Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

download Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

of 36

Transcript of Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    1/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    MUHAMMADIYAH

    GERAKAN AQIDAH DAN DAKWAH

    Oleh : H Masoed Abidin

    KEBANGKITAN DUNIA ISLAM

    Dunia Islam kembali bangkit dipertengahan abad ke

    18. Kebangkitannya ditandai oleh munculnya pembaruan

    pemikiran Islam. Tampilnya Sheik Muhammad bin Abdul

    Wahab di Saudi Arabia, dan Sheik Muhammad Abduh

    serta Rasyid Ridha dan Sayyed Jamaluddin al Afghani

    di Mesir ikut memberi warna kebangkitan ummat Islam

    diabad itu.

    Gerakan pembaruan ini sangat cepat berkembang

    kejazirah Balkan dan Turki. Kemudian menjalar ke

    Nusantara Malaysia, Birma, Thailand, Philipina, Fiji dan

    Indonesia.

    Seruan untuk kembali kepada Al Quran dan As

    Sunnah, serta ajakan kepada Izzul Muslimin dan

    kebangkitan Ummat Islam semakin deras.

    Kelahiran partai-partai Islam seperti Partai Nasional

    Hizbul Wathan yang didirikan Sayyed Musthafa Kamal di

    Mesir pada tahun 1894, secara jelas bertujuan

    mencerdaskan Bangsa Mesir dan membebaskannya dari

    belenggu perbudakan penjajah.

    Semangat mencerdaskan dan membebaskan ummat

    Islam dari keterbelakangan dan ketertinggalan telah

    H Masoed Abidin 1

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    2/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    melahirkan semangat pantang menyerah dan tidak rela

    dijajah. Dan yang lebih penting berjuang merebut

    kemerdekaan dari penjajahan Inggris.

    Tarikan nafas gerakan pembaruan ini berhembus deras

    hingga kejantung Nusantara. Berpengaruh sangat kuat

    terhadap setiap gerak dakwah Islamiyah didaerah-daerah

    jajahan diseluruh dunia. Terutama dijazirah Asia dan Afrika.

    Para penjajah yang dimasanya adalah penguasa

    tunggal menganggap pemilik koloni tanah jajahan melihat

    gerakan pembaruan yang dibawa oleh para pembaru

    pemikiran Islam ini amat berbahaya.

    Para penguasa penjajah menyadari bahwa

    kelangsungan kekuasaan dan kkepentingan penjajah bisa

    menghadapi ancaman bahaya sangat besar bila gerakan

    dakwah Islam kearah pembaruan ini dibiarkan berkembang.

    Setiap gerakan kearah pembaruan pemikiran Islam ditanah

    jajahan perlu diawasi secara ketat. Satu upaya yang paling

    efektif dilakukan penguasa penjajah melalui politik belah

    bambu dengan memberi angin dan peluang berkembang

    dengan pesat untuk kelompok tradisional yang ternyata

    banyak menghidupkan ajaran bidah.

    Gerakan Pembaruan Islam pada hakikatnya adalah

    kembali kepada ajaran Agama menurut aslinya. Yaitu

    merujuk kepada Wahyu Allah dan Al Qur^an dan Hadist-

    Hadistshahih dari Rasulullah SAW.

    H Masoed Abidin 2

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    3/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    Berdasarkan pemahaman inilah pembaruan tersebut

    lebih banyak diartikan Reform. Sehingga orang menyebut

    Sheik Muhammad Abduh adalah seorang Reformer.K. H. Ahmad Dahlan yang beberapa kali menunaikan

    haji ke Makkah, pertama ditahun 1890, berada disana

    selama delapan bulan. Kedua kalinya pada tahun 1902. Lalu

    mendalami ilmu agama, mempelajari kitab-kitab kuning dan

    kitab yang populer dimasa itu. Terutama tentang

    pembaruan pemikiran Islam.

    Jauh sebelum gerakan pembaruan mencuat, seringkali

    Al Quran dan Al Hadist tidak lagi diambil menjadi rujukan

    utama bagi kehidupan Muslimin.

    Seringkali rujukan agama Islam telah digantikan oleh

    fatwa Ulama dan pendapat Ahli Fiqhih.

    Diantara Imam yang berempat terkenal pula Imam

    Ahmad bin Hanbal. Imam terakhir yang hidup diantara

    tahun 780 855. Beliau terkenal karena sangat teguh

    berpegang kepada Al Quran dan Al Hadist.

    Imam Ahmad bin Hanbal sendiri masyhur sebagai

    salah seorang ahli Hadist yang langsung menafsirkan

    kandungan isi Al Quran. Beliau sangat sedikit sekali

    memakai Qiyas. Kecuali kalau sudah tidak ditemukannya

    dalam Al Qur^an dan Hadist.

    Imam Ahmad Bin Hanbal selalu berupaya sejauh

    mungkin menghindari sikap menterjemahkan Al Quran

    secara akal atau rakyu.

    H Masoed Abidin 3

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    4/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    Hal ini juga disebabkan karena Imam Ahmad bin

    Hanbal ini hidup dizaman Khalifah Al-Makmun yang

    berfaham Muktazilah.Seruan kembali kepada Al Quran dan Hadist

    dicanangkan kembali oleh Taqiyuddin Ibnu Taimiyah

    yang hidup 1263 1329 yang terkenal dengan gerakan

    Tauhidnya. Kemudian dilanjutkan oleh muridnya Ibnu

    Qayim Al-Jauziyah.

    Pada pertengahan abad ke 18 gerakan tajdid ini

    dikumandangkan lebih keras lagi oleh Muhammad bin

    Abdul Wahhab.

    Dinegara-negara Islam yang tadinya tidak tampak

    adanya gerakan kemajuan Ummat Islam, kini mulai timbul

    dengan derasnya gerakan yang bertujuan membuka

    kembali lembaran Al Quran dan Hadist. Mempelajari Al

    Qur^an serta memahami dan mengamalkannya dengan

    organisasi yang rapi dan sempurna.

    Kondisi ini telah mengangkat derajat serta memacu

    Kaum Muslimin agar mampu bersaing dengan bangsa-

    bangsa didunia yang telah mengklaim diri mereka lebih

    maju.

    UMMAT DIBELENGGU KEJAHILANDAN KEJUMUDAN

    Sedari awal gerakannya para pembaharu atau

    Reformis melihat bahwa Ummat Islam jauh tertinggal

    terbelakang. Jumud dan beku.

    H Masoed Abidin 4

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    5/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    Ajaran agama Islam hanya tampil sebagai upacara-

    upacara ibadah yang beku. Jarang sekali difahami makna

    dan hikmahnya. Pengamalan agama yang banyak dilakukanhanya sebagai suatu tradisi atau wiridan. Bahkan banyak

    dibumbui oleh segala macam bidah dan khurafat yang

    menyesatkan.

    Disisi lain Ulama sering dikultuskan. Makam

    kuburannya mulai dikeramatkan. Bacaan kalimat Thaiyibah

    La Ilaaha illallah sering disalahgunakan. Kalimat Thayyibah

    tidak lagi untuk mengingatkan diri kepada Allah serta

    taqarrub kepada Nya. Tetapi dijadikan sekadar bacaan

    dalam upacara-upacara untuk maksud-maksud tertentu.

