil uji kemudian diuji statistik

dan dianalisis. Formula optimal dipilih berdasarkan hasil uji keseragaman bobot,

persentase moisture content dan moisture absorption, pH larutan sediaan,

sterilitas, organoleptis, sifat mekanik dan uji aktivitas sediaan.

Uji Aktivitas Sediaan Biomaterial Selulosa Bakteri Ekstrak Binahong

Lima belas ekor mencit galur Swiss jantan diabetes yang terinduksi

aloksan dan 15 ekor mencit galur Swiss jantan tidak diabetes (normal) dengan

berat 20-30 gram dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok berjumlah 3 ekor

mencit, Kelompok I sebagai kontrol negatif (tidak diberi perlakuan), kelompok II

sebagai kontrol positif dengan pemberian sediaan selulosa bakteri tanpa

penambahan ekstrak, kelompok III-V merupakan kelompok perlakuan dengan 3

peringkat konsentrasi ekstrak binahong (Anredera cordifolia).

Mencit diabetes memiliki kadar gula darah > 200 mg/dl. Mencit diabetes

diperoleh dengan menginjeksi aloksan monohidrat 10% secara intraperitoneal

dengan dosis 186,9 mg/kgBB sebanyak 1x penyuntikan selama 2 hari berturut-

turut. Setiap mencit dianestesi dengan injeksi ketamin pada dosis 40 mg/kgBB

secara intramuscular pada paha mencit (Divadi and Yuliani, 2015). Pada tiap

mencit diberikan 1 luka eksisi menggunakan biopsy punch berdiameter 5 mm.

Luka dibuat pada punggung mencit yang sudah dicukur 48 jam sebelumnya. Luka

eksisi pada tiap ekor mencit diberi perlakuan berbeda, yaitu: kontrol negatif yaitu

dilukai namun tidak diberi sediaan (tanpa perlakuan), kontrol positif dengan

pemberian basis (bioselulosa bakteri), dan pemberian bioselulosa bakteri+ekstrak

binahong (F1) dengan konsentrasi 2,5%, konsentrasi 5% (F2), dan konsentrasi

7,5% (F3).

Penggantian sediaan dilakukan setiap 24 jam sampai 14 hari kemudian.

Selama 14 hari, luka mencit difoto kemudian penurunan luas luka diukur

menggunakan software imageJ. Setelah 14 hari, mencit dieuthanasia dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

8

injeksi ketamin secara intraperitoneal dengan dosis ketamin 3x dosis anestesia

yaitu 120 mg/kg BB. Setelah dieuthanasia, akan dilakukan uji histopatologi, kulit

punggung diambil dengan ukuran 2x2 cm dan disimpan dalam pot berisi formalin

10%. Berikut ini rumus persen penutupan luka menurut Thu et al. (2012).

Wound Closure (%) = (𝐴𝑟𝑒𝑎 𝑙𝑢𝑘𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒−0)−(𝐴𝑟𝑒𝑎 𝑙𝑢𝑘𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒−𝑛)

(𝐴𝑟𝑒𝑎 𝑙𝑢𝑘𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒−0)𝑥100%.

Uji Histopatologi Pengecatan Hematoxylin-Eosin (HE)

Uji histopatologi dilakukan dengan pengecatan menggunakan

Hematoxylin Eosin. Preparat diamati histopatologinya secara mikroskopis dengan

mikroskop cahaya Olympus tipe BH-2 yang terhubung dengan kamera Optilab

v.2.1 (Micronos, Indonesia). Pembuatan dan pembacaan preparat sampel jaringan

kulit dilakukan oleh bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Hewan,

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Tata cara analisis hasil

Analisis kuantitatif Data yang diperolah dari keseragaman bobot, moisture

content, moisture absorption, persen penyembuhan luka, dan tensile strength atau

uji tarik diuji statistik menggunakan software R i.386 3.4.3 dengan uji ANAVA

dan Post Hoc test (untuk data evaluasi sifat fisika). Uji statistika dilakukan dalam

taraf kepercayaan 95%.

Analisis kualitatif Dilakukan pengamatan pada uji histopatologi untuk

mendapatkan perbandingan mikroskopis struktur kulit. Dilakukan pengamatan

morfologi pada uji morfologi menggunakan instrumen Scanning Electron

Microscopy. Dilakukan analisis gugus fungsi dengan menggunakan instrumen FT-

IR, analisis tersebut dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya absorbsi pada

suatu frekuensi tertentu sebagai penanda ada atau tidaknya gugus fungsional

tertentu. Gugus fungsional dalam molekul akan dianalisis secara kualitatif dengan

melihat bentuk spektra yang dihasilkan yaitu dengan melihat puncak spesifik yang

menunjukkan jenis gugus fungsional tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

9

HASIL DAN PEMBAHASAN

Formulasi Sediaan Biomaterial Selulosa Bakteri (Acetobacter xylinum)

Ekstrak Binahong (Anredera cordifolia) sebagai Penutup Luka Diabetes

Formula Sediaan Biomaterial Selulosa Bakteri (Acetobacter xylinum)

Ekstrak Binahong (Anredera cordifolia) sebagai penutup luka diabetes diperoleh

dari penelitian Gani (2013) yang kemudian dimodifikasi. Konsentrasi ekstrak

binahong yang digunakan adalah 2,5%; 5%; dan 7,5% yang didapatkan dari

penelitian Mutiara et al. (2015) yang pada penelitiannya diformulasikan ke dalam

bentuk sediaan hidrogel, lalu dimodifikasi ke dalam bentuk sediaan patch

biomaterial selulosa ekstrak binahong. Media yang digunakan untuk fermentasi

adalah air ketela rambat yang memiliki langkah pembuatan yang cukup panjang.

Penggunaan media lain selain air ketela rambat seperti air kelapa juga dapat

digunakan untuk fermentasi bakteri Acetobacter xylinum, namun perlu dilakukan

penelitian lebih lanjut untuk dapat memproduksi selulosa bakteri dengan hasil

yang seragam karena masih terdapat ketidakseragaman ketebalan dari selulosa

bakteri.

Uji Sterilitas

Uji sterilitas dilakukan untuk mengetahui keberhasilan teknik sterilisasi

akhir dengan lampu UV yang dilakukan mampu menghasilkan sediaan yang steril.

Sediaan biomaterial selulosa harus memenuhi syarat sterilitas karena akan

diaplikasikan pada luka penderita diabetes. Apabila sediaan tidak steril maka

dapat mengakibatkan infeksi pada luka penderita diabetes dan dapat menghambat

proses penyembuhan luka diabetes (Leung, 2007).

Berdasarkan uji sterilitas yang telah dilakukan didapatkan bahwa Basis,

F1, F2 dan F3 adalah steril, yang dibuktikan dengan tidak adanya pertumbuhan

mikroba pada media seperti pada Gambar 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

10

a b c

d e f

Gambar 1. Hasil Uji Sterilitas: (a);(b);(c)Basis; (d)F1; (e)F2; (f)F3

Evaluasi Sifat Fisik

Evaluasi sifat fisik yang dilakukan antara lain adalah uji organoleptis,

keseragaman bobot, pH larutan sediaan, persentase moisture content dan moisture

absorption, analisis morfologi, dan analisis sifat mekanik.

Uji Organoleptis

Pengamatan secara visual yang dilakukan terhadap sediaan biomaterial

selulosa bakteri ekstrak binahong secara keseluruhan memiliki warna hijau, halus,

dan kering (Tabel II). Warna hijau pada F1, F2 dan F3 memiliki perbedaan,

dimana seiring dengan peningkatan konsentrasi ekstrak binahong maka warna

hijau yang dimiliki akan semakin tua atau semakin pekat. Sedangkan basis

memiliki warna yang putih keruh karena tidak ada penambahan ekstrak.

