New Microsoft Word Document (4) (1).docx

13
BAB 1 TIRANI MATAHARI TERBIT Kedatangan “saudara tua” sebagaimana Jepang menyebut dirinya, mula-mula disambut dengan penuh harapan, tetapi kemudian mengecewakan rakyat. Meskipun demikian, pendudukan Jepang membuka sejarah baru bagi Indonesia Amrin Imran,“Perang Pasifik, dan Jatuhnya Rezim Kolonial Belanda” dalam Taufik Abdullah dan A.B. Lapian (ed), 2012 TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari uraian ini, diharapkan kamu dapat: 1. Menganalisis kedatangan Jepang ke Indonesia. 2. Mengevaluasi perkembangan organisasi pergerakan di Indonesia. 3. Menganalis gerakan perlawanan rakyat terhadap kekejaman Jepang. 4. Menghargai dan meneladani semangat juang para tokoh dalam melawan Jepang. 5. Menumbuhkan rasa syukur kepada Tuhan YME atas kekuatan yangdiberikan kepada rakyat Indonesia yang masih bertahan untuk melawan pendudukan dan kekejaman bangsa asing. A. Menganilisis Awal Pemerintahan "Saudara Tua" Gambar 4.2 terkait dengan peristiwa pengeboman Pearl Harbour yang menunjukkan kemenangan Jepang terhadap Sekutu pada PD II dalam peristiwa Perang Pasifik. Peristiwa itu telah membuka jalan bagi Jepang untuk memasuki negara di Asia, termasuk Indonesia. Sementara gambar 4.3 berkaitan dengan gambaran mengenai cara tentara Jepang memasuki kota- kota penting di Indonesia. Perlu dipahami bahwa “rentetan kemenangan yang dicapai tentara Jepang

Transcript of New Microsoft Word Document (4) (1).docx

Page 1: New Microsoft Word Document (4) (1).docx

BAB 1 

TIRANI MATAHARI TERBIT

Kedatangan “saudara tua” sebagaimana Jepang menyebut dirinya, mula-muladisambut dengan penuh harapan, tetapi kemudian mengecewakan rakyat. Meskipundemikian, pendudukan Jepang membuka sejarah baru bagi IndonesiaAmrin Imran,“Perang Pasifik, dan Jatuhnya Rezim Kolonial Belanda”dalam Taufik Abdullah dan A.B. Lapian (ed), 2012

 

TUJUAN PEMBELAJARANSetelah mempelajari uraian ini, diharapkan kamu dapat:

1. Menganalisis kedatangan Jepang ke Indonesia. 

2. Mengevaluasi perkembangan organisasi pergerakan di Indonesia.

3. Menganalis gerakan perlawanan rakyat terhadap kekejaman Jepang.

4. Menghargai dan meneladani semangat juang para tokoh dalam melawan Jepang.

5. Menumbuhkan rasa syukur kepada Tuhan YME atas kekuatan yangdiberikan kepada

rakyat Indonesia yang masih bertahan untuk melawan pendudukan dan kekejaman bangsa

asing. 

A. Menganilisis Awal Pemerintahan "Saudara Tua"

Gambar 4.2 terkait dengan peristiwa pengeboman Pearl Harbour yangmenunjukkan kemenangan Jepang terhadap Sekutu pada PD II dalamperistiwa Perang Pasifik. Peristiwa itu telah membuka jalan bagi Jepanguntuk memasuki negara di Asia, termasuk Indonesia. Sementara gambar 4.3berkaitan dengan gambaran mengenai cara tentara Jepang memasuki kota-kota penting di Indonesia.Perlu dipahami bahwa “rentetan kemenangan yang dicapai tentara Jepangsejak melancarkan Perang Pasifik membuka pintu bagi mereka untukmenduduki tanah Hindia Belanda”. Kedatangan “saudara tua”, sebagaimanaJepang menyebut dirinya, mula-mula disambut dengan penuh harapan,tetapi kemudian mengecewakan rakyat. Walaupun demikian, pendudukanJepang membuka sejarah baru bagi Indonesia”.Nah, sejarah baru yang bagaimana? Sebelum memahami sejarah baru yangdimaksudmu perlu memahami terlebih dulu mengenai bagaimana tentaraJepang itu datang dan kemudian menguasai Indonesia. Ikutilah uraian

