News Letter U Kebun Raya Balikebunrayabali.com/files/news letter vol.II no.4 hal1.pdf · Salam...
Transcript of News Letter U Kebun Raya Balikebunrayabali.com/files/news letter vol.II no.4 hal1.pdf · Salam...
News Letter
Kebun Raya Bali
Vol: II No: 4 April-Juni 2012
Konservasi & Budaya Dalam Harmoni
ISSN : 2088-7744
Susunan redaksi:Pemimpin Umum: Kepala UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali-LIPI. Pemimpin Redaksi: Koordinator Jasa dan Informasi UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali-LIPI. Ketua Dewan Redaksi: Muntadliroh, S.I.Kom. Dewan Redaksi: I Wayan Mudarsa, SP, I Putu Suendra, SP, I Made Raharja Pendit, SP, I Gst Ngurah Putu Dedi Wirawan, A.Md, Renata Lusilaora, A.Md. Perwajahan: I Gede Wawan S, S.Sn. Alamat Redaksi: UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali-LIPI, Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali, 82191 Telp. (0368)2033211, 2033170, Fax. (0368)2033171. email: [email protected]. Redaksi menerima tulisan, foto dan gambar serta berhak memilih dan menyunting tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah isi. Versi daring dapat dibaca dan diunduh di http://www.krbali.lipi.go.id
“53 tahun sudah perjalanan Kebun Raya “Eka Karya” Bali tercinta ini. Kobar semangat seolah tak pernah padam dari lubuk hati para Putra Bangsa yang telah berjasa dalam mendirikan dan merawat kebun tercinta ini hingga generasi Kami kini. Kami akan terus berkarya dalam semangat yang sama, sekarang dan untuk selamanya.”
Pernyataan pemantik semangat di atas kiranya mampu mewakili suara hati Pegawai Kebun Raya Bali dalam menyambut perayaan
HUT ke-53 UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali yang jatuh pada tanggal 15 Juli 2012. Hal tersebut tertuang secara nyata dalam tema yang diusung kali ini yaitu “Reformasi Birokrasi: Melalui efisiensi & efektifitas kinerja yang berlandaskan profesionalisme & kebersamaan.” Dalam sambutan pembukaan pertandingan olah raga antar pegawai Kebun Raya Bali, I Nyoman Lugrayasa, M.Si mengatakan,”Perayaan HUT Kebun Raya Bali ke-53 Kita kaitkan dengan konservasi dan etos kerja, sekaligus mengajak semua pegawai untuk meningkatkan kebersamaan dalam mengimplementasikan Reformasi Birokrasi LIPI.”
Menurut Lugrayasa, sejauh ini Kebun Raya Bali sudah banyak melakukan perubahan mendasar untuk menyongsong Reformasi Birokrasi. Pergeseran pegawai telah banyak dilakukan sebagai wujud profesionalisme berdasarkan pada aturan dan kompetensi dari masing-masing pegawai. Hal tersebut merupakan bentuk tanggung jawab moral dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi untuk mendapatkan reward berupa remunerasi. Dengan remunerasi harapannya pegawai akan termotivasi dalam bekerja untuk meningkatkan profesionalisme dan menumbuhkembangkan semangat kebersamaan untuk menghadapi tatantangan yang semakin kompetitif.
Dalam rangka menyemarakkan HUT ke-53, Kebun Raya Bali menggelar serangkaian kegiatan dari tanggal 22 Juni sampai 16 Juli 2012. Diantaranya olah raga Volley Putra-Putri, Tennis Meja, Badminton, Sepak Bola Bersarung dan Jalan Santai. Pertandingan olah raga ini d
ibagi dalam empat kelompok yang beranggotakan 54 orang pegawaidan siswa magang. “Berdasarkan hasil rekap semua pertandingan, juara pertama dimenangkan oleh Regu II, juara kedua diraih oleh Regu I, juara ketiga oleh Regu III dan juara empat diraih Regu IV,” tutur I Ketut Diarna selaku Koordinator Seksi Olah Raga.
