New MODUL 18 TECHNOLOGY OF PHARMACEUTICAL HERBS BUKU … · 2018. 8. 25. · c.3. IDI : Kehalalan...
Transcript of New MODUL 18 TECHNOLOGY OF PHARMACEUTICAL HERBS BUKU … · 2018. 8. 25. · c.3. IDI : Kehalalan...
1
First edition
Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Sultan Agung
MODUL 18
TECHNOLOGY OF PHARMACEUTICAL HERBS
BUKU PEGANGAN
MAHASISWA
Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Sultan Agung
Alamat: JL. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang 50112 PO Box 1054/SM
Telepon. (024) 6583584 ext 483-484
Facsimile: (024) 6594366
2
Modul : TECHNOLOGY OF PHARMACEUTICAL HERBAL
Buku Modul
Copyright @ by School of Pharmacy, Faculty of Medicine
Sultan Agung Islamic University.
Printed in Semarang
First printed: April 2018
Designed by: tim modul
Cover Designed by: tim modul
Published by School of Pharmacy, Faculty of Medicine
Sultan Agung Islamic University
All right reserved
This publication is protected by Copyright law and permission should be obtained from
publisher prior to any prohibited reproduction, storage in a retrieval system, or
transmission in any form by any means, electronic, mechanical, photocopying, and
recording or likewise
3
TIM MODUL
Hudan Taufiq, M.Sc., Apt (Koordinator)
Ika Buana Januarti, M.Sc., Apt (Sekretaris dan Pelaksana)
Rina Wijayanti, M.Sc., Apt (Evaluasi dan Nilai)
4
Kontributor
Core Disiplin:
1. Farmakognosi
2. Fitokimia
3. Fitofarmasetika
4. Teknologi Farmasi
Suplementary Disiplin:
1. Botani Farmasi
2. Kimia Sintesis
3. Principles and Practice of Pharmaceutical Manufacturing
4. Technology and Formulation of Solid Dosage Forms
5. Technology and Formulation of Semi Solid and Liquid Dosage Forms
6. Sterile pharmaceutical products
5
Kata Pengantar
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT, Rob seluruh alam
yang telah memberikan karunia kepada kami hingga kami dapat menyelesaikan modul
Teknologi Herbal yang pertama.
Modul Teknologi Herbal adalah Modul yang terdiri dari 4 lembar belajar
mahasiswa. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
modul ini. Oleh karena itu, saran-saran baik dari tutor maupun dari mahasiswa akan
kami terima dengan terbuka.
Semoga modul ini dapat bermanfaat, dan membantu siapa saja yang
membutuhkannya.
Jazakumullhahi khoiro jaza’
Tim Penyusun Modul Ka. Prodi Farmasi
6
Gambaran Umum Modul
Modul ini dilaksanakan pada semester 4 tahun ke 2, dengan waktu 3 minggu.
Pencapaian belajar mahasiswa dijabarkan dengan penetapan kompetensi utama,
kompetensi penunjang, learning outcome sebagaimana yang diatur dalam Standar
Kompetensi Apoteker serta sasaran pembelajaran yang didapat dari penjabaran learning
outcome.
Modul ini terdiri dari 3 Lembar Belajar Mahasiswa (LBM) dan masing-masing LBM
terdiri dari judul skenario, sasaran pembelajaran, skenario, konsep mapping, materi,
pertanyaan minimal dan daftar pustaka.
Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi Problem Based-Learning
dengan metode diskusi tutorial menggunakan seven jump steps, kuliah, praktikum
laboratorium, dan belajar keterampilan klinik di laboratorium ketrampilan.