Page 2: New Microsoft Word Document (4) (1).docx

penjelasan tersebut melalui subbab “Kedatangan Saudara Tua”

1. Penguasaan Kepulauan Indonesia

Sejak pengeboman Pearl Harbour oleh angkatan udara Jepang pada 8

Desember 1941, serangan terus dilancarkan ke angkatan laut Amerika Serikat

di Pasifik. Kemenangan pasukan Jepang seolah-olah tak dapat dikendalikan

dan pasukan itu berturut-turut menghancurkan basis militer Amerika. Selain

itu, serangan Jepang juga diarahkan ke Indonesia. Serangan terhadap

Indonesia muncul dari utara dan timur. Serangan terhadap Indonesia tersebutbertujuan untuk mendapatkan cadangan logistik dan bahan industri perang,seperti minyak tanah, timah, dan aluminium. Sebab, persediaan minyak diIndonesia diperkirakan dapat mencukupi kebutuhan Jepang selama PerangPasifik.Pada Januari 1942, Jepang mendarat di Indonesia melalui Ambon dan seluruhMaluku. Meskipun pasukan KNIL (Koninklijk Nederlandsch Indisch Leger) danpasukan Australia berusaha menghalangi, tapi kekuatan Jepang tidak dapatdibendung. Daerah Tarakan di Kalimantan Timur kemudian dikuasai olehJepang bersamaan dengan Balikpapan (12 Januari 1942). Jepang kemudianmenyerang Sumatera setelah berhasil memasuki Pontianak. Bersamaandengan itu Jepang melakukan serangan ke Jawa (Februari 1942).Pada tanggal 1 Maret 1942, kemenangan tentara Jepang dalam PerangPasifik menunjukkan kemampuan Jepang dalam mengontrol wilayah yangsangat luas, yaitu dari Burma sampai Pulau Wake. Setelah daerah-daerah diluar Jawa dikuasai, Jepang memusatkan perhatiannya untuk menguasai tanahJawa sebagai pusat pemerintahan Hindia Belanda.Untuk menghadapi gerak invasi tentara Jepang, Belanda pernah membentukKomando Gabungan Tentara Serikat yang disebut ABDACOM(AmericanBritish Dutch Australian Command)yang bermarkas di Lembang. Panglimadari pergerakan tersebut bernama Jenderal Sir Archhibald.KemudianLetnan Jenderal Ter Poorten diangkat sebagai panglima perang tentara HindiaBelanda. Sementara itu, Gubernur Jenderal Carda (Tjarda) pada bulan Februari1942 sudah mengungsi ke Bandung.Dalam upaya menguasai Jawa, telah terjadi pertempuran di Laut Jawa, yaituantara tentara Jepang dengan Angkatan Laut Belanda di bawah LaksamanaKarel Doorman

Page 3: New Microsoft Word Document (4) (1).docx

.Dalam pertempuran ini Laksamana Karel Doorman danbeberapa kapal Belanda berhasil ditenggelamkan oleh tentara Jepang. Sisa-sisa pasukan dan kapal Belanda yang berhasil lolos terus melarikan diri menujuAustralia. Sementara itu, Jenderal Imamura dan pasukannya mendarat diJawa pada tanggal 1 Maret 1942. Pendaratan itu dilaksanakan di tiga tempat,yakni di Banten dipimpin oleh Jenderal Imamura sendiri. Kemudian pendaratandi Eretan Wetan-Indramayu dipimpin oleh Kolonel Tonishoridan pendaratan disekitar Bojonegoro dikoordinir oleh Mayjen Tsuchihashi. Tempat-tempat tersebutmemang tidak diduga oleh Belanda.

Untuk menghadapi pasukan Jepang, sebenarnya Sekutu sudah mempersiapkan diri, yaitu antara lain berupa tentara gabungan ABDACOM, ditambah satu kompi Akademi Militer Kerajaan dan Korps Pendidikan Perwira Cadangan di Jawa Barat. Di Jawa Tengah, telah disiapkan empat batalion infanteri, sedangkan di Jawa Timur terdiri tiga batalion pasukan bantuan Indonesia dan satu batalion marinir, serta ditambah dengan satuan-satuan dari Inggris dan Amerika. Meskipun demikian, tentara Jepang mendarat di Jawadengan jumlah yang sangat besar, sehingga pasukan Belanda tidak mampumemberikan perlawanan. 