    Al Quran tidak banyak untuk dibaca dan difahami.

    Bahkan jauh dari diamalkan.

    Sering dijadikan untuk pelengkap acara seremonial,

    dibaca dengan mengutamakan dendang irama atau hanya

    sekedar untuk diambil barakahnya.

    Shalawat kepada Nabi dijadikan sebagai satu lagu

    yang didendang-dendangkan. Kalau dibaca dalam wiridan

    dengan jumlah tertentu pada waktu yang ditentukan

    ditanamkan keyakinan akan memperoleh keberhasilan

    tertentu, seperti untuk menjadi kaya, naik pangkat atau

    guna mendapatkan jodoh, menyembuhkan penyakit dan

    lain-lain sebagainya. Ajaran agama banyak dikaitkan

    dengan perbuatan mistik.

    Dalam suasana kejumudan itu, para pemimpin agama

    selalu digiring kearah perlengkapan penguasa. Dengan

    H Masoed Abidin 5

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    6/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    tujuan melestarikan kekuasaan semata. Ulama harus

    berada dibelakang Amir sebagai pemberi stempel

    kewenangan dan legitimasi terhadap ummat. Disisi lainamir dan ulama tanpa tertolak telah membiarkan ummat

    menjadi bodoh. Tidak jarang kolusi kekuasaan selalu

    berakhir dengan membodohi rakyat. Padahal rakyat

    sebenarnya sudah lama tenggelam dalam kebodohan.

    Dalam jangka waktu yang panjang turun temurun, satu

    demi satu wilayah Islam mulai berpindah kedalam

    genggaman tangan kekuasaan.

    K. H. Ahmad Dahlan memperhatikan keadaan

    Ummat Islam di Indonesia yang sangat memprihatinkan ini.

    Disamping ummat dikurung oleh kebodohan dan

    kejumudan, terasa pula dihimpit dan dibelenggu dengan

    kemiskinan. Pikiran ummat beku. Jiwa terjerat dalam

    istiadat tradisi yang sangat jauh jaraknya dari tuntunan

    serta pemahaman ajaran Islam yang benar.

    Ajaran Islam hanya dilaksanakan sebagai formalitas.

    Amalan Islam itupun terbatas pada ibadah shalat, puasa

    dan haji. Sedangkan ajaran Islam mengenai

    kemasyarakatan, social politik, ilmu pengetahuan dan

    pendidikan serta kemajuan dan ekonomi sama sekali tidak

    diketahui bahkan tidak pernah boleh diajarkan. Prilaku

    kehidupan social ummat sebahagian yang dipupuk dan

    dihidupkan mengarah kepada perbuatan syirik yang amat

    H Masoed Abidin 6

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    7/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    berbahaya. Semarak dengan ajaran kepatuhan menjurus

    kepada taqlid buta.

    Berdasarkan ituK. H. Ahmad Dahlan

    tergerakhatinya untuk mendirikan organisasi yang bergerak dalam

    memperbaiki aqidah (Tauhid).

    K. H. Ahmad Dahlan yang beberapa kali melakukan

    perjalanan menunaikan ibadah haji ke Makkah. Pertama

    kali ditahun 1890 dan berada disana selama delapan bulan.

    Kedua kalinya pada tahun 1902. Lalu mendalami ilmu

    agama, mempelajari kitab-kitab kuning dan kitab yang

    populer dimasa itu. Terutama tentang pembaruan

    pemikiran Islam. Pembaruan seperti yang dilihatnya

    didunia Islam. Dengan memberantas kejumudan serta

    menjauhkan ummat dari segala macam kemusyrikan.

    Pada awal abad 20 di Nusantara Indonesia mulai

    tumbuh pergerakan pencerdasan bangsa. Pada tahun 1908

    Dokter Soetomo dan Dokter Wahidin Soedirohusodo telah

    mendirikan organisasi Budi Oetomo. Organisasi ini bercita-

    cita untuk mencerdaskan rakyat serta menghidupkan

    semangat kemerdekaan.

    Pada tahun 1911 Haji Samanhoedi di Surakarta juga

    telah mendirikan perserikatan yang bernama Sarekat

    Dagang Islam. Dengan tujuan mula-mula menghadapi

    tindakan pemerintah jajahan yang memberi hak monopoli

    atas penjualan bahan pembatikan, sehingga mereka

    dengan sewenang-wenang memberi harga yang amat

    H Masoed Abidin 7

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    8/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    mahal yang mengancam kehidupan pengusaha batik

    bangsa Indonesia.

    Boedi Oetomo belakangan melebur diri dan berfungsidalam Partai Indonesia Raya (PARINDRA) pada tahun 1935

    dan Serikat Dagang Islam menjelma jadi Partai Politik

    Sarikat Islam pada tahun 1912.

    PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH

    Pada hari Senin tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H

    bertepatan dengan 18 November 1912 Miladiyah, K. H.

    Ahmad Dahlan mendirikan persyarikatan dengan nama

    Muhammadiyah yang artinya adalah organisasi yang

    bermaksud mengamalkan ajaran Nabi Muhammad SAW.

    Apabila Boedi Oetomo kebanyakan anggotanya terdiri

    dari kaum Priyayi Jawa, pegawai dan intelektual.

    Syarikat Dagang Islam para pendukungnya

    kebanyakan terdiri dari pengusaha, pedagang dan pekerja.

    Sedangkan, Persyarikatan Muhammadiyah

    beranggotakan rakyat awam, para santri kaum pengusaha

    dan cerdik pandai dari berbagai lapisan dan kalangan

    ummat.

    K. H. Ahmad Dahlan yang lahir pada tahun 1868 di

    kampung Kauman Yogyakarta, putra dari seorang Kiyai Haji

    Abu Bakar bin Kiyai Haji Sulaiman yang menjabat sebagai

    Khatib Mesjid Besar Yogyakarta. Sedangkan Ibu K. H.

    Ahmad Dahlan atau yang disebut Nyai Abu Bakar yang

    H Masoed Abidin 8

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    9/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    bernama Siti Aminah adalah putri dari Kiyai Haji Ibrahim

    menjabat Penghulu Keraton. Dari segi ayah dan ibu beliau

    dilahirkan dari keluarga yang taat melaksanakan ajaranagama Islam.

    Kiyai Haji Abu Bakar adalah Khatib Amin Keraton

    Yogyakarta, yang dalam logat Jawa sehari-hari disebut

    Ketibamin, setelah Kiyai H. Abu Bakar wafat jabatan

    Ketibamin beralih kepada puteranya K. H. Ahmad Dahlan.

    K. H. Ahmad Dahlan belajar kepada ayahnya sendiri

    ilmu-ilmu agama selain belajar kepada Kiyai Haji

    Muhammad Nur di Kauman, Kiyai Haji Abdul Hamid dari

    Lempuyangan.

    Beliau juga belajar ilmu Falak dari Sheik Muhammad

    Jamil Jambek sewaktu bermukim di Mekah.

    Penguasaan ilmu agama yang luas serta keyakinan

    aqidah yang kuat serta pergaulan yang sangat supel

    dengan lapisan masyarakat menggerakkan K. H. Ahmad

    Dahlan mendirikan Persyarikatan Muhammadiyah.

