OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1....

118
OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI EMULSIFYING AGENT DAN GLISERIN SEBAGAI HUMECTANT DALAM KRIM SUNSCREEN EKSTRAK KENTAL APEL MERAH (Pyrus malus L.) : APLIKASI DESAIN FAKTORIAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Puput Handayani NIM : 078114067 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

Transcript of OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1....

Page 1: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI EMULSIFYINGAGENT DAN GLISERIN SEBAGAI HUMECTANT DALAM KRIM

SUNSCREEN EKSTRAK KENTAL APEL MERAH (Pyrus malus L.) :APLIKASI DESAIN FAKTORIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Puput Handayani

NIM : 078114067

FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA2011

Page 2: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

ii

OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI EMULSIFYINGAGENT DAN GLISERIN SEBAGAI HUMECTANT DALAM KRIM

SUNSCREEN EKSTRAK KENTAL APEL MERAH (Pyrus malus L.) :APLIKASI DESAIN FAKTORIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Puput Handayani

NIM : 078114067

FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA2011

Page 3: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

iii

Page 4: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

iv

Page 5: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Orang bijak adalah orang yang tidak berdukacita atas apa yang tidakmereka miliki tetapi yang bersukacita atas apa yang mereka miliki

~ Epictetus ~

Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikankekekalan dalam hati mereka

(Pengkhotbah 3 : 11a)

Karya sederhana ini kupersembahkan kepada:“Jesus Christ”

Ibu, BapakKakak-Kakakku

Teman-teman angkatan 2007Almamaterku

Page 6: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

vi

Page 7: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

vii

PRAKATA

Puji syukur kepada Allah atas berkat, kasih, rahmat, dan penyertaanNya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Optimasi Komposisi

Cetyl Alcohol sebagai Emulsifying Agent dan Gliserin sebagai Humectant dalam

Krim Sunscreen Ekstrak Kental Apel Merah (Pyrus malus L.) : Aplikasi Desain

Faktorial” sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi

(S.Farm.) pada Fakultas Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis selama perkuliahan, penelitian dan penyusunan skripsi ini tidak

lepas dari bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Pada kesempatan ini, penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ipang Djunarko, M. Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Sanata Dharma

Yogyakarta.

2. Rini Dwiastuti, M. Sc., Apt. selaku dosen pembimbing atas segala kritik,

masukan, dan diskusi selama penelitian dan penyusunan skripsi.

3. Dewi Setyaningsih, M. Sc., Apt. selaku dosen penguji atas segala bimbingan,

saran, kritik, dan pengarahannya selama penyusunan skripsi ini.

4. Yohanes Dwiatmaka, M. Si., selaku dosen penguji atas segala bimbingan,

saran, kritik, dan pengarahannya selama penyusunan skripsi ini.

5. Segenap laboran dan karyawan Pak Musrifin, Mas Bimo lantai 4, Mas Bimo

lantai 1, Mas Otok, Mas Agung, Mas Heru, dan Pak Yuwono, atas bantuan

dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian.

Page 8: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

viii

6. Ibu dan Bapak tercinta, kalian orang tua terhebat untukku terima kasih untuk

cinta, doa, kesabaran, dukungan, perhatian, dan semangat yang selalu

menyertai penulis.

7. Kakak-kakakku tercinta, Mba Sri, Mas Budi, Mba Ika, Mas Eddyk terima

kasih atas semua doa dan dukungannya selama ini.

8. Sahabat-sahabatku satu perjuangan Tika, Bella, dan Mala atas doa, dukungan,

kesabaran, diskusi, bantuan, dan kebersamaannya selama ini.

9. Teman-temanku di lantai 1, Lia, Cinthya, Siska, Dinar, Riris, Septi, Fanny,

Yemima, Daniel, Ius, Robby, Yoga, Ayu Oneng, dan Manda atas bantuan dan

kebersamaannya selama ini.

10. Nana Upil, Pak Dhe Toro, Vivi, Katrin, Dika, Seno, dan Nana mamah terima

kasih untuk persahabatan, keceriaan, dan kebersamaan kita selama ini.

11. Sari, Chuchu, dan Ambar terima kasih untuk persahabatan, keceriaan, dan

kebersamaan kita.

12. Teman-teman FST 2007 serta semua pihak yang telah memberi bantuan,

dukungan, doa, dan keceriaan yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih

banyak kekurangannya mengingat keterbatasan kemampuan dan pengalaman

yang dimiliki. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat

diperlukan oleh penulis demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

bemanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Penulis

Page 9: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

ix

Page 10: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS..................................... vi

PRAKATA................................................................................................... vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... ix

DAFTAR ISI................................................................................................ x

DAFTAR TABEL........................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xviii

INTISARI .................................................................................................... xix

ABSTRACT................................................................................................... xx

BAB I. PENGANTAR................................................................................. 1

A. Latar Belakang.................................................................................... 1

1. Permasalahan .................................................................................. 3

2. Keaslian Penelitian.......................................................................... 3

3. Manfaat Penelitian .......................................................................... 3

B. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4

Page 11: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

xi

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ......................................................... 5

A. Apel .................................................................................................... 5

B. Kuersetin............................................................................................. 6

C. Ekstraksi.............................................................................................. 7

D. Emulsi................................................................................................. 8

E. Stabilitas Emulsi ................................................................................. 9

1. Creaming......................................................................................... 9

2. Koalesen.......................................................................................... 9

3. Inversi ............................................................................................. 10

F. Mikromeritik ....................................................................................... 10

G. Krim.................................................................................................... 11

H. Emulsifying Agent............................................................................... 12

1. Cetyl Alcohol ................................................................................. 12

I. Humectant ............................................................................................ 13

1. Gliserin .......................................................................................... 13

2. Propilenglikol ................................................................................ 14

J. Asam Stearat ........................................................................................ 15

K. Trietanolamin...................................................................................... 16

L. Metil Paraben ...................................................................................... 16

M. Sinar Ultraviolet (UV) ....................................................................... 17

N. Sunscreen............................................................................................ 17

O. Sun Protection Factor (SPF) .............................................................. 19

P. Desain Faktorial .................................................................................. 20

Page 12: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

xii

Q. Landasan Teori ................................................................................... 23

R. Hipotesis ............................................................................................. 24

BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................. 25

A. Jenis dan Rancangan Penelitian.......................................................... 25

B. Identifikasi Variabel Penelitian .......................................................... 25

1. Variabel Bebas ................................................................................ 25

2. Variabel Tegantung......................................................................... 25

3. Variabel Pengacau Terkendali ........................................................ 25

4. Variabel Pengacau Tak Terkendali ................................................. 25

C. Definisi Operasional ........................................................................... 26

D. Bahan dan Alat penelitian................................................................... 27

1. Bahan Penelitian ............................................................................. 27

2. Alat Penelitian................................................................................. 27

E. Tata Cara Penelitian ............................................................................ 28

1. Penetapan Kadar Polifenol dalam Ekstrak Kental Apel Merah...... 28

2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak Kental Apel Merah secara In Vitro .. 30

3. Optimasi Formula Krim.................................................................. 31

4. Alur Penelitian ................................................................................ 33

F. Analisis Data ....................................................................................... 34

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 36

A. Penetapan Kadar Polifenol dalam Ekstrak Kental Apel Merah.......... 36

1. Penetapan Operating Time............................................................ 37

2. Penetapan Panjang Gelombang Maksimum ................................. 37

Page 13: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

xiii

3. Penetapan Kurva Baku.................................................................. 38

4. Penetapan Kadar Polifenol dalam Ekstrak Kental Apel Merah.... 39

B. Penetapan Nilai SPF dalam Ekstrak Kental Apel Merah secara In Vitro 40

1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah ..................... 40

2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak Kental Apel Merah ........................ 42

C. Formulasi Krim Sunscreen Ekstrak Kental Apel Merah .................... 43

D. Sifat Fisis dan Stabilitas Krim Sunscreen Ekstrak Kental Apel Merah 45

1. Pengujian Tipe Krim..................................................................... 45

2. Karakteristik Ukuran Droplet dengan Metode Mikroskopik ........ 46

3. Uji Sifat Fisis dan Stabilitas Krim ................................................ 50

E. Optimasi Formula Krim Sunscreen Ekstrak Kental Apel Merah ....... 63

1. Daya Sebar .................................................................................... 63

2. Viskositas ...................................................................................... 64

3. Pergeseran Viskositas ................................................................... 65

4. Contour Plot Superimpossed ........................................................ 67

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 69

A. Kesimpulan ......................................................................................... 69

B. Saran .................................................................................................. 69

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 70

LAMPIRAN................................................................................................. 73

BIOGRAFI PENULIS ................................................................................. 98

Page 14: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel I. Perbandingan Penggunaan Gliserin dan Propilenglikol ................ 15

Tabel II. Rancangan Desain Faktorial dengan Dua Faktor dan Dua Level . 22

Tabel III. Rancangan Desain Faktorial Cetyl Alcohol dan Gliserin............. 32

Tabel IV. Formula Krim Sunscreen Ekstrak Kental Apel Merah................ 33

Tabel V. Hasil Pemeriksaan Organoleptis Ekstrak Kental Apel Merah ...... 36

Tabel VI. Hasil Pengukuran Absorbansi Baku Kuersetin ........................... 38

Tabel VII. Hasil Perhitungan Kadar Polifenol dalam Ekstrak Kental

Polifenol ...................................................................................... 40

Tabel VIII. Hasil Perhitungan Nilai SPF ..................................................... 43

Tabel IX. Data Hasil Penentuan Percentile 90 ............................................ 47

Tabel X. Pergeseran Ukuran Droplet ........................................................... 50

Tabel XI. Hasil Pengukuran Daya Sebar Krim Sunscreen Ekstrak Apel

Merah........................................................................................... 51

Tabel XII. Perhitungan Nilai Efek dalam Menentukkan Daya Sebar

Krim ........................................................................................... 51

Tabel XIII. Hasil Perhitungan ANOVA untuk Respon Daya Sebar Krim . 54

Tabel XIV. Hasil Pengukuran Viskositas Krim setelah Penyimpanan 48

Jam ............................................................................................. 55

Tabel XV. Perhitungan Nilai Efek dalam Menentukkan Viskositas Krim.. 55

Tabel XVI. Hasil Perhitungan ANOVA untuk Respon Viskositas Krim.... 58

Tabel XVII. Hasil Perhitungan Pergeseran Viskositas Krim....................... 59

Tabel XVIII. Perhitungan Nilai Efek dalam Menentukkan Pergeseran

Page 15: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

xv

Viskositas Krim........................................................................ 59

Tabel XIX. Hasil Perhitungan ANOVA untuk Respon Pergeseran Viskositas

Krim.......................................................................................... 62

Tabel XX. Prediksi Area Komposisi Optimum ........................................... 68

Page 16: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Buah Apel Merah ....................................................................... 5

Gambar 2. Struktur Kuersetin ...................................................................... 6

Gambar 3. Struktur Molekul Cetyl Alcohol ................................................. 12

Gambar 4. Struktur Molekul Gliserin .......................................................... 13

Gambar 5. Struktur Molekul Propilenglikol ................................................ 14

Gambar 6. Struktur Molekul Asam Stearat.................................................. 15

Gambar 7. Struktur Molekul Trietanolamin ................................................ 16

Gambar 8. Struktur Molekul Metil Paraben ................................................ 16

Gambar 9. Kurva Hubungan antara Konsentrasi Baku Kuersetin

dengan Absorbansi..................................................................... 39

Gambar 10. Spektra Serapan Ekstrak Kental Apel Merah pada Daerah UV

(Panjang Gelombang 250-400 nm)............................................ 41

Gambar 11. Struktur Senyawa dalam Ekstrak Kental Apel Merah yang

Memiliki Sistem Kromofor dan Auksokrom............................ 42

Gambar 12. Hasil Pengujian Mikroskopik Tipe Krim Tiap Formula .......... 46

Gambar 13. Kurva Nilai Tengah Diameter Droplet vs Frekuensi untuk

Formula 1 ................................................................................ 48

Gambar 14. Kurva Nilai Tengah Diameter Droplet vs Frekuensi untuk

Formula a ................................................................................ 48

Gambar 15. Kurva Nilai Tengah Diameter Droplet vs Frekuensi untuk

Formula b ................................................................................ 49

Gambar 16. Kurva Nilai Tengah Diameter Droplet vs Frekuensi untuk

Page 17: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

xvii

Formula ab .............................................................................. 49

Gambar 17. Pareto Chart Daya Sebar Krim ............................................... 52

Gambar 18. Grafik Hubungan antara Interaksi Cetyl Alcohol dengan Gliserin

Level Rendah dan Level Tinggi Terhadap Daya Sebar Krim .. 52

Gambar 19. Grafik Hubungan antara Interaksi Gliserin dengan Cetyl Alcohol

Level Rendah dan Level Tinggi Terhadap Daya Sebar Krim .. 53

Gambar 20. Pareto Chart Viskositas Krim ................................................. 56

Gambar 21. Grafik Hubungan antara Interaksi Cetyl Alcohol dengan Gliserin

Level Rendah dan Level Tinggi Terhadap Viskositas Krim.... 56

Gambar 22. Grafik Hubungan antara Interaksi Gliserin dengan Cetyl Alcohol

Level Rendah dan Level Tinggi Terhadap Viskositas Krim.... 57

Gambar 23. Pareto Chart Pergeseran Viskositas Krim............................... 60

Gambar 24. Grafik Hubungan antara Interaksi Cetyl Alcohol dengan Gliserin

Level Rendah dan Level Tinggi Terhadap Pergeseran Viskositas

Krim.......................................................................................... 61

Gambar 25. Grafik Hubungan antara Interaksi Gliserin dengan Cetyl Alcohol

Level Rendah dan Level Tinggi Terhadap Pergeseran Viskositas

Krim.......................................................................................... 61

Gambar 26. Grafik Contour Plot Daya Sebar Krim .................................... 64

Gambar 27. Grafik Contour Plot Viskositas Krim ...................................... 65

Gambar 28. Grafik Contour Plot Pergeseran Viskositas Krim.................... 66

Gambar 29. Contour Plot Superimpossed ................................................... 67

Page 18: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Penetapan Kadar Polifenol dalam Ekstrak Kental Apel

Merah (Pyrus malus L.) ........................................................ 73

Lampiran 2. Penetapan Nilai SPF................................................................ 76

Lampiran 3. Sifat Fisik dan Stabilitas Krim ................................................ 79

Lampiran 4. Statistik F Tabel P = 0,05 ........................................................ 91

Lampiran 5. Prosedur Ekstrak Buah Apel Merah ........................................ 93

Lampiran 6. Data Ekstrak Buah Apel Merah............................................... 94

Lampiran 7. Surat Keterangan Ekstrak Buah Apel Merah .......................... 95

Lampiran 8. Dokumentasi............................................................................ 96

Page 19: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

xix

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi optimum dari krimsunscreen ekstrak kental apel merah (Pyrus malus L.) dengan emulsifying agentcetyl alcohol dan humectant gliserin agar diperoleh sediaan dengan sifat fisik danstabilitas yang baik. Apel merah merupakan salah satu tanaman yang mengandungsenyawa polifenol yaitu kuersetin. Oleh karena itu, apel merah dapatdikembangkan sebagai sunscreen, yang mampu mengabsorpsi atau memantulkanradiasi ultraviolet dan berkhasiat sebagai antioksidan.

Penelitian ini menggunakan rancangan quasi eksperimental. Optimasiformula yang dilakukan dengan menggunakan desain faktorial dengan dua faktordan dua level. Optimasi dilakukan pada komposisi emulsifying agent cetyl alcoholdan humectant gliserin dengan parameter sifat fisik krim yang diuji meliputi :daya sebar, viskositas, serta stabilitas krim meliputi pergeseran viskositas setelahpenyimpanan. Analisis data viskositas, daya sebar dan stabilitas krimmenggunakan Design Expert 7.0.0 dengan taraf kepercayaan 95%.

Dari penelitian diperoleh bahwa cetyl alcohol merupakan faktor yangberpengaruh paling dominan dalam menentukan sifat fisik viskositas dan dayasebar krim, sedangkan gliserin berpengaruh paling dominan dalam menentukanstabilitas krim.

Kata kunci: Krim, sunscreen, apel merah (Pyrus malus L.), cetyl alcohol, gliserin,emulsifying agent, humectant, desain faktorial

Page 20: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

xx

ABSTRACT

The aim of study of this research is to optimization sunscreen cream ofred apple (Pyrus malus L.) extract with cetyl alcohol as emulsifying agent andglycerin as humectant of cream. Red apple is one of plant that containpolyphenols compound is quercetin. Therefore, a red apple can be developed assunscreen, which can absorp or reflect ultraviolet radiation and as an antioxidant.

This research is use quasi experimental device. Optimization formula usefactorial design with two factor and two level. The optimization conducted atemulsifying agent cetyl alcohol and humectant glycerin with the physicalproperties of cream that was tested through spreadibility, viscosity, and stabilityof cream by using alteration of viscosity. The data viscosity, spreadibility, andstability of cream were analyzed use design expert 7.0.0 with 95% level ofconvidance.

The result of this research was indicated that cetyl alcohol was thedominant factor in determining the viscosity and spreadibility. Gliserin was thedominant factor in determining the stability of cream.

Key word: cream, sunscreen, red apple (Pyrus malus L.), cetyl alcohol, glycerin,emulsifying agent, humectant, factorial design

Page 21: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Paparan sinar matahari khususnya sinar ultraviolet (UV) pada kulit dapat

menyebabkan eritema, edema, hiperplasia, sunburn, penekanan sistem imun,

kerusakan DNA, penuaan kulit dan kanker kulit (Ley dan Reeve, 1997).

Sunscreen dapat digunakan untuk meminimalkan dampak negatif dari paparan

sinar UV karena mampu memantulkan radiasi dan dapat menangkal radikal bebas

dari sinar UV (antioksidan). Bahan sunscreen merupakan senyawa kimia yang

mampu mengabsorpsi dan atau memantulkan radiasi sehingga melemahkan energi

UV sebelum terpenetrasi ke dalam kulit (Stanfield, 2003).

