Open Fr Actur Femur
description
Transcript of Open Fr Actur Femur
PENGKAJIAN DATA
Nama Mahasiswa : Subhan
NIM : 010030170 B
Tempat Praktek : Ruang Bedah F
Tanggal Pengkajian : 14 Mei 2001
I. IDENTITAS
Nama : Tn. B.
Umur : 26 tahun.
Jenis Kelamin : Laki-laki.
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia.
Agama : Islam.
Pekerjaan : Swasta.
Pendidikan : SLTA
Alamat : Jl. Panjerejo, Rejo Tangan, Tulung Agung.
Alasan Dirawat: Kecelakaan lalu lintas, sepeda motor (menabrak pohon asem) setelah
minum alkohol, tidak sadar, amnesia, tidak ada muntah dan tidak ada
kejang.
Keluhan Utama Sebelumnya:
Kecelakaan lalu lintas, patah tulang paha terbuka karena sepeda motor menabrak
pohon.
Upaya yang telah dilakukan:
Dibawa ke RSUD Tulung Agung, karena tidak sanggup menangani maka dirujuk ke
RSUD Pare, Kediri namun tidak sanggup juga akhirnya dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo
Surabaya.
Terapi/Operasi yang pernah dilakukan: luka dibalut dan diberi spalak/bidai dengan
kayu. Terapi Analgesik injeksi.
II. RIWAYAT KEPERAWATAN (NURSING HISTORY)
2.1 Riwayat Penyakit Sebelumnya:
Post Debridement open fraktur femur 1/3 distal sinistra dan cidera otak ringan.
Delapan tahun yang lalu menderita penyakit kuning/hepatitis.
Riwayat Penyakit Sekarang:
Terpasang traksi 6 kg; post op debridement, luka terbalut.
Riwayat Kesehatan Keluarga:
Dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit seperti DM maupun hiper-
tensi ataupun seperti yang sekarang sedang dialami klien.
2.2 Alat Bantu Yang Dipakai: tidak ada.
III. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum:
Keadaan umum klien lemah, makan/minum tidak perlu bantuan dari orang lain.
Klien ada keluhan pusing/sakit kepala.
2. Tanda-tanda Vital:
Suhu 36,5oC/axilla, nadi kuat dan teratur, 80x/menit, tensi diukur dengan klien
berbaring pada lengan kiri, hasilnya= 120/80 mmHg, pernafasan normal,
20x/menit, denyut jantung teratur.
3. Sistem Tubuh (Body Systems):
3.1 PERNAFASAN (B1: BREATHING)
Hidung : Escomasi/ lecet.
Trachea : letaknya normal.
Bentuk dada: simetris.
3.2 CARDIOVASCULAR (B2: BLEEDING)
Ada keluhan pusing.
Suara jantung: normal.
Edema : tidak ada.
3.3 PERSYARAFAN (B3: BRAIN)
Kesadaran: compos mentis.
GCS : E= 4 V=5 M= 6
Total nilai: 15
Kepala dan wajah : simetris, kesan= pucat.
Mata:
- Sklera: merah.
- Conjunctiva: merah muda.
- Pupil : isokor.
Leher: tidak ada struma.
Persepsi Sensori
Pendengaran kiri : telinga robek, dijahit sebanyak 5 jahitan.
Penciuman : tidak ada kelainan.
Pengecapan : tidak ada kelainan.
Penglihatan : tidak ada kelainan.
Perabaan : tidak ada kelainan.
3.3 PERKEMIHAN- ELIMINASI URI (B4: BLADDER)
Produksi urine: dalam 24 jam 1000 ml, frekuensi 2 – 3x/hari.
Warna : kuning tua. Bau: amoniak.
Lainnya : setiap BAK klien menggunakan urinal
3.4 PENCERNAAN – ELIMINASI ALVI (B5: BOWEL)
Mulut dan tenggorok: normal
Abdomen : normal
Rectum : normal
BAB : 2x/hari, selama MRS baru 1x BAB. Konsistensinya a-
gak keras. Setiap BAB klien menggunakan pispot.
