OPTIMALISASI TEKNOLOGI TUNNEL
-
Upload
edi-supriyono -
Category
Documents
-
view
370 -
download
3
Transcript of OPTIMALISASI TEKNOLOGI TUNNEL
OPTIMALISASI TEKNOLOGI TUNNEL PADA SERVER OPEN VZ UNTUK
MENGHASILKAN VPN (Virtual Private Network)
DENGAN MENGGUNAKAN MODEM GSM
(PROPOSAL PENELITIAN)
OLEH :
ADITYA PRATAMA RESAPUTRA
0617032030
PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2010
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal Skripsi dengan judul
OPTIMALISASI TEKNOLOGI TUNNEL PADA SERVER OPEN VZ
UNTUK MENGHASILKAN VPN (Virtual Private Network) DENGAN
MENGGUNAKAN MODEM GSM
yang diajukan oleh
Aditya Pratama Resaputra
0617032030
telah disetujui oleh Program studi Ilmu Komputer dengan dosen pembimbing:
1. …………………………………………………………….
2. …………………………………………………………….
Bandar Lampung, tanggal……………………
Ketua Program Studi Ilmu Komputer
Rangga Firdaus, M.Kom
197410102008011015
A. JUDUL PENELITIAN
OPTIMALISASI TEKNOLOGI TUNNEL PADA SERVER OPENVZ UNTUK
MENGHASILKAN VPN (Virtual Private Network) DENGAN MENGGUNAKAN
MODEM GSM
B. LATAR BELAKANG / PENDAHULUAN
Dewasa ini perkembangan dunia IPTEK semakin pesat, terutama untuk kajian dalam
bidang IT. Perkembangan ini dipengaruhi oleh faktor kemajuan dalam penggunaan
internet, hampir setiap data atau informasi yang kita butuhkan dapat diperoleh melalui
akses internet.
Kemudahan dalam mengakses informasi melalui media internet inilah yang berdampak
pada meningkatnya tingkat penggunaan internet khususnya di Indonesia, sebagaimana
yang tertulis di detikInet
(http://us.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/01/tgl/25/time/174121/
idnews/884242/idkanal/398) bahwa pada tahun 2010 pengguna internet di Indonesia
diperkirakan mencapai 57,8 juta dengan presentase pengguna internet yang semakin
meningkat pula hingga mencapai 7,8% pada tahun 2008 (berdasarkan data yang
diperoleh dari http://www.google.com/publicdata?ds=wb-
wdi&met=it_net_user_p2&idim=country:IDN&dl=id&hl=id&q=penggunaan+internet#
met=it_net_user_p2&idim=country:IDN&tdim=true).
Maraknya penggunaan internet juga ditunjang dengan banyaknya pilihan layanan yang
dapat dipergunakan dewasa ini, masyarakat pada khususnya dimanjakan dengan pilhan
akses internet baik dengan media kabel maupun media tanpa kabel (nirkabel). Untuk
pilihan yang terakhir tingkat penggunaanya dapat kita lihat secara nyata. Tersedianya
akses internet menggunakan wi-fi pada tempat umum seperti pusat perkantoran, pusat
perbelanjaan, kafe, universitas, sekolah maupun lembaga – lembaga tertentu juga
semakin menjadi pendukung mudahnya akses ke dunia internet. Penggunaan akses
internet dengan piranti mobile seperti modem juga saat ini semakin menjadi sebuah
alternatif pilihan khususnya bagi kalangan masyarakat dengan tingkat mobilitas yang
tinggi.
Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator merupakan bagian
yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk
dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi
(yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi
tersebut dapat diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya,
artinya modem adalah alat komunikasi dua arah. Setiap perangkat komunikasi jarak
jauh dua-arah umumnya menggunakan bagian yang disebut "modem", seperti VSAT,
Microwave Radio, dan lain sebagainya, namun umumnya istilah modem lebih dikenal
sebagai perangkat keras yang sering digunakan untuk komunikasi pada komputer
(http://id.wikipedia.org/wiki/Modem).
Modem yang menggunakan sistem telepon seluler (GPRS, UMTS, HSDPA, EVDO,
Wimax, dll) dikenal sebagai Wirelles Modem atau terkadang disebut dengan Modem
Seluler. Wirelles Modem dapat terhubung secara langsung di dalam sebuah Laptop /
Notebook atau dengan menggunakan peranti eksternal untuk menghubungkannya ke
Personal Computer. Contoh Eksternal Wirelles Modem adalah Connect Cards, USB
Modem dan Router seluler. Connect card adalah PC card atau Ekspress Card yang
terpasang ke dalam slot PCMCIA/PC Card/Ekspress Card pada komputer. USB Modem
menggunakan port USB pada laptop atau komputer dan bukan menggunakan slot PC
Card atau Ekspress Card. Sedangkan Untuk Router Celullar memiliki eksternal datacard
yang terhubung ke dalam nya. Kebanyakan Router seluler mengijinkan data card atau
USB modem untuk terhubung ke dalamnya. Dan tidak hanya sebuah modem, terkadang
di dalam sebuah router seluler mengandung beberapa modem yang terkoneksi ke
dalamnya. Perbedaan antara router seluler dan wirelles modem adalah bahwa sebuah
router seluler biasanya memungkinkan beberapa user untuk melakukan koneksi (karena
dapat me-route, dan mendukung koneksi multipoint to multipoint). Sedangkan untuk
modem sendiri hanya dapat melakukan koneksi personal.
