neurologi laporan

50
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Space occupying lesion (SOL) merupakan generalisasi masalah tentang adanya lesi pada ruang intrakranial khususnya yang mengenai otak. Penyebabnya meliputi hematoma, abses otak dan tumor otak. Tumor otak merupakan penyebab sebagian besar dari space occupying lesion. Di amerika di dapat 35.000 kasus baru dari tumor otak setipa tahun, sedang menurut berltelone, tumor primer susunan saraf pusat dijumpai 10% dari seluruh penyakit neurologi yang ditemukan di rumah sakit umum. Menurut penelitian yang dilakukan oleh rumah sakit Lahore, pakistan, periode september 1999 hingga april 2000, dalam 100 kasus space occupying lesion intrakranial, 54 kasus terjadi pada pria dan 46 kasus pada wanita. Selain itu, 18 kasus ditemukan pada usia dibawah 12 tahun. 28 kasus terjadi pada rentan usia 20-29 tahun, 13 kasus pada usia 30-39, dan 14 kasus pada usia 40-49.

description

laporan dari kasus kasus neurologi

Transcript of neurologi laporan

33

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSpace occupying lesion (SOL) merupakan generalisasi masalah tentang adanya lesi pada ruang intrakranial khususnya yang mengenai otak. Penyebabnya meliputi hematoma, abses otak dan tumor otak.Tumor otak merupakan penyebab sebagian besar dari space occupying lesion. Di amerika di dapat 35.000 kasus baru dari tumor otak setipa tahun, sedang menurut berltelone, tumor primer susunan saraf pusat dijumpai 10% dari seluruh penyakit neurologi yang ditemukan di rumah sakit umum.Menurut penelitian yang dilakukan oleh rumah sakit Lahore, pakistan, periode september 1999 hingga april 2000, dalam 100 kasus space occupying lesion intrakranial, 54 kasus terjadi pada pria dan 46 kasus pada wanita. Selain itu, 18 kasus ditemukan pada usia dibawah 12 tahun. 28 kasus terjadi pada rentan usia 20-29 tahun, 13 kasus pada usia 30-39, dan 14 kasus pada usia 40-49.Di indonesia data tentang penyebab SOL belum dilaporkan. Namun, di daerah endemis TB seperti indonesia presentasi tuberkuloma mungkin lebih besar sebagai penyebab SOL. Insiden terjadinya SOL di indonesia adalah sebanyak 6/100.000 populasi per tahun.SOL di diagnosis dengan temuan klinis dimana perlu dilakukan pemeriksaan neurologis lengkap termasuk pemeriksaan nervus kranialis dan radiologis seperti Head CT scan atau MRI. Kemudian, diagnosis dikonformasi dengan temuan histologist bila terdapat massa pada pemeriksaan radiologis.Prognosis dan pilihan pengobatan untuk tumor otak primer dan tumor sumsum tulang belakang tergantung pada hal-hal seperti jenis dan grade tumor, lokasi tumor, waktu tumor didiagnosis, apakah dapat dilakukan pembedahan pada pasien SOL.

1.2Tujuan PenulisanTujuan penelitian laporan ini adalah untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik senior Department Ilmu Penyakit Saraf RSUP Haji Adam Malik Medan dan meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mahasiswa tentang Space Occupying Lesion (SOL).

1.3Manfaat PenulisanManfaat dari penulisan laporan ini adalah sebagai sarana untuk mengetahui dan mempelajari lebih dalam mengenai Space Occupying Lesion (SOL) berdasarkan teori dan kasus yang ada.

