Narkotika, Barbiturat, Alkohol

54
Dr. Ade Firmansyah Sugiharto, SpF NARKOTIKA,BARBITURAT, DAN ALKOHOL DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK & MEDIKOLEGAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

Transcript of Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Page 1: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Dr. Ade Firmansyah Sugiharto, SpF

NARKOTIKA,BARBITURAT, DAN ALKOHOL

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK & MEDIKOLEGALFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

Page 2: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

25 April 2010 : Penggagalan upaya penyelundupan Heroin seberat 3,25 kg senilai Rp.8 M di bandara Husein Sastranegara, Bandung◦ Penyelundup, CCb, wanita 23 tahun, menumpang

pesawat air asia rute Kuala Lumpur-Bandung◦ Heroin dibungkus aluminium foil diletakkan dalam

ruangan palsu di dalam koper◦ CCb diminta untuk mengantar heroin ke jakarta◦ Di Jakarta ditangkap 2 orang tersangka, 1 orang

WNI dan 1 orang warga negara Nigeria◦ CCb diancam hukuman mati

NARKOTIKA DAN PERMASALAHANNYA

Sumber : www.bnn.go.id

Page 3: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

1 Mei 2010 : Pengungkapan sindikat Narkotika jenis shabu dengan total barang bukti senilai Rp.15M ◦ Tersangka ditangkap di depan Mal Ambassador

dan Apartemen Rasuna Said◦ Seorang tersangka Mar adalah WNI, tersangka

lainnya Raj adalah warga negara India◦ Di dalam mobil Raj disita Shabu seberat 2,1 kg,

dan di apartemennya disita Shabu seberat 700 gram

Sumber : www.bnn.go.id

NARKOTIKA DAN PERMASALAHANNYA

Page 4: Narkotika, Barbiturat, Alkohol
Page 5: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Pecandu: orang yang menyalahgunakan narkotika

Ketergantungan : kondisi yang ditandai oleh dorongan untuk menggunakan narkotika terus-menerus

Penyalah guna: orang yang menggunakan narkotika tanpa hak atau melawan hukum

Permufakatan jahat: perbuatan dua orang atau lebih melakukan kejahatan narkotika

Beberapa Istilah

Page 6: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Narkotika obat atau bahan yang memiliki dua sisi:◦ Bermanfaat untuk pengobatan◦ Dapat menyebabkan ketergantungan, sehingga

penggunaannya harus diawasi Kejahatan narkotika merupakan kejahatan

transnasional, karenanya UU No.22 tahun 1997 tentang narkotika harus diperbaharui.

LANDASAN

Page 7: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Pasal 1Narkotika adalah zat atau obat yang berasal

dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan

dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-

Undang ini.

Definisi Narkotika

Page 8: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Undang-Undang tentang Narkotika bertujuan: a. menjamin ketersediaan Narkotika untuk

kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;

b. mencegah, melindungi, dan menyelamatkan bangsa Indonesia dari penyalahgunaan Narkotika;

c. memberantas peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika; dan

d. menjamin pengaturan upaya rehabilitasi medis dan sosial bagi Penyalah Guna dan pecandu Narkotika.

Pasal 4

Page 9: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Pasal 12:◦ (1) Narkotika golongan I hanya dapat diproduksi

dalam jumlah sangat terbatas untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan penelitian.

◦ (2) Pengawasan secara sangat ketat oleh BPOM Pasal 13:

◦ Lembaga ilmu pengetahuan dan penelitian milik pemerintah dan swasta dapat menggunakan narkotika setelah mendapat izin menteri.

Narkotika untuk ilmu pengetahuan dan teknologi

Page 10: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Pasal 35◦ Peredaran Narkotika meliputi setiap kegiatan atau

serangkaian kegiatan penyaluran atau penyerahan Narkotika, baik dalam rangka perdagangan, bukan perdagangan maupun pemindahtanganan, untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasal 40◦ (1) Industri Farmasi tertentu hanya dapat menyalurkan

Narkotika kepada:

a. pedagang besar farmasi tertentu;b. apotek;c. sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah

tertentu; d. rumah sakit.

