OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F....

103
OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK SAW PALMETTO (Serenoa repens): APLIKASI DESAIN FAKTORIAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh: Patricia Dwi Herma NIM: 038114126 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007

Transcript of OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F....

Page 1: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL

SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS

EKSTRAK SAW PALMETTO (Serenoa repens): APLIKASI DESAIN

FAKTORIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh:

Patricia Dwi Herma

NIM: 038114126

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2007

Page 2: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL

SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS

EKSTRAK SAW PALMETTO (Serenoa repens): APLIKASI DESAIN

FAKTORIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh:

Patricia Dwi Herma

NIM: 038114126

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2007

i

Page 3: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

ii

Page 4: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

iii

Page 5: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

Banyaklah yang telah Kau lakukan, ya TUHAN, Allahku, perbuatanMu yang ajaib dan maksudMu untuk kami.

Tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Engkau! Aku mau memberitakan dan mengatakannya, tetapi terlalu besar

jumlahnya untuk dihitung. (Mazmur 40:6)

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi

nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

(Filipi 4:6)

Karya kecil ini kupersembahkan bagi:

Tri Tunggal Maha Kudus

Papa dan Mamaku atas kasih, harapan, dan doa

Eyang Kakung dan Putri

Saudaraku: Alfin, Ria, Widya, dan Juan

Teman-Teman Che_mistry 2003 yang kubanggakan

Harapan dan Mimpi-Mimpiku

Almamater tercinta

iv

Page 6: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

PRAKATA

Puji syukur dihaturkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih, yang secara luar

biasa selalu memberkati penulis, hingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan

skripsi ini sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.).

Skripsi ini berjudul Optimasi Komposisi Polietilen Glikol 400 dan Gliserol

sebagai Humectant dalam Formula Krim Anti Hair Loss Ekstrak Saw Palmetto

(Serenoa repens): Aplikasi Desain Faktorial.

Dalam proses penelitian hingga penulisan skripsinya, banyak orang yang

telah turut membantu penulis, baik dalam dukungan moril, materiil, masukan dan

kritik. Oleh karenanya, pada kesempatan ini penulis hendak mengucapkan

terimakasih dan hormat bagi mereka semua. Adapun pihak-pihak yang membantu

penulis antara lain:

1. PT Nufarindo Semarang yang telah menyediakan ekstrak Saw Palmetto

sebagai bahan baku dalam penelitian ini.

2. Ibu Sri Hartati Yuliani,M.Si.,Apt. selaku pembimbing yang telah

memberikan banyak sekali arahan, saran, dan kritik yang memacu semangat

penulis.

3. Ibu Rini Dwiastuti,S.Farm.,Apt. dan Ibu Erna Tri Wulandari,M.Si.,Apt.

selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan yang membangun.

4. Bapak Ign.Y.Kristio Budiasmoro,M.Si., Bapak Dr.C.J.Soegihardjo,Apt., dan

Ibu Dr.Sri Noegrohati,Apt. yang telah memberikan banyak referensi, dan

masukan berarti bagi penulis lewat diskusi-diskusi.

v

Page 7: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

5. Segenap staf dan karyawan laboratorium Formulasi Teknologi Sediaan Cair

Semipadat atas bimbingan dan bantuan selama di bekerja laboraturium.

6. Para responden, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang ikut

berpartisipasi dalam subjective assessment yang penulis lakukan.

7. Para sahabat dan teman yang telah memberikan pertolongan dan dukungan;

yang selalu ada saat dibutuhkan. Secara khusus, teman-teman seperjuangan:

Marlinna, Yenny, Ratna, Willy, Shinta Dian, sahabatku: Nia, Agnes, Mbak

Risa, dan Mbak Lena, serta semua teman kelas C angkatan 2003.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu

penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Ada ungkapan: “Tiada gading yang tak retak”, pada akhirnya penulis

ingin mengungkapkan bahwa skripsi ini masih memiliki kekurangan-kekurangan.

Untuk itu penulis membuka diri terhadap semua saran dan kritik yang

membangun. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

pada umumnya, dan bagi bidang farmasi pada khususnya.

Penulis

vi

Page 8: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

vii

Page 9: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

INTISARI

Penelitian mengenai Optimasi Komposisi Polietilen Glikol 400 dan Gliserol sebagai Humectant dalam Formula Krim Anti Hair Loss Ekstrak Saw Palmetto (Serenoa repens): Aplikasi Desain Faktorial telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui manakah di antara PEG 400, gliserol dan interaksinya yang dominan dalam menentukan sifat fisik dan stabilitas krim, mengetahui komposisi optimum dari humectant yang dapat menghasilkan sifat fisik krim yang dikehendaki, serta mengetahui keamanan penggunaan topikal krim anti hair loss ekstrak Saw Palmetto terhadap kelinci albino.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni, dengan menggunakan metode desain faktorial. Optimasi dilakukan dengan melihat parameter sifat fisik krim yang meliputi daya sebar dan viskositas segera setelah pembuatan, dan stabilitas krim yakni perubahan viskositas setelah penyimpanan satu bulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gliserol dominan dalam mempengaruhi daya sebar dan viskositas segera setelah pembuatan. Perubahan viskositas dipengaruhi secara dominan oleh PEG 400. Sementara uji iritasi primer menggunakan kelinci albino menunjukkan bahwa krim anti hair loss ekstrak Saw Palmetto bersifat kurang merangsang timbulnya iritasi. Pada contour plot super imposed dapat ditemukan area komposisi optimum humectant pada level penelitian yang menghasilkan karakter fisik krim yang dikehendaki. Area tersebut diprediksi sebagai formula optimum krim anti hair loss ekstrak Saw Palmetto terbatas pada jumlah bahan yang diteliti.

Kata kunci: Ekstrak Saw Palmetto, androgenetic alopecia, PEG 400, gliserol,

desain faktorial

viii

Page 10: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

ABSTRACT

The research about Optimization of Polyethylene Glycol 400 and Glycerol Composition as Humectants in Anti Hair Loss Cream Formula of Saw Palmetto (Serenoa repens) Extract: Factorial Design Application had been done. The aims of this research was to determine which of the factors: PEG 400, glycerol, and their interaction which predominantly affects the physical properties dan physical stability, to observe the humectants’optimum composition which results wanted physical properties, and also to determine the safety of using anti hair loss cream of extract Saw Palmetto topically in albino rabbit.

This research is a pure experimental research, using the factorial design method. The optimization was done by measuring cream’s physical properties including spreadability, cream viscosity after preparation, and cream’s physical stability which is the viscosity change after 1 month of storage.

The results of this research exhibited that glycerol predominantly affected spreadability and cream viscosity after preparation. Viscosity change was affected predominantly by PEG 400. In the other hand, the primary irritation test using albino rabbit showed that anti hair loss cream of extract Saw Palmetto had non irritating effect. At the contour plot super imposed graphic, there was a humectants’ optimum composition area at the research level, which showed wanted physical properties. That area was estimated as the optimum formula of anti hair loss cream of Saw Palmetto extract.

Keyword: Saw Palmetto extract, androgenetic alopecia, PEG 400, gliserol,

factorial design

ix

Page 11: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv

PRAKATA ........................................................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vii

INTISARI .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ......................................................................................................... ix

DAFTAR ISI...................................................................................................... x

DAFTAR TABEL.............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xv

BAB I PENGANTAR....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

1. Perumusan Masalah ............................................................................... 6

2. Keaslian Penelitian................................................................................. 6

3. Manfaat Penelitian ................................................................................. 6

B. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA .............................................................. 9

A. Saw Palmetto................................................................................................ 9

1. Keterangan botani .................................................................................. 9

x

Page 12: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

2. Deskripsi Tanaman ................................................................................ 9

3. Kandungan Kimia .................................................................................. 9

4. Khasiat ................................................................................................... 10

5. Mekanisme Aksi .................................................................................... 10

B. Rambut ......................................................................................................... 11

C. Androgenetic Alopecia ................................................................................. 13

D. Krim ............................................................................................................. 14

1. Krim ....................................................................................................... 14

2. Vanishing Krim...................................................................................... 15

E. Humectant .................................................................................................... 18

1. Polietilen Glikol 400 .............................................................................. 18

2. Gliserol................................................................................................... 19

F. Desain Faktorial ........................................................................................... 19

G. Uji Iritasi Primer .......................................................................................... 21

H. Landasan Teori............................................................................................. 22

I. Hipotesis....................................................................................................... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 25

A. Jenis Rancangan Penelitian .......................................................................... 25

B. Variabel Penelitian ....................................................................................... 25

C. Definisi Operasional .................................................................................... 26

D. Alat dan Bahan............................................................................................. 28

E. Tata Cara Penelitian ..................................................................................... 28

1. Pemilihan Eksipien dan Optimasi formula ............................................ 28

xi

Page 13: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

2. Uji sifat fisik dan stabilitas krim anti hair loss ekstrak Saw palmetto... 30

3. Uji iritasi primer..................................................................................... 31

4. Subjective Assesment.............................................................................. 32

F. Analisis Data dan Optimasi.......................................................................... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 35

A. Pembuatan Krim Anti Hair Loss Ekstrak Saw Palmetto ............................. 35

B. Sifat Fisik dan Stabilitas Krim Anti Hair Loss Ekstrak Saw Palmetto........ 37

C. Uji Iritasi Primer Krim Anti Hair Loss Ekstrak Saw Palmetto.................... 49

D. Penentuan Area Komposisi Optimum.......................................................... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 57

A. Kesimpulan .................................................................................................. 57

B. Saran............................................................................................................ 57

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 58

LAMPIRAN....................................................................................................... 61

BIOGRAFI PENULIS ....................................................................................... xvi

xii

Page 14: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I. Rancangan Percobaan Desain Faktorial dengan Dua Faktor

dan Dua Level .................................................................................. 20

Tabel II. Formula Desain Faktorial................................................................. 29

Tabel III. Perhitungan bahan tiap formula ....................................................... 30

Tabel IV. Evaluasi Reaksi Kulit....................................................................... 31

Tabel V. Kriteria Iritasi menurut Lu .............................................................. 34

Tabel VI. Hasil Pengukuran Sifat Fisik Krim Anti Hair Loss Ekstrak

Saw Palmetto.................................................................................... 39

Tabel VII. Hasil Perhitungan Efek Untuk Tiap Faktor Dan Interaksi .............. 39

Tabel VIII. Skor Indeks Iritasi Primer Dari Formula-Formula Krim Anti

Hair Loss Ekstrak Saw Palmetto ................................................... 50

xiii

Page 15: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Struktur Rantai Polietilen Glikol................................................... 18

Gambar 2 Struktur Gliserol............................................................................ 19

Gambar 3. Grafik Hubungan Daya Sebar-PEG 400 (3a) ............................... 41

Grafik Hubungan Daya Sebar-Gliserol (3b) ............................... 41

Gambar 4. Grafik Hubungan Viskositas-PEG 400 (4a) ................................. 43

Grafik Hubungan Viskositas-Gliserol (4b) ................................... 43

Gambar 5. Grafik Hubungan Perubahan Viskositas-PEG 400 (5a) ............... 48

Grafik Hubungan Perubahan Viskositas-Gliserol (5b) ................. 48

Gambar 6. Contour Plot Daya Sebar Krim..................................................... 52

Gambar 7. Contour Plot Viskositas Krim....................................................... 53

Gambar 8. Contour Plot Perubahan Viskositas Krim..................................... 55

Gambar 9. Contour Plot Super Imposed Krim................................................ 56

xiv

Page 16: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Certificate Of Analysis (COA) Ekstrak Saw Palmetto............... 61

Lampiran 2. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Saw Palmetto Dalam

Krim Anti Hair loss ................................................................... 64

Lampiran 3. Data Pengukuran Sifat Fisis Krim Anti Hair loss...................... 65

Lampiran 4. Hasil Perhitungan Persamaan Desain Faktorial Daya Sebar ..... 67

Lampiran 5. Hasil Perhitungan Persamaan Desain Faktorial Viskositas ....... 70

Lampiran 6. Hasil Perhitungan Persamaan Perubahan Viskositas ................. 73

Lampiran 7. Hasil Uji Iritasi Primer Pada Kelinci ........................................ 76

Lampiran 8. Foto Tanaman Saw Palmetto ..................................................... 77

Lampiran 9. Foto Ekstrak Kering Saw Palmetto ............................................ 78

Lampiran 10. Foto Krim Anti Hair Loss Ekstrak Saw Palmetto...................... 79

Lampiran 11. Foto Uji Iritasi Primer................................................................ 80

Lampiran 12. Quesioner Subjective Assesment ............................................... 82

Lampiran 13. Rekapitulasi Skor Subjective Assesment.................................... 83

xv

Page 17: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Rambut bagi pria maupun wanita merupakan mahkota. Sekiranya

pernyataan ini tepat, sebab rambut tidak hanya menjadi pelindung kepala dari

panas maupun dingin, namun keberadaannya sangat menunjang penampilan

seseorang. Setiap orang menginginkan rambut sehat yang idealnya dapat

memberikan gambaran diri yang terkait dengan kecantikan, kekuatan, kejantanan,

kemudaan dan kepercayaan diri.

Kerontokan merupakan suatu masalah yang kerap terjadi pada rambut.

Normalnya rambut mengalami kerontokan 50-100 helai tiap harinya. Saat jumlah

yang rontok sangat berlebihan, kemungkinan hal ini terjadi karena beberapa

faktor. Stress, pengobatan yang sedang dijalani, keadaan patologi, perawatan

rambut yang tidak tepat, faktor genetik maupun hormon dapat menjadi pencetus

terjadinya kerontokan rambut (Alsner dan Mailbach,2000).

Kerontokan parah yang diikuti kebotakan paling umum terjadi karena

faktor genetik dan hormonal. Jenis kerontokan ini dikenal dengan istilah

androgenetic alopecia. Androgenetic alopecia diderita oleh kira-kira 50% pria di

atas 40 tahun dan diderita pula oleh banyak wanita (Alsner dan Mailbach,2000).

Androgenetic alopecia disebabkan oleh adanya hormon

dehidrotestosteron (DHT). DHT bila berikatan dengan reseptor androgen di kulit

kepala akan menyebabkan pemendekan fase pertumbuhan rambut yang kemudian

secara progresif menghasilkan rambut yang lebih tipis yang lama-kelamaan akan

1

Page 18: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

2

rontok dan mengarah pada kebotakan (Alsner dan Mailbach, 2000). DHT

dibentuk dari konversi testosteron oleh enzim 5-α reduktase. Enzim ini memiliki

dua tipe: pertama, 5-α reduktase tipe I yang berada di kulit, kulit kepala, dan hati,

dan kedua, 5-α reduktase tipe II yang berada di kulit kelamin, hati dan prostat

(Prager, Bickett, French, dan Marcovici, 2002).

Saw Palmetto adalah salah satu tumbuhan asli Amerika bagian utara dan

tenggara, dari familia arecaceae (palmae) yang sudah lama digunakan oleh suku

asli Amerika sebagai makanan dan obat herbal. Penggunaannya secara tradisional

untuk mengatasi: enuresis, nocturia, atropi testes, impotensi, inflamasi prostat,

dan penurunan libido pada pria, infertilitas, painful periods, dan masalah laktasi

pada wanita. Secara topikal Saw Palmetto digunakan untuk merawat kesehatan

kulit, dan rambut, serta mencegah hair loss (Peris, Stubing, dan Vanalocha,1995).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, baik secara in vitro maupun

in vivo, ekstrak Saw Palmetto merupakan inhibitor yang kuat dan spesifik pada

enzim 5-α reduktase. Saat ini di negara-negara Eropa dan banyak negara lain,

ekstrak Saw Palmetto digunakan sebagai terapi lini pertama hiperplasia prostat.

Penelitian lebih lanjut, menunjukkan pemberian suplemen Saw Palmetto secara

per oral mampu mengatasi androgenetic alopecia atau kebotakan (Prager et

al.,2002). Penggunaan Saw Palmetto secara topikal pada kulit kepala didasari

bahwa terikatnya DHT dengan reseptor di kulit kepala-lah yang menyebabkan

hair loss, sehingga dengan menghambat terikatnya DHT pada reseptor androgen,

atau menghambat enzim 5-α-reduktase di folikel rambut, hair loss dapat diatasi.