Apel merah mengandung banyak senyawa polifenol terutama kuersetin.

Kuersetin termasuk dalam salah satu kelas flavonoid yang memiliki gugus

kromofor dan auksokrom sehingga dapat menyerap sinar UV.

Bentuk sediaan topikal dalam penelitian ini adalah krim, dengan

pertimbangan kenyamanan ketika diaplikasikan ke kulit dan viskositasnya yang

membuat krim memiliki kontak yang lama dengan kulit sehingga efek sunscreen

yang diharapkan dapat tercapai lebih optimal. Dipilih vanishing cream dengan

tipe M/A karena mudah digunakan dan memberikan rasa nyaman ketika

diaplikasikan di kulit, dapat menyebar dengan baik, serta dapat dicuci dengan air.

Page 22: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

2

Sifat fisis dan stabilitas krim dapat dipengaruhi oleh emulsifying agent

dan humectant sehingga perlu dilakukan optimasi formula. Pada penelitian ini

dilakukan optimasi emulsifying agent cetyl alcohol dan humectant gliserin. Cetyl

alcohol mampu menjaga stabilitas, memperbaiki tekstur, dan meningkatkan

konsistensi (Bennet, 1970). Cetyl alcohol menstabilkan emulsi dengan

membentuk lapisan tunggal pada antarmuka minyak-air yang mengadsorbsi

molekul atau ion sehingga mengurangi tegangan antarmuka (Prokat, Nguyen,

Jasti, dan Ghosh, 2004). Humectant merupakan suatu bahan higroskopis yang

bertujuan untuk mempertahankan kelembaban sediaan sehingga dapat

mempermudah aplikasi krim dengan memberikan daya sebar yang cukup serta

dapat mempertahankan konsistensi. Selain itu, humectant juga mampu

mempertahankan kandungan air di kulit dengan menarik air dari lingkungan

dengan membentuk ikatan hidrogen dan membawanya masuk ke kulit. Cetyl

alcohol dan gliserin mempunyai sifat yang sama yaitu dapat meningkatkan

viskositas krim. Viskositas krim yang terlalu tinggi menyebabkan krim sulit untuk

dituang ke dalam kemasan dan sulit diaplikasikan pada kulit, sedangkan viskositas

krim yang terlalu encer akan mempersingkat lama kontak dengan kulit. Oleh

karena itu, dalam penelitian ini dilakukan optimasi cetyl alcohol sebagai

emulsifying agent dan gliserin sebagai humectant agar dihasilkan krim yang

memiliki viskositas yang tidak terlalu kental, dan tidak terlalu encer serta stabil

saat penyimpanan.

Optimasi formula dilakukan menggunakan aplikasi desain faktorial.

Metode ini mempunyai kelebihan yaitu dapat menjelaskan efek dari tiap-tiap

Page 23: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

3

faktor maupun interaksi antar faktor terhadap sifat fisik dan stabilitas suatu

sediaan sehingga dapat diketahui efek mana yang paling dominan.

1. Permasalahan

a. Manakah antara cetyl alcohol, gliserin, dan interaksinya yang lebih dominan

dalam mempengaruhi sifat fisis dan stabilitas krim sunscreen ekstrak kental

apel merah?

b. Apakah ditemukan area komposisi optimum cetyl alcohol dan gliserin pada

contour plot superimpossed sifat fisis dan stabilitas krim sunscreen ekstrak

kental apel merah yang diprediksi sebagai formula optimum krim?

2. Keaslian penelitian

Sejauh penelusuran pustaka yang dilakukan penulis tentang ekstrak

kental apel yang digunakan sebagai krim sunscreen dengan menggunakan cetyl

alcohol sebagai emulsifying agent dan gliserin sebagai humectant belum pernah

dilakukan. Penelitian serupa yang pernah dilakukan adalah optimasi cetyl alcohol

dan humektan gliserin dalam krim anti ageing ekstrak etil asetat isoflavon tempe.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis. Menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang

bentuk sediaan krim yang berasal dari bahan alam dengan menggunakan

emulsifying agent cetyl alcohol dan humectant gliserin.

b. Manfaat praktis. Menghasilkan sediaan krim ekstrak kental apel

merah yang berkhasiat sebagai sunscreen.

Page 24: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

4

B. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui cetyl alcohol, gliserin dan interaksi keduanya yang lebih dominan

dalam menentukan sifat fisis dan stabilitas krim sunscreen ekstrak kental apel

merah.

2. Mengetahui area komposisi optimum cetyl alcohol dan gliserin pada contour

plot superimpossed sifat fisis dan stabilitas krim sunscreen ekstrak kental apel

merah yang diprediksi sebagai formula optimum krim.

Page 25: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

5

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Apel

Gambar 1. Buah apel merah

Apel mengandung flavonoid dalam jumlah yang besar. Besarnya

konsentrasi fitokimia ini dipengaruhi oleh banyak faktor seperti jenis apel,

pemanenan dan penyimpanan, serta proses yang dilalui oleh apel. Konsentrasi

fitokimia ini juga berbeda antara kulit buah dan daging buah (Boyer dan Liu,

2004).

Penelitian menunjukkan bahwa senyawa kimia di dalam apel yang

berkhasiat sebagai antioksidan antara lain quercetin-3-galactoside, quercetin-3-

glucoside, quercetin-3-rhamnoside, catechin, epicatechin, procyanidin, cyanidin-

3-galactoside, coumaric acid, chlorogenic acid, gallic acid, dan phloridzin (Boyer

dan Liu, 2004).

Konsentrasi kandungan fenolik utama rata-rata dalam 100 gram buah

apel adalah quercetin glycosides 13.2 mg; vitamin C 12.8 mg; procyanidin B 9,35

mg; chlorogenic acid 9,02 mg; epicatechin 8,65 mg; dan phloretin glycosides 5,59

mg (Boyer dan Liu, 2004).

Page 26: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

6

Senyawa yang paling banyak ditemukan dalam kulit apel adalah

procyanidins, catechin, epicatechin, chlorogenic acid, phloridzin, dan konjugat-

konjugat quercetin. Dalam daging buah juga terdapat catechin, procyanidin,

epicatechin, dan phloridzin, tetapi jumlahnya lebih rendah daripada di dalam kulit

buah. Konjugat quercetin ditemukan secara khusus pada kulit buah apel.

Konjugat quercetin ditemukan secara khusus pada kulit buah apel. Chlorogenic

acid cenderung lebih tinggi pada daging buah dibandingkan pada kulit buah

(Boyer dan Liu, 2004).

B. Kuersetin

O

OH

O

HO

OH

OH

OH

Gambar 2. Struktur kuersetin

Kuersetin adalah senyawa kimia golongan flavonoid yang terdapat dalam

bentuk aglikon. Kuersetin memiliki sifat kimia seperti fenol yaitu bersifat agak

asam sehingga dapat larut dalam basa juga bersifat kurang polar sehingga

cenderung lebih mudah larut dalam pelarut seperti eter atau kloroform (Markham,

1988).

Kuersetin merupakan antioksidan kuat, dan memiliki efek perlindungan

yang potensial dalam melawan kanker dan penyakit hati. Kuersetin juga dapat

Page 27: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

7

mengurangi oksidasi lipid dan meningkatkan glutathione (suatu antioksidan),

sehingga mampu melindungi hati terhadap kerusakan oksidatif (Anonim, 2009).

Tiga gugus dari kuersetin yang dapat membantu menjaga kestabilan dan

bertindak sebagai antioksidan ketika bereaksi dengan radikal bebas:

1. Gugus O-dihidroksil pada cincin benzene

2. Gugus 4-oxo dalam konjugasi dengan alkena 2,3

3. Gugus 3- dan 5-hidroksil

Gugus fungsi tersebut dapat mendonorkan elektron pada cincin yang akan

meningkatkan jumlah resonansi dari struktur benzena senyawa kuersetin

(Casagrande, 2006).

C. Ekstraksi

Ekstraksi adalah kegiatan penarikan zat yang dapat larut dari bahan yang

tidak dapat larut dengan pelarut cair. Proses penyarian dipisahkan menjadi:

pembuatan serbuk, pembasahan, penyarian, dan pemekatan. Secara umum,

penyarian dilakukan secara infundasi, maserasi, perkolasi, dan destilasi uap

(Anonim, 1986).

Maserasi merupakan cara ekstraksi zat aktif menggunakan cairan

pengekstraksi dengan penggojogan atau pengadukan pada suhu ruangan dan

mengalami pengadukan secara konstan. Maserasi merupakan metode yang paling

banyak digunakan dalam proses ekstraksi. Metode ini mempunyai keuntungan

yaitu sampel yang dibutuhkan kecil serta dapat dilakukan dengan cara yang sama

seperti teknik dan produksi batch (List dan Schmidt, 1989).

Page 28: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

8

D. Emulsi

Emulsi merupakan suatu sistem heterogen yang minimal terdiri dari dua

macam cairan yang tidak saling campur yang dapat terdispersi ke dalam cairan

lain dalam bentuk droplet. Emulsi dibuat dalam bentuk dua sediaan jika ada dua

cairan yang tidak saling campur yang harus terdispersi menjadi satu kesatuan.

Biasanya berupa campuran antara komponen polar (air) dan nonpolar (minyak)

(Allen, 2002).

Stabilitas emulsi akan meningkat dengan adanya penambahan polimer

yang sesuai dalam fase terdispersi dan penurunan ukuran partikel terdispersi. Hal

ini akan mencegah atau memperpanjang waktu terjadinya penggabungan kembali

partikel-partikel sejenis yang mengakibatkan terjadinya pemisahan fase (Dreher,

Glass, Connor, dan Steven, 1997).

Teori-teori yang menjelaskan bagaimana zat pengemulsi meningkatkan

emulsifikasi dan menjaga stabilitas dari emulsi yang dihasilkan yaitu sebagai

berikut.

1. Teori tegangan permukaan

Zat pengemulsi akan menurunkan tegangan antarmuka dari kedua cairan

yang tidak saling campur, mengurangi gaya tolak antara cairan-cairan tersebut,

dan mengurangi gaya tarik menarik antarmolekul dari kedua fase.

2. Oriented-wedge theory

Lapisan monomolekular dari zat pengemulsi akan menyelubungi droplet

pada fase internal emulsi. Dalam suatu sistem yang mengandung dua cairan yang

tidak saling bercampur, zat pengemulsi akan memilih larut dalam salah satu fase

Page 29: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

9

dan terikat dengan kuat dalam fase tersebut. Menurut teori ini, molekul-molekul

zat pengemulsi mempunyai suatu bagian hidrofilik dan suatu bagian hidrofobik.

3. Teori lapisan antarmuka

Zat pengemulsi ditempatkan pada antarmuka minyak dan air,

mengelilingi droplet fase internal sebagai suatu lapisan tipis atau film. Lapisan

tersebut mencegah kontak dan bergabungnya fase terdispersi, makin kuat lapisan

tersebut akan semakin stabil emulsinya (Ansel, 1985).

E. Stabilitas Emulsi

Emulsi dikatakan stabil jika fase terdispersinya tetap memiliki sifat

asalnya dan terdistribusi secara merata dalam fase kontinyu. Kondisi

penyimpanan yang tidak sesuai dapat menyebabkan ketidakstabilan emulsi.

Bermacam-macam ketidakstabilan emulsi yang ideal dapat terjadi.

1. Creaming

Creaming adalah pemisahan emulsi menjadi 2 bagian, dimana bagian

yang satu memiliki fase dispersi lebih banyak dari bagian yang lain. Peningkatan

creaming sangat memungkinkan terjadinya koalesen dari droplet, karena kedua

hal tersebut sangat erat hubungannya.

2. Koalesen

Koalesen dari gelembung minyak pada emulsi M/A tertahan dengan

adanya lapisan emulsifier yang teradsorbsi kuat secara mekanis disekitar setiap

gelembung. Dua gelembung yang saling berdekatan satu sama lain akan

menyebabkan permukaan yang berdekatan tersebut menjadi rata. Perubahan dari

Page 30: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

10

bentuk bulat menjadi bentuk lain menghasilkan peningkatan luas permukaan dan

karenanya meningkatkan energi bebas permukaan total, penyimpanan bentuk

gelembung ini akan tertahan dan pengeringan film fase kontinyu dari antara dua

gelembung akan tertunda (Aulton, 2002).

3. Inversi

Inversi adalah peristiwa berubahnya sekonyong-konyong tipe emulsi

M/A ke tipe A/M atau sebaliknya (Anief, 2000).

Uji stabilitas emulsi penting untuk mengetahui apakah sebuah emulsi

tetap stabil selama periode waktu tertentu, uji yang biasa dilakukan adalah:

a. Uji mikroskopik. Stabilitas fisik dari emulsi dapat diketahui dengan uji

derajat creaming atau koalesen yang terjadi pada periode tertentu. Ini

dilakukan dengan menghitung rasio volume emulsi yang mengalami

pemisahan dibandingkan volume total emulsi.

b. Analisis ukuran droplet. Jika rata-rata ukuran droplet meningkat seiring

bertambahnya waktu (bersamaan dengan penurunan jumlah droplet), dapat

diasumsikan bahwa koalesen adalah penyebabnya.

c. Perubahan viskositas. Ditunjukkan bahwa banyak faktor yang

mempengaruhi viskositas emulsi. Adanya variasi pada ukuran atau jumlah

droplet dapat dideteksi dengan perubahan viskositas secara nyata (Aulton,

2002).

Page 31: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

11

F. Mikromeritik

Mikromeritik adalah ilmu dan teknologi tentang partikel kecil. Satuan

ukuran partikel yang sering digunakan dalam mikromeritik adalah mikrometer

(µm). Data tentang ukuran partikel diperoleh dalam diameter partikel dan

distribusi diameter (ukuran) partikel, sedangkan bentuk partikel memberikan

gambaran tentang luas permukaan spesifik partikel dan teksturnya (kasar atau

halus permukaan partikel (Martin, Swarbick, dan Cammarata, 1993).

Dalam mikromeritik ada dua metode dasar dalam mengetahui ukuran

partikel yaitu metode mikroskopik dan metode pengayakan. Metode mikroskopik

merupakan metode sederhana yang hanya menggunakan satu alat mikroskop.

Kerugian dari metode mikroskopik adalah garis tengah yang diperoleh hanya dua

dimensi dari partikel tersebut yaitu dimensi panjang dan lebar, selain itu jumlah

partikel yang harus dihitung sekitar 300-500 partikel agar mendapat suatu

perkiraan yang baik dari distribusi, sehingga metode ini membutuhkan waktu dan

ketelitian (Martin dkk., 1993).

G. Krim

Krim adalah bentuk sediaan setengah padat yang mengandung satu atau

lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai (Anonim,

1995). Krim berupa emulsi kental yang mengandung tidak kurang dari 60% air,

dimaksudkan untuk pemakaian luar (Anief, 2000). Krim memiliki 2 tipe, yaitu

krim tipe air dalam minyak (A/M) dan krim minyak dalam air (M/A). Tipe A/M

tidak larut air dan tidak dapat dicuci dengan air, sedangkan tipe M/A dapat

Page 32: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

12

bercampur dengan air, dapat dicuci dengan air, dan tidak berminyak (Allen,

1999).

Formula tradisional untuk vanishing cream didasarkan pada jumlah asam

stearat yang besar sebagai fase minyak yang dapat melunak pada suhu tubuh dan

mengkristal pada bentuk yang sesuai sehingga tidak terlihat dalam penggunaan

dan membentuk film yang tidak berminyak. Emulgator yang berperan dalam

proses tersebut adalah sabun yang terbentuk dengan adanya penambahan basa

yang cukup untuk bereaksi dengan asam stearat (Wilkinson dan Moore, 1982).

H. Emulsifying Agent

Emulsifying agent merupakan suatu molekul yang mempunyai rantai

hidrokarbon nonpolar dan polar pada tiap ujung rantai molekulnya. Emulsifying

agent akan dapat menarik fase minyak dan fase air sekaligus dan emulsifying

agent akan menempatkan diri berada di antara kedua fase tersebut. Keberadaan

emulsifying agent akan menurunkan tegangan permukaan fase minyak dan fase air

(Friberg, Quencer, dan Hilton, 1996).

1. Cetyl alcohol

H C (CH2)14

H

H

C OH

H

H

Gambar 3. Struktur molekul cetyl alcohol (Rowe, Sheskey, dan Owen, 2006)

Cetyl alcohol berupa kristal putih, tidak larut air, bercampur dengan

alkohol, glikol, minyak kosmetik, minyak aromatik (Windholz, 1976). Cetyl

alcohol digunakan sebagai pembantu pengemulsi dan emolien dalam krim.

Page 33: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

13

Penambahannya pada sediaan semi padat cenderung menstabilkan emulsi minyak

dalam air dari sediaan semi padat.

Pada emulsi tipe minyak dalam air, cetyl alcohol dapat meningkatkan

stabilitas jika dikombinasikan dengan emulsifying agent yang larut air. Cetyl

alcohol dapat digunakan sebagai emulsifying agent dengan konsentrasi 2-5%

(Rowe dkk., 2006).

I. Humectant

Humectant adalah suatu bahan yang digunakan untuk mengontrol

perubahan kelembaban suatu sediaan dalam kemasannya dan mengontrol

kelembaban kulit ketika sediaan tersebut diaplikasikan. Humectant yang sering

digunakan yaitu gliserin, propilenglikol, dan sorbitol, yang membedakan dari

ketiga humectant tersebut adalah berat molekul, viskositas, dan kemampuan

menguap. Sorbitol memiliki berat molekul yang paling besar dan tidak

mempunyai kemampuan untuk menguap. Sedangkan propilenglikol memiliki

berat molekul yang paling kecil, viskositas paling rendah dan kemampuan untuk

menguap paling tinggi bila dibandingkan dengan gliserin (Sagarin, 1957).