Diet : TKTP.
3.5 TULANG – OTOT – INTEGUMEN (B6: BONE)
Kemampuan pergerakan sendi: terbatas, karena pada ekstremitas kiri terpa-
sang traksi seberat 6 kg.
Extremitas:
- Atas : terdapat lecet pada telapak tangan dan siku kiri.
- Bawah : patah tulang femur 1/3 distal sinistra.
Tulang Belakang: tidak ada kelainan.
Kulit:
-Warna kulit: kemerahan.
- Akral : hangat.
- Turgor: baik.
3.6 SISTEM ENDOKRIN
Terapi hormon: tidak ada.
3.7 SISTEM HEMATOPOIETIK:
Tipe darah: luka memar pada bahu kiri.
3.8 REPRODUKSI
Laki-laki
Penis : klien telah di sirkumsisi.
Scrotum: tidak ada kelainan.
3.9 PSIKOSOSIAL
Konsep diri:
Citra diri/body image
Tanggapan tentang tubuh: cemas dengan kondisi kaki yang patah.
Persepsi terhadap kehilangan bagian tubuh: khawatir, bertanya apakah tidak mengalami
pemendekan pada kaki yang patah.
Identitas
Status klien dalam keluarga: anak.
Kepuasan klien terhadap status dan posisinya dalam keluarga: puas.
Peran
Tanggapan klien terhadap perannya: tidak senang.
Kemampuan/kesanggupan klien melaksanakan perannya: klien menganggap ia
belum dapat berperan secara maksimal karena banyak bergantung kepada
orangtuanya.
Kepuasan klien melaksanakan perannya: tidak puas.
Ideal diri/Harapan
Harapan klien terhadap:
- Tubuh: kakinya yang patah dapat kembali seperti semula, tidak
menghambat masa depannya (karena klien belum berkeluarga).
Harapan klien terhadap lingkungan:
- Keluarga: klien berharap sakitnya ini tidak terlalu membebani keluarga &
masa depannya.
Harapan klien terhadap penyakit yang sedang dideritanya:
Klien berharap agar dapat segera sembuh dan traksinya dilepas.
Lainnya: klien dan orangtuanya berharap dengan operasi & dipasang traksi,
beban, klien bisa sembuh sehingga bisa cepat pulang.
Harga diri
Tanggapan klien terhadap harga dirinya: tinggi.
Sosial/Interaksi
Hubungan dengan klien: tidak kenal.
Dukungan keluarga : aktif.
Dukungan kelompok/teman/masyarakat: kurang.
Reaksi saat interaksi : kontak mata.
Lainnya: klien agak cuek.
Konflik yang terjadi terhadap: peran.
3.10 SPIRITUAL
Konsep tentang penguasa kehidupan: Allah.
Sumber kekuatan/harapan disaat sakit: Allah.
Ritual agama yang bermakna/berarti/diharapkan saat ini: sholat.
Sarana/peralatan/orang yang diperlukan untuk melaksanakan ritual agama yang
diharapkan saat ini: lewat ibadah.
Upaya kesehatan yang bertentangan dengan keyakinan agama: tidak ada.
Keyakinan/kepercayaan bahwa penyakit dapat disembuhkan: klien memper-
cayainya.
Persepsi terhadap penyebab penyakit: sebagai cobaan/peringatan.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium tanggal 14 Mei 2001:
- Leukosit : 12,6 x 1000/UL
- Hb : 15,0 g/dl.
- LED : 63 mm/jam.
- PPT : 11,7 C: 11,8
- KPTT : 30,1 C: 31,6
- SGOT : 27 U/L
- SGPT : 26 U/L
Terapi:
- Cepazol 1 gr 3 x 1 vial
- Mentigo 3 x 1 tab.
- Dartobycn 80 mg 2 x 1 vial.
- PPC 1,5 juta unit 3 x 1
- Traksi 6 kg.