BAB 2LAPORAN KASUS

2.1AnamnesisIdentitasPribadiNo. RekamMedis: 00.61.80.98Nama: SurianiJenisKelamin: PerempuanUsia: 33 tahunSukubangsa: JawaAgama: IslamAlamat: Desa SidorejoStatus: MenikahPekerjaan: Ibu Rumah TanggaTanggal Masuk: 06/10/2014Tanggal Keluar: 18/10/2014

2.2 Riwayat Perjalanan Penyakit2.2.1 KeluhanKeluhanUtama: Nyeri KepalaTelaah: Hal ini dialami os sejak 2 tahun ini dan tidak berkurang dengan obat. Nyeri dirasakan pada seluruh kepala. Os juga mengeluhkan berjalan oyong sejak 2 tahun ini. Riwayat muntah menyembur. Kejang (-) Riwayat Kejang(-) Riwayat hipertensi (-) Riwayat DM (-) Hiperkolestrolemia (-) Penyakit jantung (-), BAB(+)N, BAK(+)N Riwayat penyakit terdahulu: -Riwayat Penggunaan obat: tidak jelas

2.2.2 Anamnesis traktusTraktus sirkulatorius: Akral hangat, CRT < 3, desah(-)Traktus respiratorius: RR 20x/I, vesikuler, ronki(-/-)Traktus digestivus: BAB (+) NormalTraktus urogenitalis: BAK (+)NormalPenyakit terdahulu dan kecelakaan: -Intoksikasi dan obat-obatan: Tidak ada

2.2.3 Anamnesis keluargaFaktor herediter: --Faktor familier: -Lain-lain: -

2.2.4 Anamnesis SosialKelahiran dan pertumbuhan: Dalam Batas NormalImunisasi: Tidak jelasPendidikan: Tamat SMAPekerjaan: Ibu Rumah TanggaPerkawinan dan anak: Menikah

2.3 Pemeriksaan jasmani2.3.1 Pemeriksaan UmumTekanan darah: 130/80 mmHgNadi: 82x/iFrekuensi nafas: 20 x/iTemperatur: 36,5O CKulit dan selaput lendir: dalam batas normalKelenjar dan getah bening: pembesaran KGB (-), Struma (-) Persendian: dalam batas normal

2.3.2 Kepala dan leherBentuk dan posisi: bulat, medialPergerakan: (+)Kelainan panca indera: (+) Cortical blindness sinistraRongga mulut dan gigi: dalam batas normalKelenjar parotis: nyeri tekan (-) pembesaran (-)Desah: (-)Lain-lain: (-)

2.3.3 Rongga dada dan abdomen Rongga dada Rongga abdomenInspeksi: Simetris FusiformisSimetrisPerkusi:SonorTimpaniPalpasi: SF Ka = Ki, kesan normalSoepelAuskultasi: SP :VesikulerPeristaltik (+)NST: -

2.3.4 GenitaliaToucher: tdp

2.4. Pemeriksaan Neurologis2.4.1 Sensorium: Compos Mentis2.4.2 KraniumBentuk: BulatFontanella: TertutupPalpasi: Pulsasi A.temporalis (+), A. carotis (+)Perkusi: Dalam batas normalAuskultasi: bruit (-)Transiluminasi: tidak dilakukan pemeriksaan

2.4.3. Perangsangan meningealKaku kuduk: -Tanda kerniq: -Tanda brudzinski I: -Tanda brudzinski II: -

2.4.4. Peningkatan Tekanan IntrakranialMuntah: -Sakit kepala: +Kejang: -

2.4.5 Saraf otak /Saraf KranialisNervus Imeatus nasi dextraMeatus nasi sinistraNormosmia: + +Anosmia: - -Parosmia: - -Hiposmia: - -

Nervus IIoculi dextraoculi sinistraVisus: 6/6 0/6Lapanganpandang Normal: +sdn Menyempit: -sdn Hemianopsia: -sdn Scotoma: -sdnReflex ancaman: +sdnFundus okuli: Warna: tdp Batas: tdp Ekskavasio: tdp Arteri: tdp Vena: tdpNervus III, IV, VIOculi dextraOculi sinistraGerakan bola mata: + sdnNistagmus: - -Pupil Lebar:isokor, 3 mmsdn Bentuk: bulat bulat Reflex cahaya langsung: (+)sdn Reflex cahaya tidak langsung: (+)sdn Rima palpebra: 7 mm 7 mm Deviasi conjugate: (-)(-) Fenomena dolls eye: tdptdp Strabismus: (-)(-) Ptosis: (-)(-)