    Menurut penelitian sejarah K. H. Ahmad Dahlan

    mendirikan organisasi dalam rangka memahami Firman

    Allah:

    Hendak adalah diantara kamu sekalian satu

    Ummat yang menyeru kepada kebaikan dengan

    menyuruh unutuk berbuat makruf serta

    H Masoed Abidin 9

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    10/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    mencegah terjadinya kemungkaran. Dan mereka

    itulah orang-orang yang beruntung.

    Surat AliImran, ayat 104.

    Pengertian kata (ummat) menurut K. H. Ahmad

    Dahlan adalah sekelompok atau segolongan orang yang

    mempunyai persamaan, niatnya sama, tujuannya sama dan

    mau pula untuk bekerja sama untuk mencapai tujuan. Itulah

    yang dimaksudkan dengan persyarikatan atau organisasi.

    Firman Allah untuk menggerakkan manusia kepada

    kebaikan, mengerjakan yang makruf dan melarang berbuat

    mungkar hanya dapat dilaksanakan dengan baik jika

    melalui organisasi yang baik.

    Muhammadiyah sejak dari awal berdirinya

    mengajarkan untuk kembali kepada Al Quran dan Hadist-

    Hadist Rasulullah SAW, kembali kepada sumbernya yang

    asli dengan meninggalkan segala macam bentuk yang tidak

    ada dasarnya dari ajaran Nabi Muhammad SAW.

    Muhammadiyah sendiri adalah nama yang dinisbahkan

    kepada Nabi Muhammad SAW, mengembalikan kepada

    sumbernya yang asli itulah yang dinamakan pembaharuan

    (tajdid) sebagaimana yang dilakukan oleh Sheik Muhammad

    Abduh, Sheik Muhammad Abdul Wahab, Ibnu Tamiyah di

    Timur Tengah.

    H Masoed Abidin 10

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    11/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    Hal yang pertama dan yang mendasarkan dilakukan

    oleh K. H. Ahmad Dahlan adalah membersihkan aqidah

    dari segala macam bentuk kemusrikan, memberantastakhayul dan khurafat yang telah mendarah daging bagi

    kaum Muslimin.

    Kemudian K. H. Ahmad Dahlan melakukan dakwah

    dengan memurnikan ibadah yang jauh dari bidah yang

    sudah mentradisi ditengah-tengah masyarakat.

    Pada hakekatnya Organisasi Muhammadiyah didirikan

    adalah untuk membersihkan aqidah dan melakukan dakwah

    serta amal kegiatan social bagi ummat.

    Segala macam kegiatan yang dilakukan

    Muhammadiyah adalah berdasarkan hakikat tujuan yang

    dirintis oleh K. H. Ahmad Dahlan.

    Perjuangan kemerdekaan yang dilakukan oleh tokoh-

    tokoh Muhammadiyah seperti antara lain Bapak Jenderal

    Sudirman yang dididik dalam Pandu Hizbul Wathan (H.W.)

    Muhammadiyah dan pernah jadi guru sekolah

    Muhammadiyah, Ki Bagus Hadikusumo, Prof. Abd.

    Kahar Mudzakar dan lain-lain adalah dalam rangka

    dorongan aqidah untuk memerdekakan rakyat Indonesia

    dari penjajah Belanda.

    Pendidikan yang begitu banyak dilakukan oleh

    Muhammadiyah dalam membantu mencerdaskan bangsa

    H Masoed Abidin 11

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    12/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    tidak terlepas dari membentuk manusia muslim yang

    beraqidah dan menjalankan syariah.

    Jaringan pendidikan Muhammadiyah, tersebar daripusat kota sampai kepelosok desa.

    Sasarannya juga jelas yaitu kaum muslimin yang

    jumlahnya 88 % dari jumlah penduduk Indonesia.

    Memang Muhammadiyah terkenal dengan dakwahnya

    disektor pendidikan yang pada awalnya sangat dibutuhkan

    ummat. Tetapi, perkembangan zaman tidak saja menuntut

    menginginkan bisa tulis baca, tetapi sudah jauh dari itu,

    terutama sekali teknologi "Apakah keunggulan kompetitif

    Muhammadiyah ?"

    Para pemimpin Muhammadiyah sejak dari K. H.

    Ahmad Dahlan telah mencoba menjwab

    persoalan-persoalan yang ada dan tampil ditengahkehidupan pergaulan masyarakat melalui gerakan dakwah

    dan amal-amal Muhammadiyah.

    Disamping itu Muhammadiyah mesti ingat selalu

    bahwa globalisasi merupakan kecemasan bagi hampir

    seluruh lapisan masyarakat. Muhammadiyah yang berjuang

    untuk amar ma'ruf nahi munkar harus mempersiapkan dirimembentengi ummat Islam. Untuk menjawab globalisasi,

    bagaimana peningkatan kualitas pelayanan produk

    pendidikan tersebut. Perlu mendapat perhatian yang

    sungguh-sungguh di era persaingan yang semakin tajam

    ini.

    H Masoed Abidin 12

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    13/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    Kekayaan Muhammadiyah dari segi sumber daya

    manusia dan benda adalah merupakan kelebihan organisasi

    ini dari masa dulu. Termasuk sangat diperhitungkan olehpotensi di luar Muhammadiyah.

    Maka yang lebih penting adalah memelihara

    kekerabatan yang mendalam yang menjadi kekuatan besar

    dari pada tokoh-tokoh besar tersebut.

    Kegiatan sosial, memelihara anak yatim membangun

    poliklinik dan Rumah Sakit adalah dalam kerangka Dakwah

    ibadah kepada Allah.

    Kerja besar kita sekarang adalah bagaimana potensi

    yang potensial itu menjadi potensi yang riil.

    Soalnya, generasi sekarang memang dilingkupi

    pertanyaan-pertanyaan.

    Apakah generasi sekarang masih berminat untuk

    mempertahankan nilai-nilai agama ? Apakah nilai-nilai

    yang dibawakan oleh Muhammadiyah itu masih perlu ?

    Dari segi historis, peran Muhammadiyah dengan

    tokoh-tokohnya yang terdiri dari berbagai unsur dapat

    bersama-sama mengembangkan Muhammadiyah.

    Sesungguhnya jauh di balik itu kita ummat Islam

    memiliki suatu aset besar. Masih sangat relevan kita

    ungkapkan sekarang, di saat persatuan dan rasa ukhuwah

    serta kekerabatan hanya tampil dipermukaan, tidak tampak

    berurat kedalam hati ummat.

    H Masoed Abidin 13

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    14/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    Nilai-nilai yang terkandung di dalam prinsip ukhuwah

    dan kepedulian ini rasanya perlu kita tumbuh kembangkan

    lagi.Hari ini lahir pertanyaan, apakah yang dapat kita

    usahakan untuk mencapai hubungan kekeluargaan,

    kekerabatan, ukhuwah yang menjadi kunci persatuan dalam

    berbagai struktur kegiatan sosial, ekonomi, politik, budaya

    dan kehidupan keberagamaan, dalam masa kita sekarang

    ini (era globalisasi) ???.Kadang-kadang jawaban ini harus kita masukkan

    dalam satu agenda besar yang mencakup jangka pendek

    maupun jangka panjang. Walaupun dalam bentuk yang

    sederhana.

    Kalau kita belum bisa mengerjakan semua, jangan kita

    tinggalkan semua.

    AQIDAH TAUHID DAN UKHUWWAH ISLAMIYAH

    SUMBER KEKUATAN

    Goresan sejarah jua adanya, yang membuktikan

    bahwa kekerabatan yang mendalam itu, telah memberi

    kekuatan melaksanakan da'wah amar ma'ruf nahi munkar,

    ditengah berbagai tekanan dan pemaksaan kehendak.1

    1 Contoh sejarah menyebutkan, tatkala 19 Agustus 1928 di Bukititnggi (Fort de Kock) berlangsung saturapat besar "Majlis Permusyawaratan Ulama Minangkabau" pertama yang dihadiri 800 ulama-ulama, dan200 utusan-utusan dari 115 Persyarikatan Ummat Islam di Minangkabau, dan menelorkan MOSIMENOLAK GURU ORDONANSI 1925 yang terkenal itu.Hanya selang tiga bulan berikut (3 - 4 Nopember 1928) di tempat yang sama (Surau Inyiak Jambek),

    berlangsung lagi Permusyawaratan Ulama Mingakabau Kedua, dengan jumlah yang hadir lebih banyak(1500 orang). Inilah buah dari keakraban iman.

    ---- (Mungkin di waktu peristiwa besar itu, sebagian besar dari kita belum lahir, namun dapatterbaca kemabali di dalam buku PERINGATAN (Verslag) dari Majelis Permusyawaratan OelamaMinangkabau, dikumpulkan oleh A. 'Imran Djamil dan H. Abdul Malik Karim (Hamka), diterbitkan oleh

    Bhoekandel en Taman Poestaka "Summatera Thawalib" Fort de Kock, di cetak pada Snelpers DrukkerijGebr. "LIE" Fort de Kock, 1928). ----

    H Masoed Abidin 14

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    15/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    Hasil besar ini di perdapat karena adanya satu landa-

    san kuat (Tauhid, Aqidah Islamiyah) di dukung oleh persa-

    tuan dan Ukhuwah Islamiyah serta rasa kekeluargaan juga.Soal persatuan dan kesatuan semata-mata

    bukanlah soal ilmu pengetahuan dfan teknologi. Tidak

    hanya semata masalah HAM dan demokratisasi.

    Tidak bisa dibantah, bahwa ruh persatuan dan

    kesatuan itu akan berpengaruh besar bagi perkembangan

    iptek maupun HAM dan demokratisasi itu.

    Persatuan adalah aplikasi dari Tauhid (iman),

    yang akan mampu melahirkan "persaudaraan".

    Bersaudara tumbuh dari adanya Keimana Kepada Allah

    (sekaligus adalah aplikasi Ad Dinul Islam).

    Jadi konsekwensinya bila keimanan (Tauhid) melemah,

    maka akan hilanglah pula "rasa bersaudara".

    Punahnya rasa bersaudara ini danpaknya ikatan

    persatuan akan menjadi lemah.

    Bahwa para ulama, intelektual dan pemimpin Ummat Islam, Ninik Mamak dan Muslimat jugatelah terbisaa dengan perbentengan Adat dan Agama di Minangkabau, dapatlah terbukti denganditerbitkannya satu Seroean dan Harapan yang ditujukan kepada pemerintah (Penguasa Hindia Belanda)

    pada tahun 1941. Seruan itu diterbitkan berkenan dengan undang-undang yang dikeluarkan olehResident Sumatera Barat tentang "Verordening betreffende vergrijpen tegen de adat" atau "Aturantentang melanggar adat" yang berdampak menghilangkan "nilai-nilai adat itu sendiri".Yang sangat menarik dari seruan pemimpin ummat Islam Minangkabau (Sumatera Barat) tersebut adalahpersatuan yang mereka miliki. BIla penanda tanganan seraun itu terdiri dari lima orang ulama besar(Syeikh Daoed Rasyidi, Syeik Mohammad Djamil Djambek, Syeik Mohammad Dajmil Djaho, SyeikhSulaiman ar Rasoeli, dan Syeik Ibrahim Moesa), lima orang Ninik Mamak Alam Minangkabau (Dt. SimarajoSimabur Pariangan Padang panjang, Datuk Maharajo Dirajo Batipuh, Datuk Tungga Air Angat, DatukBandaro Sati bukit Surungan, dan Datuk Majo Indo Batu Sangkar). Kemudian di tambah oleh paraintelektual, organisator, para pendiri pendidikan, saudagar (pedagang), yang dapat digolongkancendikiawan di masa itu. Tokoh-tokoh berbobot di zamannya itu adalah A.R. St. Mansoer(Muhammadiyah), Anwar (Bank Nasional), S.J. St. Mangkoeto (Bank Moeslimin Indonesia), Rky. Rahmah elJunusijjah (Muslimat, Diniyah Putri), A. Kamil dan Zoelkarnaini (Angkatan Moeda Muhammadiyah) - BuyaZoel (?).

    Akibat nyata dari Seruan bertanggal 1 Januari 1941 itu, maka Resident Sumatera Barat tidakjadi mengeluarkan undang-undang yang membatasi wewenang adat ini.

    (lihat Typ. Tandikat PP - 1941).

    H Masoed Abidin 15

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    16/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    Persatuan yang sesungguhnya tidak bisa di beli

    dengan uang ataupun materi. Soal persatuan adalah soal

    hati (qalb).Tujuan yang akan di capai -- sebagai khittah yang telah

    digariskan -- terpulang kepada nawaitu yang telah diniatkan

    oleh hati.

    Disinilah terdapat kemurnian (pure, kebersihan) amal

    perbuatan untuk mencapai tujuan sesuai yang diikhlaskan

    (bersih) hati.

    Bukanlah niat kita untuk sekedar membalik-balik

    lembar sejarah dalam memenuhi hasrat nostalgia.

    Tujuan kita sudahlah jelas. Wijhah itu adalah satu.

    Yaitu "keridhaan Allah" semata.

    Keridhaan Allah itu lah bagi kita yang menjadi motivasi

    bagi mewujudkan amal nyata "membentuk masyarakat

    utama" (khaira ummah) yang memotivasi kita untuk

    memilih berbuat atau tidak berbuat, bahkan memotivasi

    untuk bertindak dan kalau perlu adamasanya mesti diam.

    Mencari keridhaan Allah yang di pegang oleh

    setiap mukmin, adalah menjadi tujuan hidup dan menjadi

    tujuan mati, dan menjadi ikatan pemersatu ummat.

    Sebelum satu program yang dihasilkan bisa

    diwujudkan dalam satu langkah oleh satu ummat di dalam

    Persyarikatan Muhammadiyah, kerja nomor satu adalah

    menyatukan wijhah yakni keredhaan Allah.

    H Masoed Abidin 16

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    17/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    Bukan keredhaan orang lain. Bukan pula asal aku

    senang, atau juga tidak karena demi golongan.2

    Ini suatu agenda besar bagi "ummat utama",yakni Ummat Muhammad Shallallahu 'alaihi Wassalam.

    Apabila perpegangan ini tetap adanya dalam setiap

    tindak tanduk perjuangan, Insya Allah akan terhindar dari

    perpecahan (tafarruq) dan terjauh pula dari tanazu' (sikut

    menyikut). Yang akan lahir adalah perlombaan sehat dan

    jujur (fastabiqul khairaat).

    Ada lagi yang berbahaya, berobah niat ditengah perja-

    lanan. Apa yang tadi telah dirumuskan semula menjadi

    kabur tak terbaca.

    Pada awalnya hendak menanam "cinta dan Takut

    kepada Allah" berubah menjadi "cinta kekuasaan dan takut

    mati".

    Yang diniatkan pada awalnya "dakwah Ilallah"

    (mengajak ummat utama kepada Allah), berobah tumbuh

    menjadi "dakwah ghairullah (kepentingan diri, jual tampang

    untuk aku).

    Yang berbuat jadinya 'aku-isme" atau "ananiyah",

    inilah yang menyuburkan tafarruq dan tanazu' itu.

    Ada beberapa tindakan yang mungkin dilakukan

    segera.

    2 Perlu kita simak kembali pesan Bapak M. Natsir, "carilah keredhaan Allah Yang Satu, supaya

    kita dapat bersatu".Atau apa yang diamanatkan Ki Bagus Hadikusumo, 50 tahun silam "jangan cari

    benda-benda bertebaran, nanti kita akan bertebarab lantarannya".

    H Masoed Abidin 17

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    18/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    a. Melakukan introspeksi di kalangan kita sendiri.

    mulai dari kelompok yang terkecil, bahkan keluarga.

    Masihkah prinsip-prinsip utama masih kitapertahankan.

    b. Masing-masing berusaha mengambil inisiatif dan

    aktif untuk mengikat kembali tali ukhuwah,

    kekerabatan dan kekeluargaan di antara keluarga

    tanpa gembar-gembor, namun secara jujur dalam

    mengatasi satu dua persoalan di tengah ummatyang kita pandu.

    c. Memelihara kesempatan-kesempatan yang ada dan

    tersedia dalam melakukan tatanan kekerabatan di

    tengah "keluarga" kita, dengan memperbesar

    frekwensi pertukaran fikiran secara informal dalam

    berbagai masalah ummat, dalam suasana jernih,tenang dan bersih serta tidak berprasangka.

    d. Berusaha mencari titik-titik pertemuan (kalimatun

    sawa) di antara kalangan kita, antara kalangan dan

    pribadi-pribadi para intelektual muslim (zu'ama),

    para pemegang kendali sistim *umara), dan para

    ikutan ummat utama, para ulama dan aktifispergerakan baik tua maupun muda, dalam

    ikatan-iakatan yang tidak tegang dan kaku, karena

    kekuatan terletak pada keluwesan pikiran dan

    keteguhan prinsip.

    e. Menegakkan secara sungguh dan bertanggung

    jawab Nizhamul Mujtama' (tata hidup

    H Masoed Abidin 18

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    19/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    bermasyarakat) diatas dasar 'Aqidah Islamiyah dan

    Syari'ah, dengan memelihara mutu ibadah di

    kalangan ummat utama, Mu'amalah (sosial,ekonomi, siyasah) dan Akhlak (pemeliharaan tata

    nilai melelui pendidikan dan kaderisasi yang

    terarah).

    Ummat utama tentu tidak bisa ditegakkan dan di ben-

    tengi secara dadakan, namun melalui didikan, latihan, ujian

    lahir dan bathin, setaraf demi setaraf, mengutamakan per-baikan dari dalam.

    POLITIKDAKWAH AMAR MAKRUF NAHI MUNGKAR

    Diwaktu pemberontakan Gestapu/PKI, Muhammadiyah

    memutuskan dalam Musyawarah Kerja Nasional pada bulan

    November 1965 yang berlangsung di Asrama Haji JalanKemakmuran Jakarta bahwa pembubaran Partai Komunis

    Indonesia adalah ibadah.

    Dalam waktu yang bersamaan Organisasi Nahdatul

    Ulama yang disampaikan oleh K.H. Abdul Wahid Hasbullah

    dan K.H. Masykur mengatakan bahwa wajib hukumnya

    membubarkan PKI.

    Kegiatan Politik yang dilakukan oleh Muhammadiyah

    pada hakikatnya adalah dalam kerangka dakwah ,amar

    makruf nahi munkar.

    Untuk itu kita dituntut harus mampu membangun

    kualitas kehidupan yang mampu bersaing. Dengan segera

    H Masoed Abidin 19

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    20/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    melakukan konsolidasi internal, mampu mengembangkan

    tata pergaulan antar kelompok.3

    Arus perubahan itu bisa berbentuk makin meluasnyatuntutan terhadap hak-hak asasi dan keadilan, dan

    demokratisasi (sosial politik), bisa pula berbentuk makin

    berkembangnya dominasi dari sistim ekonomi kapitalis

    yang berakibat makin meluasnya jurang antara dhu'afa dan

    aghniya dalam pandangan ekonomi.

    Bahkan bisa berkembang menjadi di abaikannyanilai-nilai agama yang berakibat dapat menjungkir balikkan

    nilai-nilai moral dan spiritual yang sudah mapan dimiliki

    oleh masyarakat kita.

    Semuanya karena pengaruh pandangan bahwa materri

    (budaya kebendaan) adalah diatas segala-galanya, sebagai

    suatu gambaran kehidupan "laa diniyah", sehingga

    terbukalah pintu kemaksyiathan dan kemungkaran,

    kriminalitas dan krisis moral.

    Ilmu pengetahuan dan teknologi bergerak pula ke arah

    perubahan posisi menjadi "berhala baru", yang berujung

    kepada terbukanya peluang terciptanya masyarakat

    "dahriyyin", dan pada akhirnya hilanglah sibgah (jati diri)

    manusia sebagai makhluk Tuhan yang mulia, -- yang punya

    fithrah dan hati nurani --.

    3 Diantara tahun 1966 - 1980 sering sekali dilakukan kunjungan kepelosok-pelosok desa -- oleh para da'idan mubaligh --, mengunjungi ummat. Di kala itu, hubungan kedesa-desa sangat sulit. Tidak jarangharus ditempuh berjalan kaki, paling-paling berboncengan dengan sepeda, di sambung bendi ataupedati. Program waktu itu sedrhana sekali, "hidupkan dakwah bangun negeri". Begitu yang dilakukankedaerah-daerah di Binjai, Rao Mapat Tunggul, Lawang dan Baringin, terus ke Palembayan dan Tantaman.Dari Maninjau, Lubuk Basung, terus ke Padusunan dan Pariaman dan Kurai Taji. Menyatukunjungan-kunjungan itu ke Guguk Kubang tujuh Koto, ke Pangkalan Muara Paiti, bahkan sampai keMuara Mahat dan Bangkinang. Sama juga halnya ke Taram, Situjuh dan Lintau serta selingkar Padang

    Panjang dan Tanah datar, hingga ke Koto Baru dan Sungai Rumbai di Sijunjung, malah tidak jarangditeruskan pula ke Muara Bungo.