Uji Keseragaman Bobot

Sediaan biomaterial selulosa bakteri ekstrak binahong yang dihasilkan

dinyatakan seragam karena telah memenuhi kriteria (coefficient of variation) CV

yang ditentukan oleh British Pharmacopoeia (2009) yaitu kurang dari 10% dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

11

11

Tabel II. Hasil Uji Sifat Fisik dan Sifat Mekanik Sediaan

Sediaan

Organoleptis

% % Tensile Strain at

Keseragaman pH Moisture Moisture Strength Fmax

Warna Kehalusan Tekstur Bobot Larutan Content Absorption (MPa) (%)

(% CV) Sediaan ( ±SD) ( ±SD) ( ±SD) ( ±SD)

Basis Putih Halus Kering 3,63 5,8 12,97± 17,63± 64,67± 2,59±

2,10a,b,c 10,22 1,01a,b 0,75a,b

F1 Hijau Halus Kering 1,70 5,9 3,57± 3,21± 10,01± 18,60±

Muda

0,98 0,50 3,11 1,05

F2 Hijau Halus Kering 1,86 5,3 2,21± 22,09± 7,51± 19,53±

0,45 1,80d 1,97 0,72

F3 Hijau tua Halus Kering 1,97 5,2 3,25± 9,27± 61,28± 1,81±

1,34 1,75e,f 12,15e,f 0,52e.f

Keterangan: a= B dan F1 berbeda bermakna, b= B dan F2 berbeda bermakna, c= B dan F3 berbeda bermakna,

d= F2 dan F1 berbeda bermakna, e= F3 dan F1 berbeda bermakna, f= F3 dan F2 berbeda bermakna, data berbeda

bermakna jika (p-value < 0,05)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

12

Tabel III. Hasil Interpretasi Gugus Fungsi dari Sampel

No. Sampel

Bilangan

Gelombang (cm-

1)

Gugus Fungsi

1. Basis 3334,01 Alcohol O-H stretch

1030,18 C-O stretch

1107,33 C-O-C stretch

2. Ekstrak Binahong 2941,49 C-H stretch alkane

2,5% 1022,19 C-O stretch

1449,15 C=C aromatis

3. Ekstrak Binahong 5% 2942,94 C-H stretch alkane

1448,77 C=C aromatis

1022,46 C-O stretch

4. Ekstrak Binahong 2941,05 C-H stretch alkane

7,5% 1449,16 C=C aromatis

1022,39 C-O stretch

5. F1 1030,75 C-O stretch

1426,54 C=C aromatis

2893,68 C-H stretch alkane

3343,55 Alcohol O-H stretch

1107,33 C-O-C stretch

1645,11 C=C alkena

6. F2 1022,15 C-O stretch

1428,16 C=C aromatis

2918,68 C-H stretch alkane

3288,80 Alcohol O-H stretch

1105,54 C-O-C stretch

1650,89 C=C alkena

7. F3 1031,88 C-O stretch

1425,48 C=C aromatis

2896,02 C-H stretch alkane

3345,16 Alcohol O-H stretch

1108,18 C-O-C stretch

1637,29 C=C alkena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

13

CV masing-masing sediaan basis, F1, F2, dan F3 dapat dilihat pada Tabel II.

Hasil statistik menunjukkan bahwa seluruh sediaan memiliki bobot yang berbeda

bermakna.

Uji pH Larutan Sediaan

Sediaan biomaterial selulosa bakteri ekstrak binahong memiliki pH yang

sesuai dengan range pH yang dapat diterima kulit yaitu 4-7 (Tabel II) (British

Pharmacopoeia, 2009).

Uji Persentase Moisture Content

Uji persentase moisture content dilakukan dengan tujuan melihat jumlah

kandungan air yang terdapat dalam sediaan, karena menurut Toshkhani et al.

(2013) sediaan penutup luka yang baik adalah sediaan yang mampu menjaga

kondisi luka agar tetap lembab. Kondisi luka dijaga agar tetap lembab karena pada

kulit yang terluka umumnya mengalami penguapan yang dapat mencapai 20 kali

lebih besar dibandingkan kulit normal. Ketika kulit yang terluka terpapar udara

langsung, luka akan terdehidrasi dan akan terbentuk keropeng, namun sel yang

berada dalam kondisi kering atau kelembapan rendah dapat kehilangan vitalitas

dan fungsinya atau bahkan kulit dapat mati (Xu et al., 2016).

Nilai persen yang didapat menunjukkan jumlah kandungan lembab yang

dimiliki sediaan. Urutan persen moisture content dari yang tertinggi adalah

basis>F1>F3>F2 (Tabel II). Basis memiliki nilai persen moisture content yang

paling tinggi, hal ini dapat disebabkan karena basis memiliki rongga-rongga antar

fibril selulosa bakteri yang cukup besar apabila dibandingkan dengan formula.

Semakin besar rongga-rongga antara fibril selulosa bakteri, semakin mudah air

terpenetrasi ke dalam sediaan (Guo and Catchmark, 2012).

Uji Persentase Moisture Absorption

Uji moisture absorption dilakukan dengan tujuan untuk melihat seberapa

besar daya serap sediaan. Hal ini berkaitan dengan kemampuan sediaan dalam

menyerap cairan, terutama eksudat pada luka penderita diabetes. Menurut

(Toshkhani et al. 2013) sediaan penutup luka yang baik juga harus memiliki

kemampuan penyerapan eksudat yang baik. Urutan persen moisture absorption

dari yang tertinggi adalah F2>basis>F3>F1 (Tabel II). Hasil yang diperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

14

menunjukkan bahwa sediaan F2 memiliki kemampuan penyerapan lembab yang

paling baik. Menurut Putranti (2017) penyerapan sediaan bergantung dari

moisture content, di mana sediaan yang memiliki moisture content tinggi akan

cenderung menarik air lebih sedikit. Pada hasil uji yang diperoleh oleh peneliti

antara moisture content dan moisture absorption tidak menunjukkan adanya

keterkaitan, hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya pengendalian pengacau

seperti suhu dan RH pada desikator, sehingga sulit dikontrol penyerapan airnya.

Analisis Gugus Fungsi dengan Instrumen FT-IR

Analisis ini bertujuan untuk melihat adanya interaksi antara biomaterial

selulosa bakteri dan ekstrak binahong seiring dengan adanya penambahan bahan

tersebut. Apabila ada interaksi maka akan terlihat adanya perbedaan dari spektra

masing-masing sampel sehingga melalui spektra-spektra ini dapat dilakukan

interpretasi gugus fungsi dari masing-masing sampel.

Pada penelitian Gani (2013) ditemukan bahwa selulosa bakteri memiliki

gugus fungsi –OH dan C=O stretching yang muncul pada bilangan gelombang

3441,01 cm-1 dan 1627,92 cm-1 pada hasil interpretasi spektra IR. Menurut

penelitian Veronita et al. (2017) ekstrak daun binahong memiliki gugus fungsi

C=C aromatis. Hasil interpretasi berdasarkan Pongpiachan (2014) pada Tabel III

menunjukkan bahwa ekstrak daun binahong memiliki gugus fungsi C-H stretch,

C=C aromatis dan C-O stretch. Pada F1, F2 dan F3 ditemukan adanya gugus

fungsi C-H stretch dan C=C aromatis yang menandakan bahwa ketiga formula

tersebut mengandung ekstrak binahong.

Analisis Morfologi Menggunakan Instrumen SEM (Scanning Electrom

Microscopy)

Analisis morfologi ini bertujuan untuk melihat struktur permukaan dan

melintang dari selulosa bakteri, bentuk mikrofibril dari selulosa bakteri, diameter

dari mikrofibril selulosa bakteri maupun struktur permukaan serta melintang dari

selulosa bakteri yang telah diberi penambahan ekstrak binahong. Analisis

morfologi permukaan sampel juga dapat memperkuat perbedaan hasil analisis

sifat fisik secara makroskopis dan organoleptis dari masing-masing sampel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

15

Pada foto permukaan basis dapat terlihat bahwa permukaannya terlihat

tidak merata dan terdapat banyak lekukan. Hal ini pula dapat menyebabkan

tekstur dari sampel menjadi kasar. Selain itu bentuk yang tidak merata dapat

terjadi karena kondisi dari sampel bioselulosa bakteri yang sedikit terlipat

sebelum dianalisis dengan menggunakan instrumen SEM.