Hubungan dengan modul sebelumnya
Kimia Farmasi
Biologi Sel Molekuler & Biokimia
Senyawa Bahan Alam
Kimia Medisinal
Teknologi Farmasi
FTS Padat
FTS Semipadat & Cair
Hubungan dengan modul sesudahnya
Bioteknologi & Terapi Herbal
7
DAFTAR ISI
TIM MODUL ..................................................................................................................... 3 Kata Pengantar ................................................................................................................... 5
Gambaran Umum Modul ................................................................................................... 6 DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 7 Learning Outcome Modul Technology Of Pharmaceutical Herbal: .................................. 8 Topic Tree ........................................................................................................................ 10 Kegiatan pembelajaran ..................................................................................................... 11
ASSESSMENT ................................................................................................................ 14 SUMBER BELAJAR ....................................................................................................... 18
JADWAL LBM I ............................................................................................................. 20
TOEFL ............................................................................................................................. 20 Penjabaran Pembelajaran LBM ....................................................................................... 21 JADWAL LBM II ............................................................................................................ 23 Penjabaran Pembelajaran LBM ....................................................................................... 24 JADWAL LBM III .......................................................................................................... 25
Penjabaran Pembelajaran ................................................................................................. 26
8
Learning Outcome Modul Technology Of Pharmaceutical Herbal:
Capaian Pembelajaran Pengetahuan
1. Menguasai konsep teoritis hubungan antara struktur kimia, karakteristik fisiko-
kimia, dan mekanisme kerja obat
2. Menguasai konsep teoritis dan matematis dalam melakukan analisis parameter
biologis sediaan farmasi
3. Menguasai konsep kimia organik, kimia fisika, dan kimia analisis pada
pengembangan bahan obat dari bahan alam dan/atau sintesis
4. Menguasai konsep teoritis ilmu dan teknologi kefarmasian dalam riset bidang
kefarmasian
5. Menguasai perkembangan IPTEK dan meningkatkan penguasaan ilmu,
pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan diri secara berkelanjutan
Capaian Pembelajaran Keterampilan Khusus
1. Mengaplikasikan dan mengkaji konsep teoritis hubungan antara struktur kimia,
karakteristik fisiko-kimia, dan mekanisme kerja obat
2. Mengaplikasikan dan mengkaji konsep teoritis dan matematis dalam melakukan
analisis parameter biologis sediaan farmasi
3. Mengaplikasikan dan mengkaji konsep kimia organik, kimia fisika, dan kimia
analisis pada pengembangan bahan obat dari bahan alam dan/atau sintesis
4. Mengaplikasikan dan mengkaji konsep teoritis ilmu dan teknologi kefarmasian
dalam riset bidang kefarmasian
5. Memanfaatkan perkembangan IPTEK dan meningkatkan penguasaan ilmu,
pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan diri secara berkelanjutan
Capaian Pembelajaran Sikap
1. Bertakwa kepada Allah SWT dan mampu menunjukkan sikap religious
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,
moral, dan etika
3. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila
4. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta
pendapat atau temuan orisinal orang lain
9
5. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat
dan lingkungan
6. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik
10
Topic Tree
Materi “masalah”:
1. Jalur biosintesis dan optimasi produksi flavonoid dengan proses fermentasi
2. Proses saintifikasi jamu
3. Titik kritis obat halal
TECHNOLOGY OF PHARMACEUTICAL HERBAL
Biosintesis dan assay
metabolit sekunder
Standarisasi, penetapan
marker dan Formulasi
Teknologi senyawa bahan
alam
Pemisahan dan pemurnian
senyawa bahan alam
11
Kegiatan pembelajaran
Pada modul ini akan dilakukan kegiatan belajar sebagai berikut:
1. Tutorial
Tutorial akan dilakukan 2 kali dalam seminggu. Setiap kegiatan tutorial berlangsung
selama 100 menit. Jika waktu yang disediakan tersebut belum mencukupi, kelompok
dapat melanjutkan kegiatan diskusi tanpa tutor di open space area yang disediakan.
Keseluruhan kegiatan tutorial tersebut dilaksanakan dengan menggunakan seven
jump steps.
Pada tutorial 1, langkah yang dilakukan adalah 1-5. Mahasiswa diminta untuk
menjelaskan istilah yang belum dimengerti pada skenario “masalah”, mencari
masalah yang sebenarnya dari skenario, menganalisis masalah tersebut dengan
mengaktifkan prior knowledge yang telah dimiliki mahasiswa, kemudian dari
masalah yang telah dianalisis lalu dibuat peta konsep (concept mapping) yang
menggambarkan hubungan sistematis dari masalah yang dihadapi, jika terdapat
masalah yang belum terselesaikan atau jelas dalam diskusi maka susunlah masalah
tersebut menjadi tujuan pembelajaran kelompok (learning issue) dengan arahan
pertanyaan sebagai berikut: apa yang kita butuhkan?, apa yang kita sudah tahu? Apa
yang kita harapkan untuk tahu?
Langkah ke 6, mahasiswa belajar mandiri (self study) dalam mencari informasi
Pada tutorial 2, mahasiswa mendiskusikan temuan-temuan informasi yang ada
dengan mensintesakan agar tersusun penjelasan secara menyeluruh dalam
menyelesaikan masalah tersebut.
2. Kuliah
Ada beberapa aturan cara kuliah dan format pengajaran pada problem based
learning. Problem based learning menstimulasi mahasiswa untuk mengembangkan
perilaku aktif pencarian pengetahuan. Kuliah mungkin tidak secara tiba-tiba
berhubungan dengan belajar aktif ini, Namun demikian keduanya dapat memenuhi
tujuan spesifik pada PBL. Adapun tujuan kuliah pada modul ini adalah:
a. Menjelaskan gambaran secara umum isi modul, mengenai relevansi dan
kontribusi dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda terhadap tema modul.
