Obat as Hormon & Antidiabetik

download Obat as Hormon & Antidiabetik

of 40

Transcript of Obat as Hormon & Antidiabetik

OBAT MATERNITAS, HORMON DAN ANTIDIABETIKSTIKIM-JANUARI 2011

PEMBAHASAN1. OBAT MATERNITAS 2. HORMON 3. ANTIDIABETIK

OBAT MATERNITAS (Pendahuluan)Ibu hamil atau menyusui membutuhkan terapi yang beda dari yang lainnya karena ditakutkan ada pengaruh obat terhadap bayi yang dikandung. Dan sudah terbukti dari sejarah pengobatan, bahwa begitu banyak obat yang memberikan efek negatif bagi bayi. Sebaiknya obat hanya dikonsumsi pada kondisi terpaksa, alias tidak ada pilihan lain, jika masih bisa home terapi, sebaiknya obat tidak dikonsumsi. Salah satu obat paling aman untuk ibu hamil dan atau menyusui adalah acetaminophen atau parasetamol .

Kategori Obat pada masa Kehamilan & Menyusui menurut FDA (internasional)Lactation Risk Categories (Menyusui) L1 (safest) L2 (safer) L3 (moderately safe) L4 (possibly hazardous) L5 (contraindicated) Pregnancy Risk Categories (Masa Kehamilan) A (controlled studies show no risk) B (no evidence of risk in humans) C (risk cannot be ruled out) D (positive evidence of risk) X (contraindicated in pregnancy)

(Klik 2x pada gambar)

HORMON Hormon adalah zat yang disekresikan oleh kelenjar endokrin (seperti kelenjar, hipotalamus, hipofyse, epifise di otak, kelenjar kelamin testes di pria dan ovarium di wanita, kelenjar anak ginjal, tiroid, para tiroid di leher, dan kelenjar pankreas di dekat lambung), masuk langsung ke aliran darah guna memberikan efek fungsi kerja yang normal kepada organ yang memerlukannya

Penggunaan Obat Hormon: Guna menggantikan (substitusi) kekurangan yang terjadi akibat hipofungsi Kelenjar endokrin, seperti : Kekurangan insulin pada hipofungsi pankreas & Kekurangan estrogen setelah masa menopouse Tetapi yang terbanyak adalah penggunaan untuk tujuan terapi tertentu seperti : Kotikosteroid untuk mengatasi peradangan Hormon kelamin wanita untuk pil anti hamil

PARATIROID HORMON PARATIROID (HPT) ( disebut juga : Paratirin / Pharathormon) berasal dari kelenjar paratiroid yang terdiri dari 4 kelenjar kecil, terletak bilateral pada ujung atas dan bawah kelenjar tiroid, kira-kira sebesar biji kedelai Berfungsi untuk mengatur keseimbangan ion calsium (Ca 2+) dan ion Phosphat (PO4-)dalam darah.

Mekanisme Kerja Hormon Paratiroid : Bila kadar ion Ca2+ dlm darah , sekresi HPT akan me. Bila terjadi hipokalsemia cukup lama, terjadi hipertrofi dan hiperplasi kelenjar paratiroid. Fungsi Calsium pada tubuh : dibutuhkan dlm proses pembekuan darah, kontraksi otot skelet & fungsi syaraf. Pembentukan tulang dan gigi

HIPOPARATIROIDISME terjadi krn menurunnya ekskresi ion Phosphat (PO4-) di ginjal, dan absorpsi & mobilisasi Kalsium (Ca 2+) tjd : tetani, kejang-kejang otot lurik, & parestesia pada waktu serangan. HIPERPARATIROIDISME kebanyakan disebabkan oleh adenoma kelenjar paratiroid (tumor)

Sediaan : Suntikan HPT di ambil dr kelenjar paratiroid sapi. 100 unit/ml Dosis - Parathormn : 20-40 unit / 12 jam - Dihidrotakhisterol : 1-1,5mg / hari

KALSITONIN (Tirokalsitonin)Dihasilkan oleh kelenjar Tiroid, merupakan hormon peptida. Mekanisme kerja Kalsitonin adalah sebagai Antagonis dari parathormon (HPT).

Sediaan Kalsitonin : Karil , Miacalcin, Calsynar, Fortical, di indikasikan untuk : - Hiperkalsemia : 400 iu / 6-8 jam sampai kadar Ca 2+ dan PO4- - Morbus Paget / Tumor ganas dengan metastase ke tulang : 0,5 mg/hari, selanjutnya temp.off dosis setelah 2 minggu. min. 6 bln. - digunakan jg pada kasus keracunan vit.D, Morbus Sudeck, Pankreatitis dan Ostoporosis.

