Nyeri Neuropatik

2
Nyeri neuropatik : mekanisme dan implikasi klinis Nyeri neuropatik dapat timbul setelah terjadi kerusakan/ lesi pada saraf, ketika perubahan yang merusak terjadi pada saraf yang mengalami kerusakan dan juga pada jalur nosiseptik dan jalur turunan modulator pada sistem saraf pusat Banyak sekali neurotransmitter dan substansi lain yang ikut terlibat dalam perkembangan dan pemeliharaan nyeri neuropatik juga berperan dalam gangguan neurobiologik. Hal ini mungkin dapat menjelaskan tingginya angka morbiditas untuk nyeri kronis, gangguan tidur, kondisi psikologis seperti depresi dan mengapa obat yang efektif untuk satu kondisi dapat bermanfaat juga untuk kondisi yang lain. Nyeri neuropatik dapat dibedakan dari nyeri non-neuropatik melalui dua faktor. Pertama, pada nyeri neuropatik tidak didapatkan adanya transduksi (perubahan dari stimulus nosiseptif menjadi impuls listrik). edua, prognosisnya lebih buruk ! kerusakan pada saraf utama lebih mungkin menghasilkan nyeri kronis daripada kerusakan pada jaringan non-saraf. "elanjutnya, nyeri neuropatik #enderung refrakter dibandingkan nyeri non- neuropatik pada pemberian analgesik kon$ensional seperti %&N" dan opioid. Bagaimanapun, pertimbangan tumpang tindih terkait mekanisme dan modalitas terapi antara nyeri neuropatik dan nyeri nosiseptik, akan lebih bermanfaat jika melihatnya dari berbagai sudut pandang yang berbeda dalam satu kesatuan. 'e$ie ini fokus pada mekanisme nyeri neuropatik, yang menitikberatkan pada implikasi klinis. Pendahuluan Nyeri adalah mekanisme pertahanan yang mengindikasikan adanya kerusakan jaringan yang sedang berlangsung atau yang akan terjadi. Berdasarkan laporan Institute of Medicine pada tahun *++, sepertiga penduduk %merika mengalami nyeri kronis, yang sebgin besar disebabkan oleh kombinasi penyakit jantung, kanker dan diabetes. i ropa, pre$alensi nyeri kronis adalah - *0. "eperlima dari total yang dilaporkan memiliki nyeri kronis, diakibatkan oleh nyeri neuropatik. 'ingkasan ! "emakin berkembangnya alat/ metode untuk mnegidenti1kasi nyeri neuropatik, menunjukkan bah a angka pre$alensi dan dampaknya terhadap sosial ekonomi meningkat. Dasar terapi berdasarkan mekanisme "alah satu alasan tingginya angka pre$alensi nyeri kronis, lebih tepatnya nyeri neuropatik adalah tidak adanya terapi yang efektif.

description

Nyeri neuropatik : mekanisme

Transcript of Nyeri Neuropatik

Nyeri neuropatik : mekanisme dan implikasi klinisNyeri neuropatik dapat timbul setelah terjadi kerusakan/ lesi pada saraf, ketika perubahan yang merusak terjadi pada saraf yang mengalami kerusakan dan juga pada jalur nosiseptik dan jalur turunan modulator pada sistem saraf pusat. Banyak sekali neurotransmitter dan substansi lain yang ikut terlibat dalam perkembangan dan pemeliharaan nyeri neuropatik juga berperan dalam gangguan neurobiologik. Hal ini mungkin dapat menjelaskan tingginya angka morbiditas untuk nyeri kronis, gangguan tidur, kondisi psikologis seperti depresi dan mengapa obat yang efektif untuk satu kondisi dapat bermanfaat juga untuk kondisi yang lain. Nyeri neuropatik dapat dibedakan dari nyeri non-neuropatik melalui dua faktor. Pertama, pada nyeri neuropatik tidak didapatkan adanya transduksi (perubahan dari stimulus nosiseptif menjadi impuls listrik). Kedua, prognosisnya lebih buruk : kerusakan pada saraf utama lebih mungkin menghasilkan nyeri kronis daripada kerusakan pada jaringan non-saraf. Selanjutnya, nyeri neuropatik cenderung refrakter dibandingkan nyeri non-neuropatik pada pemberian analgesik konvensional seperti AINS dan opioid. Bagaimanapun, pertimbangan tumpang tindih terkait mekanisme dan modalitas terapi antara nyeri neuropatik dan nyeri nosiseptik, akan lebih bermanfaat jika melihatnya dari berbagai sudut pandang yang berbeda dalam satu kesatuan. Review ini fokus pada mekanisme nyeri neuropatik, yang menitikberatkan pada implikasi klinis.PendahuluanNyeri adalah mekanisme pertahanan yang mengindikasikan adanya kerusakan jaringan yang sedang berlangsung atau yang akan terjadi. Berdasarkan laporan Institute of Medicine pada tahun 2011, sepertiga penduduk Amerika mengalami nyeri kronis, yang sebgin besar disebabkan oleh kombinasi penyakit jantung, kanker dan diabetes. Di Eropa, prevalensi nyeri kronis adalah 25-30%. Seperlima dari total yang dilaporkan memiliki nyeri kronis, diakibatkan oleh nyeri neuropatik.

Ringkasan : Semakin berkembangnya alat/ metode untuk mnegidentifikasi nyeri neuropatik, menunjukkan bahwa angka prevalensi dan dampaknya terhadap sosial ekonomi meningkat.

Dasar terapi berdasarkan mekanismeSalah satu alasan tingginya angka prevalensi nyeri kronis, lebih tepatnya nyeri neuropatik adalah tidak adanya terapi yang efektif.