Page 19: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

3

Dalam ekstrak Saw Palmetto terkandung asam-asam lemak, seperti: asam

kaprat, kaprilat, kaproat, laurat, cis-linoleat, linolenat, miristat, stearat dan

palmitat, serta sejumlah besar fitosterol seperti: β-sitosterol, fitosterol capesterol,

sikloartenol, stigmasterol, lupeol, dan 24-metil-sikloartenol, resin dan tannin

(Simonis,2000; Anonim,2006d). Mayoritas komponennya yang adalah sterol dan

asam lemak yang lipofilik, menyebabkan ekstrak Saw Palmetto memiliki

kemampuan penetrasi yang baik di kulit. Oleh karenanya Saw Palmetto akan lebih

mudah dan efektif bekerja di kulit kepala saat diaplikasikan secara topikal.

Sayangnya, ada beberapa kelemahan yang tidak mendukung penggunaan

ekstrak Saw Palmetto langsung secara topikal. Pertama, ekstrak Saw Palmetto

umumnya merupakan ekstrak minyak (lipofilik), sehingga bila diaplikasikan di

kulit kepala dan mengenai rambut, ia akan memberikan kesan sangat berminyak

dan lengket (sticky). Bentuk ekstrak lain seperti ekstrak kering misalnya (seperti

yang digunakan pada penelitian ini), tidak mungkin digunakan begitu saja secara

topikal di kulit kepala tanpa adanya formulasi terlebih dahulu. Tentu saja hal-hal

ini mengganggu penampilan dan kenyamanan pemakai. Di lain sisi Saw Palmetto

mempunyai bau yang tidak enak. Bukan tidak mungkin karena bau yang kurang

enak ini membuat pemakai tidak nyaman, dan kemudian dapat mempengaruhi

kepatuhannya menjalankan pengobatan dengan ekstrak Saw Palmetto. Untuk

mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan ini, sekaligus mempermudah

pengaplikasian ekstrak Saw Palmetto secara topikal, maka perlu dibuat suatu

bentuk sediaan.

Page 20: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

4

Bentuk sediaan yang dipilih dalam penelitian ini adalah sediaan semi

padat, yakni bentuk sediaan krim. Tidak dipilih sediaan cair, seperti hair tonic,

dan sebagainya, sebab krim dengan viskositas yang lebih tinggi, memiliki waktu

kontak yang lebih panjang di kulit kepala. Dipilihnya sediaan krim dan bukan

sediaan semipadat lainnya seperti: gel, lotion, atau salep, adalah karena pertama,

ekstrak Saw Palmetto yang dipakai dalam penelitian ini adalah ekstrak kering,

dengan warna coklat yang kurang menarik, ditambah pula ada bahan tambahan

lain yang tidak larut, sehingga dengan formulasi sediaan krim diharapkan semua

kekurangan ini dapat tertutupi. Kedua, krim tipe M/A yang dipilih dalam

penelitian ini memiliki beberapa keunggulan, seperti tidak lengket (sticky), mudah

dibersihkan dari rambut, dapat memberikan sensasi rasa dingin atau sejuk di kulit

karena penguapan air yang lambat oleh adanya humectant yang terlarut dalam fase

air, tidak adanya penghambatan fungsi rambut secara fisiologis dan tidak

menghambat pori-pori kulit (Voigt,1984). Keuntungan-keuntungan inilah yang

mendorong penulis memilih sediaan krim.

Oleh karena air menjadi fase luar dari sistem emulsi krim, maka perlu

ditambahkan suatu bahan yang dapat mencegah menguapnya air dari sediaan.

Dalam hal ini adalah humectant. Dalam formulasi krim anti hair loss ekstrak Saw

Palmetto ini, digunakan humectant antara lain: polietilen glikol 400 dan gliserol.

Humectant perlu dioptimasi sebab keberadaannya dalam sediaan krim sangat

mempengaruhi sifat fisik sediaan dan stabilitasnya (Anonim,1982). Humectant

secara umum dapat menahan kelembaban dari krim, mempertahankan

konsistensinya, dapat mempermudah aplikasi dengan memberikan daya sebar

Page 21: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

5

yang cukup, melembutkan permukaan kulit, dan mencegah/mengatasi kondisi

kasar atau pecah pada lapisan tanduk (Jellinek,1970; Anonim, 1982).

Terlepas dari meluasnya pemakaian gliserol sebagai humectant dalam

banyak formulasi produk topikal saat ini, gliserol memberikan sejumlah

keuntungan dalam formulasi. Satu diantaranya adalah: merangsang terbentuknya

kilau seperti mutiara pada krim stearat yang merupakan basis krim pada penelitian

ini (Voigt,1984). Selain itu gliserol mudah diperoleh dengan harga yang cukup

murah, sehingga cukup luas digunakan. Gliserol pun juga dapat berperan

meningkatkan stabilitas (Anonim, 1982). Sementara itu polietilen glikol 400

dipilih sebab mempunyai sifat dermatologis yang baik. PEG memiliki sifat tidak

merangsang, memiliki daya lekat dan distribusi yang baik pada kulit, tidak

mencegah pertukaran dan produksi keringat, dapat tercuci oleh air, dan juga dapat

digunakan pada area yang berambut (Voigt,1984).

Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

faktorial. Metode ini dapat mengidentifikasi adanya interaksi faktor satu dengan

lainnya serta dapat mengetahui faktor mana yang dominan mempengaruhi respon

yang muncul (Bolton,1990). Efek yang diperoleh pun bersifat independen, serta

keuntungan lain dari metode ini adalah bahwa tidak perlu meneliti tiap faktor

secara terpisah sehingga lebih ekonomis. Oleh karena itulah metode ini digunakan

sebagai metode penelitian ini.

Pengobatan androgenetic alopecia secara topikal dengan krim ekstrak

Saw Palmetto biasanya dapat efektif mengurangi hair loss atau meningkatkan

pertumbuhan rambut bila digunakan teratur dengan periode yang relatif lama.

Page 22: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

6

Jelas bahwa sediaan yang menimbulkan iritasi pada kulit kepala tidak dapat

digunakan untuk lama waktu tertentu yang diperlukan bahan aktif bekerja secara

efektif, sebab adanya kecenderungan pemakai untuk menghentikan penggunaan

bila terjadi reaksi iritasi. Dalam hal ini perlu ada jaminan bahwa sediaan yang

digunakan aman dan sekaligus nyaman bagi pemakai. Oleh karena itu perlu

dilakukan juga uji iritasi primer sediaan krim anti hair loss ekstrak Saw Palmetto.

Hal-hal yang telah dijelaskan diatas melatarbelakangi penulis untuk

membuat penelitian ini. Penelitian ini berjudul: Optimasi Komposisi Polietilen

Glikol 400 dan Gliserol sebagai Humectant dalam Formula Krim Anti Hair Loss

Ekstrak Saw Palmetto (Serenoa repens): Aplikasi Desain Faktorial.

1. Perumusan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada masalah sebagai berikut:

a. Manakah di antara faktor polietilen glikol 400 dan gliserol atau interaksinya

yang dominan menentukan sifat fisik krim dan stabilitas fisik krim?

b. Dapatkah ditemukan area komposisi optimum humectant melalui contour plot

super imposed pada faktor dan level yang diteliti?

c. Apakah formula krim ekstrak Saw Palmetto dapat menimbulkan reaksi iritasi

kulit?

2. Keaslian Penelitian

Sejauh pengamatan penulis, penelitian tentang Optimasi Komposisi

Polietilen Glikol 400 dan Gliserol sebagai Humectant dalam Formula Krim Anti

Hair Loss Ekstrak Saw Palmetto (Serenoa repens): Aplikasi Desain Faktorial,

belum pernah dilakukan.

Page 23: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

7

3. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan

khususnya ilmu kefarmasian, mengenai penggunaan polietilen glikol 400 dan

gliserol sebagai humectant dalam formula krim anti hair loss ekstrak Saw

Palmetto

b. Manfaat praktis

Dari penelitian ini diharapkan juga dapat diketahui faktor yang dominan

menentukan sifat fisik dan stabilitas fisik krim, formula optimum, dan keamanan

krim anti hair loss ekstrak Saw Palmetto.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Tujuan Umum

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh komposisi

optimum polietilen glikol 400 dan gliserol pada krim anti hair loss dengan bahan

aktif ekstrak Saw Palmetto.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk:

a. mengetahui manakah di antara polietilen glikol 400, gliserol dan interaksinya

yang dominan dalam menentukan sifat fisik dan stabilitas fisik krim,

b. mengetahui area komposisi optimum dari humectant melalui contour plot

super imposed,

Page 24: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

8

c. mengetahui keamanan penggunaan topikal sediaan krim anti hair loss ekstrak

Saw Palmetto terhadap kelinci albino.

Page 25: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Saw Palmetto

1. Keterangan Botani

Saw Palmetto termasuk dalam familia arecaceae (palmae), dengan nama

ilmiah: Serenoa repens, Sabal serrulata. Nama daerah atau nama lokal Saw

Palmetto antara lain: Palmerita, Palamito of Mountain Range, Serenoa

(Anonim,2006b).

2. Deskripsi Tanaman

Sejenis palem yang sangat pendek atau seperti semak, memiliki batang

yang membesar dan menjalar, seperti fiber (serat), yang membentuk koloni. Daun

menjari, terbagi-bagi, dengan segmen yang kaku, berwarna hijau, atau kadang

hijau-kebiruan, hijau-kekuningan, atau bahkan seperti terlapis perak, peciolus

memiliki duri-duri kecil. Inflorescencia tumbuh di antara daun, dengan bunga

putih. Buahnya agak mirip buah pear, panjangnya hingga 2,5 cm

(Anonim,2006b).

3. Kandungan Kimia

Saw Palmetto mengandung asam-asam lemak, seperti: asam kaprat,

kaprilat, kaproat, laurat, cis-linoleat, linolenat, miristat, stearat dan palmitat, serta

sejumlah besar fitosterol seperti: β-sitosterol, fitosterol capesterol, sikloartenol,

stigmasterol, lupeol, dan 24-metil-sikloartenol, resin dan tannin (Anonim,2006b).

9

Page 26: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

10

4. Khasiat

Saw Palmetto memiliki sifat anti inflamasi pada kelenjar prostat,

hiperplasia benigna prostatica (HBP), menstimulasi fungsi sekretori, regenerator

sel epitel prostat, diuretika, androgenetic alopecia, cystitis, laryngitis, inflamasi

saluran kencing, bronkitis, dan breast disorder. Oleh suku asli Amerika buahnya

digunakan sebagai makanan dan sebagai obat untuk atropi testes, impotensi, libido

rendah pada pria. Wanita juga menggunakan buah Saw Palmetto untuk mengobati

infertilitas fungsional, dan meningkatkan ASI, dan mengatasi painful periods

yang terkait dengan poor uterine tone. Saw Palmetto digunakan juga secara

tradisional sebagai tonikum dan ekspektoran khususnya pada bronkial, asma,

disentri, diabetes, dan indigesti (Anonim,2006b; Anonim,2006c; Peris, Stubing,

dan Vanaclocha, 1995; Prager et al.,2002).

5. Mekanisme Aksi

Saw Palmetto bekerja dengan 3 mekanisme aksi:

a. menghambat enzim 5-α-reduktase, sehingga mencegah konversi testosteron

menjadi dihidrotestosteron (DHT). Enzim ini memiliki dua tipe: pertama, 5-

α reduktase tipe I yang berada di kulit, kulit kepala, dan hati, dan kedua, 5-α

reduktase tipe II yang berada di kulit kelamin, hati dan prostat (Prager et al.,

2002)

b. menghambat terikatnya DHT dengan reseptor androgen (sebagai kompetitif

inhibitor terhadap reseptor androgen) (Painter,2002)

c. meningkatkan metabolisme dan ekskresi DHT (Painter,2002).

Page 27: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

11

B. Rambut

Rambut adalah epidermis khusus yang bertumbuh dan berkembang,

dengan bagian yang terdiri dari akar yang tertanam pada kulit dan helaian atau

batang rambut yang menonjol ke permukaan kulit. Bagian batang ini memiliki 3

bagian yakni: medula, korteks dan kutikula. Akar rambut tempat dimana batang

rambut muncul memiliki hair bulb. Hair bulb mengandung sel matriks rambut

yang menghasilkan pigmen melanin. Hair bulb terinvaginasi oleh papila, dimana

ditemukan saraf dan pembuluh-pembuluh darah. Folikel rambut yang

mengandung akar rambut dan batang adalah involusi dari epidermis. Folikel

rambut terdiri dari sebuah lapisan luar (outer) dan dalam (inner coat) (Peck dan

Michelfelder,1957).

Helaian atau batang rambut mempunyai 3 bagian yang berlainan. Bagian

paling dalam, yakni medula terdiri 2-4 lapisan sel kuboidal atau sel poligonal

termodifikasi, yang mengandung keratohialin, granul lemak, rongga udara, dan

pigmen. Beberapa jenis rambut tidak memiliki medula, dan lainnya, hanya

memiliki lapisan intermittently. Bagian tengah dari batang rambut disebut korteks.

Korteks ini mengandung fiber yang teratur secara longitudinal dan terikat rapat

bersama; mengandung pigmen dan rongga udara. Ketika granul pigmen tidak ada,

korteks ini akan tampak transparan. Bagian utama dari batang rambut tersusun

atas korteks dan proses kornifikasi berlangsung sempurna (Peck dan

Michelfelder,1957).

Kutikel adalah lapisan terluar dari batang rambut. Bagian ini tersusun

atas sebuah lapisan sel yang rata (flat) dan saling bersambungan. Lapisan sel ini

Page 28: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

12

akan membentuk semacam membran pelindung bagi batang rambut (Peck dan

Michelfelder,1957).

Terdapat kurang lebih 120.000 folikel pada kulit kepala manusia (Alsner

dan Mailbach, 2000) yang tiap-tiapnya melewati siklus aktivitas yaitu:

1. Fase aktif (anagen),

Fase anagen menghabiskan waktu 2-8 tahun, tergantung pada usia dan

lokasi folikel pada tubuh. Pada fase ini terjadi pertumbuhan rambut sekitar

0,45 mm per hari (Graham, 2002), dimana folikel mencapai ukuran maksimum

dan terjadi proliferasi aktif pada matriks sel (Alsner dan Mailbach, 2000).

Rambut anagen memiliki helaian yang tebal, dan dari penampang rambut dapat

terlihat bagian medulanya dengan jelas. Bagian bulb lebih meruncing dan

menjadi lebih terang warnanya dari pada area terkeratinisasi pada folikel

(Alsner dan Mailbach, 2000). Menjelang pertumbuhan berakhir, proliferasi sel-

sel akan berhenti dan memasuki fase transisi pendek atau katagen.

2. Fase transisi pendek (katagen)

Fase katagen berlangsung sekitar 2-4 minggu. Pada fase ini rambut

akan berhenti bertumbuh, namun bagian akar rambut masih dapat bertahan

pada folikel (Alsner dan Mailbach, 2000).

3. Fase istirahat (telogen)

Fase ini menghabiskan waktu 2-4 bulan (Alsner dan Mailbach, 2000).

Pada fase ini terjadi reaktivasi folikel, rambut yang baru diproduksi, dan

rambut tua rontok (Graham, 2002).

Page 29: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

13

C. Androgenetic Alopecia

Salah satu masalah yang sering terjadi pada rambut adalah kerontokan.

Normalnya rambut mengalami kerontokan 50-100 helai tiap harinya (Alsner dan

Mailbach, 2000). Apabila kerontokan rambut melebihi batas normal tersebut,

tidak dapat diatasi oleh pertumbuhan rambut yang baru, dan berlangsung terus-

menerus dalam waktu yang lama, maka akan menyebabkan kebotakan atau

alopecia.