(Basis) (F1)

(F2) (F3)

Gambar 2. Foto Permukaan SEM dari Basis, F1, F2, dan F3

Bentuk serat dari selulosa bakteri tidak dapat terlihat dengan jelas karena

perbesaran 500x yang digunakan tidak mampu untuk melihat serat dari selulosa

bakteri. Hal ini disebabkan karena keterbatasan dari instrumen SEM yang

digunakan. Selain itu jika digunakan perbesaran yang lebih besar lagi maka

gambar yang dihasilkan menjadi sedikit kabur dan tidak jelas, sehingga

diputuskan hanya menggunakan perbesaran 500x, sedangkan untuk dapat melihat

serat-serat mikrofobril pada selulosa bakteri, paling tidak harus digunakan

perbesaran hingga 5000x (Freire et. al., 2011).

Pada Gambar 2 F1, F2, dan F3 terdapat partikel-partikel yang memiliki

beragam ukuran, partikel tersebut merupakan ekstrak binahong yang kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

16

terdispersi secara homogen saat melarutkan ekstrak dan merendamnya pada

biomaterial selulosa bakteri. Namun, melalui hal ini dapat dibuktikan pula bahwa

ekstrak binahong dengan konsentrasi 2,5%, 5%, dan 7,5% ini telah mampu

melapisi biomaterial selulosa bakteri. Apabila gambar F1, F2 dan F3

dibandingkan dengan basis maka dapat diketahui bahwa ekstrak binahong telah

mampu melapisi biomaterial selulosa bakteri pada permukaannya.

Berikut ini Gambar 3 yang merupakan foto melintang SEM dari selulosa

bakteri tanpa ekstrak (basis), penambahan ekstrak binahong 2,5% (F1), ekstrak

binahong 5% (F2), dan ekstrak binahong 7,5% (F3) dengan perbesaran 500x.

(Basis) (F1)

(F2) (F3)

Gambar 3. Foto Melintang SEM dari Basis, F1, F2, dan F3

Berdasarkan foto melintang SEM dari basis, F1, F2 dan F3 dapat terlihat

secara jelas perbedaan ketebalan dari masing-masing sediaan. Pada Gambar 3

basis, F1, F2 dan F3 diukur ketebalannya dari 5 titik yang berbeda dengan

ketebalan rata-rata secara berurutan yaitu 23,86 µm, 68,82 µm, 116,80 µm, dan

135,80 µm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

17

Pada Gambar 3 (F1) dapat terlihat bahwa ketebalannya tidak merata,

menurut Scionti (2010) hal ini dapat disebabkan oleh pembentukan biomaterial

selulosa bakteri yang tidak merata yang dapat disebabkan karena pada proses

fermentasi selulosa yang dihasilkan memiliki perbedaan ketebalan antar pelikel

dan perbedaan ketebalan di dalam pelikel itu sendiri. Pada Gambar 3 dapat

diketahui bahwa ekstrak binahong tidak hanya melapisi di permukaan saja namun

juga masuk dan mengisi rongga-rongga dari biomaterial selulosa bakteri sehingga

mempengaruhi ketebalan masing-masing sediaan. Dapat disimpulkan bahwa

seiring dengan peningkatan konsentrasi ekstrak binahong maka ketebalan dari

sediaan juga akan meningkat.

Analisis Sifat Mekanik dengan Uji Tarik

Analisis sifat mekanik bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian

ekstrak binahong terhadap karakterisitik sifat mekanik dari selulosa bakteri. Sifat

mekanik dan kualitas suatu biomaterial dapat ditentukan dari nilai kekuatan tarik

dan persen perpanjangannya. Menurut Iskandar et al. (2010), semakin tinggi

kekuatan tarik dan persen elongasi dari suatu film maka semakin bagus kualitas

dari film tersebut. Persen elongasi ini berbanding lurus dengan kuat tarik suatu

film. Penambahan ekstrak binahong ke dalam biomaterial selulosa bakteri

mempengaruhi kuat tarik dan persen elongasi dari sediaan yang ditunjukkan

dalam hasil statistik yang berbeda bermakna antara basis dengan F1 dan F2,

namun tidak berbeda bermakna antara basis dan F3 (Tabel II). Urutan strain at

Fmax dari yang tertinggi adalah F2>F1>basis> F3. Adanya perbedaan nilai dari

tensile strength dan strain at Fmax antar formula dapat disebabkan oleh sampel

biomaterial selulosa yang kemungkinan memiliki ketebalan yang tidak seragam

karena pada proses fermentasi selulosa yang dihasilkan memiliki perbedaan

ketebalan antar pelikel dan perbedaan ketebalan di dalam pelikel itu sendiri

(Scionti, 2010). Adanya kemungkinan perbedaan ketebalan dari sediaan ini akan

mempengaruhi nilai kuat tarik dan perpanjangan elongasi (strain at F max).

Uji Aktivitas Sediaan Biomaterial Selulosa Bakteri Ekstrak Binahong

Dilakukan pengamatan terhadap subjek uji mencit setiap hari selama 14

hari untuk memantau penutupan luka dengan mengambil gambar luka mencit dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

18

dihitung persen penutupan luka menggunakan software Image J. Pada hari ke 14

dipilih salah satu mencit dari tiap perlakuan untuk kemudian kulit mencit diambil

untuk diuji histopatologi.

Uji aktivitas bertujuan untuk mengetahui aktivitas penyembuhan luka

diabetes yang diberi sediaan biomaterial selulosa bakteri ekstrak binahong dengan

konsentrasi 2,5%, 5% dan 7,5%. Menurut penelitian El-hoseny et al. (2015)

matriks ekstraseluler dari selulosa bakteri dapat menggantikan kerusakan matriks

ekstraseluler serta menstimulasi tubuh untuk memproduksi kolagen sehingga

dapat mempercepat mekanisme penyembuhan luka. Menurut Istyastono and

Yuliani (2016) ekstrak daun binahong mengandung asam ursolat yang memiliki

efek antiinflamasi dan kemopreventif melalui penghambatan siklooksigenase-2

(COX-2) sehingga menghambat sintesis prostaglandin yang akan menghambat

aktivitas MMP-9 yang diinduksi oleh prostaglandin E2 (PGE2) (Yen et al., 2008,

Mclennan et al., 2008). Penghambatan aktivitas MMP akan menyebabkan

degradasi matriks ekstraseluler berkurang sehingga akan mempercepat

penyembuhan luka (Hariono et al., 2018).

Tabel IV. Hasil Uji Aktivitas Sediaan

Perlakuan luka % Wound Closure hari ke-14

Mencit normal Mencit diabetes

Kontrol (tanpa diberi

sediaan) 98,58 ± 0,0129 92,77 ± 0,0267*

Basis 99,22 ± 0,0136 98,20 ± 0,0172

F1 100,00 ± 0,0000 98,29± 0,00178*

F2 100,00 ± 0,0000 100,00 ± 0,0000

F3 100,00 ± 0,0000 100,00 ± 0,0000

Keterangan: *=hasil uji statistik t-test kecepatan penyembuhan luka berbeda

bermakna (p-value<0,05)

Berdasarkan hasil statistik uji t dua sampel berpasangan diketahui bahwa

kecepatan penutupan luka mencit normal dan diabetes dengan pemberian basis,

F2 dan F3 menunjukkan tidak adanya perbedaan (Tabel IV), yang berarti bahwa

kecepatan penutupan luka mencit normal dan diabetes sama ketika diberikan

basis, F2, dan F3. Pada analisis statistik dalam kelompok mencit diabetes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

19

didapatkan hasil bahwa rata-rata kecepatan penutupan luka dengan pemberian F2

dan F3 lebih cepat jika dibandingkan dengan basis dan F1.

