NASKAH PUBLIKASI ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN...
Transcript of NASKAH PUBLIKASI ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN...
i
NASKAH PUBLIKASI
ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED
FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN
MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 7.0
Diajukan oleh:
AGUS WIDODO
D 400 100 064
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
i
ii
1
ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED
FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN
MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 7.0
Agus widodo
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani tromol pos 1 pabelan kartasura surakarta
ABSTRAKSI
Harmonik merupakan suatu fenomena dalam sistem distribusi yang memiliki dampak merugikan
pada peralatan komponen sistem distribusi. Harmonik disebabkan oleh adanya pengoperasian
peralatan yang mengandung komponen elektronika atau elektroika daya dan peralatan yang
mempunyai kejenuhan inti besi seperti mesin-mesin listrik. Harmonik memiliki banyak kerugian,
salah satunya ialah penambahan panas berlebih terhadap kawat netral sebagai bentuk rugi-rugi
daya yang berubah menjadi panas. Oleh sebab itu, dengan adanya pemasangan high pass
damped filter diharapkan nilai THD akan turun dibawah nilai standarnya.
Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis harmonik dan perancangan high pass damped
filter pada sistem distribusi standard IEEE 13 bus dengan menggunakan software ETAP Power
Station 7.0. Penelitian dimulai dengan membuat model sistem distribusi standard IEEE 13 bus
dengan menggunakan ETAP Power Station 7.0. Data-data sistem yang diperlukan kemudian
dimasukkan ke dalam model tersebut. Setelah modelnya lengkap kemudian dilakukan simulasi
aliran daya untuk mengetahui apakah model yang dibuat sudah sempurna atau belum.
Kemudian penambahan beban nonlinier UPS Rockwell 6P_1 VFD pada sistem tersebut. Setelah
adanya beban nonlinier nilai THDv naik dari 0% menjadi 6.56%, naik 1.56% dari nilai
standarnya 5% dan THDi naik dari 0% menjadi 20%. Pemasangan beban nonlinier juga
meningkatkan rugi-rugi daya dari 37.2 KW menjadi 95.1 KW. Setelah itu merancang high pass
damped filter dan memasukan parameter filter pada ETAP Power Station 7.0 untuk simulasi.
Hasil simulasi harmonik setelah penambahan high pass damped filter diamati dan data-datanya
kemudian dianalisis.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa dengan adanya pemasangan high pass damped filter nilai
THD menjadi turun dari 6.56% menjadi 3.34% dibawah nilai standarnya serta THDi turun dari
20% menjadi 9.71%, THDv turun 3.22% dari nilai THD sebelum pemasangan high pass damped
filter. Dengan adanya pemasangan filter rugi-rugi daya menurun dari 95.1 KW menjadi
86.4KW. Besarnya nilai THD di tentukan dari jenis beban nonlinier dan kapasitas daya beban
nonlinier.
Kata Kunci: harmonik, filter pasif, high pass damped filter
1. Pendahuluan
Energi listrik menjadi kebutuhan pokok
dalam kehidupan manusia saat ini. Energi
Listrik dibangkitkan pada sistem pembangkit
disalurkan ke konsumen melalui sistem
transmisi dan sistem distribusi. Dalam sistem
tenaga listrik gangguan sering terjadi pada
sistem distribusi yang menjadi ujung tombak
pemikulan beban pada konsumen. Gangguan-
gangguan tersebut akan berdampak buruk pada
kualitas daya listrik yang disalurkan ke beban.
Seiring perkembangan teknologi, saat ini
banyak bermunculan beban-beban baru yang
menimbulkan kerugian pada sistem distribusi.
Penambahan beban-beban non linier pada
sistem tenaga listrik akan berdampak buruknya
kualitas daya terutama pada sistem distribusi.
Sistem tenaga listrik mengenal dua macam
2
beban yaitu beban linier dan beban non linier.
Beban linier ialah beban yang memberikan
bentuk gelombang keluaran yang linier, yaitu
arus yang mengalir sebanding dengan
impedansi dan perubahan tegangan.