Androgenetic alopecia biasa terjadi pada pria maupun wanita. Pada pria,

proses kerontokan dapat dimulai pada usia berapapun setelah pubertas, akan tetapi

yang paling sering adalah pada usia 30 tahun ke atas, dan pada usia 70 tahun 80%

pria mengalami kerontokan rambut (Prager, Bickett, French, dan Marcovici,

2002).

Yang menjadi akar permasalahan munculnya androgenetic alopecia

adalah suatu kondisi genetik yang sensitif terhadap hormon androgen, yaitu

dehidrotestosteron (DHT). DHT bila berikatan dengan reseptor androgen di kulit

kepala menyebabkan pemendekan fase anagen, yaitu fase pertumbuhan aktif

rambut, dan menyebabkan miniaturisasi folikel. Folikel yang mengalami

miniaturisasi kehilangan kemampuan untuk menghasilkan rambut terminal dan

bahkan hanya menghasilkan rambut vellus. Rambut vellus memiliki ciri: pendek,

halus (diameter <0.3mm), biasanya tidak berpigmen (Alsner dan Mailbach, 2000).

Biasanya kerontokan rambut mulai dari bagian pelipis atau mahkota,

tetapi rambut dapat habis sama sekali, kecuali pada daerah belakang dan tepi.

Rambut-rambut terminal secara progresif menjadi lebih tipis dan lebih kecil,

Page 30: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

14

sampai hanya tinggal beberapa rambut vellus. Luas daerah yang terkena dan

lamanya proses sangat bervariasi (Alsner dan Mailbach, 2000).

Pembentukan DHT dikatalisis oleh enzim yang disebut dengan 5-α-

reduktase (5AR) (Prager et al.,2002). Suatu studi imunlokalisasi menunjukkan

bahwa tipe 1 enzim ini muncul di kulit kepala, di kulit dan hati, sedangkan tipe 2

berada di kulit kelamin, hati dan prostat. Pada kelenjar prostat, perubahan

testosteron menjadi DHT oleh 5-α-reduktase berimplikasi pada patogenesis

benign prostatic hyperplasia (BPH). Oleh karena BPH telah diketahui memiliki

jalur patogenesis hormonal yang sama dengan androgenetic alopecia, penemuan

terakhir menunjukkan bahwa obat-obat untuk BPH dapat menjadi obat yang

potensial menyembuhkan androgenetic alopecia (Prager et al.,2002).

D. Krim

Bentuk sediaan krim anti hair loss yang dibuat dalam penelitian ini

adalah krim yang berbasis vanishing krim atau sering disebut sebagai krim stearat.

Basis krim anti hair loss ini mengandung komponen fase minyak (asam stearat),

aquadest, emulgator, peningkat viskositas (thickening agent), humectant, bahan

pengawet, dan parfum.

1. Krim

Menurut Farmakope Indonesia IV, krim adalah bentuk sediaan setengah

padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam

bahan dasar yang sesuai (Anonim,1995). Ansel, Popovich, dan Allen

mendefinisikan krim sebagai suatu cairan kental atau suatu sistem emulsi

Page 31: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

15

semipadat, baik tipe minyak dalam air (M/A) maupun air dalam minyak (A/M)

(Ansel, Popovich, dan Allen,1990). Krim umumnya digunakan sebagai emollient

atau sebagai pembawa obat topikal (Ansel, Popovich, dan Allen,1990).

2. Vanishing Krim

Vanishing krim atau sering disebut dengan krim stearat merupakan suatu

sistem emulsi M/A yang mengandung air dalam jumlah besar dan asam stearat

(Ansel, Popovich, dan Allen,1990). Asam stearat ini merupakan komponen utama

fase minyak, sementara emulgatornya adalah garam alkali stearat yang dibentuk

oleh reaksi in situ antara basa yang terlarut dalam fase air dengan sebagian asam

stearat. Vanishing krim seringkali digunakan sebagai foundation, atau sebagai

basis untuk serbuk (powder) (Young,1974).

Komponen utama vanishing krim adalah:

1. Asam stearat

Asam stearat adalah campuran asam organik padat yang diperoleh dari

lemak, sebagian besar terdiri dari asam stearat (C18H36O2) dan asam palmitat

(C16H32O2) (Boylan, Cooper, dan Chowhan,1986). Asam stearat memiliki

pemerian bahan sebagai berikut: keras, putih atau kuning pucat, mengkilat,

berbentuk kristalin padat, atau serbuk putih atau putih kekuningan

(Anonim,1995).

2. Setil alkohol

Setil alkohol ditambahkan pada emulsi untuk memperoleh produk akhir

yang halus, lembut, dan mudah berpenetrasi. Selain itu setil alkohol juga

memberikan kelembutan pada kulit tempat aplikasi (Bennett,1970). Setil

Page 32: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

16

alkohol mampu menjaga stabilitas, memperbaiki tekstur dan meningkatkan

konsistensi, serta dapat bersifat sebagai emollient, emulgator dan penyerap air

(Boylan et al.,1986).

Setil alkohol mengandung tidak kurang dari 90% C16H34O, selebihnya

terdiri dari alkohol yang sejenis. Setil alkohol memiliki pemerian sebagai

berikut: berupa serpihan putih licin, granul, atau kubus, berwarna putih, bau

khas lemah, rasa lemah. Setil alkohol bersifat tidak larut dalam air, namun

larut dalam etanol dan eter, dimana kelarutan bertambah dengan naiknya suhu

(Anonim, 1995).

3. Humectant

Humectant merupakan bahan higroskopis yang ditambahkan pada

hampir semua kosmetik emulsi tipe M/A dan beberapa tipe A/M.

Penambahan humectant bertujuan antara lain:

a) menahan kelembaban dari krim, sehingga krim tidak kering, oleh adanya

evaporasi air,

b) melembutkan permukaan kulit, dan mencegah/mengatasi kondisi kasar

atau pecah pada lapisan tanduk,

c) mempermudah aplikasi krim dengan memberikan daya sebar yang cukup,

d) serta mempertahankan konsistensinya (Jellinek,1970; Anonim, 1982).

Sebagai humectant dapat digunakan polietilen glikol, propilen glikol, gliserol,

sorbitol dalam konsentrasi 10-20% (Voigt,1984).

Page 33: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

17

4. Basa

Penambahan basa dalam formulasi basis vanishing krim berfungsi untuk

menggaramkan (saponifikasi) asam stearat. Basa yang umumnya digunakan

antara lain: natrium dan/atau kalium hidroksida. Dapat juga digunakan basa

karbonat, namun efek foaming akan timbul karena terbentuk gas CO2 dalam

produk akhir (Bennett,1970). NaOH dalam sedíaan krim ini akan bereaksi

dengan asam stearat dan membentuk garam natrium stearat (Young,1974).

Basa yang lain yang umumnya digunakan adalah trietanolamin (TEA).

TEA merupakan turunan dari amonia yang berupa cairan kental, tidak

berwarna, atau kuning pucat. TEA bersifat larut air, alkohol, dan kloroform

(Boylan et al.,1986). TEA dalam sediaan ini akan bereaksi dengan asam

stearat membentuk garam trietanolamin stearat (Young,1974).

5. Pengawet

Pengawet yang ditambahkan pada sediaan krim ini berfungsi sebagai

bakteristatis dan fungistatis sehingga mampu menjaga stabilitas mikrobiologi

krim. Contoh beberapa pengawet yang umum digunakan pada sediaan

semipadat antara lain: turunan ester p-asam hidroksibenzoat, dan o-fenilfenol

(Rigler dan Schimmel, 1957). Dalam penelitian ini digunakan propil paraben

(nipagin) yang umumnya dipakai pada konsentrasi 0,05-0,25% (Boylan et

al.,1986).

Page 34: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

18

C. Humectant

1. Polietilen glikol 400

OCH2

H2CO

CH2

H2CH2C

CH2

OCH2

H2COO

Gambar 1. Rantai polietilen glikol

Polietilen glikol 400 adalah polimer etilen oksida dan air, dinyatakan

dengan rumus: H(O-CH2CH2)nOH, dengan harga rata-rata n antara 8,2 dan 9,1.

PEG 400 memiliki pemerian sebagai berikut: cairan kental jernih, tidak berwarna

atau praktis tidak berwarna, bau khas lemah, dan agak higroskopik. PEG 400 larut

dalam air, etanol, aseton, glikol lain, dan hidrokarbon aromatik, praktis tidak larut

dalam eter, dan hidrokarbon alifatik (Anonim,1995).

Polietilen glikol (PEG) bersifat tidak merangsang, memiliki daya lekat

dan distribusi yang baik pada kulit dan tidak menghambat pertukaran gas dan

produksi keringat. Karakter hidrofilik dari polietilen glikol 400 membuat sediaan

ini mudah dicuci, juga dapat digunakan pada bagian tubuh yang berambut.

Polietilen glikol 400 sebagai menawarkan proteksi terhadap hilangnya air dan

stabilitas yang baik. Selain itu, polietilen glikol memiliki sifat bakterisida

sehingga pada penyimpanan beberapa bulan tidak perlu khawatir adanya serangan

bakteri (Voigt, 1994), dan dapat berfungsi sebagai absorption enhancer

(Allen,2002).

Page 35: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

19

2. Gliserol

CH2

CH

CH2

HO

HO

HO Gambar 2. Struktur gliserol

Gliserol merupakan cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna, rasa

manis, hanya boleh berbau khas lemah (tajam atau tidak enak), higroskopik, dan

netral terhadap lakmus. Nama lain gliserol adalah gliserin dengan rumus molekul

C3H8O3 dan bobot molekul 92,09. Gliserol dapat bercampur dengan air dan

etanol, tidak larut dalam kloroform, minyak lemak, eter, dan minyak menguap.

Penyimpanan gliserol harus dalam wadah tertutup rapat (Anonim, 1995;

Windholz, 1976).

Pengunaan gliserol dalam bidang farmasi antara lain sebagai pelarut

bahan-bahan farmasi, sebagai humectant, plasticizer, dan emollient dalam sediaan

topikal sehingga dapat digunakan untuk mempertahankan kelembaban kulit

(Anonim, 1995; Windholz, 1976). Gliserol dapat berperan sebagai absorption

enhancer, yaitu bahan yang dapat memfasilitasi absorbsi obat melalui kulit

(Allen,2002), dan meningkatkan stabilitas (Anonim,1982).

D. Desain Faktorial

Desain faktorial merupakan aplikasi persamaan regresi, yaitu teknik

untuk memberikan model hubungan antara respon dengan satu atau lebih

faktorial bebas. Desain faktorial dua level berarti ada dua faktor yang masing-

Page 36: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

20

masing faktor diuji pada dua level yang berbeda, yaitu level rendah dan level

tinggi (Bolton, 1990).

Desain faktorial memiliki beberapa pengertian, yaitu faktor, level, efek

dan respon. Faktor merupakan setiap besaran yang mempengaruhi respon (Voigt,

1994). Level merupakan nilai atau tetapan untuk faktor. Pada percobaan dengan

desain faktorial perlu ditetapkan level yang diteliti yang meliputi level rendah dan

level tinggi. Respon merupakan sifat atau hasil percobaan yang diamati. Respon

yang diukur harus dapat dikuantitatifkan. Efek adalah perubahan respon yang

disebabkan oleh variasi level faktor (Bolton, 1990).

Penelitian desain faktorial dimulai dengan menentukan faktor dan level

yang diteliti. Penelitian desain faktorial yang paling sederhana adalah penelitian

dengan dua faktor dan dua level (Bolton, 1990). Jumlah percobaan untuk

penelitian desain faktorial dihitung dari level yang digunakan dalam penelitian,

dipangkatkan dengan jumlah faktor yang digunakan. Jumlah percobaan dengan 2

faktor dan 2 level adalah (22) 4 percobaan. Penamaan formula untuk tiap empat

percobaan dengan dua faktor dan dua level adalah: formula (1), formula a,

formula b, formula ab (Bolton,1990).

Tabel I.Rancangan percobaan desain faktorial dengan dua faktor dan dua level

Formula Faktor I Faktor II Interaksi I - - + a + - - b - + - ab + + +

Keterangan: − = level rendah + = level tinggi Formula (1) = faktor I pada level rendah, faktor II pada level rendah Formula a = faktor I pada level tinggi, faktor II pada level rendah Formula b = faktor I pada level rendah, faktor II pada level tinggi

Page 37: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

21

Formula ab = faktor I pada level tinggi, faktor II pada level tinggi

Optimasi campuran dua faktor dengan desain faktorial dilakukan berdasarkan

rumus:

Y=b0+b1(X1)+b2(X2)+b12(X1)(X2)

dengan:

Y = respon

X1,X2 = level faktor

b0,b1,b2,b12 = koefisien, dapat dihitung dari hasil percobaan

b0 = rata-rata hasil semua percobaan

b1,b2,b12 = ∑XY/2n

Faktor yang dominan dalam mempengaruhi respon dapat ditentukan melalui

perhitungan desain faktorial. Rumus untuk menghitung efek:

1. Efek A= ( ) ( )2

)1( baba −+−

2. Efek B= ( )( )2

)1( aabb −+−

3. Efek interaksi A dan B= ( ) ( )2

)1( abab −+− (Bolton, 1990).

E. Uji Iritasi Primer

Iritasi merupakan reaksi kulit terhadap zat-zat kimia, seperti: basa kuat,

asam kuat, deterjen, dan bahan kimia lainnya. Yang dimaksudkan dengan iritasi

primer merupakan jenis iritasi yang timbul di tempat kontak dengan irritant, dan

Page 38: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

22

biasanya muncul saat kontak pertama. Iritasi primer ini dapat diukur dengan uji

tempel (patch test) pada kulit kelinci (Lu, 1995).

Sejumlah kecil zat kimia yang akan diuji diletakkan pada kasa seukuran 1

inci persegi, dan diletakkan di atas bagian kulit kelinci yang telah dicukur. Kasa

tersebut diikatkan dengan cermat pada hewan selama 24 jam. Setelah 24 jam,

reaksi kulit dapat diamati, dan diberi angka sesuai dengan tingkat eritema dan

pembentukan kerak (eschar) dan pembentukan edema (Lu, 1995). Bagian kulit

yang ditempeli patch test terus diamati tiap hari hingga 3 hari setelah patch

dibuka, dan reaksi yang timbul, atau berubah dicatat (Sagarin dan Powers, 1957).

F. Landasan Teori

Satu faktor yang menjadi akar permasalahan munculnya androgenetic

alopecia adalah kondisi genetik seseorang yang sensitif terhadap hormon

androgen, yakni dehidrotestosteron (DHT). DHT ini bila berikatan dengan

reseptor androgen di kulit kepala menyebabkan pemendekan fase anagen, yaitu

fase pertumbuhan aktif rambut, menyebabkan miniaturisasi folikel, yang secara

progresif menghasilkan rambut yang lebih tipis (fine hairs). Pembentukan DHT

dikatalisis oleh enzim 5-α-reduktase (Prager et al.,2002).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ekstrak Saw Palmetto

terbukti sebagai inhibitor kuat dan spesifik enzim 5-α reduktase, baik secara in

vitro maupun in vivo. Mekanisme penghambatannya tidak hanya dengan

menghambat pembentukan DHT dengan penghambatan enzim 5-α reduktase, dan

meningkatkan metabolisme dan ekskresi DHT, melainkan juga menghambat

Page 39: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

23

terikatnya DHT pada reseptor androgen. Penggunaan Saw Palmetto secara topikal

pada kulit kepala didasari bahwa terikatnya DHT dengan reseptor di kulit kepala-

lah yang menyebabkan hair loss, sehingga dengan menghambat enzim 5-α

reduktase atau menghambat terikatnya DHT pada reseptor androgen di folikel

rambut, hair loss dapat diatasi.

Penggunaan krim dalam hair care sangat umum, sebab cukup disukai

oleh konsumen. Kemudahan pengaplikasian, sensasi rasa dingin yang

ditinggalkan, mudah tercuci dengan air, merupakan beberapa keuntungan

pemakaian krim yang diinginkan konsumen. Oleh karenanya krim dipilih sebagai

bentuk sediaan dalam memformulasi ekstrak Saw Palmetto sebagai sediaan

topikal.

