objek 7
-
Upload
miftahurrahmi-mira -
Category
Documents
-
view
119 -
download
2
Transcript of objek 7
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2008/2009
ADSORPSI LOGAM MANGAN
DALAM AIR DENGAN BENTONIT
I. TUJUAN
Mengetahui kemampuan bentonit untuk mengadsorpsi
mangan dari air.
II. TEORI
Bentonit adalah istilah pada lempung yang
mengandung monmorillonit dalam dunia perdagangan dan
termasuk kelompok dioktohedral. Penamaan jenis lempung
tergantung dari penemu atau peneliti, misal ahli geologi,
mineralogi, mineral industri dan lain-lain.
Bentonit dapat dibagi menjadi 2 golongan berdasarkan
kandungan alu-munium silikat hydrous, yaitu activated clay
dan fuller's Earth. Activated clay adalah lempung yang
kurang memiliki daya pemucat, tetapi daya pemucatnya
dapat ditingkatkan melalui pengolahan tertentu. Sementara
itu, fuller's earth digunakan di dalam fulling atau pembersih
bahan wool dari lemak.
Didalam dunia perdagangan terdapat dua jenis bentonit,
yaitu:
a. Natrium Bentonit
Bentonit jenis ini disebut juga bentonit tipe Wyoming,
mengandung ion Na+ relatif lebih banyak jika
dibandingkan dengan ion (Ca2+ + Mg2+). Secara kasat
mata mempunyai sifat mengembang apabila dicelupkan
kedalam air hingga 8x lipat dari volume semula, sehingga
dalam suspensinya akan menambah kekentalan, pH
suspensi berkisar 8,5 9,8 (bersifat basa). Kandungan
Na2O dalam Natrium bentonit umumnya lebih besar dari
Adsorpsi Logam Mangan dalam Air dengan Bentonit
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2008/2009
2%. Karena sifat-sifat tersebut maka mineral ini sering
dipergunakan untuk lumpur pemboran, penyumbat
kebocoran bendungan pada Teknik Sipil, bahan
pencampur pembuatan cat, bahan bakufarmasi, dan
perekat pasir cetak pada industri pengecoran logam.
b. Kalsium Bentonit
Bentonit jenis ini disebut juga Mg,Ca-Bentonit. Jenis ini
mengandung kalsium (K2O) dan magnesium (MgO) lebih
banyak dibandingkan natriumnya, mempunyai sifat sedikit
menyerap air sehingga apabila didipersikan dalam air
akan cepat mengendap ( tidak membentuk suspensi), pH
nya berkisar 4, 0 – 7,0 (bersifat asam). Daya tukar ion
(KTK) cukup besar dan bersifat menyerap. Karena sifat-
sifat tersebut maka Kalsium Bentonit dipergunakan untuk
bahan pemucat warna untuk minyak.
Na-bentonit dimanfaatkan sebagai bahan perekat,
pengisi (filler), lumpur bor, sesuai sifatnya mampu
membentuk suspensi kental setelah bercampur dengan air.
Sedangkan Ca-bentonit banyak dipakai sebagai bahan
penyerap. Untuk lumpur pemboran, bentonit bersaing
dengan jenis lempung lain, yaitu atapulgit, sepiolit dan
lempung lain yang telah diaktifkan. Dengan penambahan zat
kimia pada kondisi tertentu, Ca-bentonit dapat dimanfaatkan
sebagai bahan lumpur bor setelah melalui pertukaran ion,
sehingga terjadi perubahan menjadi Na-bentonit dan
diharapkan terjadi peningkatan sifat reologi dari suspensi
mineral tersebut. Agar mencapai persyaratan sebagai bahan
lumpur sesuai dengan spesifikasi standar, perlu ada
penambahan polimer. Hal itu dapat dilakukan melalui
aktivasi bentonit untuk bahan lumpur bor.
