Mulyadi

download Mulyadi

of 9

Transcript of Mulyadi

ILLEGAL LOGGING DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

TESIS Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Magister Hukum Islam (M.H.I) dalam Ilmu Agama Islam Bidang Konsentrasi Syariah

Oleh: Mulyadi NIM: FO. 240635

PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2008

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, sumber daya hutan dipahami sebagai karunia dan amanah Allah swt. yang dianugerahkan kepada bangsa Indonesia, merupakan kekayaan yang dikuasai oleh Negara, karenanya wajib disyukuri, diurus, dan dimanfaatkan secara optimal, serta dijaga kelestariannya untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, bagi generasi sekarang maupun generasi mendatang. Penguasaan hutan oleh Negara bukan merupakan pemilikan, tetapi Negara memberi wewenang kepada pemerintah untuk mengatur dan mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan; menetapkan kawasan hutan dan atau mengubah status kawasan hutan; mengatur dan menetapkan hubungan hukum antara orang dengan hutan atau kawasan hutan dan hasil hutan, serta mengatur perbuatan hukum mengenai kehutanan. Kedua, secara yuridis kriteria illegal logging adalah untuk melindungi sumber daya hutan sebagai aset publik, dan pemerintah diberi kewenangan untuk mengaturnya. Obyek kriteria tersebut adalah kawasan hutan yang merupakan bukan hutan yang dibebani hak. Sedangkan prosedur penanganannya masih belum maksimal dan terkadang salah sasaran. Yang seharusnya sumber daya hutan yang berada di kawasan hutan, tapi tidak jarang hasil usaha petani sendiri dituduhkan sebagai hasil tindakan illegal logging. Adapun upaya pemberantasan

dilakukan oleh semua pihak sesuai dengan kewenangannya masing-masing, antara lain dilakukan oleh pemerintah; keamanan (TNI dan Kepolisian); aparat penegak hukum (Kejaksaan dan Kehakiman); dan masyarakat (Masyarakat adat dan Lembaga Swadaya Masyarakat). Ketiga, Berdasarkan dalil-dalil yang ada dan fakta dampak yang ditimbulkan mengancam eksistensi kehidupan masyarakat, terutama masyarakat sekitar hutan. Sehingga tindakan illegal logging adalah haram. Sedangkan hukuman yang diterapkan kepada pelakunya adalah tazi>r, karena tidak terpenuhinya rukun dan syarat-syarat jari>mat al-h}udu>d . Dalam menetapkan hukuman tazi>r harus berpegang pada kaidah al-tazi>r yadu>r ma al-mas}lah}ah. B. Saran 1. Dalam membuat kebijakan tentang masalah pertanahan dan kehutanan, pemerintah harus memperhatikan bahwa sumber daya alam adalah milik Allah swt., dan Negara memberi wewenang kepada pemerintah sebagai penerima amanah dari Allah swt. untuk menjaga dan memanfaatkan sumber daya hutan secara lestari. Sehingga dapat dirasakan oleh generasi yang akan datang. 2. Perlu adanya pemahaman bersama, baik oleh pemerintah, aparat keamanan dan penegak hukum serta masyarakat tentang kriteria dan definisi illegal logging. Di samping itu harus adanya keseimbangan hak dan kewajiban antara pemerintah dengan masyarakat, dan perlu dirubah perspektif pengelolaan sumber daya alam, jika sebelumnya lebih pada perspektif negara (pemerintah penentu tunggal kebijakan), maka sekarang

menggunakan perspektif hutan kemasyarakatan, yaitu melibatkan masyarakat dalam mengelola dn menntukan kebijakan kehutanan.. 3. Perlu dipertimbangkan kaidah-kaidah hukum pidana Islam dalam membuat suatu ketentuan hukum nasional. Karena tujuan hukuman (uqu>bah) dalam Islam tidak hanya untuk menjerakan pelaku tapi juga membina pelaku agar menjadi baik dan diterima masyakatnya. Kemaslahatan umum dan menolak kemudaratan serta konsisten menegakkan hukum merupakan pilar dari hukum Islam.