1. Gliserin

O HH O

O H

Gambar 4. Struktur molekul gliserin (Rowe dkk., 2006)

Gliserin dapat mengabsorpsi lembab dan H2S di udara. Gliserin dapat

campur dengan air dan alkohol, tidak larut dalam benzene, kloroform, petroleum

Page 34: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

14

eter, dan minyak. Gliserin digunakan sebagai pelarut, humectant, plasticizer,

emollient, pemanis, bahan kosmetik, dan lubricant (Windholz, 1976).

Gliserin merupakan moisturizer alami dengan konsentrasi rendah yang

jika berada dalam konsentrasi tinggi dapat menyerap lembab. Gliserin dapat

membantu menjaga kondisi kulit yang biasanya digunakan dalam krim dan lotion.

Gliserin dapat digunakan sebagai humectant dengan konsentrasi 10-20% (Voigt,

1994).

2. Propilenglikol

H C C

H

H H

OH

C OH

H

H

Gambar 5. Struktur molekul propilenglikol (Rowe dkk., 2006)

Propilenglikol adalah suatu cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa

khas, praktis tidak berbau dan bersifat menyerap lembab. Propilenglikol dapat

bercampur dengan air, alkohol, aseton, dan kloroform. Propilenglikol larut dalam

eter dan dalam beberapa minyak esensial, tetapi tidak dapat bercampur dengan

minyak lemak (Allen, 2002).

Propilenglikol stabil pada pH 3-6. Propilenglikol secara umum

merupakan material yang nontoksik, biasanya digunakan dalam makanan, obat,

dan kosmetik. Penggunaan propilenglikol yang melebihi batas maksimal dalam

sediaan topikal dapat menyebabkan iritasi (Allen 2002). Fungsi propilenglikol

adalah sebagai humectant, cosolvent, placticizer, pengawet, disinfektan (Rowe

dkk., 2006).

Page 35: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

15

Tabel I. Perbandingan penggunaan gliserin dan propilenglikol

Konsentrasi (%)Penggunaan Bentuk Sediaan

Gliserin Propilenglikol

Emollient Topikal ≤ 30 -Humektan Topikal ≤ 30 ~ 15Pengawet Solution, semisolid ≤ 20 15 – 30

Pelarut

Larutan aerosolLarutan oralParenteralTopikal

--

≤ 50-

10 – 3010 – 2510 – 605 – 80

FormulasiOphtalmic

0,5 – 3,0 -

Plasticizer Tablet Variabel -Pemanis Elixir ≤ 20 -

(Allen dan Emeritus, 1999)

J. Asam stearat

H3C

CH2

H2C

CH2

H2C

CH2

H2C

CH2

H2C

CH2

H2C

CH2

H2C

CH2

CH2

H2C

H2C

C

O

O

H

Gambar 6. Struktur molekul asam stearat (Rowe dkk., 2006)

Asam stearat merupakan campuran asam organik padat yang diperoleh

dari lemak, sebagian besar terdiri dari asam stearat (C18H36O2) dan asam palmitat

(C16H32O2) dengan berat molekul 284,47 (Boylan, Cooper, dan Chowhan, 1986).

Asam stearat praktis tidak larut dalam air. Asam stearat dalam bentuk serbuk

mungkin mengiritasi, dan mudah dihilangkan dengan cara netralisasi

menggunakan suatu basa. Asam stearat dapat mengentalkan lotion. Penggunaan

asam stearat berkisar antara 3-5% (Boylan dkk., 1986).

Page 36: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

16

K. Trietanolamin (TEA)

HO C C

H

H H

H

N

H2C

CH2

CH2

OH

CH2

OH

Gambar 7. Struktur molekul trietanolamin (Rowe dkk., 2006)

Trietanolamin (TEA) merupakan turunan dari ammonia yang berupa

cairan kental, tidak berwarna, atau kuning pucat. Trietanolamin bersifat larut air,

alkohol, dan kloroform (Boylan dkk., 1986).

Trietanolamin bila direaksikan dengan asam lemak, seperti asam stearat

atau asam oleat akan membentuk sabun yang dapat digunakan sebagai emulgator

untuk menghasilkan emulsi yang stabil, berbutir halus pada emulsi M/A (Reynold,

1982). Sabun trietanolamin bebas dari efek mengiritasi pada kulit. Sabunnya

membentuk emulsi yang sangat stabil pada penggunaan sebagian besar minyak,

lemak, dan lilin sebagai fase eksternal. Trietanolamin sangat tidak toksik jika

terabsorpsi di kulit (Boylan dkk., 1986).

L. Metil Paraben

OH

ORO

Gambar 7. Struktur molekul metil paraben

Metil paraben berupa serbuk hablur, putih, hampir tidak berbau, tidak

mempunyai rasa, dan agak membakar diikuti rasa tebal. Metil paraben sukar larut

Page 37: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

17

dalam air, dalam benzena dan dalam tetraklorida, mudah larut dalam etanol dan

eter (Anonim, 1995). Metil paraben secara luas digunakan sebagai pengawet

dalam kosmetik dan industri farmasi.

M. Sinar Ultraviolet (UV)

Sinar UV dapat dibagi menjadi tiga, yaitu sinar UV A, UV B, dan UV C.

Efek radiasi UV pada kesehatan manusia tergantung dari jumlah dan jenis radiasi

yang mengenai tubuh, radiasi sinar UV A dengan rentang panjang gelombang

320–400 nm dengan efektivitas tertinggi pada 340 nm dapat menyebabkan

tanning/pigmentasi, kanker kulit dan penuaan dini. UV A juga dilaporkan dapat

menyebabkan efek samping hilangnya kolagen (Harry, 1982). Sinar UV B dengan

rentang panjang gelombang 290 – 320 nm dengan efektivitas tertinggi sekitar

297,6 nm bertanggung jawab terhadap eritema. Sinar UV C dengan rentang

panjang gelombang 200 – 290 nm dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Tetapi

sebagian besar sinar UV C dari sinar matahari diserap oleh lapisan ozon di

atmosfir (Harry, 1982).

N. Sunscreen

Sunscreen merupakan senyawa kimia yang menyerap atau memantulkan

radiasi sehingga melemahkan energi UV sebelum berpenetrasi ke kulit. Biasanya

sunscreen merupakan kombinasi dari dua atau lebih zat aktif. Jika hanya

digunakan satu zat aktif, sunscreen tersebut hanya mampu mengabsorpsi energi

UV pada spektrum yang terbatas (Stanfield, 2003).

Page 38: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

18

Sunscreen dapat dibagi menjadi dua yaitu chemical sunscreen dan

physical sunscreen. Chemical sunscreen bekerja dengan cara mengabsorbsi

radiasi sinar UV. Contoh bahan aktif yang biasa digunakan dalam chemical

sunscreen adalah avobenzone, cinnamates, octocrylene, oxybenzone

(benzophenones), para-aminobenzoic acid (PABA), padimate-O, dan salycilates

(Stanfield, 2003).

Physical sunscreen bekerja dengan cara memantulkan atau

menghamburkan radiasi sinar UV dengan membentuk lapisan buram di

permukaan kulit. Selain pembentukan lapisan buram, physical sunscreen juga

menyebabkan rasa berminyak di permukaan kulit sehingga physical sunscreen

kurang dapat diterima oleh konsumen. Contoh bahan aktif yang biasa digunakan

dalam physical sunscreen adalah titanium dioxide dan zinc oxide (Bondi,

Jegosthy, dan Lazarus, 1991).

Suncreen bekerja dengan 2 cara:

1. Memantulkan sinar (light scattering) atau physical sunscreen. Mekanisme

tersebut menyebabkan radiasi UV dipantulkan ke segala arah oleh permukaan

kecil kristal dari beberapa pigmen. Prinsipnya adalah membentuk lapisan tipis

yang kusam/buram pada permukaan kulit.

2. Mengabsorpsi panjang gelombang pada range UV A dan UV B oleh suatu

senyawa atau chemical sunscreen (Bondi dkk., 1991).

Page 39: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

19

O. Sun Protection Factor (SPF)

Tingkat perlindungan (efektivitas) produk sunscreen terhadap sinar UV

dapat dilihat dari nilai SPF. Sun Protection Factor adalah perbandingan waktu

yang dibutuhkan radiasi UV untuk menimbulkan eritema pada kulit yang

terlindung dengan kulit tidak terlindung. Menurut regulasi yang dikeluarkan FDA

(Food and Drug Administration), produk sunscreen harus memiliki nilai SPF

minimal 2. Nilai SPF tertinggi yang diperkenankan oleh FDA adalah SPF 15,

namun banyak orang atau instansi yang merekomendasikan sunscreen dengan

SPF 15 atau lebih tinggi untuk memperoleh perlindungan maksimum (Bondi dkk.,

1991).

Nilai SPF dapat ditentukan secara in vitro (menggunakan

spektrofotometer) dan secara in vivo. Nilai SPF merupakan perbandingan Minimal

Erythemal Dose (MED) pada kulit manusia yang terlindungi sunscreen dengan

MED tanpa perlindungan sunscreen (Harry, 1982).

Berdasarkan Food and Drug Administration (Anonim, 1999), kategori

produk sunscreen berdasarkan nilai SPF-nya dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Sunscreen dengan nilai SPF 2 sampai 12, memberikan perlindungan minimal.

2. Sunscreen dengan nilai SPF 12 sampai 30, memberikan perlindungan sedang.

3. Sunscreen dengan nilai SPF 30 atau lebih, memberikan perlindungan tinggi.

Kulit yang diradiasi sinar UV lama kelamaan akan terbakar. Untuk

mencapai eritema, kulit yang tidak terlindungi dengan intensitas radiasi I0

membutuhkan waktu t0, sedangkan kulit yang terlindungi membutuhkan waktu t

dengan intensitas radiasi I, maka dapat disusun persamaan sebagai berikut:

Page 40: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

20

= = sunscreen protection factor = 10A………………………(1)

Persamaan 1 tersebut merupakan hukum Beer untuk radiasi monokromatik,

padahal sinar UV merupakan radiasi polikromatik. Hal ini dapat diatasi dengan

memasukkan nilai area di bawah kurva dari grafik rentang panjang gelommbang

n - 1 sehingga diperoleh persamaan berikut:

............................................................................(2)

Dimana:

AUC = Area di bawah kurva dari grafik rentang panjang gelombang n

- 1

n = panjang gelombang terbesar

1 = panjang gelombang terkecil (Petro, 1981).

Bahan aktif suncreen kimia pada umumnya berupa senyawa aromatik

yang terkonjugasi dengan gugus karbonil. Senyawa ini akan mengabsorpsi

intensitas sinar UV dan tereksitasi ke tingkat energi lebih tinggi. Energi yang

hilang mengakibatkan konversi sisa ke dalam panjang gelombang dengan energi

lebih rendah (kembali ke groundstate) (Levy, 2001).

P. Desain Faktorial

Desain faktorial merupakan aplikasi persamaan regresi yaitu teknik untuk

memberikan model hubungan antara variabel respon dengan satu atau lebih

variabel bebas. Model yang diperoleh dari analisa tersebut berupa persamaan

matematika (Bolton, 1997). Desain faktorial merupakan desain yang digunakan

Page 41: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

21

untuk mengevaluasi efek dari faktor yang dipelajari secara simultan dan efek yang

relatif penting dapat dinilai (Armstrong dan James, 1996). Desain faktorial

digunakan dalam penelitian di mana efek dari faktor atau kondisi yang berbeda

dalam penelitian ingin diketahui (Bolton, 1997).

Penelitian desain faktorial dimulai dengan menentukan faktor dan level

yang akan diteliti, serta respon yang akan diukur. Respon yang diukur harus dapat

diekpresikan secara numerik. Deskripsi sifat (seperti besar, lebih besar, terbesar)

dan nomor urut (seperti menunjukkan respon terbesar adalah 1, selanjutnya 2, dan

seterusnya) tidak dapat digunakan (Armstrong dan James, 1996). Respon yang

diukur harus dapat dikuantitatifkan (Bolton, 1997).

Penelitian desain faktorial yang paling sederhana adalah penelitian

dengan dua faktor dan dua level (Armstrong dan James, 1996). Desain faktorial

dua level berarti ada dua faktor (misal A dan B) yang masing-masing faktor diuji

pada dua level yang berbeda, yaitu level rendah dan level tinggi. Dengan desain

faktorial, dapat didesain suatu percobaan untuk mengetahui faktor yang dominan

berpengaruh secara signifikan terhadap respon. Juga memungkinkan kita

mengetahui interaksi antara faktor-faktor tersebut (Bolton, 1997).

Pada desain faktorial dua level dan dua faktor diperlukan empat

percobaan (2n = 4, dengan 2 menunjukkan level dan n menunjukkan jumlah

faktor). Rancangan percobaan desain faktorial dengan dua faktor dan dua level

seperti tabel berikut ini.

Page 42: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

22

Tabel II. Rancangan desain faktorial dengan dua faktor dan dua level

Formula Faktor A Faktor B Interaksi1 - - +a + - -b - + -ab + + +

Keterangan : - = level rendah

+ = level tinggi

Formula 1 = faktor A pada level rendah, faktor B pada level rendah

Formula a = faktor A pada level tinggi, faktor B pada level rendah

Formula b = faktor A pada level rendah, faktor B pada level tinggi

Formula ab = faktor A pada level tinggi, faktor B pada level tinggi

Rumusan yang berlaku :

y = b0 + b1(XA) + b2(XB) + b12(XA)(XB).......................................(3)

Dengan :

y = respon hasil atau sifat yang diamati

(XA)(XB) = level faktor A dan faktor B

b0, b1, b2, b12 = koefisien, dapat dihitung dari hasil percobaan

Dari rumus (4) dan data yang diperoleh dapat dibuat contour plot suatu

respon tertentu yang sangat berguna dalam memilih komposisi campuran yang

optimum. Besarnya efek dapat dicari dengan menghitung selisih antara rata-rata

respon pada level tinggi dan rata-rata respon pada respon rendah (Bolton, 1997).

Desain faktorial memiliki beberapa keuntungan. Metode ini memiliki

efisiensi yang maksimum untuk memperkirakan efek yang dominan dalam

menentukan respon. Keuntungan utama desain faktorial adalah bahwa metode ini

Page 43: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

23

memungkinkan untuk mengidentifikasi efek masing-masing faktor, maupun efek

interaksi antar faktor. Metode ini ekonomis, dapat mengurangi jumlah penelitian

jika dibandingkan dengan meneliti dua efek faktor secara terpisah (Muth, 1999).

Q. Landasan Teori

Sunscreen dapat digunakan untuk meminimalkan dampak negatif dari

paparan sinar UV karena mampu memantulkan radiasi dan dapat menangkal

radikal bebas dari sinar UV (antioksidan). Bahan sunscreen merupakan senyawa

kimia yang mampu mengabsorpsi dan atau memantulkan radiasi sehingga

melemahkan energi UV sebelum terpenetrasi ke dalam kulit (Stanfield, 2003).

Sunscreen diformulasikan dalam bentuk sediaan krim yang merupakan

sistem emulsi tipe minyak dalam air dengan pertimbangan mudah digunakan dan

memberikan rasa nyaman ketika diaplikasikan di kulit, dapat menyebar dengan

baik, serta dapat dicuci dengan air.

Sifat fisik dan stabilitas suatu sediaan krim dapat ditentukan oleh

emulsifying agent dan humectant. Cetyl alcohol sebagai emulsifying agent yang

juga bersifat thickening agent sehingga mampu memperbaiki tekstur, dan

meningkatkan konsistensi (Bennet, 1970). Gliserin sebagai humectant yang

merupakan suatu bahan higroskopis yang bertujuan untuk mempertahankan

kelembaban sediaan sehingga dapat mempermudah aplikasi krim serta dapat

mempertahankan konsistensi. Selain itu, humectant juga mampu mempertahankan

kandungan air di kulit dengan menarik air dari lingkungan dengan ikatan hidrogen

dan membawanya masuk ke kulit. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan

Page 44: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

24

optimasi emulsifying agent cetyl alcohol dan humectant gliserin agar dihasilkan

krim yang memiliki viskositas yang tidak terlalu kental, dan tidak terlalu encer

serta stabil saat penyimpanan.

Formula optimum dilihat dari sifat fisik dan stabilitas krim yang dapat

ditentukan dengan metode desain faktorial. Metode ini mempunyai kelebihan

yaitu selain dapat mengetahui efek dari tiap bahan yang digunakan terhadap sifat

fisik dan stabilitas suatu sediaan juga dapat digunakan untuk mengetahui efek

yang timbul dari interaksi bahan-bahan yang digunakan.

R. Hipotesis

Ada pengaruh dari komposisi cetyl alcohol, gliserin, dan interaksi cetyl

alcohol-gliserin dalam formula krim sunscreen ekstrak kental apel merah yang

dominan dalam menentukan sifat fisik dan stabilitas krim sunscreen ekstrak kental

apel merah.

Page 45: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan termasuk jenis penelitian quasi

eksperimental menggunakan desain faktorial dengan dua faktor dan dua level

yang bersifat eksploratif, yaitu mencari komposisi yang optimum antara cetyl

alcohol sebagai emulsifying agent dan gliserin sebagai humectant dalam formula

krim ekstrak kental apel merah yang dapat berfungsi sebagai sunscreen.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

a. Cetyl alcohol, level rendah 2 gram dan level tinggi 2,25 gram

b. Gliserin, level rendah 12 gram dan level tinggi 15 gram

2. Variabel tergantung

Sifat fisis krim, meliputi daya sebar, viskositas, dan stabilitas krim setelah

penyimpanan berupa pergeseran viskositas.

3. Variabel pengacau terkendali

Alat percobaan, lama pengadukan, wadah penyimpanan, letak krim saat

pengukuran daya sebar, dan tinggi letak viscotester.

4. Variabel pengacau tak terkendali

Kecepatan pengadukan, suhu penyimpanan, dan kelembaban udara.

Page 46: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

26

C. Definisi Operasional

1. Ekstrak apel adalah sediaan yang dibuat dengan menyari buah apel menurut

cara yang sesuai.

2. Krim adalah bentuk sediaan setengah padat yang mengandung satu atau lebih

bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.