Bentonit adalah suatu istilah nama dalam dunia
perdagangan yang sejenis lempung plastis yang mempunyai
Adsorpsi Logam Mangan dalam Air dengan Bentonit
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2008/2009
kandungan mineral monmorilonit lebih dari 85% dengan
rumus kimianya Al2O3.4SiO2 xH2O. Nama ini diusulkan
pertama kali oleh Knight (1898) untuk nama sejenis lempung
koloid yang ditemukan pada formasi Benton “Rock Creek”
Wyoming Amerika Serikat.
Mula terjadinya Bentonit secara umum dapat dikelompokkan
menjadi empat jenis endapan yaitu hasil endapan dari proses
pelapukan, hydrothermal, tdevitrifikasi dan endapan
sedimen.
Proses Pelapukan
Bentonit ini terbentuk akibat proses pelapukan dari mineral-
mineral penyusun batuan yang dipengaruhi oleh iklim, jenis
batuan, relief muka bumi, tumbuh-tumbuhan yang berada
diatas batuan tersebut. Faktor utama yang menyebabkan
terbentuknya jenis mineral lempung dalam proses ini adalah
komposisi mineral batuan, komposisi kimia dan daya larut air
tanah. Pembentukan mineral lempung oleh pelapukan adalah
akibat reaksi ion-ion hidrogen yang terdapat dalam air tanah
dengan mineral-mineral silikat. H+ umumnya berasal dari
asam karbonat yang terbentuk sebagai akibat pembusukkan
oleh bakteri terhadap zat organik dalam tanah.Menurut
Wollast (1967), pada proses pelapukan bila laju aliran air
lebih cepat dibanding dengan pelarutan yang terjadi,
biasanya didaerah curam maka akan terbentuk gibsit
[ Al(OH)3 ] dari felspar. Dan jika laju aliran semakin rendah
biasanya didaerah landai, maka dari felspar tesebut akan
terbentuk kaolinit [Al2SiO2O5(OH)4 ]. Sedangkan bila laju
aliran terhenti biasanya didalam cekungan, suatu reaksi yang
lambat akan terjadi antara kation dengan Al(OH)3 dan silika
membentuk monmorilonit [ Al2O3.4SiO2 2H2O].
Adsorpsi Logam Mangan dalam Air dengan Bentonit
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2008/2009
Proses Hidrotermal
Proses ini berlangsung karena adanya injeksi larutan
hidrotermal yang bersifat asam merembes melalui celah-
celah rekahan pada batuan yang dilaluinya, sehingga
mengakibatkan terjadinya rekasi antar larutan tersebut
dengan batuan itu.Pada saat reaksi berlangsung, komposisi
larutan hidrotermal tersebut menjadi berubah. Unsur-
unsur alkali akan dibawa kearah luar, sehingga selama
proses itu berlangsung akan terjadi daerah atau zona yang
berkembang dari asam ke-basa dan pada umumnya
berbentuk melingkar sepanjang rekahan dimana larutan itu
menginjeksinya. Terjadinya monmorilonit sebagai mineral
penyusun utama bentonit, terjadi karena adanya ubahan dari
felspar plagioklas, mineral mika dan feromagnesian. Hal ini
dapat terjadi dikarenakan adanya magnesium (Mg) dan
kalium (K) yang berasal dari mika atau felsfar. Peristiwa ini
terjadi pada alterasi hidrothermal tingkat rendah.
Proses Devitrifikasi
Pada proses ini bentonit dapat terbentuk dari hasil
mekanisme pengendapan debu volkanik yang kayaakan gelas
mengalami devitrifikasi (perubahan gelas volkanik menjadi
mineral lempung). Setelah di endapkan pada lingkungan
danau atau laut.