Uji Histopatologi

Menurut Mclennan et al. (2008) kadar glukosa yang tinggi pada

penderita diabetes meningkatkan jumlah MMP-9. Matrix metalloproteinases tipe

9 (MMP-9) merupakan gelatinase atau kolagenase tipe IV yang dapat

mendegradasi kolagen amorf dan fibronectin (Enoch and Leaper, 2007). Kadar

gula yang tinggi secara tidak langsung akan mempengaruhi MMPs dengan

pembentukan Advanced Glycation End Products (AGEs) yang akan terakumulasi

selama kondisi hiperglikemia yang berkepanjangan. Jalur tersebut dapat

mempengaruhi penyembuhan luka dengan meningkatkan inflamasi dan dengan

demikian mempengaruhi remodelling matriks ekstraseluler. Kadar gula yang

tinggi akan meningkatkan MMP-9 yang terlibat dalam beberapa aksi proinflamasi.

Aksi MMP-9 akan meningkatkan aktivitas sitokin dan memungkinkan terjadinya

respon inflamasi. Oleh sebab itu, waktu dari respon inflamasi akan terpengaruhi

yang membawa pada penyembuhan luka yang buruk (Mclennan et al., 2008).

Berdasarkan penelitian Istyastono and Yuliani (2016) kandungan asam

ursolat dalam ekstrak daun binahong diketahui memiliki efek antiinflamasi dan

kemopreventif melalui penghambatan siklooksigenase-2 (COX-2) sehingga

menghambat sintesis prostaglandin. Sintesis prostaglandin yang terganggu dapat

menurunkan aktivitas enzim matrix metalloproteinases 9 (Yen et al., 2008).

Menurut Divadi and Yuliani (2015) kandungan flavonoid dan asam askorbat pada

ekstrak daun binahong memiliki aktivitas pembentukan kolagen dan percepatan

epitelisasi yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

20

Tabel V. Interpretasi Hasil Uji Histopatologi

Mencit normal Mencit diabetes

Kontrol kulit terlihat normal dan tidak terlihat

bekas luka biopsy.

% Wound Closure Hari Ke-14 : 98,58 ±

0,0129*

Epithelisasi belum menutup seluruh area luka

(4), kolagen padat sudah terbentuk (3), infiltrasi

sel radang polimofonuklear tidak terlihat,

angiogenesis (1), hal ini menunjukkan bahwa

luka berada dalam fase proliferasi awal

penyembuhan luka.

% Wound Closure Hari Ke-14 : 92,77 ±

0,0267

Penyembuhan secara mikroskopis : berbeda

Basis kulit terlihat normal dan tidak tampak

bekas luka biopsy, hal ini menunjukkan bahwa

luka berada dalam fase proliferasi.

% Wound Closure Hari Ke-14 : 99,22 ±

0,0136

Basis Epithelisasi telah menutup seluruh area

luka (4), kolagen padat sudah terbentuk (3),

infiltrasi sel radang polimofonuklear tidak

terlihat, angiogenesis (2), hal ini menunjukkan

bahwa luka berada dalam fase proliferasi.

% Wound Closure Hari Ke-14 : 98,20 ±

0,0172

Penyembuhan secara mikroskopis : tidak berbeda

F1 Epithelisasi telah menutup seluruh area luka

(4), kolagen padat sudah terbentuk (4),

infiltrasi sel radang polimofonuklear tidak

terlihat, angiogenesis (1) hal ini menunjukkan

bahwa luka berada dalam fase proliferasi.

% Wound Closure Hari Ke-14 : 100,00 ±

0,0000*

F1 Epithelisasi belum menutup seluruh area

luka (3), kolagen padat sudah terbentuk (2),

infiltrasi sel radang polimofonuklear tidak

terlihat, angiogenesis (2) hal ini menunjukkan

bahwa luka berada dalam fase awal proliferasi.

% Wound Closure Hari Ke-14 : 98,29±

0,00178

Penyembuhan secara mikroskopis : berbeda

F2 Tidak terlihat area bekas biopsy. Terlihat

F2 Epitelisasi telah menutup seluruh area luka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

21

adanya dermal cyst yang berasal dari kelenjar,

ephitelisasi telah menutup seluruh area luka

(4), kolagen padat (3), infiltrasi sel radang

polimorfonuklear (PMN) tidak terlihat (0),

Angiogenesis (1), hal ini menunjukkan bahwa

luka berada dalam fase proliferasi.

% Wound Closure Hari Ke-14 : 100,00 ±

0,0000

(4), kolagen padat (3), infiltrasi sel radang

polimorfonuklear (PMN) tidak terlihat (0),

Angiogenesis (1), hal ini menunjukkan bahwa

luka berada dalam fase proliferasi.

% Wound Closure Hari Ke-14 : 100,00 ±

0,0000

Penyembuhan secara mikroskopis : tidak berbeda

F3 Ephitelisasi belum menutup seluruh area

luka (3). Kolagen padat (3), infiltrasi PMN

tidak terlihat (0), Angiogenesis (1), hal ini

menunjukkan bahwa luka berada dalam fase

proliferasi.

% Wound Closure Hari Ke-14 : 100,00 ±

0,0000

F3 Tidak terdapat area bekas biopsy, namun

terlihat akumulasi hancuran sel radang

bercampur massa homogen eosinofilik disertai

infiltrasi neutrophil dan limfosit di subkutis hal

ini menunjukkan bahwa penyembuhan luka

masih berada pada tahap inflamasi akhir.

% Wound Closure Hari Ke-14 : 100,00 ±

0,0000

Penyembuhan secara mikroskopis : berbeda

Keterangan: *=hasil uji statistik t-test kecepatan penyembuhan luka berbeda

bermakna (p-value<0,05)

Pada pengamatan mikroskopis dengan histopatologi dapat diketahui

bahwa pada pemberian F1 mencit diabetes epitelisasi belum menutup seluruh area

luka, sedangkan pada F2 dan F3 dapat diketahui bahwa epitelisasi telah menutup

seluruh area luka. Apabila dibandingkan antara F2 dan F3 dapat diketahui bahwa

fase penyembuhan luka berada dalam tahap yang berbeda, dimana F2 telah berada

pada tahap proliferasi sedangkan F3 berada pada tahap inflamasi akhir yang

ditandai dengan adanya akumulasi hancuran sel radang bercampur massa

homogen eosinofilik disertai infiltrasi neutrofil dan limfosit di subkutis. Formula

3 yang mengandung ekstrak binahong dengan konsentrasi 7,5% diduga memiliki

potensi iritasi, dimana menurut menurut Yuliani (2013) sampai kadar 5% ekstrak

tidak memiliki sifat iritasi. Iritasi merupakan fenomena inflamasi yang terjadi di

kulit yang disebabkan senyawa asing. Apabila ada senyawa yang mengiritasi kulit

pada tempat luka, maka akan memperpanjang waktu pengeluaran pro-

inflammatory cytokines, ketika hal ini terjadi maka fase inflamasi akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

22

diperpanjang yang berakibat meningkatnya level Matrix Metalloproteases

(MMPs) (Yuliani, 2013).

Berdasarkan pengamatan mikroskopis hasil menunjukkan bahwa F2

dapat menyembuhkan luka mencit normal dan diabetes lebih baik dibandingkan

F1, F3, dan basis. Dapat diketahui bahwa pemberian sediaan F2 dapat

menyembuhkan luka dengan lebih baik pada mencit normal dan diabetes,

dibuktikan dengan hasil pembacaan yang menunjukkan bahwa epitelisasi telah

menutup seluruh area luka (4), kolagen padat (3), infiltrasi sel radang

polimorfonuklear (PMN) tidak terlihat (0), angiogenesis (1), dimana hal ini

menunjukkan bahwa luka berada dalam fase proliferasi (Tabel IV).