Sedangkan beban non linier ialah beban yang
bentuk gelombang keluaranya tidak sebanding
dengan tegangan dalam setiap setengah siklus
sehingga bentuk gelombang arus listrik
maupun tegangannya tidak sama dengan
bentuk gelombang masukannya. Beban-beban
non linier hampir sebagian besar ditemukan
pada peralatan-peralatan yang menggunakan
komponen semikonduktor sebagai pusat
operasinya. Seperti dioda, bipolar junction
transistor (BJT), silicon controlled rectifier
(SCR), junction field efect transistor (JFET),
metal oxid field efect transistor (MOSFET),
insulated gate bipolar junctioan transistor
(IGBT), dan lainya. Saat ini hampir seluruhnya
beban listrik menggunakan komponen
elektronika yang menyebabkan cacat pada
gelombang masukanya.
Beban non linier inilah yang akan
menimbulkan harmonik. Sistem tenaga listrik
dirancang untuk bekerja pada frekuensi dasar
50 atau 60Hz. Beban non linier menyebabkan
munculnya gelombang arus dan tegangan yang
frekuensinya merupakan kelipatan dari
frekuensi dasarnya, dan bertambah setiap orde
ganjil. Gelombang tersebut akan menumpang
pada gelombang masukan, sehingga bentuk
gelombang masukan tidak lagi berbentuk sinus
murni atau mengalami distorsi. Fenomena ini
disebut dengan harmonik. Harmonik
membawa banyak kerugian pada peralatan-
peralatan sistem tenaga listrik mulai dari
penurunan kinerja sampai terjadi kerusakan
pada peralatan bahkan pada level tertentu bisa
menyebabkan terjadinya kegagalan isolasi.
Dampak akibat distorsi harmonik lainya
bisa menyebabkan kenaikan arus pada
penghantar netral sehingga mengakibatkan
kenaikan rugi-rugi daya (Carpinelli, 2004).
Harmonik dapat menyebabkan penurunan
kinerja alat ukur berupa terganggunya relay
proteksi, kesalahan alat ukur membaca besaran
rms yang memungkinkan terjadinya gagal trip,
kegagalan kapasitor tenaga, pemanasan lebih
pada transformator dan penghantar netral
(Grady and Santosa, 2001).
Banyak sekali kerugian yang ditimbulkan
akibat adanya distorsi harmonik, untuk
mengatasi hal tersebut maka perlu dipasang
filter harmonik untuk mengurangi dan
menekan semaksimal mungkin distorsi
harmonik tersebut. Tujuan pemasangan filter
harmonik ialah untuk mereduksi amplitudo
gelombang pada frekuensi tertentu dari
tegangan dan arus. Ada dua macam filter yaitu
filter aktif dan filter pasif, filter pasif terdiri
dari gabungan komponen induktor dan
komponen kapasitor yang bertujuan
menghasilkan resonansi untuk meredam arus
harmonisa yang tinggi. Sedangkan filter aktif
menggunakan teknologi elektronika daya
untuk menghasilkan arus spesifik yang
bertujuan untuk menggagalkan arus harmonisa
yang dihasilkan oleh beban non linier.
Salah satu filter pasif untuk meredam arus
harmonisa ialah high pass damped filter, ialah
filter yang digunakan untuk membuat
impedansi yang rendah untuk spektrum
frekuensi harmonisa yang lebar. Filter ini
terdiri dari sebuah komponen kapasitor,
sebuah komponen induktor, dan sebuah
komponen resistor. High pass damped filter
memiliki nilai Quality factor yang rendah, hal
ini bertujuan supaya filter memiliki impedansi
yang rendah pada jangkauan frekuensi yang
lebar.
2. Metode Penelitian
2.1 Jadwal Penelitian
Penelitian dengan judul analisis harmonik
dan perancangan high pass damped filter pada
sistem distribusi standar IEEE 13 bus dengan
menggunakan software ETAP power station
7.0 dapat diselesaikan dalam waktu 4 bulan
yaitu mulai dari studi literatur, pembuatan
proposal sampai analisa data dan pembuatan
laporan.
