Nephritic Syndrome (Gjla, Patof, Talaks)

6
Hernanda Adi P. 091.0211.144 NEPHRITIC SYNDROME SYMPTOMS & SIGNS – GEJALA & TANDA KLINIS Adapun gejala umum yang ditemukan adalah: Sembap / bengkak di muka, mata, kaki, lengan, tangan, perut, dll. Hematuria (urine berwarna gelap, warna teh, berawan) Oligouria (urine sedikit ataupun tidak ada) dewasa < 400 ml/hari; anak-anak <0,5 ml/kgBB/hari; atau pada neonatus < 1 ml/kgBB/hari Gejala lain yang dapat ditemukan: Infeksi Streptococcus sebagai riwayat klasik (10-14 hari) faringitis/tonsilitis atau impetigo (21 hari) Proteinuria dan azotemia (peningkatan komponen yang mengandung nitrogen-urea, kreatinin) dalam darah. Berhubungan dengan inadekuatnya filtrasi ginjal. Hipertensi ringan, sedang, berat bervariasi dengan komplikasi ensefalopati (pada anak) Penglihatan buram Nyeri otot dan sendi Malaise Headache Batuk berlendir Penurunan kewaspadaan, mengantuk, kebingungan Kemungkinan bendungan sirkulasi (kardiomegali dengan Gallop, edema paru dengan sesak nafas dan ronkhi, JVP meningkat, hepatomegali. DIFFERENTIAL DIAGNOSIS – DIAGNOSA BANDING Sindrom RPGN (rapidly progressive glomerulonephritis) Sindrom acute on CRF (acute on chronic renal failure) Penyakit jantung hipertensif COMPLICATIONS – KOMPLIKASI

Transcript of Nephritic Syndrome (Gjla, Patof, Talaks)

Page 1: Nephritic Syndrome (Gjla, Patof, Talaks)

Hernanda Adi P.091.0211.144

NEPHRITIC SYNDROME

SYMPTOMS & SIGNS – GEJALA & TANDA KLINIS

Adapun gejala umum yang ditemukan adalah:

Sembap / bengkak di muka, mata, kaki, lengan, tangan, perut, dll. Hematuria (urine berwarna gelap, warna teh, berawan) Oligouria (urine sedikit ataupun tidak ada) dewasa < 400 ml/hari; anak-anak <0,5 ml/kgBB/hari; atau pada

neonatus < 1 ml/kgBB/hariGejala lain yang dapat ditemukan:

Infeksi Streptococcus sebagai riwayat klasik (10-14 hari) faringitis/tonsilitis atau impetigo (21 hari) Proteinuria dan azotemia (peningkatan komponen yang mengandung nitrogen-urea, kreatinin) dalam darah.

Berhubungan dengan inadekuatnya filtrasi ginjal. Hipertensi ringan, sedang, berat bervariasi dengan komplikasi ensefalopati (pada anak) Penglihatan buram Nyeri otot dan sendi Malaise Headache Batuk berlendir Penurunan kewaspadaan, mengantuk, kebingungan Kemungkinan bendungan sirkulasi (kardiomegali dengan Gallop, edema paru dengan sesak nafas dan ronkhi, JVP

meningkat, hepatomegali.

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS – DIAGNOSA BANDING

Sindrom RPGN (rapidly progressive glomerulonephritis) Sindrom acute on CRF (acute on chronic renal failure) Penyakit jantung hipertensif

COMPLICATIONS – KOMPLIKASI

Gomerulonefritis kronik Gagal Jantung kongestif Edema Paru Sindrom Nefrotik

Page 2: Nephritic Syndrome (Gjla, Patof, Talaks)

PATOPHYSIOLOGY – PATOFISIOLOGI

Faktor pencetus Faringitis / Tonsilitis / Impetigo

periode laten

PROTEINURIA&HEMATURIAG L O M E R U L O P A T I

koefisien ultrafiltrasi glomerulus

AZOTEMIA laju filtrasi glomerulus (GFR) N/ aliran plasma ginjal & FF(filtration friction)

faal tubulus distal reabsorbsi absolut TKP

tekanan kapiler peritubular

reabsorbsi natrium ( Na+ )

Volume CES; Dilusi plasma

OLIGOURIA HIPERTENSI Edema Bendungan Paru

Ensefalopati akut

Page 3: Nephritic Syndrome (Gjla, Patof, Talaks)

Sindrom nefritik akut pasca infeksi streptococcus inadekuat menimbulkan glomerulopati.