    H Masoed Abidin 20

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    21/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    Semuanya adalah ancaman serius bagi kualitas

    lingkungan serta rusaknya sistim kebudayaan dan

    menurunnya kualitas manusia.Hampir selalu pertemuan itu dilangsungkan pada

    sarana-sarana yang dibangun ummat milik persyarikatan.

    Ummatpun datang dari sekitar, dari gubuk-gubuk reot

    di ladang tepi hutan, memakai suluh daun kelapa, bila

    kebetulan malam telah tiba.

    Yang dibicarakan adalah masalah ummat itu

    sendiri. Bagaimana mereka bisa membenahi kehidupan

    ekonominya degan memanfaatkan alam sekitarnya, hidup

    dan tenaga yang dianugerahkan Allah kepada-Nya.

    Memelihara kesatuan yang sudah ada, memupuk

    kekeluargaan sesama, membudayakan "berat sepikul

    ringan sejinjing" dalam mengangkat dan mempersamakan

    amal berat yang di hadapi, sehingga lahirlah motivasi dan

    inovasi ditengah lingkungan mereka.

    Selalu saja terjadi, pertemuan-pertemuan ini berjalan

    sedari malam sampai pagi, bahkan di sambung sore

    harinya, ditutup dengan "tabligh akbar" di malam hari,

    dengan menghadirkan seluruh lapisan ummat tanpa

    kecuali.

    Yang terjadi adalah proses integrasi, dan penyebaran

    informasi.

    Para remaja, generasi muda duduk selingkar

    ustadz-nya selesai mengaji, berbincang-bincang sampai

    H Masoed Abidin 21

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    22/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    pagi. Untuk selanjutnya besok hari, da'i pun pergi

    meninggalkan desa dengan segudang perasaan di hati,

    untuk kemudian akan disampaikan kepada teman-temandan "orang-orang tua" di tingkat propinsi.

    Yang lahir seketika itu adalah :

    a. terbentengi ummat dari proses pemurtadan yang

    sedang mengintai,

    b. pemantapan kaderisasi,

    c. pemeliharaan aqidah secara langsung

    d. pembinaan kerukunan antar warga, lahirnya

    partisipasi aktif, dalam membangun diri dan

    membangun negeri

    e. menyebarnya informasi, diperkenalkannya khittah,

    diingatkan kembali bahaya dan ancaman zaman

    f. tumbuhnya ummat yang mandiri (sosial, ekonomi,

    dan musyawarah, demokrasi)

    g. terbentuknya persepsi dalam menyatukan langkah

    positif memelihara nilai-nilai luhur yang sudah

    mapan, pada setiap lapisan dan kalangan.

    Hal diatas sangat dimungkinkan karena ynag

    melibatkan diri dalam kegiatan tersebut adalah seluruh

    unsur-unsur yang ada di dalam negeri. Bahkan sejak dari

    perangkat dusun, desa hingga kecamatan, serta kalangan

    ninik mamak, pemuka masyarakat serta alim ulama,

    pemuda pemudi generasi muda, yang semuanya adalah

    H Masoed Abidin 22

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    23/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    potensi yang berpotensi dalam pembangunan berwawasan

    lingkungan.

    Perjalanan dakwah seperti itu mengasyikkan, sehinggalelah dan jarak tidak menjadi halangan, karena yang

    terpaut adalah "taalaful qulub" -- pertautan hati dengan

    hati --.

    Bagaimanakah potret itu kini ? Setelah tiga

    dasawarsa musim berlalu ??.

    Sering terjadi, ustadz dan da'i -- yang juga

    berpredikat penggerak amal usaha persyarikatan atau da'i

    pembina organisasi -- mereka telah cepat-cepat

    meninggalkan ummat secepat dia datang.

    Sehingga yang di kupas hanya sebatang kulit luar.

    Memang pernah terjadi, ada usaha-usaha terencana

    dan sistematik untuk memisahkan nilai-nilai kehidupan

    bangsa yang beradab dan beradat terutama di Nusantara

    Indonesia ini dari ajaran Agama Islam. Sungguhpun itu

    terjadi di penghujung abad 19 dan permulaan berada

    diawal abad ke 20.

    Namun keadaaan sedemikian itu segera terantisipasi

    oleh kearifan dan kecekatan para ulama dan cendikiawan

    kita. Kondisi kita pun di saat itu berada di dalam suasana

    tekanan penjajah dengan sistem imperialsime dan

    kapitalisme.

    H Masoed Abidin 23

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    24/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    Sederetan nama-nama para pemimpin kita, secara

    sambung bersambung telah mengukir sejarah dinegeri ini,

    dengan masuknya kita ke era-pembaruan (tajdid) itu.Nama-nama itu tidak akan terhapuskan oleh

    sejarah, mulai dari Panglima Diponegoro, Hasanuddin,

    T. Cik Di Tiro, Panglima Polem, sampai kepada Syaikh

    Ahmad Khatib Al-Minangkabawi dengan serentetan

    murid-murid beliau, diantaranya K. H. Ahmad Dahlan,

    Syeikh Haji Abdul Karim Amarullah (Ayahanda HAMKA)dan banyak lagi yang tidak tersebutkan dari pada yang

    mampu diungkapkan.

    Deretan para pemimpin ummat itu, semuanya

    memiliki prinsip kekerabatan yang mendalam, ukhuwah

    yang jernih, ilmu yang resikh, dan pendirian yang tak

    tergoyahkan dan khittah yang jelas.

    Diatas segalanya itu, Tauhid yang kokoh serta

    istiqamah dalam menajalnkan khittah yang telah

    digariskan.

    Menarik untuk disimak, dari tauladan

    keperjuangan dakwah beliau-beliau itu, adalah hampir

    seluruhnya memiliki "surau" dan lahan tempat pembinaan

    kader (mengaji), dan punya sekolkah (madrasah)

    mempersiapkan ummat pengganti.

    Satu suasana yang indah, bila kita ungkapkan yang

    sudah terjadi "masa doeloe" dari pimpinan-pimpinan

    H Masoed Abidin 24

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    25/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    pergerakan dakwah persyarikatan. , sebatas yang kita kutip

    dari pengalaman pendahulu-pendahulu kita.4

    Bila kita teruskan menyebut contoh lain dari tanggap-nya K. H. A. Malik Ahmad yang pada waktu itu memangku

    jabatan sebagai Kepala Jawatan Sosial Propinsi Sumatera

    Tengah. Beliau bertanya tentang amal-amal usaha

    Muhammadiyah ini, antara lain terjadi tatkala beliau sampai

    di Bukitinggi dan bertanya kepada pengelola Panti Asuhan

    Muhammadiyah Mandiangin."Bagaimana keadaan anak-anak panti ?".

    Dengan sedikit kecut dan mengeluh pengurus

    pengelola menyatakan bahwa sekarang ini bantuan untuk

    panti sedikit macet. Beliau langsung tanggap dan

    mengatakan baiklah, Insya Allah "sebentar lagi saya akan

    datang ke sana, tolong beri tahu keluarga".

    Dengan sedikit tergopoh-gopoh pengelola panti

    asuhan yatim Muhammadiyah (A'syiyah) ini pulang dengan

    sebuah tugas mengumpulkan keluarga dan kerabat.

    Selang beberapa lama K. H. A. Malik Ahmad

    datang di Panti Asuhan Yatim yang menjadi amal usaha

    persyarikatan ini.4 Suatu ketika, pada hari pekan di Padang Panjang, konsul Muhammadiyah Minangkabau (Sumatera

    Barat) yaitu Buya A.R. St. Mansur bertemu dengan pimpinan Muhammadiyah dari Lintau. Beliaubertanya "Bagaiman perkembangan sekolah di Lintau". Sekolah yang ditanyakan itu, tentulah sekolahMuhammadiyah, yang merupakan satu sarana amal usaha Muhammadiyah. Sang pengurusMuhammadiyah Lintau ini, menjawab dengan gugup, sebab perkembangannya sedikit menurun, karenamurid mulai kurang dan dan guru Muhammadiyah mulai pindah ke daerah lain. Mendengar ini Buya A.R.St. Mansur berkata, "Baiklah Insya Allah hari Kamis depan saya akan ke Lintau".

    Berita tersebut segera menyebar di sekeliling Lintau, sejak dari Batu Bulek sampai ke buo,bahwa Konsul Muhammadiyah akan datang. Sibuklah masyarakat -- ummat utama -- itu, dan tepat padahari yang dijanjikan Buya A.R. St. Mansur datang di Lintau, dan menginap di rumah pegurusPersyarikatan.

    Pimpinan-pimpinan persyarikatan dari daerah sekeliling menyempatkan betul untuk hadir,bahkan ada yang dari Halaban sampai ke Tanjung Ampalu. Ummat umumpun merasakan nikmat

    kehadiran beliau dengan satu "tabligh besar". Beliau telah menanamkan urat di hati ummat. Akhirnyapersoalan segera teratasi.

    H Masoed Abidin 25

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    26/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    Bertanya dan menampung permasalahan yang ada.

    Rupanya, inti masalah adalah terhentinya bantuan dari

    Jawatan Sosial.Buya K. H. A. Malik Ahmad segera meminta,

    buatlah surat dan saya akan tanda tangani. Surat pun

    dibuat saat itu, K. H. A. Malik Ahmad pun menanda tangani

    seketika, dan urusan selanjutnya menjadi tanggung jawab

    pengurus. Besar yang kita kutip dari peristiwa kecil ini.

    a. Dengan nilai-nilai "mawaddah fil qurba"(kekerabatan yang mendalam), dapat dihindari

    perbedaan visi, dan bersih dari

    kepentingan-kepentingan konflik internal

    maupun interes pribadi, sehingga pengambilan

    keputusan cepat dilakukan (atisipasi aktif).

    b. Ummat di dorong aktif memiliki mutu (kualitas)

    kemandirian dan percaya diri, karena pemimpin

    persyarikatan memiliki komitmen yang jelas

    dan terhindar dari pelunturan akhlak (status,

    organisasi, khittah).

    c. Terpeliharanya hubungan kerjasama yang

    terpogram, atas dasar sama-sama bekerja

    dengan berbagai pihak sehingga

    kepentingan-kepentingan gerak persyarikatan

    menjadi sangat strategis (diterima oleh semua

    kalangan).

    H Masoed Abidin 26

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    27/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    MENGHADAPI ARUS PERUBAHAN GLOBALISASI

    Derasnya arus perubahan di abad mendatang -- Abad

    Duapuluh Satu -- tersebab globalisasi adalah karena tinggi-nya tingkat persaingan dan konflik kepentingan yang

    sangat keras dan komptetitif dalam seluruh bidang

    kehidupan.

    Menariknya, ada pertanyaan yang kelihatannya --

    suka atau tidak suka -- harus dijawab organisasi besar ini.

    Pertanyaan-pertanyaan tentang potensi bisnis

    Muhammadiyah dan bagaimana menjalankannya dimasa

    datang. Dan tanggung jawab aqidah organisasi ini

    terhadap generasi Islam di zaman yang termasuk "berat"

    ini.

    Pada intinya, bagaimana Muhammadiyah menggali

    sumber dana dan bagaimana menggunakan.

    Bagaimana Muhammadiyah sebagai organisasi sosial

    tetapi perbaharuan yang dilakukan organisasi ini dengan

    aspek dagang, kelihatannya harus dipertanyakan lagi.

    Sudah kah Muhammadiyah efisien dan dapat

    menjawab tuntutan konsumennya yaitu ummat Islam ?.

    Bagaimanapun, mekanisme ekonomi harus berjalan,

    karena Muhammadiyah punya asset yang sangat banyak.

    "Kunci untuk itu adalah sense of belonging dan self-

    esteem terhadap organisasi harus hidup dikalangan

    anggota. Tanpa ini organisasi akan melempem, hidup segan

    mati tunggu dulu."

    H Masoed Abidin 27

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    28/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    Artinya, produk yang dihasilkan Muhammadiyah

    memang masuk dalam daftar konsumsi anggotanya.

    Sebenarnya kesempatan kita berbentuk "peluang"terbuka lebar. Kita memiliki da'i-da'i yang berperan dalam

    sistim, ada juga dikalangan birokrasi, banyak pula para

    ilmuan dan inteletual, kalangan pengusaha dan penguasa,

    legislatif maupun eksekutif.

    Yang sering muncul adalah pejabat anggota

    persyarikatan. Jarang sekali tampil hadir penguruspersyarikatan yang kebetulan sedang memegang suatu

    jabatan penting dalam negara.

    Maka perlu rasanya digerakkan kembali sesudah ini,

    kunjungan-kunjungan kebawah oleh persyarikatan, yang

    berbicara tentang ummat dan persyarikatan.

    Karena itu kita masih sangat di tuntut untuk

    membentuk pribadi-pribadi yang utuh dan unggul dengan

    iman dan taqwa, berlimu pengetahuan dan teknologi,

    berjiwa wiraswasta, ber-moral akhlak, ber-adat dan

    ber-agama. Yang akan kita kembangkan adalah "hidup

    modern dan maju dengan keimanan yang kokoh".

    Tentu mendesak pula ada program pelatihan

    ketrampilan, yang khusus-khusus yang diperlukan oleh

    bidang-bidang yang membutuhkan, sebelum kesempatan

    itu di isi oleh tenaga-tenaga lainnya.

    Di tuntut pula melakukan idealisme dalam

    membangun sosok dan tatanan, peradaban modern yang

    H Masoed Abidin 28

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    29/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    Islami yang diredhai oleh Allah , kearah suatu kemajuan

    peradaban tanpa terbelahnya "iman" dan "kepribadian".

    Ini mungkin akan merupakan upaya nyata kita dalammembuat pagar-pagar kokoh menyambut

    perubahan-perubahan yang akan datang, dalam bentuk

    antisipasi aktif. Lebih jauh lagi ;

    a. Potensi sumber daya yang di miliki (intelektual,

    kader, praktisi) dikembangkan secara optimal.

    b. Asset persyarikatan yang di miliki, digerakkan

    dengan loncatan jauh ke depan.

    c. Prinsip-prinsip perjuangan persyarikatan

    Muhammadiyah dimasyarakatkan secara

    konsisten dan dinamis

    d. Berbagai pemikiran yang timbul di integrasikan

    dengan pemikiran-pemikiran Muhammadiyah

    e. Kualitas Amal Usaha Muhammadiyah dapat

    dikendalikan dengan memadukan misi

    Muhammadiyah dan manajemen terapan yang

    efektif dan efisien, akhirnya amal usaha

    Muhammadiyah ini menduduki potensi

    strategis di dalam perkembangan kehidupan

    ummat.