Proses Sedimentasi
Menurut Millot (1970), monmorilonit dapat terbentuk tidak
saja dari tufa melainkan juga dari endapan sedimen dalam
suasana basa (alkali) yang sangat silikaan (authigenic
neoformation) atau yang biasa disebut endapan
kimia.Mineral-mineral yang terbentuk secara sedimen yang
Adsorpsi Logam Mangan dalam Air dengan Bentonit
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2008/2009
tidak berasosiasi dengan tufa adalah attapulgit, sepeolit dan
monmorilonit
III. PROSEDUR PERCOBAAN
3.1Alat dan Bahan
- Penggiling dan
ayakan
- magnetic stirrer
- timbangan
- pompa vacuum
- alat-alat gelas
- kertas saring
- mineral bentonit
- aquadest
- KMnO4
- Na2CO3
3.2Cara Kerja
a. Siapkan MnCl2 1 M 100 mL dan 5 g bentonit
b. Siapkan corong yang dilapisi kapas dan masukkan
bentonit kedalamnya
c. Teteskan MnCl2 setetes demi setetes
d. Residu ditambahkan dengan KMnO4 5% 20 mL
sehingga terbentuk warna coklat
e. Lihat filtrat, kalau bening berarti Mn terserap
sempurna, tetapi kalau tidak masih ada Mn, untuk
mengetahui sisa Mn dititrasi.
3.3Skema Kerja
Siapkan bahan
- MnCl2 1 M 100 mL
- 7,5 g bentonit
Siapkan corong dilapisi kapas
- masukkan bentonit
- teteskan MnCl2
Residu
+ KmnO4 5 % 20 mL
Warna coklat
Adsorpsi Logam Mangan dalam Air dengan Bentonit
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2008/2009
- lihat filtrat, jika bening Mn terserap sempurna
- jika tidak, Mn sisa dititrasi
Residu dilarutkan dalam 20 mL KMnO4
- stirrer, saring
timbang residu
3.4Skema Alat
Adsorpsi Logam Mangan dalam Air dengan Bentonit
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2008/2009
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data dan Perhitungan
Pembuatan MnCl2 1 M dalam 100 Ml
g = V.N.BE
= 0,150 . 1M . 125,94
= 18,891 g
Pembuatan KMnO4 0,5% dalam 100 mL
0,5 %
0,5 %
g = 0,5 g
Konsentrasi Na.Oks 0,15 g
M
M
Kadar Mn yang terserap
V Na.Oks = 20 mL
M Na.Oks = 0,0093 M
V KMnO4 terpakai = 3,1 mL dan 2,9 mL
V rata-rata = 3 mL
Konsentrasi KMnO4 setelah titrasi
(V.M) Na.Oks = (V.M) KMnO4
0,0093 M.20 mL = M . 3 mL
M = 0,062 M
Mmol KMnO4 yang tidak terserap
Mmol = 0,062 M . 3 mL
Adsorpsi Logam Mangan dalam Air dengan Bentonit
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2008/2009
= 0,186 mmol
Mmol KMnO4 awal
M
= 0,0316
= 0,316 x 100 mL
= 3,16 mmol
Konsentrasi KMnO4 yang beraksi
M = mmol KMnO4 awal . mmol KMnO4 sisa
= 3,16 mmol – 0,186 mmol
= 2,974 mmol
Gram Mn terserap
g KMnO4 terserap = mmol KMnO4 . Mr KMnO4
=
= 0,469 g
g Mn terserap = terserap
=
= 0,163 g
g KMnO4 awal = mol . Mr
= = 0,499 g
g Mn awal = awal
=
= 0,173 g
Kadar Mn terserap
% =
Adsorpsi Logam Mangan dalam Air dengan Bentonit
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2008/2009
=
= 94,21 %
4.2 Pembahasan
Praktikum objek VII yaitu adsorbsi mangan dalam air
dengan menggunakan bentonit merupakan praktikum
yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan mineral
bentonit dalam menyerap logam mangan dalam air.
Bentonit merupakan mineral yang berwarna kuning
keputihan dan dengan adanya besi mudah teroksidasi.
Bentonit juga merupakan suatu mineral yang merupakan
bagian dari clay, karena setiap unsur penyusun yang ada
dalam bentonit juga terdapat dalam clay.