Humectant diketahui dapat mempengaruhi sifat fisik dan stabilitas krim

melalui viskositasnya sendiri maupun sifat kimianya (Anonim, 1982). Humectant

menahan kelembaban dari krim, mempertahankan konsistensinya, dan

mempermudah aplikasi krim dengan memberikan daya sebarnya yang cukup

(Jellinek,1970; Anonim, 1982). Oleh karenanya perbedaan sifat fisik dan kimia

dari humectant yang digunakan juga akan mempengaruhi respon sifat fisik dan

stabilitas sediaan. Kombinasi dua humectant yang berbeda sifatnya (fisik maupun

kimia) pada penelitian ini, diharapkan akan memberikan respon yang positif

terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan, yang dilihat melalui parameter:

daya sebar, viskositas, dan perubahan viskositas krim.

Metode desain faktorial yang digunakan dalam penelitian ini dapat

menjelaskan efek masing-masing faktor maupun interaksi faktor secara langsung

Page 40: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

24

sehingga lebih ekonomis, jika dibandingkan meneliti dua efek faktor secara

terpisah. Melalui metode ini dapat diketahui efek dominan yang menentukan sifat

fisik, serta area komposisi humectant yang optimum melalui grafik contour plot

super imposed.

Pada penelitian ini digunakan polietilen glikol 400 dan gliserol sebagai

humectant. Polietilen glikol 400 bersifat tidak merangsang terjadinya iritasi

(Voigt,1984), sementara itu gliserol pada konsentrasi yang sangat tinggi sedikit

mengiritasi, yakni pada konsentrasi diatas 30% (Jellinek,1970). Oleh karena

gliserol yang digunakan dalam formula penelitian berada pada konsentrasi di

bawah 30%, maka diharapkan formula krim dalam penelitian ini tidak

menyebabkan iritasi. Dengan demikian diharapkan pula interaksi keduanya dalam

formula yang dibuat tidak mengiritasi pemakainya.

I. Hipotesis

Melalui optimasi formula krim anti hair loss (formula (1), a, b, ab)

dengan metode desain faktorial dapat ditentukan faktor mana di antara PEG 400,

gliserol, dan interaksi keduanya yang dominan mempengaruhi sifat fisik dan

stabilitas fisik krim, dapat ditemukan komposisi optimum humectant, serta diduga

krim anti hair loss ekstrak Saw Palmetto dengan humectant polietilen glikol 400

dan gliserol tidak menimbulkan reaksi iritasi primer.

Page 41: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan rancangan eksperimental murni dengan variabel

eksperimental ganda dan bersifat eksploratif, yaitu mencari komposisi humectant:

polietilen glikol 400 dan gliserol dalam formula krim anti hair loss ekstrak Saw

Palmetto yang memiliki sifat fisik dan stabilitas fisik yang sesuai.

B. Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini antara lain:

1. Variabel Bebas dalam penelitian ini adalah level humectant yang digunakan

yaitu: polietilen glikol 400 dan gliserol.

2. Variabel Tergantung dalam penelitian ini daya sebar, viskositas, dan reaksi

iritasi primer kulit hewan uji.

3. Variabel Pengacau Terkendali dalam penelitian ini adalah alat percobaan,

wadah penyimpanan, intensitas cahaya penyimpanan, umur, jenis kelamin,

berat badan, galur hewan uji, peletakan krim pada pengukuran daya sebar,

metode/cara pengukuran daya sebar.

4. Variabel Pengacau Tak Terkendali dalam penelitian ini meliputi lama

pemanasan dan hilangnya air selama proses pemanasan, kecepatan dan lama

pengadukan massa basis krim, kelembaban dan suhu ruangan saat dilakukan

uji viskositas dan daya sebar, serta kelembaban dan suhu ruangan saat

25

Page 42: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

26

penyimpanan, hilangnya air selama penyimpanan, kondisi patologis hewan uji,

dan subjektivitas penulis dalam pengamatan reaksi iritasi hewan uji.

C. Definisi Operasional

1. Krim anti hair loss adalah sediaan yang dibuat dari bahan aktif ekstrak Saw

Palmetto dalam basis vanishing krim dengan formula yang telah ditentukan

dan dibuat sesuai dengan prosedur pembuatan krim pada penelitian ini.

2. Ekstrak Saw Palmetto adalah ekstrak etanolik buah Saw Palmetto yang

dikeringkan dengan bahan pengering (laktosa dan silika anhidrat), dengan

komposisi sesuai dengan yang tertera pada COA (Certificate of Analysis).

3. Humectant adalah komponen fase air sebagai fase luar dalam krim (selain

aquades, NaOH dan Nipagin) yang terdiri dari polietilen glikol 400 dan

gliserol.

4. Sifat fisik krim adalah parameter untuk mengetahui kualitas fisik krim, dalam

penelitian ini meliputi daya sebar dan viskositas.

5. Stabilitas fisik krim adalah sifat krim dalam mempertahankan fase dispers

terdistribusi halus dan merata dalam jangka waktu panjang. Dalam penelitian

ini diamati melalui parameter perubahan viskositas setelah penyimpanan satu

bulan pada suhu kamar.

6. Daya sebar yang optimal adalah daya sebar yang mampu menjamin krim anti

hair loss ekstrak Saw Palmetto mudah diaplikasikan ke kulit kepala, tidak

mudah bergerak atau gampang hilang dari permukaan kulit, dan memiliki

Page 43: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

27

diameter menurut prosedur uji daya sebar dalam penelitian ini sebesar 3,5-4,5

cm.

7. Viskositas optimal adalah viskositas yang mendukung kemudahan krim

diisikan ke dalam wadah, dikeluarkan dari wadah saat digunakan, memiliki

daya sebar yang baik saat diaplikasikan, dan memiliki viskositas menurut

prosedur uji viskositas dalam penelitian ini antara 150-250 dPa.s.

8. Perubahan viskositas optimal adalah selisih antara viskositas krim setelah

penyimpanan 1 bulan pada suhu kamar dengan viskositas segera setelah

pembuatan, dibandingkan dengan viskositas segera setelah pembuatan, tidak

lebih dari 10%. Perubahan viskositas dihitung menurut rumus sebagai berikut:

|viskositas setelah sebulan – viskositas segera setelah dibuat| viskositas segera setelah dibuat

x 100%

9. Indeks iritasi primer adalah kumulatif skor eritrema dan edema pada jam ke-

24, ke-48, dan ke-72 pada semua hewan uji dibagi frekuensi pengamatan (3

kali pengamatan), dibagi jumlah hewan uji. Rumus perhitungan skor indeks

iritasi primer sebagai berikut:

Indeks iritasi = (∑ skor eritrema jam ke24-72/3)+(∑skor edema jam ke24-72/3) jumlah hewan uji

10. Iritasi adalah suatu rangsangan ataupun keadaan eksitasi yang berlebihan dan

kepekaan yang tidak semestinya, yang dapat menyebabkan perubahan kondisi

kulit.

11. Contour plot adalah grafik yang berasal dari persamaan desain faktorial, yang

memprediksikan level optimum kedua faktor dimana menunjukkan respon

optimum.

Page 44: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

28

12. Contour plot super imposed adalah grafik yang digunakan untuk memprediksi

area optimum formula berdasarkan semua parameter kualitas krim anti hair

loss ekstrak Saw palmetto. Contour plot super imposed diperoleh dari masing-

masing contour plot sifat fisik dan stabilitas fisik krim anti hair loss yang

kemudian digabung dalam satu grafik.

13. Komposisi optimum adalah komposisi polietilen glikol 400 dan gliserol dalam

level penelitian sebagai humectant krim anti hair loss ekstrak Saw Palmetto

yang menghasilkan respon sifat fisik dan stabilitas fisik krim yang optimal.

D. Alat dan Bahan

Bahan yang digunakan antara lain: ekstrak Saw Palmetto terstandarisasi,

polietilen glikol 400 dan gliserol, aquadest, asam stearat, setil alkohol, TEA,

NaOH, parfum, dan nipagin dengan kualitas farmasetis. Alat-alat yang digunakan

sebagai berikut: mortir, stamfer, glasswares (PYREX-GERMANY), waterbath,

termometer, Viscometer seri VT 04 (RION-JAPAN), kaca bulat bermilimeter,

kaca penutup, beban 75 g, stopwatch, alat cukur, kasa, dan plester.

E. Tata Cara Penelitian

1. Pemilihan Eksipien dan Optimasi formula

a. Formula

Eksipien yang dipilih sebagai basis krim anti hair loss mengacu pada

Practical Cosmetic Science (Young,1974) dengan formula sebagai berikut:

Page 45: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

29

A. Asam stearat 20,0

Setil alkohol 0,50

Trietanolamin 1,20

B. NaOH 1 mikrospatula

Gliserol 8,0

Aquadest 69,94

Nipagin 1 mikrospatula

C. Parfum 3 atau 4 tetes

Komposisi formula baru setelah dimodifikasi sebagai berikut:

A. Asam stearat 9

Setil alkohol 0,423

Trietanolamin 0,9

B. NaOH 0,18

PEG 400 5,0-12,0

Gliserol 3,0-8,0

Nipagin 0,15

Aquadest 60,0

C. Ekstrak Saw Palmetto 15,385

D. Parfum 0,36

Tabel II. Formula desain faktorial Formula Polietilen glikol 400 Gliserol

(1) 5 3 a 12 3 b 5 8 ab 12 8

Page 46: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

30

Tabel III. Perhitungan bahan tiap formula Komponen Formula (1) Formula a Formula b Formula ab

Asam stearat 9 9 9 9 Setil alkohol 0,423 0,423 0,423 0,423 Trietanolamin 0,9 0,9 0,9 0,9 NaOH 0,18 0,18 0,18 0,18 PEG 400 5 12 5 12 Gliserol 3 3 8 8 Nipagin 0,15 0,15 0,15 0,15 Saw Palmetto 15,385 15,385 15,385 15,385 Parfum 0,36 0,36 0,36 0,36

b. Pembuatan Krim

Bagian A dipanaskan di waterbath hingga suhu 70oC, sementara secara

terpisah bagian B juga dipanaskan hingga mencapai suhu yang sama. Bagian B

ditambahkan pada A di dalam mortir hangat dengan pengadukan yang kontinu

dan konstan sampai terbentuk massa basis krim. Lalu satu bagian basis

dicampurkan dengan satu bagian ekstrak Saw Palmetto, diaduk hingga homogen.

Demikian seterusnya ditambahkan basis dan ekstrak Saw Palmetto, bagian demi

bagian hingga ekstrak habis, dan basis tercampur homogen. Parfum ditambahkan

terakhir.

2. Uji sifat fisik dan stabilitas fisik krim anti hair loss ekstrak Saw Palmetto.

a. Uji daya sebar

Uji daya sebar sediaan krim anti hair loss ekstrak Saw Palmetto

dilakukan langsung setelah pembuatan. Krim ditimbang seberat 1 gram, kemudian

diletakkan di tengah kaca bulat berskala. Di atas krim tersebut diletakkan kaca

bulat lain dan pemberat sehingga berat kaca bulat dan pemberat 125 gram,

didiamkan selama 1 menit, kemudian dicatat diameter penyebarannya.

Page 47: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

31

b. Uji viskositas dan perubahan viskositas

Pengukuran viskositas menggunakan alat Viscometer Rion seri VT 04.

Krim dimasukkan ke dalam cup dan dipasang pada portable viscotester.

Viskositas krim diketahui dengan mengamati gerakan jarum penunjuk viskositas.

Uji ini dilakukan dua kali, yaitu: (1) segera setelah krim selesai dibuat dan (2)

setelah disimpan selama 1 bulan pada suhu kamar.

3. Uji iritasi primer

Metode yang digunakan adalah metode Draize, dengan jumlah hewan uji

(kelinci) sebanyak 3 ekor. Punggung kelinci dicukur dengan ukuran 2,5x2,5 cm,

dioleskan dengan 0,5 gram krim anti hair loss ekstrak Saw Palmetto, kemudian

tiap-tiap area uji ditutup dengan kasa. Seluruh badan hewan dibungkus (dibebat)

dengan kasa, agar posisi kasa penutup tidak berubah selama 4 jam periode

pemejanan. Setelah empat jam, semua kasa penutup dibuka. Reaksi yang timbul

dicatat pada 1 jam, 24 jam, 48 jam, 72 jam, dan 1 minggu setelah penutup dibuka

(post exposure). Terjadinya eritrema dan edema diberi skor sesuai dengan tabel

evaluasi reaksi iritasi kulit.

Tabel IV. Evaluasi reaksi kulit (1) Eritrema dan Pembentukan Kerak Skor

Tanpa eritrema 0 Eritrema sangat sedikit (hampir tidak tampak) 1 Eritrema berbatas jelas 2 Eritrema moderat sampai berat 3 Eritrema berat (merah bit) sampai sedikit membentuk kerak (luka dalam)

4

Total skor eritrema yang mungkin 4

Page 48: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

32

(2)Pembentukan edema Skor Tanpa edema 0 Edema sangat sedikit (hampir tidak tampak) 1 Edema sedikit (tepi daerah berbatas jelas) 2 Edema moderat (tepi naik kira-kira 1 mm) 3 Edema berat (naik lebih dari 1 mm dan meluas ke luar daerah pajanan)

4

Total skor edema yang mungkin 4 4. Subjective Assesment

Sebanyak 29 responden mencoba tiap formula krim anti hair loss ekstrak

Saw Palmetto (formula (1), a, b, dan ab). Kemudian responden mengisi questioner

yang berisi pertanyaan mengenai: penampilan, bau, viskositas, kelembutan, daya

sebar, kelengketan, efek lembab, sensasi dingin di kulit, efek ke rambut, dan

kenyamanan setelah pemakaian krim pada kulit kepala. Jawaban responden diberi

skor dan dirata-rata sehingga diketahui gambaran kasar penilaian pemakai

terhadap krim yang dibuat.

F. Analisis Data dan Optimasi

Data yang terkumpul dari uji sifat fisik, meliputi: daya sebar, viskositas,

dan perubahan viskositas, dianalisis dengan desain faktorial. Pengolahan data dan

analisisnya dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut:

1. penghitungan daya sebar krim dengan mencari diameter rata-ratanya

2. penghitungan viskositas

3. penghitungan perubahan viskositas krim, dengan menggunakan rumus:

|viskositas setelah sebulan – viskositas segera setelah dibuat| viskositas segera setelah dibuat

x 100%

Page 49: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

33

4. penentuan faktor dominan dalam menentukan respon sifat fisik dengan

mempertimbangkan perhitungan desain faktorial untuk tiap efek dan

interaksi. Rumus menghitung efek:

Efek A= ( ) ( )2

)1( baba −+−

Efek B= ( )( )2

)1( aabb −+−

Efek interaksi A dan B= ( ) ( )2

)1( abab −+−

5. Jawaban responden pada questioner subjective assesment diberi skor dan

dirata-rata

6. membuat persamaan desain faktorial, dengan persamaan umum:

Y = b0 + b1.X1 + b2.X2 + b2.X1.X2

dimana: Y = respon

X1,X2 = level faktor

b0,b1,b2,b1.2 = koefisien, dapat dihitung dari hasil percobaan

b0 = rata-rata hasil semua percobaan

b1,b2,b1.2 = ∑XY/2n

7. membuat grafik contour plot untuk tiap-tiap respon

8. membuat grafik contour plot super imposed untuk menentukan daerah

optimal.