Formula 2 merupakan biomaterial selulosa yang direndam dengan

ekstrak binahong 5%, menurut Yuliani (2013) sampai kadar 5% ekstrak tidak

memiliki sifat iritasi. Hasil ini menunjukkan bahwa sediaan F2 telah mampu

mempercepat penyembuhan luka pada mencit diabetes sehingga penyembuhannya

sama dengan mencit normal.

Peningkatan konsentrasi ekstrak binahong dalam sediaan biomaterial

selulosa bakteri (Acetobacter xylinum) terbukti memiliki karakteristik yang

berbeda dengan basis sediaan. Perbedaan karakteristik antara basis dan sediaan

dapat terlihat dari sifat fisika, sifat mekanik, dan morfologi dari sediaan. Formula

2 (F2) dipilih sebagai formula optimal karena merupakan sediaan yang memiliki

CV keseragaman bobot 1,86% sehingga setiap sediaan memiliki kandungan atau

jumlah ekstrak yang sama. pH larutan sediaan 5,3 telah sesuai dengan pH yang

dapat diterima oleh kulit yaitu 4-7, apabila pH kurang atau lebih dari range yang

telah ditetapkan, dikhawatirkan sediaan dapat mengiritasi luka sehingga dapat

memperparah kondisi luka. Nilai persentase moisture content 2,21% memiliki

pengaruh terhadap kemampuan sediaan dalam menyediakan kondisi lembab bagi

luka dan nilai moisture absorption 22,09% merupakan nilai terbesar diantara

formula, moisture absorption merupakan kemampuan sediaan dalam menarik

eksudat yang terdapat pada luka. Tensile strength 7,51 MPa dan strain at F max

19,53% yang menandakan bahwa sediaan memiliki fleksibilitas yang baik ketika

diaplikasikan di area luka; sediaan yang dihasilkan oleh F2 steril sehingga aman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

23

digunakan untuk luka penderita diabetes; berwarna hijau dan halus; ketebalan

rata-rata 116,80 µm; terdapat ekstrak binahong pada sediaan yang ditunjukkan

dengan hasil foto SEM dan analisis gugus fungsi dengan FT-IR yang

menunjukkan adanya gugus C-H stretch dan C=C aromatis; dan uji aktivitas serta

histopatologi yang menunjukkan sediaan dapat mempercepat penyembuhan luka

diabetes menjadi sama dengan luka normal.

KESIMPULAN

Peningkatan konsentrasi ekstrak binahong dapat memberikan pengaruh

terhadap sifat fisika sediaan. Konsentrasi ekstrak binahong (Anredera cordifolia)

yang paling optimal dalam sediaan biomaterial selulosa bakteri (Acetobacter

xylinum) sebagai penutp luka diabetes adalah formula 2 (F2).

Saran untuk penelitian selanjutnya adalah perlu dilakukan pengecekan

RH pada penggunan desikator dalam uji moisture content sehingga didapatkan

pengkondisian yang sesuai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

24

DAFTAR PUSTAKA

Divadi, A. and Yuliani, S.H., 2015. Pembuatan dan Uji Aktivitas Sediaan Gel

Scarless Wound dengan Ekstrak Binahong dan Zat Aktif Piroxicam. Jurnal

Farmasi dan Sains Komunitas, 12 (2), 41–47.

El-hoseny, S.M., Basmaji, P., Olyveira, G.M. De, Maria, L., Costa, M., Alwahedi,

A.M., Domingos, J., and Francozo, G.B., 2015. Natural ECM-Bacterial

Cellulose Wound Healing — Dubai Study. Journal of Biomaterials and

Nanobiotechnology, (October), 237–246.

Enoch, S. and Leaper, D.J., 2007. Basic science of wound healing. Surgery, 26

(2), 31–37.

Freire, C. S. R., Silvestre, A. J. D., Gandini, A. and Neto, C.P., 2011, New

materials from cellulose fibers. A contribution to the implementation

of the integrated biorefinery concept, O PAPEL, 72, 9,

91–96.

Gani, M.R., 2013. Pegaruh Pemberian Bioselulosa Bakteri Acetobacter xylinum

dari Limbah Ketela Rambat (Ipomoea batatas Poir) dengan Penambahan

Chitosan sebagai Material Penutup Luka pada Tikus Galur Wistar Jantan.

Skripsi Universitas Sanata Dharma, 146.

Guo, J. and Catchmark, J.M., 2012. Surface area and porosity of acid hydrolyzed

cellulose nanowhiskers and cellulose produced by Gluconacetobacter

xylinus. Carbohydrate Polymers, 87 (2), 1026–1037.

Hamed, S., Bennett, C.L., Demiot, C., Ullmann, Y., Teot, L., and Desmoulière,

A., 2013. Erythropoietin , a novel repurposed drug : An innovative treatment

for wound healing in patients with diabetes mellitus. Wound Repair and

Regeneration, 23–33.

Hariono, M., Yuliani, S.H., Istyastono, E.P., Riswanto, F.D.O., and Adhipandito,

C.F., 2018. Matrix metalloproteinase 9 ( MMP9 ) in wound healing of

diabetic foot ulcer : Molecular target and structure-based drug design.

Wound Medicine. Elsevier B.V.

Iskandar, M.Z., Mulyati, S., Fathanah, U., Sari, I., and Juchairawati, 2010.

Pembuatan Film Selulosa dari Nata de Pina. Jurnal Rekayasa Kimia dan

Lingkungan, 7 (3), 105–111.

Istyastono, E.P. and Yuliani, S.H., 2016. Scarless wound healing gel with

Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) leaves extract and celecoxib as

the active ingredients. AIP Conference Proceedings, 1755, 1–6.

Kurniawan, B., Carolia, N., and Pheilia, A., 2014. The Effectiveness Of Binahong

Leaf Extract (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) and Mefenamic acid as

Anti Inflammation to White Male Rat Induced By Karagenin. Jurnal

Kedokteran Universitas Lampung, 4 (8), 151–157.

Leung, P.C., 2007. Diabetic foot ulcers - a comprehensive review. The Surgeon, 5

(4), 219–231.

Mahardika, I.H., 2017. Optimasi Konsentrasi Hydroxypropyl Methylcellulose

(HPMC) Sebagai Polimer Hydrocolloid Matrix Diabetic Wound Healing

dengan Bahan Aktif Ibuprofen. Skripsi Universitas Sanata Dharma, 1–127.

Mclennan, S., Min, D., and Yue, D., 2008. Matrix metalloproteinases and their

roles in poor wound healing in diabetes. Wound Practice and Research, 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

25

(3), 116–121.

Mihardja, L., Soetrisno, U., and Soegondo, S., 2014. Prevalence and clinical

profile of diabetes mellitus in productive aged urban Indonesians. Journal of

Diabetes Investigation, 5 (5), 507–512.

Mutiara PI, G., Nurdiana, and Utami, Y.W., 2015. The Effectiveness of Binahong

Hydrogel ( Anredera cordifolia ( Ten ) Steenis ) to Reduce Macrophages

Number in Proliferation Phase of Wound on Hyperglycemia Rats ( Rattus

norvegicus ) Wistar Strain glukosa . Hiperglikemia biasanya disebabkan

yang dijumpai. Jurnal Kesehatan FKUB, 2, 29–40.

Patricia, P. and Yuliani, S.H., 2015. Pembuatan dan Uji Aktivitas Sediaan Gel

Scarless Wound dengan Ekstrak Binahong dan Zat Aktif Ibuprofen. Jurnal

Farmasi dan Sains Komunitas, 12 (2), 54–60.

Pharmacopoeia, B., 2009. British Pharmacopoeia Addendum. London: Her

Majesty’s Stationery Office.

