new prop.docx
-
Upload
yohannatania -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of new prop.docx
-
8/16/2019 new prop.docx
1/53
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang
diperoleh berdasarkan pembelajaran dan dilakukan atas dasar kesadaran, sehingga
seseorang, keluarga, kelompok, atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri
dalam hal kesehatan dan mampu mewujudkan kesehatan masyarakat (enkes !",
#$%%). &ujuan dari PHBS sendiri adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran,
dan kemauan untuk hidup bersih dan sehat sehingga dapat meningkatkan derajad
hidup seoptimal mungkin ('epkes !", #$$). 'i bidang penegahan dan
penanggulangan penyakit serta penyehatan lingkungan, perilaku yang perlu
dipraktikkan adalah menui tangan dengan sabun, pengelolaan air minum dan
makanan yang memenuhi syarat, menggunakan air bersih, menggunakan jamban
yang sehat, pengelolaan limbah air yang memenuhi syarat, memberantas jentik
nyamuk, tidak merokok di dalam ruangan, dll (enkes !", #$%%).
Penerapan PHBS harus dipraktikkan dalam berbagai tatanan, seperti
rumah tangga, institusi pendidikan, tempat kerja, tempat umum, dan *asilitas
pelayanan kesehatan. Pelaksanaan PHBS di satu tatanan akan berpengaruh pada
pelaksanaan PHBS di tatanan lainnya. 'alam pelaksanaan PHBS diperlukan
beberapa strategi, yaitu gerakan pemberdayaan, bina suasana, dan ad+okasi.
Pemberdayaan merupakan kegiatan memposisikan masyarakat dalam mengambil
tindakan dan keputusan yang berkaitan dengan kesehatan dirinya. Pada kegiatan
1
-
8/16/2019 new prop.docx
2/53
pemberdayaan, pemberian in*ormasi seara terusmenerus akan menyebabkan
masyarakat menjadi paham, sehingga masyarakat dari tidak tahu menjadi tahu dan
dari tidak mau menjadi mau sehingga PHBS dapat terlaksana dengan baik. Bina
suasana adalah suatu upaya yang dilakukan agar masyarakat mau melakukan pola
perilaku yang sudah disosialisasikan sebelumnya, dengan ara meniptakan
lingkungan sosial yang mendukung terlaksananya PHBS. Ad+okasi adalah suatu
upaya untuk mendapat dukungan dan komitmen dari pihakpihak yang terkait,
seperti tokohtokoh masyarakat yang berperan sebagai narasumber, penyandang
dana, penentu kebijakan, ataupun masyarakat dan media yang berperan dalam
teriptanya PHBS (enkes !", #$%%).
&ujuan dari pembangunan kesehatan adalah untuk mewujudkan kesadaran,
kemampuan, serta kemauan untuk melakukan pola hidup sehat dalam kehidupan
seharihari sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. 'erajat
kesehatan yang tinggi merupakan sebuah in+estasi bagi pembangunan sumber
daya manusia yang produkti* baik dalam bidang sosial maupun ekonomi.
Pembangunan kesehatan harus diselenggarakan berdasarkan asas
perikemanusiaan, keseimbangan, man*aat, perlindungan, gender, keadilan, non
diskriminati*, normanorma agama, serta menghormati setiap hak dan kewajiban
('irektorat -enderal Bina esehatan asyarakat et al, #$%$).
Anggota masyarakat yang paling penting dijadikan sasaran dalam
penerapan PHBS adalah anak S'. Hal ini karena pada masa tersebut merupakan
masa yang paling eksplorati* (bermain dengan lingkungan) serta merupakan masa
masa yang tepat untuk dapat menerima dan menyerap in*ormasi dengan tepat
2
-
8/16/2019 new prop.docx
3/53
-
8/16/2019 new prop.docx
4/53
-
8/16/2019 new prop.docx
5/53
esehatan asyarakat et al, #$%$). Berdasarkan keterangan dari data tersebut dan
menimbang pentingnya penerapan PHBS bagi anak S', maka penelitian ini perlu
dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh anak tunadaksa tingkat S' telah
melaksanakan PHBS dalam kehidupan sehariharinya. Penelitian ini akan
menggunakan kuesioner dan wawanara kepada anak tunadaksa untuk menambah
tingkat +aliditas data.
5
-
8/16/2019 new prop.docx
6/53
B. !umusan asalah
• Sejauh mana tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku pola hidup bersih
dan sehat anakanak tunadaksa tingkat S'.
• Apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan, sikap, dengan perilaku
pola hidup bersih dan sehat anakanak tunadaksa tingkat S'.
asalah penelitian tersebut penting untuk diteliti karena menurut 1H;,
PHBS masih menjadi penyebab utama dari penyakitpenyakit (diare dan
aingan) yang disebabkan oleh tingkat sanitasi dan hygienitas, serta sejauh ini
belum ada penelitian tentang pola perilaku hidup bersih dan sehat pada anak
disabilitas khususnya tunadaksa di "ndonesia. Selain itu, penelitian ini dapat
digunakan sebagai tolok ukur dalam mengetahui seberapa jauh pemahaman, sikap,
dengan perilaku anakanak tunadaksa tingkat S' terhadap pola hidup bersih dan
sehat serta mengetahui ada < tidaknya hubungan antara ketiga +ariabel tersebut,
sehingga dapat digunakan sebagai e+aluasi dalam rangka pelaksanaan PHBS.
7. &ujuan Penelitian
7.%. &ujuan umum =
engetahui hubungan antara tingkat pengetahuan, sikap, dengan perilaku pola
hidup bersih dan sehat anakanak tunadaksa tingkat S'.
7.#. &ujuan khusus =
• engetahui tingkat pengetahuan pola hidup bersih dan sehat anakanak
tunadaksa tingkat S'.
• engetahui sikap anak tunadaksa tingkat S' terhadap pola hidup bersih
dan sehat.
• engetahui perilaku anak tunadaksa tingkat S' terhadap pola hidup
bersih dan sehat.
6
-
8/16/2019 new prop.docx
7/53
• engetahui ada < tidaknya hubungan antara tingkat pengetahuan, sikap,
dengan perilaku pola hidup bersih dan sehat anakanak tunadaksa tingkat
S'.
'. an*aat Penelitian
%. Bagi klinisi < dokter
enambah wawasan tentang PHBS, mengetahui sejauh mana tingkat pelaksanaan
PHBS yang sudah dilakukan oleh anakanak tunadaksa tingkat S', mengetahui
araara khusus yang dapat dilakukan anakanak tunadaksa dalam melaksanakan
PHBS, serta untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan, sikap, dan
perilaku anakanak tunadaksa tingkat S' terhadap PHBS.
#. Bagi masyarakat
asyarakat dapat mengetahui sejauh mana PHBS telah dilakukan di kalangan
anakanak khususnya anakanak tunadaksa, sehingga pihak orang tua atau
keluarga dari anakanak tunadaksa tersebut dapat memantau pelaksanaan PHBS.
Selain itu masyarakat dapat mengetahui seberapa pentingnya PHBS sehingga
dapat menegah terjadinya penyakitpenyakit yang disebabkan oleh tingkat
hygienitas dan sanitasi yang buruk (diare dan aingan).
5. Bagi institusi pendidikan
Pihak sekolah dapat mengetahui sejauh mana PHBS telah dilaksanakan dan dapat
membuat perenanaan ataupun programprogram untuk mendukung terlaksananya
PHBS.