3. Faktor adalah cetyl alcohol pada level rendah 2 gram dan level tinggi 2,25

gram; gliserin pada level rendah 12 gram dan level tinggi 15 gram.

4. Respon adalah sifat atau hasil percobaan yang diamati yaitu sifat fisik berupa

daya sebar dan viskositas. Stabilitas fisik berupa pergeseran viskositas.

5. Sunscreen merupakan senyawa kimia yang menyerap atau memantulkan

radiasi sehingga melemahkan energi ultraviolet sebelum berpenetrasi ke kulit.

6. Emulsifying agent merupakan suatu molekul yang mempunyai rantai

hidrokarbon nonpolar dan polar pada tiap ujung rantai molekulnya yang dapat

menarik fase minyak dan fase air sekaligus sehingga akan menurunkan

tegangan permukaan fase minyak dan fase air.

7. Humectant adalah suatu bahan yang digunakan untuk mengontrol perubahan

kelembaban suatu sediaan dalam kemasannya dan mengontrol kelembaban

kulit ketika sediaan tersebut diaplikasikan.

8. Daya sebar merupakan kemampuan penyebaran krim sunscreen ekstrak kental

apel merah pada kulit 5-7 cm dengan aplikasi beban 125 gram selama 1 menit.

9. Viskositas adalah tingkat kekentalan krim sunscreen ekstrak kental apel merah

yang diukur menggunakan Viscometer seri VT-04 (RION-JAPAN) dengan

rentang viskositas 190-210 d.Pas.

Page 47: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

27

10. Pergeseran viskositas adalah dikatakan stabil jika setelah penyimpanan selama

30 hari terjadi pergeseran viskositas kurang dari 10%.

11. Countour plot adalah grafik yang merupakan hasil uji daya sebar, viskositas,

dan pergeseran viskositas setelah penyimpanan selama 1 bulan.

12. Countour plot superimpossed adalah area pertemuan yang memuat semua

arsiran dalam countour plot yang diprediksi sebagai variasi cetyl alcohol dan

gliserin yang optimum.

13. Area optimum adalah area yang menghasilkan krim dengan daya sebar 5-7

cm, viskositas 190-210 d.Pas, persen pergeseran viskositas kurang dari 10%

D. Bahan dan Alat Penelitian

1. Bahan penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak kental apel

merah, cetyl alcohol (kualitas farmasetis), gliserin (kualitas farmasetis),

propilenglikol (kualitas farmasetis), asam stearat (kualitas farmasetis),

trietanolamin (kualitas farmasetis), metil paraben (kualitas farmasetis), minyak

apel, aquadest, dan biru metilen (kualitas farmasetis).

2. Alat penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini mortir, waterbath, glassware,

termometer, timbangan analitik, heater, horizontal double plate, stopwatch,

mikroskop, dan viscometer seri VT 04 (RION-JAPAN).

Page 48: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

28

E. Tata Cara Penelitian

1. Penetapan kadar polifenol dalam ekstrak kental apel merah

a. Larutan stok kuersetin 1,0 mg/mL. Sebanyak 0,05 g kuersetin standar

dimasukkan dalam labu takar 50,0 mL. Dilarutkan dengan aseton 75% hingga

tanda.

b. Penetapan operating time. Dibuat larutan dengan konsentrasi 0,40

mg/mL dengan mengambil 4,0 mL larutan stok dan diencerkan dengan aseton

75% hingga 10,0 mL. Diambil 0,50 mL larutan tersebut dan dimasukkan dalam

labu takar 50,0 mL. Ditambahkan pereaksi Folin-Ciocalteu sebanyak 2,50 mL

didiamkan selama 2 menit, kemudian ditambahkan 7,50 mL larutan natrium

karbonat dan diencerkan dengan aquadest hingga tanda. Larutan divortex selama

30 detik. Larutan diukur serapannya pada panjang gelombang 726 nm. Dibuat

kurva hubungan serapan dan waktu. Dicari operating time yang memberikan

serapan stabil.

c. Penetapan panjang gelombang maksimum. Dibuat larutan dengan

konsentrasi 0,40 mg/mL dengan mengambil 4,0 mL larutan stok dan diencerkan

dengan aseton 75% hingga 10,0 mL. Diambil 0,50 mL larutan tersebut dan

dimasukkan dalam labu takar 50,0 mL. Ditambahkan pereaksi Folin-Ciocalteu

sebanyak 2,50 mL didiamkan selama 2 menit, kemudian ditambahkan 7,50 mL

larutan natrium karbonat dan diencerkan dengan aquadest hingga tanda. Larutan

divortex selama 30 detik kemudian didiamkan selama operating time. Sebelum

diukur serapannya, larutan disentrifuge dengan kecepatan 4000 rpm selama 5

menit. Larutan diukur serapannya pada panjang gelombang antara 600-800 nm.

Page 49: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

29

Diperoleh kurva hubungan panjang gelombang dan serapan. Berdasarkan kurva

tersebut, ditentukan panjang gelombang yang memberikan serapan maksimum.

d. Penetapan kurva baku. Dibuat larutan dengan seri konsentrasi 0,20;

0,30; 0,40; 0,50; 0,60; dan 0,70 mg/mL dengan mengambil 2,0; 3,0; 4,0; 5,0; 6,0

dan 7,0 mL larutan stok dan diencerkan dengan aseton 75% hingga 10,0 mL.

Diambil 0,50 mL larutan tersebut dan dimasukkan dalam labu takar 50,0 mL.

Ditambahkan pereaksi Folin-Ciocalteu sebanyak 2,50 mL didiamkan selama 2

menit, kemudian ditambahkan 7,50 mL larutan natrium karbonat dan diencerkan

dengan aquadest hingga tanda. Larutan divortex selama 30 detik kemudian

didiamkan selama operating time. Sebelum diukur serapannya, larutan

disentrifuge dengan kecepatan 4000 rpm selama 5 menit. Larutan diukur

serapannya pada panjang gelombang maksimum.

e. Penetapan kadar polifenol dalam ekstrak apel merah. Sebanyak 1,0

gram ekstrak kental apel merah dilarutkan dengan aseton 75% hingga volumenya

25,0 mL. Diambil 0,50 mL larutan tersebut dan dimasukkan dalam labu takar 50,0

mL. Ditambahkan pereaksi Folin-Ciocalteu sebanyak 2,50 mL didiamkan selama

2 menit, kemudian ditambahkan 7,50 mL larutan natrium karbonat dan diencerkan

dengan aquadest hingga tanda. Larutan divortex selama 30 detik kemudian

didiamkan selama operating time. Sebelum diukur serapannya, larutan

disentrifuge dengan kecepatan 4000 rpm selama 5 menit. Larutan diukur

serapannya pada panjang gelombang maksimum. Replikasi dilakukan sebayak 6

kali. Kadar polifenol dalam sampel dihitung menggunakan persamaan kurva baku.

Page 50: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

30

2. Penetapan Nilai SPF ekstrak kental apel merah secara in vitro

a. Pembuatan larutan stok ekstrak kental apel merah 3,0 mg%.

Ditimbang ekstrak kental apel merah setara dengan 3 g polifenol apel merah dan

dilarutkan dengan etanol 90% hingga 100,0 mL.

b. Penetapan spektra UV ekstrak kental apel merah. Diambil larutan stok

sebanyak 2,0 mL diencerkan dengan etanol 90% dalam labu takar 10,0 mL

sehingga diperoleh larutan polifenol apel merah dengan konsentrasi 6,0 mg%.

Spektra UV larutan diperoleh dengan scanning serapan larutan pada panjang

gelombang 250-400 nm.

c. Penentuan nilai SPF. Diambil larutan stok sebanyak 2,0; 4,0 dan 6,0

mL kemudian diencerkan dengan etanol 90% dalam labu takar 10,0 mL sehingga

diperoleh larutan polifenol apel merah dengan konsentrasi 6,0; 12,0 dan 18,0

mg%. Absorbansi masing-masing konsentrasi diukur tiap 5 nm pada rentang

panjang gelombang 290 nm hingga panjang gelombang tertentu di atas 290 nm

yang mempunyai nilai serapan 0,050. Dihitung luas daerah di bawah kurva (AUC)

antara dua panjang gelombang yang berurutan dihitung dengan rumus:

= ( p – p-a)…………….…………………………(4)

Keterangan:

Ap-a = serapan pada panjang gelombang yang lebih rendah di antara dua panjang

gelombang yang berurutan.

Ap = serapan pada panjang gelombang yang lebih tinggi di antara dua panjang

gelombang yang berurutan.

Page 51: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

31

p = panjang gelombang yang lebih tinggi di antara dua panjang gelombang

yang berurutan.

p-a = panjang gelombang yang lebih rendah di antara dua panjang gelombang

yang berurutan.

Harga SPF dapat dihitung dengan rumus:

Log SPF = ………………................................... (5)

Keterangan:

∑ AUC = jumlah area di bawah kurva dari grafik rentang panjang gelombang n

- 1

n = panjang gelombang terbesar di antara panjang gelombang 290 nm

hingga di atas 290 nm yang mempunyai nilai serapan minimal 0,050.

1 = panjang gelombang terkecil (290 nm).

(Petro, 1981)

3. Optimasi Formula Krim

Formula yang digunakan dalam pembuatan krim sunscreen ekstrak

kental apel merah mengacu pada Vanishing creams dalam Practical Cosmetic

Science Cream Preparation (Young,1972) dengan penyusunan formula sebagai

berikut:

Page 52: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

32

R/ A. Stearic acid 20,0

Cetyl alcohol 0,50

Triethanolamine 1,20

B. Sodium hydroxide one microspatula-full

Glycerine 8,0

Distilled water 69,94

Preservative (Nipagin M) one microspatula-full

C. Perfume three or four drops

Formula modifikasi:

R/ A. Gliserin 12-15 g

Propilenglikol 8 g

Metil paraben 0,2 g

B. Asam Stearat 9 g

Cetyl alcohol 2-2,25 g

Trietanolamin 1 g

Ekstrak kental apel merah 3,66 g

Minyak apel qs

Aquadest 60 g

Formula di atas di buat krim ekstrak kental apel merah yang mempunyai

efek sebagai sunscreen dengan emulsifying agent cetyl alcohol dan humectant

gliserin. Level rendah cetyl alcohol adalah 2,0 gram dan level tinggi cetyl alcohol

adalah 2,25 gram. Level rendah gliserin adalah 12 gram dan level tinggi gliserin

adalah 15 gram. Penggunaan level rendah dan level tinggi berdasarkan surve

pustaka dan berdasarkan pada orientasi yang dilakukan oleh penulis.

Tabel III. Rancangan desain faktorial cetyl alcohol dan gliserin

Formula Cetyl alcohol Gliserin1 2 12a 2,25 12b 2 15ab 2,25 15

Page 53: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

33

Berdasarkan tabel III dibuat formula krim sunscreen ekstrak kental apel

merah sebagai berikut.

Tabel IV. Formula krim sunscreen ekstrak kental apel merah

Formula 1 a b abEkstrak kental apel merah 3,66 3,66 3,66 3,66

Propilenglikol 8 8 8 8Cetyl alcohol 2 2,25 2 2,25

Gliserin 12 12 15 15Asam stearat 9 9 9 9Metil paraben 0,2 0,2 0,2 0,2Trietanolamin 1 1 1 1Minyak apel qs qs qs qs

Aquadest 60 60 60 60Total 95,86 96,11 98,86 99,11

4. Alur penelitian

a. Pembuatan krim. Bagian A (Gliserin, propilenglikol, dan metil

paraben dipanaskan di atas waterbath pada suhu 700C. Cetyl alcohol, asam

stearat, dan trietanolamin (bagian B) dipanaskan di atas waterbath hingga leleh

(pada suhu 80-850C). Bagian A dituang ke mortir hangat. Bagian B ditambahkan

ke mortir, aduk hingga homogen. Ditambahkan aquadest sedikit demi sedikit,

diaduk selama 15 menit. Setelah dingin, dimasukkan ekstrak apel merah

kemudian diaduk hingga homogen serta diteteskan minyak apel. Krim

dimasukkan ke dalam tube.

b. Uji tipe emulsi (metode warna). Beberapa tetes biru metilen

dicampurkan ke dalam suatu formula krim. jika seluruh krim berwarna seragam,

maka terdapat suatu emulsi dari jenis M/A, oleh karena air adalah fase luar

(Voigt, 1994).

Page 54: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

34

c. Pengujian daya sebar. Uji daya sebar sediaan krim dilakukan segera

setelah 48 jam pembuatan. Uji daya sebar dilakukan dengan cara menimbang krim

seberat 1 gram, diletakkan di tengah horizontal plate. Di atas krim diletakkan

horizontal plate lain dan pemberat sehingga berat horizontal plate dan pemberat

125,0 gram, didiamkan selama 1 menit, ukur diameter penyebarannya.

d. Pengujian viskositas. Uji viskositas dilakukan 2 kali yaitu setelah 48

jam pembuatan krim dan setelah penyimpanan. Pengukuran viskositas

menggunakan alat Viscometer seri VT 04 (RION-JAPAN) dengan cara

memasukkan krim ke dalam wadah dan pasang pada portable viscotester.

Viskositas krim diketahui dengan mengamati gerakan jarum penunjuk viskositas.

e. Uji mikromeritik (ukuran droplet). Sejumlah krim dioleskan pada

gelas objek kemudian diletakkan meja benda pada mikroskop. Ukuran droplet

diamati yang terdispersi pada krim. Menggunakan perbesaran lemah untuk

menentukan objek yang akan diamati kemudian diganti dengan perbesaran kuat.

diameter terjauh diukur dari tiap droplet sejumlah 500 droplet (Martin dkk.,

1993).

F. Analisis Data

Data yang terkumpul dari uji sifat fisik yang meliputi daya sebar dan

viskositas serta stabilitas krim yang meliputi pergeseran viskositas dianalisis

statistik ANOVA menggunakan taraf kepercayaan 95% dengan perhitungan

Design Expert 7.0.0 untuk melihat pengaruh dari cetyl alcohol, gliserin, atau

Page 55: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

35

interaksi keduanya terhadap sifat fisik dan stabilitas krim sunscreen ekstrak kental

apel merah.

Page 56: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Penetapan Kadar Polifenol dalam Ekstrak Kental Apel Merah

Ekstrak kental apel merah yang digunakan dalam penelitian ini dibuat

dari buah apel dan kulit apel yang diekstraksi secara maserasi dengan etanol 50%.

Ekstraksi buah apel dilakukan di Lembaga Pengujian “LPPT” UGM. Pada

penelitian ini dilakukan pemeriksaan organoleptis ekstrak kental apel merah

sebagai uji pendahuluan sebelum dilakukan penetapan kadar polifenol dalam

ekstrak kental apel merah. Hasil pemeriksaan organoleptis ekstrak kental apel

merah adalah sebagai berikut.

Tabel V. Hasil pemeriksaan organoleptis ekstrak kental apel merah

Pemeriksaan HasilWujud Kental

Bau Harum manis seperti apelWarna Merah kecoklatan

Penetapan kadar polifenol pada ekstrak kental apel merah dilakukan

secara kolorimetri dengan metode Folin-Ciocalteu (Lindhorst, 1998).

Mengunakan metode Folin-Ciocalteu dalam menetapkan kadar polifenol dalam

ekstrak kental apel merah karena metode ini bersifat spesifik terhadap senyawa

fenolik. Prinsip dari metode ini yaitu reaksi oksidasi senyawa fenolik oleh

pereaksi Folin-Ciocalteu dalam suasana basa sehingga asam heteropoli

fosfomolibdat dan fosfotungstat dalam pereaksi Folin-Ciocalteu mengalami

reduksi menghasilkan kompleks molybdenum blue. Senyawa kompleks yang

Page 57: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

37

terbentuk dapat diukur absorbansinya secara spektroforometri visibel. Dalam

reaksi ini, senyawa yang berfungsi sebagai penyedia suasana basa adalah natrium

karbonat. Sebelum pengukuran senyawa kompleks yang terbentuk, dilakukan

sentrifugasi yang berfungsi untuk memisahkan garam natrium yang terbentuk agar

tidak mengganggu pengukuran (Singleton dan Rossi, 1965).

1. Penetapan operating time

Penetapan operating time bertujuan untuk mengetahui waktu reaksi yang

optimum agar memberikan absorbansi yang stabil. Reaksi yang optimum

menunjukkan bahwa semua senyawa polifenol dalam larutan telah bereaksi

dengan pereaksi Folin-Ciocalteu. Penetapan operating time dilakukan dengan

mengukur absorbansi baku kuersetin 0,4 mg/mL selama 120 menit pada panjang

gelombang 726 nm, yang merupakan panjang gelombang teoritis senyawa

polifenol.

Berdasarkan hasil pengukuran, didapatkan bahwa absorbansi yang

dihasilkan oleh senyawa kompleks hasil reaksi oksidasi polifenol tersebut stabil

mulai dari menit ke-16 hingga menit ke-92. Pengukuran pada rentang operating

time akan mengurangi kesalahan pengukuran kadar polifenol.

2. Penetapan panjang gelombang maksimum

Penetapan panjang gelombang maksimum bertujuan untuk mengetahui

panjang gelombang dimana saat senyawa memberikan absorbansi yang

maksimum sehingga dapat memberikan absorbansi yang sensitif dan kuantitatif

dimana kenaikan kadar yang kecil dapat memberikan peningkatan absorbansi

yang signifikan. Penetapan panjang gelombang maksimum dilakukan dengan

Page 58: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

38

scanning baku kuersetin pada kadar 0,4 mg/mL pada panjang gelombang 600-800

nm.

Berdasarkan hasil scanning menunjukkan bahwa panjang gelombang

maksimum dari senyawa kompleks hasil reaksi oksidasi senyawa polifenol adalah

734 nm. Panjang gelombang tersebut yang kemudian akan digunakan untuk

mengukur absorbansi pada penetapan kadar polifenol dalam ekstrak kental apel

merah.