Pongpiachan, S., 2014. FTIR Spectra of Organic Functional Group Composition

in PM Collected at Chiang-Mai City, Thailand during the Haze Episode in

March 2012. Journal of Applied Sciences, 14 (22), 2967–2977.

Putranti, B.F., 2017. Optimasi Konsentrasi Polivinil Pirolidon K-30 (PVP K-30)

Sebagai Polimer Hydrocolloid Matrix Diabetic Wound Healing dengan Zat

Aktif Piroksikam. Skripsi Universitas Sanata Dharma, 1–20.

Scionti, G., 2010. Mechanical Properties of Bacterial Cellulose Implants

Mechanical Properties of Bacterial Cellulose Implants. Thesis Chalmers

University of Technology Sweden, 31–34.

Shirsand, S., Ladhane, G., Prathap, S., and Prakash, P., 2012. Design and

evaluation of matrix transdermal patches of meloxicam. RGUHS J Pharm

Sci, 2, 58–65.

Toshkhani, S., Shilakari, G., and Asthana, A., 2013. Advancements in wound

healing biodegradable dermal patch formulation designing Advancements in

Wound Healing Biodegradable Dermal Patch Formulation Designing. Inventi

Rapid: Pharm Tech, 2013 (3).

Veronita, F., Wijayati, N., and Mursiti, S., 2017. Isolasi dan Uji Aktivitas

Antibakteri Daun Binahong serta Aplikasinya sebagai Hand Sanitizer.

Indonesian Journal of Chemical Science, 6 (2).

Xu, R., Xia, H., He, W., Li, Z., Zhao, J., Liu, B., and Wang, Y., 2016. Controlled

water vapor transmission rate promotes wound-healing via wound re-

epithelialization and contraction enhancement. Nature Scientific Reports,

(April), 1–12.

Yen, J., Khayrullina, T., and Ganea, D., 2008. PGE2-induced metalloproteinase-9

is essential for dendritic cell migration. Blood Journal, 111 (1), 260–271.

Yuliani, S.H., 2013. Uji Penyembuhan Luka dan Potensi Iritasi Ekstrak Etanol

Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis). Jurnal Ilmu

Kefarmasian Indonesia, 11 (1), 83–88.

Yuliani, S.H., Fudholi, A., Pramono, S., and Marchaban, 2012. The Effect of

Formula to Physical Properties of Wound Healing Gel of Ethanolic Extract

of Binahong (Anredera Cordifolia (Ten) Steenis). International Journal of

Pharmaceutical Sciences and Research, 3 (11), 4254–4259.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

26

LAMPIRAN

Lampiran 1. Ethical Clearance Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

27

Lampiran 2. Data Pembuatan Biomaterial Selulosa Bakteri Ekstrak Binahong

2.1 Hasil perhitungan konsentrasi NaOH dan HCl yang digunakan

NaOH 3%

Hasil Penimbangan : 3,00 gram

Pelarut yang digunakan = 100 mL aquadest

Konsentrasi = massa/volume

Konsentrasi = 3,00 gram/100 mL

Konsentrasi = 0,03 gram/mL = 3 %

HCl 3%

C1x V1= C2xV2

37% x V1= 3% x 100 mL

V1= 8,11 mL

Volume HCl yang diambil 8,11 mL dari HCl 37 % lalu di ad dalam 100 mL

aquadest.

2.2 Hasil perhitungan ekstrak binahong dengan konsentrasi 2,5%, 5% dan 7,5%

Hasil Penimbangan

Serbuk Kering Daun

Binahong

50 gram

Pelarut yang digunakan 500 mL etanol 96%

Volume setelah

terkonsentrasi hingga 25% 125 mL

2.3 Hasil Penimbangan Sediaan dalam Proses Pembuatan Sediaan Biomaterial

Selulosa Bakteri Ekstrak Binahong

F1 (g) F2 (g) F3 (g)

No. Petri 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Sebelum

Direndam 36,546 37,571 39,583 36,5 36,147 36,565 35,103 35,11 36,065

Setelah

Direndam

Ekstrak

39,331 41,689 40,063 38,2

1 37,57 37,33 41,25

40,33

8 36,700

Setelah

Pengeringan 0,699 0,905 0,877 0,93 0,739 0,832 0,85 0,928 0,802

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

28

2.4 Hasil Sediaan

(F1) (F2) (F3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

29

Lampiran 3. Data Hasil Uji Sterilitas Sediaan Biomaterial Selulosa Bakteri

Ekstrak Binahong

a b

c d

e f

Hasil Uji Sterilitas :

(a);(b);(c) Basis= steril; (d)F1=steril; (e)F2=steril; (f)F3=steril

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

30

Lampiran 4. Data Hasil Uji Sifat Fisik Sediaan Biomaterial Selulosa Bakteri

Ekstrak Binahong

4.1 Uji Organoleptis

Basis Formula 1 Formula 2 Formula 3

Warna Putih keruh Hijau muda Hijau Hijau tua

Kehalusan Halus Halus Halus Halus

Keterangan

lain Kering, rapuh Kering, keras Kering, keras Kering, keras

4.2 Uji Keseragaman Bobot

Replikasi Basis Ekstrak 2,5% (g) Ekstrak 5% (g) Ekstrak 7,5%

(g)

1 0,0029 0,0113 0,0124 0,012

2 0,0030 0,0117 0,0125 0,0124

3 0,0028 0,0115 0,0120 0,0118

4 0,0027 0,0116 0,0126 0,0119

5 0,0028 0,0120 0,0123 0,0118

6 0,0030 0,0114 0,0127 0,0121

7 0,0030 0,0114 0,0126 0,0124

8 0,0029 0,0116 0,0124 0,012

9 0,0030 0,0115 0,0123 0,0121

10 0,0029 0,0115 0,0128 0,0124

0,0029 0,0116 0,0125 0,0121

SD 0,0001 0,0002 0,0002 0,0002

CV 3,635% 1,695% 1,861% 1,967%

4.3 Uji pH Larutan Sediaan

Replikasi Formula 1 Formula 2 Formula 3 Basis

1 5,9 5,3 5,2 5,8

2 5,8 5,2 5,2 5,8

3 5,8 5,3 5,1 5,9

5,833333333 5,266666667 5,166666667 5,833333333

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

31

4.4 Uji Moisture Content

Formula Bobot Awal

(g)

Bobot Akhir

(g)

% Moisture

Content

BASIS

R1 0,0029 0,0026 11,5385%

12,9744% R2 0,0030 0,0026 15,3846%

R3 0,0028 0,0025 12,0000%

F1

R1 0,0117 0,0112 4,4643%

3,5714% R2 0,0115 0,0112 2,6786%

R3 0,0116 0,0112 3,5714%

F2

R1 0,0124 0,0121 2,4793%

2,2111% R2 0,0125 0,0122 2,4590%

R3 0,012 0,0118 1,6949%

F3

R1 0,0119 0,0125 4,8000%

3,2529% R2 0,0118 0,0121 2,4793%

R3 0,0118 0,0121 2,4793%

4.5 Uji Moisture Absorption

Formula Bobot Awal

(g)

Bobot Akhir

(g)

% Moisture

Absorption

BASIS

R1 0,0025 0,0021 16,0000%

17,6349% R2 0,0036 0,0033 8,3333%

R3 0,0021 0,0027 28,5714%

F1

R1 0,0114 0,0118 3,5088%

3,2062% R2 0,0114 0,0117 2,6316%

R3 0,0115 0,0119 3,4783%

F2

R1 0,0123 0,0149 21,1382%

22,0909% R2 0,0124 0,015 20,9677%

R3 0,012 0,0149 24,1667%

F3

R1 0,0124 0,0138 11,2903%

9,2731% R2 0,0121 0,0131 8,2645%

R3 0,0121 0,0131 8,2645%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

32

4.6 Hasil Spektra IR Sampel

4.6.1 Basis

4.6.2 Ekstrak Binahong 2,5%

4.6.3 Ekstrak Binahong 5%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

33

4.6.4 Ekstrak Binahong 7,5%

4.6.5 F1

4.6.6 F2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

34

4.6.7 F3

4.7 Analisis Morfologi dengan SEM

4.7.1. Hasil foto permukaan sediaan

(Basis) (F1)