>. easlian Penelitian
7
-
8/16/2019 new prop.docx
8/53
Pada penelitian ini, tidak mengandung unsur plagiatisme karena pada
penelitian sebelumnya belum ada yang meneliti PHBS pada anak tunadaksa di
"ndonesia. Pada penelitian ini juga mengau pada aspek etis, dengan
mempertimbangkan bahwa penelitian ini sebelumnya harus disetujui oleh pihak
sekolah, siswa yang akan dijadikan subjek penelitian, dan orang tua. 'i bawah ini
terdapat beberapa penelitian tentang PHBS yang digunakan sebagai auan
re*erensi pada penelitian ini.
Peneliti -udul etode Hasil
8ulia
Prastianingsih et
al, #$%$
Perbedaan &ingkat
Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
(PHBS) di Sekolah
'asar 9egeri dan
Sekolah 'asar
Swasta di
eamatan
enjeran
;bser+asi, ross
setional
&erdapat
perbedaan tingkat
PHBS di S'
9egeri dan S'
Swasta eamatan
enjeran.
9o+ia Luth+iatin
et al, #$%%
'eterminan
Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
Pada Siswa
Sekolah 'asar
;bser+asi, ross
setional
Ada hubungan
antara
pengetahuan siswa
S' tentang PHBS
dengan tindakan
PHBS pada siswa
S'.
8
-
8/16/2019 new prop.docx
9/53
Ada hubungan
antara peran guru
terkait PHBS
dengan tindakan
PHBS pada siswa
S'.
Sendy 1owor et
al, #$%5
?ambaran Perilaku
Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)
Sekolah Pada
Siswa Sekolah
'asar ?"
Lemoh
;bser+asi, ross
setional
?ambaran
Pengetahuan
tentang
Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
(PHBS) Sekolah
di Sekolah 'asar
?" Lemoh
adalah sangat
baik.
-alaluddin, #$$: Pengaruh Sanitasi
Lingkungan,
Personal Hygiene,
dan arakteristik
Anak terhadap
"n*eksi eaingan
pada urid
Sekolah 'asar di
7ross setional Sanitasi
lingkungan,
personal hygiene,
dan karakteristik
anak berpengaruh
terhadap in*eksi
keaingan.
9
-
8/16/2019 new prop.docx
10/53
eamatan Blang
angat ota
Lhokseumawe
Siti @auiah, #$$/ @aktor*aktor yang
Berhubungan
dengan Perilaku
Hidup Bersih dan
Sehat Siswa di #
Sekolah 'asar
('engan dan
&anpa Program
PHBS) elurahan
Lorok Pakjo
Palembang &ahun
#$$/
7ross setional @aktor*aktor yang
Berhubungan
dengan Perilaku
Hidup Bersih dan
Sehat Siswa di #
Sekolah 'asar
('engan dan
&anpa Program
PHBS) elurahan
Lorok Pakjo
Palembang &ahun
#$$/
10
-
8/16/2019 new prop.docx
11/53
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
%. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
%.%. 'e*inisi PHBS
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang
diperoleh berdasarkan pembelajaran dan dilakukan atas dasar kesadaran, sehingga
seseorang, keluarga, kelompok, atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri
dalam hal kesehatan dan mampu mewujudkan kesehatan masyarakat (enkes !",
#$%%). esehatan merupakan hak dasar sehingga menjadi *aktor penentu kualitas
sumber daya manusia (Sina et al, #$%$). ualitas sumber daya manusia yang
mampu berdaya saing akan dapat teripta jika pengawasan kesehatan di mulai dari
tingkat pra sekolah, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah
menengah atas. Anak belajar dan diajar oleh lingkungan (orang tua, guru, dan
11
-
8/16/2019 new prop.docx
12/53
temantemannya) tentang tingkah laku yang baik dan tidak baik (?unarsa, #$$).
isi pembangunan kesehatan adalah menggerakkan pembangunan nasional
berwawasan kesehatan, mendorong kemandirian masyarakat, memelihara dan
meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau, serta
memelihara dan meningkatkan kesehatan indi+idu, keluarga, dan masyarakat,
serta lingkungan. @aktor lingkungan (lingkungan pemukiman, lingkungan kerja,
lingkungan sosial, dan lingkungan rekreasi) sangat penting karena manusia
melakukan interaksi dan interelasi dengan proses kehidupannya (Hermawan dan
"khsan, #$%5).
%.#. Latar Belakang PHBS
Pemerintah mengembangkan suatu program Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS). Latar belakang adanya program ini karena masalah penyakit yang
berkaitan dengan perilaku dan perubahan gaya hidup semakin kompleks (!oni et
al, #$%5). &eori Blum pada 9otoadmojo (#$$4) mengatakan bahwa derajat
kesehatan dipengaruhi oleh / *aktor utama, yaitu *aktor lingkungan, perilaku,
pelayanan kesehatan, dan keturunan. 'iantara beberapa *aktor tersebut, perilaku
paling sukar untuk dirubah karena perilaku merupakan hal yang sangat kompleks
dan memiliki bentangan yang luas (Sina et al, #$%$). Seara konsep teori perilaku,
awalnya dibutuhkan pengetahuan, pengetahuan yang ada akan dapat merubah
sikap, sehingga dapat berpengaruh terhadap tindakan < perilaku. &ingkat
pengetahuan yang buruk akan menyebabkan gagalnya pelaksanaan PHBS. Sikap
merupakan wujud dari kesiapan untuk bertindak, sehingga merupakan
predisposisi tindakan suatu perilaku (humayra Sulisno, #$%#).
12
-
8/16/2019 new prop.docx
13/53
-
8/16/2019 new prop.docx
14/53
(2,%3), dan ka*ein (5,0 3). &erdapat hasil penelitian yang menyebutkan bahwa
kebiasaan membuang sampah sembarangan dapat terjadi di semua kalangan, baik
warga miskin maupun warga yang berpendidikan tinggi (Sina et al, #$%$).
%.0. asalah esehatan yang Berhubungan dengan PHBS
Hasil !iskesdas #$$4 bahwa diare masih menjadi masalah kesehatan
utama di "ndonesia, terbukti bahwa angka morbiditas diare di "ndonesia menapai
/#5 per %$$$ penduduk (Sina et al, #$%$). 1H; mengatakan bahwa kematian
pada anak F 0 tahun sebanyak ,: juta pada tahun #$%% dan %/ 3 disebabkan oleh
diare. 'iperkirakan bahwa #,0 miliar anak F 0 tahun menderita diare tiap
tahunnya di seluruh dunia. 'i "ndonesia, khususnya alimantan Barat, diare
sebagian disebabkan oleh lingkungan dan buruknya perilaku kesehatan
masyarakat. Salah satu *aktor penyebab tingginya angka kejadian diare pada balita
adalah perilaku dan pengetahuan ibu. ;rang yang perilaku hidup bersih dan
sehatnya kurang baik memiliki risiko 5,0 kali lebih besar untuk menderita diare
(Sirait et al, #$%5).
%.. &atanan PHBS
PHBS dapat dilakukan di semua tatanan, baik itu tatanan rumah tangga,
institusi pendidikan, tempat kerja, tempat umum, dan dalam tatanan bidang
kesehatan. Pelaksanaan PHBS di berbagai tatanan, dipengaruhi oleh *aktor*aktor
indi+idu, lingkungan *isik, dan lingkungan sosial.