3. Penetapan kurva baku

Penetapan kurva baku bertujuan untuk mendapatkan persamaan regresi

yang nantinya akan digunakan untuk menghitung kadar polifenol dalam sampel

ekstrak kental apel merah. Pada penetapan kadar polifenol menggunakan baku

pembanding kuersetin. Kuersetin digunakan sebagai baku pembanding karena

kuersetin merupakan senyawa polifenol yang paling banyak terkandung di dalam

apel merah sehingga kadar kuersetin yang terukur dapat diasumsikan sebagai

kadar polifenol dalam ekstrak kental apel merah. Pengukuran absorbansi

dilakukan pada panjang gelombang maksimum yaitu 734 nm. Pengukuran

absorbansi dilakukan pada 6 seri konsentrasi larutan baku kuersetin.

Tabel VI. Hasil pengukuran absorbansi baku kuersetin

Kadar (mg/mL) Absorbansi0,2184 0,2930,3276 0,4180,4368 0,5240,5460 0,5540,6552 0,6260,7644 0,728

Page 59: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

39

Hasil pengukuran baku kuersetin diperoleh persamaan y = 0,7402x +

0,1601 dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,9864. Persamaan ini yang

akan digunakan untuk menetapkan kadar polifenol dalam ekstrak kental apel

merah. Nilai r yang diperoleh, menunjukkan nilai yang lebih besar dari nilai r

tabel pada derajat bebas 4 dan taraf kepercayaan 99% yaitu 0,917. Dalam

penetapan kadar, seharusnya tidak hanya mempunyai nilai r yang lebih besar dari

nilai r tabel, tetapi harus mempunyai nilai r ≥ 0,999. Oleh karena itu, dalam

penelitian ini kurva baku yang diperoleh belum menunjukkan proporsionalitas

antara kadar terhadap absorbansi yang dihasilkan.

Gambar 9. Kurva hubungan antara konsentrasi baku kuersetindengan absorbansi

4. Penetapan kadar polifenol dalam ekstrak kental apel merah

Kadar polifenol diukur pada panjang gelombang maksimum yaitu 734

nm dan dengan operating time 16 menit.

Page 60: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

40

Tabel VII. Hasil perhitungan kadar polifenol dalam ekstrak kental polifenol

Replikasi AbsorbansiKadar polifenol dalam ekstrak

(%b/b)1 0,318 53,092 0,314 51,913 0,312 51,024 0,316 52,315 0,317 52,856 0,310 50,57

Rata-rata 51,9583 ± 1,0010CV 1,93 %

Dari hasil pengukuran absorbansi dan perhitungan diperoleh kadar rata-

rata polifenol dalam ekstrak kental apel merah adalah 51,9583 ± 1,0010%b/b

dengan nilai CV sebesar 1,93%. Polifenol yang ditetapkan dalam penelitian ini

merupakan kadar polifenol total dalam sampel ekstrak kental apel merah yang

terhitung terhadap kuersetin karena baku yang digunakan dalam penetapan kadar

adalah kuersetin.

B. Penetapan Nilai SPF Ekstrak Kental Apel Merah secara In Vitro

1. Penetapan spektra UV ekstrak kental apel merah

Scanning spektra UV yang diserap oleh polifenol ekstrak kental apel

merah bertujuan untuk melihat kemampuan polifenol ekstrak kental apel merah

dalam menyerap radiasi UV. Scanning dilakukan pada larutan dengan konsentrasi

6 mg% yang diukur serapannya pada panjang gelombang sinar UV yaitu antara

250-400 nm. Panjang gelombang yang digunakan untuk scanning antara 250-400

nm karena pelarut yang digunakan adalah etanol yang dapat memberikan serapan

pada daerah UV yaitu pada panjang gelombang 210 nm. Sehingga serapan yang

Page 61: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

41

dihasilkan benar-benar serapan dari polifenol ekstrak kental apel merah tanpa ada

gangguan dari pelarut (etanol).

Gambar 10. Spektra serapan ekstrak kental apel merah pada daerah uv(panjang gelombang 250-400 nm)

Hasil scanning menunjukkan bahwa polifenol ekstrak kental apel merah

dapat menyerap sinar UV pada panjang gelombang 250-400 nm dengan serapan

maksimum pada panjang gelombang 275 nm.

Struktur polifenol memiliki sistem kromofor dan gugus auksokrom yang

terikat pada sistem kromofor. Adanya sistem kromofor dan gugus auksokrom

yang menyebabkan polifenol dapat menyerap sinar UV. Semakin panjang sistem

kromofor dan auksokrom yang dimiliki oleh suatu senyawa semakin besar pula

serapan yang dihasilkan oleh senyawa tersebut.

Page 62: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

42

OH

OH

HO O

HOOC

O

CH

OH

OHOHO

OH O

O-Rhamnose

OH

OH

Chlorogenic Acid Quercetin -3- Rhamnoside

C

OHC

H

COOHH

O

OH

H

HO

OH

OH

OH

Coumaric Acid Epicatechin

Keterangan:: Sistem kromofor: Gugus auksokrom

Gambar 11. Struktur senyawa dalam ekstrak kental apel merah yangmemiliki sistem kromofor dan auksokrom

2. Penetapan nilai SPF ekstrak kental apel merah

Penetapan nilai SPF ekstrak kental apel merah dilakukan secara in vitro

dilakukan dengan mengukur area di bawah kurva (AUC) absorbansi terhadap

panjang gelombang antara 290 nm hingga panjang gelombang di atas 290 nm

yang memberikan absorbansi 0,05 (Petro, 1981). Hal ini karena radiasi UV dapat

menyebabkan kerusakan kulit yang bersifat polikromatis. Penetapan nilai SPF

ekstrak kental apel merah dilakukan pada 3 seri kadar ekstrak kental apel merah

yaitu 0,6; 1,2; dan 1,8 %. Nilai SPF dihitung dengan membagi antara luas area

dengan selisih dua panjang gelombang tertentu atau dengan rumus:

Page 63: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

43

……………………………………………………..…….(6)

Tabel VIII. Hasil perhitungan nilai SPF

Kadar ekstrak kentalapel merah (%)

Nilai SPF rata-rata

0,6 3,26971,2 8,33581,8 16,2852

Hasil penetapan nilai SPF menunjukkan bahwa nilai SPF terbesar yaitu

pada kadar ekstrak kental apel merah 1,8% dengan nilai SPF sebesar 16,2852.

Menurut FDA, nilai SPF 2 sampai 12 memberikan perlindungan minimal,

sedangkan nilai SPF 12 sampai 30 memberikan perlindungan sedang. Sehingga

pada penelitian ini kadar ekstrak apel merah sebesar 1,8% akan digunakan sebagai

kadar ekstrak apel merah dalam formulasi.

C. Formulasi Krim Sunscreen Ekstrak Kental Apel Merah

Formula yang digunakan pada penelitian ini merupakan hasil modifikasi

dari formula standar Vanishing creams dalam Practical Cosmetic Science Cream

Preparation (Young,1972). Pada penelitian ini akan dilakukan optimasi cetyl

alcohol sebagai emulsifying agent dan gliserin sebagai humectant. Cetyl alcohol

yang dapat digunakan sebagai emulsifying agent biasanya antara 2-5% (Rowe

dkk., 2006). Berdasarkan hasil orientasi, cetyl alcohol yang digunakan sebesar 2-

2,25 gram dan diharapkan krim yang dihasilkan tidak terlalu kental dan tidak

terlalu encer.

Page 64: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

44

Penggunaan humectant bertujuan untuk menjaga kelembaban pada krim

dan melembabkan kulit saat krim diaplikasikan. Humectant mempunyai banyak

gugus hidroksil yang mampu menarik lembab dari lingkungan. Pada penelitian ini

menggunakan humectant gliserin dan propilenglikol. Gliserin merupakan

humectant yang bersifat mampu meningkatkan viskositas krim. Gliserin dapat

menimbulkan rasa berat dan tacky apabila diaplikasikan, sehingga pada penelitian

ini dikombinasikan dengan humectant lain yaitu propilenglikol. Propilenglikol

merupakan humectant yang bersifat menurunkan viskositas dari sediaan krim.

Krim sunscreen ekstrak kental apel merah pada penelitian ini terdiri dari

2 fase yaitu fase minyak dan fase air. Fase minyak terdiri dari cetyl alcohol, asam

stearat, dan trietanolamin, sedangkan fase air terdiri dari gliserin, propilenglikol,

metil paraben, dan aquadest. Emulgator yang berperan dalam proses tersebut

adalah sabun amin (trietanolaminstearat) yang terbentuk dengan adanya

penambahan basa yang cukup yaitu trietanolamin untuk bereaksi dengan asam

stearat. Dalam emulsi minyak dalam air, cetyl alcohol mampu meningkatkan

stabilitas emulsi dengan bergabung bersama emulsifying agent yang larut dalam

air yaitu trietanolaminstearat. Kombinasi ini akan membentuk lapisan

monomolekular pada antarmuka minyak-air, dimana lapisan ini mencegah

koalesen droplet.

Fase minyak dipanaskan pada suhu 80-850C, sedangkan pada fase air

dipanaskan pada suhu 700C. Pemanasan ini bertujuan untuk melelehkan asam

stearat, dan cetyl alcohol, sehingga memudahkan terjadinya reaksi penyabunan

antara asam stearat dengan trietanolamin sebab jika leleh maka luas permukaan

Page 65: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

45

kontaknya menjadi lebih besar. Selain itu, pemanasan juga berfungsi untuk

menurunkan tegangan permukaan antara fase minyak dan fase air sehingga emulsi

yang terbentuk akan baik.

Setelah semua bahan meleleh, kedua fase tersebut dicampur dengan

mortir yang telah dihangatkan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mencegah

perubahan suhu yang mendadak yang bisa menyebabkan asam stearat membeku

kembali sehingga akan mengurangi homogenitas krim.

Pada fase minyak terjadi reaksi penyabunan yaitu antara asam stearat

dengan trietanolamin yang menghasilkan garam atau sabun amin yaitu

trietanolaminstearat. Sabun trietanolaminstearat berfungsi sebagai emulgator yang

akan menyelubungi droplet-droplet fase minyak sehingga dapat didispersikan ke

dalam fase air dan terbentuk sistem emulsi. Teori pembentukan sistem emulsinya

berdasarkan teori oriented-wedge dimana lapisan monomolekular zat pengemulsi

akan menyelubungi droplet dari fase internal (fase minyak) dalam emulsi

sehingga dapat terdispersi dalam fase air. Molekul-molekul zat pengemulsi yang

digunakan mempunyai bagian hidrofilik (sebagai contoh sabun) dan bagian

hidrofobik (Ansel, 1985).

D. Sifat Fisis dan Stabiliitas Krim Sunscreen Ekstrak Kental Apel Merah

1. Pengujian tipe krim (metode warna)

Hasil pengujian tipe krim menggunakan biru metilen, yang terlihat fase

kontinyu berwarna biru dan fase terdispersi tidak berwarna. Dari gambar terlihat

bahwa krim merupakan tipe M/A. Hal ini terkait dengan sifat biru metilen yang

Page 66: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

46

merupakan pewarna yang larut air. Dengan adanya penambahan biru metilen pada

krim, menyebabkan fase air berwarna biru dan fase minyak tidak berwarna.

Formula 1 Formula a

Formula b Formula abGambar 12. Hasil pengujian mikroskopik tipe krim tiap formula

2. Karakteristik ukuran droplet dengan metode mikroskopik

Pengujian ini dilakukan dengan mengukur diameter ukuran droplet

masing-masing formula sebanyak 500 partikel. Karakteristik ukuran droplet

selama penyimpanan menunjukkan stabilitas krim yang merupakan sistem emulsi.

Krim dikatakan stabil jika tidak terjadi perubahan ukuran droplet kearah yang

lebih besar.

a. Distribusi ukuran droplet. Perbandingan distribusi ukuran droplet

dilakukan antara distibusi ukuran droplet hari ke-2 (48 jam) dan distribusi ukuran

droplet setelah penyimpanan selama 3 minggu (hari ke-21). Pada penelitian ini,

ukuran droplet diamati pada hari ke-2 (48 jam) karena pada hari ke-2 diharapkan

sudah tidak ada gaya atau energi pencampuran yang mempengaruhi sistem

emulsi.

Dropletminyak

Fase air

Page 67: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

47

Tabel IX. Data hasil penentuan percentile 90

Percentile 90 F1 (µm) Fa (µm) Fb (µm) Fab (µm)Hari ke-2 10,0 11,0 14,0 12,0Hari ke-21 10,0 11,0 15,0 12,9

Percentile 90 merupakan parameter yang menunjukkan bahwa sejumlah

90% partikel mempunyai ukuran droplet kurang dari nilai yang tertera. Parameter

percentile 90 dapat menggambarkan 90% ukuran droplet, sehingga parameter ini

dipilih. Pada penelitian ini tidak menggunakan modus untuk membandingkan

perubahan droplet yang terjadi antarformula karena penggunaan modus

mempunyai kelemahan yaitu bersifat relatif, misalnya nilai modus yang sama

diperoleh pada dua formula, misalnya formula 1 dan a, tetapi belum tentu kedua

formula ini memiliki frekuensi diameter droplet yang menjadi modus tersebut

sama.

Berdasarkan data percentile 90 pada tabel IX, secara angka pada formula

b dan ab memiliki perubahan nilai percentile 90 setelah penyimpanan. Namun,

perubahan ini tidak dapat digunakan untuk menentukan kestabilan emulsi krim

sunscreen ekstrak kental apel merah karena pada penelitian ini tidak diperoleh

data replikasi.

b. Pergeseran ukuran droplet. Uji ini bertujuan untuk mengamati

terjadinya fenomena koalesen, dimana pada fenomena koalesen terjadi

peningkatan ukuran droplet. Pergeseran ukuran droplet merupakan perbandingan

antara ukuran droplet setelah 48 jam dan ukuran droplet setelah penyimpanan

selama 3 minggu.

Page 68: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

48

Gambar 13. Kurva nilai tengah diameter droplet vs frekuensiuntuk formula 1

Gambar14. Kurva nilai tengah diameter droplet vs frekuensiuntuk formula a

Page 69: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

49

Gambar 15. Kurva nilai tengah diameter droplet vs frekuensiuntuk formula b

Gambar 16. Kurva nilai tengah diameter droplet vs frekuensiuntuk formula ab

Kurva pada gambar 13, 14, 15, dan 16 secara kualitatif menunjukkan adanya

pergeseran ukuran droplet pada pengamatan 48 jam dan setelah penyimpanan 3 minggu.

Hal ini mengindikasikan adanya perubahan ukuran droplet pada krim sunscreen ekstrak

kental apel merah formula 1, a, b, maupun ab selama penyimpanan.

Page 70: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

50

Tabel X. Pergeseran ukuran droplet

FormulaPergeseran ukuran

droplet (%)1 8,83a 4,73b 4,92

ab 3,51

Pada tabel X dapat dilihat bahwa dari keempat formula, formula ab yang

memiliki pergeseran ukuran droplet yang paling kecil yaitu dengan nilai

pergeseran 3,51%. Hal ini karena formula ab memiliki viskositas yang paling

tinggi. Viskositas tinggi dapat meminimalkan mobilitas dari droplet yang dapat

menyebabkan terjadinya penggabungan droplet-droplet kecil menjadi droplet

yang lebih besar, sehingga akan terbentuk sediaan krim (emulsi) dengan ukuran

droplet yang besar. Dengan melihat data tersebut dapat disimpulkan bahwa

formula 1, a, b, dan ab terjadi fenomena koalesen. Formula 1, a, b, dan ab terjadi

peningkatan diameter rata-rata droplet yang ditunjukkan dengan nilai persen

pergeseran ukuran droplet.

3. Uji sifat fisis dan stabilitas krim

Krim yang baik harus memenuhi sifat fisis dan stabilitas semisolid yaitu

daya sebar, viskositas, dan pergeseran viskositas yang terjadi setelah

penyimpanan 1 bulan. Pada penelitian ini pengamatan mengenai pergeseran

viskositas dilakukan selama 3 minggu. Hal ini karena terkait keterbatasan

penelitian.

a. Uji daya sebar. Daya sebar merupakan gambaran mudah tidaknya

krim diaplikasikan ke kulit. Krim yang baik harus dapat tersebar merata saat

diaplikasikan di permukaan kulit. Uji daya sebar bertujuan untuk melihat seberapa

Page 71: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

51

mudah 1 gram sampel krim dapat menyebar ketika diberi beban 125 gram.

Parameter yang dihitung adalah rata-rata diameter penyebaran krim setelah

pemberian beban selama 1 menit. Daya sebar yang optimum berada pada kisaran

5-7 cm untuk sediaan yang bersifat semifluid (Garg, Aggarwal, Garg, dan Singla,

2002). Hasil pengukuran daya sebar krim ekstrak kental apel merah adalah

sebagai berikut.

Tabel XI. Hasil pengukuran daya sebar krim sunscreen ekstrak apel merah

Formula Rata-rata (cm) ± SDF1 6,1 ± 0,28Fa 5,7 ± 0,18Fb 5,8 ± 0,23Fab 5,4 ± 0,20

Dari tabel XI, dapat diketahui hasil uji sifat fisik daya sebar krim yang

menunjukkan bahwa krim termasuk sediaan semifluid karena memiliki daya sebar

5-7 cm (Garg dkk., 2002). Sedangkan nilai SD kurang dari 10%, maka dapat

dikatakan bahwa data homogen dan bersifat reproducible.

Berdasarkan perhitungan desain faktorial didapatkan nilai efek antara

cetyl alcohol, gliserin, dan interaksi terhadap respon daya sebar krim. Hasil

perhitungannya yaitu sebagai berikut.