BIBLIOGRAPHY

Abdillah, Mujiono. Agama Ramah Lingkungan Persfektif al-Qura>n. Jakarta: Paramadina, 2001. Abidi>n, Ibn. H{ashi>y ah Ibn Abidi>n vol. 3. Beirut: Da>r al-Fikr, t.t. Abd al-Sala>m, al-Izz al-Di>n bin. Qawa>id al-Ah}ka>m li> Izz al-Di>n bin Abd alSala>m. Beirut: Da>r al-Fikr, t.t. Abdul Muhsin bin Sulaiman, Thahir. Menanggulangi Krisis Ekonomi Secara Islam ter. Anshori Umar Sitanggal. Bandung: PT. al-Ma'arif, 1985. Abu> Da>wud al-Sajastani>, ulayma>n bin al-Ashat}. Sunan Abi> Da>wud. Beirut: Da>r S Fikr, t.t.. Abu> al-H{asayn al-Qashayri> al-Naysabur, Muslim bin al-H{aja>j. S{ah}i>h Muslim vol. 1 (Beirut: Da>r al-Ih}y a> wa al-Tura>th, t.t. Abu Zahra, Muhammad. al-Jari>mah wa al-Uqu>bah fi> al-Fiqh al-Isla>mi>. Kairo: alMaktabah al-Angelo al-Mis}ri>y ah, t.t. Achmad Chomsah, Ali. Hukum Agraria (pertanahan) Indonesia. Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2004. Ah}mad. Musnad Ah}mad. Beirut: Da>r al-Fikr, tt. Anas, Ma>lik bin. al-Mudawanah al-Kubra> vol. 4. Beirut: Da>r S{a>d ir, t.t Audah, Abd al-Qa>d ir. al-Tashri> al-Jina>i> al-Isla>mi> Muqa>rana>n bi al-Qa>nu>n alWad}i> vol. 1&2. Beirut: Muassasat al-Risa>lah, 1994. Awang, San Afri. Politik Kehutanan Masyarakat. Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2003. . 2005. Blaikie, P. and H Brookefield, "Colonialsm, Development and Degradation", dalam P. Blaikie and H Brookfield ed. Land Degradation anda Society. London and New York,: Methuen, 1986. al-Bukha>ri>, Muh}ammad bin Isma>i>l Abu> Abdullah. S{ah}i>h} al-Bukha>ri> vol. 21. Beirut: Da>r Ibn Kathi>r, 1987. Sejarah Pemikiran Pengelolaan Hutan Indonesia,Wacana, 20.

Daliyo, J.B. et. al. Hukum Agraria I (Buku Panduan Mahasiswa). Jakarta: PT. Prenhallindo, 2001. Departemen Agama Republik Indonesia, al-Qura>n dan Terjemahannya. Surabaya: Mahkota, 1989. Djazuli, A. Fiqh Jinayah: Upaya Menanggulangi Kejahatan dalam Islam. Jakarta: RajaGrafindo, 2000. , Fiqh Siya>sah: Implimentasi Kemaslahatan Umat dalam Ramburambu Syariah. Jakarta: Kencana, 2007. Djojohadikusumo, Sumitro. Indonesia dalam Perkembangan Dunia, Kini, dan Masa Datang. Jakarta: LP3ES, IX, 1989. Doi, Abdur Rahman I. Tindak Pidana dalam Syariat Islam ter. Wadi Masturi, Basri Iba Asghary. Jakarta: Rineke Cipta, 1992. Echos, John M. dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia, XXIII, 1996. Fath}i> Bahansi>, Ah}mad. al-Uqu>bah fi> al-Fiqh al-Isla>mi>. t.p.: Da>r al-Shuru>q, t.t. Franz et. al. ed. Sumber Daya Alam dan jaminan Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001. Hamilton, Lawrance S. dan Peter N. King, Daerah Aliran Sungai Hutan Tropika ter. Krisnawati Suryanata. Yogyakarta: Gadjah Mada University, 1988. Hasan Bisri, Cik. Model Penelitian Fiqh: Paradigma Penelitian Fiqh dan Fiqh Penelitian. Jakarta: Kencana, 2003. HD, Kaelany. Islam, Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Jakarta, Rineka Cipta, 1996. Husain Syahatah, Husain. Perlindungan Aset Publik dalam Perspektif Hukum Islam. ter. M. Zainal Arifin. Jakarta: Amzah, 2005. Husein, Harun M. Lingkungan Hidup: Masalah, Pengelolaan dan Penegakan Hukum. Jakarta: Bumi Aksara, II, 1995. Ibn Manz}ur al-Afriqiy al-Misriy, Ibn Fad}l al-Jamal al-Dn Muhammad bin Mukrim. Lisan al-Arab. Beirut; Da>r al-Fikr, 1999. Jama>ah min Kiba>r al-Lughawi>y i>n al-Arab, al-Mujam al-Arabi> al-Asassi>. t.tp: t.p., t.t.

