Nsda dalam kebijakan nasional
-
Upload
ari-sutanto -
Category
Technology
-
view
1.392 -
download
9
Transcript of Nsda dalam kebijakan nasional
Ari Sutanto, STBidang Neraca Sumberdaya Alam Darat
Pusat Survei Sumberdaya Alam Darat - BIG
Hotel Ririn Bogor, 13 September 2012
NERACA SUMBERDAYA ALAM DALAM KEBIJAKAN NASIONAL
KONSEP SUMBERDAYA ALAM
KONSEP SUMBERDAYA ALAM
• Sumberdaya yang disediakan/dibentuk oleh alam
• Komponen dari ekosistem yang menyediakan barang dan jasayang bermanfaat bagi kebutuhan manusia
• Faktor produksi dari alam yang digunakan untuk menyediakanbarang dan jasa
• Kesatuan tanah, air, dan ruang udara, termasuk kekayaan alam yang ada di atas dan di dalamnya yang merupakan hasil proses alamiah baik hayati maupun nonhayati, terbarukan dan tidak terbarukan, sebagai fungsi kehidupan yang meliputi fungsi ekonomi, sosial, dan lingkungan (RUU PSDA)
FUNGSI SUMBERDAYA ALAM
PARADIGMA PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
Sistem Pegelolaan SDA
Pembaharuan
UU Koordinatif
Pengelolaan Lingkungan Hidup (23/199732/2009)
Penataan Ruang (24/1992 26/2007)
Informasi geospasial (4/2011)
UU Sektoral
Perkebunan (18/2004)
SDA air (7/2004)
Pertambangan Mineral dan Batubara (04/2009)
Kehutanan (41/1999)
Pokok Agraria (5/1960)
• Harmonisasi antar uu : agar dapat dilaksanakan secara terpadu
• Standarisasi Penyajian informasi
• Dukungan perangkat teknologi
INSTRUMEN LEGAL PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
1. Indonesia merupakan salah satu negara yang pembangunannya masih berbasis pada sumber daya alam modal ekonomi dan sistem penunjang kehidupan.
2. Sumbangan sektor berbasis sumber daya alam terhadap perekonomian nasional:a. Sekitar 30% (33,24% pada tahun 2000 dan 31,87% pada
tahun 2005). b. Menyerap tenaga kerja cukup besar: sekitar 44% penduduk
bekerja pada sektor pertanian, kehutanan, peternakan dan perikanan; dan 1% bekerja pada sektor pertambangan (2006).
3. Pada saat yang bersamaan, pemanfaatan SDA Menghasilkan beragam dampak lingkungan di berbagai tempat dan ancamankelangkaan
4. Ketidak seimbangan wilayah pola distribusi dan investasi
SUMBERDAYA ALAM INDONESIA
Source: BPS
Tahun 2011
Services10%
Agriculture14%
Manufacture29%
1%
Buildings8%
Trade14%
Transportation6%
Finance7%
Mining
11%
STRUKTUR EKONOMI INDONESIA
Sumber : BPS, 2009
Pola Distribusi PDRB Nasional Berdasarkan Pulau
Pembangunan Nasional Masih Menghadapi Permasalahan
Ketidakseimbangan Perkembangan Wilayah (1)
Pembangunan Nasional Masih Menghadapi Permasalahan
Ketidakseimbangan Perkembangan Wilayah (2)
Sumber : BPS, 2009
Sumber : BKPM, 2009
Pola Distribusi Investasi Nasional Berdasarkan Pulau
UNTUK ITU PERLU:Mengetahui status sumber daya alam yang ada dari waktu ke waktu; baik status mengenai mengenai cadangan/potensi yang masih ada, rencana waktu dan tingkat pemanfaatan, serta tingkat kerusakannya
12
NERACA = laporan posisi “adalah bagian dari Laporan“fisik /keuangan” suatu entitas SDA yang dihasilkan padasuatu periode perhitungan yang menunjukkan posisi“fisik/keuangan” entitas tersebut pada akhir periodetertentu”.
Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu Aset/Saldo, Kewajiban/Pemanfaatan dan equitas/Potensi
• aset = potensi – pemanfaatan
DEFINISI NERACA
• NSDA : timbangan yang disusun untuk mengetahui
entitas awal sumber daya Alam yang dinyatakan
dalam aktiva, dan pemanfaatannya yang dinyatakan
dalam pasiva dan saldo akhir cadangan SDA dalam
periode tertentu.
• Perubahan entitas dapat diketahui dari posisi entitas
SDA yang dinyatakan dalam saldo dalam suatu daerah
dan dalam suatu kurun waktu (Petunjuk Teknis Neraca
Sumber Daya Alam Spasial Nasional, 2004).
DEFINISI NERACA SUMBERDAYA ALAM (NSDA)
NSDA: potret ketersediaan setiap jenis sumber daya alam,
volume yang ada, tingkat penggunaan dan
pengambilannya
DEFINISI NERACA SUMBERDAYA ALAM (NSDA)
1. Komponen NSDA
Lama: Hutan, Air, Lahan, Mineral
(Permendagri No. 39 Tahun 1995)
Baru: ditambah tingkat pencemarannya (kualitasnya) dan kehati.
UU 26/2007 ttg. Penataan Ruang
Pasal 33 (ayat 1 – 5) mengamanatkan neraca sumberdaya air, tanah, udara, dsb.
2. NSDA: dapat disajikan dalam bentuk neraca fisik atau neraca moneter.
3. NSDA dapat disusun secara spasial dan terintegrasi
CAKUPAN NERACA SUMBERDAYA ALAM
• Gambaran informasi mengenai persediaan awal,
penambahan, pengurangan dan persedian akhir yang
terjadi terhadap sumberdaya hutan terutama kondisi
hutannya dari waktu kewaktu. Dengan
menperhatikan pada
– Penutup lahan
– Peta Kawasan
NERACA SUMBER DAYA HUTAN SPASIAL
• Imbangan keruangan sumber daya air yang mencakup
potensi, karakteristik dan penggunaan air, yang
dikelompokkan dalam:
– Air hujan
– Air permukaan (sungai, danau, waduk, rawa, mata
air)
– Air tanah
NERACA SUMBER DAYA AIR SPASIAL
Potensi & Ketersediaan SDA
SUMBER : Puslitbang SDA, 2012
• Imbangan keruangan sumber daya mineral yang
mencakup potensi bahan tambang dan produksinya
berdasarkan komoditas :
• Mineral Logam
• Mineral Non Logam
• Batubara
NERACA SUMBER DAYA MINERAL SPASIAL
Sumber : Badan Geologi, 2011
TOTAL SUMBERDAYA
161.34 Miliar Ton*TOTAL CADANGAN
28.17 Miliar Ton
*) Termasuk 41 Miliar Ton Sumberdaya Batubara Tambang Dalam
Potensi Batubara
Cadangan Indonesia 3,3% dari cadangan
dunia
PRODUSEN TERBESAR KE-5 PENGEKSPOR TERBESAR KE-2
Perbandingan Cadangan, Produksi dan Ekspor Batubara Indonesia dan Dunia
• Imbangan keruangan sumber daya lahan berdasarkan
karakteristik pemanfaatannya, meliputi:
• Bentuk penggunaan lahan
• Arahan pemanfaatan dan Kesesuaian lahan
• Arahan Status lahan
NERACA SUMBER DAYA LAHAN SPASIAL
1. NSDA: potret ketersediaan setiap jenis sumber daya alam, volume yang ada, tingkat penggunaan dan pengambilannya.
2. Disusun untuk: mengetahui besarnya cadangan awal sumber daya alam yang dinyatakan dalam aktiva, dan besarnya pemanfaatan yang dinyatakan dalam pasiva, perubahan cadangan dapat diketahui dari waktu ke waktu.
3. NSDA: dapat disajikan dalam bentuk neraca fisik atau neraca moneter.
4. Neraca fisik disusun dengan menampilkan besaran deplesi dankerusakan sumber daya alam pada suatu periode. Dapatdilengkapi dengan neraca spasial.