- Diet TKTP.
ANALISA DATA
NO KELOMPOK DATA KEMUNGKINAN
PENYEBAB
MASALAH DIAGNOSA
1.
2.
3.
DS: Orangtua mengatakan
waktu dibawa ke RS
kaki kiri klien patah de-
ngan luka terbuka pada
paha bawah.
DO: Luka terbalut.
Suhu= 36,5oC.
Leuko=
12,6x1000/UL.
LED= 63 mm/jam.
DS: Klien mengatakan ka-
ki kiri dan badannya sa-
kit & nyeri sewaktu di
gerakkan.
DO: - Traksi terpasang 6 kg
- Kaki kiri dan badan
nyeri sewaktu digerak
kan.
- Posisi tidur miring
karena tertarik oleh
traksi.
DS: Klien & orangtua me-
nanyakan kapan traksi
boleh dilepas & perki-
raan sembuhnya karena
mereka beranggapan
dengan tindakan opera-
si & pemasangan traksi
berarti masalah sudah
Fraktur femur ter-
buka over golden
period.
Immobilisasi, pe-
masangan traksi.
Kesalahan penaf-
siran
Resiko tinggi
terjadi infeksi.
Sindroma ku-
rang perawatan
diri.
Kurang penge-
tahuan tentang
kondisi, prog-
nosa & pengo-
batan.
Resiko tinggi
terjadi infeksi
berhubungan
dengan fraktur
femur terbuka,
over golden pe-
riod.
Sindroma ku-
rang perawatan
diri berhubung-
an dengan im-
mobilisasi pe-
masangan trak-
si.
Kurang penge-
tahuan tentang
kondisi, prog-
nosa & pengo-
batan berhubu-
ngan dengan
kesalahan pe-
dapat diatasi.
DO: - Orangtua sering ber-
tanya.
- Klien tampak acuh.
-Klien tampak khawa-
tir kakinya akan me-
mendek.
nafsiran.
RENCANA TINDAKAN PERAWATAN
Tgl &
NoDiagnosa KeperaWatan & Hasil Yang Diharapkan Rencana Tindakan Rasional
1.
15/5/
2001
Resiko terjadi infeksi berhu-bungan dengan luka
terbuka.
Tujuan:
- Tidak terjadi infeksi.
Kriteria hasil:
- Tidak ada tanda-tanda in-feksi seperti edema,
rubor, kolor, dolor, fungsi laeta.
a. Kaji keadaan luka terhadap tanda-
tanda infeksi.
b. Anjurkan klien untuk tidak
menggosok ba-gian yang luka.
c. Merawat luka dengan teknik
aseptik.
d. Mewaspadai adanya keluhan nyeri
menda-dak akibat keterbatas-an gerak,
edema lo-kal, eritema pada dae-rah luka.
e. Lakukan pemeriksaan
laboratorarium.
f. Untuk mengetahui tanda-tanda
infeksi.
g. Meminimalkan terja-dinya
kontaminasi.
h. Mencegah kontami-nasi &
kemungkinan infeksi silang.
i. Merupakan indikasi adanya
osteomielitis.
2.
15/5/
2001
Sindrom kurang perawatan diri berhubungan
dengan im-mobilisasi dan pemasangan traksi.
Tujuan:
- Terpenuhinya kebutuhan perawatan diri/self
care.
- Klien dapat beraktifitas se-perti semula.
Kriteria hasil:
f. Kolaborasi untuk pemberian obat-
obat-an antibiotik dan in-jeksi TT.
a. Kaji tingkat immobi-lisasi yang
disebab-kan oleh pemasang-an traksi
serta per-sepsi klien tentang
immobilisasi terse-but.
b. Dorong partisipasi klien dengan
aktifi-tas rekreasi (memba-ca koran,
mendengar musik, dll).
c. Bantu klien dalam perawatan diri.
d. Anjurkan klien untuk BAB secara
teratur.
j. Leukosit yang me-ningkat
merupakan tanda terjadinya in-feksi.
k. Untuk mencegah ke-lanjutan
terjadinya in-feksi & pencegahan
tetanus.
a. Klien membatasi ge-rak karena
salah per-sepsi.
b. Memberikan kesem-patan untuk
menge-luarkan energi dan dapat
mengurangi isolasi sosial
c. Meningkatkan moti-vasi klien untuk
- Klien mengatakan bahwa ia dapat
makan/minum, BAB dan BAK seperti biasa.