ESTROGEN Hormon estrogen dan progestin termasuk hormon steroid kelamin, keduanya mempunyai struktur kimia berintikan steroid dan secara fisiologik sebagian terbesar diproduksi oleh kelenjar endokrin sistem reproduksi. Fungsi utamanya : berhubungan erat dengan fungsi alat kelamin primer dan sekunder, terutama pada wanita. Estrogen endogen pada manusia terdiri dari : estradiol, estriol dan estron

ESTROGEN(cont.)INDIKASI: 1. KONTRASEPSI Estrogen sintetik paling banyak digunakan utk kontrasepsi oral dlm kombinasi dg progestin. Skg mulai digunakan dlm kontrasepsi suntikan jangka panjang bersama derivat progestin, terutama ester esrogen alam, a.l. estradiol sipionat. 2. OSTEOPOROSIS. Terjd krn bertambahnya resorpsi tulang disertai berkurangnya pembtkan tulang. Ca keluar dr tulang dan Ca plasma meningkat. Tulang menjd tipis dan rapuh, mudah fraktur bila tertekan. Hal ini terjd pd tahun2 pertama wanita menopause, pd masa tsb ia akan kehilangan sekitar 2,5 % dr massa tulangnya per th, kmd menjd 0,75 % pd th berikutnya. Pemberian estrogen, a.l. etinil-estradiol 15 mg/hari atau 0,625 mg estrogen terkonyugasi dpt mencegah osteo-porosis berkelanjutan atau diberikan estriol. 15

3. VAGINITIS SENILIS ATAU ATROPIKANS. Peradangan vagina sering berhubungan dg infeksi kronik pd jaringan yg mengalami atrofi. Dlm hal ini estrogen lebih berperan mencegah daripada utk mengobati 4. KARSINOMA PROSTAT. Krn estrogen menghambat sekresi androgen secara tdk langsung, maka digunakan utk terapi paliatif karsinoma prostat yg telah mengalami metastasis. Utk ini diberikan dietilstilbestrol dosis besar jangka panjang. Efek samping yg sering timbul ialah ginekomastia dan kadang-kadang juga tromboemboli.16

EFEK SAMPING : Efek samping estrogen ialah mual dan muntah, yg mirip dg keluhan pd kehamilan muda. Keluhan tsb biasanya timbul pd minggu I sampai ke II pengobatan, ini sering terjd pd terapi karsinoma atau penggunaan kontrasepsi oral. Efek samping lain berupa rasa penuh dan nyeri pd payudara, sedangkan udem yg disebabkan oleh retensi air dan natrium lbh sering terjd pd penggunaan dosis besar.

17

DOSIS : Dosis utk menopause 12 mg/hari. Estradiol benzoat, valerat dan sipionat dlm larutan minyak utk suntikan IM bersifat lepas lambat berturut-turut berisi 0,5 mg/ml; 10, 20 dan 40 mg/ml; dan 5 mg/ml. Utk terapi pengganti, dosis masing-masing ialah 0,5-1,5 mg, 2-3 kali seminggu; 10-40 mg setiap 2 minggu; dan 1-5 mg setiap minggu. Dietilstilbestrol tablet tersedia dg takaran 0,1; 0,25:0,5; 1 dan 5 mg. Pd hipogonadisme dan terapi pengganti. dosisnya 0.2 sampai 0.5 mg yg diberikan secara siklik.

18

ANTIESTROGEN Antiestrogen ialah senyawa yg dpt : menghambat atau memodifikasi kerja estrogen, antara lain dpt bekerja secara antagonis kompetitif pd reseptor estrogen, atau menghambat sintesis estrogen (misalnya klomifen dan tamoksifen) atau senyawa yg secara fisiologi kerjanya berlawanan dg estrogen (misalnya progestin dan androgen).

Yg banyak digunakan di klinik ialah antiestrogen yg bekerja antagonis kompetitif yakni klomifen dan tamoksifen.

