Ondan Meto Seikha
-
Upload
silmi-thaher -
Category
Documents
-
view
198 -
download
11
Transcript of Ondan Meto Seikha
MUAL, MUNTAH Mual dan muntah bisa jadi menunjukan beberapa kondisi, maka amat penting untuk menentukan penyebab sebelum memutuskan penggunaan obat yang tepat.Mual dan muntah sering sekali dilontarkan pasien dengan latar belakang penyakit yang berbeda.Penyebab mual dan muntah bisa jadi sangat sederhana, seperti berputar terlalu cepat saat naik mesin di taman hiburan. Tetapi, mual muntah bisa juga merupakan gejala suatu penyakit yang lebih serius, atau karena efek pemberian obat-obatan tertentu. Jadi mual muntah bisa berdiri sendiri sebagai hal yang independen, namun umumnya dibicarakan bersama-sama dengan kondisi lain.Mual dan muntah banyak dikaitkan dengan ganguan organik dan fungsional. Kondisi darurat di rongga perut seperti apendikitis kut, kolesistitis, gangguan di saluran intestinal, atau peritonitis juga bisa menyebabkan mual dan muntah. Infeksi virus, bakteri, dan parasit lain di saluran pencernaan secara tipikal menyebabkan mual dan mmuntah dengan derajat berat. Satu dari begutu banyak penyebab muntah pada anak adalah gastroenteritis yang disebabkan rotavirus.Tipe lain dari kondisi mual dan muntah adalah yang disebut mual dan muntah yang bisa diantisipasi atau anticipatory nausea and vomiting. Mual dan muntah jenis ini disebabkan karena pemberian obat-obat kemoterapi atau akibat kecemasan yang timbul karena tindakan tersebut. Kebanyakan pasien menunjukkan dua-duanya, baik karena obatnya dan juga kecemasan akibat efek kemoterapi. Data dari Support Care Cancer tahun 1998 menunjukkan mual atau Anticipatory nausea (AN) dialami oleh sekitar 29% pasien yang menjalani kemoterapi atau 1:3. Sedangkan muntah (anticipatory vomitting/AV) terjadi pada 11% pasien atau 1:10.Mual dan muntah juga bisa dikeluhkan pasien sesudah menjalani operasi. Data dari World Federation of Societies of Anaesthesiologists 2003 menyebutkan Postoperative nausea and vomiting (PONV) merupakan kejadian yang tidak diinginkan (adverse events0 yang paling sering terjadi setelah tindakan pembedahan. Kasusnya mencapai 60-70% jika menggunakan agen anastesi lama, dibandingkan 30% dengan penggunaan obat anastesi yang relatif baru. Gejala yang sama juga banyak ditemukan pada kehamilan. Bahkan kasusnya relatif tinggi. Rasa mual menimpa 75-85% perempuan hamil, dan 50% diikuti muntah.Karena cukup menganggu dan menurunkan aktivitas harian
penderita, maka tujuan terapi untuk mual dan muntah adalah mencegah atau menghilangkannya. Tetapi pendekatan terapi sangat tergantung pada kondisi medis masing-masing pasien. Untuk mual dan muntah ringan, bisa diatasi dengan obat-obat bebas atau bisa dilakukan pendekatan non farmakologi.Tetapi karena gejala mual dan muntah bisa jadi merepresentasikan beberapa kondisi, maka amat penting untuk menentukan penyebab sebelum memutuskan penggunaan obat yang tepat. Tujuan keseluruhan dari terapi antiemetik adalah untuk mencegah atau menghilangkan mual dan muntah, seharusnya tanpa menimbulkan efek samping. Terapi antiemetik diindikasikan untuk pasien dengan gangguan elektrolit akibat sekunder dari muntah, anoreksia berat, memburuknya status gizi atau kehilangan berat badan.Obat-obat yang tersedia bebas misalnya antasid, histamine 2 antagonis seperti simetidin, famotidin, dan ranitidine. Obat-obat kelompok antihistimine-antikolinergik seperti meclizine, cyclizine, dimenhidrinat, dan difenhidramin, serta cairan fosforilat karbohidrat. Sedangkan obat anti mual muntah yang bisa didapatkan dengan resep antara lain antihistamin-antikolinergik dan fenotiazine. Kedua jenis obat ini umumnya efektif, meskipun dalam dosis dan frekuensi pemberian yang kecil. Untuk kasus yang lebih rumit, disarankan mengkombinasikan obat.Obat-obat anti muntah (antiemesis) untuk pasien kanker yang menerima obat kemoterapi harus diberikan sebelum, selama dan sesudah kemoterapi. Obat-obat yang digunakan untuk mengatasi efek samping kemoterapi, dalam hal ini mual dan muntah, adalah proklorperazine saja atau dikombinasikan dengan lorazepam; granisetron, ondansetron, atau dolasetron yang merupakan obat golongan 5-HT3 receptor antagonis. Obat ini bekerja dengan menghambat aksi serotonin, yang merupakan substansi alamiah penyebab mual dan muntah. Salah satu dari obat golongan antagonis reseptor 5-HT3 tersebut juga bisa dikombinasikan dengan deksametason atau metilprednisolon
OndanVOMETRAZ
VOMETRAZ ®
Injeksi
:: KOMPOSISI ::
Tiap ml mengandung:Ondansetron HCl dihydrat 2,5 mg setara dengan ondansetron base 2 mg
:: INDIKASI ::
Penanggulangan mual dan muntah karena kemoterapi dan radioterapi serta operasi.