(F2) (F3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

35

4.7.2. Hasil foto melintang sediaan

(Basis) (F1)

(F2) (F3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

36

4.8 Analisis Sifat Mekanik dengan Uji Tarik

4.8.1 Basis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

37

4.8.2 F1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

38

4.8.3 F2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

39

4.8.4 F3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

40

Lampiran 5. Data Prakondisi Mencit

Data Penimbangan Aloksan 10%

Kertas Perkamen 0,324 gram

Perkamen + isi 2,824 gram

Bobot aloksan 2,50 gram

Hasil perhitungan konsentrasi Aloksan 10% yang digunakan :

Hasil Penimbangan : 2,50 gram

Pelarut yang digunakan = 25 mL Water for Injection

Konsentrasi = massa/volume

Konsentrasi = 2,50 gram/25 mL

Konsentrasi = 0,1 gram/mL = 10 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

41

Lampiran 6. Data Hasil Uji Aktivitas Sediaan Biomaterial Selulosa Bakteri Ekstrak Binahong

a. Data (%) Wound Closure mencit diabetes

Hari

ke-

Tanpa Perlakuan BASIS F1 F2 F3

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 4,73 2,20 5,85 7,61 10,00 7,96 12,35 15,02 18,23 31,11 18,81 34,80 21,16 28,76 15,55

2 13,07 8,10 9,46 22,18 17,88 18,57 16,91 19,95 21,40 43,02 19,40 44,72 26,00 29,80 24,09

3 22,36 18,08 16,77 33,99 29,40 27,32 24,28 21,94 23,11 56,14 20,96 63,91 37,19 35,09 44,39

4 30,97 26,51 26,09 41,01 39,52 37,33 42,99 26,21 32,80 60,62 25,80 67,68 38,26 37,55 50,79

5 35,50 30,70 36,47 54,00 44,11 40,42 27,08 29,87 34,30 62,18 34,23 71,73 46,67 40,75 61,02

6 44,09 37,22 44,14 59,14 47,09 47,20 37,18 36,81 41,65 67,93 55,57 80,56 52,44 46,50 66,88

7 51,08 42,57 53,49 60,50 54,89 56,08 42,26 43,51 43,32 74,55 57,14 84,77 56,43 53,48 72,30

8 61,46 48,92 62,62 64,24 59,75 67,30 44,45 48,08 54,64 79,62 69,99 88,59 72,43 56,39 75,26

9 69,64 56,97 73,79 70,89 64,03 70,25 58,45 50,30 55,60 88,95 74,80 92,34 89,11 68,08 78,37

10 77,28 66,19 79,98 72,03 77,06 73,20 65,37 57,23 62,93 90,15 80,98 95,03 92,25 74,53 80,24

11 82,40 72,77 85,94 81,15 83,24 79,56 66,11 67,90 71,42 97,05 90,95 95,87 95,91 83,46 80,72

12 88,00 80,08 90,19 88,42 90,89 88,26 78,45 78,21 91,28 98,36 97,29 100 98,72 92,09 92,42

13 91,29 87,69 90,94 90,60 96,08 94,32 86,68 86,92 98,14 100 100 100 100 94,96 100

14 94,35 89,70 94,27 96,56 100 98,05 98,17 98,17 98,55 100 100 100 100 100 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

42

b. Data (%) Wound Closure mencit normal (tidak diabetes)

Hari

ke-

Tanpa Perlakuan BASIS F1 F2 F3

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

1 12,62 10,22 16,19 13,13 10,48 12,99 33,76 12,45 36,25 14,03 16,74 16,10 13,42 17,68 11,80

2 18,78 21,97 21,78 19,33 18,80 17,29 36,04 27,90 41,67 32,45 22,17 37,57 15,65 22,62 13,56

3 29,67 32,33 33,52 26,30 28,33 30,29 42,45 45,36 59,17 46,72 47,57 58,32 17,06 38,77 17,24

4 38,44 33,97 40,47 34,03 38,45 38,10 58,85 57,52 67,79 64,84 58,07 76,14 36,77 47,13 33,05

5 47,07 36,43 57,45 41,58 44,10 44,49 67,76 64,08 77,08 81,17 81,87 79,70 65,27 51,35 57,44

6 51,53 48,53 65,20 43,63 51,44 55,38 72,15 71,86 88,08 87,53 83,44 82,07 66,70 69,67 67,73

7 54,48 55,47 75,81 46,20 52,39 59,48 81,62 78,76 89,44 84,77 83,11 87,39 71,17 75,19 78,30

8 67,50 69,61 81,52 49,24 55,60 66,25 84,39 87,68 90,68 86,05 85,02 91,61 77,50 80,94 81,17

9 72,69 77,73 88,62 55,08 63,18 72,97 91,22 95,65 93,92 90,65 90,59 93,46 88,71 81,52 83,11

10 79,87 83,18 93,75 63,28 67,21 77,69 98,22 95,32 94,42 91,20 92,20 98,42 93,38 82,84 89,76

11 86,89 88,73 95,22 71,46 80,98 82,65 98,45 97,65 98,28 92,97 100 99,67 94,52 84,05 94,93

12 91,64 92,42 96,15 85,84 88,30 89,39 98,57 100 99,32 100 100 99,80 94,76 88,82 96,34

13 95,16 96,56 98,00 92,57 94,50 95,49 100 100 100 100 100 100 95,79 97,25 100

14 97,47 98,26 100 97,65 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

43

Lampiran 7. Hasil Uji Statistik Penelitian

7.1 Uji Statistik Keseragaman Bobot

a. Uji Normalitas

b. Uji Homogenitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

44

c. Uji ANAVA

d. Uji Post-Hoc

Kelompok 1 Kelompok 2 P value Hasil

F1 B 0.00 Berbeda

F2 B 0.00 Berbeda

F3 B 0.00 Berbeda

F2 F1 0.00 Berbeda

F3 F1 0.0000036 Berbeda

F3 F2 0.0011022 Berbeda

7.2 Uji Statistik Persentase Moisture Content

a. Uji Normalitas pearson chi-square

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

45

b. Uji Homogenitas

c. Uji ANAVA

d. Uji Post-Hoc

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

46

7.3 Uji Statistik Persentase Moisture Absorption

e. Uji Normalitas pearson chi-square

f. Uji Homogenitas Levene Test

g. Uji Kruskal Wallis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

47

h. Uji Post-Hoc

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

48

Kelompok 1 Kelompok 2 P value Hasil

F1 B 0,134 Tidak Berbeda

F2 B 0,5305 Tidak Berbeda

F3 B 0,2908 Tidak Berbeda

F2 F1 0,02004 Berbeda

F3 F1 0,0000439 Berbeda

F3 F2 0,0009031 Berbeda

7.4 Hasil Uji Statistik %Strain at Fmax

a. Uji Normalitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

49

b. Uji Homogenitas

c. Uji ANAVA

P-value di bawah 0,05 ada perbedaan yang signifikan

Kelompok 1 Kelompok 2 P value Hasil

F1 B 0.0000000 Berbeda

F2 B 0.0000000 Berbeda

F3 B 0.6389602 Tidak Berbeda

F2 F1 0.5001896 Tidak Berbeda

F3 F1 0.0000000 Berbeda

F3 F2 0.0000000 Berbeda

7.5 Hasil Uji Statistik Tensile Strength

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

50

a. Uji Normalitas

b. Uji Homogenitas

c. Uji ANAVA

P-value di bawah 0,05 ada perbedaan yang signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

