OLEH - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/344/1/SKRIPSI SARINAWATI - mila...
Transcript of OLEH - repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/344/1/SKRIPSI SARINAWATI - mila...
-
PENERAPAN PRINSIP BAHASA JURNALISTIK
(STUDI KALITATIF PADA BERITA SOCIETY DI SURAT KABAR JAMBI
INDEPENDENT)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Jurnalistik
Fakultas Dakwah
OLEH:
NAMA : SARINAWATI
NIM : UJ131224
ILMU JURNALISTIK
FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI
SULTHAN THAHA SAIFUDIN
JAMBI
2018
-
ii
-
iii
-
iv
-
ABSTRACT
At present there are many public news circulating in the community, the news of
society that circulates a lot that makes people wrong, in terms of language, there are many
languages that are used that make people confused or misunderstood, therefore the author
wants to know the use interesting journalistic language, precise meaning and reasoning in the
print media of the Jambi Independent morning newspaper. The author's aim is to find out the
application of interesting journalistic language, precise meaning and reasoning in the print
media of the Jambi Independent morning newspaper, then the author also wants to know the
challenges of journalists in writing society news and the efforts of journalists in facing these
challenges.
In this paper the author conducted research on the print media of the Jambi
Independent morning newspaper located on Jl. Jenderal Sudirman No. 100 Thehok RT 32,
Tambak Sari Village, South Jambi District. This study used qualitative research methods.
With the data reduction method and the next step is drawing conclusions. The use of
journalistic language that is interesting, precise meaning and reasoning in the news of society
Jambi Independent print media is good enough, this is evidenced by the lack of errors that the
authors found in the study.
The implication is to be able to find out how the application of journalistic language is
interesting, precise meaning and reason in the news of society and the obstacles faced in its
application and the efforts made by the Jambi Independent morning newspaper daily print
media in overcoming these obstacles. Based on the results of the authors found in the study
there are several important things that need to be taken into account. In Media Jambi
Independent there are several news societies that have images that do not match the
photographic information, and how to take photographs that are still inappropriate, and giving
bonuses to journalists who have written news society very well.
vi
-
ABSTRAK
Saat ini ada banyak berita-berita society yang beredar dimasyarakat, berita-berita
society yang beredar banyak yang membuat keliru masyarakat, dari segi bahasa, ada banyak
bahasa-bahasa yang digunakan yang membuat masyarakat bingung atau salah arti, oleh
karena itu penulis ingin mengetahui penggunaan bahasa jurnalistik yang menarik, tepat
makna dan nalar pada media cetak surat kabar harian pagi Jambi Independent. Tujuan penulis
adalah untuk mengetahui penerapan bahasa jurnalistik yang menarik, tepat makna dan nalar
pada media cetak surat kabar harian pagi Jambi Independent, selanjutnya penulis juga inggin
mengetahui tantangan wartawan dalam menulis berita society dan upaya yang dilakukan
wartawan dalam menghadapi tantangan tersebut.
Pada karya tulis ini penulis melakukan penelitian pada media cetak surat kabar harian
pagi Jambi Independent yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 100 Thehok RT 32,
Kelurahan Tambak Sari Kecamatan Jambi Selatan. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif. Dengan metode Reduksi data dan langkah selanjutnya adalah penarikan
kesimpulan. Penggunaan bahasa jurnalistik yang menarik, tepat makna dan nalar pada berita
society media cetak Jambi Independen sudah cukup baik, hal ini dibuktikan dengan
sedikitnya kesalahan yang penulis temukan dalam penelitian.
Implikasinya adalah agar dapat mengetahui bagaimana penerapan bahasa jurnalistik
yang menarik, tepat makna dan nalar pada berita society dan kendala yang dihadapi dalam
penerapannya serta upaya yang dilakukan media cetak surat kabar harian pagi Jambi
Independent dalam mengatasi kendala tersebut. Berdasarkan hasil yang penulis temukan
dalam penelitian ada beberapa hal penting yang perlu perhatiakan Pada Media Jambi
Independent ada beberapa berita society yang memiliki gambar yang tidak sesuai dengan
keterangan fotonya, dan cara pengambilan foto yang masih kurang pas, serta pemberian
bonus kepada wartawan yang telah menulis berita society dengan amat baik.
vi
-
PERSEMBAHAN
Sembah sujud serta ribuan rasa syukurku kepada Allah SWT.
Atas sebuah keberhasilan yang telah Engkau hadiahkan kepadaku ya Allah, tak henti-
hentinya bibir ini mengucap syukur atas sebuah keberhasilan yang sangat istimewa ini yang
mana atas karuniaMu serta kemudahan yang Engkau hadirkan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Solawat berangkaikan salam tak henti-hentinya ku
hanturkan kepada Rasulullah SAW putra Abdullah Buah hati Siti Aminah Penghuni Syurga
Kekasi Allah.
Kupersembahkan karya tulis sederhana ini kepada orang-orang yang ku kasihi dan aku
sayangi, yang mana telah membantu dalam proses pembuatan karya tulis ini baik berupa
dukunga materi, moril serta ide-ide cemerlang.
Dan yang pertama adalah teruntuk kedua orangtua ku yang tercinta ayahandaku (Asmuni
Anang) serta ibundaku (Suryani) serta Suamiku (Zakaria) dan Saudara-saudaraku abangku
(Misan dan Al-Amin), kakakku (Sarimah dan Hamisah) dan adik-adikku(M. Hamim z dan M.
salim) serta keluarga besarku yang turut membantuku dan memberi semangat/support dalam
proses penelitian
Akhir kata, semoga skripsi ini membawa manfaat bagi kita semua, Amin …..!!!
vii
-
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulilah penulis hanturkan kepada ALLAH SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga atas izin-Nya jualah penulis dapat menyelesailkan Skripsi
ini dengan judul:Penerapan Prinsip Bahasa Jurnalistik (Studi Kalitatif Pada Berita
Society di Surat Kabar Jambi Independent)Adapun maksud dari penulisan skripsi ini
adalah sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Jurnalistik (Sos) pada program
studi Ilmu Jurnalistik di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Fakultas
Dakwah.
Dalam penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, motivasi,
masukan, dari berbagai pihak, untuk itu perkenankan penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Zulqarnain, M.Ag selaku Pembimbin I dan Bapak Muhaimin, M.I.Kom
selaku pembimbing II telah sabra dan rela meluangkan waktu untuk membimbing
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
2. Bapak Drs. Sururudin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Jurnalistik Fakultas
DakwahUIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Mardalina,S.Ag., M. Ud selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Jurnalistik Fakultas
Ushuluddin UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Dr. Samsu, M.Pd selaku Dekan Fakultas DakwahUIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi
5. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, M.HI selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik dan
Kemahasiswaan.
6. Bapak dan Ibu Dosen, Asisten Dosen, dan seluruh karyawan karyawati Fakultas
Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
7. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
8. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA., Ph.D selaku Wakil Rektor I Bidang
Akademik dan Pengembangan Lembaga
9. Bapak Dr. H. Hidayat, M.Pd selaku Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum,
Perencanaan dan Keuangan.
10. Ibu Dr. Hj. Fadillah M.Pd selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan
Kerjasama UINSulthan Thaha Saifuddin Jambi.
-
Dan peneliti mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi
ini.Dan dengan adanya skripsi ini semoga menjadi motivasi bagi banyak pihak dan bagi diri
penulis sendiri tentunya untuk membuat karangan-karangan ilmiah, semoga bermanfaat bagi
kita semua.Demikianlah semoga Allah SWT senantiasa meridhoi kita semua.Amin
yarobbal’alamin.
Jambi, Agustus 2018
SARINAWATI
NIM.131224
viii
-
DAFTAR ISI SEMENTARA
HALAMAN JUDUL i
NOTA DINAS ii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI iii
PENGESAHAN iv
MOTTO v
ABSTRAK vi
PERSEMBAHAN vii
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1 B. Permasalahan 4 C. Batasan Masalah 4 D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 4 E. Kerangka Teori 5 F. Metode Penelitian 15 G. Metode Pengumpulan Data 17 H. Metode Teknis Analisis Analisis Data 18 I. Pemeriksaan Keabsahan Data 19 J. Studi Relevan 21
BAB II PROFIL SURAT KABAR JAMBI INDEPENDENT
A. Profil Jambi Independent 30 B. Penerbitan Jambi Independent 32 C. Struktur Organisasi dan Visi Misi Surat Kabar Jambi Independent
33
D. Tugas Pokok Personil Serta Sarana & Prasarana 36
BAB III PENERAPAN BAHASA JURNALISTIK MENARIK,TEPAT MAKNA
DAN NALAR
A. Penerapan Bahasa Yang Menarik 43 B. Penerapan Bahasa Yang Tepat 45 C. Penerapan BahasaYang Nalar 47
BAB IV KENDALA DAN UPAYA YANG DIHADAPI MEDIA CETAK HARIAN
PAGI JAMBI INDEPENDENT DALAM MENERAPKAN BAHASA
JURNALISTIK YANG MENARIK TEPAT MAKNA DAN NALAR
A. Kendala Yang Dihadapi Dalam Penerapan bahasa jurnalistik yang menarik tepat makna dan nalar 49
B. Upaya Jambi Independentdalam mengatasi kendala penerapan bahasa jurnalistik yang menarik, tepat makna dan nalar 57
ix
-
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 63 B. Implikasi 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
xi
-
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Melalui penyampaian berita dan opini, dengan sendirinya media melakukan
fungsi kontrol dan kritik terhadap pilar kekuasaan yang lain. Fungsi kontrol dan
kritik ini merupakan karakteristik utama institusi media, sekaligus karakteristik kerja
profesi wartawan, justru salah besar secara konsepsional, bila media atau wartawan
itu bekerja sama dengan penguasa, apalagi menjadi penguasa. Karena masing-masing
memiliki fungsi yang berbeda. Kebebasan media massa pada dasarnya bertujuan
untuk meningkatkan kualitas demokrasi. Dengan kebebasan media massa,
dimungkinkan untuk menyampaikan beragam informasi, sehingga memperkuat dan
mendukung warga negara untuk berperan di dalam demokrasi atau disebut civic
empowerment.
“Banyak jurnalis tidak ragu-ragu merasa bahwa secara ideal profesi mereka
adalah memberikan informasi, agar warga negara mampu memainkan peran
demokratiknya secara signifikan”.1
Hakikatnya, dalam media massa terdapat unsur pemberitaan, fungsi utama
pemberitaan adalah untuk melaporkan atau memberi tahu suatu hal kepada khalayak.