:: KONTRAINDIKASI ::
Penderita yang hipersensitif terhadap ondansetron.
:: DOSIS DAN CARA PEMBERIAN ::
Pengobatan mual dan muntah pasca bedah:IM 4 mg sebagai dosis tunggal dan IV 4 mg secara perlahan-lahan.
p>Pencegahan dan pengobatan mual dan muntah karena kemoterapi:Dewasa:• Kemoterapi yang sangat emetogenik: Mula-mula diberikan injeksi 8 mg
ondansetron IV secara lambat atau diinfuskan selama 15 menit segera sebelum diberikan kemoterapi, diikuti dengan infus 1 mg ondansetron/jam yang terus menerus selama kurang dari 24 jam atau 2 injeksi 8 mg IV lambat atau diinfuskan selama 15 menit dengan selang waktu 4 jam atau bisa juga diikuti dengan pemberian 8 mg per oral 2 kali sehari selama kurang dari 5 hari.
• Kemoterapi yang kurang emetogenik: Injeksi IV 8 mg ondansetron secara lambat atau diinfuskan selama 15 menit segera sebelum diberikan kemoterapi, diikuti dengan 8 mg per oral 2 kali sehari selama kurang dari 5 hari.
Anak-anak >4 tahun:5 mg/ml secara IV selama 15 menit segera sebelum diberikan kemoterapi, diikuti dengan memberikan 4 mg per oral tiap 12 jam selama kurang dari 5 hari.
Usia lanjut:Ondansetron dapat ditoleransi dengan baik pada penderita usia di atas 65 tahun tanpa mengubah dosis, frekuensi, ataupun cara pemakaian.
Penderita dengan gangguan fungsi ginjal:Tidak memerlukan penyesuaian dosis, frekuensi ataupun cara pemberian.
Penderita dengan gangguan fungsi hati:Dosis total harian tidak boleh lebih dari 8 mg.
:: PERINGATAN DAN PERHATIAN ::
• Wanita hamil (terutama trimester pertama) dan ibu menyusui• Anak-anak di bawah 2 tahun.
:: EFEK SAMPING ::
Sakit kepala, konstipasi, rasa panas pada kepala dan epigastrum, sedasi dan diare.
:: KEMASAN DAN NOMOR REGISTRASI ::
Kotak, 2 ampul @ 4 ml.2 ampul @ 2 ml.
Ondansetron 4 mg/2 ml Inj May 22nd, 2010 Obat Penyakit Posted in Obat
Deskripsi:Ondansetron suatu antagonis reseptor 5HT3 yang bekerja secara selektif dan kompetitif dalam mencegah maupun mengatasi mual dan muntah akibat pengobatan dengan sitostatika dan radioterapi.
Komposisi:Tiap 4 ml injeksi mengandung ondansetron hydrochloride setara dengan 8 mg ondansetron.
Indikasi:Penanggulangan mual dan muntah karena kemoterapi dan radioterapi serta operasi.
Dosis:Pencegahan mual dan muntah pasca bedah:4
mg/i.m. sebagai dosis tunggal atau injeksi i.v. secara perlahan.Pencegahan mual dan muntah karena kemoterapi.
DewasaKemoterapi yang sangat emetogenik, misalnya cisplatin. Mula-mula diberikan injeksi 8 mg ondansetron i.v. secara lambat atau diinfuskan selama 15 menit segera sebelum diberikan kemoterapi, diikuti dengan infus 1 mg ondansetron/jam selama terus-menerus selama kurang dari 24 jam atau 2 injeksi 8 mg i.v. secara lambat atau diinfuskan selama 15 menit dengan selang waktu 4 jam. Atau bisa juga diikuti dengan pemberian 8 mg peroral 2 kali sehari selama kurang dari 5 hari.
Kemoterapi yang kurang emetogenik, misalnya siklospamid. Injeksi i.v. 8 mg ondansetron secara lambat atau diinfuskan selama 15 menit segera sebelum diberikan kemoterapi, diikuti dengan 8 mg peroral 2 kali sehari selama kurang dari 5 hari.
Anak-anak > 4 tahun:5 mg/ml secara i.v. selama 15 menit segera sebelum diberikan kemoterapi, diikuti dengan memberikan 4 mg peroral tiap 12 jam selama kurang dari 5 hari.
Usia lanjut:Ondansetron dapat ditoleransi dengan baik pada penderita usia diatas 65 tahun tanpa mengubah dosis, frekuensi, ataupun cara pemberian.