%..%.!umah &angga
14
-
8/16/2019 new prop.docx
15/53
Akti+itas PHBS yang dilakukan di lingungan keluarga adalah =
• Penggunaan air bersih
• enui tangan menggunakan sabun dan air bersih
• Pengelolaan terhadap air minum dan makanan
• Penggunaan jamban yang sehat (jangan buang air besar sembarangan)
• Buang sampah pada tempatnya
• akan buah dan sayur setiap hari
• elakukan akti+itas *isik setiap hari
• Pengelolaan terhadap air limbah
• &idak merokok terlebih di dalam rumah
• Bayi diberikan AS" eksklusi*
• Penimbangan balita setiap bulan
• Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
• emberantas jentik nyamuk
%..#."nstitusi Pendidikan
Perilaku PHBS yang harus dilakukan di institusi pendidikan adalah =
• enui tangan menggunakan sabun dan air bersih
• engonsumsi makanan dan minuman yang sehat
• ebuang sampah pada tempatnya
• enggunakan jamba yang sehat
• &idak merokok
• &idak mengonsumsi 9APGA (narkotika, alkohol, psikotropika, dan at
adikti* lainnya)
• emberantas jentik nyamuk
• &idak meludah di sembarang tempat
%..5.&empat erja
7akupan PHBS yang dapat dilakukan di tempat kerja adalah =
• &idak merokok
• &idak meludah di sembarang tempat
• enui tangan dengan sabun
15
-
8/16/2019 new prop.docx
16/53
• &idak mengonsumsi 9APGA
• embuang sampah pada tempatnya
• emberantas jentik nyamuk
• enggunakan jamban yang sehat
• engonsumsi makanan dan minuman yang sehat
%../.&empat 6mum
7akupan PHBS yang dapat dilakukan di tempat umum adalah =
• &idak merokok
• &idak meludah di sembarang tempat
• enui tangan dengan sabun
• &idak mengonsumsi 9APGA
• embuang sampah pada tempatnya
• emberantas jentik nyamuk
• enggunakan jamban yang sehat
%..0.Pelayanan esehatan
• &idak merokok
• &idak meludah di sembarang tempat
• enui tangan dengan sabun
• &idak mengonsumsi 9APGA
• embuang sampah pada tempatnya
• emberantas jentik nyamuk
• enggunakan jamban yang sehat
(enkes !", #$%%)
%.4. Program "ndonesia Sehat #$%$
&erdapat beberapa program yang disusun oleh 'irjen Bina esehatan
asyarakat dalam rangka asyarakat Sehat dan andiri enuju "ndonesia Sehat
#$%$, yaitu
a. eningkatkan status kesehatan perorangan, keluarga, komunitas, dan
masyarakat.
b. enanggulangi berbagai masalah kesehatan prioritas.
16
-
8/16/2019 new prop.docx
17/53
. enyelenggarakan berbagai program kesehatan masyarakat yang ino+ati*,
e*ekti*, dan e*isien.d. eningkatkan peran serta dan kemandirian masyarakat dalam
pemeliharaan kesehatan.
e. enggalang berbagai potensi untuk penyelenggaraan program kesehatan
masyarakat.
Programprogram tersebut harus melibatkan masyarakat karena
masyarakat tidak hanya sebagai sasaran pembangunan kesehatan, tetapi juga
sebagai pelaku pembangunan kesehatan. 'alam rangka perubahan perilaku sehat,
'epartemen esehatan menggalakkan program promosi kesehatan. Promosi
kesehatan membantu masyarakat dalam mempelajari upaya kesehatan, sehingga
terjadilah perubahan perilaku. &ahap perubahan perilaku seseorang adalah =
a. &ahap kesadaran (awareness) b. &ahap tertarik (interest)
. &ahap mempertimbangkan (e+aluation)
d. &ahap menoba (trial)
e. &ahap mengadopsi perilaku baru
(Birawa, #$$4)
%.2. esehatan 'iri
6paya pertama yang digunakan untuk membangun kesehatan diri adalah
dengan menumbuhkan kesadaran pemahaman perilaku hidup bersih dan sehat.
Pelaksaan upaya kesadaran akan pentingnya PHBS dapat dilakukan dengan
penyuluhan, orientasi, dan pelatihan, serta perlu menggerakkan masyarakat, di
mana membutuhkan kerja sama dengan berbagai instasi, seperti 'epkes, BB9,
"'", dll (Sutedjo, #$$). Selain dibutuhan kesadaran, setiap masingmasing orang
17
-
8/16/2019 new prop.docx
18/53
juga harus mampu bersedia mengubah kebiasaan buruknya yang tidak sesuai
denga perilaku hidup bersih dan sehat, seperti makan makanan epat saji (junk
*ood) dan kurangnya kepedulian pada kesehatan diri sendiri (@arida, #$$:).
#. &unadaksa
#.%. 'e*inisi &unadaksa
&unadaksa adalah salah satu bentuk disabilitas yang disebabkan oleh
kelainan pada tulang, sendi, dan otot karena bawaan sejak lahir atau disebabkan
karena penyakit atau keelakaan sehingga membutuhkan alat bantu gerak.
elainan anggota tubuh dari tunadaksa akan menimbulkan reaksi yang berbeda
dari lingkungannya. !eaksi yang berbeda ini akan ditanggapi berbeda pula oleh
anak tunadaksa yang menyandang aat sejak lahir (bawaan) dengan yang
menyandang aat setelah lahir (trauma, penyakit). Anak tunadaksa yang
meyandang aat sejak lahir akan lebih mudah menerima kondisinya ketimbang
tunadaksa yang menyandang aat setelah lahir. Hal ini karena anak tunadaksa
yang sudah mengalami kelainan sejak lahir akan mudah menerima diri apa
adanya, sedangkan kelainan yang didapat setelah lahir akan menyebabkan mereka
harus menjalani hidup baru sebagai penyandang aat (Sari, #$%#). Anak
tunadaksa yang menyandang aat setelah lahir tidak menutup kemungkinan akan
memperlihatkan adanya gejolak emosi, sehingga dapat menimbulkan stres
('amayanti dan !ostiani, #$$5).
@aktor*aktor yang mempengaruhi penerimaan diri adalah
a. Sikap yang realistis
Sikap realistis adalah mau seara nyata menerima diri apa adanya.
18
-
8/16/2019 new prop.docx
19/53
b. eberhasilan
Seseorang harus mengembangkan tingkat keberhasilannya dalam suatu
atau lebih bidang sehingga potensi dapat berkembang semaksimal
mungkin.
. 1awasan diri
Pentingnya mengetahui kelemahan dan kelebihan diri agar dapat
menerima diri apa adanya.
d. onsep diri yang stabil
elihat konsep diri seara stabil baik pada saat yang menguntungkan
maupun tidak.e. 1awasan sosial
etika orang lain memandang diri mereka sebagai pribadi yang positi*,
maka seara tidak langsung hal itu akan turut mempengaruhi kita
bagaimana ara kita menghargai diri kita sendiri sebagaimana orang lain
menghargai dirinya sendiri.
(!idha, #$%#)
#.#. Sel* >steem
Adanya reaksi yang negati* dari lingkungan akan menyebabkan sel*
esteem menjadi rendah. Sel* esteem merupakan e+aluasi orang lain terhadap
dirinya (Sari, #$%#). Sel* esteem dibagi menjadi 5 komponen, yaitu =
a. Perasaan disertakan (*eeling o* belonging), yaitu perasaan indi+idu bahwa
dirinya diterima dan dihargai dalam suatu kelompok.
b. Perasaan mampu (*eeling o* ompetene), yaitu suatu perasaan yang
timbul apabila seseorang mampu melakukan sesuatu dengan hasil yang
sesuai dengan harapan.