1. KLOMIFEN Pd manusia, klomifen digunakan pd wanita infertil krn dpt merangsang ovulasi. Klomifen dpt menginduksi ovulasi, dan sebagian dr mereka menjd hamil. Dosis yg digunakan di sini 50 atau 75 mg/hari, selama 2-3 minggu. Dosis 100-200 mg ternyata lbh sering menyebabkan pembesaran ovarium. Utk infertilitas, klomifen diberikan dg dosis 25 sampai 200 mg sehari, dlm btk tablet oral yg berisi 50 mg klomifen sitrat. Lama pengobatan bbrp hari sampai bbrp minggu. 2. TAMOKSIFEN Tamoksifen digunakan sbg terapi paliatif kanker payudara pada wanita pasca menopause. Efek samping: hot flushes, mual, muntah, perdarahan pervaginal, sekret berlbhan dan pruritus vulva. Sediaannya berbtk tablet berisi 10 mg tamoksifen. Dosis: 20-40 mg sehari, dibagi dlm 2 kali pemberian.20

PROGESTIN Progesteron mrpkn hormon alami utama dlm tubuh dg efek progestogenik. Terdpt senyawa sintetik yg berefek progestogenik dan bbrp diantaranya juga berefek androgenik atau estrogenik; golongan ini disebut sbg derivat progestin Etisteron (17 a-etiniltestosteron) = progestin pertama yg efektif pd pemberian oral.

INDIKASI : KONTRASEPSI. Bbrp derivat progestin sering dikombinasi dg derivat estrogen utk kontrasepsi oral. Selain itu sbg obat tunggal medroksiprogesteron asetat dan noretindron enantat digunakan sbg kontrasepsi suntikan jangka panjang. DISFUNGSI PERDARAHAN RAHIM. Perdarahan rahim akibat gangguan keseimbangan estrogen dan progesteron tanpa ada kelainan organik antara lain perdarahan rahim fungsional. Keadaan ini sering dijumpai pd wanita muda yg siklus ovulasinya belum teratur dan pd wanita yg mendekati mati haid. NYERI HAID. Pemberian kombinasi estrogen dg progestin diindikasikan pd nyeri haid yg tdk dpt diatasi dg estrogen saja. Progestin ditambahkan mulai hari ke 5 sampai ke 25 atau selama 5 hari terakhir dr siklus haid. 22

ENDOMETRIOSIS. Penyebab nyeri haid hebat pd endometriosis belum jelas diketahui tetapi pd endometriosis yg berat, nyeri diduga disebabkan oleh perdarahan dr jaringan endometrium ekstra-uterin. Dpt diberikan noretindron 5 mg selama 2 minggu, ditingkatkan 2,5 mg/hari setiap 1-2 minggu sampai mencapai 15 mg per hari. ANCAMAN ABORTUS. Hidroksi progesteron dpt diberikan pd pasien dg defisiensi progesteron, dan diberikan pd trimester 1. Utk diagnosis harus dilakukan pemeriksaan kadar pregnanediol di urin dan plasma, dan hrs dipertimbangkan kemungkinan timbulnya efek teratogenik pd fetus. KARSINOMA. MPA (medroksi progesteron asetat) dg dosis 200400 mg/hari oral atau 400-1.000 mg IM setiap minggu, dpt diberikan pd pasien karsinoma endometrium yg rekurens atau yg telah bermetastasis.23

KONTRASEPSI HORMONAL Kontrasepsi ialah pencegahan konsepsi atau pencegahan kehamilan. Berbagai cara dpt dilakukan, antara lain penggunaan obat per oral, suntikan, atau intravaginal; penggunaan alat dlm saluran reproduksi (kondom, alat kontrasepsi dlm rahim/AKDR); operasi (tubektomi, vasektomi); atau dg obat topikal intravaginal yg bersifat spermisid.

Penggunaan obat hormonal oral atau suntikan dan AKDR, mrpkn cara yg paling banyak digunakan krn sudah lama dikenal dan efektivitasnya sbg kontrasepsi cukup tinggi.

Kontrasepsi oral. Dikenal 4 tipe kontrasepsi oral, yakni: tipe kombinasi, tipe sekuensial, pil mini, dan pil pascasanggama (morning afterpill).

Tetapi yg banyak digunakan sampai saat ini tipe kombinasi dan pil mini.

Tipe kombinasi terdiri dr 21-22 pil dan setiap pilnya berisi derivat estrogen dan progestin dosis kecil, utk penggunaan satu siklus. Pil pertama mulai diminum pd hari ke 1 perdarahan haid, selanjutnya setiap hari 1 pil selama 21 -22 hari. Umumnya 2-3 hari sesudah pil terakhir diminum, akan timbul perdarahan haid, yg sebenarnya mrpkn perdarahan putus obat (withdrawal bleeding). Penggunaan pd siklus selanjutnya, sama seperti siklus sebelumnya, yaitu pil pertama ditelan pd hari ke 1 perdarahan haid.

