Nomor : 87/PDT/2014/PT-MDN “DEMI KEADILAN … fileJuga Faktur asli dibuat PT. Indomobil Suzuki...
Transcript of Nomor : 87/PDT/2014/PT-MDN “DEMI KEADILAN … fileJuga Faktur asli dibuat PT. Indomobil Suzuki...
P U T U S A N Nomor : 87/PDT/2014/PT-MDN
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili
perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan
putusan sebagai berikut dalam perkara antara :
AGRE MOSES TARRIS GINTING, Alamat Dusun VIII Gang Sejahtera No.156
Desa Sei Semayang Kecamatan Medan Sunggal
Kabupaten Deli Serdang dalam hal ini memberikan
Kuasa kepada H.M.K. ALDIAN PINEM, SH.MH,
TOMMY BELLYN WIRYADI, SH, ANDREAS
TARIGAN, SH, SURANTA RAMSES TARIGAN, SH
dan KRISTIAN EKA FOLMAY GEA, SH, Para
Advokat, berdomisili dan beralamat di KANTOR
HUKUM PHP, beralamat di Jalan KH. Wahid Hasyim
No.100 Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tertanggal 27 Agustus 2012 yang telah didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan tanggal 27
Agustus 2012 dibawah Register Nomor :
1671/Penk/2012/PN.Mdn, selanjutnya disebut sebagai
PEMBANDING semula PENGGUGAT;
M E L A W A N
1. SURIANI, Pekerjaan Wiraswasta, beramat di Jalan Gagak Hitam No.74 F Ring
Road Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan,
selanjutnya disebut sebagai TERBANDING I semula
TERGUGAT I;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
2
2. KEPALA POLISI DAERAH SUMATERA UTARA, Alamat Jalan
Sisingamangaraja XII Km. 10,5 No.60 Medan,
selanjutnya disebut sebagai TERBANDING II semula
TERGUGAT II;
3. KEPALA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA cq. KEPALA
KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA cq.
KEPALA KEPOLISIAN RESORT KOTA BINJAI cq.
PENYIDIK KEPOLISIAN RESORT KOTA BINJAI,
kasus Penggelapan dan Penipuan Mobil Suzuki Escudo
Nomor Polisi BK. 88 VG Tgl. 30 Agustus 2011, yaitu :
- TAING SARAGIH dengan Pangkat Brigadir NRP
59090068
- SELAMAT SEMBIRING dengan Pangkat Brigadir
NRP 78030790
- OB SIRAIT dengan Pangkat Aiptu NRP 63030647
dan
- KANIT REOBINSON HANDRIK TOBING
Baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama
betanggung jawab terhadap Penyitaan Mobil Suzuki
Escudo Nomor Polisi 88 VG, alamat Jalan Sultan
Hasanuddin 1 Binjai, selanjutnya disebut sebagai
TERBANDING II semula PARA TERGUGAT III;
PENGADILAN TINGGI tersebut ;
Telah membaca :
1. Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 05 Mei 2014,
nomor : 87/PDT/2014/PT.MDN tentang Penunjukan Majelis Hakim
untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut ditingkat banding ;
2. Berkas perkara tanggal 19 September 2013 nomor :
618/Pdt.G/2012/PN.Mdn dan surat-surat yang bersangkutan dengan
perkara tersebut;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
3
TENTANG DUDUK PERKARA ;
Menimbang, bahwa penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 02
Nopember 2012 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Medan pada tanggal 05 Nopember 2012 dibawah nomor register :
618/Pdt.G/2012/PN.Mdn telah mengajukan gugatan yang pada pokoknya
sebagai berikut :
1. bahwa Penggugat membeli satu unit mobil merk Suzuki Escudo Nomor Polisi
BK 88 VG Tahun 1997 Nomor Rangka MHDESB416VJ020976 dan Nomor Mesin
G16A-ID130912 dari Tergugat I seharga Rp.83.000.000,- (delapan puluh tiga
juta rupiah) (Bukti) dari toko showroom milik Tergugat I Jalan Gagak Hitam
No. 74 F Ring Road Kota Medan yang mana mobil tersebut dipajang secara
resmi pada showroom Tergugat I kemudian Penggugat menanyakan kepada
Tergugat I apakah mobil tersebut surat surat kendaraan tidak bermasalah dan
Tergugat I menjelaskan dan menjamin tidak ada masalah pada mobil Suzuki
Escudo yang dibeli Penggugat;
2. bahwa setelah Penggugat membayar lunas Tgl. 8 Oktober 2011, maka Tergugat
I menyerahkan mobil tersebut kepada Penggugat termasuk dokumen dokumen
surat yang terkait dengan mobil tersebut. Dengan demikian Penggugat adalah
pembeli yang beriktikad baik dan harus mendapat perlindungan hukum yang
pasti;
3. bahwa dokumen tersebut, yaitu Surat Keterangan dari Polda Sumut Direktorat
Lalu Lintas Tgl. 31 Maret 2011 No.Pol. SK/3309/III/2011/ASLI-ABSAH BPKB
yang menjelaskan BPKB mobil BK 88 VG dengan Nomor BPKB A 6682566 B
adalah sah (Bukti). Juga Faktur asli dibuat PT. Indomobil Suzuki Internasional
Tgl. 23 Juli 1997 yang menjelaskan mobil Suzuki Escudo dengan BK 88 VG
dengan Nomor Rangka MHDESB416VJ020976 dan Nomor Mesin G16A-
ID130912 menjelaskan mobil tersebut pemilik pertamanya adalah Hasan Basri
(Bukti);
4. bahwa termasuk juga diserahkan juga BPKB A 6682566 B asli (Bukti) yang
diuraikan didalamnya semula dibuat atas nama Hasan Basri kemudian
dimutasikan menjadi atas nama Juwita dan Juwita ada menandatangani
kwitansi kosong yang diserahkan Tergugat I kepada Penggugat agar
Penggugat dapat melakukan Bea Balik Nama dari Juwita kepada Penggugat;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
4
5. bahwa Tergugat I menjual mobil di showroom Jalan Gagak Hitam No.74 F Ring
Road Kota Medan yang bersifat resmi dan transparan, maka jual beli antara
Tergugat I dengan Penggugat dengan mobil merk Suzuki Escudo Nomor Polisi
BK 88 VG Tahun 1997 Nomor Rangka MHDESB416VJ020976 dan Nomor Mesin
G16A-ID130912 adalah sah menurut hukum;
6. bahwa mobil merk Suzuki Escudo Nomor Polisi BK 88 VG Tahun 1997 Nomor
Rangka MHDESB416VJ020976 dan Nomor Mesin G16A-ID130912 adalah telah
dibeli Penggugat, maka secara hukum mobil tersebut adalah milik Penggugat
sesuai dengan kwitansi Tgl. 17 September 2011 dan Tgl. 8 Oktober 2011 dan
penguasaan mobil serta surat surat lainnya;
7. bahwa setelah mobil tersebut dibayar Penggugat pada Tgl. 08 Oktober 2011,
selang beberapa hari kemudian dibawa oleh Penggugat ke Binjai tepatnya
dibundaran Tugu Pahlawan Binjai Jalan Soekarno Hatta distop oleh seseorang
yang mengaku bernama Hasudungan AH mengatakan kepada Penggugat,
bahwa mobil Suzuki Escudo BK 88 Vg tersebut adalah mobilnya yang dilarikan
oleh seseorang yang bernama Eko di tanah lapang Binjai. Lalu pihak Penggugat
menyatakan dilakukan komplin ke Showroom Jalan Gagak Hitam No. 74
E/Ring Road Medan, karena Penggugat membeli mobil tersebut sesuai di
Showroom tersebut;
8. bahwa setelah itu keesokan harinya Penggugat mempertanyakan kembali pada
Tergugat I (pihak showroom) atas kejadian tersebut dan Tergugat I
mengatakan kalau mobil yang dibeli Penggugat tidak ada masalah dan mobil
itu adalah mobil bukan hasil curian yang sesuai dan lengkap dengan surat
suratnya dan tidak ada masalah. Jadi tidak perlu dihiraukan, selanjutnya
pembayaran mobil tersebut telah dilunasi oleh Penggugat dengan membayar
sisa pelunasan sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah);
9. bahwa pada saat Penggugat rencana untuk melakukan Bea Balik Nama ke
kantor Kepolisian tentang Buku BPKB A 6682566 B dari nama Juwita kepada
nama Penggugat. Kemudian ada seseorang yang menanyakan tentang
kelengkapan surat surat atas kendaraan milik Penggugat tersebut namun
Penggugat menjawab untuk surat surat mobil ini lengkap yang dibeli dari
Tergugat I tetapi dia mengaku dari Kepolisian Resort Binjai dan tidak mau
menyebutkan jatidirinya/identitasnya yang selanjutnya mobil dan Penggugat
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
5
dibawa ke Markas Brimob Jalan KH. Wahid Hasyim Medan yang kemudian
dibawa ke Polresta Binjai. Setelah tiba di Polresta Binjai kemudian Para
Tergugat III berdasarkan Surat Penyitaan Nomor :
SP.Sita/497/XII/2011/Reskrim Tgl. 7 Desember 2011 dan Berita Acara
Penyitaan Tgl. 7 Desember 2011 yang ditandatangani Para Tergugat III menyita
mobil milik Penggugat tersebut;
10. bahwa perbuatan Para Tergugat III yang menyita mobil milik Penggugat
adalah merupakan suatu perbuatan melanggar hukum karena tidak
menghiraukan hak keperdataan Penggugat. Sebab Surat Perintah Penyitaan
Tgl. 7 Desember 2011 tidak ada diserahkan kepada Penguggat dan hanya
dibuat Berita Acara Penyitaan Tgl. 7 Desember 2011 juga tanpa meminta izin
dari Pengadilan Negeri sesuai Pasal 38 ayat 1 KUHAP. Sebab penyitaan
dilakukan di doorsmeer Ngumban Surbakti berlokasi di wilayah hukum
Kota Medan adalah bukan tertangkap tangan, tetapi telah dipersiapkan dan
telah diketahui oleh Para Tergugat III dan kemudian pelaksanaan penyitaan
tidak memenuhi prosedure hukum acara pidana. Seharusnya terlebih dahulu
mendapat izin dari Pengadilan Negeri;
11. bahwa Para Tergugat III tidak mempertimbangkan keberadaan Surat
Keterangan dari Polda Sumut Direktorat Lalu Lintas Tgl. 31 Maret 2011 No.Pol.
SK/3309/III/2011/ASLI-ABSAH BPKB yang menjelaskan Buku BPKB dengan
Nomor BOKB A 6682566 B adalah sah dan juga tidak mempertimbangkan Bon
Faktur pemilik pertama yang dikeluarkan oleh PT. Indomobil Suzuki
Internasional Tgl. 23 Juli 1997 yang menjelaskan mobil tersebut pemilik
pertamanya adalah Hasan Basri;
12. bahwa perbuatan Para Tergugat III yang melakukan penyitaan mobil merk
Suzuki Escudo Nomor Polisi BK 88 VG Tahun 1997 Nomor Rangka
MHDESB416VJ020976 dan Nomor Mesin G16A-ID130912 yang dibeli oleh
Penggugat dari Tergugat I yang langsung dikuasai oleh Tergugat III dan
sempat berulang kali dipergunakan Para Tergugat III dalam keperluan pribadi
adalah merupakan perbuatan melawan hukum;
13. bahwa atas perbuatan Para Tergugat III tersebut melakukan penyitaan dengan
melanggar melanggar hukum, maka Penggugat telah membuat pengaduan
kepada Tergugat II sesuai dengan Laporan Polisi Tgl. 23 Desember 2011 No.