9. skor eritrema dan edema pada jam ke-24, sampai jam ke-72, keseluruhan

dijumlahkan,dibagi frekuensi pengamatan (3 kali pengamatan), kemudian

Page 50: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

34

dirata-ratakan untuk 3 hewan uji. Rumus perhitungan indeks iritasi sebagai

berikut:

Kriteria iritasi dicocokkan dengan tabel dibawah ini:

Tabel V. Kriteria iritasi menurut Lu (1995:251)

(∑ skor eritrema jam ke24-72/3)+(∑skor edema jam ke24-72/3) jumlah hewan uji

Indeks Iritasi Kriteria Iritasi Senyawa Kimia < 2 Kurang merangsang 2-5 Iritan moderat >5 Iritan berat

Page 51: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

35

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pembuatan Krim Anti Hair Loss Ekstrak Saw Palmetto

Pembuatan basis vanishing krim diawali dengan memanaskan masing-

masing fase di atas waterbath. Fase air yang terdiri dari: aquadest, NaOH, PEG

400, gliserol dan nipagin dan fase minyak yang terdiri dari asam stearat, setil

alkohol, dan TEA dipanaskan hingga suhu keduanya mencapai 70°C. Guna dari

proses pemanasan adalah: pertama, untuk melelehkan asam stearat dan setil

alkohol pada fase minyak sehingga memudahkan terjadinya reaksi antara asam

stearat dengan basa yang larut dalam fase air (lelehan punya luas permukaan

kontak lebih besar); kedua, peningkatan suhu dapat mempercepat terjadinya reaksi

penyabunan asam stearat oleh basa NaOH dan TEA; ketiga, kenaikan suhu juga

akan menurunkan tegangan permukaan antara fase air dan minyak sehingga

pembentukan sistem emulsi dapat terjadi sempurna.

Setelah keduanya mencapai suhu 70°C, proses pembuatan dilanjutkan ke

tahap pencampuran. Proses pencampuran ini menggunakan mortir dan stamfer

yang sebelumnya telah dihangatkan. Hal ini merupakan salah satu cara untuk

memperlambat penurunan suhu massa, sekaligus mencegah terjadinya penurunan

suhu yang mendadak yang dapat menyebabkan terlalu cepatnya massa

membeku/memadat. Bila terjadi demikian, maka proses penghomogenan dan

pendispersian akan semakin sulit untuk dilakukan. Lelehan fase minyak

35

Page 52: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

36

dimasukkan ke dalam mortir, kemudian ditambahkan ke dalamnya fase air, sambil

diaduk dengan kecepatan yang konstan dan kontinu hingga terbentuk massa krim.

Pengadukan dihentikan setelah massa krim menjadi dingin.

Pencampuran merupakan tahap yang penting sekali, dan sangat

mempengaruhi keberhasilan terbentuknya emulsi. Dalam tahap ini ketika asam

stearat dalam fase minyak bertemu dengan basa yang terlarut dalam fase air,

terjadilah reaksi penyabunan yang kemudian menghasilkan garam/sabun natrium

stearat dan trietanolamin stearat. Sabun stearat yang terbentuk ini bersama dengan

setil alkohol yang juga berfungsi sebagai emulgator, akan mengemulsikan sisa

asam stearat yang tidak tersabunkan ke dalam fase air sebagai fase luar.

Pengadukan akan memperkecil ukuran droplet asam stearat, kemudian sabun

stearat dan setil alkohol akan menyelubungi droplet-droplet asam stearat, sehingga

dapat terdispersi ke dalam fase air untuk membentuk suatu sistem emulsi.

Idealnya, pengadukan dilakukan dengan kecepatan yang konstan dan

kontinu. Haruslah kontinu dikarenakan ada kecenderungan fase untuk memisah

bila pengadukan dihentikan (Young,1974). Karena pengadukan ini dilakukan

secara manual, maka sulit untuk menjamin bahwa perlakuan untuk setiap formula

adalah sama, yaitu dengan lama dan kecepatan pengadukan yang sama. Untuk

lama pengadukan, dalam prakteknya pengadukan dihentikan saat massa krim yang

terbentuk telah dingin. Oleh karena itu lama dan kecepatan pengadukan manual

menjadi salah satu variabel tak terkendali yang bisa jadi ikut mempengaruhi

perbedaan respon yang diperoleh.

Page 53: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

37

Tahap pencampuran yang kedua setelah terbentuknya massa basis

vanishing krim adalah pendispersian ekstrak kering Saw Palmetto ke dalam basis.

Pencampuran ini menggunakan prinsip: satu bagian basis dicampurkan dengan

satu bagian ekstrak, setelah diaduk homogen, kemudian ditambahkan 2 bagian

basis, dan seterusnya hingga kedua bahan habis. Parfum ditambahkan paling

terakhir dari proses pencampuran ini untuk menghindari menguapnya parfum

sebelum proses selesai. Parfum ditambahkan tetes demi tetes sambil diaduk,

hingga bau ekstrak Saw Palmetto relatif tertutupi.

Ekstrak Saw Palmetto yang digunakan krim anti hair loss ini adalah

ekstrak kering berupa serbuk yang berwarna kuning pucat. Kandungan utama

ekstrak Saw Palmetto adalah asam-asam lemak dan sejumlah fitosterol.

Penambahan ekstrak tidak dilakukan pada proses pembuatan basis, namun

dicampur setelah basis dibuat. Hal ini untuk menghindari over heat selama

pembuatan yang kemungkinan dapat merusak sifat kimia komponen ekstrak dan

mengurangi potensinya sebagai anti hair loss.

B. Sifat Fisik Krim Anti Hair Loss Ekstrak Saw Palmetto

Parameter sifat fisik yang dievaluasi dalam penelitian ini adalah: daya

sebar krim dan viskositas krim setelah pembuatan. Sementara itu parameter

kestabilan krim yang dievaluasi adalah perubahan viskositas krim setelah

penyimpanan 1 bulan pada suhu kamar.

Parameter daya sebar sediaan topikal terkait erat dengan keberhasilan

Page 54: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

38

terapi. Berhasilnya terapi sediaan topikal ditentukan oleh bagaimana mudah

pasien mengoleskan sediaan pada area yang sakit dengan membawa sejumlah

tertentu obat. Untuk menghantarkan dosis yang tepat sepenuhnya tergantung oleh

daya sebar dari sediaan itu (Garg, Aggarwal, Garg, dan Singla,2002). Oleh karena

itulah parameter ini penting untuk dievaluasi.

Uji daya sebar yang dilakukan dalam penelitian ini hendak melihat

seberapa mudah 1 gram sampel krim anti hair loss ini dapat menyebar bila

ditekan dengan pemberat 125 g di antara dua kaca bulat horisontal. Parameter

yang dipakai adalah diameter rata-rata penyebaran krim setelah pemberian beban

selama 1 menit.

Parameter lain yang dievaluasi selain daya sebar, adalah viskositas krim

segera setelah pembuatan. Viskositas krim perlu diuji, sebab konsistensi yang

optimum dari suatu formula akan membantu menjamin bahwa dosis yang sesuai

dapat dihantarkan ke target site. Viskositas berbanding terbalik dengan daya sebar

(Garg et al.,2002). Dengan viskositas yang lebih tinggi, daya sebar krim akan

menjadi lebih kecil; demikian sebaliknya.

Kemudian setelah penyimpanan selama 1 bulan pada suhu kamar,

dilakukan lagi pengukuran viskositas, untuk melihat perubahan viskositas yang

terjadi. Uji perubahan viskositas setelah penyimpanan satu bulan sesungguhnya

merupakan uji untuk melihat kestabilan krim. Sediaan krim yang stabil idealnya

memang tidak mengalami perubahan viskositas. Namun mengingat krim

merupakan sistem emulsi yang secara termodinamik tidak stabil, maka perlu

Page 55: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

39

untuk melihat seberapa besar perubahan viskositas krim yang masih berada dalam

skala perubahan yang ditoleransi atau diijinkan.

Hasil pengukuran sifat fisik krim anti hair loss dalam penelitian ini,

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel VI. Hasil pengukuran sifat fisik krim anti hair loss ekstrak Saw Palmetto

Formula Daya sebar (cm) Viskositas (dPa.s) δ Viskositas (%) (1) 3,47±0,12 230,56±10,58 10,84±6,80 a 3,35±0,18 248,38±8,83 25,63±3,61 b 3,68±0,13 207,50±9,87 3,88±5,49 ab 3,82±0,06 178,82±5,30 21,86±5,41

Data yang diperoleh dari uji sifat fisik krim tersebut diolah lebih lanjut

secara desain faktorial untuk mengetahui faktor mana yang paling dominan

mempengaruhi sifat fisik maupun stabilitas krim. Hasil perhitungan desain

faktorial adalah sebagai berikut:

Tabel VII. Hasil perhitungan efek untuk tiap faktor dan interaksi Efek Daya sebar (cm) Viskositas (dPa.s) δ Viskositas (%)

PEG 400 0,01 |-5,43| 16,38 Gliserol 0,34 |-46,31| |-5,36| Interaksi 0,13 |-23,26| 1,60

1. Daya Sebar

Efek kedua faktor serta interaksinya terhadap daya sebar dapat dilihat

pada tabel VII. Hasil perhitungan desain faktorial menunjukkan bahwa besarnya

efek PEG 400 terhadap daya sebar adalah 0,01, efek gliserol 0,34,

sementara itu efek interaksinya adalah 0,13. Berdasarkan hasil tersebut gliserol

memberikan efek yang paling dominan dalam menentukan daya sebar krim

Page 56: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

40

dibandingkan PEG 400 dan interaksi keduanya.

Gliserol berefek positif terhadap daya sebar krim, yang berarti bahwa

gliserol dalam krim akan meningkatkan daya sebar krim. Sementara itu PEG 400

juga berefek positif terhadap daya sebar yang berarti adanya PEG 400 dalam krim

akan meningkatkan daya sebar krim. Interaksi keduanya terhadap daya sebar

berefek positif, berarti interaksi kedua faktor ini akan meningkatkan daya sebar

krim.

Lebih dominannya pengaruh gliserol daripada PEG 400 maupun

interaksi keduanya terhadap daya sebar krim, kemungkinan disebabkan oleh

higroskopisitas gliserol yang cukup tinggi. Dengan skala prosentase, diketahui

bahwa PEG 400 hanya memiliki higroskopisitas statis (binding capacity) sebesar

60% saja dari higroskopisitas statis gliserol (Jellinek,1970). Oleh karena daya

sebar juga dipengaruhi oleh faktor humidity (kelembaban udara) saat

diaplikasikan (Garg, et al.,2002), yang dianalogkan dengan kelembaban ruangan

saat dilakukan uji daya sebar, maka higroskopisitas humectant akan lebih

berperan di sini. Saat krim diaplikasikan, gliserol dengan higroskopisitasnya yang

besar akan menarik kelembaban (uap air) dari udara, sekaligus menahan perginya

air dari krim, sehingga tidak terlalu cepat kering saat disebar dan menjadi lebih

mudah untuk menyebar.

Untuk melihat hubungan pengaruh peningkatan level PEG 400 dan

gliserol terhadap daya sebar krim, dapat dilihat pada grafik sebagai berikut:

Page 57: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

41

(a) (b) Gambar 3. grafik hubungan daya sebar-PEG 400 (a) dan grafik

hubungan daya sebar-gliserol (b)

Gambar 3a memperlihatkan bahwa peningkatan level PEG 400 akan

mempengaruhi nilai daya sebar krim. Peningkatan level PEG 400 pada

penggunaan gliserol level rendah akan menurunkan daya sebar krim. Sedangkan

peningkatan level PEG 400 pada penggunaan gliserol level tinggi akan

memberikan respon peningkatan daya sebar krim.

Gambar 3b menunjukkan bahwa peningkatan gliserol dari level rendah

ke level tinggi akan mempengaruhi nilai daya sebar krim. Peningkatan level

gliserol baik pada penggunaan level rendah dan tinggi PEG 400 akan berefek

menaikkan nilai daya sebar krim.

Adanya interaksi dari kedua faktor juga dapat dilihat dari kedua grafik di

atas (gambar 3a dan gambar 3b). Interaksi ditunjukkan oleh garis yang tidak

sejajar (Bolton,1990). Gambar 3a dan 3b memperlihatkan kedua garis yang

menunjukkan level rendah dan tinggi faktor tidak paralel. Oleh karena itu dapat

disimpulkan bahwa pada level yang diteliti ada interaksi antara PEG 400 dengan

Page 58: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

42

gliserol yang mempengaruhi daya sebar krim.

Oleh karena hasil perhitungan desain faktorial ditemukan bahwa efek

gliserol dominan dalam mempengaruhi daya sebar krim, maka apabila

dikehendaki daya sebar yang lebih besar maka dapat dilakukan dengan menaikkan

level gliserol dalam sediaan. Demikian sebaliknya bila hendak menurunkan daya

sebar, maka dilakukan pengurangan level gliserol dalam sediaan.

2. Viskositas

Efek masing-masing faktor dan interaksinya terhadap besarnya viskositas

juga dapat dilihat pada tabel VII. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa besarnya

efek PEG 400 terhadap viskositas adalah |-5,43|, efek gliserol |-46,31|, sementara

itu efek interaksinya adalah |-23,26|. Berdasarkan hasil tersebut diketahui gliserol

memberikan efek yang lebih dominan dalam menentukan viskositas dibandingkan

PEG 400 dan interaksi keduanya. Dengan menaikkan gliserol dalam krim akan

menurunkan viskositas krim, sebaliknya menurunkan level gliserol dalam sediaan

akan menaikkan viskositas krim.

Masing-masing faktor, dan interaksinya berefek negatif terhadap

viskositas, artinya dapat menurunkan viskositas krim. Sementara itu pada

penjelasan sebelumnya, masing-masing faktor, dan interaksinya menunjukkan

efek positif terhadap daya sebar. Kedua hasil ini sesuai dengan teori yang

dikemukakan Garg, et al., (2002:86) yang menyebutkan bahwa hubungan antara

viskositas dan daya sebar adalah berbanding terbalik.

Page 59: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

43

Kemungkinan sifat dominan gliserol dalam mempengaruhi viskositas

dikarenakan higroskopisitasnya yang lebih besar bila dibandingkan dengan PEG

400 (Jellinek,1970). Dengan higroskopisitasnya yang tinggi, gliserol mampu

mengikat uap air lebih banyak dari kelembaban udara di sekitarnya. Adanya tiga

gugus hidroksi (-OH) dalam strukturnya memungkinkan gliserol menarik air yang

terdapat di lingkungan dengan membentuk ikatan hidrogen dengan air.

Mekanisme ini akan mempengaruhi viskositas fase luar (fase air) yakni

menurunkannya, yang efeknya kemudian menurunkan viskositas krim.

Untuk melihat hubungan pengaruh peningkatan level PEG 400 dan

gliserol terhadap daya sebar krim, dapat dilihat pada grafik sebagai berikut:

(a) (b) Gambar 4. grafik hubungan viskositas-PEG 400 (a) dan grafik hubungan

viskositas -gliserol (b)

Gambar 4a menunjukkan bahwa peningkatan level PEG 400 akan

mempengaruhi nilai viskositas krim. Pada penggunaan level rendah gliserol,

kenaikan level PEG 400 akan meningkatkan viskositas krim. Sementara pada

penggunaan level tinggi gliserol terjadi sebaliknya; peningkatan level PEG 400

Page 60: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

44

dalam krim akan menurunkan viskositas krim.

Gambar 4b memperlihatkan bahwa peningkatan level gliserol akan

mempengaruhi nilai viskositas krim. Pada penggunaan level rendah maupun

tinggi PEG 400, kenaikan level gliserol dalam krim akan menurunkan viskositas

sediaan. Namun penurunan viskositas krim pada penggunaan level tinggi PEG

400 lebih besar jika dibandingkan dengan penurunan viskositas pada level rendah

PEG 400. Hal ini ditunjukkan oleh kemiringan garis yang lebih curam (gradien

garis lebih besar). Ini berartinya peningkatan level gliserol dalam formula lebih

mempengaruhi penurunan viskositas pada penggunaan level tinggi PEG 400 dari

pada penggunaan level rendahnya.

Penurunan viskositas yang lebih besar pada penggunaan level tinggi PEG

400 ini, kemungkinan disebabkan oleh viskositas PEG 400 sendiri maupun

higroskopisitasnya. PEG 400 memiliki viskositas yang rendah. Pada suhu 250C

viskositas absolut gliserol adalah 15 dPa.s, sementara pada suhu yang sama PEG

400 memiliki viskositas absolut antara 0,8558-0,9571 dPa.s (Anonim,2006a;

Corthouts,1997). Pada penggunaan level tinggi, dengan viskositasnya yang rendah

dan jumlah yang cukup besar juga akan mempengaruhi viskositas fase luar yakni

menurunkan viskositas krim.