Memilih, mengolah, dan menerbitkan suatu berita adalah tugas media massa. Segala
informasi yang diberitakan harus diperhitungkan nilai gunanya bagi kepentingan
masyarakat. Berikut ini dua hal yang perlu diperhatikan media media massa dalam
memenuhi nilai guna atau manfaat berita bagi khalayak. Pertama, berita harus dapat
dimanfaatkan sebagai pengetahuan umum. Pengetahuan bersifat dinamis, artinya
bahwa pengetahuan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Untuk itu,
kebutuhan akan pengetahuan tidak cukup berhenti pada saat tertentu. Setiap orang
membutuhkan pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Berbagai
informasi dapat dijadikan sumber pengetahuan umum. Laporan, data statistik,
peraturan-peraturan, keputusan-keputusan penting, dan berita dapat digolongkan
sebagai informasi.
Berita yang disajikan media massa tentu beragam, mulai dari berita sosial,
politik, kesehatan, pendidikan, dan masih banyak lagi. Di berbagai negara maju,
1Henry Subiakto dan Racman Ida, Komunikasi Polotik, Media dan Demokrasi (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2012), 114.
-
berkembang pendapat bahwa berita buruk justru akan melahirkan pelajaran yang baik
sebagai bahan korektif. Masyarakat yang menyaksikan suatu berita dan menganggap
berita tersebut tidak mengenakkan, tentu mereka akan berusaha menghindarinya.
ltulah yang dimaksud sebagai bahan korektif. Selain memiliki fungsi yang
bermanfaat bagi kepentingan khalayak, berita harus memiliki konsep dasar
pemberitaan.Unsur-unsur yang dijadikan konsep dasar pemberitaan, yaitu sebagai
berikut.
Berita sebagai Bentuk Laporan Tercepat,Kecepatan merupakan hal yang
paling mendasar dalam konsep penyajian berita. Namun, apabila berita tidak dapat
disiarkan dengan cepat maka dapat diganti dengan mengupas berita tersebut secara
lebih mendalam (in depth report).Tujuan in depth report adalah agar topik yang
dibahas menjadi lebih hangat, baru, dan tidak menimbulkan kesan "basi".
Berita sebagai Fakta Objektif, berita merupakan fakta yang bersifat objektif.
Artinya berita harus dilaporkan dengan jujur, apa adanya, tidak berat sebelah, dan
tanpa mencampurkan pendapat subjektif penulis. Sehubungan dengan itu, setiap
media massa harus memenuhi kode etik jurnalistik.
Berita sebagai Bahan Interpretasi, pada kenyataannya, tidak semua berita
dapat dengan mudah dimengerti oleh khalayak.Untuk itu, agar tidak menimbulkan
salah tafsir, pemberitaan harus disiarkan dengan bahasa yang lugas.Sebagai contoh,
berita tentang politik, ekonomi, dan hukum. Berita-berita seperti itu harus disedai
penjelasan tentang latar belakang, sebab akibat, situasi, dan hubungannya dengan
faktor lain. Selain itu, ketelitian penulis berita sangat dibutuhkan.
Berita sebagai Rekaman dan Dokumentasi, berita yang disajikan di media
massa dapat difungsikanm sebagai bahan dokumentasi. sebagai contoh, surat kabar
New York Times pernah mendapat penghargaan “pulitzer prizes” atas pemuatan
berita-berita yang bersifat dokumenter. 2
Konsep dasar penulisan berita di atas harus benar-benar diperhatikan oleh
penulis berita.penulis berita dapat memilih salah satu konsep atau lebih. Kejelasan
konsep dapat mempermudah pembaca dalam memahami isi berita.Untuk itu, sebelum
menyiarkan berita, penulis berita harus menentukan konsep beritanya dengan jelas
Kejelasan isi berita sangat dipengaruhi oleh gambar atau foto sebagai ilustrasiobjek
pemberitaan.Selain memperjelas isi berita, gambar atau foto lebih dapat menjelaskan
2Inung Cahya S, Menulis Berita Di Media Massa (Yogyakarta: Citra Aji Parama, 2012), 5-8.
-
fakta objektif dibandingkan penyajian kalimat yang panjang karena kata-kata
mempunyai keterbatasan dalam menjangkau dan mengilustrasikan peristiwa.3
Selain harus menentukan konsep beritanya, seorang wartawan harus
memperhatikan kaidah bahasa jurnalis dalam menulis berita. Bahasa jurnalistik atau
yang biasa dikenal dengan bahasa pers ini, merupakan salah satu ragam bahasa yang
kreatif dari bahasa Indonesia, selain ragam bahasa akademik (ilmiah), ragam bahasa
usaha (bisnis), ragam bahasa filosofik, dan ragam bahasa literer (sastra). Bahasa ini
sering digunakan oleh para wartawan atau jurnalistik.
Bahasa Jurnalistik adalah gaya bahasa yang digunakan wartawan dalam
menulis berita. Disebut juga sebagai Bahasa Komunikasi Massa (Language of Mass
Communication, atau disebut pula dengan Newspaper Language), yakni bahasa yang
digunakan dalam komunikasi melalui media massa, baik komunikasi lisan (tutur) di
media elektronik seperti radio dan televisi, maupun komunikasi tertulis seperti media
cetak. Dengan ciri khas singkat, padat, dan mudah dipahami.4
Ragam bahasa jurnalistik memiliki kaidah-kaidah tersendiri yang dapat
membedakan ragam bahasa jurnalistik dengan ragam bahasa yang lain. Bahasa
jurnalistik yang baik itu harus sesuai dengan norma tata bahasa yang antara lain
terdiri atas susunan-susunan kalimat yang benar dan pemilihan kata yang tepat.
Karena bahasa jurnalistik itu digunakan sebagai bahasa dalam penyampai informasi.
Sehingga memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan bahasa lain. Ciri khas
dari bahasa jurnalistik itu secara umum diantaranya yaitu menggunakan bahasa yang
sederhana, singkat, padat, lugas, jelas, jernih, menarik, demokratis, populer, logis,
gramatikal, mengutamakan kalimat aktif, menghindari kata atau istilah teknis, dan
menghindari istilah asing. Serta, bahasa jurnalistik ini tunduk pada kaidah dan etika
bahasa baku dalam bahasa Indonesia.
Bahasa bagi para jurnalis adalah senjata. Maka, pelurunya adalah kata-kata.
Tanpa menulis, jurnalis tidak akan pernah bisa menginformasikan peristiwa ataupun
merubah pandangan masyarakat kearah yang lebih baik. Kehidupan jurnalispun
haruslah terampil berbahasa. Bahasa jurnalistik harus padat, singkat, sederhana, jelas,
lugas namun menarik untuk dibaca. Tentunya, perlu ada keahlian khusus tentang
kebahasaan yang harus dikuasai wartawan agar tercipta tulisan yang bermanfaat,
3Ibid,. 7-8.
4Suhaemi dan Nasrullah Bahasa Jurnalistik (Jakarta: Lembaga Penelitian Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah, 2007), 56.
-
komunikatif dan informatif. Para jurnalis dituntut pula untuk memahami kaidah
bahasa Indonesia yang sesuai dengan tata bahasa yang telah ditetapkan.
Permasalahan yang kemudian mencuat berdasarkan pra observasi penulis di
media Jambi Independet sebagai salah satu media massa yang berkecimbung dalam
bidang pemberitaan khususnya berita tentang society, penulis melihat bahwa masih
ada jurnalis yang masih melakukan banyak kesalahan dalam menggunakan bahasa
dalam tulisannya. Kesalahan-kesalahan itu pada akhirnya membuat kerancuan dan
salah tafsir para pembaca. Tidak sedikit wartawan yang salah menempatkan
pemakaian bahasa jurnalistik terhadap jenis tulisannya. Wartawan kerap pula
menggunakan bahasa jurnalistik yang tidak sesuai dengan karakter atau gaya
tulisannya sendiri. Seperti bahasa yang menarik, bahasa yang tepat makna, dan
bahasa Hemat Kata. Kesalahan yang kurang sesuai dengan kaidah bahasa jurnalis
misalnya seperti kesalahan pada judul berita surat kabar yang memakai kalimat aktif.
Contoh pada judul berita berikut;
PTPN 6 dan Kajati Jambi Tandatangani MOU
Pada contoh diatas judul merupakan judul berita yang tidak menarik di
karenakan judul tersebut sudah biasa, dan ada salah penulisan pada judul berita
tersebutyang seharusnya penulisan pada kata “kejati” tetapi penulisan di judul
tersebut adalah “kajati”, yang seharusnya huruf “e” akan tetapi di judul tersebut
menggunakan huruf “a” dalam penulisannya. Wartawanpun sering salah
menempatkan bahasa asing yang tidak dikenal masyarakat ataupun bahasa-bahasa
teknis yang rata-rata hanya dimengerti oleh pihak-pihak tertentu saja. Jika
diperhatikan, kesalahan-kesalahan tersebut akan menyebabkan efek negatif terhadap
media massa.
Permasalahan lain yaitu kemubaziran bahasa wartawan pada aspek
gramatikal (tata bahasa), leksikal (pemilihan kosakata) dan ortografis (ejaan).
Berdasarkan aspek kebahasaan, kesalahan tertinggi yang dilakukan wartawan
terdapat pada aspek gramatikal dan kesalahan terendah pada aspek ortografi.
Penyebab wartawan melakukan kesalahan bahasa dari faktor penulis karena
minimnya penguasaan kosa kata, pengetahuan kebahasaan yang terbatas, dan kurang
bertanggung jawab terhadap pemakaian bahasa, karena kebiasaan lupa dan
pendidikan yang belum baik. Faktor di luar penulis, yang menyebabkan wartawan
melakukan kesalahan dalam menggunakan bahasa Indonesia karena keterbatasan
waktu menulis, lama kerja, banyaknya naskah yang dikoreksi, dan tidak tersedianya
-
redaktur bahasa dalam surat kabar. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut,
maka penulis ingin mengadakan sebuah penelitian dengan judul : “Penerapan
Prinsip Bahasa Jurnalistik.
B. Permasalah
Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, masalah pokok yang diangkat
sebagai kajian utama penelitian ini adalah Bagaimana Penerapan Prinsip Bahasa
Jurnalistik Pada Berita Society Media Cetak Surat Kabar Harian Pagi Jambi
Independent, beberapa masalah krusial yang akan diangkat melalui karya ini adalah:
1. Bagaimana Penerapan Bahasa Yang Menarik, Tepat Makna dan Hemat Kata
Pada Berita Society Media Cetak Surat Kabar Harian Pagi Jambi Independent?
2. Bagaiman Kendala Penerapan Bahasa Yang Menarik, Tepat Makna dan Hemat
Kata Pada Berita Society Media Cetak Surat Kabar Harian Pagi Jambi
Independent?
3. Bagaimana Upaya Yang Dilakukan Jambi Independent Dalam Mengatasi
Kendala Dalam Penerapan Bahasa Yang Menarik, Tepat Makan Dan Hemat kata
Pada Berita Society Media Cetak Surat Kabar Harian Pagi Jambi Independent ?