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
6
Pol : LP/199/ XII/2011/Propam (Bukti) tetapi Tergugat II tidak melakukan
tindakan terhadap Para Tergugat III dan mobil tersebut tetap dikuasai oleh
Para Tergugat III;
14. bahwa atas perbuatan Tergugat II yang tidak menindak Para Tergugat III,
maka Tergugat II juga dinilai lalai untuk memberikan perlindungan hukum
kepada Penggugat sehingga Tergugat II diajukan sebagai para Pihak dalam
perkara ini;
15. bahwa atas perbuatan Para Tergugat III yang melakukan penyitaan tersebut
dan menguasai mobil Penggugat dengan alasan penyidikan, maka Penggugat
telah mengalami kerugian tidak dapat menikmati mobil tersebut yang akan
dipergunakan untuk kebutuhan transportasi Penggugat dari rumah ketempat
pekerjaan yang sekarang Penggugat terpaksa menyewa mobil sebagai
pengganti mobil yang disita oleh Para Tergugat III tersebut yang setiap hari
harus mengeluarkan Rp.250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah);
16. bahwa dengan dilakukan penyitaan oleh Para Tergugat III, maka Penggugat
telah mengalami kerugian sejak Tgl. 7 Desember 2011 yang setiap harinya
mengalami kerugian Rp.250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) yang jika
dihitung sampai dengan saat ini Penggugat telah mengalami kerugian
Rp.50.000.000 (lima puluh juta rupiah);
17. bahwa Para Tergugat III telah terbukti melakukan perbuatan melawan hukum
melakukan penyitaan tanpa izin dari Pengadilan Negeri dan juga tanpa
mempertimbangkan bukti bukti autentik yang dimiliki Penggugat yang setiap
harinya mengalami kerugian Rp.250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah)
sejak Tgl. 7 Desember 2011 sampai batas Para Tergugat III menyerahkan mobil
milik Penggugat dengan Nomor Polisi BK 88 VG Tahun 1997 Nomor Rangka
MHDESB416VJ020976 dan Nomor Mesin G16A-ID130912 sebagaimana dalam
pasal 1491 KUHPerdata yang mengatur syarat pembatalan jual beli,
penanggungan yang menjadi kewajiban si penjual (Tergugat I) terhadap
pembeli (Penggugat) adalah menjamin 2 (dua) hal, yaitu pertama: penguasaan
benda yang dijual secara aman dan tenteram dan kedua: terhadap adanya cacat
barang tersebut tersembunyi atau sedemikian rupa hingga menerbitkan alasan
untuk pembatalan pembeliannya;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7
18. bahwa disamping itu diwajibkan juga kepada pihak Tergugat I dan Tergugat II,
untuk membayar biaya/bunga, jasa Advokasi dan kerugian bagi Penggugat
sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dan juga terhadap Tergugat II
dan Tergugat III untuk membayar biaya transportasi bagi Penggugat sebesar
Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah), atas tidak dapat dinikmatinya jasa
angkutan mobil Suzuki Escudo BK 88 VG tersebut;
19. bahwa penyitaan yang dilakukan oleh Para Tergugat III terhadap mobil merk
Suzuki Escudo Nomor Polisi BK 88 VG Tahun 1997 Nomor Rangka
MHDESB416VJ020976 dan Nomor Mesin G16A-ID130912 dan STNK Mobil
Merk Suzuki Eskudo Nomor Polisi BK 88 VG serta Kunci kontak Mobil Escudo
Nomor Polisi BK 88 VG adalah tidak sah, maka surat perintah penyitaan Tgl. 7
Desember 2011 dan Berita acara penyitaan Tgl. 7 Desember 2011 dinyatakan
tidak mempunyai kekuatan hukum terhadap mobil merk Suzuki Escudo
Nomor Polisi BK 88 VG Tahun 1997 Nomor Rangka MHDESB416VJ020976 dan
Nomor Mesin G16A-ID130912 dan STNK Mobil Merk Suzuki Eskudo Nomor
Polisi BK 88 VG serta Kunci kontak Mobil Escudo Nomor Polisi BK 88 VG;
20. bahwa tindakan Para Tergugat III yang melakukan penyitaan terhadap mobil
merk Suzuki Escudo Nomor Polisi BK 88 VG Tahun 1997 Nomor Rangka
MHDESB416VJ020976 dan Nomor Mesin G16A-ID130912 dan STNK Mobil
Merk Suzuki Eskudo Nomor Polisi BK 88 VG serta Kunci kontak Mobil Escudo
Nomor Polisi BK 88 VG adalah tidak mempunyai kekuatan hukum, maka Para
Tergugat III maupun Tergugat II atau pihak lain yang menguasai mobil
Penggugat tersebut dihukum untuk mengembalikan mobil merk Suzuki
Escudo Nomor Polisi BK 88 VG Tahun 1997 Nomor Rangka
MHDESB416VJ020976 dan Nomor Mesin G16A-ID130912 dan STNK Mobil
Merk Suzuki Eskudo Nomor Polisi BK 88 VG serta Kunci kontak Mobil Escudo
Nomor Polisi BK 88 VG kepada Penggugat dalam keadaan baik dan aman dan
tidak ada kekurangan dan kerusakan dari mobil tersebut;
21. bahwa atas tindakan Para Tergugat III yang menyita mobil BK 88 VG milik
Penggugat yang telah menimbulkan kerugian kepada Penggugat, maka wajar
dihukum Para Tergugat III untuk membayar Rp.250.000,- kepada Penggugat
tunai dan kontan sejak Tgl. 7 Desember 2011 sampai batas Para Tergugat III
menyerahkan mobil tersebut kepada Penggugat dalam keadaan baik dan aman;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
8
22. bahwa untuk menghindari kerusakan mobil milik Penggugat yang diletakkan
oleh Para Tergugat III dihalaman terbuka di Kompleks Polresta Binjai yang
setiap hari dijemur panas dan juga sering kena hujan. Begitu juga mesin tidak
dihidupkan, maka sangat wajar putusan provisionil untuk menghukum Para
Tergugat III menyerahkan mobil tersebut kepada Penggugat selama dalam
proses persidangan berjalan;
23. bahwa alamat Penggugat berada diwilayah hukum Deli Serdang. Sedangkan
alamat Tergugat I dan Tergugat II diwilayah hukum Kota Medan dan alamat
Para Tergugat III berada diwilayah hukum Kota Binjai. Sedangkan mobil
sewaktu dilakukan Penyitaan secara paksa berada diwilayah hukum Kota
Medan, maka sesuai dengan Hukum Acara Perdata Penggugat dibenarkan
mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Medan;
24. bahwa untuk menghindari tuntutan ganti rugi Penggugat tidak hampa maka
sangat wajar harta pribadi Para Tergugat III yang bergerak maupun tidka
bergerak baik yang sudah ada saat ini maupun yang akan ada dikemudian hari
untuk diletakkan sita jaminan dengan tanggung renteng Para Tergugat III;
25. bahwa oleh karena gugatan Penggugat didasari dengan bukti yang autentik,
maka sangat beralasan kiranya putusan dalam perkara ini dinyatakan dapat
dijalankan dengan serta merta meskipun ada banding, verzet ataupun kasasi.
bahwa berdasarkan alasan alasan tersebut diatas Penggugat memohon kepada
Bapak Ketua Pengadilan Negeri Medan atau Majelis Hakim yang menyidangkan
perkara ini agar berkenan kiranya untuk menyidangkan perkara ini serta
memanggil pihak pihak yang ada hubungannya dengan perkara ini untuk hadir
dipersidangan yang telah ditetapkan untuk itu seraya mengambil suatu keputusan
yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
I. TENTANG PROVISIONIL
- Menghukum Para Tergugat III baik sendiri sendiri maupun bersama dan
juga pihak lain yang menguasai mobil Penggugat BK.88 VG tersebut
untuk mengembalikan kepada Penggugat walaupun masih proses
persidangan
II. TENTANG POKOK PERKARA
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
9
2. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang diletakkan dalam
perkara ini.
3. Menyatakan jual beli antara Tergugat I dengan Penggugat terhadap satu
unit mobil merk Suzuki Escudo Nomor Polisi BK 88 VG Tahun 1997
Nomor Rangka MHDESB416VJ020976 dan Nomor Mesin G16A-
ID130912 adalah sah;
4. Menyatakan secara hukum mobil merk Suzuki Escudo Nomor Polisi BK
88 VG Tahun 1997 Nomor Rangka MHDESB416VJ020976 dan Nomor
Mesin G16A-ID130912 adalah milik Penggugat;
5. Menyatakan secara hukum perbuatan Para Tergugat III yang menyita
mobil Penggugat mobil merk Suzuki Escudo Nomor Polisi BK 88 VG
Tahun 1997 Nomor Rangka MHDESB416VJ020976 dan Nomor Mesin
G16A-ID130912 dan STNK Mobil Merk Suzuki Eskudo Nomor Polisi BK
88 VG serta Kunci kontak Mobil Escudo Nomor Polisi BK 88 VG adalah
tidak mempunyai kekuatan hukum terhadap mobil milik Penggugat
tersebut;
6. Menyatakan secara hukum Penggugat telah mengalami kerugian setiap
harinya Rp.250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) sejak Tgl. 7
Desember 2011 karena penyitaan yang dilakukan oleh Para Tergugat III;
7. Menghukum Para Tergugat III atau pihak lain yang menguasai mobil
milik Penggugat untuk menyerahkan mobil merk Suzuki Escudo Nomor
Polisi BK 88 VG Tahun 1997 Nomor Rangka MHDESB416VJ020976 dan
Nomor Mesin G16A-ID130912 dan STNK Mobil Merk Suzuki Eskudo
Nomor Polisi BK 88 VG serta Kunci kontak Mobil Escudo Nomor Polisi
BK 88 VG kepada Penggugat dalam keadaan baik dan aman dan tidak
ada kekurangan dan kerusakan dari mobil tersebut;
8. Menghukum Para Tergugat III dengan tanggung renteng untuk
membayar kerugian kepada Penggugat Rp.250.000,- (dua ratus lima
puluh ribu rupiah) setiap hari sejak Tgl. 7 Desember 2011 sampai
dengan batas Para Tergugat III menyerahkan mobil Bk 88 VG teserbut
kepada Penggugat dalam keadaan baik, aman, dan tidak ada
kekurangan dan kerusakan dari mobil tersebut;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
10
9. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II, untuk membayar biaya/bunga,
jasa Advokasi dan kerugian bagi Penggugat sebesar Rp. 200.000.000,-
(dua ratus juta rupiah);
10. Menghukum Tergugat II dan Tergugat III untuk membayar biaya
transportasi bagi Penggugat sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta
rupiah), atas tidak dapat dinikmatinya jasa angkutan mobil Suzuki
Escudo BK 88 VG;
11. Menyatakan putusan perkara ini dapat dijalankan dengan serta merta
walaupun ada verzet, banding dan kasasi.
12. Menghukum Tergugat I, Tergugat II dan Para Tergugat III untuk
membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini.
13. Jika Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-
adilnya (ex aequo et bono).
Menimbang, bahwa terhadap gugatan penggugat tersebut Tergugat I
memberikan jawaban sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI :
A. Tergugat tidak lengkap
1. Bahwa benar Penggugat membeli satu unit mobil merk Suzuki Escudo Nomor
Polisi BK 88 VG Tahun 1997 Nomor Rangka MHDESB416VJ020976 dan Nomor
Mesin G16A-ID130912 dari Tergugat I seharga Rp.83.000.000,- (delapan puluh
tiga juta rupiah) dan pembayaran dengan cara dua kali bayar pertama pada
tanggal 17 September 2011 dan pada tanggal 8 Oktober 2011 dan setelah lunas
pembayaran Tergugat I menyerahkan mobil tersebut beserta surat yang terkait
dengan mobil tersebut kepada Penggugat karena surat mobil pada saat
pembayaran pertama masih berada dipihak lising dan setelah pembayaran
kedua semua tunggakan di lising sudah lunas maka surat mobil bisa
dikeluarkan maka surat mobil dan mobil diserahkan kepada Penggugat ;
Bahwa oleh karena Penggugat telah membayar luans semua pembayaran maka
Tergugat I menyerahkan mobil beserta dokumen-dokumen surat yang terkait
dengan mobil tersebut kepada Penggugat maka pembelian sah dan Penggugat
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
11
adalah pembeli yang beritikat baik dan Tergugat I adalah penjual yang
beritikat baik juga ;
Bahwa setelah beberapa hari pelunasan Penggugat menyatakan bahwa mobil
tersebut disita oleh Tergugat III dengan alasan bahwa mobil tersebut adalah
mobil atas tindak pidana Penipuan dan atau Penggelapan yang terjadi pada
hari Selasa tanggal 30 Agustus 2011 sekira pukul 19.30 Wib di Tanah lapang
Binjai Jl. Jend Sudirman Kel. Tangsi Kec. Binjai Kota Kota Binjai sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 378 Subs 372 KUHPidana, bahwa oleh karena tindak
pidana yang diduga atas mobil tersebut adalah merupakan delik aduan berarti
ada seseorang yang mengadu bahwa mobil tersebut adalah miliknya, jika
Tergugat III digugat sebagai pihak yang telah menyita barang tersebut maka
Tergugat III melakukannya karenaada yang mengadu bahwa mobil tersebut
adalah kepunyaannya maka tidak diikut sertakannya Pengadu atau pihak lain
yang merasa bahwa mobil tersebut adalah kepunyaannya, jika digugatnya
Tergugat III tanpa diikut sertakannya pengadu maka oleh karena tidak
lengkapnya para pihak dalam gugatan tersebut maka gugatan harus
dinyatakan tidak dapat diterima (NO, Niet ontvankelijk verklaard) ;
2. Bahwa Penggugat melakukan pembayaran dengan cara dua kali bayar pertama
pada tanggal 17 September 2011 dan pada tanggal 8 Oktober 2011, dan
Penggugat tau kalau BPKB mobil tersebut masih berada di PT. SINAR MITRA
SEPADAN FINANCE dan pemilik mobil bernama HERMANSYAH dannama
Surat Jaminan (nama dalam BPKB) bernama Juwita dan Tergugat I hanya
sebagai penjual mobil atas permintaan Hermansyah yang ingin menjualkan
mobilnya dan oleh karena Penggugat mau membeli mobil tersebut maka atas
kuasa yang diberikan Hermansyah kepada Tergugat I pada tanggal 20
September 2011 setelah pembayaran pertama, maka Tergugat I melunasi sisa
asuransi pada PT. SINAR MITRA SEPADAN FINANCE pada tanggal 7
Oktober 2011 dari dana pembayaran pertama, maka berdasarkan keterangan
diatas jelas bahwa pada pembayaran pertama objek perkara juga milik PT.
SINAR MITRA SEPADAN FINANCE maka tidak diikut sertakannya PT.
SINAR MITRA SEPADAN FINANCE sebagai pihak yang terlibat dalam
perkara ini, oleh karena tidak lengkapnya para pihak dalam gugatan tersebut
maka gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima (NO, Niet ontvankelijk
verklaard) ;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
12
B. Posita dan Petitum tidak sama
Bahwa dalam Posita gugatan Penggugat pada poin 12 yang intinya
menyatakan “Tergugat III dalam keperluan pribadi adalah merupakan
Perbuatan Melawan Hukum” sedangkan dalam Petitum gugatan Penggugat
tidak ada menyatakan Tergugat III telah melakukan Perbuatan Melawan
Hukum. Dan oleh karena Posita dan Petitum Gugatan Penggugat tidak sama
maka gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima (NO, Niet ontvankelijk
verklaard) ;
C. Gugatan Kabur
Bahwa pada poin 7 (tujuh) “mobil pada saat di Binjai distop ada seseorang
yang bernama Hasudungan AH mengatakan kepada Penggugat Dk bahwa
mobil objek perkara adalah miliknya”, dan poin 9 (sembilan) Penggugat Dk
menyatakan “di saat Penggugat Dk melakukan Bea Balik nama ke kantor
Kepolisian tentang buku BPKB A 6682566 B ada seseorang yang menanyakan
tentang surat-surat mobil tersebut lalu Penggugat Dk dibawa ke markas
Brimob Jl. KH. Wahid Hasyim Medan kemudian ke Polresta Binjai” dan poin
10 (sepuluh) Penggugat Dk menyatakan “penyitaan dilakukan di doorsmeer
Ngumban Surbakti Medan”, dari kterangan diatas apakah pada poin 7 (tujuh)
mobil langsung ditahan oleh orang yang mengaku pemilik mobil tersebut ?