Selain itu PEG 400 yang bersifat higroskopis juga akan ikut menarik air

dari lingkungan, walaupun dengan higroskopisitas yang lebih kecil daripada

gliserol (hanya 60% dari higroskopisitas statis (binding capacity) gliserol). Hal ini

nyata terlihat pada formula ab (penggunaan level tinggi PEG-level tinggi gliserol),

Page 61: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

45

yang memperlihatkan viskositas paling kecil diantara keempat formula. Pada

penggunaan level tinggi humectant total dalam sediaan, efek higroskopisitasnya

akan mendominasi sehingga akan mempengaruhi viskositas sediaan

(Anonim,1982).

Oleh karena hasil perhitungan desain faktorial ditemukan bahwa efek

gliserol dominan dalam mempengaruhi viskositas krim, maka apabila dikehendaki

viskositas yang lebih besar, dapat dilakukan dengan menurunkan level gliserol

dalam sediaan. Demikian sebaliknya bila hendak menurunkan viskositas krim,

maka dapat dilakukan meningkatkan level gliserol dalam sediaan.

3. Perubahan Viskositas

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, adanya perubahan viskositas

menunjukkan tanda ketidakstabilan sistem emulsi. Viskositas sistem emulsi

dipengaruhi oleh diantaranya faktor: viskositas fase luar, konsentrasi dan dispersi

fase internal (semakin tinggi dan semakin halus dispersinya, secara umum

semakin tinggi viskositasnya), karakteristik dan konsentrasi emulgator (Martin,

Swarbick, dan Cammarata,1993; Jellinek,1970). Dengan terjadinya perubahan

viskositas selama penyimpanan satu bulan, kecuali konsentrasi fase dalam,

karakteristik dan konsentrasi emulgator, berarti terjadi perubahan faktor-faktor

diatas. Dalam hal ini bisa terjadi akibat adanya perubahan viskositas fase luar (air)

dimana humectant menjadi bagian di dalamnya, atau faktor homogenisasi atau

pendispersian fase dispersnya yang kurang sempurna, yang turut dipengaruhi oleh

proses pengadukan dalam pembuatannya. Oleh karenanya proses pengadukan

Page 62: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

46

yang dilakukan secara manual dapat menjadi salah satu faktor yang bisa jadi

mempengaruhi respon yang muncul.

Efek masing-masing faktor dan interaksinya terhadap perubahan

viskositas dapat dilihat pada tabel VII. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa

besarnya efek PEG 400 terhadap perubahan viskositas adalah 16,38, efek gliserol

|-5,36|, sementara itu efek interaksinya adalah 1,60. Berdasarkan hasil tersebut

diketahui faktor yang dominan terhadap perubahan viskositas adalah PEG 400.

PEG 400 memberikan nilai efek positif terhadap perubahan viskositas,

yang berarti bahwa level PEG 400 dalam sediaan akan memperbesar perubahan

viskositas setelah penyimpanan. Gliserol memberikan efek negatif, yaitu dengan

adanya gliserol dalam sediaan mengurangi perubahan viskositas sediaan setelah

penyimpanan. Sebaliknya interaksi antara gliserol dan PEG 400 menunjukkan

efek positif yang berarti interaksi keduanya dalam sediaan akan menaikkan

perubahan viskositas selama penyimpanan.

Dari hasil perhitungan desain faktorial diatas, juga dapat diketahui bahwa

gliserol dalam sediaan akan meningkatkan stabilitas krim yakni dengan

menunjukkan perubahan viskositas yang minimal (efek negatif). Hal ini sesuai

dengan teori bahwa gliserol secara positif dapat meningkatkan stabilitas sediaan

(Anonim,1982). Walaupun demikian, efeknya ditemukan relatif kurang dominan

dibandingkan PEG 400, sehingga efek perubahan level gliserol kurang berarti

dibandingkan efek perubahan level PEG 400 terhadap perubahan viskositas krim.

Page 63: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

47

Dominannya pengaruh PEG 400 terhadap perubahan viskositas krim

dapat diterangkan pula dengan teori higroskopisitas. Diketahui bahwa ada dua

dimensi atau sifat humectant yang harus dibedakan: pertama, higroskopisitas statis

(higroskopisitas kesetimbangan), dan kedua, higroskopisitas dinamis

(Jellinek,1970). Higroskopisitas statis terkait dengan binding capacity atau

seberapa banyak kelembaban yang dapat diikat oleh sejumlah bahan saat keadaan

kesetimbangan terjadi; sedangkan higroskopisitas dinamis terkait dengan

kecepatan bahan menarik kelembaban dari atmosfer atau melepaskan kelembaban

sebelum kesetimbangan terjadi (Jellinek,1970). Yang dimaksudkan dengan

higroskopisitas PEG 400 hanya 60% dari higroskopisitas gliserol, seperti yang

telah disebutkan sebelumnya adalah bahwa binding capacity PEG 400 sekitar

60% dari binding capacity gliserol, namun jumlah air yang diikat ini sangat

tergantung pada besarnya kelembaban atmosfer (Jellinek,1970).

Idealnya suatu humectant memiliki sifat meningkatkan kandungan air

pada produk akhir sediaan dengan kecepatan yang lambat, dalam hal ini memiliki

higroskopisitas dinamis yang kecil (Jellinek,1970). Dengan higroskopisitas

dinamis yang kecil, secara lambat humectant akan menarik air dari atmosfer,

sekaligus menahan perginya kelembaban dari sediaan, dan dengan demikian

sedikit saja mempengaruhi viskositas sediaan atau dapat dikatakan mampu

menjaga stabilitas fisik sediaan.

PEG 400 dominan mempengaruhi respon perubahan viskositas

kemungkinan karena PEG 400 memiliki higroskopisitas dinamis yang besar

Page 64: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

48

sehingga dalam waktu singkat (cepat) mampu menarik air dan meningkatkan

kandungan air sediaan. Peningkatan kandungan air dalam fase luar dimana PEG

400 terlarut akan menurunkan viskositas fase luar yang akan berefek menurunkan

viskositas krim. Oleh karena kecepatannya dalam menarik air (higroskopisitas

dinamis yang besar) itulah, maka PEG 400 dominan mempengaruhi stabilitas

krim yang diwakili oleh parameter perubahan viskositas setelah penyimpanan satu

bulan pada suhu kamar.

Pengaruh peningkatan penggunaan level PEG 400 dan gliserol terhadap

perubahan viskositas krim dapat dilihat pada gambar 5.

(a) (b) Gambar 5. Grafik hubungan perubahan viskositas-PEG 400 (a) dan grafik

hubungan perubahan viskositas -gliserol (b)

Grafik hubungan perubahan viskositas-PEG 400 (5a) memperlihatkan

bahwa peningkatan level PEG 400 akan memperbesar perubahan viskositas

sediaan selama penyimpanan, baik pada penggunaan level rendah gliserol maupun

pada level tingginya. Sementara itu grafik hubungan perubahan viskositas-gliserol

memperlihatkan bahwa peningkatan level gliserol akan memperkecil perubahan

viskositas sediaan selama penyimpanan, baik pada penggunaan level rendah PEG

Page 65: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

49

400 maupun pada level tingginya.

Oleh karena telah diketahui bahwa PEG 400 dominan dalam

mempengaruhi perubahan viskositas krim, maka untuk memperoleh krim anti hair

loss dengan perubahan viskositas yang minimal, yang perlu diperhatikan dalam

formulasi adalah level PEG 400, yakni dengan menurunkan levelnya.

C. Uji Iritasi Primer Krim Anti Hair loss Ekstrak Saw Palmetto

Adanya jaminan bahwa sediaan yang digunakan aman dan sekaligus

nyaman bagi pemakai merupakan juga faktor yang cukup mempengaruhi

keberhasilan terapi. Sediaan yang menimbulkan iritasi tidak dapat digunakan

untuk periode tertentu yang diperlukan zat aktif bekerja efektif, sebab adanya

kecenderungan pemakai untuk menghentikan penggunaan bila terjadi reaksi

iritasi. Dalam hal ini perlu ada jaminan bahwa sediaan yang digunakan aman dan

sekaligus nyaman bagi pemakai.

Untuk memenuhi faktor keamanan dan kenyamanan dari sediaan topikal

khususnya, maka perlu dilakukan uji toksikologi kulit. Satu diantaranya uji iritasi

primer. Uji iritasi primer dimaksudkan untuk melihat apakah formula krim anti

hair loss ekstrak Saw Palmetto mampu menimbulkan iritasi pada pemakainya saat

pemejanan pertama. Sifat mengiritasi bisa berasal dari gesekan mekanis, pH

maupun sifat kimia lain dari bahan-bahan yang terkandung dalam formula.

Page 66: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

50

Tabel VIII. Skor indeks iritasi primer dari formula-formula krim anti hair loss ekstrak Saw Palmetto

Formula pH* Indeks Iritasi Primer (1) 6 0,33 a 6 0,11 b 6 0,67 ab 6 0,22

* diukur menggunakan pH indikator universal

Timbulnya reaksi dari sediaan ini kemungkinan disebabkan karena

adanya gesekan mekanis antara kulit dengan partikel krim; yang berasal dari

bahan tambahan ekstrak kering Saw Palmetto yang tidak larut. pH semua formula

krim anti hair loss dalam penelitian ini adalah 6; diukur menggunakan pH

indikator universal. Oleh karena pH yang tidak terlalu asam dan mendekati pH

kulit (4,8-5,8) (Voigt,1984), sehingga kemungkinan tidak akan mengiritasi dari

sisi keasamannya.

Hasil uji menunjukkan bahwa keempat formula krim anti hair loss

ekstrak Saw Palmetto memiliki indeks iritasi primer <2, yang menurut Lu

digolongkan bersifat kurang merangsang timbulnya iritasi primer pada kulit

hewan uji (Lu,1995). Sifat kurang merangsang berarti bahwa pada pemejanan

pertama di tempat kontak dengan krim anti hair loss ekstrak Saw Palmetto

terdapat kemungkinan sangat kecil munculnya reaksi iritasi.

D. Penentuan Area Komposisi Optimum

Dengan pengolahan data sifat fisik krim, dapat diperoleh suatu

persamaan desain faktorial yang menghubungkan level kedua faktor dengan

respon sifat fisiknya. Dari persamaan desain faktorial tersebut dapat dibuat grafik

Page 67: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

51

contour plot, yang menunjukkan level optimum kedua faktor yang memberikan

suatu respon yang diinginkan. Masing-masing contour plot yang diperoleh

digabung dalam satu grafik untuk mendapatkan area komposisi optimum

humectant yang memenuhi semua respon sifat fisik yang diinginkan yakni: daya

sebar, viskositas, dan perubahan viskositas krim.

1. Daya Sebar

Daya sebar krim yang optimal berarti krim cukup cair sehingga dapat

tersebar dengan mudah di area yang diobati, tetapi juga tidak boleh sedemikian

mudah bergerak sehingga gampang hilang dari permukaan di mana krim tersebut

diaplikasikan. Dengan daya sebar krim yang optimal diharapkan dapat menjamin

pemerataan krim anti hair loss pada tempat aplikasi di kulit kepala dengan

membawa sejumlah tertentu ekstrak Saw Palmetto. Untuk itu telah ditetapkan

daya sebar yang optimum krim anti hair loss ekstrak Saw Palmetto dalam

penelitian ini adalah 3,5-4,5 cm. Kriteria daya sebar optimum ini ditetapkan

dengan mempertimbangkan penilaian responden terhadap daya sebar krim anti

hair loss ekstrak Saw Palmetto, yang diperoleh melalui subjective assesment.

Persamaan desain faktorial untuk daya sebar krim anti hair loss ekstrak

Saw Palmetto adalah Y=3,5105-0,0402.X1+0,0023.X2+0,0077.X1.X2. Dari

persamaan ini dapat dibuat contour plot sebagai berikut:

Page 68: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

52

Gambar 6. Contour plot daya sebar krim

Pada plot daya sebar krim terlihat bahwa pada level yang diteliti terdapat

area komposisi optimum, dimana dapat diperoleh respon daya sebar yang

optimum.

2. Viskositas

Viskositas dari bentuk sediaan semipadat berperan sangat penting dalam

proses formulasi hingga proses pengemasan: dari pemilihan alat pencampuran,

hingga saat proses pengemasan; dimana sediaan harus dimasukkan ke dalam

wadah tertentu. Pada akhirnya viskositas juga dapat mempengaruhi penerimaan

bagi si pemakai, mengenai kemudahan saat mengeluarkan krim dari kemasannya,

hingga ketika diratakan di tempat aplikasi. Untuk itu perlu dipilih suatu rentang

viskositas tertentu yang secara subjektif disukai oleh pemakai.

Kriteria viskositas optimum ditetapkan dengan mempertimbangkan

penilaian responden terhadap viskositas krim anti hair loss ekstrak Saw Palmetto,

yang diperoleh melalui subjective assesment. Dalam penelitian ini dipilih area

viskositas optimum antara 150-250 dPas. Rentang yang cukup luas ini dipilih

Page 69: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

53

untuk mewakili variasi keinginan pemakai, dimana ada orang yang cenderung

menyukai krim yang agak viscous, namun ada yang menyukai krim yang agak

encer. Dengan demikian diharapkan rentang yang dipilih ini cukup mewakili

keinginan pemakai.

Persamaan desain faktorial untuk viskositas krim adalah

Y=211,7206+6,5335.X1+2,0333.X2-1,3289.X1.X2. Dari persamaan tersebut dapat

dibuat grafik contour plot sebagai berikut:

Gambar 7. Contour plot viskositas krim

Pada contour plot viskositas krim terlihat bahwa pada level yang diteliti

terdapat area komposisi optimum, dimana dapat diperoleh respon viskositas yang

optimum.

3. Perubahan Viskositas

Adanya perubahan viskositas dalam sediaan tidak diharapkan, namun

seperti yang telah disebutkan sebelumnya, krim dalam penelitian ini merupakan

juga sistem emulsi yang secara termodinamik tidak stabil, sehingga pasti ada

perubahan viskositas. Perubahan viskositas yang optimum adalah yang seminimal

Page 70: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

54

mungkin. Oleh karena itu dalam penelitian ini ditetapkan perubahan viskositas

yang optimum dari krim anti hair loss ekstrak Saw Palmetto adalah tidak lebih

dari 10% setelah masa penyimpanan satu bulan pada suhu kamar. Dengan asumsi

rentang viskositas yang sangat besar, dari 150-250 dPas dengan perbedaan 100

dPas (40%) masih dapat diterima (berdasarkan subjective assesment), atau dengan

kata lain masih belum dapat dibedakan oleh pemakai, harapannya dengan

perubahan viskositas hanya sebesar 10% ini pun masih dapat diterima oleh

pemakai.

Beberapa variabel tak terkendali dalam penelitian ini, diantaranya: lama

pemanasan dan proses pencampuran/ pengadukan manual, kelembaban dan suhu

ruangan saat pembuatan, secara langsung dapat mempengaruhi respon-respon

yang diperoleh. Dengan mengendalikan variabel-variabel ini, diharapkan dapat

diperoleh respon perubahan viskositas atau stabilitas krim yang lebih baik

(minimal) dalam hal ini memiliki nilai perubahan viskositas yang lebih kecil dari

10%.

Persamaan desain faktorial untuk perubahan viskositas krim adalah

Y=5,8267+1,8387.X1-1,8485.X2+0,0912.X1.X2. Dari persamaan tersebut dapat

dibuat contour plot sebagai berikut:

Page 71: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

55

Gambar 8. Contour plot perubahan viskositas krim

Pada contour plot perubahan viskositas krim (gambar 8), dapat terlihat bahwa

pada level yang diteliti terdapat area komposisi optimum, dimana dapat diperoleh

respon perubahan viskositas yang tidak lebih dari 10%.