C. Batasan Masalah
Batasan masalah penelitian merupakan garis terbesar dalam penelitian,
sehingga observasi dan analisa hasil penelitian akan menjadi lebih terarah. Adapun
batasan masalah dalam penelitian ini penulis memfokuskan pada penerapan Prinsip
bahasa jurnalistik yang menarik, tepat makna dan Hemat Kata khususnya pada berita
Society Media Cetak Surat Kabar Harian Pagi Jambi Indepedent edisi 23 sampai 29
April 2018.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Penelitian ini secara umum diusahakan untuk mengetahui bagaimana
penerapan bahasa yang menarik pada berita Society Media Cetak Surat Kabar Harian
Pagi Jambi Independent Lebih khusus penelitian ini ditujukan pula untuk:
1. Tujuan Penelitian
a. Ingin Mengetahui Bagaimana Penerapan Bahasa Yang Menarik , Tepat
Makna Dan Hemat Kata Pada Berita Society Media Cetak Surat Kabar
Harian Pagi Jambi Independet.
-
b. Ingin Mengetahui Bagainama Kendala Dalam Penerapan Bahasa Yang
Menarik, Tepat Makna Dan Hemat Kata Pada Berita Society Media Cetak
Surat Kabar Harian Pagi Jambi Independet.
c. Ingin Mengetahui Bagaimana Upaya Media Cetak Jambi Independent Dalam
Mengatasi Kendala Dalam Penerapan Bahasa Menarik, Tepat Makna Dan
Hemat Kata Pada Berita Society Media Cetak Surat Kabar Harian Pagi Jambi
Independent.
2. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari hasil penelitian yang dilakukan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Secara umum diharapkan dapat meramaikan wacana keilmuan, dapat
memperkaya bahan referensi dan memperkaya pengembangan ilmu
pengetahuan, terutama di bidang jurnalistik.
b. Dapat memperluas pemahaman tentang penggunaan bahasa jurnalistik yang
harus berdasarkan Prinsip-prinsip dari bahasa Indonesia itu sendiri sehingga
karakteristik bahasa jurnalistik yang singkat, padat, sederhana, lugas,
menarik, lancar dan jelas dapat diwujudkan.
E. Kerangka Teori
1. Surat Kabar
Secara etimologis, surat kabar atau koran berasal dari bahasa Inggris “news
paper” dan bahasa Belanda “courante”. Surat kabar terdiri dari dua kata “surat dan
kabar”. Pengertian surat adalah kertas yang ditulis yang mempunyai isi tertentu serta
ditujukan pada pihak tertentu dan kata kabar diketahui berasal dari bahasa arab “khabar”
yang berarti berita.5
a. Definisi Surat Kabar
Surat kabar ialah suatu media cetak yang berisikan informasi-informasi suatu
peristiwa atau kejadian yang mencakup semua aspek kehidupan yang
mengandung nilai pembelajaran atau pengetahuan yang untuk diketahui oleh
khalayak yang diinformasikan setiap harinya.
Salah satu bentuk pers adalah surat kabar. Isi utama dalam surat kabar adalah
berita. Surat kabar merupakan media komunikasi yang berisikan informasi aktual
5Yanuar Abdullah, Dasar-dasar Kewartawanan, teori dan Praktek (Padang:Angkasa Raya, 1992),
12.
-
dari berbagai aspek kehidupan mulai dari politik, ekonomi, sosial, budaya, seni,
dan sebagainya.6
b. Karakteristik Surat Kabar
Karakteristik surat kabar Menurut Karl Batwizh, dijelaskan dalam buku Hoeta
Soehoetmengemukakan lima syarat, yaitu: Publisitas, Periodesitas, Aktualitas,
Universalitas, Kontinuitas.7
b.1) Publisitas, surat kabar diterbitkan untuk publik, masyarakat umum, bahkan
untuk siapa saja siapapun boleh membelinya bahkan membacanya, isinya
bertujuan agar diketahui oleh masyarakat
b.2) Periodesitas, surat kabar terbit pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
b.3) Aktualitas, isinya aktual, belum pernah dimuat sebelumnya.
b.4) Universalitas, isinya tidak mengenai satu persoalan saja.
b.5) Kontinuitas, isinya berkesinambungan.8
Dari lima karakteristik surat kabar tersebut, bisa dikatakan bahwa surat kabar
memang benar-benar memberikan informasi yang aktual, fakta, dan untuk kepentingan
masyarakat serta pengetahuan bagi masyarakat.
2. Berita
a. Pengertian Berita
News atau berita adalah sebuah informasi yang penting dan menarik perhatian
serta minat khalayak pendengar.9 Charnley dan James M. Neal menuturkan, berita adalah
laporan tentang suatu peristiwa, opini, kecenderungan, situasi, kondisi, interprestasi yang
penting, menarik, masih baru dan harus secepatnya disampaikan kepada khalayak.
Doug Newsom dan James A. Wollert dalam Media Writing: news for the mass
media mengemukakan dalam definisi sederhana berita adalah apa saja yang ingin dan
perlu di ketahui orang atau lebih luas lagi oleh masyarakat. Dengan melaporkan berita,
media massa memberikan informasi kepada masyarakat mengenai apa yang mereka
butuhkan.
Setelah merujuk kepada beberapa definisi tersebut, berita didefinisikan sebagi
berikut : berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar,
6Suryawati Indah, Jurnalistik Suatu Pengantar Teori dan Praktik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011),
40. 7Hoeta Soehoet, Dasar-dasar Jurnalistik(Jakarta: Yayasan Kampus Tercinta-IISIP, 2003), 11.
8Hoeta Soehoet,Dasar-dasar Jurnalistik(Jakarta: Yayasan Kampus Tercinta-IISIP, 2003), 12.
9 Tri Rama, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Karya Agung),212
-
menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkata seperti
surat kabar,radio, televisi, atau media online internet.
Defini tersebut perlu penulis ketengahkan, karena defenisi berita yang disajikan
para pakar, dan banyak bertitik tolak dari dunia surat kabar. Pernyataan itu tidak salah,
hanya tidak lengkap karena media masa tidak hanya menunjuk kepada surat kabar, tetapi
juga mencakup radio, televisi, film, dan bahkan sekarang juga internet.10
b. Klasifikasi Berita
Berita dapat dikalsifikasikan kedalam dua kategori: berita berat, (hard news) dan
berita ringan (soft news). Selain itu, berita juga dapat dibedakan menurut lokasi
peristiwanya, ditempat terbuka atau ditempat tertutup. Sedangkan berdasarkan sifatnya,
berita bisa dipilih menjadi berita diduga dan berita tak diduga. Selebihnya, berita juga
bisa dilihat menurut materi isinya yang beraneka macam.
Berita berat, sesuai dengan namanya menunjuk pada peristiwa yang
mengguncangkan dan menyita perhatian seperti kebakaran, gempa bumi, kerusuhan.
Sedangkan berita ringan juga sesuai dengan namanya, menunjukan pada pristiwa yang
lebih bertumpuh pada unsur-unsur ketertarikan manusiawi, seperti pesta penokohan
bintang film atau seminar sehari tentang perilaku seks bebas dikalangan remaja.
Berdasarkan sifatnya berita terbagi atas berita diduga dan berita tak terduga.
Berita diduga adalah pristiwa yang direncanakan atau sudah diketahui sebelumnya,
seperti lokakarya, pemilihan umum, peringatan hari-hari bersejarah. Proses penanganan
berita yang sifatnya diduga disebut making news. Artinya kita berupaya untuk
menciptakan dan merekayasa berita news enginee ring. Proses penciptaan atau
perekayasaan berita itu dilakukan melalui tahapan perencanaan diruang rapat redaksi. Di
usulkan dalam rapat proyeksi, dikosultasikan dengan pemimpin redaksi, dilanjutkan
dengan observasi, serta ditegaskan dalam interaksi, dan konfirmasi dilapangan. Semuanya
melalui prosedur manajemen peliputan yang baku, jelas, terstruktur, dan terukur. Orang
yang melipunya disebut sebagai reporter ( pelapor).
Berita tak terduga adalah peristiwa yang sifatnya tiba-tiba, tidak direncanakan,
tidak diketahui sebelumnya, seperti kereta api terguling, gedung perkantoran terbakar, bus
tabrakan, kapal tenggelam, pesawat dibajak, anak-anak sekolah disandera, atau terjadi
10
Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis
Profesional (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011), 64-65.
-
peledakan bom dipusat keramaian. Proses penaganan berita yang sifatnya tidak diketahui,
dan tidak direncanakan sebelumnya, atau sifatnya tiba-tiba itu, disebut hunting news.
Orangnya disebut sebagai hunter (pemburu).
Berita juga bisa dibedakan menurut lokasi peristiwa. Ada berita yang terjadi
ditempat tertutup in door news, adapula yang terjadi ditempat terbuka out door news
berita tentang sidang kabinet, seminar, pengadilan, berlagsung ditempat tertutup. Berita
jenis ini umumnya termasuk kategori berita ringan soft news. Disebut berita ringan karena
berita tersebut tidak sampai menguncangkan perhatian serta tidak menimbulkan dampak
yang luas terhadap masyarakat. Kata pribahasa latin, kue sera-sera, apa yang terjadi,
terjadilah.
Berdasarkan materi isinya berita dapat dikelompokan dalam:
b.1) Berita pernyataan pendapat, ide atau gagasan (talking news)
b.2) Berita ekonomi (economik news)
b.3) Berita keuangan (pinansial news)
b.4) Berita politik (political news)
b.5) Berita sosial kemasyarakatan ( social news )
b.6) Berita pendidikan ( education)
b.7) Berita hukum dan keadilan (law and justice news)
b.8) Berita olahraga ( spot news)
b.9) Berita kriminal ( crime news )
b.10) Berita bencana dan tragedi ( tragedy and disaster news)
b.11) Berita perang ( war news)
b.12) Berita ilmiah (scientifict news)
b.13) Berita hiburan (entartaiment news)
b.14) Berita tentang aspek-aspek ketertarikan manusiawi atau minat insani (human
intrest news)11
3. Bahasa Jurnalistik Pers
a. Pengertian Bahasa Jurnalistik
Bahasa yang lazim dipakai media cetak berkala yakni surat kabar, tabloid, dan
majalah, disebut bahasa jurnalistik pers.12
Bahasa jurnalistik merupakan bahasa yang
digunakan oleh wartawan (jurnalis) dalam menulis karya-karya jurnalistik dimedia massa.
Bahasa jurnalistik juga merupakan bahasa komunikasi massa sebagaimana tampak dalam
11
Ibid.,66-67. 12
Tri Rama, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Surabaya: Karya Agung), 253
-
koran (harian) dan majalah (mingguan). Dengan demikian, bahasa Indonesia pada karya-
karya jurnalistik yang bisa dikategorikan sebagai bahasa jurnalistik atau bahasa pers.