5. Neraca moneter merupakan penilaian ekonomi terhadapneraca fisik.
NERACA SUMBERDAYA ALAM
1. Sebagai salah satu basis penyusunan kebijakan dan program pembangunan sumber daya alam.
2. Melalui NSDA, para pengambil kebijakan dapat:
a. Mengetahui perubahan jumlah, fungsi, dan status sumber daya alam.
b. Menganalisis keterkaitan antara pengaruh degradasi lingkungan dan deplesi sumber daya alam
c. Menganalisis keterkaitan dengan pendapatan nasional, dan lebih penting lagi adalah pendapatan masyarakat dan kualitas kehidupan masyarakat sekitar SDA alam tersebut.
MENGAPA PERLU NSDA ?
3. Sebagai dasar penilaian penyusutan sumberdaya alamdan degradasi lingkungan dan sekaligus mengkoreksiProduk Domestik Bruto (PDB).
4. Pedoman dan instrumen bagi pemerintah dalammelakukan pembangunan yang berkelanjutan danberwawasan lingkungan.
5. Sebagai bagian dari analisis dampak lingkungan.
MENGAPA PERLU NSDA
INSTRUMEN EKONOMI LH sesuai pasal 42 UU 32/2009
Perencanaan Pendanaan
Neraca SDA & LH
Internalisasi Bi. Lingk (AMDAL, KLHS)
Imbal jasa antar daerah
PDB/ PDRB
Dana penanggulanganpencemaran &/ kerusakan dan
pemulihan
Dana Jaminan pemulihan
Insentif/ Disinsentif
Lembaga Keuangan & Pasar Modal
Penerapan pajak, retribusi, & subsidi LH
Pembayaran Jasa Lingkungan
Perdagangan Izin Pem-buangan Limbah/emisi
Penghargaaan Kinerja
Pengadaan barang & jasa
Imbal jasa antardaerah
Label Ramah Lingkungan
Dana amanah/ bantuan untuk
konservasi
Asuransi LH
Instrumen ekonomi dalam perencanaan pembangunan merupakan upaya untuk menginternalisasikan aspek lingkungan hidup ke dalam perencanaan dan penyelenggaraan pembangunan serta kegiatan ekonomi.
Beberapa IE yang sudah dikembangkan dan diterapkan
• Valuasi ekonomi SDA-LH dan dampak lingkungan
• Akutansi (neraca) SDA dan LH
• Perhitungan PDB/PDRB “hijau”
INSTRUMEN EKONOMI SEBAGAI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN KEGIATAN EKONOMI
Menilai dengan lengkap dan teliti mengenai potensi SDA untukpembangunan yang akan datang.
Memperjelas kompensasi baik fisik maupun moneter terhadapkerugian dan kerusakan yang terjadi terhadap sumber dayaalam.
Sebagai alat untuk membandingkan kebijakan-kebijakan antarasumberdaya alam yang berbeda.
Keterkaitan neraca sumberdaya alam dengan neracapendapatan nasional dapat menilai proses dan hasilpembangunan secara menyeluruh dan objektif.
Memperbaiki tolok ukur untuk menghitung produknasional/regional suatu negara/daerah
MANFAAT
1. Perumusan Pembangunan yang berkelanjutan, khususnya Prioritas Nasional 9, yaitu Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana khususnya program konservasi dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
2. Mendukung pelaksanaan MP3EI, untuk pengembangan ekonomi di 6 (enam) koridor ekonomi yang sebagian besar memanfaatkan SDA dan lahan untuk infrastruktur pendukung
3. Tantangan dan kendala yang dihadapi dalam pengembangan NSDA, antara lain:
a. Masih ada keraguan akan kemampuan neraca SDALH dalam memberikan gambaran yang cukup akurat atas realita yang sesungguhnya terjadi.
b. Keterbatasan data di suatu wilayah/ekosistem dan perbedaan kharakteristik wilayah/ekosistem menyulitkan untuk menghitung valuasi sumber daya.
c. Adanya perbedaan konseptual antara neraca sumber daya alam dengan PDB konvensional, sehingga sering timbul kerancuan dalam penggabungan menjadi PDB hijau atau ukuran lain yang disepakati. Kendala yang ketiga ini dapat dibicarakan kemudian setelah tantangan 1 dan 2 dapat dilengkapi.