4. Contour Plot Super Imposed

Ketiga grafik contour plot sifat fisik yang telah diperoleh digabung

dalam satu grafik untuk menemukan area komposisi optimum PEG 400 dan

gliserol yang memenuhi semua persyaratan sifat fisik optimum yang telah

ditetapkan, antara lain: respon viskositas 150-250 dPa.s, daya sebar 3,5-4,5 cm,

perubahan viskositas setelah penyimpanan 1 bulan pada suhu kamar adalah tidak

lebih dari 10%. Untuk melihat area komposisi optimum dapat dilihat pada gambar

di bawah ini:

Page 72: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

56

Gambar 9. Contour plot super imposed krim

Gambar di atas menunjukkan bahwa dapat ditemukan suatu area komposisi

optimum dari PEG 400 dan gliserol dalam krim anti hair loss ekstrak Saw

Palmetto terbatas pada level penelitian. Area yang ditemukan dalam penelitian ini

diprediksi sebagai formula optimum krim anti hair loss ekstrak Saw Palmetto

pada jumlah bahan yang diteliti.

Page 73: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, dapat disimpulkan:

1. Gliserol lebih dominan mempengaruhi daya sebar dan viskositas krim,

dibandingkan PEG 400 dan interaksi keduanya. Sementara itu PEG 400 paling

dominan dalam mempengaruhi perubahan viskositas krim.

2. Dapat ditemukan area komposisi optimum humectant melalui contour plot

super imposed pada faktor dan level yang diteliti.

3. Krim ekstrak Saw Palmetto bersifat kurang merangsang timbulnya iritasi

primer pada kulit hewan uji.

B. Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan penulis antara lain:

1. Perlu dilakukan uji aktivitas farmakologis krim dengan bahan aktif ekstrak

Saw Palmetto sebagai anti hair loss (androgenetic alopecia).

2. Perlu dilakukan penelitian mengenai optimasi komponen lain dalam krim anti

hair loss ini yang juga dapat mempengaruhi sifat fisik dan stabilitas krim.

3. Perlu dilakukan penelitian mengenai optimasi proses pencampuran, dengan

memperhatikan lama pemanasan, kelembaban, suhu ruangan.

4. Perlu dilakukan uji sensitisasi kulit dengan pemejanan berulang.

57

Page 74: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

58

DAFTAR PUSTAKA

Allen,L.V.,2002, The Art, Science, and Technology of Pharmaceutical Compounding, Second Edition, 287-288, American Pharmaceutical Association, Washington

Alsner,P.,Mailbach,H.I., 2000, Cosmeticals, 57-58, Marcel Dekker,Inc.,New York

Anonim, 1982, Humectants, in Wilkinson,J.B., Moore,R.J., (Eds.), Harry’s Cosmeticology, Chapter 34, 641-651, Penerbit George Godwin, London

Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi Keempat, 71, 413, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Anonim, 2006a, Glycerol From Wikipedia, http://www.sagescript.com/wiki/glycerol/. Diakses pada tanggal 25 November 2006, pukul 21.00

Anonim, 2006b, Sabal Serrulata (Serenoa repens, Saw Palmetto), http://www.vigorex.uk.com/sabal_serulata.asp/.Diakses pada tanggal 21 Mei 2006, 15.30

Anonim, 2006c, Saw Palmetto, http:// www.herbalistprogram.com/sawpalmetto.com/. Diakses pada tanggal 2 Mei 2006, 13.57

Anonim, 2006d, Saw Palmetto, http://www.hipernatural.com/. Diakses pada tanggal 21 Mei 2006

Ansel,H.C., Popovich,N.G., Allen,L.V., 2005, Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery System, 8th Edition, 282-283, Lippincott Williams and Wilkins, Philadelphia

Bennett, H.F.A.I.C., 1970, New Cosmetic Formulary, 35-36, Chemical Publishing Company,Inc., New York

Bolton.S.,1990, Pharmaceutical Statistic Practical and Clinical Application, Third Edition, 610-619, Marcel Dekker,Inc., New York

58

Page 75: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

59

Boylan,J.C., Cooper,J., Chowhan,Z.T.,1986, Handbook of Pharmaceutical Exipients, 63-65, 123-124, 245, 298, 334, American Pharmaceutical Association, Washington

Corthouts,J., 1997, Polyethylene Glycols, 1-6, http:// www.ineosoxide.com/pdf/peg.pdf/. Diakses pada tanggal 25 November 2006, pukul 21.00

Garg,A., Aggarwal,D., Garg,S., dan Singla,A.K., 2002, Spreading of Semisolid Formulation: An Update, Pharmaceutical Technology,September 2002, 84-102, http://www.pharmtech.com/. Diakses pada tanggal 10 November 2006, pukul 20.00

Goodman,D.S.,2002, Topical Preparation for the Treatment of Hair Loss Background of The Invention, 1-8, http://www.freepatentsonline.com/6358541.html/. Diakses pada tanggal 9 Maret 2006, pukul 20.15

Graham-Brown, R., Burns,T., 2002, Dermatologi, 8th Edition, 1-6, Penerbit Erlangga, Jakarta

Jellinek,J.S.,1970, Formulation and Function of Cosmetic, 141-364, John Wiley&Aksara, New York

Lu,F.C., 1995, Basic Toxicology: Fundamentals Target, Organs, and Risk, Edisi kedua, cetakan pertama, diterjemahkan oleh Edi Nugroho, 239,243-244,250-251, Penerbit UI Press, Jakarta

Painter,F.M., 2002, Saw Palmetto Monograph (Serenoa repens), Alternative Medicine Review, Juni 1998, 227-229, http:// www.chiro.org/nutrition/ABSTRACT/Saw_Palmetto Monograph.html/. Diakses pada tanggal 2 Mei 2006,13.55

Peck,M.S., Michelfelder,T.J.,1990, Physiology of the Skin and Its Appendages, in Sagarin,E.,(Ed.), Cosmetics Science and Technology , Bagian XLV, 1135-1136, Interscience Publisher,Inc., New York

Peris,J.B., Stubing,G., Vanaclocha,B., 1995, Applied Fitoterapia, 450-451, Official School of Pharmacist,Valencia

Page 76: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

60

Prager,N.,Bickett,K., French.N., Marcovici,G.M., 2002, A Randomized, Double-Blind, Placebo-Controlled Trial to Determine the Effectiveness of Botanically Drived Inhibitors of 5AR in the Treatment of Androgenetik Alopecia, The Journal of Alternative anf Complimentary Medicine, Volume 8, Number 2, April, 2-4

Rigler,N.E., Schimmel,J., 1957, Preservation of Cosmetic, in Sagarin,E., (Ed.), Cosmetics Science and Technology, Part XLIII, 1057-1069, Interscience Publisher,Inc., New York

Simonis,B., 2000, Androgenetic Alopecia and Anti Androgens, http://www.immortalhair.homestead.com/files/Entire_Hair_Loss.Book.html/. Diakses pada tanggal 21 Mei 2006

Voigt.R.,1984, Lehrbuch Der Pharmazeutischen Technologie, diterjemahkan oleh Soendani Noerono, 316-343, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Windholz, M., 1976, The Merck Index an Encyclopedia Of Chemicals and Drugs, 9th Ed, 581; 595, in Rahway, N., J., (Eds.), Merck and G. Inc., United State of America

Young, A., 1974, Practical Cosmetic Science, 38-40, Mills and Boon Limited, London

Zatz,J.L.,Berry,J.J.,Alderman,D.A.,1996, Viscosity-Imparting Agents in Disperse Systems, in Herbert A. Lieberman, Martin M.Rieger,Glibert S.Banker, (Eds.), Pharmaceutical Dosage Forms: Disperse System, Volume 1, 2ndEdition, Chapter 7, 290-291, Marcel Dekker, New York.

Page 77: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

61

61

Lampiran 1. Certificate of Analysis (COA)

Page 78: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

62

62

Page 79: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

63

63

Page 80: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

64

Lampiran 2. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Saw Palmetto

Ekstrak Saw Palmetto dalam sediaan topikal umumnya berada pada konsentrasi

dimana konsentrasi fitosterol dalam total sediaan antara 0,01%-0,5% (Goodman,2002).

Kandungan fitosterol dalam ekstrak kering Saw Palmetto yang digunakan dalam

penelitian ini menurut COA (Certificate Of Analysis) adalah 0,065%. Untuk membuat

sediaan krim anti hair loss ekstrak Saw Palmetto dengan kandungan fitosterol 0,01%

sebanyak 100 g , dibutuhkan serbuk ekstrak sebanyak:

g,gx%,

%, 385151000650010

=

Page 81: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

65

Lampiran 3. Data pengukuran sifat fisis krim anti hair loss

1. Data Viskositas

a. Formula (1)

No

Viskositas Segera Setelah Dibuat

(dPas) Viskositas Setelah 1

Bulan (dPas) Perubahan

Viskositas (%) 1 230 183,33 20,48318189 2 225 212,5 7,831103207 3 250 210 8,91544317 4 225 225 2,409403396 5 233,3333 190 17,59016287 6 220 212,5 7,831103207 Χ 230,555 205,555 10,84339962

SD 10,57582857 15,685922203 6,803548843

b. Formula a

No Viskositas Segera Setelah Dibuat

(dPas)

Viskositas Setelah 1 Bulan (dPas)

Perubahan Viskositas (%)

1 250 175 29,54438703 2 250 180 27,53136951 3 262,5 183,33 26,19069973 4 240 190 23,50533449 5 250 200 19,47929946 6 237,8 180 27,53136951 Χ 248,3833333 184,7216667 25,63031017

SD 8,825059019 8,970218318 3,61144131

Page 82: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

66

c. Formula b

No

Viskositas Segera Setelah Dibuat

(dPas) Viskositas Setelah 1

Bulan (dPas) Perubahan

Viskositas (%) 1 210 191 7,628915663 2 210 216,67 4,419277108 3 200 200 3,614457831 4 225 205 1,204819277 5 200 200 3,614457831 6 200 183,33 11,64819277 Χ 207,5 199,445 3,881927711

SD 9,874208829 11,38699741 5,487709594

d. Formula ab

No Viskositas Segera

Setelah Dibuat (dPas) Viskositas Setelah 1

Bulan (dPas) Perubahan Viskositas

(%) 1 180 125 30,09665301 2 183,33 133,35 25,42710944 3 181,25 140 21,70825138 4 175 140 21,70825138 5 170 150 16,11598362 6 183,33 150 16,11598362 Χ 178,8183333 139,725 21,86202419

SD 5,298344711 9,682652013 5,414799694

2. Data Daya Sebar

No Formula (1) Formula a Formula b Formula ab 1 3,43 3,32 3,7 3,775 2 3,383 3,06 3,6 3,86 3 3,625 3,38 3,7 3,81 4 3,625 3,52 3,8 3,75 5 3,35 3,3 3,8 3,85 6 3,43 3,54 3,46 3,9 Χ 3,473833333 3,353333333 3,676666667 3,824166667

SD 0,120938689 0,175119007 0,129871731 0,056250925

Page 83: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

67

Lampiran 4. Perhitungan Persamaan Desain Faktorial Daya Sebar

Formula Faktor A Faktor B Interaksi Respons (cm)

(1) - - + 3,473833333 a + - - 3,353333333 b - + - 3,676666667 ab + + + 3,824166667

Efek A = ((a-(1)) + (ab-b)) / 2

= 2

)676666667,3824166667.3()473833333.3353333333.3( −+−

= 0,0135

Efek B = ((b-(1)) + (ab-a)) / 2

= 2

3533333333824166667347383333336766666673 ),.()..( −+−

= 0,336833334

Efek interaksi = ((ab-b) - (a-1)) / 2

= 2

4738333333353333333367666666738241666673 ).,()..( −−−

= 0,134

Perhitungan Persamaan Desain Faktorial Untuk Daya Sebar

Formula (1)

3,473833333 = b0 + 5b1 + 3b2 + 15b1.2 .................................................................... (1)

Formula a

3,353333333 = b0 + 12b1 + 3b2 + 36b1.2 ................................................................. (2)

Formula b

3,676666667= b0 + 5b1 + 8b2 + 40b1.2 ................................................................... (3)

Page 84: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

68

Formula ab

3,824166667= b0 + 12b1 + 8b2 + 96b1.2 .................................................................... (4)

Eliminasi persamaan (1) dan (2)

(1) 3,473833333 = b0 + 5b1 + 3b2 + 15b1.2

(2) 3,353333333 = b0 + 12b1 + 3b2 + 36b1.2

0,1205 = -7b1 – 21 b1.2 .................................................................................(5)

Eliminasi persamaan (3) dan (4)

(3) 3,676666667= b0 + 5b1 + 8b2 + 40b1.2

(4) 3,824166667= b0 + 12b1 + 8b2 + 96b1.2

-0,1475 = -7b1 – 56b1.2 ....................................................................................(6)

Eliminasi persamaan (5) dan (6)

(5) 0,1205 = -7b1 – 21 b1.2

(6) -0,1475 = -7b1 – 56b1.2- _

0,2680 = 35b1.2

b1.2 = 0,007657142

Substitusi nilai b1.2 yang diperoleh ke persamaan (5)

0,1205 = -7b1 – 21 b1.2

0,1205 = -7b1 – 21 (0,007657142)

b1 = -0,040185711

Substitusi nilai b1 dan b1.2 ke persamaan (1) dan (3)

(1) 3,473833333 = b0 + 5b1 + 3b2 + 15b1.2

3,559904758 = b0 + 3b2 .......................................................................................(7)

Page 85: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

69

(3) 3,676666667 = b0 + 5b1 + 8b2 + 40b1.2

3,571309542 = b0 + 8b2 ......................................................................................(8)

Eliminasi persamaan (7) dan (8);

(7) 3,559904758 = b0 + 3b2

(8) 3,571309542 = b0 + 8b2 _

-0,011404784= -5 b2

b2 = 0,002280956

Substitusi nilai b2 ke persamaan (7)

3,559904758 = b0 + 3b2

3,559904758 = b0 + 3 (0,002280956)

b0 = 3,510522213

Jadi persamaan desain faktorial untuk daya sebar adalah sebagai berikut:

Y = 3,510522213 -(0,040185711.X1)+(0,002280956.X2) + (0,007657142.X1.X2)

Page 86: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

70

Lampiran 5. Perhitungan Persamaan Desain Faktorial Viskositas

Formula Faktor A Faktor B Interaksi Respons (dPas) (1) - - + 230,555 a + - - 248,3833333 b - + - 207,500 ab + + + 178,8183333

Efek A = ((a-(1)) + (ab-b)) / 2

= 2

)5.2078183333.178()555.2303833333.248( −+−

= -5,4266667

Efek B = ((b-(1)) + (ab-a)) / 2

= 2

)3833333.2488183333.178()555.2305.207( −+−

= -46,31

Efek interaksi = ((ab-b) - (a-1)) / 2

= )555.2303833333.248()5.2078183333.178( −−−

= -23,255

Perhitungan Persamaan Desain Faktorial Untuk Viskositas

Formula (1)

230,555 = b0 + 5b1 + 3b2 + 5.3.b1.2

230,555 = b0 + 5b1 + 3b2 + 15.b1.2 ......................................................................(1)

Formula a

248,3833333= b0 + 12b1 + 3b2 + 12.3.b1.2

248,3833333= b0 + 12b1 + 3b2 + 36.b1.2 .............................................................(2)

Page 87: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

71

Formula b

207,500= b0 + 5b1 + 8b2 + 5.8.b1.2

207,500= b0 + 5b1 + 8b2 + 40.b1.2 ........................................................................(3)

Formula ab

178,8183333= b0 + 12b1 + 8b2 + 12.8.b1.2

178,8183333= b0 + 12b1 + 8b2 + 96.b1.2 ..............................................................(4)

Eliminasi persamaan 1 dan 2;

(1) 230,55500 = b0 + 5b1 + 3b2 + 15.b1.2

(2) 248,3833333 = b0 + 12b1 + 3b2 + 36.b1.2 -

-17,8283333 = -7b1 – 21.b1.2 ................................................................................(5)

Eliminasi persamaan 3 dan 4;

