NILAI SOSIAL DAN PENGORBANAN TOKOH UTAMA DALAM …

7
Universitas WIralodra Indramayu 30 Vol.IX, No.2 Mei 2017 NILAI SOSIAL DAN PENGORBANAN TOKOH UTAMA DALAM KUMPULAN CERPEN MATA YANG ENAK DIPANDANG KARYA AHMAD TOHARI SEBAGAI BAHAN DAN MODEL PEMBELAJARAN DI SMA Permasalahan yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut. Bagaimana struktur cerpen Mata Yang Enak Dipandang karya Ahmad Tohari? Nilai- nilai sosial apa saja yang terdapat pada kumpulan cerpen Mata Yang Enak Dipandang karya Ahmad Tohari? bagaimanakah pengorbanan tokoh utama dalam kumpulan cerpen Mata Yang Enak Dipandang karya Ahmad Tohari? Apakah kumpulan cerpen Mata Yang Enak Dipandang karya Ahmad Tohari dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA? Bagaimana model yang tepat untuk pembelajaran cerpen Mata Yang Enak Dipandang karya Ahmad Tohari di SMA? Adapun metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif yaitu untuk mendeskripsikan unsur intrinsik, nilai sosial dan pengorbanan tokoh utama yang terdapat pada cerpen Mata Yang Enak Dipandang karya Ahmad Tohari. Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah telaah pustaka, yaitu suatu penelitian yang mempergunakan buku-buku yang berisi kumpulan pendapat para ahli dalam karyanya yang dipakai sebagai bahan acuan dalam penelitian ini. Studi pustaka yang dilakukan dalam penelitian ini dengan cara membaca beberapa buku di perpustakaan mengenai pendapat para ahli yang berkaitan dengan bahan acuan yang berhubungan dengan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai Berikut (1) Struktur dalam cerpen ini yaitu bertemakan tentang orang yang miskin tokoh-tokohnya juga para petani, latarnya disawah, alur maju, amanat harus sabar menghadapi kehidupan (2) Nilai-nilai sosial yang terdapat pada cerpen ini yaitu nilai material, nilai kerohanian dan nilai vital. Dari nilai-nilai tersebut lebih banyak mengandung nilai material dan nilai kerohanian (3) Dalam kumpulan cerpen ini hanya terdapat tiga pengorbanan yaitu pengorbanan kepada keluarga, pengorbanan kepada masyarakat dan pengorbanan karena kebenaran (4) cerpen ini cocok untuk dijadikan sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA (5) Model pembelajaran cerpen ini ditinjau dari nilai sosial dan pengorbananakan lebih bermakna jika menggunakan model pengajaran Investigasi Kelompok. Kata Kunci: Nilai sosial, pengorbanan, bahan dan model pembelajaran. PENDAHULUAN Ahmad Tohari banyak membuat karya yang mengangkat tentang kehidupan orang kecil atau orang miskin. Di antara karyanya terkumpul dalam kumpulan cerpen Mata Yang Enak Dipandang. Cerpen-cerpen yang terdapat dalam buku tersebut akan dianalisis, dengan pendekatan psikologi dan ABSTRAK oleh Eli Herlina [email protected]

Transcript of NILAI SOSIAL DAN PENGORBANAN TOKOH UTAMA DALAM …

Page 1: NILAI SOSIAL DAN PENGORBANAN TOKOH UTAMA DALAM …

Universitas WIralodra Indramayu 30

Vol.IX, No.2 –Mei 2017

NILAI SOSIAL DAN PENGORBANAN TOKOH UTAMA

DALAM KUMPULAN CERPEN MATA YANG ENAK DIPANDANG

KARYA AHMAD TOHARI SEBAGAI BAHAN

DAN MODEL PEMBELAJARAN DI SMA

Permasalahan yang menjadi

pembahasan dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut. Bagaimana

struktur cerpen Mata Yang Enak

Dipandang karya Ahmad Tohari? Nilai-

nilai sosial apa saja yang terdapat pada

kumpulan cerpen Mata Yang Enak

Dipandang karya Ahmad Tohari?

bagaimanakah pengorbanan tokoh utama

dalam kumpulan cerpen Mata Yang Enak

Dipandang karya Ahmad Tohari? Apakah

kumpulan cerpen Mata Yang Enak

Dipandang karya Ahmad Tohari dapat

dijadikan sebagai bahan pembelajaran

sastra di SMA? Bagaimana model yang

tepat untuk pembelajaran cerpen Mata

Yang Enak Dipandang karya Ahmad

Tohari di SMA?