Penderita dengan gangguan fungsi ginjal:Tidak memerlukan penyesuaian dosis harian, frekuensi ataupun cara pemberian.
Penderita dengan gangguan fungsi hati:Dosis total
harian tidak boleh lebih dari 8 mg.
Kemasan:Ktk 5
Produksi:PT Indofarma TBK
Tersedia di apotik dan toko obat terdekat.
Ondansetron, Obat Anti Mual Paling
Kuat
Ondansetron termasuk kelompok obat
Antagonis serotonin 5-HT3, yang bekerja
dengan menghambat secara selektif
serotonin 5-hydroxytriptamine (5HT3)
berikatan pada reseptornya yang ada di
CTZ (chemoreseceptor trigger zone) dan
di saluran cerna.
Serotonin 5-hydroxytriptamine (5HT3)
merupakan zat yang akan dilepaskan jika
terdapat toksin dalam saluran cerna,
berikatan dengan reseptornya dan akan
merangsang saraf vagus menyampaikan
rangsangan ke CTZ dan pusat muntah dan
kemudian terjadi mual dan muntah.
Ondansetron dibandingkan dengan obat anti
mual dan muntah yang lain adalah:Sangat
efektif mengatasi mual dan muntah yang
hebat. Relatif lebih aman karena tidak
menimbulkan reaksi ekstrapyramidal,Relatif
aman digunakan untuk anak dan kasus
hyperemesis gravidarum pada ibu hamil.
Mempercepat pengosongan lambung
Efek samping Ondansetron yang relatif sering
ditemukan adalah sakit kepala, pusing dan
susah buang air besar. Tetapi terkadang efek
samping ini hilang dengan sendirinya tanpa
perlu pengobatan khusus.
Jika obat anti mual dan muntah yang lain
tidak dapat mengatasi mual dan muntah,
maka Ondansetron adalah obat yang paling
tepat untuk mengatasi derita akibat mual dan
muntah
Ondansetron dalam bentuk sediaan injeksi
4mg/2 ml dan 8 mg/4ml dikategorikan
sebagai produk baru Indofarma (INAF).
Padahal jika kita bandingkan Ondansetron
INAF dengan produk lain dengan komposisi
yang sama telah hadir di pasar farmasi sejak
awal tahun 2000-an, sehingga sebenarnya
Ondansetron INAF bukan merupakan produk
baru di pasar farmasi. Ondansetron dengan
sediaan tablet 4 mg dan 8 mg.
Ondansetron adalah antagonis reseptor 5HT3
yang poten dan selektif.Pemberian obat-obat
kemoterapi dan radioterapi dapat
menyebabkan pelepasan 5HT3 ke dalam usus
halus yang akan merangsang refleks muntah
dengan mengaktifkan serabut afferen vagal
lewat reseptor 5HT3. Ondansetron
menghambat dimulainya refleks ini. Aktifasi
serabut afferen vagal juga dapat
menyebabkan pelepasan 5HT3 dalam area
postrema, yang berlokasi di dasar ventrikel
keempat.dan ini juga dapat merangsang
emesis/muntah melalui mekanisme sentral.
Karenanya efek Ondansetron dalam
penanganan mual dan muntah yang diinduksi
oleh kemoterapi dan radioterapi sitotoksik ini
mungkin disebabkan oleh antagonisme
reseptor 5HT3 pada neuron yang berlokasi di
sistem saraf pusat maupun di sistem saraf
tepi. Pada percobaan psikomotor,
Ondansetron tidak mengganggu tampilan dan
juga tidak menyebabkan sedasi. Ondansetron
tidak mengganggu konsentrasi prolaktin
dalam plasma.
Adapun nama dagang Ondansentron yang
ada dipasaran adalah Cedantron, Dantroxal,
Entron, Frazon, Invomit, Lametic, Narfoz,
Ondavell, Onetic 4, Trovensis, Vomceran,
Vometraz, Vometron, Zantron, Zofran
Indikasi Ondansenteron adalah :
Untuk untuk menangani mual dan muntah
yang diinduksi oleh obat kemoterapi dan
radioterapi sitotoksik.Pencegahan mual dan
muntah pasca operasi.Narfoz sebaiknya tidak
digunakan pada keadaan mual atau muntah
karena sebab lain.
KontraindikasiNarfoz jangan diberikan
kepada penderita yang hipersensitif atau
alergi terhadap Ondansetron.
Efek samping
Efek samping yang biasanya terjadi adalah
sakit kepala, sensasi kemerahan atau hangat
pada kepala dan epigastrium.Efek samping
yang jarang terjadi dan biasanya hanya
bersifat sementara adalah peningkatan
aminotransferase yang asimtomatik.
Ondansetron juga dapat meningkatkan waktu
transit usus besar dan dapat menyebabkan
konstipasi pada beberapa penderita.Ada
beberapa laporan tentang terjadinya reaksi
hipersensitif yang cepat.
Kehamilan. Pada hewan percobaan
Ondansetron tidak bersifat teratogenik.