dan poin 9 (sembilan) dan poin 10 (sepuluh) sangat saling bertentangan
mengenai mobil disita sehingga gugatan tidak jelas dimana disitanya mobil
tersebut maka gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima (NO, Niet
Ontvankelijk verklaard) ;
DALAM KONPENSI
Pokok Perkara
1. Bahwa pada prinsipnya Tergugat I DK menolak dengan tegas semua alasan-
alasan yang diajukan Penggugat Dk didalam gugatan ini, kecuali hal-hal yang
secara tegas diakui didalam jawaban ini ;
2. Bahwa benar Penggugat Dk ada membeli satu unit mobil merk Suzuki Escudo
Nomor Polisi BK 88 VG Tahun 1997 Nomor Rangka MHDESB416VJ020976 dan
Nomor Mesin G16A-ID130912 dari Tergugat I Dk seharga Rp.83.000.000,-
(delapan puluh tiga juta rupiah) dengan cara 2 (dua) kali pembayaran,
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
13
pembayaran pertama pada tanggal 17 September 2011 dan pembayaran kedua
pada tanggal 8 Oktober 2011 dan setelah pembayaran lunas maka Tergugat I
Dk menyerahkan mobil dan surat-surat yang terkait dengan mobil tersebut
kepada Penggugat Dk ;
3. Bahwa benar surat keterangan dari Polda Sumut Direktorat Lalu Lintas Tgl. 31
Maret 2011 No. Pol SK/3309/III/2011/ASLI-ABSAH BPKB yang menjelaskan
BPKB A 6682566 B adalah sah dan faktur asli dibuat PT. Indomobil Suzuki
Internasional tgl 23 Juli 1997 yang menjelaskan mobil Suzuki Escudo dengan
BK 88 VG dengan Nomor Rangka MHDESB416VJ020976 dan Nomor Mesin
G16A-ID130912 menjelaskan pihak pertama adalah Hasan Basri, dan
diserahkan juga BPKB A 6682566 B asli yang menyatakan semula atas nama
Hasan Basri kemudian dimutasikan menjadi atas nama Jusita dan Jusita
menanda tangani kwitansi kosong yang diserahkan Tergugat I Dk kepada
Penggugat agar Penggugat dapat melakukan Bea Balik Nama dari Jusita
kepada Penggugat Dk ;
4. Bahwa benar Tergugat I Dk menjual mobil di showrumnya secara resmi dan
transparan karena Tergugat I Dk memiliki bisnis jual beli mobil, maka jual beli
antara Penggugat Dk dan Tergugat I Dk adalah sah menurut hukum dan mobil
tersebut sah milik Penggugat dk ;
5. Bahwa benar mobil yang dibeli Tergugat I Dk tidak ada masalah atau bukan
barang curian karena mobil tersebut juga disaat pembayaran pertama BPKB
mobil tersebut masih berada di PT. SINAR MITRA SEPADAN FINANCE jelas
jika mobil sedang berada dipihak lising maka mobil tersebut sudah diperiksa
pihak lising bahwa mobil tersebut tidak ada masalah ditambah lagi
berdasarkan bukti surat Keterangan dari Polda Sumut Direktorat Lalu Lintas
Tgl. 31 Maret 2011 No. Pol SK/3309/III/2011/ASLI-ABSAH BPKB yang
menjelaskan BPKB mobil BK 88 VG dengan Nomor BPKB A 6682566 B adalah
sah dan faktur asli dibuat PT. Indomobil Suzuki Internasional tgl 23 Juli 1997
yang menjelaskan mobil Suzuki Escudo dengan BK 88 VG dengan Nomor
Rangka MHDESB416VJ020976 dan Nomor Mesin G16A-ID130912 menjelaskan
pemilik pertama adalah Hasan Basri dan diserahkan juga BPKB A 6682566 B
asli yang menyatakan semula atas nama Hasan Basri kemudian dimutasikan
menjadi atas nama Juwita dan Jusita menandatangani kwitansi kosong yang
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
14
diserahkan Tergugat I Dk kepada Penggugat agar Penggugat dapat melakukan
Bea Balik Nama dari Juwita kepada Penggugat Dk, maka jelas mobil tersebut
tidak ada masalah, atau mobil tersebut bukan barang curian dan Tergugat I Dk
hanya sebagai pihak yang menjualkan mobil atas permintaan Hermansyah dan
Hermansyah juga menyatakan bahwa mobil tersebut tidak ada masalah ;
6. Bahwa berdasarkan gugatan pada poin7, Penggugat Dk menyatakan bahwa
pada saat Penggugat Dk sedang berada di Binjai distop ada seseorang yang
bernama Hasudungan AH mengatakan kepada Penggugat Dk bahwa mobil
objek perkara adalah miliknya dan keesokan harinya Penggugat membayar
sisa uang mobil sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) dan pada poin 9
Penggugat Dk menyatakan di saat Penggugat Dk melakukan Bea Balik Nama
ke kantgor Kepolisian tentang buku BPKB A 6682566 B dari nama Juwita
kenama Penggugat Dk kemudian ada seseorang yang menanyakan tentang
surat-surat mobil tersebut dan Penggugat Dk menjawab bahwa surat mobil
lengkap yang dibeli dari Tergugat I Dk, dan dia mengaku dari Resort Binjai
dan tidak mau menyebut jati diri lalu mobil dan Penggugat Dk dibawa ke
Markas Brimob Jl. KH. Wahid Hasyim Medan kemudian ke Polresta Binjai
kemudian para Tergugat III berdasarkan Surat Penyitaan
No.SP.Sita/497/XII/2011/Reskrim tgl 7 Desember 2011 dan Berita Acara
Penyitaan tgl 7 Desember 2011 yang ditandatangani Para Tergugat III menyita
mobil Penggugat Dk dan Surat Perintah Penyitaan tgl 7 Desember 2011 tidak
ada diserahkan kepada Penggugat Dk dan hanya Berita Acara Penyitaan tgl 7
Desember 2011 tanpa izin dari Pengadilan Negeri dan pada poin 10 gugatan
penyitaan dilakukan di doorsmeer Ngumban Surbakti Medan dan bukan
tertangkap tangan tetapi telah dipersiapkan dan telah diketahui oleh Para
Tergugat III dan penyitaan tidak memenuhi prosedur Hukum Acara Pidana ;
7. Bahwa berdasarkan keterangan diatas dari keterangan gugatan Penggugat Dk
menyatakan :
A. Pada poin 7 (tujuh) “mobil pada saat di Binjai distop ada seseorang yang
bernama Hasudungan AH mengatakan kepada Penggugat Dk bahwa mobil
objek perkara adalah miliknya” dan poin 9 (sembilan) Penggugat
menyatakan “di saat Penggugat Dk melakukan Bea Balik Nama ke kantor
Kepolisian tentang buku BPKB A 6682566 B ada seseorang yang
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
15
menanyakan tentang surat-surat mobil tersebut lalu Penggugat Dk dibawa
ke Markas Brimob Jl. KH. Wahid Hasyim Medan kemudian ke Polresta
Binjai” dan poin 10 (sepuluh) Penggugat Dk menyatakan “penyitaan
dilakukan di doorsmeer Ngumban Surbakti Medan”, dari keterangan diatas
apakah pada poin 7 (tujuh) mobil langsung ditahan oleh orang yang
mengaku pemilik mobil tersebut ? dan poin 9 (sembilan) dan poin 10
(sepuluh) sangat saling bertentangan mengen ai mobil disita maka gugatan
tidak jelas dimana disita mobil tersebut ;
B. Pada poin 7 (tujuh) Penggugat Dk menyatakan bahwa ada seseorang yang
bernama Hasudungan AH mengatakan kepada Penggugat Dk bahwa mobil
objek perkara adalah miliknya dan keesokan harinya Penggugat membayar
sisa uang mobil sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) jika memang ada
orang yang mengakui bahwa mobil tersebut adalah miliknya mengapa
Penggugat Dk membayar sisa mobil tersebut berarti Penggugat Dk yakin
bahwa mobil tersebut tidak ada masalah ;
C. Pada poin 9 (sembilan) Penggugat Dk menyatakan ada seseorang yang
menanyakan tentang surat-surat mobil tersebut dan Penggugat Dk
menjawab bahwa surat mobil lengkap yang dibeli dari Tergugat I Dk, dan
dia mengaku dari Resort Binjai dan tidak mau menyebut jati diri lalu mobil
dan Penggugat Dk dibawan ke Markas Brimob Jl. KH. Wahid Hasyim
Medan kemudian ke Polresta Binjai kemudian Para Tergugat III
berdasarkan Surat Penyitaan No.SP.Sita/497/XII/2011/Reskrim tgl 7
Desember 2011 dan Berita Acara Penyitaan tgl 7 Desember 2011 yang
ditandatangani Para Tergugat III menyita mobil Penggugat Dk dan Surat
Perintah Penyitaan tgl 7 Desember 2011 tidak ada diserahkan kepada
Penggugat Dk dan hanya Berita Acara Penyitaan tgl 7 Desember 2011 tanpa
izin dari Pengadilan negeri, dari keterangan diatas maka akan Tergugat I
Dk pertanyakan dan jelaskan : 1. Dari keterangan diatas Penggugat telah
menanyakan bahwa surat mobil lengkap jadi berdasarkan keterangan diatas
seorang yang mengaku dari Kepolisian tidak berhak untuk menyita mobil
tersebut karena Penggugat Dk mempunyai surat yang lengkap maka
Pengadu (Pelapor) harus membuktikan dulu keperdataan kepemilikan yang
sah terhadap objek perkara, dan jika Penggugat Dk membiarkan seseorang
yang mengaku dari Kepolisian membawa mobil tersebut maka jelas adalah
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
16
kesalahan Penggugat Dk yang tidak mempertahankan mobilnya, 2.
Penggugat menanyakan seseorang dari Resort Binjai dan tidak mau
menyebut jati diri lalu mobil dan Penggugat Dk dibawa oleh seseorang
yang tidak mau menyebut jati dirinya jelas ini adalah kesalahan Penggugat
Dk yang mau ikut dengan seseorang yang tidak mau menyebut jati dirinya,
dan menjadi tanda tanya besar Tergugat I Dk adalah mengapa Penggugat
Dk mau dibawa oleh seseorang yang tidak mau menyebut jati dirinya, 3.
Penggugat menanyakan mobil dan Penggugat Dk dibawa ke Markas
Brimob Jl. KH. Wahid Hasyim Medan kemudian ke Polresta binjai, dari
keterangan Penggugat Dk jelas apa hubungannya perkara ini dengan
Markas Brimob jelas ini tidak ada hubungan maka seharusnya Penggugat
Dk harus mempertahankan mobilnya dan tidak menyerahkan kepada
Tergugat III, 4. Penggugat menanyakan Para Tergugat III berdasarkan
Surat Penyitaan No.SP.Sita/497/XII/2011/Reskrim tgl 7 Desember 2011
dan Berita Acara Penyitaan tgl 7 Desember 2011 yang ditandatangani Para
Tergugat III menyita mobil Penggugat Dk dan Surat Perintah Penyitaan tgl
7 Desember 2011 tidak ada diserahkan kepada Penggugat Dk dan hanya
Berita Acara Penyitaan tgl 7 Desember 2011 tanpa izin dari Pengadilan
Negeri, dari keterangan diatas jelas bahwa barang yang disita adalah benda
bergerak untuk itu wajib segera melaporkan kepada Ketua Pengadilan
Negeri setempat guna mendapat izin, ini tanpa izin Pengadilan Negeri
maka sita yang dilakukan Tergugat III tidak sah dan Surat Perintah
Penyitaan tgl 7 Desember 2011 tidak ada diserahkan kepada Penggugat Dk
dan hanya Berita Acara Penyitaan tgl 7 Desember 2011 maka sita yang
dilakukan Tergugat III tidak sah karena menurut KUHAP pasal 42 (1)
menyatakan harus diberikan surat tanda penerimaan maka jika tidak ada
diberikan maka Tergugat III telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum ;
D. Pada poin 10 (sepuluh) Penggugat Dk menyatakan penyitaan telah
dipersiapkan dan telah diketahui oleh Para Tergugat III dan penyitaan tidak
memenuhi prosedur Hukum Acara Pidana, maka jika Penggugat Dk tau
bahwa penyitaan tidak memenuhi prosedur mengapa Penggugat dk tidak
mempertahankan miliknya karena mobil dan surat-surat tentang mobil
tersebut sah adalah milik Penggugat Dk maka jika Penggugat Dk tidak
mempertahankan haknya maka adalah kesalahan Penggugat Dk ;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
17
8. Bahwa pada poin 12 (dua belas) Penggugat Dk menyatakan mobil tersebut
dikuasai oleh Tergugat III dan sempat berulang kali di[pergunakan Para
Tergugat III dalam keperluan pribadi jelas hal tersebut merupakan perbuatan
melawan hukum karena perbuatan tersebut melanggar KUHAP pasal 44 (1)
dan (2) dan benda yang disita sudah hampir satu tahun dan perkaranya tidak
dijalankan maka perbuatan tersebut melanggar KUHAP pasal 46 (1) ;
9. Bahwa tidak benar Tergugat I Dk ikut bertanggung jawab atas disitanya mobil
tersebut, akan tetapi Tergugat II Dk, Tergugat III Dk, Pengadu dan Penggugat
Dk lah yang wajib bertanggung jawab, sebab mobil tersebut jelas memiliki
surat yang lengkap dan resmi mengapa Tergugat III Dk menahan mobil
tersebut. Jika memang ada seseorang yang merasa juga memiliki atas objek
perkara, Penggugat Dk juga sebagai pemilik yang sah atas objek perkara
karena Penggugat Dk memiliki surat yang lengkap dan resmi dan jika sama-
sama memiliki surat maka harus dibuktikan Keperdataannya siapa sebenarnya
pemilik yang sah, dan objek perkara harus dikembalikan dalam keadaan
semula dan Tergugat III Dk bukan menyita barang milik orang lain, dan
Penggugat Dk juga harus bertanggung jawab kenapa memiliki surat yang
lengkap dan resmi menerima barnagnya disita seharusnya Penggugat Dk
mempertahankan objek perkara yang merupakan hak dari Penggugat Dk ;
10. Bahwa berdasarkan keterangan diatas intinya Tergugat I Dk tidak bisa diminta
pertanggung jawaban dalam perkara ini karena Tergugat Idk juga merup[akan
korban dalam perkara ini karena akibat digugatnya perkara ini Tergugat I Dk
harus memakai jasa hukum dan nama baik usaha juga ikut terganggu, karena
Tergugat I Dk adalah penjual yang beritikat baik dan jelas jual beli ini sah dan
barang tersebut bukan barang curian jika ada yang merasa memiliki harus
dibuktikan dulu, jika tidak? Jelas mobil tersebut tidak ada masalah dan jika
mobil sampai ditahan Tergugat III Dk tidak sesuai dengan hukum yang