Kebanyakan modem wirelles GSM dilengkapi dengan integrated SIM cardholder, dan
beberapa tipe modem yang ada menyediakan slot memory microSD dan atau jack untuk
antena eksternal. Sementara pada modem CDMA (EVDO)tidak menggunakan kartu R-
UIM, tetapi menggunakan Elektronikal Serial Number (ESN) sebagai penggantinya.
Biaya dalam menggunakan akses wirelles modem bervariasi dari satu negara ke negara
lainnya. Terdapat beberapa operator yang menerapkan flat data unlimited(tak
terbatas)tiap bulannya, ada juga yang menerapkan batasan(limit maksimum)tiap
bulannya.Beberapa negara bahkan menggunakan tarif per data yang di transfer(besarnya
jumlah kilobytes atau megabytes yang diakses user per hari nya).
Perbedaan tarif dan batasan yang bervariasi ini lah yang menjadi salah satu kendala
dalam pemanfaatan akses mobile brodband dengan menggunakan USB modem.
Walaupun secara efektifitas penggunaanya USB modem dapat menjadi sebuah pilihan
bagi para pengguna koneksi internet tetapi permasalahan biaya (cost) yang harus
dikeluarkan menjadi salah satu kendala belum terlalu banyak nya pengguna akses
mobile broadband dengan USB modem.
Hal ini lah yang memunculkan beberapa alternatif dalam penggunaan usb modem,
seiring dengan semakin berkembangnya IT dewasa ini yang mendorong munculnya
teknologi – teknologi pemanfaatan koneksi internet yang bernilai ekonomis, salah
satunya dengan menggunakan teknologi yang sering disebut dengan tunneling atau
tunnel.
Pada dasarnya tunnel di dalam sebuah jaringan diartikan sebagai suatu cara untuk
mengenkapsulasi atau membungkus paket IP di dalam paket IP yang lain. Dimana titik
di belakang IP Tunnel akan memberikan paket IP melalui tunnel yang dibuat dan
mengirimkannya ke sebuah titik di belakang tunnel yang lain. Intinya Tunneling adalah
suatu cara membuat jalur private dengan menggunakan infrastruktur pihak ketiga.
Ketika sebuah paket dapat dicapai oleh masing – masing sisi client di belakang IP
Tunnel, maka Tunnel IP Header dan beberapa Tunnel Header tambahan yang
membungkus paket IP tersebut akan dilepas dan paket IP yang asli akan disuntikkan ke
dalam IP Stack dan titik di belakang IP Tunnel.
Banyak pengaplikasian tunnel yang ada, dan salah satu penggunaan tunnel yang akan
kita pergunakan adalah pemanfaatan modem USB dengan menggunakan tunnel pada
server berbasis OpenVZ. Dengan Pemanfaatan Server OpenVZ yang telah di
konfigurasi dengan metode tunnel dan aplikasi bypass proxy kita mampu melakukan
koneksi internet dengan menggunakan modem GSM, yang pada akhirnya akan mampu
menciptakan sebuah koneksi bernilaiekonomis bagi para pengguna koneksi internet.
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan Latar belakang yang telah disebutkan, rumusan permasalahan yang dikaji
dalam proposal penelitian ini, adalah :
1. Bagaimana menerapkan salah satu metode tunnel pada server OpenVZ dengan
menggunakan modem GSM ?
2. Bagaimana menghasilkan suatu optimalisasi terhadap penggunaan koneksi internet
dengan tunnel pada server OpenVZ?
3. Bagaimana menciptakan sebuah model aplikasi tunnel yang user friendly untuk
dapat dimanfaatkan oleh user?
D. BATASAN MASALAH
Batasan masalah dari proposal penelitian ini, adalah :
1. Aplikasi hanya dapat digunakan dengan menggunakan Modem GSM.
2. Metode tunnel dilakukan pada server berbasis OpenVZ.
3. Jalur akses poin yang digunakan untuk koneksi modem adalah mobinity telkomsel.
E. TUJUAN
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini, adalah :
1. Mengimplementasikan metode tunnel ke dalam pemanfaatan koneksi internet
dengan menggunakan modem GSM.
2. Menciptakan sebuah alternatif koneksi internet bagi user yang lebih bernilai
ekonomis.
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari metode Tunnel yang digunakan untuk
melakukan koneksi internet dengan modem GSM.
F. MANFAAT
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan manfaat nyata dalam hal berikut ini, :
1. Menambah pengetahuan tentang dunia jaringan, terutama yang berhubungan dengan
koneksi internet.
2. Menyebarluaskan sebuah teknologi baru dalam penggunaan akses internet
menggunakan USB modem GSM.
3. Pengembangan aplikasi yang dapat menjalankan metode tunnel secara optimal pada
modem GSM.
4. Sebagai referensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis.
G. TINJAUAN PUSTAKA
1. Internet
1.1 Sejarah Internet
Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan
Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET
(Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan
bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa
melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon.
Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi
dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal
bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP
(Transmission Control Protocol/Internet Protocol).
Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu
Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat
sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-
daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk
menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah
dihancurkan.
Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford
Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di
mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum
ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini
berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin
bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan
militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti,
universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama
DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Internet)
1.2 Perkembangan Internet di Indonesia
Sejarah internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan
internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat
kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para
pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada
perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di
sebagian aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet. Sejak
1988, ada pengguna awal Internet di Indonesia yang memanfaatkan CIX (Inggris)
dan Compuserve (AS) untuk mengakses internet.
