Obstruksif Jaundice
date post
14-Apr-2018Category
Documents
view
229download
0
Embed Size (px)
Transcript of Obstruksif Jaundice
7/30/2019 Obstruksif Jaundice
1/30
OBSTRUKSI JAUNDICE
PENDAHULUAN
Ikterus (icterus) berasal dari bahasa Greek yang berarti kuning. Nama lain ikterus adalah
jaundice yang berasal dari bahasa Perancis jaune yang juga berarti kuning. Dalam hal ini
menunjukan peningkatan pigmen empedu pada jaringan dan serum. Jadi ikterus adalah warna
kuning pada sclera, mukosa dan kulit yang disebabkan oleh akumulasi pigmen empedu di dalam
darah dan jaringan (> 2 mg / 100 ml serum).
Ada 3 tipe ikterus yaitu ikterus pre hepatika (hemolitik), ikterus hepatika (parenkimatosa)
dan ikterus post hepatika (obstruksi). Ikterus obstruksi (post hepatika) adalah ikterus yang
disebabkan oleh gangguan aliran empedu antara hati dan duodenum yang terjadi akibat adanya
sumbatan (obstruksi) pada saluran empedu ekstra hepatika. Ikterus obstruksi disebut juga ikterus
kolestasis dimana terjadi stasis sebagian atau seluruh cairan empedu dan bilirubin ke dalam
duodenum.
Ada 2 bentuk ikterus obstruksi yaitu obstruksi intra hepatal dan ekstra hepatal. Ikterus
obstruksi intra hepatal dimana terjadi kelainan di dalam parenkim hati, kanalikuli atau kolangiola
yang menyebabkan tanda-tanda stasis empedu sedangkan sedangkan ikterus obstruksi ekstra
hepatal terjadi kelainan diluar parenkim hati (saluran empedu di luar hati) yang menyebabkan
tanda-tanda stasis empedu . Yang merupakan kasus bedah adalah ikterus obstruksi ekstra hepatal
sehingga sering juga disebut sebagai surgical jaundice dimana morbiditas dan mortalitas
sangat tergantung dari diagnosis dini dan tepat.1,4
1
7/30/2019 Obstruksif Jaundice
2/30
DEFINISI
Ikterus (icterus) berasal dari bahasa Greek yang berarti kuning. Nama lain ikterus adalah
jaundice yang berasal dari bahasa Perancis jaune yang juga berarti kuning. Dalam hal ini
menunjukan peningkatan pigmen empedu pada jaringan dan serum. Jadi ikterus adalah warna
kuning pada sclera, mukosa dan kulit yang disebabkan oleh akumulasi pigmen empedu di dalam
darah dan jaringan (> 2 mg / 100 ml serum).1
ETIOLOGI
Etiologi obstruksi ekstra hepatal dapat berasal dari intra luminer, intra mural dan ekstra
luminer. Sumbatan intra luminer karena kelainan yang terletak dalam lumen saluran empedu .
Yang paling sering menyebabkan obstruksi adalah batu empedu. Pada beberapa kepustakaan
menyebutkan selain batu dapat juga sumbatan akibat cacing ascaris.
Sumbatan intra mural karena kelainan terletak pada dinding saluran empedu seperti kista duktus
koledokus, tumor Klatskin, stenosis atau striktur koledokus atau striktur sfingter papilla vater.
Sumbatan ekstra luminer karena kelainan terletak diluar saluran empedu yang menekan
saluran tersebut dari luar sehingga menimbulkan gangguan aliran empedu. Beberapa keadaan
yang dapat m,enimbulkan hal ini antara lain pankreatitis, tumor kaput pancreas, tumor vesika
fellea atau metastasis tumor di daerah ligamentum hepatoduodenale.
Pada beberapa kepustakaan disebutkan bahwa etiologi ikterus obstruksi terbanyak oleh
keganasan. Hatfield et al, melaporkan bahwa etiologi ikterus obstruksi terbanyak adalah 70%
oleh karsinoma kaput pankreas diikuti oleh 8% batu CBD (common bile duct) dan 2% karsinoma
kandung empedu sedangkan Little, juga melaporkan hal yang sama dimana etiologi ikterus
obstruksi 50% oleh keganasan, 17% oleh batu dan 11% oleh trauma.1
2
7/30/2019 Obstruksif Jaundice
3/30
ANATOMI
Kandung empedu merupakan kantong berbentuk seperti buah alpukat yang terletak tepat
dibawah lobus kanan hepar. Pada orang dewasa panjangnya sekitar 7-10 cm, yang berfungsi
untuk menyimpan empedu dengan kapasitas 45 ml. Empedu yang disekresi secara terus
menerus oleh hati masuk ke saluran empedu yang kecil di dalam hepar. Saluran empedu yang
kecil-kecil tersebut bersatu membentuk dua saluran yang lebih besar yang keluar dari permukaan
bawah hati sebagai duktus hepatikus kanan dan kiri, yang akan bersatu membentuk duktus
hepatikus komunis.
Duktus hepatikus komunis bergabung dengan duktus sistikus membentuk duktus
koledokus. Pada banyak orang, duktus koledokus bersatu dengan duktus pankreatikus
membentuk ampulla Vateri (bagian duktus yang melebar pada tempat menyatu) sebelum
bermuara ke duodenum. Bagian terminal dari kedua saluran dan ampla dikelilingi oleh serabut
otot sirkular, dikenal sebagai sfingter Oddi.
A. Duktus Bilier Intrahepatik
Hujung atau bagian hulu dari biliaris intrahepatik berpangkal dari saluran paling kecil
yang disebut kanalikulus empedu yang meneruskan curahan sekresi empedu melalui duktus
interlobaris ke duktus lobaris, dan selanjutnya ke duktus hepatikus di hilus.