Belum ada percobaan yang dilakukan pada
manusia. Sama seperti obat-obat lainnya,
sebaiknya Ondansetron tidak digunakan pada
kehamilan, terutama pada trimester pertama,
kecuali bila manfaat yang di dapat melebihi
dan resiko yang mungkin akan terjadi.Wanita
menyusui. Percobaan pada tikus
membuktikan adanya ekskresi Ondansetron
pada ASI. Oleh karena itu, ibu-ibu yang
mendapat Ondansetron dianjurkan untuk
tidak menyusui.
KemasanOndansetron : Narfoz 4 mg tablet,
dus,2 strip @ 6 tablet.Ondansetron : Narfoz 8
mg tablet, dus,1 strip @ 12 tablet.
Ondansetron :Narfoz sirup, 5 mg/5 ml, 1 botol
@ 60 ml.Ondansetron : Narfoz 4 mg injeksi,
dus, 5 ampul @ 2 ml.
Simpan pada suhu di bawah 25°C di tempat
kering, terlindung dari cahaya, dan jauhkan
dari jangkauan anak-anak.
Ondansetron dapat menimbulkan
gangguan irama jantung
Obat ondansetron, salah satu antiemetik pada kemoterapi, terbukti memiliki risiko untuk gangguan irama jantung. FDA melaporkan bahwa pada kondisi-kondisi tertentu penggunaan ondansetron harus lebih hati-hati dan perlu dilakukan monitoring dengan memantau gambaran EKG. Kondisi-kondisi yang disarankan lebih hati-hati dalam menggunakan ondansetron antara lain pasien dengan bakat gangguan irama jantung yaitu pasien dengan kongenital long QT syndrome, gangguan mineral misalnya hipokalemia, hipomagnesia, gagal jantung, bradikardia dan penggunanaan bersama obat-obatan yang mengakibatkan pemanjangan interval QT.
Home Obat Mual,Muntah Narvoz Tablet 4mg
Narvoz Tablet 4mg
Lihat Gambar Ukuran Besar
CODE: BB43
Harga Per Satuan Terkecil: Rp15,750.00
Stock hubungi cs kami:
1 item(s)Quantity:1
BELI Add to Wish ListDeskripsiKirim Ke Teman Anda
NARFOZ"Tablet dan Injeksi
KOMPOSISI
NARFOZ® 4Tiap tablet salut selaput mengandung Ondansetron 4 mg sebagai Ondansetron HCI.
NARFOZ® 8Tiap tablet salut selaput mengandung Ondansetron 8 mg sebagai Ondansetron HCI,
NARFOZ® 4 injeksiTiap 2 ml larutan mengandung Ondansetron 4 mg sebagai Ondansetron HCI.
NARFOZ® 8 InjeksiTiap 4 ml larutan mengandung Ondansetron 8 mg sebagai Ondansetron HCI.
FARMAKOLOGI:Ondansetron adalah antagonis reseptor 5HT3 yang poten dan selektif.Pemberian obat-obat kemoterapi dan radioterapi dapat menyebabkan pelepasan 5HT3 ke dalam usus halus yang akan merangsang refleks muntah dengan mengaktifkan serabut afferen vagal lewat reseptor 5HT3.Ondansetron menghambat dimulainya refleks ini.Aktifasi serabut afferen vagal juga dapat menyebabkan pelepasan 5HT3 dalam area postrema,yang berlokasi di dasar ventrikel ke empat,dan ini juga dapat merangsang emesis melalui mekanisme sentral. Karenanya efek Ondansetron dalam penanganan mual dan muntah yang diinduksi oleh kemoterapi dan radioterapi sitotoksik ini mungkin disebabkan oleh antagonisme reseptor 5HT3 pada neuron yang berlokasi di sistem saraf pusat maupun di sistem saraf tepi.Pada percobaan psikomotor,Ondansetron tidak mengganggu tampilan dan juga tidak menyebabkan sedasi.Ondansetron tidak mengganggu konsentrasi prolaktin dalam plasma. FARMAKOKINETIK:-Konsentrasi purwak dalam plasma diGapai setelah 1,5 jam pemberian Ondansetron per oral. Bioavailabilitas absolut Ondansetron per oral mencapai 60%.Disposisi Ondansetron setelah pemberian per oral ataupun secara intravena sama dengan