Tabel XII. Perhitungan nilai efek dalam menentukkan daya sebar krim

Faktor Nilai Efek % Kontribusi

Cetyl alcohol |- 0,38| 36,69Gliserin |- 0,28| 19,73Interaksi 8,333E-003 0,018

Berdasarkan tabel XII, cetyl alcohol diprediksi memberikan efek paling

dominan dalam menentukan respon daya sebar krim dibandingkan gliserin dan

Page 72: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

52

interaksi kedua faktor. Cetyl alcohol dan gliserin memberikan respon negatif

terhadap daya sebar krim, hal ini berarti cetyl alcohol dan gliserin menurunkan

respon daya sebar krim. Sedangkan interaksi memberikan respon positif yang

berarti akan menaikkan respon daya sebar krim.

Gambar 17. Pareto chart daya sebar krim

Berdasarkan gambar 17, cetyl alcohol dan gliserin diprediksi

berpengaruh signifikan dalam menentukan respon daya sebar krim. Hal ini dilihat

dari t-value cetyl alcohol dan gliserin yang lebih besar dari t-value limit 2,08596.

Gambar 18. Grafik hubungan antara interaksi cetyl alcohol dengan gliserinlevel rendah dan level tinggi terhadap daya sebar krim

Page 73: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

53

Gambar 18 memperlihatkan bahwa peningkatan jumlah cetyl alcohol

yang ditambahkan dalam formula krim sunscreen akan mempengaruhi respon

daya sebar krim. Peningkatan jumlah cetyl alcohol yang ditambahkan baik pada

penggunaan gliserin level rendah maupun level tinggi yang akan menurunkan

respon daya sebar krim.

Gambar 19. Grafik hubungan antara interaksi gliserin dengan cetyl alcohollevel rendah dan level tinggi terhadap daya sebar krim

Gambar 19 memperlihatkan bahwa peningkatan jumlah gliserin yang

ditambahkan dalam formula krim sunscreen akan mempengaruhi respon daya

sebar krim. Peningkatan jumlah gliserin yang ditambahkan baik pada penggunaan

cetyl alcohol level rendah maupun level tinggi yang akan menurunkan respon

daya sebar krim.

Interaksi dari kedua faktor dapat dilihat dari kedua grafik di atas yang

ditunjukkan oleh garis yang hampir sejajar. Kedua grafik tersebut menunjukkan

level rendah dan level tinggi faktor yang hampir sejajar. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa pada level yang diteliti ada interaksi antara kedua faktor tetapi

interaksinya sangat kecil. Selanjutnya, untuk mengetahui signifikansi dari model,

Page 74: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

54

cetyl alcohol, gliserin, dan interaksi terhadap respon daya sebar adalah sebagai

berikut.

Tabel XIII. Hasil perhitungan ANOVA untuk respon daya sebar krim

Source Sum ofSquares

df MeanSquare

F Value p-valueProb>F

Model 1,30 3 0,43 8,64 0,0007 signifikanA-cetyl alcohol 0,84 1 0,84 16,85 0,0006B-gliserin 0,45 1 0,45 9,06 0,0069AB 4,167E-004 1 4,167E-004 8,319E-003 0,9282Pure error 1,00 20 0,050Cor total 2,30 23

Pada hasil perhitungan ANOVA pada tabel XIII, menunjukkan bahwa p-

value yang dihasilkan untuk respon daya sebar memperlihatkan bahwa model,

cetyl alcohol, dan gliserin memberikan efek yang signifikan secara statistik. Hal

ini dilihat dari p-value cetyl alcohol, gliserin, dan model lebih kecil dari 0,05

(p<0,05). Dengan demikian persamaan desain faktorial yang dihasilkan dapat

digunakan untuk memprediksi respon daya sebar krim.

Dari perhitungan nilai F, menunjukkan bahwa nilai F cetyl alcohol dan

gliserin lebih besar dari nilai F tabel (3,20) pada taraf kepercayaan 95% yaitu

3,10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa cetyl alcohol dan gliserin secara

signifikan mempengaruhi respon daya sebar krim.

b. Viskositas Krim. Viskositas krim merupakan faktor yang

menentukan mudah tidaknya krim diaplikasikan pada kulit. Krim yang baik

memiliki viskositas yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Viskositas

krim yang tidak terlalu tinggi akan memudahkan krim untuk dituang dan

diaplikasikan, sedangkan viskositas krim yang tidak terlalu rendah akan

memperlama waktu retensi krim pada tempat aplikasi. Viskositas berbanding

Page 75: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

55

terbalik dengan daya sebar yaitu ketika viskositas lebih tinggi, daya sebar krim

lebih kecil, dan sebaliknya. Pengukuran viskositas krim dilakukan setelah 48 jam

karena pada waktu setelah 48 jam sudah tidak ada gaya atau energi pencampuran

yang mempengaruhi sistem emulsi. Hasil pengukuran viskositas krim setelah 48

jam penyimpanan adalah sebagai berikut.

Tabel XIV. Hasil pengukuran viskositas krim setelah penyimpanan 48 jam

Formula Viskositas krim (d.Pas) ± SDF1 195 ± 8,94Fa 237,5 ± 8,80Fb 224,2 ± 3,76Fab 250,8 ± 11,58

Berdasarkan tabel XIV, dapat diketahui hasil uji sifat fisik viskositas

krim yang menunjukkan bahwa hanya F1 yang memenuh viskositas krim yaitu

190-210 d.Pas. Nilai SD dari keempat formula, terdapat nilai SD yang lebih dari

10% yaitu pada Fab, maka dapat dikatakan bahwa data belum homogen dan belum

bersifat reproducible.

Dari perhitungan desain faktorial didapatkan nilai efek antara cetyl

alcohol, gliserin, dan interaksi terhadap respon viskositas krim. hasil

perhitungannya adalah sebagai berikut.

Tabel XV. Perhitungan nilai efek dalam menentukkan viskositas krim

Faktor Nilai Efek % KontribusiCetyl alcohol 34,58 60,86

Gliserin 21,25 22,98Interaksi |- 7,92| 3,19

Pada tabel XV cetyl alcohol diprediksi memberikan efek paling dominan

dalam menentukan viskositas dibandingkan gliserin dan interaksi. Cetyl alcohol

Page 76: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

56

dan gliserin memberikan respon positif terhadap viskositas krim, hal ini berarti

cetyl alcohol dan gliserin akan menaikkan respon viskositas krim. Sedangkan

interaksi kedua faktor memberikan respon negatif yang berarti akan menurunkan

respon viskositas krim.

Gambar 20. Pareto chart viskositas krim

Berdasarkan gambar 20, cetyl alcohol, gliserin, dan interaksinya

diprediksi berpengaruh signifikan dalam menentukan respon viskositas krim. Hal

ini dilihat dari t-value cetyl alcohol, gliserin, dan interaksi yang lebih besar dari t-

value limit 2,08596.

Gambar 21. Grafik hubungan antara interaksi cetyl alcohol dengan gliserinlevel rendah dan level tinggi terhadap viskositas krim

Page 77: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

57

Pada gambar 21 memperlihatkan bahwa peningkatan jumlah cetyl

alcohol yang ditambahkan dalam formula akan mempengaruhi respon viskositas

krim. Peningkatan jumlah cetyl alcohol yang ditambahkan baik pada penggunaan

gliserin level rendah maupun level tinggi akan berpengaruh dalam meningkatkan

respon viskositas krim.

Gambar 22. Grafik hubungan antara interaksi gliserin dengan cetyl alcohol levelrendah dan level tinggi terhadap viskositas krim

Pada gambar 22 memperlihatkan bahwa peningkatan jumlah gliserin

yang ditambahkan dalam formula akan mempengaruhi respon viskositas krim.

Peningkatan jumlah gliserin yang ditambahkan baik pada penggunaan cetyl

alcohol level rendah maupun level tinggi berpengaruh dalam meningkatkan

viskositas krim.

Adanya interaksi dari kedua faktor dapat dilihat dari kedua grafik di atas

yang ditunjukkan oleh garis yang tidak sejajar. Kedua grafik tersebut

menunjukkan level rendah dan level tinggi faktor yang tidak sejajar. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa pada level yang diteliti ada interaksi antara cetyl alcohol

dengan gliserin terhadap viskositas krim. Selanjutnya, untuk mengetahui

Page 78: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

58

signifikansi dari model, cetyl alcohol, gliserin, dan interaksi terhadap respon

viskositas krim adalah sebagai berikut.

Tabel XVI. Hasil perhitungan ANOVA untuk respon viskositas krim

Source Sum ofSquares

df MeanSquare

F Value p-valueProb>F

Model 10261,46 3 3420,49 44,74 < 0,0001 signifikanA-cetyl alcohol 7176,04 1 7176,04 93,86 < 0,0001B-gliserin 2709,37 1 2709,37 35,44 < 0,0001AB 376,04 1 376,04 4,92 0,0383Pure error 1529,17 20 76,46Cor total 11790,63 23

Pada hasil perhitungan ANOVA pada tabel XVI, menunjukkan bahwa p-

value yang dihasilkan untuk respon viskositas krim memperlihatkan bahwa

model, cetyl alcohol, gliserin, dan interaksinya memberikan efek yang signifikan

secara statistik. Hal ini dilihat dari p-value model, cetyl alcohol, gliserin, dan

interaksi lebih kecil dari 0,05 (p<0,05). Dengan demikian persamaan desain

faktorial yang dihasilkan dapat digunakan untuk memprediksi respon viskositas

krim.

Dari nilai F cetyl alcohol, gliserin, interaksi, dan model lebih besar dari

nilai F tabel (3,20) untuk taraf kepercayaan 95% yaitu 3,10. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa cetyl alcohol, gliserin, dan interaksinya secara

signifikan mempengaruhi respon viskositas krim.

c. Pergeseran Viskositas. Pergeseran viskositas krim selama

penyimpanan 1 bulan merupakan parameter stabilitas krim, sebab ada banyak

faktor dari dalam maupun luar yang dapat mempengaruhi stabilitas krim selama

penyimpanan. Pada penelitian ini, pergeseran viskositas krim diamati selama

penyimpanan 3 minggu. Krim yang baik diharapkan pergeseran viskositasnya

Page 79: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

59

tidak melebihi 10%. Pergeseran viskositas yang kurang dari 10%, diharapkan

krim sunscreen ekstrak kental apel merah tidak terjadi perubahan sifat fisik krim

secara signifikan atau masih stabil. Semakin besar nilai pergeseran viskositas

krim, maka semakin tidak stabil krim tersebut, dan sebaliknya. Hasil perhitungan

pergeseran viskositas krim setelah penyimpanan 3 minggu adalah sebagai berikut.

Tabel XVII. Hasil perhitungan pergeseran viskositas krim

Formula Pergeseran Viskositas (%) ± SDF1 8,56 ± 1,37Fa 8,42 ± 2,66Fb 3,75 ± 1,83Fab 3,30 ± 0,97

Berdasarkan tabel XVII, dapat diketahui hasil uji pergeseran viskositas

krim yang menunjukkan bahwa semua formula memiliki pergeseran viskositas

krim yaitu kurang dari 10%. Nilai SD dari keempat formula adalah kurang dari

10%, maka dapat dikatakan bahwa data homogen dan bersifat reproducible.

Hasil perhitungan desain faktorial menunjukkan nilai efek antara cetyl

alcohol, gliserin, dan interaksi terhadap respon pergeseran viskositas krim adalah

sebagai berikut.

Tabel XVIII. Perhitungan nilai efek dalam menentukkanpergeseran viskositas krim

Faktor Nilai Efek % KontribusiCetyl alcohol |- 0,29| 0,24

Gliserin |- 4,97| 68,92Interaksi |- 0,15| 0,064

Dari tabel XVIII, gliserin diprediksi memberikan efek paling dominan

dalam menentukan respon pergeseran viskositas krim dibandingkan cetyl alcohol

Page 80: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

60

dan interaksi. Gliserin, cetyl alcohol dan interaksi memberikan respon negatif

terhadap pergeseran viskositas krim, hal ini berarti gliserin, cetyl alcohol, dan

interaksi akan menurunkan respon pergeseran viskositas krim. Gliserin

berpengaruh paling dominan dalam menentukan respon pergeseran viskositas

krim. Hal ini karena gliserin bersifat sebagai humectant yang merupakan suatu

bahan higroskopis yang mampu mempertahankan kelembaban sediaan sehingga

dapat mempertahankan konsistensi sediaan.

Gambar 23. Pareto chart pergeseran viskositas krim

Dari gambar 23 dapat diketahui bahwa gliserin diprediksi berpengaruh

signifikan dalam menentukan respon pergeseran viskositas krim. Hal ini dilihat

dari t-value gliserin yang lebih besar dari t-value limit 2,08596.

Page 81: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

61

Gambar 24. Grafik hubungan antara interaksi cetyl alcohol dengan gliserinlevel rendah dan level tinggi terhadap pergeseran viskositas krim

Gambar 24 memperlihatkan bahwa peningkatan jumlah cetyl alcohol

yang ditambahkan dalam formula akan mempengaruhi respon pergeseran

viskositas krim. Peningkatan jumlah cetyl alcohol yang ditambahkan baik pada

penggunaan gliserin level rendah maupun level tinggi akan berpengaruh dalam

menurunkan respon pergeseran viskositas krim.

Gambar 25. Grafik hubungan antara interaksi gliserin dengan cetyl alcohol levelrendah dan level tinggi terhadap pergeseran viskositas krim

Gambar 25 memperlihatkan bahwa peningkatan jumlah gliserin yang

ditambahkan dalam formula akan mempengaruhi pergeseran viskositas krim.

Page 82: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

62

Peningkatan jumlah gliserin yang ditambahkan baik pada penggunaan cetyl

alcohol level rendah maupun level tinggi berpengaruh dalam menurunkan respon

pergeseran viskositas krim.

Adanya interaksi dari kedua faktor dapat dilihat dari kedua grafik di atas

yang ditunjukkan oleh garis yang tidak sejajar. Kedua grafik tersebut

menunjukkan level rendah dan level tinggi faktor yang tidak sejajar. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa pada level yang diteliti ada interaksi antara cetyl alcohol

dengan gliserin terhadap pergeseran viskositas krim. Selanjutnya, untuk

mengetahui signifikansi dari model, cetyl alcohol, gliserin, dan interaksi terhadap

respon pergeseran viskositas adalah sebagai berikut.

Tabel XIX. Hasil perhitungan ANOVA untuk responpergeseran viskositas krim

Source Sum ofSquares

df MeanSquare

FValue

p-valueProb>F

Signifikansi

Model 148,66 3 49,55 14,99 < 0,0001 signifikanA-cetyl alcohol 0,51 1 0,51 0,15 0,6985B-gliserin 148,01 1 148,01 44,78 < 0,0001AB 0,14 1 0,14 0,042 0,8401Pure error 66,10 20 3,30Cor total 214,75 23

Berdasarkan hasil perhitungan ANOVA pada tabel XIX, menunjukkan

bahwa p-value yang dihasilkan untuk respon pergeseran viskositas krim

memperlihatkan bahwa model dan gliserin memberikan efek yang signifikan

secara statistik. Hal ini dilihat dari p-value model dan gliserin lebih kecil dari 0,05

(p<0,05). Dengan demikian persamaan desain faktorial yang dihasilkan dapat

digunakan untuk memprediksi respon pergeseran viskositas krim.

Page 83: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

63

Dari nilai F untuk gliserin yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai F

lebih besar dari nilai F tabel (3,20) untuk taraf kepercayaan 95% yaitu 3,10.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gliserin secara signifikan

mempengaruhi respon pergeseran viskositas krim.

E. Optimasi Formula Krim Sunscreen Ekstrak Kental Apel Merah

Berdasarkan data hasil perhitungan data respon sifat fisik dan stabilitas

krim, maka akan didapat persamaan desain faktorial. Dari persamaan desain

faktorial dapat dibuat grafik contour plot, yang menunjukkan level yang optimum

dari kedua faktor yang memberikan respon yang memenuhi persyaratan respon

sifat fisik krim yang diinginkan. Sedangkan pembuatan contour plot

superimpossed bertujuan untuk mendapatkan area komposisi optimum cetyl

alcohol dan gliserin yang memenuhi respon sifat fisik dan stabilitas krim yang

diinginkan.

1. Daya sebar

Pada penelitian ini, daya sebar yang optimum adalah antara 5-7 cm

sesuai dengan jenis sediaan yang semifluid (Garg dkk., 2002). Persamaan desain

faktorial untuk daya sebar krim yang diperoleh adalah y = 10,8167– 1,8000(A) –

0,1389(B) + 0,0222(A)(B). Dari persamaan tersebut dibuat contour plot sebagai

berikut.

Page 84: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

64

Keterangan:: area optimum yang masuk range daya sebar krim (5-7 cm)

Gambar 26. Grafik contour plot daya sebar krim

Berdasarkan gambar 26 dapat diketahui bahwa krim pada semua level

cetyl alcohol dan gliserin yang diteliti masuk dalam komposisi area optimum yang

ditunjukkan dengan area berwarna kuning, yang memberikan respon daya sebar

krim yang sesuai dengan parameter optimum suatu sediaan yang bersifat semifluid

yaitu 5-7 cm (Garg dkk., 2002).

Pada level cetyl alcohol dan gliserin yang diteliti mempunyai efek

dominan terhadap respon daya sebar krim berdasarkan pada tabel XIII yang

menunjukkan hasil perhitungan ANOVA. Oleh karena itu, peningkatan jumlah

cetyl alcohol dan gliserin pada level yang diteliti, akan secara signifikan

mempengaruhi respon penurunan daya sebar krim.

2. Viskositas

Viskositas merupakan parameter yang cukup penting dalam sediaan

semisolid, karena viskositas berpengaruh terhadap mudah tidaknya sediaan

dikeluarkan dari kemasan. Dalam penelitian ini dipilih area viskositas yang

optimum adalah 190-210 d.Pas. Persamaan desain faktorial untuk viskositas krim

Page 85: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

65

adalah y = - 768,3333 + 423,3333(A) + 51,9444(B) – 21,1111(A)(B). Dari

persamaan ini dibuat contour plot sebagai berikut.

Keterangan:

: area optimum yang masuk range viskositas krim (190-210 d.Pas.)