Peredaran Narkotika

Narkotika Golongan I hanya dapat disalurkan kepada lembaga ilmu pengetahuan

Page 11: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Pasal 53◦ (1) Untuk kepentingan pengobatan dan

berdasarkan indikasi medis, dokter dapat memberikan Narkotika Golongan II atau Golongan III dalam jumlah terbatas dan sediaan tertentu kepada pasien sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

◦ (2) Pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat memiliki, menyimpan, dan/atau membawa Narkotika untuk dirinya sendiri.

Pengobatan dan Rehabilitasi

Page 12: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Pasal 54◦ Pecandu Narkotika dan korban penyalahgunaan

Narkotika wajib menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.

Pasal 55◦ (1) Orang tua dari pecandu belum cukup umur

wajib melaporkan anaknya◦ (2) Pecandu yang sudah cukup umur wajib

melaporkan dirinya sendiri

Rehabilitasi pada kecanduan

Page 13: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Narkotika dan Prekursor Narkotika untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;

Alat-alat potensial yang dapat disalahgunakan untuk melakukan tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika;

Evaluasi keamanan, khasiat, dan mutu produksebelum diedarkan;

Produksi; Impor dan ekspor; Peredaran; Pelabelan; Informasi; dan Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi.

Pembinaan dan Pengawasan

Page 14: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Yang termasuk dalam ketentuan ini adalah: Memiliki Menyimpan Menguasai Menyalurkan Menjual Membeli Membawa Mengangkut Menggunakan

Ketentuan Pidana

Page 15: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Pidana ◦ kurungan paling sedikit 4 tahun: memiliki,

menguasai, menyimpan◦ seumur hidup: menanam, memelihara, memiliki,

menyalurkan (tanaman berat lebih dari 1 kg atau lebih dari 5 batang pohon atau bentuk bukan tanaman berat lebih dari 5 gram), pembeli, penjual

Denda ◦ paling sedikit 800 juta: memiliki, menguasai,

menyimpan ◦ paling banyak 10 miliar: memproduksi,

menyalurkan, mengimpor, mengekspor

Ketentuan Pidana

Page 16: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Pidana MATI:◦ Psl 113 (2): memproduksi, mengimpor,

mengekspor, atau menyalurkan Narkotika Golongan I bentuk tanaman beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon atau dalam bentuk bukan tanaman beratnya melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana mati,…

◦ Psl 119 (2): menjadi perantara (golongan II)◦ Psl 121(2): menggunakan terhadap orang lain

hingga sebabkan mati atau cacat permanen

Ketentuan Pidana

Page 17: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Golongan I : ◦ Papaver Somniferum, Cannabis (Ganja), Opium,

Heroin, Kokain, dll Golongan II :

◦ Fentanil, Metadona Golongan III :

◦ Kodein

Jenis-Jenis Narkotika

Page 18: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Papaver Somniferum Cannabis

Page 19: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Heroin Kokain

Page 20: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Fentanil Kodein

Page 21: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

METHAMPHETAMINE

Page 22: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Merupakan turunan heroin Powerfully addictive stimulant Efek di susunan saraf pusat Nama lain : meth, sabu, crank, meth, crystal

Fakta tentang Methamphetamine

Page 23: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Bekerja di susunan saraf pusat Memiliki bentuk dan ukuran yang sama

dengan dopamine Membuat sel saraf mengekskresi dopamine

dalam jumlah yang berlebihan

Penggunaan Methamphetamine

Page 24: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Dihisap◦ Smoke◦ Snort

Disuntikkan Ditelan

Penyalahgunaan

Page 25: Narkotika, Barbiturat, Alkohol
Page 26: Narkotika, Barbiturat, Alkohol
Page 27: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Withdrawal Anxiety Fatigue Paranoia Aggression Intense craving for

drugs.

Page 28: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Sebab kematian tersering adalah keracunan akibat penggunaan narkotika dengan dosis letal.

Cara kematian :◦ Kecelakaan◦ Bunuh diri

SEBAB & MEKANISME KEMATIAN

Page 29: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Depresi SSP : pusat pernapasan kurang sensitif terhadap stimulus CO2.