waktu paruh eliminasi terminal yang mencapai 3 jam,meskipun dapat diperpanjang sampai 5 jam pada penderita usia ianjut.Kemudian obat ini secara ekstensif dimetabolisme dan metabolitnya diekskresikan ke dalam feses dan urin.Ikatan protein plasma mencapai 70 - 76%.INDIKASI:Ondansetron diindikasikan untuk menangani mual dan muntah yang diinduksi oleh obat kemoterapi dan radioterapi sitotoksik.Tidak boleh digunakan pada keadaan mual dan muntah karena sebablain.KONTRA INDIKASI Hipersensitif terhadap Ondansetron.PERINGATAN DAN PERHATIAN Kehamilan:Pada hewan percobaan Ondansetron tidak bersifat teratogenik.Belum ada percobaan yang dilakukan pada manusia.Sama seperti obat-obat lainnya,sebaiknya Ondansetron tidak digunakan pada kehamilan,terutama pada trimester pertama,kecuali bila keuntungan yang di dapat melebihi dan resiko yang mungkin akan terjadi.Wanita menyusui:Percobaan pada tikus membuktikan adanya ekskresi Ondansetron pada ASI.Oleh karena itu,ibu-ibu yang mendapat Ondansetron dianjurkan untuk tidak menyusui.EFEK SAMPING:Efek samping yang biasanya terjadi adalah sakit kepala,sensasi kemerahan atau hangat pada kepala dan epigastrium.Efek samping yang jarang terjadi dan biasanya hanya bersifat sementara adalah peningkatan aminotransferase yang asimtomatik.Ondansetron juga dapat meningkatkan waktu transit usus besar dan dapat menyebabkan konstipasi pada beberapa penderita.Ada beberapa laperan tentang terjadinya reaksi hipersensitif yang cepat.DOSIS DAN CARA PEMBERIANDewasa:Pemberian kemoterapi yang sangat emetogenik,misalnya cisplatin:Mula-mula diberikan injeksi 8 mg Ondansetron intravena secara lambat atau diinfuskan selama 15 menit segera sebelum diberikan kemoterapi, diikuti dengan infus 1 mg Ondansetron/jam secara kontinyu selama kurang dari 24 jam atau 2 injeksi 8 mg intravena secara lambat atau diinfuskan selama 15 menit dengan selangwaktu 4 jam.Atau bisa juga diikuti dengan pemberian 8mg per oral tiap 12 jam selama 5 hari.Pemberian kemoterapi yang kurang emetogenik,misalnya cyclophosphamide,doxorubicin,carboplastin: Diberikan injeksi intravena 8 mg Ondansetron secara lambat atau diinfuskan selama 15 menit segera sebelum diberikan kemoterapi,atau di berikan 8 mg Ondansetron per oral 1-2 jam sebelum diberikan kemoterapi,diikuti dengan 8 mg peroral tiap 12 jam selama 5 hari.Mual dan muntah akibat induksi kemoterapi:Diberikan 8 mg Ondansetron peroral 12 jam.Dosis
pertama sebaiknya diberikan 1-2 jam sebelum dilakukan radioterapi.Lama pengobatan tergantung pada lamanya pemberian radioterapi.Anak-anak:Pengalaman masih terbatas,akan tetapi Ondansetron efektif dandapat ditoleransi dengan baik oleh anak-anak usia di atas 4 tahun bila di berikan secara intravena dengan dosis 5 mg/m2 selama 15 menit, segera sebelum diberikan kemoterapi,diikuti dengan pemberian 4 mg peroral tiap 12 jam selama 5 hari.Usia lanjut:Ondansetron dapat ditoleransi dengan baik pada penderita di atas 65 tahun tanpamengubah dosis,frekuensi,ataupuncarapemberiannya.Penderita dengan gangguan fungsi ginjaiTidak memerlukan penyesuaian dosis harian, frekuensi ataupun cara pemberian.Penderita dengan gangguan fungsi hatiWaktu bersihan Ondansetron berkurang secara bermaknadan waktu paruh serum bertambah secara bermakna pada penderita dengan gangguan fungsi hati yang moderat ataupun yang berat.Pada beberapa penderita dosis total harian tidak boleh lebih dari 8 mg.KEMASAN NARFOZ® 4Dus berisi 2 strip @ 6 tablet salut selaputNo.Reg.DKL9521618717A1NARFOZ® 8Dus berisi 1 strip @ 12 tablet salut selaputNo.Reg.DKL9521618717B1NARFOZ® 4 InjeksiDus berisi 5 ampul @ 2 mlNo.Reg.DKL9921624343 A1NARFOZ® 8 InjeksiDus berisi 5 ampul @ 4 mlNo.Reg.DKL9921624343A1
http://www.farmasiku.com/index.php?target=products&product_id=32644
NARFOZ"Tablet dan Injeksi
KOMPOSISI
NARFOZ® 4Tiap tablet salut selaput mengandung Ondansetron 4 mg sebagai Ondansetron HCI.
NARFOZ® 8Tiap tablet salut selaput mengandung Ondansetron 8 mg sebagai Ondansetron HCI,
NARFOZ® 4 injeksiTiap 2 ml larutan mengandung Ondansetron 4 mg sebagai Ondansetron HCI.
NARFOZ® 8 InjeksiTiap 4 ml larutan mengandung Ondansetron 8 mg sebagai Ondansetron HCI.
FARMAKOLOGI:Ondansetron adalah antagonis reseptor 5HT3 yang poten dan selektif.Pemberian obat-obat kemoterapi dan radioterapi dapat menyebabkan pelepasan 5HT3 ke dalam usus halus yang akan merangsang refleks muntah dengan mengaktifkan serabut afferen vagal lewat reseptor 5HT3.Ondansetron menghambat dimulainya refleks ini.Aktifasi serabut afferen vagal juga dapat menyebabkan pelepasan 5HT3 dalam area postrema,yang berlokasi di dasar ventrikel ke empat,dan ini juga dapat merangsang emesis melalui mekanisme sentral. Karenanya efek Ondansetron dalam penanganan mual dan muntah yang diinduksi oleh kemoterapi dan radioterapi sitotoksik ini mungkin disebabkan oleh antagonisme reseptor 5HT3 pada neuron yang berlokasi di sistem saraf pusat maupun di sistem saraf tepi.Pada percobaan psikomotor,Ondansetron tidak mengganggu tampilan dan juga tidak menyebabkan sedasi.Ondansetron tidak mengganggu konsentrasi prolaktin dalam plasma. FARMAKOKINETIK:-Konsentrasi purwak dalam plasma diGapai setelah 1,5 jam pemberian Ondansetron per oral. Bioavailabilitas absolut Ondansetron per oral mencapai 60%.Disposisi Ondansetron setelah pemberian per oral ataupun secara intravena sama dengan waktu paruh eliminasi terminal yang mencapai 3 jam,meskipun dapat diperpanjang sampai 5 jam pada penderita usia ianjut.Kemudian obat ini secara ekstensif dimetabolisme dan metabolitnya diekskresikan ke dalam feses dan urin.Ikatan protein plasma mencapai 70 - 76%.INDIKASI:Ondansetron diindikasikan untuk menangani mual dan muntah yang diinduksi oleh obat kemoterapi dan radioterapi sitotoksik.Tidak boleh digunakan pada keadaan mual dan muntah karena sebablain.KONTRA INDIKASI Hipersensitif terhadap Ondansetron.PERINGATAN DAN PERHATIAN Kehamilan:Pada hewan percobaan Ondansetron tidak bersifat teratogenik.Belum ada percobaan yang dilakukan pada manusia.Sama seperti obat-obat lainnya,sebaiknya Ondansetron tidak digunakan pada kehamilan,terutama pada trimester pertama,kecuali bila keuntungan yang di dapat melebihi dan resiko yang mungkin akan terjadi.Wanita menyusui:Percobaan pada tikus membuktikan adanya ekskresi Ondansetron pada ASI.Oleh karena itu,ibu-ibu yang mendapat Ondansetron dianjurkan untuk tidak menyusui.EFEK SAMPING:Efek samping yang biasanya terjadi adalah sakit kepala,sensasi kemerahan atau hangat pada kepala dan epigastrium.Efek samping yang jarang terjadi dan biasanya hanya bersifat sementara adalah peningkatan aminotransferase yang asimtomatik.Ondansetron juga dapat meningkatkan waktu transit usus besar dan dapat menyebabkan konstipasi pada beberapa penderita.Ada beberapa laperan tentang terjadinya reaksi hipersensitif yang cepat.DOSIS DAN CARA PEMBERIANDewasa:Pemberian kemoterapi yang sangat emetogenik,misalnya cisplatin:Mula-mula diberikan injeksi 8 mg Ondansetron intravena secara lambat atau diinfuskan selama 15 menit segera sebelum diberikan kemoterapi, diikuti dengan infus 1 mg Ondansetron/jam
secara kontinyu selama kurang dari 24 jam atau 2 injeksi 8 mg intravena secara lambat atau diinfuskan selama 15 menit dengan selangwaktu 4 jam.Atau bisa juga diikuti dengan pemberian 8mg per oral tiap 12 jam selama 5 hari.Pemberian kemoterapi yang kurang emetogenik,misalnya cyclophosphamide,doxorubicin,carboplastin: Diberikan injeksi intravena 8 mg Ondansetron secara lambat atau diinfuskan selama 15 menit segera sebelum diberikan kemoterapi,atau di berikan 8 mg Ondansetron per oral 1-2 jam sebelum diberikan kemoterapi,diikuti dengan 8 mg peroral tiap 12 jam selama 5 hari.Mual dan muntah akibat induksi kemoterapi:Diberikan 8 mg Ondansetron peroral 12 jam.Dosis pertama sebaiknya diberikan 1-2 jam sebelum dilakukan radioterapi.Lama pengobatan tergantung pada lamanya pemberian radioterapi.Anak-anak:Pengalaman masih terbatas,akan tetapi Ondansetron efektif dandapat ditoleransi dengan baik oleh anak-anak usia di atas 4 tahun bila di berikan secara intravena dengan dosis 5 mg/m2 selama 15 menit, segera sebelum diberikan kemoterapi,diikuti dengan pemberian 4 mg peroral tiap 12 jam selama 5 hari.Usia lanjut:Ondansetron dapat ditoleransi dengan baik pada penderita di atas 65 tahun tanpamengubah dosis,frekuensi,ataupuncarapemberiannya.Penderita dengan gangguan fungsi ginjaiTidak memerlukan penyesuaian dosis harian, frekuensi ataupun cara pemberian.Penderita dengan gangguan fungsi hatiWaktu bersihan Ondansetron berkurang secara bermaknadan waktu paruh serum bertambah secara bermakna pada penderita dengan gangguan fungsi hati yang moderat ataupun yang berat.Pada beberapa penderita dosis total harian tidak boleh lebih dari 8 mg.KEMASAN NARFOZ® 4Dus berisi 2 strip @ 6 tablet salut selaputNo.Reg.DKL9521618717A1NARFOZ® 8Dus berisi 1 strip @ 12 tablet salut selaputNo.Reg.DKL9521618717B1NARFOZ® 4 InjeksiDus berisi 5 ampul @ 2 mlNo.Reg.DKL9921624343 A1NARFOZ® 8 InjeksiDus berisi 5 ampul @ 4 mlNo.Reg.DKL9921624343A1
metoklopramid
Sediaan :
Tablet, sirup, obat tetes
Kelompok obat :
Prokinetik (antiemetik)
Mekanisme kerja :
Merangsang saraf kolinergik intramural yang menimbulkan peningkatan pembebasan asetilkolin serta kepekaan reseptor
muskarinik paa otot polos lambung, efek langsung pada otot polos gastrointestinal.