- Klien mengungkapkan bah-wa ia dapat menyeka
ba-dan dan menyikat giginya.
- Klien dapat mengganti pa-kaian & sarung
sendiri/de-ngan bantuan.
Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosa &
pengobat-an berhubungan dengan kesa-lahan
penafsiran.
Tujuan:
- Klien & keluarga mengetahui tentang
kondisi, prognosis & pengobatan.
- Persepsi petugas kesehatan & klien serta
e. Berikan diet tinggi protein, vitamin
& mineral.
a. Jelaskan tentang ke-lainan yang
timbul, prognosa & harapan yang akan
datang.
b. Berikan bimbingan mengenai cara-
cara mobilisasi & ambu-lasi
sebagaimana yang dianjurkan oleh
bagian fisioterapi.
c. Diskusikan tentang perawatan
lanjutan.
sembuh.
d. Bedrest & pengguna-an analgetik
serta perubahan diet dapat
menyebabkan penu-runan peristaltik u-
sus dan konstipasi.
e. Mempercepat proses penyembuhan
dan mencegah penurunan BB.
a. Untuk mengetahui kondisi sekarang &
yang akan datang se-hingga klien dapat
menentukan pilihan-nya.
b. Keterlambatan pe-nyembuhan disebab-
kan oleh penggunaan alat bantu yang
ku-rang tepat.
c. Penyembuhan patah tulang memakan
waktu yang lama se-hingga perlu
3.
16/5/
2001
keluarga sama.
Kriteria:
- Klien & keluarga dapat me-ngulangi
penjelasan yang di- berikan.
- Klien & keluarga mampu memahami dan
mengerti ten-
tang perawatan & pengobat-an.
d. Berikan pengertian pada klien
bahwa pe-ngobatan patah tu-lang
memerlukan waktu yang lama.
disiap-kan perencanaan & perawatan
lanjutan.
d. Penyembuhan patah tulang memakan
waktu yang lama se-hingga perlu
disiap-kan perencanaan & perawatan
lanjutan.
TINDAKAN KEPERAWATAN
No. Tgl. Jam Tindakan Keperawatan
1. 15/5/
2001
08.15
WIB
08.20
WIB
08.45
WIB
09.20
WIB
10.15
WIB
11.00
WIB
S/D
13.00
WIB
08.20
WIB
S/D
09.20
WIB
09.30
- Mengkaji keadaan luka terhadap tanda-tanda infeksi,
seperti edema -, rubor -, kalor +, dolor – dan fungsi laesa.
- Membantu klien makan & minum.
- Mencegah/melarang klien untuk memegang luka post
debri-dement.
- Merawat luka.
- Memberikan injeksi PPC 1,5 juta unit, Cepazol 1 gr &
Dartobycn 80 mg.
- Mengambil spesimen darah untuk pemeriksaan DL.
- Mengkaji tingkat immobilitas & pemahaman klien
terhadap pemasangan traksi.
- Menjelaskan tentang manfaat dan maksud pemasangan
traksi.
- Mendorong agar klien mengisi waktunya dengan
membaca.
- Membantu klien makan/minum dan BAK.
- Memonitor tanda-tanda vital. Tensi= 120/80 mmHg,
nadi= 84x/mnt, RR= 20x/mnt, suhu= 37oC.
- Menganjurkan klien agar menghabiskan diet yang
diberikan.
- Membantu klien dalam makan dan minum susu.