Adapun metode yang digunakan

adalah metode penelitian deskriptif

kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif

yaitu untuk mendeskripsikan unsur

intrinsik, nilai sosial dan pengorbanan

tokoh utama yang terdapat pada cerpen

Mata Yang Enak Dipandang karya Ahmad

Tohari. Teknik penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah telaah pustaka,

yaitu suatu penelitian yang

mempergunakan buku-buku yang berisi

kumpulan pendapat para ahli dalam

karyanya yang dipakai sebagai bahan

acuan dalam penelitian ini. Studi pustaka

yang dilakukan dalam penelitian ini

dengan cara membaca beberapa buku di

perpustakaan mengenai pendapat para ahli

yang berkaitan dengan bahan acuan yang

berhubungan dengan penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan dapat disimpulkan sebagai

Berikut (1) Struktur dalam cerpen ini yaitu

bertemakan tentang orang yang miskin

tokoh-tokohnya juga para petani, latarnya

disawah, alur maju, amanat harus sabar

menghadapi kehidupan (2) Nilai-nilai

sosial yang terdapat pada cerpen ini yaitu

nilai material, nilai kerohanian dan nilai

vital. Dari nilai-nilai tersebut lebih banyak

mengandung nilai material dan nilai

kerohanian (3) Dalam kumpulan cerpen ini

hanya terdapat tiga pengorbanan yaitu

pengorbanan kepada keluarga,

pengorbanan kepada masyarakat dan

pengorbanan karena kebenaran (4) cerpen

ini cocok untuk dijadikan sebagai bahan

pembelajaran sastra di SMA (5) Model

pembelajaran cerpen ini ditinjau dari nilai

sosial dan pengorbananakan lebih

bermakna jika menggunakan model

pengajaran Investigasi Kelompok.

Kata Kunci: Nilai sosial, pengorbanan,

bahan dan model pembelajaran.

PENDAHULUAN

Ahmad Tohari banyak membuat

karya yang mengangkat tentang kehidupan

orang kecil atau orang miskin. Di antara

karyanya terkumpul dalam kumpulan cerpen

Mata Yang Enak Dipandang. Cerpen-cerpen

yang terdapat dalam buku tersebut akan

dianalisis, dengan pendekatan psikologi dan

ABSTRAK

oleh Eli Herlina

[email protected]

Page 2: NILAI SOSIAL DAN PENGORBANAN TOKOH UTAMA DALAM …

WACANA DIDAKTIKA

31 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

sosiologi sastra. Dengan menganailis karya

Ahmad Tohari menggunakan pendekatan

sosiologi sastra akan terlihat bagaimana

karya sastra tersebut barkaitan dengan

kehidupan sosial masyarakat.

Penulis memilih cerpen Mata Yang Enak

Dipandang sebagai bahan pembelajaran di

SMA. Kegiatan pemilihan bahan

pembelajaran ini dilakukan agar tujuan

pembelajaran tercapai secara optimal. Ide

cerita kumpulan cerpen Mata Yang Enak

Dipandang tentang kehidupan sosial,

kehidupan orang kecil atau orang miskin,

dan pengorbanan seorang kepala keluarga

demi memenuhi kebutuhan keluarganya.

KAJIAN TEORI

Pengertian cerpen

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

dinyatakan bahwa cerpen ialah berasal dari

dua kata, yaitu cerita yang artinya tuturan

tentang bagaimana terjadinya sesuatu hal dan

pendek berarti kisah yang di ceritakan

pendek (tidak lebih dari 10.000 kata) yang

memberikan kesan dominan dan

memusatkan hanya pada satu tokoh saja

dalam ceritanya.

Unsur Intrinsik dalam Cerpen

Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur-unsur

yang membangun karya sastra itu sendiri.

Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya

sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur

yang secara faktual dan di jumpai jika orang

membaca karya sastra. Unsur-unsur intrinsik

menurut Nurgiyantoro (2010: 23) adalah

plot, tema, penokohan, dan latar. Menurut

Aminudin (2009: 66) setting, penokohan,

tema, penokohan, sudut pandang, gaya

bahasa dan alur.