2.2 Tahap Studi Literatur
Studi literatur adalah sebuah kajian penulis
yang berisi tentang referensi-referensi
berkaitan dengan penelitian ini berupa buku,
skripsi, jurnal publikasi, tesis dan karya-karya
ilmiah lainya. Dalam tahap ini penulis
mengkaji karya-karya ilmiah yang
2
3
berhubungan dengan analisis harmonik dan
perancangan high pass damped filter.
2.3 Pengumpulan Data
Data single line diagram sistem distribusi
standar IEEE 13 bus yang berupa data beban,
data saluran, data kapasitor, dan data beban
nonlinier yang digunakan sebagai penyebab
harmonik diperoleh dari dosen pembimbing.
2.4 Tahap Pengolahan Data
Analisis dan perancangan filter akan
disimulasikan menggunakan software ETAP
Power Station 7.0 terhadap data yang sudah
ada. Langkah-langkah yang akan dilakukan
sebagai berikut : a) Menentukan tegangan fundamental
sistem distribusi.
b) Melakukan analisis aliran daya untuk
mengamati nilai dan arah aliran daya
pada sistem distribusi.
c) Melakukan analisis harmonik dengan
menambahkan beban nonlinier pada
salah satu bus pada sistem distribusi.
d) Merancang high pass damped filter.
e) Memasang high pass damped filter
pada sistem distribusi dan menganalisis
hasil simulasinya.
f) Membuat kesimpulan.
2.5 Alat dan Bahan
a. Hardware dan Software
Perlengkapan pendukung yang dipakai
dalam penelitian ini adalah perangkat keras
komputer yang digunakan untuk menjalankan
software ETAP Power Station 7.0 dengan
memory 236 MB, 1024 MB RAM, processor
Intel (R) Atom (TM) CPU N2600 1,60 GHz .
Software ETAP Power Station 7.0 ini
digunakan untuk analisis harmonik maupun
analisis aliran beban pada sistem distribusi.
b. Gambaran sistem distribusi standar IEEE 13
bus.
Penelitian ini menggunakan sistem
distribusi standar IEEE 13 bus dengan
terpasang 2 kapasitor pada bus 611, dan bus
675 seperti ditunjukkan pada gambar 1 .
Sistem distribusi standar IEEE 13 bus
termasuk sistem asimetris, yaitu sistem
distribusi yang pada tiap-tiap bus memiliki
konfigurasi fasa yang berbeda. Ada yang
menggunakan sistem 3 fasa 3 kabel, sistem 3
fasa 4 kabel, sistem 1 fasa 2 kabel dan sistem 2
fasa 3 kabel.
Gambar 1 menunjukkan sistem distribusi
standar IEEE 13 bus. 10 bus terletak pada
sistem distribusi 4,16 kV dan 2 bus (611 dan
652) terletak pada sisi tegangan 2,4 kV, dan 1
bus (634) pada tegangan 0,48 KV dari trafo
gardu induk yang disuplai dari bus 633. Sistem
distribusi ini bertipe radial dengan 2 penyulang
utama.
Gambar 1. Diagram garis tunggal sistem
distribusi standar IEEE 13 bus.
2.6 Flowchart penelitian
4
3. Hasil dan Pembahasan
a. Simulasi Analisis Aliran Beban
Simulasi aliran beban pada sistem distribusi
standar IEEE 13 bus dilakukan saat sistem
dalam kondisi normal, sehingga dapat
mengetahui nilai tegangan, arus, dan arah
aliran daya yang mengalir pada sistem
distribusi standar IEEE 13 bus. Hal itu
dilakukan untuk membandingkan perbedaan
yang terjadi saat sistem distribusi tanpa beban
nonlinier dengan dibebani beban nonlinier,
atau saat tanpa filter harmonik dengan
terpasang high pass damped filter seperti
terlihat pada gambar 2.0
b. Simulasi Analisis Harmonik Tanpa
Beban Nonlinier
Simulasi analisis harmonik ini diawali pada
saat sistem distribusi standar IEEE 13 bus
tanpa beban nonlinier. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui bentuk gelombang sinusoidal saat
sistem belum terdistorsi harmonik, sehingga
dapat diketahui perbandingan bentuk
gelombangnya saat tanpa beban nonlinier
dengan saat penambahan beban nonlinier
seperti terlihat pada gambar 3.0.