1. Kelainan urinalisisKerusakan dinding kapiler glomerulus menyebabkan kapiler-kapiler menjadi lebih permeable (lentur) terhadap protein dan eritrosit. Proteinuria < 2 gram/hari dan bersifat selektif. Hematuria (makroskopik dan mikroskopik) disertai silinder eritrosit yang merupakan penunjuk inflamasi aktif.

2. Penurunan Laju Filtrasi Glomerulus (Glomerular Filtration Rate-GFR)

Berhubungan dengan penurunan Glomerular Ultrafiltration Coefficient (GUC). GUC ini tergantung dari “intrinsic hydraulic permeability” dan “filtration surface area” . Pada pasien Sindrom nefritik Akut, penurunan GFR ini berhbungan dengan renal plasma flow (RPF) yang normal ataupun sedikit meningkat sehingga filtrat di bagian distal menurun. Penurunan filtrat distal ini sebagai upaya mempertahanan reabsorbsi natrium ( Na+ ) dan air. Retensi air dan natrium ini merupakan tanda Sindrom Nefritik akut. Penurunan GFR di ikuti di ikuti penurunan ekskresi natrium atau atau kenaikan reabsorbsi Na+ sehingga terdapat penimbunan natrium dan air . Akumulasi natrium dan air ini juga di perberat input dari luar (garam dan air minum). Retensi natrium dan air diikuti dilusi plasma, kenaikan volume plasma dan volume CES.

2.I Sembap tidak berhubungan dengan turunnya tekanan onkotik

2.II. Hipertensi berhubungan dengan kenaikan Cardiac Output , kenaikan volume plasma dan resistensi vaskuler perifer. Derajat hipertensi berhubungan dengan kenaikan berat badan. Fungsi sistem Renin-angiotensin-aldosteron turun dan terdapat kenaikan arterial natriuretic factors (ANF) yang berhubungan dengan kenaikan berat badan. Hormon vasodilator ginjal juga menurun. Pada pasien anak ensefalopati hipertensif akut merupakan manifestasi klinik pertama sindrom nefritik akut.

Page 4: Nephritic Syndrome (Gjla, Patof, Talaks)

TREATMENT – PENGOBATAN

1. Program pengobatan darurat medik Sindrom Nefritik Akut (SNA)1.I Bendungan sirkulasi dan paru a. Pasien tidur ½ duduk (arm chair atau cardiac bed) b. Oksigen c. Forced diuresis : furosemid i.v 40-80 mg dapat di ulang jk perlu d. morfin (bila tersedia) e. Obat anti-hipertensi (khusus HT enseefalopati) f. Indikasi ultrafiltrasi dan dialisis yakni gagal ginjal akut, setelah 24 jam pengobatan konservatif gagal1.II Ensefalopati akut hipertensif a. Hidralazine i.v 20 mg dengan diuretik furosemid b. Nifedipine i.m atau sublingual (soft capsul ) + diuretik furosemid

2. Program pengobatan suportif 2.I Diet a. Jumlah kalori 35 kal/kgBB/hari b. Lemak tak jenuh c. Protein hewani di anjurkan 0,5-0,75 gr/gkBB/hr terutama protein biologik tinggi d. Elektrolit : garam dapur dibatasi s.d 20 mEq/hr (<5 gr/hr); kalium <70 mEq/hr; kalsium 0,6-1 gr/hr u/ keseimbangan kalsium 2.II Kebutuhan jumlah cairan Harus dibatasi u/ mempertahankan keseimbangan cairan tubuh

REFERENSI

Sukandar, Enday. Nefrologi Klinik Ed.III. 2006. FK Unpad: Bandung

http://health.nytimes.com/health/guides/disease/acute-nephritic-syndrome/overview.html

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000495.htm