Pasukan Jepang dengan cepat menyerbu pusat-pusat kekuatan tentaraBelanda di Jawa. Tanggal 5 Maret 1942 Batavia jatuh ke tangan Jepang.Tentara Jepang terus bergerak ke selatan dan menguasai kota Buitenzorg(Bogor). Dengan mudah kota-kota di Jawa yang lain juga jatuh ke tanganJepang. Akhirnya pada tanggal 8 Maret 1942 Jenderal Ter Poorten atas namakomandan pasukan Belanda/Sekutu menandatangani penyerahan tidakbersyarat kepada Jepang yang diwakili Jenderal Imamura. Penandatangananini dilaksanakan di Kalijati, Subang. Dengan demikian berakhirlah penjajahanBelanda di Indonesia. Kemudian Indonesia berada di bawah pendudukantentara Jepang. Gubernur Jenderal Tjarda ditawan. Namun Belanda segeramendirikan pemerintahan pelarian (exile government) di Australia di bawahpimpinan H.J. Van Mook. Menyimak dari gerakan tentara Jepang untuk menguasai Indonesia berlangsungbegitu cepat itu memang menarik. Hal ini ada kaitannya dengan perkembangansebelumnya. Sejak Jepang atau negeri Sakura atau negeri Matahari Terbitberkembang menjadi negara industri dan tampil sebagai imperialis, Jepangmulai membutuhkan daerah-daerah baru. Salah satu daerah baru yangdimaksud adalah Indonesia. Keinginan Jepang untuk menguasai Indonesiakarena Indonesia kaya akan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkanuntuk pengembangan industri Jepang. Di samping itu, juga terdorong olehajaran yang berkaitan dengan Shintoisme,khususnya tentang Hakkoichiu,yakni ajaran tentang kesatuan keluarga umat manusia.Ajaran iniditerjemahkan bahwa Jepang sebagai negara maju bertanggung jawab.

Untuk membentuk kesatuan keluarga umat manusia dengan memajukan dan mempersatukan bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Ajaran Hakko ichiu

Page 4: New Microsoft Word Document (4) (1).docx

diperkuat oleh keterangan antropolog yang menyatakan bahwa bangsa Jepang dan Indonesia serumpun. Untuk merealisasikan keinginannya itu maka sebelum gerakan tentara Jepang itu datang ke Indonesia, Jepangsudah mengirim para spionase untuk datang ke Indonesia pada tahun-tahun sebelumnya.

2. Selamat Datang "Saudara Tua"Kedatangan Jepang di Indonesia disambut dengan senang hati oleh rakyatIndonesia. Jepang dielu-elukan sebagai “Saudara Tua” yang dipandangdapat membebaskan dari kekuasaan Belanda. Di mana-mana terdengarucapan “banzai-banzai” (selamat datang-selamat datang). Sementara itu,pihak tentara Jepang terus melakukan propaganda-propaganda untukterus menggerakkan dukungan rakyat Indonesia. Setiap kali Radio Tokyomemperdengarkan Lagu Indonesia Raya, di samping Lagu Kimigayo. Benderayang berwarna Merah Putih juga boleh dikibarkan berdampingan denganBendera Jepang Hinomaru. Melalui siaran radio, juga dipropagandakanbahwa barang-barang buatan Jepang itu menarik dan murah harganya,sehingga mudah bagi rakyat Indonesia untuk membelinya.Simpati dan dukungan rakyat Indonesia itu nampaknya juga karena perilakuJepang yang sangat membenci Belanda. Di samping itu, diperkuat puladengan berkembangnya kepercayaan tentang Ramalan Jayabaya.

Tentara Jepang juga mempropagandakan bahwa kedatangannya keIndonesia untuk membebaskan rakyat dari cengkeraman penjajahan bangsaBarat. Jepang juga akan membantu memajukan rakyat Indonesia. Melaluiprogram Pan-Asia Jepang akan memajukan dan menyatukan seluruh rakyatAsia. Untuk lebih meyakinkan rakyat Indonesia, Jepang menegaskan kembalibahwa Jepang tidak lain adalah “saudara tua”, jadi Jepang dan Indonesiasama. Bahkan untuk meneguhkan progandanya tentang Pan-Asia, Jepangberusaha membentuk perkumpulan yang diberi nama “Gerakan Tiga A”.