Pengertian Nilai Sosial Nilai merupakan kumpulan sikap

perasaan ataupun anggapan terhadap sesuatu

hal mengenai baik, buruk, benar, salah

,patut-tidak patut, mulia-hina, penting-tidak

penting.

Nilai sosial dibedakan menjadi tiga

macam yaitu:

a. Nilai material (berguna untuk

jasmani manusia)

b. Nilai vital (berguna untuk aktivitas

manusia)

c. Nilai kerohanian (berguna untuk

sumber akal, perasaan dan

keagamaan)

Pengertian Pengorbanan

Pengorbanan yaitu proses atau cara

perbuatan mengorbankan. Pengorbanan

merupakan untuk pernyataan kasih yang

tinggi, yang tidak mementingkan diri sendiri

dengan merelakan mendahulukan

kepentingan orang lain.

Jenis-jenis Pengorbanan

1. Pengorbanan kepada keluarga

2. Pengorbanan kepada masyarakat

3. Pengorbanan kepada bangsa dan negara

4. Pengorbanan karena kebenaran

5. Pengorbanan kepada agama

Pengertian bahan pembelajaran

Bahan pembelajaran adalah seperangkat

informasi yang harus diserap peserta didik

melalui pembelajaran yang menyengangkan.

Peserta didik harus benar-benar merasakan

manfaat bahan pembelajaran atau materi

setelah mempelajarinya (Iskandarwassid,

2008: 171).

Kriteria Bahan Pembelajaran

Kriteria pemilihan bahan pembelajaran

sastra menurut Rahmanto (2005: 27) yaitu;

1. Bahasa, pemilihan bahan pembelajaran

dengan memperhitungkan kosa kata yang

baru, memperhatikan segi

ketatabahasaan;

2. Psikologi, memilih bahan pembelajaran

harus sesuai dengan tahap-tahap

perkembangan psikologis siswa;

3. Latar belakang, memilih bahan

pembelajaran dengan menggunakan

prinsip mengutamakan karya-karya sastra

yang latar ceritanya dikenal oleh siswa.

Hakikat Model Pembelajaran

Menurut Suprijono (2013: 46) model

pembelajaran ialah pola yang digunakan

sebagai pedoman dalam merencanakan

Page 3: NILAI SOSIAL DAN PENGORBANAN TOKOH UTAMA DALAM …

Universitas WIralodra Indramayu 32

Vol.IX, No.2 –Mei 2017

pembelajaran di kelas maupun tutorial.

Melalui model pembelajaran guru dapat

membantu peserta didik mendapatkan

informasi, ide, ketrampilan, dan cara berfikir.

Model pembelajaran cenderung preskriptif,

dan relatif sulit dibedakan dengan strategi,

metode atau prosedur pembelajaran.

METODE PENELITIAN

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode deskriptif

kualitatif, yang berarti data dan hasil

analisisnya berbentuk deskriptif kualitatif.

Datanya tidak berupa angka-angka atau

koefisien tentang penghubung antar variabel.

Menurut Arikunto (2010:3) bahwa penelitian

deskriptif adalah penelitian yang

dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

kondisi atau hal lain-lain yang hasilnya

dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian.

Sesuai dengan pendapat tersebut,

penelitian ini memfokuskan penganalisisan

pada salah satu jenis karya sastra yakni

cerpen. Metode ini dipilih untuk

mendeskripsikan data, ungkapan pernyataan,

kata-kata tertulis, wacana yang mempunyai

makana, dan tindakan para tokoh dalam

cerpen. Data tersebut harus dikumpulkan

untuk memberikan jawaban terhadap

masalah yang dikaji. Data dalam penelitian

ini adalah kata, kalimat, dan ungkapan dalam

setiap kumpulan cerpen Mata Yang Enak

Dipandang karya Ahmad Tohari yang

mengandung nilai sosial dan pengorbanan

tokoh utamanya.

Sumber Data Penelitian

Sumber data penelitian yang

penulis gunakan adalah kumpulan cerpen

Mata Yang Enak Dipandang karya Ahmad

Tohari, diterbitkan pertama kali oleh penerbit

PT Gramedia Pustaka Utama anggota

IKAPI, jakarta, 2013, 214 halaman.

Teknik Pengumpulan Data

Selain metode penelitian, dalam suatu

penelitian diperlukan teknik khusus untuk

memudahkan peneliti dalam memeroleh data

penelitiannya yang akurat.

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang

digunakan untuk memeroleh data atau

mendapatkan data. Sugiyono (2010: 35-36)

menjelaskan bahwa: Dalam penelitian

kualitatif, yang menjadi instrumen adalah

peneliti itu sendiri. Posisi peneliti dalam

penelitian kualitatif sebagai human

instrument, berfungsi menetapkan fokus

penelitian, memilih informan sebagai sumber

data, melakukan pengumpulan data, menilai

kualitas data, analisis data, menafsirkan data

dan membuat kesimpulan atas temuannya.

Berdasarkan pengertian tersebut, yang

dinamakan instrumen penelitian adalah alat

atau data yang digunakan untuk melakukan

penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Nilai-nilai sosial yang ada dalam

Kumpulan Cerpen “Mata Yang Enak

Dipandang” ini yaitu;

a. Nilai material (berguna untuk

jasmani manusia).

Yang terdapat nilai material yaitu

cerpen “Mata Yang Enak

Dipandang”, “Penipu Keempat”, dan

“Sayur Bleketupuk”, “Daruan”.

Dalam cerpen “Mata Yang Enak

Dipandang” diceritakan tokoh Mirta yang

tidak bisa melihat. Karena demi

menyambung kebutuhan hidupnya, Mirta

menjadi seorang pengemis di tempat-tempat

yang ramai, dalam aktivitas mengemisnya

Mirta di temani oleh Tarsa. Tarsa sebagai

petunjuk jalan, tetapi Tarsa selalu menuntut

imbalan setiap kali membantu Mirta. Dari

hasil mengemisnya itu Mirta dapat

memenuhi kebutuhan jasmaninya, begitupun

dengan Tarsa dia dapat memenuhi kebutuhan

jasmaninya dari hasil imbalan pemberian

Mirta.

“Tapi uangmu sudah habis dan kita

belum makan, kamu juga belum kasih

aku upah!”

“Ya perolehan kali ini memang sangat

sedikit.”

Page 4: NILAI SOSIAL DAN PENGORBANAN TOKOH UTAMA DALAM …

WACANA DIDAKTIKA

33 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

“Itu salahmu. Kukira kamu tolol, tak

pandai mengemis.”(2013: 13).

b. Nilai vital (berguna untuk aktivitas

manusia).

Nilai vital terdapat dalam cerpen

“Harta Gantungan”. Yang

menceritakan aktivitas atau kegiatan

tokoh Kang Nurya yang ke

hidupannya selalu dengan kerbaunya.

Walau di dera penyakit ganas, ia tetap

tidak mau menjual seekor kerbau

yang jadi harta satu-satunya itu untuk

biaya berobat. Ia bersikeras

kerbaunya itu adalah harta

gantungannya.

Hari-hari Kang Nurya adalah

bersama binatang itu. Karena

keakraban itu bau kerbau adalah bau

Kang Nurya juga jadilah lelaki tua itu

dipanggil dengan sebutan Nurya

kebo.(2013: 134).

c. Nilai kerohanian (berguna untuk

sumber akal, perasaan, dan

keagamaan).

Cerpen-cerpen yang terdapat nilai

kerohanian yaitu cerpen “Warung

Penajem”, “Kang Sarpin Minta

Dikebiri”, “Akhirnya Karsim

Menyebrang Jalan”, “Rusmi Ingin

Pulang’. Cerpen “Warung Penajem”

menceritakan tokoh Jum yang ingin

membuka usaha warung, tetapi

karena persaingan dalam

perdagangan, kemudian Jum

mendatangi dukun untuk penajem

warungnya dan memberikan syarat

yang diberikan dukun tersebut untuk

memberikan kehormatannya. Kartawi

mendengar berita tentang istrinya

yang medatangi dukun dan

memberikan penajem untuk

warungnya itu. Jum menjelaskan

kepada suaminya itu bahwa memeang

benar dia telah mendatangi dukun dan

memberikan kehormatannya, tetapi

Jum menganggap bahwa itu hanya

main-main.

“yang saya berikan ke Pak Kayor

bukan begitu-begitu yang

sesungguhnya. Saya Cuma main-

main, Cuma pura-pura. Tidak

sepenuh hati, kang saya masih eling

begitu yang sebenarnya hanya untuk

kamu. Sungguh kang.” (2013: 59).

Dalam keagamaan menjelaskan

bahwa seorang wanita menyerahkan

kehormatannya hanya kepada

suaminya, tetapi dalam cerpen

“Warung Penajem” ini menceritakan

seorang wanita yang rela

menyerahkan kehormatan ke pada

laki-laki lain, dengan alasan apapun

itu sangat di larang dalam agama dan

berdosa.

2. Analisis Pengorbanan

a. Pengorbanan kepada keluarga

Pengorbanan yang diberikan

akan sangat berharga dan berguna

sekali untuk orang yang mendapat

pertolongan atau pengorbanannya.

Hal ini yang dirasakan oleh tokoh

Mirta dalam cerpen “Mata Yang

Enak Dipandang” Mirta adalah

seorang pengemis yang buta. Dalam

aktivitas mengemisnya Mirta di

temani oleh Tarsa. Tarsa sebagai

petunjuk jalan, tetapi Tarsa selalu

menuntut imbalan setiap kali

membantu Mirta. Apabila

keinginannya tidak di penuhi Tarsa

sering membiarkan atau

menelantarkan Mirta.

“Bila kamu tidak sakit, ayo

bangun. Kamu kere, bukan? Yang

namanya kere harus mengemis

bukan?

“Kali ini akau malas.”

“Tapi uangmu sudah habis dan

kita belum makan, kamu juga

belum kasih aku upah!”

“Ya perolehan kali ini

memang sangat sedikit.”

“Itu salahmu. Kukira kamu tolol,

tak pandai mengemis.”(2013: 13).

Page 5: NILAI SOSIAL DAN PENGORBANAN TOKOH UTAMA DALAM …

Universitas WIralodra Indramayu 34

Vol.IX, No.2 –Mei 2017

Meskipun Tarsa selalu

meminta imbalan kepada Mirta,

tetapi Mirta menganggap Tarsa

sebagai keluarganya sendiri karena

dia selalu menjadi petunjuk jalan

untuk Mirta dalam mengemis Mirta

kerja keras dan tidak mengeluh demi

memenuhi kebutuhan hidupnya dan

berbagi hasil untuk Tarsa.

b. Pengorbanan Kepada Masyrakat

Bisa membantu hidup atau

masalah seseorang menjadi lebih baik

adalah suatu pengorbanan yang

mulia, itu yang di alami Rusmi, dia

rela pergi diusir oleh masyarakat

karena status jandanya itu,

masyarakat berpikir kalau status

Rusmi dapat mengganggu rumah

tangga mereka, Rusmi merasa jika

dia pergi dari desanya itu masalah

yang ada akan hilang dan akan

membaik lagi. Rusmi pun pergi

meninggalkan desanya itu, berharap

pengorbanannya akan berguna dan

masyarakat di desa itu akan lebih

baik lagi.

c. Pengorbanan karena kebenaran

Cerpen yang mengandung

pengorbanan karena kebenaran yaitu

cerpen “Penipu Keempat”.

Pengorbanan itu akan selalu melekat

dan terkenang oleh orang yang

mendapat pengorbanan dan orang-

orang disekelilingnya, yang

mengetahui bentuk pengorbanan itu.

Ini yang di rasakan tokoh pengemis

yang dari Cikokol karena dalam

cerpen “Penipu Keempat” pengemis

ini meminta-minta kepada orang-

orang dengan alasan yang berbeda-

beda. Pengemis ini akan selalu

mengingat pengorbanan tokoh aku,

awalnya pengemis itu datang ke

rumah tokoh aku meminta-minta

dengan alasan ingin pulang ke

Cikokol tetapi tidak mempunyai uang

akhirnya tokoh aku memberikan

uangnya kepada pengemis itu. Pada

saat tokoh aku pergi ke pasar, dia

melihat pengemis yang mengaku dari

Cikokol itu sedang mengemis tetapi

dengan alasan yang berbeda,

pengemis itu sadar kalau dirinya

sudah ketahuan berbohong oleh

tokoh aku, pengemis itu merasa malu

dan langsung meminta maaf ke tokoh

aku, tetapi tokoh aku tidak marah dan

memaafkan pengemis itu.

“Maaf, Pak, saya telah menipu bapak

dan mencoba akan mengulanginya,”

katanya agak gemetar

“Tenanglah, orang Cikokol sejak

semula aku sadar dan mengerti

sampean menipuku.”

“Bapak meminta uang Bapak

kembali?”

“Hus! Yang kuminta adalah

kelanjutan cerita tentang uang yang di

copet orang dan tentang istri sampean

yang baru melahirkan.”

“Ah, Bapak, bisa saja. Bapak tentu

tahu itu cerita akal-akalan saya.”

(2013: 37).

3. Kriteria Bahan Ajar

Berdasarkan analisis dapat

disimpulkan bahwa nilai-nilai

pengorbanan tokoh utama kumpulan

cerpen “Mata Yang Enak Dipandang

“Karya Ahmad Tohari patut dijadikan

teladan siswa SMA, contohnya pada

cerpen “Mata Yang Enak Dipandang”

menceritakan seorang yang tidak bisa

melihat yang rela melakukan

pengorbanan yakni menjadi pengemis

untuk membeli kebutuhan sehari-hari,

dan dapat memberikan manfaat untuk

budi pekerti pembaca.

Hasil analisis pengorbanan tokoh

utama dalam kumpulan cerpen “Mata

Yang Enak Dipandang” Karya Ahmad

Tohari sangat tepat untuk pembelajaran

hidup dan diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari siswa SMA. Mereka akan

lebih menghargai orang tua, kakak yang

berkorban setulus hati demi kebahagiaan

mereka, istri yang berjuang demi usaha

rumah tangganya. Perjuangan seorang

Page 6: NILAI SOSIAL DAN PENGORBANAN TOKOH UTAMA DALAM …

WACANA DIDAKTIKA

35 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

wanita atau anak yang ingin kembali

pulang.

4. Model Pengajaran

a. Struktur

Langkah awal adalah menyajikan

sebuah masalah yang memancing

perhatian dan kehebohan siswa.

Penyajian masalah tersebut bisa

dilakukan secara verbal, atau mungkin

merupakan pengalaman yang nyata, baik

pengalaman yang benar-benar terjadi

ataupun pengalaman yang direkayasa

oleh guru tersebut.

Tahap Pertama : Menyajikan situasi

rumit (terencana

atau tidak

terencana)

Tahap Kedua : Menjelaskan dan

menguraikan reaksi

terhadap situasi

Tahap Ketiga : Merumuskan tugas

dan mengaturnya

dalam pembelajaran

(definisi masalah,

peran, tugas, dan

lain-lain)

Tahap Keempat : Studi yang mandiri

dan kelompok

Tahap Kelima : Menganalisis

perkembangan

dalam proses

Tahap Keenam : Mendaur Ulang

aktivitas

b. Sistem Sosial

Sistem ini berlandasan proses

demokrasi dan keputusan kelompok,

dengan struktur eksternal yang

rendah. Kebingungan yang diciptakan

haruslah alamiah tidak bisa

dipaksakan, kebingungan, dan

pertanyaan haruslah asli. Yang

merupakan hal utama yang harus

diperhatikan.

c. Peran/Tugas Guru

Guru berperan sebagai fasilitator

yang langsung terlibat dalam proses

kelompok (membantu pembelajaran

dalam merumuskan masalah,

bertindak, dan mengatur kelompok)

serta beberapa kebutuhan penelitian

dalam pengetahuan metode yang

akan digunakan serta berfungsi

sebagai seorang konselor akademik.

Siswa akan bereaksi saat menghadapi

sesuatu keadaan yang

membingungkan serta guru akan

menguji dan memerhatikan kebiasaan

mereka yang tercermin dalam reaksi

yang berbeda-beda. Mereka

menentukan informasi apakah yang

mereka butuhkan untuk mendekati

masalah dalam proses mengumpulkan

data yang relevan. Mereka

mengembangkan hipotesis dan

mengumpulkan informasi yang

dibutuhkan untuk mengkajinya. Lalu

mengevaluasi hasil yang mereka

dapatkan selanjutnya meneruskan

penelitiannya atau memulai penelitian

baru.