Gambar 27. Grafik contour plot viskositas krim

Pada gambar 27, terlihat bahwa krim dengan level cetyl alcohol dan gliserin

yang diteliti terdapat area komposisi optimum yaitu pada area yang berwarna kuning,

yang menghasilkan viskositas optimum yaitu 190-210 d.Pas.

Berdasarkan pada tabel XVI yang menunjukkan hasil perhitungan

ANOVA, level cetyl alcohol, gliserin, dan interaksi yang diteliti mempunyai efek

dominan terhadap respon viskositas krim. Oleh karena itu, peningkatan jumlah

cetyl alcohol dan gliserin pada level yang diteliti, akan secara signifikan

mempengaruhi respon peningkatan viskositas krim.

3. Pergeseran viskositas

Pergeseran viskositas merupakan parameter stabilitas krim. Selain itu,

pergeseran viskositas krim juga terkait dengan konsistensi sediaan krim. Dalam

penelitian ini, dipilih pergeseran viskositas krim yang optimum adalah kurang dari

Page 86: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

66

10%. Persamaan desain faktorial untuk pergeseran viskositas krim adalah y =

19,2350 + 4,2933(A) – 0,7961(B) – 0,4044(A)(B). Dari persamaan tersebut dapat

dibuat contour plot sebagai berikut.

Keterangan:: area optimum yang masuk range pergeseran viskositas krim (kurang

dari 10 %)Gambar 28. Grafik contour plot pergeseran viskositas krim

Pada gambar 28 dapat diketahui bahwa krim pada semua level cetyl

alcohol dan gliserin yang diteliti masuk dalam komposisi area optimum yang

ditunjukkan dengan area berwarna kuning, yang memberikan respon pergeseran

viskositas krim yang sesuai dengan parameter optimum yaitu kurang dari 10%.

Pada level gliserin yang diteliti mempunyai efek paling dominan

terhadap respon pergeseran viskositas krim berdasarkan pada tabel XIX yang

menunjukkan hasil perhitungan ANOVA. Oleh karena itu, peningkatan jumlah

faktor gliserin pada level yang diteliti, akan secara signifikan mempengaruhi

respon penurunan pergeseran viskositas krim.

Page 87: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

67

4. Contour plot superimpossed

Contour plot superimpossed bertujuan untuk mengetahui area komposisi

yang optimum yang menghasilkan sifat fisik dan stabilitas krim yang diinginkan.

Area komposisi yang optimum diperoleh menggunakan respon yang diinginkan

dalam batas level atau faktor yang digunakan, didasarkan pada hasil contour plot

sifat fisis dan stabilitas krim. Pada gambar di bawah menunjukkan area komposisi

yang optimum yaitu sebagai berikut.

Keterangan:: area komposisi cetyl alcohol dan gliserin yang optimum

Gambar 29. Contour plot superimpossed

Pada gambar 29, warna kuning menunjukkan area komposisi cetyl alcohol

dan gliserin yang optimum, dimana menghasilkan sifat fisik (daya sebar dan

viskositas krim) dan stabilitas krim sesuai dengan yang diinginkan.

Dari hasil pengolahan data, diperoleh prediksi area komposisi optimum

cetyl alcohol dan gliserin yang menghasilkan sifat fisik dan stabilitas krim sesuai

yang diinginkan adalah sebagai berikut.

Page 88: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

68

Tabel XX. Prediksi area komposisi optimum

Faktor Level Respon PrediksiCetyl alcohol 2,00 Daya sebar 5,9 cmGliserin 13,50 Viskositas 209,58 d.Pas

Pergeseran viskositas 6,15 %

Berdasarkan tabel XX dapat diketahui bahwa komposisi optimum untuk

cetyl alcohol adalah 2,00 gram sedangkan untuk gliserin adalah 13,50 gram. Pada

komposisi ini menghasilkan respon daya sebar 5,9 cm, viskositas 209,58 d.Pas,

dan pergeseran viskositas 6,15 %. Dipilih titik prediksi ini karena menghasilkan

respon daya sebar dan pergeseran viskositas yang paling kecil serta viskositas

yang paling besar. Daya sebar dan pergeseran viskositas yang kecil serta

viskositas yang besar diharapkan menghasilkan sediaan krim yang lebih stabil.

Page 89: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Cetyl alcohol berpengaruh paling dominan terhadap respon daya sebar dan

viskositas krim, sedangkan gliserin berpengaruh paling dominan terhadap

respon pergeseran viskositas krim.

2. Dapat ditemukan area komposisi optimum pada level faktor yang diteliti sesuai

dengan parameter sifat fisik dan stabilitas krim melalui contour plot

superimpossed.

B. Saran

1. Perlu dilakukan pembuatan krim menggunakan mixer, serta dilakukan

optimasi suhu pembuatan dan kecepatan pengadukan.

2. Perlu dilakukan pengamatan karakteristik ukuran droplet setiap minggu

selama penyimpanan satu bulan untuk mengetahui mulainya ketidakstabilan

krim.

Page 90: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

70

DAFTAR PUSTAKA

Allen, L. V., dan Emeritus, 1999, Compounding with Glycerin and PropileneGlycol, International Journal of Pharmaceutical Compounding, 12(3)

Allen, L.V., 2002, The Art, Science, and Technology of PharmaceuticalCompounding, Second Edition, American Pharmaceutical Assosciation,USA, pp, 263, 276.

Anief, Moh, 2000, Ilmu Meracik Obat, Teori dan Praktik, Gadjah MadaUniversity Press, Yogyakarta, pp. 148, 168-169.

Anonim, 1983, Handbook of Pharmaceutical Excipients, AmericanPharmaceutical Association, Washington D.C.,pp. 241-242.

Anonim, 1986, Sediaan Galenik, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan, pp. 6,551.

Anonim, 1999, Sunscreen Drug Products for Over-The-Counter Human Use, Anupdate, Food and Drug Administration, HHSS,http://www.fda.gov/cder/otcmonograph/Sunscreen/sunscreen(352).pdf,diakses tanggal 23 Maret 2010.

Ansel, H.C., 1985, Introduction to Pharmaceutical Dosage Forms, Lea danFebiger, Philadelphia, pp. 251.

Armstrong, N. A., dan James, K. C., 1996, Pharmaceutical Experimental Designand Interpretation : Factorial Design of Experiment, Taylor and Francis,USA, pp. 131-165.

Aulton, M. E., 2002, Pharmaceutics : The Science of Dosage Form Design, 2nd

Ed., ELBS with Churchill Livingstone, New York.

Bennet, H.F.A.I.C., 1970, New Cosmetic Formulary, Chemical CompanyPublishing, Inc., New York, pp. 35-36.

Bolton, S., 1997, Pharmaceutical Statistic Practical and Clinical Application, 3rd

Ed., Marcel Dekker, Inc., New York, pp.308-337; 532-574.

Bondi, E.E., Jegosthy, B.W., dan Lazarus, G.S., 1991, Dermatology Diagnosisand Therapy, 1st Edition, Prentice Hall International, Inc., Philadelphia,pp. 364-365.

Page 91: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

71

Boyer, J., dan Liu, R. H., 2004, Apple Phytochemicals and Their Health Benefits,Nutrition Journal, 3(5), 1-15

Boylan, J.C., Cooper, J., dan Chowhan, Z.T., 1986, Handbook of PharmaceuticalExcipients, American Pharmaceutical Association, Washington, pp. 63-65, 227, 299-300, 334-335.

Casagrande, R., Sandra R. G., Waldiceu A.V., José R.J., Antonio C.S., and MariaJ.V.F, 2006, Evaluation of Functional Stability of Quercetin as a RawMaterial and in Different Topical Formulations by its AntilipoperoxidativeActivity, AAPS PharmSciTech., 7(1), E1

Dreher, T.M., Glass, J., Connor, A.J.O., dan Steven, G.W., 1997, Effect ofRheology on Coalescence Rates and Emulsion Stability, AIChE Journal45 (6).

Friberg, S.E., Quencer, L.G., dan Hilton, M.L., 1996, Theory of Emulsions, inLieberman H.A., Rieger, M.M., and Banker, G.S., (Eds), PharmaceuticalDosage Forms: Disperse Systems, Volume 1, Second Edition, Revisedand Expanded, Marcel Dekker, Inc., New York, 57.

Garg, A., Aggarwal, D., Garg, S., dan Singla, A.K., 2002, Spreading of SemisolidFormulation: An Update, Pharmaceutical Technology, 84-105,www.pharmtech.com, diakses tanggal 8 Februari 2010.

Harry, R.G., 1982, Cosmeticology, The Principles and Practice of ModernCosmetic, 6th, Leonard Hill Book, London, pp. 306-320, 702-705.

Lindhorst, K., 1998, Antioxidant activity of phenolic fraction of plant productsingested by the maasai, Thesis, School of Dietetics and Human NutritionMcGill University, Montreal, 13-20.

List, P.H., dan Schmidt, P.C., 1989, Phytopharmaceutical Technology, Heyden &Son Limited, London, pp. 107-109.

Levy, S.B., 2001, UV Filters, in Barrel, Andre O., Paye, Marc, dan Maibach,Howard I., Handbook of Cosmetics Science and Technology, MarcellDekker Inc., New York, pp. 452-453.

Ley, R.D., dan Reeve, V.E., 1997, Chemoprevention of Ultraviolet, Radiation-induced Skin Cancer, Environment Health Perspectives, 105S, 981-984.

Markham, K.R., 1988, Cara Mengindentifikasi Flavonoid, diterjemahkan olehKosasih Padmawinata, hal.1, 3, 15, Penerbit ITB, Bandung.

Page 92: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

72

Martin, A., Swarbick, J., dan Cammarata, A., 1993, Physical Pharmacy, 3rd Ed.,Lea & Febiger, Philadelpia, pp., 522-537, 1077-1119.

Muth, J. E. De., 1999, Basic Statistic and Pharmaceutica Statistical Applications,Marcel Dekker, Inc., New York, pp. 265-294.

Petro, A. J., 1981, Correlation of Spectrophotometric Data with SunscreenProtection Factor, International Journal of Cosmetic Science, 3, 185-196.

Prokai, L., Nguyen, V., Jasti, B.R., dan Ghosh, T.K., 2004, Principles andAplications of Surface Phenomena, in Ghosh, T.K., dan Jasti, B.R.,theory and Practice of Contemporu Pharmaceutics, CRC Press, BocaRaton, 186-187.

Reynold, J.E.F., 1982, Martindale The Extra Pharmacopeia, 28th Ed.,Pharmaceutical Press, London, pp. 266,1311.

Rowe, C.R.,Sheskey, P.J., dan Owen, S.C., 2006, Handbook of PharmaceuticalExcipients, 5th Edition, Pharmaceutical Press, USA, pp.155, 301, 624,626.

Sagarin, Edward, 1957, Cosmetic Science and Technology, Interscience PublisherInc., New York, pp. 95, 147-181.

Singleton, V.L., dan Rossi J.A., 1965, Colorimetry of total phenolics withphosphomolybolic-phosphotungstic acid reagents. Am. J. Enol. Vitic. 16,144-158.

Stanfield, V.L., 2003, Sun Protection: Enhancing Product Functionality withSunscreen, in Schueller, R., dan Romanowski, P., (Eds.), MultifunctionalCosmetics, Marcell Dekker Inc., New York, pp. 145-148.

Voigt, R., 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Gadjah Mada UniversityPress, Yogyakarta, pp. 399-443.

Wilkinson, J.B., dan Moore, R.J., 1982, Harry’s Cosmeticology, ChemicalPublishing Company Inc, New York, pp. 66, 241.

Windholz, M., 1976, Merck Index, 9th Edition, Merck & Co., Inc., USA, pp. 254,581-582.

Young, Anne, 1972, Practical Cosmetic Science, Mills & Boon Limited, London.pp. 39-40.

Page 93: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

73

LAMPIRAN

Lampiran 1. Penetapan Kadar Polifenol dalam Ekstrak Kental Apel Merah(Pyrus malus L.)

a. Penimbangan baku kuersetin

Berat wadah = 14,984 gBerat wadah + zat (kasar) = 15,012 gBerat wadah + zat (analitik) = 15,0100 gBerat wadah + sisa = 14,9827 gBerat zat = 0,0273 g

= 27,3 mg

b. Pembuatan seri larutan baku

Kadar larutan baku kuersetin = = 1,092 mg/mL

Seri larutan bakuSeri 1C1 . V1 = C2 . V2

1,092 . 1 = C2 . 5C2 = 0,2184 mg/mL

Seri 4C1 . V1 = C2 . V2

1,092 . 2,5 = C2 . 5C2 = 0,5460 mg/mL

Seri 2C1 . V1 = C2 . V2

1,092 . 1,5 = C2 . 5C2 = 0,3276 mg/mL

Seri 5C1 . V1 = C2 . V2

1,092 . 3 = C2 . 5C2 = 0,6552 mg/mL

Seri 3C1 . V1 = C2 . V2

1,092 . 2 = C2 . 5C2 = 0,4368 mg/mL

Seri 6C1 . V1 = C2 . V2

1,092 . 3,5 = C2 . 5C2 = 0,7644 mg/mL

c. Pembuatan kurva baku kuersetin

Kadar (mg/mL) Absorbansi0,2184 0,2930,3276 0,4180,4368 0,5240,5460 0,5540,6552 0,6260,7644 0,728

Page 94: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

74

Dari perhitugan regresi linear didapat:A = 0,1601B = 0,7402r = 0,9864Persamaan kurva baku y = 0,7402x + 0,1601

d. Penimbangan sampel ekstrak kental apel merah

Replikasi Berat wadah(g)

Berat wadah+ ekstrak (g)

Berat wadah +sisa ekstrak (g)

Beratekstrak (g)

1 14,4490 15,8008 14,7964 1,00442 14,3916 15,8358 14,8346 1,00123 15,3910 16,8492 15,8437 1,00554 13,6660 14,9739 13,9674 1,00655 14,3928 15,6303 14,6274 1,00296 14,4492 15,8703 14,8692 1,0011

e. Perhitungan kadar polifenol ekstrak kental apel merah

Replikasi Absorbansi1 0,3182 0,3143 0,3124 0,3165 0,3176 0,310

1) Replikasi 1y = 0,7402x + 0,16010,318 = 0,7402x + 0,1601x = 0,2133 mg/mL x 100

= 21,33 mg/mLJumlah dalam 25 mL aseton = 21,33 mg/mL × 25 mL

= 533,25 mg/25 mLBerat ekstrak yang ditimbang = 1004,4 mg

Kadar polifenol =

2) Replikasi 2y = 0,7402x + 0,16010,314 = 0,7402x + 0,1601x = 0,2079 mg/mL x 100

= 20,79 mg/mLJumlah dalam 25 mL aseton = 20,79 mg/mL × 25 mL

= 519,75 mg/25 mLBerat ekstrak yang ditimbang = 1001,2 mg

Page 95: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

75

Kadar polifenol =

3) Replikasi 3y = 0,7402x + 0,16010,312 = 0,7402x + 0,1601x = 0,2052 mg/mL x 100

= 20,52 mg/mLJumlah dalam 25 mL aseton = 20,52 mg/mL × 25 mL

= 513,00 mg/25 mLBerat ekstrak yang ditimbang = 1005,5 mg

Kadar polifenol =

4) Replikasi 4y = 0,7402x + 0,16010,316 = 0,7402x + 0,1601x = 0,2106 mg/mL x 100

= 21,06 mg/mLJumlah dalam 25 mL aseton = 21,06 mg/mL × 25 mL

= 526,50 mg/25 mLBerat ekstrak yang ditimbang = 1006,5 mg

Kadar polifenol =

5) Replikasi 5y = 0,7402x + 0,16010,317 = 0,7402x + 0,1601x = 0,2120 mg/mL x 100

= 21,20 mg/mLJumlah dalam 25 mL aseton = 21,20 mg/mL × 25 mL

= 530,00 mg/25 mLBerat ekstrak yang ditimbang = 1002,9 mg

Kadar polifenol =

6) Replikasi 6y = 0,7402x + 0,16010,310 = 0,7402x + 0,1601x = 0,2025 mg/mL x 100

= 20,25 mg/mLJumlah dalam 25 mL aseton = 20,25 mg/mL × 25 mL

= 506,25 mg/25 mLBerat ekstrak yang ditimbang = 1001,1 mg

Kadar polifenol =

Kadar polifenol rata-rata = 51,9583 %b/b

Page 96: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

76

Lampiran 2. Penetapan Nilai SPFa. Penimbangan ekstrak

Penimbangan ektrak kental apel merah setara dengan 3 gram polifenol:

x = x 100g

x = 5,7739 gram

Penimbangan Replikasi I Replikasi II Replikasi IIIWadah (g) 14.43321 14.39465 14.43334Wadah + zat (g) 20.28125 20.84680 20.61512Wadah + sisa (g) 14.53780 14.92898 14.77726Zat (g) 5.74345 5.91782 5.83786Bobot polifenol dalamekstrak (g)

2,9842 3,0748 3,0333

Kadar stok polifenol 2,9842%b/v 3,0748 %b/v 3,0333 %b/v

b. Konversi kadar polifenol 1,8%b/v menjadi %b/bBerat wadah = 15,9667 gBerat wadah + larutan = 25,4234 gBerat larutan = 9,4567 g

Konsentrasi polifenol 1,8%b/v = 0,18 g/10mL1,8 g/10 mL = 0,18 g/9,4567 g1,9034 g/100 mL = 1,9034 %b/b

Berat ekstraksi dalam formulasi adalah setara dengan konsentrasi polifenol1,9034 %b/b yaitu 3,66 g ekstrak.