. Perasaan berharga (*eeling worth), yaitu seseorang indi+idu yang merasa
dirinya berharga karena adanya pujian atau pernyataanpernyataan yang
19
-
8/16/2019 new prop.docx
20/53
bersi*at pribadi, ontoh pintar, antik, dll. Hal ini akan membuat indi+idu
tersebut memiliki harga diri atau sel* respet.(Sirait, #$$#)
omponen sel* esteem inilah yang akan membentuk keperayaan diri dan
kemampuan seseorang. Apabila anak tunadaksa memiliki rasa peraya diri yang
tinggi serta mau menerima diri apa adanya, maka akan memiliki sel* esteem yang
tinggi. &erdapat beberapa *aktor yang mempengaruhi sel* esteem, yaitu
pengalaman, pola asuh, lingkungan, sosial ekonomi, dan body image. Body image
adalah pandangan dan penilaian seseorang mengenai tubuhnya. Body image
dipengaruhi oleh *aktor media massa, keluarga, dan hubungan interpersonal.
Sebagai ontoh, seseorang yang memiliki bentuk *isik yang baik akan
meningkatkan rasa peraya diri yang tinggi karena body image yang positi* (Sari,
#$%#).
7iriiri orang yang bisa menerima diri apa adanya adalah
a. Adanya keyakinan diri untuk mampu menghadapi persoalan
b. enganggap dirinya berharga dan sederajat dengan orang lain
. &idak menganggap dirinya aneh atau merasa ditolak orang lain
d. &idak merasa malu pada diri sendiri
e. Berani bertanggung jawab terhadap apa yang telah dilakukan
*. 'apat menerima pujian dan elaan seara objekti* g. &idak menyalahkan diri atas segala keterbatasan yang dimiliki
(Hartini dan ahdan, #$%#)
Anakanak disabilitas harus memiliki si*at tahan banting agar memiliki
pertahanan diri yang kuat. epribadian tahan banting mampu membantu
seseorang untuk terhindar dari stres. Beberapa aspek yang menunjukkan bahwa
20
-
8/16/2019 new prop.docx
21/53
seseorang tahan banting adalah mampu mengontrol diri atas peristiwaperistiwa
yang dialami, memiliki komitmen, memiliki karakter hallange sehingga
menganggap hidup sebagai tantangan yang menyenangkan sehingga tertarik untuk
semakin maju (obasa, %:2#).
#.5. esejahteraan Sosial
6paya peningkatan kesejahteraan sosial penyandang aat diatur oleh
Peraturan Pemerintah !" 9o. /5 tahun %::2. Anakanak disabilitas berhak
mendapatkan kesempatan yang sama dalam hal pendidikan, pekerjaan, perlakuan
yang sama dalam berbagai aspek kehidupan dan penghidupan. aka dari itu,
pemerintah dan masyarakat memiliki tanggung jawab yang sama dalam
pembinaan anakanak disabilitas sehingga memiliki masa depan yang lebih erah.
6ntuk meningkatkan kesejahteraan anak disabilitas dapat diupayakan melalui
pemberdayaan mereka dalam rehabilitasi pendidikan dan bantuan usaha. Selain itu
diperlukan adanya aksesibilitas *isik dan non*isik. 7ontoh aksesibilitas *isik
adalah latihan kemandirian, sedangan aksesibilitas non*isik adalah penerimaan
dari lingkungan sekitar (Sholikhah, #$%5).
#./. lasi*ikasi &unadaksa
Anak tunadaksa dapat digolongkan menjadi # berdasarkan sistem
kelainannya, yaitu kelainan pada sistem erebral (erebral palsy) dan kelainan
pada sistem otot dan rangka (musulus skeletal system).
Cerebral Palsy
21
-
8/16/2019 new prop.docx
22/53
elainan pada sistem erebral terjadi pada sistem sara* pusat atau adanya
kelumpuhan otak. &andatanda dari erebral palsy adalah adanya kelainan sikap
atau bentuk tubuh, kelainan gerak, adanya kelainan koordinasi, serta kadang
kadang disertai adanya gangguan psikologis dan sensoris karena adanya
kerusakan pada saat perkembangan otak. 'erajat keaatan erebral palsy adalah
a. !ingan
Berjalan tanpa alat bantu, berbiara jelas, dan dapat merawat diri sendiri
b. Sedangemerlukan bantuan untuk berjalan (long leg brae), latihan untuk
berbiara, serta membutuhkan bantuan orang lain untuk mengurus diri
. Berat
embutuhkan perawatan tetap dari orang lain dalam hal ambulansi,
berbiara, maupun untuk merawat diri.
lasi*ikasi 7P berdasarkan kerusakan gerakan yang terjadi =
a. Spastik
;tot mengalami kekakuan dan seara permanen akan menjadi kontraktur. 7P
spastik dibagi lagi berdasarkan jumlah ektremitas yang terkena =
• onoplegi = Hanya satu anggota gerak yang lumpuh, misalnya salah satu
kaki
• 'iplegia = Lumpuh pada salah satu sepasang ekstremitas (kaki kanan dan
kiri atau kaki kiri dan kanan)
• Paraplegia = Lumpuh pada kedua tungkai kaki
• &riplegia = Bila mengenai 5 ekstremitas, misalnya mengenai kedua lengan
22
-
8/16/2019 new prop.docx
23/53
dan % kaki
• uadriplegia = elumpuhan pada keempat ekstremitas
• Hemiplagia = engenai salah satu sisi dari tubuh
b.'iskinetik
?erakan tak terkontrol, tremor, dan rigid yang mengenai tangan, kaki, lengan, atau
tungkai, dan pada sebagian besar kasus, otot muka dan lidah, menyebabkan anak
tampak menyeringai dan selalu mengeluarkan air liur.Penderita juga mengalami
masalah gerakan otot biara (disatria).
. Ataksid
Adanya koordinasi yang burukI berjalan tidak stabil dengan gaya berjalan kaki
terbuka lebar, meletakkan kedua kaki dengan posisi yang saling berjauhan,
kesulitan dalam melakukan gerakan yang epat dan tepat (menulis dan
menganingkan baju), dan tremor.
d. 7ampuran
empunyai lebih dari % bentuk 7P. ombinasi yang sering ditemukan adalah
spastik dan gerakan athetoid.
Penyebab =
%. "n*eksi selama kehamilan
7ontoh = !ubella, 7C, dan toJoplasmosis
23
-
8/16/2019 new prop.docx
24/53
#. "kterus neonatorum
"kterus yang berat dan tidak diterapi akan menyebabkan kerusakan sel otak seara
permanen.
5. ekurangan oksigen berat (hipoksik iskemik) pada otak atau trauma kepala
selama proses persalinan.
As*iksia pada bayi dengan kesulitan persalinan akan menyebabkan rendahnya
supply oksigen pada otak bayi, sehingga dapat mengalami kerusakan otak yang
dikenal hipoksik iskemik ense*alopati.
(Saharso, #$$)
Poliomyelitis
'isebabkan oleh +irus polio. Poliomyelitis dapat menyebaban otot menjadi keil
(atro*i), kekakuan sendi (kontraktur), pemendekan anggota gerak, adanya
kelengkungan tulang belakang (skoliosis), telapak kaki yang membengkok ke luar
atau ke dalam, dislokasi sendi, dan genu reur+atum (lutut masuk ke dalam).
lasi*ikasi poliomyelitis berdasarkan tingginya lesi pada susunan sara* pusat
a. Spinal
Adanya kelemahan otot leher, perut, punggung, dia*ragma, dan ekstremitas, di
mana yang terbanyak adalah ekstremitas bawah. &ersering yaitu otototot besar =
pada tungkai bawah (Kuadriseps, *emoris) dan pada lengan otot (deltoideus). Si*at
kelumpuhannya adalah asimetris.