PERAN NSDA DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
Kualitas Perencanaan Tata Ruang yang Terintegrasi danDisepakati Para Pihak serta didukung oleh Data Neraca SumberDaya Alam (NSDA) yang dilengkapi dengan lokasi keberadaanSDA
Informasi Geospasial dipandang sebagai salah satu infrastrukturpenting pembangunan nasional yang harus dapat terselenggarasecara baik, tertib dan handal.
Dalam hal Informasi Geospasial Tematik (IGT) BIG dapat mengintegrasikan:
lebih dari satu IGT yang diselenggarakan oleh Instansi Pemerintah atau Pemerintah daerah menjadi satu IGT baru;
IGT yang diselenggarakan oleh lebih dari satu Instansi Pemerintah dan/atau Pemerintah daerah menjadi satu IGT baru.
KEBIJAKAN NASIONAL PEMBANGUNAN INFORMASI GEOSPASIAL
BIG dapat menyelenggarakan Informasi Geospasial Tematik (IGT) dalam hal IGT yang belum diselenggarakan oleh Instansi Pemerintah selain Badan atau yang belum diselenggarakan oleh Pemerintah daerah.
Agar IGT dapat terselenggara untuk memenuhi kebutuhan nasional dengan baik, tertib, dan handal, BIG meluncurkan kebijakan ONE MAP.
KEBIJAKAN NASIONAL PEMBANGUNAN INFORMASI GEOSPASIAL
35
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Sidang Kabinet Paripurna
23 Desember 2010
“… harus ada satu
peta yang menjadi
rujukan nasional ..!”
Data IG
un
tuk
Penyu
sun
an N
eraca SDA
Terbarukan
Hutan
Air
TakTerbarukan
Mineral
lahan
KOMPONEN NERACA SDA
•Peta dasar
•Peta Penutupan
Lahan
•Peta Kawasan Hutan
•Peta dasar
•Curah hujan
•Suhu Permukaan
• Debit Air permukaan
• Cadangan Air tanah
•Pemanfaatan air
•Peta batas Das/
Kawasan swakelola
Peta RBI
potensi bahan
galian dan Produksi
Batas administrasi
•penggunaan lahan
•Peta Arahan
Pemanfaatan dan
Kesesuaian lahan
•Arahan Status
lahan
•Batas Administrasi
1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
2 Pendidikan
3 Kesehatan
4 Penanggulangan Kemiskinan
5 Ketahanan Pangan
6 Infrastruktur
7 Iklim Investasi dan Iklim Usaha
8
9 Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
10Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pasca-konflik
11 Prioritas NasionalKabinet Indonesia Bersatu II 2009-
2014
11 Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi
Energi
DIMANA NERACA DALAM PRIORITAS PEMBANGUNAN ?