Tipe sekuensial terdiri dr 14-15 pil yg hanya berisi derivat estrogen dan 7 pil berikutnya berisi kombinasi estrogen dan progestin. Cara penggunaannya sama dg tipe kombinasi. di bbrp negara tipe ini ditarik dr peredaran. Di Indonesia belum pernah beredar.

Tipe pil mini yg hanya berisi derivat progestin, noretindron atau norgestrel, dosis kecil, terdiri dr 21-22 tablet. Cara pemberiannya sama dg tipe kombinasi. Pil pascasanggama : dietilstilbestrol 25 mg, Diminum 2 kali sehari, dlm waktu kurang dr 72 jam pascasanggama, selama 5 hari berturut-turut.

Kontrasepsi suntikan. Yg banyak digunakan ialah medroksiprogesteron asetat 150 mg dlm btk depo dan noretindron enantat 200 mg. Kedua jenis suntikan Ini diberikan pd hari kelima perdarahan haid, secara IM dan harus cukup dlm, di daerah gluteus. Utk jenis pertama disuntikkan setIap 12 minggu dan jenis kedua diberikan setiap 8 minggu.

Kontrasepsi implantasi. Implant yg td 6 tube silastik yg berisi 36 mg levonorgestrel (Norplant), yg ditanam SK di lengan atas kiri, dan digunakan utk 5 th. Kmd beredar jenis implant yg td satu tube silastik, berisi 3-ketodesogestrel 60 mg, dg cara penggunaan yg sama dg Norplant, dpt bekerja selama 3 th.

BBRP KONTRASEPSI HORMONAL YG ADA Dl INDONESIA

29

INSULINInsulin adalah polipeptida dengan BM kira-kira 6000, disintesis oleh sel pulau Langerhans. berperan penting pada pada pengaturan kadar gula dalam darah, metabolisme karbohidrat, lemak & protein, juga pada transport berbagai zat melalui membran sel Pada keadaan normal, insulin yang dihasilkan oleh sel-sel pankreas bertugas menjaga agar kadar gula darah tetap berada dalam rentang normal (normoglisemia), yaitu 70-100 mg/dL pada keadaan puasa, atau 115-150 mg/dL pada keadaan sewaktu

GLUKAGONSelain insulin, hormon yang bertugas menjaga kadar gula darah tetap normal adalah glukagon. Glukagon adalah suatu polipeptida yang terdiri dari 29 sam amino hormon ini di hasilkan oleh sel pulau Langerhans. Bekerja dgn cara merangsang enzime adenilsiklase shg tjd glikogenolisis Indikasi : terutama digunakan pada pengobatan hipoglikemik yg ditimbulkan oleh insulin Dosis : 1mg / iv, im atau sk

Mekanisme Kerjasama insulin dan glukagon sebagai berikut: Jika kadar gula darah tinggi (di atas normal): sel-sel pankreas akan dirangsang untuk melepaskan insulin ke dalam darah, yang selanjutnya akan menyebabkan hati, otot dan sel-sel lemak akan menyerap kelebihan kadar gula dari darah. Kelebihan gula tersebut akan disimpan sebagai glikogen, protein dan trigliserida Jika kadar gula darah rendah (di bawah normal): sel-sel pankreas akan dirangsang untuk melepaskan glukagon ke dalam darah, yang selanjutnya akan menyebabkan hati, otot dan sel-sel lemak akan menguraikan dan melepaskan cadangan gula ke dalam darah.

ANTIDIABETIKHiperglikemia : Adalah keadaan dimana kadar gula darah melebihi normal (kadar gula sewaktu > 180 mg/dL). Kondisi ini dapat dikenali dari bebera-pa gejalanya yang sangat khusus, yaitu: Mulut terasa kering atau lengket Cepat merasa haus (polydypsia), disertai buang air kecil yang sering (polyuria) Cepat merasa lapar (polyfagia) meskipun nafsu makan tinggi Cepat merasa lelah atau mengantuk Mudah terserang infeksi berulang-ulang, khususnya infeksi di kulit, genitalia dan saluran kemih Jika mengalami luka atau tergores memerlukan waktu yang lama untuk sembuh Diabetes mellitus adalah penyakit yang berkaitan dengan gangguan produksi dan/atau fungsi hormon insulin pada DM, hiperglikemik berlangsung terus-menerus.