Indikasi :
Antiemetik pada gangguan gastroduodenal, statis gastrin pada diabetes, penyakit gastroesofagitis
Kontraindikasi :
Perdarahan, perforasi an obstruksi mekanik saluran cerna, parkinson, feokromositoma. Hati-hati pemberian pada wanita hamil dan penderita gangguan ginjal.
Efek samping :
Reaksi ekstrapiramidal, galaktore, pusing, sakit kepala, mual, diare, neutropenia.
Interaksi obat :
Antikolinerghik dan analgesik narkotik mengantagonis obat ini. Pemberian bersama penghambat MAO harus hati-hati. Menurunkan absorbsi digoksin bila diberi bersamaan
Dosis :
Dewasa : Oral : 0,5 mg/KgBB/hari dibagi 4 dosis.
etoklopramid
nama dagang
- Emeran - Ethiferan- Metolon - Normastin- Piralen - Plasil- Raclonid - Reguloop- Sotatic - Tivomit- Vertivom - Vilapon- Vomitrol - Zumatrol
dosis
• Hipomotilitas gastrointestinal :
Anak:oral,IM,IV:0,1 mg/kg/dosis sampai dengan 4 kali/hari, tidak lebih dari 0,5 mg/kg/hari.
Dewasa:oral:10 mg 30 menit sebelum makan dan sebelum tidur malam selama 2-8 minggu. IV:10 mg selama 1-2 menit (untuk gejala yang parah); pemberian terapi IV selama 10 hari dapat diperlukan untuk memperoleh respon terbaik.
Dosis lansia:oral:dosis awal 5 mg 30 menit sebelum makan dan sebelum tidur malam selama 2-8 minggu; dinaikkan bila perlu sampai dengan dosis 10 mg. IV:dosis awal 5 mg selama 1-2 menit, dinaikkan sampai dengan 10 mg bila perlu.
• Refluks gastroesofagus :Anak:oral:0,1-0,2
mg/kg/dosis sampai dengan
4 kali per hari; efikasi melanjutkan metoklopramid >12 minggu belum diketahui; dosis harian total tidak boleh lebih dari 0,5 mg/kg/hari.
Dewasa:oral:10-15 mg/dosis sampai dengan 4 kali/hari 30 menit sebelum makan dan sebelum tidur malam; dosis tunggal 20 mg kadang-kadang diperlukan untuk situasi mendesak.
Lansia:oral:dosis awal:5 mg 4 kali sehari (30 menit sebelum makan dan sebelum tidur malam), dosis dinaikkan menjadi 10 mg 4 kali per hari bila tidak ada respon pada dosis yang lebih rendah.
• Larutan injeksi dapat diberikan melalui rute IM, direct IV push, infus singkat (15-30 menit), atau infus kontinu. Dosis yang lebih rendah (10 mg) dapat diberikan dengan IV push tanpa pengenceran selama
1-2 menit, dosis yang lebih tinggi dapat diberikan dengan IVPB selama minimal 15 menit, infus sub Q kontinu dan pemberian rektal juga dilaporkan. Pemberian IV yang cepat dapat menyebabkan rasa kecemasan dan kelelahan sementara (tapi kuat), diikuti oleh rasa mengantuk.
• Unlabelled/investigational use :
pencegahan dan/atau pengobatan mual dan muntah karena penggunaan obat-obat kemoterapi, terapi radiasi, atau setelah pembedahan.
Dosis antiemetik anak:IV:1-2 mg/kg 30 menit sebelum kemoterapi dan tiap 2-4 jam, untuk dosis total 5-10 mg/kg/hari.
Dosis antiemetik dewasa:IV:1-2mg/kg 30 menit sebelum kemoterapi dan tiap 2-4 jam, untuk dosis total 5-10 mg/kg/hari.