Bukan karya-karya opini (artikel dan esai). Oleh karena itu jika ada wartawan yang juga
inggin menulis cerpen, esai, kritik, dan opini, maka karya-karya tersebut tidak dapat
digolongkan sebagai karya jurnalistik, karena karya-karya itu memiliki varian tersendiri.13
b. Ciri – Ciri Bahasa Jurnalistik
b.1) Sederhana
Sederhana berarti selalu mengutamakan dan memilih kata atau kalimat yang
paling banyak diketahui maknanya oleh khalayak pembaca. Khalayak pembaca
sifatnya sangat heterogen, baik dilihat dari tingkat intlektualitasnya maupun
karakteristik demografis dan aspek psikografisnya seperti status sosial ekonomi
pekerjaan atau profesi, tempat tinggal suku bangsa, dan budaya serta agama yang
dianut.
b.2) Singkat
Singkat berarti langsung kepada pokok masalah (to the point ), tidak bertele-tele,
tidak berputar-putar, tidak memboroskan waktu pembaca yang sangat berharga.
b.3) Padat
Menurut Patmono SK, redaktur senior Sinar Harapan dalam buku Teknik
Jurnalistik padat dalam bahasa jurnalistik berarti sarat informasi. Setiap kalimat
dan paragraf yang ditulis memuat banyak informasi penting dan menarik untuk
khalayak pembaca.
b.4) Lugas
Lugas berarti tegas, sekaligus menghindari eufisme atau penghalusan kata dan
kalimat yang bisa membinggungkan khalayak pembaca sehingga terjadi
perbedaan persepsi dan kesalahan kongklusi. Kata yang lugas selalu menekankan
pada satu arti serta menghindari kemungkinan adanya penafsiran lain terhadap
arti dan makna kata tersebut.14
b.5) Jelas
Jelas berarti mudah ditangkap maksudnya. Tidak baur dan kabur.
b.6) Jernih
13
Apura,” Ragam Bahasa Jurnalistik Dalam Penulisan Berita,” Internet, diakses Melalui Alamat
https://sseituko.wordpress.com/2011/10/07/ragam-bahasa-jurnalistik-dalam-penulisan-berita/, diakses pada
tanggal 15 Agustus 2016 14
Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis
Profesional (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011), 54
https://sseituko.wordpress.com/2011/10/07/ragam-bahasa-jurnalistik-dalam-penulisan-berita/
-
Jernih berarti bening, tembus pandang, transparan, jujur, tulus, tidak
menyembunyikan sesuatu yang lain yang bersifat negatif seperti prasangka atau
fitnah.15
b.7) Menarik
Bahasa jurnalistik harus menarik. Menarik artinya mampu membangkitkan minat
dan perhatian khalayak pembaca, memicu selera baca, membuat orang yang
sedang tertidur terjaga.
b.8) Demokratis
Demokratis berarti bahasa jurnalistik tidak mengenal tingkatan, pangkat, kasta,
atau perbedaan dari pihak yang menyapa dan pihak yang disapa. Bahasa
jurnalistik memperlakukan siapapun baik itu presiden, guru, karyawan, maupun
tukang becak, pengemis, dan pemulung, secara sama. .16
c. Pedoman Pemakaian Bahasa Jurnalistik
Dalam kaitan itu juga, persatuan wartawan Indonesia (PWI), dalam kegiatan yang
digelar di Jakarta, 10 November 1978, mengeluarkan 10 pedoman pemakaian bahasa
dalam pers:
c.1) Wartawan hendaknya membatasi diri dalam singkatan atau akronim.
c.2) Wartawan hendaknya tidak menghilangkan imbuhan bentuk awal atau prefix.
c.3) Wartawan hendaknya menulis dengan kalimat-kalimat pendek.
c.4) Wartwan hendaknya menjauhkan diri dari ungakapan klise atauStereotype
c.5) Wartawan hendaknya menghilangkan kata mubazir
c.6) Wartawan hendaknya mendisiplinkan pikirannya supaya jangan campur aduk
dalam suatu bentuk kalimat pasif ( di ) dengan bentuk aktif (me)
c.7) Wartawan hendaknya menghindari kata-kata asing dan istilah-istilah yang
terlalu teknis ilmiah.
c.8) Wartawan hendaknya sedapat mungkin mentaati kaidah tata bahasa.
c.9) Wartawan harus menghindari kesalahaan dalam pengejaan
c.10) Wartawan hendaknya ingat bahasa jurnalistik ialah bahasa yang komunikatif.
d. Penyimpangan Bahasa Jurnalistik
d.1) Peyimpangan morfologis.
15
Ibid.,55- 57 16
Ibid.,58-61
-
Peyimpangan ini sering terjadi dijumpai pada judul berita surat kabar yang
memakai kalimat aktif.
d.2) Kesalahan sintaksis.
Kesalahan berupa pemakaian tatabahasa atau struktur kalimat yang kurang benar
sehingga sering mengacaukan pengertian. Hal ini disebabkan logika yang kurang
bagus.
d.3) Kesalahan kosakata.
Kesalahan ini sering dilakukan dengan alasan kesopanan eufemisme atau
meminimalisir dampak buruk pemberitaan.
d.4) Kesalahan ejaan.
Kesalahan ejaan juga terjadi dalam penulisan kata, seperti: Jumat ditulis Jum’at,
khawatir ditulis hawatir, jadwal ditulis jadual, sinkron ditulis sinkron, dll.
d.5) Kesalahan pemenggalan.
Terkesan setiap ganti garis pada setiap kolom kelihatan asal penggal saja.17
e. Kendala Dalam Berbahasa Yang Baik
e.1) Menulis Dibawah Tekanan Waktu
Penulis berita yang dikejar target nyaris tidak punya waktu untuk memoles
tulisannya, untuk memperindah tulisannya dengan pilihan kata-kata yang tepat,
untuk memangkas kalimat-kalimat yang tidak perlu agar membuat tulisan buruk
menjadi baik atau membuat tulisan baik menjadi sempurna.
e.2) Kemasabodohan dan Kecerobohan
Kemalasan yang dimaksudkan disini adalah kemalasan berfikir, kemalasan
mencari kata-kata atau istilah-istilah yang tepat. Orang cenderung mengikuti apa
yang sudah dilakukan orang, tidak mau menciptakan sendiri. Dengan adanya sifat
malas ini timbul kemasabodohan.
e.3) Malas Mengikuti Petunjuk
Petunjuk dalam menggunakan bahasa tertulis adalah tatabahasa, kamus dan
pedoman ejaan yang disempurnakan (EYD) Petunjuk bahasa untuk jurnalistik bisa
ditambah lagi, yaitu “sepuluh pedoman pemakaian bahasa dalam pers”.
e.4) Ikut- Ikutan
17
Suroso,”Bahasa Jurnalistik”, diakses melalui alamat
http://www.purnawankristanto.com/2010/04/bahasa-jurnalistik/, diakses pada tanggal 20
Agustus 2016.
http://www.purnawankristanto.com/2010/04/bahasa-jurnalistik/
-
Tokoh terkenal biasanya menjadi acuan khalayak dan tidak mustahil ditiru orang
banyak ini bukan saja terjadi dalam perilaku, dalam cara berpakaian, tetapi juga
dalam berbahasa.
e.5) Merusak Arti
Sekali lagi pilihan kata merupakan hal yang penting dalam menulis,terutama
dalam menulis berita untuk surat kabar. Harus tepat dalam pemilihan kata untuk
kalimat yang dibuat.18
4. Prinsip Bahasa Jurnalistik
Penulisan berita, apapun jenisnya adalah pekerjaan karang mengarang, jadi
Kaidah- kaidah karang mengarang haruslah diterapkan dalam penulisan berita tersebut,
disamping rambu-rambu khusus yang berlaku dalam dunia jurnalistik.
Bahasa jurnalistik harus sesuai dengan prinsip ringkas, padat, sederhana, jelas,
lugas, dan menarik. Dengan prinsip ringkas, berarti kalimat-kalimat yang dibuat tidak
banyak menggunakan kata-kata yang digunakan dalam kalimat tidak merupakan hal yang
sia-sia atau tidak berarti. Lalu, dengan prinsip sederhana berarti kalimat yang digunakan
adalah kalimat yang memiliki pola sederhana , dengan prinsip jelas berarti kalimat yang
digunakan tidak akan menimbulkan pertanyaan, apalagi ambiguiti. Kemudian dengan
prinsip lugas berarti kalimat-kalimat dan kata-kata yang digunakan memiliki makna
seperti yang diinginkan sedangkan yang dimaksud dengan mearik berarti kalimat-kalimat
dan kata-kata yang digunakan menimbulkan minat atau perasaan orang untuk
membacanya.
Kalau disimpulkan, sebenarnya keenam prinsip itu bisa diringkas menjadi hemat
kata, tepat makna (lugas) dan menarik. Hemat kata berkenaan dengan penggunaan kata-
kata dalam kalimat tepat makna atau lugas berkenaan makna kalimat itu dan menarik
berkenaan dengan adanya keinginan orang untuk membacanya.
Pelaksanaan ketiga prinsip itu juga berlaku untuk penulisan judul berita dan juga
teras berita sehingga aturan ini juga sangat berlaku untuk digunakan pada badan atau
tubuh berita itu sendiri.
a. Bahasa Yang Menarik
Bahasa yang menarik terdapat pada beberapa bagian berita yaitu pada judul berita,
teras berita, badan berita. Dalam membuat bahasa yang menarik bisa menggunakan
hal- hal berikut ini seperti mendramatisasi kejadian, mengkonkretkan kata abstrak,
18
Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik Teori & Praktek
(Bandung:Remaja Rosdakarya, 2012), 167-170.
-
variasi pola kalimat, variasi jenis kalimat, variasi konjungsi, penggunaan ungkapan,
gaya bahasa, eufemisme dan difemisme.
Beberapa surat kabar dan tabloid menulis judul berita dengan huruf- huruf yang ekstra
besar dan bahkan dengan mengunakan tinta warna, hal ini dilakukan tentunya dengan
maksud untuk menarik perhatian pembaca atau pembeli surat kabar tersebut.19
b. Bahasa Yang Tepat Makna
Dalam berbagai literature tentang jurnalistik ada disebutkan bahwa salasatu ciri
bahasa jurnalistik adalah bahasa jurnalisrik berisfat lugas sehingga mudah dimegerti
atau mudah difahami kata lugas diberi makna mengenai yang pokok –pokok (perlu-
perlu) saja, tidak menyimpang kesana sini, bersifat apa adanya, serba sederhana, tidak
berbelit-belit, tidak bersifat pribadi, objektif. Keempat makna lugas dapat disimpulkan
bahwa dengan kata lugas yang mudah dimengerti itu bahwa bahasa jurnalistik harus
disajikan dengan prinsip tepat makna. Artinya yang disampaikan itu sesuai dengan
fakta dan dapat diterima oleh pembaca sesuai degan yang diinginkan oleh penulis
berita.20
Dari bahasan tersebut sudah dapat difahami bahwa yang dimaksud dengan nalar
adalah logis, masuk akal atau dapat diterima dengan logika. Didalam kehidupan ini
memang banyak ungkapan-unngkapan, ucapan-ucapan, atau pendapat-pendapat yang
tidak nalar seorang jurnalis harus dapat menagkap mana ungkapan yang nalar dan
mana yang tidak. Ungkapan yang tidak nalar perlu disikapi dengan kritis agar berita
yang disampaikan benar-benar bermutu dan layak jadi berita.21
c. Penerapan Hemat Kata
Prinsip hemat kata dapat dilaksanakan dengan beberapa cara, antara lain
dengan menanggalkan kata-kata tertentu yang tidak perlu didalam kalimat atau
disebut kata-kata mubazir, penataan kalimat secara cermat dan penggunaan afiks
secara konsisten.