Dalam praktikum ini bentonit digunakan sebagai
adsorben untuk menyerap logam mangan yang kami
peroleh dari sumbernya yiatu KMnO4. kedua zat
dicampurkan sehingga menimbulkan warna ungu tua. Air
digunakan sebagai pelarut. Pada pencampuran dengan
air, adanya pengembangan membuat jarak antara setiap
unit makin melebar dan lapisannya menjadi berbentuk
serpihan, serta mempunyai permukaan yang luas dalam
zat pensuspensinya. Hal ini menyebabkan kemampuan
bentonit dalam penyerapan menjadi meningkat.
Pada perlakukan pertama yaitu tanpa menggunakan
MnCl2, hasil saringan tidak jernih, dan masih terdapat
warna ungu pad aflitrat yang didapat. Ini menandakan
bahwa masih terdapat kandungan logam Mn dalam
senyawa tersebut, dan untuk menentukan kadar Mn yang
tidak terserap sempurna tersebut maka dilakukan titrasi
dengan Natrium oksalat. Sedangkan pada perlakukan
kedua yaitu dengan penambahan MnCl2, didapatkan filtrat
yang jernih. Ini menandakan bahwa logam Mn terserap
Adsorpsi Logam Mangan dalam Air dengan Bentonit
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2008/2009
dengan baik oleh bentonit. Disini fungsi MnCl2 adalah
untuk garam-garam mangan sehingga bias diadsorbsi.
Hasil perhitungan kami menunjukkan bahwa kadar Mn
yang terserap yaitu sebesar 94,11%. Ini menandakan
bahwa bentonit yang kami gunakan berhasil menyerap Mn
dengan baik.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum dan membuat
perhitungan maka dapat kami buat kesimpulan :
1. Bentonit merupakan bagian dari mineral clay yang
dapat digunakan sebagai adsorben
2. Pada pencampuran dengan air bentonit akan
mengembang sehingga akan meningkatkan daya
serapnya.
3. Kadar Mn terserap yang kami peroleh yaitu 94,11%, ini
menandakan bahwa mineral bentonit dapat menyerap
logam mangan dengan baik.
5.2 Saran
Agar praktikum selanjutnya mendapatkan hasil yang
lebih baik maka dapat kami berikan saran:
1. Teliti dalam menimbang zat yang dipakai
2. Lakukan stirrer dengan sempurna agar hasil lebih baik
3. Lakukan titrasi dengan teliti untuk mendapatkan data
yang lebih akurat.
Adsorpsi Logam Mangan dalam Air dengan Bentonit
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2008/2009
JAWABAN PERTANYAAN
1. Senyawa penyusun bentonit adalah :
- SiO2 : 64,23%
- Al2O3 : 20,74%
- Fe2O3 : 3,49%
- CaO : 0,46%
- MgO : 2,26%
Yang membedakan bentonit dengan clay adalah bentonit
merupakan jenis dari clay, dimana penyusun clay antara lain
silica, alumunium, mineral alkali, besi kalsium, magnesium
titanium dan bahan karbon serta air.
2. Fungsi penambahan MnCl2 adalah untuk garam-garam
mangan sehingga dapat diadsopsi.
Adsorpsi Logam Mangan dalam Air dengan Bentonit
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2008/2009
3. Pengukuran pH dilakukan untuk mengetahui pH larutan
karena bentonit aktif pada pH 8,5, sehingga dapat
mengadsorpsi mangan.
DAFTAR PUSTAKA
Faisal, Nendra. 1998. Studi Pendahuluan Tanah Liat sebagai
Bahan Dasar Pembuatan Keramik di Beberapa Daerah
Sumbar. Padang: FMIPA UNAND
Darwin. 1982. Penggunaan Tanah Diatom, Bentonit dan Karbon
Aktif dalam Proses Pemecahan Tanah Liat. Bandung:
FMIPA UNPAD
Prapurti, Erti. 2000. Pemucatan Minyak Kelapa dan Minyak
Sawit dengan Bentonit. Padang: FMIPA UNAND
http://www.tekmira.esdm.go.id/data/Bentonit/Ulasan
Adsorpsi Logam Mangan dalam Air dengan Bentonit
Praktikum Kimia MaterialSemester Genap 2008/2009
Adsorpsi Logam Mangan dalam Air dengan Bentonit