24
-
8/16/2019 new prop.docx
25/53
b. Bulbar
Adanya kelemahan motorik dari satu atau lebih sara* ranial dengan atau tanpa
gangguan pusat +ital, seperti pernapasan, sirkulasi, dan temperatur tubuh. Bila
kelemahan meliputi sara* kranial "D, D, dan D"" maka akan menyebabkan
paralisis lidah, *aring, dan laring.
. Bulbospinal
?ejalanya ampuran antara bentuk spinal dan bulbar.
d. >nse*alitik
'itandai dengan kesadarn menurun, tremor, dan kadangkadang kejang.
(Pasaribu, %::0)
Muscle ystro!"y
Bersi*at genetik. Adanya kelumpuhan pada *ungsi otot, bersi*at progresi*, semakin
hari semakin parah. ondisi kelumpuhannya bersi*at simetris, yaitu pada kedua
tangan saja, atau kedua kaki saja, atau pada kedua tangan dan kaki. ?ejala anak
musle dystrophy baru kelihatan setelah anak berumur 5 tahun, dimulai dari
gerakangerakan yang lambat, sering jatuh, dan akhirnya tidak mampu berdiri
dengan kedua kakinya.
S!i#a bi$ia
elainan neural tube yang terjadi akibat kegagalan neural tube untuk
menutup dengan sempurna. Hal ini menyebabkan kelumpuhan, hydroephalus,
25
-
8/16/2019 new prop.docx
26/53
-
8/16/2019 new prop.docx
27/53
dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan akti* dalam
mewujudkan kesehatan masyarakat. Pada +isi "ndonesia Sehat #$%$ mengajak
serta memoti+asi masyarakat dan penyelenggara pelayanan kesehatan untuk
mengubah pola pikir dari sudut pandang sakit menjadi sudut pandang sehat,
jabaran ini disebut dengan Paradigma Sehat. PHBS merupakan perwujudan nyata
dari paradigma sehat. &ujuan PHBS sendiri adalah meningkatkan, memelihara,
dan melindungi kesehatan baik perorangan, keluarga, maupun masyarakat.
Latar belakang adanya program ini karena masalah penyakit yang
berkaitan dengan perilaku dan perubahan gaya hidup semakin kompleks. &eori
Blum pada 9otoadmojo (#$$4) mengatakan bahwa derajat kesehatan dipengaruhi
oleh / *aktor utama, yaitu *aktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan
keturunan. 'iantara beberapa *aktor tersebut, perilaku paling sukar untuk dirubah
karena perilaku merupakan hal yang sangat kompleks dan memiliki bentangan
yang luas. Seara konsep teori perilaku, awalnya dibutuhkan pengetahuan,
pengetahuan yang ada akan dapat merubah sikap, sehingga dapat berpengaruh
terhadap tindakan < perilaku. &ingkat pengetahuan yang buruk akan menyebabkan
gagalnya pelaksanaan PHBS. Sikap merupakan wujud dari kesiapan untuk
bertindak, sehingga merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku.
PHBS dapat dilakukan di semua tatanan, baik itu tatanan rumah tangga,
institusi pendidikan, tempat kerja, tempat umum, dan dalam tatanan bidang
kesehatan. Pelaksanaan PHBS di berbagai tatanan, dipengaruhi oleh *aktor*aktor
indi+idu, lingkungan *isik, dan lingkungan sosial. 6paya pertama yang digunakan
untuk membangun kesehatan diri adalah dengan menumbuhkan kesadaran
27
-
8/16/2019 new prop.docx
28/53
pemahaman perilaku hidup bersih dan sehat. Pelaksaan upaya kesadaran akan
pentingnya PHBS dapat dilakukan dengan penyuluhan, orientasi, dan pelatihan,
serta perlu menggerakkan masyarakat, di mana membutuhkan kerja sama dengan
berbagai instasi, seperti 'epkes, BB9, "'", dll. Selain dibutuhan kesadaran,
setiap masingmasing orang juga harus mampu bersedia mengubah kebiasaan
buruknya yang tidak sesuai denga perilaku hidup bersih dan sehat, seperti makan
makanan epat saji (junk *ood) dan kurangnya kepedulian pada kesehatan diri
sendiri.
&unadaksa adalah salah satu bentuk disabilitas yang disebabkan oleh
kelainan pada tulang, sendi, dan otot karena bawaan sejak lahir atau disebabkan
karena penyakit atau keelakaan sehingga membutuhkan alat bantu gerak.
elainan anggota tubuh dari tunadaksa akan menimbulkan reaksi yang berbeda
dari lingkungannya. !eaksi yang berbeda ini akan ditanggapi berbeda pula oleh
anak tunadaksa yang menyandang aat sejak lahir (bawaan) dengan yang
menyandang aat setelah lahir (trauma, penyakit).
Anak tunadaksa yang meyandang aat sejak lahir akan lebih mudah
menerima kondisinya ketimbang tunadaksa yang menyandang aat setelah lahir.
Hal ini karena anak tunadaksa yang sudah mengalami kelainan sejak lahir akan
mudah menerima diri apa adanya, sedangkan kelainan yang didapat setelah lahir
akan menyebabkan mereka harus menjalani hidup baru sebagai penyandang aat.
Anak tunadaksa yang menyandang aat setelah lahir tidak menutup kemungkinan
akan memperlihatkan adanya gejolak emosi, sehingga dapat menimbulkan stres.
Anak tunadaksa dapat digolongkan menjadi # berdasarkan sistem kelainannya,
28
-
8/16/2019 new prop.docx
29/53
yaitu kelainan pada sistem neuromusular (erebral palsy) dan kelainan pada
sistem otot dan rangka (musulus skeletal system), yaitu poliomyelitis, musle
dystrophy, dan spinabi*ida.
6paya peningkatan kesejahteraan sosial penyandang aat diatur oleh
Peraturan Pemerintah !" 9o. /5 tahun %::2. Anakanak disabilitas berhak
mendapatkan kesempatan yang sama dalam hal pendidikan, pekerjaan, perlakuan
yang sama dalam berbagai aspek kehidupan dan penghidupan. aka dari itu,
pemerintah dan masyarakat memiliki tanggung jawab yang sama dalam
pembinaan anakanak disabilitas sehingga memiliki masa depan yang lebih erah.
6ntuk meningkatkan kesejahteraan anak disabilitas dapat diupayakan melalui
pemberdayaan mereka dalam rehabilitasi pendidikan dan bantuan usaha. Selain itu
diperlukan adanya aksesibilitas *isik dan non*isik. 7ontoh aksesibilitas *isik
adalah latihan kemandirian, sedangan aksesibilitas non*isik adalah penerimaan
dari lingkungan sekitar.
B. erangka onsep
29
Pendidikan PHBS
Anak tunadaksa sejak S'
-
8/16/2019 new prop.docx
30/53
7. Hipotesis
Ada hubungan antara tingkat pengetahuan, sikap, dengan perilaku pola hidup
bersih dan sehat anak tunadaksa pada S'LB 9 % < ' '% alibayem, Bantul.