1. Penanggalan kata mubazir
a. Penggunaan kata hari, tanggal, bulan dan tahun
b. Penggunaan konjungsi bahwa
c. Penggunaan konjungsi adalah, ialah, yaitu, yakni dan merupakan
19
Abdul Chaer, Bahasa Jurnalistik (Jakarta:PT Rineka Cipta, 2010), 49-50 20
Abdul Chaer, Bahasa Jurnalistik (Jakarta:PT Rineka Cipta, 2010), 49-50 21
Abdul Chaer, Bahasa Jurnalistik (Jakarta:PT Rineka Cipta, 2010), 78
-
d. Penggunaan konjungsi untuk, guna dan bagi
e. Penggunaan kata telah, sedang dan akan
f. Penggunaan kata dari dan daripada
g. Penggunaan kata bantu bilanggan
h. Penggunaan kata kata di mana, dari mana, yang mana, hal mana, apa, dan
kepada siapa
i. Penggunaan kata penanda jamak dan bentuk ulang
j. Penggunaan kata mengenai, tentang, perihal
k. Penggunaan kata hipernimi dan hiponimi
2. Hemat kata secara gramatikal
a. Hemat kata secara morfologis
b. Hemat kata secara sintaksis
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif,
pengamatan dimanfaatkan sebesar-besarnya, pada penelitian kualitatif ada beberapa tahap
penelitian yang pertama disebut tahap orientasi atau deskripsi, dengan grand tour
question. Pada tahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dirasakan
dan ditanyakan. Pada tahap kedua disebut tahap reduksi/fokus pada tahap ini peneliti
mereduksi segala informasi yang telah diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan
pada masalah tertentu. Pada tahap ketiga adalah selection pada tahap ini peneliti
menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci. Selain itu peneliti juga
berpanutan pada karakter penelitian kualitatif yaitu dilakukan pada kondisi yang alamiah
langsung kesumber data dan peneliti adalah instrumen kunci, lebih bersifat deskriptif data
yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, peneliti lebih menekankan pada proses
dari pada produk atau outcome, peneliti melakukan analisis data secara induktif, peneliti
lebih menekankan pada makna (dibalik yang teramati).
2. Setting dan Subjek Penelitian
Setting adalah lokasi dimana penelitian ini dilaksanakan, sedangkan subjek
penelitian adalah informan atau responden yang akan dimintai keterangan.22
Setting
penelitian ini dilakukan pada Surat Kabar Harian Jambi Independent, terletak di Jalan
22
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2013), 43
-
Jenderal Sudirman No. 100 Thehok RT 32, Kelurahan Tambak Sari Kecamatan Jambi
Selatan, Kota Jambi Kode Pos 36138.
Subjek dari penelitian ini adalah wartawan berita society dan buku-buku terkait
yang mengandung teori-terori tentang penggunaan bahasa jurnalistik dan berita society
serta Surat Kabar Harian Jambi Independent yang terbit pada bulan April 2018 yaitu pada
tanggal 23-29
3. Sumber Data dan Jenis Data
1. Sumber Data
Menurut Suharsimi Ariskunto dibuku prosedur penelitian satuan pendekatan
praktik Rineka Cipta menjelaskan, yang dimaksud dengan sumber data adalah
subjek dari mana datadiperoleh.23
Pengumpulan data dapat menggunakan sumber
data sekunder. Sumber data dalam penelitian ini berupa manusia, surat kabar
harian Jambi Independent edisi 23-29 di bulan April 2018, dan buku-buku yang
mengkaji teori pengunaan bahasa jurnalistik pada berita society. Dan berbagai
macam referensi yang menjadi bahan rujukan dan berkaitan langsung dengan
masalah penelitian.
2. Jenis Data
Dalam penelitian ini data yang diperoleh bersifat data kualitatif dan jenis data
yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis, yaitu data primer dan data
sekunder.
1) Data primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data.24
Dalam penelitian ini data primer adalah data yang diperoleh
dari hasil wawancara yang dilakukan dengan wartawan berita society Surat
Kabar Harian Pagi Jambi Independent serta beberapa orang terkait yang turut
membantu dalam pengumpulan data dalam penelitian dan Surat Kabar Harian
Pagi Jambi Independent edisi 23-29 April 2018 dan data yang berupa teks
atau tulisan hasil wawancara dengan informan yang dijadikan sampel dalam
penelitian, dalam penelitian ini data yang diinginkan adalah bagaimana
tantangan dari para wartawan kriminal dalam memproduksi berita serta
23
Ariskunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT Rineka
Cipta,2006), 129 24
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta,2013),62.
-
bagaimana pengunaan bahasa jurnalistik pada surat kabar tersebut berdasarkan
kaidah penggunaan bahasa jurnalistik dan penulisan berita society yang benar.
2) Data Sekunder
Data sekunder yang dimaksud didalam penelitian ini adalah data yang tidak
langsung diambil dari sumbernya.25
Data skunder yang diambil dalam
penelitian ini adalah data yang diambil dari perusahaan media cetak Jambi
Independent terkait dengan sejarah perusahaan media cetak surat kabar harian
pagi Jambi Independent dan buku yang berkaitan.
G. Metode Pengumpulan Data
Agar penelitian dapat berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang di inginkan
maka penulis melakukan perencanaan pengumpulan data sebagai berikut:
1. Observasi
Nasution menyatakan bahwa ,observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan,
para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data. Observasi diaraahkan pada kegiatan
memperhatikan secara akurat, mencatat fenomene yang muncul, dan mempertimbangkan
hubungan, antar aspek dan fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan,
antar aspek dalam fenomena tersebut. Observasi yang berarti pengamatan bertujuan untuk
mendapatkan data suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat re-
cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperolah
sebelumnya.26
Observasi disini diartikan sebagai kegiatan mengamati secara langsung
bahasa jurnalistik dan penulisan berita society Harian Surat Kabar Jambi Independent.
2. Wawancara
Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara untuk mengumpulkan data,
wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan beberapa pertanyaan
kepada informan atau responden27
atau orang yang memberikan informasi, adapun
informan dalam penelitian ini adalah pimpinan redaksi media cetak Surat Kabar Harian
Pagi Jambi Independnt dan Wartawan berita society Jambi Independent.
25
Iskandar, Metodoogi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Gaung Persada, 2009), 117. 26
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2013),64. 27
Afifudin dan Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Pustaka Setia,
2009),134.
-
3. Dokumentasi
Dalam penelitian ini salasatu cara penulis mengumpulkan data adalah dengan
melakukan dokumentasi. Dokumentasi yang dimaksud disini adalah mengumpulkan data
mengenai hal-hal atau variabel-variabel dari penelitian yang berupa catatan, Transkip,
Buku, Surat Kabar, Majalah, Prasasti, Notulen rapat, lengger, agenda dan lain
sebagainya.28
Sehingga dalam penelitian ini peneliti menggunakan data dokumentasi dari
catatan-catatan dari hasil wawancara serta Surat Kabar Harian Pagi Jambi Independent
edisi 23-29 April 2018.
H. Metode Teknik Analisis Data
Analisis data proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data
kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola,
memilih mana yang paling penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang
diperoleh selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan
berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga
selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data
yang terkumpul. Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulang-ulang dengan
tekhnik trigulasi, ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori.
Analisis pada penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama
dilapangan dan setelah selesai dilapangan.29
1. Reduksi data
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan kepada hal-
hal yang penting, dicari tema dan polanya, dengan demikian data yang telah di reduksi
memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah penulis untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila di perlukan.30
a. Penyajian Data
Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya mendisplaykan data. Penyajian data ini
dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan
sejenisnya dengan mendisplay data, maka akan mempermudah untuk memahami apa
28
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan r&d, (Bandung:Alfabeta, 2014), 293. 29
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2013),87-89. 30
Ibid.,92.
-
yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami
tersebut.31
b. Verivikasi
Verifikasi adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih
bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Dengan demikian kesimpulan
dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang sudah
dirumuskan sejak awal.32
2. Pemeriksaan Keabsaan Data
Untuk menguji keabsaan data dalam penelitian kualitatif terdapat empat cara yaitu:
a. Perpanjang Pengamatan
Dengan perpanjang pengamatan berarti penulis kembali kelapangan melakukan
pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang
baru. Perpanjangan keikutsertaan penulis akan memungkinkan peningkatan derajat
kepercayaan yang dikumpulkan, melalui teknik ini penulis akan berusaha meningkatkan
kualitas bahasa Surat Kabar Harian Pagi Jambi Independent dan menjadi koreksi
tersendiri bagi perusahaan Harian Surat Kabar Jambi Independent.
b. Ketekunan Pengamatan
Penulis berusaha meningkatkan ketekunan pengamatan dengan cara membaca berbagai
referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait.
Dengan membaca maka wawasan penulis akan menjadi luas dan tajam sehinga dapat
digunakan untuk memeriksa data yang telah di temukan itu benar atau dapat dipercaya
atau tidak.33
c. Trigulasi Data
Trigulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsaan data yang memanfaatkan suatu yang
lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atause bagai perbandingan terhadap data
itu34
. Jadi dalam hal ini mengecek sumber data yang diperoleh dilapanagan berkenaan
dengan penelitian ini. Penelitian ini mengunakan trigulasi dengan sumber yakni:
membandingkan dan mengecek kembali derajat kepercayaan atau informasi yang
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif hal ini dapat
dipercayai dengan jalan:
a) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. Berdasarkan
teknik triagulasi tersebut diatas, maka penulis bermaksut untuk mengecek kebenaran
31
Ibid.,95. 32
Ibid.,99. 33
Ibid., 122-125. 34
Lexy J, Melong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,2004), 330.