Duktus hepatikus kiri mengaliri 3 segmen hepat kiri (segmen II, III, IV). Duktus hepatikus kiri
berasal dari hepar dan berakhir di duktus hepatikus kommunis. Setelah melakukan bifurkasio
pada duktus hepatikus kanan-kiri, duktus epatikus kiri akan turun ke fissure umbilikalis
sepanjang permukaan bawah segmen IVb di atas dan samping cabang kiri vena porta. Beberapa
cabang arteri kecil dari lobus quadratus (segmen IV) dan lobus kaudatus (segmen I) masuk ke
duktus kiri pada daerah ini. Duktus hepatikus kiri membentuk fissure umbilikalis oleh cabang
segmen III (lateral) dan bagian IVb (medial) duktus. Segmen II dan IVa membentuk cabang
setelah berjalan mengikuti fissure umbilicalis ventrikal ke arah bawah menuju ligamentum
falciform.
B. Duktus Bilier Ekstrahepatik
Sistem bilier ekstrahepatik berisi bifurkasi dari duktus hepatik kiri dan kanan, duktus
hepatik kommunis dan duktus bilier, duktus sistikus dan kantung empedu. Duktus hepatik kiri
dibentuk oleh drainase duktus segmen II, III dan IV dari hepar. Berjalan horizontal sepanjang
3
7/30/2019 Obstruksif Jaundice
4/30
basis segmen IV dengan panjang 2 cm atau lebih. Duktus hepatik kanan dibentuk oleh bagian
posterior kanan duktus hepatik (segmen VI dan VII) dan anterior kanan (segmen V dan VIII) dan
merupakan bagian ekstrahepatik yang terpendek. Duktus hepatik kommunis terletak di sebelah
anterior dari ligamentum ekstrahepatik dan gabungan duktus sistikus.
I. Duktus Biliaris Kommunis / Duktus Choledocus
Duktus biliaris kommunis memiliki panjang 5-9 cm, dan dibagi atas tiga segmen :
a. Segmen supra duodenal
Terletak pada tepi bebas ligamentum hepatoduodenal, sedikit di sebelah dextro-
anterior a. hepatica communis dan vena porta.
b. Segmen retroduodenal
Berada di sebelah dorsal pars superior duodeni, di luar ligamentum hepatoduodenale,
berjalan sejajar dengan vena portae dan tetap berada di sebelah dextra vena portae.
c. Segmen intrapankreatik
Terletak di bagian dorsal caput pankreas, di sebelah ventral vena renalis sinistra dan
vena cava inferior.
Duktus sistikus sebagai pintu masuk ke duktus hepatik kommunis menjadi awal dari
duktus biliaris kommunis, yang akan berjalan inferior ke arah duodenum pada tepi
bebas omentum ke sebelah kanan arteri hepatic dan anterior vena porta. Duktus
biliaris kommunis berjalan melewati samping dari bagian pertama duodenum.
Mukosanya berupa epitel kuboid, dan dindingnya dibentuk oleh jaringan fibrosa
dengan otot polos yang sedikit jumlahnya.
II. Duktus Sistikus
Merupakan lanjutan dari fesica fellea, terletak pada porta hepatic. Duktus sistikus
berasal dari infundibulum kandung empedu dan bejalan medial dan inferior dan
bergabung menjadi duktus hepatikus kommunis. Duktus sistikus mempunyai
diameter 1-3 mm dan panjang antara 1 mm sampai 6 mm. Duktus ini menghubungkan
kandung empedu dengan duktus biliaris kommunis dan katup berbentuk spiral Heiser
yang mensuplai aliran keluar.
4
7/30/2019 Obstruksif Jaundice
5/30
Kandung empedu divaskularisasi oleh arteri sistikus yang merupakan percabangan arteri
hepatik dekstra, sedangkan vena sistikus berasal dari permukaan hati melawati vesika vellea dan
masuk ke lobus quadratus. Sistem persarafan kandung empedu oleh sistem simpatis dan
parasimpatis yang keduanya melalui pleksus seliakus. Saraf simpatis preganglionik berasal dari
level T8 dan T9 sedangkan saraf parasimpatis postganglionik berada pada pleksus seliakus dan
berjalan sepanjang arteri hepatis dan vena porta menuju kandung empedu. Drainase limfatik
kendung empedu melewati nodus hepatikus melalui nodus sistikus dekat dengan kollum kandung
empedu dimana alirannya menuju limfonodus seliakus.2,4,6
FISIOLOGI METABOLISME
BILIRUBIN
5
7/30/2019 Obstruksif Jaundice
6/30
Bilirubiin merupakan pigmen tetrapirol yang larut dalam lemak yang berasal dari
pemecahan sel-sel eritrosit tua dalam sistem monosit makrofag. Masa hidup rata-rata eritrosit
adalah 120 hari. Setiap hari sekitar 50 cc darah dihancurkan menghasilkan 200 250 mg
bilirubin. Kini diketahui juga bahwa pigmen empedu sebagian juga berasal dari destruksi
eritrosit matang dalam sum-sum tulang dan dari hemoprotein lain terutama hati.
Sebagian besar bilirubin berasal dari pemecahan hemoglobin di dalam sel-sel fagosit
mononuclear dari sistem retikulo-endotelial terutama dalam lien. Cincin hem setelah dibebaskan
dari Fe dan globin diubah menjadi biliverdin yang berwarna hijau oleh enzim heme oksigenase.
Enzim reduktase akan merubah biliverdin menjadi bilirubin yang berwarna kuning. Bilirubin ini
akan berikatan dengan protein sitosolik spesifik membentuk kompleks protein-pigmen da