51

d. Uji Post-Hoc

Kelompok 1 Kelompok 2 P value Hasil

F1 B 0.0000273 Berbeda

F2 B 0.0000195 Berbeda

F3 B 0.9118831 Tidak Berbeda

F2 F1 0.9615253 Tidak Berbeda

F3 F1 0.0000439 Berbeda

F3 F2 0.0000309 Berbeda

7.6 Uji statistik Kruskal Wallis kecepatan penyembuhan luka mencit

7.6.1. Mencit Diabetes

Uji normalitas pearson chi-square

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

52

Uji Homogenitas Levene’s Test

Uji Kruskall Wallis

Uji Post Hoc

a. TP vs B

Rata-rata wound closure TP tidak berbeda bermakna dengan B

p-value=0,3859

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

53

b. TP vs F1

Rata-rata penyembuhan TP dengan F1 tidak berbeda bermakna

p-value=0,5515

c. TP vs F2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

54

Rata-rata penyembuhan luka diabetes TP dan F2 berbeda bermakna yang berarti

F2 memiliki penyembuhan yang lebih cepat

p-value=0,008565

d. TP vs F3

Rata-rata penyembuhan luka TP dan F3 tidak berbeda bermakna

p-value=0,09097

e. B vs F1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

55

Rata-rata penyembuhan luka Basis dan F1 tidak berbeda bermakna

p-value= 0,2114

f. B vs F2

Rata-rata wound closure basis dan F2 berbeda bermakna

p-value=0,0006425

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

56

g. B vs F3

Rata-rata penyembuhan Basis dan F3 tidak berbeda bermakna

p-value = 0,08757

h. F1 vs F2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

57

Rata-rata wound closure F1 dan F2 berbeda bermakna

p-value = 0,01116

i. F1 vs F3

Rata-rata wound closure mencit diabetes dengan pemberian sediaan F1 dan F3

tidak berbeda bermakna (p-value = 0,07148)

j. F2 vs F3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

58

Rata-rata wound closure mencit diabetes F2 dan F3 tidak berbeda bermakna.

p-value=0,1461

Analisis Statistik Kruskal Wallis

Mencit Diabetes Nilai P-

value Keterangan

Kelompok 1 Kelompok 2

Tanpa Perlakuan Basis 0,3859 Tidak Berbeda

Tanpa Perlakuan F1 0,5515 Tidak Berbeda

Tanpa Perlakuan F2 0,008565 Berbeda

Tanpa Perlakuan F3 0,09097 Tidak Berbeda

Basis F1 0,2114 Tidak Berbeda

Basis F2 0,000643 Berbeda

Basis F3 0,08757 Tidak Berbeda

F1 F2 0,01116 Berbeda

F1 F3 0,07148 Tidak Berbeda

F2 F3 0,1461 Tidak Berbeda

7.6.2. Mencit normal

Uji normalitas pearson chi-square

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

59

Uji Uji Homogenitas Levene’s Test

Uji Kruskall Wallis

Uji Post Hoc

a. TP vs B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

60

Hasil : tidak berbeda bermakna

b. TP VS F1

Hasil : tidak berbeda bermakna

c. TP vs F2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

61

Hasil : tidak berbeda bermakna

d. TP vs F3

Hasil : tidak berbeda bermakna

e. B vs F1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

62

Hasil : berbeda bermakna

f. B vs F2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

63

Hasil : berbeda bermakna

g. B vs F3

Hasil : tidak berbeda bermakna

h. F1 vs F2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

64

Hasil : tidak berbeda bermakna

i. F1 vs F3

Hasil : tidak berbeda bermakna

j. F2 vs F3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

65

Hasil : tidak berbeda bermakna

Analisis Statistik Kruskal Wallis

Mencit Normal Nilai P-

value Keterangan

Kelompok 1 Kelompok 2

Tanpa Perlakuan Basis 0,05033 Tidak Berbeda

Tanpa Perlakuan F1 0,09039 Tidak Berbeda

Tanpa Perlakuan F2 0,09991 Tidak Berbeda

Tanpa Perlakuan F3 0,8495 Tidak Berbeda

Basis F1 0,01479 Berbeda

Basis F2 0,00501 Berbeda

Basis F3 0,06203 Tidak Berbeda

F1 F2 0,8466 Tidak Berbeda

F1 F3 0,1925 Tidak Berbeda

F2 F3 0,2061 Tidak Berbeda

7.7 Uji statistik T dua sampel berpasangan

7.7.1 Uji Statistika Mencit Tanpa Perlakuan

a. Uji normalitas pearson chi-square

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

66

b. Uji homogenitas data

c. Uji T

Rata-rata wound closure tanpa perlakuan diabetes berbeda dengan rata-rata

wound closure tanpa perlakuan non diabetes

Rata-rata wound closure tanpa perlakuan diabetes < rata-rata wound

closure tanpa perlakuan non diabetes

7.7.2 Uji Statistika Mencit dengan pemberian Basis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

67

a. Uji normalitas pearson chi-square

b. Uji homogenitas data

c. Uji T

Rata-rata wound closure basis diabetes tidak berbeda dengan rata-rata wound

closure basis non diabetes.

7.7.3 Uji Statistika Mencit dengan pemberian F1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

68

a. Uji Normalitas

b. Uji Homogenitas

c. Uji T-berpasangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

69

Hasil : berbeda bermakna

7.7.4 Uji statistik dengan pemberian F2

a. Uji Normalitas

b. Uji Homogenitas

c. Uji T-berpasangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

70

Hasil : penyembuhan tidak berbeda bermakna

7.7.5 Uji Statistik Pemberian F3

a. Uji Normalitas

b. Uji Homogenitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

71

c. Uji T berpasangan

Hasil : tidak berbeda bermakna

Analisis Statistik Uji T dua sampel

berpasangan Nilai P-

value Keterangan

Mencit Normal Mencit Diabetes

Tanpa Perlakuan Tanpa Perlakuan 0,01369 Berbeda

Basis Basis 0,46870 Tidak Berbeda

F1 F1 0,02996 Berbeda

F2 F2 0,18910 Tidak Berbeda

F3 F3 0,61300 Tidak Berbeda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

72

Lampiran 8. Hasil Uji Histopatologi

8.1. Mencit Normal

Tanpa Perlakuan

Basis

F1

F2

F3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

73

8.2. Mencit Diabetes

Tanpa Perlakuan

Basis

F1

F2

F3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG DALAM SEDIAAN … · 2018. 8. 23. · OPTIMASI KONSENTRASI EKSTRAK BINAHONG (Anredera cordifolia) DALAM SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI

74

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi yang berjudul “Optimasi

Konsentrasi Ekstrak Binahong dalam Sediaan

Biomaterial Selulosa Bakteri Acetobacter xylinum

Sebagai Material Penutup Luka Diabetes” memiliki

nama lengkap Maria Ines Habsari. Dilahirkan di Curup

Provinsi Bengkulu pada tanggal 10 November 1996 dari

pasangan Bapak M. Suhadi Kusno dan Ibu Cornelia

Indah Isa Siniwi. Penulis merupakan anak ketiga dari

empat bersaudara. Penulis telah menyelesaikan

pendidikan di TK Indriyasana Baciro pada tahun 2002 hingga 2003, lalu

melanjutkan pendidikan di SD Joannes Bosco pada tahun 2003 hingga 2009.

Penulis menempuh sekolah menengah pertama di SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta pada tahun 2009 hingga 2012, kemudian melanjutkan ke tingkat

menengah atas dengan mengambil kelas akselerasi di SMA Negeri 8 Yogyakarta

pada tahun 2012 hingga 2014. Penulis melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma pada tahun 2014 hingga 2018. Selama

menjadi mahasiswa di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, penulis

cukup aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, dan kepanitiaan baik di lingkungan

kampus maupun di luar kampus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI