nicturia kdm

3
A. Pengkajian Keperawatan Riwayat penyakit saat ini Pada pasien yang mengalami urgensi berkemih (terutama nokturia)Sering kencing pada malam hari membuat tidak nyaman dengan kondisinya.merasa sulit tidur karena harus kencing berkali-kali dan kencingnya merasa tidak tuntas. Riwayat Tidur Kuantitas tidur pada pasien nokturia kurang dari 8 jam, jadi mereka hanya tidur sekitar 4-5 jam dan untuk kualitas tidurnya adalah tidak nyenyak karena pasien harus bangun untuk kencing. Pemeriksaan Fisik Kesan umum pasien tampak kesakitan karena nyeri yang ada pada abdomen bagian kanannya dan tekanan darahnya menjadi rendah < 120/80. Gejala Klinis Gejala klinis pa da gangguan p ola tidur disebabka n oleh nokturia ditanda i dengan , pucat , adany a kehitaman pada dae rah sekitar mata, wajah meringis , ba dannya lemas , kelopak mata bengkak, stress. Penyimpang an Tidur Penyimpang an tidurnya meliputi adanya halusinasi visual dan auditorik karena setiap saat selalu merasakan ingin BAK, bingung ,gangguan presepsi. B. Diagnosa Keperawata n Gangguan pola tidur berhubungan dengan urgensi berkemih.

Transcript of nicturia kdm

8/2/2019 nicturia kdm

http://slidepdf.com/reader/full/nicturia-kdm 1/3

A.  Pengkajian Keperawatan

Riwayat penyakit saat ini

Pada pasien yang mengalami urgensi berkemih (terutama nokturia)Sering kencing

pada malam hari membuat tidak nyaman dengan kondisinya.merasa sulit tidur karena

harus kencing berkali-kali dan kencingnya merasa tidak tuntas.

Riwayat Tidur

Kuantitas tidur pada pasien nokturia kurang dari 8 jam, jadi mereka hanya tidur

sekitar 4-5 jam dan untuk kualitas tidurnya adalah tidak nyenyak karena pasien harus

bangun untuk kencing.

Pemeriksaan Fisik 

Kesan umum pasien tampak kesakitan karena nyeri yang ada pada abdomen bagian

kanannya dan tekanan darahnya menjadi rendah < 120/80.

Gejala Klinis

Gejala klinis pada gangguan pola tidur disebabkan oleh nokturia ditandai dengan ,

pucat , adanya kehitaman pada daerah sekitar mata, wajah meringis , badannya lemas

, kelopak mata bengkak, stress.

Penyimpangan Tidur

Penyimpangan tidurnya meliputi adanya halusinasi visual dan auditorik karena setiap

saat selalu merasakan ingin BAK, bingung ,gangguan presepsi.

B.  Diagnosa Keperawatan

Gangguan pola tidur berhubungan dengan urgensi berkemih.

8/2/2019 nicturia kdm

http://slidepdf.com/reader/full/nicturia-kdm 2/3

C.  Perencanaan Keperawatan

Perencanaan keperawatan dalam hal ini ditujukan untuk bagaimana cara

mempertahankan kebutuhan istirahat dan tidur pasien dalam batas yang semestinya.

Tujuan :

Perbaikan dalam pola tidur agar pasien bisa tidur dan mampu menentukan kebutuhan

atau waktu tidur.

Kriteria Hasil :

-  Pasien dapat beristirahat malam hari dengan nyenyak sesuai dengan

kebutuhannya.

-  Pasien dapat BAK dengan normal.

Intervensi

1.  Tentukan kebiasaan tidur pasien.

R : Mengakaji perlunya dan mengidentifikasi intervensi yang tepat.

2.  Berikan tempat tidur yang nyaman dan beberapa barang milik pasien.

R :Untuk meningkatkan kenyamanan pada saat tidur serta dukungan fisiologis

maupun psokologis.

3.  Evaluasi tingkat stress/orientasi sesuai perkembangan hari demi hari.

R/: peningkatan kebingungan, disorientasi da tingkah laku yang tidak 

koopertif dapat malanggar pola tidur yang mencapai tidur pulas.

4.  Turunkan jumlah minum pada sore hari dan Lakukan berkemih sebelum tidur.

R/: menurunkan kebutuhan akan bangun untuk pergi ke kamar

mandi/berkemih selama malam hari.

5.  Putarkan musik yang lembut atau suara yang jernih

R/: menurunkan stimulasi sensori dengan menghanbat suara-suara lain dari

lingkungan sekitar yang bisa menghambat kenyenyakan tidur pasien

8/2/2019 nicturia kdm

http://slidepdf.com/reader/full/nicturia-kdm 3/3

 

D.  Implementasi Tindak Keperawatan

1)  Menanyakan kepada pasien kebiasaan tidurnya. 

2)  Memberikan tempat tidur yang nyaman dan memberikan barang pribadi

pasien. 

3)  Mengevaluasi tingkat stress pasien sesuai perkembangan hari demi hari. 

4)  Membatasi jumlah minum pasien pada sore hari dan meminta pasien untuk 

berkemih sebelum tidur. 

5)  Memutarkan musik yang lembut atau suara yang jernih untuk relaksasi

pasien. 

E.  Evaluasi Keperawatan

Evaluasi pada masalah kebutuhan tidur dan istirahat yang berhubungan dengan

urgensi berkemih dapt dinilai dari adanya kemampuan dalam memenuhi

1.  Jumlah tidur sesuai dengan kebutuhan tidur pasien. 

2.  Terapi untuk mengatsai gangguan tidur. 

3.  Hilangnya tanda klinis yang dialami pasien saat sebelum dilakukan terapi

seperti hilangnya rasa kegelisahan,ketidaknyamanan saat tidur.