Gambar 2. Diagram satu garis load flow analysis
Gambar 3. Diagram satu garis harmonic analysis tanpa beban nonlinier
4
5
Gambar 4 Tabel nilai distorsi harmonik tegangan dan arus pada sistem distribusi tanpa
beban nonlinier.
Gambar 5. Tabel nilai rugi-rugi sebelum adanya beban nonlinier
Spektrum harmonik :
Bentuk gelombang sinusoidal :
Gambar 6. Spektrum harmonik dan bentuk gelombang sinusoidal
6
Dari hasil simulasi analisis harmonik
tanpa beban nonlinier pada sistem distribusi
standar IEEE 13 bus dapat diketahui bahwa
hampir tidak terkandung distorsi harmonik
seperti terlihat pada gambar 4, kalaupun ada
nilai THD yang keluar itu di sebabkan karena
kejenuhan inti besi pada peralatan distribusi
yang menggunakan mesin-mesin listrik seperti
transformator, generator dan motor listrik.
Pada sistem distribusi tersebut bentuk
gelombang sinusoidal tidak mengalami cacat
gelombang atau masih berupa gelombang
sinusoidal murni seperti terlihat pada gambar 6
. Sistem distribusi standar IEEE 13 bus
tersebut hanya terdapat beban linier saja,
sehingga bentuk gelombang arusnya tetap
sinusoidal dan hanya terjadi pergeseran sudut
fasa pada beban yang bersifat induktif.
Sehingga total rugi-rugi daya nyata pada
sistem distribusi sebesar 37.2 kW seperti
ditunjukan pada gambar 5.
c. Simulasi Analisis Harmonik dengan
Adanya Beban Nonlinier
Simulasi analisis harmonik dilanjutkan
dengan menambahkan beban nonlinier pada
sistem distribusi standar IEEE 13 bus sebagai
penyebab timbulnya sumber arus harmonik.
Beban nonlinier ini dipasang pada salah satu
bus pada sistem distribusi tersebut. Simulasi
analisis harmonik dengan penambahan beban
nonlinier ini bertujuan untuk mengetahui
distorsi harmonik yang terkandung dan
pengaruh dari pemasangan beban nonlinier
terhadap kestabilan dan bentuk gelombang
dari tegangan dan arus pada sistem distribusi
standar IEEE 13 bus tersebut.
Gambar 7. Diagram satu garis harmonic analysis dengan adanya beban nonlinier
6
7
Gambar 8. Tabel nilai distorsi harmonik tegangan dan arus pada sistem distribusi dengan
adanya beban nonlinier
Gambar 9. Tabel nilai rugi-rugi setelah adanya beban nonlinier
Spektrum Harmonik
Bentuk gelombang sinusoidal :
Gambar 10. Spektrum harmonik dan bentuk gelombang sinusoidal
8
Pemasangan beban nonlinier
UPS_2_Rockwell 6P VFD pada bus 675, telah
menyebabkan nilai distorsi harmonik melebihi
di atas standard. Sebelum pemasangan beban
nonlinier, nilai dan adalah 0 %
seperti ditunjukan pada gambar 4 . Sesudah
pemasangan beban nonlinier nilai Pada
bus 675 mengalami kenaikan dari 0% menjadi
6.59 % serta nilai naik dari 0% menjadi
20 %, bus 671 nilai mengalami
kenaikan dari 0% menjadi 5.91 % sedangkan
nilai naik dari 0% menjadi 10.11 %, dan
bus 692 nilai mengalami kenaikan dari
0% menjadi 5.91 % sedangkan nilai naik
dari 0% menjadi 20% seperti ditunjukan pada
gambar 8 . Ketiga bus tersebut memiliki nilai
harmonik yang cukup tinggi dibandingkan
dengan bus yang lainnya, hal ini disebabkan
ketiga bus tersebut dekat dengan sumber
harmonik.
d. Perancangan high pass damped Filter
Perancangan high pass damped filter
bertujuan untuk meredam harmonisa yang
timbul akibat adanya beban nonlinier, selain
itu filter ini juga bisa digunakan untuk
memperbaiki faktor daya karena adanya
komponen kapasitor. Pada perancangan high
pass damped filter diperlukan proses
identifikasi terhadap orde harmonik yang akan
dieliminasi. Nilai harmonik tegangan terbesar
digunakan untuk menentukan harmonik dari
orde berapa yang akan difilter.