Selain kegiatan olah raga, workshop dan lomba identifikasi tumbuhan turut menyemarakkan HUT Kebun Raya Bali ke-53. Menurut Agung Kurniawan sebagai penanggung jawab kegiatan, lomba ini bertujuan untuk menguji kemampuan peserta Diklat Taksonomi Tumbuhan, Peneliti dan Pengamat di Seksi Konservasi Ex-situ dalam mengenal tumbuhan koleksi Kebun Raya Bali, karena selama ini jumlah SDM yang memiliki keahlian mengenal tumbuhan masih terbatas. Lomba identifikasi tumbuhan telah dilaksanakan pada tanggal 5 Juli 2012 dan diikuti oleh 20 orang peserta. Lomba ini dimenangkan oleh I Made Sumerta dengan skor 53 poin, disusul I Putu Suparta (41 poin) dan I Ketut Toya (37 poin).
Kegiatan lainnya yang juga dilaksanakan meliputi kegiatan sosial dengan memberikan sumbangan bibit tanaman sejumlah 200 pohon kepada Kelompok Pecinta Alam Malon Danu Candikuning II, pemeriksaan IVA gratis untuk anggota Dharma Wanita Persatuan Kebun Raya Bali yang merupakan kerjasama dengan Puskesmas Baturiti, serta pelatihan panjat pohon yang diperuntukkan bagi Litkayasa dan Peneliti bekerjasama dengan Tree Top. Sedangkan lomba menggambar ilustrasi tumbuhan dan lomba fotografi alam dibuka dari tanggal 2-9 Juli 2012 dan hasilnya akan dipamerkan pada acara puncak peringatan HUT ke-53 Kebun Raya Bali pada tanggal 16 Juli 2012.
Pada puncak perayaan HUT KR Bali, akan ditampilkan pentas seni, launching buku Araceae serta produk Pestisida Organik (Pestior) hasil penelitian I Putu Agus Hendra Wibawa. Di samping itu, akan dilaksanakan pula peresmian Taman Lumut dan Lycophite. (I Wayan Mudarsa)
REFORMASI BIROKRASI DAN SEMANGAT KEBERSAMAAN
WARNAI HUT KEBUN RAYA BALI KE-53
Iptekda merupakan kegiatan Alih Teknologi untuk mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan teknologi guna
menggerakkan ekonomi kerakyatan sehingga memberi dampak yang positif. Melalui penerapan Iptekda, masyarakat bisa merasakan berbagai kemudahan dari implementasi teknologi dan cara-cara baru dari Kelompok Alih Teknologi, diantaranya dari LIPI dan Perguruan Tinggi. Program Iptekda ini pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan taraf hidup masyarakat, membuka lapangan kerja baru dan mengurangi kemiskinan.
Di tahun 2012, Kebun Raya Bali menjalankan program Iptekda berupa Pengembangan Produksi Kompenit dengan memanfaatkan sampah organik di kawasan Kebun Raya Bali. Kompenit merupakan salah satu produk unggulan Kebun Raya Bali dan hingga kini telah banyak dimanfaatkan oleh petani di Kabupaten Tabanan dan sekitarnya. Seiring dengan meningkatnya jumlah permintaan, kadang kala produsen merasa kewalahan, karena selama ini proses pengerjaannya masih mengandalkan tenaga manusia.
Bertolak dari permasalahan tersebut, menggerakkan Wawan Sujarwo, M.P, I Nyoman Lugrayasa, M.Si, dan I Made Ardaka, S.Si, untuk mengembangkan teknik usaha pupuk organik dalam skala industri, serta berupaya mengurangi pemakaian pupuk kimia dalam pertanian secara luas. Dalam pelaksanaannya, program yang dikomando oleh Wawan Sujarwo ini menitikberatkan pada perbaikan mesin pengayak dan blower yang digunakan dalam proses produksi, sehingga bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas Kompenit yang dihasilkan. “Beberapa alat yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktifitas dan mempercepat proses fermentasi, diantaranya dengan menambah kuantitas dan daya PK mesin pencacah dan pengayak, pembelian blower dan selang udara, serta pembelian mesin pembalik perlu diprioritaskan karena kegiatan pembalikan material organik memegang peran penting akan jadi atau tidaknya sampah organik menjadi kompos,” ungkap Wawan. Kegiatan ini juga menggandeng KPN Bina Sejahtera Kebun Raya Bali sebagai ujung tombak perluasan jaringan pemasaran Kompenit. (Muntadliroh)
IPTEKDA 2012: PENGEMBANGAN PRODUKSI KOMPENIT KEBUN RAYA BALI
DIKLAT TAKSONOMI TUMBUHAN
UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya Bali” merupakan lembaga yang mempunyai peran penting di bidang
konservasi tumbuhan. Sudah barang tentu Kebun Raya Bali harus mempunyai SDM yang memadai di bidang pengenalan dan identifikasi tumbuhan. Meskipun tumbuhan koleksi merupakan benda yang tidak asing lagi bagi pegawai Kebun Raya Bali, namun masih banyak yang perlu diketahui secara mendalam terutama dari segi pemahaman keilmuannya.
Untuk mewujudkan SDM yang professional di bidang ini, maka pada tanggal 4 Juni 2012 Kebun Raya Bali kembali menggelar Pendidikan Pelatihan Taksonomi Tumbuhan. Diklat ini diikuti 11 orang peserta yaitu tiga orang Fungsional Litkayasa dan 11 lainnya merupakan Kandidat Litkayasa. Diklat Taksonomi Tumbuhan ini dilaksanakan tiga kali seminggu dalam kurun waktu tiga bulan dan merupakan lanjutan dari diklat sebelumnya yang telah dilaksanakan tahun 2011. Materi yang diberikan kali ini terbatas pada suku Moraceae, Rubiaceae, Orchidaceae, Myrtaceae, Meliaceae, Sapindaceae, Poaceae, Arecaceae, Araceae dan Paku-pakuan.
Pjs. Kepala Kebun Raya Bali I Made Patru, S.Sos dalam sambutannya mengatakan, “Melalui diklat ini akan dapat dihasilkan SDM yang benar-benar menguasai teknik-teknik identifikasi tumbuhan di bidangnya masing-masing. Kebun Raya Bali sebagai Lembaga Konservasi Tumbuhan memiliki asset berupa koleksi tumbuhan hidup dan kering (herbarium). Oleh karena itu, kesempatan yang diberikan lembaga ini semoga benar-benar dimanfaatkan oleh perserta diklat.”
Salah seorang pengajar diklat, I Wayan Warnata, S.IP mengatakan bahwa tujuan diklat ini selain menghasilkan tenaga yang terampil dalam mengenal tumbuhan, Kebun Raya merupakan Lembaga Konservasi yang di dalamnya ada Unit Sertifikasi Tumbuhan sehingga diharapkan mampu memberikan pelayanan yang baik kepada lembaga lain dalam hal validasi nama tumbuhan. (I Wayan Mudarsa)
Proses pembalikan kompos masih menggunakan
peralatan manual.
Hasil diklat
taksonomi
dipraktekkan
pada saat lomba
identifikasi tanaman.
Salam Hangat Dari RedaksiPembaca setia Newsletter Kebun Raya Bali, 53 tahun sudah usia
Kebun Raya Bali kini. Sebuah perjalanan panjang yang ditebus dengan keringat pengorbanan dan ketulusan pengabdian Putera Bangsa. Sepanjang perjalanan Kebun Raya Bali, tantangan dan hambatan datang silih berganti. Namun, setiap masalah senantiasa mendewasakan pola pikir Kita, sehingga pundi-pundi prestasi tetap mampu Kita torehkan. Sebuah persembahan istimewa untuk Kebun Raya Bali tercinta di tahun ini adalah hasil riset Pestisida Organik (Pestior), buku Araceae serta terwujudnya Taman Lumut dan Lycophyte yang mempercantik kebun Kita. Selamat membaca.
Potret Kebun
Empat mahasiswa jurusan Biologi Program Sarjana Biologi Sekolah
Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (ITB)
mengikuti kegiatan magang/Praktek Kerja Lapangan selama dua
minggu di Kebun Raya Bali, tepatnya dari tanggal 31 Mei hingga 15 Juni
2012. Keempat mahasiswa tersebut adalah: Riska Parikrama dengan
topik magang “Studi Pendahuluan Aklimatisasi Dendrobium spectabile
di Kebun Raya “Eka Karya” Bali: Pendekatan Karakteristik Stomata; Rizka
Noviandari dengan Topik magang “Pengaruh Ekstrak Daun Sirih (Piper
betle) terhadap Ulat Penggerek Daun pada Tanaman Nicolaia speciosa
di Kebun Raya “Eka Karya” Bali; Destry Nurfitri Arisandi dengan topik
magang “Optimasi Penggunaan Fungisida Dithane dalam Proses
Sterilisasi Eksplan Rhododendron renschianum Sleum secara In Vitro di
Kebun Raya “Eka Karya” Bali; Karlina Febrianti Wardani dengan topik
magang “Pengaruh Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata) terhadap
Ulat Penggerek Daun pada Tanaman Nicolaia speciosa di Kebun Raya
“Eka Karya” Bali.
Pada angkatan tahun ini, sebanyak 120 orang mahasiswa Jurusan
Biologi ITB bebas memilih topik dan tempat magang sesuai minat
mereka. Selain di Kebun Raya Bali, mahasiswa ITB lainnya juga ada
yang melakukan magang di beberapa tempat di Bali antara lain di Balai
Besar Perikanan Gondol, Bali Zoo, Bali Bird Park dan Coral Cek Denpasar.
Sedangkan untuk wilayah lainnya, mereka ada yang magang di Kebun
Raya Cibodas, Perusahaan minyak TOTAL, bahkan hingga PT. Freeport
di Papua seperti yang dijelaskan Destry.
Saat ditanya mengenai pengalaman yang didapatkan selama magang
di Kebun Raya Bali, Riska Parikrama menuturkan ada banyak ilmu yang
diperoleh, tidak hanya berkaitan dengan kegiatan penelitian yang
mereka lakukan, tetapi juga bagaimana mereka belajar berkomunikasi
dengan orang. Soft skill dan hard skill yang diperoleh di bangku kuliah
di sini benar-benar diaplikasikan sehingga bisa menjadi bekal di dunia
kerja kelak.
Mereka juga memberikan masukan untuk Kebun Raya Bali mengenai
peningkatan fasilitas pendukung terutama untuk penyediaan fasilitas
laboratorium, juga pentingnya penambahan staf teknisi laboratorium
sehingga ada yang membantu peneliti dalam menyiapkan peralatan
laboratorium. (Gde Wawan Setiadi)
Mahasiswa ITB Magang di Kebun Raya Bali
Rumah Dinosaurus di Kebun Raya Bali
Awas…ada Dinosaurus! Eit, jangan panik dulu. Sekarang di Kebun
Raya Bali telah dibangun sebuah rumah paranet berbentuk
Dinosaurus yang berlokasi di Taman Cyathea. Rumah paranet ini
digunakan untuk mengkoleksi jenis lumut, Lycophyte, dan tumbuhan
Paku. Latar belakang dibangunnya rumah paranet yang digagas dan
didesain oleh I Dewa Putu Darma tersebut adalah sebagai rumah
bagi koleksi Lumut, Lycophyte, dan beberapa tumbuhan Paku yang
merupakan tumbuhan pertama yang beradaptasi dan mendominasi
vegetasi bumi pada zaman Dinosaurus. Untuk menandai ketuaannya,
maka dibuatlah sosok Dinosaurus Triceratops. Hal yang membanggakan
dari pembangunan rumah koleksi ini adalah pengerjaannya dilakukan
secara swadaya dan gotong-royong oleh staf Kebun Raya Bali.
Bangunan berbentuk Dinousaurus ini dibiayai dari dana anggaran rutin
dan ditunjang dengan anggaran PKPP Ristek. Proses pembangunannya
membutuhkan waktu selama satu tahun. “Uniknya, di sini kita bercerita
tentang evolusi tumbuhan darat, kapan mereka muncul, bagaimana
mereka berkembang dan keanekaragamannya” imbuh Dr. Bayu Adjie.
Beliau juga mengungkapkan rencana selanjutnya adalah menata ulang
koleksi tumbuhan Paku dengan memperhatikan pengelompokan
takson dan juga sejarah evolusinya. Hal ini berguna untuk tata kelola,
pendidikan dan juga pengembangan koleksi. (Gde Wawan Setiadi)
Cara terbaik untuk menghilangkan penat di tengah padatnya
kota Beijing serta tingginya polusi udara di sana ialah dengan
berkunjung ke Kebun Raya Beijing yang terletak di jalan Wofo Si,
Xiang Shan, Distrik Haidian sekitar 23 km dari pusat kota Beijing. Akses
menuju Kebun Raya Beijing dapat dicapai dengan menggunakan
kendaraan umum seperti Bus dan Metro Subway.
Banyak tempat menarik di dalam kawasan Kebun Raya Beijing yang
patut untuk dikunjungi dan di adopt konsep penataan kawasannya,
diantaranya Wofo Temple (Kuil Buddha Tidur), Kebun Peach Ornamental,
Lembah Cerry, Arboretum, Kebun Penjing, Konservatorium (rumah
kaca besar) dan museum yang memamerkan barang-barang antik
seperti lukisan Tiongkok, dan baju kuno kerajaan Tiongkok, serta fosil-
fosil hewan langka. Khusus untuk Wofo Temple dan Konservatorium
dikenakan biaya masuk tambahan diluar tiket yang harus dibayar
sebesar 15 RMB (Rp. 15.000,-).
Belajar dari Kebun Raya Beijing
Foto: Gede Wawan setiadi
Pengelolaan Kebun Raya Beijing lebih menitikberatkan pada penataan
kawasan dan taman yang dikombinasikan dengan pamandangan alam
pegunungan dan aliran sungai untuk menarik minat pengunjung.
Terlihat bahwa jumlah pengunjung yang memadati Kebun Raya
Beijing cukup tinggi, didominasi oleh kalangan lansia dan keluarga
yang menghabiskan waktu dengan bersantai dibawah pohon dengan
menggelar tikar di pelataran lapangan rumput. Banyaknya restaurant,
toko, dan penjual makanan instant semakin memudahkan pengunjung
untuk menghabiskan waktu seharian di Kebun Raya Beijing tanpa
merasa kesulitan untuk mencari makanan.
Keragaman jenis tanaman koleksi umum di luar konservatorium, jika
dibandingkan dengan Kebun Raya di Indonesia masih kalah jauh.
Meskipun luasnya hanya 56 ha dan didirikan pada tahun 1955, Kebun
Raya Beijing telah berhasil mengkoleksi 6000 jenis tanaman yang
terdiri dari 2000 jenis pohon dan perdu, 1640 varietas tanaman tropis
dan subtropis, 500 species tanaman bunga (di dominasi jenis hybrid),
dan 1900 jenis tanaman buah, tanaman air dan tanaman obat China.
Sebagian besar tanaman yang ada di Kebun Raya Beijing belum
memiliki papan nama lengkap dengan nomor register seperti halnya
Kebun Raya yang ada di Indonesia.
Pelajaran berharga yang dapat di petik dari Kebun Raya Beijing adalah
bagaimana Kebun Raya di Indonesia dapat menata kawasan menjadi
zonasi yang menarik, menata taman dengan ide kreatif, menonjolkan
sejarah Kebun Raya dari masa ke masa dalam bentuk museum dan
mengupayakan pelestarian tanaman tropis dengan membangun
konservatorium yang sangat besar. Hal tersebut dapat menjadi studi
perbandingan dalam pengelolaan Kebun Raya di Indonesia khususnya
Kebun Raya Bali yang akan memasuki jenjang usia ke-53 dan berharap
rencana pembangunan konservatorium bisa cepat terealisasi. (Wawan
Sujarwo)
Bangunan konservatoriun berdiri megah di
Kebun Raya Beijing.
Cara terbaik untuk menghilangkan penat di tengah padatnya
kota Beijing serta tingginya polusi udara di sana ialah dengan
berkunjung ke Kebun Raya Beijing.