berlaku dan Penggugat Dk mau menyerahkan mobil kepada Tergugat III Dk
padahal tidak sesuai ketentuan UU maka bukan kesalahan Tergugat I dk
melainkan kesalahan Tergugat III dk yang menahan tidak sesuai dengan
ketentuan UU dan kesalahan Penggugat dk mengapa mau mobil ditahan tidak
sesuai peraturan UU dan tidak dipertahankan ;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
18
11. Bahwa tidak benar Tergugat I Dk dan Tergugat II Dk diwajibkan untuk
membayar biaya/bunga jasa Advokasi dan kerugian bagi Penggugat sebesar
Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) karena Tergugat I Dk merupakan
korban juga disini karena Tergugat I Dk tidak memahami hukum maka atas
gugatan ini Tergugat I Dk memakai jasa advokasi (mengeluarkan dana untu
advokat) dan Tergugat I Dk hanya sebagai orang yang menjualkan mobil atas
permintaan Hermansyah karena Tergugat I dk memang memiliki jual bdeli
mobil yang sah tanpa pernah ada masalah dan jual mobil tersebut sah dan
memiliki surat-surat yang lengkap dan sah dan jika Penggugat Dk tidak
mempertahankan mobilnya jadi bukan tanggung jawab Tergugat I Dk dan
jikapun ada kerugian pada Penggugat maka tanggung jawab tergugat III
sebagai pihak yang menyita ;
12. Bahwa oleh karena penyitaan yang dilakukan Para Tergugat III tidak sah maka
Surat Perintah Penyitaan tgl 7 Desember 2011 dan Berita Acara Penyitaan tgl 7
Desember 2011 dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum tetap karena
Surat Perintah Penyitaan tgl 7 Desember 2011 tidak ada diserahkan kepada
Penggugat Dk karena menurut KUHAP pasal 42 (1) menyatakan harus
diberikan surat tanda penerimaan ;
13. Bahwa oleh karena Penyitaan yang dilakukan Tergugat III tidak mempunyai
kekuatan hukum tetap maka Para Tergugat III Dk maupun Tergugat I dk
ataupun pihak lain yang menguasai mobil Penggugat dihukum untuk
mengembalikan mobil tersebut kepada Penggugat dalam keadaan baik dan
aman dan tidak ada kekurangan dan kerusakan dari mobil tersebut ;
14. Bahwa berdasarkan keterangan diatas oleh karena itu gugatan ini kabur maka
patut dinyatakan keliru dan salah, sehingga menjadi patut untuk ditolak atau
setidaknya tidak dapat diterima (niet on vankelijk verklraad) ;
C. DALAM REKONPENSI DAN VRIJWARING :
1. Bahwa Rekonpensi dan Vrijwaring ini harus diajukan secara serentak dan
bersamaan (simultan) sebab subjek dan objek persoalan serta tujuan yang akan
dicapai adalah sama ;
2. Bahwa Penggugat I Dalam Rekonpensi (Penggugat I Dr Penarik Vr/Tergugat
Dk) memiliki bisnis jual beli (shorum mobil) dan jual beli antara Penggugat I
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
19
Dr dengan Tergugat Dr secara resmi dan transparan maka jual beli antara
Penggugat I Dr dan Tergugat Dr adalah sah menurut hukum ;
3. Bahwa oleh karena jual beli tersebut sah maka jelas bahwa mobil tersebut sah
milik Tergugat dr ;
4. Bahwa Penggugat I Dr menjualkan mobil atas permintaan Hermansyah dan
mobil yang dijual memiliki surat yang lengkap dan sah dan pada saat
penjualan surat sedang berada dipihak lising dan jika surat berada dipihak
lising maka surat-surat sudah diperiksa pihak lising bahwa mobil tersebut
tidak bermasalah dan pihak lising tidak pernah menyatakan bahwa mobil
tersebut bermasalah maka jika Penggugat I Dr digugat maka seharusnya
digugat adalah Hermansyah dan pihak lising karena mobil tersebut milik
Hermansyah dan pihak lising sedangkan Penggugat I Dr hanya menjualkan
saja karena Penggugat I dr mempunyai bisnis jual beli mobil yang sah ;
5. Bahwa oleh karena mobil tersebut memiliki surat-surat yang lengkap dan sah
maka Tergugat III dr atau pihak lain tidak berhak menyita mobil milik
Tergugat Dr dan harus mengembalikan kepada Tergugat Dr dalam keadaan
semula ;
6. Bahwa oleh karena Tergugat III telah menyita mobil milik Tergugat Dr dengan
sita yang tidak sah dan tidak berkekuatan hukum maka atas kerugian yang
dialami Tergugat Dr ditanggung oleh Tergugat III yang menyita mobil
tersebut;
7. Bahwa oleh karena Penggugat I Dr tidak memahami hukum maka Penggugat I
Dr terpaksa memakai bantuan jasa Advokat untuk menjawab gugatan tersebut,
sehingga harus membayar biaya untuk itu sebesar Rp.50.000.000,- (lima puluh
juta rupiah), maka oleh karena itu biaya tersebut menjadi patut dibebankan
kepada Tergugat dr dan Tergugat III ;
8. Bahwa untuk menghindari kerugian yang lebih besar lagi yang dialami
Penggugat I dr atas tindakan Tergugat dr dan Tergugat III yang tidak
mengganti kerugian dan jasa advokat yang telah dikeluarkan Penggugat Dr
Penarik Vr, maka untuk itu agar dapat diganti kerugian tersebut untuk itu
Penggugat Dr Penarik Vr meminta kepada Pengadilan negeri Medan
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
20
meletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) atas harta kekayaan milik
Tergugat dr dan Tergugat III baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak ;
9. Bahwa atas alasan-alasan tersebut diatas dimohonkan kepada yth. Bapak/Ibu
Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk dapat menerima Rekonpensi
dan Vrijwaring ini dan mengabulkan untuk seluruhnya ;
DALAM EKSEPSI, KONPENSI DAN REKONPENSI SERTA VRIJWARING :
Bahwa oleh karena gugatan Penggugat Dk telah keliru dan salah, serta
rekonpensi dan Vrijwaring Penggugat dr Penarik Vr/Tergugat I Dk adalah
benar ;
Bahwa oleh karena itu patut dinyatakan gugatan Penggugat dk ditolak atau
dinyatakan tidak dapat diterima (niet onvankelijk verklaard) ;
Selanjutnya Rekonpensi dan Vrijwaring Penggugat I dr Penarik Vr/Tergugat I
Dk patut dinyatakan dapat diterima untuk seluruhnya ;
Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, maka dimohonkan kepada Yth.
Bapak/Ibu Majelis Hakim yang memeriksa perkara Eksepsi, Konpensi dan
Rekonpensi serta Vrijwaring ini untuk memutus perkara dengan amar putusan
yang berbunyi sebagai berikut :
A. DALAM EKSEPSI
Menerima dan mengabulkan Eksepsi Tergugat I dk/Penggugat dr Penarik vr ;
B. DALAM KONPENSI :
DALAM POKOK PERKARA
MENGADILI
Menolak gugatan Penggugat dk untuk seluruhnya atau setidaknya menyatakan
gugatan Penggugat tidak dapat diterima oleh karena gugatan kabur ;
MENGADILI SENDIRI
1. Menolak gugatan Penggugat dk untuk seluruhnya atau setidaknya
menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima oleh karena gugatan
kabur;
2. Menyatakan sah jual beli mobil antara Tergugat I dk dengan Penggugat dk ;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
21
3. Menyatakan secara hukum mobil objek perkara adalah milik Penggugat dk ;
4. Menyatakan Tergugat III dk telah melakukan perbuatan melawan hukum ;
5. Menyatakan tidak benar Tergugat I dk bertanggung jawab atas perkara ini ;
6. Menolak tuntutan Penggugat dk agar Tergugat I dan Tergugat II untuk
membayar biaya/bunga jasa Advokasi dan kerugian Penggugat sebesar
Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) ;
7. Menyatakan tidak sah Surat perintah Penyitaan tgl 7 Desember 2011 dan Berita
Acara Penyitaan tgl 7 Desember 2011 dan tidak mempunyai kekuatan hukum
tetap ;
8. Menghukum Para Tergugat III Dk maupun Tergugat dk ataupun pihak lain
yang menguasai mobil Penggugat dk untuk mengembalikan mobil tersebut
kepada Penggugat dk dalam keadaan baik dan aman dan tidak ada
kekurangan dan kerusakan dari mobil tersebut ;
9. Menghukum Penggugat dk dan Tergugat III dk untuk membayar biaya
perkara ini ;
C. DALAM REKONPENSI DAN VRIJWARING :
A. Dalam Tindakan Pendahulu.
Menghukum Tergugat III dr atau pihak lain yang menguasai mobil milik
Tergugat dr untuk menyerahkan mobil tersebut kepada Tergugat dr dalam
keadaan baik dan aman ;
B. Dalam Rekonpensi dan Vrijwaring
1. Menyatakan Menerima Rekonpensi dan Vrijwaring untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan sah jual beli mobil antara Tergugat I dk dengan Penggugat dk ;
3. Menyatakan sah secara hukum mobil objek perkara adalah milik Penggugat
dk ;
4. Menyatakan Hermansyah dan pihak lising juga yang terlibat dalam perkara
ini karena mobil tersebut pada saat pembelian masih milik hermansyah dan
pihak lising ;
5. Menghukum Para Tergugat III Dk maupun Tergugat II dk ataupun pihak
lain yang menguasai mobil Penggugat dk untuk mengembalikan mobil
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
22
tersebut kepada Penggugat dk dalam keadaan baik dan aman dan tidak ada
kekurangan dan kerusakan dari mobil tersebut ;
6. Menyatakan Tergugat III telah menyita mobil milik Tergugat Dr dengan sita
yang tidak sah dan tidak berkekuatan hukum maka atas kerugian yang
dialami Tergugat Dr ditanggung oleh Tergugat III yang menyita mobil
tersebut ;
7. Menghukum Tergugat Dr harus membayar biaya jasa Advokat sebesar
rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) ;
8. Menyatakan sita jaminan (Conservatoir beslag) yang diletakkan dalam
perkara ini adalah sah dan berharga ;
9. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada
bantahan, banding atau kasasi ;
SUBSIDAIR
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex
aequo et bono).
Menimbang, bahwa Tergugat II dan Para Tergugat III telah memberi
jawabannya sebagai berikut :
Bahwa Tergugat II dan Tergugat III menolak semua dalil – dalil Penggugat,
kecuali yang diakui Tergugat II dan III secara tegas dalam jawaban ini dan
kebenarannya terbukti menurut hukum.
A. Tentang Eksepsi
a. Konpetensi Relatif.
Bahwa sebagaimana dalil gugatan Penggugat ( ic. Agre Moses Tarris
Ginting ) bahwa para Tergugat III selaku Penyidik Kepolisian Resort Binjai
dengan Surat Perintah Penyitaan Nomor : SP.Sita/497/XII/2011/Reskrim
tanggal 7 Desember 2011, telah melakukan penyitaan barang dari
penggugat berupa : 1 ( satu ) unit mobil merk Suzuki Eskudo Nomor Polisi
BK 88 VG Tahun 1997 dengan Nomor Rangka MHDESB 416VJ020976 dan
Nomor Mesin G16A-ID-130912 atas nama Juwita, 1 (satu ) lembar Surat
Tanda Nomor Kenderaan Bermotor ( STNK ) mobil merk Suzuki Eskudo
Nomor Polisi BK88 VG Tahun 1997 dengan Nomor Rangka MHDESB
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
23
416VJ020976 dan Nomor Mesin G16A-ID-130912 atas nama Juwita, dan 1 (
satu ) buah kunci kontak Mobil Eskudo BK 88 VG , yang sebelumnya atas
permintaan bantuan dari para Tergugat III kepada anggota Resmob Sat
Brimob Polda Sumut bernama AZHAR untuk mengamankan mobil
tersebut dari Penggugat karena mobil tersebut ditemukan pada Penggugat
di Medan pada tanggal 7 Desember 2011, yang selanjutnya anggota Sat
Brimob Polda Sumut mengamankan mobil tersebut di Markas Brimob
Polda Sumut di jalan KH.Wahid Hasyim Medan. Kemudian barang bukti
mobil tersebut bersama Penggugat dibawa ke Polres Binjai dan selanjutnya
dilakukan penyitaan mobil tersebut dari Penggugat di Polres Binjai dengan
Berita Acara Penyitaan tanggal 7 Desember 2011 dan penyitaan barang
milik Penggugat tersebut telah mendapat persetujuan dari Pengadilan
Negeri Binjai dengan Nomor : 400/Pen.Pid/2012/PN.BJ tanggal 17
Desember 2012. Bahwa adapun dasar dilakukannya penyitaan mobil
tersebut dari Penggugat adalah Laporan Polisi No.Pol.
:LP/1073/X/2011/SPKT A Reskrim tanggal 7 Oktober 2011 atas nama
pelapor Hasudungan Zul Abidin Hutasoit tentang penipuan penggelapan
mobil miliknya Suzuki Eskudo BK 88 VG yang dilakukan tersangka
WIDIATMOKO pada tanggal 30 Agustus 2011 dijalan Sudirman Binjai,
yang saat ini tersangka masuk dalam Daftar Pencaharian Orang Nomor :
DPO/277/XI /2011/Reskrim tanggal 11 Nopember 2011 karena tidak
diketahui keberadaannya, maka yang berwenang mengadili perkara ini
adalah Pengadilan Negeri Binjai , sehingga dengan demikian Pengadilan
Negeri Medan tidak berwenang untuk mengadili perkara ini.
b. Gugatan Error In Persona ( salah pihak/subjek ).
1. Bahwa gugatan Penggugat Error In Persona ( salah pihak/subjek ),
karena menempatkan salah satu dari Tergugat III yaitu KANIT
REOBINSON TOBING, dimana nama KANIT REOBINSON TOBING
tidak ada sebagai Penyidik Kepolisian Resort Binjai yang melakukan
tindakan hukum penyitaan terhadap mobil Suzuki Escudo BK 88 VG
dari Penggugat, sedangkan yang melakukan penyitaan adalah IPDA
HENRY DB. TOBING, NRP 74070120 selaku Kanit II Ekonomi Sat
Reskrim Polres Binjai, sehingga mengakibatkan gugatan Penggugat
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
24
Error In Persona ( salah pihak/subjek ), oleh karena itu beralasan hukum
gugatan Penggugat untuk ditolak atau tidak dapat diterima.
2. Bahwa gugatan Penggugat error Inpersona, karena menempatkan yaitu
a. BRIGADIR TAING SARAGIH, NRP 59090068 , b. BRIGADIR
SELAMAT SEMBIRING, NRP 78030790, c. AIPTU OB. SIRAIT, NRP
63030647, dan d. IPDA HENRY DB. TOBING, NRP 74070120 selaku
pribadi sebagai Tergugat III, hal mana sesuai posita poin 24 Penggugat
yang meminta diletakkan sita atas harta benda bergerak atau tidak
bergerak milik para Tergugat III yang ada sekarang maupun
dikemudian hari sebagai jaminan gugatan Penggugat , sedangkan para
Tergugat III dalam melakukan penyitaan1 ( satu ) unit mobil merk
Suzuki Eskudo Nomor Polisi BK 88 VG Tahun 1997 dengan Nomor
Rangka MHDESB 416VJ020976 dan Nomor Mesin G16A-ID-130912 atas
nama Juwita, 1 (satu ) lembar Surat Tanda Nomor Kenderaan Bermotor (
STNK ) mobil merk Suzuki Eskudo Nomor Polisi BK88 VG Tahun 1997
dengan Nomor Rangka MHDESB 416VJ020976 dan Nomor Mesin G16A-
ID-130912 atas nama Juwita, dan 1 ( satu ) buah kunci kontak Mobil
Eskudo BK 88 VG dari Penggugat adalah dalam rangka melaksanakan
perintah Undang – undang yang sah dari penyidik Kepala Kepolisian
Resort Binjai berdasarkan Surat Perintah Penyitaan Nomor :
SP.Sita/497/XII/2011/Reskrim tanggal 7 Desember 2011 yang ditanda
tangani oleh AKP BONIC, SH, S,I.K selaku Kasat Reskrim atas nama
Kepala Kepolisian Resort Binjai , oleh karena Penggugat menggugat
para Tergugat III sebagai pribadi mengakibatkan gugatan Penggugat
menjadi Error In Persona ( salah pihak/subjek ) yang sepatutnya
menurut hukum yang dijadikan pihak dalam perkara a quo adalah
Kepala Kepolisian Resort Binjai yang memerintahkan para Tergugat
melakukan penyitaan mobil dari Penggugat tersebut, oleh karena itu
beralasan hukum gugatan Penggugat untuk ditolak atau tidak dapat
diterima.
3. Gugatan Penggugat Error In Persona ( salah Subjek Penggugat) karena
setelah para Tergugat III melakukan penyitaan atas mobil Escudo BK
88 VG dari Penggugat tanggal 7 Desember 2012 didasarkan atas laporan
saksi korban/pelapor Hasudungan Zul Abidin Hutasoit dengan
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
25
Laporan Polisi No.Pol. :LP/1073/X/2011/SPKT A Reskrim tanggal 7
Oktober 2011 perihal perbuatan pidana penipuan atau penggelapan
mobil Escudo BK 88 VG milik saksi pelapor Hasudungan Zul Abidin
Hutasoit yang dilakukan oleh tersangka WIDIATMOKO, dimana pada
tanggal 17 Desember 2012 Penggugat telah melakukan perdamaian
dengan Hasudungan Zul Abidin Hutasoit selaku korban perbuatan
pidana tersebut dengan membayar uang sebesar Rp. 50.000.000.- (lima
puluh juta rupiah) kepada Penggugat dan dengan adanya perdamaian
tersebut Penggugat tidak mempermasalahkan mobil tersebut kepada
Hasudungan Zul Abidin Hutasoit dan selanjutnya menyerahkan BPKB
mobil tersebut kepada Hasudungan Zul Abidin Hutasoit. Kemudian
pada tanggal 17 Desember 2012 tersebut Penggugat kembali meminjam
BPKB mobil Escudo BK 88 VG tersebut dari saksi pelapor/korban
Hasudungan Zul Abidin Hutasoit untuk kepentingan bukti gugatan
perdata yang akan diajukan Penggugat di Pengadilan Negeri Medan,
maka berdasarkan hal – hal yang diuraikan tersebut telah cukup
membuktikan bahwa mobil Escudo BK 88 VG tersebut adalah hak milik
saksi pelapor Hasudungan Zul Abidin Hutasoit, sehingga Penggugat
tidak berhak memajukan gugatan a quo, maka gugatan a quo salah
subjek Penggugat, oleh karena beralasan hukum gugatan Penggugat
untuk ditolak atau tidak dapat diterima.
4. Bahwa gugatan Penggugat Error In Persona (Salah subjek), karena
menggabungkan yaitu a. BRIGADIR TAING SARAGIH, NRP 59090068,
b. BRIGADIR SELAMAT SEMBIRING, NRP 78030790, c. AIPTU OB.
SIRAIT, NRP 63030647, dan d. IPDA HENRY DB. TOBING, NRP
74070120, dalam satu pihak sebagai Tergugat III, hal mana dalam posita
Penggugat poin 9 menyatakan “ para Tergugat III berdasarkan surat
perintah penyitaaan… dan seterusnya . Hal ini berarti Penggugat telah
menggabungkan beberapa orang dalam satu pihak sebagai Tergugat III,
sedangkan Penggabungan seperti ini tidak dikenal didalam Hukum
Acara Perdata, seyogianya menurut hukum kalaupun Penggugat
menjadikan para Tergugat III sebagai subjek dalam perkara a quo
haruslah dijadikan secara sendiri - sendiri, sehingga gugatan Penggugat
sangat membingungkan (confuse) yang mengakibatkan gugatan
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
26
Penggugat Error In Persona (salah subjek), oleh karena itu patut dan
beralasan hukum gugatan Penggugat untuk ditolak atau tidak dapat
diterima.
c. Gugatan Penggugat kurang pihak ( Plurium Litis Consortium ).
1. Gugatan Penggugat kurang pihak (Plurium Litis Consortium) karena
para Tergugat III melakukan penyitaan1 ( satu ) unit mobil merk Suzuki
Eskudo Nomor Polisi BK 88 VG Tahun 1997 dengan Nomor Rangka
MHDESB 416VJ020976 dan Nomor Mesin G16A-ID-130912 atas nama
Juwita, 1 (satu ) lembar Surat Tanda Nomor Kenderaan Bermotor
(STNK) mobil merk Suzuki Eskudo Nomor Polisi BK88 VG Tahun 1997
dengan Nomor Rangka MHDESB 416VJ020976 dan Nomor Mesin G16A-
ID-130912 atas nama Juwita, dan 1 ( satu ) buah kunci kontak Mobil
Eskudo BK 88 VG dari Penggugat adalah atas perintah yang sah dari
Kepala Kepolisian Resort Binjai berdasarkan Surat Perintah Penyitaan
Nomor : SP.Sita/497/XII/2011/Reskrim tanggal 7 Desember 2011 yang
ditanda tangani oleh AKP BONIC, SH, S,I.K selaku Kasat Reskrim atas
nama Kepala Kepolisian Resort Binjai, maka oleh karena itu sudah
sepatutnya Kepala Kepolisian Resort Binjai dan Kasat Reskrim Polres
Binjai dijadikan pihak dalam gugatan a quo, oleh karena Kapolres Binjai
dan Kasat Reskrim Polres Binjai tidak dijadikan sebagai pihak dalam
gugatan Penggugat, maka telah cukup membuktikan gugatan
Penggugat kurang pihak ( Plurium Litis Consortium ), maka beralasan
hukum gugatan Penggugat untuk ditolak atau tidak dapat diterima.
2. Gugatan Penggugat kurang pihak ( Plurium Litis Consortium ) karena
tidak menjadikan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai
subjek atau pihak dalam gugatan a quo, karena Tergugat II dan III
adalah merupakan unsur pelaksana tugas Kepolisian Negara Republik
Indonesia di Kesatuan Kewilayahan , sedangkan tindakan Tergugat III
dalam melakukan penyitaan mobil Escudo BK 88 VG dari Penggugat
adalah dalam rangka melaksanakan salah satu tugas pokok Kepolisian
Negara Republik Indonesia yaitu sebagai penegak hukum, sehingga
sudah sepatutnya Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
dijadikan pihak dalam gugatan a quo khususnya pada Tergugat II, oleh
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
27
karena Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia tidak dijadikan
pihak dalam perkara ini, maka gugatan Penggugat kurang pihak (
Plurium Litis Consortium ), oleh karena itu beralasan hukum gugatan
Penggugat untuk ditolak atau tidak dapat diterima.
3. Gugatan Penggugat kurang pihak ( Plurium Litis Consortium ) karena
tidak menjadikan Pemerintah Negara Republik Indonesia sebagai
subjek atau pihak dalam gugatan a quo baik sebagai Tergugat II
maupun Tergugat III, selain karena adanya putusan yang bersifat
menghukum ( comendetoir ) yang diminta Penggugat untuk
menghukum para Tergugat III secara tanggung renteng membayar
kerugian kepada Penggugat sebesar Rp. 250.000.- ( dua ratus lima puluh
ribu rupiah ), menghukum Tergugat II untuk membayar biaya/bunga,
jasa Advokasi dan kerugian bagi Penggugat sebesar Rp. 200.000.000.- (
dua ratus juta rupiah ) dan menghukum Tergugat II dan Tergugat III
untuk membayar biaya transportasi bagi Penggugat sebesar Rp.
100.000.000.- ( seratus juta rupiah ) akibat penyitaan mobil Suzuki
Escudo BK 88 VG ( vide petitum 8, 9 dan 10 ), juga Tergugat III
melakukan penyitaan mobil BK 88 VG tersebut adalah menjalankan
salah satu tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia yaitu
selaku penegak hukum, sedangkan Kepolisian Negara Republik
Indonesia adalah merupakan salah satu alat fungsi Pemerintah Negara
Republik Indonesia, dimana Kepolisian Negara Republik Indonesia
tidak mempunyai anggaran untuk membayar kerugian yang diminta
oleh Penggugat tersebut, namun yang mempunyai anggaran untuk
membayar akibat tindakan salah satu alat fungsi Pemerintah Negara
Republik Indonesia adalah Pemerintah Negara Republik Indonesia yang
dalam hal ini dijalankan oleh Departemen Keuangan, bahwa oleh karena
Pemerintah Negara Republik Indonesia tidak dijadikan pihak dalam
perkara a quo, maka telah cukup membuktikan bahwa gugatan
Penggugat kurang pihak ( Plurium Litis Consortium ), oleh karena
itu beralasan hukum gugatan Penggugat untuk ditolak atau tidak dapat
diterima.
4. Gugatan Penggugat kurang pihak ( Plurium Litis Consortium ) karena
Penggugat tidak menjadikan Hasudungan Zul Abidin Hutasoit sebagai
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
28
subjek atau pihak dalam gugatan a quo, dalam hal dilakukannya
penyitaan mobil Escudo BK 88 VG dari Penggugat adalah akibat
pengaduan dari Hasudungan Zul Abidin Hutasoit ke Polres Binjai
dengan Laporan Polisi No.Pol. : LP/1073/X/2011/SPKT A Reskrim
tanggal 7 Oktober 2011 perihal perbuatan pidana penipuan atau
penggelapan mobil Escudo BK 88 VG miliknya yang dilakukan oleh
tersangka WIDIATMOKO, dimana perbuatan pidana tersebut telah
diketahui oleh Penggugat karena setelah mobil tersebut disita dari
Penggugat , dimana Penggugat pada tanggal 7 Desember 2012 telah
dimintai keterangannya selaku saksi dalam perkara pidana penipuan
atau penggelapan yang dilakukan tersangka WIDIATMOKO tersebut
dan pada tanggal 17 Desember 2012 Penggugat telah melakukan
perdamaian dengan Hasudungan Zul Abidin Hutasoit selaku korban
perbuatan pidana tersebut dengan membayar uang sebesar Rp.
50.000.000.- ( lima puluh juta rupiah ) kepada Penggugat dengan
ketentuan penggugat mengembalikan mobil tersebut kepada pelapor
dan dengan adanya perdamaian tersebut Penggugat tidak
mempermasalahkan mobil tersebut kepada Hasudungan Zul Abidin
Hutasoit dan selanjutnya menyerahkan BPKB mobil tersebut kepada
saksi pelapor Hasudungan Zul Abidin Hutasoit . Kemudian pada hari
itu juga tanggal 17 Desember 2012 Penggugat meminjam kembali BPKB
mobil Escudo BK 88 VG tersebut dari saksi pelapor Hasudungan Zul
Abidin Hutasoit yang akan dipergunakan sebagai bukti gugatan perdata
yang akan diajukan Penggugat di Pengadilan Negeri Medan, maka oleh
karena Penggugat tidak menjadikan Hasudungan Zul Abidin Hutasoit
sebagai subjek atau pihak dalam gugatan a quo mengakibatkan gugatan
Penggugat kurang pihak ( Plurium Litis Consortium ) , oleh karena
itu beralasan hukum gugatan Penggugat untuk ditolak atau tidak dapat
diterima.
d. Gugatan Penggugat Kabur ( Obscuur Libel ).
1. Gugatan Penggugat kabur ( Obscuur libel ).
Bahwa gugatan Penggugat kabur karena adanya petitum Penggugat
meminta putusan untuk menghukum para Tergugat III secara
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
29
tanggung renteng membayar kerugian kepada Penggugat sebesar
Rp. 250.000.- ( dua ratus lima puluh ribu rupiah ) setiap harinya sejak
tanggal 7 Desember 2011 sampai batas para Tergugat III
menyerahkan mobil BK 88 VG tersebut kepada Penggugat dalam
keadaan baik, aman dan tidak ada kekurangan dan kerusakan mobil
tersebut, menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar
biaya/bunga, jasa Advokasi dan kerugian bagi Penggugat sebesar
Rp. 200.000.000.- ( dua ratus juta rupiah ) dan menghukum Tergugat
II dan Tergugat III untuk membayar biaya transportasi bagi
Penggugat sebesar Rp. 100.000.000.- ( seratus juta rupiah ) atas tidak
dapat dinikmatinya jasa angkutan mobil Suzuki Escudo BK 88 VG (
vide petitum 8, 9 dan 10 ), sedangkan Penggugat tidak ada
menyatakan bahwa Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III telah
melakukan perbuatan melawan hukum terhadap Penggugat dalam
petitumnya terkait menyitaan mobil Suzuki Escudo BK 88 VG
tersebut, karena sesuai azas hukum tidak ada suatu penghukuman
terhadap Tergugat untuk membayar sesuatu kerugian kepada pihak
Penggugat tanpa adanya suatu perbuatan melawan hukum yang
dilakukan oleh Tergugat kepada Penggugat dan juga tidak ada suatu
perbuatan melawan hukum tanpa adanya suatu kesalahan serta
tidak ada kesalahan tanpa suatu perbuatan, oleh karena Penggugat
tidak ada menyatakan bahwa Tergugat I, II dan III telah melakukan
melakukan perbuatan melawan hukum kepada Penggugat, sehingga
mengakibatkan gugatan Penggugat menjadi kabur (Obscuur libel),
maka oleh karena itu beralasan hukum gugatan Penggugat untuk
ditolak atau tidak dapat diterima;
2. Gugatan Penggugat kabur ( Obscuur libel ).
Bahwa gugatan Penggugat kabur ( Obscuur libel ) karena adanya
petitum Penggugat ( poin 8 ) meminta putusan untuk menghukum
para Tergugat III secara tanggung renteng membayar kerugian
kepada Penggugat sebesar Rp. 250.000.- ( dua ratus lima puluh ribu
rupiah ) setiap harinya sejak tanggal 7 Desember 2011 sampai batas
para Tergugat III menyerahkan mobil BK 88 VG tersebut kepada
Penggugat dalam keadaan baik, aman dan tidak ada kekurangan dan
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
30
kerusakan mobil tersebut, namun Penggugat tidak menjelaskan
bentuk kerugian tersebut dalam hal apa, sedangkan dalam petitum
lain ( poin 10 ) meminta menghukum Tergugat II dan Tergugat III
untuk membayar membiaya transportasi bagi Penggugat sebesar Rp.
100.000.000.- ( seratus juta rupiah ), atas tidak dapat dinikmatinya
jasa angkutan mobil Suzuki Escudo BK 88 VG, sehingga
menimbulkan pengertian adanya duplikasi kerugian yang dialami
Penggugat akibat penyitaan mobil BK 88 VG tersebut, karena disatu
sisi adanya kesamaan kerugian yang harus dibayar Tergugat III
sebesar Rp. 250.000.000.- ( Dua ratus lima puluh ribu rupiah ) perhari
dari sejak tanggal 7 Desember 2011 sampai adanya penyerahan mobil
tersebut kepada Penggugat dengan kerugian yang harus dibayar
Tergugat II dan III merupakan biaya transportasi Penggugat sebesar
Rp. 100.000.000.- ( Seratus juta rupiah ) akibat Penggugat tidak dapat
menikmati jasa angkutan mobil BK 88 VG tersebut namun disisi lain
Penggugat membuat Kerugian lain yang harus dibayar oleh Tergugat
II maupun Tergugat III, sehingga oleh karena Penggugat tidak
menjelaskan kerugian dalam hal apa hingga Tergugat III membayar
kerugian sebesar Rp. 250.000.- ( dua ratus lima puluh ribu rupiah )
setiap hari tersebut dan juga adanya duplikasi kerugian yang harus
dibayar oleh Tergugat II dan III, sehingga gugatan Penggugat sangat
membingungkan (confuse), yang mengakibatkan gugatan Penggugat
menjadi kabur ( Obscuur libel ), maka oleh karena itu beralasan
hukum gugatan Penggugat untuk ditolak atau tidak dapat diterima.
3. Gugatan Penggugat kabur ( Obscuur libel ).
Gugatan Penggugat kabur ( Obscuur libel ) karena adanya petitum
Penggugat ( poin 9 ) untuk menghukum Tergugat I dan Tergugat II
untuk membayar biaya/bunga, jasa Advokasi dan kerugian bagi
Penggugat sebesar Rp. 200.000.000.- ( Dua ratus juta rupiah ), dalam
hal kerugian tersebut Penggugat menggabungkan dari biaya/bunga,
jasa advokasi dan kerugian bagi Penggugat dan Penggugat tidak
menjelaskan secara rinci dasar penghitungan kerugian tersebut , oleh
karena Penggugat menggabungkan kerugian yang harus dibayar
tersebut dari biaya/bunga, jasa advokasi dan kerugian serta tidak
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
31
menjelaskan secara rinci dasar penghitungannya, sehingga
mengakibatkan gugatan Penggugat menjadi kabur ( Obscuur libel ),
maka beralasan hukum gugatan Penggugat untuk ditolak atau tidak
dapat diterima
5. Gugatan Penggugat kabur ( Obscuur libel ), bahwa sebagaimana dalil
Penggugat ( vide posita poin 10, 13, 17, 19 dan 20 ) bahwa para Tergugat
III telah melakukan perbuatan melawan hukum dalam hal melakukan
penyitaan mobil Escudo BK 88 VG tersebut dari Penggugat dan petitum
poin 3 dan 4 meminta supaya menyatakan jual beli mobil tersebut antara
Tergugat I dan Penggugat dinyatakan sah serta menyatakan mobil
Escudo BK 88 VG adalah milik Penggugat, sedangkan setelah dilakukan
penyitaan mobil tersebut dilakukan para Tergugat III, dimana pada
tanggal 17 Desember 2012 Penggugat dengan saksi pelapor /korban
Hasudungan Zul Abidin Hutasoit telah melakukan perdamaian dimana
saksi pelapor telah memberikan uang kepada Penggugat sebesar Rp.
50.000.000.- ( Lima puluh juta rupiah ) dengan ketentuan mobil
Escudo BK 88 VG tersebut dikembalikan kepada saksi pelapor/korban
Hasudungan Zul Abidin Hutasoit, dan selanjutnya Penggugat
menyerahkan BPKB mobil tersebut kepada saksi pelapor/korban
Hasudungan Hutasoit, akan tetapi hari itu juga tanggal 17 Desember
2012 Penggugat kembali meminjam BPKB mobil tersebut dari saksi
pelapor guna kepentingan Penggugat akan mengajukan gugatan
perdata di Pengadilan Negeri Medan, sehingga dengan mendalilkan
bahwa para Tergugat III telah melakukan perbuatan melawan hukum
dalam penyitaan mobil tersebut dan meminta supaya dinyatakan jual
beli mobil tersebut sah serta menyatakan mobil tersebut adalah milik
Penggugat, sedangkan dalam hal lain Penggugat telah melakukan
perdamaian dengan saksi pelapor/korban Hasudungan Zul Abidin
Hutasoit dengan mengembalikan mobil tersebut kepada saksi pelapor,
oleh karena itu mengakibatkan gugatan Penggugat menjadi kabur (
Obscuur Libel ), sehingga beralasan hukum gugatan Penggugat untuk
ditolak atau tidak dapat diterima;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
32
B. Tentang Pokok Perkara.
a. Bahwa apa yang menjadi eksepsi dalam jawaban ini adalah merupakan
satu kesatuan yang tidak terpisahkan satu dengan lain yang tidak perlu
diulang lagi dalam pokok perkara ini;
b. Bahwa Tergugat II dan para Tergugat III menolak seluruh dalil – dalil
Penggugat, kecuali yang diakui secara tegas dalam pokok perkara ini dan
terbukti kebenarannya menurut hukum;
c. Bahwa Kepolisian Negara Republik Indonesia ( Polri ) adalah sebagai
pelaksana undang – undang yaitu sebagai penegak hukum dan sebagai
penyidik semua tindak pidana sebagaimana diatur dalam pasal 13 butir b,
pasal 14 ayat (1) huruf g Undang – undang nomor 2 tahun 2002 tentang
Polri dan Undang – undang nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara
Pidana ( HAP );
d. Bahwa benar saksi pelapor/korban Hasudungan Zul Abidin Hutasoit telah
membuat Laporan Polisi No.Pol. : LP/1073/X/2011/SPKT “ A” Reskrim
tanggal 7 Oktober 2011 di Polres Binjai, perihal perbuatan pidana penipuan
atau pengelapan mobil milik pelapor/korban1 ( satu ) unit mobil merk
Suzuki Eskudo Nomor Polisi BK 88 VG Tahun 1997 warna ungu dengan
Nomor Rangka MHDESB 416VJ020976 dan Nomor Mesin G16A-ID-130912
atas nama Juwita yang dilakukan tersangka WIDIATMOKO. Dan
Selanjutnya laporan pelapor/korban tersebut dilakukan penyidikan oleh
Polres Binjai berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor :
SP.Sidik/982/X/2011/Reskrim tanggal 7 Desember 2011;
e. Bahwa berdasarkan keterangan saksi korban/pelapor Hasudungan Zu
Abidin Hutasoit adapun cara tersangka WIDIATMOKO melakukan
penipuan atau penggelapan pukul 19.30 wib di Tanah Lapang Merdeka
Binjai di jalan Jenderal Sudirman Kota Binjai pelapor menyerahkan mobil
Escudo BK 88 VG, berikut BPKB dan STNK mobil Escudo BK 88 VG
miliknya serta uang sebesar Rp. 1.500.000.- ( satu juta lima ratus ribu rupiah
) kepada tersangka WIDIATMOKO guna memperpanjang pajak mobil
tersebut dengan disaksikan istrinya bernama Dewi Yani Hartuti Purba.
Kemudian tersangka WIDIATMOKO menyerahkan mobil Toyota
Soluna untuk dipergunakan pelapor sampai selesai pengurusan
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
33
perpanjangan pajak mobilnya tersebut, namun seminggu kemudian mobil
Toyota Soluna ditarik pemiliknya dari pelapor dengan alasan bahwa
mobil Toyota Soluna tersebut adalah miliknya yang digelapkan tersangka
WIDIATMOKO dan selanjutnya menghubungi tersangka yang
mengatakan akan penyelesaian pengurusan perpanjangan pajak tersebut
dan oleh tersangka WIDIATMOKO menjelaskan bahwa ia masih di
Jogjakarta dan mobil akan dikembalikan setelah ia di Medan, hingga
sampai tanggal 6 Desember 2011 pengurusan pajak dan mobil pelapor tidak
dikembalikan tersangka WIDIATMOKO;
f. Bahwa selanjutnya pada hari tanggal 6 Desember 2011 pukul 23.00 wib
pelapor melihat mobilnya Suzuki Escudo BK 88 VG dipakai oleh seseorang,
yang menurut orang yang memakai mobil pelapor tersebut bahwa mobil
pelapor dibeli dari Show Room Perfect Mobil yang berada dijalan Gagak
Hitam nomor 67 Ring Road Medan. Pelapor membeli mobilnya tersebut
dari Olympindo Multi Finance dan akibat perbuatan tersangka tersebut
pelapor dirugikan sebesar Rp. 75.000.000.- (Tujuh puluh lima juta rupiah );
g. Bahwa berdasarkan keterangan saksi Dewi Yani Hartuti Purba ( istri
pelapor ) dan saksi Ronald Hutasoit ( orang tua pelapor ) menerangkan
bahwa tersangka WIDIATMOKO telah melakukan penipuan atau
penggelapan mobil milik pelapor merk Suzuki Escudo BK 88 VG dengan
cara pelapor menyerahkan mobil, BPKB, STNK dan uang sebesar Rp.
1.500.000.- ( satu juta lima ratus ribu rupiah ) untuk perpajangan pajak
mobil tersebut namun pengurusan pajak mobil tidak dilaksanakan dan
mobil tidak dikembalikan oleh tersangka;
h. Bahwa selanjutnya pada tanggal 7 Desember 2011 sekira pukul 17.00 wib
keluarga pelapor ibu Mery Ginting memberitahukan kepada Tergugat III (
ic. Selamat Sembiring ) bahwa mobil milik pelapor Escudo BK 88 VG
ditemukan disebuah Doorsmer dijalan Ringroad Medan, atas penemuan
mobil tersebut lalu kemudian Tergugat III ( ic. Selamat Sembiring )
memberitahukan kepada Tergugat III ( ic. Aiptu OB. Sirait ), selanjutnya
Tergugat III ( ic. Aiptu OB. Sirait ) meminta bantuan kepada anggota
Reserse mobil ( Resmob ) Sat Brimob Polda Sumut bernama AZHAR untuk
mengamankan mobil pelapor tersebut;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
34
i. Bahwa selanjutnya para Tergugat III berangkat ke Medan untuk menjemput
mobil pelapor dengan dilengkapi dengan Surat Perintah Penyitaan Nomor :
SP.Sita/497/XII/2011/Reskrim tanggal 7 Desember 2011 dan setelah para
Tergugat III tiba di Markas Brimob Polda Sumut dijalan KH. Wahid Hasim
berselang 15 ( lima belas ) menit kemudian anggota Brimob Polda Sumut
membawa mobil milik korban ke Markas Brimob Polda Sumut bersama
Agre Moses Tarris Ginting ( ic. Penggugat ) dan selanjutnya para Tergugat
III menjelaskan bahwa mobil Escudo BK 88 VG yang dibawanya tersebut
adalah milik pelapor Hasudungan Zul Abidin Hutasoit yang digelapkan
oleh tersangka WIDIATMOKO, selanjutnya mobil Escudo BK 88 VG
bersama Penggugat dibawa ke Polres Binjai dan setelah di Polres Binjai
dilakukan penyitaan mobil Escudo BK 88 VG , STNK dan kunci mobil
tersebut dari Penggugat pada hari Rabu tanggal 7 Desember 2011 pukul
22.00 wib dan selanjutnya penyidik mengajukan permintaan persetujuan
penyitaan atas mobil dari Penggugat tersebut kepada Ketua Pengadilan
Negeri Binjai dengan surat Kapolres Binjai Nomor :
K/464/XI/2012/Reskrim tanggal 29 Nopember 2012 dan oleh Ketua
Pengadilan Negeri Binjai memberikan persetujuan penyitaan mobil tersebut
dengan Nomor : 400/Pen.Pid/2012/PN.BJ tangga 17 Desember 2012;
j. Bahwa selanjutnya pada hari Rabu itu juga tanggal 7 Desember 2011 pukul
22.38 wib Penggugat dilakukan pemeriksaan yang menjelaskan bahwa
mobil Escudo BK 88 VG Tahun 1997 dengan Nomor Rangka MHDESB
416VJ020976 dan Nomor Mesin G16A-ID-130912 atas nama Juwita tersebut
dibelinya dari Show Room Perpec dijalan Gagak Hitam Kec. Sunggal
Medan yang pemiliknya orang Tionghoa seharga Rp. 83.000.000.- (delapan
puluh tiga juta rupiah ) pada tanggal 8 Oktober 2011 pukul 16.00 wib,
dimana BPKB mobil tersebut sebelumnya dileasingkan di SMS Finance
Medan :
k. Bahwa berdasarkan keterangan saksi Suriani alias Apin ( ic. Tergugat I )
bahwa benar ia sebagai pemilik Show Room Perpec mobil dijalan Gagak
Hitam Kec. Sunggal Medan pada tanggal 8 Oktober 2011 telah menjual
mobil Escudo BK 88 VG Tahun 1997 dengan Nomor Rangka MHDESB
416VJ020976 dan Nomor Mesin G16A-ID-130912 atas nama Juwita
seharga Rp. 83.000.000.- (delapan puluh tiga juta rupiah ) kepada Agre
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
35
Moses Tarris Ginting ( ic. Penggugat ) , dimana sebelumnya mobil tersebut
dibelinya dari bapak M. Armansyah seharga Rp. 75.000.000.- ( Tujuh puluh
lima juta rupiah ) pada tanggal 6 September 2011, dimana sebelumnya
mobil tersebut status kredit di leasing PT. Sinar Mitra Sepadan Finance
( SMS ) dan awalnya pembelian mobil tersebut diperolehnya dari agen
mobil bernama Yuda;
l. Bahwa berdasarkan keterangan saksi M. Armansyah bahwa benar pada
tanggal 6 September 2011 sekira pukul 10.00 wib saksi telah menjual mobil
Escudo BK 88 VG Tahun 1997 dengan Nomor Rangka MHDESB
416VJ020976 dan Nomor Mesin G16A-ID-130912 atas nama Juwita kepada
Suriani alias Apin ( ic. Tergugat I ) pemilik Show Room Perpec mobil
seharga Rp. 75.000.000.- ( Tujuh puluh lima juta rupiah ) dimana selumnya
ia bersama saksi Yuda membeli mobil tersebut dari Sudiono seharga
Rp.67.000.000.- ( Enam puluh tujuh juta rupiah ), yang sebelumnya
ditawarkan oleh saksi T.M. Zulham dan Sudiono menjelaskan bahwa BPKB
mobil masih status leasing di SMS Medan atas nama Hermansyah;
m. Bahwa berdasarkan keterangan saksi Yuda Indra Lesmana, TM
menerangkan pada tanggal 6 September 2011 ia bersama saksi M.