12
b. Mengklarifikasi materi yang sukar. Kuliah akan lebih maksimum efeknya
terhadap pencapaian hasil ketika pertama kali mahasiswa mencoba untuk
mengerti materi lewat diskusi atau belajar mandiri.
c. Mencegah atau mengkoreksi adanya misconception pada waktu mahasiswa
berdiskusi atau belajar mandiri.
d. Menstimulasi mahasiswa untuk belajar lebih dalam tentang materi tersebut.
Agar penggunaan media kuliah dapat lebih efektif disarankan agar mahasiswa
menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat dijawab atau kurang jelas
jawabannya pada saat diskusi kelompok agar lebih interaktif.
Adapun materi kuliah yang akan dilaksanakan sebagai berikut
a. Minggu 1
a.1. Biosintesis dan assay poliketida
Pengampu : Ika Buana Januarti, M.Sc., Apt
a.2. Biosintesis dan assay senyawa fenol
Pengampu : Hudan Taufiq, M.Sc., Apt
a.3. Biosintesis dan assay terpenoid
Pengampu : Ika Buana Januarti, M.Sc., Apt
a.4. Biosintesis dan assay flavonoid
Pengampu : Rina Wijayanti, M. Sc., Apt
a.5. Biosintesis dan assay alkaloid dan aromatik
Pengampu : Rina Wijayanti, M. Sc., Apt
a.6. Biosintesis dan assay glikosida
Pengampu : Fadzil Latifah, M.Farm., Apt
b. Minggu 2
b.1. Proses ekstraksi senyawa bahan alam I (Prinsip dan metode)
Pengampu : Ika Buana Januarti, M.Sc., Apt
b.2. Fraksinasi dan Isolasi senyawa bahan alam
Pengampu : Rina Wijayanti, M. Sc., Apt
b.3. Karakterisasi dan standarisasi senyawa bahan alam (spesifik, non spesifik)
Pengampu : Rina Wijayanti, M. Sc., Apt
b.4. Penetapan senyawa marker, analisis sidik jari dan metabolic profiling
Pengampu : Hudan Taufiq, M.Sc., Apt
c. Minggu 3
c.1. Formulasi dan teknologi sediaan bahan alam (100 menit)
13
Pengampu : Drs. Joko Kawiyanto, Apt (PT. Borobudur)
c.2. CPOTB (100 menit)
Pengampu : Drs. Joko Kawiyanto, Apt (PT. Borobudur)
c.3. IDI : Kehalalan produk herbal
Pengampu : Hudan Taufiq, M. Sc., Apt
c.4. Nutrasetikal (100 menit)
Pengampu : Ika Buana Januarti, M.Sc., Apt
3. Praktikum
Tujuan utama praktikum pada PBL adalah mendukung proses belajar lewat ilustrasi
dan aplikasi praktek terhadap apa yang mahasiswa pelajari dari diskusi, belajar
mandiri, dan kuliah. Alasan lain adalah agar mahasiswa terstimulasi belajarnya lewat
penemuan sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar.
Adapun Praktikum yang akan dilaksanakan adalah:
Praktikum
a. Minggu 2
a.1. Ekstraksi senyawa bahan alam dan standarisasi ekstrak dan simplisia (200
menit) (200 menit)
a.2. Penetapan kadar senyawa marker bahan alam (200 menit)
b. Minggu 3
b.1. Pembuatan dan formulasi sediaan farmasetika dari bahan alam (200 menit)
b.2. Pembuatan sediaan nutrasetikal (200 menit)
14
ASSESSMENT
Sistem penilaian mahasiswa dan aturan assesment adalah sebagai berikut:
a. Nilai Pelaksanaan diskusi tutorial (15% dari nilai modul)
Pada diskusi tutorial mahasiswa akan dinilai dari:
Nilai harian diskusi sebanyak 15% yang meliputi kehadiran, aktifitas interaksi dan
kesiapan materi dalam diskusi
Ketentuan mahasiswa terkait dengan kegiatan SGD:
Mahasiswa wajib mengikuti 80% kegiatan SGD pada modul yang diambilnya.
Apabila mahasiswa berhalangan hadir pada kegiatan SGD, maka mahasiswa harus:
1. Mengganti kegiatan SGD pada hari lain dengan tugas, untuk penggantian
tersebut, mahasiswa harus berkoordinasi dengan tim modul.
2. Mekanisme penggantian SGD adalah sebagai berikut:
- mahasiswa mengirimkan surat permohonan susulan SGD kepada sekretaris
prodi Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan SGD tersebut,
misalnya surat keterangan sakit dari dokter atau surat keterangan dari orang
tua/wali jika berhalangan karena urusan keluarga. Surat permohonan
susulan SGD harus disampaikan kepada sekretaris prodi Farmasi
maksimal 1 minggu setelah modul berakhir.
- Sekretaris prodi Farmasi memverifikasi surat permohonan susulan skill lab
- Jika memenuhi persyaratan, maka sekretaris mengeluarkan surat
permohonan susulan atas nama mahasiswa tersebut kepada Tim Modul.