Berat ekstrak = x 100 g = 3,66 g

Page 97: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

77

c. Perhitungan SPF

6 mg% 12 mg% 18 mg%

I AUC II AUC III AUC I AUC II AUC III AUC I AUC II AUC III AUC

290 1.811 8.5307 1.743 7.7964 1.880 8.4055 3.084 14.9071 3.044 14.6174 3.068 14.7969 3.602 17.8157 3.420 16.9401 3.420 16.9082

295 1.601 7.7081 1.375 6.4707 1.482 6.9487 2.879 13.9808 2.803 13.5239 2.851 13.7569 3.524 17.3919 3.356 16.5576 3.343 16.4628

300 1.482 7.2095 1.213 5.8181 1.297 6.2342 2.714 13.2245 2.606 12.6365 2.652 12.8627 3.433 16.9085 3.267 16.0849 3.242 15.9599

305 1.402 6.8340 1.114 5.4117 1.196 5.7967 2.576 12.5434 2.448 11.9671 2.493 12.1607 3.330 16.4309 3.167 15.5872 3.142 15.4639

310 1.332 6.4880 1.050 5.0954 1.122 5.4517 2.441 11.9322 2.338 11.3691 2.371 11.5579 3.242 15.8671 3.068 15.0965 3.044 14.9449

315 1.263 6.1698 0.988 4.8239 1.058 5.1734 2.332 11.3619 2.209 10.7831 2.252 11.0208 3.105 15.2494 2.971 14.5237 2.934 14.3740

320 1.205 5.8377 0.942 4.5771 1.011 4.9203 2.213 10.7252 2.104 10.2369 2.156 10.4956 2.995 14.6734 2.839 13.9299 2.815 13.8125

325 1.131 3.5658 0.889 4.2981 0.957 4.6339 2.077 6.0947 1.991 9.6524 2.042 9.8799 2.875 14.0482 2.733 13.3481 2.710 13.2329

330 0.296 1.4116 0.830 2.5038 0.897 2.6821 0.361 1.7487 1.870 5.3078 1.910 9.1572 2.745 7.6562 2.606 7.2413 2.583 7.1708

335 0.269 1.3044 0.171 0.8815 0.176 0.9063 0.338 1.6092 0.253 1.3177 1.753 5.0408 0.318 1.6586 0.290 1.5203 0.285 1.4929

340 0.253 1.2253 0.181 0.9062 0.186 0.9311 0.305 1.4586 0.274 1.4113 0.264 1.3576 0.346 1.7997 0.318 1.6445 0.312 1.6307

345 0.237 1.1344 0.181 0.8938 0.186 0.9311 0.278 1.3115 0.290 1.4790 0.280 1.4248 0.374 1.9434 0.340 1.7569 0.340 1.7427

350 0.217 1.0446 0.176 0.8691 0.186 0.9187 0.246 1.1041 0.301 1.5199 0.290 1.4654 0.403 2.0602 0.363 1.8711 0.357 1.8424

355 0.201 0.9688 0.171 0.8323 0.181 0.8815 0.195 0.9265 0.307 1.5199 0.296 1.4790 0.421 2.1341 0.386 1.9431 0.380 1.9141

360 0.186 0.8940 0.162 0.7835 0.171 0.8323 0.175 0.8523 0.301 1.4790 0.296 1.4518 0.433 2.1639 0.392 1.9576 0.386 1.9286

365 0.171 0.8201 0.152 0.7232 0.162 0.7714 0.166 0.8035 0.290 1.4248 0.285 1.3844 0.433 2.1490 0.392 1.9431 0.386 1.9141

370 0.157 0.7592 0.137 0.6634 0.147 0.6992 0.156 0.7671 0.280 1.3444 0.269 1.3044 0.427 2.0751 0.386 1.8997 0.380 1.8566

375 0.147 0.7231 0.128 0.5928 0.133 0.6280 0.151 0.7431 0.258 1.2385 0.253 1.1994 0.403 1.9723 0.374 1.7997 0.363 1.7569

380 0.142 0.6991 0.109 0.5114 0.119 0.5577 0.146 0.6140 0.237 1.1216 0.227 1.1084 0.386 1.8427 0.346 1.6586 0.340 1.6170

385 0.137 0.6752 0.095 0.4428 0.105 0.4885 0.099 0.4855 0.211 0.9817 0.217 1.0700 0.351 1.6589 0.318 1.4932 0.307 1.4523

390 0.133 0.6163 0.082 0.3752 0.091 0.4090 0.095 0.4741 0.181 0.8448 0.211 1.0318 0.312 1.4660 0.280 1.3049 0.274 1.2655

Page 98: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

78

395 0.114 0.5576 0.068 0.3085 0.073 0.3306 0.095 0.4627 0.157 0.7234 0.201 0.9439 0.274 1.2784 0.242 1.1219 0.232 1.0706

400 0.109 0.5460 0.055 0.1377 0.059 0.2755 0.090 0.4514 0.133 0.6047 0.176 0.8083 0.237 1.0962 0.206 0.9443 0.196 0.9067

405 0.109 0.4774 0.051 0.1268 0.090 0.4514 0.109 0.5114 0.147 0.6756 0.201 0.9439 0.171 0.8080 0.166 0.7716

410 0.082 0.3641 0.090 0.4401 0.095 0.4428 0.123 0.5927 0.176 0.8324 0.152 0.7113 0.142 0.6754

415 0.064 0.3194 0.086 0.4175 0.082 0.3975 0.114 0.5576 0.157 0.7592 0.133 0.6397 0.128 0.6044

420 0.064 0.1597 0.081 0.2031 0.077 0.1931 0.109 0.2730 0.147 0.3675 0.123 0.3080 0.114 0.2846

425

AUC total 67.0440 55.7166 59.9342 110.0940 118.6500 128.8572 164.2430 154.6353 153.0571

Log SPF 0.5157 0.5065 0.5212 0.8469 0.9127 0.9912 1.2634 1.1895 1.1774

SPF 3.2787 3.2100 3.3205 7.0291 8.1790 9.7994 18.3400 15.4703 15.0453

Rata-rata SPF 3.2697 8.3358 16.2852

Page 99: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

79

Lampiran 3. Sifat Fisik dan Stabilitas Krim

a. Daya sebar

ReplikasiFormula

1 2 3 4 5 6Rata-rata (cm)

± SD

1 6,1 5,7 6,2 5,8 6,3 6,4 6,1 ± 0,28a 5,7 5,4 5,8 5,6 5,8 5,9 5,7 ± 0,18b 6,0 5,7 5,6 5,5 6,0 6,0 5,8 ± 0,23

ab 5,4 5,5 5,5 5,1 5,4 5,7 5,4 ± 0,20

Perhitungan ANOVA

Efek

Page 100: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

80

Grafik Box Cox

b. Viskositas

ReplikasiFormula

1 2 3 4 5 6Rata-rata (d.Pa.s) ± SD

1 205 200 180 200 195 190 195,0 ± 8,94a 230 250 230 245 240 230 237,5 ± 8,80b 220 225 230 220 225 225 224,2 ± 3,76ab 250 265 250 255 255 230 250,8 ± 11,58

Perhitungan ANOVA

Efek

Page 101: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

81

Grafik Box Cox

c. Pergeseran viskositas

Formula 1

Replikasi Viskositasawal

Viskositasakhir

Pergeseranviskositas (%)

1 205 190 7,322 200 185 7,503 180 165 8,334 200 180 10,005 195 180 7,696 190 170 10,53

Rata-rata 195 178,3 8,56SD 8,94 9,31 1,37

Formula a

Replikasi Viskositasawal

Viskositasakhir

Pergeseranviskositas

(%)1 230 215 6,522 250 230 8,003 230 215 6,524 245 230 6,125 240 210 12,506 230 205 10,87

Rata-rata 237,5 217,5 8,42SD 8,80 10,37 2,66

Page 102: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

82

Formula b

Replikasi Viskositasawal

Viskositasakhir

Pergeseranviskositas

(%)1 220 225 2,272 225 220 2,223 230 220 4,554 220 210 4,555 225 220 2,226 225 210 6,67

Rata-rata 224,17 217,5 3,75SD 3,76 6,12 1,83

Formula ab

Replikasi Viskositasawal

Viskositasakhir

Pergeseranviskositas

(%)1 250 240 4,002 265 255 3,773 250 240 4,004 255 245 3,925 255 250 1,966 230 225 2,17

Rata-rata 250,83 242,5 3,30SD 11,58 10,37 0,97

Perhitungan ANOVA

Page 103: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

83

Efek

Grafik Box Cox

d. Hasil pengujian mikromeritik

Kalibrasi = x 0,01 mm= x 10 µm = 7,14 =7

Jumlah Kelas = 1 + 3,322 log n = 1 + 3,322 log 500 = 9,96 = 10

Interval Kelas = = = 16,1

Page 104: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

84

Formula 1

Skala Diameter(d)

Frekuensi48 jam (n)

nd(48 jam)

Frekuensi 3minggu (n)

nd(3 minggu)

2 14 87 1218 47 6583 21 96 2016 83 17434 28 60 1680 99 27725 35 74 2590 61 21356 42 43 1806 48 20167 49 28 1372 34 16668 56 37 2072 35 19609 63 14 882 21 132310 70 22 1540 24 168011 77 8 616 15 115512 84 3 252 3 25213 91 2 182 7 63714 98 3 294 3 29415 105 12 1260 9 94516 112 1 112 2 22417 119 2 238 2 23818 126 1 126 1 12619 133 1 133 2 26620 140 6 840 4 84021 147 0 0 0 022 154 0 0 0 023 161 0 0 0 024 168 0 0 0 025 175 0 0 0 0

500 19229 500 20930

Diameter rata-rata droplet (48 jam) : = = 38,5 µm

Diameter rata-rata droplet (3 minggu) : = = 41,9 µm

% pergeseran diameter rata-rata droplet : x 100 % = 8,83%

Page 105: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

85

Formula a

Skala Diameter(d)

Frekuensi48 jam (n)

nd(48 jam)

Frekuensi3 minggu (n)

nd(3 minggu)

2 14 64 896 45 6303 21 39 819 36 7564 28 74 2072 72 20165 35 73 2555 82 28706 42 57 2394 58 24367 49 36 1764 38 18628 56 56 3136 57 31929 63 18 1134 20 126010 70 28 1960 30 210011 77 14 1078 15 115512 84 7 588 8 67213 91 7 637 8 72814 98 8 784 10 98015 105 6 630 7 73516 112 1 112 1 11217 119 1 119 2 23818 126 1 126 1 12619 133 3 399 3 39920 140 7 980 7 98021 147 0 0 0 022 154 0 0 0 023 161 0 0 0 024 168 0 0 0 025 175 0 0 0 0

Interval NilaiTengah

Frekuensi(48 jam)

%Frekuensi(48 jam)

Frekuensi(3 minggu)

%Frekuensi

(3 minggu)14 – 30,1 22,05 243 48,6 229 45,8

30,2 - 46,3 38,25 117 23,4 109 21,846,4 – 62,5 54,45 65 13 69 13,862,6 – 78,7 70,65 44 8,8 60 1278,8 - 94,9 86,85 5 1 10 295 – 111,1 103,05 15 3 12 2,4

111,2 – 127,3 119,25 4 0,8 5 1127,4 – 143,5 135,45 7 1,4 6 1,2143,6 – 159,7 151,65 0 0 0 0159,8 - 175,9 167,85 0 0 0 0

∑ 500 100 500 100

Page 106: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

86

∑ 500 22183 500 23247

Diameter rata-rata droplet (48 jam) : = = 44,4 µm

Diameter rata-rata droplet (3 minggu) : = = 46,5 µm

% pergeseran diameter rata-rata droplet : x 100% = 4,73%

IntervalNilai

TengahFrekuensi(48 jam)

% Frekuensi(48 jam)

Frekuensi(3 minggu)

%Frekuensi

(3 minggu)14 – 30,1 22,05 177 35,4 153 30,6

30,2 - 46,3 38,25 130 26 140 2846,4 – 62,5 54,45 92 18,4 95 1962,6 – 78,7 70,65 60 12 65 1378,8 - 94,9 86,85 14 2,8 16 3,295 – 111,1 103,05 14 2,8 17 3,4

111,2 – 127,3 119,25 3 0,6 4 0,8127,4 – 143,5 135,45 10 2 10 2143,6 – 159,7 151,65 0 0 0 0159,8 - 175,9 167,85 0 0 0 0

∑ 500 100 500 100

Page 107: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

87

Formula b

SkalaDiameter

(n)Frekuensi48 jam (n)

nd(48 jam)

Frekuensi3 minggu (n)

nd(3 minggu)

2 14 62 868 58 8123 21 80 1680 75 15754 28 81 2268 82 22965 35 65 2275 66 23106 42 33 1386 37 15547 49 30 1470 30 14708 56 33 1848 31 17369 63 16 1008 16 100810 70 18 1260 19 133011 77 12 924 12 92412 84 5 420 6 50413 91 9 819 10 91014 98 7 686 7 68615 105 15 1575 16 168016 112 7 784 7 78417 119 6 714 6 71418 126 3 378 4 50419 133 1 133 1 13320 140 10 1400 10 140021 147 2 294 2 29422 154 1 154 1 15423 161 0 0 0 024 168 3 504 3 50425 175 1 175 1 175∑ 500 22337 500 23457

Diameter rata-rata droplet (48 jam) : = = 44,7 µm

Diameter rata-rata droplet (3 minggu) : = = 46,9 µm

% pergeseran diameter rata-rata droplet : x 100% = 4,92%

Page 108: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

88

IntervalNilai

TengahFrekuensi(48 jam)

% Frekuensi(48 jam)

Frekuensi(3 minggu)

%Frekuensi

(3 minggu)14 – 30,1 22,05 223 44,6 215 43

30,2 - 46,3 38,25 98 19,6 103 20,646,4 – 62,5 54,45 63 12,6 61 12,262,6 – 78,7 70,65 46 9,2 47 9,478,8 - 94,9 86,85 14 2,8 16 3,295 – 111,1 103,05 22 4,4 23 4,6

111,2 – 127,3 119,25 16 3,2 17 3,4127,4 – 143,5 135,45 11 2,2 11 2,2143,6 – 159,7 151,65 3 0,6 3 0,6159,8 - 175,9 167,85 4 0,8 4 0,8

∑ 500 100 500 100

Formula ab

SkalaDiameter

(d)Frekuensi(48 jam)

nd(48 jam)

Frekuensi(3 minggu)

nd(3 minggu)

2 14 44 616 33 4623 21 73 1533 66 13864 28 70 1960 73 20445 35 80 2800 80 28006 42 53 2226 57 23947 49 33 1617 36 17648 56 40 2240 41 22969 63 22 1386 25 157510 70 18 1260 17 119011 77 11 847 12 92412 84 10 840 10 84013 91 5 455 6 54614 98 6 588 7 68615 105 9 945 9 94516 112 4 448 5 56017 119 3 357 3 35718 126 2 252 3 37819 133 4 532 3 39920 140 8 1120 8 112021 147 2 294 2 29422 154 3 462 3 46223 161 0 0 1 16124 168 0 0 0 0

Page 109: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

89

25 175 0 0 0 0∑ 500 22778 500 23613

Diameter rata-rata droplet (48 jam) : = = 45,6 µm

Diameter rata-rata droplet (3 minggu) : = = 47,2 µm

%pergeseran diameter rata-rata droplet : x 100% = 3,51%

IntervalNilai

TengahFrekuensi(48 jam)

% Frekuensi(48 jam)

Frekuensi(3 minggu)

% Frekuensi(3 minggu)

14 – 30,1 22,05 187 37,4 172 34,430,2 - 46,3 38,25 133 26,6 137 27,446,4 – 62,5 54,45 73 14,6 77 15,462,6 – 78,7 70,65 51 10,2 54 10,878,8 - 94,9 86,85 15 3 16 3,295 – 111,1 103,05 15 3 16 3,2

111,2 – 127,3 119,25 9 1,8 11 2,2127,4 – 143,5 135,45 12 2,4 11 2,2143,6 – 159,7 151,65 5 1 5 1159,8 - 175,9 167,85 0 0 1 0,2

∑ 500 100 500 100

Hasil perhitungan statistik ukuran droplet 48 jam

Page 110: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

90

Hasil perhitungan statistik ukuran droplet 3 minggu

Page 111: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

91

Lampiran 4. Statistik F Tabel P=0,05

Page 112: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

92

Page 113: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

93

Lampiran 5. Prosedur Ekstrak Buah Apel Merah

Page 114: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

94

Lampiran 6. Data Ekstrak Buah Apel Merah

Page 115: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

95

Lampiran 7. Surat Keterangan Ekstrak Buah Apel Merah

Page 116: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

96

Lampiran 8. Dokumentasi

F1 Setelah Pembuatan F1 Setelah Penyimpanan

Fa Setelah Pembuatan Fa Setelah Penyimpanan

Fb Setelah Pembuatan Fb Setelah Penyimpanan

Fab Setelah Pembuatan Fab Setelah Penyimpanan

Page 117: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

97

Seluruh Formula Seluruh FormulaSetelah Pembuatan Setelah Penyimpanan

Kemasan Luar Krim

Buah apel merah Ekstrak kental apel merah

Page 118: OPTIMASI KOMPOSISI CETYL ALCOHOL SEBAGAI …repository.usd.ac.id/17522/2/078114067_Full.pdf · 1. Penetapan Spektra UV Ekstrak Kental Apel Merah..... 40 2. Penetapan Nilai SPF Ekstrak

98

BIOGRAFI PENULIS

Puput Handayani, lahir di Kebumen pada tanggal 13 November

1989, merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan

Suhadi Martowardoyo dan Lestari. Penulis pernah menempuh

pendidikan di SD Grujugan, hingga lulus pada tahun 2001.

Kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Kebumen, hingga lulus pada

tahun 2004, dan lulus dari SMA Negeri 2 Kebumen pada tahun 2007. Setamat

SMA, penulis melanjutkan kuliah di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

mulai dari tahun 2007 sampai tahun 2011. Mempunyai pengalaman dalam

kegiatan kemahasiswaan di Universitas Sanata Dharma antara lain panitia Talk

Show AIDS pada tahun 2008, sie-hubungan masyarakat dalam panitia Pharmacy

Performance tahun 2009, anggota divisi hubungan mahasiswa Dewan Perwakilan

Mahasiswa Farmasi (DPMF) periode 2009-2010. Selain itu, penulis juga pernah

ikut dalam Pengabdian Masyarakat (PM) tentang demam berdarah pada

tahun2009.