-
dan keabsaan data yang diperoleh dilapangan tentang pengunaan bahasa jurnalistik
pada media cetak harian Surat Kabar Jambi Independent dari sumber wawancara
maupun melalui dokumentasi, sehingga dapat di pertangung jawabkan keseluruhan
data yang di peroleh dilapangan dalam penelitian ini.
b) Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang
dikatakannya secara pribadi.
c) Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan
apa yang dikatakan sepanjang waktu.
d) Membandingkan keaadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan
pandangan orang seperti rakyat biasa. Orang berpendidikan menengah atau tinggi,
orang kaya, maupun pemerintah.
e) Membandingakan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.35
Trigulasi dengan metode menurut Meleong adalah: Pertama, pengecekan derajat
kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data. Dua, pengecekan
derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. triagulasi dengan penyidik
memanfaatkan penulis atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan melalui derajat
kepercayaan data atau dengan cara membandingkan hasil pekerjaan seseorang analis dengn analis
lainnya sedangkan triagulasi dengan teori dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara induktif
dan secra logika.
d. Diskusi Dengan Teman Sejawat
Langkah terakhir untuk menjamin keabsaan data, peneliti akan melakukan diskusi dengan
teman sejawat, guna memastikan bahwa data yang diterima benar-benar real dan bukan
semata persepsi sepihak dari peneliti atau informan. Melalui cara tersebut peneliti
mengharapkan mendapatkan sumbangan, masukan dan saran yang berharga dan
konstruktif dalam meninjau keabsaan data.36
I. Studi Relevan
Sejauh informasi yang peneliti peroleh, dan dari hasil penelusuran pustaka yang
peneliti lakukan, terhadap beberapa tulisa, skripsi, buku, dll, peneliti tidak menemukan
adanya skripsi-skripsi yang memiiki kesamaan persis dengan pembahasan yang peneliti
bahas, namun terdapat beberapa sekripsi yang hampir memiliki kesamaan dengan skripsi
ini.
Skripsi yang ditulis oleh Aris Takomala dengan judul skripsinya, “Analisis
Bahasa Jurnalistik Berita UtamaSurat Kabar REPUBLIKA Edisi Desember 2008”.
35
Ibid., 330-332. 36
Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuludhin IAIN STS
Jambi (Jambi:Fakultas Ushuludhin IAIN STS Jambi, 2015), 68.
-
Meskipun sama dalam segi analisis bahasa, yakni pembahasan mengenai analisa tentang
bahasa jurnalistik pada surat kabar, akan tetapi berbeda yang akan peneliti garap yaitu
Penerapan Kaidah Bahasa Jurnalistik(Studi Kualitatif Pada Berita Society Di Surat Kabar
Jambi Independent), pada subjek dan objek itu berbeda penelitiannya.37
Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Mahasiswi Jurnalistik IISIP Jakarta
Angkatan 2005 oleh Santi Irawati dengan judul skripsi: “Penggunaan Kaidah Bahasa
Jurnalistik Indonesia dilihat dari Kata Mubazir, Kata Asing, dan Kerancuan pada
Headline Surat Kabar Harian Media Indonesia Edisi Januari-Februari 2009”.
Sedangkan perbedaannya dengan skripsi penulis, penulis lebih menekankan pada berita
society. Penulisan hanya memfokuskan untuk meneliti judul serta leadberita.
Apakahsesuai dengan ciri-ciri Bahasa Jurnalistik yaitu singkat, padat, sederhana, jelas,
demokratis, populis, dan menarik.38
Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Mahasiswi Jurnalistik UIN Syarif
Hidayatullah Angkatan 2007 oleh Zabrina Rosyadi dengan judul skripsi: “Analisis
Penerapan Bahasa Jurnalistik Berita Utama Surat Kabar Empat Lawang Express Edisi
Desember 2010”. Dalam penelitiannya ia lebih memfokuskan kepada ketidaksesuaian
Bahasa Jurnalistik pada berita utama di surat kabarempat lawang express edisi desember
2010 yang terhitung pada edisi 89 dan 90, dan hasil penelitian membuktikan bahwa
terdapat banyak kesalahan-kesalahan dalam penulisan berita dengan karakteristik Bahasa
Jurnalistik terutama dalam surat kabar empat lawang express.39
Buku Rosihan Anwar yang berjudul: “Bahasa Jurnalistik Indonesia”. Buku
tersebut membahas ikhtisar bahasa jurnalistik Indonesia, kata kata mubazir, ekonomi kata
dan sebagainya.
Buku Kunjana Rahardi berjudul: “Asyik Berbahasa Jurnalistik dan Temali
Masalahnya”. Buku tersebut mengupas tentang bahasa jurnalistik Indonesia, kalimat
jurnalistik efektif, dan temali masalah kalimat jurnalistik.
Buku Sudirman Tebba yang berjudul: “Jurnalistik Baru”. Dalam buku tersebut
membahas tentang wartawan dan pers, teori dan praktik jurnalistik, konsep berita berita,
dan bahasa jurnalistik.
37
Aris Takomala, Analisis Bahasa Jurnalistik Berita UtamaSurat Kabar REPUBLIKA Edisi
Desember 2008 ( Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2007). 38
Santi Irawati, Penggunaan Kaidah Bahasa Jurnalistik Indonesia dilihat dari Kata Mubazir, Kata
Asing, dan Kerancuan pada Headline Surat Kabar Harian Media Indonesia Edisi Januari-Februari 2009 (
Jakarta: IISIP, 2005). 39
Zabrina Rosyadi, Analisis Penerapan Bahasa Jurnalistik Berita Utama Surat Kabar Empat
Lawang Express Edisi Desember 2010 (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2007).
-
BAB II
PROFIL JAMBI INDEPENDENT
A. Profil Jambi Independent
Media informasi yang sudah cukup tua dan semakin berkembang sesuai dengan
era teknologi yaitu media massa, baik cetak maupun elektonik, dapat dikatakan bahwa
sepanjang abad peranannya semakin dibutuhkan. Prospek inilah yang ditangkap oleh
perintis Harian Jambi Independent, yaitu Bapak Syamsul Watir.
Harian Jambi Independent sudah ada sejak tahun 1960-an, dengan bentuk catatan
folio. Dikarenakan kemajuan teknologi dan perkembangan zaman harian jambi
independent berusaha meningkatkan kualitas dan mutunya sebagai harian pertama dan
terbesar di kota Jambi. Harian Jambi Independent terbit pertama kali dikenal oleh
masyarakat jambi dengan nama “Harian Independent” kemudian pada tanggal 1 maret
2001 dirubah menjadi “Harian Jambi Independent” dengan alasan beberapa hal yang
mendasar dan juga menyesuaikan diri dengan cara otonomi dengan tujuan bahwa harian
tersebut benar-benar melekat dihati masyarakat Provinsi Jambi.
Pada tahun 1980-an Harian Jambi Independent dengan bantuan sebuah mesin
sensil dari Dolok Provinsi Jambi mulai terbit dengan tampilan baru, informasi baru
berbentuk doble folio. Pada tanggal 26 April 1986 Harian Jambi Independent Mecatatan
folio. Pada tahun 1980-an Harian Jambi indmperoleh Surat Izin Usaha Perbitan Pers
(SIUPP) Independent No. 169/SK/MENPEN/SIUPP/A-7/1986 untuk terbit setiap hari,
namun pada saat itu Harian Jambi Independent terbit mingguan karena belum mempunyai
penyandang dana. Berkat usaha Bapak Syamsul Watir pada tahun 1990 terbentuklah
kerjasama dengan PT. Kamaer Jaya Ltd, lalu memulai kegiatan usaha dengan
dibangunnya gedung yang berada di jalan Pattimura No. 35 kenali besar.
Sewaktu kantor Harian Jambi independent berada di Jalan Sulthan Agung No 70
B, perkembangan usahanya sempat tersendat seiring dengan meninggalnya Syamsul
Watir pada tahun 1990. Namun keterhambatan tersebut tidak berlangsung lama, karena
kemudian usaha Harian Jambi Independent ini mulai dilir oleh Jawa Post Groub yang
merupakan groub terbesar dalam penerbitan. Pada waktu itu direkrut oleh Dahlan Iskan,
Mastum, dan Rida K. Liamsi sebagai direktur Riau Post Group. 40
40
Dokumen, 27 Juni 2018, Graha Pena Jambi Independent
-
Pada tanggal 1 Juni 1995 Harian Jambi Independent mulai terbit dibawah naungan
Jawa Pos News Network (JPNN). Kemudian pada tanggal 13 Agustus 1995 diresmikan
oleh Menteri Penerangan Bapak H. Harmoko. Dengan terjalinnya kerjasama yang baik
dengan Jawa Pos tersebut, Harian Jambi Independent membuahkan hasil yang cemerlang,
karena sampai sekarang Harian Jambi Independent menjadi koran nomor satu di Kota
Jambi.
Di penghujung tahun 2005 Jambi Independent memiliki anak perusahaan
yakni Radar Sarko, yang berkantor di Kabupaten Merangin. Radar Sarko hadir untuk
memenuhi kebutuhan pembaca, khususnya di Kabupaten Merangin, Sarolangun, dan
Kerinci. Sukses mengelola Radar Sarko,setahun kemudian menyusul Radar Bute yang
berkantor di Kabupaten Bungo. Radar Bute hadir di
Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo,dengan fokus berita yang lebih
lokal. Dalam perjalanannya Jambi Independent mengalami beberapa kali pergantian
pemimpin redaksi. Setelah AgusDahlan meninggal dunia, jabatannya dipegang sementara
H. SuparnoWonokromo, lalu Sakti AlamWatir, dan Drs. Ali Fauzi.
Jambi Independent mencoba hadir dengan beragam rubrikasi. Dari anak-anak,
dewasa, orangtua, dan dari berbagai profesi ditarik dengan aneka warna rubrik, dengan
jumlah halaman sebanyak 40 halaman setiap harinya, termasuk Minggu. Kecuali hari
Minggu,Jambi Independent secara rutin menyajikan suplemen olahraga GOOL setebal 16
halaman. Suplemen ini baru terbit pada 2007. Sedangkan khusus pada hari Minggu,
Jambi Independent menyajikan suplemen "Bianglala" yang diperuntukkan bagi pembaca
remaja.
Harian Jambi Independent tepatnya terletak di Jalan Jenderal Sudirman No. 100
Thehok RT 32, Kelurahan Tambak Sari Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi Kode Pos
36138. Luas area kantor ini 16,5m x 13,25m. Sebelah Utara berbatasan dengan
Kantor/Dealer PT Sutan Hasim Ltd dan PT Suka Fajar Cabang Jambi, Sebelah Selatan
berbatasan dengan pemukiman penduduk RT 32 Tambak Sari, Sebelah Barat berbatasan
dengan Rumah Toko (RUKO) dan pemukiman penduduk, Sebelah Timur berbatasan
dengan Dealer Raden Motor dan pemukiman penduduk.41
Peta Jambi Independent
41
Dokumentasi, 27 Juni 2018, Graha Pena Jambi Independent
-
Gambar 2.1
B. Penerbitan Jambi Independent
Beritana sional dan berita terhangat di Provinsi Jambi ditempatkan di halaman
utama. Rubrik “Politika” berisi berita seputar politik di Provinsi Jambi, “Metro Jambi”
tentang berita kota dan gaya hidup di Kota Jambi, “Target” tempatnya berita kriminal,
“Publik Interaktif” menampung keluh kesah pembaca atau instansi yang bersangkutan,
“Sehat dan Bugar” merangkum berita kesehatan, “Informasi Bisnis” informasi berbagai
produk, “Metro Bisnis” mencakup berita tentang fenomena bisnis, “Society” adalah
etalase khusus berita foto, “Komunitas Jambi” seputar berita etnis Tionghoa, sedangkan
“Jambi Wilayah Timur” dan “Jambi Wilayah Barat” adalah ruang berita daerah.