BAB III. MET%DE PENELITIAN
A. 'esain Penelitian
30
&ingkat pengetahuan, sikap, perilaku
;rangorang yang mendukung@asilitas yang mendukung
PHBS terlaksana
-
8/16/2019 new prop.docx
31/53
'esain penelitian adalah sebuah ranangan penelitian yang nantinya dapat
membantu peneliti dalam melakukan sebuah penelitian dan dapat memperoleh
jawaban atas pertanyaan penelitian. Penelitian ini menggunakan ranangan
penelitian deskripti* kategorikal seara analitik dengan pendekatan metode ross
setional. 'ikatakan kategorikal karena pada penelitian subjeknya adalah anak
anak tunadaksa yang terbagi menjadi # golongan, yaitu golongan ' (kelainan
pada sistem otot dan rangka) dan golongan '% (kelainan pada sistem erebral <
erebral palsy).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat
pengetahuan, sikap, dan perilaku anak tunadaksa tingkat S' serta mengetahui ada
tidaknya hubungan antara tingkat pengetahun, sikap, dengan perilaku. aka dari
itu, data yang didapat akan dijabarkan seara deskripti* dan akan dianalisis
korelasinya. Penelitian ini menggunakan metode ross setional yang hanya
dilakukan dalam satu kali pertemuan pada setiap anak, di mana subjek akan
diberikan pertanyakan berupa kuesioner. Selain itu, akan diambil keterangan
tambahan dari beberapa orang tua dan guru melalui in depth inter+iew dan akan
dijabarkan seara deskripti* (Sastroasmoro "smael, #$%%).
B. &empat dan 1aktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SLB9 % alibayem, Bantul,
8ogyakarta karena merupakan SLB terbesar di 8ogyakarta dan memiliki jumlah
murid terbanyak pula, sehingga dapat merepresentasikan keadaan muridmurid
31
-
8/16/2019 new prop.docx
32/53
tunadaksa di SLB lainnya di 8ogyakarta. Penelitian ini akan dilakukan mulai
bulan @ebruari #$%0.
7. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah sejumlah subjek yang memiliki iri < karakteristik tertentu.
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan ara dan perhitungan
tertentu sehingga dianggap dapat mewakili sejumlah populasi yang ada
(Sastroasmoro "smael, #$%%).
Populasi = Seluruh siswa S'LB 9 % < ' '% alibayem, Bantul tahun ajaran
#$%/#$%0. Seluruh orang tua murid dan guru dari siswa S'LB 9 % < ' '%
alibayem, Bantul tahun ajaran #$%/#$%0.
Sampel = Seluruh siswa kelas /, 0, dan S'LB 9 % < ' '% alibayem, Bantul
tahun ajaran #$%/#$%0.
Subjek dari penelitian ini adalah anak kelas /, 0, dan karena pada usia
tersebut mereka mudah menerima adanya ino+asi baru dan mudah
menyampaikannya pada orang lain (1ati, #$%%). Penelitian ini akan dilaksanakan
di SLB 9 % alibayem Bantul, karena merupakan SLB terbesar di Bantul dari %:
SLB di Bantul, sehingga dapat terukupinya jumlah subjek penelitian. -umlah
keseluruhan siswa di S'LB 9 % alibayem Bantul dari semua kategori
(tunadaksa, tunanetra, tunarungu, tunawiara, dan autis) adalah %02 anak. -umlah
32
-
8/16/2019 new prop.docx
33/53
siswa tunadaksa golongan ' (gangguan sistem otot dan rangka) adalah 5 anak,
sedangkan pada tunadaksa golongan '% (gangguan pada neuromusular) adalah
## anak. -adi total seluruh subjek penelitian anak tunadaksa adalah #0 anak
(diambil keseluruhan populasi anak tunadaksa kelas /, 0, dan di S'LB 9 %
alibayem Bantul).
Kriteria !emili"a#
riteria inklusi adalah syaratsyarat yang dapat digunakan untuk menentukan
kriteria peserta sebagai subjek penelitian (Sastroasmoro "smael, #$%%).
riteria inklusi = Semua golongan siswa tunadaksa S'LB 9 % < ' '%
alibayem, Bantul kelas /, 0, dan . ?olongan ', yaitu tunadaksa yang
disebabkan oleh adanya kelainan pada sistem otot dan rangka. ?olongan '%, yaitu
tunadaksa yang disebabkan oleh kelainan pada sistem erebral (erebral palsy).
riteria eksklusi adalah kondisi yang dapat menyebabkan peserta yang memenuhi
kriteria inklusi tidak dapat dijadikan subjek penelitian (Sastroasmoro "smael,
#$%%).
riteria eksklusi = Siswa yang menolak untuk dijadikan subjek penelitian serta
orang tua yang menolak apabila anaknya dijadikan subjek penelitian.
'. Cariabel Penelitian dan 'e*inisi ;perasional
&ariabel !e#elitia# =
33
-
8/16/2019 new prop.docx
34/53
Cariabel adalah karakteristik subjek penelitian yang dapat berbeda dari satu subjek
ke subjek yang lainnya.
• Cariabel bebas = &ingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku
• Cariabel terikat = Pola hidup bersih dan sehat.
Cariabel bebas adalah +ariabel yang apabila berubah dapat menyebabkan
perubahan pada +ariabel lainnya.
Cariabel terikat adalah +ariabel yang berubah apabila terjadi perubahan pada
+eriabel bebas.
(Sastroasmoro "smael, #$%%)
De$i#isi o!erasio#al 'ariabel =
&ingkat pengetahuan = Hasil dari tahu yang diperoleh setelah mendapatkan
in*ormasi tentang PHBS. 'ata yang didapatkan akan dikelola seara kuantitati*
dan dikelompokkan menjadi 5 kategori, yaitu baik, sedang, dan buruk.
Sikap = !eaksi < respon setelah memiliki tingkat pengetahuan yang ukup tentang
PHBS. Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan kuesioner. 'ata yang
didapatkan akan dikelola seara kuantitati* dan dikelompokkan menjadi 5
kategori, yaitu baik, sedang, dan buruk.
Perilaku = Perbuatan nyata yang dapat terjadi apabila memiliki tingkat
pengetahuan dan sikap yang memadai. Penilaian pengetahuan tentang perilaku
34
-
8/16/2019 new prop.docx
35/53
menggunakan kuesioner. 'ata yang didapatkan akan dikelola seara kuantitati*
dan dikelompokkan menjadi 5 kategori, yaitu baik, sedang, dan buruk.
(Habeahan, #$$:)
Pola hidup bersih dan sehat = sekumpulan perilaku yang diperoleh berdasarkan
pembelajaran dan dilakukan atas dasar kesadaran, sehingga seseorang, keluarga,
kelompok, atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri dalam hal kesehatan
dan mampu mewujudkan kesehatan masyarakat (enkes !", #$%%).
>. Besar Sampel
Perhitungan jumlah sampel yang digunakan adalah dengan metode
sampling jenuh, di mana seluruh jumlah populasi dipakai sebagai sampel karena
jumlah populasi F 5$ orang. Pada penelitian ini, sampel yang digunakan adalah
seluruh siswa tunadaksa kelas /, 0, dan S'LB 9 % < ' '% alibayem, Bantul
tahun ajaran #$%/#$%0. -umlah siswa tunadaksa golongan ' kelas / sebanyak %
anak, kelas 0 sebanyak $ anak, dan kelas sebanyak # anak. -umlah total siswa
tunadaksa golongan ' kelas /, 0, dan adalah 5 anak. -umlah siswa tunadaksa
golongan '% kelas / sebanyak : anak, kelas 0 sebanyak 4 anak, dan kelas
sebanyak anak. -umlah total siswa tunadaksa golongan '% kelas /, 0, dan
adalah ## anak. -adi, jumlah total seluruh sampel adalah #0 anak. (Sugiyono,
#$$2).