DATA IG UNTUK KETAHANAN PANGAN
Daya dukung (carrying capacity) pangan merupakan kemampuan sumber daya alam dalam suatu wilayah untuk menyediakan kebutuhan pangan bagi populasi penduduk yang berdiam didalamnya
Denpasar
Mataram
Jakarta
Medan
Pekanbaru
Jambi
Lampung
Semarang
Banjarmasin
Palangkaraya
Pontianak
Makassar
Manado
Kendari
GorontaloManokwari
Jayapura
1
2
34
Serang
Mamuju
IMT-GT
BIMP-EAGA
Surabaya
Merauke
Kupang
SamarindaSofifi
Wamena
Sorong
Ambon
Palu
Banda Aceh
Padang
Bengkulu
Jogjakarta
Palembang
Tj. Pinang
Pkl. Pinang
6
5
Perkebunan, Pertanian dan Energi
Pertambangan dan Energi Pertanian, Perkebunan
dan Energi
Sumber Daya Alam danSDM
Pariwisata danPeternakan
Industri dan Jasa
Master Plan Percepatan dan PerluasanPembangunan Ekonomi Indonesia(MP3EI)
Source: MP3EI, UKP4
TAHAPAN PERUMUSAN SKENARIO( NASIONAL)
1 • Pendefinisian Kondisi yang Diinginkan
2 • Penggambaran Kondisi dan Perilaku Saat Ini
3 • Identifikasi Gap (Kuantitas, Waktu, dll)
4 • Identifikasi Rencana/Kebijakan/Strategi
5 • Simulasi Rencana/Kebijakan/strategi
6 • Evaluasi Dampak
7 • Rekomendasi Kebijakan
PROSES PENYUSUNAN RENCANA
Data yang diperlukan(spasial dan statistik)
Masyarakat
Populasi
Kesehatan & Gizi
Pendidikan
Ketenagakerjaan
Kemiskinan
Prasarana Publik
Ekonomi
Pertanian
Perikanan
Kehutanan
Industri
Jasa
Pariwisata
Lingkungan
Lahan
Air
Energi
Limbah
Emisi
Daya Dukung
Lingkungan
Masyarakat
AktifitasEkonomi
Data Spasial STOK / KAPASITAS
SUMBER DAYA
POLA DISTRIBUSI
SUMBER DAYA
TINGKAT PEMANFAATAN
Data Statistik/Non spasial
POLA PEMANFAATAN
SKENARIO RINCI PEMBANGUNAN
BERDIMENSI SPASIAL :• Target Ekonomi• Investasi Strategis• Dampak sosial• Dampak Lingkungan• Perubahan Tata
ruang, dsb.
PENYUSUNAN SKENARIO PEMBANGUNAN BERDIMENSI SPASIAL
Efisiensi PemanfaatanSumber Daya Alam
PDB
Permintaan SumberDaya Alam
Penawaran SumberDaya
Alam
Energi Fossil, air, hutan
PERAN STRATEGIS NERACA SUMBER DAYA ALAM
1. Sangat penting bagi Indonesia untuk mengetahui cadangan SDA yang dimilikinya melalui aktivitas inventarisasi. Dengan demikian kita dapatmengestimasikan dampak yang ditimbulkan sehingga dapat melakukanpengelolaan yang lebih baik dan dapat tercapai Sustainable Development
2. NSDAD merupakan salah satu instrumen untuk dapat mengetahuipotensi dan monitoring dalam pengelolaan SDA daerah dan juga alatuntuk early warning akan kondisi SDA daerah. NSDA juga diharapkanuntuk efisiensi pemanfaatan SDA
3. NSDA dapat disusun secara fisik dan moneter. Selain itu penyusunanNSDA secara spasial akan lebih membantu untuk mengenali potensidan pengelolaan SDA.
4. NSDA sangat penting dan diperlukan untuk rencana pembangunanberkelanjutan, untuk mengembangkan dan meningkatkan akurasipengukuran-pengukuran cadangan sumber daya alam dan dapatdisajikan dalam bentuk fisik, moneter dan juga dalam bentuk spasial.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
5. NSDA menjadi penting dalam mendukung pelaksanaan MP3EI untuk pengembangan ekonomi di 6 koridor ekonomi, yang sebagian besar memanfaatkan SDA dan lahan untuk infrastrukturpendukungnya, untuk itu perlu adanya dukungan data-data spasial, terutama NSDA untuk mendukung kebijakan tersebut
6. NSDA menjadi salah satu informasi yang sangat diperlukan dalampenyusunan rencana tata ruang dan rencana pembangunandaerah. Bila tidak ada NSDA ini, dikhawatirkan rencana tata ruangmaupun rencana pembangunan yang disusun tidak maksimal.
7. Pentingnya referensi tunggal yang akan digunakan dalampenyusunan NSDA Daerah agar data dapat terintegrasi secaranasional. Kebijakan one map dimaksudkan untuk menyatukankeberagaman peta menjadi satu kesatuan peta.
8. Penyusunan NSDA perlu dilaksanakan secara integrasi yang melibatkan semua pihak. Pentingnya distribusi dan sharing data yang andal dari wali/pemilik data di pusat dalam hal penyusunanNSDA
Terimakasih