(3) 207,500 = b0 + 5b1 + 8b2 + 40.b1.2

(4) 178,8183333= b0 + 12b1 + 8b2 + 96.b1.2 -

28,6816667= -7b1 - 56.b1.2 ...................................................................................(6)

Eliminasi persamaan 5 dan 6;

(5) -17,8283333 = -7b1 – 21.b1.2

(6) 28,6816667 = -7b1 - 56.b1.2-

-46,51 = 35b1.2

b1.2 = -1,328857143

Substitusi b12 ke persamaan 5

-17,8283333 = -7b1 – 21.b1.2

-17,8283333 = -7b1 – 21.( -1,328857143)

b1 = 6,533476186

Page 88: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

72

Substitusi b1 dan b1.2 ke persamaan 1

230,555 = b0 + 5b1 + 3b2 + 15.b1.2

230,555 = b0 + 5 (6,533476186) + 3b2 + 15 (-1,328857143)

217,8204762 = b0 + 3b2 .......................................................................................(7)

Substitusi b1 dan b1.2 ke persamaan 3

207,500= b0 + 5b1 + 8b2 + 40.b1.2

207,500= b0 + 5.( 6,533476186) + 8b2 + 40. (-1,328857143)

227,9869048= b0 + 8b2 .......................................................................................(8)

Eliminasi persamaan 7 dan 8

(7) 217,8204762 = b0 + 3b2

(8) 227,9869048= b0 + 8b2 -

-10,16642859 = -5b2

b2 = 2,0332856

Substitusi nilai b2 ke persamaan 7

217,8204762 = b0 + 3b2

217,8204762 = b0 + 3 (2,0332856)

b0 = 211,7206194

Jadi persamaan desain faktorial untuk uji viskositas segera setelah pembuatan adalah

sebagai berikut:

Y = 211,7206194+ 6,533476186.X1 + 2,0332856.X2 -1,328857143.X1.X2

Page 89: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

73

Lampiran 6. Perhitungan Persamaan Desain Faktorial Perubahan Viskositas

Formula Faktor A Faktor B Interaksi Respons (%) (1) - - + 10,84339962 a + - - 25,63031017 b - + - 3,881927711 ab + + + 21,86202419

Efek A = ((a-(1)) + (ab-b)) / 2

= 2

)881927711.386202419.21()84339962.1063031017.25( −+−

= 16,38350351

Efek B = ((b-(1)) + (ab-a)) / 2

= 2

)63031017.2586202419.21()84339962.10881927711.3( −+−

= -5,364878945

Interaksi= ((ab-b) - (a-1)) / 2

=2

)84339962.1063031017.25()881927711.386202419.21( −+−

= 1,596592965

Perhitungan Persamaan Umum Perubahan Viskositas

Formula (1)

10,84339962= b0 + 5b1 + 3b2 + 5.3.b1.2

10,84339962= b0 + 5b1 + 3b2 + 15b1.........................................................................(1)

Formula a

25,63031017= b0 + 12b1 + 3b2 + 12.3b1,2

25,63031017= b0 + 12b1 + 3b2 + 36b1.2 ..............................................................(2)

Page 90: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

74

Formula b

3,881927711= b0 + 5b1 + 8b2 + 5.8.b1.2

3,881927711= b0 + 5b1 + 8b2 + 40b1.2 ................................................................. (3)

Formula ab

21,86202419= b0 + 12b1 + 8b2 + 12.8.b1.2

21,86202419= b0 + 12b1 + 8b2 + 96b1.2 ............................................................... (4)

Eliminasi persamaan 1 dan 2;

(1) 10,84339962= b0 + 5b1 + 3b2 + 15b1.2

(2) 25,63031017= b0 + 12b1 + 3b2 + 36b1.2 -

-14,78691055 = -7b1 – 21b1.2 ..............................................................................(5)

Eliminasi persamaan 3 dan 4;

(3) 3,881927711= b0 + 5b1 + 8b2 + 40b1.2

(4) 21,86202419= b0 + 12b1 + 8b2 + 96b1.2 -

-17,98009648 = -7b1 - 56b1.2 ................................................................................(6)

Eliminasi persamaan 5 dan 6;

(5) -14,78691055 = -7b1 – 21b1.2

(6) -17,98009648 = -7b1 - 56b1.2 -

3,19318593 = 35b1.2

b1.2 = 0,091233883

Substitusi b12 ke persamaan 5

14,78691055 = -7b1 – 21b1.2

14,78691055 = -7b1 – 21 (0,091233883)

b1 = 1,838714142

Page 91: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

75

Substitusi b1 dan b1.2 ke persamaan 1

10,84339962= b0 + 5b1 + 3b2 + 15b1.2

10,84339962= b0 + 5(1,838714142) + 3b2 + 15(0,091233883)

0,28132066 = b0 + 3b2 .............................................................................................(7)

Substitusi b1 dan b1.2 ke persamaan 3

3,881927711= b0 + 5b1 + 8b2 + 40b1.2

3,881927711= b0 + 5(1,838714142) + 8b2 + 40(0,091233883)

-8,960998324= b0 + 8b2 ............................................................................................(8)

Eliminasi persamaan 7 dan 8

(7) 0,28132066 = b0 + 3b2

(8) -8,960998324= b0 + 8b2 -

9,242318984 =-5b2

b2=-1,848463797

Substitusi nilai b2 ke persamaan 7

0,28132066 = b0 + 3b2

0,28132066 = b0 + 3(-1,848463797)

b0 = 5,82671205

Jadi persamaan desain faktorial untuk perubahan viskositas setelah 1 bulan penyimpanan

pada suhu kamar adalah:

Y= 5,82671205 + 1,838714142.X1 - 1,848463797.X2 + 0,091233883.X1.X2

Page 92: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

76

Lampiran 7. Data Uji Iritasi Primer Pada Kelinci Albino

Rumus Indeks Iritasi = (∑ skor eritrema jam ke 24-72/3)+(∑skor edema jam ke 24-72/3) jumlah hewan uji

Waktu Pengamatan Jumlah

Formula (1)

1 jam 24 jam 48 jam 72 jam 1 minggu eritrema oedema

Kelinci I

Eritrema Oedema

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0

0

Kelinci II

Eritrema Oedema

0 0

1 0

0 0

0 0

0 0

1/3

0

Kelinci III

Eritrema Oedema

0 0

1 0

1 0

0 0

0 0

2/3

0

Indeks Iritasi formula (1) = ( ) ( ) 33.03/13

0003/23/10==

+++++

Waktu Pengamatan Jumlah Formula

a 1 jam 24 jam 48 jam 72jam 1 minggu Eritrema Oedema

Kelinci I

Eritrema Oedema

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0

0

Kelinci II

Eritrema Oedema

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0

0

Kelinci III

Eritrema Oedema

0 0

1 0

0 0

0 0

0 0

1/3

0

Indeks Iritasi Formula a = ( ) ( ) 11.09/13

0003/100==

+++++

Page 93: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

77

Waktu Pengamatan Jumlah Formula

b

1 jam 24 jam 48 jam 72 jam 1 minggu Eritrema Oedema

Kelinci I

Eritrema Oedema

2 0

2 0

2 0

0 0

0 0

4/3

0

Kelinci II

Eritrema Oedema

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0

0

Kelinci III

Eritrema Oedema

0 0

0 0

2 0

0 0

0 0

2/3

0

Indeks Iritasi Formula b = ( ) ( ) 67.03/23

0003/203/4==

+++++

Waktu Pengamatan Jumlah Formula

ab 1 jam 24 jam 48 jam 72jam 1 minggu Eritrema Oedema

Kelinci I

Eritrema Oedema

0 1

0 1

0 0

0 0

0 0

0

1/3

Kelinci II

Eritrema Oedema

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0

0

Kelinci III

Eritrema Oedema

0 0

1 0

0 0

0 0

0 0

1/3

0

Indeks Iritasi Formula ab = ( ) ( ) 22.09/23

003/13/100==

+++++

Page 94: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

78

Lampiran 8. Foto Tanaman Saw Palmetto

(a)

(b) (c)

Tanaman Saw Palmetto (a), bunga tanaman Saw Palmetto (b), dan buah Saw Palmetto (c)

Page 95: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

79

Lampiran 9. Gambar Ekstrak Kering Saw Palmetto

Ekstrak kering Saw Palmetto

Page 96: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

80

Lampiran 10. Foto Krim Anti Hair Loss Ekstrak Saw Palmetto

(a) (b)

(c) (d)

Foto krim anti hair loss formula (1) (a), formula a (b), formula b (c), dan formula ab (gambar d)

Page 97: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

81

Lampiran 11. Foto Uji Iritasi Primer

(a)

(b)

Foto uji iritasi primer ((a) dan (b))

Page 98: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

82

Lampiran 12. Quesioner Subjective Assesment

SUBJECTIVE ASSESMENT

KRIM ANTI HAIR LOSS SAW PALMETTO DENGAN HUMECTANT PEG 400-GLISEROL

Nama : ……………………………

Umur :…………………………….

Hari, tanggal :…………………………….

Kemasan No. :…………………………….

Berilah tanda centang (√) pada salah satu kolom yang anda anggap paling sesuai dengan

pertanyaan di bawah ini!

No. Pertanyaan Ya Sedang Tidak

1. Menurut anda apakah krim ini memiliki penampakan

yang baik?

2. Apakah krim ini memiliki bau yang enak?

3. Apakah kekentalan krim ini sudah sesuai untuk

digunakan di kulit kepala?

4. Haluskah krim ini menurut anda?

5. Apakah krim ini mudah dioleskan di kulit kepala?

6. Apakah krim ini setelah dioleskan di kulit kepala

terasa lengket?

7. Apakah kulit kepala anda terasa kering setelah

dioleskan krim ini?

8. Apakah anda merasakan sensasi dingin di kulit

kepala?

9. Apakah rambut anda menjadi lepek?

10. Secara umum cukup nyamankah krim ini untuk

digunakan di kulit kepala selama beberapa jam?

Page 99: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

61

Lampiran 13 Rekapitulasi Skor Subjective Assesment

Formula (1)

Skor responden ke- No Kriteria Penilaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Χ

1 Penampilan 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 3 3 3 1 2 2 1 2 1 2 3 1 2 1 1 1.90

2 Bau 2 3 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 3 2 3 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1.66

3 Viskositas 2 2 3 2 1 2 3 2 3 2 1 3 2 3 2 3 3 3 2 3 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2.17 4 Kehalusan 1 1 3 1 3 2 3 2 2 1 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 1 2 3 2 2.31

5 Daya sebar 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 3 2 2.59

6 Kelengketan 1 1 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 1 3 3 1 3 1 1 3 3 3 2 3 2 1 1 2.10

7 Efek lembab 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2.86

8 Sensasi dingin

3 1 1 2 2 2 2 1 3 3 2 1 1 3 1 1 2 1 3 1 1 3 1 1 2 2 1 3 3 1.83

9 Efek ke rambut

1 1 1 2 1 1 1 1 2 3 1 3 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 3 1 1 3 2 1 1 1.48

10 Kenyamanan 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 3 3 2 2 2 1 3 3 1 3 1 2 2 2 2.00

∑ skor 21 17 23 19 19 20 23 19 24 23 21 24 17 20 19 26 28 20 23 19 14 25 22 20 23 20 19 20 18 20.90

83

Page 100: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

62

Formula a

Skor responden ke- No Kriteria

Penilaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Χ 1 Penampilan 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1.93 2 Bau 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 3 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1.59 3 Viskositas 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 1 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2.45 4 Kehalusan 1 1 3 2 3 2 3 2 2 1 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2.34 5 Daya sebar 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2.76 6 Kelengketan 1 1 1 2 3 2 3 3 3 2 2 2 1 1 3 3 3 1 3 2 1 3 3 2 2 3 3 1 1 2.10 7 Efek lembab 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 3 2.72 8 Sensasi

dingin 3 2 1 2 2 2 1 1 3 3 3 1 1 3 3 2 2 1 3 1 2 3 3 3 2 1 1 3 2 2.07

9 Efek ke rambut

1 1 1 2 1 1 2 1 1 3 1 2 1 1 3 3 2 1 1 1 1 1 3 1 1 3 3 1 1 1.55

10 Kenyamanan 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 1 3 1 3 2 1 2.00 ∑ skor 20 16 21 22 23 19 23 19 24 23 21 22 14 23 26 26 25 19 23 19 17 25 25 20 23 22 25 22 17 21.52

84

Page 101: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

63

Formula b

Skor responden ke- Kriteria Penilaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Χ Penampilan 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 3 3 1 2 2 2 2 1 3 3 2 2 1 1 2 Bau 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 3 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1.55 Viskositas 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2.45 Kehalusan 1 1 3 1 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2.45 Daya sebar 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2.76 Kelengketan 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 1 1 2 1 1 2 2 1 3 1 1 3 3 1 2 2 3 1 1 2.07 Efek lembab 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2.86 Sensasi dingin

3 3 1 2 2 2 2 1 3 3 2 1 1 2 1 2 2 1 3 1 3 3 3 1 2 1 1 3 2 1.97

Efek ke rambut

1 1 1 2 1 2 3 1 1 3 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 3 1 1 3 3 1 1 1.62

Kenyamanan 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 1 3 1 2 2 2 2.17 ∑ skor 23 20 24 20 23 21 25 19 22 27 21 21 19 23 22 23 25 18 24 20 21 26 24 20 23 21 22 21 17 21.90

85

Page 102: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

86

64

Formula ab

Skor responden ke- No Kriteria Penilaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Χ

1 Penampilan 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 1 3 3 2 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2.07 2 Bau 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1.55 3 Viskositas 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 1 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 1 2 2.55 4 Kehalusan 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 1 2.59 5 Daya sebar 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2.79 6 Kelengketan 1 1 3 2 2 3 3 3 1 2 3 1 3 2 3 1 1 2 1 3 2 3 2 2 3 2 3 1 3 2.14 7 Efek lembab 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2.86 8 Sensasi

dingin 2 3 1 1 2 3 3 3 2 1 3 1 2 2 3 2 1 1 3 3 3 1 2 2 2 2 1 2 3 2.07

9 Efek ke rambut

1 1 3 3 1 1 3 1 1 1 1 1 2 3 3 1 1 1 1 3 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1.52

10 Kenyamanan 1 2 2 1 3 1 3 3 2 2 2 2 3 2 3 1 1 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2.10 ∑ skor 17 22 24 21 23 24 27 27 22 20 23 19 26 24 28 22 13 22 22 27 25 19 23 19 23 22 24 16 21 22.24

Page 103: OPTIMASI KOMPOSISI POLIETILEN GLIKOL 400 DAN GLISEROL SEBAGAI HUMECTANT DALAM … PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017-10-13 · SEBAGAI HUMECTANT DALAM FORMULA KRIM ANTI HAIR LOSS EKSTRAK

61

BIOGRAFI PENULIS

Skripsi berjudul: Optimasi Komposisi Polietilen Glikol 400 dan Gliserol

sebagai Humectant dalam Formula Krim Anti Hair Loss Ekstrak Saw Palmetto

(Serenoa repens): Aplikasi Desain Faktorial ini ditulis oleh seorang putri

kelahiran Flobamora bernama Patricia Dwi Herma. Penulis dilahirkan di Kupang,

11 Maret 1985 dari pasangan Bapak Drs.Sabinus Hatul,M.M., dan Ibu Chatarina

Iswanti. Setelah menamatkan pendidikan dasarnya di SDK.St Yoseph 3 Kupang

tahun 1997, penulis meneruskan pendidikannya ke SMPK.Frater Kupang. Pada

tahun 2003 setelah menempuh pendidikan menengah di SMUK.Giovanni Kupang,

penulis meniti pendidikan lebih lanjut ke Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Penulis lulus sebagai Sarjana Farmasi (S.Farm.) pada tahun

2007. Selama menjalani studi di Fakultas Farmasi, penulis aktif sebagai anggota

paduan suara Fakultas Farmasi: PSF Veronika, dan pernah beberapa kali menjadi

asisten mata kuliah praktikum, antara lain: praktikum Kimia Dasar (2005 dan

2006), Biokimia (2005), dan Formulasi Teknologi Sediaan Cair Semipadat

(2006).

xvi