@. Bahan dan Alat
35
-
8/16/2019 new prop.docx
36/53
Bahan dan alat yang digunakan adalah kuesioner yang berisi sejumlah pertanyaan
tentang tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku anakanak tunadaksa terhadap
pola hidup bersih dan sehat.
?. Pelaksanaan Penelitian
H. Analisis 'ata
Hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk persentase dari masing
masing +ariabel yang diteliti, sehingga dapat diketahui seberapa besar tingkat
pengetahuan, sikap, dan perilaku anakanak tunadaksa terhadap pola hidup bersih
dan sehat. 'i mana hasil yang didapatkan berupa persentase dari masingmasing
+ariabel akan dikategorikan ke dalam 5 penilaian, yaitu baik, sedang, dan buruk,
36
Populasi siswatunadaksa
Sampel
'%'
Pengambilan data
-
8/16/2019 new prop.docx
37/53
-
8/16/2019 new prop.docx
38/53
Penelitian ini akan berman*aat untuk meningkatkan pengetahuan di bidang
kesehatan dan untuk mengetahui bagaimana pengembangan tahap selanjutnya.
Sebelum penelitian ini dilaksanakan, sebelumnya harus sudah mendapat
persetujuan dari pihak subjek. Subjek dalam penelitian ini adalah anak dibawah
umur, sehingga harus meminta persetujuan dari orang tua apabila anaknya akan
dijadikan subjek penelitian. 'ata yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer maka dalam penelitian ini akan memperhatikan prinsip justie, sehingga
setiap orang mendapatkan kesempatan yang sama untuk dijadikan subjek
penelitian. 'ata ini akan dijaga kerahasian identitasnya, dengan ara nama akan
diganti dengan nama inisial, alamat tidak diantumkan, dan data sepenuhnya
hanya akan digunakan untuk kepentingan ilmiah. Penelitian ini dapat
dipertanggung jawabkan seara ilmiah. 'alam penelitian ini, risiko penelitian
tergolong keil karena hanya menggunakan kuesioner dan tidak memerlukan
perlakuan *isik tertentu.
-. -adwal Penelitian
Agenda Bulan'es -an @eb ar Apr ei -un
Persiapan
Pengumpulan data
Analisis data
Penyusunan laporan akhir
38
-
8/16/2019 new prop.docx
39/53
DA(TA) PUSTAKA
Astati (#$$2) Pengantar Pendidikan Luar Biasa = arakteristik dan Pendidikan
39
-
8/16/2019 new prop.docx
40/53
Anak &unadaksa dan &unalaras. -akarta = Pusat Penerbitan 6ni+ersitas
&erbuka.
Birawa, A.B.P. (#$$4) "lmu dan Aplikasi Pendidikan = Pendidikan esehatan.
Bandung = "mtima.
'amayanti, S. !ostiani (#$$5) 'inamika >mosi Penyandang &unadaksa Pasa
eelakaan. -urnal Psikologi "lmiah A!H>M, 2 (%) = pp. %0#2.
'epkes !" (#$$) Panduan Promosi esehatan di Sekolah. -akarta = Pusat
Promosi esehatan 'epartemen esehatan !".
'epkes (#$%5) !iset esehatan 'asar &ahun #$%5. -akarta= Badan Penelitian 'an
Pengembangan esehatan emnetrian !".
'irjen Bina esehatan asyarakat, 'irektorat Bina esehatan Anak, dan
ementrian esehatan !" (#$%$) Pedoman Pelayanan esehatan Anak 'i
Sekolah Luar Biasa (SLB). Bekasi = Bakti Husada.
@arida, 9ur (#$$:) Bad and ?ood Habit. -akarta = ?rasindo.
?unarsa (#$$) Psikologi Perkembangan Anak dan !emaja. 7etakan %#. -akarta =
?unung ulia.
Habeahan, -ariston (#$$:) Pengetahuan, Sikap, dan &indakan Perilaku Hidup
40
-
8/16/2019 new prop.docx
41/53
Bersih dan Sehat Anakanak di 8ayasan Panti Asuhan !apha>l
Simalingkar eamatan edan &untungan ota eda &ahun #$$:.
Skripsi, 6ni+ersitas Sumatera 6tara.
Hermawan, 8. "khsan, 9.. (#$%5) Pengaruh Penyuluhan esehatan
Lingkungan &erhadap &ingkat Pengetahuan dan Pelaksanaan esehatan
Lingkungan SP 9egeri &ambaksari eamatan &ambaksari abupaten
7iamis. -urnal Bumi Lestari, %5 (%) @ebruari = pp. %4.
emenkes !" (#$%$) %$ Pesan Hidup Sehat dalam edaruratan. -akarta = Pusat
Promosi esehatan.
obassa, S. 7., addi, S. !., han, S. (%:2#) Hardness and Health =
Perspeti+e Study. -ournal o* Personality and Soial Psyhology, /# (%)
-anuary = pp. %2%44.
humayra, H. Sulisno, . (#$%#) Perbedaan Pengetahuan dan Sikap Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Antara Santri Putra dan Santri Putri.
-urnal 9ursing Studies, % (%) = pp. %:2.
ahdan, '. . Hartini, 9. (#$$#) Hubungan Antara Penerimaan 'iri dengan
esemasan enghadapi 'unia erja Pada &unadaksa di 6P& !ehabilitasi
41
-
8/16/2019 new prop.docx
42/53
Sosial 7aat &ubuh Pasuruan. -urnal Psikologi linis dan esehatan
ental, % (#) -uni = pp. /.
angunsong, @rieda (#$%%) Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan
husus. >disi ke#. -akarta = Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran
dan Pendidikan Psikologi 6ni+ersitas "ndonesia.
enkes !" (#$%%) Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. -akarta
=ementrian esehatan !".
Pamungkas, -. (#$%$) Perilaku Sehat Anak Sekolah 'i S' 9egeri " Sekaran
eamatan 1onosari abupaten laten. Skripsi, 6ni+ersitas Sebelas
aret.
Pramono, S. Paramita, A. (#$%%) Peningkatan Pengetahuan Anakanak &entang
PHBS dan Penyakit enular elalui &eknik "> Berupa Permainan
>lektronik. Buletin Penelitian Sistem esehatan, %/ (/) ;ktober = pp.
5%%5%:.
!amdhani, . (#$%5) Penerapan &eknik ontrol 'iri 6ntuk engurangi
onsumsi !okok pada ategori Perokok !ingan. -urnal Sains dan Praktik
Psikologi, % (5) = pp. #/$.
42
-
8/16/2019 new prop.docx
43/53
!ei+ih, . Shatte, A. (#$$#) Handbook o* !esiliene in 7hildren (pp. ##5
#54). &he !esiliene @ator = 4 eys to @inding 8our "nner Strength and
;+eroming Li*eNs Hurdles (Paperbak) Ointernet. A+ailable *rom =
http=
-
8/16/2019 new prop.docx
44/53
o* 9on @ormal >duation and 7ommunity >mpowerment, # (#) ;tober =
pp. #.
Sina, S., Lerik, 7., Limbu, !. (#$%$) Sikap &erhadap Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat pada ahasiswa Stikes 7itra Husada andiri upang &ahun
#$%$. -urnal , 0 (%) 'esember = pp. %#.