al-Jawzi>yah, Ibn Qayi>m. Ila>m al-Muwaqqii>n an Rabb al-An vol. 3. Beirut: Da>r al-Kutub al-Ilmi>yah, 1991. Khakim, Abdul. Pengantar Hukum Kehutanan Indonesia dalam Era Otonomi Daerah. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2005. Khallaf, Abd al-Wahab. Ilmu Ushul Fiqh. ter. Moh. Zuhri dan Ahmad Qarib Semarang: Dina utama Semarang, 1994. Khlid al-Ak, Abd al-Rahman. Fahras Maud}u>a>t al-Qur'a>n al-Kari>m dalam S{afwa>t al-Baya>n li Maa>n i> al-Qur'a>n al-Kari>m. Kairo: Da>r al-Sala>m, 1994. Koeswadji, Herman Hadiati. Hukum Pidana Lingkungan. Bandung: Citra Aditya Bakti, 1993. Ma>jah, Ibn. Sunan Ibn Ma>jah vol. 6. Beirut: Da>r al-Fikr, t.t. al-Ma>lik, Muwat}t}a li> Ma>lik vol. 5. Beirut: Da>r al-Fikr, t.t. M. Mangunjaya, Fachruddin. Konservasi Alam dalam Islam. Jakarta: Yayasan Obor, 2005. al-Maudu>di, Abu> Ala. Tadwin al-Dustur al-Isla>mi>. Beirut: Da>r al-Fikr, t.t. al-Mawardi>, al-Ah}k a>m al-Sult}a>ni>y ah. Mesir: Maktabah Mus}t}afa al-Babi> alHalabi>, 1973. Moesa, Soekarman. Ilmu Lingkungan, Ekosistem, Manusia dan Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press, 2002. Munawwir, A.M. Kamus al-Munawwir: Arab-Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Progressif, II, 1997. al-Naww, Abd al-Khlil. Jara>im al-Jarh} wa al-D}arb Bayn al-Shari>ah wa alQa>n u>n. Beirut: Da>r al-Fikr al-Arabi>, t.t. Nurdjana, at. al. Korupsi dan lllegal Loging dalam Sistem Desentralisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005. Pamulardi, Bambang. Hukum Kehutanan dan Pembangunan Bidang Kehutanan. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1996. Reksohadiprodjo, Sukanto. Dibyo Prabowo, Pengantar Ekonomi Sumber Daya Alam. Yogyakrta: BPFE Yogyakarta, III, 1985. Resosudarmo, at. al., Ke Mana Harus Melangkah?, Masyarakat, Hutan, Perumusan Kebijakan di Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003.

Salim, P. Contemporary English Indnesian dictionary. Jakarta: Modern English Press, eds VI, 1987. Sardar, Ziawddin. "Towards an Islamic Theory of Environment", in Islamic Futures: Ashape of Ideas to Come. London: Mansell Publishing, 1985. Shalt}u t, Mah}mu>d. al-Isla>m Aqi>dah wa Shari>ah. Beirut: Da>r al-Qalam, 1966. Shaltut, Mahmud. Islam Sebagai Aqidah dan Shari'ah Vol. 3 ter. Bustami A. Ghani, Djohar Bahry. Jakarta: Djaya Pirusa, 1969. al-Siba'i>, Mus}tafa> H{u sni. Sosialisme Islam ter. M. Abda'i Ratomy. Bandung: CV. Diponegoro, 1969. al-Salus, Ali Ah}mad. Mausuah al-Qad}aya al-Fiqhi>yah al-Muas}irah wa al-Iqtis}a>d al-Isla>mi>. Qatar: Da>r al-Thaqafah, 2002. Saryono, Pengelolaan Hutan, Tanah dan Air dalam Perspektif al-Qura>n . Jakarta: Pustaka al-Husna Baru, 2002. Sukardi. Illegal Logging dalam Perspektif Politik Hukum Pidana (Kasus Papua). Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2005. al-Suyt}i>, al-Ashba>h wa al-Naz}a>ir f al-Furu>. Surabaya: al-Hidyah, t.t. Taymi>yah, Ibn. Manha>j al-Sunnah li> Ibn Taymi>y ah vol. 2. Beirut: Da>r al-Fikr, t.t. al-Tirmidhi>, Muhammad bin I>sa> Abu> I>sa>. Sunan al-Tirmidhi> vol. 4. Beirut: Da>r al-Ih}y a> al-Tura>th al-Arabi>, t.t. al-Uwwa>, Muh}ammad Sali>m. Fi> Us}u>l al-Niz}a>m al-Jina>i> al-Isla>mi>. t.tp: Da>r alMaa>rif, t.t. Wardi Muslich, Ahmad. Pengantar dan Asas Hukum Pidana Islam. Jakarta: Sinar Grafika, 2004. Widianarko, Budi. Ekologi dan Keadilan Sosial . Yogyakarta: Kanisius, 1998. Wijanto, Djoko. Dampak Illegal Logging terhadap Fungsi Sosio-Ekonomi. Yogyakarta: Kanisius, 2004. Zain, Alam Setia. Aspek Pembinaan Kawasan Hutan dan Stratifikasi Hutan Rakyat. Jakarta: Rineka Cipta, 1998. Zayda>n , Abd al-Kari>m. Majmu>ah Buh}u>th Fiqhi>yah. Kairo: Maktabah al-Qads, Muasasah al-Risa>lah, t.t. al-Zuh}ayli>, Wahbah. al-Fiqh al-Isla>m wa Adilatuh vol. 4&6. Damaskus: Da>r al-

Fikr, 1979.

Artikel dan Majalah Endriartono Sutarto, TNI dan Illegal Logging, Warta FKKM, Vol. 7 No. 12 Desember 2004, Forest Watch Indonesia (FWI) dan Global Forest Watch (GFW), Keadaan Hutan Indonesia Emil Matthews ed. (Bogor, Indonesia: FWI dan Washington DC.: GFW, 2001), 37. Hayyan ul Haq, Kekoherensian Pengembangan Hukum, Kompas, 16 Nopember 2007. l Cheta Nilawaty, "Pembalakan Liar Gunakan 20 Modus Kejahatan", TEMPO Interaktif, Jum'at, 27 Juli 2007. Indonesian Forestry Sector: Discusson of Data Analysis and Current Police Issues, 1 Agustus 2000 dalam Forest Watch Indonesia (FWI) dan Global Forest Watch (GFW). Indonesian Forestry Sector-IFS, Pembalakan Liar, Discussion of Data analysis and Curent Policy Issue, dipressntasikan oleh EPIQ/NRM of USAID pada Winrock International, Arlington, 1 Agustus 2000, dari webpage http://fwi.or.id/Illegal%20 logging/Indeks.html. Jakarta Post, 18 Juni 2003. J. Haba, Illegal Logging, Penyebab dan Dampaknya, (www.kompas.com/kompascetak/0309/16/opini/563606.htm. Mabes Polri, Anatomi Illegal Logging, Majalah Lingkngan Hidup OZON, vol. 4 no. 3, Desember 2003, Marison Guciano, "Banjir, Kerusakan Hutan, dan Kemiskinan", www.unisosdem.org atau http://www.kompas.com/kompas-cetak/0607/06/opini/2773779.htm MS. Kaban, "Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Perspektif Islam", MILLAH Jurnal Studi Agama Vol. VI, No. 2, Februari 2007. MS Kaban, "Antara Legal dan Ilegal", Republika, 29 Agustus 2007. www.kail-kalbar.org