3.Pembentukan Pemerintahan MiliterPada pertengahan tahun 1942 timbul pemikiran dari Markas Besar TentaraJepang agar penduduk di daerah pendudukan dilibatkan dalam aktivitaspertahanan dan kemiliteran (termasuk semimiliter). Oleh karena itu,pemerintah Jepang di Indonesia kemudian membentuk pemerintahan militer.Di seluruh Kepulauan Indonesia bekas Hindia Belanda itu wilayahnya dibagimenjadi tiga wilayah pemerintahan militer.a.Pemerintahan militer Angkatan Darat, yaitu Tentara Kedua Puluh Lima(Tomi Shudan)untuk Sumatera. Pusatnya di Bukittinggi.b.Pemerintahan militer Angkatan Darat, yaitu Tentara Keenam Belas(Asamu Shudan) untuk Jawa dan Madura. Pusatnya di Jakarta. Kekuatanpemerintah militer ini kemudian ditambah dengan Angkatan Laut (Dai Ni Nankenkantai).c.Pemerintahan militer Angkatan Laut, yaitu (Armada Selatan Kedua)untuk daerah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Pusatnya di Makassar

Page 5: New Microsoft Word Document (4) (1).docx

Pembagian administrasi semacam itu tentu juga terkait dengan perbedaankepentingan Jepang terhadap tiap-tiap daerah di Indonesia, baik dari segi militermaupun politik ekonomi. Pulau Jawa yang merupakan pusat pemerintahanyang sangat penting waktu itu masih diberlakukan pemerintahan sementara.Hal ini berdasarkanOsamu Seirei (Undang-Undang yang dikeluarkan olehPanglima Tentara Ke-16). Di dalam undang-undang itu antara lain berisiketentuan sebagai berikut.a.Jabatan Gubernur Jenderal pada masa Hindia Belanda dihapuskan dansegala kekuasaan yang dahulu dipegangnya diambil alih oleh panglimatentara Jepang di Jawa.b.Para pejabat pemerintah sipil beserta pegawainya di masa HindiaBelanda tetap diakui kedudukannya, asalkan memiliki kesetiaanterhadap tentara pendudukan Jepang.c.Badan-badan pemerintah dan undang-undang di masa Belanda tetapdiakui secara sah untuk sementara waktu, asalkan tidak bertentangandengan aturan pemerintahan militer Jepang.

Adapun susunan pemerintahan militer Jepang tersebut adalah sebagai berikut.

a.Gunshirekan (panglima tentara) yang kemudian disebut denganSeiko Shikikan (panglima tertinggi) sebagai pucuk pimpinan.Panglima tentara yang pertama dijabat oleh Jenderal Hitoshi Imamurab.Gunseikan (kepala pemerintahan militer) yang dirangkap oleh kepala staf. Kepala staf yang pertama adalah Mayor Jenderal Seizaburo  Okasaki Kantor pusat pemerintahan militer ini disebut Gunseikanbu. Di lingkungan Gunseikanbu ini terdapat empat bu (semacam departemen) dan ditambah satu bulagi, sehingga menjadi lima bu. Adapun kelima bu itu adalah sebagai berikut.

1.      Somobu (Departemen Dalam Negeri).2.      Zaimubu (Departemen Keuangan).3.      Sangvobu (Departemen Perusahaan, Industri dan Kerajinan Tangan) atau urusan

Perekonomian.4.      Kotsubu (Departemen Lalu Lintas).5.      Shihobu(Departemen Kehakiman).

c.Gunseibu  (koordinator pemerintahan dengan tugas memulihkanketertiban dan keamanan atau semacam gubernur) yang meliputi:.

1.Jawa Barat : pusatnya di Bandung.2.Jawa Tengah : pusatnya di Semarang.3.Jawa Timur : pusatnya di Surabaya.Ditambah dua daerah istimewa(Kochi) yakni Yogyakarta dan Surakarta.

Page 6: New Microsoft Word Document (4) (1).docx

Di dalam pemerintahan itu, Jepang juga membentuk kesatuan Kempetai (Polisi Militer). Di samping susunan pemerintahan tersebut, juga ditetapkan lagu kebangsaan yang boleh diperdengarkan hanyalah Kimigayo. Padahal sebelum tentara Jepang datang di Indonesia, Lagu Indonesia Raya sering diperdengarkan di radio Tokyo.

Pada awal pendudukan ini, secara kultural Jepang juga mulai melakukanperubahan-perubahan. Misalnya, untuk petunjuk waktu harus digunakantarikh Sumera (tarikh Jepang), menggantikan tarikh Masehi. Waktu itu tarikhMasehi 1942 sama dengan tahun 2602 Sumera. Setiap tahun (mulai tahun 1942) rakyat Indonesia harus merayakan Hari Raya Tencosetsu (hari raya lahirnya Kaisar Hirohito). Dalam bidang politik, Jepang melakukan kebijakan denganmelarang penggunaan bahasa Belanda dan mengharuskan penggunaan bahasa Jepang.

4.Pemerintahan SipilUntuk mendukung kelancaran pemerintahan pendudukan Jepang yangbersifat militer, Jepang juga mengembangkan pemerintahan sipil. Padabulan Agustus 1942, pemerintahan militer berusaha meningkatkan sistem pemerintahan, antara lain dengan mengeluarkan UU No. 27 tentang aturan pemerintahan daerah dan dimantapkan dengan UU No. 28 tentang pemerintahan shu serta tokubetsushi. Dengan UU tersebut, pemerintahan akan dilengkapi dengan pemerintahan sipil. Menurut UU No. 28 ini, pemerintahan daerah yang tertinggi adalah shu (karesidenan). Seluruh Pulau Jawa dan Madura, kecuali Kochi Yogyakarta dan Kochi Surakarta, dibagi menjadi daerah-daerah shu (karesidenan), shi (kotapraja), ken (kabupaten), Gun (kawedanan), Son (kecamatan), dan Ku (desa/kelurahan). Seluruh PulauJawa dan Madura dibagi menjadi 17 shu

Pemerintahan shu itu dipimpin oleh seorang shucokan. Shucokan memiliki kekuasaan seperti gubenur pada zaman Hindia Belanda meliputi kekuasaan legislatif dan eksekutif. Dalam menjalankan pemerintahan shucokan dibantu oleh Cokan Kanbo (Majelis Permusyawaratan Shu). Setiap Cokan Kanboini memiliki tiga bu (bagian), yakni Naiseibu (bagian pemerintahan umum), Kaisaibu (bagian ekonomi), dan Keisatsubu (bagian kepolisian). Pemerintah pendudukan Jepang juga dapat membentuk sebuah kota yang dianggap memiliki posisi sangat penting sehingga menjadi daerah semacam daerah swatantra (otonomi). Daerah ini ini disebut tokubetsushi (kota istimewa), yang posisi dan kewenangannya seperti shu yang berada langsung di bawah pengawasan gunseikan. Sebagai contoh adalah Kota Batavia, sebagai Batavia Tokubetsushi di bawah pimpinan Tokubetu shico

 

1. Jelaskan mengapa kedatangan Jepang ke Indonesia itu berjalan cepat dan merata ke berbagai wilayah Indonesia !Jawaban : Menurut saya kedatang Jepang yang ke Indonesia itu bisa berjalan cepat dan merata hingga berbagai wilayah Indonesia karena pada waktu itu Jepang datang disambut dengan baik oleh rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia yang telah lama di jajah oleh bangsa Belanda menganggap bahwa Jepang adalah penolong bagi bangsa Indonesia. Nah dari situ lah mulai deh tumbuh rasa percaya bangsa Indonesia pada bangsa Jepang yang sebenarnya pada waktu

Page 7: New Microsoft Word Document (4) (1).docx

itu memiliki niat yang sebaliknya dari apa yang mereka tampilkan atau sikap mereka.

2. Mengapa pada mulanya rakyat Indonesia menyabut baik kedatangan Jepang ?Jawaban : Menurut saya kedatang Jepang ke Indonesia bisa di sambut baik oleh bangsa atau rakyat Indonesia karena ya seperti yang telah saya jelaskan bahwa bangsa Indonesia menganggap bangsa Jepang adalah penolong mereka. mereka yang telah di jajah selama bertahun - tahun oleh bangsa Belanda mengira Jepang bagaikan sebuah anugerah karena bisa mengusir bangsa Belanda dari Indonesia

3. Mengapa Jepang membentuk pemerintahan militer di tiga kawasan : Sumatera , Jawa - Madura , dan kawasan Indonesia Timur ?Jawaban : Jepang membentuk pemerintahan militer di tiga kawasan Sumatera , Jawa - Madura , dan kawasan Indonesia timur karena untuk sebagai pusat pemerintahannya , untuk memperkuat wilayah pemerintahannya.

4. Mengapa pemerintah pendudukan Jepang akhirnya hanya boleh memperdengarkan lagu kebangsaan Kimigayo , sedangkan Indonesia raya mulai di larang?Jawaban : Manurut saya pemerintah pendudukan Jepang menerapkan peraturan itu agar untuk memperkuat pemerintahannya dan menghapus pengaruh Belanda pada bangsa Indonesia.

5. Pelajaran apa yang kamu peroleh setelah mempelajari kedatangan dan awal pemerintahan Jepang di Indonesia ?Jawaban : Pelajaran yang saya peroleh dari setelah mempelajari kedatangan dan awal pemerintah Jepang di Indonesia ini adalah bagaimana polosnya bangsa kita dahulu ( re: Bangsa Indonesia ) Sehingga dapat dengan mudah bangsa lain memanipulasi penampilan hingga leluhur kita dahulu dapat tertipu oleh bujuk rayu mereka. Namun di samping itu ada hikmah yang dapat kita pelajari misalnya ilmu pemerintahan dari Jepang . Oleh karena itu kita sebagai murid atau siswa mulai saat ini , nanti dan lusa harus tetap bangga dan mengharumkan nama bangsa Indonesia kita tercinta

D. Dampak Kedatangan Saudara Tua dalam Berbagai Kehidupan

1.Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia

a.Bidang Politik Dalam bidang politik, Jepang melakukan kebijakan dengan melarangpenggunaan bahasa Belanda dan mewajibkan penggunaan bahasa Jepang. Struktur pemerintahan dibuat sesuai dengan keinginan Jepang, misalnya desadengan Ku, kecamatan dengan So, kawedanan dengan Gun , kotapraja dengan Syi , kabupaten dengan Ken , dan karesidenan dengan Syu. Setiap upacara bendera dilakukan penghormatan kearah Tokyo dengan membungkukkan badan 90 derajat yang ditujukan pada Kaisar Jepang Tenno Heika. Seperti telah diterangkan di atas bahwa Jepang juga membentuk pemerintahan militer dengan angkatan darat dan angkatan laut. Angkatan darat yang meliputi Jawa-Madura berpusat di Batavia. Sementara itu di Sumatera berpusat di Bukittinggi, angkatan lautnya membawahi Kalimantan, Sulawesi,Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian, sebagai pusatnya di Ujungpandang.Pemerintahan itu berada dibawah pimpinan Panglima Tertinggi Jepang untuk Asia Tenggara yang berkedudukan di Dalat (Vietnam). Jepang juga membentuk organisasi-organisasi dengan maksud sebagai alat propaganda, seperti gerakan Tiga A dan Gerakan Putera, tetapi gerakan tersebut gagal dan dimanfaatkan oleh kaum pergerakan sebagai wadah untuk pergerakan nasional. Tujuan utama pemerintah Jepang adalah menghapuskan pengaruh Barat dan menggalang masyarakat agar

Page 8: New Microsoft Word Document (4) (1).docx

memihak Jepang. Pemerintah Jepang juga menjanjikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia yang diucapkan oleh PM Tojo dalam kunjungannya ke Indonesia pada September 1943. Kebijakan politik Jepang yang sangat keras itu membangkitkan semangat perjuangan rakyat Indonesia terutama kaum nasionalis untuk segera mewujudkan cita-cita mereka, yaitu Indonesia merdeka.

b. Keadaan Sosial Budaya Dan Ekonomipertahanan. Mula-mula tenaga kerja dikerahkan dari Pulau Jawa yangUntuk membiayai Perang Pasifik, Jepang mengerahkan semua tenaga kerja dari Indonesia. Mereka dikerahkan untuk membuat benteng-benteng

padat penduduknya. Kemudian di kota-kota dibentuk barisan romusa sebagai sarana

propaganda. Propaganda yang kuat itu menarik pemuda- pemuda untuk bergabung dengan

sukarela. Pengerahan tenaga kerja yang mulanya sukarela lama-lama menjadi paksaan. Desa-

desa diwajibkan untukmenyiapkan sejumlah tenaga romusa. Panitia pengerahan disebut

denganRomukyokai, yang ada disetiap daerah. Para pekerja romusa itu diperlakukan dengan

kasar dan kejam. Mereka tidak dijamin kehidupannya, kesehatan dan makan tidak diperhatikan.