Nervus VkanankiriMotorik Membuka dan menutup mulut:++ Palpasiotot masseter & temporalis: ++ Kekuatan gigitan : dbn dbnSensorik Kulit: + Selaput lendir: +Reflex kornea Langsung: tidak dilakukan pemeriksaan Tidak langsung: tidak dilakukan pemeriksaanReflex masseter: +Reflex bersin: +

Nervus VIIMotorikKananKiri Mimik: Sudut mulut tertarik ke kanan Kerut kening: ++ Menutup mata: ++ Meniup sekuatnya: + + Memperlihatkan gigi: ++ Tertawa: ++Sensorik Pengecapan 2/3 depan lidah: ++ Produksi kelenjar ludah: + + Hiperakusis: -- Refleks stapedial: --

Nervus VIIIKananKiriAuditorius Pendengaran: + + Tesrinne: + + Tes weber: lateralisasi (-)lateralisasi(-) Tes schwabach: sama dengan pemeriksa sama dengan pemeriksa

Vestibularis Nistagmus: - - Reaksi kalori: tdptdp Vertigo: - - Tinnitus: - -

Nervus IX, XPallatum molle : normal, terangkat simetrisUvula : medialDisfagia : -Disartria : +Disfonia : -Reflex muntah : +Pengecapan 1/3 belakang lidah: dalam batas normal

Nervus XIkanankiriMengangkat bahu: ++Fungsi otot sternocleidomastoideus: ++

Nervus XIILidah Tremor: - Atrofi: - Fasikulasi: -Ujung lidah sewaktu istirahat: lidah medialUjung lidah sewaktu dijulurkan: lidah medial

2.4.6. Sistem motorikTrofi: EutrofiTonus otot: NormotonusKekuatan otot:ESD :55555ESS : 33333 55555 33333EID :55555EIS : 33333 55555 33333Sikap(duduk-berdiri-berbaring) : berbaringGerakan spontan abnormal Tremor: - Khorea: - Ballismus: - Mioklonus: - Atetosis: - Distonia: - Spasme: - Tic: - Dan lain-lain: -

2.4.7. Tes sensibilitasEksteroseptif: (+)Proprioseptif: (+)Fungsi kortikal untuk sensibilitas Stereognosis: (+) Pengenalan dua titik: (+) Grafestesia: (+)

2.4.8. ReflekskanankiriReflex fisiologis Biceps: ++++ Triceps: ++++ Radioperiost: ++++ APR: ++++KPR: ++++ Strumple: ++Refleks Patologis Babinski: -- Oppenheim: -- Chaddock: -- Gordon: -- Schaefer: -- Hoffman-trommer: -- Klonuslutut: -- Klonus kaki: -- Reflex primitive: --2.4.9. KoordinasiLenggang: tdpBicara: dbnMenulis: dbnPercobaan Apraksia: dbnMimik: dbnTes telunjuk-telunjuk: tergangguTes telunjuk-hidung: tergangguDiadokhinesia: dbnTes tumit-lutut: dbnTes Romberg: terganggu

2.4.10. VegetatifVasomotorik: +Sudomotorik: +Pilo-erektor: +Miksi dan defekasi: + Potens dan libido: tdp2.4.11. VertebraBentuk Normal: (+) Scoliosis: - Hiperlordosis: -Pergerakan Leher: dbn Pinggang: dbn