1.2.1 Awal Internet Indonesia
Berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC, protokol Internet (IP)
pertama dari Indonesia, UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh
Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988. RMS Ibrahim, Suryono
Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar,
Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama
legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga
1994. Masing-masing personal telah mengontribusikan keahlian dan
dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan
komputer di Indonesia.
Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat
dilihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul
"Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio" di bulan
November 1990. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron
Himpunan Mahasiswa Elektro ITB di tahun 1989.
1.2.2 Internet Service Provider Indonesia
Di sekitar tahun 1994 mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh
Sanjaya. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia. Pada
waktu itu pihak POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis
Internet & masih sedikit sekali pengguna Internet di Indonesia.
Sambungan awal ke Internet dilakukan menggunakan dial-up oleh
IndoNet, sebuah langkah yang cukup nekat barangkali. Lokasi IndoNet
masih di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI, kebetulan ayah
Sanjaya adalah dosen UI. Akses awal di IndoNet mula-mula memakai
mode teks dengan shell account, browser lynx dan email client pine pada
server AIX.
Mulai 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa
akses Telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser Lynx di AS,
maka pemakai Internet di Indonesia bisa akses Internet (HTTP).
Perkembangan terakhir yang perlu diperhitungkan adalah trend ke arah e-
commerce dan warung internet yang satu & lainnya saling menunjang
membuahkan masyarakat Indonesia yang lebih solid di dunia informasi.
Rekan-rekan e-commerce membangun komunitasnya di beberapa mailing
list utama seperti [email protected], mastel-e-
[email protected], [email protected] & [email protected].
1.2.3 Pengguna Awal Internet Lewat CIX dan Compuserve
Sejak 1988, CIX (Inggris) menawarkan jasa E-mail dan Newsgroup.
Belakangan menawarkan jasa akses HTTP dan FTP. Beberapa pengguna
Internet memakai modem 1200 bps dan saluran telpon Internasional yang
sangat mahal untuk mengakses Internet. Sejak 1989 Compuserve (AS)
juga menawarkan jasa E-mail dan belakangan Newsgroup, HTTP/FTP.
Beberapa pengguna Compuserve memakai modem yang dihubungkan
dengan Gateway Infonet yang terletak di Jakarta. Biaya akses Compuserve
masih mahal, tetapi jauh lebih murah dari CIX.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Internet_Indonesia)
2. MODEM (MOdulator DEModulator)
Modem (MOdulator DEModulator ) adalah perangkat yang memodulasi sinyal
analog carrier dan melakukan encode terhadap informasi digital, Serta me-modulasi
sinyal carrier untuk melakukan decode informasi yang ditransmisikan. Tujuannya
adalah untuk menghasilkan sinyal yang dapat ditransmisikan dan di-decode dengan
mudah untuk mereproduksi data digital asli.
Contoh yang paling akrab adalah voice band modem yang mengubah data digital dari
komputer pribadi ke sinyal-sinyal listrik termodulasi dalam rentang frekuensi suara
saluran telepon.Sinyal dapat ditransmisikan melalui jalur telepon dan di demodulasi
melalui modem yang lain di sisi penerima untuk me-recover data.
Modem secara umum diklasifikasikan oleh jumlah data yang dapat dikirim dalam
satuan waktu tertentu, biasanya diukur dalam bit per detik (bit / s, atau bps). Dapat
juga diklasifikasikan oleh simbol rate diukur dalam baud.
Misalnya, ITU V.21 standar yang digunakan keying audio frekuensi-shift, nada alias,
untuk membawa 300 bit / s menggunakan 300 baud, sedangkan standar ITU V.22 asli
diperbolehkan 1.200 bit / s dengan 600 baud menggunakan shift fase keying.
(http://en.wikipedia.org/wiki/Modem)
2.1 Mobile Modem
Modem yang menggunakan sistem telepon seluler (GPRS, UMTS, HSDPA,
EVDO, Wimax, dll) dikenal sebagai Wirelles Modem atau terkadang disebut
dengan Modem Seluler. Wirelles Modem dapat terhubung secara langsung di
dalam sebuah Laptop / Notebook atau dengan menggunakan peranti eksternal
untuk menghubungkannya ke Personal Computer. Contoh Eksternal Wirelles
Modem adalah Connect Cards, USB Modem dan Router seluler. Connect card
adalah PC card atau Ekspress Card yang terpasang ke dalam slot PCMCIA/PC
Card/Ekspress Card pada komputer. USB Modem menggunakan port USB pada
laptop atau komputer dan bukan menggunakan slot PC Card atau Ekspress Card.
Sedangkan Untuk Router Celullar memiliki eksternal datacard yang terhubung ke
dalam nya. Kebanyakan Router seluler mengijinkan data card atau USB modem
untuk terhubung ke dalamnya. Dan tidak hanya sebuah modem, terkadang di
dalam sebuah router seluler mengandung beberapa modem yang terkoneksi ke
dalamnya. Perbedaan antara router seluler dan wirelles modem adalah bahwa
sebuah router seluler biasanya memungkinkan beberapa user untuk melakukan
koneksi (karena dapat me-route, dan mendukung koneksi multipoint to
multipoint). Sedangkan untuk modem sendiri hanya dapat melakukan koneksi
personal.
Kebanyakan modem wirelles GSM dilengkapi dengan integrated SIM cardholder,
dan beberapa tipe modem yang ada menyediakan slot memory microSD dan atau
jack untuk antena eksternal. Sementara pada modem CDMA (EVDO) tidak
menggunakan kartu R-UIM, tetapi menggunakan Elektronikal Serial Number
(ESN) sebagai penggantinya.
