Oleh :Ngatino, Amir Djuhara, Djody RM.digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...
Transcript of Oleh :Ngatino, Amir Djuhara, Djody RM.digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-S
PEMANTAUAN DOSIS RADIASI PERMUKAAN KOLAM LIMBAH P2BGGNDAN SEKIT ARNY A
(P2BGGN/KL/?KJ08/2005)
Oleh : Ngatino, Amir Djuhara, Djody RM.
ABSTRAK
PEMANTAUAN DOSIS RADIASI PERMUKAAN KOLAM LIMBAH
P2BGGN DAN SEKIT ARNY A. Kegiatan Pusat Pengembangan Geologi Nuklir dalamrangka penye:lidikan geologi dan pertambangan bahan nuklir dapat menimbulkan resikobahaya radiasi bagi pekerja maupun lingkungan. Untuk pengawasan masalah keselamatanradiasi, bidang Keselamatan dan Lingkungan menyelenggarakan kegiatan proteksi radiasi,pengelolaan limbah dan keselamatan lingkungan. Dalam pelaksanaan salah satu kegiatanproteksi radiasi telah dilakukan pemantauan dosis radiasi permukaan kolam penyimpanlimbah dan sekitamya dengan luas cakupan ± 973,5 m2 (termasuk di dalam kolam limbah danbangungan laboratorium pengolah limbah). Tujuan pemantauan adalah untuk mengetahuilebih jauh tentang kondisi dosis radiasi pada kolam penyimpan limbah dan sekitamya,sehingga dapat diantisipasi resiko bahaya radiasi yang mungkin terjadi. Pemantauandilaksanakan dengan metode pengukuran langsung laju dosis radiasi permukaan denganmenggooakan surveymeter SPP-2NF dan Monitor-4 Radiation Alert yang sudah dikalibrasi,dengan interval jarak antar titik ukur ± 1,5 (satu setengah meter) di kolam limbah dan 2 (duameter) di sekitar kolam limbah. Hasil pengukuran tertinggi berada di dalam kolam
penyimpan limbah, laju dosis dalam kolam antara 2,70 - 13,50 j.lSv/jam dengan rerata 6,88j.lSv/jam, hal ini mengindikasikan bahwa masih cukup banyak unsur radioaktif yangterbuang. Pengukuran laju dosis dalam laboratorium pengolah limbah cair antara 0,27 - 1,80j.lSv/jam dengan rerata 0,511 j.lSv(jam, sedang hasil pengukuran di sekitar kolam limbahantara 0,09 - 5,04 j.lSv/jam dengan rerata 0,319 j.lSv/jam. Secara umum kondisi laju dosis dikolam penyimpan limbah dan sekitamya masih di bawah nilai batas dosis (NBD) sebesar 25j.lSv/jam atau 50 mSv/tahoo. Namun sesuai peraturan keselamatan kerja terhadap radiasi,daerah tersebut harns selalu dipantau laju dosis radiasinya baik secara berkala maupoosewaktu-waktu dan perlu pengawasan keberadaan orang di kolam limbah serta melengkapialat pelindoog diri yang sesuai.Kata kunci : Pemantauan, dosis radiasi, tailling pond.
ABSTRACT
MON][TORING ON RADIATION DOSE OF P2BGGN TAILLING POND
SURFACE AND ITS SURROUNDING. Research on the development of nuclear materialshas a possible radiation risk to the personal and environmental. In order to monitor theproblems, Environmental Safety Division of P2BGGN has carried out radiation, waste andenvironmental safety managements. There are a tailing pond and it surroundings, which isabout 973.5 square meters. Monitoring goals is to obtain the value of tailing pond surfacedose, so it could be anticipated the radiation risk of that if happen. The activity was carried
236 PUSA T PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BA T AN
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 20fJ5 ISBN .978-979-99141-2-5
out by using direct radiation measuring method at tailing pond surface dose using acalibrated SPP 2 NF and Monitor-4 Radiation Alert. Measuring spot intervals are about 1.5meters within the pond and 2 meters at surrounding area.Highest values within tailing pond are (2.70-13.50) IlSv/hour, or of 6.88 IlSv/hour inaverage, it means that a lot of radioactive materials still remain in the pond. Liquid wastewithin the storage was gained about (0.27-1.80) IlSv/hour, or 0,511IlSv/hour in average.Environment of surrounding the pond was gained (0.09-5,04) IlSv/hour, or 0.319 Il Sv/hourin average . In general statement radiation dose within waste pond and its surroundings arestill much lower than the permissible limit value(KTD) of Bapeten Act, which is 25IlSv/hour or 50 mSv/year.
Key words. Monitoring, radiation dose, tailing pond, P2BGGN.
PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN 237
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTIAN TAHUN 2005
PENDAHULUAN
ISBN.978-979-99141-2-5
Berdasarkan Keputusan Kepala Batan No. 0771KA/IV2003, Pusat Pengembangan
Bahan Galian Nuklir (P2BGGN) mengemban tugas melaksanakan pengembangan di bidang
bahan galian dan geologi nuklir. Dalam melaksanakan tugasnya P2BGGN menyelenggarakan
fungsi pelaksanaan pengembangan teknologi pertambangan bahan galian nuklir, eksplorasi
bahan galian nuklir dan penyelidikan geologi nuklir, evaluasi cadangan dan pengujian
penerapan teknik pertambangan dan pengendalian keselamatan kerja dan lingkungan. Akibat
dari kegiatan terse but akan menimbulkan resiko bahaya radiasi bagi pekerja maupun
lingkungan, untuk pengawasan masalah ini Bidang Keselamatan dan Lingkungan
menyelenggarakan fungsi pelaksanaan proteksi radiasi dan keselamatan kerja serta
pengelolaan limbah dan keselamatan lingkungan I). Ketentuan keselamatan radiasi
mengharuskan kepada setiap instalasi nuklir / instalasi radiasi pengion untuk melakukan
pemonitoran laju dosis radiasi baik secara berkala maupun sewaktu-waktu sesuai jenis radiasi
yang dipancarkan2). Data hasil pemantauan laju dosis lingkungan periode 2002 - 2004, yang
diukur dengan interval jarak ± 10 meter laju dosis tertinggi (3330 nSv/jam) terdapat di daerah
kolam limbah (antara gedung Pilot Plant dan Pusdiklat). Laju dosis pada daerah ini antara 90
- 3330 nSv/jam dengan nilai rerata 567 nSv/jam Rerata laju dosis di sekitar gedung Geologi
dan Pertambangan Bahan Galian Nuklir 125 nSv/jam, Gudang contoh pengolahan 306
nSv/jam dan di sekitar gedung Keselamatan dan Lingkungan dan Eksplorasi 99 nSv/jam
(Gambar 1). Mengingat nilai laju dosis di sekitar kolam limbah cukup tinggi, perlu dilakukan
pemantauan lebih detail pada daerah tersebut agar diperoleh data yang lebih banyak sehingga
mencerminkan nilai laju dosis yang mewakili daerah tersebut.
'~.'''[L.···..-- .•, 3E 2.5'~ 2 • Tertinggi~ 1.5 o Terendah;::; 1
'1}! 0.5 •• ' DRerata~o . r-I,_ .- !~ Kolam GTPBGN K&L Eksp
Lok;i)s.iPengukuran
Gambar 1. Grafik dosis sekitar gedung PPGN.
238 PUSA T PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BA T AN
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2(}{)5 ISBN.978-979-9914 1-2-5
Tujuan dari pemantauan dosis radiasi permukaan kolam limbah dan sekitarnya adalah
untuk mengetahui lebihjauh tentang kondisi dosis radiasi pada kolam penyimpan limbah dan
sekitarnya, sehingga dapat diantisipasi resiko bahaya radiasi yang mungkin terjadi.
Pemantauan dosis radiasi permukaan kolam limbah dan sekitamya, dilakukan dengan metode
pengukuran langsung laju dosis radiasi di udara pada permukaan tanah dengan menggunakan
surveymeter radiasi SPP-2NF dan Monitor-4 Radiation Alert yang sudah dikalibrasi dan
masa kalibrasinya masih berlaku. Pengukuran dilakukan di atas permukaan tanah dengan
intervaljarak antara titik satu dengan yang lainnya 1,5 (satu setengah) meter (di dalam kolam
limbah) dan 2 (dua) meter (sekitar kolam limbah).
TATAKERJA
a. Alat dan Bahan
1. Alat
Surveymeter SPP-2NF Saphymo Stell
Monitor - 4 Radiation Alert
Roll meter
TLD Badge
Jas Lab
Safety Shoes.
2. Bahan
Sumber radiasi standar Cesium-137 (137CS)
Peta lokasi kawasan PPGN-Batan J1. Lebak Bulus Raya No.9.
b. Pelaksanaan Pengukuran
Menentukan titik lokasi pengukuran yang telah direncanakan dengan interval
jarak 1,5 (satu setengah) meter (di kolam limbah) dan 2 (dua) meter untuk sekitar
kolam limbah.
Memeriksa kondisi surveymeter (label kalibrasi dan catu daya energi / batere).
Menguji unjuk kerja/fungsi surveymeter dengan sumber standar Cesium-137 pada
berbagai skala pengukuran.
PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLlR-BATAN 239
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-5
Melakukan pengukuran langsung laju dosis radiasi dengan SPP-2 NF dan
Monitor-4 Radiation Alert pada titik lokasi yang telah ditentukan. Pengukuran laju
dosis dengan Monitor-4 hanya untuk daerah radiasi yang agak tinggi (range
detection Monitor-4 antara 0,I - 50 mR/jam atau 1 - 500 j.lSv/jam), sedangkan
yang beradiasi relative rendah menggunakan SPP-2NF.
Menentukan nilai laju dosis dari data hasil pengukuran secara langsung
(pembacaan pada alat) dikalikan dengan faktor kalibrasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Setelah dilakukan pengukuran laju dosis permukaan kolam limbah dan sekitamya,
diperoleh data hasil pengukuran sebagai berikut :
• Hasil pemantauan laju dosis di dalam kolam limbah yang luasnya 50 m2antara 2,70
13,5 j.lSv/jam pada 40 titik dengan rerata 6,88 j.lSv/jam (Tabel 1.), dengan denah
lokasi pengukuran dosis radiasi di kolam limbah (gambar 2).
Tabell. Hasil Pengukuran Laju Dosis Di Dalam Kolam Limbah
KODE LAJU DOS IS ( j.lSv/jam) / NOMOR JALUR UTARA SELA TAN
1
23 45AK.
11,75,43,62,72,7BK.
4,6813,5013,507,203,60CK.
7,566,844,143,243,60DK.
8,107,569,906,846,30EK.
8,647,386,303,603,60FK.
6,3010,809,009,907,20GK.
6,667,565,405,048,10HK.
6,489,0013,505,402,70
240 PUSA T PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BA TAN
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTIAN TAHUN ](J(J5 ISBN.978-979-99J 41-2-5
IT
0
000000~~Ii11
2 I 00000000
1111
.1 • 0
0000I0 0011
1 "
4
• 0 0000~ 0 00') LJ1,5
'\ • 00000000
Gambar 2. Oenah Lokasi Pengukuran Dosis Radiasi Oi Kolam Limbah
Keterangan : - AK. 1-5 : Lokasi titik pengukuran pada jal ur ;\- BK 1-5 : Lokasi titik pengukuran padajalur 13- CK 1-5 : Lokasi titik pengukuran padajalur C- DK 1-5 : Lokasi titik pengukuran pacta jalurD
- EK. 1-5 : Lokasi titik pengukuran pada jalur E- FK 1-5 : Lokasi titik pengukuran padajalur F- CiK 1-5 : Lokasi titik pengukuran padajalur G- 11K 1-5 : Lokasi titik pcngukuran padajalur H
• Hasil pemantauan laju dosis di dalam laboratorium pengolahan limbah yang luasnya
48 m2 antara 0,270 - 1,80 JlSv/jam pada 12 titik dengan rerata 0,511 JlSv/jam (Tabel
2.), denggan denah lokasi pengukuran dosis radiasi di laboratorium pengolahan
limbah cair (gambar 3).
Tabel2 Hasil Pengukuran Laju Oosis Oi Oa1am Laboratorium PengolahanLimbah Cair
KOOE LAJU OOSIS ( JlSv/jam) I NOMOR JALUR UTARA SELATAN
1
2
AL.
0,270 0,630
BL.
0,270 1,800
CL.
0,450 0,360
OL.
0,180 0,540
EL.
0,180 0,684
FL.
0,405 0,360
PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLlR-BATAN 241
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELIT/AN TAHUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-5
11i
2
AT
o
o
AI
o
o
o
o
nT
o
o
]:;T
o
o
o
o
Gambar 3. Denah Lokasi Pengukuran Dosis Radiasi Di Laboratorium PengolahanLimbah Cair.
Keterangan :
- AL.1-2 Lokasi titik pengukuranpadaja1ur A
- BL 1-2 Lokasi titik pengukuranpadaja1ur B
- CL 1-2 Lokasi titik pengukuranpadaja1ur C
- DL 1-2 Lokasi titik pengukuran padaja1ur D
- EL 1-2 Lokasi titik pengukuran padaja1ur E
- FL 1-2 Lokasi titik pengukuran padajalur F
242
• Hasil pemantauan 1aju dosis di sekitar ko1am limbah yang luasnya 875,5 m2 antara
0,090 - 5,040 f.lSv/jam pada 234 titik dengan rerata 0,319 f.lSv/jam (Tabel 3.),dengan
denah lokasi pengukuran dosis radiasi di sekitar ko1am limbah (gambar 4).
PUSA T PENGEMBANGAN GEOLOGT NUKUR-BA TAN
KUMPULAN LAPORAN HASIL PE"NELITIAN TAHUN 2005 ISBN .978-979-99141-2-5
Tabe13. Hasil Pengukuran Laju Dosis Di Sekitar Kolam Limbah PPGN
KODE LAJU DOSIS (IiSv/jam) / NOMOR JALUR SELATAN UTARA
B-T
123456789A.
0,1080,0900,0900,0900,0900,0900,1080,0900,090
B.0,1860,1080,0900,1080,1080,1080,1260,0900,]08
C.0,1620,]980,1800,2700,3150,1080,1440,1080,126
D.
0,3600,3150,3600,4501,2600,1620,1350,1620,144
E0,8100,6300,3600,4053,0600,\800,1620,1980,180
F.
2,7005,0400,3150,3600,3600,2250,1800,3150,270
G.
2,7001,170--0,1800,1800,1980,3600,315
H.
0,4500,360--0,1980,2250,1800,5400,360
I.
0,3600,360--0,2160,1800,2340,8100,450
1.
0,3420,450--0,1800,2250,2160,4500,360-
K. 0,3060,378--0,2250,\ 980,2250,3420,360
L.0,5400,270--0,2250,2700,2880,3150,315
M.
0,4140,360--0,1800,2250,3420,3150,342
N.
0,2340,2700,2700,2250,2700,2700,3150,3600,360
O.
0,2520,2880,1800,1980,2250,2880,2880,4500,360
P.
0,1800,1980,2250,2340,2880,3060,3600,2700,405
Q.
0,2360,2340,2520,2880,2700,6300,3150,3600,288
R.
0,3150,2700,2250,2880,3150,4950,3600,2700,315
S.
0,2700,\980,1800,270---0,3150,324
T.
0,1800,2250,2700,315---0,3600,360
U.
0,2250,1980,2700,270---0,4500,342
V.
0,2700,2160,2880,360---0,4950,324
W.
0,1800,1800,3150,360---0,4500,360
X.
0,2250,2340,2340,225---0,5400,315
Y.
0,2250,2250,2250,1800,2700,3600,3600,5400,288
Z.
0,1800,1800,2250,1800,2250,2700,2700,3150,225
A'.
0,090,1080,1800,2250,2340,1980,2250,2250,180
B'.
--0,1440,1800,1800,1800,1440,1980,198
C'.
--0,1440,1620,1350,1440,1350,1260,126
D'.
--0,1080,0900,1080,1080,0900,1080,090
PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN 243
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTlAN TAHUN 2005
Pembahasan
ISBN.978-979-99141-2-5
a. Pemantanan lajn dosis di dalam kolam limbah
Kolam limbah merupakan tempat penampungan sisa hasil pengolahan bahan galian nuklir
yang berupa larutan (cair) maupun padatan (residu dan sisa contoh). Dari hasH pengukuran
diperoleh nilai rerata laju dosis radiasi permukaan kolam limbah 6,88 ~Sv/jam,
mengindikasikan sisa unsur zat radioaktif yang dibuang di kolam limbah masih cukup
tinggi.
16
E 14co~ 12~ 10II)
8'(i) 60
"0 4:::! 'j;? 2...J 0
AK BKCK DK E~ FKlokasi pengukuran (mt. 1.5 m)
GK HK
Gambar 5. Grafik dosis radiasi di dalarn kolam limbah
Laju dosis radiasi relatif tinggi pada sisi bagian timur (3,6-13,5 ~Sv/jarn), bagian tengah
sampai sisi barat laju dosis relatiftinggi pada bagian tengah sarnpai ke sisi utara (3,6-13,5
~Sv/jam), dan di bagian sebelah selatan hanya berkisar antara 2,7- 7,2 ~Sv/jam (Gambar
5). Data pengukuran laju dosis radiasi di kolam limbah, temp at penarnpungan limbah
PPGN termasuk pada golongan daerah pengendalian dengan tingkat radiasi sedang,
dimana peluang menerima dosis radiasi bagi pekeIja antara 15 - 50 mSv/tahun 3). Narnun
mengingat jenis limbah yang ada sebagian besar berupa serbuk maka bahaya radiasi
interna dari debu maupun radionuklida akan lebih besar dibandingkan dengan bahaya
radiasi eksterna. Mengingat hal itu, maka setiap pekerja di dalam kolam limbah hams
memperhitungkan waktu keberadaannya di tempat tersebut dan harus dilengkapi alat
pelindung diri yang memadai (safety shoes, baju kerja, masker, penutup kepala dan TLD
Badge).
244 PUSA T PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BA TAN
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-S
b. Pemantauan laju dosis di dalam laboratorium pengolahan limbah
Laboratorium pengolahan limbah yang diproses hanya limbah cair, karena sifatnya cair
akan menimbulkan tumpahan yang berpotensi terjadi. kontaminasi pada permukaan alat
maupun lantai. Tempat ini juga digunakan untuk menyimpan limbah sementara, sebelum
dilakukan pengolahan dengan tangki berpengaduk. Laju dosis pada tempat ini antara 0,270
- 1,800 /-lSv/jam dengan nilai rerata laju dosis 0,511 /-lSv/jam. Potensi terjadi kontaminasi
sangat besar, laboratorium pengolahan limbah cair termasuk daerah pengendalian (daerah
kontaminasi rendah sampai dengan tinggi), sehingga disamping pemantauan dosis radiasi
eksterna juga harus dilakukan pemantauan kontaminasi permukaan dan pekerja
laboratorium hams dilengkapi dengan alat pelindung diri yang memadai (safety shoes,
sarung tangan tahan asam, baju kerja, TLD-Badge).
E(\J
'§; 1.5(f)2-.~ 1(I)o"0:J 0.5.(;'...J
o
/~\,....~,/'..
-"///.g'
AL BL CL DL EL FL
Lokasi pengukuran
Gambar 6. Grafik laju dosis radiasi di lab pengolahan limbah cair
c. Pemantauan laju dosis sekitar kolam limbah
Luas daerah pengukuran laju dosis radiasi mencakup 875,5 m2 terdiri dari 234 titik lokasi
pengukuran. Pada daerah ini laju dosis rerata di atas nilai latar untuk kawasan PPGN dan
sekitamya (0,070 - 0,150 JlSv/jam). HasH pengukuran Iaju dosis radiasi sekitar kolam
limbah antara 0,090 - 5,040 /-lSv/jam, dengan nilai laju dosis rerata 0,319 /-lSv/jam
(Gambar 6). Adanya laju dosis yang cukup tinggi disebabkan penangananlpengelolaan
sisa contoh pada masa lalu yang kurang teratur. Hal ini disebabkan pelaksanaan fungsi
PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN 245
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTlAN TAHUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-S
pengawasan masalah keselamatan radiasi belum berjalan dengan baik, sehingga pada saat
ini sebaiknya kawasan sekitar kolam limbah perlu dikelola dengan sebaik-baiknya agar
akibat buruk dari adanya zat radioaktif tidak membahayakan bagi pekerja maupun
lingkungan. Mengingat hal terse but perlu dilakukan penanganan/pengelolaan bahan
radioaktif dengan menempatkannya di kolam limbah/bungker dan penelitian kandungan
unsur radioaktif pada tanah dan tumbuhan di sekitar kolam limbaho Secara keseluruhan
laju dosis radiasi di kolarn limbah dan sekitamya masih di bawah nilai batas dosis (NBD)
yang ditetapkan dalarn ketentuan keselamatan kerja terhadap radiasi sebesar 50 mSv/tahun
untuk penyinaran seluruh tubuh atau 25 j..lSv/jarn(Gambar 7.) 4).
_ 6E
o~ 5">1/1 42-.~ 3
~ 2:I
Or> 1..J
a
ABC 0 E F G H I J K L M N 0 P Q R S T U V W x y z ~ ~ c ~Titik lokOlsi pengukurOln
Gambar 7. Grafik laju dosis radiasi sekitar kolam limbah
KESIMPULAN DAN SARAN
". 2
3
4
-+-7
~8
9
Kesimpulan
1. HasH pengukuran Iaju dosis radiasi di dalarn kolam limbah dan gedung Iaboratorium
pengolah Iimbah cair antara 2,70 - 13,5 j..lSv/jarnclan 0,180 - 1,800 j..lSv/jarn,hal ini
masih di bawah NBD, narnun sesuai ketentuan keselarnatan radiasi yang berlaku
harus dilakukan pemantauan dosis radiasi dan radioaktivitas secara berkala maupun
sewaktu- waktu.
246 PUSA T PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BA T AN
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-5
2. Hasil pengukuran laju dosis radiasi di laboratorium pengolahan limbah cair dan
sekitar kolam limbah antara 0,09 - 5,04 f.lSv/jam, laju dosis tertinggi di sebelah barat
bangunan laboratorium pengolahan limbah cair sebesar 5,04 f.lSv/jam, sehingga setiap
pekerja harus dilengkapi alat pelindung diri yang sesuai dan memperhitungkan waktu
keberadaannya didaerah kolam limbah.
Saran
Mengingat dosis radiasi di kolam limbah yang cukup tinggi dan beberapa lokasi sekitar
kolam limbah cukup signifikan, maka disarankan :
1. Perlu dilakukan pembenahan cara penyimpanan limbah (perbaikan bangunan kolam
limbah dan laboratorium pengolahan limbah cair) dan perawatan kondisi lingkungan.
2. Perlu dilakukan penelitian kondisi gas radon dan turunannya di dalam kolam limbah
dan sekitarnya.
3. Perlu dilakukan penelitian sebaran radioaktivitas di sekitar kolam limbah, baik
melalui sampling tanah maupun tumbuh-tumbuhan.
DAFT AR PUST AKA
1. BATAN, "Surat Keputusan Kepala Batan No. 077/Ka/II/2003, tentang Rincian Tugas
Unit Kerja di Lingkungan Badan Tenaga NUklir NAsional" Jakarta 2003.
2. BAPETEN, "Surat Keputusan Kepala BAPETEN No. 01/Ka. Bapeten/V-99, tentang
Ketentuan Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi", Jakarta 1999.
3. BAPETEN, "Surat Keputusan Kepala BAPETEN No. 12/Ka. Bapeten/V-99 tentang
Ketentuan Keselamatan Kerja Penambangan dan Pengolahan Bahan Galian Radioaktif',
Jakarta 1999.
4. BAT AN, "Surat Keputusan Dirjen BAT AN NO. 610/DJ/XII/1993 tentang Petunjuk
Teknis Keselamatan Kerja Penambangan dan Pengolahan Bahan Galian Radioaktif',
Jakarta 1993.
5. Petunjuk Pemakaian dan Perawatan Surveymeter, "MONITOR 4".
6. Instruction Manual, "SPP-2NF SAPHYMO STEL".
PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN 247