    PANDAI MEMILIHDAN MEMILAH

    H Masoed Abidin 29

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    30/36

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    31/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    segera teratasi berdampak besar dalam menerima abad

    Duapuluh Satu.5

    Akhirnya, Mentawai juga daerah kita. Dia mintadi-awasi dalam segala segi. Disana ada ummat Islam.

    Pertambanhannya setiap tahunbertendens menanjak terus.

    Karena keberadaan Islam bagi banyak mereka adalah citra

    kehidupan.

    Masalah utama mereka adalah keterbelakangan,

    kebodohan (karena kurangnya kesempatan), ketinggalan(sosial ekonomi), kurangnya pemahaman dan isolasi

    transportasi.

    Sumber daya alamnya potensial untuk dikembangkan.

    Daerahnya bisa menjadi sentra peternakan sapi,

    kerbau, ataupun kambing.

    Yang diperlukan hanya latihan-latihan praktis

    bagaimana memeliharanya, dan di tambah dengan sedikit

    ilmu manajemennya.

    Siapa yang akan memulai ?. Secara ekonomis dapat di

    lihat potretnya. Menjual sapi dan kerbau ke luar Mentawai

    nantinya, lebih berpendapatan besar dari berdagang babi.

    5-- yang tadinya terisolir, atau tertinggal, dan nyatanya sekarang seluruh atau sebagian isolasi itu

    setekah di buka -- dan menjadi sentra dari perkebunan-perkebunan besar (seperti Pasaman, Sitiung danSolok Selatan).

    Mereka sebahagian berada di luar kegiatan perkebunan itu. Walau sebahagian masyarakat transimigrasitadinya -- sekarang telah menjadi masyarakat Sumatera Barat, dan menjadi anak kemenakan orangMinangkabau -- di Sitiung, Sungai Kunyit, Pasaman, mempunyai harapan besar dan ikut berperan aktifdalam perkembangan perkebunan besar di maksud. Umpamanya keikut sertaan mereka dalamProyek-proyek Perkebunan (PIR) dan sebagainya. Tapi, masyarakat asli -- pembauran, menurut istilah diSitiung -- seringkali tertingalkan (disebabkan karena berbagai sebab antara lain karakter yang melekatmalas, tidak acuh, ingin senang tanpa usaha, belum terbisaa dengan usaha-usaha pertanian atauperkebunan besar, atau karena belum/tidak di beri kesempatan). Sesungguhnya mereka adalah ummatkita, yang berhak mendapat perlakuan utama dalam proses pembangunan di daerah dimana mereka

    telah ditakdirkan hidup turun temurun dan memiliki ulayat (dalam garis turunan nenek moyang).

    H Masoed Abidin 31

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    32/36

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    33/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    oknum-oknum yang mengambil kesempatan untuk

    kepentingan pribadi. Muhammadiyah harus menjawab dan

    mencari jalan keluar dari pertanyaan sabalik secaraterbuka. Terutama sekali tentu, memperbaiki niat. Kita

    harus jujur melihat, semakin banyak ummat yang rusak

    pada zaman yang tak berketentuan ini. Hanya dengan

    memanfaatkan seluruh petensi yang ada, maka kita

    percaya organisasi Muhammadiyah di Indonesia ini akan

    lebih berkembang dengan baik.

    Sebaliknya, kalau Muhammadiyah dengan

    pengurusnya hanya berkemampuan membentuk kelompok

    yang hanya mementingkan kepentingan sesaat saja, ada

    harapan untuk masa-masa mendatang Muhammadiyah di

    Nusantara ini akan merosot perkembangannya.

    Warga persyarikatan Muhammadiyah hendaknyamemaklumi bahwa mengembangkan Muhammadiyah

    masa-masa mendatang tidak akan mampu dikerjakan oleh

    warga Muhammadiyah saja.

    Oleh sebab itu, sangat diperlukan kerjasama dengan

    berbagai pihak. Menciptakan hal-hal demikian, sangatlah

    wajar untuk membesarkan Muhammadiyah perlu seayunselangkah.

    Perlu kerja sama yang mantap, baik sesama

    cendikiawan persyarikatan maupun dengan kalangan diluar

    Muhammadiyah.

    Pengurus Muhammadiyah, sama saja dengan

    pengurus organisasi lain, punya kekurangan-kekurangan

    H Masoed Abidin 33

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    34/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    yang perlu diatasi bersama-sama. Untuk itu, sangat

    diharapkan kerja sama yang saling isi mengisi menutupi

    segala kekurangan tersebut.Sekaligus sistem memanjat batang pinang perlu

    dijauhi.

    Hanya dengan memanfaatkan potensi yang ada, maka

    Muhammadiyah akan bisa berkembang dengan baik.

    Bagaimanapun juga harapan masyarakat masih tetap

    besar pada Muhammadiyah.

    Oleh sebab itu kepercayaan yang sudah diberikan

    kepada pengurus hendaknya dipegang sebagai amanat

    ummat.

    Sebaliknya, amanah yang diberikan ummat tersebut

    jangan disalahartikan. Jangan dimanfaatkan untuk

    kepentingan pribadi, kelompok atau golongan.

    Akhirnya akan tersua premis hidup bahwa, Siapa saja

    yang memanfaatkan organisasi untuk kepentingan pribadi,

    maka yang memanfaatkan organisasi untuk kepentingan

    pribadi itu akan di hukum oleh pribadinya sendiri.

    Muhammadiyah memiliki sangat banyak amal usaha

    milik persyarikatan. Diantaranya lembaga pendidikan,

    lembaga keagamaan dan lembaga sosial lainnya.

    Adakalanya lembaga tersebut berjalan sendiri-sendiri,

    tanpa pengarahan yang jelas dari pimpinan

    Muhammadiyah.

    H Masoed Abidin 34

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    35/36

  • 8/14/2019 Muhammadiyah Gerakan Dakwah Aqidah

    36/36

    Muhammadiyah Gerakan Aqidah dan Dakwah

    " .... ibarat tanaman yang mengeluarkan tunasnya,

    lalu Ia teguhkan dia, maka dijadikan ia gemuk dan

    tegap berdiri atas pangkalnya, menggembirakan

    penanamnya ......

    ialah karena Ia hendak menjengkelkan kaum kafir

    (yang menolak) itu dengan (kesuburan) mereka yang

    (mukmin) .....

    Allah janjikan mereka yang beriman dan beramal

    saleh - dari mereka, keampunan dan ganjaran yang

    besar .-----"

    (Al Fath - 29)

    Menebar benih, menanam, memupuk, bersiang,

    melindungi - dari gangguan-gangguan cuaca (panas dan

    dingin) itu, itulah tugas persyarikatan dan pemimpin

    ummatnya.-

    Demikianlah, "semoga Allah selalu memberikan

    redha-Nya".

    Wal hamdulillahi Rabbil 'alamin,

    Wa ladzikurullahi Akbar .----***