Setelah menentukan orde harmonik yang
akan dieliminasi, langkah selanjutnya
menentukan nilai daya reaktif yang dibutuhkan
untuk memperbaiki faktor daya, menentukan
nilai kapasitansi kapasitor, menentukan nilai
reaktor filter, dan menentukan nilai resistor.
Perhitungan nilai komponen high pass
damped filter pada orde 5 adalah sebagai
berikut :
Perhitungan pada Bus 675.
Orde5
Daya reaktif untuk memperbaiki faktor daya :
P = 1176 kW
= Arc cos 0.84
=
= Arc cos 0.98
=
= P ( - )
= 1176 kW (tan - tan )
= 517.44 kVAr
Kapasitor :
=
=
=
= 33.44 Ω
=
=
C =
C =
C = F
Induktor :
Orde yang akan diredam adalah orde 5,
sehingga dipilih frekuensi tuning sebesar 300
Hz tetapi diberi toleransi sebesar 1% sehingga
menjadi 297 Hz yang bertujuan untuk
memperoleh performa filter yang maksimal.
L =
L =
L =
L = 0.0037 H
= 2πfL
=(2)(3.14)(60)(0.04)
= 1.39 Ω
Resistor :
Faktor kualitas filter (Q) jenis high pass
damped filter mempunyai nilai yang rendah,
maka dipilih Q = 20
Q =
R = Q .
= (20)(1.39)
= 27.8 Ω
8
9
e. Simulasi Analisis Harmonik dengan
Adanya Beban Nonlinier dan
Pemasangan high pass damped Filter
Pemasangan high pass damped filter
bertujuan untuk mengurangi distorsi harmonik
pada sistem distribusi yang disebabkan adanya
beban nonlinier yang merupakan sumber
harmonik.
High pass damped filter dipasang pada bus
yang dekat dengan sumber harmonik atau bus
yang mempunyai nilai distorsi harmonik
paling tinggi, hal ini diharapkan agar
mampu meredam harmonik yang timbul,
sehingga nilai distorsi harmonik berada pada
standardnya seperti terlihat pada gambar 12.0
yang menunjukan bahwa nilai distorsi
harmonik telah di bawah nilai standarnya.
Gambar 11. Tabel nilai komponen penyusun high pass damped filter
Gambar 12. Diagram satu garis harmonic analysis dengan adanya beban nonlinier dan
pemasangan high pass damped filter
9
10
Gambar 13. Tabel nilai rugi-rugi setelah adanya beban nonlinier dan pemasangan high
pass damped filter
Gambar 14. Tabel nilai distorsi harmonik tegangan dan arus pada sistem distribusi dengan
adanya beban nonlinier dan pemasangan high pass damped filter
Spektrum Harmonik
Bentuk gelombang sinusoidal :
Gambar 15. Spektrum harmonik dan bentuk gelombang sinusoidal pada sistem distribusi
standar IEEE 13 bus dengan adanya beban nonlinier dan pemasangan high pass damped filter
10
11
Setelah pemasangan high pass damped
filter pada sistem distribusi diketahui bahwa
nilai distorsi harmonik mengalami penurunan
dan sudah memenuhi standar. Pada bus 675
nilai mengalami penurunan dari 6.56%
menjadi 3.34 % sedangkan nilai turun
dari 20% menjadi 9.71 %, bus 671 nilai
mengalami penurunan dari 5.91 menjadi 3.02
% sedangkan nilai turun dari 10.11
menjadi 4.84 %, dan bus 692 nilai
mengalami penurunan dari 5.91% menjadi
3.02 % sedangkan nilai turun dari 20%
menjadi 9.71 % seperti terlihat pada gambar
14 .