Saat pertama kali terbit, oplah Jambi Independent sekitar 1500 hingga 2000
eksemplar. Kemudian, oplahnya mencapai 55.000 dengan pangsapasar terbesar di Kota
Jambi. Beberapa tahun lalu, saat Presiden Gus Dur menjadi pemimpin negara, oplah
Jambi Independent mencapai 75.000-an.
Berbagai kebijakan Gus Dur yang nyeleneh ternyata menjadi magnet tersendiri
bagimasyarakat Jambi. Hadirnya pesaing, Jambi Ekspres, diakui tidak berpengaruh
terhadap jumlah oplah Jambi Independent.Sebagai anak JPNN, keduanya terus beriring
dalam melayani kebutuhan informasi masyarakat Jambi.42
42
Tim Ensiklopedi Pers Indonesia (EPI) yang tersedia di website PersatuanWartawan Indonesia (PWI) Pusat.EPI/KG.Sumber: RhomaDwi Aria Yuliantri/Indonesia Buku/Jurnas)
http://pwi.or.id/index.php/presspediapwi/796-j-dari-ensiklopedi-pers-indonesia-epihttp://pwi.or.id/index.php/presspediapwi/796-j-dari-ensiklopedi-pers-indonesia-epi
-
C. Struktur Organisasi, Visi danMisi, Tujuan dan Motto Harian Jambi Independent
1. StrukturOrganisasi
Harian Jambi independent dikendalikan oleh Dewan Komisaris yang merupakan
manajemen tertinggi dalam perusahaan sebagai pemegang saham, Dewan Komisaris ini
dibantu oleh seorang General Manager dan seorang Pemimpin Perusahaan yang
membawahi beberapa Kepala Bagian dan Pemimpin Redaksi.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, maka susunan organisasi Harian Jambi
Independent terdiri dari :
1. Dewan Komisaris
2. General Manager
3. Pimpinan Perusahaan
a. Pimpinan Redaksi
1) Sekretaris Redaksi
2) Redaktur Pelaksana
3) Koordinator Liputan
4) Redaktur
5) Wartawan, Photografer, Desain Grafis dan Copy Editor
b. Kepala Bagian Umum
1) Administrasi
2) Teknisi
c. Kepala Bagian Iklan
1) Administrasi Piutang
2) Administrasi Omset
d. Kepala Bagian Pemasaran
1) Administrasi Piutang
2) Administrasi Pelanggan
e. Kepala Bagian Pracetak
1) Layouter
f. Kepala Bagian Keuangan
1) Accounting
2) Kasir
g. Koordinator Event Organization
Adapun susunan Struktur organisai Harian Jambi Independent adalah sebagai
berikut :
-
Struktur Organisasi Harian Jambi Independent
Tabel 2.1
Dewan Komisaris
General Manager
Munawir, SH
Pimpinan Perusahaan
Mahadi Manik
Pimpinan Redaksi Jumeidi Khairul
Sekertaris Redaksi
Elenda.SH
Redaktur Pelaksana Finarman
Koordinator Liputan
Muawwin Siti Masnidar
Redaktur
Wartawan Fotografer
Eddy junaedi Desain Grafis
Djatmoko Copy Editor
Willy
kabag. Umum &
Personalia Rusanna W,
SH
Administrasi Soleh Rafiki
Teknisi Yandi M, S.Kom
Kabag. Iklan Mawadi Manik
Adm. Piutang Fitri
Lidya
Adm. Omset Neti
Kabag Pemasaran
Hamsir
Adm. Piutang
Erlisha, A.Md
Adm. Pelanggan
Erlisha
Kabag. percetakan
Novrio H., A. Md
Layouter
Kabag. keuangan
Novita, Ks, A. Md
Accounting Novita, Ks, A.
Md
Kasir Nurwahida
Koordinator Event
organizer Supardinata
-
1. Visi
a. Menjadikan Harian Jambi Independent sebagai tempat pemasangan iklan di
Provinsi Jambi.
b. Dapat memberikan kepuasan pelangganya.
2. Misi
a. Memberikan layanan terbaik terhadap masyarakat Provinsi Jambi.
b. Mempertahankan perusahaan agar mampu bersaing dengan perusahaan lain.
3. Tujuan
Tujuan didirikannya Harian Jambi Independent ini adalah:
a. Agar masyarakat Indonesia khususnya Provinsi Jambi dapat mengetahui berita-
berita dengan cepat, jelas, lengkap, singkat dan tepat.
b. Agar masyarakat Jambi lebih mudah yang berkeinginan melampirkan jenis-jenis
iklan pada surat kabar (koran) dengan lebih cepat pemprosesannya.
4. Motto
Sebagai koran terbesar di Provinsi Jambi, Harian Jambi Independent tentu
mempunyai daya tarik untuk pembacanya, supaya pelanggan selalu memanfaatkannya
dalam memenuhi kebutuhan informasi bagi mereka. Harian Jambi Independent
melambangkan dengan mottonya “Pertama, Tebesar dan Terpercaya”.43
D. Tugas pokok dan fungsi Personil, Sarana Prasarana Serta Peraturan Harian Jambi
Independent
1. Sumber Daya Manusia Harian Jambi Independent
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Harian Jambi Independent
mempunyai sumber daya manusia (SDM) sebanyak 75 orang terdiri dari:44
Tabel 2.2
No Jabatan Jumlah
1
2
3
4
DewanKomisaris
General Meneger
Pemimpin Perusahaan
Bagian Redaksi
4 Orang
1 Orang
1 Orang
9 Orang
43
Pimred, Jumeidi Khairul, Wawancara Dengan Penulis, 26 Juni 2018, Graha Pena Jambi Independent
44Personalia, Rusanna Watir, Wawancara Dengan Penulis, 3 Agustus 2018, Graha Pena Jambi
Independent.
-
5
6
7
8
9
10
11cd
Wartawan
Bagian Pracetak
Bagian Keuangan
Bagian Umum & Personalia
Bagian Iklan
Bagian Pemasaran
Bagian Event Organizer (EO)
19 Orang
6 Orang
2 Orang
9 Orang
13 Orang
8 Orang
2 Orang
Sumberdaya manusia di Jambi Independent
Harian jambi Independent, menjadi media cetak yang diminati masyarakat Jambi
tentunya tak terlepas dari pengaruh kerja keras para karyawan dan wartawan yang
bernaung di bawah harian Jambi Independent. Sumber Daya Manusia (SDM) di harian
Jambi Independent memiliki posisi berdasarkan kepandaian, pengalaman, danpendidikan.
Komposisi SDM kepegawaian di Harian Jambi Independent memiliki Sumber Daya
Manusia mayoritas menaungi jenjang pendidikan Strata 1 (S1).
Harian Jambi Independent tidaka salah dalam memilih kepegawaian terutama
untuk jurnalisnya, jika ada jurnalis yang belum menyandang gelar sarjana itu karena dari
pihak perusahaan tersebut menarik kembali mahasiswa magang yang menurut mereka
mempunyai kemampuan yang bagus dalam dunia jurnalistik.45
2. Bidang dan Tugas karyawan Harian Jambi Independent
Untuk menjalankan aktifitas usaha dan tugas-tugasnya guna memperlancar
terbitan Harian Jambi Independent, Harian Jambi Independent dikendalikan oleh Dewan
Komisaris sebagai pemegang saham perusahaan dan pejabat tertinggi, yang dibantu oleh
General Manager, Pimpinan Perusahaan dan beberapa bidang yang mempunyai tugas dan
tanggung jawab sesuai dengan bidangnya.
Tugas Dewan Komisaris, General Manager dan Pimpinan Perusahaan serta
bidang-bidang lain yang ada di Harian Jambi Independent tersebut adalah sebagai berikut:
a. Dewan Komisaris
45
Pimred, Jumaedi Khairul, wawancara dengan penulis 26 Juni 2018, Graha Pena Jambi Independent
-
Dewan Komisaris merupakan manajemen tertinggi dalam perusahaan. Tugas dan
wewenang Dewan Komisaris ditentukan melalui rapat umum pemegang saham antara
lain:
1) Memutuskan kebijakan-kebijakan dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
2) Memilih dan mengangkat pemimpin umum.
3) Bertanggung jawab atas kelangsungan dan kemajuan perusahaan yang sedang
dikelola.
a. General Manager
General Manager merupakan orang yang mengawsi seluruh operasional
perusahaan yang terlibat dalam semua aktifitas perusahaan termasuk pendataan masing-
masing karyawan, lebih lanjut dan wewenang General Manager dilimpahkan kepada staf-
staf bagian umum yang mempunyai tugas antara lain:
1) Memeriksa dan mengamati berita yang akan diterbitkan.
2) Menerima masukan kritik dan saran dari pembaca maupun karyawan.
3) Menyelesaikan masalah yang timbul dari pemberitaan atas permintaan dari
pihak-pihak yang merasa dirugikan dalam penerbitan.
a. Pimpinan Perusahaan
Pimpinan Perusahaan adalah orang yang dipilih dan di angkat oleh Dewan
Komisaris melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) Yang memiliki kewenangan
dan kewajiban dalam perusahaan atau kegiatan usaha yang berada didalam pengawasan
yaitu bagian pemasaran, bagian keuangan dan bagian periklanan.
Dalam kegiatannya tersebut pimpinan perusahaan ini dibantu oleh beberapa
kepala bagian, yaitu:
1) Kepala Bagian Umum. Orang yang bertangung jawab atas kewenangannya, yaitu:
a) Kedisiplinan pegawai
b) Inventaris barang
c) Kepegawaian (termasuk kontrak kerja)
1) Kepala Bagian Iklan. Orang yang menentukan untung ruginya perusahaan, karena
semakin banyak iklan yang dimuat, maka masukan semakin meningkat, Tugasnya
adalah:
a) Mencari iklan/omset sebesar-besarnya
b) Menagih iklan
-
c) Meminimalisir piutang
2) Kepala Bagian Pemasarana. Orang yang bertanggung jawab terhadap banyaknya
koran yang akan disebar/dijual sehingga berkaitan untuk:
a) Meningkatkan oplah
b) Meminimalisir piutang
3) Kepala Bagian Pracetak. Orang yang bertanggung jawab atas letak posisi halaman
(me-layout halaman).
4) Kepala Bagian Keuangan. Orang yang bertanggung jawab terhadap masalah
keuangan perusahaan, seperti:
a) Laporan keuangan perusahaan
b) Biaya-biaya masuk atau biaya keluar
c) Gaji karyawan
5) Event Organization. Membuat event untuk perusahaan yang memiliki manfaat bagi
perusahaan, terutama dalam peningkatan iklan dan oplah koran.
6) Pimpinan Redaksi. Orang yang dipercaya perusahaan untuk mengawasi kegiatan
percetakan dan pracetak serta mengadakan pengawasan terhadap pemuatan berita
dan kegiatan yang diambil dari adanya rapat redaksi yang selalu diadakan guna
untuk mengevaluasi berita-berita yang diterbitkan. Tugasnya pimpinan redaksi
mengedit berita dan koordinasi dengan bagian-bagian lain. Dalam bidang redaksi ini
peminpin redaksi dibantu beberapa orang, yaitu:
a) Redaktur Pelaksana. Redaktur pelaksana adalah orang yang mengawasi terhadap
pelaksaan tugas-tugas sekretaris redaksi, redaktur, koordinator liputan, dan bagiaan
pra cetak. Tugas dan wewenang redaktur pelaksana adalah:
(1) Menentukan target deadline redaks
(2) Mengedit berita
(3) Pengembangan SDM Wartawan dan Redaktur
(4) Memimpin rapat koordinasi
(5) Mengadakan evaluasi hasil kerja bagian redaksi
b) Koordinator liputan. Orang yang mengkoordinir liputan wartawan kemudian
mengedit berita yang akan dimuat.
c) Redaktur. Redaktur orang yang bertugas mengedit berita yang telah di tulis oleh
jurnalis. Redaktur (editor) sebuah penerbitan biasanya lebih dari satu. Tugas
utamanya adalah melakukan editing dan penyuntingan, aktivitas penyeleksian dan
perbaikan naskah yang akan dibuat dan disiarkan.Pada harian Jambi Independent,
-
profesi redaktur dituntut bekerja secara jujur dan proaktif dan bertanggung jawab
langsung kepada pemimpin redaksi tentang pekerjaan setiap hari. Tugas dan fungsi
redaktur, adalah sebagai berikut:
(1) Melakukan penyuntingan berita yang akan dipublikasikan.
(2) Melengkapi naskah berita yang ditulis oleh wartawan atau reporter.
d) Sekretaris Redaksi. Orang yang memfasilitasi dan membantu administrasi
kebutuhan pimpinan redaksi dan wartawan. Mengoreksi/menilai tulisan dan
headline, menerima komplen berita dan mengolah surat masuk.
e) Jurnalis. Jurnalis adalah orang yang ditugaskan mencari berita Seperti halnya
dalam setiap perusahaan media, Harian Jambi Independent juga memiliki jurnalis
atau reporter. Mereka merupakan prajurit di bagian redaksi. Mencari berita lalu
membuat dan menyusunnya merupakan tugas pokok jurnalis atau reporter. Untuk
lebih rinci berikut ini tugas dan wewenang dari jurnalis diantaranya sebagai berikut
:
(1) Mencari atau mengumpulkan data-data yang valid untuk dijadikan sebagai
berita yang actual.
(2) Mengangkat data-data yang sudah dikumpulkan menjadi tulisan yang
kemudian akan diproses menjadi berita.
(3) Mematuhi segala ketentuan jurnalistik dalam proses pengambilan berita dan
mempertanggung jawabkan kebenarannya.
f) Fotografer Fotografer atau juru foto adalah orang-orang yang membua tgambar
dengan cara menangkap cahaya dari subyek gambar dengan kamera maupun
peralatan fotografi lainnya, dan umumnya memikirkan seni dan teknik untuk
menghasilkan foto yang lebih bagus serta berusaha mengembangkan ilmunya. Di
Harian Jambi Independent tugas fotografer adalah mengambil gambar suatu
kejadian atau peristiwa untuk kebutuhan berita.
g) Koresponden. Selain reporter, media massa biasanya juga memiliki Koresponden
(correspondent) atau wartawan daerah, yaitu wartawan yang ditempatkan di kota
(daerah) lain, di luar wilayah dimana media massanya berpusat.
h) Desain Grafis. Desain Grafis merupakan orang yang membuat grafis dan karikatur.
i) Copy Editor. Disebut sebagai ahli bahasa yang bertugas mengedit/memeriksa
bahasa berita yang akan dimuat.
3. Sarana Prasarana Harian Jambi Independent
-
Gedung Graha Pena Jambi Independent terdiri dari 5 lantai, namun dibawah
wewenang pemegang saham, maka gedung ini difungsikan oleh dua management yaitu
lantai 1, 2 dan 4 dipakai oleh penerbitan Surat Kabar Harian Jambi Independent.
Dengan ketentuan lantai 1digunakan untuk ruang lobby, counter iklan, counter
pemasaran, desain, piutang iklan, kabag iklan, kasir (keuangan), piutang, administrasi
pemasaran dan post satpam. Lantai 2 untuk ruang meeting (rapat), kabag pemasaran,
accounting Dan lantai 4 digunakan untuk ruangan redaksi, pracetak, ATK pracetak, IT
(teknis), pimpinan perusahaan dan kabag keuangan.
4. Peraturan Perusahaan Harian Jambi Independent
Untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan dalam memberikan
sumbangsihnya kepada masyarakat dan sekaligus berupaya meningkatkan kesejahteraan
pekerja, maka dibutuhkan suasana kerja damai, nyaman, tenteram, dan harmonis antara
segenap unsur didalam perusahaan. Suasana yang menunjang tersebut adalah suasana
kerja yang tenteram, damai, tertib, bergairah serta berdisiplin tinggi dalam perusahaan.
Kemudian agar dapat menciptakan dan membina suasana demikian, maka
diperlukan adanya suatu peraturan perusahaan (PP) yang mengatur garis-besar kebijakan
perusahaan dalam membina pekerja, hak-hak dan kewajiban pekerja maupun perusahaan,
syarat-syarat kerja bagi pekerja serta tata tertib perusahaan.
Peraturan Perusahaan Harian Jambi Independent yang terdaftar No.
560/14/PP/2005 dan telah mendapat pengesahan dari Pemerintah Kota Jambi Dinas
Tenaga Kerja, Kependudukan, dan Catatan Sipil (DISNAKERDUKPIL) Nomor.
560/PP/TKC-III/2005, yang terdiri dari 34 BAB dan 50 pasal, yakni mengatur segala
yang berkaitan dengan perusahaandan pekerja sebagaimana terlampir.
-
BAB III
PENERAPAN BAHASA JURNALISTIK YANG MENARIK, TEPAT MAKNA DAN
HEMAT KATA
A. Penerapan Bahasa Yang Menarik
Beberapa surat kabar dan tabloid menulis judul berita dengan huruf- huruf yang
ekstra besar dan bahkan dengan mengunakan tinta warna, hal ini dilakukan tentunya
dengan maksud untuk menarik perhatian pembaca atau pembeli surat kabar tersebut.
Penggunaan huruf yang ekstra besar ini memang efektif untuk menarik perhatian
orang, tetapi bukan berarti telah menggunakan prinsip jurnalistik untuk menggunakan
kalimat yang menarik. Apalagi hemat tempat jelas, penggunaan huruf-huruf yang ekstra
besar itu telah memakan banyak tempat. Seperti yang dijelaskan oleh redaktur media
cetak surat kabar harian pagi Jambi Independent saat wawancara dengan penulis.
[M]emang untuk berita pada rubric society sangat membutuhkan bahasa yang
menarik, karena berita ini berupa berita pesanan dari suatu lembaga, instantsi atau
masyarakat lainnya yang inggin memperlihatkan hasil kegiatannya dan berita
society ini merupakan berita berbayar yang menjadi salasatu omset bagi media cetak
surat kabar harian pagi Jambi Independent, sehingga untuk menarik pemasang berita
selanjutnya kami pihak perusahaan harus memberikan pelayanan yang memuaskan
kepada para konsumen atau pemasang berita, yaitu dengan menampilkan berita
yang mereka muat semenarik mungkin sehingga akan banyak yang tertarik untuk
membacanya, meskipun demikian sebagai pihak perusahaan media cetak surat kabar
harian pagi Jambi Independent haruslah tetap mengikuti aturan penulisan yang
sudah ada, sehingga meskipun menarik, unik dan berkreasi sebebas mungkin namun
tetap mengikuti aturan penulisan, artinya unik namun tetap dalam koridornya.46
Setelah mendegar dan melakukan sedikit penelitian melalui wawancara dengan
redaktur media cetak surat kabar harian pagi Jambi Independent, penulis melanjutkan
penelitiannya dengan melakukan pembuktian pada surat kabar harian pagi Jambi
Independent yang terbit pada tanggal 23-29 april 2018, dan setelah penulis amati pada
rubric society nya memang berbeda dengan rubric berita lainnya, pada rubric society itu
dibuat lebih menarik dan seunik mungkin yaitu dengan membuat judul berita bertuliskan
huruf besar atau jenis tulisan yang unik dan dibubuhi warna warna yang mencolok pada
tulisan tersebut sehingga akan mudah terlihat dan lebih menarik dari rubric berita yang
lainnya seperti pada surat kabar harian pagi Jambi Independent yang terbit pada tanggal
46
Redaktur, Finarman, Wawancara Dengan Penulis, 26 Juni 2018, Graha Pena Jambi Independent
-
27 April 2018 disana ditampilkan sebuah berita dengan judul yang berwarna kuning dan
huruf yang besar “ Dinkes Adakan Rapat Koordinasi Teknis Program Kesehatan
Masyarakat” selain tampilannya yang menarik berita ini juga memuat bahasa yang
menarik pada judul berita, sehingga terkesan sangat luar biasa ketika dilihat judul berita
tersebut yang membuat masyarakat penasaran dan tertarik untuk membacanya.
Sedangkan pada berita society yang terbit pada tangal 26 April 2018 dengan judul
berita “ BI Salurkan Beasiswa Serta Sosialisasi cikur” judul berita ini terkesan biasa saja
atau tidak menarik karena didalam isi berita dijelaskan bahwasanya acara tersebut
dihadiri oleh komisi XI DPR RI, Elviana yang lebih menarik diangkat sebagai judul
dibandikan judul yang tertera diatas yang terkesan datar dan biasa saja. Selain itu isi pada
berita ini terlalu datar tidak menarik terkesan seperti biasa biasa saja tidak ada sesuatu
yang membuat pembaca penasaran atau gergetan. Menurut wartawan society yang
diwawancarai dengan penulis
[K]esulitan yang ditemui saat menuliskan berita dengan menggunakan bahasa yang
menarik adalah jam terbang yang belum banyak, kurangnya pengetahuan mengenai
bahasa, waktu menulis yang relatif singkat dan IQ yang menurut saya kurang untuk
menciptakan kata-kata atau bahasa yang menarik, meskipun mengenai IQ tidak
semua wartwan mengalaminya hanya sebagian kecil saja, namun menurut saya ini
juga tantangan dalam menuliskan bahasa yang menarik pada sebuah berita,
termasuk berita society.47
Bahasa yang menarik dalam badan berita memikli beberapa variable atau