Diabetes mellitus dapat digolongkan menjadi 3: Tipe 1, atau dulu dikenal sebagai Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) atau juvenile diabetes mellitus. Diabetes tipe 1 kebanyakan terjadi pada mereka yang berusia muda (< 30 tahun), bahkan tidak jarang muncul pada masa kanak-kanak. Sebagian besar penderita diabetes tipe 1 bertubuh kurus. Faktor resiko seseorang bisa menderita diabetes tipe 1 adalah: mempunyai orang tua pengidap diabetes tipe 1 atau pernah terinfeksi virus mump (gondongan). Tipe 2, atau dulu dikenal sebagai Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) atau adult onset diabetes mellitus. Diabetes tipe 2 biasanya muncul pada usia yang lebih tua dibandingkan tipe 1 (> 45 tahun) dan sebagian besar penderitanya mempunyai bobot badan berlebihan (overweight, body mass index > 25). Gestational Diabetes Mellitus (GDM) adalah diabetes yang hanya terjadi pada wanita yang tengah mengalami kehamilan. GDM biasanya terdeteksi pertama kali pada usia kehamilan trimester kedua atau ketiga (setelah usia kehamilan 3 atau 6 bulan), dan umumnya akan menghilang dengan sendirinya setelah proses melahirkan. GDM menyerang 3-5% dari wanita hamil, terjadi karena adanya hormon yang bekerja melawan kerja insulin - yang dihasilkan oleh plasenta - serta meningkatnya resistensi insulin.

Terapi Insulin dan Obat Hiperglikemia Pada diabetes tipe I, tubuh kehilangan kemampuan untuk memproduksi insulin. Dengan demikian, insulin eksogenus harus diberikan dalam jumlah tak terbatas. Pada diabetes tipe II, insulin mungkin diperlukan sebagai terapi jangka panjang untuk mengendalikan kadar glukosa darah jika diet dan obat hipoglikemia oral tidak berhasil mengontrolnya. Di samping itu, sebagian pasien diabetes tipe II yang biasanya mengendalikan kadar glukosa darah dengan diet atau dengan diet dan obat oral kadang membutuhkan insulin secara temporer selama mengalami sakit, infeksi, kehamilan, pembedahan atau beberapa kejadian stress lainnya. Penyuntikan insulin sering dilakukan dua kali perhari (atau bahkan lebih sering lagi) untuk mengendalikan kenaikan kadar glukosa darah sesudah makan dan pada malam hari. Karena dosis insulin yang diperlukan masing-masing pasien ditentukan oleh kadar glukosa darah dalam darah, maka pemantauan kadar glukosa darah yang akurat sangat penting. Pemantauan kadar glukosa darah telah menjadi dasar dalam memberikan terapi insulin

Obat anti diabetik Oral digolongkan menjadi: 1. Sulfonilurea Golongan sulfonilurea bekerja terutama dengan merangsang langsung pankreas untuk mensekresikan insulin. Dengan demikian, pankreas yang masih berfungsi merupakan syarat utama agar obat-obat ini bekerja efektif. Golongan sulfonilurea tidak dapat digunakan pada pasien diabetes tipe I dan pasien diabetes yang cenderung mengalami ketoasidosis. Obat ADO golongan Sulfonilurea : Glipizid (Aldiab), Glikazid (Diamicron) & Glibenklamid (Daonil).

2. Biguanid Kelompok obat ini menimbulkan efek antidiabetik dengan memfasilitasi kerja insulin pada tempat reseptor perifer. Oleh karena itu, obat ini hanya digunakan jika masih terdapat insulin. Biguanid tidak memberikan efek pada sel-sel beta pankreas. Obat ADO golongan Biguanid : Metformin (Glucophage)

3.Akarbose : memperlambat absorpsi glukosa setelah makan. Glucobay 4. Glitazon : Memperbaiki sensitivitas terhadap insulin. Avandia 5.Repaglinid : Menutup kanal K ATP (tengah), menyebabkan depolarisasi sel , dan meningkatkan pelepasan insulin

PUSTAKA Goodman&Gilmans The Pharmacological Basis of Therapeutics, 11th Ed., 2006 M.J. Neal, At a Glance-Farmakologi Medis, Ed.5, Erlangga Medical Series Ernst Mutschler, Dinamika Obat, Ed. kelima Penerbit ITB Bandung

Sekian Terima Kasih