Orde 5 dipilih sebagai frekuensi yang
difilter sehingga nilai harmonik tegangannya
mengalami penurunan. Bentuk spektrum
gelombang sinusoidalnya juga menjadi lebih
halus dibandingkan sebelum difilter.
Setelah dilakukan pemasangan high pass
damped filter dengan adanya beban nonlinier
pada sistem distribusi maka rugi-rugi daya
nyata mengalami penurunan dari 95.1 kW
menjadi 86.4 kW seperti terlihat pada gambar
13.
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis harmonik dan
perancangan high pass damped filter pada
sistem distribusi standar IEEE 13 bus dengan
menggunakan software ETAP Power Station
7.0 dapat disimpulan bahwa :
a. Pemasangan beban nonlinier UPS Rockwell
6P_1 VFD pada sistem distribusi standar
IEEE 13 bus menyebabkan nilai distorsi
harmonik mengalami kenaikan dari 0%
menjadi 6.56% dan meningkatnya rugi-rugi
daya dari 37.2 KW menjadi 95.1KW. Bus
yang dekat dengan sumber harmonik (bus
671 dan bus 692) atau bus yang terbebani
dengan beban nonlinier (bus 675)
mempunyai nilai distorsi harmonik yang
paling tinggi diantara bus yang lain seperti
bus 675 memiliki THDv 6.56% serta THDi
20%, bus 671 memiliki THDv 5.91% serta
THDi 10.11%, dan bus 692 memiliki THDv
5.91% serta THDi 20% .
b. High pass damped filter yang dipasang
pada bus 675 untuk meredam harmonik
orde 5 yang merupakan orde harmonik
yang paling tinggi, sehingga terjadi
penurunan nilai distorsi harmonik yang
memenuhi batas standarnya seperti pada
bus 675 THDv turun dari 6.56% menjadi
3.34% serta THDi turun dari 20% menjadi
9.71%, bus 671 THDv turun dari 5.91%
menjadi 3.02% serta THDi turun dari
10.11% menjadi 4.84%, bus 692 THDv
turun dari 5.91% menjadi 3.02% serta
THDi turun dari 20% menjadi 9.71% dan
mengurangi rugi-rugi daya dari 95.1 KW
menjadi 86.4 KW.
c. Filter pasif jenis high pass damped filter
memiliki Quality factor yang rendah
sehingga baik untuk meredam orde
harmonik yang tinggi sekaligus dapat
meredam juga orde rendah seperti orde 5
dan orde 7.
d. Pemasangan high pass damped filter pada
sistem distribusi standar IEEE 13 bus
setelah adanya beban nonlinier menjadikan
bentuk gelombang yang cacat karena
distorsi harmonik menjadi lebih halus dan
hampir menyerupai sinus murni, serta
spektrum harmonik yang tinggi menjadi
turun dibawah nilai standar THD tegangan
dan arus.
DAFTAR PUSTAKA
Dugan, Roger.C and McGranaghan, Mark F.
2003. Electrical Power Systems
Quality. New York : McGraw-Hill.
Jaelani, Mukhsin Akhsin. 2008, Analisis
Distorsi Harmonik pada Sistem
Distribusi dan Reduksinya
Menggunakan Tapis Harmonik dengan
Bantuan ETAP Power Station 4.0,
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik
Elektro, Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Pujiantara, Margo. 2003. Penyempurnaan
Desain Filter Harmonisa
menggunakan kapasitor Eksisting pada
Pabrik Soda kaustik Serang –Baten,
JAVA Journal of Electrical and
Electronics Engineering, Vol. 1, No. 2,
Oct 2003, ISSN 1412-8306.
Sopyandi, Endi. 2009. Perancangan Single
Tuned Filter Untuk Mereduksi
Harmonik Arus Dengan Simulasi
12
Program ETAP Power Station 5.0.3,
Fakultas Teknik Jurusan Elektro,
Universitas Indonesia.
William D. Stevenson. Jr, Kamal Idris. 1994.
Analisis Sistem Tenaga Listrik, Edisi
Keempat. Jakarta: Erlangga.
Zuhal. 1995. Dasar Teknik Tenaga Listrik dan
Elektronika Daya. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
12