- Memberikan pengertian pada klien & keluarga bahwa
pengo- batan & perawatan fraktur memerlukan waktu yang
WIB
12.00
WIB
12.45
WIB
lama.
- Merawat luka & memberikan injeksi PPC 1,5 juta unit,
Cepe-zol 1 gr & Dartobycn 80 mg.
- Memberikan contoh cara memindahkan traksi.
- Menjelaskan tentang prognosa & pengobatan lanjutan.
- Menjelaskan tentang rencana operasi selanjutnya.
- Memonitor vital sign: tensi= 120/80 mmHg, nadi=
80x/mnt, RR= 20x/mnt, suhu= 37,2oC.
- Membantu klien pindah ke ruang B.
E V A L U A S I
No Tgl. Diagnosa E v a l u a s i
1. 15/5/2001 Dx 1
Dx 2
Dx 1
- Tanda-tanda infeksi tidak ada.
- Klien masih perlu perawatan luka.
- Luka masih tampak basah.
- Injeksi diberikan.
- Spesimen darah telah diambil, hasilnya negatif.
- Klien sangat memerlukan penjelasan tentang
pemasang-an traksi, mengenai maksud & tujuannya.
- Klien perlu bantuan untuk melakukan aktifitas
makan/ minum, BAB & BAK.
- Klien tidak pernah diseka.
- Tidak ada tanda-tanda infeksi.
- Luka masih basah.
- Injeksi diberikan.
- Klien dapat mengerti tentang maksud & tujuan
Dx 2
Dx 3
pema-sangan traksi.
- Klien perlu dijelaskan tentang perlunya perawatan
diri & oral hygiene.
- Klien mau menghabiskan diet yang diberikan.
- Klien dapat mengerti tentang perlunya operasi &
pengo-batan selanjutnya.
- Klien & keluarga dapat mengerti tentang bagaimana
prognosis dari penyakit.
- Klien dapat memahami tentang lamanya pengobatan
fraktur.
CATATAN PERKEMBANGAN
No Tgl. Diagnosa Catatan Perkembangan
1. 15/5/2001 1
2
1
2
S: -
O: - Suhu= 37oC.
- Luka tampak terawat.
- Leukosit= 12,6 x 1000/UL.
- LED= 63 mm/jam.
A: Tanda-tanda infeksi tidak ada.
P: Teruskan rencana intervensi.
S: Klien mengatakan ia masih perlu mendapatkan bantuan
dari orang lain untuk memenuhi kebutuhannya sehari-ha-
ri.
O: - Traksi 6 kg tampak terpasang.
- Klien tampak kesakitan.
- Tubuh klien tampak tertarik.
A: Intoleransi aktifitas.
P: Rencana intervensi pada point c, d dan e terus dilakukan.
S: -
O: - Suhu =37,2oC.
- Luka tampak terawat.
- Leukosit = 12,4 x 1000/UL.
- LED = 54 mm/jam.
A: Tanda-tanda infeksi tidak ada.
P: Rencana tidak diteruskan, klien pindah ke ruang B.
S: Klien minta tolong untuk disuapi & dibantu dalam BAK.
O: - Traksi terpasang 6 kg.
- Bila digerakkan klien tampak kesakitan.
A: Intoleransi aktifitas.
P: Rencana intervensi tidak diteruskan, klien pindah ke ruang
B.
3 S: Klien mengatakan sekarang ia sudah memahami maksud
& tujuan pemasangan traksi, prognosis & pengobatan se-
lanjutnya (operasi).
O: Klien dapat mengulangi penjelasan yang diberikan.
A: Masalah teratasi.
P: Rencana intervensi tidak diteruskan, klien pindah ke ruang
B.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 8. EGC. Jakarta.
Doenges M.E. 1989. Nursing Care Plan, Guidelines for Planning Patient Care 2 nd ed
Philadelpia, F.A. Davis Company.
Long; BC and Phipps WJ 1985 Essential of Medical Surgical Nursing : A Nursing Process
Approach. St. Louis. Cv. Mosby Company.