Edema paru : akibat menurunnya ventilasi paru dan gangguan permeabilitas.

Syok anafilaktik : akibat hipersensitifitas pusat pernapasan terhadap CO2.

Penyakit : ◦ Pneumonia, endokarditis, hepatitis, tetanus, AIDS,

malaria, sepsis.

Mekanisme Kematian

Page 30: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Needle mark : terbanyak di lipat siku, lengan atas, punggung tangan.◦ Bisa terbentuk di sepanjang pembuluh vena

(intravenous tracks) Pembesaran KGB : terutama di daerah

ketiak◦ Menunjukkan adanya pemakaian kronik, sekunder

akibat penyuntikan berulang pada vena atau jaringan sekitarnya.

Pemeriksaan Jenazah

Page 31: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Masuk melalui hidung dan paru, suntikan IV, IM, SC.

Morfin sangat cepat hilang dari darah. Terkonsentrasi dalam jaringan ginjal, paru, hati, limpa

Ekskresi terutama melalui urine◦ 24 jam pertama terekskresi 90%◦ 48 jam kadar sangat kecil dalam urine.

Farmakokinetik

Page 32: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

BARBITURAT

Page 33: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Barbiturat sering digunakan sebagai : ◦ Sedatif◦ Hipnotik◦ Antikonvulsan

Efek utama barbiturat ialah depresi SSP. ◦ Mulai dari sedasi, hipnosis, koma sampai dengan

kematian. ◦ Efek antianseitas barbiturat berhubungan dengan

tingkat sedasi yang dihasilkan. ◦ Efek hipnotik barbiturat dapat dicapai dalam waktu

20-60 menit dengan dosis hipnotik. Tidurnya menyerupai tidur fisiologis.

Kerja Barbiturat

Page 34: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Kerja lama, masa kerja 6 jam atau lebih◦ Fenobarbital (luminal), sodium barbital (veronal)

Kerja sedang, masa kerja 3-6 jam◦ Sodium pentobarbital (nembutal)

Kerja singkat, masa kerja 3 jam◦ Siklobarbital, sekobarbital

Kerja sangat singkat◦ Tiopental, metoheksital

Penggolongan barbiturat

Page 35: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Barbiturat memiliki efek GABA-nergic.Meningkatkan pembukaan channel ion Cl, sehingga meningkatkan toksisitasnya.

Page 36: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Terutama diekskresi di hati dan ginjal Barbiturat kerja lama sangat lambat

diekskresikan.◦ 75% barbiturat dan metabolitnya ditemukan

dalam urin dalam waktu 48 jam Barbiturat kerja singkat sangat cepat hilang

dari darah.

Ekskresi barbiturat

Page 37: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Hiporeaktif terhadap CO2 gangguan pertukaran O2 dengan CO2

Hiperrefleksi N.Vagus batuk, bersin, cegukan, laringospasme

Keracunan barbiturat

Page 38: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Wajah kusut Emosi tidak stabil Ataksia Pembicaraan kacau Kelemahan intelektual

Keracunan kronik

Page 39: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

ALKOHOL

Page 40: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

PENDAHULUAN Keracunan alkohol -> ethyl alkohol Akut dan kronis = alcoholic abuse Penyalahgunaan alkohol

◦ Undang-undang ◦ Mudah didapat◦ Konflik -> mabuk◦ Tindakan kriminal◦ Kecelakaan lalu lintas & kecelakaan kerja◦ Bunuh diri

Page 41: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Sumber :

◦ Air tape, tuak, brem, hasil peragian◦ Beer (4-8% alc)◦ Anggur (10-20% alc)◦ Whisky, brandy, vodka (40-45% alc)◦ Rum (40-50% alc)

Page 42: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Absorpsi-Metabolisme-Ekskresi

Absorpsi :◦ Oral -> absorpsi pada seluruh saluran

pencernaan (usus halus 80%) -> darah -> .depresi SSP

Metabolisme :◦ Hepar (enz ADH & NAD) -> asetaldehida (enz

ALDH) -> asam asetat -> CO2 & H20(8 gr/jam)◦ Kadar alk darah turun 15 mg%/jam (rata-rata).