d. Sistem Dukungan

Lingkungan harus mampu merespon

tuntutan pembelajaran yang

bermacam-macam. Guru dan siswa

harus bisa menghimpun apa saja yang

dibutuhkan saat mereka

membutuhkannya.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis

data pada bab 4, peneliti mengemukakan

beberapa simpulan sebagai berikut.

a. Struktur cerpen yang terdapat dalam

buku “Mata Yang Enak Dipandang”

karya Ahmad Tohari ada tema, tokoh,

latar,alur dan amanat.

b. Nilai-nilai yang terdapat pada kumpulan

cerpen “Mata Yang Enak Dipandang”

karya Ahmad Tohari yaitu nilai material,

nilai kerohanian dan nilai vital. Yang

terdapat nilai material yaitu cerpen “Mata

Yang Enak Dipandang”, “Penipu

Keempat”, dan “Sayur Bleketupuk”,

“Daruan”, nilai vital terdapat dalam

cerpen “Harta Gantungan”, cerpen-

cerpen yang terdapat nilai kerohanian

yaitu cerpen “Warung Penajem”, “Kang

Sarpin Minta Dikebiri”, “Akhirnya

Page 7: NILAI SOSIAL DAN PENGORBANAN TOKOH UTAMA DALAM …

Universitas WIralodra Indramayu 36

Vol.IX, No.2 –Mei 2017

Karsim Menyebrang Jalan”, “Rusmi

Ingin Pulang’. Dari nilai-nilai tersebut

kumpulan cerpen “Mata Yang Enak

Dipandang” lebih banyak mengandung

nilai material dan nilai kerohanian.

c. Jenis-jenis pengorbanan tokoh utama

dalam kumpulan cerpen Mata Yang Enak

Dipandang karya Ahmad Tohari yaitu

pengorbanan pada keluarga, pengorbanan

kepada masyarakat, pengorbanan kepada

bangsa dan negara, pengorbanan karena

kebenaran, dan pengorbanan kepada

agama. Tetapi dalam kumpulan cerpen

“Mata Yang Enak Dipandang” ini hanya

terdapat tiga pengorbanan yaitu

pengorbanan kepada keluarga,

pengorbanan kepada masyarakat dan

pengorbanan karena kebenaran. Cerpen-

cerpen yang terdapat pengorbanan

kepada keluarga yaitu cerpen “Mata

Yang Enak Dipandang”, “Warung

Penajem”, “Sayur Bleketupuk”, “Harta

Gantungan”, “Daruan”. Cerpen yang

terkandung pengorbanan kepada

masyarakat yaitu cerpen “Rusmi Ingin

Pulang”, “Akhirnya Karsim Menyebrang

Jalan”. Cerpen-cerpen yang mengandung

pengorbanan karena kebenaran yaitu

cerpen “Penipu Keempat”, “Kang Sarpin

Minta Dikebiri”.

d. Berdasarkan dari berbagai aspek di atas,

maka penulis berasumsi kumpulan

cerpen “Mata Yang Enak Dipandang”

Karya Ahmad Tohari cocok untuk

dijadikan sebagai bahan pembelajaran

sastra di Sekolah Menengah Atas (SMA)

karena cerpen tersebut sesuai dengan

kriteria bahan pembelajaran sastra.

Model pengajaran yang tepat digunakan

untuk menganalisis cerpen ini adalah model

pengajaran Investigasi Kelompok. Model

pengajaran ini dapat membuat siswa lebih

aktif dan lebih leluasa untuk berinteraksi

dengan temannya karena model pengajaran

ini menggunakan metode diskusi kelompok.

Keterlibatan dengan orang lain akan

membuka kesempatan bagi siswa untuk

memperbaiki pemahaman terhadap materi

yang telah disampaikan.

DAFTAR PUSTAKA

Iskandarwassid, Dadang Sunandar. 2008.

Strategi Pembelajaran Bahasa.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori

Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:

Gajah Mada University Press.

Rahmanto. 2005. Metode Pengajaran Sastra.

Yogyakarta: Kanisius.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian

Pendidikan: Pendekatan

Kualitatif, Kuantitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta

Suprijono, Agus.2013. Cooperative

Learning: Teori dan Aplikasi

PAIKEM. Yogyakarya: Pustaka

Pelajar

Tohari, Ahmad.2013. Mata Yang Enak

Dipandang. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama. Bandung: Alfabeta