- Mahasiswa membawa surat dari sekretaris prodi Farmasi tersebut kepada
Tim modul/atau bagian untuk memohon kegiatan susulan. Tanpa membawa
surat dari sekretaris prodi Farmasi, kegiatan susulan tidak dapat dilayani.
- Pelaksanaan kegiatan ulang SGD akan diumumkan oleh tim modul, dan
dilaksanakan maksimal 2 minggu setelah modul berakhir.
- Permohonan susulan setelah masa 1 minggu tersebut tidak akan dilayani.
3. Setelah melaksanakan tugas pengganti SGD, maka mahasiswa telah dinyatakan
mengikuti kegiatan 100%
15
4. Nilai susulan SGD untuk yang izin karena mengikuti kegiatan kemahasiswaan
atau mengharumkan nama Prodi maka diberikan nilai maksimal 100 dan jika izin
karena alasan lain (sakit atau acara keluarga) maka diberikan nilai maksimal 65
b. Nilai Praktikum/Skill lab (30% dari nilai modul)
Untuk aktivitas praktikum/Skill lab, mahasiswa akan dinilai dalam pengetahuan
dan kemampuannya secara tepat dan cepat dalam menyelesaikan problem/masalah
yang diberikan. Nilai Praktikum atau Skill lab bisa didapatkan dari ujian response
(OSPE) atau nilai harian yang dilaksanakan selama kegiatan Praktikum atau skill
lab.
Ujian Praktikum atau Skill Lab juga akan dilaksanakan untuk mengkuantifikasi
capaian knowledge mahasiswa pada materi dalam praktikum maupun Skill lab.
Untuk pembagian bobot penilaian pada masing-masing komponen akan dilakukan
oleh dosen pengampu praktikum atau tim modul.
Ketentuan mahasiswa terkait dengan kegiatan Praktikum atau Skill lab:
Mahasiswa wajib mengikuti 100% kegiatan Praktikum atau Skill lab pada
modul yang diambilnya.
Apabila mahasiswa berhalangan hadir pada kegiatan Praktikum atau Skill
lab, maka mahasiswa harus:
Mengganti kegiatan Praktikum atau skill lab pada hari lain, untuk penggantian
tersebut, mahasiswa harus berkoordinasi dengan dosen pengampu praktikum atau
tim modul.
1. Mekanisme penggantian Praktikum atau Skill lab adalah sebagai berikut:
- mahasiswa mengirimkan surat permohonan susulan Praktikum atau skill
lab kepada sekretaris prodi Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan
kegiatan Praktikum atau skill lab tersebut, misalnya surat keterangan
sakit dari dokter atau surat keterangan dari orang tua/wali jika
berhalangan karena urusan keluarga. Surat permohonan susulan
Praktikum atau skill lab harus disampaikan kepada sekretaris prodi
Farmasi maksimal 1 minggu setelah modul berakhir.
- Sekretaris prodi Farmasi memverifikasi surat permohonan susulan
Praktikum atau skill lab
16
- Jika memenuhi persyaratan, maka sekretaris mengeluarkan surat
permohonan susulan atas nama mahasiswa tersebut dialamatkan kepada
Tim Modul.
- Mahasiswa membawa surat dari sekretaris prodi Farmasi tersebut kepada
Tim modul atau bagian untuk memohon kegiatan susulan. Tanpa
membawa surat dari sekretaris prodi Farmasi, kegiatan susulan tidak
dapat dilayani.
- Pelaksanaan kegiatan ulang Praktikum atau skill lab akan diumumkan
oleh tim pengampu praktikum atau tim modul, dan dilaksanakan
maksimal 2 minggu setelah modul berakhir.
- Biaya susulan dalam bentuk kwitansi/slip diserahkan ke Kepala
laboratorium
- Permohonan susulan dilampiri kwitansi/slip pembayaran dan diajukan
maksimal 1 minggu setelah modul berakhir. Setelah lebih dari 1 minggu
tidak akan dilayani.
2. Setelah melaksanakan tugas pengganti Praktikum atau skill lab, maka
mahasiswa telah dinyatakan mengikuti kegiatan 100%
Jika sampai batas waktu yang ditetapkan mahasiswa tidak melakukan kegiatan
susulan Praktikum atau skill lab, maka nilai mid modul dan akhir modul tidak
dapat dikeluarkan dan mahasiswa dinyatakan tidak lulus modul sehingga harus
mengulang modul.
c. Nilai Ujian
1. Mid Modul (20% dari nilai modul)
2. Akhir Modul (35% dari nilai modul)
Merupakan ujian knowledge terhadap semua materi kuliah pakar yang telah
diberikan. Materi dan pelaksanaan ujian akan diatur secara teknis oleh tim modul.
Ketentuan bagi mahasiswa
Siswa dapat mengikuti ujian susulan akhir modul jika memenuhi prasyarat
sebagai berikut:
1. mengikuti 80% dari keseluruhan SGD
2. mengikuti 100% dari keseluruhan skill lab
3. mengikuti 75% dari keseluruhan kuliah
17
Bagi mahasiswa yang berhalangan mengikuti ujian akhir modul wajib
mengajukan permohonan ujian susulan kepada sekprodi maksimal satu minggu
setelah ujian tersebut dilaksanakan. Tata cara permohonan ujian susulan
dilaksanakan sebagaimana yang berlaku, yakni siswa mengajukan permohonan
kepada sekprodi dilampiri alasan ketidakhadirannya pada ujian tersebut,
selanjutnya surat permohonan ujian susulan dikeluarkan oleh sekretaris prodi
Farmasi untuk disampaikan kepada Tim modul terkait. Pelaksanaan ujian susulan
mid modul akan ditetapkan oleh Tim modul.
Ketentuan mahasiswa terkait dengan kegiatan kuliah pakar
1. Kehadiran kuliah harus memenuhi 75% dari total perkuliahan
2. Jika ada mahasiswa yang mengajukan izin maka harus membawa syarat-syarat:
- Izin karena keluarga menikah harus membawa surat undangan dan Kartu
Keluarga yang masih berlaku
- Izin karena sakit harus membawa surat dokter
- Izin karena ada acara keluarga harus membawa surat izin yang
ditandatangani orang tua di atas materai
3. Jika pengisi kuliah pakar berasal dari dosen luar/praktisi maka kehadiran
mahasiswa tetap harus memenuhi kehadiran 75%
4. Pengajuan izin kuliah pakar maksimal 1 minggu setelah modul berakhir
5. Jika ada mahasiswa yang tidak masuk kuliah maka harus membuat tugas/paper
dari dosen atau tim modul. Setelah melaksanakan tugas pengganti kuliah, maka
mahasiswa telah dinyatakan mengikuti kegiatan 75%
6. Jika sampai batas waktu yang ditetapkan, mahasiswa tidak mengajukan izin tidak
mengikuti kuliah atau tidak mengumpulkan tugas, maka mahasiswa dianggap
tidak hadir dalam perkuliahan.
Penetapan Nilai Akhir Modul:
Nilai akhir modul dihitung dengan rumus sebagai berikut:
(Nilai harian SGD x 15) + (Nilai Skill lab x 30) + (Nilai ujian modul x 55)
100
Standar kelulusan ditetapkan dengan PAP (Penilaian Acuan Patokan) relatif.
18
SUMBER BELAJAR
1. Anonim, Materia Medika, semua jilid, Departemen Kesehatan RI
2. Anonim, 1985, Cara Pembuatan Simplisia, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta
3. Anonim, 2003, WHO Guidelines On Good Agricultural And Collection Practices
(GACP) For Medicinal Plants, WHO, Geneva-
4. Anonim, 1998, Quality Control Methods for Medicinal Plant Materials, WHO
Library Cataloguing in Publication Data, Geneva
5. Anonim, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Dep Kes
RI,Jakarta
6. Anonim, 1985, Medicinal Herbs Index in Indonesia, Jilid I, PT Eisai Indonesia,
Jakarta
7. Anonim, 1985, Tanaman Obat Indonesia, Jilid I, Dep. Kes. RI, Jakarta
8. Anonim, 1995, Medicinal Herbs Index in Indonesia, Jilid II, PT Eisai Indonesia,
Jakarta
9. Aulton, M.E., 1994, Pharmaceutics, The Science of Dosage Forms Design,
ELBS., Edinburg
10. Ansel, H.C., Popovich, N.G. and Allen Jr., L.V., 1999, Pharmaceutical Dosage
Forms and Drug Delivery System, William & Wilkins, Parkway PA.
11. Banker, G.S. and Rhodes, C.T., 2002, Modern Pharmaceutics, 4th Ed., Marcel
Dekker Inc., New York.
12. Bisset, N.G., 1994, Herbal and Phytopharmaceutical, Medpharm Scientific Publ,
Stutgart
13. Brunnteon, J., 1999, Pharmacognosy, Phytochemestry, Medicinal Plants, Intercept
Ltd.
14. Dewick, P.M., 1997, Natural Products in Medicines, John Wiley & Sons.
15. Dewick, P.M., 2002, Medicinal Natural Products – A Biosynthetic Approach, John
Wiley & Sons, Chicester-New York-Weinheim-Brisbane-Singapore-Toronto
16. Gaedcke F., Steinhoff B., Blasius H., 2003, Herbal Medicinal Products,
Medpharm Scientific Publisher, Stuttgart
17. Harborne J.B., 1993, Phytochemical Methods, Chapmann & Hall, London
18. Houghton P.J., 1998, Laboratory Handbook for Fractionation of Natural Extracts,
Thomson, Science, New York
19
19. Jork H., Funk W., Fischer W., Wimmer H., 1990, Thin Layer Chromatography,
Reagents and Detection Methods, VCH Verlagsgesellschaft, Weinheim
20. List, P.H., Schmidt, P.C., 1989, Phytopharmaceutical Technology, CRC
Press.Boston
21. Mann, J. 1992, Secondary Metabolism, Clarendon Press, Oxford
22. Markham K.R., 1982, Techniques of Flavonoid Identification, Academic Press
Inc., Lond
23. Robinson T., 1991, The Organic Constituents of Higher Plants, Chapmann and
Hall, London
24. Samuelson, G., 1998, Drugs of Natural Origin, 4th revised ed., Apotekarsocietten,
Sweden
25. Syamsuhidayat, S.S., dan Hutapea, J.R., Inventaris Tanaman Obat Indonesia I,
Dep. Kes. RI, Jakarta
26. Sudarsono, Didik Gunawan, Subagus Wayuono, Imono Argo Donatus, dan
Purnomo, 2002, Tumbuhan Obat I dan II, PPOT-UGM, Yogyakarta.
27. Swarbrick, J. and Boylan, J. C., 1990, Encyclopedia of Pharmaceutical
Technology, Marcel Dekker Inc., New York
28. Youngken, H.W., Pharmaceutical Botany, The last Ed., Blackiston Co.,
Philadelphia
29. Watt, J.M., and Breyer-Brandwijk, R., 1962, The Medicinal and Poisonous Plants
of Southern and EasternAfrica, 2nd. Ed., Livingstone Ltd., London.
20
JADWAL LBM I
Tanggal 30 April - 5 Mei 2018
WAKTU SENIN
30
SELASA
1
RABU
2
KAMIS
3
JUM’AT
4
06.45 – 07.35 Bhs Inggris
(8.3) LIBUR
Hari
Buruh
TOEFL PAI
(A1)
Kuliah 1
07.35 – 08.25
08.25 – 09.15 Bhs Inggris
(8.3)
Kuliah 4
(8.3) 09.15 – 10.05
10.05– 10.55 SGD 1
SGD 2 Kuliah 5
(8.3) 10.55 – 11.45
11.45 – 13.00 ISTIRAHAT DAN SHOLAT
13.00 – 13.50 Kuliah 2
TOEFL Kuliah 6
13.50 – 14.40
14.40 – 15.00 SHOLAT
15.00 – 15.50 Kuliah 3
(A1)
15.50 – 16.40
a.1. Biosintesis dan assay poliketida
Pengampu : Ika Buana Januarti, M.Sc., Apt
a.2. Biosintesis dan assay senyawa fenol
Pengampu : Hudan Taufiq, M.Sc., Apt
a.3. Biosintesis dan assay terpenoid
Pengampu : Ika Buana Januarti, M.Sc., Apt
a.4. Biosintesis dan assay flavonoid
Pengampu : Rina Wijayanti, M. Sc., Apt
a.5. Biosintesis dan assay alkaloid dan aromatik
Pengampu : Rina Wijayanti, M. Sc., Apt
a.6. Biosintesis dan assay glikosida
Pengampu : Fadzil Latifah, M.Farm., Apt
21
Penjabaran Pembelajaran LBM
Lembar Belajar Mahasiswa 1
Judul : Bagaimana ya biosintesis flavonoid ?
Skenario
Diskusikan skenario diatas menggunakan seven jump step.
1. Jelaskan istilah yang belum anda ketahui. Jika masih terdapat istilah yang belum
jelas, cantumkan sebagai tujuan pembelajaran kelompok.
2. Carilah masalah yang harus anda selesaikan.
3. Analisis masalah tersebut dengan brainstorming agar kelompok memperoleh
penjelasan yang beragam mengenai persoalan yang didiskusikan, dengan
menggunakan prior knowledge yang telah anda miliki.
4. Cobalah untuk menyusun penjelasan yang sistematis atas persoalan yang anda
diskusikan.
5. Susunlah persoalan-persoalan yang belum bisa diselesaikan dalam diskusi tersebut
menjadi tujuan pembelajaran kelompok (Learning issue/ learning objectives).
6. Lakukan belajar mandiri untuk mencapai informasi yang anda butuhkan guna
menjawab Learning issue yang telah anda tetapkan.
7. Jabarkan temuan informasi yang telah dikumpulkan oleh anggota kelompok,
sintesakan dan diskusikan temuan tersebut agar tersusun penjelasan yang
menyeluruh (komprehensif) untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah.
Starting material (prekursor) biosintesis metabolit sekunder didapatkan
dari proses metabolisme primer (Dewick, 1999). Struktur dan jumlah dari
prekursor menentukan kerangka metabolit sekunder. Oleh sebab itu prekursor-
prekursor ini sering disebut sebagai building blocks dari metabolit sekunder.
Salah satu metabolit sekunder di dalam tanaman adalah flavonoid. Cara
memperoleh flavonoid dapat dilakukan dengan cara mengisolasi langsung dari
tanaman ataupun melalui teknologi bioproses dengan cara fermentasi.
Fermentasi dapat meningkatkan produksi metabolit sekunder karena kita dapat
menentukan kondisi optimal di mana metabolit sekunder dapat diproduksi
secara maksimal. Pengaturan kondisi fermentasi flavonoid dapat dilakukan jika
diketahui jalur biosintesis flavonoid sehingga diketahui prekursor yang tepat.
22
DAFTAR PUSTAKA
Demain AL. (1998). Induction of Microbial Secondary Metabolism. Internatl Microbiol.
Glazer AN., Nikaido H. (2007). Microbial Biotechnology: Fundamentals Of Applied
Microbiology Second Edition. Cambridge University Press.
Hahn EJ., YS Kim, KW. Yu, CS Jeong,KY Paek. (2003). Adventitious Root Cultures of
Panax Gingseng and Ginsedoside Production Though Large Scale Bioreactor
System. J Plant Biotechnol.
Lu H., WX. Zou, JC. Meng, J. Hu, and RX Tan. (2000). New Bioactive Metabolites
Produced by Colletotrichum sp., an Endophytic Fungus in Artemisia annua.
Plant Sci.
Maksum R. (2005). Peranan Bioteknologi dan Mikroba Endofit Dalam Perkembangan
Obat Herbal. Maj. Ilmu Kefarmasian Indonesia.
Strobel,GA.(2002).Microbial gifts from rain forests. Can. J. Plant Pathol.
23
JADWAL LBM II
Tanggal 14 - 18 Mei 2017
WAKTU SENIN
14
SELASA
15
RABU
16
KAMIS
17
JUM’AT
18
06.45 – 07.35 Bhs Inggris
(8.3)
PAI 4
(A1)
TOEFL
07.35 – 08.25
08.25 – 09.15 Bhs Inggris
(8.3)
Praktikum
1
Kuliah 3
(8.3) 09.15 – 10.05
10.05– 10.55 Kuliah 1
(GKB 8.3) SGD 1 Praktikum
1 SGD 2 Kuliah 4
(8.3) 10.55 – 11.45
11.45 – 13.00 ISTIRAHAT DAN SHOLAT
13.00 – 13.50 TOEFL Praktikum
2 13.50 – 14.40
14.40 – 15.00 SHOLAT
15.00 – 15.50 Kuliah 2
(A1)
Praktikum
2 15.50 – 16.40
b.1. Proses ekstraksi senyawa bahan alam I (Prinsip dan metode)
Pengampu : Ika Buana Januarti, M.Sc., Apt
b.2. Fraksinasi dan Isolasi senyawa bahan alam
Pengampu : Rina Wijayanti, M. Sc., Apt
b.3. Karakterisasi dan standarisasi senyawa bahan alam (spesifik, non spesifik)
Pengampu : Rina Wijayanti, M. Sc., Apt
b.4. Penetapan senyawa marker, analisis sidik jari dan metabolic profiling
Pengampu : Hudan Taufiq, M.Sc., Apt
24
Penjabaran Pembelajaran LBM
Lembar Belajar Mahasiswa 2
Judul : Alhamdulillah, ada saintifikasi jamu…
Skenario :
Jamu telah menjadi bagian budaya dan kekayaan alam Indonesia. Keseriusan
Pemerintah dalam mendukung pemanfaatan obat tradisional semakin terlihat sejak
dikeluarkannya Permenkes tentang Saintifikasi Jamu (SJ), meskipun masih terdapat
permasalahan terkait SJ. Sesuai dengan ruang lingkupnya, penyelenggara SJ
melaksanakan penelitian berbasis pelayanan kesehatan sebagai upaya untuk
mengintegrasikan jamu ke dalam sistem kesehatan, melalui riset dan pengembangan
dari hulu sampai hilir agar tersedia jamu yang aman, bermutu, dan berkhasiat.
Jaminan keamanan dan mutu dari jamu didukung dengan cara pembuatan jamu sesuai
dengan prosedur SJ yang mengacu pada cara pembuatan simplisia yang baik, dimulai
dari standarisasi jamu, budidaya, panen, pascapanen serta analisis mutu.
Diskusikan skenario diatas menggunakan seven jump step.
1. Jelaskan istilah yang belum anda ketahui. Jika masih terdapat istilah yang belum
jelas, cantumkan sebagai tujuan pembelajaran kelompok.
2. Carilah masalah yang harus anda selesaikan.
3. Analisis masalah tersebut dengan brainstorming agar kelompok memperoleh
penjelasan yang beragam mengenai persoalan yang didiskusikan, dengan
menggunakan prior knowledge yang telah anda miliki.
4. Cobalah untuk menyusun penjelasan yang sistematis atas persoalan yang anda
diskusikan.
5. Susunlah persoalan-persoalan yang belum bisa diselesaikan dalam diskusi tersebut
menjadi tujuan pembelajaran kelompok (Learning issue/ learning objectives).
6. Lakukan belajar mandiri untuk mencapai informasi yang anda butuhkan guna
menjawab Learning issue yang telah anda tetapkan.
7. Jabarkan temuan informasi yang telah dikumpulkan oleh anggota kelompok,
sintesakan dan diskusikan temuan tersebut agar tersusun penjelasan yang
menyeluruh (komprehensif) untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah.
25
JADWAL LBM III
Tanggal 21 – 25 Mei 2018
WAKTU SENIN
21
SELASA
22
RABU
23
KAMIS
24
JUM’AT
25
06.45 – 07.35 Bhs Inggris
(8.3)
PAI 4
(A1)
TOEFL
07.35 – 08.25
08.25 – 09.15 Bhs Inggris
(8.3)
Praktikum
1
09.15 – 10.05
10.05– 10.55 Kuliah 1
(GKB 8.3) SGD 1 Praktikum
1 SGD 2 Kuliah 4
(8.3) 10.55 – 11.45
11.45 – 13.00 ISTIRAHAT DAN SHOLAT
13.00 – 13.50 TOEFL Praktikum
2 13.50 – 14.40
14.40 – 15.00 SHOLAT
15.00 – 15.50 Kuliah 2
(A1)
Kuliah 3
(8.3)
Praktikum
2 15.50 – 16.40
c.1. Formulasi dan teknologi sediaan bahan alam (100 menit)
Pengampu : Drs. Joko Kawiyanto, Apt (PT. Borobudur)
c.2. CPOTB (100 menit)
Pengampu : Drs. Joko Kawiyanto, Apt (PT. Borobudur)
c.3. IDI : Kehalalan produk herbal
Pengampu : Hudan Taufiq, M. Sc., Apt
c.4. Nutrasetikal (100 menit)
Pengampu : Ika Buana Januarti, M.Sc., Apt
26
Penjabaran Pembelajaran
Lembar Belajar Mahasiswa 3
Judul : Titik kritis kehalalan obat herbal…
Skenario :
Saat ini masyarakat muslim mulai mengalami peningkatan untuk
mengkonsumsi obat herbal yang terjamin kehalalannya. Obat herbal walaupun berasal
dari bahan-bahan tumbuhan akan tetapi belum tentu terjamin kehalalannya karena
adanya titik kritis saat proses ekstraksi, fermentasi dan penggunaan bahan eksipien
selama pengembangan obat herbal. Titik kritis tambahan dalam menjamin status halal
juga terletak pada pengemasan, penyimpanan dan distribusi produk.
Produsen juga memiliki minat rendah dalam memproduksi obat halal akibat
kurangnya data mengenai potensi pasar obat halal, status vital sebagian besar obat
(membuat pertimbangan halal disisihkan), permintaan rendah dari konsumen dan
kurangnya pengetahuan mengenai persyaratan halal (karena manufaktur melibatkan
teknologi tinggi dan rumit).
Diskusikan skenario diatas menggunakan seven jump step.
1. Jelaskan istilah yang belum anda ketahui. Jika masih terdapat istilah yang belum
jelas, cantumkan sebagai tujuan pembelajaran kelompok.
2. Carilah masalah yang harus anda selesaikan.
3. Analisis masalah tersebut dengan brainstorming agar kelompok memperoleh
penjelasan yang beragam mengenai persoalan yang didiskusikan, dengan
menggunakan prior knowledge yang telah anda miliki.
4. Cobalah untuk menyusun penjelasan yang sistematis atas persoalan yang anda
diskusikan.
5. Susunlah persoalan-persoalan yang belum bisa diselesaikan dalam diskusi tersebut
menjadi tujuan pembelajaran kelompok (Learning issue/ learning objectives).
6. Lakukan belajar mandiri untuk mencapai informasi yang anda butuhkan guna
menjawab Learning issue yang telah anda tetapkan.
7. Jabarkan temuan informasi yang telah dikumpulkan oleh anggota kelompok,
sintesakan dan diskusikan temuan tersebut agar tersusun penjelasan yang
menyeluruh (komprehensif) untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah.
27
TUTOR MODUL TEKNO HERBAL 2017
1. Arifin Santoso
2. Naniek
3. Farah Bintang S
4. Abdur Rosyid
5. Chilmia
6. Willi W
PENGAWAS UJIAN MID
1. Nisa Febrinasari
PENGAWAS UJIAN AKHIR
1. Chilmia