2.4.12. Tanda perangsangan radikulerLaseque: (-)Cross laseque: (-)Tes lhermitte: (-)Tes naffziger: (-)

2.4.13. Gejala-gejala serebellarAtaksia: (-)Disartria: (-)Tremor: (-)Nistagmus: (-)Fenomena rebound: (-)Vertigo: (-)Dan lain-lain: (-)

2.4.14. Gejala-gejala ekstrapiramidalTremor: (-)Rigiditas: (-)Bradikinesia: (-)Dan lain-lain:

2.4.15. Fungsi luhurKesadaran kualitatif: Compos MentisIngatanbaru: dbnIngatan lama: dbnOrientasi Diri: dbn Tempat: dbn Waktu: dbn Situasi: dbnIntelegensia: dbnDaya pertimbangan: dbnReaksi emosi: dbnAfasia Ekspresif: - Represif: -Apraksia: -Agnosia Agnosia visual: - Agnosia jari-jari: - Akalkulia: - Disorientasi kanan-kiri: -

2.5. Kesimpulan PemeriksaanPerempuan, 33 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala sejak 2 tahun ini dan tidak berkurang walaupun sudah mengonsumsi obat nyeri. Nyeri dirasakan pada seluruh kepala. Os juga mengeluhkan berjalan oyong sejak 2 tahun ini. Riwayat muntah menyembur. Kejang (-) Riwayat Kejang(-) Riwayat hipertensi (-) Riwayat DM (-) Hiperkolestrolemia (-) Penyakit jantung (-), BAB(+)N, BAK(+)N RPT: -RPO: -

Status PresensSensorium : CMTD : 130/80mmHgRR : 20 x/iHR : 82x/iTemp : 36,5 CPeningkatan TIK : (+) nyeri kepalaRangsangan Meningeal : (-)

Nervus KranialisN I : NormosmiaN II: RC +/sdn, pupil isokor, 3mm/sdnN III,IV,VI: pergerakan bola mata (+)N V : Buka dan tutup mulut (+), sensibilitas (+) normalN VII: Sudut mulut tertarik ke kananN VIII: pendengaran (+) normalN IX, X:gag reflex (+), uvula medialN XI: angkat bahu (+) normalN XII: Disatria

Refleks FisiologisKa KiB/T ++/++ ++/++APR/KPR ++/++ ++/++

Refleks Patologis Ka KiH/T -/- -/-Babinski --

Kekuatan motorik : ESD :55555ESS : 33333 55555 33333EID :55555EIS : 33333 55555 33333

Pemeriksaan PenunjangHasil Laboratorium7 Oktober 2014PemeriksaanHasilNilaiRujukan

HEMATOLOGI

Hemoglobin13,50 g/ dl11.7-15.5 g/dl

Eritrosit5,14 x 10 6/mm34,20-4,87x106/mm3

Hematokrit39,90 %43-49 %

Leukosit8,75 x103/mm34.5-11,0x103/mm3

Trombosit311x103/ mm3150-450x103/mm3

MCV77,60 fl85-95 fl

MCH26,30 pg28-32 pg

MCHC33,80 g%33-35 gr%

RDW13,80 %11.6-14.8 %

MPV9,30 fl7.0-10.2 fl

PCT0,29 %

PDW11,8 fl

HitungJenis:

Neutrofil60,40 %37-80

Limfosit26,20 %20-40

Monosit4,90 %2-8

Eosinofil8,30 %1-6

Basofil0,200 %0-1

Neutrofil Absolut5,28 x 102/L2,7-6,5

Limfosit Absolut2,29 x 103/L1,5-3,7

Monosit Absolut0,43 x 103/L0,2-0,4

Eosinofil Absolut0,73 x 103/L0-0,10

Basofil Absolut0,02 x 103/L0-0,1

FAAL HEMOSTASIS

PT12,6

INR0,91

APTT0,89

TT0,76

METABOLISME KARBOHIDRAT

Glukosa Darah Puasa125 mg/ dl70-120

Glukosa Darah 2 jam PP136