Oleh : Yahumribengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/pestisida.pdf · kebal pada...
Transcript of Oleh : Yahumribengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/pestisida.pdf · kebal pada...
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN
(BPTP) BENGKULU
Oleh : Yahumri
Hama menjadi
kebal (resisten)
Peledakan hama
baru (resurjensi)
Penumpukan
residu bahan
kimia di dalam
hasil panen
Terbunuhnya
musuh alami
Pencemaran
lingkungan oleh
residu bahan
kimia
Kecelakaan bagi
pengguna
Degradasi/penguraian yang cepat oleh sinar matahari
Memiliki pengaruh yang cepat, yaitu menghentikan
napsu makan serangga walaupun jarang menyebabkan
kematian
Toksisitasnya umumnya rendah terhadap hewan dan
relative lebih aman pada manusia dan lingkungan
Memiliki spectrum pengendalian yang luas (racun
lambung dan syaraf) dan bersifat selektif
Dapat diandalkan untuk mengatasi OPT yang telah
kebal pada pestisida kimia
Phitotoksitas rendah, yaitu tidak meracuni dan merusak
tanaman
Murah dan mudah dibuat oleh petani
Cepat terurai dan daya kerjanya relatif lambat
sehingga aplikasinya harus lebih sering
Daya racunnya rendah (tidak langsung
mematikan bagi serangga)
Produksinya belum dapat dilakukan dalam
jumlah besar karena keterbatasan bahan baku
Kurang praktis
Tidak tahan disimpan
Repelan, yaitu menolak kehadiran serangga.Misal: dengan bau yang menyengat
Antifidan, mencegah serangga memakantanaman yang telah disemprot.
Merusak perkembangan telur, larva, dan pupa Menghambat reproduksi serangga betina Racun syaraf Mengacaukan sistem hormone di dalam tubuh
serangga Atraktan, pemikat kehadiran serangga yang
dapat dipakai pada perangkap serangga Mengendalikan pertumbuhan jamur/bakteri
Pembuatan Pestisida Nabati
“Cara yang umum pembuatan pestisida nabati adalah dengan mengekstraksi atau mengambil sari dari
tumbuhan tersebut”
Berikut ini beberapa contoh pembuatan pestisida nabati:
Bahan:
Daun mindi atau nimbi 100 g, tembakau 2 g, brotowali 2 g, dan buah
mengkudu 1 buah kg.
Cara buat :
Semua bahan dihaluskan dengan cara ditumbuk, diblender atau
dicacah secara terpisah,
Tempatkan semua bahan dalam satu wadah, lalu tambahkan air
sebanyak 1 liter,
Tutup rapat wadah, lalu fermentasikan atau diamkan selama satu
minggu,
Saring bahan pestisida menggunakan kain halus, lalu siap
digunakan,
Sebelum digunakan, enceran pestisida nabati tersebut
menggunakan air dengan perbandingan 1:10 liter
Bahan:
Daun sirsak 10 lembar, serai 1 batang, bawang putih 1
siung, sabun colek 2 g.
Cara buat :
Daun sirsak, serai, dan daun bawang putih
dihaluskan,
Tambahkan 1 liter air, lalu simpan selama 2 hari,
Saring larutan,
Untuk aplikasi, 1 liter larutan dicampur dengan 10-15
liter air,
Larutkan siap diaplikasikan.
Bahan:
Daun sirih 10 lembar, daun tembakau 5 lembar atau satu
batang tembakau rokok, sabun colek seujung jari, air 1 lt.
Cara buat :
Daun sirih dan daun tembakau ditumbuk halus,
Bahan dicampur denga air dan diaduk hingga rata,
Bahan didiamkan selama satu malam,
Saring larutan, kemudian encerkan (ditambah
dengan 50-60 air),
Larutan siap digunakan
Ekstrak daun gamal efektif untuk
mengendalikan ulat dan hama
pengisap. Dalam penggunaannya
ekstrak daun dicampur dengan minyak
tanah, namun penggunaan minyak
tanah harus hati-hati karena terlalu
sering menggunakan minyak tanah
akan mengakibatkan daun terbakar.
Bahan-bahan yang diperlukan : daun
gamal segar 100-150 g, air 250 ml,
minyak tanah 250 ml, dan detergen 50
g. Alat yang digunakan : lumpang 1 bh,
alu 1bh, kain saring 1 bh, ember 1 bh.
Gamal (Gliricidia sepium)
Tumbuk/hancurkan daun gamal dengan
penambahan air 250 ml.
Larutan tersebut diperas dan disaring,
tambahkan minyak tanah dan detergen. Aduk
sampai rata.
Tambahkan 8 liter air. Larutan siap digunakan.