Sirait irah, . . (#$$#) Hubungan Antara Harga 'iri dengan on*ormitas
dalam Hal @esyen Pada !emaja. -akarta = @akultas Psikologi 6ni+ersitas
"ndonesia.
Sirait, '., Arundina, A., 9atalia, '. (#$%5) Hubungan Pengetahuan dan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat "bu 'engan ejadian 'iare pada Anak
6sia %/ &ahun di Puskesmas Siantan Hilir &ahun #$%5. @akultas
edokteran 6ni+ersitas &anjungpura Pontianak. "n press.
Sutedjo (#$$) Langkahlangkah Pemberdayaan dan esejahteraan eluarga.
-akarta = Aka Press.
Sugiyono (#$$2) etode Penelitian uantitati* ualitati* dan ! '. Bandung =
Al*abeta.
69"7>@ (#$%#) !ingkasan ajian = Air Bersih, Sanitasi, dan ebersihan. Abaus
44
-
8/16/2019 new prop.docx
45/53
O"nternet. ;ktober pp. %. A+ailable *rom http=
-
8/16/2019 new prop.docx
46/53
Laki
laki
Perempuan Laki
laki
Perempuan Laki
laki
Perempuan
6sia
(tahun)
%$%/ 0 % 5 % # #
%0%: % # % 5
ER#$ %
?olongan ' % #
'% / # 0 # 0 %
Hasil Pe#elitia#
A. &ingkat Pengetahuan
elas 9ilai
Buruk Sedang Baik
/ 4
0 4
2
B. Sikap
elas 9ilai
Buruk Sedang Baik
/ 4
0 4
2
7. Perilaku
elas 9ilai
Buruk Sedang Baik
/ 4
0 4
2
Perta#yaa#
46
-
8/16/2019 new prop.docx
47/53
A. &ingkat Pengetahuan
9o Pertanyaan -awaban &idak &epat
% Pentingnya mandi menggunakan sabun / anak (%2,# 3)
# @rekuensi mandi per hari
5 Pentingnya menggosok gigi 5 anak (%5, 3)
/ @rekuensi menggosok gigi per hari
0 @rekuensi menui tangan menggunakan sabun % anak (/,0 3)
Hubungan kuku panjang dan kotor terhadap keaingan
4 Penyebab sakit perut 0 anak (##,4 3)
2 Pengertian gii seimbang
: riteria jamban < toilet yang sehat # anak (: 3)
%$ &empat membuang sampah %% Alasan kebersihan rambut perlu dijaga / anak (%2,# 3)
%# an*aat tidur 0 anak ( ##,4 3)
B. Sikap
9o Pertanyaan -awaban &idak &epat
% Setuju < tidak makan sayur dan buah setiap hari 5 anak (%5, 3)
# Setuju < tidak kuku harus bersih dan pendek # anak (: 3)5 Setuju < tidak ui tangan sebelum makan % anak (/,0 3)
/ Setuju < tidak ui tangan pakai sabun setelah BAB dan
BA
5 anak (%5, 3)
0 Setuju < tidak mandi menggunakan sabun mandi
Setuju < tidak menui rambut menggunakan shampoo
4 Setuju < tidak ganti baju sekali dalam dua hari # anak (: 3)
2 Setuju < tidak sampah ditumpuk di pekarangan rumah / anak (%2,# 3)
: Setuju < tidak anakanak tidur F 2 jam < hari 0 anak (##,4 3)
%$ Setuju < tidak olahraga menurunkan kebugaran tubuh
%% Setuju < tidak orang merokok di dalam ruangan # anak (: 3)
%# Setuju < tidak gosok gigi % kali < hari % anak (/,0 3)
7. Perilaku
9o Pertanyaan -awaban &idak &epat
% &empat membuang sampah
# @rekuensi mandi per hari / anak (%2,# 3)
5 Seberapa sering menui tangan menggunakan sabun 5 anak (%5, 3)
47
-
8/16/2019 new prop.docx
48/53
-
8/16/2019 new prop.docx
49/53
6ntuk emenuhi Sebagian Syarat
emperoleh ?elar Sarjana edokteran
Pada @akultas edokteran
6ni+ersitas risten 'uta 1aana
'isusun ;leh
2%HANNA TANIA
3///4456
@A6L&AS >';&>!A9
69"C>!S"&AS !"S&>9 '6&A 1A7A9A
8;?8AA!&A
#$%0
LEMBA) PEN-ESAHAN
KA)2A TULIS ILMIAH
49
-
8/16/2019 new prop.docx
50/53
Skripsi dengan -udul =
;!>LAS" A9&A!A &"9?A& P>9?>&AH6A9, S"AP, '>9?A9
P>!"LA6 P;LA H"'6P B>!S"H 'A9 S>HA& A9AA9A
&69A'ASA PA'A S'LB 9 % < ' '% AL"BA8> BA9&6L
;leh =
8ohanna &ania
/%%%$$#
8ogyakarta, %/ -uli #$%0
'isetujui oleh,
Pembimbing " Pembimbing ""
dr. Slamet Sunarno Harjosuwarno, PH dr. aria 1idagdo Ph. '.
DA(TA) ISI
HALAA9 -6'6L.......................................................................................... i
50
-
8/16/2019 new prop.docx
51/53
L>BA! P>9?>SAHA9................................................................................ ii
'A@&A! "S"....................................................................................................... iii
'A@&A! S>A.............................................................................................. i+
'A@&A! &AB>L............................................................................................... i+
'A@&A! LAP"!A9...................................................................................... i+
BAB ". P>9'AH6L6A9................................................................................ %
A Latar Belakang........................................................................................ %
B !umusan asalah...................................................................................
7 &ujuan Penelitian....................................................................................
' an*aat Penelitian................................................................................. 4
> easlian Penelitian................................................................................. 2
BAB "". &"9-A6A9 P6S&AA
A &injauan Pustaka.................................................................................... %#
B Landasan &eori....................................................................................... #:
7 erangka onsep................................................................................... 5#
' Hipotesis................................................................................................. 5#
BAB """. >&;'> P>9>L"&"A9.................................................................. 55
A 'esain Penelitian.................................................................................... 55B &empat dan 1aktu Penelitian................................................................ 5/
7 Populasi dan Sampel Penelitian............................................................. 5/
' Cariabel Penelitian dan 'e*inisi ;perasional........................................ 50
> Besar Sampel......................................................................................... 54
@ Bahan dan Alat...................................................................................... 54
? Pelaksanaan Penelitian........................................................................... 52
H Analisis 'ata.......................................................................................... 52
" >tika Penelitian...................................................................................... /$
- -adwal Penelitian................................................................................... /$
51
-
8/16/2019 new prop.docx
52/53
'A@&A! P6S&AA....................................................................................... /#
DA(TA) SKEMA
• erangka Penelitian orelasi Antara &ingkat Pengetahun, Sikap, dengan
Perilaku Pola Hidup Bersih dan Sehat AnakAnak &unadaksa Pada S'LB
9 " < ' '% alibayem Bantul.
• Pelaksanaan penelitian
DA(TA) TABEL
• Penelitian sebelumnya tentang PHBS
• -adwal penelitian
• &abel karakteristik responden
• &abel hasil penelitian
• &abel pertanyaan tentang tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku PHBS
52
-
8/16/2019 new prop.docx
53/53
DA(TA) LAMPI)AN
• uesioner Penelitian
• Pertanyaan panduan in depth inter+iew
• arakteristik responden
• Hasil penelitian
• Pertanyaan
• Analisa SPSS