Ekskresi:◦ Urine(90%), udara ekspirasi, keringat, saliva

Page 43: Narkotika, Barbiturat, Alkohol
Page 44: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Gejala-Gejala Kadar dalam darah :

• < 30 mg/100cc: mudah terangsang / tulisan !• 30 – 50 mg: kontrol diri, kecepatan reaksi,penglihatan • 60 – 80 mg: penglihatan 3 dimensi,pendengaran,kons• 80 – 100 mg: keracunan pusat vital• 300 mg: fase narkose -> delirium halusinasi• 400 mg: depresi SSP, kelumpuhan kardiorespirasi -> • Dosis toksis -> kebiasaan minum alc, sensitivitas

individual(ALDH 1), sinergisme dengan obat2an lain, penyakit

Page 45: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Pemeriksaan Bau alkohol

◦ Hidup -> mulut dan hidung◦ Mati -> alat2 dalam tubuh, darah, otak +tanda

asfiksi Toksikologi

◦ Udara ekspirasi, darah, urine (hidup)◦ Darah perifer, urine, otak, hati (mati)◦ Kadar alkohol 2 lt udara alveoli(0,43mg%)=

1mg% alc darah ◦ Urine alkohol = 1,2 alc darah = alc otak◦ Modifikasi Microdifusi Conway (semikuantitatif)◦ Gas Kromatografi (kuantitatif)

Page 46: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Pemeriksaan Mabuk Orang Hidup Tanya jawab Romberg Test Pemeriksaan Biokimia:

◦ Inhalasi: uap pernapasan dianalisa◦ Pemeriksaan darah kuantitatif (D/pasti)

◦ a=c x p x r . a = alk yg diminum(gr),r = 0,0007◦ c = alk dlm darah(mg%),p=berat badan(kg)

Page 47: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Alkohol-Kecelakaan Lalu Lintas Daya reaksi / kecepatan Kemampuan menduga jarak / kecepatan Ketrampilan mengemudi Limit kadar alkohol di darah pada

pengemudi AS : 80-150 mg%, Inggris 80 mg%, Swedia & Norwegia 50 mg%, Austria 40 mg%, Jerman Timur & Cekoslovakia 30 mg%

Page 48: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Indonesia (ps. 23 ay. 1 UU no. 14 /1992)◦ Pengemudi -> mengemudikan dengan wajar◦ Wajar = tidak sakit, lelah, minum alc / obat bius

Undang2 berhubungan dengan MABUK:◦ KUHP: pasal 300, pasal 492, pasal 536

Puerto Rico: ◦ 44% pejalan kaki & 78 % pengemudi mati KLL ->

faktor utamanya alcohol

Page 49: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Alkohol dan Bunuh Diri Kontrol diri menghilang Agresif terhadap diri sendiri Alkoholic -> kehilangan kedudukan, mata

pencaharian, terisolasi, hidup menyendiri -> bunuh diri

Data Stenback: 31 dari 57 bunuh diri di RSJ -> alcoholic

Finlandia: 15 % bunuh diri -> pengaruh alc

Page 50: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Alkohol dan Pembunuhan Alcoholic / alcohol abuse : pelaku

pembunuhan-korban How many alcoholics are criminals ? How many “criminals” are alcoholics ? Kontrol diri dan kemampuan berpikir kritis

hilang -> tindakan melanggar hukum, penganiayaan, perkosaan, pembunuhan

Penelitian BANAY di penjara SING SING◦ Alkohol -> kriminal 22% tahanan◦ Alkohol -> 64 % pembunuhan

Page 51: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Alkohol dan Kenakalan Remaja Orang tua alkoholic -> hubungan ortu-anak

kurang harmonis -> kekerasan rumah tangga -> kenakalan remaja

Page 52: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Alkoholic chronic 1. Sal.pencernaan,gastritis chronis 2. Alkoholik hepatitis,perlemakan hati 3. Muskuloskletal, alkoholic myopathi 4. Sistim saraf,neuropathi perifer 5. Nutrisi: defisiensi vitamin

Page 53: Narkotika, Barbiturat, Alkohol
Page 54: Narkotika, Barbiturat, Alkohol

Terima KasihAtas Perhatiannya