Banyak pekerja romusa yang jatuh sakit dan meninggal. Untuk mengembalikan citranya, Jepang

mengadakan propaganda dengan menyebut pekerja romusa sebagai “pahlawan pekerja” atau

“prajurit ekonomi”. Mereka digambarkan sebagai sosok yang suci dalam menjalankan tugasnya.

Para pekerja romusa itu juga dikirim ke Birma, Muangthai, Vietnam, Serawak, dan Malaya. Saat

itu kondisi masyarakat menyedihkan. Bahan makanan sulit didapat akibat banyak petani yang

menjadi pekerja romusa. Gelandangan di kota- kota besar seperti Surabaya, Jakarta, Bandung,

dan Semarang semakin tumbuh sumbur. Tidak jarang mereka mati kelaparan di jalanan atau

di bawah jembatan. Penyakit kudis menjangkiti masyarakat. Pasar gelap tumbuh di kota-kota

besar. Barang-barang keperluan sulit didapatkandan semakin sedikit jumlahnya. Uang yang

dikeluarkan Jepang tidak adajaminannya, bahkan mengalami inflasi yang parah. Bahan-bahan

pakaian sulit didapatkan, bahkan masyarakat menggunakan karung goni sebagai bahan pakaian

mereka. Obat-obatan juga sangat sulit didapatkan. Semua objek vital dan alat-alat produksi

dikuasai Jepang dan diawasi sangat ketat. Pemerintah Jepang mengeluarkan peraturan untuk

menjalankan perekonomian. Perkebunan-perkebunan diawasi dan dipegang sepenuhnya oleh

pemerintah Jepang. Banyak perkebunan yang dirusak dan diganti tanamannya untuk keperluan

biaya perang. Rakyat dilarang menanam tebu dan membuat gula. Beberapa perusahaan swasta

Jepang yang menangani pabrik gula adalahMeiji Seito Kaisya.

Sejarah IndonesiaMasyarakat juga diwajibkan untuk melakukan pekerjaan yang dinilai bergunabagi masyarakat luas, seperti memperbaiki jalan, saluran air, atau menanam pohon jarak. Mereka melakukannya secara bergantian. Untuk mejalankantugas tersebut dengan baik, maka dibentuklah tonarigumi (rukun tetangga) untuk memobilisasi massa dengan efektif. Sementara itu, komunikasi di Indonesia mengalami kesulitan baik komunikasi antar pulau maupun komunikasi dengan dunia luar,karena semua saluran komunikasi dikendalikan oleh Jepang. Semua nama-nama kota yang menggunakan bahasa Belanda diganti dengan Bahasa Indonesia, seperti Batavia menjadi Jakarta dan Buitenzorg menjadi Bogor. Sementara itu, untuk mengawasi karya para seniman agar tidak menyimpang dari tujuan Jepang, maka didirikanlah pusat kebudayaan pada tanggal 1 April 1943 di Jakarta, yang bernama Keimun Bunka Shidosho.Jepang yang mula-mula disambut dengan senang hati, kemudian berubahmenjadi kebencian. Rakyat bahkan lebih benci pada pemerintah Jepang daripada pemerintah Kolonial Belanda.

Page 9: New Microsoft Word Document (4) (1).docx

Jepang seringkali bertindak sewenang-wenang. Seringkali rakyat yang tidak bersalah ditangkap, ditahan, dan disiksa. Kekejaman itu dilakukan oleh kempetai (polisi militer Jepang).Pada masa pendudukan Jepang banyak gadis dan perempuan Indonesia yang ditipu oleh Jepang dengan dalih untuk bekerja sebagai perawat ataudisekolahkan, tetapi ternyata hanya dipaksa untuk melayani para kompetai.Para gadis dan perempuan tersebut di sekap dalam kamp-kamp yang tertutupsebagai wanita penghibur. Kamp-kamp tersebut dapat ditemukan di Solo,Semarang, Jakarta, dan Sumatera Barat.