Dosis mual muntah
setelah operasi:IM,IV:10 mg saat mendekati akhir operasi; dosis 20 mg dapat digunakan.
• Unlabelled/investigational use:
pemasangan enteral-feeding tube post-pyloric.
Dosis anak:<6 tahun:IV:0,1 mg/kg, 6-14 tahun:2,5-5 mg.
Dosis dewasa:IM,IV:10 mg.
Dosis lansia:IM:5 mg saat mendekati akhir pembedahan, dosis dapat diulang bila perlu
indikasi
• Gangguan motilitas lambung, khususnya stasis lambung.
• Refluks gastroesofagus.• Unlabelled/
investigational use:pencegahan dan/atau pengobatan mual dan muntah karena penggunaan obat-obat kemoterapi, terapi radiasi, atau setelah pembedahan.
• Unlabelled/
investigational use:pemasangan enteral-feeding tube post-pyloric.
kontraindikasi
Hipersensitivitas terhadap metoklopramid atau bahan-bahan dalam formulasi; obstruksi gastrointestinal, perforasi atau perdarahan, pheokomositoma, sejarah kejang.
efek samping
Efek samping yang lebih umum/parah:terjadi pada dosis yang digunakan untuk profilaksis emetik kemoterapi.
• >10%:efek pada sistem saraf pusat:kelelahan, mengantuk, gejala ekstrapiramidal (sampai dengan 34% pada dosis tinggi, 0,2% pada dosis 30-40 mg/hari); efek gastrointestinal:diare (mungkin bersifat dose-limiting); neuromuskular dan skeletal:kelemahan.• 1-10%:efek pada sistem saraf pusat:insomnia, depresi, kebingungan, sakit kepala; dermatologis:kemerahan; endokrin dan metabolik:rasa sakit dan panas pada payudara (breast tenderness), stimulasi prolaktin; gastrointestinal:mual,
xerostemia.• <1%(dari terbatas
sampai penting/berbahaya):
agranulositosis, reaksi alergi, amenorrhea, angioedema, AV block, bronkospasme, CHF, galactorrhea, ginekomastia, hepatotoksik, hiper/hipotensi, jaundice, edema larinz, methemoglobinemia, neuroleptic malignant syndrome (NMS), porfiria, kejang, ide bunuh diri, sulfhemoglobinemia, takikardia, tardive dyskinesia, urtikaria.
interaksi
Dengan Obat Lain :
Analgesik opiat dapat meningkatkan depresi sistem saraf pusat. Metoklopramid dapat meningkatkan risiko atau gejala ekstrapiramidal bila digunakan bersama-sama dengan obat antipsikosis. Obat-obat antikolinergis melawan kerja metoklopramid. Hindari alkohol karena dapat meningkatkan depresi sistem saraf pusat.
Dengan Makanan : -
mekanisme kerja
Memblok reseptor dopamin dan (bila diberikan pada dosis yang lebih tinggi)
juga memblok reseptor serotonin di chemoreceptor trigger zone di sistem saraf pusat; meningkatkan respon jaringan di saluran pencernaan atas terhadap asetilkolin sehingga meningkatkan motilitas dan kecepatan pengosongan lambung tanpa menstimulasi sekresi pankreas, bilier, atau lambung; meningkatkan tonus spingter esofagus bagian bawah
bentuk sediaan
Drops 1 mg/10 Drops (10 ml), 1,5 mg/ml (10 ml), 2 mg/ml (10 ml), 2,6 mg/ml (10 ml), 4 mg/ml (10 ml)Larutan Oral 1 mg/ml (30 ml), 5 mg/5 ml (30 ml, 50 ml, 60 ml), 10 mg/5 ml (60 ml). Kaplet 5 mg, 10 mg. Tablet 5 mg, 10 mg
Larutan Injeksi 5 mg/ml (2 ml), 10 mg/2,5 ml
Suppositoria Anak 10 mg
Suppositoria Dewasa 20 mg, Rectal Tube 10 mg/2,5 ml
parameter monitoring
Fungsi ginjal.
stabilitas penyimpanan
Vial injeksi disimpan pada suhu kamar terkendali, injeksi bersifat fotosensitif
sehingga harus terlindung dari cahaya selama penyimpanan, campuran parenteral dengan D5W atau NS stabil selama minimal 24 jam, dan tidak memerlukan perlindungan terhadap cahaya bila digunakan dalam 24 jam. Tablet disimpan pada suhu kamar terkendali dan dihindarkan dari pembekuan.
informasi pasien
Pasien seharusnya tidak menggunakan obat ini bila mempunyai reaksi alergi terhadap metoklopramid, menderita epilepsi (kejang), perdarahan atau obstruksi usus, atau pheochromocytoma (suatu tumor yang memproduksi adrenalin). Obat diminum 30 menit sebelum makan dan malam hari sebelum tidur, kecuali bila dokter menganjurkan lain. Obat disimpan pada suhu kamar, terhindar dari panas, kelembaban, dan cahaya langsung. Obat tidak boleh disimpan di dalam freezer.