Ermansyah telah menjual mobil Escudo BK 88 VG Tahun 1997 dengan
Nomor Rangka MHDESB 416VJ020976 dan Nomor Mesin G16A-ID-130912
atas nama Juwita kepada Suriani alias Apin ( ic. Tergugat I ) pemilik Show
Room Perpec mobil seharga Rp. 75.000.000.- ( Tujuh puluh lima juta rupiah),
yang sebelumnya mobil tersebut dibeli M. Ermansyah dari Sudiono
seharga Rp. 67.000.000.- ( Enam puluh tujuh juta rupiah ) dijalan Binjai KM
6,8 dan pembelian mobil tersebut diperkenalkan oleh saksi T,M. Zulham.
Dan BPKB mobil tersebut saat itu masih status leasing di SMS Medan atas
nama Hermansyah;
n. Bahwa berdasarkan keterangan saksi T.M. Zulham alias AM menerangkan
pada bulan Agustus 2011 sekitar pukul 17.30 wib dijalan Binjai bahwa ia
menemani Sudiono untukmenjual mobil Escudo BK 88 VG Tahun 1997
dengan Nomor Rangka MHDESB 416VJ020976 dan Nomor Mesin G16A-ID-
130912 atas nama Juwita kepada Yuda dan M.Armansyah seharga Rp.
67.000.000.- ( Enam puluh juta rupiah ), dimana Sudiono menjelaskan
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
36
bahwa mobil tersebut adalah milik familinya yang bernama Hermansyah
yang sedang berada di Jawa, dimana Hermansyah minta tolong kepadanya
untuk menjual mobil tersebut, dan mobil dalam status kredit di leasing SMS
sebesar Rp. 32.000.000.- ( Tiga puluh dua juta rupiah );
o. Bahwa oleh karena keberadaan tersangka WIDIATMOKO Als. MOKO yang
saat ini belum diketahui keberadaannya sehingga penyidikan perkara ini
belum dapat dituntaskan , dimana WIDIATMOKO Als. MOKO telah
dimasukkan kedalam Daftar Pencaharian Orang Nomor :
DPO/277/XI/2011/Reskrim tanggal 11 Nopember 2011 dan Mobil
Escudo BK 88 VG tersebut masuk dalam Daftar Pencaharian Barang Nomor
: DPB/254/X/2011/Reskrim tanggal 12 Oktober 2011;
p. Bahwa selanjutnya Penggugat bersama saksi pelapor/korban Hasudungan
Zul Abidin Hutasoit telah melakukan perdamaian pada tanggal17
Desember 2011, dimana saksi pelapor/korban telah memberikan uang
kepada Penggugat sebesar Rp. 50.000.000.- ( Lima puluh juta rupiah )
dengan ketentuan bahwa Penggugat tidak mempermasalahkan mobil
tersebut dan supaya mobil tersebut dapat dikembalikan oleh Polres Binjai
kepada pelapor/korban, dan Penggugat telah mengetahui secara jelas
bahwa sebelumnya bahwa pelapor/korban telah membuat pengaduan di
Polres Binjai terkait penggelapan mobil milik pelapor yang dilakukan oleh
tersangka WIDIATMOKO alias MOKO;
q. Bahwa menanggapi dalil Penggugat posita poin 10 bahwa para Tergugat III
yang telah melakukan penyitaan mobil milik Penggugat adalah merupakan
perbuatan melanggar hukum karena tidak menghiraukan hak keperdataan
Penggugat. Sebab Surat Perintah Penyitaan tanggal 7 Desember 2011 tidak
ada diserahkan kepada Penggugat dan hanya dibuat Berita Acara
Penyitaanya tanggal 7 Desember 2011 juga tanpa meminta izin dari
Pengadilan Negeri sesuai pasal 38 ayat (1) KUHAP. Sebab penyitaan
dilakukan di Doorsmeer Ngumban Surbakti di wilayah Kota Medan adalah
bukan tertangkap tangan, tetapi telah dipersiapkan dan telah diketahui oleh
para Tergugat III dan pelaksanaan penyitaan tidak memenuhi prosedur
hukum acara pidana adalah dalil yang tidak berdasarkan hukum dengan
alasan bahwa barang bukti mobil Escudo BK 88 VG tersebut adalah
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
37
merupakan hasil kejahatan tindak pidana penipuan atau penggelapan yang
dilakukan tersangka WIDIATMOKO terhadap korban Hasudungan Zul
Abidin Hutasoit karena mobil tersebut adalah milik korban Hasudungan
Zul Abidin Hutasoit dan dalam keadaan yang sangat perlu dan mendesak
dilakukan penyitaan terhadap mobil tersebut dari Penggugat, sehingga
tindakan penyitaan tersebut telah sesuai pasal 38 ayat (2) jo. pasal 39 ayat
(1) huruf a KUHAP dan penyitaan dilakukan di Polres Binjai bukan di
Doorsmeer Ngumban Surbakti Kota Medan, karena Berita Acara Penyitaan
dilakukan di Polres Binjai tanggal 7 Desember 2011 sebagaimana telah
diakui Penggugat telah dibuat Berita Acara Penyitaan atas mobil tersebut
dari Penggugat, karena sesuai pasal 1 butir 16 KUHAP “ Penyitaan adalah
serangkaian tindakan penyidik untuk mengambil alih dan atau penyimpan
dibawah penguasaannya…. dan seterusnya “, maka bukti penyitaan (
pengambil alihan mobil tersebut ) adalah pada saat Penggugat
menandatangani Berita Acara Penyitaan mobil tersebut di Polres Binjai,
sedangkan mobil tersebut dibawa oleh anggota Sat Brimob Polda Sumut
dari Doorsmeer dijalan Ngumban Surbakti Medan ke Markas Brimob Polda
Sumut adalah tindakan pengamanan untuk upaya hukum penyitaan yang
akan dilakukan oleh para Tergugat III. Dan tidak ada kewajiban hukum
bagi para Tergugat III untuk menyerahkan surat perintah penyitaan mobil
tersebut kepada Penggugat dan Berita Acara Penyitaan yang telah
ditandatangani Penggugat sebagai bukti bahwa penyitaan dilakukan telah
sesuai prosedur hukum , sehingga penyitaan tersebut sah menurut hukum
dan selanjutnya mengajukan permintaan persetujuan penyitaan atas mobil
dari Penggugat tersebut kepada Ketua Pengadilan Negeri Binjai dengan
surat Kapolres Binjai Nomor : K/464/XI/2012/Reskrim tanggal 29
Nopember 2012 dan oleh Ketua Pengadilan Negeri Binjai memberikan
persetujuan penyitaan mobil tersebut dengan Nomor :
400/Pen.Pid/2012/PN.BJ tanggal 17 Desember 2012, maka dengan
demikian penyitaan mobil tersebut dari Penggugat telah sesuai prosedur
hukum yang berlaku sehingga sah menurut hukum , oleh karena itu
beralasan hukum dalil Penggugat untuk ditolak atau dikesampingkan;
r. Bahwa menanggapi dalil Penggugat ( posita poin 11 ) bahwa para Tergugat
III tidak mempertimbangkan Surat Keterangan dari Polda Sumut Direktorat
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
38
Lalu Lintas tanggal 31 Maret 2011 No.Pol.: SK/3309/III/2011/Asli-Absah
BPKB yang menjelaskan Buku BPKB dengan Nomor BOKB A 6682566 B
adalah sah dan Bon Faktur pemilik pertama yang dikeluarkan oleh PT.
Indomobil Suzuki Internasional tanggal 23 Juli 1997 adalah dalil yang tidak
berdasarkan hukum dengan alasan bahwa sebagaimana keterangan saksi
korban Hasudungan Zul Abidin Hutasoit bahwa mobil, BPKB dan STNK
tersebut serta uang sebesar Rp. 1.500.000.- ( satu juta lima ratus ribu rupiah )
diserahkan kepada tersangka WIDIATMOKO untuk memperpanjangan
pajak mobil tersebut, dan untuk pengganti mobil dipergunakan korban
tersangka WIDIATMOKO memberikan mobil Toyota Soluna, namun
seminggu kemudian pemilik mobil Toyota Soluna mengambil mobil
tersebut dari korban dengan alasan mobil tersebut adalah yang digelapkan
tersangka WIDIATMOKO, selanjutnya korban menghubungi tersangka
WIDIATMOKO perihal penyelesaian pengurusan perpanjangan pajak
mobilnya tersebut, namun tersangka WIDIATMOKO berjanji akan
menyelesaikannnya dan ia menjelaskan masih berada di Jogjakarta dan
akan mengembalikan mobil setelah ia berada di Medan dan hingga tanggal
6 Desember 2011 korban menemukan mobilnya tersebut dipergunakan
seseorang di Binjai dan menjelaskan bahwa mobil tersebut telah dibelinya
dari Show Room Perpec, sehingga melaporkannya ke penyidik Polres
Binjai, maka dengan adanya pada Penggugat surat dari Direktorat Lalu
lintas Polda Sumut, Faktur mobil dan bahkan BPKB maupun STKN mobil
tersebut berada pada Penggugat sudah sesuai dengan keterangan dari saksi
korban/pelapor Hasudungan Zul Abidin Hutasoit, sehingga hal tersebut
bukan berarti sebagai dalil untuk menghilangkan fakta hukum bahwa
mobil tersebut adalah hasil kejahatan dari tersangka WIDIATMOKO
kepada saksi korban Hasudungan Zul Abidin Hutasoit sebagai pemilik
mobil yang sah dan tidak benar setelah penyitaan mobil tersebut dilakukan,
para Tergugat III mempergunakan mobil tersebut untuk kepentingan
pribadi ( posita poin 12 ), oleh karena itu beralasan hukum dalil Penggugat
untuk ditolak atau dikesampingkan;
s. Bahwa menanggapi tuntutan Pengugat petitum (poin 8) meminta putusan
untuk menghukum para Tergugat III secara tanggung renteng membayar
kerugian kepada Penggugat sebesar Rp. 250.000.- ( dua ratus lima puluh
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
39
ribu rupiah ) setiap harinya sejak tanggal 7 Desember 2011 sampai batas
para Tergugat III menyerahkan mobil BK 88 VG tersebut kepada Penggugat
dalam keadaan baik, aman dan tidak ada kekurangan dan kerusakan mobil
tersebut, namun Penggugat tidak menjelaskan bentuk kerugian tersebut
dalam hal apa, sedangkan dalam petitum lain ( poin 10 ) meminta
menghukum Tergugat II dan Tergugat III untuk membayar membiaya
transportasi bagi Penggugat sebesar Rp. 100.000.000.- ( seratus juta
rupiah ), atas tidak dapat dinikmatinya jasa angkutan mobil Suzuki
Escudo BK 88 VG , adalah tuntutan tidak berdasarkan hukum karena
sebagaimana dalil yang diuraikan diatas bahwa penyitaan mobil tersebut
dilakukan para Tergugat telah sesuai ketentuan hukum yang berlaku dan
juga Penggugat tidak ada menyatakan bahwa Tergugat II dan Tergugat III
telah melakukan perbuatan melawan hukum dalam hal penyitaan mobil
tersebut serta dengan adanya Penggugat dengan saksi korban Hasudungan
Zu Abidin Hutasoit telah melakukan perdamaian, dimana Penggugat telah
menerima uang dari saksi korban sebesar Rp. 50.000.000.- ( Lima puluh juta
rupiah ) dimana hal ini telah cukup membuktikan bahwa Penggugat telah
mengakui bahwa sebelumnya bahwa mobil tersebut adalah hasil kejahatan
penipuan atau penggelapan yang dilakukan tersangka WIDIATMOKO
kepada saksi korban Hasudungan Zul Abidin Hutasoit , oleh karena itu
beralasan hukum tuntutan kerugian Penggugat untuk ditolak atau tidak
dapat diterima.
t. Bahwa demikian juga menanggapi tuntutan Penggugat ( petitum poin 9 )
untuk menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar
biaya/bunga, jasa Advokasi dan kerugian bagi Penggugat sebesar Rp.