Biaya dalam menggunakan akses wirelles modem bervariasi dari satu negara ke
negara lainnya. Terdapat beberapa operator yang menerapkan flat data
unlimited(tak terbatas)tiap bulannya, ada juga yang menerapkan batasan(limit
maksimum)tiap bulannya.Beberapa negara bahkan menggunakan tarif per data
yang di transfer(besarnya jumlah kilobytes atau megabytes yang diakses user per
hari nya). (http://en.wikipedia.org/wiki/Modem)
2.2 SIM (Subscriber Identifier Module) CARD
Subscriber Identifier Module berfungsi menyimpan Service Subscriber Key
(IMSI) digunakan untuk mengidentifikasi pelanggan pada perangkat mobile
(seperti mobile telephone dan komputer). SIM card mengijinkan user untuk
merubah data yang ada pada perangkat mobile phone dengan melepas SIM card
dari salah satu perangkat mobile phone dan memasangkannya kembali ke
perangkat mobile phone atau telephone broadband lainnya.
SIM card mengandung serial number yang unik, Internasional Unique Number
(IMSI) yang dimiliki oleh user, otentifikasi dan penyandian informasi,
penyimpanan sementara (temporary) informasi terkait jaringan lokal, daftar
layanan yang diakses oleh user dan dua password (PIN yang digunakan untuk
penggunaan biasa dan PUK untuk melakukan Unlock).
SIM card tersedia dalam 3 ukuran standar, yang pertama adalah seukuran kartu
kredit (85.60 mm × 53.98 mm x 0.76 mm). Yang terbaru, adalah paling populer
di kalangannya dengan ketebalan yang sama tetapi memiliki panjang 25mm dan
lebar 15mm dengan salah satu sudutnya yang dipotong (dibentuk tidak terputus)
untuk mencegah misinsertion. Yang paling terbaru di kenal dengan 3FF atau
micro-SIM dengan ukuran (lebar dan panjang) 15mm x 12mm. SIM card yang
pertama dibuat pada tahun 1991 oleh pembuat smart card Giesecke dan devrient
dari Munich yang menjual 300 SIM card pertama untuk menyelesaikan jaringan
wirelles.(http://en.wikipedia.org/wiki/Subscriber_Identity_Module)
2.3 GSM (Global System for Mobile Communication)
Global System for Mobile Communication berasal dari Groupe Social Mobile
adalah standar yang paling populer bagi perangkat mobile phone di dunia. GSM
Association menawarkan penjualan mobile phone carriers dan manufaktur.
Diperkirakan bahwa 80% dari pasar ponsel menggunakan standar mereka. GSM
diperkirakan digunakan oleh sekitar 1,5 triliun penggunanya di lebih dari 212
negara dan wilayah. Hal ini menyimpulkan bahwa pengguna dapat menggunakan
telephone mereka lintas negara dengan bebas roaming internasional sesuai
pengaturan masing – masing operator mobile phone.
GSM berbeda dengan tekhnologi pendahulunya baik dari signaling dan speed
channel nya adalah digital, hal ini lah yang membuat GSM disebut sebagai
generasi ke dua (2G) sistem telepon seluler.
Versi terbaru yang dikeluarkan juga selalu memiliki kompabilitas dengan sistem
GSM yang asli. Sebagai contoh teknologi yang di rilis pada tahun 1997 dengan
meluncurkan standard added packet data capabilities atau yang dimaksud dengan
General Packet Radio Service (GPRS). Dan pada tahun 1999 memperkenalkan
transmisi data yang lebih cepat menggunakan Enchanced Data Rates for GSM
Evolution (EDGE).
(http://en.wikipedia.org/wiki/GSM)
2.4 GPRS (General Packet Radio Service)
General packet radio service (GPRS) adalah layanan packet oriented mobile data
pada Sistem komunikasi seluler 2G atau 3G pada Global System for Mobile
Communication (GSM). Layanan tersedia untuk seluruh pengguna di lebih dari
200 negara di seluruh belahan dunia. GPRS di standarisasikan oleh European
Telecommunications Standards Institute (ETSI) sebagai respon dari sistem
pendahulunya CDPD dan i-mode packet switched cellular technologies. Dan
sekarang di maintenance oleh 3rd Generation Partnership Project (3GPP).
Pada sistem 2G, GPRS menghasilkan data rates 56-114 kbit/second. 2G cellular
technology dikombinasikan dengan tekhnologi GPRS terkadang sering disebut
sebagai 2.5G,Teknologi di antara generasi kedua (2G) dan generasi ke tiga (3G)
dari mobile telephony. Hal ini menghasilkan kecepatan data transfer yang lebih
moderate,dengan menggunakan unused time division multiple access (TDMA)
channels, Sebagai contoh adalah sistem GSM. GPRS telah terintegrasi ke dalam
GSM Rilis 97 dan rilis yang terbaru.
Penggunaan dari GPRS berdasarkan besarnya jumlah volume dari data ,Sebagai
contoh untuk batasan penggunaan kuota 5GB perbulan . Penggunaan di atas
batasan tersebut akan dikenakan biaya tambahan per mega bytes yang digunakan
atau bahkan tidak diijinkan.Hal ini bertolak dengan circuit switching data, yang
biasanya dibayar berdasarkan menit penggunaan internet, tidak berpengaruh
apakah kita melakukan transfer data atau tidak pada periode tersebut.
(http://en.wikipedia.org/wiki/GPRS)
2.5 UMTS & HSPA
2.5.1 UMTS (Universal Mobile Telecommunications System)
Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) adalah salah satu dari
generasi ketiga (3G) pada teknologi mobile telecommunications, Peluncuran versi
pertama dari UMTS adalah di rilis pada tahun 1999 (dikenal dengan R99
arsitektur). Dispesifikasikan oleh 3GPP dan merupakan bagian dari standar global
ITU IMT-2000 standard. Bentuk yang paling banyak dipakai dari UMTS
menggunakan W-CDMA (IMT Direct Spread) sebagai underlying air interface
tetapi sistem yang dipakai juga meng cover TD-CDMAdan TD-SCDMA
(keduanya merupakan IMT CDMA TDD). Menjadi sistem jaringan yang komplit,
UMTS juga meng cover radio access network (UMTS Terrestrial Radio Access
Network atau UTRAN) dan core network (Mobile Application Part atau MAP),
sebagai otentifikasi bagi user yang menggunakan SIM cards (Subscriber Identity
Module).
Nama dari UMTS sendiri diperkenalkan oleh ETSI, yang digunakan di eropa.Di
luar eropa, sistem ini lebih dikenal dengan nama yang lain seperti FOMA atau
W-CDMA.Pada pemasarannya, lebih sering disebut sebagai 3G atau 3G+.
(http://en.wikipedia.org/wiki/Universal_Mobile_Telecommunications_System)
2.5.2 HSPA (High Speed Packet Acces)
High Speed Packet Access (HSPA) adalah penggabungan dari dua teknologi
protokol mobile telephon, High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) dan
High Speed Uplink Packet Access (HSUPA), Yang memperluas dan
meningkatkan kinerja dari protokol WCDMA yang telah ada. Standard yang lebih
lanjut, Evolved HSPA (dikenal juga sebagai HSPA+), telah di rilis pada akhir
tahun 2008 dan akan mulai diadopsikan kepada khalayak ramai pada 2010.
(http://en.wikipedia.org/wiki/High-Speed_Packet_Access)
2.5.2.1 HSDPA (High Speed Downlink Packet Acces)
High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) adalah peningkatan
protokol 3G (third generation) komunikasi mobile phone pada keluarga
High-Speed Packet Access (HSPA), mendapat julukan 3.5G, 3G+ atau
turbo 3G, yang mengijinkan jaringan dasar pada Universal Mobile
Telecommunications System (UMTS) untuk memiliki kecepatan transfer
data dan kapasitas yang lebih tinggi . Hasil peningkatan HSDPA yang ada
mensupport kecepatan down-link 1.8, 3.6, 7.2 dan 14.0 Megabits/s. Lebih
lanjut peningkatan kecepatan terdapat pada HSPA+, yang mampu
menghasilkan kecepatan up to 42 Mbit/s downlink dan 84 Mbit/s dengan
rilis 9 dari standard 3GPP.
(http://en.wikipedia.org/wiki/High-Speed_Downlink_Packet_Access)
2.5.2.2 HSUPA (High Speed Uplink Packet Acces)
High-Speed Uplink Packet Access (HSUPA) adalah protokol 3G mobile
telephone pada keluarga HSPA dengan up-link speeds up to 5.76 Mbit/s.
Nama HSUPA sendiri di ciptakan oleh Nokia. The 3GPP tidak men
support nama 'HSUPA', tetapi menggunakan nama Enhanced Uplink
(EUL).
Spesifikasi HSUPA termasuk di dalam standar Universal Mobile
Telecommunications System Release 6 yang di publis oleh 3GPP. –
"Tujuan dari penciptaan fitur Enchanced Uplink ada untuk melakukan
peningkatan performa dari uplink dedicated transfer channel, dengan kata
lain untuk meningkatkan kapasitas dan masukan serta mengurangi delay.
(http://en.wikipedia.org/wiki/HSUPA)
3. Tunnel
Pada dasarnya tunnel di dalam sebuah jaringan diartikan sebagai suatu cara untuk
mengenkapsulasi atau membungkus paket IP di dalam paket IP yang lain. Dimana
titik di belakang IP Tunnel akan memberikan paket IP melalui tunnel yang dibuat dan
mengirimkannya ke sebuah titik di belakang tunnel yang lain. Intinya Tunneling
adalah suatu cara membuat jalur private dengan menggunakan infrastruktur pihak
ketiga. Ketika sebuah paket dapat dicapai oleh masing – masing sisi client di
belakang IP Tunnel, maka Tunnel IP Header dan beberapa Tunnel Header tambahan
yang membungkus paket IP tersebut akan dilepas dan paket IP yang asli akan
disuntikkan ke dalam IP Stack dan titik di belakang IP Tunnel.
(http://agung-nugroho.web.id/?p=3)
3.1 Teknologi tunneling
Teknologi tunneling merupakan teknologi yang bertugas untuk manangani dan
menyediakan koneksi point-to-point dari sumber ke tujuannya. Disebut tunnel
karena koneksi point-to-point tersebut sebenarnya terbentuk dengan melintasi
jaringan umum, namun koneksi tersbut tidak mempedulikan paket-paket data
milik orang lain yang sama-sama melintasi jaringan umum tersebut, tetapi
koneksi tersebut hanya melayani transportasi data dari pembuatnya.Hal ini sama
dengan seperti penggunaan jalur busway yang pada dasarnya menggunakan jalan
raya, tetapi dia membuat jalur sendiri untuk dapat dilalui bus khusus.
Koneksi point-to-point ini sesungguhnya tidak benar-benar ada, namun data yang
dihantarkannya terlihat seperti benar-benar melewati koneksi pribadi yang bersifat
point-to-point.
Teknologi ini dapat dibuat di atas jaringan dengan pengaturan IP Addressing dan
IP Routing yang sudah matang. Maksudnya, antara sumber tunnel dengan tujuan
tunnel telah dapat saling berkomunikasi melalui jaringan dengan pengalamatan
IP. Apabila komunikasi antara sumber dan tujuan dari tunnel tidak dapat berjalan
dengan baik, maka tunnel tersebut tidak akan terbentuk dan VPN pun tidak dapat
dibangun.
Apabila tunnel tersebut telah terbentuk, maka koneksi point-to-point maya
tersebut dapat langsung digunakan untuk mengirim dan menerima data. Namun,
di dalam teknologi VPN, tunnel tidak dibiarkan begitu saja tanpa diberikan sistem
keamanan tambahan. Tunnel dilengkapi dengan sebuah sistem enkripsi untuk
menjaga data-data yang melewati tunnel tersebut. Proses enkripsi inilah yang
menjadikan teknologi VPN menjadi nyata dan bersifat pribadi.
Ada beberapa contoh penerapan tunneling, yaitu :
1. Point to Point Tunneling Protocol
PPTP merupakan protokol jaringan yang memungkinkan pengamanan transfer
data dari remote client ke server pribadi perusahaan dengan membuat sebuah
VPN melalui TCP/IP.
Teknologi jaringan PPTP merupakan pengembangan dari remote access Point-
to-Point protocol yang dikeluarkan oleh Internet Engineering Task Force
(IETF). PPTP merupakan protokol jaringan yang merubah paket PPP menjadi
IP datagrams agar dapat ditransmisikan melalui intenet. PPTP juga dapat
digunakan pada jaringan private LAN-to-LAN.
PPTP terdapat sejak dalam sistem operasi Windows NT server dan Windows
NT Workstation versi 4.0. Komputer yang berjalan dengan sistem operasi
tersebut dapat menggunakan protokol PPTP dengan aman untuk terhubung
dengan private network sebagai klien dengan remote access melalui internet.
PPTP juga dapat digunakan oleh komputer yang terhubung dengan LAN
untuk membuat VPN melalui LAN.
Fasilitas utama dari penggunaan PPTP adalah dapat digunakannya public-
switched telephone network (PSTNs) untuk membangun VPN. Pembangunan
PPTP yang mudah dan berbiaya murah untuk digunakan secara luas, menjadi
solusi untuk remote users dan mobile users karena PPTP memberikan
keamanan dan enkripsi komunikasi melalui PSTN ataupun internet.
Umumnya terdapat tiga komputer yang diperlukan untuk membangun PPTP,
yaitu sebagai berikut.
Klien PPTP
Network access server (NAS)
Server PPTP
Akan tetapi tidak diperlukan network access server dalam membuat PPTP
tunnel saat menggunakan klien PPTP yang terhubung dengan LAN untuk
dapat terhubung dengan server PPTP yang terhubung pada LAN yang sama.
2. Layer2 Tunneling Protocol
L2TP adalah tunneling protocol yang memadukan dua buah tunneling
protokol yaitu L2F (Layer 2 Forwarding) milik cisco dan PPTP milik
Microsoft. L2TP biasa digunakan dalam membuat Virtual Private Dial
Network (VPDN) yang dapat bekerja membawa semua jenis protokol
komunikasi didalamnya. Umunnya L2TP menggunakan port 1702 dengan
protocol UDP untuk mengirimkan L2TP encapsulated PPP frames sebagai
data yang di tunnel.
Terdapat dua model tunnel yang dikenal, yaitu compulsory dan voluntary.
Perbedaan utama keduanya terletak pada endpoint tunnel-nya. Pada
compulsory tunnel, ujung tunnel berada pada ISP, sedangkan pada voluntary
ujung tunnel berada pada client remote.
3. Model Compulsory L2TP
Model Compulsory L2TP
1. Remote client memulai koneksi PPP ke LAC melalui PSTN. Pada gambar diatas LAC
berada di ISP.
2. ISP menerima koneksi tersebut dan link PPP ditetapkan.
3. ISP melakukan partial authentication (pengesahan parsial)untuk mempelajari user
name. Database map user untuk layanan-layanan dan endpoint tunnel LNS, dipelihara
oleh ISP.
4. LAC kemudian menginisiasi tunnel L2TP ke LNS.
5. Jika LNS menerima koneksi, LAC kemudian mengencapsulasi PPP dengan L2TP, dan
meneruskannya melalui tunnel yang tepat.
6. LNS menerima frame-frame tersebut, kemudian melepaskan L2TP, dan memprosesnya
sebagai frame incoming PPP biasa.
7. LNS kemudian menggunakan pengesahan PPP untuk memvalidasi user dan kemudian
menetapkan alamat IP.
4. Model Voluntary L2TP
1. Remote client mempunyai koneksi pre- established ke ISP. Remote Client befungsi juga
sebagai LAC. Dalam hal ini, host berisi software client LAC mempunyai suatu koneksi ke
jaringan publik (internet) melalui ISP.
2. Client L2TP (LAC) menginisiasi tunnel L2TP ke LNS.
3. Jika LNS menerima koneksi, LAC kemudian meng-encapsulasi PPP dengan L2TP, dan
meneruskannya melalui tunnel.
4. LNS menerima frame-frame tersebut, kemudian melepaskan L2TP, dan memprosesnya
sebagai frame incoming PPP biasa.
5. LNS kemudian menggunakan pengesahan PPP untuk memvalidasi user dan kemudian
menetapkan alamat IP.
5. IPSecurity (IPSec)
Ipsec merupakan tunneling protocol yang bekerja pada layer 3. IPSec menyediakan
layanan sekuritas pada IPlayer dengan mengizinkan system untuk memilih protocol
keamanan yang diperlukan, memperkirakan algoritma apa yang akan digunakan pada
layanan, dan menempatkan kunci kriptografi yang diperlukan untuk menyediakan layanan
yang diminta. IPSec menyediakan layanan-layanan keamanan tersebut dengan
menggunakan sebuah metode pengamanan yang bernama Internet Key Exchange (IKE).
IKE bertugas untuk menangani protokokl yang bernegosiasi dan algoritma pengamanan
yang diciptakan berdasarkan dari policy yang diterapkan. Dan pada akhirnya IKE akan
menghasilkan sebuah system enkripsi dan kunci pengamanannya yang akan digunakan
untuk otentikasi yang digunakan pada system IPSec ini.
IPSec bekerja dengan tiga cara, yaitu:
1. Network-to-network
2. Host-to-network
3. Host-to-host
Contoh koneksi network-to-network, misalnya sebuah perusahaan yang memiliki banyak
cabang dan ingin berbagi tau share data dengan aman, maka tiap cabang cukup
menyediakan sebuah gateway dan kemudian data dikirim melalui infrastruktur jaringan
internet yang telah ada. Lalu lintas data antara gateway disebut virtual tunnel. Kedua
tunnel tersebut memverifikasi otentikasi pengirim dan penerima dan mengenkripsi sema
lalu lintas. Namun lalu lintas di dalam sisi gateway tidak diamankan karena diasumsikan
bahwa LAN merupakan segment jaringan yang dapat dipercaya.
Koneksi host-to-network, biasanya digunakan oleh seseorang yang menginginkan akses
aman terhadap sumberdaya suatu perusahaan. Prinsipnya sama dengan kondisi network-
to-network, hanya saja salah satu sisi gateway digantikan oleh client.
Protokol yang berjalan dibelakang IPSec adalah:
1. AH (Authentication Header), menyediakan layanan authentication (menyatakan
bahwa data yang dikirim berasal dari pengirim yang benar), intregrity (keaslian data),
dan replay protection (transaksi hanya dilakukan sekali, kecuali yang berwenang telah
mengizinkan), juga melakukan pengamanan terhadap IP header (header
compression).
2. ESP (Encapsulated Security Payload), menyediakan layanan authentication, intregity,
replay protection, dan confidentiality (keamanan terjaga) terhadap data. ESP
melakukan pengamanan data terhadap segala sesuatu dalam paket data setelah header.
Kelebihan mengapa IPSec menjadi standar, yaitu:
1. Mengenkripsi trafik
2. Menvalidasi integritas data
3. Otentikasi
4. Anti-replay
3.2 Virtual Private Network (VPN)
Virtual Private Network (VPN) adalah sebuah teknologi komunikasi yang
memungkinkan untuk dapat terkoneksi ke jaringan public dan menggunakannya
untuk dapat bergabung dengan jaringan local. Dengan cara tersebut maka akan
didapatkan hak dan pengaturan yang sama seperti halnya berada didalam LAN itu
sendiri, walaupaun sebenarnya menggunakan jaringan milik public.
VPN dapat dibentuk dengan menggunakan teknologi tunneling dan enkripsi. Konkesi
VPN juga dapat terjadi pada semual layer pada protocol OSI, sehingga komunikasi
menggunakan VPN dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
Teknologi VPN menyediakan tiga fungsi utama untuk penggunanya. Ketiga fungsi
utama tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Confidentially (Kerahasiaan)
Dengan digunakannnya jaringan publik yang rawan pencurian data, maka
teknologi VPN menggunakan sistem kerja dengan cara mengenkripsi semua data
yang lewat melauinya. Dengan adanya teknologi enkripsi tersebut, maka
kerahasiaan data dapat lebih terjaga. Walaupun ada pihak yang dapat menyadap
data yang melewati internet bahkan jalur VPN itu sendiri, namun belum tentu
dapat membaca data tersebut, karena data tersebut telah teracak. Dengan
menerapkan sistem enkripsi ini, tidak ada satupun orang yang dapat mengakses
dan membaca isi jaringan data dengan mudah.
2. Data Intergrity (Keutuhan Data)
Ketika melewati jaringan internet, sebenarnya data telah berjalan sangat jauh
melintasi berbagai negara. Pada saat perjalanan tersebut, berbagai gangguan dapat
terjadi terhadap isinya, baik hilang, rusak, ataupun dimanipulasi oleh orang yang
tidak seharusnya. Pada VPN terdapat teknologi yang dapat menjaga keutuhan data
mulai dari data dikirim hingga data sampai di tempat tujuan.
3. Origin Authentication (Autentikasi Sumber)
Teknologi VPN memiliki kemampuan untuk melakukan autentikasi terhadap
sumber-sumber pengirim data yang akan diterimanya. VPN akan melakukan
pemeriksaan terhadap semua data yang masuk dan mengambil informasi dari
sumber datanya. Kemudian, alamat sumber data tersebut akan disetujui apabila
proses autentikasinya berhasil. Dengan demikian, VPN menjamin semua data
yang dikirim dan diterima berasal dari sumber yang seharusnya. Tidak ada data
yang dipalsukan atau dikirim oleh pihak-pihak lain.
H. METODE PENELITIAN
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan selama
semester ganjil dan semester genap tahun ajaran 2010-2011.
2. Tahapan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian dalam kompresi pada layanan pesan singkat yaitu
dengan metode waterfall. Berikut ini tahapan yang dilakukan dalam metode waterfall.
a. Analisis Kebutuhan
Pada tahapan analisis kebutuhan dimulai dengan mengidentifikasi,
mengumpulkan studi literature mengenai metode-metode tentang teknologi
tunneling dan VPN (Virtual Private Network).
Untuk melakukan penelitian ini menggunakan alat berupa perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software).
1. Perangkat Keras (hardware) dengan spesifikasi :
A. Personal Computer (PC) :
a. Processor Intel Pentium Dual Core
b. DDR2 RAM 1024 MB
c. Hard disk 580 GB
d. VGA N-vidia Geforce 8500 GT – 512 MB
e. Monitor
f. Keyboard dan Mouse
g. Modem GSM Huawei E-1553 7,2 MBps
B. Virtual Private Server (VPS) :
a. Processor AMD Phenom(tm) II X6 1055T Processor, 6 cores
b. RAM 2GB
c. Hard Disk 30GB
d. Sistem Operasi CentOS Linux 5.5
e. Kernel Linux 2.6.18-194.26.1.el5.028stab079.1 on x86_64
2. Perangkat Lunak (Software)
a. Sistem Operasi : Windows 7 Ultimate
b. Aplikasi Tool :
- Putty
- Proxyfier 2.9 dan Proxyfier Portabel Edition
- ProxyCap
b. Desain Sistem
Setelah tahap analisis telah dilakukan tahap selanjutnya adalah perancangan
desain. Rancangan desain dibuat berdasarkan hasil dari analisis kebutuhan yang
telah di peroleh. Dimulai dari bagaimana input,proses hingga hasil yang akan
diperoleh.
c. Kode Program
Setelah tahap desain telah dibuat selanjutnya membuat kode program sesuai
dengan desain yang telah dibuat. Pada tahap ini kode program dibuat sesuai juga
dengan kebutuhan yang telah diperoleh. Kode program merupakan tahap
implementasi dari tahap design dan analisis kebutuhan.
d. Pengujian Program
Tahap ini merupakan pengujian dari keseluruhan tahap-tahap yang telah di lalui
dimulai dari analisis kebutuhan hingga tahap kode program. Tahap pengujian ini
mencari kesalahan-kesalahan yang telah terlewati dari tahap sebelumnya sehingga
apabila terdapat kesalahan dalam aplikasi layanan kompresi SMS dapat diperbaiki
lagi.
I. JADWAL PENELITIAN
No. Kegiatan
Bulan / tahun
Okt
2010
Nop
2010
Des
2010
Jan
2011
Feb
2011
Mar
2011
1Studi Kepustakaan Dan pengumpulan data
2 Penulisan Proposal
3 Pembuatan Desain
4 Pembuatan Kode Program
5 Pengujian Sistem
6 Penulisan Laporan Akhir
J. DAFTAR PUSTAKA
Sofana Iwan, 2009, CISCO CCNA & Jaringan Komputer, Bandung : Penerbit Informatika.
Nugroho Agung, 2007. Teknologi Tunnelinghttp://agung-nugroho.web.id/?p=3Tanggal Akses : 20 Desember 2010 . 6:43
Cahyadi Dedi, 2010. Pemanfaatan Fitur Tunneling Menggunakan Virtual Interface EoIP di MikrotikRouterOS Untuk Koneksi Bridging Antar Kantor Melalui Jaringan ADSL Telkomsel Speedy. Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA Universitas Mulawarmanhttp://informatikamulawarman.files.wordpress.com/2010/07/06-jurnal-informatika-mulawarman-juni2010-v-1-1.pdfTanggal Akses : 18 Nopember 2010 17:40
Derianto Erix, 2006. Perbandingan tunneling pada beberapa koneksi VPNhttp://www.unsri.ac.id/upload/arsip/erix.docTanggal Akses : 20 Desember 2010 6:51
Rozzy, 2008. Browsing internet 10x lebih cepat dan stabil (Tunneling)http://www.rozy.web.id/linux/browsing-internet-10x-lebih-cepat-dan-stabil-tunneling/Tanggal Akses : 17 Desember 2010 19:30
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_InternetTanggal Akses : 20 Desember 2010 2:21
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Internet_IndonesiaTanggal Akses : 20 Desember 2010 2:22
http://en.wikipedia.org/wiki/ModemTanggal Akses : 20 Desember 2010 3:08
http://en.wikipedia.org/wiki/Subscriber_Identity_ModuleTanggal Akses : 20 Desember 2010 3:10
http://en.wikipedia.org/wiki/GSMTanggal Akses : 20 Desember 2010 3:38
http://en.wikipedia.org/wiki/GSM_frequency_bandsTanggal Akses : 20 Desember 2010 3:46
http://en.wikipedia.org/wiki/GPRSTanggal Akses : 20 Desember 2010 4:00
http://en.wikipedia.org/wiki/GPRS_Core_NetworkTanggal Akses : 20 Desember 2010 4:38
http://en.wikipedia.org/wiki/Universal_Mobile_Telecommunications_SystemTanggal Akses : 20 Desember 2010 5:00
http://en.wikipedia.org/wiki/High-Speed_Packet_AccessTanggal Akses : 20 Desember 2010 5:34
http://en.wikipedia.org/wiki/High-Speed_Downlink_Packet_AccessTanggal Akses : 20 Desember 2010 6:13
http://en.wikipedia.org/wiki/HSUPATanggal Akses : 20 Desember 2010 6:22