200.000.000.- ( Dua ratus juta rupiah ), adalah tuntan yang tidak
berdasarkan hukum karena selain tindakan penyitaan mobil tersebut
dilakukan para Tergugat III telah sesuai ketentuan hukum yang berlaku (
KUHAP ) sebagaimana yang telah diuraikan diatas , juga Penggugat tidak
ada menyatakan bahwa Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan
perbuatan melawan hukum terkait penyitaan mobil yang dilakukan para
Tergugat III sebagai dasar hukum tuntutan kerugian yang diminta
Penggugat serta tuntutan biaya/bunga dan jasa advokasi adalah tuntutan
yang tidak ada relevansinya dengan perkara a quo karena menurut hukum
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
40
tidak ada kewajiban bagi Penggugat untuk harus menggunakan jasa
advokat untuk mengajukan gugatan perkara ini , oleh karena itu beralasan
hukum tuntutan Penggugat untuk ditolak atau tidak dapat diterima;
u. Bahwa untuk menanggapi permintaan Penggugat ( posita poin 24 ) untuk
melakukan penyitaan harta pribadi para Tergugat III yang maupun tidak
bergerak baik yang sudah ada saat ini maupun yang akan ada dikemudian
hari untuk diletakkan sita jaminan adalah permintaan yang tidak
berdasarkan hukum dengan alasan bahwa para Tergugat III melakukan
penyitaan mobil tersebut adalah atas perintah Undang – undang yang sah
dari penyidik Kepala Kepolisian Resort Binjai dengan Surat Perintah
Penyitaan Nomor : SP.Sita/947/XII/2011/Reskrim tanggal 7 Desember
2011 dan telah mendapatkan persetujuan penyitaan dari Pengadilan Negeri
Binjai Nomor : 400/Pen.Pid/2012/PN.BJ tanggal 17 Desember 2012 , oleh
karena penyitaan dilakukan telah sesuai ketentuan hukum yang berlaku,
sehingga tidak beralasan hukum untuk diletakkan penyitaan atas harta
benda milik para Tergugat III, karena tindakan penyitaan tersebut bukanlah
tindakan pribadi para Tergugat III melainkan perintah kedinasan yang
dilaksanakan atas perintah yang sah dari atasan para Tergugat III yaitu
Kepala Kepolisian Resort Binjai selaku penyidik, oleh karena itu beralasan
hukum permintaan peletakan sita tersebut untuk ditolak atau tidak dapat
diterima;
v. Bahwa menanggapi petitum poin 3 dan 4 supaya jual beli mobil BK 88 VG
antara Tergugat I supaya dinyatakan sah dan supaya menyatakan mobil
tersebut sebagai milik Penggugat adalah permintaan yang tidak
berdasarkan hukum dengan alasan sebagaimana telah diuraikan diatas
bahwa mobil Escudo BK 88 VG tersebut adalah milik saksi korban
Hasudungan Zul Abidin Hutasoit yang ditipu atau digelapkan oleh
tersangka WDIATMOKO yang selanjutnya korban melaporkan perbuatan
tersangka WIDIATMOKO tersebut ke Polres Binjai dan selanjutnya para
Tergugat III sebagai penyidik diperintahkan oleh Kepala Kepolisian Resort
Binjai untuk melakukan penyitaan mobil tersebut berdasarkan Surat
Perintah Penyitaan Nomor : SP.Sita/497/XII/2011/Reskrim tanggal 7
Desember 2011 karena mobil tersebut adalah merupakan hasil kejahatan
tindak pidana yang dilakukan tersangka WIDIATMOKO , dimana dalam
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
41
rangka penyidikan tindak pidana tersebut mengharuskan dilakukan
penyitaan atas mobil tersebut. Kemudian tanggal 17 Desember 2012
Penggugat dengan saksi pelapor/korban Hasudungan Zul Abidin Hutasoit
melakukan perdamaian dimana saksi pelapor/korban nenverikan uang
sebesar Rp. 50.000.000.- ( Lima puluh juta rupiah ) kepada Penggugat
dengan ketentuan Penggugat mengembalikan mobil tersebut kepada saksi
pelapor/korban Hasudungan Zul Abidin Hutasoit, Penggugat tidak
mempermasalahkan mobil tersebut kepada saksi pelapor Hasudungan Zul
Abidin Hutasoit dan selanjutnya Penggugat menyerahkan BPKB mobil
tersebut kepada saksi pelapor/korban. Kemudian hari itu juga tanggal 17
Desember 2012 Penggugat kembali meminjam BPKB mobil Escudo BK 88
VG dari saksi pelapor/korban untuk kepentingan Penggugat akan
mengajukan gugatan perdata di Pengadilan negeri Medan, dengan hal – hal
yang telah diuraikan tersebut diatas telah cukup membuktikan bahwa
mobil BK 88 VG tersebut adalah milik saksi pelapor/korban Hasudungan
Zul Abidin Hutasoit, oleh karena itu beralasan hukum permintaan
Penggugat untuk ditolak atau tidak dapat diterima;
w. Bahwa menanggapi tuntutan provisionil Penggugat menghukum para
Tergugat III baik sendiri – sendiri maupun bersama dan juga pihak lain
yang menguasai mobil Penggugat BK 88 VG tersebut untuk
mengembalikan kepada Penggugat walaupun masih proses persidangan
adalah tuntutan yang tidak berdasarkan hukum dengan alasan bahwa para
Tergugat III melakukan penyitaan mobil tersebut adalah atas perintah
Undang – undang yang sah dari penyidik Kepala Kepolisian Resort Binjai
dengan Surat Perintah Penyitaan Nomor : SP.Sita/947/XII/2011/Reskrim
tanggal 7 Desember 2011 dimana dalam konsideran pertimbangan
penyitaan mobil tersebut dilakukan adalah untuk kepentingan dalam
rangka penyelidikan atau penyidikan tindak pidana, penuntutan dan
peradilan dan telah mendapatkan persetujuan penyitaan dari Pengadilan
Negeri Binjai Nomor : 400/Pen.Pid/2012/PN.BJ tanggal 17 Desember
2012, dan penguasaan mobil tersebut sekarang ini adalah Kepala Kepolisian
Resort Binjai selaku penyidik tindak pidana penipuan atau penggelapan
yang dilakukan tersangka WIDIATMOKO kepada saksi korban
Hasudungan Zul Abidin Hutasoit selaku pemilik mobil BK 88 VG yang sah,
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
42
sehingga tidak ada kewenangan para Tergugat III untuk mengembalikan
mobil tersebut kepada Penggugat, oleh karena beralasan hukum tuntutan
Penggugat untuk ditolak atau tidak dapat diterima;
x. Bahwa berdasarkan hal – hal yang telah diuraikan diatas telah cukup
membuktikan bahwa tindakan para Tergugat III yang telah melakukan
penyitaan mobil Escudo BK 88 VG dari Penggugat adalah atas perintah
Undang – undang yang sah dan telah sesuai ketentuan hukum yang berlaku
(KUHAP) untuk kepentingan penyidikan tindak pidana yang dilaporkan
saksi korban Hasudungan Zul Abidin Hutasoit, maka penyitaan mobil
tersebut adalah sah menurut hukum, sehingga Surat Perintah Penyitaan
Nomor : SP.Sita/497/XII/2011/Reskrim tanggal 7 Desember 2011 adalah
berkekuatan hukum, dengan demikian Tergugat III tidak ada melakukan
perbuatan melawan hukum sebagaimana dalil Penggugat poin 15, 16, 17,
18,19, 20, 21, dan 22 maka beralasan hukum tuntutan kerugian dan
provisionil yang dimintakan Penggugat haruslah ditolak atau tidak dapat
diterima;
y. Bahwa menanggapi tuntutan kerugian yang dimintakan kepada Tergugat
III dan Tergugat II sebagaimana dalam petitum poin 8, 9 dan 10 adalah
tidak beralasan hukum dengan alasan sebagaimana telah diuraikan diatas
bahwa para Tergugat III melakukan penyitaan mobil Escudo BK 88 VG dari
Penggugat adalah atas perintah Undang – undang yang sah dan telah
sesuai ketentuan hukum yang berlaku (KUHAP) dan juga sesuai ketentuan
pasal 9 ayat (1) Peraturan Pemerintah nomor 27 Tahun 1983 Tentang
pelaksanaan Kitab Undang – undang Hukum Acara Pidana (KUHAP),
maka beralasan hukum tuntutan Penggugat tersebut untuk ditolak atau
tidak dapat diterima;
z. Bahwa oleh karena timbulnya perkara ini adalah dikarenakan tindakan
Penggugat dan yang diajukan oleh Penggugat sendiri, maka patut dan
beralasan menurut hukum apabila Penggugat dihukum untuk membayar
seluruh biaya – biaya yang timbul dalam perkara ini.
Berdasarkan eksepsi dan jawaban yang Tergugat II dan para Tergugat III ajukan
dalam Perkara ini, maka Tergugat II dan para Tergugat III memohon kepada Yang
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
43
Terhormat Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan
memutuskan perkara ini dengan amar sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI
- Menerima dan mengabulkan Eksepsi dari Tergugat II dan para Tergugat III.
DALAM POKOK PERKARA
- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak – tidaknya
menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
- Menghukum Penggugat untuk membayar ongkos Perkara yang timbul dalam
perkara ini.
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Pengadilan Negeri
Medan telah menjatuhkan putusan tanggal 19 September 2013 nomor :
618/Pdt.G/2012/PN.Mdn yang amarnya berbunyi sebagai berikut
DALAM EKSEPSI
- Menyatakan Eksepsi Tergugat I diterima untuk sebagian ;
DALAM POKOK PERKARA
- Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima ;
DALAM REKONPENSI DAN VRIJWARING
- Menyatakan gugatan Rekonpensi, Penggugat Rekonpensi dan Vrijwaring tidak
dapat diterima ;
DALAM KONPENSI/REKONPENSI
- Menghukum Penggugat dalam konpensi/Tergugat dalam rekonpensi untuk
membayar ongkos perkara sebesar Rp.986.000,- (sembilan ratus delapan puluh
enam ribu rupiah) ;
Membaca :
1. Relaas Pemberitahuan Putusan Pengadilan Negeri Medan yang disampaikan
kepada Kuasa Hukum Penggugat pada tanggal 08 Nopember 2013, dan kepada
Kuasa Hukum Tergugat I pada tanggal 07 Oktober 2013;
2. Risalah pernyataan permohonan banding yang dibuat oleh Wakil Panitera
Pengadilan Negeri Medan, Pembanding semula Penggugat menerangkan
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
44
bahwa pada tanggal 19 Nopember 2013, telah mengajukan permohonan
banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 19 September
2013 nomor : 618/Pdt.G/2012/PN.Mdn tersebut;
3. Relaas pemberitahuan pernyataan permohonan banding yang dibuat oleh
Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan, menerangkan bahwa pada
tanggal 11 Februari 2014, tanggal 23 Januari 2014, kepada pihak lawan-
lawannya telah diberitahukan adanya permohonan banding tersebut;
4. Risalah pemberitahuan memeriksa berkas perkara yang dibuat oleh Jurusita
Pengganti Pengadilan Negeri Medan, yang menerangkan bahwa masing-
masing pihak, pada tanggal 12 Februari 2014, tanggal 11 Februari 2014, dan
tanggal 23 Januari 2014, telah diberi kesempatan untuk mempelajari berkas
perkara tersebut;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA
Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Pembanding
semula Penggugat, telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara serta
syarat lainnya yang ditentukan oleh Undang - Undang, maka permohonan
banding tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini Pembanding semula Penggugat
meskipun mengajukan banding, akan tetapi sampai saat ini tidak ada mengajukan
memori banding, sehingga tidak diketahui secara pasti apa yang menjadi
keberatannya terhadap putusan Pengadilan tingkat pertama;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi membaca dan
meneliti serta memeriksa secara seksama berkas perkara dan salinan resmi
putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 19 September 2013 nomor :
618/Pdt.G/2012/PN.Mdn serta surat-surat lainnya yang berhubungan dengan
perkara ini, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa Majelis Hakim
Tingkat Pertama dalam putusannya yang menerima eksepsi Tergugat I untuk
sebahagian telah berdasarkan alasan yang tepat dan benar, karena itu dapat
dijadikan sebagai pertimbangan Hakim Pengadilan Tinggi dan putusan
Pengadilan Negeri tersebut dapat dikuatkan, kecuali mengenai redaksi dari amar
putusan, dimana Pengadilan Negeri tidak menyusun secara sistematis;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
45
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 19 September 2013 nomor
: 618/Pdt.G/2012/PN.Mdn diperbaiki sebagaimana tersebut dibawah ini ;
Menimbang, bahwa karena Pembanding semula Penggugat atau sebagai
pihak yang kalah, maka harus dihukum untuk membayar biaya perkara dalam
kedua tingkat peradilan;
Memperhatikan pasal dari Undang-Undang No. 20 tahun 1947 serta
ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan perkara ini ;
M E N G A D I L I :
- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat;
- Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 19 September 2013
nomor : 618/Pdt.G/2012/PN.Mdn, yang dimohonkan banding tersebut,
sekedar tentang format penyusunan diktum putusan, yang amar selengkapnya
sebagai berikut :
DALAM KONPENSI
DALAM EKSEPSI
- Menyatakan Eksepsi Tergugat I diterima untuk sebagian;
DALAM POKOK PERKARA
- Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
DALAM REKONPENSI :
- Menyatakan gugatan rekonpensi tidak dapat diterima;
DALAM KONPENSI/REKONPENSI
- Menghukum Pembanding semula Penggugat dalam konpensi/ Tergugat
dalam rekonpensi untuk membayar ongkos perkara dikedua tingkat peradilan
yang dalam tingakt banding ditetapkan sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima
puluh ribu rupiah);
Demikian diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi Medan pada hari Senin tanggal 9 Juni 2014 oleh kami H. MACHMUD
RACHIMI, SH.MH. Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan, selaku Hakim Ketua
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
46
Majelis, DAHLIA BRAHMANA, SH.MH. dan KAREL TUPPU, SH.MH. para
Hakim Anggota yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, dan
putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari
Selasa tanggal 10 Juni 2014 oleh Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri oleh
Hakim-Hakim Anggota, serta MUSA PENGARAPEN PURBA, SH. Panitera
Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan tanpa dihadiri oleh para pihak yang
berperkara maupun kuasanya.
HAKIM ANGGOTA, KETUA MAJELIS,
ttd ttd
1. DAHLIA BRAHMANA, SH.MH. H. MACHMUD RACHIMI, SH.MH.
ttd
2. KAREL TUPPU, SH.MH.
PANITERA PENGGANTI,
ttd
MUSA PENGARAPEN PURBA, SH.
Perincian Biaya : 1. Meterai Rp. 6.000,- 2. Redaksi Rp. 5.000,- 3. Pemberkasan Rp 139.000,-
Jumlah Rp. 150.000,-
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN